Anda di halaman 1dari 5

BIAYA KUALITAS DAN PERMASALAHAN KUALITAS

Nugraha Putra Setyanto – 21070117140091


Departemen Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRAK
Kualitas dapat diartikan sebagai keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan baik yang
dinyatakan secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas yang telah diciptakan harus
terus dikendalikan. Salah satu cara untuk mengendalkan kualitas adalah pada bidang
manufatktur adalah dengan menentukan biaya kuaitas. Biaya kualitas merupakan anggaran
yang sengaja dianggarkan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan mutu sehingga
kualitas barang yang dihasilkan oleh perusahaan benar – benar bagus sebelum beredar di
pasaran. Di akhir paper ini, akan dilakukan contoh perhitungan biaya kualitas dengan studi
kasus yaitu produk Teh Botol milik PT Sosro.
Kata Kunci : Biaya Kualitas, Kualitas

1. Pendahuluan
Dengan berkembangnya perekonomian sekarang perusahaan harus mampu bersaing
dengan perusahaan lain yang setingkat. Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat
strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap pesaingnya dalam menguasai pasar,
karena tidak setiap perusahaan mampu menciptakan kualitas yang baik. Untuk memenangkan
persaingan perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga wajar dan
pengiriman tepat waktu. Untuk itu, perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kualitas
produk tanpa adanya kenaikan biaya dan harga jual tetap kompetitif.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas produk atau
mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan disebut sebagai biaya kualitas. Biaya kualitas
yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana
fungsi sistem pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Semakin rendahnya
biaya kualitas menunjukkan semakin baiknya program perbaikan kualitas yang dijalankan
oleh perusahaan. Dan tentunya semakin baik kualitas yang dihasilkan secara tidak langsung
dapat meningkatkan pangsa pasar dan nilai penjualan. Meningkatnya penjualan dengan
semakin menurunnya biaya yang dikeluarkan maka tentu akan meningkatkan tingkat
profitabilitas perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Biaya Kualitas
Untuk melakukan segala aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh perusahaan
sehubungan dengan pengembangan kualitas suatu barang yang dihasilkan, perusahaan harus
mengeluarkan biaya-biaya untuk melakukan aktivitas-aktivitas kualitasnya, yang disebut
biaya kualitas.
Ada beberapa definisi mengenai biaya kualitas. Menurut Hansen dan Mowen (2009),
“Biaya Kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau yang telah terdapat
produk yang buruk kualitasnya. Menurut Garrison (2006), “Biaya Kualitas adalah semua
biaya yang harus dikeluarkan karena adanya barang cacat”. Menurut Mulyadi (1993:73),
biaya kualitas adalah biaya-biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan adanya
kualitas produk yang rendah. Jadi, biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan
penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan produk cacat.

2.2 Pengelompokan Biaya Kualitas


Menurut Gasverz (2006:10), biaya kualitas dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu:
a. Prevention cost (biaya pencegahan)
Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat dalam
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, semakin besar
biaya pencegahan yang dikeluarkan, maka jumlah produk cacat yang dihasilkan akan
berkurang dan biaya kegagalan semakin kecil. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya
pencegahan, yaitu :
- Perencanaan kualitas (Quality Planning)
Biaya-biaya yang berhubungan dengan menciptakan dan menyampaikan rencana-
rencana dan sistem data untuk kualitas, pemeriksaan, keandalan, dan segala bentuk
aktivitas yang berhubungan, serta prosedur-prosedur yang diperlukan.
- Tinjauan produk baru (New Products Review)
Biaya yang berkaitan dengan menyiapkan penawaran proposal, mengevaluasi desain-
desain baru, menyiapkan tes dan percobaan memprogram, dan aktivitas kualitas
berhubungan dengan peluncuran produk baru.
- Pelatihan (Trainning)
Biaya yang berkaitan dengan pengembangan dan pelaksanaan programprogran pelatihan
yang ditujukan pada peningkatan kinerja kualitas.
- Pengendalian proses (Process Control) Biaya yang berkaitan dengan pengendalian proses
yang bertujuan untuk meraih kesesuaian untuk penggunaan, seperti yang dibedakan dari
produktivitasnya. (suatu pembedaan yang sulit untuk diterapkan dalam praktek).
- Perolehan data kualitas dan analisa (Quality data acquisition and analysis)
Biaya untuk mengoperasikan sistem data kualitas untuk mendapat data berkelanjutan di
kinerja kualitas.
- Laporan kualitas (Quality reporting)
Biaya untuk menggabungkan dan mempresentasikan data kualitas kepada manajer
bagian atas.
- Proyek-proyek peningkatan (Improvement projects)
Biaya untuk membangun dan menerapkan proyek-proyek terobosan.
b. Appraisal cost (biaya penilaian)
Biaya penilaian adalah biaya yang dikeluarkan untuk menentukan apakah produk dan
jasa telah memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari fungsi
penilaian ini adalah untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan produk
sampai ke tangan konsumen. Biaya yang berkaitan dengan biaya penialaian, antara lain:
- Inspeksi Bahan-bahan
- Inspeksi dan Pengujian
- Pemeliharaan Ketetapan Alat Pengujian Kualitas
- Bahan dan Jasa yang Digunakan
- Evaluasi Persediaan
c. Internal failure cost (biaya kegagalan internal)
Gaspersz (2001:169) mengemukakan “Biaya kegagalan internal yaitu biaya-biaya yang
berhubungan dengan kesalahan dan non-konformasi yang ditemukan sebelum
menyerahkan produk kepada pelanggan”. Ariani (2004:10) mengemukakan “Biaya
kegagalan internal yaitu biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan telah
menghasilkan produk yang cacat tetapi cacat tersebut telah diketahui sebelum produk
tersebut sampai pada pelanggan”. Jadi biaya kegagalan internal adalah biaya yang
dikeluarkan karena terjadinya ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi kualitas yang
telah ditetapkan namun sudah dapat dideteksi sebelum produk dikirim ke pelanggan.
Yang termasuk kedalam biaya kegagalan internal, yaitu :
- Sisa Bahan
- Pengerjaan Ulang atau Perbaikan
- Pengujian Kembali
- Down Time
Merupakan biaya karena adanya fasilitas menganggur sebagai akibat kesalahan atau
kerusakan produk. Pada beberapa perusahaan biaya ini sangat besar dan diabaikan.
- Analisis Kegagalan
- Disposition
Merupakan kerugian karena memperoleh keuntungan yang lebih rendah dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh apabila pengendalian kualitas ditingkatkan.
d. External failure cost (biaya kegagalan internal).
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena adanya produk cacat
yang ditemukan setelah barang diantar kepada pelanggan. Ada beberapa biaya yang
termasuk di dalam biaya kegagalan eksternal, yaitu :
- Penanganan keluhan (Complaint adjustment)
- Pengembalian produk (Returned material)
- Biaya garansi (Warranty charges)
- Allowances

2.3 Tujuan Biaya Kualitas


Biaya kualitas disusun oleh perusahaan atas dasar suatu tujuan yang melandasi hal
tersebut. Hansen dan Mowen (2000: 18) mengungkapkan tujuan biaya kualitas sebagai
berikut:
a. Memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan manajerial.
b. Memproyeksikan mengenai kapan biaya dan penghematan itu terjadi dan dibuat.

2.4 Manfaat Informasi Biaya Kualitas dan Biaya Kualitas


Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2006:90) laporan biaya kualitas memiliki
beberapa kegunaan:
- Informasi biaya kualitas membantu para manjer melihat keuntungan financial dari cacat.
- Informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasikan pentingnya
masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan.
- Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat apakah biaya- biaya kualitas di
perusahaan mereka didistribusikan secara tidak baik.
Menurut Hansen dan Mowen (2001:977) terdapat beberapa manfaat biaya kualitas, yaitu :
- Pengambilan keputusan manajemen untuk pihak internal, dan bagi pihak eksternal yaitu
untuk menilai kualitas perusahaan melalui program-program seperti ISO 9000.
- Untuk menerapkan dan mengawasi efektifitas program kualitas.
Jadi,pada dasarnya biaya kualitas berguna untuk membantu manajemen menentukan
laba, juga untuk mengambil keputusan strategi, serta untuk mempermudah pelaksanaan
program pengendalian kualitas.

3. Kesimpulan
1. Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya barang
cacat, dengan kata lain biaya tersebut dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas produk
atau mencapai standar yang telah ditetapkan.
2. Biaya kualitas dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu biaya pencegahan, biaya
penilaian, biaya kerusakan internal, dan biaya kerusakan eksternal.
3. Biaya kualitas digunakan membantu manajemen menentukan laba, juga untuk
mengambil keputusan strategi, serta untuk mempermudah pelaksanaan program
pengendalian kualitas.

REFERENSI
Feigenbaum, A.V. 1992. Kendali Mutu Terpadu, Edisi 3, Erlangga, Jakarta
Gaspersz, Vincent, Total Quality Management,(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005)
Hansen, Don R. 1990. Cost Management Accounting and Control. Singapore: Thomson
South Western.

Anda mungkin juga menyukai