Anda di halaman 1dari 8

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


PROGRAM STUDI : PERBANKAN SYARIAH
Alamat: Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi
Telp. (0231) 481264 Faks. 489926 Cirebon 45232
Website:Web.syekhnurjati.ac.id email:info@iaincirebon.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL TA. 2023-4

Mata Kuliah : Teori Pengambilan Keputusan Hari/Tanggal :


Program Studi : Perbankan Syariah Ruang : 8
Semester / Kelas : V / D, E Sifat Ujian : Close book
Dosen Pengampu : D rs. Moch.Endang Djunaeni, MM Waktu : Sesuai perkuliahan

SOAL

1. Bagaimana meningkatkan intuisi dalam pengambilan keputusan? Serta dalam situasi


apa intuisi dapat digunakan? Dan apakah pengambilan keputusan secara itu intuisi
selalu benar? Lalu apakah sama intuisi dengan firasat?

2. Semenjak organisasi dikatakan sebagai mesin pembuat keputusan,maka tentunya


mesin tersebut juga harus membuat keputusan yang dipenuhi oleh nuansa etika. Apa
yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?

3. Seberapa penting suatu organisasi untuk mengurangi peluang munculnya fenomena


pengabaian atas sinyal kegagalan? Dan bagaimana upaya yang dilakukan organisasi
untuk menghilangkan atau meminimalkan perilaku pengabaian dalam proses
pengambilan keputusan?

4. Dalam penentuan lokasi dilakukan dengan beberapa metode pengambilan keputusan.


Sebutkan metode-metode tersebut serta manakah dari salah satu metode tersebut yang
paling sering digunakan oleh menejer dalam menentukan lokasi kemukakan
alasannya?

5. Apakah perusahaan harus beroperasi demi pemilik perusahaan saja, ataukah


perusahaan harus bertanggung jawab juga atas kesejahteraan karyawan, pelanggan,
dan masyarakat sekitarnya? Bagaimana menyeimbangkan pencapaian dua tujuan
tersebut? Siapa sesungguhnya yang harus bertanggung jawab secara sosial dalam hal
tersebut, pemerintah atau perusahaan?

6. Apakah pengambilan keputusan dengan metode pohon keputusan sudah efektif


hasilnya,dengan menimbang kemungkinan atau propabilitas yang akan mempengaruhi
keputusan tersebut disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan di dapat,bagaimana
resiko yang akan diterima dengan metode pohon keputusan melihat hasil akhir yang di
dapat dalam mengambil alternatif keputusan tersebut?

7. Pengambilan keputusan secara berkelompok itu ada bahaya dari groupthink,Para ahli
pengambilan keputusan telah mengembangkan 3 teknik yakni Brainstorming
1

Technique,the nominal Group technique dan Delphi Technique. coba jelaskan


Brainstorming Technique,the nominal Group technique dan Delphi Technique?

8. Seorang produsen menghadapi 2 pilihan tindakan yaitu memasang iklan atau tidak
dalam usaha meningkatkan hasil penjualan produknya. Dia menghadapi tiga kejadian
tak pasti sehubungan dengan situasi pasar yang dapat mempengaruhi penjualan, yaitu
pasar maju, stabil, dan lesu dengan masing-masing probabilitas (0,40), (0,30), dan
(0,30). Kalau dia memilih memasang iklan, keadaan pasar maju, dia bisa meraih
keuntungan 80 juta, pasar stabil 50 juta, dan pasar lesu rugi 25 juta. Kalau dia memilih
tidak memasang iklan, dalam keadaaan ekonomi maju dia meraih keuntungan 50 juta,
pasar stabil 30 juta, dan pasar lesu rugi 40 juta.
Berdasarkan contoh kasus diatas, buatlah :
a) Matriks payoff dengan menggunakan kriteria harapan pay off terbesar,
keputusan/tindakan apa yang harus dipilih?
b) Pohon keputusan nya

9. Sebuah perusahaan melakukan analisa kuantitatif resiko proyek pengembangan sistem


informasi yang akan mereka laksanakan. Proyek tersebut mempunyai dua kondisi
kemungkinan. Kondisi kemungkinan pertama adalah proyek akan berhasil mencapai
tujuannya dan kondisi kemungkinan kedua adalah proyek akan gagal. Kemungkinan
proyek akan berhasil sebesar 80% dan kemungkinan proyek akan gagal 20%. Jika
proyek berhasil, perusahaan akan mendapatkan laba USD 40.000 dan jika proyek
gagal, perusahaan akan rugi USD 8.000. Hitunglah estimasi nilai keuangan proyek
pengembangan sistem informasi tersebut!

10. Seorang petani akan menanam Singkong dan Ubi dengan lahan yang dibutuhkan tidak
lebih dari 60 petak. Petani tersebut membutuhkan pupuk sebanyak 40 kg per petak
untuk memupuk singkong dan 80 kg perpetak untuk memupuk Ubi. Jumlah pupuk
yang tersedia adalah 2.800 kg. Jika keuntungan dari lahan Singkong Rp 6.000.000,00
per petak dan lahan ubi Rp 8.000.000,00 per petak dalam sekali tanam, keuntungan
maksimum petani tersebut adalah?

SELAMAT MENGERJAKAN!
2
Nama : Hasbi ferdi alamsyah
Nim : 2108203192
Kelas : perbankan syariah E/5

Jawaban!

1. Meningkatkan intuisi dalam pengambilan keputusan dapat melibatkan praktik


refleksi, meditasi, dan pengalaman langsung. Intuisi berguna dalam situasi di mana
waktu terbatas atau informasi terbatas, seperti keputusan instan atau kreativitas.
Namun, intuisi tidak selalu benar, karena bisa dipengaruhi oleh bias atau
ketidaktahuan. Intuisi sering kali terkait dengan firasat, tetapi firasat lebih cenderung
pada perasaan atau prediksi tanpa penjelasan rasional, sementara intuisi dapat
melibatkan elemen pemahaman yang lebih mendalam.

2. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa dalam konteks organisasi yang dianggap


sebagai “mesin pembuat keputusan,” proses pengambilan keputusan harus
memperhitungkan dan mematuhi prinsip-prinsip etika. Artinya, keputusan yang
diambil oleh organisasi seharusnya tidak hanya didasarkan pada pertimbangan bisnis
semata, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial.
Dalam konteks ini, etika merujuk pada seperangkat norma dan nilai yang
membimbing perilaku yang benar dan salah. Oleh karena itu, mesin pembuat
keputusan dalam organisasi seharusnya mempertimbangkan dampak keputusan
terhadap para pemangku kepentingan, masyarakat, lingkungan, dan aspek-aspek lain
yang relevan dengan nilai-nilai etika.
Dengan mengintegrasikan nuansa etika dalam pengambilan keputusan, organisasi
dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung
keberlanjutan jangka panjang, serta membangun kepercayaan dari pemangku
kepentingan.

3. Mengurangi peluang munculnya fenomena pengabaian atas sinyal kegagalan sangat


penting bagi keberlanjutan dan keberhasilan organisasi. Pengabaian terhadap sinyal
kegagalan dapat menyebabkan ketidakmampuan organisasi untuk merespons
perubahan atau risiko yang mungkin muncul. Untuk menghindari perilaku pengabaian
ini, organisasi dapat mengambil beberapa langkah:
 Pentingnya Budaya Pembelajaran: Membangun budaya organisasi yang
mendorong pembelajaran dan refleksi, di mana kesalahan dianggap sebagai
peluang untuk memperbaiki dan meningkatkan.
 Transparansi dan Komunikasi: Mendorong komunikasi terbuka dan transparan
dalam organisasi agar informasi tentang sinyal kegagalan dapat dengan cepat
diidentifikasi dan dibagikan di semua tingkatan.
 Penggunaan Sistem Peringatan Dini: Implementasi sistem atau prosedur
peringatan dini yang dapat mendeteksi sinyal kegagalan sebelum mencapai
tingkat yang kritis.
 Pelatihan dan Kesadaran: Melibatkan pelatihan untuk meningkatkan kes

4. Beberapa metode pengambilan keputusan dalam penentuan lokasi termasuk:


 Analisis Biaya-Nutrisi:
Alasan: Menilai lokasi berdasarkan biaya transportasi, tenaga kerja, dan faktor-faktor
lain yang memengaruhi operasional dan keberlanjutan.
 Analisis Faktor-Faktor Kuantitatif:
Alasan: Menggunakan data kuantitatif, seperti proyeksi penjualan, persediaan bahan
baku, dan biaya operasional untuk mengevaluasi alternatif lokasi.
 Analisis Faktor-Faktor Kualitatif:

Alasan: Mempertimbangkan faktor-faktor non-angka, seperti citra perusahaan,


kebijakan pemerintah, dan aspek-aspek sosial untuk menilai kecocokan lokasi.
 Metode Gravitasi:
Alasan: Menilai lokasi berdasarkan daya tarik relatif antara lokasi tersebut dan pasar,
pemasok, atau sumber daya lainnya.
 Pemetaan Fasilitas:
Alasan: Menggunakan peta untuk memvisualisasikan distribusi spasial faktor-faktor
yang mempengaruhi lokasi, seperti pesaing atau fasilitas pendukung.

5. Pendekatan yang lebih modern dan berkelanjutan menekankan bahwa perusahaan


tidak hanya bertanggung jawab terhadap pemiliknya, tetapi juga terhadap karyawan,
pelanggan, dan masyarakat sekitarnya. Konsep ini dikenal sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat
(Corporate Social Responsibility).
Perusahaan yang beroperasi secara bertanggung jawab sosial cenderung
memperhatikan dampak mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan seluruh rantai
pasokan. Mereka mengakui bahwa keberlanjutan jangka panjang perusahaan
seringkali terkait dengan kesejahteraan lebih dari sekadar pemilik perusahaan.
Penting untuk menemukan keseimbangan antara mencapai tujuan keuangan dan
memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya. Beberapa cara untuk
mencapai keseimbangan ini melibatkan:
 Penerapan Prinsip Tanggung Jawab Sosial: Menetapkan dan menerapkan
prinsip-prinsip CSR yang mencakup aspek-aspek seperti keberlanjutan
lingkungan, perlakuan adil terhadap karyawan, dan kontribusi positif terhadap
masyarakat.
 Transparansi dan Komunikasi: Mengkomunikasikan dengan transparan
mengenai praktik bisnis, tujuan keuangan, dan inisiatif tanggung jawab sosial
perusahaan kepada semua pemangku kepentingan.
Keterlibatan BerSosia Melibatkan karyawan, pelanggan, dan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan inisiatif tanggung jawab sosial.
Tentu saja, ada peran bagi pemerintah dalam membimbing dan mengatur perilaku
perusahaan. Regulasi yang baik dapat memastikan bahwa perusahaan memenuhi
standar etika dan tanggung jawab sosial. Namun, perusahaan juga diharapkan untuk
secara sukarela berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Sehingga, tanggung jawab sosial bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan
usaha bersama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai
keseimbangan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pemangku
kepentingan.

6. Penggunaan metode pohon keputusan, yang juga dikenal sebagai decision tree, dapat
efektif tergantung pada konteksnya. Metode ini melibatkan representasi grafis dari
serangkaian keputusan dan kemungkinan yang terkait. Evaluasi probabilitas dan
estimasi hasil akhir memungkinkan analisis yang lebih mendalam dalam pengambilan
keputusan.
Namun, ada beberapa pertimbangan dan resiko terkait dengan penggunaan metode
pohon keputusan:

 Ketidakpastian Probabilitas:** Estimasi probabilitas bisa sulit, terutama jika


data terbatas. Keterbatasan dalam memprediksi dengan akurat dapat
mempengaruhi kehandalan pohon keputusan.
 Kompleksitas Model:** Dalam situasi di mana faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan sangat kompleks, membangun dan mengelola model
pohon keputusan dapat menjadi rumit. Hal ini terutama benar jika ada banyak
variabel atau cabang keputusan yang perlu dipertimbangkan.
 Resiko Kognitif:** Keputusan yang diambil berdasarkan pohon keputusan
dapat terpengaruh oleh resiko kognitif, seperti bias dalam penilaian
probabilitas atau persepsi risiko yang tidak tepat.
 Dinamika Lingkungan:** Jika lingkungan bisnis atau situasi berubah secara
dinamis, pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya mungkin perlu
diperbarui secara teratur.
 Keputusan Tidak Mutlak:** Pohon keputusan memberikan alternatif dengan
probabilitas tertentu, tetapi keputusan akhir tetap bersifat probabilistik dan
tidak mutlak. Ada selalu tingkat ketidakpastian terkait dengan keputusan.
Untuk mengatasi resiko ini, penting untuk memvalidasi data, memperbarui model
secara berkala, dan mempertimbangkan sumber ketidakpastian dalam estimasi
probabilitas. Pengambilan keputusan yang baik juga melibatkan pemahaman yang
baik tentang konteks dan konsekuensi dari setiap keputusan yang dihasilkan oleh
pohon keputusan.

7. berikut penjelasan singkat mengenai ketiga teknik pengambilan keputusan


berkelompok yang Anda sebutkan:
 Brainstorming Technique:
Deskripsi:Brainstorming adalah suatu teknik di mana anggota kelompok secara bebas
menyumbangkan ide-ide tanpa penilaian atau kritik terlebih dahulu. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide kreatif.
Proses:Peserta diminta untuk secara spontan menyampaikan ide mereka. Setelah itu,
ide-ide tersebut dievaluasi dan disortir untuk identifikasi solusi atau keputusan yang
mungkin.
Nominal Group Technique (NGT):
Deskripsi:NGT menggabungkan aspek individual dan kelompok dalam pengambilan
keputusan. Setiap anggota kelompok menyampaikan ide secara tertulis, dan kemudian
ide-ide tersebut dibagikan dan diberi peringkat oleh seluruh kelompok.
Proses:Langkah-langkahnya melibatkan penyampaian ide secara tertulis, presentasi
ide oleh setiap anggota, diskusi, dan akhirnya memberikan peringkat pada ide-ide
tersebut.
 Delphi Technique:
Deskripsi:Delphi Technique dirancang untuk mengatasi kendala geografis dan
interpersonal dalam pengambilan keputusan kelompok. Melibatkan siklus iteratif di
mana para ahli memberikan pendapat mereka secara anonim dan hasilnya disaring
melalui serangkaian iterasi.
Proses: Fase pertama melibatkan pertanyaan terbuka yang dikirim ke para ahli secara
anonim. Jawaban dikompilasi dan dikirim kembali kepada mereka untuk komentar.
Proses ini berlanjut hingga konsensus tercapai atau pilihan tertentu diambil.
 Bahaya Groupthink:Meskipun teknik-teknik ini dapat membantu mencegah
groupthink, penting untuk diingat bahwa groupthink dapat terjadi ketika kelompok
mencapai konsensus tanpa kritis mempertimbangkan ide atau opsi alternatif. Oleh
karena itu, pemimpin kelompok perlu menciptakan lingkungan yang mendukung
diskusi terbuka dan kritis.

8. A) Matriks Payoff:

| Pasang Iklan | Tidak Pasang Iklan |


--------------- | -------------| -------------------|
Pasar Maju | 80 | 50 |
Pasar Stabil | 50 | 30 |
Pasar Lesu | -25 | -40 |
```

Untuk menghitung kriteria harapan payoff terbesar, kita dapat mengalikan setiap nilai
dalam matriks payoff dengan probabilitas masing-masing kejadian dan
menjumlahkannya untuk setiap keputusan.

Harapan payoff jika memasang iklan:


(0.40 \ 80) + (0.30 \ 50) + (0.30 \ -25) = 32 + 15 – 7.5 = 39.5

Harapan payoff jika tidak memasang iklan:


(0.40 \ 50) + (0.30 \ 30) + (0.30 \ -40) = 20 + 9 – 12 = 17

Jadi, berdasarkan kriteria harapan payoff terbesar, keputusan terbaik adalah


memasang iklan.

B) Pohon Keputusan:

[Pilih Memasang Iklan]


/ | \
[Pasar Maju] [Pasar Stabil] [Pasar Lesu]
/ | \ / | \ / | \
80 50 -25 50 30 -40 0 0 0
```

Pohon keputusan menggambarkan serangkaian keputusan dan hasil yang mungkin


berdasarkan kondisi pasar. Jika produsen memilih untuk memasang iklan, dia akan
menghadapi hasil sesuai dengan kondisi pasar yang mungkin terjadi. Jika tidak
memasang iklan, hasilnya juga akan dipengaruhi oleh kondisi pasar. Pohon keputusan
membantu visualisasi proses pengambilan keputusan berdasarkan skenario yang
mungkin terjadi.

9. Untuk menghitung estimasi nilai keuangan proyek pengembangan sistem informasi,


kita dapat menggunakan rumus berikut:
{Estimasi Nilai Keuangan} = {Probabilitas Keberhasilan}{Laba Jika Berhasil}) –
{Probabilitas Gagal} {Rugi Jika Gagal}
Dengan informasi yang diberikan:
{Estimasi Nilai Keuangan} = (0.80 \times 40,000) – (0.20 \times 8,000) \]
= (32,000) – (1,600
= 30,400
Jadi, estimasi nilai keuangan proyek pengembangan sistem informasi tersebut adalah
USD 30,400.
10. Untuk penyelesaian soal diatas, masing-masing dibuat model matematikanya terlebih
dahulu. Model matematika merupakan pernyataan yang menggunakan notasi
matematika. Tujuan model adalah memahami sesuatu fenomena dan memungkinkan
untuk membuat prakiraan tentang perilaku di masa depan. Cara untuk menyelesaikan
sistem variabel linear, diantaranya:
Metode substitusi (ganti)
Metode eliminasi (menghilangkan)
Metode campuran (eliminasi-substitusi)
Dimisalkan x adalah petak lahan singkong, dan y adalah petak lahan ubi, petani
menanam singkong dan jagung dengan lahan tidak lebih dari 60 petak, bentuk model
matematikanya : x + y >= 60…(i).
Petani membutuhkan pupuk 40 kg per petak untuk memupuk singkong dan 80 kg
untuk memupuk ubi jumlah pupuk yang tersedia 2.800kg, model matematikanya : 40x
+ 80y >= 2.800 atau disederhanakan dengan masing-masing variabel dibagi 40
menjadi x + 2y >= 70…(ii).
Keuntungan lahan singkong 6.000.000 per petak dan lahan ubi 8.000.000 per petak
dalam sekali tanam, model matematikanya : 6.000.000x + 8.000.000y = f(x)...(iii).
Sebelum mencari keuntungan maksimum dalam sekali panen, ditentukan dahulu lahan
untuk singkong ada berapa petak begitu juga dengan lahan untuk ubi, dengan cara
eliminasi persamaan (i) dan (ii) :
x + y >= 60
x + 2y >= 70 _
------------------
-y = -10 ⇔ y = 10
Dari hasil eliminasi diatas, kemudian substitusikan dalam persamaan (i) :
x + y = 60
x + 10 = 60
x = 60 - 10 ⇔ x = 50
Sehingga dapat diketahui banyaknya lahan yang ditanami singkong adalah 50 petak
dan lahan yang ditanami ubi adalah 10 petak. Maka dapat dicari dalam sekali tanam
keuntungan maksimum petani tersebut dengan substitusi nilai x dan y ke dalam
persamaan (iii):
f(x) = 6.000.000x + 8.000.000y
= 6.000.000(50) + 8.000.000(10)
= 300.000.000 + 80.000.000
= 380.000.000
Jadi, keuntungan maksimum petani tersebut adalah Rp. 380.000.000

Anda mungkin juga menyukai