Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YOGA PRADIPTA ANGGA KUSUMA

NO PESERTA : 00720220012

BAGIAN 1
1. C
2. B
3. A
4. C
5. E
6. D
7. A
8. D
9. A
10. A
11. B
12. C
13. A
14. E
15. A
16. A
17. A

BAGIAN 2
18. A. Pasar merupakan sebuah wadah atau tempat bagi seorang pemasar untuk menawarkan
produk ataupun jasanya kepada konsumen yang membutuhkan.
B. Pemasaran ialah sebuah kegiatan yang dilakukan pelaku pasar untuk mempromosikan
suatu produk atau jasa yang mereka hasilkan. Pemasaran dilakukan tidak lain adalah
untuk meningkatkan brand awareness dari produk atau jasa yang di hasilkan sehingga
masyarakat tahu dimana dan bagaimana mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkan.
C. Manajemen pemasaran adalah kegiatan perencanaan, pengawasan, tindakan, serta
evaluasi yang berhubungan dengan proses pengenalan produk pada masyarakat atau
konsumen. Manajemen pemasaran dilakukan bertujuan untuk mendapatkan perhatian dan
kesadaran dari masyarakat terhadap suatu [roduk atau jasa yang ditawarkan, sehingga
diharapkan dengan adanya kegiatan manajeme pemasaran ini maka masyarakat akan
tertarik untuk membeli prduk atau jasa yang ada.
19. A. Konsep produksi : konsep produksi menekankan pada barang atau jasa yang
dihasilkan haruslah murah sehingga dapat dibuat kapan saja dan dimana saja. Sebuah
perusahaan yang mengadopsi konsep ini cenderung ingin menekan biaya produksi secara
maksimal dan melakukan penguatan sistem distribusi.
B. Konsep produk : konsep produk sangat berlawanan dengan konsep produksi,
konsep produk mengajukan sebuah keyakinan bahwa kualitas dari barang atau jasa yang
dihasilkan haruslah bagus dan yang terbaik sehingga dapat dengan mudah menarik
konsumen.
C. Konsep penjualan : dalam konsep penjualan berfokus pada teknik penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan, dimana dengan teknik penjualan yang baik maka hal itu akan
dengan mudah mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang
diatwarkan. Misalnya dengan mengadakan promo, diskon, atau bonus bonus lain yang
dapat menarik hati konsumen.
D. Konsep pemasaran : dalam konsep pemasaran lebih menenakankan pada kebutuhan
dan kepuasan konsumen dalam produk dan jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain
perushaan tidak membuat produk yang dapat mereka buat saja, namun juga akan
membuat sebuah produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
E. Konsep pemasaran sosial : konsep pemasaran sosial tidak hanya berfokus pada
kepuasan konsumen, tetapi juga memperhatikan manfaat bagi orang lain. Sebuah
perusahaan yang mengadopsi konsep ini percaya bahwa keberhasilan sebuah bisnis tidak
hanya diukur dari kepuasan konsumen saja, namun juga perlu memiliki dampak positif
yang dapat diterima oleh masyarakat. Perushaan tentu akan mempertimbangkan banyak
faktor sebagai penentu untuk mendapatkan hati konsumen, misalnya lingkungan, etika,
dan social.
20. Analisis mengenai lingkungan makro sangat perlu untuk dilakukan karena lingkungan
makro dapat mempengaruhi keputusan, profitabilitas, dan fungsi perushaan. Dikarenakan
sebuah perusahaan tidak memiliki kendali apapun terhadap lingkungan makro ini maka
tentu saja diperlukan sebuah analisis agar tetap bisa menguasai keadaan untuk tetap
mendapatkan pangsa pasar dan keuntungan.
Lingkungan makro terdiri atas 6 faktor antara lain : Politik, ekonomi, social budaya,
teknologi, lingkungan, dan hukum. Keenam factor ini disebut dengan PESTEL.
21. Lingkungan mikro merupakan sebuah lingkungan yang memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi kemampuan sebuah perusahaan untuk melayani konsumen. Analisis
lingkungan mikro tentu saja sangat diperlukan karena lingkungan mikro menyangkut hal-
hal yang sangat dekat dengan perushaan itu sendiri yang dapat memberikan pengaruh
langsung terhadap kelangsungan dari sebuah perusahaan. Selain itu lingkungan mikro
juga memiliki dampak yang besar pada keberhasilan sebuah perusahaan, demi
tercapainya tujuan jangka panjang perushaan diperlukan untuk menganalisis setiap
peluang dan ancaman potensial yang akan muncul. Dengan demikian maka perushaaan
dapat memanfaatkan kekuatan internal untuk mengeksploitasi secara maksimal setiap
peluang dan meminimalisir ancaman terhadap kelemahan internal perushaan.
Unsur dalam lingkungan mikro antara lain adalah pemasok, pelanggan, pemodal,
pemerintah, pesaing.
22. Daur hidup produk (Product Life Cycle) adalah suatu siklus yang dialami seluruh produk
yang ada, baik itu siklus hidup yang singkat maupun siklus hidup yang lama. Setiap
produk memiliki usia yang terbatas yang mana jika suatu produk sudah tidak diminati
lagi oleh konsumen maka produk tersebut akan digantikan dengan produk lain yang lebih
baik. Kehidupan produk terbagi atas empat fase, yaitu perkenalan, pertumbuhan,
kematangan, dan penurunan.
Pada tahap perkenalan nilai laba perushaan bernilai negative karena volume penjualan
dari pruduk masihlah ecil sehingga belum bisa memberikan laba yang tinggi pada
perushaan, dan juga masih ada biaya biaya lain untuk promosi.

Gambar 1 Daur hidup produk (sumber: pendidikanekonomi.com)

23. Conflict of interest yang terjadi disebabkan oleh munculnya kepentingan dari manajer
perusahaan yang bertentangan dengan para investor ataupun sebaliknya. Hal ini tentu
akan khawatir bahwa manajer atau investor akan bertindak diluar dari visi dan misi
perusahaan.
Untuk dapat mengatasi terjadinya Conflict of Interest dapat dilakukan dengan melakukan
perbaikan-perbaikan dari nilai, system, pribadi dan budaya perusahaan. Adapun prinsip
dasar dalam menyelesaikannya adalah:
a. Mengutamakan kepentingan Bersama
b. Menciptakan keterbukaan penanganan dan pengawasan konflik kepentingan
c. Mendorong tanggung jawab pribadi dan sikap keteladanan
d. Menciptakan serta membina budaya organisasi yang anti dengan conflict of interest
24. Pendapat saya mengenai hal ini tentu saja sangat tidak logis dimana jika kita
menginginkan sebuah hasil yang besar namun ingin resiko yang kecil tentu saja hal ini
tidak dapat dilakukan, karena resiko diperlukan untuk dapat meningkatkan keuntungan
yang tinggi. Namun hal ini wajar pasti akan terbesit dipikiran para investor karena dalam
prinsip ekonomi bahwa bisnis adalah mengeluarkan modal sekecil mungkin dan
mendapat keuntungan sebesar mungkin. Mungkin lebih bijak jika investor dapat
memanajemen resiko yang ada sehingga tetap terukur dengan baik terhadap keuntungan
yang didapatkan karena resiko akan muncul dari ketidaktahuan tentang apa yang kita
lakukan.
25. Likuiditas : merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban untuk
membayar utang-utang jangka pendeknya yang harus segera dibayar dengan
menggunakan harta lancar seperti utang usaha, utang dividen, utang pajak, dan lain-lain.
Solvabilitas : suatu kemampuan yang ada dari perusahaan itu sendiri untuk
mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh kreditor baik dalam bentuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Umumnya, untuk solvabilitas jangka pendek biasanya akan
diukur dan dibandingkan dengan aset lancar.
Profitabilitas : kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan
(earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.
Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau
keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas
laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
26. Manajemen SDM sendiri merupakan sebuah upaya atau cara untuk mengelola sumber
daya manusia didalam perusahaan secara efisien guna mencapai tujuan perusahaan.
Pengaplikasian MSDM memiliki dampak yang besar pada kemampuan perushaan dalam
mencapai tujuannya karena melalui kegiatan MSDM ini perushaan dapat menciptakan
keseimbangan didalam internal perusahaan, keseimbangan internal tersebut mencakup
tujuan, sasaran, dan aktivitas lainnya. Ketika keseimbangan ini telah tercipta maka
perushaan dapat meningkatkan efisiensi serta produktifitas kerja. MSDM juga dapat
membantu kontribusi positif dari karyawan, karena melalui MSDM perushaan dapat
memberikan usaha pengembangan karyawan secara etis, strategis dan social.
27. Dalam pengadaan SDM diperlukan beberapa proses yang harus dilakukan untuk
mendapartkan SDM yang sesuai harapan.
1. Manpower planning
Dalam proses manpower planning dilakukan penentuan kebutuhan tenaga kerja
Bersama dengan pihak pihak yang memerlukan tambahan SDM. Adapun yang
ditentukan dalam proses manpower planning adalah jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, kualifikasi TK, kuantitas pekerjaaan yang akan diberikan, serta gaji yang
akan diberikan kepada TK nantinya.
2. Membuat lowongan pekerjaan
Setelah menentukan rencana perekrutan maka Langkah selanjutnya adalah
mengumumkan dan mengiklankan lowongan pekerjaan yang sedang diperlukan pada
media cetak maupun elektronik. Dengan melakukan hal ini maka SDM yang merasa
dirinya sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan akan tertarik dan mendaftarkan
dirinya. Sehingga proses akan lebih tepat sasaran.
3. Menyeleksi lamaran yang masuk
Ketika sudah mendapatkan peminat yang sesuai dengan kualifikasi dari lowongan
yang dipublikasikan, maka tahap berikutnya adalah menyeleksi lamaran yang masuk
dan melakukan sortir. Dalam proses ini nantinya akan didapatkan kandidat yang dapat
memenuhi kebutuhan perushaan.
4. Pemanggilan kandidat
Dari hasil sortir dari proses sebelumnya dapat dilakukan pemanggilan pada kandidat
dan membuat jadwal agar kandidat tidak terganggu aktivitasnya.\
5. Psikotes
Untuk bisa mendapatkan SDM yang loyal dan bertahan lama tentunya tes psikologi
dapat dilakukan untuk mengukur dan mendeteksi kompetensi pada diri kandidat.
Dengan tes psikologi dapat diketahui kepribadian dan aspek aspek pribadi lain dari
kandidat yang mana hal ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menerima
atau menolak kandidat.
6. Wawancara
Proses wawancara dilakukan untuk menggali data atau informasi penting dan
mengukur kemampuan kandidat.

Anda mungkin juga menyukai