Anda di halaman 1dari 16

Nama: Devnal Crista Andhyka

Nim: 2203020155
UTS: Ekonomi manajerial
Dosen wali: DRA LUSTRY RAHAYU, M.Si

QUIZ 2

HALAMAN 14

1) Dalam ekonomi manajerial, konsep laba sangat penting dalam pengambilan keputusan
untuk memaksimumkan laba perusahaan. Konsep laba sesuai dengan postulat teori
ekonomi yang menekankan pada rasionalitas ekonomi, di mana perusahaan diharapkan
untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Ini berarti perusahaan harus memilih
kombinasi input yang optimal dan harga jual produk yang menghasilkan laba
maksimum. Penerapan konsep laba dalam ekonomi manajerial melibatkan analisis
biaya, pendapatan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi laba perusahaan, serta
strategi untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil agar mencapai tujuan tersebut.

2)
a. Ekonomi Manajerial dan Ekonomi Makro: Ekonomi manajerial memperhatikan pengambilan
keputusan di tingkat individu perusahaan, seperti pengelolaan sumber daya dan strategi
pemasaran. Sementara itu, ekonomi makro mempelajari fenomena ekonomi pada tingkat
agregat, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kebijakan fiskal-moneter. Meskipun berfokus
pada skala yang berbeda, keduanya saling terkait karena kinerja perusahaan di tingkat mikro
dapat memengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan di tingkat makro.

b. Ekonomi Manajerial dan Ekonomi Mikro: Ekonomi mikro mempelajari perilaku individu,
rumah tangga, dan perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya terbatas. Ekonomi
manajerial, sementara itu, lebih fokus pada pengambilan keputusan internal perusahaan,
seperti produksi, harga, dan strategi investasi. Meskipun berbeda dalam fokusnya, keduanya
saling terkait karena keputusan perusahaan di tingkat mikro dapat mempengaruhi pasar dan
ekonomi secara keseluruhan.

c. Ekonomi Manajerial dan Statistik:


Statistik merupakan alat penting dalam ekonomi
Manajerial untuk menganalisis data terkait biaya, pendapatan, permintaan pasar, dan lainnya.
Metode statistik digunakan untuk membuat estimasi, menguji hipotesis, dan membuat prediksi
yang mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam perencanaan strategis dan
operasional perusahaan.

d. Ekonomi Manajerial dan Ilmu Administrasi Bisnis: Ilmu administrasi bisnis (management
science) merupakan disiplin yang mempelajari pengelolaan organisasi, termasuk perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi. Ekonomi manajerial merupakan bagian dari ilmu administrasi bisnis yang
menitikberatkan pada aspek ekonomi dalam pengambilan keputusan manajerial. Dengan
demikian, keduanya saling terkait dalam konteks pengelolaan perusahaan dan organisasi.

3) Tujuan dari sebuah koperasi simpan pinjam mungkin meliputi:

1. Memberikan akses keuangan kepada anggotanya yang tidak memiliki akses ke lembaga
keuangan formal.
2. Mendorong tabungan dan investasi di antara anggotanya.
3. Memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah daripada lembaga keuangan formal.
4. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya dengan memberikan akses ke modal
usaha.
5. Membangun kebiasaan keuangan yang sehat dan tanggung jawab keuangan di antara
anggotanya.
6. Memfasilitasi pertumbuhan ekonomi lokal dengan meminjamkan uang kepada anggota untuk
pengembangan usaha lokal.
7. Memberikan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan anggota, seperti pinjaman
pendidikan atau perumahan.

4) Beberapa kendala yang mungkin dihadapi oleh sebuah Sekolah Dasar Negeri dalam
mencapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang disampaikan antara lain:
1. Kurangnya Sumber Daya
2. Keterbatasan Anggaran
3. Kualifikasi Guru yang Rendah
4. Kurangnya Dukungan dari Orang Tua dan Masyarakat
5. Kondisi Sosial-Ekonomi Siswa
6. Kebijakan Pendidikan yang Tidak Tepat
7. Tingkat Penerimaan dan Partisipasi yang Rendah

5) Berikut adalah beberapa cara bagaimana area fungsional pemasaran dapat membantu:
1. Penelitian Pasar: Tim pemasaran dapat melakukan penelitian pasar untuk memahami
kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen terkait produk baru tersebut. Informasi ini
menjadi landasan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
2. Pengembangan Produk: Tim pemasaran bekerja sama dengan tim pengembangan produk
untuk memastikan bahwa produk baru tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Mereka juga dapat memberikan masukan terkait fitur-fitur produk yang diinginkan
oleh pasar.
3. Penetapan Harga: Area pemasaran bertanggung jawab untuk menetapkan harga produk
baru yang sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada konsumen serta mengikuti strategi
penetapan harga yang sesuai dengan posisi produk di pasar.
4. Distribusi dan Penyaluran: Tim pemasaran akan merancang dan mengelola saluran
distribusi yang efektif untuk memastikan produk tersebut tersedia secara luas di pasar. Hal ini
mencakup pemilihan distributor, penempatan produk di lokasi yang strategis, dan manajemen
rantai pasok.
5. Promosi dan Kampanye: Melalui berbagai saluran komunikasi, tim pemasaran akan
merancang kampanye promosi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat
konsumen terhadap produk baru. Ini dapat melibatkan iklan, promosi penjualan, pemasaran
digital, dan strategi promosi lainnya.
6. Pelayanan Pelanggan: Setelah peluncuran, tim pemasaran akan terlibat dalam memberikan
dukungan pelayanan pelanggan yang baik, seperti memberikan informasi produk, menangani
keluhan konsumen, dan memastikan kepuasan pelanggan.

6) Optimal mengacu pada keadaan di mana suatu entitas mencapai tingkat yang paling efisien
atau paling menguntungkan dalam mencapai tujuan tertentu, dengan mempertimbangkan
batasan dan keterbatasan yang ada. Dalam konteks perusahaan, optimalitas seringkali terkait
dengan mencapai laba maksimum atau keuntungan yang optimal.
Beberapa hal yang dapat membuat perusahaan menghadapi masalah dalam upayanya untuk
mengoptimalkan laba antara lain:
1. Keterbatasan Sumber Daya
2. Persaingan Pasar
3. Perubahan Lingkungan Eksternal
4. Ketidakpastian Pasar
5. Kurangnya Informasi atau Analisis yang Akurat
6. Kendala Internal Organisasi

7) 1. Pasar Global: Internet memungkinkan perusahaan untuk terhubung dengan pasar global
secara langsung. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi bisnis dengan
pelanggan dan mitra bisnis di seluruh dunia tanpa batasan geografis.
2. E-commerce: Internet telah mendorong pertumbuhan e-commerce, di mana perusahaan
dapat menjual produk dan layanan mereka secara online kepada pelanggan. Ini memberikan
akses yang lebih luas kepada pelanggan potensial dan memungkinkan transaksi bisnis untuk
terjadi tanpa kehadiran fisik.
3. Pemasaran Digital: Internet menyediakan berbagai platform pemasaran digital, seperti situs
web, media sosial, dan mesin pencari, yang memungkinkan perusahaan untuk mempromosikan
produk dan layanan mereka secara efektif kepada audiens target. Hal ini membantu dalam
mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik berdasarkan analisis data dan tren pasar.
4. Analisis Data: Internet menyediakan akses ke berbagai alat dan teknologi analisis data yang
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara
lebih efisien. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada data yang
akurat dan analisis yang mendalam tentang perilaku konsumen, tren pasar, dan kinerja bisnis.
5. Komunikasi dan Kolaborasi: Internet memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan mitra bisnis, karyawan, dan pelanggan secara efisien melalui email,
pesan instan, video konferensi, dan platform kolaborasi online lainnya. Hal ini memfasilitasi
pengambilan keputusan yang lebih cepat dan pemecahan masalah secara real-time.
6. Akses Informasi: Internet menyediakan akses yang mudah dan cepat ke berbagai informasi
terkait industri, pasar, pesaing, dan tren bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi berdasarkan pemahaman yang lebih
baik tentang lingkungan bisnis mereka.

HALAMAN 36

1. Tahapan pembuatan keputusan meliputi: identifikasi masalah, pengumpulan informasi,


evaluasi alternatif, pemilihan alternatif, implementasi keputusan, dan evaluasi hasil.
Contohnya, dalam memilih strategi pemasaran baru, perusahaan mengidentifikasi
masalah penurunan penjualan, mengumpulkan data pasar, mengevaluasi beberapa
strategi pemasaran, memilih strategi yang paling efektif, mengimplementasikannya, dan
mengevaluasi hasilnya.

2. Perusahaan adalah entitas yang melakukan kegiatan ekonomi untuk menghasilkan


barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Macam perusahaan
berdasarkan kepemilikannya dapat dibagi menjadi: perusahaan perseorangan (milik
satu orang), perusahaan persekutuan (milik beberapa orang), dan perusahaan terbatas
(saham dimiliki oleh banyak pemegang saham).

3. Tujuan keberadaan perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi


pemiliknya dan memberikan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Manfaat bagi masyarakat antara lain menciptakan lapangan kerja, menyediakan barang
dan jasa, serta membayar pajak yang mendukung pembangunan infrastruktur dan
layanan publik.

4. Laba adalah selisih antara pendapatan perusahaan dan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan pendapatan tersebut. Fungsinya bagi perusahaan adalah sebagai sumber
dana untuk investasi, pembayaran dividen kepada pemegang saham, dan indikator
kinerja keuangan perusahaan.

5. Nilai perusahaan adalah total aset perusahaan yang diukur dengan harga pasar saham
atau harga penjualan perusahaan. Keterkaitannya dengan laba adalah bahwa laba yang
tinggi cenderung meningkatkan nilai perusahaan karena menunjukkan kinerja keuangan
yang baik.

6. Pihak manajemen perusahaan dapat meningkatkan laba jangka panjang dengan


mengoptimalkan efisiensi operasional, mengembangkan produk atau layanan baru,
meningkatkan pangsa pasar, serta melakukan investasi yang menghasilkan return yang
tinggi.
7. Optimisasi terkendala adalah proses mengoptimalkan kinerja perusahaan di bawah
batasan-batasan tertentu, seperti keterbatasan sumber daya atau teknologi. Contohnya,
perusahaan yang memiliki keterbatasan dalam kapasitas produksi harus
mengoptimalkan penggunaan mesin dan tenaga kerja untuk mencapai tingkat produksi
maksimum.

8. Tiga teori laba meliputi: teori laba keadilan (menyatakan bahwa laba harus dibagikan
secara adil kepada semua pihak yang terlibat dalam proses produksi), teori laba risiko
(menyatakan bahwa laba harus sebanding dengan tingkat risiko yang dihadapi oleh
perusahaan), dan teori laba pasar (menyatakan bahwa laba ditentukan oleh permintaan
dan penawaran di pasar).

9. Fungsi laba sebagai insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan produksi berarti
bahwa dengan memperoleh laba yang tinggi, perusahaan akan termotivasi untuk
menghasilkan lebih banyak barang atau jasa untuk memenuhi permintaan pasar dan
memaksimalkan keuntungan.

HALAMAN 56-57

1. Titik optimum merupakan nilai maksimum atau minimum dari suatu fungsi
objektif dalam konteks optimisasi. Dalam pendekatan teknik optimisasi, titik
optimum dicapai dengan mencari nilai variabel yang memenuhi syarat atau
kriteria tertentu sehingga nilai fungsi objektif mencapai nilai maksimum atau
minimumnya.

2. Optimisasi dengan kendala adalah proses mencari nilai maksimum atau


minimum dari suatu fungsi objektif dengan mempertimbangkan adanya batasan
atau kendala yang harus dipenuhi. Contoh kendala yang mungkin dihadapi
perusahaan dalam memaksimumkan laba antara lain: keterbatasan produksi,
keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan bahan baku, keterbatasan
waktu, dan batasan regulasi pemerintah.

3. Pendekatan multivariate adalah pendekatan yang mempertimbangkan lebih dari


satu variabel atau faktor dalam analisis atau pengambilan keputusan. Contoh
permasalahan perusahaan yang dapat diselesaikan dengan pendekatan
multivariate ini adalah analisis pasar untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan produk, yang meliputi variabel seperti harga, promosi,
citra merek, dan preferensi konsumen. Dengan menggunakan pendekatan
multivariate, perusahaan dapat mengidentifikasi hubungan kompleks antara
faktor-faktor ini dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam merencanakan
strategi pemasaran mereka.
4. Untuk mendapat derivatif parsial dari π terhadap X, oT/X, kita membuat Y tetap
dan memperoleh

Sehingga diperoleh X= 380/23 = 16,52


5. Biaya minimum terjadi saat MC=AC

6. MC=TC'
=182+56Q
=56
AC=TC / Q
=182+56Q / Q
=182/Q + 56
MC=AC
56= 182/Q + 56
Ф=Q

HALAMAN 72

1. Hukum permintaan adalah konsep ekonomi yang menyatakan bahwa, dengan asumsi
semua faktor lainnya tetap, semakin tinggi harga suatu produk, semakin rendah
jumlahnya yang diminta oleh konsumen, dan sebaliknya.

2. Persamaan antara kurva pemintaan dan skedul permintaan adalah keduanya


menggambarkan hubungan antara harga suatu produk dan jumlah yang diminta oleh
konsumen. Perbedaannya, kurva pemintaan adalah grafik yang menggambarkan
hubungan tersebut dalam bentuk garis kontinu, sedangkan skedul permintaan adalah
tabel yang menunjukkan jumlah yang diminta pada berbagai tingkat harga.

3. Asumsi dasar dalam teori permintaan antara lain: konsumen rasional, preferensi
konsumen konsisten, harga produk adalah faktor penentu utama dalam keputusan
pembelian, dan asumsi lainnya. Contoh: ketika harga naik, konsumen cenderung
mengurangi pembelian produk tersebut.

4. Permintaan pasar adalah jumlah total produk yang diminta oleh semua konsumen pada
berbagai tingkat harga di pasar tertentu. Perbedaannya dengan permintaan individu
adalah permintaan pasar mencakup semua konsumen, sedangkan permintaan individu
hanya merujuk pada satu konsumen atau rumah tangga.

5. Efek substitusi menjelaskan bahwa jika harga suatu produk naik, konsumen cenderung
beralih ke produk pengganti yang lebih murah. Efek pendapatan menjelaskan bahwa
jika pendapatan konsumen naik, maka kemungkinan besar konsumen akan membeli
lebih banyak produk, dan sebaliknya.

6. Pergeseran kurva pemintaan terjadi ketika faktor-faktor selain harga berubah, seperti
preferensi konsumen atau pendapatan. Perubahan kurva pemintaan terjadi ketika hanya
harga yang berubah.
7. Permintaan turunan adalah permintaan yang terjadi sebagai hasil dari permintaan atas
suatu produk lain. Contoh produk yang merupakan permintaan turunan adalah gasolina,
yang merupakan turunan dari permintaan kendaraan bermotor.

8. Pihak manajemen perusahaan AKU seharusnya merespon kenaikan harga produk


perusahaan KAMU dengan menyesuaikan strategi pemasaran, misalnya dengan
menawarkan diskon atau promosi untuk menarik konsumen yang mencari alternatif lebih
murah.

9. Saran yang bisa disampaikan kepada pihak manajemen perusahaan adalah


meningkatkan kualitas produk atau layanan untuk menaikkan permintaan atas produk
tersebut, serta menyesuaikan strategi harga agar sesuai dengan tingkat pendapatan
konsumen yang berbeda.

HALAMAN 95-96

1). Terdapat beberapa macam elastisitas permintaan, antara lain:


a. Elastisitas Permintaan Harga (Price Elasticity of Demand): Menunjukkan seberapa
sensitifnya jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga.
b. Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand): Menunjukkan seberapa
sensitifnya jumlah barang yang diminta terhadap perubahan pendapatan konsumen.
c. Elastisitas Permintaan Silang (Cross-Price Elasticity of Demand): Menunjukkan seberapa
sensitifnya jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain.

2) Elastisitas harga uniter terjadi saat persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama
dengan persentase perubahan harga (E = -1). Ini berarti perubahan harga yang sama akan
menyebabkan perubahan proporsional dalam jumlah barang yang diminta.

Implikasi bagi perusahaan bila produk yang dihasilkannya memiliki elastisitas harga uniter
adalah perubahan harga tidak akan mempengaruhi total pendapatan perusahaan. Dalam hal
ini, peningkatan harga akan diimbangi oleh penurunan dalam jumlah barang yang diminta dan
sebaliknya, sehingga total pendapatan tetap konstan. Oleh karena itu, perusahaan harus
mempertimbangkan strategi harga yang lebih cermat untuk meningkatkan laba.

3) Jika barang substitusi mengalami kenaikan harga, maka biasanya permintaan terhadap
barang yang diproduksi oleh perusahaan akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh perubahan
perilaku konsumen yang cenderung beralih ke barang yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut sebagai pengganti barang substitusi yang lebih mahal. Dengan demikian, peningkatan
harga barang substitusi dapat meningkatkan permintaan dan penjualan barang yang diproduksi
oleh perusahaan.
4) Elastisitas pendapatan negatif mengindikasikan bahwa barang tersebut merupakan barang
inferior, di mana permintaan akan menurun ketika pendapatan konsumen meningkat.
Implikasinya bagi perusahaan adalah bahwa produk mereka bukan merupakan barang yang
diinginkan oleh konsumen saat memiliki pendapatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
perusahaan perlu memperhatikan strategi pemasaran dan pengembangan produk agar dapat
tetap relevan di pasar dan mempertahankan pangsa pasarnya.

5)
Jawab:

1. Permintaan elastis, yaitu apabila koefisien elastisitasnya lebih besar dari I (Ed > 1)

2. Permintaan inelastis, yaitu apabila koefisien elastisitasnya lebih kecil dari 1 (Ed <1)

3. Permintaan elastis uniter, yaitu apabila koefisien elastisitasnya sama dengan 1 (Ed-1)

4. Permintaan elastis sempurna, yaitu apabila koefisien elastisitasnya sama dengan tidak
terhingga (Ed =)

5. Permintaan inelastis sempurna, yaitu apabila koefisien elastisitasnya sama dengan nol (Ed-0)

Elastisitas perusahaan kancing baju sebesar 0,7 artinya elastisitas produk termaksud
Permintaan Inelastis jika terjadi perubahan harga, kurang begitu berpengaruh terhadap
perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah barang yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga.
Permintaan Inelastis sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal harga
berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari 10%

6)
Jawab
QX=3-6PX+1,6I+4,0 Py+2,4 A Qx=3-6(4)+ 1,6(5)+ 4,0(3,6)+ 2,4(4,2)
Qx=3-24+8+14,4+10,8
Qx=12,2
1.Elastisitas permintaan kopi Sedap terhadap harga kopi Sedap sendiri
Edx =6x(4/12,2)
=1,98
2. Elastisitas permintaan kopi Sedap terhadap pendapatan,
Edx =1,6 x(5/12,2)
=0,66
3. Hitunglah elastisitas permintaan kopi Sedap terhadap, belanja iklan
Edx =2,4 x(4,2/12,2)
=0,82

HALAMAN 115
1. Perkiraan permintaan adalah estimasi jumlah produk atau layanan yang akan diminta oleh
konsumen pada suatu waktu dan lokasi tertentu. Manfaatnya termasuk membantu perencanaan
produksi, distribusi, dan strategi pemasaran.

2. Pendekatan perkiraan permintaan yang umum adalah:


- Kualitatif: Menggunakan opini ahli atau survei untuk mengumpulkan informasi subjektif
tentang faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. Contohnya adalah metode Delphi.
- Kuantitatif: Menggunakan data historis untuk membuat model matematis yang memprediksi
permintaan di masa depan. Contohnya adalah analisis regresi.

3. Keuntungan klinik konsumen termasuk mendapatkan wawasan langsung dari konsumen


tentang preferensi dan perilaku mereka. Namun, kerugiannya adalah biaya dan waktu yang
diperlukan untuk mengumpulkan data secara langsung dari konsumen. Jika perusahaan
memiliki keterbatasan biaya, klinik konsumen mungkin tidak menjadi alternatif yang tepat
karena biaya yang tinggi dan waktu yang diperlukan.

4. Keunggulan analisis regresi termasuk kemampuannya untuk mengidentifikasi hubungan


kausal antara variabel-variabel yang berbeda. Namun, kelemahannya adalah dapat menjadi
rumit jika terdapat banyak variabel yang saling berkorelasi. Pendekatan riset pasar, di sisi lain,
mungkin lebih cepat dan lebih mudah dilakukan, tetapi mungkin kurang mampu untuk
mengidentifikasi hubungan kausal yang kompleks.

5. Tahapan dalam analisis regresi untuk memperkirakan permintaan pasta gigi meliputi:
- Pengumpulan data historis tentang penjualan pasta gigi.
- Identifikasi variabel-variabel yang memengaruhi permintaan, seperti harga, promosi, dan
faktor-faktor ekonomi lainnya.
- Pembentukan model regresi menggunakan teknik statistik untuk menghubungkan
variabel-variabel tersebut dengan permintaan.
- Validasi model menggunakan data yang tidak digunakan dalam pembentukan model.
- Penggunaan model untuk memprediksi permintaan pasta gigi di masa depan berdasarkan
nilai variabel-variabel yang diberikan.

HALAMAN 135-136

1. Analisis deret waktu adalah metode untuk menganalisis data yang disusun berdasarkan
urutan waktu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola atau tren dalam data tersebut.
Contohnya, jika kita ingin menganalisis penjualan bulanan suatu produk selama beberapa tahun
terakhir untuk melihat apakah ada peningkatan atau penurunan tren.

2. Perbedaan utama antara model terstruktur dan tidak terstruktur adalah bahwa model
terstruktur memiliki formula matematis yang jelas dan variabel yang terdefinisi, sementara
model tidak terstruktur lebih fleksibel dan bergantung pada keputusan manusia. Namun,
keduanya sama-sama digunakan untuk menganalisis data dan membuat prediksi.
3. Empat pola deret waktu yang umum adalah:
- Tren: Perubahan secara terus-menerus ke arah tertentu. Contohnya, peningkatan
penjualan secara konsisten setiap tahun.
- Siklus: Fluktuasi periodik dalam data. Misalnya, penjualan musiman seperti penjualan
produk musim panas.
- Musiman: Pola yang terulang secara berkala dalam suatu periode waktu yang lebih
pendek. Contohnya, peningkatan penjualan menjelang liburan.
- Acak: Variasi yang tidak memiliki pola atau tren yang jelas. Contohnya, fluktuasi harian
harga saham.

4. Proyeksi trend adalah metode untuk memprediksi nilai masa depan berdasarkan pola tren
dalam data historis. Ini dilakukan dengan menggunakan teknik seperti regresi linier untuk
mengekstrapolasi tren ke masa depan.

5. Perbedaan utama antara teknik rasio terhadap trend dan variabel dummy dengan proyeksi
trend adalah bahwa teknik rasio terhadap trend dan variabel dummy mencoba
memperhitungkan faktor-faktor tambahan yang dapat memengaruhi pola tren, sementara
proyeksi trend hanya bergantung pada pola tren historis.

6. Teknik penghalusan diperlukan pada data deret waktu untuk mengurangi fluktuasi acak dan
menyoroti pola atau tren yang mendasarinya. Ini membantu dalam membuat prediksi yang lebih
akurat dan mengidentifikasi perubahan jangka panjang dalam data.

7. Metode barometrik adalah sebuah teknik untuk memprediksi atau mengukur perubahan
dalam suatu fenomena dengan menggunakan indikator atau variabel lain yang secara historis
telah terbukti berkorelasi dengan fenomena tersebut. Dalam hal ini, data penjualan dapat
digunakan sebagai indikator untuk memprediksi tren penjualan di masa depan.

8. Berdasarkan data penjualan yang diberikan dalam tabel, kita dapat melihat tren peningkatan
yang cukup konsisten dari tahun ke tahun. Kita dapat menggunakan metode barometrik untuk
memprediksi penjualan di tahun-tahun berikutnya dengan melihat pola peningkatan yang telah
terjadi sebelumnya. Misalnya, jika tren peningkatan yang konsisten dipertahankan, kita dapat
memperkirakan bahwa penjualan akan terus meningkat di masa mendatang.

Penjualan
700K |
600K |
500K |
400K | +--------+
300K | +---+ +
200K | +---+ +
100K |---+ +
+---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Dari grafik, kita dapat melihat bahwa ada tren peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun.
Kita dapat menghitung rata-rata pertumbuhan tahunan dari tahun-tahun sebelumnya dan
menggunakan nilai tersebut untuk memperkirakan penjualan di tahun 2010 dan 2015.

Sekarang, mari kita lakukan perkiraan:

1. Perkiraan untuk tahun 2010:


- Rata-rata pertumbuhan tahunan dari 2006 hingga 2009: ((266,000 - 239,000) + (287,000 -
266,000) + (315,000 - 287,000)) / 3 = 26,000
- Penjualan tahun 2010 = Penjualan tahun 2009 + Rata-rata pertumbuhan tahunan = 315,000
+ 26,000 = 341,000

2. Perkiraan untuk tahun 2015:


- Rata-rata pertumbuhan tahunan dari 2010 hingga 2014: ((575,000 - 353,000) + (628,000 -
575,000)) / 2 = 125,000
- Penjualan tahun 2015 = Penjualan tahun 2014 + Rata-rata pertumbuhan tahunan = 520,000
+ 125,000 = 645,000

Jadi, perkiraan penjualan untuk tahun 2010 adalah 341,000 dan untuk tahun 2015 adalah
645,000.

9. Total pertumbuhan dari tahun 2006 hingga 2016:


Total pertumbuhan: (628.000 – 239.000) = 389.000
Jumlah tahun: 2016 – 2006 + 1 = 11 tahun
10. Ramalan penjualan pada tahun 2010 dan 2015:

1. Ramalan penjualan untuk tahun 2010:


- Penjualan tahun 2010 = Penjualan tahun 2009 + Pertumbuhan rata-rata per tahun
- Penjualan tahun 2010 = 315,000 + 35,363.64 ≈ 350,363.64

2. Ramalan penjualan untuk tahun 2015:


- Penjualan tahun 2015 = Penjualan tahun 2014 + Pertumbuhan rata-rata per tahun
- Penjualan tahun 2015 = 520,000 + 35,363.64 ≈ 555,363.64

Jadi, ramalan penjualan untuk tahun 2010 adalah sekitar 350,363.64 unit, dan untuk tahun 2015
adalah sekitar 555,363.64 unit, dengan asumsi pertumbuhan rata-rata yang konstan.

HALAMAN 156-157

1. Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output dalam proses produksi. Contohnya
adalah fungsi produksi tahu, di mana jumlah tahu yang diproduksi tergantung pada jumlah
kedelai dan faktor produksi lainnya.

2. Jangka pendek adalah periode waktu di mana setidaknya satu faktor produksi tetap,
sedangkan jangka panjang adalah periode di mana semua faktor produksi dapat disesuaikan.
Contohnya, dalam jangka pendek, jumlah mesin produksi tetap, sementara dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah atau mengurangi mesin produksi sesuai kebutuhan.

3. Hukum hasil balik yang menurun menyatakan bahwa ketika satu faktor produksi ditambahkan
sementara faktor produksi lain tetap, peningkatan output akan semakin berkurang. Contohnya,
ketika petani menambahkan pupuk tambahan ke lahan yang tetap, hasil tambahan yang
diperoleh dari setiap tambahan pupuk akan semakin berkurang.

4. Kombinasi input optimum dalam jangka pendek tercapai ketika nilai marjinal dari input
terakhir sama dengan biaya inputnya. Contohnya, jika tambahan satu unit tenaga kerja
menghasilkan lebih dari biaya tambahan untuk mempekerjakan tenaga kerja tersebut, maka
kombinasi input tersebut dianggap optimum dalam jangka pendek.

5. Isokos (isoquant) adalah kurva yang menunjukkan semua kombinasi input yang
menghasilkan tingkat output yang sama. Isokuan (isocost) adalah kurva yang menunjukkan
semua kombinasi input yang memiliki biaya total produksi yang sama. Karakteristik isokos
adalah berguna untuk menggambarkan substitusi antara faktor produksi, sementara isokuan
menggambarkan trade-off antara biaya input.
6. Pencapaian tingkat output optimum dalam jangka panjang melibatkan pemilihan kombinasi
input yang memberikan output maksimum dengan biaya minimal. Ini melibatkan eksperimen
dengan berbagai kombinasi input dalam jangka panjang untuk mencapai efisiensi yang optimal.

7. Hasil balik ke skala mengacu pada perubahan output ketika semua faktor produksi
diperbesar secara proporsional. Macam-macam hasil balik ke skala termasuk hasil balik
konstan (output meningkat secara proporsional dengan peningkatan proporsional dalam semua
faktor produksi), hasil balik mengurang (output meningkat kurang dari secara proporsional
dengan peningkatan proporsional dalam semua faktor produksi), dan hasil balik meningkat
(output meningkat lebih dari secara proporsional dengan peningkatan proporsional dalam
semua faktor produksi).

HALAMAN 177-178

1. Biaya marjinal (marginal cost) adalah biaya tambahan yang timbul dari produksi satu unit
tambahan, sedangkan biaya inkremental (incremental cost) adalah penambahan biaya total
ketika jumlah output atau kegiatan berubah.

2. Sunk cost tidak boleh dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan manajerial karena
biaya tersebut sudah tidak dapat dikembalikan dan tidak mempengaruhi hasil keputusan masa
depan.

3. Jangka panjang disebut "planning horizon" karena dalam periode tersebut perusahaan dapat
merencanakan dan mengubah strategi bisnisnya secara menyeluruh, sedangkan jangka
pendek disebut "periode operasional" karena fokusnya pada kegiatan operasional sehari-hari.

4. Perusahaan mungkin akan membangun pabrik yang tidak meminimumkan biaya produksi
pada tingkat output tertentu dalam jangka panjang jika ada faktor-faktor lain yang lebih penting
dipertimbangkan, seperti lokasi strategis atau kebutuhan akan fleksibilitas produksi.

5. Cakupan ekonomis mengacu pada jumlah output di mana biaya rata-rata mencapai level
minimum dalam jangka panjang, sedangkan skala ekonomis mengacu pada hubungan antara
output dan biaya total produksi.

6. Kurva pembelajaran menunjukkan hubungan antara jumlah yang diproduksi dan biaya
produksi yang lebih rendah seiring dengan pengalaman produksi yang meningkat, sedangkan
skala ekonomis berkaitan dengan efisiensi produksi yang dicapai dengan meningkatkan ukuran
operasi.

7.
Jawaban:
Jika Tuan Adil membuka praktek sendiri, maka perkiraan biaya
yang harus dikeluarkannya adalah sebesar Rp.
40.000.000/tahun. Biaya tersebut terdiri dari biaya sewa kantor
sebesar Rp. 20.000.000/tahun, biaya sewa peralatan kantor
sebesar Rp. 15.000.000/tahun, dan biaya operasional lainnya
sebesar Rp. 5.000.000/tahun. Dengan demikian, total
penghasilan Tuan Adil setelah membuka praktek sendiri
adalah Rp. 60.000.000/tahun - Rp. 40.000.000/tahun = Rp.
20.000.000/tahun.
Walaupun penghasilan Tuan Adil akan berkurang jika membuka
praktek sendiri, namun ia akan mendapatkan keuntungan dari
kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya sendiri dan
memperoleh potensi penghasilan yang lebih tinggi di masa
yang akan datang. Oleh karena itu, Tuan Adil perlu
mempertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk
membuka praktek sendiri.

Anda mungkin juga menyukai