Anda di halaman 1dari 6

Strategi Bersaing dalam Bisnis dengan Menggunakan Teknologi Informasi

Bisnis adalah arena persaingan. Persaingan sangatlah penting bagi keberhasilan atau
kegagalan suatu bisnis. Dengan semakin banyak dan kuatnya suatu persaingan dalam bisnis
maka suatu bisnis perlu menentukan strategi bersaing yang bertujuan membangun posisi yang
menguntungkan dan kuat. Dalam bisnis perilaku bisnis bisa mengembangkan dua hal yaitu :

a. Membangun keunggulan bersaing secara internal


Dengan membangun keunggulan bersaing secara internal, berupa sumber daya
manusia, pemasaran, produksi dan keuangan.
b. Menerapkan strategi menghadapi keunggulan eksternal
Strategi dalam menghadapi keunggulan eksternal semerti kondisi politik, keadaan
ekonomi, sosial hingga perkembangan teknologi dan keadaan ekologi.

Menurut porter bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan
dan mengimplementasikanberbagai strategi untuk secara efektif mengatasi :

a. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya


Persaingan antar perusahaan biasanya yang paling kuat dari lima kompetitif. Strategi
yang ditempuh oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bagaimana mereka
menyediakan keunggulan kompetitif atas strategi yang dituju oleh perusahaan
pesaing.

b. Ancaman pemain baru dalam industry dan pasarnya


Setiap ada perusahaan baru dapat masuk dengan mudah ke industri tertentu, intensitas
daya saing di antara perusahaan menjadi meningkat. Dalam hal ini tugas pembuat
strategi adalah untuk mengidentifikasi potensi perusahaan baru memasuki pasar,
untuk memonitori strategi perusahaan saingan baru, untuk melakukan serangan balik
yang diperlukan, dan untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.

c. Tekanan yang disebabkan oleh produk subtitusi


Dalam banyak industri perusahaan dihadapkan dalam persaingan yang kuat dengan
produsen produk pengganti dalam industri lain. Besarnya tekanan kompetitif yang
berasal dari ancaman produk pengganti yang umumnya dibuktikan dengan rencana
saingan untukmemperluas kapasitas produksi, serta penjualan dan jumlah
pertumbuhan laba.
d. Daya tawar pemasok
Daya tawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri,
terutama ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada beberapa bahan baku
pengganti yang baik, atau ketika biaya beralih dikarenakan bahan baku sangat mahal.
Perusahaan dapat mengejar strategi integrasi ke belakang untuk mendapatkan kontrol
atau kepemilikan dari pemasok. Strategi ini sangat efektif ketika pemasok tidak dapat
diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan suatu perusahaan
secara konsisten.
e. Daya tawar pelanggan
Ketika pelanggan berkonsentasi membeli dalam volume besar, maka daya tawar
mereka merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam
suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin akan menawarkan jaminan lebih atau
layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas pelanggan setiap kali daya tawar
konsumen subtansial. Daya tawar konsumen juga akan lebih tinggi bila produk yang
di beli adalah standar atau tidak dibedakan. Ketika hal ini terjadi, makan konsumen
seringkali dapat menegosiasikan harga jual, cakupan jaminan, dan aksesoris paket ke
tingkat yang paling besar.

Dalam artikelnya What is Strategy? Porter mengemukakan bahwa perusahaan harus


mengubah strateginya jika perubahan structural terjadi pada industry tersebut. Menurut
Porter, operasional perusahaan yang efektif bukanlah merupakan strategi. Positioning adalah
strategi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis.

Menurut O Brien dan Marakas sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan. Bekerja sama untuk mencapai tujuan Bersama dengan menerima input serta
menghasilkan outpot dalam proses transformasi yang teratur. Pengertian sistem informasi
menurut O Brien dan Marakas merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan

Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah :

a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,


produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen..
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakaninformasi untuk pengambilan keputusan.

O Brien dan Marakas menjelaskan terdapat beberapa fungsi dari sebuah sistem informasi
yaitu :

1. Sebagai pendukung fungsi dari area bisnis (bagian keuangan, operasional,


pemasaran, dan sumber daya manusia) dalam mencapai tujuan.
2. Meningkatkan efisiensi proses produksi, meningkatkan produktivitaskaryawan, serta
memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
3. Merupakan sumber utama informasi dan mendukung dalam pengambilan keputusan
yang efektif.
4. Membantu dalam pengembangan produk dan jasa yang kompetitif dan juga
menciptakan keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrasuktur dan kehandalan jaringan
bisnis masa kini.

Menurut James O Brien terdapat lima strategi dalam bersaing menuju keunggulan
kompetitif yaitu :

1. Strategi Biaya (Cost Leadership Strategy)


2. Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)
3. Strategi Inovasi (Innovation Strategy)
4. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategies)
5. Strategi Aliansi (Alliance Strategies)

Dari keseluruhan diatas membutuhkan teknologi informasi sehingga apapun yang akan
dijalankan perusahaan perlu adanya sistem informasi manajemen. Sistem informasi
strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan yang
memberikan keuntungan lebih strategis dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan
inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi
sebuah perusahaan. Dengan keunggulan kompetitif perusahaan bisa berkompetisi dan
bersaing dengan perusahan lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik
dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan.
Menerapkan Sistem Infomasi Manajemen pada Proses Produksi

Menerapkan dalam strategi bersaing agar produk yang dihasilkan efisien dan mampu
menembus pasar. Peran informasi untuk meningkatkan daya saing yaitu :

Value chain/rantai nilai/value activity

Menurut Michael Porter value chain adalah total pendapatan dikurangi total biaya
semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau
jasa yang dihasilkan nilai. Value chain ini terdiri atas primary activity, menyangkut :
 inbound logistic, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan bahan
baku hinggabahan baku dapat digunakan dalam proses.
 Operation, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan perubahan bahan baku
menjadi produk akhir.
 outbound logistic, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk untuk sampai kepada
pembeli.
 marketing and sales,aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan sarana
untuk berhadapan dengan konsumen.
 Service, yaitu aktivitas yang behubungan dengan penyediaan layanan.
sedangkan semua primary activity di tunjang oleh support activity seperti :
 Infrastructure, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan manajemen
perusahaan.
 human resoures management, merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
seluruh sumber daya manusia.
 tecnologi development, merupakan aktivitas berhubungan dengan seluruh
pengembangan teknologi.
Dari keduanya yaitu primary activity dan support activity dihubungkan dengan sistem
informasi yang kita sebut sistem informasi manajemen. Apapun strategi yang ingin
Anda terapkan sistem informasi manajemen menempati posisi strategis.

Dalam bentuk yang lain, tentang the value sistem (1985) membagi dibagi menjadi tiga
bagian sistem produksi baik barang ataupun jasa maupun pembentukan value lainnya:

- Supplier value chain yang diorganisasi dalam internal perusahaan menjadi


channel value chain dan kemudian diekstrasi disampaikan kepada
customer menjadi customer value chain. Jadi ada pihak-pihak yang
memasok keterampilan dibidang jasa yang kemudian kita bisa
menyeleksi, mengorganisasi dalam perusahaan lalu perusahaan lalu
menjalankan sistem operasi dalam perusahaan sebagai channel value
chain (rangkaian pembentukan nilai) yang kemudian menghasilkan sebuah
produk yang disampaikan kepada para customer sebagai customer value
chain. seperti jasa lawyer, ekspedisi, hiburan dll atau dalam barang seperti
manufaktur.
- Customer value chain yaitu rangkaian pembentukan nilai yang
menghasilkan pembentukan produk.
- Competitive arena dimana sistem informasi mampu menciptakan ruang
kompetitif yang memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi
hubungan timbal balik antar rantai nilai yang melayani berbagai segmen
industry, wilayah geografis atau industri terkait. Jadi data informasi yang
dikumpulkan perusahaan akan dianalisa apakah suatu perusahaan melayani
dengan suatu keungggulan tertentu, disuatu wilayah tertentu, haruskah
berkolaborasi dengan industri yang lain, maka disini sistem informasi
manajemen mampu menciptakan kompetitif arena yaitu arena yang
dibangun oleh sebuah entitas bisnis untuk memperkuat daya saingnya
sendiri atau memperkokoh kekuatan perusahaan untuk melakukan
persaingan.

Contoh identifikasi pada Walt Mart agar persediaan barang yang dicari konsumen tetap ada
dimana Walt Mart mampu melayani konsumen dengan cara yang memuaskan dan sistem
informasi manajemen digunakan untuk jumlah barang yang dipasok dan jumlah minimal stok
yang dimikili dan digunakan untuk membuat rangkaian kerja sama dengan pemasok yang
memasukan barang ke supermarket Walt Mart. Sehingga saat jumlah stok sudah menipis
maka pemasok akan langsung mengirim berdasarkan sistem informasi manajemen yang
dikembangkan oleh Walt Mart. Hal untuk mampu menggunakan sistem informasi manajemen
sebagai bagian yang unggul bagi peruahaan maka perusahaan melakukan sebuah proses
perubahan bisnis proses re-enginering dimulai dengan membangun visi dan tujuan
perusahaan seperti :

- Untuk apa sistem informasi manajemen diadakan di sebuah perusahaan?


- Dalam menerapkan sistem informasi manajemen perlu adanya pelatihan, ada
orang-orang yang cakap.
- Mengidentifikasikan proses-proses untuk dilakukan re—design jadi sistem
informasi manajemen ini bagaimana menempatkan proses yang baru tanpa
menganggu yang sebelumnya.
- Mengidentifikasi atau mengenali perubahan yang terjadi ketika sistem informasi
manajemen diterapkan.

Dengan semua sudah diidentifikasi dengan baik maka perusahaan perlu


mengimplementasikan proses yang baru untuk operasionalisasi perusahaan dan lakukan
evaluasi tentang kecocokan dan bagaimana pencapaian tujuannya. Maka akan selalu
dilakukan perbaikan yang terus-menerus semacam lingkaran siklus satu putaran yang
menghasilkan kemajuan terus-menerus.

Ada sebuah konsep yang disebut knowledge management atau pengetahuan manajemen
dimana dalam hal ini perusahaan dapat sambil menerapkan sistem yang baru perusahaan juga
mencatat hal-hal apa saja yang sudah dilakukan dengan baik, bagaimana hasilnya lalu
dibukukan. Menerapkan sistem yang baru temaksud disini melakukan siklus satu putaran dan
menghasilkan kemajuan terus-menerus. Bagaimana cara melakukan sesuatu dengan baik
sehingga anggota perusahaan tidak perlu selalu belajar dari awal mula kembali dan
membutuhkan waktu yang panjang, melainkan dapat sudah ada catatan yang dilakukan.
Knowledge manajemen ini penting juga untuk introduction bagi karyawan yang baru
sehingga mereka dapat bekerja, mengoperasikan sistem perusahaan dengan cara yang
terstandar bukan berarti tanpa adanya perbaikan tetapi operasi perusahaan mempunyai basis
yang tetap, informasi manajemen yang digunakan merupakan basis oprasi perusahaan untuk
memelihara kesinambungan perusahaan termaksud saat perusahaan akan merekrut kaaryawan
baru.

Anda mungkin juga menyukai