Anda di halaman 1dari 31

II.

1 Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang
dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain
juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat
keuntungan dari teknologi baru.
Sitem informasi menjadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit
operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.Dalam sebuah perusahaan terdapat
departemen sistem informasi yang merupakan unit organisasi formal yang bertanggung jawab
untuk memelihara fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis
terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk
menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama antar
kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem
informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem
informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar kelompok sistem informasi
sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi
organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal tersebut
menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan. Diantara dampak-dampak
dari sistem informasi memengaruhi organisasi dan perusahaan yaitu :

II.2 Sistem Informasi Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan

a. Dampak Ekonomi
Teknologi sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya dan pekerja
data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun, teknologi informasi
juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia mampu mereduksi biaya. Menurut
teori biaya transaksi, perusahaan dan individu selalu meminimalkan biaya transaksi, begitu
juga dengan biaya-biaya produksi. Memanfaatkan pasar adalah mahal (Williamson, 1985;
Coase, 1937) karena memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan komunikasi dengan para
pemasok jarak jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi prduk,dll.

1
Menurut teori agensi, perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-
individu yang hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas
yang berorientasi pemaksimalan laba (Jensen dan Meckling, 1976).

b. Dampak Organisasi dan Perilaku


Berdasarkan penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa teknologi
informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada pada organisasi
dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan memperluas distribusi
informal (Malone, 1997).
Pendekatan behavioral lainnya memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai
jalan keluar dari kompetisi politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk
mempengaruhi kebijakan-kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber
organisasi (Laudon, 1974; Keen, 1981; Kling, 1980)

II.3 Strategi Dasar Keunggulan Bersaing Dalam Sebuah Perusahaan

Gambar 1. Competitive Forces and Strategies

2
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
ü Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.

ü Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)


Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.

ü Strategi Inovasi (innovation strategy)


Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.

ü Strategi Pertumbuhan (growth strategy)


Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.

ü Strategi Aliansi (alliance strategy)


Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan,
dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan,
pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut
adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.

1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik


dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.

3
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.

Gambar 2. Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT

Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis
sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini
terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer

4
untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform
teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan
mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan
TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan
intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek
dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.

Gambar
3. Building customer value via internet
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi,
membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan
kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi
biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur


penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi
bisnisnya.

IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : www.itgi.org)


Area focus Tatakelola IT Perusahaan

Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan
operasional perusahaan.

5
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya
dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya
yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai
resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan
tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh,
balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg
dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.

Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi
para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau
tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi
yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan
biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi
informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di
alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari
manca negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah
mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang
bersangkutan

6
Gambar 4. Information System in Value Chain

Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :


1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan
biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat
lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile
dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan
respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara
internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi
di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat
perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi
pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin

7
cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk
jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan
karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.

IMPLIKASI untuk PERANCANGAN dan PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI


Agar mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem
informasi secara tepat memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan manajerial. Faktor-
faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan sistem
adalah:
 Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
 Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart pengoperasian.
 Kultur dan politik organisassi.
 Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
 Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan perilaku para
pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
 Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi.

Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik
berikut :
 Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi
informasi.
 Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga mampu melacak
banyak alternative dan konsekuensi.
 Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik.

II.4 Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik dari
sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untukmemberikan keunggulan
kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan
jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan
di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa

8
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan
mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam
bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.Ingat
bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam
memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai
suatu keunggulan ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki
kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Beberapa perusahaan berkinerja lebih baik daripada yang lain. Perusahaan yang melakukan
kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki keunggulan kompetitif. Perusahaan
yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses terhadap sumber daya khusus
yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan sumber daya yang tersedia
umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga
yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi
untuk mendapatkan pengungkit (leverage) di dalam pasar.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan
konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sisteam nilai (value system).
1. Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topik
keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan dan
strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para

9
pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chains).

Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan margin
merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.
Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan pada gambar (Merah) meliputi pengumpulan
logistik (inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan persediaan lainnya dan
menyuplai; Operasional yaitu mengubah barang baku menjadi barang jadi; penyebaran
logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk kepada
pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerima
pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik dengan para pelanggan
setelah transaksi jual-beli.
Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar (warna biru), terdiri
dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi semua
aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas utama, ketiga
aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran yang
dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang
melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan
pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-
aktivitas utamanya.

II.5 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis maupun operasional.
a. Keunggulan Strategis
Keunggulan ini merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi keunggulan strategis ini bisa dilihat dalam
suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki
kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan
pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web browser.

10
Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses laporan secara
maya dari berbagai tempat didunia. Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang
berpotensi di berbagai tempat diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap
bahan baku dan barang jadi perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan
pembelian perusahaan.
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti
penting dari keamanan
b. Keunggulan Taktikal
Keunggulan taktikal didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan strategi
menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para
pesaing.Keputusan strategis dibuat agar sistem informasi perusahaan mampu memberi
pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan, ini juga berarti sisitem informasi taktis
yang dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan kepuasan pelanggan tetapi juga
meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional merupakan keunggulan yang berhubungan dengan transaksi adan
prose sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses. Situs web mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui masa lalu
menggambarkan suatu keuntungan professional. Browser sering mempunyai cookies dan
informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi pelanggan. Penggunaan computer oleh
pelanggan untuk memasukkan data akan lebih akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri
oleh pengguna, maka ada perasaan kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan
ternyata tidak akurat maka pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai
alas an operasional, akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan
hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi
yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan:


-Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh :

11
penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local -
Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis
perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang
berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan
meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
-Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam
divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan
partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat
meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya
transport untuk visit ke konsumen.
-Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan
menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan
menerapkan computer based information system dimana system informasi perusahaan
tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan
pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung
langsung dengan laporan keuangan perusahaan.

Contoh Kasus SIM Keunggulan Kompetitif Perusahaan


Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer denganmengandalkan keterlibatan
pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli (bukan fitur yang
sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga mengandalkan keterlibatan
pelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih sendiri buku yang akan
dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan contoh
yang tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan
teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai
pemenang karena mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan pelanggan
dengan cara yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi persaingan
dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.

12
Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
Usaha untuk menganalisis pesaing sangat penting untuk perencanaan masa depan bisnis. Ini
merupakan salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi ancaman terhadap bisnis dan
mencari cara untuk mengatasi ancaman tersebut. Salah satu cara untuk menganalisis pesaing
bisnis adalah dengan menggunakan model Five Forces Porter’s yang dibagi menjadi lima
kekuatan yang berbeda.

Model ini awalnya dikembangkan oleh Michael E.Porter dari Harvard Business School pada
tahun 1979. Beliau diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif. Para petinggi perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut
untuk mendapatkan apa yang menjadi keunggulan kompetitifnya. Lima kekuatan berdasarkan
Model Five Forces Porter’s inilah yang menentukan apakah suatu bisnis dapat
menguntungkan atau tidak

Porter’s Five Forces model digunakan untuk memberikan pandangan umum tentang
perusahaan, memahami daya saing perusahaan dan untuk mengidentifikasi potensi
keuntungan strategi. Dalam Porter’s Five Forces model, lima kekuatan yang membentuk
persaingan antar perusahaan diantaranya yaitu adanya pesaing di satu industri yang sama.
Kekuatan ini menentukan seberapa kompetitif dan menguntungkan suatu industri. Dalam
persaingan kompetitif, perusahaan harus bersaing secara agresif agar mampu bertahan.

Selanjutnya adalah adanya pendatang baru. Kekuatan ini menentukan seberapa mudah atau
tidak bagi suatu perusahaan untuk memasuki industri tertentu. Beberapa industri memiliki
hambatan yang tinggi untuk masuk dikarenakan membutuhkan modal yang besar untuk
membangun brand yang kuat demi menciptakan permintaan produk. Maka sangat penting
bagi perusahaan yang sudah ada untuk menciptakan hambatan demi menghalangi pendatang
baru masuk ke dalam suatu industri yang telah dikuasainya.

Setelah itu adanya produk atau layanan pengganti. Kekuatan ini akan mengancam ketika
pembeli dengan mudah menemukan produk pengganti dengan harga yang lebih murah atau
produk dengan harga yang setara namun memiliki kualitas yang lebih baik.

Selain itu adanya kekuatan pembeli. Ketika pembeli memiliki daya tawar yang kuat, mereka
memiliki kekuatan untuk menuntut harga yang lebih rendah atau kualitas produk yang lebih
tinggi dengan harga yang sama kepada produsen. Hal ini terjadi ketika pembeli memiliki
banyak pilihan untuk membeli produk yang sejenis.

Terakhir yaitu adanya kekuatan pemasok. Kekuatan pemasok terjadi ketika perusahaan tidak
dapat menaikkan harga secepat pemasok. Daya tawar yang kuat memungkinkan pemasok
untuk menjual bahan baku dengan harga lebih tinggi. Hal ini akan mengurangi laba produsen
karena harus membayar lebih untuk membeli bahan baku. Selain itu pemasok dapat
dimungkinkan untuk menjual bahan baku dengan kualitas lebih rendah kepada produsen.

13
Perusahaan harus menerapkan strategi dasar untuk menghadapi kekuatan kompetitif yaitu
dengan menyelaraskan sistem informasi dengan tujuan bisnis yang dijalankan. Hal yang
dapat dilakukan untuk menyelaraskan sistem informasi dengan tujuan bisnis diantaranya
dengan melakukan identifikasi sasaran dan strategi bisnis. Selanjutnya jalankan tujuan
strategis menjadi kegiatan dan proses nyata. Kemudian identifikasi menggunakan metrik
untuk

mengukur kemajuan. Setelah itu, tentukan bagaimana SI dapat membantu mencapai tujuan
bisnis. Terakhir ukurlah kinerja bisnis secara aktual.

Selain itu, ada empat strategi umum yang harus diterapkan perusahaan untuk menghadapi
kekuatan kompetitif yang dapat dilakukan dengan menggunakan SI. Empat strategi umum
tersebut diantaranya yaitu dengan kepemimpinan berbiaya rendah. Gunakanlah sistem
informasi untuk meminimalisir biaya operasional dan menciptakan harga terendah.

Selanjutnya dengan adanya diferensiasi produk. Gunakanlah sistem informasi untuk


memberikan produk dan layanan baru. Sistem informasi juga dapat digunakan untuk
meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan yang sudah
ada, misalnya dengan melalui inovasi berkelanjutan. Selain itu, sistem informasi juga dapat
digunakan untuk menyesuaikan, mempersonalisasikan produk agar sesuai dengan spesifikasi
konsumen individu.

Setelah itu fokus pada ceruk pasar. Sistem informasi dapat digunakan untuk fokus pada pasar
tertentu dan melayani target pelanggan lebih baik daripada pesaing. Selain itu, analisis
kebiasaan pembelian dan preferensi pelanggan juga dapat dilakukan oleh sistem informasi.
Iklan juga dapat dilakukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Strategi umum terakhir yang harus diterapkan yaitu dengan memperkuat hubungan antara
pelanggan dan pemasok. Dengan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan
pemasok maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Pada saat ini, internet memiliki dampak terhadap keunggulan kompetitif. Misalnya terjadi
transformasi atau ancaman terhadap beberapa industri seperti agen perjalanan, media cetak.
Selain itu, perusahaan yang memiliki kekuatan kompetitif akan menghadapi persaingan
semakin ketat. Adanya standar universal juga memungkinkan bagi pesaing baru masuk ke
pasar. Internet juga dapat menjadi peluang baru untuk membangun merek dan basis untuk
pelanggan setia.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem informasi memiliki peranan yang besar di
dalam keunggulan kompetitif. Keberhasilan menggunakan sistem informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif membutuhkan koordinasi teknologi, organisasi, dan orang yang tepat.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memanfaatkan peran besar sistem informasi demi
mencapai keunggulan kompetitif.

14
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN
KOMPETITIF.
Teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat bermanfaat mendukung operasi rutin yang
efisien dan juga bermanfaat strategis untuk keunggulan kompetitif. Jika perusahaan
menekankan penggunaan teknologi informasi sebagai sarana strategis bisnis, maka
manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang
utama. Kemudian pihak manajemen akan membentuk berbagai strategi bisnis yang
menggunakan TI untuk mengembangkan berbagai produk, jasa dan kemampuan yang akan
memberikan perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing.
Keunggulan-keunggulaqn kompetitif yang dapat diraih perusahaan dengan menggunakan
teknologi informasi yang mereka miliki antara lain:
1. Teknologi informasi membantu perusahaan membangun bisnis yang berfokus pada
pelanggan
Nilai bisnis utama setiap perusahaan adalah menjadi bisnis yang berfokus pada
pelanggan, hal ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
pelanggan agar tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang,
merespon kekhawatiran pelanggan dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas
tinggi. Melalui penggunaan teknologi informasi telah menciptakan peluang strategis bagi
perusahaan, untuk menawarkan layanan produk yang cepat, responsif serta berkualitas
tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan. Teknologi informasi juga
dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan pelangan
(menciptakan saluran-saluran baru untuk komunikasi yang interaktif dalam perusahaan,
dengan para pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di
lingkungan eksternal) dan aplikasi e-bisnis lainnya. Hal ini memungkinkan interaksi yang
terus menerus dengan para langganan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendorong
kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk,
pemasaran, pengiriman, layanan dan dukungan teknis.
2. Teknologi informasi memungkinkan perusahaan melakukan perekayaan ulang proses
bisnis
Peran Teknologi Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif (Erni W.) 69 Salah
satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses
bisnis (business process reengineeringBPR). Perekayaan ulang adalah pemikiran kembali
yang mendasar dan mendesain ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai
perbaikkan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan dan layanan( O’Brien,2005).
Dengan demikian BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis
dengan strategi untuk melakukan perbaikkan besar atas proses bisnis agar perusahaan
dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Teknologi informasi memainkan peran penting dalam perekayasaan ulang sebagian besar
proses bisnis, yaitu dalam hal: kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan
konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan
inovasi proses bisnis serta dapat juga meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar
orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
3. Teknologi informasi memungkinkan perusahaan menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera
dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa

15
berkualitas tinggi, berkinerja baik dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang
lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa
hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara indiviual dan dengan jumlah yang
besar. Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal dengan menawarkan produk
individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang
lincah sangat bergantung pada teknologi informasi untuk memadukan dan mengelola
proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak
pelanggan sebagai individual. Dengan demikian teknologi informasi sangat berperan
dalam membentuk perusahaan yang lincah, di mana teknologi informasi memungkinkan
perusahaan bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya
melalui portal kerja sama dan sistem rantai nilai berbasis web lainnya yang secara
signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang
inovatif.
4. Teknologi informasi membuat perusahaan virtual
Dalam lingkungan global yang dinamis seperti saat ini, pembentukan perusahaan
virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategi terpenting dari teknologi informasi.
Perusahaan vitual adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide. Perusahaan virtual
menciptakan aliansi 70 Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 6, No. 1,
April 2008 : 60 – 71 dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi
untuk mengekploitasi peluang bisnis berubah dengan cepat.
5. Teknologi informasi sebagai sarana untuk membangun perusahaan yang dapat
menghasilkan pengetahuan
Keunggulan kompetitif jangka panjang hanya akan dimiliki oleh perusahaan yang
menghasilkan pengetahuan atau organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten
menciptakan pengetahuan bisnis baru , menyebarkan secara luas ke seluruh perusahaan
dan dengan cepat membangun pengetahuan baruke dalam produk dan jasa mereka.
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, teknologi,
sistem dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui
dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan
perusahaan. Sehingga para karyawan perusahaan dapat meningkatkan pengetahuan ketika
mereka melakukan pekerjaan mereka, mengintegrasikan pengetahuan mereka ke dalam
berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini dapat membantu perusahaan menjadi
produsen yang inovatif dan lincah atas berbagi produk serta layanan pelanggan yang
berkualitas tinggi dan menjadi pesaing berat dalam pasar. Sistem manajemen
pengetahuan akan berhasil dengan baik apabila difasilitasi dengan teknologi informasi.
KESIMPULAN
Dalam menghadapi lima tekanan Porter, teknologi informasi dapat dipakai sebagai alat yang
mendukung strategi-strategi kompetitif. Peran teknologi informasi dalam mendukung
strategi-strategi kompetitif dapat berupa: TI membantu perusahaan menurunkan biaya,
membantu perusahaan dalam diferensiasi, membantu dalam inovasi produk dan jasa serta
proses produksi, mendukung pertumbuhan, mendorong persekutuan, “mengunci” pelanggan
dan pemasok, meningkatkan biaya beralih, membangun halangan masuk, mendorong
investasi dalam teknologi informasi. Selain teknologi informasi dapat mendukung perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi-strategi kompetitif, teknologi informasi juga dapat

16
berperan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Peran teknologi informasi
untuk mendukung perusahaan mencapai keunggulan kompetitif antara lain: teknologi
informasi membantu perusahaan membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan, teknologi
informasi memungkinkan perusahaan melakukan perekayaan ulang proses bisnis, teknologi
informasi memungkinkan perusahaan menjadi perusahaan untuk membangun perusahaan
yang dapat menghasilkan pengetahuan.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi
pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang
dilakukan.
Mengapa Internet pada saat ini merupakan keunggulan kompetitif dalam sistem informasi
manajemen?
Karena Internet, persaingan kompetitif telah menjadi jauh lebih intens. Teknologi
Internet didasarkan pada standar universal yang setiap perusahaan dapatdigunakan, sehingga
mudah bagi saingan untuk bersaing pada harga sendiri dan bagipesaing baru untuk memasuki
pasar.

Apa saja contoh keunggulan kompetitif?


Salah satu contoh keunggulan kompetitif adalah customer service atau pelayanan
konsumen yang ramah, responsif, dan memuaskan. Ada lebih banyak konsumen yang
setia pada satu merek produk atau toko karena sangat puas dengan pelayanan yang diberikan.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif dan mengapa keunggulan
kompetitif ini harus dimiliki oleh perusahaan?
Keunggulan kompetitif adalah sekumpulan fitur unik dari perusahaan dan produknya
yang dianggap oleh audiens sebagai suatu hal yang signifikan. Aspek bisnis ini
merupakan salah satu alasan terbesar di balik brand loyalty dan mengapa pelanggan biasanya
lebih memilih satu produk daripada yang lain

Mengapa perlu menciptakan keunggulan kompetitif?


Adapun beberapa hal yang menjadi manfaat keunggulan kompetitif, diantaranya sebagai
berikut: 1. Membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan posisinya
sebagai market leader. 2. Dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan dalam jangka
waktu yang lama karena sifatnya keunggulan kompetitif tidak mudah ditiru.
Mengapa keunggulan kompetitif itu penting
Untuk bisnis, keunggulan kompetitif adalah tujuan utama. Tanpa itu, perusahaan akan merasa
sulit untuk bertahan hidup secara menguntungkan. Dan mereka selalu berusaha
mempertahankan keunggulan ini.

Keunggulan kompetitif tidak permanen. Itu bisa berubah karena perubahan dalam lingkungan
bisnis. Dan ketika sebuah bisnis tidak dapat beradaptasi dan mengubah strateginya, para
pesaing dapat merebutnya.

17
Keunggulan kompetitif tergantung pada kecepatan pesaing untuk melampaui
perusahaan. Kecepatan ini menentukan berapa lama keunggulan kompetitif akan
bertahan. Pesaing dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing secara
efektif. Mereka dapat menduplikasi manfaat dari strategi penciptaan nilai perusahaan sehingga
melampaui apa yang sudah ada.

Bagi konsumen, keunggulan kompetitif berarti produk perusahaan dapat memuaskan


kebutuhan mereka. Ketika perusahaan bersaing untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, itu
meningkatkan pilihan konsumen untuk produk yang lebih murah atau berkualitas lebih baik.

Bagi investor, perusahaan unggul menawarkan pengembalian yang lebih baik. Mereka
memiliki risiko gagal bayar yang rendah karena mereka dapat membayar kembali pinjaman
dan bunga. Untuk investor saham atau pemegang saham, kinerja luar biasa diterjemahkan ke
dalam dividen yang lebih tinggi, capital gain yang lebih tinggi, atau kombinasi keduanya.

Bagaimana implementasi membangun keunggulan kompetitif?


Tips Membangun Keunggulan Kompetitif sebagai Strategi Bisnis: Kenali dan bangun
sumber daya inti yang dimiliki. Bangun kemampuan operasional yang unik dan
khusus. Bangun norma perusahaan yang sesuai visi besar organisasi.
implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat–pejabat,
kelompok–kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan
yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Produktivitas adalah faktor mendasar yang mempengaruhi kemampuan bersaing dalam
sebuah perusahaan. Secara garis besar, produktivitas adalah kemampuan setiap orang,
sistem, atau suatu perusahaan yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dalam
meningkatkan produktivitas, sumber daya manusia menjadi elemen paling penting yang harus
diakui dan diterima.
Arti dari efisiensi adalah ara untuk mencapai suatu tujuan yang optimal (cepat dan tepat) serta
sesuai keinginan, dengan meminimalkan sumber daya yang dikeluarkan. Sumber daya yang
dimaksud adalah tenaga, uang, dan waktu. Gunanya untuk menghindari pemborosan.

kontribusi adalah sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik sumbangan
berupa dana, program, sumbangan ide, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.

jenis strategi keunggulan kompetitif.

1. Cost Leadership

Cost leadership adalah strategi meningkatkan keunggulan usaha dengan menerapkan harga
yang murah. Bukan berarti kualitas produk harus diturunkan, ya. Buatlah produk yang
bermanfaat, berguna, dan lebih baik daripada beberapa pesaingnya, tetapi pasang harga yang
lebih murah juga.

18
Caranya, Anda bisa menjual produk dalam ukuran yang lebih kecil agar bisa menekan biaya
produksi juga. Strategi ini cocok diterapkan bagi Anda yang memiliki usaha yang menjual
barang kebutuhan sehari-hari, pakaian, makanan, kosmetik, atau aksesoris gadget.

2. Aliansi

Strategi yang satu ini diterapkan dengan memanfaatkan kerja sama atau partnership untuk
mendongkrak keunggulan usaha Anda. Bisa dilakukan dengan menggunakan brand
ambassador atau bekerja sama dengan supplier yang terkenal akan material berkualitas.

Anda pun bisa ikut kolaborasi dengan usaha lainnya, seperti bergabung ke Komunitas
Partner GoFood (KOMPAG) khusus bagi pemilik usaha di bidang kuliner.

3. Fokus

Strategi fokus ini berarti mengarahkan usaha Anda agar menyasar pasar yang lebih spesifik.
Anda bisa fokus pada target pasar yang luas dengan sedikit pesaing. Lalu yang paling
penting, peluang unik yang membuat pasar Anda berbeda juga harus punya peluang untung
yang berkelanjutan.

Contoh usaha yang punya keunggulan kompetitif dengan strategi fokus ini misalnya usaha
makanan seperti Roemah Naskoen yang menargetkan perusahaan atau penyelenggara acara
yang mencari menu konsumsi yang khas Indonesia, mengenyangkan, enak, dan mudah
disantap.

4. Diferensiasi

Diferensiasi umumnya diterapkan saat usaha Anda berada di pasar yang punya banyak sekali
pesaing. Biasanya saat Anda hendak memulai jenis usaha populer yang sudah menjamur,
seperti membuka kedai kopi.

kunci strategi diferensiasi adalah memberi karakteristik unik pada usaha Anda agar terlihat
lebih menonjol dari pesaing. Caranya macam-macam, bisa dengan memberikan jenis
pelayanan yang berbeda, mendesain interior dengan tema unik, hingga memberi promo
khusus.

5. Pertumbuhan

Keunggulan kompetitif adalah strategi yang juga bisa Anda terapkan dengan
mengembangkan usaha. Strategi pertumbuhan ini dilakukan dengan memperluas daya jual
produk. Awalnya hanya dijual di toko, kini dijual secara online melalui media sosial dan e-
commerce.

6. Inovasi

Terakhir, ada strategi inovasi yang bisa Anda terapkan jika menargetkan pasar dengan sedikit
pesaing. Ada dua cara inovasi yang bisa dilakukan, yakni membuat produk baru yang belum
ada sama sekali atau memodifikasi produk yang sudah ada sebelumnya.

19
Misalnya konsep ropang yang menjual mie instan rebus dan dimodifikasi jadi kafe kekinian
yang menjual mie instan dengan topping keju dan daging wagyu.

Manfaat Mengetahui Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah senjata yang bagus untuk mempertahankan usaha agar bisa
terus berjalan dan berkembang. Jadi, manfaatnya tidak semata-mata untuk mengejar profit
saja. Anda pun turut memperpanjang umur usaha Anda dengan meneliti keunggulan
kompetitifnya.

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

2.1 Perusahaan dan Lingkungannya


Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana perusahaan/instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan
sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Ada delapan elemen lingkungan perusahaan
yakni :
1) Pemasok disebut juga vendor memasok bahan, mesin, jasa, pekerja, dan informasi bahwa
perusahaan menggunakan untuk menghasilkan produk dan jasa
2) Pelanggan
3) Serikat buruh adalah serikat pekerja yang terampil dan tidak terampil untuk industri dan
perdagangan tertentu
4) Masyarakat keuangan terdiri atas institusi-institusi seperti bank dan lembaga peminjam
lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang dibutuhkan perusahaan
5) Pemegang saham/pemilik adalah orang yang menginvestasikan uangnya/modalnya di
perusahaan; mereka adalah pemilik utama perusahaan
6) Pesaing termasuk semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasar
7) Pemerintah secara nasional, negara bagian atau provinsi dan juga daerah lokal, biasanya ada
kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan
dalam bentuk pembelian, informasi dan dana bagi perusahaan.
8) Masyarakat global adalah daerah geografis tempat perusahaan mendirikan usahanya.
Perusahaan menunjukan tanggungjawabnya terhadap masyarakat global dengan menjaga
lingkungan, menyediakan produk dan jasa yang memberikan kontribusi terhadap kualitas
hidup masyarakat dan menjalankan operasinya dengan etika yang benar

2.2 Aliran Sumber Daya Fisik-Rantai Penawaran Manajemen

20
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki
perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual
kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk
penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran
kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para pemegang saham.
Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan
jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

2.3 Keunggulan Kompetitif


Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Satu
hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat
mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Di dalam sistem informasi,
keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

2.4 Dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja bersama-
sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. Pada tingkat manajerial yang
tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah
arah sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat manajemen
kontrol (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis
akan diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat manajemen
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai
pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga
mencapai keunggulan operasional.

a. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan
pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan
dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :

1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau

21
mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem
pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak membutuhkan akses
langsung ke sumber daya komputer perusahaan. Setiap sambungan ke internet akan
memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan
dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.
2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi
akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan
mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web
kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat
strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti
penting dari keamanan.

b. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Sebagai
contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses
langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan
akan menghasilkan pengulangan pembelian.

Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :

1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

c. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi akan berinteraksi secara
langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki

22
cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat
menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan
membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang
bersifat minor saja.

Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data
tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di
dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan
sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika
data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan
operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.

2.5 Tantangan Dari Pesaing-Pesaing Global


Perusahaan multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut
dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan
prosedurnya sendiri.
Perusahaan hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. Kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang
bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap
sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki
kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi
perusahaan outsourcee asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-
center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang
mengembangkan sistem piranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM
mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan
dapat dihindari.

2.6 Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi Global


Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika
sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi beberapa
kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (Global Information System-GIS) diberikan untuk
suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut
adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-Kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan
anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke

23
komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan
oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang
cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi


Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai
akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan
pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam bidang-bidangnya.
Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format
yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS,
ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa
masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak
membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat
sosial.

c. Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti Keras


Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi
asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit
di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat mempengaruhi pengoperasian
berbagai sistem piranti keras dan lunak yang berbeda.

d. Pembatasan Pemrosesan Data


Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.

e. Pembatasan Komunikasi Data


Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang
dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (Transborder Data Flow-TDF),
adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.

f. Masalah-Masalah Teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi yang
terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat
diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik.
Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah,
dan kualitas transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak negara
tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan membiarkan pasar tersembunyi (black
market), beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.

24
g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa
yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan
mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak
perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan
mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat
mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai
salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah mungkin merasa
takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan
induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba untuk
mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang
mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang
terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

2.7 Manajemen Pengetahuan


Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:

 Piranti keras komputer


 Piranti lunak komputer
 Spesialis informasi
 Pengguna
 Fasilitas
 Database
 Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan
bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan kemudian diproses menjadi
informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat
akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat
dipergunakan. Terakhir, manajer akan menyingkirkan informasi yang sudah usang dan menggantinya
dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data
menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif,
dan menyingkirkan informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge
management).

a. Dimensi Informasi
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar
informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut,
yaitu :
 Relevansi

25
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang
dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati
dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan
keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
 Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan
kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut.
Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang
dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan
piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti
peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap
bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
 Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh
informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di
masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang
bermanfaat.
 Kelengkapan
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat
memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil. Biasanya yang terbaik adalah
membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Jika
dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas
pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

b. Sistem Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah


Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang
akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan
tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah”
karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat
rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang
terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

c. Sistem Informasi
Sistem informasi awal serta piranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai
secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai legacy systems. Meskipun data
yang dikumpulkan oleh legacy systems terutama memproduksi informasi historis, informasi tersebut
masih dianggap berharga. Kebanyakan data legacy dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-
teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali membuat file-file legacy dapat diimpor ke dalam
basis data modern. Pengambilan data mungkin memerlukan nilai-nilai data lama yang diperbarui
menjadi nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai dapat

26
diganti dengan nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu untuk
dilakukan untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data sekarang. Perusahaan
memutuskan sendiri mengenai jumlah data legacy yang akan diambil berdasarkan perkiraan mereka
atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan dari data legacy. Satu masalah dalam
mengubah data legacy adalah bahwa data seperti ini bisa jadi tidak tersedia dalam format digital.
Beberapa data legacy dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan kertas.

2.8 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


Perusahaan-perusahaan pertama pengguna komputer menempatkan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional
informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (Infomation Service-IS), dikelola oleh
seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima pada masa
sekarang adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memuaskan
manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan
pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

a. Chief Information Officer dan Chief Technology Officier


Chief Information Officer (CIO) atau Chief Technology Officer (CTO) adalah manajer dengan
tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerial dalam
memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja,
melainkan juga area-area operasi perusahaan lain. Chief Information Officer atau Chief Technology
Officer memaikan peran penting dalam perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber
daya informasi. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengindetifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan
sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

CIO dan CTO dapat menjadikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam
struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :

 Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.

 Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen – Jangan tunggu

sampai Anda diundang!


 Fokus pada perbaikan proses bisnis.

 Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis

 Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat diandalkan.

 Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS

b. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan


Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite
eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi
keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden atau
wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis
strategis organisasi.

27
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang tahun dan
jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi
untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan
keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran (goals) perusahaan akan
tercapai.

c. Rencana Strategis untuk Area Bisnis


Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan
strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan
rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci bagaimana area-area tersebut akan
mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah agar setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan
seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar
perhatian mereka pada perencanaan strategi dari kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah yang
digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk sumber daya
informasi (Strategic Planning For Information Resource-SPIR)
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (Strategic Planning For
Information Resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan
informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan
diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di
masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah
mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada waktu
yang bersamaan.

d. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi adalah
pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga
rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi.
Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.
Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR)
telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan
menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR
disusun dalam empat bagian, yaitu :
1. Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas terbaik di
dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas, perkembangan
pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga perusahaan dapat
memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.

2. Sasaran Teknologi Informasi


Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan menncapai sasaran-sasaran berikut ini :
a. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi

28
b. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat
organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis
c. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
para pelanggan
d. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya informasi
yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan piranti lunak
e. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih
penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh kesimpulan :

29
1) Perusahaan memperoleh sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut
menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke
lingkungan. Delapan elemn lingkungan yaitu : pemasok, pelanggan, serikat buruh,
masyarakat keuangan, pemegang saham/pemilik, pesaing, pemerintah dan masyarakat
global.
2) Sistem fisik perusahaan adalah suatu sistem terbuka yang didalamnya menghubungkan
dengan lingkungannya. Perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungan mereka,
mengubah sumber daya ini ke dalam produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya
yang diubah kepada lingkungan.
3) Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mempengaruhi pangsa
pasar
4) Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja
bersama-sama. Sistem Informasi dipertajam dengan memiliki kesempatan terbaik dari
ketiganya untuk meningkatkan tampilan perusahaan secara mendasar
5) Pemain besar pada pangsa psar global saat ini merupakan perusahaan multinasional
(Multinational Corporations/MNCs). Proses informasi dan komunikasi – berdasar koordinasi
sangat penting untuk sebuah MNC dikarenakan skala dan penyebaran aktivitas bisnis
mereka.
6) Tantangan dalam persaingan global yaitu : kendala-kendala politis, rintangan budaya dan
komunikasi, pemabatasan pembelian dan impor piranti keras, pemabatasan pemrosesan
data, pembatasan pemrosesan data, pemabatasan komunikasi data, masalah-masalah
teknologi dan kurangnya dukungan dari manajemen anak perusahaan
7) Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang
dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para
manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul
dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat.
8) SPIR (Strategic Planning For Information Resource) merupakan pengembangan bersama dari
perencana strategis untuk kedua perusahaan dan jasa informasinya. Mengembangkan dua
rencana bersama-sama berarti bahwa rencana perusahaan akan mencerminkan pemberian
dukungan pada jasa informasi dan rencana jasa informasi akan mencerminkan tuntutan
masa datang bagi sistem pendukung.

30
3.2 Saran
Perusahaan akan berusaha untuk mendapat keunggulan di atas para pesaingnya. Produk dan
jasa pada harga yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus
dari segmen-segmen pasar tertentu maka perusahaan akan mencapai keunggulan. Perusahaan
melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana
strategisnya. Area-area bisnis tersebut harus bekerja sama dalam mengembangkan rencana
strategisnya. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung
setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai sasaran strategisnya

31

Anda mungkin juga menyukai