Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


(Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan)
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra SE., M.Si

Disusun oleh :
Luthfia Zulfa ( 43218110212 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
ABSTRAK

Dalam  pasar  yang  kompetitif,  banyak  perusahaan  tidak  dapat  menghindari  persaingan.
Teknologi dan sistem informasi yang tepat dapat menjadi faktor kunci dalam
mempertahankan
kelangsungan  hidup  perusahaan.  Sistem  informasi  mengubah  cara  perusahaan  dalam
menjalankan bisnisnya dan membuat beberapa hal baru dalam organisasi. Saat ini, kemajuan
dalam  sistem  informasi  diikuti  oleh  kemajuan  dalam  teknologi  informasi.  Oleh  karena
itu,
teknologi informasi sebagai alat bisnis strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting
bagi  strategi  kompetitifnya.  Artikel  ini  mencoba  membahas  tujuan  sistem  informasi 
unuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Kata kunci: Sistem informasi, Keunggulan kompetitif.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
            Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam
suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya  sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat
pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan,
maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya. Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di dalam
organisasi memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan
informasi, baik yang berguna bagi organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun
bagi organisasi lain diluar organisasi yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk
semua macam dan bentuk kegiatan dalam organisasi. Apabila sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh
manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang
proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen
menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi manajemen
tersebut dilaksanakan Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu
perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi.
Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu.
Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada
tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan
dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan
rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem
informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan
dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi,
sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang
telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan
sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam
arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi
informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit
kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil
suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang
ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu
computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin
dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai
penunjangnya.
            Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
            Perusahaan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri dari elemen- elemen yang
berupa individu dan organisasi dimana sumber daya mengalir antara perusahaan dan elemen
itu.Sumber daya informasi lebih dari sekedar informasi karena mencakup pulaperangkat
keras, perangkat lunak, fasilitas, data, para spesialis informasi danpemakainya. Kegiatan
mengidentifikasi sumber daya akan dibutuhkanperusahaan dimasa depan, mendapatkan
sumber daya itu dan mengelolanyayang disebut perencanaan sumber daya informasi secara
strategis.Karena kompleksitas dari penggunaan sumber daya informasi itulah, makaingin
mempelajarinya secara ilmiah dalam makalah bertajuk
“SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN’
LITERATUR TEORI

2.1. Dasar-Dasar Keunggulan Strategik


            Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorongn upaya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan
kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk
menjaga terhadap ancaman pendatang baru. Perusahan tidak hanya perlu bersaing dengan
perusahaan di pasar, tetapi juga harus menciptakan hambatan yang signifikan terhadap
masuknya kompetisi baru. Internet telah menciptakan banyak cara untuk memasuki pasar
secara cepat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam dunia internet, sebuah perusahaan
besar dapat memiliki ancaman pesaing potensial yang mungkin hanya merupakan perusahaan
yang baru berdiri.
Ancaman akan suatu produk pengganti merupakan kekuatan kompetitif yang dihadapi bisnis.
Pengaruh ancaman ini terlihat hampir di setiap jenis industri, terutama pada periode kenaikan
biaya atau inflasi. Ketika harga maskapai terlalu tinggi, orang beralih ke mobil, travel untuk
liburan mereka. Jika biaya steak terlalu tinggi, orang makan hamburger. Sebagian besar
produk atau jasa memiliki beberapa macam pengganti yang tersedia untuk konsumen.
Akhirnya, sebuah bisnis harus waspada terhadap kekuatan daya tawar dari pelanggan dan
daya jual dari pemasok. Jika daya tawar pelanggan terlalu kuat, mereka bisa mendorong
harga ke tingkat yang sangat rendah atau menolak untuk membeli produk atau jasa. Jika daya
tawar pemasok terlalu kuat, dapat memaksa harga barang dan layanan sangat tinggi atau
dengan membatasi suplai komponen yang dibutuhkan dalam jumlah minimum.
           
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
         Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.

         Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)


Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.

         Strategi Inovasi (innovation strategy)


Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.

         Strategi Pertumbuhan (growth strategy)


Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.

         Strategi Aliansi (alliance strategy)


Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan,
dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan,
pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

2.2..Pengertian keunggulan kompetitif


            Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya. Dalam upaya  mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus  menghadapi
tantangan bahkan  tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui
peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas
bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya
untuk mendapatkan sesuatu.
Menurut Michael E. Porter (2004 : 1) “Mendefinisiskan keunggulan bersaing adalah jantung
kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa adanya
perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak perusahaan kehilangan
pandangan mengenai keunggulan bersaing dalam upaya perjuangan untuk lebih berkembang
dalam mengejar diversifikasi”.
Ada 2 (dua) cara dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yang pertama dengan strategi
biaya rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang
lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi differensiasi produk, sehingga
pelanggan menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup.
Akan tetapi kedua strategi tersebut mempunyai pengaruh yang sama yakni meningkatkan
anggapan manfaat yang dinikmati oleh pelanggan.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.

Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:


  Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.

  Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)


Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.

  Strategi Inovasi (innovation strategy)


Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.

  Strategi Pertumbuhan (growth strategy)


Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.

  Strategi Aliansi (alliance strategy)


Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan,
dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan,
pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya. Sedangkan strategi kompetitif
lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi yang memungkinkan
perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah
perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan
efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis,
perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan
layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat
ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan
ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya
dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, sepertikepemimpinan
biaya, diferensiasi produk, memberikan nilai tambah, ataumemenuhi kebutuhan khusus suatu
segmen pasar tertentu. Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk
mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer
maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana
yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat
meningkatkan kinerja organisasi.

 Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan


mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI
dalam operasi bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI :
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI
dengan operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus
pengantaran, memastikan bahwa  TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada
optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai,
sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan
dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas
mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi
perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan
proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan,
contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai
tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan
bagi para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya
(kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi
informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus
mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan
mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan
usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan
menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan

Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan


Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1)      Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2)      Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih
efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3)      Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.
4)      Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era
persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : 
penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local
Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis
perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang
berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan
meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan
dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen
dan partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat
meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya
transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena
pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika
perusahaan menerapkan computer based information system dimana system informasi
perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan
mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan
kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
            
Ada dua jenis keunggulan bersaing yaitu :
1. Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing. Untuk mencapai
keunggulan biaya, sebuah perusahaan bharus bersiap menjadi produsen berbiaya rendah
dalam industrinya. Perusahaan harus memiliki banyak segemen, bahkan beroperasi dalm
industri terkait. Sumber keunggualn biaya bervariasi dan tergantung kepada struktur industri.
Sumber tersebut mencakup: pengerjaan skala ekonomi, teknologi milik sendiri, akses ke
bahan mentah, dan lain-lain. Bila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan
keunggulan biaya, maka akan menjadi perusahaan dengankinerja rata-rata dalam industri asal
dapat menguasai harga pada, atau dekat, rata-rata industri.
2. Diferensiasi. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri dan pada umumnya
dapat di dasarkan kepada produk, sistem penyerahan, pendekatan pemasaran dan lain-lain.
Tiga kondisi yang memungkinkan perusahaan secara serentak mencapai keunggulan biaya
dan diferensiasi adalah:
a. Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi yang cukup baikuntuk
mencapai keunggulan (tidak konsisten).
b. Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan biaya dan
meningkatkan diferensiasi
c. Perusahaan memungkinkan biaya tambahan di tempat lain dan mempertahankan
keunggulan biaya keseluruhan atau mengurangi biaya diferensiasi dibanding pesaing.

Dalam mempertahankan keunggulan bersaing banyak tantangan yang terbuka


demikian juga banyak cara untuk mempertahankan keunggulan bersaing. Beberapa cara
mempertahankan keunggulan bersaing yang bisa di identifikasikan daintaranya adalah:
1) Keunggulan Operasioanal. Keunggulan ini mengacu kepada strategik generik yaitu kepada
strategi harga dan biaya terendah dengan penekanan kepada efesiensi. Bila perusahaan
bekerja secara efisien dan kemudian berhasil menerapkan atau menekan biaya total untuk
produk sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi yang terendah dalam industrinya, maka
kemungkinan besar bisa menetapkan harga produk yang terendah pula dalam industri.
Efisiensi berarti pula bahwa pelanggan akan mendapatkan produk dengan biaya kepemilikan
terendah serta waktu yang diperlukan sampai ketangan pelanggan adalah waktu yang
tersingkat. Terdapat tiga hal utama yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dengan
keunggulan operasional memilki kualifikasi untuk berhasil memberikan pelayanan yang
unggul kepada pelanggan. Pertama, perusahaan-perusahaan harus berfokus kepada usaha
untuk memberikan pelayanan yang sederhana dan bebas dari hal-hal yang justru akan
menimbulkan keruwetan. Kedua, perusahaan- perusahaan menerapkan model operasi yang
menekankan kepada efesiensi serta berusaha yang menekankan kepada efesiensi serta
berusaha untuk memperoleh zero defect baik dalm produk maupun pelayanan. Ketiga,
keberhasilan perusahaan- perusahaan tersebut dalam memanfaatkan teknologi informasi
2) Keunggulan Produk dan teknologi. Satu hal yang mungkin menjadi pegangan bagi
perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan kesuksesan dari perusahaan-
perusahaan yang menjadi pemimpin produk. Agar dapat menjadi pemimpin produk,
perusahaan harus menunjukan arus yang konsisten dari produk-produk yang menonjol yang
akan mampu membuat para pelanggan akan terus menanti dengan penuh harap produk-
produk baru yang akan di luncurkan. Hal lain yang ahrus diperhatikan adalah perusahaan
perusahaan tidak boleh terlena dengan terus-menerus melakukan inovasi produk tanpa
memperdulikan pasar.
3) Kedekatan dengan pelanggan. Perusahaan yang ingin membangun keunggulan melalui
kedekatan dengan pelanggan yang harus dilakukan adalah upaya untuk membangun citra atau
image tentang perusahaan kedalam benak pelanggan. Ketika pelanggan berpikir tentang suatu
produk yang ingin dimiliki dalam rangka memenuhui keinginannya maka yang ada di
benaknya pertama kali adalah produk - produk serta nama perusahaan tersebut. Untuk
membangun keekatan dan keakraban dengan pelanggan, amak perusahaan harus mau menjadi
bagian dari solusi untuk si pelanggan dan bukanlah menjadi bagian bagian dari problem
mereka. Perusahaan-perusahaan yang dekat dengan pelanggan dan sukses adalah mereka
yang dalam pengalamannya berhasil menjadi ahli dalam bisnis pelangganya serta berhasil
menciptapkan berbagai solusi.
            Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan Perusahaan :
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu
dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah
tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi
strategis dapat berupa sistem informasi apapun  (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem
pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar.
Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan
strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di
bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas
terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat
dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :
1.         Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut
benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
2.         Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan
perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan.
3.         Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan
sebagai pengambil keputusan (decision maker).
            Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in)
konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan
mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik
dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa
tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi
yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah
agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka
akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai
contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen
mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru
kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau
alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem
informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif
dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial
yang besar.
2.3.Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
      Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah
cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung
proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak
bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan
mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif
(O’Brien dan Marakas 2009).
      E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan
dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui
proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier
mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
   Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah
bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal
mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet
untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress
information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
      E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur,
service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-
jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-
commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
    O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli,
memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network
komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet,
ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide
Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses
pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet
untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan
penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk
customer relationship management.
  
PEMBAHASAN

3.1 Contoh penerapan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan keunggulan


persaingan

1) Pada tahun 2011, Pihak Manajemen Pemasaran Carrefour meluncurkan versi baru dari


situsnya yang menampilkan katalog dan program promosi, dan kemudian menjadi salah satu
pemain utama di aktivitas media sosial. Hal ini bertujuan untuk  menjembatani
audiens online Carrefour dengan aktivitas utama yang dilakukan pihak manajemen
pemasaran, dengan menyediakan pengalaman belanja online untuk
konsumen. Jadi mereka memutuskan untuk mencoba layanan e-commerce.  Situs mereka
cukup sederhana, tidak mewah dan cantik tetapi situsnya bekerja dengan baik dan bisa
dengan mudah dimengerti. Tentu saja situs ini akan tampak familiar bagi mereka yang
memiliki pengalaman berbelanja online, meski tidak sulit bagi pemula untuk belajar
bagaimana cara situs ini bekerja.

Saat ini, Carrefour hanya menyediakan cara pembayaran menggunakan kartu kredit yang
adalah sangat masuk akal karena kita bisa melihat bahwa konsumen offline pembeli sering
mengunakan kartu kredit ketika berbelanja, terutama untuk mendapatkan diskon dan promosi.
Carrefour secara pintar mengunakan perilaku ini untuk mendorong operasional sistem
pembayaran dengan proses yang sederhana dan mudah. Sebenarnya, pihak manajemen
berpendapat bahwa tidak melihat ada badge keamanan untuk transaksi saya, yang mungkin
seharisnya menjadi prioritas untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Carrefour juga beruntung bahwa mereka telah diasosiasikan dengan kualitas bagus dari
berbagai barang dan produk yang mereka jual, ini bisa meninimalkan keraguan konsumen
dan ketidakpercayaan yang biasanya ada pada diri konsumen ketika mereka menggunakan
situs e-commerce lain. Dan Carrefour tahu secara pasti dimana kekuatan mereka, tetapi ini
juga berarti mereka harus memelihara kepercayaan konsumen yang seringkali lebih sulit
dibandingkan mendapatkan kepercayaan konsumen untuk pertama kali.
Secara singkat, situs belanja online Carrefour secara mendasar mudah digunakan dan
sangat sederhana, tetapi ini baru 30% dari pekerjaan secara total. Hal yang paling sulit dari
layanan e-commerce adalah permasalahan logistik, proses dimana barang sampai di rumah
pembeli dengan selamat, pekerjaan masih jauh dari selesai. Ini mungkin bisa menjadi satu-
satunya kekurangan dari situse-commerce Carrefour, mereka tidak melakukan pengiriman.
Menurut Adrien, konsep dari belanja online dan model ambil di lokasi bekerja secara bagus
di negara lain jadi mereka beranggapan ini pun akan berhasil di Indonesia juga.
Satu hal yang menjadi penting untuk diingat, jika sistem Carrefour ini bekerja
(online dan offline) ini bisa mengubah acara mereka melakukan proses belanja bulanan. Dan
juga mengubah perspektif orang tenang belanja online dan dapat, membantu pertumbuhan
situs e-commerce dengan skala lebih kecil lainnya.
Pihak Manajemen mengatakan bahwa mereka meluncurkan konsep e-commerce ini
(Click & Drive – beli online dan ambil barang di toko) di Carrefour cabang Lebak Bulus
sebagai versi beta dari apa yang mereka sebut Carrefour Online. “Idenya adalah untuk
menjalankan konsep ini sembari meningkatkan kualitas dari layanan di kemudian hari untuk
membawa layanan baru di mana pun hal tersebut dibutuhkan.
    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan:
Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat sederhana.
·           Dapat memilih barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di website Carrefour.
Kategori yang ditawarkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti : minuman, pembersih,
perawatan pribadi, perawatan bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori
yang sesuai.
· Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
· Langsung ambil barang tanpa perlu antri.
· Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang diinginkan.
· Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat.

Kekurangan:
· Baru beroperasi di Carrefour lebak bulus saja. Di website hanya terdapat 2 pilihan tempat
Carrefour yaitu Carrefour Lebak Bulus-Jakarta Selatan dan Carrefour Sunset Road-Kuta,
Bali.
·Meskipun kelebihannya 'langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang', tetapi
masyarakat awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim
kerumah. Tetapi pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan.
Sehingga situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.

2)Selasa (22/03/16) , di Jakarta terjadi demo besar dan anarkis. Para sopir taksi “Blue Bird”
menutup dan memblokade ruas jalan, melakukan sweeping, serta menghancurkan mobil dan
motor. Mereka menuntut pemerintah menutup taksi yang berbasis aplikasi online, Uber dan
Grab Car. Alasannya adalah pendapatan para sopir  yang cenderung menurun selama tiga
bulan terakhir seiring semakin populernya Grab dan Uber.

Turun ke jalan dengan emosi tinggi, mogok kerja, memprovokasi, dan meneriakkan
kepentingan, tampaknya menjadi solusi bagi para sopir. Dengan berdemo, mereka berharap
pemerintah akan menjadi dewa penolong untuk menghentikan laju usaha lain yang sejenis,
sehingga pemakaian jasa mereka kembali meningkat. Dengan peningkatan frekuensi
pemakaian jasa mereka, tentu akan berdampak positif dengan pendapatan harian mereka.

Tetapi para pendemo tampaknya lupa, bahwa sopir Grab dan Uber juga mempunyai profesi
yang sama dengan mereka, yang juga ingin mengais rezeki mencari sesuap nasi seperti
mereka. Kecemburuan ini sangat tidak adil. Grab dan Uber sebagai pendatang baru di dunia
transportasi Jakarta, harus di”mati”kan dengan alasan merampas lahan bisnis mereka. Toh,
Primajasa, Ekspress, Gamya, Taxiku, Cipaganti, dan lain-lain juga perusahaan yang bergerak
di bidang yang sama. Masih banyak solusi lain, yang bisa sama-sama membantu, sehingga
semuanya bisa eksis tanpa ada yang dikorbankan.
Perseteruan para sopir lebih terlihat sebagai perseteruan perusahaan Blue Bird dengan
kompetitornya GrabCar dan Uber. Blue Bird, perusahaan taksi konvensional, semakin merasa
terganggu dengan kehadiran taksi yang berbasis aplikasi/online. Kecemburuan ini ditambah
lagi dengan segala kemudahan, kemewahan, dan harga yang bersahabat. Sementara taksi
konvensional yang selama ini mendominasi seluruh kota, akan menghadapi pesaing baru
yang menawarkan kemudahan tanpa harus melambaikan tangan di pinggir jalan, tapi cukup
memesan dari tempat tidur maka taksinya akan datang.

 GrabCar dan Uber adalah jasa penyedia mobil pribadi yang bisa disewa untuk satu tujuan ke
tujuan lainnya. Mobil yang dipakai pelat hitam, tapi  bisa disewa untuk perjalanan point to
point dan jam-jaman. Menurut Pasal 30 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun
2003 mengenai Angkutan Sewa, dijelaskan bahwa angkutan sewa adalah pelayanan dari pintu
ke pintu dengan wilayah tidak terbatas, dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara pengguna jasa dan penyedia jasa, diperbolehkan menggunakan mobil penumpang
umum dengan pelat hitam.  Selain memesan lewat aplikasi di HP, tarif yang digunakan Grab
dan Uber pun hanya menggunakan hitungan kilometer.  Taksi konvensional lain
menggunakan tarif progresif dengan hitungan kilometer dan waktu tempuh. Dengan jarak
tempuh yang sama, taksi Grab dan Uber akan lebih murah, mengingat Jakarta lebih banyak
macetnya.

 Kemudahan dan kelebihan fasilitas Grab dan Uber inilah yang dipermasalahkan oleh para
sopir. Pengguna jasa, tentu akan lebih memilih jasa mereka, walaupun tidak ada data secara
pasti. Menurut penulis, pengguna jasa transportasi yang malas membuka aplikasi juga
banyak, mereka lebih senang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan, dan segera
menuju ke tempat tujuan, walaupun tarif lebih mahal.

Penulis juga sering menemui, sopir taksi Blue Bird yang “nakal” menurut istilah saya, yang
tidak mau menggunakan argometer-nya, dan lebih memilih bernegosiasi harga, yang bisa
dipastikan lebih mahal dari harga tarif sebenarnya. Seandainya pihak perusahaan mengetahui
kelakuan sopir ini, pastilah ia akan dipecat, karena bekerja tidak sesuai standar pelayanan
mereka.

Bisnis Online Simbol Inovasi Kalau alasan menghentikan taksi Grab dan Uber karena
pendapatan mereka yang semakin menurun, maka tentu tak bisa dijadikan pembenaran,
karena saat ini , setiap bisnis real sudah pasti akan diiringi bisnis online. Soal harga, mereka
bisa meminimalkannya. Itulah keunggulan mereka. Kalaupun ingin pemerataan tarif, pihak
yang bertikai bisa duduk satu meja dengan pihak Organda, DLLAJ, dan sebagainya, bukan
dengan cara “menutup” aplikasi bisnis mereka. GrabCar dan Uber, adalah simbol inovasi
kemajuan zaman. Sebuah perusahaan untuk tetap eksis haruslah memiliki daya saing dan
inovatif. Pengelolaan bisnis harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, yang berbeda
dan sulit ditiru oleh perusahaan lain. GrabCar dan Uber menemukan inovasi dalam
persaingan atau strategi pemasaran, serta meningkatkan pelayanan, sehingga berpeluang
bertahan dalam jangka panjang. “Berinovasi atau mati” adalah ungkapan yang sangat terkenal
dalam dunia bisnis.

KESIMPULAN

     Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan.
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi. Penerapan E-Commerce Carrefour di Indonesia bisa meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dan  juga bisa mengurangi biaya dengan mengurangi jumlah karyawan dari
perusahaan atau bisnisnya dengan alasan lebih efektif dan efisien ketika menggunakan media
online, tenaga mesin atau teknologi computer ketimbang tenaga kerja manusia, meskipun
tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk mengontrol tools atau teknologi computer
tersebut.
            Setiap produk yang dihasilkan manusia pastti memiliki kelebihan dan kekurangan,
pada impementasi SIM Carrefour pun demikian.

Kelebihan implementasi pada PT. Carrefour di Indonesia:


a. Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat sederhana. 
b. Dapat memilih barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di website Carrefour.
Kategori yang ditawarkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti : minuman, pembersih,
perawatan pribadi, perawatan bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori
yang sesuai.
c. Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
d. Langsung ambil barang tanpa perlu antri.
e. Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang diinginkan.
f. Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat

Kekurangan implementasi SIM pada PT Carrefour di Indonesia: Meskipun


kelebihannya “langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang”, tetapi masyarakat
awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim kerumah.
Tetapi pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan. Sehingga
situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen.  FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://www.kompasiana.com/bustanunnidhom/57168e981393738e238d0451/peranan-tekhnologi-
informasi-untuk-mencapai-keunggulan-yang-kompetitif?page=all

https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/

http://manjstrategi.blogspot.com/2015/12/keunggulan-bersaing.html

https://www.academia.edu/29098809/PERANAN_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_DALAM_SEBU
AH_PERUSAHAAN

http://sim-septialutfi-1a122066-karmelitaip.blogspot.com/2015/10/peran-sim-pada-perusahaan-
carrefour.html

Anda mungkin juga menyukai