1.1. Pengertian
1
2. positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi
(use/application positioning) . misalnya Yogurt diposisikan sebagai
minuman yang menyehatkan.
3. positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu
mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai.
Misalnya sony memiliki berbagai macam model yang ditunjukan
kepada bermacam-macam pemakai yang berbeda, mulai dari yang
amatir hingga prosefional.
4. positionging berdasarkan kelas produk tertentu (product class
positioning) , misalnya permen kopiko yang diposisikan sebagai
kopi berbentuk permen, bukan permen rasa kopi.
5. positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning),
yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
6. positionging berdasarkan manfaat (benefit positioning).
7. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi
pelanggan (attribute positioning), yaitu jalan mengasosiasikan
suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau
dengan manfaat bagi pelanggan .
2
1.4 Dalam kasus positioning multi merek (multiple brabds) , tujuan
pokoknya adalah untuk :
1. Untuk mencapai pertumbuhan dengan jalan menawarkan bermacam macam
produk kepada segmen-segmen pasar yang berbeda.
2. Untuk menghindari ancaman persaingan terhadap merek unggul.
3
2. mengidentifikasi pesaing, baik pesaing primer maupun pesaing sekunder.
Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuuhi
kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak
langsung, yakni mereka yang tidaksecara langsung muncul dipikiran bila
mana seseorang sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan
konsumen.
3. menenukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan utnuk memenuhi kebutuhan mereka. Siasanya
seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan cara fan berdasarkan standar-standar tertentu. Dalam hal
ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara
dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi keputusan
pembelian.
4. mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing
(dengan membuat perceptual map). Pemasaran perlu mengindentifikasikan
posisi yang ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang
didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau kelompaok pemakai.
5. mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati. Melalui
analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat
ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang
telah digarap banyak pesaing.
6. merencanakan dan melaksanakan strategi positioning.Setelah pasar
sasaran ditentukan dan posisi yang dikendahaki ditetapkan, maka pemasar
harus merancang program-program pemasaran yang dapat memastikan bahwa
semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar
akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Jantung
dari strategi positioning ini adalah kampanye promosi.
7. memantau posisi. Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap
saat guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan.
4
1.8 Tingkatan Positioning:
1. positioning Industri
2. positioning organisasi
3. positioning sektor produk, positioning suatu rentang atau keluarga produk dan
jasa terkait , yang ditawarkan oleh organisasi.
4. Positioning produk atau jasa individual, positioning produk-produk spesifik.
5
sebuah pemimpin pasar jatuh atau begitu pendatang baru berhasil menguasai
tempat tertentu, maka positioning produk pun berubah. Patut dipahami
bahwa positioning adalah strategi yang harus terus menerus dievaluasi,
dikembangkan, dipelihara, dan dibesarkan.
6
ANALISIS PENETAPAN POSISI MEREK
7
6. merubah harapan pembeli.
8
Dalam positioning produknya, perusahaan pertamakali melakukan
identifikasi atas keunggulan kompetitif yang mungkin untuk membangun posisi.
Untuk memperoleh keunggulan kompetitif , perusahaan harus menawarkan nilai
terbesar dalam memilih segmen sasaran, baik dengan penetapan harga yang lebih
rendah dari pesaing atau menawarkan lebih banyak keuntungan untuk menyelesaikan
dengan harga yang lebih tinggi. Maka apabila perusahaan menempatkan posisi
produk dengan penawaran nilai yang lebih tinggi, produk tersebut harus pula
memberikan nilai yang setara dengan itu. Dengan demikian positioning yang efektif
sebenarnya dimulai dengan membedakan penawaran pemasaran perusahaan agar
dapat memberikan nilai yang lebih pada konsumen dari pada yang ditawarkan oleh
pesaing. Jika posisi nyang diinginkan sudah dipilih, perusahaan harus mengambil
langkah-langkah yang mantap dalam memberikan dan mengkomunikasikan posisi itu
kepada konsumen sasaran. Seluruh program pemasaran perusahaan harus
mendukung srategi penempatan posisi yang sudah diputuskan.
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Pemasaran yang merencanakan posisi yang membedakan produk
mereka dari merek pesaing serta memberikan mamfaat strategis
yang sangant besar dalam pasar sasaran mereka.
11
Daftar Pustaka
Chandra, Gregois, Fanday Tjiptono & Yanto Chandra. 2004. Penetapan Posisi
Merk di Perusahaan. Edisi 1. Andi:Yogyakarta
12