OLEH
ABD ROHIM
1601507
Halaman Sampul......................................................................................................................... i
Lembaran Persetujuan................................................................................................................ ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................................... 5
C. Batasan Masalah......................................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................... 6
G. Definisi Istilah............................................................................................................ 6
H. Sistematika Penulisan................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena
mencapai tujuan sangat ditentukan oleh kinerja organisasi yang dipengaruhi oleh
organisasi, maka yang sangat besar peranannya adalah budaya organisasi yang
organisasi juga perlu mempertimbangkan aspek budaya yang telah ada selama ini,
apakah strategi yang didesain tersebut cocok dengan nilai-nilai yang ada, atau
justru nilai-nilai yang ada menjadi kontra produktif bagi organisasi dalam
perjalanannya ke depan. Para manajer terutama yang berada pada level puncak
yang begitu besar terhadap perilaku anggota. Budaya organisasi juga dapat
1
Wibowo, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja jangka
Panjang, (Jakarta: Rajawali, 2010), hlm.1
1
dipakai sebagai konsep dalam menyusun strategi perubahan atau pengembangan
Sedangkan menurut Eliot Jaeques budaya organisasi adalah cara berpikir dan
melakukan sesuatu tradisi yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi,
dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya
Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang berlangsung lama dan dipakai
serta diterapkan dalam kehidupan aktifitas kerja sebagai salah satu mendorong
untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan dan manajer perusahaan. Jones
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan
telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar pada
besar.6
2
Komang , Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), Cet. Ke-1,
hlm. 165
Robbins, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
3
rasional juga memiliki motif emosional. Pelanggan tertarik untuk berbisnis pada
organisasi yang terdiri dari penanggung jawab program, tim pengarah, komitmen
Pasar Syariah Ulul Albab Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar yang
sudah menginjak usia kurang lebih tujuh belas tahun lamanya dan merupakan
saat adzan berkumandang. Budaya organisasi bisnis di Pasar Syariah Ulul Albab
harus sesuai dengan nilai-nilai Islam.Nilai-nilai ini menjadi pedoman dasar bagi
setiap anggota pasar, ungkap Bapak H. Herman selaku Ketua Pengelola Pasar
7
Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 342
8
Badroen, .Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Kencana, 2006), hlm. 182
9
Herman (Ketua Pengelola Pasar), wawancara, Pekanbaru, pada tanggal 5 november
2019.
Meskipun demikian, penulis menemukan beberapa gejala dalam penerapan
lima pilar budaya organisasi bisnis yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab di
Syariah Ulul Albab, hal ini dibuktikan bahwa dalam melaksanakan tugasnya
terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota pedagang, hal ini diungkapkan
oleh Bapak Jalaludin Noor selaku ketua Dewan Syariah Pasar Syariah Ulul Albab.
Gejala lain yang penulis temukan adalah kurangnya partisipasi dan juga
telah ditetapkan oleh pihak Pengelola maupun Dewan Syariah seperti halnya
Dari uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk membuat suatu
kajian yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut yang berbentuk Tugas
Akhir dengan judul “Analisis Penerapan Lima Pilar Budaya Organisasi Bisnis
B. Identifikasi Masalah
10
Noor (ketua Dewan Syariah),wawancara, pekanbaru, pada tanggal 5 november 2019.
1. Belum terlaksananya penerapan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah dan
bisnis tersebut.
2. Kurangnya Pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar dan juga
kegiatan dagang di pasar syariah serta pemberian sanksi tegas terhadap anggota
yang enggan untuk menerima dan melaksanakan budaya organisasi yang ada.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan sampai kepada sasaran yang diinginkan,
penulis baik pikiran, tenaga, maupun keterbatasan waktu. maka penulis hanya
mengkaji tentang penerapan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di Pasar
D. Rumusan Masalah
Dari latar permasalahan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
pilar budaya organisai bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Al-Bab Kecamatan
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan lima pilar budaya organisai bisnis
Kampar.
penerapan lima pilar budaya organisai bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Al-
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Serjana Ekonomi Syariah di
G. Defenisi Istilah
1. Budaya organisasi
budi, dan adat istiadat. Budaya juga berarti sesuatu yang sudah menjadi
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani)
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang bekerja atas dasar yang
11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 169
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.12
islam sebagai dasar bergerak dan usaha dalam upaya memcapai tujuan
pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh
sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut.14
2. Bisnis
3. Pasar Syariah
12
Fahmi. Perilaku Organisasi, (Jakarta : Alfabeta, 2013), hlm. 55
13
https://fikrimochammad.wordpress.com/2012/12/11/konsep-budaya-organisasi-secara-
islami/
14
Herwanto, Perilaku Organisasi, (Pekanbaru :Al-Mujtahadah Press, 2015), hlm. 69-71
15
Nilasari, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Graha Ilmu , 2006), hlm.2
16
https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/bisnis-menurut-islam
pada pasar syariah bukan hanya karena alasan dan keinginan mendapatkan
H. Sistematika Penulisan
penulisan.
penelitian terdahulu.
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
budi, dan adat istiadat. Budaya juga berarti sesuatu yang sudah menjadi
sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
18
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 169
19
Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),
hlm.179
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.20
keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui
kumpulan orang yang terorganisasi yang berbagi tujuan, keyakinan dan nlai-
nilai yang sama, dan dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.22
norma kaidah yang berlaku di dalam suatu masyarakat, dan secara konsisten
masyarakat tersebut.23
20
www.https//id.m.wikipedia.org/wiki/budaya, diakses pada 27 november 2019 pukul
16:02
21
David, 2004, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja
Jangka Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm.152
22
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007). hlm. 15
23
Tampubolon, Perilaku Keorganisasian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia , 2004), hlm. 184-
186
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani)
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.24
proses. Pengertian pertama, organisasi terdiri dari dua orang atau lebih yang
cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).27
24
Fahmi, Perilaku Organisasi, (Jakarta : Alfabeta, 2013. hlm. 55
25
Nilasari, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Graha Ilmu , 2006), hlm.75-76
26
Ibid., hlm.2
27
Ibid., hlm. 18
merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki
Allah Swt melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat
28
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 563
29
Ibid., hlm. 151
30
Norvadewi, “Bisnis Dalam Prespektif Islam (Telaah Konsep, Prinsip dan Landasan
Normatif)”, Al-Tijary, volume 01 No. 01, Desember 2015, hlm. 36
mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah. (QS. Al-
Baqarah ayat 168-169).31
memberi petunjuk pada mereka mengenai apa saja yang harus diikuti dan
dipengaruhi oleh budaya yang dianut organisasi tersebut. Hal inilah yang
pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh
terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi
tersebut.32
perusahaan lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan
31
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 25
32
Herwanto, Perilaku Organisasi, (Pekanbaru :Al-Mujtahadah Press, 2015), hlm. 69-71
33
Op.Cit. hlm. 72
Adapun budaya organisasi islami adalah suatu sistem makna, nilai-nilai
sentral dalam manajemen strategis. Hal ini berarti merupakan indikasi bahwa
pada setiap individu yang ada dalam organisasi untuk memiliki perilaku
tinggi pada organisasi biasanya rela berkorban, memiliki tekat yang kuat dan
34
Kusumawati, “ Peningkatan Perilaku Kerja Islami Dengan Budaya Organisasi Islami
Sebagai Variabel Moderasi”, UNNISULA, (Vol. 2, No. 1 Mei 2015), hlm.5
35
Ritonga, Manajemen Organisasi, (Medan : Perdana Publishing, 2015), hlm.140
Timbangan merupakan salah satu dari banyak nya alat yang dibuat untuk
tujuan memudahkan dalam mengukur suatu barang atau produk baik itu
salah satu alat ukur untuk mengukur berat beban. Timbangan digital untuk
dari hasil pengukuran.” Secara umum terdapat dua jenis yang cukup di
bagus kualitas timbangannya. Dalam segi perangkat keras ada dua macam
ada istilah anak timbangan yaitu benda penyeimbang dengan benda yang
perubahan sinyal listrik atau dalam hal ini berupa tegangan. Sinyal
berbeda dengan lembaga non Bank dan Bank konvensional. Rentenir atau
37
Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), hlm. 453-454
38
Insan, Pengaruh Rentenir Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional: Studi
Pasar Bugisan Yogyakarta.
39
Suharwadi, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 29.
40
Antonio, Perbankan Syariah, hlm. 67
Larangan terhadap transaks ini secara jelas disebutkan Allah SWT dalam
firman-Nya:
sebagaimana yang mereka lakukan pada masa jahiliya, dan Allah Swt,
membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual
barang itu di tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud
memperoleh keuntungan.41
41
Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika ,
2013, hlm. 13
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.
mengandung etil alkohol atau etanol (C2HSOH) yang diproses dari bahan
digunakan atau yang terdapat pada minuman adalah etil alkohol (ethanol),
cairan jernih, cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar, serta melebur
bersama air dan eter. Ethanol dibuat melalui peragian sebagai karbohidrat.43
islam, yaitu menjual barang yang diharamkan. Jika Allah Swt sudah
Seperti menjual sesuatu yang terlarang dalam agama. Rasulullah Saw, telah
melarang menjual bangkai, khamr, babi dan sebagainya. Barang siapa yang
menjual bangkai atau hewan yang disembelih tidak dengan cara yang Syar’i,
ini berarti ia telah menjual bangkai dan memakan hasil yang haram. Begitu
juga hukum khamr. Maka dalam Ekonomi Islam melarang adanya transaksi
42
Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan
Minuman Beralkohol. P. 1
43
Ikawati, Bahaya Alkohol. (Johjakarta: Media Komputindo, 2010), hlm. 130
jual-beli barang yang diharamkan karena akan menimbulkan mudharat baik
manusia, yang menginginkan manusia tidak taat kepada Allah Swt. Jiwanya
keras, dan makanan yang dimakan yang tidak halal. Orang yang
berkumandang.
44
Nursyamsudin, Fiqh, (Jakarta:Departemen Agama RI, 2009) hlm.46
Sedangkan menurut H. Sulaiman rasid yang di maksud denga adzan adalah
tertentu untuk mengumumkan waktu sholat Fardhu”, atau dengan kata lain
lafaldzlafaldz tertentu”.46
sebagai budaya organisasi. Budaya tersebut antara lain didasarkan pada tiga
(khilafah) dan keadilan (a’dalah), maka dalam hal ini Ekonomi Islam
Allah Swt, sehingga sudah seharusnya bagi setiap makhluk untuk tidak
sedang bekerja.47
45
Rasjid, Fiqh Islam, Cet.39, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2006) hlm.53
46
Tibraya, menyelami seluk beluk islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hlm. 158
47
Hakim, Membangun Budaya Organiasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja
Karyawan di Era Kompetitif, Desember 2011, hlm. 155
seperti salat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai
alam sekitar. Persekitaran yang bersih dan tidak tercemar memberi dampak
yang positif bukan saja kepada manusia, malah kehidupan makhluk yang
lain. Saranan kebersihan adalah bermula dengan personaliti yang bersih dan
kebersihan lingkungan, hal ini tidak berarti lingkungan tidak boleh diapa-
48
Musa, “Fiqh Al-BI’Ah”: Prinsip Interaksi Manusia Dengan Alam Persekitaran”.
(Shariah Journal, Vol. 18, No. 1), 2010. Hlm.76
melestarikan fungsi lingkungan. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan
kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan sumber daya alam seperti
tanah, air, energy surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di darat
langsung dalam menjaga ke asrian serta keindahan segala sesutau yang ada
menyukai kebaikan. Allah itu bersih dan menyukai kebersihan. Allah itu
barang yang halal dan baik (bersih dan sehat). Makanan yang halal meliputi
52
Arif. “Khotbah Jum’at Memberdayakan Lingkungan”.( Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2007). Hlm.27-28
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-
orang yang mensucikan/membersihkan diri.”(QS. Al-Baqarah: 222)
dan Allah Swt menyukai hambanya yang mensucikan diri dan bertaubat.
sudah baik, penempatan parker juga terlihat rapi, hanya saja masih didapati
melebihi batas lapak yang ditentukan sehingga dapat mengganggu jalan para
dagangan mereka serta barang dagangannya agar barang yang dijual terjaga
keikutsertaan.53
L. Smircich (1983) yang dikutip oleh Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
organisasi, yaitu.
keberadaannya.54
53
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , 2007), hlm.
380-381
Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, Yogyakarta: Graha Ilmu,
54
2009.hlm. 174-175
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa fungsi utamabudaya
lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh
kelompok lain.
b Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi. Hal ini merupakan
kemajuan perusahaan/organisasinya.
karena adanya sub-sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami
tersebut.
perusahaan tersebut.
Robbins mengatakan bahwa budaya organisasi itu tidak muncul dari ruang
hampa atau dari langit. Jadi ada suatu kekuatan yang mempengaruhi
55
Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahan, ( Jakarta :
Bumi Aksara, 2006), hlm. 14-15.
a Unsur-unsur Pembentuk Budaya Organisasi
1) Lingkungan Usaha
2) Nilai-Nilai
tujuan/misi organisasi.
3) Pahlawan
4) Ritual
organisasi bisa berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari
1) Praktek seleksi
56
Kennedy, Corporate Culture : The Roles and Ritual of Corporate, , ( Jakarta :
Bumi Aksara, 2006), hlm. 16-17
57
Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2006), hlm. 18-20
kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses dalam
2) Manajemen Puncak
organisasi.
3) Sosialisasi
a Cerita
puncak saat ini. Cerita ini mengaitkan keadaan sekarang dengan masa
b Ritual
58
Ardana, Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), hlm. 176
59
Robbins, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm. 177
tertentu adalah bentuk ritual yang mengungkapakan dan memperkuat inti
c Simbol Material
d Bahasa
60
Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahan, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2006) hlm.61-62
61
Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
hlm.177
Deal dan Kennedy mengemukakan bahwa ciri-ciri organisasi yang
dengan jelas apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang
kehebatanpahlawannya.62
lain.
62
Kennedy ,,Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja
Jangka Panjang, Jakarta : Rajawali, 2010.hlm.71-72
2) Kesetian kepada kelompok melebihi kesetian pada organisasi.
organisasi karena akan memberi arah yang salah kepada para pegawai atau
anggotanya. Jika hal ini terjadi pada suatu perusahaan atau organisasi,
maka tugas-tugas tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat
63
Kennedy, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010.Corporate Culture), hlm.74-75
64
Killman, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm. 110-111
65
Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari‟ah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), hlm. 34-
35
a Selalu menyukai dan menyadari ketetapan dan perubahan. Ketetapan
66
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 250
67
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm.
Artinya :Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yan seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (QS. An-Nisa :
9).68
8. Pasar Syariah
Pasar dapat diartikan sebagai tempat di mana pembeli dan penjual bertemu
penjual yang melakukan transaksi atas suatu produk atau kelas produk
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk
pasar yaitu :
Sedangkan pengertian syariah, kata syariah berasal dari bahasa Arab biasa
disebut asy-syari’ah (mufrad dari syara’i dan secara harfiah berarti “jalan ke
pengertian syari`ah yang bersifat umum (luas) dan yang bersifat khusus.
Menurut pengertian yang besifat umum (luas), syariah Islam berarti ketentuan
ajaran agama Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan sunnah Rasulullah
saw.72
agama Islam yang meliputi bidang aqidah, akhlaq dan `amaliyyah (perbuatan
71
Siddiq, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), hlm.81
72
https://www.tongkronganislami.net/definisi-makna-dan-pengertian-syariah/
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-
Syuraa:13).73
pasar secara syariah adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli
untuk melakukan transksi atas barang dan jasa dengan uang, baik dalam
belikan sesuai dengan syariat Islam yang meliputi bidang aqidah, akhlaq dan
berbisnis pada pasar syariah bukan hanya karena alasan dan keinginan
Islam menempatkan pasar sebagai perniagaan yang sah dan halal, sehingga
yang Islami adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan sehat yang
dibingkai dengan nilai dan moralitas Islam. Nilai dan moralitas Islam itu
73
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 484
74
Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Bandung : Gunung Jati Press, 1997) , hlm. 54
75
Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014) hlm.72
secara garis besar terbagi dua: Pertama, norma yang bersifat khas yaitu hanya
berlaku untuk Muslim. Kedua, norma yang bersifat umum yaitu berlaku untuk
a Organisasi
c Komunikasi
kerjasamanya.
d Motivasi
berasal dari dalam siri sendiri, yaitu berupa kesadaran diri untuk bekerja
lebih baik atau memberikan yang terbaik bagi kelompok dengan berbagai
macam alasan yang baik dan luhur. Akan tetapi tidak semua orang
e Lingkungan Kerja
f Perubahan
g Partisipasi
Partisipasi aktif dari semua lini organisasi bagi pencapaian tujuan
h Disiplin
karyawan mengenai standar moral dan etika serta peraturan yang harus
menjadi contoh bagi yang lainnya untuk tidak berbuat yang serupa.
aktivitas ekonomi adalah sebuah ajaran mulia. Namun di atas semua itu,
kinerja dari para eksekutifnya. Dan itu yang diteladankan oleh Rasulullah
pencaharian kehidupan (ekonomi) dan lebih khusus pada urusan etika kerja
dalam. Dalam etika atau budaya organsasi yang merupakan bagian ekonomi
78
David, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar, Jakarta:
Rajawali Pers, 2013hlm.187-188
adalah sebagai berikut: Pertama, bekerja merupakan salah satu pelaksanaan
sebagai khalifah fil ardhi dimuka bumi, dan pembawa rahmatan lil ‘ālamin
isi bumi dan segala isinya. Allah Swt. berfirman dalam surat al Mulk 15:
hidupnya menjadi kesulitan. Firman Allah Swt. Dalam surat Al -Hijr ayat 19-
20:
keuangan mengandung riba, kebijakan terhadap tenaga kerja yang tidak adil dan
pemasaran yang menipu.83 Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat
90:
dipahami dan dipegang kuat pleh pebisnis dalam sebuah organisasi syariah.
Ada lima landasan moral bagi pebisnis di dalam sebuah organisasi syariah.85
firman-Nya:
83
Hakim, “Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja”, Iqtishadia,
Volume 09, No. 1, Maret 2016, hlm. 191-197
84
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 123
85
Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari’ah, Banjarmasin: Antasari Press, 2011.hlm. 36-40
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan) nya. Dan Barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-Zalzalah: 7-8).86
positif orang yang amanah menjadi orang yang dicintai banyak orang dan
menjadi panutan orang lain. Islam melarang kita berkhianat dalam posisi
kewaspadaan manusia untuk menjaga dirinya sendiri dan orang lain. Hal
86
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran,
87
Ibid., hlm. 180
tersebut dapat dicapai oleh seorang muslim termasuk wirausahawan
sesuatu yang lebih baik dan optimal dalam semua kegiatan merupakan
ideal), bukan saja merugikan orang lain, tetapi lebih dari itu karena tidak
B. Penelitian Terdahulu
dalam PasarSyariah ulul albab. Mereka berusaha dengan berbagai jenis usaha.
Mulai dari jualan bahan pokok, daging, sayur, pakaian bahkan ada yang berjualan
88
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=penertian+penelitian+terdahulu
emas/ toko emas.Di sekitar pasar ada juga lembaga keuangannon bank dalam
bentuk koperasi.89
pada Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah
lakukan yaitu peneliti meneliti penerepan lima pilar budaya organisasi bisnis
Penelitian Idel Waldelmi yang berjudul “analisis penerapan transaksi jual beli
bahwasannya transaksi jual beli syariah di pasar syariah sudah diterapkan oleh
pedagang yang ada di pasar syariah tersebut. Dimana penerapan yang tertinggi
dengan penerapan sesuai dengan skor 4,388, terdapat pada bahasan kemaslahatan
bahwasannya segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan
ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif harus lebih di
kedepankan untuk hidup yang lebih baik. Selain itu juga, terdapat variable yang
terendah dengan angka sebesar 3,668 yakni pada Prinsip persaudaraan (ukhuwah)
esensi dari nilai universal yang menata interaksi sosial dan harmonisasi
kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling
tolong-menolong. Ini berarti pada nilai ukhuwah yang masuk kategori cukup,
artinya nilai ini masih belum diterapkan dengan sepenuhnya oleh pedagang pasar
syariah dalam melaksanakan transaksi jual beli. Penerapan transaksi jual beli
89
Asnawi “Analisis Potensi Pengembangan Pasar Pyariah Ulul Albab Di Kabupaten
Kampar”.(Pekanbaru: Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Riau, 2017)
syariah di pasar syariah ulul albab Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu
Kabupaten Kampar – Riau sebabkan oleh 3 faktor utama antara lain faktor
pengelola/pedagang, pelanggan dan konsep itu sendiri yang tidak ada yakni
Untuk membuktikan secara ilmiah akan dari penerapan jual beli syariah
melakukan aktivitas jual beli di pasar syariah ulul albab. Persamaan peneliti
dengan Idel Waldelmi yakni terletak padalokasi penelitian pada Pasar Syariah
Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah Kecamatan
peneliti meneliti tentang penerepan lima pilar budaya organisasi bisnis syariahdi
Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Kinerja karyawan berlaku pula bagi perusahaan yang berskala besar. Penelitian
90
Waldelmi “analisis penerapan transaksi jual beli syariah di pasar syariah ulul albab”
(Pekanbaru:Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning, 2017).
perusahaan/pasar. Pe nelitian tersebut menemukan bahwasanya budaya organisasi
penelitian pada Pasar Syariah Ulul Albab, sedangkan koesmono Pada Sub Sektor
91
Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala
Menengah Di Jawa Timur”,Universitas Widya Mandala, Vol 7, No 2, September2005,
Surabaya, hlm,171-188
BAB III
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata, bukan berupa angka. Metode ini bersifat menuturkan dan
menafsirkan yang ada, misal tentang situasi yang dialami, satu hubungan,
kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, atau proses yang sedang berlangsung,
permukaan sebagai ciri karakter sifat, model, tanda, gambaran kondisi, situasi,
B. Lokasi Penelitian
92
Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan Teknik (Bandung : Tarsito,
1994), hlm. 139.
93
Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2007), hlm. 68-
69
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan mengambil
lokasi penelitian pada Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir
peneliti menjadikan Pasar Syariah Ulul Albab sebagai objek penelitian adalah
karena Pasar Syariah Ulul Albab merupakan satu-satunya pasar syariah yang ada
di Provinsi Riau yang tentunya memiliki budaya organisasi yang berbeda dengan
pasar-pasar lainnya. Dan alasan menyangkut dengan teori peneliti tentang budaya
budaya organisasi pada suatu lembaga pemerintah maupun swasta dan terlebih
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui perantara).94Dalam penelitian ini data diperoleh dari subjek
penelitian yaitu pada Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu Kabupaten Kampar
No Nama Jabatan
5. Amirudin Ketua RT
6. Adi Pedagang
7. Nurmadiah Pedagang
94
Masri, Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia,
1984), hlm. 58
55
2. Data Sekunder
(literatur laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus
permasalahan penelitian).95
3. Data Tersier
Data tersier merupakan bahan bacaan lain berupa karya ilmiah, literatur-
literatur, hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas
1. Observasi
2. Wawancara
95
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial: kuantitatif dan kualitatif
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 77.
96
Masri, Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia,
1984), hlm. 59
97
Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), hlm. 174
56
kualitatif. Secara umum wawancara berarti tanya jawab. Dan dalam penelitian,
dengan narasumber dari objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi dan
ini penulis melakukan wawancara dengan lima orang informan dari pihak
bagian keuangan dan bagian administrasi. Dan tiga orang informan dari pihak
dewan syariah yaitu, ketua dewan syariah, sekretaris dewan syariah dan
melanjutkan pertanyaan lagi hingga tahap tertentu, dan diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono
98
Sopiah, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta:
Andi Offset, 2010), hlm. 171
99
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 246
57
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, danmembuat kesimpulan yang dapat diceritakan
dengan istilah cek dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam
sumber, teknik, dan waktu.Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu
sumber untuk memastikan apakah datanya benar atau tidak. Beragam teknik
datanyamemang benar.
1. Triangulasi Sumber
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis
100
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 243
101
Wiliam, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), hlm. 273
58
2. Triangulasi Teknik
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk
maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
3. Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
Syariah Di Pasar Syariah Ulul Al-Bab Siak Hulu Kabupaten Kampar dengan
102
Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Cet. ke-II, (Jakarta: Indeks, 2012),
cet.II, hlm.189
59
diPasar Syariah Ulul Al-Bab Siak Hulu Kabupaten Kampar dengan praktik di
G. Tahap-tahap Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah
b. Berkonsultasi dengan pihak Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl.
Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
a. Pengumpulan data
3. Tahap Analisis
Pada tahap ini peneliti menyusun dan menganalisis semua data yang telah
terkumpul secara sistematis dan terinci serta mendalam sehingga data tersebut
60
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari tahapan penelitian yang peneliti
H. Jadwal Penelitian
Penelitian
4. Pengelolaan Data √
5. Pembuatan Laporan √
penelitian
6. Presentasi Hasil √
Penelitian
61
DAFTAR PUSTAKA
62
63