OLEH
ABD ROHIM
1601507
Halaman Sampul......................................................................................................................... 1
Lembaran Persetujuan................................................................................................................ 2
Daftar Isi..................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 4
B. Identifikasi Masalah................................................................................................... 9
C. Batasan Masalah......................................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah...................................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................... 10
G. Definisi Istilah............................................................................................................ 10
H. Sistematika Penulisan................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 57
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena
tujuan sangat ditentukan oleh kinerja organisasi yang dipengaruhi oleh faktor
eksternal maupun internal organisasi. Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan kinerja organisasi, maka yang
sangat besar peranannya adalah budaya organisasi yang dianut segenap sumber
organisasi juga perlu mempertimbangkan aspek budaya yang telah ada selama ini,
apakah strategi yang didesain tersebut cocok dengan nilai-nilai yang ada, atau
justru nilai-nilai yang ada menjadi kontra produktif bagi organisasi dalam
perjalanannya ke depan. Para manajer terutama yang berada pada level puncak
yang begitu besar terhadap perilaku anggota. Budaya organisasi juga dapat
1
Wibowo, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja jangka
Panjang, (Jakarta: Rajawali, 2010), hlm.1
1
2
Sedangkan menurut Eliot Jaeques budaya organisasi adalah cara berpikir dan
melakukan sesuatu tradisi yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi,
dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya
Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang berlangsung lama dan dipakai
serta diterapkan dalam kehidupan aktifitas kerja sebagai salah satu mendorong
untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan dan manajer perusahaan. Jones
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan
telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar pada
besar.6
2
Omang Ardana, Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), Cet. Ke-1,
hlm. 165
Robbins, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
3
rasional juga memiliki motif emosional. Pelanggan tertarik untuk berbisnis pada
pasar syariah bukan hanya karena alasan dan keinginan mendapatkan keuntungan
finansial semata yang bersifat rasional, namun karena keterikatan terhadap nilai
organisasi yang terdiri dari penanggung jawab program, tim pengarah, komitmen
Pasar Syariah Ulul Albab Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar yang
sudah menginjak usia kurang lebih tujuh belas tahun lamanya dan merupakan
saat adzan berkumandang. Budaya organisasi bisnis di Pasar Syariah Ulul Albab
harus sesuai dengan nilai-nilai Islam.Nilai-nilai ini menjadi pedoman dasar bagi
setiap anggota pasar, ungkap Bapak H. Herman selaku Ketua Pengelola Pasar
7
Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 342
8
Faisal Badroen, .Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Kencana, 2006), hlm. 182
9
H. Herman (Ketua Pengelola Pasar), wawancara, Pekanbaru, pada tanggal 5 november
2019.
4
lima pilar budaya organisasi bisnis yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab di
Syariah Ulul Albab, hal ini dibuktikan bahwa dalam melaksanakan tugasnya
terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota pedagang, hal ini diungkapkan
oleh Bapak Jalaludin Noor selaku ketua Dewan Syariah Pasar Syariah Ulul Albab.
Gejala lain yang penulis temukan adalah kurangnya partisipasi dan juga
telah ditetapkan oleh pihak Pengelola maupun Dewan Syariah seperti halnya
Dari uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk membuat suatu
kajian yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut yang berbentuk Tugas
Akhir dengan judul “Analisis Penerapan Lima Pilar Budaya Organisasi Bisnis
10
Jalaludin Noor (ketua Dewan Syariah),wawancara, pekanbaru, pada tanggal 5 november
2019.
5
B. Identifikasi Masalah
1. Belum terlaksananya penerapan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah dan
bisnis tersebut.
2. Kurangnya Pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar dan juga
kegiatan dagang di pasar syariah serta pemberian sanksi tegas terhadap anggota
yang enggan untuk menerima dan melaksanakan budaya organisasi yang ada.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan sampai kepada sasaran yang diinginkan,
penulis baik pikiran, tenaga, maupun keterbatasan waktu. maka penulis hanya
mengkaji tentang penerapan lima pilar budaya organisasi bisnis syariah di Pasar
D. Rumusan Masalah
Dari latar permasalahan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
pilar budaya organisai bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Al-Bab Kecamatan
E. Tujuan Penelitian
Kampar.
penerapan lima pilar budaya organisai bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Al-
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Serjana Ekonomi Syariah di
G. Defenisi Istilah
1. Budaya organisasi
budi, dan adat istiadat. Budaya juga berarti sesuatu yang sudah menjadi
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani)
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang bekerja atas dasar yang
11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 169
7
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.12
islam sebagai dasar bergerak dan usaha dalam upaya memcapai tujuan
pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh
sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut.14
2. Bisnis
3. Pasar Syariah
12
Fahmi, Irhami. Perilaku Organisasi, (Jakarta : Alfabeta, 2013), hlm. 55
13
https://fikrimochammad.wordpress.com/2012/12/11/konsep-budaya-organisasi-
secara-islami/
14
Hijriyati Cucuani, Jhon Herwanto, Perilaku Organisasi, (Pekanbaru :Al-Mujtahadah
Press, 2015), hlm. 69-71
15
Nilasari, Irma, Wiludjeng, Sri, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Graha Ilmu , 2006), hlm.2
16
https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/bisnis-menurut-islam
8
pada pasar syariah bukan hanya karena alasan dan keinginan mendapatkan
H. Sistematika Penulisan
penulisan.
penelitian terdahulu.
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
budi, dan adat istiadat. Budaya juga berarti sesuatu yang sudah menjadi
sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
18
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 169
19
Badroen, Faisal, Arief Mufraeni, M, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2006), hlm.179
10
11
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.20
keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui
kumpulan orang yang terorganisasi yang berbagi tujuan, keyakinan dan nlai-
nilai yang sama, dan dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.22
norma kaidah yang berlaku di dalam suatu masyarakat, dan secara konsisten
masyarakat tersebut.23
20
www.https//id.m.wikipedia.org/wiki/budaya, diakses pada 27 november 2019 pukul
16:02
21
David C. Thomas dan Kerr Inkson, 2004, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan
Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm.152
22
Ibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007). hlm. 15
23
Manahan P. Tampubolon, Perilaku Keorganisasian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia ,
2004), hlm. 184-186
12
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani)
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.24
proses. Pengertian pertama, organisasi terdiri dari dua orang atau lebih yang
cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).27
24
Fahmi, Irhami Perilaku Organisasi, (Jakarta : Alfabeta, 2013. hlm. 55
25
Irma Nilasari, Sri Wiludjeng, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Graha Ilmu , 2006), hlm.75-
76
26
Ibid., hlm.2
27
Ibid., hlm. 18
13
Allah Swt melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat
28
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 563
29
Ibid., hlm. 151
30
Norvadewi, “Bisnis Dalam Prespektif Islam (Telaah Konsep, Prinsip dan Landasan
Normatif)”, Al-Tijary, volume 01 No. 01, Desember 2015, hlm. 36
14
mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah. (QS. Al-
Baqarah ayat 168-169).31
memberi petunjuk pada mereka mengenai apa saja yang harus diikuti dan
dipengaruhi oleh budaya yang dianut organisasi tersebut. Hal inilah yang
pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh
terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi
tersebut.32
perusahaan lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan
menghadapi masa-masa yang sulit. Oleh karena itu, budaya memiliki peran
sentral dalam manajemen strategis. Hal ini berarti merupakan indikasi bahwa
pada setiap individu yang ada dalam organisasi untuk memiliki perilaku
tinggi pada organisasi biasanya rela berkorban, memiliki tekat yang kuat dan
34
Diah Ayu Kusumawati, “ Peningkatan Perilaku Kerja Islami Dengan Budaya
Organisasi Islami Sebagai Variabel Moderasi”, UNNISULA, (Vol. 2, No. 1 Mei 2015), hlm.5
35
Hasnun Jauhari Ritonga, Manajemen Organisasi, (Medan : Perdana Publishing, 2015),
hlm.140
16
Timbangan merupakan salah satu dari banyak nya alat yang dibuat untuk
tujuan memudahkan dalam mengukur suatu barang atau produk baik itu
salah satu alat ukur untuk mengukur berat beban. Timbangan digital untuk
dari hasil pengukuran.” Secara umum terdapat dua jenis yang cukup di
bagus kualitas timbangannya. Dalam segi perangkat keras ada dua macam
ada istilah anak timbangan yaitu benda penyeimbang dengan benda yang
perubahan sinyal listrik atau dalam hal ini berupa tegangan. Sinyal
pinjaman dari pihak Rentenir meskipun tidak dalam jumlah yang banyak
terlepas dari berbagai sisi negatf tersebut, jasa tentenir jusru masih
Praktek yang terjadi dilapangan adalah hingga pada saat ini belum
beralkohol.
berkumandang.
36
Ajip Rosyidi, Pengembangan Timbangan, (Yogyakarta :PT. Pustaka Jaya , 2007), hlm.
77
18
rapi, hanya saja masih didapati adanya pedagang yang meletakan barang-
nilai, dan mendorong mereka berpikir positif tentang mereka dan organisasi.
37
Abdul Karim, ( anggota dewan Syariah ), wawancara, pekanbaru pada tanggal 16 Januari 2020
19
keikutsertaan.38
L. Smircich (1983) yang dikutip oleh Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
organisasi, yaitu.
keberadaannya.39
38
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , 2007), hlm.
380-381
39
Ardana, Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, Yogyakarta: Graha Ilmu,
20
lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh
kelompok lain.
b Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi. Hal ini merupakan
kemajuan perusahaan/organisasinya.
karena adanya sub-sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami
tersebut.
perusahaan tersebut.
Robbins mengatakan bahwa budaya organisasi itu tidak muncul dari ruang
hampa atau dari langit. Jadi ada suatu kekuatan yang mempengaruhi
1) Lingkungan Usaha
2) Nilai-Nilai
tujuan/misi organisasi.
3) Pahlawan
4) Ritual
5) Jaringan Budaya
organisasi bisa berasal dari mana saja, dari perorangan atau kelompok, dari
1) Praktek seleksi
41
.Deal dan Kennedy, Corporate Culture : The Roles and Ritual of Corporate, , ( Jakarta :
Bumi Aksara, 2006), hlm. 16-17
42
Pabundu Tika, Moh, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahan, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2006), hlm. 18-20
24
2) Manajemen Puncak
organisasi.
3) Sosialisasi
a Cerita
puncak saat ini. Cerita ini mengaitkan keadaan sekarang dengan masa
b Ritual
43
Ardana, Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), hlm. 176
44
Robbins dan Coutler, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan
Kinerja Jangka Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm. 177
26
c Simbol Material
d Bahasa
45
Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahan, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2006) hlm.61-62
46
Ardana, Komang, Perilaku Keorganisasian, Cet. Ke-1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
hlm.177
27
dengan jelas apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang
kehebatanpahlawannya.47
lain.
47
Deal dan Kennedy ,,Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan
Kinerja Jangka Panjang, Jakarta : Rajawali, 2010.hlm.71-72
28
organisasi karena akan memberi arah yang salah kepada para pegawai atau
anggotanya. Jika hal ini terjadi pada suatu perusahaan atau organisasi,
maka tugas-tugas tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat
48
Deal dan Kennedy, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan
Kinerja Jangka Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010.Corporate Culture), hlm.74-75
49
Killman, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja Jangka
Panjang, (Jakarta : Rajawali, 2010), hlm. 110-111
50
M. Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari‟ah, (Banjarmasin: Antasari Press,
2011), hlm. 34-35
29
51
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 250
52
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm.
30
8. Pasar Syariah
Pasar dapat diartikan sebagai tempat di mana pembeli dan penjual bertemu
penjual yang melakukan transaksi atas suatu produk atau kelas produk
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk
pasar yaitu :
53
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm,78
54
Ibid., hlm. 32
55
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.141
31
Sedangkan pengertian syariah, kata syariah berasal dari bahasa Arab biasa
disebut asy-syari’ah (mufrad dari syara’i dan secara harfiah berarti “jalan ke
pengertian syari`ah yang bersifat umum (luas) dan yang bersifat khusus.
Menurut pengertian yang besifat umum (luas), syariah Islam berarti ketentuan
ajaran agama Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan sunnah Rasulullah
saw.57
agama Islam yang meliputi bidang aqidah, akhlaq dan `amaliyyah (perbuatan
pasar secara syariah adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli
untuk melakukan transksi atas barang dan jasa dengan uang, baik dalam
belikan sesuai dengan syariat Islam yang meliputi bidang aqidah, akhlaq dan
berbisnis pada pasar syariah bukan hanya karena alasan dan keinginan
Islam menempatkan pasar sebagai perniagaan yang sah dan halal, sehingga
yang Islami adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan sehat yang
dibingkai dengan nilai dan moralitas Islam. Nilai dan moralitas Islam itu
58
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 484
59
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Bandung : Gunung Jati Press, 1997) , hlm. 54
60
Alma, Buchari, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2014) hlm.72
33
secara garis besar terbagi dua: Pertama, norma yang bersifat khas yaitu hanya
berlaku untuk Muslim. Kedua, norma yang bersifat umum yaitu berlaku untuk
a Organisasi
c Komunikasi
61
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Bandung : Gunung Jati Press, 1997), hlm.54
34
kerjasamanya.
d Motivasi
berasal dari dalam siri sendiri, yaitu berupa kesadaran diri untuk bekerja
lebih baik atau memberikan yang terbaik bagi kelompok dengan berbagai
macam alasan yang baik dan luhur. Akan tetapi tidak semua orang
e Lingkungan Kerja
f Perubahan
35
g Partisipasi
h Disiplin
karyawan mengenai standar moral dan etika serta peraturan yang harus
menjadi contoh bagi yang lainnya untuk tidak berbuat yang serupa.
62
Faisal Badroen. Etika Bisnis Dalam Islam. (Jakarta : Kencana, 2006), hlm. 182-186
36
aktivitas ekonomi adalah sebuah ajaran mulia. Namun di atas semua itu,
kinerja dari para eksekutifnya. Dan itu yang diteladankan oleh Rasulullah
pencaharian kehidupan (ekonomi) dan lebih khusus pada urusan etika kerja
Keith Daviz dan John W. Newstrom, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen,
63
dalam. Dalam etika atau budaya organsasi yang merupakan bagian ekonomi
sebagai khalifah fil ardhi dimuka bumi, dan pembawa rahmatan lil ‘ālamin
isi bumi dan segala isinya. Allah Swt. berfirman dalam surat al Mulk 15:
64
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 6
38
Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”. (QS. Al-Mulk: 15)65
Ketiga, Bekerja dengan azas manfaat dan maslahat seorang muslim dalam
hidupnya menjadi kesulitan. Firman Allah Swt. Dalam surat Al -Hijr ayat 19-
20:
65
Ibid., hlm. 563
66
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 521
39
keuangan mengandung riba, kebijakan terhadap tenaga kerja yang tidak adil dan
pemasaran yang menipu.68 Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat
90:
67
Ibid., hlm. 263
68
Lukman Hakim, “Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja”,
Iqtishadia, Volume 09, No. 1, Maret 2016, hlm. 191-197
69
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 123
40
dipahami dan dipegang kuat pleh pebisnis dalam sebuah organisasi syariah.
Ada lima landasan moral bagi pebisnis di dalam sebuah organisasi syariah.70
firman-Nya:
positif orang yang amanah menjadi orang yang dicintai banyak orang dan
menjadi panutan orang lain. Islam melarang kita berkhianat dalam posisi
70
Ma’ruf Abdullah, M, Wirausaha Berbasis Syari’ah, Banjarmasin: Antasari Press,
2011.hlm. 36-40
71
Kementrian Agama RI, Mushaf dan Terjemah, (Surakarta: ZiatQuran, 2014), hlm. 599
41
kewaspadaan manusia untuk menjaga dirinya sendiri dan orang lain. Hal
sesuatu yang lebih baik dan optimal dalam semua kegiatan merupakan
ideal), bukan saja merugikan orang lain, tetapi lebih dari itu karena tidak
B. Penelitian Terdahulu
72
Ibid., hlm. 180
42
dalam PasarSyariah ulul albab. Mereka berusaha dengan berbagai jenis usaha.
Mulai dari jualan bahan pokok, daging, sayur, pakaian bahkan ada yang berjualan
emas/ toko emas.Di sekitar pasar ada juga lembaga keuangannon bank dalam
bentuk koperasi.74
pada Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah
lakukan yaitu peneliti meneliti penerepan lima pilar budaya organisasi bisnis
Penelitian Idel Waldelmi yang berjudul “analisis penerapan transaksi jual beli
bahwasannya transaksi jual beli syariah di pasar syariah sudah diterapkan oleh
pedagang yang ada di pasar syariah tersebut. Dimana penerapan yang tertinggi
dengan penerapan sesuai dengan skor 4,388, terdapat pada bahasan kemaslahatan
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=penertian+penelitian+terdahulu
73
bahwasannya segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan
ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif harus lebih di
kedepankan untuk hidup yang lebih baik. Selain itu juga, terdapat variable yang
terendah dengan angka sebesar 3,668 yakni pada Prinsip persaudaraan (ukhuwah)
esensi dari nilai universal yang menata interaksi sosial dan harmonisasi
kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling
tolong-menolong. Ini berarti pada nilai ukhuwah yang masuk kategori cukup,
artinya nilai ini masih belum diterapkan dengan sepenuhnya oleh pedagang pasar
syariah dalam melaksanakan transaksi jual beli. Penerapan transaksi jual beli
syariah di pasar syariah ulul albab Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu
Kabupaten Kampar – Riau sebabkan oleh 3 faktor utama antara lain faktor
pengelola/pedagang, pelanggan dan konsep itu sendiri yang tidak ada yakni
Untuk membuktikan secara ilmiah akan dari penerapan jual beli syariah
melakukan aktivitas jual beli di pasar syariah ulul albab. Persamaan peneliti
dengan Idel Waldelmi yakni terletak padalokasi penelitian pada Pasar Syariah
Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah Kecamatan
peneliti meneliti tentang penerepan lima pilar budaya organisasi bisnis syariahdi
Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Kinerja karyawan berlaku pula bagi perusahaan yang berskala besar. Penelitian
penelitian pada Pasar Syariah Ulul Albab, sedangkan koesmono Pada Sub Sektor
75
Idel Waldelmi “analisis penerapan transaksi jual beli syariah di pasar syariah ulul
albab” (Pekanbaru:Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning, 2017).
76
Koesmono, “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala
Menengah Di Jawa Timur”,Universitas Widya Mandala, Vol 7, No 2, September2005,
Surabaya, hlm,171-188
BAB III
METODE PENELITIAN
berupa kata-kata, bukan berupa angka. Metode ini bersifat menuturkan dan
menafsirkan yang ada, misal tentang situasi yang dialami, satu hubungan,
kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, atau proses yang sedang berlangsung,
permukaan sebagai ciri karakter sifat, model, tanda, gambaran kondisi, situasi,
B. Lokasi Penelitian
lokasi penelitian pada Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir
77
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan Teknik
(Bandung : Tarsito, 1994), hlm. 139.
78
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2007),
hlm. 68-69
45
46
peneliti menjadikan Pasar Syariah Ulul Albab sebagai objek penelitian adalah
karena Pasar Syariah Ulul Albab merupakan satu-satunya pasar syariah yang ada
di Provinsi Riau yang tentunya memiliki budaya organisasi yang berbeda dengan
pasar-pasar lainnya. Dan alasan menyangkut dengan teori peneliti tentang budaya
budaya organisasi pada suatu lembaga pemerintah maupun swasta dan terlebih
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui perantara).79Dalam penelitian ini data diperoleh dari subjek
penelitian yaitu pengelola pasar dan dewan syariah pada Pasar Syariah Ulul
Albab Siak Hulu Kabupaten Kampar baik secara lisan maupun tulisan.
2. Data Sekunder
(literatur laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus
permasalahan penelitian).80
3. Data Tersier
79
Masri Singarimbun, Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian, (Jakarta : Ghalia
Indonesia, 1984), hlm. 58
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial: kuantitatif dan kualitatif (Jakarta:
80
Data tersier merupakan bahan bacaan lain berupa karya ilmiah, literatur-
literatur, hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas
1. Observasi
2. Wawancara
kualitatif. Secara umum wawancara berarti tanya jawab. Dan dalam penelitian,
dengan narasumber dari objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi dan
ini penulis melakukan wawancara dengan lima orang informan dari pihak
bagian keuangan dan bagian administrasi. Dan tiga orang informan dari pihak
81
Masri Singarimbun, Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian, (Jakarta : Ghalia
Indonesia, 1984), hlm. 59
82
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), hlm. 174
83
Etta Mamang Sangadji, Sopiah, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hlm. 171
48
dewan syariah yaitu, ketua dewan syariah, sekretaris dewan syariah dan
melanjutkan pertanyaan lagi hingga tahap tertentu, dan diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, danmembuat kesimpulan yang dapat diceritakan
84
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 246
85
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 243
49
dengan istilah cek dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam
sumber, teknik, dan waktu.Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu
sumber untuk memastikan apakah datanya benar atau tidak. Beragam teknik
datanyamemang benar.
1. Triangulasi Sumber
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis
2. Triangulasi Teknik
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk
maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
3. Triangulasi Waktu
86
Wiliam Wiersma , Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 273
50
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
waktu yang berbeda.87 Peneliti melakukan pengecekan data hasil observasi dan
diPasar Syariah Ulul Al-Bab Siak Hulu Kabupaten Kampar dengan praktik di
G. Tahap-tahap Penelitian
1. Persiapan Penelitian
87
Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Cet. ke-II, (Jakarta: Indeks,
2012), cet.II, hlm.189
51
Syariah Ulul Albab yang berada di Jl. Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah
b. Berkonsultasi dengan pihak Pasar Syariah Ulul Albab yang berada di Jl.
Raya Pasir Putih Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
a. Pengumpulan data
3. Tahap Analisis
Pada tahap ini peneliti menyusun dan menganalisis semua data yang telah
terkumpul secara sistematis dan terinci serta mendalam sehingga data tersebut
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari tahapan penelitian yang peneliti
H. Jadwal Penelitian
Penelitian
4. Pengelolaan Data √
5. Pembuatan Laporan √
penelitian
6. Presentasi Hasil √
Penelitian
53
BAB IV
1
Kantor Kepala Desa Tanah Merah Kec. Siak Hulu Kab. Kampar
2
Wawancara, Amiruddin, Ketua RT 01 RW 04 Desa Tanah Merah, (Desa
Tanah Merah, 25 Juni 2020)
54
Pembangunan Pasar ini ditangani oleh Bapak Jefri Noer yang pada saat
pengelola Pasar ini. Sebagai manajer adalah Ibu Eva (Istri Bapak Jefri
adalah salah satu Desa dari Kecamatan Siak Hulu yang luas
pandau jaya. Jarak dari pusat pemerintahan 10 Km, jarak dari Ibu
Kota Kabupaten 70 Km, jarak dari Ibu Kota Propinsi 15 Km. Desa
Tanah Merah ini terbagi atas empat Dusun, yaitu; Dusun satu,
3
Herman, Koordinator Lapangan Pasar Syari’ah Madani, Wawancara,
(Desa Tanah Merah, 25 Juni 2020)
4
Dokumen Kantor Kepala Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu,
Kabupaten Kampar
55
Albab
arah yang positif baik bagi manusia maupun organisasi.Merujuk pada QS.Al-
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
baqarah:148).
syariah yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu Kabupaten Kampar,
1. Organisasi
56
Kedua, sebagai tim pengaruh yang terdiri dari pimpinan lapisan kedua atau
Selain oleh Pengelola Pasar, Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu juga
program dalam hal ini adalah menjamin agar terlaksananya budaya organisasi
yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab, untuk itu Dewan Syariah dan Pengelola
motivasi ataupun arahan yang diberikan kepada pedagang yakni terkait pada
melaksanakan shoolat Dzuhur maupun Ashar secara berjamaah. Dalam hal ini,
penanggung jawab program dan tim pengarah budaya organisasi ini Dewan
kepada para anggota pedagang yang melanggar atau tidak mengikuti budaya
tegas diputuskan oleh pihak Pengelola Pasar. Hal ini tentu akan berdampak
88
Faisal Badroen, dkk. Loc.Cit
57
Albab. Pelaksanaan budaya akan menjadi lemah dan lebih dari itu, anggota
Salah satu kunci keberhasilan dari program ini adalah adanya komitmen
serta melaksanakan arahan atau motivasi yang diberikan, namun masih ada
3. Lingkungan kerja
89
Jalaluddin Noor, (Ketua Dewan Syariah), wawancara, Pekanbaru pada tanggal 5
Februari 2018
90
Moh. Bapundu Tika, Op.Cit. h.113
91
Fentiani.L. (Bagian Administrasi Keuangan).Wawancara, Pekanbaru pada tanggal 20
Mei 2020.
58
Syariah) menjelaskan bahwa di Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu selalu
diadakan kegiatan wirid akbar sebulan sekali hal ini ditujukan menjadi wadah
pertemuan antara para anggota pedagang, pengelola, dan juga dewan syariah
anggota dan pengelola, juga sebagai tempat untuk berdiskusi sehingga pihak
di Pasar Syariah Ulul Albab adalah nilai ibadah dan nilai sosial.
Syariah merujuk pada lima pilar yang menjadi pedoman peraturan yang harus
ditaati oleh setiap anggota organisasi (pedagang) Pasar Syariah Ulul Albab.92
4. Partisipasi
organisasi menjadi salah satu titik kekuatan bagi terbentuknya budaya yang
organisasi. Oleh karena itu, dalam hal ini partisipasi dari anggota dinyatakan
Syariah) hal ini dapat dilihat pada segi nilai ibadah, menjaga kebersihan dan
Syariah Ulul Albab Siak Hulu. Tidak sedikit dari anggota dagang yang
didapati belum melaksanakan budaya yang ada di Pasar Syariah ini. Hal ini
disebabkan faktor moral dari dalam diri setiap masing-masing individu dan
ada.
5. Disiplin
Keith Daviz dan John W. Newstrom dalam Faisal Badroen, dkk, membagi
mencegah penyimpangan-penyimpangan.
93
Faisal Badroen, dkk. Loc.Cit
60
Dari hasil wawancara, Bapak Zam Zaini selaku wakil pengelola pasar
anggota sudah berjalan hal ini dapat dilihat adanya surat peringatan sebagai
Surat peringatan tersebut diberikan dua kali dan jika dengan pemberian surat
penulis lakukan, serta budaya di atas ada beberapa budaya yang ada di Pasar
Zam Zaini (Humas/Wakil Ketua Pengelola Pasar), wawancara. Pekanbaru, pada tanggal
94
20 Mei 2020.
61
Pasar Syariah Ulul Albab bahwa akan masuk waktu sholat lima menit
sholat berjamaah.
Syariah Ulul Albab pada saat aktivitas berlangsung, hal ini dimaksudkan
3. Kajian tausiyah rutin yang dilakukan oleh Dewan Syariah setiap hari
setelah sholat berjamaah fardhu Dzuhur dan Ashar dan diikuti oleh para
4. Pengajian akbar bagi karyawan dan juga para pedagang pasar, yang
dan moralitas para pedagang menjadi lebih baik dalam setiap aktivitas
yang dilakukannya.
tabungan qurban.
tidak menggunakan jilbab dan ada juga pedagang laki-laki yang hanya
95
Fentini L. (Admin Keuangan), wawancara, Pekanbaru, pada tanggal 20 Mei 2020
62
menggunakan kaos dalam (singlet) bahkan ada juga pedagang yang sama
berlangsung.
Tujuan dari pelaksanaan lima pilar budaya organisasi pada Pasar Syariah
Ulul Albab Siak Hulu adalah selain untuk mencapai visi dan misi, juga untuk
budaya organisasi yang ada adalah sebagai pembela antara Pasar Syariah Ulul
Albab Siak Hulu dengan pasar-pasar lainnya sehingga seseorang akan lebih
mencerminkan keislaman pada Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu adalah
nilai ibadah, yakni dengan adanya penyampaian tausiyah singkat oleh Dewan
para pedagang, dan juga tidak sedikit dijumpai adanya pedagang yang
Budaya organisasi yang ada pada Pasar Syariah Ulul Albab terbentuk
oleh setiap individu anggota pedagang yang ada di Pasar Syariah Ulul
96
H. Herman (Ketua Pengelola Pasar), wawancaraPekanbaru, pada tanggal 20 Mei 2020
97
Jalaluddin Noor, (Ketua Dewan Syariah), wawancaraPekanbaru pada tanggal 20 Mei
2020.
63
sesuatu yang lebih baik dan optimal dalam semua kegiatan.Bersaing secara
(gangguan pada mekanisme pasar yang ideal), bukan saja merugikan orang
lain, tetapi lebih dari itu karena tidak dibenarkan (dilarang) oleh Syariah.
anggotanya, sehingga turn-over akan berkurang. Tidak ada alas an bagi setiap
anggota organisasi untuk tidak dapat mengikuti budaya organisasi yang ada
beliau.Sumber kedua adalah ritual (yang tidak selalu harus diartikan dengan
ritual agama), yaitu sekuen aktivitas yang menyatakan dan memperkuat nilai-
nilai inti organisasi. Sumber ketiga adalah simbol-simbol seperti tata ruang,
tersebut.98
Dapat dikatakan bahwa budaya organisasi bisnis syariah yang ada di Pasar
Syariah Ulul Albab Siak Hulu sudah baik sesuai dengan nilai yang
berdasarkan pada konsep syariah dan dapat diterima oleh setiap anggota
syariah maupun oleh pengelola pasar. Hal lain yang penulis temukan adalah
pelaksanaan budaya organisasi bisnis syariah di Pasar Syariah Ulul Albab Siak
Hulu berdasarkan hasil interview kepada para informan dan hasil pengamatan
oleh peneliti.
yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab Kabupaten Kampar adalah sebagai
berikut:
a. Motivasi
taubah;205
dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah
berkumandang.100
101
M. Umer Chepra, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani, 2000), h.251
67
119)
Syariah Ulul Albab Siak Hulu adalah nilai yang sesuai dengan syariat
islam, serta nilai sosial, sehingga hal tersebut akan memudahkan bago
c. Lingkungan Kerja
102
Moh. Pabundu Tika, Op.Cit, h. 38
103
Saiful Mahfud (Sekretaris Dewan Syariah), wawancara Pekanbaru pada tanggal 20
Mei 2020
68
d. Peran Pemimpin
bisnis yang ada di Pasar Syariah Ulul Albab Kabupaten Kampar adalah
sebagai berikut:
104
Abdul Karim, (Anggota Dewan Syariah) wawancara Pekanbaru pada tanggal 20 Mei
2020
105
Tri Mahani, (Administrasi Pasar Syariah Ulul Albab), wawancara Pekanbaru pada
tanggal 20 Mei 2020
106
Faisal Badroen, dkk. Loc.Cit
69
independen.107
perusahaan/organisasi.108
biasanya rela berkorban, memiliki tekat yang kuat dan peduli pada
program dan juga sebagai tim pengarah memiliki peran penting dalam
Syariah Ulul Albab. Namun, dalam hal ini dewan syariah tidak
Syariah Ulul Albab Siak Hulu Kabupaten Kampar merujuk pada pelaksanaan
72
lima pilar yang direncanakan oleh pemilik pasar yaitu Bapak Jefri Noer
sebagai cikal bakal berdirinya pasar ini. Lima pilar tersebut adalah :
selama setahun untuk kir timbangan bagi pedagang. Maksud dari kegiatan
penyuluhan ini adalah untuk mengetahui apakah masih ada pedagang yang
109
Zam Zaini (Pengawas Pasar), wawancara Pekanbaru pada tanggal 20 Mei 2020
73
timbangan.
bagimu selain dia, dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan,
sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan
Hud; 84-85).
dalam timbangan dan takaran, karena dampak dari perbuatan tersebut akan
pembalasan.
74
(modal riba)
pinjaman dari pihak rentenir meskipun tidak dalam jumlah yang banyak,
pencairan dana, dan tidak adanya jaminan dalam bentuk apa pun.110
Larangan terhadap transaks ini secara jelas disebutkan Allah SWT dalam
firman-Nya;
110
Jalaluddin Noor, (Ketua Dewan Syariah), wawancara Pekanbaru pada tanggal 20 Mei
2020
75
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat
ganda, sebagaimana yang mereka lakukan pada masa jahiliya, dan Allah
Praktek yang terjadi di lapangan adalah hingga pada saat ini belum
tersebut.111
111
Zam Zaini, (Pengawas Pasar), wawancara Pekanbaru pada tanggal 20 Mei 2020
76
Pandangan Ekonomi Islam di antara jual beli yang dilarang dalam islam,
disembelih tidak dengan cara yang Syar’I, ini berarti ia telah menjual
bangkai dan memakan hasil yang haram. Begitu juga hukum khamr. Maka
Jiwanya keras, dan makanan yang dimakan yang tidak halal. Orang yang
berkumandang
Meningkatkan Kinerja Karyawan di Era Kompetitif”.Benefit, Volume 15, No 12, Desember 2011,
h,155
78
tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.”(QS.Al-Jumuah; 9).
dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai islam seperti
Dalam hal ini pimpinan pasar dan dewan syariah khususnya, memiliki
kepada anggota pasar (pedagang) untuk dapat menuju kea rah yang lebih
barang yang halal dan baik (bersih dan sehat). Makanan yang halal
lingkungan.
Al-Muddatsir).
sudah baik, penempatan parker juga terlihat rapi, hanya saja masih
80
lapak dagangan mereka serta barang dagangannya agar barang yang dijual
A. Kesimpulan
Ulul Albab dapat dikatakan sudah baik sesuai dengan nilai yang
sanksi.
81
82
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, dengan mendasarkan pada
penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin memberikan saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi Pasar Syariah Ulul Albab Siak Hulu, antara lain
sebagai berikut:
1. Hendaknya lima pilar budaya organisasi bisnis syariah yang sudah ada di
Pasar dan juga Dewan Syariah terhadap para pedagang dalam menjalankan
83
84