OLEH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar Manajemen yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang lingkungan dan budaya organisasi.
Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Manajemen. Rangkaian-
rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca dapat mengerti bab
lingkungan dan budaya organisasi ini. Saya juga berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya.
Demikian hasil makalah yang kami buat lingkungan dan budaya organisasi yang
berbentuk makalah ini. Saya berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita .
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
yang semestinya pada makalah ini sangat kami harapkan pada semua pihak yang berkenan
memperhatikan isi dan penulisannya.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah lingkungan dan budaya organisasi................................................................3
1.3 Tujuan lingkungan dan budaya organisasi..................................................................................3
1.4 Manfaat lingkungan dan budaya organisasi................................................................................3
1.5 Batasan Masalah..........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 Pengertian lingkungan dan Budaya Organisasi..........................................................................4
2.2 Pengertian Budaya Organisasi.....................................................................................................4
2.3 Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal...............................................5
2.4 Ciri – Ciri Organisasi.................................................................................................................5
2.5 Unsur – Unsur Organisasi............................................................................................................6
2.6 Tujuan Organisasi.......................................................................................................................8
2.7 Manfaat Organisasi......................................................................................................................9
2.8 Teori Budaya Organisasi...........................................................................................................10
2.9 Dimensi Budaya Organisasi......................................................................................................111
2.10 Cara Karyawan Mempelajari Budaya Perusahaan................................................................133
2.11 Fungsi Budaya Organisasi......................................................................................................144
2.12 Tingkatan Budaya Organisasi.................................................................................................155
2.13 Jenis Lingkungan....................................................................................................................155
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1
mencakup simbol
2
(tindakan, rutinitas, percakapan, dst.) dan makna-makna yang dilekatkan orang pada simbol-
simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi antar
karyawan dan pihak manajemen.
Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri khas suatu
organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang cukup penting dalam
organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat memberikan kenyamanan yang
kemudian menunjang peningkatan kinerja anggotanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang
kurang baik atau yang kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu penurunan
kinerja setiap anggota.
Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat menunjang
kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan bahwa budaya suatu organisasi
dapat sedemikian mempengaruhi sebuah organisasi. Keberlangsungan suatu organisasipun
sedikit-banyak terpengaruh oleh budaya organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di
suatu organisasi atau perusahaan sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan
tersebut ke gerbang kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang-orang yang hanya
satu ras saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut tanpa merujuk pada prestasi,
kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada perusahaan sudah pasti akan menurunkan
kualitas suatu perusahaan yang lama kelamaan akan tersingkir oleh perusahaan lain yang
lebih merekrut karyawan dengan kualitas yang baik tanpa melihat ras, agama atau warna
kulit.
Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya organisasi tidak
hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak faktor-faktor lain yang
harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat menciptakan dan
menumbuh- kembangkan budaya yang akan dapat berdampak baik perusahaan.
lingkungan dalam Budaya Organisasi dan mengenai perubahan cara pengelolaan organisasi
tersebut tentu saja menuntut perubahan mendasar dalam pola pikir dari seluruh anggota
organisasi. Termasuk didalamnya perubahan yang memfokuskan pada ketrampilan,
pengetahuan, dan perilaku. Pengelolaan organisasi secara tradisional sudah tidak lagi
mencukupi ketika dunia menjadi lebih kompetitif dan dinamis. Jadi, untuk mengantisipasi
perubahan yang terjadi secara konstan, organisasi juga harus perubahan organisasi agar tetap
survive. Perubahan tersebut bias berada dalam kontinum perubahan kecil samapi dengan
transformasi organisasi. Landasan dasar dari perubahan adalah budaya untuk mau dan
mampu beradaptasi. Salah satu turunan dari budaya yang adaptif adalah budaya yang
berorientasi pada
tugas (task culture) yang berkoresponden dengan kerja keras dan ‘play hard’. Dalam tulisan ini
menggunakan analisis konseptual .
1.2 Rumusan Masalah lingkungan dan budaya organisasi
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian lingkungan organisasi & budaya organisasi ?
2. Apa saja teori-teori mengenai budaya organisasi?
3. Apakah dimensi-dimensi budaya organisasi?
4. Bagaimana peranan budaya organisasi?
5. Bagaimana cara karyawan mempelajari budaya organisasi?
6. Ada berapa jenis lingkungan ?
1.3 Tujuan lingkungan dan budaya organisasi
1. Memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan lingkungan eksternal yang perlu
dianalisis dalam pengambilan suatu keputusan .
2. Mengetahui secara umum lingkungan organisasi
PEMBAHASA
Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak terlepas dari
lingkungan eksternal dan lingkungan internal . Organisasi merupakan suatu wadah untuk
memproses masukan menjadi keluaran.
Lingkungan organisasi terdiri dari dua elemen antara lain, lingkungan khusus dan
lingkungan umum . Lingkungan khusus disebut sebagai pihak yang terpengaruh secara
langsung pada organisasi, seperti pemilik perusahaan, karyawan, pemasok dan lain
sebagainya yang dapat mempengaruhi perusahaan secara langsung dan lingkungan khusus di
bagi menjadi dua yaitu pihak yang berkepentingan internal dan eksternal. Pihak yang
berkepentingan internal adalah para karyawan, dewan direkasi, dan pemilik, sedangkan pihak
yang berkepentingan eksternal termasuk pemasok, penyedia tenaga kerja, pelanggan, dan
pesaing.
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya
(dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.
2.2 Pengertian Budaya Organisasi
A. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh
: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
B. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak SD dan lain-lain.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait
atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur
organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan
istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit
satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi
(man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang
dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,
program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa
materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk
dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh
terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami
perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi
yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan
menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa
saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau
wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai
hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan,
menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan
yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan
aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
2.6 Tujuan Organisasi
Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah
wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan
hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan
oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri
maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan
untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi
tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan
organisasi
1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang
mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari
tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai.
Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti
ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik
yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah
kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa
menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap
anggota dalam sebuah kelompok.
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar
untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam
lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan
bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok,
memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika
dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup
luas.
Pengertian, Manfaat dan Tujuan Organisasi
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang
berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian
anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan
efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa
peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi,
kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah
yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal
yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi
fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan
bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan
masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.
Selain hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun disini
tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain :
1. Melatih Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4. Membentuk karakteristik seseorang
5. Kuat dalam menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
7. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya
2.8 Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasi yaitu:
1. Angota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki
bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik
mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.
Asumsi yang pertama berhubunan dengan pentingya orang di dalam kehidupan organisasi.
Secara khusus, individu saling berbagi dalam menciptakan dan mempertahankan realitas.
Individu-individu ini mencakup karyawan, supervisor, dan atasan. Pada inti dari asumsi ini
adalah yang dimiliki oleh organisasi. Nilai adalah standar dan prinsip-prinsip dalam sebuah
buadanya yang memiliki nilai intrinsik dari sebuah budaya. Nilai menunjukkan kepada
anggota organisasi mengenai apa yang penting. Orang berbagi dalam proses menemukan
nilai-nilai perusahaan. Menjadi anggota dari sebuah organisasi membutuhkan partisipasi aktif
dalam organisasi tersebut. Makna dari simbol-simbol tertentu misalnya, mengapa sebuah
perusahaan terus melaksanakan wawancara terhadap calon karyawan ketika terdapat sebuah
rencana pemutusan hubungan kerja besar- besaran dikomunikasikan baik oleh karyawan
maupun oleh pihak manajemen. Makna simbolik dari menerima karyawan baru ketika yang
lainnya dipecat tidak akan dilewatkan oleh pekerja yang cerdik; mengapa memberikan uang
pada karyawan baru ketika yang lama kehilangan pekerjan mereka? Karyawan memberikan
kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku mereka sangatlah penting dalam
menciptakan dan pada akhirnya mempertahankan realitas organisasi.
2. Penggunaan dan intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.
Realitas organisasi juga sebagiannya ditentukan oleh simbol-simbol, dan ini merupakan
asumsi kedua dari teori ini. Perspektif ini menggaris bawahi pengguanaan simbol di dalam
organisasi. Simbol merupakan representasi untuk makna. Angota-angota . organisasi
menciptakan, menggunakan, dan mengintrepetasikan simbol setiap hari. Simbol-simbol ini
sangat penting bagi budaya perusahaan. Simbol-simbol mencakup komunikasi verbal dan
nonverbal di dalam organisasi. Seringkali, simbol-simbol ini mengkomunikasikan nilai-nilai
organisasi. Simbol dapat berupa slogan yang memiliki makna. Sejauh mana simbol-simbol ini
efektif bergantung tidak hanya pada media tetapi bagaimana karyawan perusahaan
mempraktikannya.
3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan
dalam budaya ini juga beragam
Asumsi yang ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengan keberagaman
budaya organisasi. Sederhana, budaya organisasi sangat bervariasi. Persepsi mengenai
tindakan dan aktivitas di dalam budaya-budaya ini juga seberagam budaya itu sendiri.
2.9 Dimensi Budaya Organisasi
Terdapat banyak dimensi yang membedakan budaya. Dimensi ini mempengaruhi perilaku
yang dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman, ketidakepakatan, atau bahkan konflik.
Konsep budaya pada awalnya berasal dari lapangan antropologi dan mendapat tempat pada
awal perkembangan ilmu perilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk
membedakan budaya.
organisasi, menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-sama
menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
1. Inovasi dan pengambilan resiko.
2. Perhatian ke hal yang rinci.
3. Orientasi hasil.
4. Orientasi Orang.
5. Orientasi Tim.
6. Keagresifan.
7. Kemantapan.
Luthan (1998) menyebutkan sejumlah karakteristik yang penting dari budaya organisasi,
yang meliputi:
1. Aturan-aturan perilaku Yaitu bahasa, terminologi, dan ritual yang biasa dipergunakan
oleh anggota organisasi.
2. Norma Adalah standar perilaku yang menjadi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu.
Lebih jauh di masyarakat kita kenal adanya norma agama, norma susila, norma sosial, norma
adat, dll.
3. Nilai-nilai dominan Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan
oleh para anggota, misalnya tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya
produktivitas dan efisiensi, serta tingginya disiplin kerja.
4. Filosofi Adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para
karyawan dan pelanggannya, seperti “Kepuasan Anda adalah harapan Kami”.
5. Peraturan-peraturan Adalah aturan yang tegas dari organisasi. Pegawai baru harus
mempelajari peraturan ini agar keberadaannya dapat diterima dalam organisasi.
6. Iklim Organisasi Adalah keseluruhan “perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana
para anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam
berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.
b. Nilai
Nilai memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati
secara langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan wawancara dengan
anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan menganalisis kandungan
artefak seperti dokumen.
c. Asumsi dasar
Merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu
saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula dqari
nilai- nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran akan menjadi tersisih.
Dengan kata lain perbedaan antara asumsi dengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-
nilai tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa adanya atau tidak.
Tahap-tahap pembentukan atau pembangunan budaya organisasi dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Seorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah
usaha baru.
2. Pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan
menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri.
3. Kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi,
mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain yang
relevan.
4. Orang-orang lain dibawa ke dalam organisasi untuk berkarya bersama-sama
dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama.
Pembianaan budaya perusahaan dapat dilakukan dengan serangkaian langkah
sosialisasi sebagai berikut:
* Seleksi pegawai yang objektif.
* Penempatan orang dalam pekerjaan sesuai dengan kemampuan
dan bidangnya, “the right man on the right place at the right
time”.
* Perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman.
* Pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai.
5. Penghayatan akan nilai-nilai kerja atau hal lain yang penting.
6. Ceritera-ceritera dan faktor-faktor organisasi yang menumbuhkan
semangat dan kebanggan.
7. Pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi.
3. Simbol-simbol material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang kantor dan
lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya organisasi yang
harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat diidentifikasi
bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal lain itu menjadi milik bersama dan
dipatuhi anggota organisasi.
5. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu media terpenting di dalam mentransformasikan nilai. Dalam
suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya memiliki bahasa
atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan itu sendiri. Hal ini
penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan,
salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku di lingkungan itu. Dengan
demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam budaya perusahaan.
Menurut Ndraha 1997 : 21 ada beberapa fungsi budaya, yaitu : 1 Sebagai identitas dan
citra suatu masyarakat 2 Sebagai pengikat suatu masyarakat 3 Sebagai sumber 4 Sebagai
kekuatan penggerak 5 Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah 6 Sebagai pola
perilaku 7 Sebagai warisan 8 Sebagai pengganti formalisasi 9 Sebagai mekanisme adaptasi
terhadap perubahan 10 Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara
sehingga terbentuk nation – state Sedangkan menurut Mangkunegara 2005:123 fungsi budaya
organisasi dapat membantu mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi koperasi. Hal
ini sesuai dengan pendapat John R. Schermerhorn dan James G. Hunt 1991:344 bahwa: “The
culture of an organization can help it deal with problems of both esternal adaption and
internal integration”.
2.12 Tingkatan Budaya Organisasi
Lingkungan eksternal (external environment) faktor – faktor dan kekuatan yang berada di
luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal memiliki dua
komponen yaitu, lingkungan spesik dan lingkungan generik.
Lingkungan Umum (general environment), kondisi eksternal yang lebih luas yang dapat
mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Lingkungan umum meliputi :
Kondisi Ekonomi
Kondisi Politik/Hukum
Kondisi Sosial Budaya
Kondisi Demografis
Kondisi Teknologi
Kondisi Global
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok
kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya dan lingkungan perusahaan tidak muncul dengan sendirinya di kalangan
anggota organisasi, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya
perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama,
oleh semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Budaya dan lingkungan perusahaan sangat penting peranannya dalam mendukung
terciptanya suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik,
budaya perusahaan dapat berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan
keikutsertaan pribadi dengan perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi
karyawan.
3.2 Saran
Seorang pemimpin harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang lingkungan
budaya dan organisasi baik secara individu mau kelompok.
Bagi pembaca, kami menyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif dari makalah
ini untuk pembelajaran dan lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan “lingkungan
dan budaya organisasi” agar lebih memahami makna dari kedua hal tersebut.
Demikianlah makalah yang berjudul “lingkungan dan budaya organisasi” ini kami
tulis dengan harapan dapat menjadi manfaat bagi setiap pembaca khususnya penulis. Bila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini saya memohon maaf, karena tidak ada manusia yang
sempurna dalam mengerjakan apapun.
DAFTAR PUSTAKA
https://ruangilkom.blogspot.com/2017/02/makalah-budaya-organisasi-lengkap.html
https://zarnuji-community.blogspot.com/2013/11/makalah-budaya-dan-etika-organisasi.html
https://sosiologiindonesia101.blogspot.com/2018/11/makalah-budaya-organisasi.html
Dharma Agus.Organisasi, Perilaku, Struktur dan proses (Terjemahan). Jakarta:Erlangga. .
1992 Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. CV.
Rajawali, 1983
Sondang P.Siagian.Organisasi Kepemimpinan dan perilaku Administrasi, Jakarta:Gunung
Agung,1992
http://ryusaki69.wordpress.com/2010/05/20/budaya-organisasi/
https://text-id.123dok.com/document/4yr8x5pzo-tujuan-dan-manfaat-budaya-kerja-fungsi-
budaya-organisasi-tingkatan-budaya-organisasi.html
https://blog.ub.ac.id/gracias/2012/10/11/budaya-dan-lingkungan-organisasi/
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Pengaruh%20Lingkungan%20Dalam%20Budaya%20Organisasi%
20(02-22-13-04-24-33).pdf
https://listyaworld.blogspot.com/2015/06/lingkungan-dan-budaya-organisasi.html