Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI
“BUDAYA ORGANISASI”

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Perilaku Organisasi

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH: Dr. M. RAFID, SE.,MM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III

FINARTI

WAHYUNI

RAHUL

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AMANAH JENEPONTO

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Budaya Organisasi” dengan baik.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah tentang ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Jeneponto, 30 Oktober 2022

Penyusun

KELOMPOK 3

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


A. Definisi Budaya Organisasi .................................................................... 3
B. Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi ................................ 7
C. Karaktiristik Budaya Organisasi ............................................................. 7
D. Fungsi Budaya Organisasi ...................................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9


A. Kesimpulan ............................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya organisasi merupakan bagian dari kurikulum mata pelajaran
Sumber Daya Manusia (MSDM) serta bagian dari teori orgnisasi. Setiap
organsasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri
khas suatu organisasi.
Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi
ciri khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang
cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat
memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang peningkatan kinerja
anggotanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang baik atau yang
kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja
setiap anggota.
Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat
menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan
bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah
organisasi. Keberlangsungan suatu organisasipun sedikit-banyak terpengaruh
oleh budaya organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di suatu organisasi
atau perusahaan sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan
tersebut ke gerbang kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang-
orang yang hanya satu ras saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut
tanpa merujuk pada prestasi, kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada
perusahaan sudah pasti akan menurunkan kualitas suatu perusahaan yang lama
kelamaan akan tersingkir oleh perusahaan lain yang lebih merekrut karyawan
dengan kualitas yang baik tanpa melihat ras, agama atau warna kulit.
Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya
organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada
banyak faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang
matang untuk dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang
akan dapat berdampak baik perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Budaya Organisasi?
2. Bagaimana Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi?
3. Bagaimana Karaktiristik Budaya Organisasi?
4. Bagaimana Fungsi Budaya Organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Budaya Organisasi
2. Untuk Mengetahui Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi
3. Untuk Mengetahui Karaktiristik Budaya Organisasi
4. Untuk Mengetahui Fungsi Budaya Organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Budaya Organisasi


Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya
adalah seperti yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya
yang berjudul Handbook of Human Resource Management Practice bahwa
Budaya organisasi adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang
merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan
melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Selain itu, adapula ahli yang
mendeskripsikan bahwa budaya organasasi merupakan sebuah pola asumsi
dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok
tertentu sebagai landasan dalam berperilaku berorganisasi, dimana akan
diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan
merasa dalam organisasi.
Seorang ahli lain pula mendeskripsikan budaya organisasi
sebagai sebuah sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang
berperilaku dalam sebagian besar waktunya di dalam sebuah organisasi. Dari
beberapa definisi tersebut, penyusun mencoba menarik kesimpulan bahwa
budaya organisasi merupakan suatu habbit atau kebiasaan atau tata cara yang
biasanya dilakukan oleh hampir seluruh anggota organisasi/perusahaan
dimana tata cara tersebut tidak tertulis namun telah melekat erat pada setiap
anggotanya dan merupakan ciri khas organisasi tersebut.
Pengertian budaya telah banyak didefiniskan oleh para ahli budaya.
Oleh karena itu, definisi yang akan dikemukakan dalam tulisan ini hanya yang
terkait dengan budaya organisasi.
1. Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi mengemukakan
pendapat Edward Burnett yang mengatakan “Budaya mempunyai
pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan,
keyakinan/percaya, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai
anggota masyarakat”.

3
2. Vijay Sathe berpendapat “Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang
dimiliki bersama anggota masyarakat”.
3. Robert G. Owens dalam bukunya Organizational Behavior In
Education mengemukakan definisi budaya menurut Terrence Deal and
Allan Kennedy “Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai
dan kepercayaan yang berinteraksi dengan orang daalam suatu organisasi,
struktur organisasi dan sistem kontrol yang menghasilkan norma
perilaku

Dari definisi budaya di atas, dapat diketahui bahwa unsur- unsur


yangterdapat dalam budaya terdiri dari :
a. Ilmu pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Seni
d. Moral
e. Hukum
f. Adat istiadat
g. Perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat
h. Asumsi-asumsi dasar
i. Sistem nilai
j. Pembelajaran/pewarisan
k. Masalah adaptas eksternal dan integrasi internal serta cara
mengatasinya.

Demikian pula organisasi telah banyak didefinisikan oleh para


ahliorganisasi dan manajemen antara lain sebagai berikut.
1. J.R Schermerhon mengemukakan bahwa “Organisasi adalah
kumpulanorang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”
2. Chester J.Bernard “Organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih,
suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan
yang dikoordinasikan secara sadar,.

4
3. Philip Selznick “Organisasi adalah pengaturan personil guna
memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan
melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab.

Berdasarkan ketiga definisi organisasi di atas, dapat diketahui bahwa


hal-hal yang tercakup dalam organisasi terdiri atas:
a. Kumpulan dua orang atau lebih
b. Kerja sama
c. Tujuan bersama
d. Sistem koordinasi kegiatan
e. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil.

Budaya organisasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli, antara lain


sebagai berikut.
1. Peter F. Druicker dalam buku Robert G. Owens, Organizational Behavior
In Education, “Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-
masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara
konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,
memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti di
atas”.
2. Phiti Sithi Amnuai dalam tulisannya How to Build a Corporation Culture
dalam majalah Asian Manajer (September 1989) mendefinisikan budaya
organisasi sebagai “Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar
dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian
dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi
eksternal dan masalah integrasi internal.
3. Budaya organisasi menurut Susanto adalah nilai-nilai yang menjadi dasar
sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal. Dan
usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan. Sehingga masing-
masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada. Serta
bisa mengetahui sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau
berperilaku.

5
4. Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut
dengan yang lain.
5. Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag adalah anggapan-
anggapan dan nilai-nilai yang disadari atau tidak, dan mampu mengikat
kesatuan suatu organisasi. Anggapan dan nilai tersebut menentukan pola
perilaku para anggota didalam suatu organisasi.
6. Budaya organisasi menurut Sarpin adalah sistem nilai, serta kepercayaan
dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dengan
struktur sistem resminya. Sehingga dapat menghasilkan norma-norma
perilaku organisasi.

Berdasarkan definisi budaya organisasi di atas, dapat diketahui


bahwahal-hal yang tercakup dalam budaya organisasi terdiri atas:
a. Asumsi Dasar
Dalam budaya organisasi terdapat asumsi dasar yang dapat berfunsi
sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam organisasi
untuk berperilaku.
b. Keyakinan yang dianut.
Dalam budaya organisasi terdapat keyakinan yang dianut dan dilaksanakan
oleh para anggota organisasi (mengandung nilai-nilai yang data berbentuk
slogan atau moto, asumsi dasar, tujuan umum organisasi/perusahaan atau
prinsip-prinsip yang mejelaskan usaha.
c. Pemimpin atau kelompok dan pengembangan budaya organisasi
Suatu organisasi sangat membutuhan pemimpin untuk mengembangkan
perusahaan tersebut.
d. Pedoman mengatasi masalah
e. Berbagi nilai
f. Pewarisan
Anggota organisasi perlu diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam
organisasi sebagai pedoman untuk bertindak dan berperilaku dalam
berorganisasi.
g. Penyesusaian

6
Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap peraturan yang berlaku
dalam kelompok atau organisasi tersebut.

B. Sumber dan Proses Penciptaan Budaya Organisasi


Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu
yang ada di sebuah perusahaan dewasa ini merupakan suatu hasil dari apa
yang telah dilakukan oleh anggota-anggota sebelumnya dan seberapa besar
kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini merujuk pada sumber
tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.
Para pendiri perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pembentukan suatu budaya organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
tiga cara, yaitu:
1. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran
dan seperasaan dengan mereka.
2. Pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan
berperilakunya kepada karyawan.
3. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian,
menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut.

C. Karaktiristik Budaya Organisasi


Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang,
secara keseluruhan, merupakan hakikat budaya organisasi.
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan
didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan
menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil
ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.

7
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim
ketimbang pada indvidu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif
ketimbang santai.
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.

D. Fungsi Budaya Organisasi


Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi, yaitu:
1. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya
menciptakan perbedaan atau yang membuat suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya.
2. Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
3. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih
besar daripada kepentingan individu
4. Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah
perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan
dilakukan karyawan.
5. Pembentuk sikap dan perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-
making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan. Fungsi terakhir inilah yang paling menarik. Sebagaimana
dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi telah sampailah keakhir dari makalah ini, maka kesimpulannya
adalah:
1. Budaya organisasi adalah sebuah sistem yang mempunyai makna bersama
yangdianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya.
2. Sikap keberanian dalam mengambil resiko, perhatian terhadap
detail, berorientasi terhadap hasil dan tim adalah hal yang sangat
diperlukan dalamsebuah budaya organisasi.
3. Budaya organisasi sangat penting di dalam sebuah perusahaan
dikarena kader dapat manfaat yang sangat penting yaitu mementingkan
tujuan bersama.
4. Dalam berkomunikasi sangat diutamakan pola komunikasi karena
bersifat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

B. Saran
Kami menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah
ini, maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan
sarannya, penulis ucapkan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-budaya-organisasi-definisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi.

Sembiring, Masana. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi. Bandung:


Fokusmedia.

Tika, Pabundu. 2014. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Umam, Khaerul. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

10

Anda mungkin juga menyukai