Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

“MEMAHAMI PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN


BUDAYA ORGANISASI”

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deddy Ramdhani, M.P.d.I

Di Susun Oleh Kelompok 9:

1. Indah Qurratul Ain ( 200101082)


2. Lutfah Oktavianah ( 200101066)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alahamdulillah puji syukur atas


kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita kelimpahan nikmat yang tak bisa kita
hitung nilainya . Yang diantaranya nikmat sehat sempat iman dan islam. Sehingga kita
masih bisa bernafas dan sehat tanpa harus membayar oksigen yang ada dirumah sakit.

Selanjutnya shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada nabi besar nabi agung
kita yakni Nabi Muhammad SAW. Karna kita tidak pernah lupa berkat beliaulah kita
bisa merasakan indahnya agama islam indahnya beribadah kepada Allah tanpa harus
sembunyi sembunyi. Pada pengantar kali ini penulis terlebih dahulu mengucapkan
terimakasih kepada rekan rekan kelompok yang telah membantu menyelesaikan
pembuatan makalah ini dan Semoga isi makalah kami bisa bermanfaat dan berkah bagi
kita semua.

Jabon, 23 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………..

A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………

A. Pengertian Budaya Organisasi


B. Karakteristik Budaya Organisasi
C. Kepemimpinan Dalam Membangun Budaya Organisasi

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengertian organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bergabung dalam


kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi merupakan
setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu. Kumpulan orang yan ingin mencapai tujuan yang sama pasti akan
membuat kelompok atau yang biasa disebut dengan organisasi. Organisasi bisa ditemui di
mana saja. Ketika duduk di bangku sekolah, organisasi bukanlah hal yang asing bagi kita.
Contohnya ada organisasi OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) atau organisasi di tingkat
universitas seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Jika suatu kelompok memiliki
tujuan yang sama dan memenuhi unsur-unsur organisasi, maka sudah bisa disebut
organisasi. Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian organisasi, konsep, tujuan dan
manfaat organisasi, simak tulisan di bawah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Budaya Organisasi
2. Karakter Budaya Organisasi
3. Kepemimpinan Dalam Membangun Budaya Organisasi

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organisasi karakter, maupun
bagaimana bentuk kepemimpinan dalam membangun budaya organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Organisasi

Pemahaman tentang budaya organisasi tentu tidak lepas dari konsep dasar
tentang budaya, yang merupakan salah satu terminologi dalam sosiologi.
Menurut Edward yang dikutip oleh Akdon, mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.1

Dari pengertian di atas, kita dapat berpijak pada dua kata kunci, yakni
“budi” dan “daya”. Budi artinya akal dan hati sebagai perwujudan dari daya
yang berarti karya, cipta dan karsa manusia.2

Linda Smircich menyatakan bahwa ada dua pendapat berkaitan dengan


budaya organisasi. pendapat pertama berpandangan bahwa “organization is a
culture”, sehingga lebih menitikberatkan pada pentingnya penjelasan deskriptif
atas sebuah organisasi. Sedangkan pendapat yang kedua menganggap
bahwa“organization has a culture”, dengan begitu kubu ini lebih menekankan
pada factor penyebab terjadinya budaya dalam organisasi dan implikasinya
terhadap organisasi tersebut.

Menurut sobirin, pendapat kedua ini lebih tepat diterapkan dalam


kepentingan organisasi karena menitikberatkan pada pentingnya budaya sebagai
variabel yang dapat mempengaruhi efektivitas organisasi.3
Dalam organisasi terdapat budaya organisasi, budaya organisasi mengacu pada
sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.4
1
Hikmat, “ Manajmen Pendidikan”, Bandung, Pustaka Setia, 2011, h 203
2
Sopiah, “Perilaku Organisasi”, Yogyakarta, CV Andi Offest, 2008, h 127-128
3
Stephen P Robbins Dan Timothy A Juge, “Perilaku Organisasi”, Penerjemah Diana
Angelicia, Jakarta, Salemba Empat, 2008, h 256
4
Siswanto dan Agus Sucipto, “ Teori dan Perilaku Organisasi”, Malang, UIN Malang Press,
2008, h 141
Sedangkan menurut Robbins yang dikutip oleh Siswanto dan Sucipto,
mendefinisikan budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang didukung oleh
organisasi atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap
pegawai dan pelanggan, atau cara pekerjaan dilakukan di tempat kerja, atau
asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.5
Sistem nilai, norma, aturan, falsafah, kepercayaan dan sikap, kesemunya
dianut bersama oleh para anggota dan akan berpengaruh terhadap para pekerja
pola manajemen organisasi. Budaya organisasi tercermin pada pola piker,
berbicara dan perilaku yang konsisten pada para anggota. Budaya organisasi tiak
dapat dilihat oleh mata, tapi bisa dirasakan melalui perilaku para anggota atau
cara berpikir, merasa, menanggapi dan menuntut para anggota organisasi dalam
mengambil keputusanataupun dalam kegiatan lainnya.6
Dengan demikian, budaya organisasi dapat diartikan sebagai nilai, norma,
aturan, falsafah, dan kepercayaan yang diyakini oleh sebuah organisasi yang
tercermin dala pola pikir dan perilaku para anggota organisasi.Budaya organisasi
merupakan sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi. Sehingga
budaya organisasi sering disebut dengan sistem bersama.

B. Karakteristik Budaya Organisasi

Ada tujuh karakteristik utama budaya organisasi, yakni:

a. Inovasi dan keberanian mengambil resiko, dalam hal ini terkait sejauhmana anggota
didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.

b. Perhatian pada hal-hal rinci, yakni anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis,
dan perhatian pada hal-hal kecil.

c. Orientasi hasil adalah tentang sejauh manajemen berfokus pada hasil dibandingkan
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut

d. Orientasi orang, terkait sejauh mana keputusan-keputusan manajemen


mempertimbangkan efek dari hasil tersebut terhadap orang yang ada dalam organisasi.

5
Stephen P Robbins dan Timothy A Juge “Perilaku Organisasi”, h 256-257
6
Hikmat,”Manajmen Pendidikan”, h 213-214
e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan keraj organisasi pada tim ketimbang
pada individu.

f. Keagresifan. Terkait sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif ketimbang
santai.

g. Stabilits. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya


status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.7

Menurut Luthans dalam Sopiah menyebutkan sejumlah karakteristik penting dari


budaya organisasi, meliputi:8

a. Aturan-aturan perilaku, yakni bahasa, termonologi dan ritual yang biasa dipergunakan
oleh anggota organisasi.

b. Norma adalah standard perilaku yang meliputi petunjuk bagaimana melakukan


sesuatu.

c. Nilai-nilai dominan yakni niali utama yang diharapkan ari organisasi untuk
dikerjakan oleh para anggota, misalnya tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat
absensi, dan lain-lain.

d. Filosofi terkait kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para
karyawan dan pelanggannya.

e. Peraturan-peraturan yang tegas dari organisasi.

f. Iklim organisasi yakni keseluruhan perasaan yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana
para anggota berintraksi dan bagaimana para anggota mengendalikan diri dalam
berelasi dengan pelanggan.

C. Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi

Seorang pemimpin efektif dalam membangun budaya organisasi yang


dipimpinnya harus berperan menjadi sosok dari budaya yang akan dibangunnya,
pemimpin harus mampu membantu bawahan untuk menciptakan rasa memiliki jati
diri bagi para pekerjanya, seorang pemimpin harus mampu mengembangkan
keikatan pribadi antara karyawan dengan institusi dimana mereka bekerja, rasa
memiliki merupakan modal dasar bagi seorang pemimpin dalam mendorong
karyawan untuk mencapai misi dan tujuan dari organisasi, tanpa adanya ikatan
pribadi (rasa memiliki) karyawan terhadap organisasi, seorang pemimpin akan
kesulitan untuk menterjemahkan visi, misi dan tujuannya dalam memimpin
organisasi. Pemimpin juga harus dapat membatu menciptakan stabilisasi organisasi
sebagai suatu sistem sosial, dimana orang-orang yang ada didalam organisasi
merupakan satu kesatuan sosial yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.Seorang pemimpin juga harus mampu menjadi pedoman perilaku, sebagai hasil
dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk.
Pada dasarnya, untuk membangun budaya organisasi yang kuat memerlukan
waktu yang cukup lama dan bertahap, boleh jadi dalam perjalanannya akan
mengalami pasang surut yang berbeda dari waktu ke waktu. Budaya organisasi yang
kuat memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah mendapatkan usahausaha
produktif karyawan dan membantu setiap orang untuk bekerja mencapai tujuan-
tujuan yang sama.

Adapun contoh perilaku kepemimpinan yang bisa diterapkan dalam budaya


organisasi :

A. Kepemimpinan Supportive
Memberikan perhatian terhadapa kebutuhan anggota, memperlihatkan perhatian,
kesejahteraan anggota, dan menciptakan suasana kerja yang bersahabat dalam
unit kerja.
B. Kepemimpinan Mengarahkan
Membiarkan anggota mengetahui apa yang diharapkan untuk mereka lakukan,
memberikan bimbingan khusus, meminta anggota untuk mengikuti peraturan
dan prosedur, pembuatan jadwal, dan mengkoordanisakan pekerjaan.
C. Kepemimpinan Partisipatif
Berkonsultasi dengan para anggota dan mempertimbangkan pendapat dan saran
anggota.
D. Kepemimpinan Berorientasi keberhasilan
Menetapkan sasaran yang menantang, mencari perbaikan kinerja, menekankan
kinerja yang luar biasa, dan memperlihatkan keyakinan bahwa akan mencapai
standar yang tinggi.7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Tun Huseno, “ Tinjauan Dari Dimensi Kepemimpinan, Misi Organisasi, Budaya Organisasi,
dan Kepuasan Kerja”, Media Nusa Creative, Oktober 2016, h 12-13
Dengan demikian, budaya organisasi dapat diartikan sebagai nilai, norma,
aturan, falsafah, dan kepercayaan yang diyakini oleh sebuah organisasi yang
tercermin dala pola pikir dan perilaku para anggota organisasi.Budaya organisasi
merupakan sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi. Sehingga
budaya organisasi sering disebut dengan sistem bersama.
Budaya organisasi tercermin pada pola piker, berbicara dan perilaku yang
konsisten pada para anggota. Budaya organisasi tiak dapat dilihat oleh mata, tapi
bisa dirasakan melalui perilaku para anggota atau cara berpikir, merasa,
menanggapi dan menuntut para anggota organisasi dalam mengambil
keputusanataupun dalam kegiatan lainnya.

B. Saran
Kami selaku pemakalah berharap para rekan-rekan untuk membaca materi
kelompok kami dari awal sampe akhir untuk bisa memahai materi yang telah
disampaikan. Dan juga kami selaku pemakalah memohon maaf atas kesalahan
yang terdapat dalam materi makalah baik dari segi penulisan maupun kekeliruan
materi.

DAFTAR PUSTAKA
Tun Huseno, “ Tinjauan Dari Dimensi Kepemimpinan, Misi Organisasi, Budaya
Organisasi, dan Kepuasan Kerja”, Media Nusa Creative, Oktober, h 12-13

Hikmat, “ Manajmen Pendidikan”, Bandung, Pustaka Setia, 2011, h 203

Sopiah, “Perilaku Organisasi”, Yogyakarta, CV Andi Offest, 2008, h 127-128

Stephen P Robbins Dan Timothy A Juge, “Perilaku Organisasi”, Penerjemah Diana


Angelicia, Jakarta, Salemba Empat, 2008, h 256

Siswanto dan Agus Sucipto, “ Teori dan Perilaku Organisasi”, Malang, UIN Malang
Press, h 141

Stephen P Robbins dan Timothy A Juge “Perilaku Organisasi”, h 256-257

Hikmat,”Manajmen Pendidikan”, h 213-214

Anda mungkin juga menyukai