Pengantar Manajemen
Nama :
Npm :
Kode Kelas :
Dosen :
UNIVERSITAS ………………………..
JL. …………………………..
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kesempatan serta rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dalam mata kuliah matematika ekonomi.
Makalah yang berisikan dengan judul “Budaya Organisasi” ini telah penulis
susun secara maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis banyak
berterimakah kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala
bantuan dan dukungannya selama ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Terima Kasih.
……………………………
….
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
3.1 Kesimpulan 21
DAFTAR PUSTAKA 22
3
BAB I PENDAHULUAN
Dalam hal ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat
menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin membuktikan
bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah
organisasi.
4
4. Apa peran dari budaya organisasi?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mempelajari secara mendasar mengenai
budaya organisasi, sebagai referensi dalam berbudaya di lingkungan kerja,
mengetahui karakteristik budaya dalam dunia kerja, dan menambah wawasan
mengenai budaya yang ada di suatu perusahaan.
1.4 Manfaat
Untuk memberikan informasi dan masukan mengenai budaya organisasi dan
membantu para freshgraduate maupun yang sudah senior dapat berbudaya
dengan baik dalam lingkungan pekerjaan.
5
BAB II PEMBAHASAN
Dari definisi budaya di atas, dapat diketahui bahwa unsur- unsur yang
terdapat dalam budaya terdiri dari :
a. Ilmu pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Seni
d. Moral
e. Hukum
f. Adat istiadat
g. Perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat
h. Asumsi-asumsi dasar
i. Sistem nilai
6
j. Pembelajaran/pewarisan
k. Masalah adaptas eksternal dan integrasi internal serta cara
mengatasinya.
7
seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-
anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna
mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi
internal.
c. Budaya organisasi menurut Susanto adalah nilai-nilai yang menjadi
dasar sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal.
Dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan. Sehingga
masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang
ada. Serta bisa mengetahui sebagaimana mereka harus bertingkah laku
atau berperilaku.
d. Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi tersebut dengan yang lain.
e. Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag adalah
anggapan-anggapan dan nilai-nilai yang disadari atau tidak, dan
mampu mengikat kesatuan suatu organisasi. Anggapan dan nilai
tersebut menentukan pola perilaku para anggota di dalam suatu
organisasi.
1. Asumsi Dasar
Dalam budaya organisasi terdapat asumsi dasar yang dapat berfunsi
sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam organisasi
untuk berperilaku.
2. Keyakinan yang dianut.
8
Dalam budaya organisasi terdapat keyakinan yang dianut dan
dilaksanakan oleh para anggota organisasi (mengandung nilai-nilai
yang data berbentuk slogan atau moto, asumsi dasar, tujuan umum
organisasi/perusahaan atau prinsip-prinsip yang mejelaskan usaha.
3. Pemimpin atau kelompok dan pengembangan budaya organisasi
Suatu organisasi sangat membutuhan pemimpin untuk
mengembangkan perusahaan tersebut.
4. Pedoman mengatasi masalah
5. Berbagi nilai
6. Pewarisan
Anggota organisasi perlu diwariskan kepada anggota-anggota baru
dalam organisasi sebagai pedoman untuk bertindak dan berperilaku
dalam berorganisasi.
7. Penyesusaian
Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap peraturan yang berlaku
dalam kelompok atau organisasi tersebut.
1. Inisiatif Individual
Adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai
setiap individu dalam mengemukakan pendapat.
2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko
Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko.
Suatu budaya organisasi dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi
kepada anggota/para pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif
untuk memajukan organisasi/perusahaan serta berani mengambil resiko
terhadap apa yang dilakukannya.
3. Pengarahan
9
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat menciptakan dengan
jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas
tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat
berpengaruh terhadap kinerja organisasi/perusahaan.
4. Integrasi
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat mendorong unit-unit
organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
5. Dukungan Manajemen
Adalah sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau
arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
6. Kontrol
Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-
norma yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan.
7. Identitas
Adalah sejauh mana para anggota/karyawan suatu organisasi /perusahaan
dapat mengindentifiaksikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan
dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian professional
tertentu.
8. Sistem Imbalan
Adalah sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi dan
sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya.
9. Toleransi terhadap konflik
Adalah sejauh mana para pegawai/karyawan didorong untuk mengemukakan
konflik dan kritik secara terbuka.
10. Pola komunikasi
Adalah sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang
formal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, terdapat tujuh
karakteristik atau ciri-ciri utama. Beikut ini penjelasan lengbih lengkapnya mengenai
karakteristik budaya organisasi :
10
1. Inovasi dan pengambilan risiko (innovation and risk taking). Mencari
peluang baru, mengambil risiko, bereksperimen, dan tidak merasa terhambat
oleh kebijakan dan praktek-praktek formal.
2. Stabilitas dan keamanan (stability and security), mengantisipasi kejadian
yang dapat disangka sebelumnya, dan keamanan. Serta penerapan dari
aturan-aturan yang mengarahkan perilaku.
3. Penghargaan kepada orang (respect for people). Memperlihatkan toleransi,
keadilan dan penghargaan terhadap orang lain.
4. Orientasi hasil (outcome orientation). Memiliki perhatian dan harapan yang
tinggi terhadap hasil, capaian dan tindakan.
5. Orientasi tim dan kolaborasi (team orientation and collaboration), bekerja
bersama secara terkoordinasi dan berkolaborasi.
6. Keagresifan dan perjuangan (aggressiveness and competition), mengambil
tindakan-tindakan tegas di pasar-pasar menghadapi para pesaing.
7. Perhatian pada hal-hal detail (Attention to Detail). Dimana pekerja
dielemenkan menunjukkan ketepatan, melakukan analisis, dan perhatian pada
hal-hal rinci.
Didalam budaya organisasi terdapat contoh yang sangat banyak. Berikut ini
beberapa contoh budaya organisasi yang harus diketahui.
1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal kerapian administrasi, merupakan aspek yang
harus diperhatikan dalam organisasi. Baik itu dalam hal surat-menyurat,
pengelolaan keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk atau keluar, dan
lain sebagianya.
2. Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja
dalam perusahaan. Jika tidak ada pembagian kekuasaan kinerja, mungkin
para anggota atau karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan.
Mana yang dijalankan atau dikerjakan dan mana yang tidak.
11
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah contoh budaya organisasi yang melekat dimana saja,
baik dalam perorangan atau kelompok. Dimana disiplin merupakan karakter
dan sifat dari orang-orang atau kelompok yang sukses.
4. Inovasi
Budaya organisasi kebanyakan akan memajukan anggota tim untuk
melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru. Tujuannya agar dapat
memajukan organisasinya.
12
ketiga di atas, unsure-unsur khas dari organisasi, kita temukan konsep budaya organisasi
dari Schein.
13
a. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
b. Sebagai pengikat suatu masyarakat
c. Sebagai sumber
d. Sebagai kekuatan penggerak
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f. Sebagai pola perilaku
g. Sebagai warisan
h. Sebagai pengganti formalis
5. Menurut Siagian
a. Sebagai penetap batas-batas perilaku, maksudnya adalah menentukan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan atau menentukan yang benar dan salah
b. Membangkitkan landasan prinsip suatu organisasi dan para anggotanya
c. Membangkitkan kewajiban kepada kepentingan bersama, di atas kepentingan
individua atau kelompok sendiri
d. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
e. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan
Dari berbagai pendapat di atas, dapat diketahui bahwa fungsi utama budaya
organisasi adalah sebagai berikut.
14
j. Sebagai penghambat berinovasi.
a. Lingkungan usaha, merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus
dilakukan perusahaan agar berhasil.
b. Nilai-Nilai, adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.
c. Pahlawan, adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai budaa dalam
kehidupan nyata.
d. Ritual, merupakan tempat di mana perusahaan secara simbolis menghormati pahlawan-
pahlawannya.
e. Jaringan budaya, merupakan jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya
merupakan saluran komunikasi primer.
15
langsung terkait dengan pengutangan turn-over karyawan. Dalam budaya yang kuat,
nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas.
Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka
pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga
memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa yang
dipertahankan oleh organisasi. Kebulatan maksud tersebut selanjutnya membina
keakraban, kesetiaan, dan komitmen organisasi.
16
sedang mengalami kesulitan keuangan cukup serius tetapi menghindari pemberhentian
pegawai (PHK) dan membuat kebijakan untuk membuat para pegawai bekerja dengan
waktu lebih pendek dan dengan demikian menerima pemotongan gaji. Pemimpin
tersebut mengkomunikasikan dengan kuat bahwa ia mempertahankan pekerjaan para
pegawai, dan berdasarkan prilakunya tersebut para pegawai meyakini bahwa
pemimpinnya menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
c. Pemodelan Peran
Para pemimpin mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan-harapan mereka
melalui tindakan mereka sendiri. Hal tersebut khususnya tindakan-tindakan yang
memperlihatkan kesetiaan istimewa, pengorbanan diri, dan pelayanan yang melebihi apa
yang ditugaskan. Seorang pemimpin yang membuat sebuah kebijakan atau prosedur
tetapi tidak memberikan perhatian yang besar terhadap hal tersebut maka dalam hal ini
pemimpin mengkomunikasikan pesan bahwa hal itu tidaklah penting atau tidak
diperlukan. Seorang pemimpin yang bekerja keras dan selalu tepat waktu, misalnya,
akan mengkomunikasikan bahwa bekerja keras dan tepat waktu merupakan hal yang
penting dan dihargai dalam organisasi. Sebaliknya pemimpin yang selalu meminta anak
buahnya untuk disiplin tetapi dia sendiri tidak disiplin maka sekeras apapun dia
menyerukan kedisiplinan, karyawan tetap akan menganggap bahwa kedisiplinan
bukanlah hal yang penting dalam organisasi.
d. Alokasi Imbalan-imbalan
Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan imbalan-
imbalan seperti peningkatan upah, atau promosi mengkomunikasikan apa yang dinilai
17
oleh pemimpin dan organisasi tersebut. Pengakuan formal dan acara-acara seremonial
dan pujian yang tidak formal mengkomunikasikan perhatian serta prioritas seorang
pemimpin. Ketiadaan pengakuan terhadap kontribusi dan keberhasilan
mengkomunikasikan bahwa hal tersebut bukan merupakan hal yang penting. Pemberian
simbol-simbol terhadap status orang-orang tertentu juga mengkomunikasikan tentang
apa yang penting dalam perusahaan. Pembedaan status yang terlalu mencolok tentu saja
menunjukkan bahwa organisasi tidak menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Misalnya
saja perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat relatif menggunakan simbol-simbol
perbedaan status dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Jepang. Keistimewaan
tersebut misalnya berupa ruang makan dan tempat parkir khusus.
18
BAB III PENUTUP
1.5 Kesimpulan
Jadi telah sampailah keakhir dari makalah ini, maka kesimpulannya adalah:
1. Budaya organisasi adalah sebuah sistem yang mempunyai makna bersama yang
dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya.
2. Sikap keberanian dalam mengambil resiko, perhatian terhadap detail,
berorientasi terhadap hasil dan tim adalah hal yang sangat diperlukan dalam
sebuah budaya organisasi.
3. Budaya organisasi sangat penting di dalam sebuah perusahaan dikarenakan
terdapat manfaat yang sangat penting yaitu mementingkan tujuan bersama.
4. Dalam berkomunikasi sangat diutamakan pola komunikasi karena bersifat
dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Tika, Pabundu. 2014. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
20