PENGERTIAN BUDAYA
PERUSAHAAN
Disusun Oleh :
NAMA : NURHAYATI
NPM : 18110021
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kesempatan serta rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dalam mata kuliah matematika
ekonomi.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISIY
2
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
4
3. Apa fungsi dari budaya organisasi?
4. Apa peran dari budaya organisasi?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian budaya telah banyak didefiniskan oleh para ahli budaya. Oleh
karena itu, definisi yang akan dikemukakan dalam tulisan ini hanya yang terkait
dengan budaya organisasi.
a. Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi mengemukakan
pendapat Edward Burnett yang mengatakan “Budaya mempunyai pengertian
teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan/percaya, seni,
moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya
yang didapat sebagai anggota masyarakat”.
b. Vijay Sathe berpendapat “Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang
dimiliki bersama anggota masyarakat”.
c. Robert G. Owens dalam bukunya Organizational Behavior In Education
mengemukakan definisi budaya menurut Terrence Deal and Allan Kennedy
“Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang
berinteraksi dengan orang daalam suatu organisasi, struktur organisasi dan
sistem kontrol yang menghasilkan norma perilaku.
Dari definisi budaya di atas, dapat diketahui bahwa unsur- unsur yang
terdapat dalam budaya terdiri dari :
a. Ilmu pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Seni
d. Moral
e. Hukum
f. Adat istiadat
g. Perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat
h. Asumsi-asumsi dasar
i. Sistem nilai
j. Pembelajaran/pewarisan
6
k. Masalah adaptas eksternal dan integrasi internal serta cara mengatasinya.
Budaya organisasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai
berikut.
7
organisasi sebagai “Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar
dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian
dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi
eksternal dan masalah integrasi internal.
c. Budaya organisasi menurut Susanto adalah nilai-nilai yang menjadi dasar
sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal. Dan
usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan. Sehingga masing-
masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada. Serta bisa
mengetahui sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau berperilaku.
d. Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut
dengan yang lain.
e. Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag adalah anggapan-
anggapan dan nilai-nilai yang disadari atau tidak, dan mampu mengikat
kesatuan suatu organisasi. Anggapan dan nilai tersebut menentukan pola
perilaku para anggota di dalam suatu organisasi.
f. Budaya organisasi menurut Sarpin adalah sistem nilai, serta kepercayaan
dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dengan
struktur sistem resminya. Sehingga dapat menghasilkan norma-norma
perilaku organisasi.
1. Inisiatif Individual
Adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai
setiap individu dalam mengemukakan pendapat.
2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko
Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. Suatu
budaya organisasi dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada
8
anggota/para pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk
memajukan organisasi/perusahaan serta berani mengambil resiko terhadap apa
yang dilakukannya.
3. Pengarahan
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat menciptakan dengan
jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas
tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat
berpengaruh terhadap kinerja organisasi/perusahaan.
4. Integrasi
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat mendorong unit-unit
organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
5. Dukungan Manajemen
Adalah sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan,
bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
6. Kontrol
Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan.
7. Identitas
Adalah sejauh mana para anggota/karyawan suatu organisasi /perusahaan dapat
mengindentifiaksikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan dan
bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian professional tertentu.
8. Sistem Imbalan
Adalah sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi dan
sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya.
9. Toleransi terhadap konflik
Adalah sejauh mana para pegawai/karyawan didorong untuk mengemukakan
konflik dan kritik secara terbuka.
10. Pola komunikasi
Adalah sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang
formal.
9
2.3 Fungsi Budaya Perusahaan
10
4. Menurut Ndaraha
a. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
b. Sebagai pengikat suatu masyarakat
c. Sebagai sumber
d. Sebagai kekuatan penggerak
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f. Sebagai pola perilaku
g. Sebagai warisan
h. Sebagai pengganti formalis
5. Menurut Siagian
a. Sebagai penetap batas-batas perilaku, maksudnya adalah menentukan
yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau menentukan yang benar dan
salah
b. Membangkitkan landasan prinsip suatu organisasi dan para anggotanya
c. Membangkitkan kewajiban kepada kepentingan bersama, di atas
kepentingan individua atau kelompok sendiri
d. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
e. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang
bersangkutan
a. Lingkungan usaha, merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus
dilakukan perusahaan agar berhasil.
b. Nilai-Nilai, adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.
c. Pahlawan, adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai budaa
dalam kehidupan nyata.
d. Ritual, merupakan tempat di mana perusahaan secara simbolis menghormati
pahlawan-pahlawannya.
11
e. Jaringan budaya, merupakan jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya
merupakan saluran komunikasi primer.
12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13