Anda di halaman 1dari 13

Makalah

PENGERTIAN BUDAYA
PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

NAMA : NURHAYATI

NPM : 18110021

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA
BIREUEN – ACEH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kesempatan serta rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dalam mata kuliah matematika
ekonomi.

Makalah yang berisikan dengan judul “Budaya Perusahaan/Organisasi” ini


telah penulis susun secara maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, penulis banyak berterimakah kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu atas segala bantuan dan dukungannya selama ini.

Karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari


masih banyak kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Terima Kasih.

Bireuen, 17 September 2021

Penulis

DAFTAR ISIY

2
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................................6

2.1 Pengertian Budaya Perusahaan atau Organisasi.................................................................6


2.2 Karakteristik Budaya Perusahaan.......................................................................................8
2.3 Fungsi Budaya Perusahaan...............................................................................................10
2.4 Pembentukan Budaya Perusahaan....................................................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Budaya perusahan atau organisasi merupakan bagian dari kurikulum mata


pelajaran Sumber Daya Manusia (MSDM) serta bagian dari teori orgnisasi.
Setiap organsasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri
khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang cukup
penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat
memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang kinerja anggotanya.
Sebaliknya budaya organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan
pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja setiap anggota.
Dalam hal ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat
menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin membuktikan
bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah
organisasi.
Namun, dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya
organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak
faktor-faktor lainnya yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang
untuk dapat menciptakan, menumbuhkan dan mengembangkan budaya yang akan
dapat berdampak baik bagi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang ingin dibahas adalah sebagai


berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan dari budaya organisasi?
2. Bagaimana karakteristik budaya organisasi?

4
3. Apa fungsi dari budaya organisasi?
4. Apa peran dari budaya organisasi?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mempelajari secara mendasar


mengenai budaya organisasi, sebagai referensi dalam berbudaya di lingkungan
kerja, mengetahui karakteristik budaya dalam dunia kerja, dan menambah
wawasan mengenai budaya yang ada di suatu perusahaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya Perusahaan atau Organisasi

Pengertian budaya telah banyak didefiniskan oleh para ahli budaya. Oleh
karena itu, definisi yang akan dikemukakan dalam tulisan ini hanya yang terkait
dengan budaya organisasi.
a. Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi mengemukakan
pendapat Edward Burnett yang mengatakan “Budaya mempunyai pengertian
teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan/percaya, seni,
moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya
yang didapat sebagai anggota masyarakat”.
b. Vijay Sathe berpendapat “Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang
dimiliki bersama anggota masyarakat”.
c. Robert G. Owens dalam bukunya Organizational Behavior In Education
mengemukakan definisi budaya menurut Terrence Deal and Allan Kennedy
“Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang
berinteraksi dengan orang daalam suatu organisasi, struktur organisasi dan
sistem kontrol yang menghasilkan norma perilaku.

Dari definisi budaya di atas, dapat diketahui bahwa unsur- unsur yang
terdapat dalam budaya terdiri dari :

a. Ilmu pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Seni
d. Moral
e. Hukum
f. Adat istiadat
g. Perilaku/kebiasaan (norma) masyarakat
h. Asumsi-asumsi dasar
i. Sistem nilai
j. Pembelajaran/pewarisan

6
k. Masalah adaptas eksternal dan integrasi internal serta cara mengatasinya.

Demikian pula organisasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli


organisasi dan manajemen antara lain sebagai berikut.
a. J.R Schermerhon mengemukakan bahwa “Organisasi adalah kumpulan orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”.
b. Chester J.Bernard “Organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu
sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan yang
dikoordinasikan secara sadar,.
c. Philip Selznick “Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan
pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan
tanggung jawab.
Berdasarkan ketiga definisi organisasi di atas, dapat diketahui bahwa hal-hal
yang tercakup dalam organisasi terdiri atas:
1. Kumpulan dua orang atau lebih
2. Kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Sistem koordinasi kegiatan
5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil.

Budaya organisasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai
berikut.

a. Peter F.Druicker dalam buku Robert G. Owens, Organizational


Behavior
In Education, “Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-
masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara
konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,
memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti di
atas”.
b. Phiti Sithi Amnuai dalam tulisannya How to Build a Corporation Culture
dalam majalah Asian Manajer (September 1989) mendefinisikan budaya

7
organisasi sebagai “Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar
dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian
dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi
eksternal dan masalah integrasi internal.
c. Budaya organisasi menurut Susanto adalah nilai-nilai yang menjadi dasar
sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal. Dan
usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan. Sehingga masing-
masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada. Serta bisa
mengetahui sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau berperilaku.
d. Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut
dengan yang lain.
e. Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag adalah anggapan-
anggapan dan nilai-nilai yang disadari atau tidak, dan mampu mengikat
kesatuan suatu organisasi. Anggapan dan nilai tersebut menentukan pola
perilaku para anggota di dalam suatu organisasi.
f. Budaya organisasi menurut Sarpin adalah sistem nilai, serta kepercayaan
dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dengan
struktur sistem resminya. Sehingga dapat menghasilkan norma-norma
perilaku organisasi.

2.2 Karakteristik Budaya Perusahaan

Stepen P. Robbins menyatakan ada 10 karakteristik yang apabila dicampur


dan dicocokkan, akan menjadi budaya perusahaan. Kesepuluh karakteristik
budaya perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Inisiatif Individual
Adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai
setiap individu dalam mengemukakan pendapat.
2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko
Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. Suatu
budaya organisasi dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada

8
anggota/para pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk
memajukan organisasi/perusahaan serta berani mengambil resiko terhadap apa
yang dilakukannya.
3. Pengarahan
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat menciptakan dengan
jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas
tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat
berpengaruh terhadap kinerja organisasi/perusahaan.
4. Integrasi
Adalah sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat mendorong unit-unit
organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
5. Dukungan Manajemen
Adalah sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan,
bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
6. Kontrol
Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan.
7. Identitas
Adalah sejauh mana para anggota/karyawan suatu organisasi /perusahaan dapat
mengindentifiaksikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan dan
bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian professional tertentu.
8. Sistem Imbalan
Adalah sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi dan
sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya.
9. Toleransi terhadap konflik
Adalah sejauh mana para pegawai/karyawan didorong untuk mengemukakan
konflik dan kritik secara terbuka.
10. Pola komunikasi
Adalah sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang
formal.

9
2.3 Fungsi Budaya Perusahaan

Ada beberapa pendapat mengenai fungsi budaya perusahaan, yaitu sebagai


berikut.

1. Stephen P. Robbins dalam buku Organizational behavior membagi lima


fungsi budaya organisasi, sebagai berikut
a. Berperan menetapkan batasan.
b. Mengantarkan suatu perasaaan identitas bagi anggota organisasi.
c. Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luar daripada
kepentingan individual seseorang.
d. Meningkatkan stabilitas sistem social karena merupakan perekat sosiak
yang membantu mempersatukan organisasi.
e. Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
2. Schein dalam bukunya Organizational Culture and Leadership membagi
fungsi budaya organisasi berdasarkan tahap pengembangannya, yaitu
a. Fase awal merupakan tahap pertumbuhan suatu organisasi
Pada tahap ini, fungsi budaya organisasi terletak pada pembeda, baik
terhadap lingkungan maupun terhadap kelompok atau organisasi lain.
b. Fase pertengahan hidup organisasi
Berfungsi sebagai integrator karena munculnya sub-sub budaya baru
sebagai penyelamat krisis identitas dan membuka kesempatan untuk
mengarahkan perubahan budaya organisasi.
c. Fase dewasa
Dapat sebagai penghambat dalam berinvasi karena berorientasi pada
kebesaran masa lalu dan menjadi sumber nilai untuk berpuas diri.
3. Robert Kreitner dan Angelo Kinieki dalam bukunya Organizational
Behavior membagi empat fungsi budaya organisasi, yaitu:
a. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
b. Memudahkan komitmen kolektif.
c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.
d. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan
kebereadaannya.

10
4. Menurut Ndaraha
a. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
b. Sebagai pengikat suatu masyarakat
c. Sebagai sumber
d. Sebagai kekuatan penggerak
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f. Sebagai pola perilaku
g. Sebagai warisan
h. Sebagai pengganti formalis
5. Menurut Siagian
a. Sebagai penetap batas-batas perilaku, maksudnya adalah menentukan
yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau menentukan yang benar dan
salah
b. Membangkitkan landasan prinsip suatu organisasi dan para anggotanya
c. Membangkitkan kewajiban kepada kepentingan bersama, di atas
kepentingan individua atau kelompok sendiri
d. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
e. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang
bersangkutan

2.4 Pembentukan Budaya Perusahaan

Ada beberapa unsur yang berpengaruh terhadap pembentukan budaya organisasi.


Deal & Kennedy dalam bukunya Corporate Culture: The Rolex and Ritual of Corporate
membagi lima unsur pembentukan budaya sebagai berikut:

a. Lingkungan usaha, merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus
dilakukan perusahaan agar berhasil.
b. Nilai-Nilai, adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.
c. Pahlawan, adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai budaa
dalam kehidupan nyata.
d. Ritual, merupakan tempat di mana perusahaan secara simbolis menghormati
pahlawan-pahlawannya.

11
e. Jaringan budaya, merupakan jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya
merupakan saluran komunikasi primer.

Robbins (2003:729)  menyatakan bahwa proses penciptaan budaya


organisasi terjadi dalam tiga cara. Pertama, para pendiri hanya mempekerjakan
dan mempertahankan karyawan yang memiliki pola pikir sama dan sependapat
dengan cara-cara yang mereka tempuh. Kedua, mereka mengindoktrinasikan dan
mensosialisasikan para karyawan ini dengan cara berpikir dan cara berperasaan
mereka. Bila organisasi berhasil, maka visi pendiri menjadi terlihat sebagai
penentu utama keberhasilan. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri
menjadi tertanam ke dalam budaya organisasi.
Robbins (2003:724) membedakan budaya yang kuat dan budaya yang lemah.
Budaya yang kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada prilaku karyawan
dan lebih langsung terkait dengan pengutangan turn-over karyawan. Dalam
budaya yang kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut
bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan
makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya
tersebut. Budaya yang kuat juga memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di
kalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi. Kebulatan
maksud tersebut selanjutnya membina keakraban, kesetiaan, dan komitmen
organisasi.

12
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi telah sampailah keakhir dari makalah ini, maka kesimpulannya


adalah:

1. Budaya organisasi adalah sebuah sistem yang mempunyai makna bersama


yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya.
2. Sikap keberanian dalam mengambil resiko, perhatian terhadap detail,
berorientasi terhadap hasil dan tim adalah hal yang sangat diperlukan
dalam sebuah budaya organisasi.
3. Budaya organisasi sangat penting di dalam sebuah perusahaan dikarenakan
terdapat manfaat yang sangat penting yaitu mementingkan tujuan bersama.
4. Dalam berkomunikasi sangat diutamakan pola komunikasi karena bersifat
dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

13

Anda mungkin juga menyukai