Anda di halaman 1dari 16

Makalah

FUNGSI DAN BERAGAM BAHASA

Disusun Oleh :

KELOMPOK : 1
INDAH NIVITA (21045421050)
FIRNANDA (21045421070)
RIFZAN FIKRA (21045421073)
REZA WAHYUNI (21045421049)
MUHAMMAD FAJRI (21045421061)

FAKULTAS SAIN PERTANIAN DAN PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA
BIREUEN – ACEH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini,
serta salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW. Semoga di hari kiamat nanti kita mendapatkan syafaat darinya.
Amin ya Rabba Alaamin.
Dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga menyadari dalam penyusunan
makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik
maupun sarannya dari pembaca makalah ini. Sehingga di kemudian hari dapat
menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan dengan baik dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bireuen, 21 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULAN ................................................................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 5
1.3 TUJUAN ................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A. Hakikat Basaha ..................................................................................................... 6
B. Fungsi Bahasa........................................................................................................ 9
C. Ragam Bahasa ..................................................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................. 16
PENUTUP........................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG

Istilah bahasa tentu bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah tersebut
setiap saat selalu kita dengar, baca, atau bahkan digunakan untuk berkomunikasi
secara lisan maupun tulisan.Bukan hanya itu, hampir setiap saat dalam kehidupan
sehari-hari, kita menggunakan bahasa atau berbahasa. Begitu seringnya kita
menggunakan istilah bahasa atau menggunakan bahasa makaterkadang kita lupa
untuk memahami apa sesungguhnya hakikat dan fungsi bahasa itu. Agar mahasiswa
dapat mengukur sejauh mana pemahaman terhadap materi ini sebelum memasuki
materi berikutnya.

Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional.Bahasa dipahami sebagai


system perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia.Di Indonesia terdapat
beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.

Setelah kemerdekaaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa


nasional.Bahasa Indonesia dulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan
bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara.Selain menjadi
bahasa penghubung antara suku-suku,bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.

Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar


biasa.Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
kebudayaaan menetapakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia,keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda.Dan baru setelah
kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahas Indonesia diakui
secara Yuridis

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut, beberapa permasalahan pokok yang akan diteliti


antara lain sebagai berikut :
1. Apa hakikat bahasa ?
3. Apa kedudukan dan fungsi bahasa ?
4. Bagaimana ragam bahasa ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuannya adalah :


1. Untuk mengetahui tentang hakikat bahasa
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa
3. Untuk mengetahui ragam bahasa

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Basaha

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan


manusia lainnya.Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka
interaksi itu terasa semakin penting.Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat,
sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulahbahasa menjadi alat, sarana atau
media. Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpabahasa tulis.
Ungkapan-ungkapan itu menunjukkan betapa pentingnya peranan bahasa
bagiperkembangan manusia dan kemanusiaan. Dengan bantuan bahasa, anak
tumbuh dari organismebiologis menjadi pribadi di dalam kelompok. Pribadi itu
berpikir, merasa, bersikap, berbuat, sertamemandang dunia dan kehidupan seperti
masyarakat di sekitarnya.Kalau kita membuka buku linguistik dari berbagai pakar
akan kita jumpai berbagai rumusanmengenai hakikat bahasa. Rumusan-rumusan itu
kalau di butiri akan menghasilkan sejumlah ciriyang merupakan hakikat bahasa.
Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antara lain, adalahbahwa bahasa itu
sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,beragam,
dan manusiawi. Berikut dibicarakan ciri-ciri tersebut secara singkat.

a. Bahasa sebagai Sistem

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpolasecara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem,
bahasa selain bersifat sistematis jugabersifat sistemis. Sistem bahasa berupa
lambang-lambang dalam bentk bunyi. Artinya,lambnag-lambang ituberbentuk
bunyi, yang lazim disebut bunyi ujar atau bunyi bahasa. Setiap lambangbahasa
melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Umpamanya lambang
bahasayang berbunyi [kuda] melambangkan konsep atau makna ‘sejenis binatang
berkaki empat yangbisa dikendarai’, dan lambang bahasa yang berbunyi [spidol]
melambangkan konsep atau makna‘sejenis alat tulis bertinta’. Karena setiap
lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan tersebut tidak termasuk sistem suatu
bahasa. Dalam bahasa Indonesia suatu bunyi [air], [kuda],dan [meja] adalah

6
lambang ujaran karena memiliki makna; tetapi bunyi-bunyi [rai], dan
[ajem]bukanlah lambang ujaran karena tidak memiliki makna. sesuatukonsep atau
makna, maka dapat disimpulkan setiap satuan ujaran bahasa memiliki makna.
Jikaada lambang bunyi yang tidak bermakna atau tidak menyatakan suatu konsep,
maka lambang.

b. Bahasa Bersifat Arbitrer

Lambang bahasa itu bersifat arbitrer, artinya, hubungan antara lambang


dengan yangdilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah , dan tidak dapat
dijelaskan mengapa lambangtersebut mengonsepi makna tertentu. Secara konkret,
mengapa lambang bunyi [kuda] digunakanuntuk menyatakan ‘sejenis binatang
berkaki empat yang biasa dikendarai’ adalah tidak dapatdijelaskan. Andaikata
hubungan itu bersifat wajib , tentu untuk menyatakan binatang yang dalambahasa
Indonesia itu disebut [kuda] tidak ada yang menyebutnya atau . Bukti kearbiteran
inidapat juga dilihat dari banyaknya sebuah konsep yang dilambangkan dengan
beberapa lambangbunyi yang berbeda. Misalnya, untuk konsep ‘setumpuk
lembaran kertas bercetak dan berjilid’dalam bahasa indonesia disebut [buku] dan
[kitab].

Meskipun lambang-lambang bahasa itu bersifat arbitrer, tetapi juga


bersifat konvensional.Artinya, setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi
hubungan antara lambang dengan yangdilambangkannya. Dia akan mematuhi,
misalnya, lambang [kuda] hanya untuk digunakan untukmenyatakan ‘sejenis
binatang berkaki emapt yang biasa dikendarai’, dan tidak
untukmelambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukan berarti dia telah
melanggar konvensi itu.Sebagai akibatnya, tentu komunikasi akan terhambat.
Begitupun seseorang tidak dapatmengganti lambang untuk sesuatu dengan
semaunya saja. Umpamanya untuk konsep ‘ sejenis alat tulis bertinta’ dia tidak
menggunakan lambang [spidol], tetapi menggunakan lambang lainmisalnya,
[dolspi], [pisdol], atau [dospil]. Kalau dilakukan komunikasi juga akan terhambat.

7
c. Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa itu bersifat produktif, artinya, dengan sejumlah unsur yang terbatas,
mamun dapat dibuatsatuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Umpamanya,
menurut Kamus Umum BahasaIndonesia susunan W.J.S Purwadarminta bahasa
Indonesia hanya mempunyai lebih kurang 23.000 buah kata, tetapi dengan
23.000 buah kata itu dapat dibuat jutaan kalimat yang tidakterbatas.

d. Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa itu bersifat dinamis, artinya, bahasa itu tidak terlepas dari
berbagai kemungkinanperubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu
dapat terjadi pada tataran fonologis,morfologis, sintaksis, semantik, dan leksikon.
Yang tampak jelas biasanya adalah pada tataranleksikon. Pada setiap waktu
mungkin saja ada kosa kata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang
tenggelam, tidak digunakan lagi.

e. Bahasa itu Beragam

Bahasa itu beragam artinya, meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau
pola tertentu yangsama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang
heterogen yang mempunyai latarbelakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka
bahasa itu menjadi beragam. Bahasa Jawayang digunakan di Surabaya tidak
persis sama dengan bahasa Jawa yan digunakan diPekalongan, di Banyumas,
maupun yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Inggrisyang digunakan
di kota London tidak sama dengan bahasa Ingris yang digunakan di
Kanada,maupun di Amerika.

f. Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa itu bersifat manusiawi artinya, bahasa sebagai alat komunikasi verbal
hanya dimilikimanusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan
sebagai alat komunikasi yangberupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat
produktif dan tidak dinamis. Dikuasai oleh parahewan itu secara instingtif, atau
secara naluriah. Padahal manusia dalam menguasai bahasabukanlah secara

8
instingsif atau naluriah, melainkan dengan cara belajar. Hewan
tidakmempunyai kemampuan untuk mempelajari bahasa manusia. Oleh
karena itulah dikatakanbahwa bahasa itu bersifat manusiawi, hanya dimiliki
manusia.

B. Fungsi Bahasa

Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Bahasa sebagaiwahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun
tulis. Fungsi ini adalah dasarbahasa yang belum dikaitkan dengan status dan nilai-
nilai sosial. Dalam kehidupan sehari-hari,bahasa tidak dapat dilepaskan dari
kegiatan hidup masyarakat, yang di dalamnya sebenarnyaterdapat status dan niali-
nilai sosial. Bahasa selalu mengikuti dan mewarnai kehidupan manusiasehari-hari,
baik manusia sebagai anggota suku maupun bangsa.Terkait hal itu, Santoso,
dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasimemiliki
fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik


antar anggotakeluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
b. Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,
emosi atautekanan-tekanan perasaan pembaca. Bahasa sebagai alat
mengekspresikan diri ini dapatmenjadi media untuk menyatakan eksistensi
(keberadaan) diri, membebaskan diri daritekanan emosi dan untuk menarik
perhatian orang.
c. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan
diri dengananggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota
masyarakat sedikit demi sedikitbelajar adat istiadat, kebudayaan, pola
hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya. Merekamenyesuaikan diri dengan
semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melaluibahasa.
d. Fungsi kontrol sosial, bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat oranglain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua
kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa
seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada
tingkat yang lebih berkualitas.

9
Fungsi bahasa menurut Hallyday (1992) sebagai alat komunikasi untuk
berbagai keperluansebagai berikut:

a. Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh


sesuatu. Bahasa berfungsi menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan
menyebabkan terjadinya peristiwa- peristiwa tertentu. Kalimat-kalimat
berikut ini mengandung fungsi instrumental danmerupakan
tindakan-tindakan komunikatif yang menghasilkan kondisi-kondisi
tertentu.
b. Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan
dunia imajinasi.Fungsi ini biasanya untuk mengisahkan cerita•cerita,
dongeng-dongeng, membacakanlelucon, atau menuliskan cerpen, novel,
dan sebagainya.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus


yang sesuai dengankepentingan bangsa Indonesia. Fungsi itu adalah sebagai:

a. Bahasa resmi kenegaraan. Fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam


administrasikenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan,
komunikasi timbal balik antarapemerintah dengan masyarakat.
b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Sebagai bahasa pengantar,
bahasa Indonesiadigunakan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal
maupun nonformal, dari tingkattaman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi.
c. Sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia. Indonesia terdiri dari
berbagai macamsuku yang masing-masing memiliki bahasa dan
dialeknya sendiri. Maka dalammengintegrasikan semua suku tersebut,
bahasa Indonesia memainkan peranan yangsangat penting.
d. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
Indonesiaadalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina
serta mengembangkankebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki identitasnya sendiri, yangmembedakannya dengan bahasa daerah.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologimodern, baik dalam bentuk

10
penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan ,dilakukan dalam
bahasa Indonesia.

C. Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman menyatakan bahwa


ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam
bahasa adalah variasi berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang
terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan
profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka bahasa indonesia pun
mempunyai ragam bahasa. Chaer membagi ragam Bahasa indonesia menjadi tujuh
ragam bahasa, diantaranya:

Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan
istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau
seseorang pada saat berbahasa tertentu.

Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari


wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dia

lek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek
Yogyakarta.Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
dari golongan sosila tertentu, misalnya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa
masyarakat umum atau pun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa
golongan terdidik.

Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti
kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah
fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah. Ragam
bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam
bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dak eksak.

11
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi
biasa disebut dengan istilah baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa
standar adalah bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar.
Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam perundang-
undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala
keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wawancara teknis, pembicaraan
didepan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu dipakai
ragam bahasa tidak baku.

Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi
yang biasa disebut dengan istilah ragam non baku atau non standar. Dalam ragam
ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar. Ragam bahasa yang digunakan
secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan.

 Macam macam Ragam Bahasa

Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi

1. Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai
unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata
dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan
tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa lisan :
 Memerlukan orang kedua/teman bicara
 Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu
 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi
serta bahasa tubuh
 Berlangsung cepat
 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
 Kesalahan dapat langsung di koreksi
 Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi

12
 Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

2. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam
bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Karakteristik ragam bahasa tulis :


 Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
 Bersifat objektif.
 Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
 Mengemban konsep makna yang jelas.
 Harus memperhatikan unsur gramatikal.
 Berlangsung lambat.
 Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas, dan runtut.
 Selalu memakai alat bantu;
 Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi;
 Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca

Ketentuan-ketentuan ragam tulis :

 Memakai ejaan resmi.


 Menghindari unsur kedaerahan.
 Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit.
 Memakai bentuk sintesis.
 Pemakaian partikel secara konsisten.
 Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah

13
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan
kosakata) :
1. Tata Bahasa :
a. Ragam bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

b. Ragam bahasa tulisan.


1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

2. Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.

b. Ragam bahasa tulisan


1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.

3. Ragam bahasa berdasarkan situasi dan pemakainya

a. Ragam Bahasa Baku


Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana
pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara
(pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi. Dalam
bentuk tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku pembelajaran/
buku teks di berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang berbagai ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah, surat-surat resmi,
perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.

14
Karakteristik ragam bahasa baku :
 Tidak terpengaruh bahasa daerah
 Tidak terpengaruh bahasa asing
 Bukan ragam bahasa percakapan sehari-hari
 Pemakaian imbuhan nya secara eksplisit
 Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
 Tidak ter kontaminasi dan tidak rancu

b. Ragam Bahasa Tidak Baku


Bahasa non baku adalah ragam bahasa yang ber kode berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa non baku
dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi
buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang
dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.

Karakteristik bahasa tidak baku:


 Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang
sama.
 Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
 Dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
 Digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia mengajarkan masyarakat Indonesia untuk menggunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun penulisan yang
sudah akurat, dan sebaiknya kita memerhatikan dalam penulisan harus sesuai
dengan EYD karena penggunaan ejaan ini adalah resmi dalam sebuah ragam
tulisan. Karena bahasa indonesia merupakan bahasa yang nasional yang artinya
bahasa tersebut merupakan bahasa pengantar sehari-hari yang memudahkan kita
untuk berkomunikasi.

Secara garis besar, ragam indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu ragam
lisan dan ragam tulis. Dimana kedua ragam tersebut memiliki perbedaan, yakni
ragam lisan membutuhkan lawan bicara sedangkan ragam tulisan tidak
membutuhkan lawan bicara. Ragam lisanpun akan tetap dapat dimengerti walau
tanpa subjek, predikat, objek dan keterangan.

B. Saran

Sebaiknya sebagai penduduk Indonesia, kita menggunakan ragam bahasa yang


baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan
adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia
bahkan bertentangan.

16

Anda mungkin juga menyukai