Anda di halaman 1dari 30

CONTOH LADASAN TEORI

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI ANGGOTA KOPERASI DI KECAMATAN WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Tinja an K!"#$a%i S#&a$a ' ' 2.1.1 P#n(#$)ian K!"#$a%i Dalam UU No.25 Tahun 1992 telah dijelaskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Bapak operasi !ndonesia "oh #atta mende$inisikan koperasi sebagai usaha

bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong %&itio dan Tamba' 2((1)1*+. &edangkan menurut menurut artasapoetra dkk. %2((1)1+ koperasi

merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan, kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka. International Labour Organization %!-.+ menjelaskan pengertian koperasi ke dalam / %enam+ elemen yaitu) a. operasi adalah perkumpulan orang,orang. b. 0enggabungan orang,orang tersebut berdasar kesukarelaan. 1. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin di1apai d. operasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis %badan usaha+ yang diawasi dan dikendalikan se1ara demokratis. e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan. $. 2nggota koperasi menerima risiko dan man$aat se1ara seimbang. %&itio dan Tamba 2((1) 1/,1*+. edudukan koperasi sangat kuat dan penting didalam sistem perekonomian nasional !ndonesia' karena koperasi adalah sokoguru perekonomian !ndonesia' hal tersebut telah ter1antum dalam UUD 1935 pasal 44 ayat 1 yang berbunyi 50erekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan6. 0asal tersebut menunjukan bahwa koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan penting' karena koperasi merupakan badan usaha yang

berdasarkan asas kekeluargaan. &ehingga koperasi diyakini dan diandalkan untuk mampu menopang perekonomian !ndonesia. Tujuan utama pendirian koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya %&umarsono 2((4)/+. Dalam UU. No 25 tahun 1992 menjelaskan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya' serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional' dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju' adil' dan makmur berlandaskan 0an1asila dan UUD 1935 %&itio Tamba 2((1)19+. Dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya itu' koperasi berpegang pada asas dan prinsip,prinsip ideal tertentu' maka kegiatan koperasi biasanya juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat se1ara keseluruhan. operasi menggunakan asas kekeluargaan sebagaimana telah dijelaskan dalam UU No.25 Tahun 1992 bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. &ejalan dengan penegasan ayat 1 pasal 44 UUD 1935 yaitu sejauh bentuk,bentuk perusahaan lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan' semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk,bentuk perusahaan lainnya %&umarsono 2((4)5,/+. 0erbedaan ini juga dapat dilihat dari $ungsi sebuah koperasi' yang tidak kalah pentingnya dalam perekonomian !ndonesia. "enurut &udarsono %2((5)7(+ $ungsi koperasi yaitu) a. 2lat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. b. 2lat pendemokrasian nasional 1. &ebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa !ndonesia.

d. 2lat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa !ndonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

2.1.2 P$in%i"*P$in%i" K!"#$a%i &eseorang yang menjadi anggota koperasi hendaknya mengetahui prinsip,prinsip yang menjadikan koperasi berbeda dengan badan usaha lain. 0rinsip,prinsip koperasi % cooperative principles+ adalah ketentuan,ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. 0rinsip,prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau 1iri khas koperasi tersebut. 2danya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha yang berbeda dengan badan usaha lain %&itio Tamba 2((1)2(,21+. 2da tujuh prinsip koperasi yang dikembangkan oleh koperasi modern pertama yang didirikan tahun 1733 oleh 27 orang pekerja -an1ashire di 8o1hdale. 0rinsip,prinsip tersebut masih menjadi dasar gerakan koperasi !nternasional' yaitu) 1. 2. 4. 3. eanggotaan terbuka (open membership). &atu anggota' satu suara %one member, one vote+. 0engembalian %bunga+ yang terbatas atas modal %limited return on capital+. 2lokasi &isa #asil Usaha sebanding dengan transaksi yang dilakukan anggota %allocation of surplus in proportion to member transactions+. 5. /. *. 0enjualan tunai %cash trading+. "enekankan pada unsur pendidikan %stress on education+ Netral dalam hal agama dan politik %religious and political neutrality+. %8opke' 2((4)1*+.

2.1.+ J#ni%*j#ni% K!"#$a%i

9enis,jenis koperasi berkembang seiring dengan adanya berbagai kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari,harinya. "enurut :idiyanti dan &unindhia %2((4)39,/4+ dari berbagai ma1am koperasi yang lahir seirama dengan usaha untuk memperbaiki kehidupan' se1ara garis besar dapat dibagi menjadi 5 golongan' yaitu) 1. operasi onsumsi operasi konsumsi adalah koperasi yang anggota,anggotanya terdiri dari orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. 2. operasi redit atau operasi &impan 0injam operasi kredit atau koperasi simpan pinjam ialah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan,tabungan para anggota se1ara teratur dan terus, menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan 1ara mudah' murah' 1epat dan tepat untuk tujuan produkti$ dan kesejahteraan. 4. operasi 0roduksi operasi produksi yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang,barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang,orang anggota koperasi. 3. operasi 9asa operasi jasa yaitu koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. 5. operasi &erba Usaha; operasi Unit desa % UD+ operasi ini berusaha dalam beberapa ma1am kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan,kepentingan para anggotanya.

e1amatan :edarijaksa merupakan salah satu ke1amatan yang berada di

abupaten

0ati. &ebagian besar penduduknya berpro$esi sebagai petani dengan komoditas utama padi' tebu' palawija dan tanaman buah. &elain itu tidak sedikit pula yang berpro$esi di bidang niaga' industri rumah tangga dan pelayanan jasa. Di Diantaranya yaitu serta UD "akarti' e1amatan tersebut terdapat beberapa jenis koperasi. &U 2rga &apta' operasi 0ondok 0esantren'

08! <awan'

operasi :anita "awar.

operasi,koperasi diatas memiliki orientasi dan tujuan masing,

masing sesuai dengan jenisnya. 2danya berbagai jenis koperasi tersebut' diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dan memilih koperasi yang sesuai dengan tujuannya' untuk masuk menjadi anggota koperasi. &elanjutnya ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dan memajukan koperasi.

2.2 Tinja an Mina) M#nja,i An((!)a K!"#$a%i "inat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau akti=itas' tanpa ada yang menyuruh %&lameto 2((4)17(+. "inat adalah perasaan' harapan' pendirian' prasangka' rasa takut atau ke1enderungan lain yang mengarahkan indi=idu pada suatu pilihan tertentu %2l,"ighwar 2((/)114+. &edangkan menurut &adirman %dalam 2rdaniar

2((7)2/+ minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat 1iri,1iri; arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan,keinginan atau kebutuhan sendiri. Berdasarkan penjelasan,penjelasan di atas' dapat ditarik kesimpulan minat menjadi anggota koperasi adalah satu rasa lebih suka dan keterikatan untuk mempelajari dan melakukan akti=itas berkoperasi. "inat tersebut dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri' tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

"enurut 2l,"ighwar %2((/)1(2+ terdapat banyak minat pada remaja' tetapi ada minat, minat yang umum' seperti minat rekreasi' minat sosial' minat pribadi' minat terhadap pendidikan' minat terhadap pekerjaan' minat terhadap agama dan minat terhadap hal simbolik.

1. "inat 8ekreasi egiatan permainan yang biasa dilakukan pada tahun,tahun sebelumnya diubah dengan bentuk rekreasi yang baru dan lebih matang. &e1ara bertahap' bentuk permainan kekanak, kanakan itu menghilang' dan menjelang awal masa remaja' pola rekreasi indi=idual hampir sama dengan pola akhir masa remaja dan awal masa dewasa. 2. "inat &osial 2danya minat remaja yang bersi$at sosial bergantung pada kesempatan yang diperolehnya untuk mengembangkan minat tersebut. 4. "inat 0ribadi "inat pribadi atau minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat. arena dukungan

sosial sangat dipengaruhi oleh penampilan diri dan kesadaran bahwa kelompok sosial menilai diri seseorang berdasarkan benda,benda yang dimiliki' kemandirian' keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan. 3. "inat terhadap 0endidikan "inat remaja pada pekerjaan sangat mempengaruhi besarnya minat mereka terhadap pendidikan. Bagi mereka' pendidikan tinggi dianggap sebagai batu lon1atan untuk meraih pekerjaan. 5. "inat terhadap 0ekerjaan

"inat pada karir sering menjadi sumber pikiran pada akhir masa remaja' hal ini diperkuat oleh pendapat Thomas 6pada saat tersebut' remaja belajar mebedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang di1ita,1itakan6. /. "inat terhadap 2gama &ebagaimana halnya kebanyakan manusia' remaja juga memiliki potensi atau menaruh minat pada agama dan menganggap bahwa agama berperan penting dalam kehidupan. *. "inat terhadap #al &imbolik Tingi rendahnya status seseorang' yang menjadi ukuran prestasinya' bila digambarkan dengan hal,hal yang bersi$at simbolik itu memiliki arti besar bagi semua remaja untuk mendekatkan dirinya ke usia dewasa' sehinggi mereka selalu men1ari simbol,simbol baru. 0roses perubahan minat se1ara umum' terjadi hampir sepanjang garis kehidupan. 0erubahan,perubahan minat yang terjadi dalam proses tersebut disebabkan oleh perubahan pola kehidupan' karena terdapat perubahan tugas dan tanggung jawab dan perubahan status. %"appiare' 1974)/1+. 0roses pembentukan pola minat terjadi selama masa dewasa. "enurut "appiare %1974) /1+' jenis,jenis minat yang terdapat dalam masa dewasa awal itu selalu dipraktekkan dalam prosesnya. 2pabila minat,minat tadi dalam prakteknya ternyata memuaskan indi=idu yang bersangkutan maka minat itu akan 1enderung diulang. 0engulangan,pengulangan minat' lama, kelamaan minat akan terbentuk menjadi pola minat. 9ika pola minat tersebut telah menetap' maka dapat diramalkan itulah pola minat yang dibawa indi=idu tadi dalam masa tua kelak. "inat dapat menyebabkan seseorang tertarik untuk memperhatikan. &ehubungan dengan yang menyertai minat ada dua ma1am perhatian dilihat dari segi timbulnya) a. 0erhatian spontan %perhatian tak sekehendak' perhatian yang tak disengaja+.

b. 0erhatian sekehendak %perhatian disengaja' perhatian re$leksi$+ %&uryabrata' 2((1)15+. "appiare %1974) /1,/2+ mengungkapkan bahwa ada 4 %tiga+ pola utama perubahan minat' yaitu sebagai berikut) 1. Terjadi pengurangan jumlah yang diminati oleh seseorang sejalan dengan pertambahan usia dan kurang perpindahan pada minat lain. &emua orang akan mengalami pengurangan terhadap jumlah apa yang diminati sejalan dengan usia yang semakin bertambah tua. 2. Terjadi pergantian tentang minat apa yang diutamakan dan sedikit timbulnya minat baru. Terjadinya pergantian tentang minat apa yang diutamakan' banyak bergantung pada perubahan tugas,tugas dan tanggungjawab' sementara timbulnya minat baru sangat bergantung pada adanya perubahan lingkungan' adanya kesempatan untuk pemun1ulan minat itu' dan adanya moti=asi yang kuat. 4. Terjadi penguatan minat,minat baru jika lingkungan 5memaksa6' dan si$at,si$at minat baru itu tidak sekelompok dengan minat yang telah dimantapkan sebelumnya. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan minat menjadi anggota koperasi mun1ul karena kesukaan indi=idu terhadap suatu kegiatan yang menarik perhatiannya' perubahan minat menjadi anggota koperasi dipengaruhi oleh pola hidup' tugas' tanggung jawab serta adanya perubahan status' serta minat menjadi anggota koperasi akan menetap kuat dalam diri indi=idu. "enurut Dewa etut &ukardi %dalam 2rdaniar 2((7)29+ ada tiga 1ara untuk menetukan minat' yaitu ) 1. "inat yang diekspresikan &eseorang dapat menentukan minat atau pilihannya dengan menggunakan kata,kata tertentu. 2. "inat yang diwujudkan

&eseorang yang mengekspresikan minatnya bukan melalui kata,kata namun lewat tindakan. "inat ini dapat diwujudkan dengan dengan akti$ dalam akti=itas tertentu. 4. "inat yang diin=entariskan "inat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu atau menjawab urutan pilihan untuk kelompok tertentu. Berdasarkan penjelasan,penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat seseorang terdiri dari minat,minat pada masa remaja yang dapat berubah sepanjang garis kehidupan. Dalam penelitian ini' yang mempengaruhi minat menjadi anggota koperasi meliputi minat pribadi' minat sosial' minat terhadap pendidikan' dan minat terhadap pekerjaan.

2.+ Tinja an P#n,i,i-an 2.+.1 P#n,i,i-an S#&a$a U' ' 0endidikan merupakan usaha sadar dan sistematis' yang dilakukan oleh orang,orang yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai si$at dan tabiat sesuai dengan 1ita,1ita pendidikan. i #ajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan

umumnya berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti %kekuatan batin' karakter+' pikiran %intelek+' dan tubuh anak. Dalam <B#N 19*4 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik didalam dan diluar dan berlangsung seumur hidup %"unib dkk.2((*)42,44+. "enurut Nasution %2((9)1(+ pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola,pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat

&edangkan dalam Undang,Undang &istem 0endidikan Nasional %UU&0N+ No.2( Tahun 2((4 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan teren1ana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik se1ara akti$ mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan' pengendalian diri' kepribadian' ke1erdasan' akhlak mulia' serta keterampilan yag diperlukan dirinya' masyarakat' bangsa' dan negara. %#impunan 0eraturan 0erundang,undangan 2((9)2+. Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan memiliki keterampilan' kepribadian yang matang' ke1erdasan' serta akhlak yang mulia untuk keperluan dirinya sendiri' masyarakat' serta bangsa dan tanah air. 0endidikan dapat diartikan dalam berbagai sudut pandang. 0ertama pendidikan sebagai suatu sistem' artinya pendidikan merupakan keseluruhan gagasan terpadu yang mengatur usaha, usaha sadar untuk membina seseorang mrn1apai harkat dan kemanusiannya se1ara utuh. &elanjutnya pendidikan sebagai suatu proses' artinya pendidikan sebagai pelaksanaan usaha, usaha untuk men1apai tujuan tertentu dalam rangka men1apai harkat kemanusiaannya se1ara utuh. &edangkan pendidikan sebagai hasil' yaitu pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang telah di1apai atau dimiliki seseorang setelah proses pendidikan berlangsung %"unib dkk.2((*)55,5/+. Upaya pendidikan sebagai suatu sistem akan rele=an pada landasan yang digunakan dalam proses pendidikan. -andasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar,dasar' titik pijak yang melandasi operasionalisasi sistem pendidikan. Begitu pula di !ndonesia memiliki landasan dalam sistem pendidikannya.

Dalam pen1apaian 1ita,1ita dan tujuan nasional' pembangunan pendidikan nasional memiliki dasar hukum yang kuat. &esuai dengan dasar dan $alsa$ah Negara esatuan 8epublik

!ndonesia 1* 2gustus 1935' maka dasar hukum pembangunan pendidikan nasional di !ndonesia meliputi landasan ideal yaitu 0an1asila' landasan konstitusional yaitu UUD 1935' serta landasan operasional yaitu <B#N dan UU&0N %"unib dkk.2((*)/7+.

2.+.2 R an( Lin(- " P#n,i,i-an "enurut 0hilip #. >oombs' pendidikan dapat dibagi menjadi pendidikan $ormal' in$ormal' dan non $ormal. 0endidikan $ormal merupakan pendidikan yang berprogram' berstruktur dan berlangsung di persekolahan. 0endidikan in$ormal adalah pendidikan yang tidak berprogram' tidak terstruktur' berlangsung kapanpun dan dimanapun juga. &edangkan pendidikan non $ormal adalah pendidikan yang berstruktur' berprogram dan berlangsung di luar persekolahan %"unib 2((/)*/+. Dalam Undang,undang No.2( Tahun 2((4 pasal 14 %1+ juga dinyatakan bahwa kegiatan pendidikan dilaksanakan melalui 4 jalur yang se1ara lengkap berbunyi ) 69alur pendidikan terdiri atas pendidikan $ormal' in$ormal' dan non$ormal yang saling dapat melengkapi dan memperkaya %"unib dkk 2((*)133+. 2.+.2.1 P#n,i,i-an .!$'a/ 0endidikan $ormal memiliki jenjang pendidikan yang jelas. 9enjang pendidikan $ormal terdiri atas pendidikan dasar' pendidikan menengah' dan pendidikan tinggi %#impunan 0eraturan 0erundang,Undangan 2((9)1(+. 0endidikan $ormal memiliki 1iri,1iri sebagai berikut. a. Tempat berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran di gedung sekolah' b. Untuk menjadi peserta didik ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi misalnya usia'

1. "emiliki jenjang pendidikan se1ara jelas d. urikulumnya disusun se1ara jelas untuk setiap jenjang dan jenisnya

e. "ateri pembelajaran bersi$at akademis $. 0elaksanaan proses pendidikan relati$ memakan waktu yang 1ukup lama g. 2da ujian $ormal yang disertai dengan pemberian ija?ah h. 0enyelenggara pendidikan adalah pemerintah; swasta i. Tenaga pengajar harus memiliki klasi$ikasi tertentu sebagaimana yang ditetapkan dan diangkat untuk tugas tersebut j. Diselenggarakan dengan menggunakan administrasi yang relati$ seragam %"unib dkk. 2((*)133,135+. 2.+.2.2 P#n,i,i-an In0!$'a/ 0endidikan in$ormal diatur dalam UU No. 2( Tahun 2((4 pasal 2* ayat 1' 2' dan 4 yang selengkapnya berbunyi) %1+ jenjang pendidikan in$ormal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar se1ara mandiri %2+ hasil pendidikan in$ormal sebagaimana dimaksud pada ayat %1+ diakui sama dengan pendidikan $ormal dan non$ormal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar pendidikan %4+ ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan in$ormal diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. &atuan pendidikan in$ormal terdiri atas lembaga kursus' lembaga pelatihan' kelompok belajar' pusat kegiatan belajar masyarakat' dan majlis taklim' serta satuan pendidikan yang sejenis. ursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal

pengetahuan' keterampilan' ke1akapan hidup dan sikap untuk mengembangkan pro$esi' bekerja' usaha mandiri' dan; atau melanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi %"unib dkk. 2((*)13/+. 2dapun 1iri,1iri pendidikan in$ormal antara lain ) a. Dapat dilakukan di mana saja dan tidak terikat oleh hal,hal yang $ormal b. Tidak ada persyaratan apapun 1. Tidak berjenjang d. Tidak ada program yang diren1anakan se1ara $ormal e. Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji se1ara $ormal $. Berlangsung sepanjang hayat g. Tidak ada ujian h. Tidak ada lembaga tertentu sebagai penyelenggara %"unib dkk. 2((*)13/+. 2.+.2.2 P#n,i,i-an N!n0!$'a/ 0enjelasan mengenai pendidikan non$ormal dapat dilihat pada UU No.2( Tahun 2((4 pasal 2/' sebagai berikut. 1+ 0endidikan non$ormal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang ber$ungsi sebagai pengganti' penambah' dan; pelengkap pendidikan $ormal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. 2+ 0endidikan non$ormal ber$ungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan $ungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian pro$esional. 4+ 0endidikan non$ormal meliputi pendidikan ke1akapan hidup' pendidikan anak usia dini ' pendidikan kepemudaan' pendidikan pemberdayaan perempuan' pendidikan keaksaraan'

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja' pendidikan kesetaraan' serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik %#impunan 0eraturan 0erundang, Undangan 2((9)13+. 0endidikan ke1akapan hidup %life skill+ adalah pendidikan yang memberikan ke1akapan personal' sosial' intelektual' dan =okasional untuk bekerja atau usaha mandiri. 0endidikan kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan kader pemimpin bangsa seperti organisasi pemuda' pendidikan kepanduan; kepramukaan' keolahragaan' palang merah' pelatihan kepemimpinan' pe1inta alam' serta kewirausahaan. &edangkan pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan non$ormal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara &D ;"!' &"0; "T&' dan &"2; "2 yang men1akup paket 2' B' dan >. 0endidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan $ungsional yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja %"unib dkk. 2((*)135,13/+. 2dapun 1iri,1iri pendidikan non$ormal antara lain) a. 0enyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran dapat dilakukan di luar gedung sekolah. b. 2dakalanya usia menjadi persyaratan' tetapi tidak merupakan suatu keharusan 1. 0ada umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas. d. 2danya program tertentu yang khusus hendak ditangani. e. Bersi$at praktis dan khusus. $. 0endidikannya relati$ berlangsung se1ara singkat. g. adang,kadang ada ujian dan biasanya peserta mendapatkan serti$ikat.

h. Dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta %"unib dkk. 2((*)13/+.

Berdasarkan penjelasan,penjelasan di atas' dapat disimpulkan pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan memiliki keterampilan' kepribadian yang matang' ke1erdasan' serta akhlak yang mulia untuk keperluan dirinya sendiri' masyarakat' serta bangsa dan tanah air yang bisa diperoleh melalui pendidikan $ormal' in$ormal' dan Non$ormal.

2.+.+ P#n,i,i-an P#$-!"#$a%ian 0endidikan perkoperasian merupakan salah satu topik yang akan dipelajari dengan topik bahasan khusus setelah mempelajari pendidikan dasar se1ara umum. 0endidikan perkoperasian' baik yang $ormal maupun yang in$ormal' merupakan keseluruhan proses pengembangan kemampuan atau ke1akapan dan perilaku se1ara terorganisir dan terus menerus serta diran1ang untuk mengkombinasikan gabungan pengetahuan keterampilan dan pengertian dibidang perkoperasian yang berman$aat bagi seluruh kegiatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat %&ukamdiyo 199/)1(1,1(2+. 0endidikan perkoperasian salah satunya ditujukan kepada masyarakat umum. #al ini sesuai dengan pendapat &ukamdiyo %199/)1(2+ bahwa lingkup pendidikan perkoperasian sangatlah luas' yang meliputi pendidikan kepada pengurus' pengawas' anggota' karyawan' pembina' dan juga masyarakat pada umumnya. 0endidikan perkoperasian bagi masyarakat harus dilaksanakan se1ara terpadu dan berkesinambungan antarkoperasi' antarbidang' dan antarinstansi yang terkait. Berkesinambungan di sini berarti pendidikan merupakan kewajiban manusia sepanjang hidup sehingga mereka harus belajar serta mengikuti perkembangan lingkungan yang dinamis. Termasuk juga perkembangan koperasi' dengan pendidikan yang diperoleh masyarakat

diharapkan ikut berpartisipasi mengembangkan koperasi melalui masuk menjadi anggota koperasi. 0elaksanaan pendidikan perkoperasian kepada masyarakat tidak mungkin ditangani sendiri oleh koperasi. Disini dibutuhkan peranan pemerintah yang sangat besar' misalnya melalui sekolah,sekolah $ormal mulai dari tingkat &ekolah Dasar sampai ketingkat 0erguruan Tinggi. Bantuan dan peranan -embaga &wadaya "ayarakat dan lembaga lain yang terkait' baik se1ara langsung maupun tidak langsung' dalam memasyarakatkan koperasi dan mengkoperasikan masyarakat %&ukamdiyo 199/)1(5+. Bantuan dan peranan yang bersi$at langsung seperti melalui 1ontoh,1ontoh di dalam kotbah atau penerangan agama dari para pemuka agama' akan sangat e$ekti$ untuk memberikan penjelasan tentang koperasi dan kebaikannya. &elain itu' diperlukan juga peranan surat kabar atau majalah' serta siaran,siaran T@ atau radio yang sangat berman$aat dalam mendidik masyarakat %&ukamdiyo 199/)1(5+. 0endidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan perkoperasian yang diperoleh masyarakat melalui jalur pendidikan $ormal' non$ormal' maupun pendidikan in$ormal. Dengan pendidikan tersebut diharapkan masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan koperasi dengan masuk menjadi anggota koperasi. &emakin besar pendidikan perkoperasian yang diperoleh maka semakin besar pula minat masyarakat untuk masuk menjadi anggota koperasi dan ikut serta dalam mengembangkan koperasi. 2.1 Tinja an P#n(#)a2 an P#$-!"#$a%ian 2.1.1 P#n(#$)ian P#n(#)a2 an P#$-!"#$a%ian 0engetahuan adalah apa yang kita ketahui tentang alam lingkungan kita %&jamsuri 1979)2+. &uriasumantri %dalam &jamsuri'1979)2+ mengungkapkan pengetahuan pada hakekatnya

merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek termasuk kedalamnya adalah ilmu. &edangkan 8a1hman dkk.%2((/)*5+ menjelaskan pengetahuan merupakan gambaran yang kita peroleh tentang akibat yang dapat kita saksikan. 0engetahuan adalah hasil proses dari usaha manusia untuk tahu %&alam 199*)27+. Ta$sir %dalam Ar$ita 2((7)*+ menguraikan tentang pengetahuan' bahwa pengetahuan ialah semua yang diketahui. "anusia ingin tahu kemudian men1ari dan memperoleh pengetahuan. Bang manusia peroleh itulah pengetahuan. 0engetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. 0enginderaan terjadi melalui pan1a indera manusia' yakni indera penglihatan' pendengaran' pen1iuman' rasa dan raba. &ebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 0engukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawan1ara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden %Notoatmodjo 2((*)149,132+. Berdasarkan pengertian,pengertian di atas' maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. &edangkan perkoperasian merupakan segala sesuatu yang menyangkut dengan kehidupan koperasi %!1hsan " 19/5+. 9adi pengetahuan perkoperasian adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan kehidupan koperasi. 2.1.2 . n(%i P#n(#)a2 an P#$-!"#$a%ian "enurut &jamsuri %1979)13+ menjelaskan bahwa pengetahuan ber$ungsi untuk ) 1. 0engembangan ilmu itu sendiri yang se1ara ekstrim menghasilkan ungkapan 6ilmu untuk ilmu6 2. epentingan kemanusiaan' yaitu untuk membantu manusia dalam meme1ahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya atau dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam penelitian ini' $ungsi pengetahuan adalah $ungsi pengetahuan perkoperasian. Cungsi pengetahuan perkoperasian bagi masyarakat adalah membantu masyarakat dalam meme1ahkan permasalahan yang dihadapi serta memenuhi kebutuhan hidupnya melalaui koperasi. 2.1.+ P#n(#)a2 an P#$-!"#$a%ian Ba(i Ma%3a$a-a) Dasar atau alasan mengapa kita membangun koperasi ada dua. 2lasan tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengapa harus berkoperasi. 2lasan yang pertama adalah alasan yuridis' dan yang kedua adalah alasan ekonomis. %Departemen 0erdagangan dan operasi 197()/1+. 2lasan yuridis merupakan alasan yang berpangkal pada dasar hukum yang menjamin masyarakat untuk dapat mendirikan dan melakukan usaha,usaha bersama dalam wadah koperasi. Dengan dasar tersebut maka masyarakat dijamin kebebasan untuk membangun koperasi. 2lasan ekonomis adalah alasan,alasan yang berdasarkan kemudahan,kemudahan dalam pelaksanaannya dan se1ara ekonomis memberikan man$aat,man$aat yang benar,benar berguna bagi orang yang menggabungkan diri dalam koperasi %Departemen 0erdagangan dan operasi 197()/1,/3+. Undang,Undang N(.25 tahun 1992 merupakan undang,undang yang mengatur tentang perkoperasian di !ndonesia. Dalam undang,undang tersebut menjelaskan pengetahuan tentang perkoperaian. "enurut 2noraga %2((4)12(+ pertama seseorang masuk menjadi anggota koperasi adalah mengetahui terlebih dahulu pengertian koperasi. 0engetahuan tentang pengertian koperasi terdapat dalam UU No. 25 Tahun 1992 yaitu' koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan %&embiring 2((*)12+.

&itio Tamba %2((1)4(+ menyebutkan bahwa keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi akti$ anggotanya. &eorang anggota akan mau berpartisipasi' jika yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi' man$aat terhadap dirinya' dan 1ara organisasi tersebut dalam men1apai tujuan. .leh karena itu keputusan seseorang untuk masuk menjadi anggota harus didasarkan pada pengetahuan yang memadai tentang tujuan dan man$aat koperasi. 0engetahuan tentang tujuan koperasi terdapat dalam 0asal 4 UU No. 25 Tahun 1992 menjelaskan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju' adil' dan makmur berlandaskan 0an1asila dan Undang, Undang Dasar 1935 %&embiring 2((*)14+. Dalam men1apai tujuannya koperasi melibatkan perangkat organisasi koperasi' permodalan' dan prinsip,prinsip kerja koperasi. 0erangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota' pengurus' dan pengawas. 8apat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi' pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya' sementara pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi %&itio Tamba 2((1)4*,49+. "odal koperasi terdiri dari modal sendiri %berasal dari simpanan pokok' simpanan wajib' dan dana 1adangan+ dan modal pinjaman %berasal dari anggota' koperasi lain dan atau anggotanya' bank dan lembaga keuangan lainnya' serta penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya %&embiring 2((/)24+. operasi dalam melaksanakan usaha dan men1apai tujuannya menggunakan prinsip, prinsip tertentu. 0rinsip,prinsip tersebut adalah sebagai berikut) a. eanggotaan bersi$at sukarela dan terbuka

b. 0engelolaan dilakukan se1ara demokratis'

1. 0embagian sisa hasil usaha dilakukan se1ara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing,masing anggota' d. 0emberian balas jasa yang terbatas terhadap modal' e. emandirian %&embiring 2((*)14+. 0engetahuan mengenai man$aat koperasi bagi masyarakat dapat diketahui dari $ungsi dan peran koperasi yang terdapat dalam Undang,Undang No.25 Tahun 1992' $ungsi dan peran koperasi adalah ) a. "embangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya' b. Berperan serta se1ara akti$ dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat' 1. "emperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya' d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasioanal yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi %&embiring 2((*)14+. 0engetahuan perkoperasian masyarakat dalam penelitian ini merupakan modi$ikasi pendapat dari 2noraga dan &itio D Tamba' yaitu pengetahuan masyarakat tentang pengertian' man$aat' beserta tujuan koperasi. 0engetahuan perkoperasian tersebut terdiri dari ) 0engertian koperasi. Tujuan operasi.

Cungsi dan 0eran operasi. 0rinsip operasi. 0erangkat .rganisasi operasi. 0ermodalan operasi. 2.4 Tinja an M!)i5a%i B#$-!"#$a%i

2.4.1 M!)i5a%i S#&a$a U' ' "oti=asi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. arena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan moti=asi yang ditunjukkan oleh

seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukkan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan pula %&iagian 2((3)14*+. &etiap indi=idu mempunyai kondisi internal. ondisi intenal indi=idu turut berperan

dalam akti=itas dirinya sehari,hari. &alah satu dari kondisi internal tersebut adalah moti=asi %Uno 2((/)1+. !stilah moti=asi berasal dari kata moti$ yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri indi=idu. "oti$ tidak dapat diamati se1ara langsung' tetapi dapat diintepretasikan dalam tingkah lakunya' berupa rangsangan' dorongan' atau pembangkit tenaga mun1ulnya suatu tingkah laku tertentu %Uno 2((/)2+. "enurut Danim %dalam Darmilah 2((*+ moti=asi yaitu sikap dan nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak. "oti=asi pada prinsipnya adalah kemudi yang kuat dalam membawa seseorang melakukan kebijakan manajemen yang bisa terwujud dalam perilaku antusias' berorientasi pada tujuan dan memiliki target kerja yang jelas' baik se1ara indi=idu maupun kelompok.

Berdasarkan penjelasan,penjelasan di atas' dapat disimpulkan bahwa moti=asi adalah kondisi internal seseorang yang berupa sikap untuk bertindak atau tidak bertindak dalam situasi tertentu. "oti=asi yang dimiliki oleh masing,masing indi=idu berbeda tergantung dari situasi tertentu yang dihadapi.

2.4.2 M!)i5a%i B#$-!"#$a%i &iagian %2((3)132+ menyatakan berbagai hal yang biasanya terkandung dalam de$inisi, de$inisi tentang moti=asi antara lain adalah keinginan' harapan' kebutuhan' tujuan' sasaran' dorongan' dan insenti$. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu moti$ adalah kejiwaan yang mendorong' mengakti$kan atau menggerakkan dan moti$ itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku' sikap yang selalu dikaitkan dengan pen1apaian tujuan' baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi anggota organisasi yang bersangkutan. arena itulah dapat

dikatakan bahwa bagaimanapun moti=asi dide$inisikan' terdapat tiga komponen utamanya' yaitu kebutuhan' dorongan' dan tujuan. "oti=asi seringkali dikaitkan dengan kebutuhan yang dimiliki. #al ini sejalan dengan pendapat Uno %2((/)5+ yang menyatakan bahwa dari berbagai teori tentang moti=asi' terdapat teori yang bertitik tolak pada dorongan yang berbeda satu sama lain. 2da teori moti=asi yang bertitik tolak pada dorongan dan pen1apaian kepuasan' ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. "oti=asi menurut asas kebutuhan saat ini banyak diminati. &alah satu teori moti=asi yang mengungkap komponen kebutuhan adalah teori tiga kebutuhan yang diungkapkan oleh Da=id "1>leland beserta rekan,rekannya. meliputi %&iagian 2((3)1/*,1*(+ ) 1. Need or !chievement % ebutuhan untuk berhasil+ ebutuhan tersebut

iranya tidak akan ada kesukaran untuk menerima pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya. men1akup seluruh segi kehidupan dan penghidupan seseorang. eberhasilan itu

ebutuhan untuk berhasil

biasanya ter1ermin pada adanya dorongan untuk meraih kemajuan dan men1apai prestasi sesuai dengan standar yag telah ditetapkan. 2. Need or "o#er % ebutuhan 2kan ekuasaan+ ebutuhan akan kekuasaan menampakkan diri pada keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. &eseorang dengan kebutuhan akan kekuasaan yang besar biasanya menyukai kondisi persaiangan dan orientasi status serta akan lebih memberikan perhatiannya pada hal,hal yang memungkinkannya memperbesar pengaruhnya terhadap orang lain' antara lain dengan memperbesar ketergantungan orang lain itu padanya. 4. Need or !ffiliation % ebutuhan 2kan 2$iliasi+ ebutuhan a$iliasi merupakan kebutuhan nyata dari setiap manusia' terlepas dari kedudukan' jabatan dan pekerjaannya. ebutuhan akan a$iliasi pada umumnya ter1ermin pada

keinginan berada pada situasi yang bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain dalam organisasi' apakah orang lain itu teman sekerja atau atasan. biasanya agar terpenuhi melalui kerjasama dengan orang lain. "enurut &unarto %dalam 2rdaniar 2((7)24+ seseorang akan mau menjadi anggota koperasi atau akan mempertahankan keanggotanya' jika mengharapkan bahwa 6kegunaan6 %utility+ yang dapat mereka peroleh dari koperasi lebih besar daripada man$aat apabila tidak menjadi anggota koperasi. &elain berorientasi pada tujuan ekonomis indi=idu menjadi anggota juga dipengaruhi oleh $aktor lain diantaranya seperti status' kekuasaan' reputasi' dan tujuan,tujuan lainnya. ebutuhan akan a$iliasi

Berdasarkan beberapa pengertian di atas' dapat disimpulkan bahwa moti=asi merupakan dorongan yang timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam melakukan kegiatan. &edangkan berkoperasi merupakan berusaha atau bekerja dengan jalan koperasi. 9adi moti=asi berkoperasi adalah dorongan yang timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi melalui berusaha atau bekerja dengan jalan koperasi. Dimana kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan untuk berhasil' kebutuhan akan kekuasaan' dan kebutuhan akan a$iliasi.

2.6
a.

PENELITIAN TERDAHULU &lamet &ubandi dalam jurnalnya yang berjudul 6 edudukan Dan iprah operasi Dalam

"endukung 0emberdayaan U" "6. Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas adalah semakin menyurutnya peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi serta masalah rendahnya minat masyarakat dan partisipasi anggota koperasi. #asil penelitian menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kedudukan koperasi dalam mendukung pemberdayaan U" " belum berjalan maksimal' semua itu disebabkan oleh berbagai masalah yang dihadapi dalam pembangunan koperasi. "aka kelembagaan koperasi hendaknaya dinyatakan sebagai suatu sistem kelembagaan yang dengan kriteria,kriteria tertentu dapat menjadi soko guru perekonomian nasional' yang dibangun oleh sebagian besar rakyat yang tergolong dalam kelompok U" ".
b.

Burhanuddin 8. tahun 2((/ dalam jurnalnya yang berjudul 5A=aluasi 0rogram 0endidikan dan -atihan 0ada operasi 0ondok 0esantren6. #asil 0enenlitian ini adalah terdapat

hubungan antara input pelatihan dan pendidikan dengan kinerja kopontren. !nput tersebut adalah materi' metode' teori' praktek lapangan' sarana dan prasarana pelatihan' $ormat pelaksanaan pelatihan dan pengembangan wa1ana koperasi yang berhubungan dengan

kemampuan peserta' mudah menyelesaikan tugas dan tanggungjawab serta menyesuaikan diri dengan lingkungan usaha opontren' atau instansi lain.
1. 2ny "eilani dan &ri !smulyati tahun 2((2 dalam penelitiannya yang berjudul 6#ubungan 2ntara Caktor 2nggota Dan 0artisipasi Terhadap eberhasialan Usaha operasi Di abupaten Bogor6.

Terdapat hubungan antara $aktor anggota dan partisispasi terhadap keberhasilan usaha koperasi' dimana salah satu $aktor anggota tersebut adalah usia produkti$ 2(,53 tahun. arena usia produkti$

sangat berpengaruh terhadap produkti$itas dan partisipasinya dalam berbagai akti$itas. d.

Darmilah tahun 2((* dalam skripsinya yang berjudul 70engaruh moti=asi berkoperasi dan pelayanan koperasi terhadap minat mahasiswa program koperasi menjadi anggota .0"2

UNNA& tahun 2((3,2((/6. #asil penelitiannya terdapat pengaruh positi$ antara moti=asi berkoperasi dan pelayanan koperasi terhadap minat mahasiswa prodi koperasi menjadi anggota .0"2 UNNA& baik se1ara parsial maupun simultan dibuktikan dari uji C dan uji t yang memperoleh signi$ikasi di bawah ('(5. "oti=asi berkoperasi dan pelayanan koperasi berpengaruh se1ara bersama,sama sebesar 3*'1E sedangkan sisanya 52'9* dipengaruhi $aktor lain yang tidak diteliti. e. Ar$ita tahun 2((7 dalam skripsinya yang berjudul 70engaruh 0engetahuan 0erkoperasian Dan "inat Berkoperasi Terhadap 0artisipasi 2nggota 9umantono' abupaten 08! &ejahtera' e1amatan

aranganyar Tahun 2((*6. #asil penelitiannya ada pengaruh se1ara

bersama,sama pengetahuan perkoperasian dan minat berkoperasi terhadap partisipasi anggota sebesar 53'*E dan sisanya sebesar 35'4E dipengaruhi oleh $aktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. $. Na$atali 2rdaniar tahun 2((7 dalam skripsinya yang berjudul 60engaruh 0ersepsi Tentang operasi Dan "oti=asi Berkoperasi Terhadap "inat "ahasiswa 0rodi operasi 2ngkatan

2((5,2((* "enjadi 2nggota .0"2 UNNA&6. #asil penelitian ini adalah se1ara simultan

persepsi tentang koperasi dan moti=asi berkoperasi berpengaruh terhadap minat menjadi anggota .0"2 UNNA& sebesar 42'3E dan sisanya sebesar /*'/EE dipengaruhi $aktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini' sedangkan se1ara parsial persepsi tentang koperasi 17'*5E dan moti=asi berkoperasi sebesar 9'*4E.

2.8 KERANGKA BERPIKIR 2danya dukungan pemerintah terhadap koperasi' membuktikan bahwa kedudukan koperasi di !ndonesia sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi rakyat. &erta mewujudkan kehidupan demokratis ekonomi yang mempunyai 1iri,1iri demokrasi' kebersamaan' kekeluargaan' dan keterbukaan. "asyarakat sebagai pelaku pembangunan' diharapkan ikut berpartisipasi dalam memajukan koperasi. 0artisipasi tersebut dapat dilihat dari adanya minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. 0endidikan merupakan salah satu $aktor pendorong minat menjadi anggota koperasi. "enurut &ukamdiyo %199/)1(2+ lingkup pendidikan perkoperasian sangat luas' salah satunya ditujukan kepada masyarakat umum. 0endidikan kepada masyarakat harus dilaksanakan se1ara terpadu dan berkesinambungan untuk mengikuti perkembangan lingkungan yang dinamis' termasuk perkembangan koperasi. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan masyarakat perlu mengikuti perkembangan lingkungan yang dinamis melalui pendidikan. Termasuk juga perkembangan koperasi dan amanat undang,undang perkoperasian dimana masyarakat harus turut serta dalam mengembangkan koperasi' salah satunya dengan masuk menjadi anggota koperasi. &emakin baik pendidikan seseorang terutama pendidikan perkoperasian yang dimiliki' maka kesadaran berkoperasinya meningkat sehingga mendorong minatnya untuk menjadi

anggota koperasi. 9ika seseorang pendidikannya rendah' terutama pendidikan perkoperasian' maka kesadaran dan pemahaman berkoperasinya juga rendah. &ehingga minat untuk masuk menjadi anggota koperasi rendah. Dengan demikian pendidikan mempunyai pengaruh terhadap minat menjadi anggota koperasi. Untuk masuk menjadi anggota' seseorang haruslah mengetahui tentang organisasi yang dimasukinya. #al ini sejalan dengan pendapat 2noaga %2((4)12(+ bahwa pertama seseorang masuk menjadi anggota koperasi adalah mengetahui pengertian koperasi. &itio Tamba %2((1)4(+ emudian menurut

eputusan seseorang untuk masuk menjadi anggota koperasi harus

didasarkan pada pengetahuan yang memadai tentang tujuan dan man$aat koperasi. Dari kedua pendapan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat akan berminat menjadi anggota koperasi jika mengetahui terlebih dahulu tentang perkoperasian. 0engetahuan

tersebut meliputi pengetahuan tentang pengertian koperasi' tujuan koperasi' $ungsi dan peran koperasi' prinsip koperasi' perangkat organisasi koperasi' dan permodalan koperasi. 9ika pengetahuan seseorang tentang koperasi rendah' maka keinginan untuk menjadi anggota koperasi juga rendah. &emakin tinggi tingkat pengetahuan perkoperasian seseorang' semakin tinggi pula minatnya untuk menjadi anggota koperasi. &elain pendidikan dan pengetahuan perkoperasian' moti=asi berkoperasi juga mempunyai pengaruh terhadap minat menjadi anggota koperasi. "enurut Uno %2((7)1+ moti=asi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. "aka perbuatan seseorang didasarkan atas moti=asi tertentu dan mengandung tema yang sesuai. "aka dapat disimpulkan bahwa minat seseorang untuk masuk menjadi anggota koperasi didasarkan pada moti=asi yang dimiliki. "oti=asi yang kuat untuk berkoperasi akan berpengaruh terhadap

tingginya minat untuk menjadi anggota koperasi sedangkan kurangnya moti=asi berkoperasi akan berpengaruh terhadap rendahnya minat untuk menjadi anggota koperasi. &ejalan dengan prinsip koperasi' bahwa keanggotaan koperasi bersi$at sukarela dan terbuka. 0rinsip ini menjelaskan bahwa seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi' namun harus berdasar atas kesadaran sendiri. Berdasarkan prinsip koperasi' masyarakat untuk menjadi anggota koperasi harus berdasar kesadaran sendiri. kesadaran ini dapat berupa minat pribadi' minat sosial' minat terhadap pendidikan' minat terhadap pekerjaan. "inat pribadi merupakan minat yang berhubungan dengan tujuan dari masing,masing pribadi' di mana tujuan pribadi satu dengan yang lainnya berbeda' minat sosial di sini adalah minat pribadi menjadi anggota koperasi dikarenakan adanya kepentingan sosial yang hendak diwujudkan' minat terhadap pendidikan adalah masyarakat menjadi anggota koperasi dikarenakan adanya kepentingan yang berhubungan dengan pendidikan' yaitu menambah pendidikannya dibidang perkoperasian. &edangkan minat terhadap pekerjaan merupakan minat yang mendorong masyarakat menjadi anggota koperasi karena mempunyai tujuan mempermudah pekerjaannya melalui koperasi' dengan memen$aatkan pelayanan koperasi sebagai anggota koperasi itu sendiri. "inat,minat tersebut merupakan indikator dari minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. Dari uraian di atas' hubungan antara pendidikan dan pengetahuan perkoperasian terhadap minat menjadi anggota koperasi dapat dilihat lebih mudah melalui skema kerangka berpikir. &kema kerangka berpikir adalah sebagai berikut.

0endidikan%F1+ !ndikator 0endidikan Cormal 0endidikan !n$ormal 0engetahuan 0erkoperasian %F2+ !ndikator 0engertian koperasi Tujuan operasi Cungsi dan 0eran operasi 0rinsip operasi 0erangkat .rganisasi "oti=asi Berkoperasi %F4+ !ndikator

"inat "enjadi 2nggota %B+ !ndikator "inat pribadi "inat sosial "inat terhadap pendidikan

ebutuhan untuk berhasil ebutuhan akan kekuasaan ebutuhan akan a$iliasi

<ambar 2.1. erangka Berpikir 2.9 HIPOTESIS #ipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersi$at sementara terhadap permasalahan penelitian' sampai terbukti melalui data yang terkumpul %2rikunto 2((/)*1+. #a) 2da pengaruh pendidikan' pengetahuan perkoperasian' dan moti=asi berkoperasi terhadap minat masyarakat menjadi anggota koperasi di se1ara simultan maupun parsial. e1amatan :edarijaksa abupaten 0ati baik

Anda mungkin juga menyukai