Anda di halaman 1dari 18

CV

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Perusahaan

Dosen Pengampu: Fajrul Mumtaz Kurniawan S.H., M.H

Disusun Oleh:

1. Bani Rahmaliya (33020210071)


2. Azzahra Rinandani Nurmajid (33020210025)
3. Rosita Fitriani (33020210066)
4. Almirah Nurmala Dika (33020210103)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum
Perusahaan membuat makalah yang berjudul “CV” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Hukum Perusahaan yang di bimbing oleh Bapak Fajrul
Mumtaz Kurniawan S.H., M.H. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis tentang CV.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Fajrul Mumtaz Kurniawan


S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Hukum Perusahaan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Salatiga, 28 Maret 2023

Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Pengertian CV ................................................................................... 3
B. Dasar Hukum CV .............................................................................. 4
C. Pendirian CV ..................................................................................... 6
D. Macam Sekutu dalam CV ................................................................. 7
E. Berakhirnya CV ................................................................................ 8
F. Persamaan dan Perbedaan Firma dan CV ........................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


CV termasuk badan usaha bukan berbadan hukum seperti PT, walaupun
demikiankeberadaan badan usaha ini tidak mengurangi hak dan kewajibannya
sebagai perusahaanyang diakui pemerintah dan kalangan dunia usaha khususnya.
Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengusaha, terutama Pengusaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang menggunakan badan usaha CV sebagai landasan untuk
dapat melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Pasal 19 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
menjelaskan bahwa CV adalah Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan
persekutuan komanditer,didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang
tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan
satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain. Menurut Prof.
Sukardono sendiri dengan salah memakai perkataan geldschieters (atau pihak yang
meminjamkan modal) untuk menunjukkan para anggota komanditer.
Sedangkan pada pasal 19 ayat 2 berbunyi‘ Dengan demikian bisalah terjadi
suatu persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan persekutuan firma
terhadap sekutufirma di dalamnya dan merupakan persekutuan komanditer
terhadap pelepas uang. Pada beberapa referensi lain, pemberian pinjaman modal
atau biasa disebut inbreng, dapat berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang
lainnya.
Dari ketentuan pasal itu terlihat bahwa di dalam CV terdapat dua alat
kelengkapan,yaitu pesero yang bertanggung jawab secara tanggung renteng (pesero
aktif, peserokomplementer) dan pesero yang memberikan pinjaman uang (pesero
pasif, peserokomanditer), Persero Aktif ; adalah orang yang mempunyai tanggung
jawab penuh untukmengelola perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur.
Sedangkan Persero Pasif ; adalahorang yang mempunyai tanggung jawab sebatas
modal yang ditempatkan dalam perusahaan,yaitu sebagai Persero Komanditer.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menarik enam
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian CV?
2. Bagaimana dasar hukum CV?
3. Bagaimana pendirian CV?
4. Apa saja macam sekutu dalam CV?
5. Bagaimana berakhirnya CV?
6. Apa saja persamaan dan perbedaan Firma dan CV?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang pengertian CV
2. Untuk mengetahui dasar hukum CV
3. Untuk mengetahui pendirian CV
4. Untuk mengetahui macam sekutu dalam CV
5. Untuk mengetahui berakhirnya CV
6. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan firma dan CV

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian CV

Dalam Kamus Hukum Ekonomi Elips istilah CV dikenal dengan


limited partnership atau perseroan komanditer, yaitu suatu persekutuan
dagang yang terdiri dari satu atau lebih persero, namun tidak semuanya
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap pihak ketiga. 1
Secara bebas dapat dikatakan CV merupakan sebuah kemitraan yang
terdiri dari satu atau lebih orang yang mengendalikan bisnis dan secara
pribadi bertanggung jawab untuk kemitraan utang (disebut mitra umum),
dan satu orang atau lebih yang berkontribusi modal dan berbagi keuntungan
tetapi bukan merupakan mengelola bisnis dan bertanggung jawab hanya
untuk jumlah sebesar kontribusi mereka (disebut kemitraan terbatas).
Pada prinsipnya CV adalah persekutuan firma, namun CV memiliki
sekutu komanditer sebagai pelepas uang. Untuk lebih jelasnya akan
disampaikan pengertian CV menurut para ahli:
1. Molengraaff mengatakan CV sebagai suatu perkumpulan (vereeniging)
perjanjian kerja sama, di mana satu atau lebih sekutu mengikatkan diri
untuk memasukkan modal tertentu untuk perkiraan bersama oleh satu
atau lebih sekutu lain menjalankan perusahaan niaga (handlesbedrijf).
2. Widjaya mengatakanCommanditaire vennootschap atau CV yang biasa
disebut dengan perseroan komanditer adalah suatu perusahaan yang
didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggungmenanggung,
bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara
solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
(geldschieter).

1
Normin S. Pakpahan (Penyunting), Kamus Hukum Ekonomi Elips, Edisi Pertama, Cetakan 2, (Jakarta: ELIPS, 2000),
hlm. 104.

3
3. Purwosutjipto mengatakan:Pada dasarnya persekutuan komanditer
adalah persekutuan firma yang memiliki satu atau beberapa orang
sekutu komanditer. Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya
menyerahkan uang, barang atau tenaga sebagai pemasukan pada
persekutuan, sedangkan ia tidak turut campur dalam pengurusan atau
penguasaan dalam persekutuan.2
4. Jamal Wiwoho mendefenisikan CV adalah suatu persekutuan dimana
satu atau beberapa orang sekutu memercayakan uang atau barang
kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan yang
bertindak sebagai pimpinan. 3
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan CV adalah
perusahaan pelepas uang yang para sekutunya terdiri dari sekutu aktif dan
sekutu pasif, dimana sekutu pasif hanya menanamkan modalnya dan tidak
ikut mengurusi atau menjalankan perusahaan serta akan mendapat
keuntungan dari modal yang ia tanamkan, dan akan menanggung kerugian
apabila perusahaan mengalami kerugian sebesar modal yang ia tanamkan.

B. Dasar Hukum CV

1. Pasal 19 s.d. Pasal 25 KUHD;


19. Perseroan secara melepas uang yang juga dinamakan perseroan
komanditer, didirikan antara satu orang atau beberapa pesero yang
secara tanggung- menanggung bertanggung-jawab untuk seluruhnya
pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada
pihak lain.
Dengan demikian bisalah terjadi, suatu perseroan itu pada suatu ketika
yang sama merupakan perseroan firma terhadap para pesero firma
didalamnya dan perupakan perseroan komanditer terhadap si pelepas
uang.

2
Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 2 Bentuk-bentuk Perusahaan, Cetakan Keenam, (Jakarta:
Djmbatan, 1991), hlm. 73. Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1991), hlm. 62.
3
Jamal Wiwoho, Pengantar Hukum Bisnis, (Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2007), hlm. 45.

4
20. Dengan tak mengurangi kekecualian tersebut dalam ayat kedua
pasal 30, nama pesero pelepas-uang tidak boleh dipakai dalam firma.
Pesero yang belakangan ini tak diperbolehkan melakukan perbuatan-
perbuatan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan perseroan, biar
kiranya di dikuasakan untuk itu sekalipun. Ia tidak usah pikul kerugian
yang lebih dari pada jumlah uang yang telah atau harus dimasukkan
olehnya sebagai modal dalam perseroan, pula tak usah mengembalikan
segala keuntungan yang telah dinikmatinya.
21. Tiap-tiap pesero-pelepas uang yang melanggar ketentuan-ketentuan
ayat kesatu atau kedua dari pasal yang lalu adalah secara tanggung-
menanggung bertanggung-jawab untuk seluruhnya atas segala utang
dan segala perikatan dari perseroan.
22. Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan dengan akta otentik, akan
tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak dapat dikemukakan untuk
merugikan pihak ketiga.
23. Para pesero firma diharuskan mendaftarkan atas tersebut dalam
register yang disediakan untuk itu dikepaniteraan Pengadilan Negeri
yang dalam daerah- hukumnya perseroan mereka bertempat kedudukan.
24. Dalam pada itu para pesero firma diperbolehkan untuk hanya
mendaftarkan petikannya saja dari akta itu, dalam bentuk otentik.
25. Setiap orang diperbolehkan memeriksa akan isi akta atau
petikannya yang telah didaftarkannya itu dan atas biaya sendiri
memperoleh salinannya.
2. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95
Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia;
3. Peraturan Menteri Huum dan HAM RI Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma dan
Persekutuan Perdata;
4. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

5
5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 76 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaran Pendaftaran Perusahaan;
6. Surat Edaran Nomor: 2/SE-HT.02.01/VI/2019 tentang Pemberian Hak
Guna Bangunan Untuk Persekutuan Komanditer. 4

C. Pendirian CV

Prosedur pendirian CV tidak jauh berbeda dengan prosedur pendirian firma.


Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, CV diatur dalam Pasal 16 sampai
dengan 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) sebagaimana juga
proses pendirian firma, dan pada prakteknya di Indonesia telah menjadi suatu
kebiasaan bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV, dibuat dalam Akta
Notaris (Otentik), dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) yang
berwenang, serta kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. 5
Tahapan proses pendirian CV, yaitu:

1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris


2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
3. Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)
4. Surat Keterangan Terdaftar sebagai wajib pajak
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Setiap CV mempunyai tujuan dalam setiap pendiriannya, salah satunya agar
dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain, bersifat khusus
atau umum sesuai dengan keinginan para pendiri persero. Selain itu tujuan dari
pendirian CV adalah sebagai badan usaha agar suatu usaha memiliki wadah resmi
dan legal untuk memudahkan pergerakan badan usaha itu sendiri, misalnya

4
Intan Khoirun Nisa’, S.H. dkk, PROSEDUR PENDIRIAN CV (PERSEKUTUAN KOMANDITER)”,( Malang: Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang,2020) hlm 8


5
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditia Bakti, 2006),
hlm. 94
6
“pengadaan barang”. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendirikan
CV adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan didirikan oleh minimal dua orang dan dibagi menjadi sekutu aktif
dan sekutu pasif
2. Akta dari notaris yang dituliskan dalam Bahasa Indonesia
3. Pendiri CV harus warga negara Indonesia (WNI)
4. Kepemilikan bisnis 100% dimiliki oleh pebisnis WNI. Adanya kontribusi
WNA tidak diperbolehkan

D. Macam Sekutu dalam CV

Di dalam sebuah persekutuan komanditer akan terbagi menjadi dua sisi


sekutu, yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer.

a. Sekutu komplementer adalah sekutu aktif yang juga disebut sekutu pengurus
atau sekutu pemelihara yang menjalankan perusahaan serta mengadakan
hubungan hukum dengan pihak ketiga. Ia berperan dalam memberikan ide,
tenaga, dan setiap hal yang berurusan dengan bisnis.
b. Sekutu komanditer adalah sekutu pasif yang tidak berwenang menjalankan
perusahaan, tetapi hanya mempunyai kewajiban memberi pemasukan modal
kepada perusahaan.6 Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan modal
kepada sekutu aktif. Sedangkan untuk keuntungan, kedua pihak sekutu secara
bersama-sama akan menetapkan ketentuan pembagian keuntungan.
Dasar hubungan hukum di antara sekutu CV pada dasarnya adalah
hubungan kerja sama untuk mencari dan membagi keuntungan. Hal ini ditetapkan
dalam ketentuan pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
yang menetapkan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian antara dua orang atau
lebih yang mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan,

6
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era Global, (Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti, 2008), hlm. 44
7
dengan maksud untuk membagi keuntungan yang diperoleh karenanya. 7 Terlepas
dari posisi kedua sekutu tersebut, semua pihak atau pemegang modal pada sebuah
CV memiliki status hukum yang sama. Tujuan setiap aktivitas pada persekutuan
komanditer adalah tercapainya target bersama dengan keterlibatan sesuai posisi
masing-masing.

E.Berakhirnya CV

Berakhirnya atau pembubaran CV merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para


pelaku usaha yang bertujuan untuk mengakhiri segala bentuk kegiatan usaha
maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum yaitu CV. Dasar Hukum
Berakhirnya suatu perusahaan komanditer yang tidak berbadan hukum seperti CV
diatur dalam Pasal 1646-1645 KUHPerdata, pasal 31 – 35 KUHD dan
Permenkumham No 17. Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer,
Persekutuan Firma dan Persekutuan Perdata.8 Berdasarkan Pasal 1646 KUHPerdata
yaitu:
1. Berakhirnya waktu yang ditetapkan dalam perjanjian pendirian CV telah
berakhir.
2. Musnahnya barang yang digunakan untuk tujuan pendirian CV atau karena
tercapainya tujuan tersebut.
3. Adanya persetujuan dari sekutu atau salah satu sekutu.

Berdasarkan Pasal 1649 KUHPerdata bahwa “ Perseroan boleh dibubarkan


karena adanya kehendak dari beberapa sekutu atau hanya atas kehendak satu
orang, jika perseroan tersebut didirikan untuk waktu yang tak tentu.
Pembubaran tersebut akan terjadi jika pemberitahuan pembubaran
disampaikan kepada semua peserta atau sekutu dengan itikad baik dan tepat
pada waktunya”

7
Mulhadi, Hukum Perusahaan: Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), hlm. 62
8
Fina Rizki Utami, Muhammad Syaifuddin, dan Achmad Syarifuddin, Perubahan Status
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV) Menjadi Perseroan Terbatas (PT),
Repetorium, Vol. 7:2, 2018, hlm, 166.
8
4. Apabila salah satu pihak meninggal atau dibawah pengampuan atau
dinyatakan pailit.

Dalam hal ini CV masih dapat dijalankan atau tidak berakhir apabila dalam
perjanjian tertulis bahwa CV akan tetap berjalan dengan sekutu yang ada
atau ahli waris dari pihak yang meninggal tersebut.
Sedangkan dalam Pasal 31 KUHD “ Pembubaran perseroan firma sebelum
waktu yang ditentukan dalam perjanjian, atau terjadi karena adanya
pelepasan diri atau penghentian, perpanjangan waktu setelah habis waktu
yang ditentukan, demikian pula segala perubahan yang diadakan dalam
perjanjian yang asli yang berhubungan baik dengan pihak ketiga, diadakan
juga dengan akta otentik, dan berlaku ketentuan – ketentuan pendaftaran dan
pengumuman dalam surat kabar resmi seperti telah disebut.

Kelalaian dalam hal tersebut mengakibatkan, bahwa pembubaran, pelepasan


diri, penghentian atau perubahan tersebut tidak berlaku terhadap pihak
ketiga.

Terhadap kelalaian mendaftarkan dan mengumumkan dalam hal


perpanjangan waktu perseroan, berlaku ketentuan – ketentuan pasal 29.”

Dalam pasal tersebut terdapat beberapa pion yang menjadi alasan dapat
dibubarkannya persekutuan komonditer yaitu:

1. Berakhirnya batas waktu perjanjian yang telah ditetapkan.


2. Adanya perubahan dalam anggaran dasar.
3. Adanya pihak yang mengundurkan diri atau pemberhentian sekutu.

F. Persamaan dan Perbedaan Firma dan CV

Perbedaan Firma dan CV :

1. Nama Perusahaan
Sesuai pengertiannya, nama Firma harus dibentuk dari satu nama bersama.
Misalnya, menggunakan nama salah satu sekutu, “Assegaf Lawfirm”. Atau bisa

9
juga pakai kumpulan nama sekutu seperti “Firma Hukum Ashanty” sebagai
singkatan dari Ahmad, Shania, dan Tya.

Bisa juga mencantumkan unit usaha yang digeluti, misalnya “Firma Arsitek
Consulting” dan sejenisnya. Beda halnya dengan Firma, penamaan CV dibebaskan
kepada pendirinya. Baik Firma maupun CV, harus mematuhi syarat penamaan
usaha sesuai aturan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), yaitu:

1. Ditulis dengan huruf latin

2. Belum dipakai secara sah oleh persekutuan perdata lain di Sistem


Administrasi Badan Usaha

3. Tidak bertentangan dengan ketertiban umum/kesusilaan

4. Tidak sama dengan nama lembaga pemerintah, lembaga negara, atau


lembaga internasional asal sudah mendapat izin dari yang bersangkutan

5. Tidak terdiri dari angka atau rangkaian angka dan huruf atau rangkaian
huruf yang tidak membentuk kata

2. Kepengurusan
Dalam CV, terdapat dua peran yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Untuk
kepengurusan, hanya sekutu aktif yang bertanggung jawab atas berjalannya
perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya bertanggung jawab atas modal saja.

Sementara dalam Firma, peran yang diakui hanyalah satu, yaitu sekutu aktif
sehingga setiap sekutu dapat menjalankan kepengurusan dan bertindak atas nama
Firma. Kecuali jika terdapat aturan tertulis dalam Anggaran Dasar Firmas bahwa
sekutu tertentu tidak berwenang dalam kepengurusan.

3. Tanggung Jawab
Mengingat CV memiliki dua peran berbeda, maka tanggung jawabnya juga
berbeda. Dalam CV, tanggung jawab sekutu pasif hanya sebatas modal yang
ditanamnya saja, sehingga ketika ada kewajiban ke pihak ketiga sekutu pasif tidak
terlibat. Tanggung jawab CV sepenuhnya berada di tangan sekutu aktif.

10
Sedangkan dalam Firma, setiap sekutu memiliki kewenangan dan tanggung jawab
untuk menjalankan perusahaan. Ini artinya, masing-masing sekutu akan terikat
dengan setiap perbuatan atau perjanjian yang dilakukan sekutu lain. Misalnya,
seorang sekutu memiliki perjanjian utang dengan sebuah bank atas nama Firma,
maka semua sekutu Firma terikat dan bertanggung jawab terhadap utang tersebut.

4. Jenis Usaha
Salah satu perbedaan paling kentara antara CV dan Firma adalah contoh usahanya.
Umumnya, usaha jenis Firma dilakukan oleh perusahaan di bidang jasa konsultasi
atau kegiatan profesi. Contohnya, Firma Hukum, Firma Akuntan Publik, Firma
Advokat, dan sejenisnya.

Sedangkan, perusahaan yang berbentuk CV sangat beragam, misalnya di bidang


barang dan jasa. Contohnya, dagang pakaian, makanan, perbengkelan, percetakan,
jasa desain, dsb.

Persamaan CV dan Firma

Meski memiliki beberapa perbedaan, CV dan Firma juga punya banyak kesamaan.
Di antarannya:

1. Baik CV maupun Firma merupakan persekutuan perdata atau bidang usaha


tidak berbadan hukum.

2. Dasar hukum

Aturan umum tentang CV dan Firma diatur dalam Kitab Undang-Undang


Hukum Dagang (KUHD). Sementara proses pendiriannya juga sama-sama
diatur dalam peraturan Kemenkumham atau tepatnya Permenkumham
Nomor 17 Tahun 2018.

3. Modal pendirian usaha

Tidak ada perbedaan modal antara CV dan Firma, alias modal minimum
keduanya disesuaikan kesepakatan pendiri. Selain itu, karena bentuknya
persekutuan perdata, maka setiap sekutu wajib menyetor modal.

11
4. Pendaftaran usaha

Untuk membuat CV dan Firma, pendiri harus mendaftarkan syarat dan


berkas terkait, termasuk akta notaris melalui Sistem Administrasi Badan
Usaha.9

9
https://dailysocial.id/post/perbedaan-cv-dan-firma
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara bebas dapat dikatakan CV merupakan sebuah kemitraan yang terdiri


dari satu atau lebih orang yang mengendalikan bisnis dan secara pribadi
bertanggung jawab untuk kemitraan utang (disebut mitra umum), dan satu
orang atau lebih yang berkontribusi modal dan berbagi keuntungan tetapi
bukan merupakan mengelola bisnis dan bertanggung jawab hanya untuk
jumlah sebesar kontribusi mereka (disebut kemitraan terbatas).
Dasar hukum diatur dalam Pasal 19 s.d. Pasal 25 KUHD;
Tahapan proses pendirian CV, yaitu:
1. Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
3. Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)
4. Surat Keterangan Terdaftar sebagai wajib pajak
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Di dalam sebuah persekutuan komanditer akan terbagi menjadi dua sisi
sekutu, yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer.
Berakhirnya atau pembubaran CV merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
para pelaku usaha yang bertujuan untuk mengakhiri segala bentuk kegiatan
usaha maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum yaitu CV. Dasar
Hukum Berakhirnya suatu perusahaan komanditer yang tidak berbadan
hukum seperti CV diatur dalam Pasal 1646-1645 KUHPerdata, pasal 31 –
35 KUHD dan Permenkumham No 17. Tahun 2018 Tentang Pendaftaran
Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma dan Persekutuan Perdata.

13
Perbedaan Firma dan CV yaitu meliputi nama perusahaan, kepengurusan,
tanggung jawab, dan jenis usaha
Persamaan CV dan Firma yaitu baik CV maupun Firma merupakan
persekutuan perdata atau bidang usaha tidak berbadan hukum, dasar hukum,
modal pendirian usaha, pendaftaran usaha.

B. Saran

Makalah yang telah kami buat ini merupakan penambahan pengetahuan mengenai
CV. Kami mengharapkan kepada para pembaca yang menyempatkan diri untuk
mendiskusikan materi ini secara bersama agar segala kekurangan dan kesalahan
yang terdapat dalam makalah ini menjadi baik dan sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditia


Bakti, 2006), hlm. 94
Fina Rizki Utami, Muhammad Syaifuddin, dan Achmad Syarifuddin, Perubahan Status
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV) Menjadi Perseroan
Terbatas (PT), Repetorium, Vol. 7:2, 2018, hlm, 166.
https://dailysocial.id/post/perbedaan-cv-dan-firma

Intan Khoirun Nisa’, S.H. dkk, PROSEDUR PENDIRIAN CV

(PERSEKUTUAN KOMANDITER)”,( Malang: Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang,2020) hlm 8

Jamal Wiwoho, Pengantar Hukum Bisnis, (Surakarta: Sebelas Maret University


Press, 2007), hlm. 45.
Mulhadi, Hukum Perusahaan: Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 62

Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis: Menata Bisnis Modern di Era Global,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008), hlm. 44

Normin S. Pakpahan (Penyunting), Kamus Hukum Ekonomi Elips, Edisi Pertama,


Cetakan 2, (Jakarta: ELIPS, 2000), hlm. 104.

Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 2 Bentuk-bentuk


Perusahaan, Cetakan Keenam, (Jakarta: Djmbatan, 1991), hlm. 73.
Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), hlm. 62.

15

Anda mungkin juga menyukai