Anda di halaman 1dari 5

Persekutuan Komanditer: Jenis, Bentuk,

serta Kelebihannya
Selain lebih mudah pendiriannya, persekutuan komanditer memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan bentuk usaha lainnya. Simak
selengkapnya.

Persekutuan komanditer (CV) merupakan salah satu bentuk badan usaha swasta
yang diminati masyarakat. Syarat pendiriannya yang relatif lebih mudah
menjadikan CV tetap populer hingga saat ini. Berikut ulasan CV selengkapnya,
dari bentuk, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Persekutuan Komanditer

Di Indonesia, individu atau pihak swasta dapat mendirikan dan menjalankan badan
usaha. Jenis badan ini dikenal dengan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Jika
dijabarkan, bentuk BUMS, antara lain perseroan terbatas (PT), firma, dan
persekutuan komanditer.
Perseroan terbatas (PT) menurut Pasal 1 angka 1 UU PTjo. Pasal 109 angka 1
UU Cipta Kerja adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham atau badan hukum perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan mengenai UMK.
Lalu, firma dalam KBBI diartikan sebagai perserikatan dagang yang didirikan
untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah satu nama yang setiap
pesertanya turut bertanggung jawab.
Kemudian, Pasal 19 KUHD mengartikan persekutuan komanditer
atau Commanditaire Vennootschap (CV) sebagai persekutuan yang didirikan oleh
dua orang atau lebih, yang mana salah satu pihak bertindak sebagai sekutu
komanditer atau sekutu pelepas uang dan sekutu lainnya bertindak sebagai sekutu
komplementer untuk melakukan pengurusan terhadap CV. 
Diterangkan I. G. Rai Widjaya dalam Hukum Perusahaan, persekutuan komanditer
adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara
tanggung menanggung, bertanggung jawab secara solider dengan satu orang atau
lebih sebagai pelepas uang dan diatur dalam KUHD.

Ciri-ciri Persekutuan Komanditer

Untuk membedakannya dengan badan usaha lain, persekutuan


komanditer memiliki ciri-ciri khusus. Ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai
berikut.

 Memiliki dua jenis keanggotaan, yakni sekutu komanditer (pasif) dan sekutu
komplementer (aktif).
 Kegiatan usahanya dijalankan oleh sekutu komplementer.
 Modal usaha didapat dari sekutu komanditer.
 Statusnya bukan badan hukum.

Jenis Persekutuan Komanditer

Deni Damay dalam 501 Pertanyaan Terpenting tentang PT, CV, Firma, Matschap,
dan Koperasi menerangkan bahwa jika ditinjau dari jenis dan perkembangannya,
persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi tiga bentuk.

1. Persekutuan murni

Jenis ini merupakan bentuk yang pertama ada. Dalam persekutuan murni,
hanya ada satu sekutu komplementer, sisa sekutu lainnya adalah sekutu
komanditer.

2. Persekutuan campuran

Jenis ini berasal dari bentuk firma ketika firma membutuhkan tambahan modal.
Sekutu firma akan menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lainnya
menjadi sekutu komanditer.
3. Persekutuan bersaham

Persekutuan jenis ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan.


Sekutu komplementer dan sekutu komanditer mengambil satu atau beberapa
saham. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya
modal beku. Sebab, dalam persekutuan komanditer, menarik kembali modal
yang telah disetorkan tidaklah mudah.

Golongan Sekutu dalam Persekutuan Komanditer

KBBI mengartikan sekutu sebagai peserta pada suatu perusahaan atau rekanan.
Dalam CV, sekutu terbagi menjadi sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
Sekutu komanditer bertugas untuk pelepas uang atau menanam modal dan sekutu
komplementer bertugas untuk menjalankan usaha. Terkait golongan sekutu,
diterangkan Deni Damay, ada istilah-istilah lain untuk menyebut sekutu atau
rekanan sebagai berikut.

 Sekutu diam atau silent partner

Sekutu yang tidak ikut dalam kegiatan perusahaan, namun diketahui oleh umum
bahwa mereka termasuk anggota CV.

 Sekutu rahasia atau secret partner

Sekutu yang aktif dalam perusahaan, namun tidak diketahui oleh umum bahwa
mereka termasuk anggota CV.

 Sekutu dormant atau dormant partner 

Sekutu yang tidak aktif berperan dalam perusahaan dan tidak diketahui oleh
umum bahwa mereka termasuk anggota CV.

 Sekutu nominal atau nominal partner

Sekutu ini sebetulnya bukanlah pemilik usaha, namun selalu memberikan saran
kepada orang lain dengan kata-kata atau bertindak seperti pemilik CV.
 Sekutu senior dan junior atau senior and junior partner 

Sekutu ini mendasarkan keanggotaannya pada lamanya investasi atau lamanya


bekerja pada perusahaan, yang terlama dikenal dengan senior, yang lebih baru
disebut sebagai junior.

Bentuk Persekutuan Komanditer

Terkait bentuknya, H.M.N. Purwosutjipto dalam Pengertian Pokok Hukum


Dagang Indonesia menerangkan bahwa ada tiga bentuk usaha CV, yaitu:

 Persekutuan diam-diam

Persekutuan ini belum menyatakan dirinya dengan terang-terangan kepada


pihak ketiga sebagai CV. Saat bertindak keluar perusahaan, persekutuan ini
masih menyatakan dirinya sebagai persekutuan firma. Namun, jika bertindak
ke dalam perusahaan, persekutuan ini sudah menjadi CV.

 Persekutuan terang-terangan

Persekutuan ini dengan terang-terangan menyatakan dirinya sebagai CV


kepada pihak ketiga.

 Persekutuan dengan saham

Persekutuan ini sama seperti halnya persekutuan terang-terangan, namun


modalnya terdiri dari saham-saham. Persekutuan jenis ini tidak diatur dalam
KUHD karena bentuknya sama dengan persekutuan terang-terangan.

Kelebihan Persekutuan Komanditer

Masih banyaknya badan usaha berbentuk CV menandakan bahwa ada sejumlah


keuntungan pada persekutuan komanditer yang menjadi daya tarik. Endah Saptini
dalam Jurnal Repertorium Volume II menerangkan bahwa CV memiliki beberapa
kelebihan jika dibandingkan badan usaha lainnya. Kelebihan yang dimaksud,
antara lain:

1. proses pendiriannya relatif lebih mudah;


2. kebutuhan akan modal dapat lebih terpenuhi;
3. cenderung lebih mudah mendapatkan kredit;
4. dari segi kepemimpinan, CV relatif lebih baik; dan
5. sebagai tempat untuk menanamkan modal, CV cenderung lebih baik. Hal ini
disebabkan kemudahan investasi dan pencairan modal bagi sekutu komanditer.

Kekurangan Persekutuan Komanditer

Dilanjutkan Saptini, meski memiliki beberapa kelebihan, persekutuan jenis ini juga
memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan badan usaha lainnya.
Kekurangan yang dimaksud, antara lain:

1. Keberlangsungannya tidak menentu karena bergantung pada sekutu


komplementer dalam menjalankan usaha.
2. Tanggung jawab sekutu komanditer yang terbatas membuat semangat dalam
memajukan perusahaan melemah.
3. Dalam pendiriannya, CV bukan merupakan badan hukum sehingga tidak
memiliki kekayaan tersendiri.

Persekutuan komanditer atau CV merupakan salah satu bentuk badan usaha yang
diminati masyarakat. Proses pendirian CV yang lebih relatif lebih mudah
menjadikan badan nonhukum ini tetap populer hingga saat ini. Contoh CV yang
mungkin dikenal adalah CV Catur Pangan Indonesia, pabrik kerupuk bawang yang
berlokasi di Gresik

Anda mungkin juga menyukai