Anda di halaman 1dari 2

Mengenal dengan Jelas Apa Itu Faktur pajak digunggung?

Faktur pajak digunggung adalah faktur pajak yang tidak menyertakan identitas


pembeli serta nama dan tanda tangan penjual. Faktur ini dibuat dan diterbitkan oleh
PKP Pedagang Eceran. PKP Pedagang Eceran adalah PKP yang menjalankan
usaha di bidang ritel serta melakukan kegiatan dengan karakteristik tertentu dalam
kegiatan bisnisnya.
Karakteristik tertentu yang dimaksud adalah sebagaimana termaktub dalam
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2012 pasal 20 ayat (2). Jika diuraikan,
karakteristik tersebut antara lain:

1. Kegiatan dilakukan di tempat penjualan eceran. Atau, bisa juga dengan


mengunjungi konsumen akhir dari tempat satu ke tempat konsumen akhir
lainnya secara langsung.
2. Teknik penjualan eceran dilakukan secara langsung tanpa diawali adanya
dokumen penawaran, dokumen pemesanan, kontrak, maupun lelang.
3. Umumnya, transaksi dilakukan secara tunai dan penyerahan BKP dilakukan
secara langsung. Penjual langsung menyerahkan, dan pembeli langsung
membawa barang tersebut.

Dengan adanya karakteristik di atas, maka jumlah transaksi serah terima barang
yang dilakukan PKP Pedagang Eceran pun relatif banyak dan nilainya relatif
sedikit. Dengan begitu, pedagang eceran akan merasa kesulitan apabila harus
mendapat perlakuan yang sama dengan PKP lainnya dalam hal penerbitan dan
pengurusan faktur pajak.

Maka dari itu, Pemerintah memberikan aturan khusus kepada PKP Pedagang
Eceran dalam pembuatan dan pengurusan faktur pajak.

Aturan khusus yang diberikan untuk PKP Pedagang Eceran tersebut dapat
ditemukan di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-03/PJ/2022 pasal
26 yang menerangkan bahwa PKP Pedagang Eceran dapat melakukan pembuatan
faktur pajak tanpa mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan
yang berhak menandatangani faktur tersebut. Faktur inilah yang disebut faktur
pajak digunggung.

GATOT SUDJOKO 1
Mengenal dengan Jelas Apa Itu Faktur pajak digunggung?

Syarat Faktur Pajak Digunggung

Kendati demikian, syarat faktur pajak digunggung tetap harus memuat informasi


penting yang setidaknya mencakup:

 Identitas orang yang menyerahkan BKP/JKP, yaitu nama, alamat, dan NPWP.
 Jenis barang/jasa, jumlah harga jual/penggantian, dan diskon
 PPN/PPN dan PPnBM
 No. Seri, kode, dan tanggal faktur itu dibuat

Lebih lanjut, diterangkan pula pada pasal 27 mengenai jenis faktur yang bisa
dibuat oleh PKP Pedagang Eceran. Contoh faktur pajak digunggung tersebut bisa
berupa kuitansi, segi cash, faktur penjualan, karcis, bon kontan, atau bukti
pembayaran lain yang serupa. Selain itu, dokumen-dokumen tersebut juga dapat
berbentuk elektronik.
Istilah digunggung dalam frasa pajak digunggung termaktub dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No. PER-29/PJ/2015. Di situ tertera bahwa PKP Pedagang
Eceran boleh melaporkan faktur pajak dengan cara digunggung dalam SPT Masa
PPN 1111.

Jika menilik KBBI, kata gunggung memiliki makna jumlah, sejumlah, sebanyak.
Adapun kata menggunggung memiliki arti menjumlahkan. Dari sini dapat kita
simpulkan bahwa secara harfiah pajak digunggung adalah pajak yang dijumlahkan.
Meski ia memiliki arti faktur pajak yang dijumlahkan, tetapi faktur ini berbeda
dengan faktur gabungan. Faktur pajak gabungan sendiri adalah faktur pajak yang
mencakup seluruh penyerahan BKP/JKP dalam waktu satu bulan kepada
pembeli/pelanggan yang sama.

Perbedaan faktur pajak digunggung dan faktur pajak gabungan adalah faktur pajak


gabungan mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual,
sementara faktur pajak digunggung tidak mencantumkannya.

GATOT SUDJOKO 2

Anda mungkin juga menyukai