Anda di halaman 1dari 3

Pendanaan Pendidikan SMA-SMK

Disusun oleh Iwan Hermawan S.Pd.MM Ketua Forum Aksi Guru (FAGI) Jawa Barat

(Berdasarkan )
1. PP 48 tahun 2008
2. PP 17 tahun 2010
3. Pergub Jabar No 43 tahun 2020 & Lampiran
4. Saran Tindak Terhadap Jenis Pungutan di Lingkungan Pendidikan Provinsi Jawa Barat thn 2017

A. Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan (PP 48 Thn 2008 Pasal 2 ayat (1) )
1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat.
2) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat;
b. peserta didik, orang tua atau wali peserta didik; dan
c. pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai perhatian
dan peranan dalam bidang pendidikan.

B. Sumber Pemasukan Satuan Pendidikan yang tidak melaksanakan wajar ( PP 48 Thn 2008 pasal
51 ayat (5) )
Dana pendidikan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dapat
bersumber dari:
1. bantuan pemerintah daerah;
2. bantuan Pemerintah;
3. pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai peraturan
perundang-undangan;
4. bantuan dari pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar peserta didik atau orang
tua/walinya;
5. bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau
6. sumber lainnya yang sah.

C. Jenis biaya Satuan Pendidikan ( PP 48 Thn 2008 pasal 3 ayat (2) )


a. biaya investasi, yang terdiri atas:
1. biaya investasi lahan pendidikan; dan
2. biaya investasi selain lahan pendidikan.
b. biaya operasi, yang terdiri atas:
1. biaya personalia; dan
2. biaya nonpersonalia.

D. Tanggung Jawab Biaya Pendidikan ( PP 48 Thn 2008 )


Pasal 11
(1) Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan yang bukan pelaksana
program wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah
menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah dan masyarakat.
(2) Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan yang bukan pelaksana program
wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan masyarakat.
Pasal 22
(1) Pendanaan biaya nonpersonalia satuan pendidikan yang bukan pelaksana program wajib belajar,
baikformal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah menjadi tanggung jawab
bersama antara Pemerintah dan Masyarakat.
(2) Pendanaan biaya nonpersonalia satuan pendidikan yang bukan pelaksana program wajib belajar,
baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai
kewenangannya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan Masyarakat.

E. Jenis Pungutan dari Masyarakat


No Jenis Pungutan Dasar Perutukan
1 Iuran Peserta Didik PP 48 tahun 2008 pasal 2 , Menutupi kekurangan bantuan dari
baru (IPDB) 11 dan 51 pemerintah dan pemerintah daerah
untuk Biaya Investasi Non lahan

2 Iuran Bulanan Peserta PP 48 tahun 2008 pasal Menutupi kekurangan BOS dan
didik (IBPD) 2 ,22 dan 51 BOPD dari pemerintah dan
pemerintah daerah untuk Biaya
Oprasi non personalia
F. Pungutan oleh satuan pendidikan dalam rangka memenuhi tanggung jawab peserta didik, orang
tua,dan/atau walinya (PP 48 pasal 52 )
a. didasarkan pada perencanaan investasi dan/atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam
rencana strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan;
b. perencanaan investasi dan/atau operasi sebagaimana dimaksud pada huruf a diumumkan
secara transparan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan;
c. dana yang diperoleh disimpan dalam rekening atas nama satuan pendidikan;
d. dana yang diperoleh dibukukan secara khusus oleh satuan pendidikan terpisah dari dana yang
diterima dari penyelenggara satuan pendidikan;
e. tidak dipungut dari peserta didik atau orang tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis;
f. menerapkan sistem subsidi silang yang diatur sendiri oleh satuan pendidikan; . digunakan sesuai
dengan perencanaan sebagaimana dimaksud pada huruf a;
g. tidak dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil
belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
h. sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orang
tua/walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan;
i. tidak dialokasikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kesejahteraan anggota
komite sekolah/madrasah atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan
pendidikan;
j. pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana diaudit oleh akuntan publik dan
dilaporkan kepada Menteri, apabila jumlahnya lebih dari jumlah tertentu yang ditetapkan
oleh Menteri;
k. pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana dipertanggung jawabkan oleh satuan
pendidikan secara transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan terutama orang
tua/wali peserta didik, dan penyelenggara satuan pendidikan; dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.

G. Pergub Jabar No 43 tahun 2020 Tentang Penberian Biaya Oprasional Pendidikan daerah pada
SMA,SMK dan SLB Negeri Di daerah Provinsi Jawa Barat
Biaya Oprasi (Iuran Bulanan Peserta Didik/ SPP ) di ganti oleh Pemerintah Provinsi Jawa barat
melalui Biaya Oorasional Pendidikan Daerah (BOPD) maka tidak lagi di pungut Iuran Bulanan
Peserta Didsik /SPP bulanan,

H. Lampiran : Pergub Jabar No 43 tahun 2020 Tentang Penberian Biaya Oprasional Pendidikan
daerah pada SMA,SMK dan SLB Negeri Di Daerah Provinsi Jawa Barat
Namun demikian, masyarakat yang berkemampuan dapat Memberikan kontribusi untuk
mewujudkan pendidikan yang lebih optimal, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat(1) Peraturan
Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan bahwa pendanaan pendidikan
menjaditanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah,).

I. Besaran batuan BOPD Bulanan


Berdasarkan dokumen Petunjuk Teknis BOPD, nilai BOPD yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat kepada
1. Siswa SMA setiap bulan berkisar Rp 145.000 hingga Rp 160.000,
2. Siwa SMK, setiap bulan berkisar Rp 150.000 hingga Rp 170.000.

J. Larangan berdasarkan PP 17 thn 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Pasal


1. Pendidik dan tenaga kependidikan, baik perseorangan maupun kolektif, dilarang:
2. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan
pakaian seragam di satuan pendidikan;
3. memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik di satuan
pendidikan;
4. melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang menciderai
integritas evaluasi hasil belajar peserta didik; dan/atau
5. melakukan pungutan kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
K. SARAN TINDAK TERHADAP JENIS PUNGUTAN
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
( dikeluarkan Juli 2017 dan, Diserahkan kepada Irjen Kemendikbud 8 Agustus 2017 )

Jenis Pungiutan Rekomendasi Persyaratan


1. Uang Iuran Peserta Didik Boleh Untuk Pendidikan Pihak Sekolah melaksanakan
Baru Menengah Negeri (SMA, SMK, rapat/musyawarah dengan :
2. Iuran Bulanan Peserta Didik MA) Orang tua/ Wali Murid;
Komite Sekolah;
1. Panitia Rapat membuat
Notulensi Rapat, daftar
hadir peserta
rapat/musyawarah,
2. Berita Acara
Pelaksanaan Rapat,
dokumentasi visual
rapat;
3. Setiap orang tua/ wali
murid membuat Surat
Pernyataan bermaterai,
yg pada pokoknya
berisi :
a. Ikut serta/hadir dalam
rapat/musyawarah;
b. Tidak keberatan
atasiuran/sumbangan
yang telah disepakati
dalam
rapat/musyawarah yang
besarnya disesuaikan
dengan kemampuannya;
4. Bagi orang tua/ wali murid yg
tidak mampu :
a. Pihak sekolah tidak
melakukan pungutan
terhadap yang tidak
mampu melampirkan
SKTM
b. dilakukan bantuan dari
yang mampu kepada
yang tidak mampu;

Anda mungkin juga menyukai