Anda di halaman 1dari 61

MODUL 2

Perencanaan Pembelajaran
dalam Kondisi Khusus

Penulis
Maretha Wahyuni

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT GURU
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2020

ii
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pengembangan Kurikulum dalam Kondisi Khusus


Cetakan ke-1, tahun 2020

ISBN: …………………………….

CATATAN:
……………………………..

Direktorat GTK, KEMENDIKBUD

Pengarah:
………………………………….
Penanggungjawab:
……………………………………………………
Penulis:
Maretha Wahyuni

Penyunting:

………………………………………
Ilustrator dan penata letak:
Syafrizal Lentera Kata
Yulita Ayu Suryani

Sekretariat:
…………………………………………

Diterbitkan oleh:

Direktorat GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2020

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi


buku dengan izin tertulis dari penerbit.

iii
KATA SAMBUTAN

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,


Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karunia-
Nya Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK), Direktorat GTK PAUD melalui
kelompok kerja (pokja) pembelajaran telah selesai
menyusun modul pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi
GTK PAUD.
Situasi pandemi Corona Virus Disease (Covid 19) yang
terjadi di seluruh penjuru dunia pada akhir 2019
mengharuskan pemerintah untuk mengeluarkan peraturan “jaga jarak”
(physical distancing). Kebijakan jaga jarak ini berdampak pada hampir
semua aspek kehidupan di Indonesia, salah satunya berdampak pada
pendidikan. Khusus pada aspek pendidikan, diberlakukan kebijakan belajar
di rumah (BdR) bagi peserta didik dan mengajar/bekerja dari rumah (WFH)
bagi pendidik untuk semua jenjang pendidikan.
Menurut The United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) lebih dari 91% populasi siswa dunia telah
dipengaruhi oleh penutupan sekolah karena pandemi Covid 19.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Surat
Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 berisi arahan mengenai belajar
dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Point arahannya itu: 1)
Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa
terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas
maupun kelulusan; 2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup
antara lain mengenai pandemi Covid-19; 3) Memberikan variasi aktivitas
dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antar siswa, sesuai minat dan
kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar dari rumah; 4) Memberikan umpan balik terhadap
bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan
berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.
Terkait dengan PJJ tentunya akan berimbas pada pencapaian pembelajaran
dan adanya penyederhanaan kurikulum. Hal ini sejalan dengan Kementerian

iv
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus
dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.
Kebijakan tersebut harus direspon oleh guru untuk merubah cara mengajar
dan meningkatkan kompetensi untuk mendukung belajar dari rumah. Guru
harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan baru untuk
memdampingi anak saat belajar dari rumah. GTK PAUD mengembangkan
bentuk bimbingan teknis (bimtek) bagi guru PAUD melalui Bimtek PJJ dalam
kondisi khusus. Bimbingan teknis melalui PJJ ini memerlukan modul-modul
yang dapat dimanfaatkan peserta bimtek secara mandiri.
Dengan demikian saya menyambut baik disusunnya perangkat modul
Bimtek PJJ PAUD. Modul ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah nyata
dalam menyiapkan guru PAUD yang memiliki kompetensi dalam
melaksanakan proses pembelajaran dalam kondisi khusus. Kami sampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
penyusun modul dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan
berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian modul pembelajaran
jarak jauh ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, September 2020

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

IWAN SYAHRIL

v
KATA PENGANTAR

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan


Pendidikan Anak Usia Dini merupakan unit
organisasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
perencanaan kebutuhan, pengendalian formasi,
asesmen dan pengembangan karir, pendistribusian, pemindahan lintas
daerah provinsi, kesejahteraan, penghargaan, dan pelindungan guru,
pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini serta
pembinaan jabatan fungsional guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan urusan ketatausahaan
Direktorat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut dan mendukung misi Presiden
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, bergotong
royong dan berkebhinekaan global banyak mengalami tantangan dan
kesulitan apalagi sejak merebaknya pandemi korona (Corona Virus Desease
19/Covid-19), peserta didik di Indonesia diberlakukan Belajar dari Rumah
(BdR). Tindakan ini merujuk pada surat edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang kebijakan pelaksanaan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus deseases (Covid-
19) yang diberlakukan mulai tanggal 24 Maret 2020. Kebijakan BdR ini
dianggap tepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,
khususnya di lingkungan sekolah dan tetap berlangsungnya proses
pembelajaran.
Namun pelaksanaan PJJ PAUD banyak menghadapi kendala baik pada satuan
PAUD/guru dan orang tua. Guru mengalami kesulitan dalam

vi
mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet tidak
stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua, kesulitan
menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana dan sesuai untuk
diterapkan anak di rumah melalui orangtua, serta kesulitan guru dalam
melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain,
keluhan juga datang dari orangtua, yaitu kesulitan mendampingi anak belajar
karena belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi digital
untuk pembelajaran anak, dan tidak memahami maksud pesan yang
disampaikan guru.
Berdasarkan berbagai kendala tersebut, dan untuk menjamin
penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan Bimbingan Teknis Bagi
Guru PAUD, orangtua, maupun pihak yang terkait, maka dipandang perlu
diterbitkannya Modul Pembelajaran Jarak Jauh PAUD yang dapat
mendukung Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh PAUD di Indonesia. Modul
PJJ PAUD yang telah disusun antara lain: Pengembangan Kurikulum Dalam
Kondisi Khusus, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran selama DdR,
Moda Pembelajaran Jarak Jauh, Pengembangan Media Pembelajaran Jarak
Jauh, Pelaksanaan Belajar dari Rumah, Penilaian Perkembangan Anak, dan
Komunikasi dan Dukungan kepada Peserta Didik dan Orangtua.
Melalui modul PJJ PAUD ini diharapkan Guru PAUD, orang tua dan pihak
terkait memiliki pedoman dalam melaksanakan pembelajaran bersama anak
di rumah sehingga PJJ PAUD dapat berjalan lebih efektif dan optimal.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penulis modul, penelaah,
penyunting dan semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam
penyiapan modul PJJ PAUD ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat
memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini

Jakarta, September 2020


Plt. Direktur GTK PAUD

Abdoellah
NIP 196008201986031005

vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar semua paparan dalam bahan ajar ini efektif dikuasai oleh
Bapak/Ibu, maka sebelum menyimaknya secara lebih jauh, terdapat
beberapa hal yang hendaknya diperhatikan, antara lain:
1. Bacalah doa sebelum Bapak/Ibu mempelajari bahan ajar ini.
2. Modul ini terdiri dari 3 (tiga) Bab dan disajikan secara secara
berurutan. Bapak/Ibu dianjurkan dalam mempelajarinya mulai
dari bagian pertama menuju bagian akhir secara bertahap,
terutama bagi Bapak/Ibu yang baru pertama kali mempelajarinya.
3. Bahan ajar ini dalam pembahasannya, memuat juga contoh-contoh
sesuai dengan topik yang dibahas. Perlu disampaikan kepada
Bapak/Ibu, bahwa contoh-contoh tersebut hanya sebagai inspirasi
dan pembuka kreatifitas saja. Bapak/Ibu sebaiknya, pada saat
penerapannya di tempat Bapak/Ibu bertugas melakukan
penyesuaian-penyesuaian sesuai kondisi dan daya dukung yang
tersedia.
4. Jika Bapak/Ibu mendapat kesulitan dalam membahami isi atau
substansi, baik sebagian kecil maupun sebagian besar, Bapak/Ibu
dapat bertanya atau berkonsultasi langsung dengan penulis
melalui media komunikasi sebagaimana yang dicantumkan.
5. Semoga Bapak/Ibu dalam memahami semua isi bahan ajar ini
berjalan lancar dan sukses.
Salam dari penulis, tetap jaga kesehatan dan kebiasaan baik.

viii
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN........................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................................. viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... ix

BAB I PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD....................................................... 1


A. Tujuan.................................................................................................................................. 1
B. Uraian Materi ................................................................................................................... 1
1. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran dalam Layanan PAUD....... 1
2. Kebijakan Pemerintah dalam Penerapan Kurikulum selama
Kondisi Khusus .................................................................................................................... 2
3. Potret Penerapan Perencanaan Pembelajaran dalam Kondisi
Khusus ...................................................................................................................................... 3
C. Resume................................................................................................................................ 5
D. Tugas Peserta .................................................................................................................. 6
BAB II PENGERTIAN, MANFAAT DAN PRINSIP PERENCANAAN
PEMBELAJARAN............................................................................................................................ 7
A. Tujuan.................................................................................................................................. 7
B. Uraian Materi ................................................................................................................... 7
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ........................................................ 7
2. Manfaat Perencanaan Pembelajaran .............................................................. 9
3. Prinsip Perencanaan Pembelajaran ............................................................. 11
C. Resume............................................................................................................................. 13
D. Tugas Peserta ............................................................................................................... 14
BAB III JENIS, RAMBU, DAN PROSEDUR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PADA KONDISI KHUSUS ......................................................................................................... 15
A. Tujuan............................................................................................................................... 15
B. Uraian Materi ................................................................................................................ 15
1. Jenis Perencanaan Pembelajaran pada Kondisi Khusus ................... 15
2. Rambu-rambu Penyusunan Perencanaan Pembelajaran ................. 17
3. Pengembangan Tema .......................................................................................... 21
4. Prosedur Penyusunan RPPM........................................................................... 25

ix
5. Contoh-contoh RPPM pada Kondisi Khusus ............................................ 32
C. RESUME ........................................................................................................................... 37
D. TUGAS PESERTA ......................................................................................................... 38
BAB V SOAL LATIHAN DAN TUGAS PESERTA ............................................................ 39
A. Soal Latihan ................................................................................................................... 39

GLOSSARIUM................................................................................................................................ 44
REFERENSI .................................................................................................................................... 45
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 46

x
xi
BAB I
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD

Pada bagian ini akan dibahas tentang kedudukan


perencanaan pembelajaran dalam layanan PAUD,
kebijakan pemerintah, potret penerapan perencanaan
pembelajaran di satuan PAUD dalam kondisi khusus dan
upaya yang dilakukan. Baca dan simaklah paparan
materinya secara lengkap dan seksama agar dalam
prakteknya dapat dilaksanakan dengan tepat.

A. Tujuan
Setelah Bapak/Ibu mempelajari bagian ini, diharapkan dapat
memahami:
1. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran dalam Layanan
PAUD
2. Kebijakan Pemerintah dalam Penerapan Kurikulum selama
Kondisi Khusus
3. Potret Penerapan Perencanaan Pembelajaran selama
Kondisi Khusus

B. Uraian Materi

1. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran dalam Layanan


PAUD

Perencanaan pembelajaran adalah kunci bagi program


anak usia dini yang berkualitas tinggi. Perencanaan membantu
guru mengarahkan langkah-langkah dalam mencapai tujuan.
Melalui perencanaan semua gagasan guru tentang apa yang akan

1
dilakukan tertuang dalam dokumen serta dapat diinformasikan
kepada orangtua sehingga anak dapat memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna dan
menyenangkan. Perencanaan
pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
adalah kunci
adalah inti menjadi guru yang
pembelajaran
efektif. Dapat dibayangkan apabila
menjadi efektif dan
kegiatan pembelajaran sebagai
menarik. Tujuannya
upaya untuk membantu adalah untuk
mengembangkan seluruh potensi memastikan bahwa
kecerdasan anak tidak melalui semua anak
perencanaan yang matang, maka memperoleh
proses pembelajaran akan kurikulum yang
berdampak pada perkembangan berkualitas
anak. Oleh karena itu perencanaan
pembelajaran memiliki fungsi dan kedudukan yang sentral
dalam proses pembelajaran sehingga merencanakan
pembelajaran termasuk salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh setiap guru PAUD.

2. Kebijakan Pemerintah dalam Penerapan Kurikulum selama


Kondisi Khusus

Sejak ditetapkannya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)


sebagai pandemi pada awal Maret 2020 yang lalu, pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk menutup seluruh satuan
pendidikan dalam rangka menghentikan penyebaran virus
tersebut, tidak terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Selama Pandemi, proses pembelajaran tetap berlangsung namun
dilaksanakan dari rumah. Tentu saja tidak semua pelaku
pendidikan siap terhadap perubahan ini, terutama guru, tenaga
kependidikan dan orangtua yang harus mendampingi anaknya
belajar dari rumah (BdR).

2
Salah satu dampak
yang paling terlihat dalam
proses pembelajaran di
tengah pandemi Covid-19
adalah keefektifan proses
pembelajaran itu sendiri.
Oleh karena itu,
pemerintah mengeluarkan
Kepmendikbud Nomor
719/P/2020 yang mengatur pelaksanaan kurikulum di satuan
pendidikan dalam kondisi khusus. Kondisi khusus adalah keadaan
bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Dalam hal ini, pandemi covid-19 termasuk
kedalam kondisi khusus.
Pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus dimaksudkan
untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk
menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik. Ada tiga (3) opsi yang dapat dipilih
yaitu (1) tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, (2)
menggunakan kurikulum darurat, atau (3) melakukan
penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Pemilihan opsi di atas,
dalam pelaksaanan penerapan kurikulum harus tetap
memperhatikan usia dan tahap perkembangan peserta didik dan
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD, yakni bermain adalah belajar
serta kebermaknaan pembelajaran bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

3. Potret Penerapan Perencanaan Pembelajaran dalam Kondisi


Khusus

Pembelajaran pada anak usia dini bertujuan untuk


mendorong perkembangan peserta didik secara optimal melalui
pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan,

3
sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang mendukung keberhasilan di sekolah dan
pendidikan pada tahap selanjutnya.
Pembelajaran di masa kondisi khusus yang menghendaki
anak belajar dari rumah telah membawa perubahan mendasar
dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam penilaian
pembelajaran. Adanya perubahan tersebut menuntut guru PAUD
untuk memahami dan melaksanakan hal-hal terkait pelaksanaan
kurikulum selama BdR baik dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian pembelajaran.
Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan
panduan terkait pelaksanaan kurikulum darurat, namun pada
kenyataan di lapangan masih
Data hasil survei cepat banyak guru PAUD yang
yang dilakukan oleh belum memahami secara baik
Direktorat PAUD atas pelaksanaan kurikulum
menunjukkan kegiatan darurat tersebut. Berdasarkan
pembelajaran yang data yang diperoleh
dilakukan selama anak kebanyakan guru belum
BdR masih menggunakan memahami penyusunan
lembar kerja siswa (LKS) rencana pembelajaran yang
disederhanakan sehingga
ditemui beragam versi sesuai pemahaman guru yang
bersangkutan. Data hasil survei cepat yang dilakukan oleh
Direktorat PAUD juga menunjukkan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan selama BdR masih menggunakan lembar kerja siswa
(LKS) yang tidak mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan kreatif anak. Keluhan juga datang dari orangtua, yaitu
kesulitan mendampingi anak belajar karena belum memahami
bagaimana mendampingi anak BdR, tidak biasa menggunakan
teknologi untuk melaporkan pembelajaran anak, serta tidak
memahami maksud pesan yang disampaikan guru. Dalam
kondisi seperti ini, peran Pemerintah untuk mendukung orang

4
tua, guru, dan anak dalam pembelajaran di rumah menjadi
sangat penting.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah antara lain
menyediakan materi belajar pendidikan jarak jauh (PJJ) serta
bimbingan teknis, pelatihan dan webinar bagi guru dan tenaga
kependidikan PAUD sehingga kebijakan pemerintah dapat
secara teknis dilakukan oleh guru PAUD. Penyusunan modul ini
pun merupakan upaya pemerintah dalam memberikan
pemahaman yang tepat bagaimana penerapan kurikulum
dengan menggunakan kurikulum darurat (opsi 2), utamanya
dalam menyusun rencana pembelajaran yang sesuai.

C. Resume
Proses pembelajaran seyogyanya membantu anak mencapai
tingkat perkembangan terbaik sehingga mereka dapat memasuki
tingkat pendidikan selanjutnya dengan kematangan dan kesiapan
kompetensi serta berkepribadian yang memadai. Keberhasilan
pembelajaran di atas sangat ditentukan pada perencanaan yang
disusun oleh guru. Dengan demikian guru harus memahami
penyusunan perencanaan yang tepat. Di tengah Pandemi Covid-19
Pemerintah berupaya untuk menegakkan proses pembelajaran
dengan mengeluarkan berbagai produk kebijakan. Proses
pembelajaran yang saat ini berlangsung di rumah mengedepankan
pada kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual
sesuai dengan kondisi rumah masing-masing. Meskipun demikian,
pada kenyataannya guru masih belum memahami implementasi
penerapan perencanaan pembelajaran pada masa anak belajar dari
rumah. Untuk menyiasati permasalahan ini, pemerintah menyiapkan
perangkat-perangkat ajar yang membantu guru melaksanakan
tugasnya secara lebih baik.

5
D. Tugas Peserta

TUGAS UNTUK PENDALAMAN MATERI


Identifkasi permasalahan yang muncul pada guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, berikan
solusinya?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

6
BAB II
PENGERTIAN, MANFAAT DAN PRINSIP
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengertian, manfaat


dan prinsip perencanaan pembelajaran. Setelah membaca
bab ini pembaca memiliki pemahaman yang benar serta
dapat mengimplementasikan dalam menyusun rencana
pembelajaran di satuan PAUD secara tepat.

A. Tujuan
Setelah Bapak/Ibu mempelajari bagian ini, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian perencanaan pembelajaran
2. Menjelaskan manfaat perencanaan pembelajaran
3. Menjelaskan prinsip perencanaan pembelajaran

B. Uraian Materi

1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Dunia anak adalah bermain, dalam situasi dan kondisi apapun
anak akan asyik menjelajahi dan memuaskan rasa ingin tahu terhadap
alat, benda dan lingkungan yang ada di sekelilingnya. Anak tidak
pernah bosan untuk mengamati, mengujicoba, menelusuri hal-hal
baru yang dikenalnya, bahkan terhadap benda yang sudah dikenalnya
pun, ia kan selalu mencari hal-hal menarik dengan menggunakan
seluruh indera dan gerakan fisiknya.

7
Rumah adalah
lingkungan
pertama tempat
bermain anak. Di
masa anak
belajar dari
rumah seperti
saat ini, maka
ada banyak sudut
rumah yang
dapat mereka
jelajahi dan
pelajari pada masa-masa bermain mereka, misalnya kamar timur. Di
kamar tidur dipenuhi dengan alat dan benda yang menjadi media anak
untuk bermain. Anak senang sekali menumpuk bantal, melipat
pakaian dan selimut, bersembunyi di balik lemari atau di bawah
kolong tempat tidur. Pada saat anak melakukan hal tersebut, mereka
sesungguhnya melatih perkembangan fisik motorik, tanggung jawab,
dan kognitif.
Bermain membantu otak anak berkembang optimal serta
meletakkan fondasi penting bagi kesiapan anak menjelang sekolah
dasar. Agar kegiatan main yang dilakukan anak mengoptimalkan
kecerdasannya, maka guru perlu merancang kegiatan pembelajaran.

8
Perencanaan pembelajaran
adalah kunci untuk program anak Sebagai seorang
usia dini yang berkualitas tinggi. pendidik, guru wajib
Rencana pembelajaran berfungsi menyusun perencanaan
sebagai peta jalan karena berisi pembelajaran. Rencana
tujuan, seperangkat kegiatan main pelaksanaan
dan alat serta bahan main yang pembelajaran
diperlukan sehingga membantu merupakan rancangan
guru memastikan anak-anak bagi guru dalam
memperoleh pengalaman belajar melaksanakan kegiatan
terbaik. Tidak peduli apakah anak- bermain untuk
anak belajar di satuan PAUD atau memfasilitasi anak
belajar dari rumah, maka dalam proses belajar
perencanaan pembelajaran
penting disusun oleh guru.
Mengacu pada ilustrasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pembelajaran untuk anak pada kondisi khusus secara
definitif sama dengan saat kondisi regular, yaitu rancangan program
untuk memfasilitasi anak dalam proses belajar agar membantu
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Tentu
saja perencanaan pembelajaran yang disusun guru harus disesuaikan
dengan karakteristik setiap anak seperti usia, tahap perkembangan,
sosial budaya dan kebutuhan individual anak.
Oleh karena itu pada pembahasan selanjutnya, akan dipaparkan
hal-hal yang harus dipahami guru yang meliputi manfaat dan prinsip
penyusunan perencanaan pembelajaran, terutama dikaitkan dengan
kondisi khusus yang sekarang sedang dihadapi.

2. Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Dalam kehidupan ketika kita memiliki mimpi untuk


diwujudkan, maka perencanaan yang matang untuk menggapai
mimpi tersebut mutlak diperlukan. Bila gagal membuat rencana,
berarti kita sebelumnya telah membuat rencana untuk gagal.

9
Demikian pula dalam pembelajaran, bilamana guru menyusun
rencana dengan baik maka proses pembelajaran akan berlangsung
secara sistematis. Sebaliknya bila guru menyusun rencana
pembelajaran hanya sebagai pekerjaan rutinitas dari tahun ke tahun
dengan menduplikasi kegiatan main yang sama atau bahkan
menerima rencana pembelajaran yang sudah jadi dari pekerjaan
orang lain, maka dapat dipastikan guru telah merencanakan
kegagalan.
Rencana pembelajaran yang baik akan membantu guru
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Rencana pembelajaran
yang disusun guru juga dapat membantu orangtua memandu
kegiatan main anaknya di rumah. Adapun manfaat perencanaan yang
disusun secara bersungguh-sungguh, dapat:

10
Mengembangkan enam aspek perkembangan anak, yakni
perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
sosial emosional, bahasa, dan seni

Mendukung pencapaian kompetensi inti dan kompetensi


dasar. Kompetensi inti adalah gambaran capaian standar
tingkat pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan
PAUD, yaitu usia 6 tahun, sedangkan kompetensi dasar adalah
gambaran tingkat kemampuan anak dalam konteks tema,
muatan pembelajaran, dan pengalaman sehari-hari, yang
berdasarkan pada kompetensi inti.

Mendukung pencapaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap


yang perlu dimiliki anak.

Mendukung pembelajaran menjadi bermakna dan


menyenangkan sehingga mampu mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Memandu orang tua dalam menyiapkan alat dan bahan main


yang diperlukan sesuai dengan kondisi pada setiap orang tua di
rumah.

3. Prinsip Perencanaan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)


menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman

11
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Bencana
Penyebaran Covid-19. Surat Edaran Nomor 15 ini untuk
memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19.
Kemendikbud juga menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus. Terkait dengan Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021, Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama
(SKB) 4 Menteri yaitu: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.
Semua regulasi di atas menggarisbawahi dua prinsip mendasar
yang harus dipatuhi oleh guru PAUD dalam melaksanakan
pembelajaran, yakni (1) kesehatan dan keselamatan semua warga
satuan pendidikan merupakan prioritas utama yang wajib
dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan pembelajaran, (2)
tumbuh kembang dan kondisi psikososial anak didik menjadi
pertimbangan dalam pemenuhan layanan PAUD.
Regulasi di atas juga memberikan pijakan yang kuat bagi guru
dalam merencanakan pembelajaran yang harus dijadikan prinsip
utama, yaitu:

1. Rancangan pembelajaran harus memberikan pengalaman


belajar yang bermakna bagi anak, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum;
2. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemi Covid-19;

12
3. Aktivitas pembelajaran
Belajar dari Rumah
bervariasi antar anak,
sesuai minat dan kondisi
masing-masing,
termasuk
mempertimbangkan
kesenjangan akses/
fasilitas belajar di
rumah;
4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan
baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru.

Selain prinsip di atas, guru juga harus memperhatikan prinsip


berikut ini:
1. Selalu berkomunikasi dengan orangtua untuk menanyakan
ketertarikan anak dan ketersediaan alat-alat dan bahan-bahan
yang ada di rumah yang dapat menunjang kegiatan main.
2. Rencana kegiatan untuk 1 minggu berisi kegiatan-kegiatan yang
dapat dipilih oleh orangtua bersama anak setiap harinya.
3. Harus dapat mencerminkan pembelajaran aktif yang
membangun kreativitas, menyenangkan, dan membangun
kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Tidak
menggunakan lembar kerja anak (LKS).

C. Resume
Salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah merencanakan
proses pembelajaran dengan cara menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Perencanaan pembelajaran berupa
rancangan kegiatan main yang memfasilitasi anak belajar dari
Rumah. Perencanaan pembelajaran yang baik haruslah mengacu
kepada karakteristik (usia, sosial budaya, dan kebutuhan
individual) anak. Artinya, ketika guru merancang kegiatan main

13
serta mengomunikasikan kegiatan main kepada orangtua harus
memungkinkan anak memperoleh pengalaman bermakna sesuai
konteks masing-masing keluarga. Apabila setiap guru selalu
membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan masukan dan
saran orangtua, maka dapat dipastikan anak-anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.

D. Tugas Peserta

TUGAS UNTUK PENDALAMAN MATERI

Jelaskan, mengapa pada masa anak belajar dari rumah seperti


saat ini, ketika guru merencanakan pembelajaran harus mengacu
kepada kebutuhan individual anak, kondisi dan kemampuan
setiap keluarga, serta berfokus pada kecakapan hidup?

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

14
BAB III
JENIS, RAMBU, DAN PROSEDUR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PADA KONDISI KHUSUS

Pada bab ini, Bapak/Ibu akan mempelajari terkait jenis,


rambu dan prosedur perencanaan pembelajaran pada kondisi
khusus. Pada bagian ini akan dijelaskan tahap demi tahap
penyusunan perencanaan pembelajaran, termasuk juga cara
mengembangkan tema. Simaklah hal-hal penting yang perlu
diikut. Pelajarilah topik demi topik dengan sekasama. Selamat
belajar.

A. Tujuan

Setelah Bapak/Ibu mempelajari bagian ini, diharapkan dapat:


1. Menjelaskan jenis perencanaan pembelajaran pada kondisi
khusus
2. Menguraikan rambu-rambu menyusun perencanaan
pembelajaran
3. Mengembangkan tema kontekstual
4. Menyusun perencanaan pembelajaran sesuai dengan
prosedur penyusunan perencanaan pembelajaran

B. Uraian Materi
1. Jenis Perencanaan Pembelajaran pada Kondisi Khusus
Pemerintah mengeluarkan kebijakan penyederhanaan
kurikulum karena dalam kondisi bencana, seperti pandemik Covid-
19, pembelajaran tidak dapat dilakukan seperti biasanya, sehingga
diperlukan relaksasi dan adaptasi pembelajaran. Dasar hukum

15
kebijakan ini adalah
Keputusan Mendikbud Guru dapat melakukan
Nomor 719/P/2020 dan penyederhanaan kurikulum
mulai berlaku pada dalam kondisi khusus.
tanggal 4 Agustus 2020. Penyederhanaan kurikulum
dilakukan dengan menyusun
Pada Pendidikan Anak
Rencana Pelaksanaan
Usia Dini,
Pembelajaran Mingguan
penyederhanaan
(RPPM). RPPM adalah acuan
kurikulum tetap
untuk mengelola kegiatan
mengedepankan bermain untuk 1 (satu)
pemberian stimulasi yang minggu.
bermakna sehingga dapat
mengembangkan seluruh
aspek perkembangan anak secara optimal.
Rancangan pemberian stimulasi ini disusun guru ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jenis RPP yang harus
disusun guru pada kondisi normal, yaitu Program Semester
(Prosem) maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) tidak perlu dilakukan, guru cukup menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM).
RPPM merupakan acuan untuk mengelola kegiatan bermain
dalam satu minggu. RPPM disusun guru secara mandiri sebelum
melaksanakan kegiatan bermain namun pelaksanaannya dibantu
oleh orangtua atau anggota keluarga lain selama anak belajar dari
rumah. Format RPPM tidak harus baku, tetapi memuat komponen-
komponen yang ditetapkan. Komponen RPPM terdiri dari: (1)
identitas program, (2) KD yang dipilih, (3) materi pembelajaran,
dan (4) rencana kegiatan.
Mengingat pentingnya penyusunan RPPM oleh guru, maka
pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan hal-hal yang harus
dipahami guru yang meliputi rambu-rambu dan prosedur
penyusunan RPPM terutama dikaitkan dengan kondisi khusus yang
sedang dihadapi. Simaklah pemaparannya topik demi topik agar
dapat merancang RPPM secara baik.

16
2. Rambu-rambu Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Setiap guru PAUD berkewajiban menyusun perencanaan
pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran di
rumah berlangsung secara menyenangkan, memotivasi anak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sehari-sehari di rumah, menumbuhkan
kecakapan hidup, mengembangkan prakarsa dan kemandirian anak
sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Dalam penyusunannya, guru tetap mengacu pada Kurikulum PAUD
2013 dengan mempedomani rambu-rambu sebagai berikut:

Memahami Standar Tingkat Pencapaian


Perkembangan Anak (STPPA) sebagai hasil akhir
program PAUD (Kompetensi Inti)

Memahami Kompetensi Dasar sebagai capaian hasil


pembelajaran

Menetapkan materi pembelajaran sebagai muatan


untuk pengayaan pengalaman anak.

 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) adalah


kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek
perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni di
setiap kelompok usia. Untuk mengetahui STPPA pada kelompok
usia yang menjadi tanggungjawabnya, guru dapat membuka
Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD
 Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan
pengalaman belajar yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi Inti (KI) adalah gambaran capaian standar tingkat

17
pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan PAUD, yaitu
pada usia 6 tahun, sedangkan kompetensi dasar adalah gambaran
tingkat kemampuan anak dalam konteks tema, muatan
pembelajaran, dan pengalaman sehari-hari, yang berdasarkan pada
kompetensi inti. Kompetensi Inti mencakup KI sikap spritual (KI-1),
KI sikap sosial (KI-2), KI pengetahuan (KI-3) dan KI keterampilan
(KI-4), sedangkan KD terdiri dari 46 kompetensi. Rumusan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dapat dipelajari kembali
dalam Permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
PAUD. Setiap aspek perkembangan terdiri dari sejumlah KD yang
muatannya mendukung pencapaian aspek perkembangan
dimaksud. Pemetaan aspek perkembangan dan KD masing-masing
dapat dilihat pada lampiran modul ini.
 Materi pembelajaran merupakan konsep berupa sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang mendukung pencapaian KD.
Materi pembelajaran disampaikan melalui kegiatan main dan
pembiasaan. Rumusan materi pembelajaran dikaitkan dengan
tema/sub tema/sub-sub tema.

Ketika merumuskan materi pembelajaran, guru perlu


memahami makna yang terkandung dalam KD, lalu kaitkan
dengan tema yang dirancang, misalnya tema yang
dikembangkan adalah “Ayo hidup sehat”, KD yang dipilih
adalah 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup
sehat. Agar anak memiliki perilaku yang mencerminkan
hidup sehat, maka guru perlu mengetahui makna perilaku
hidup sehat adalah seseorang yang memiliki pola hidup
yang sehat seperti makan makanan bergizi, berolahraga,
menjaga kebersihan diri, dll. Dengan demikian materi untuk
KD 2.1. adalah pembiasaan makanan bergizi, pembiasaan
berolahraga, kebersihan diri dan lingkungan, dll.

18
Materi pembelajaran akan diulang-ulang sesuai dengan alokasi
waktu RPPM yaitu selama satu (1) minggu untuk penguatan kemampuan
anak. Selama kondisi khusus, maka materi pembelajaran juga harus
merujuk pada ketentuan yang berlaku, yakni: (1) pembiasaan kegiatan
ibadah, (2) perilaku hidup bersih sehat dan aman (PHBSA), (3)
pembiasaan pra literasi dan pra numerasi, (4) kecakapan hidup, dan (5)
standar penanganan covid-19.
Berikut adalah contoh materi pembelajaran per aspek
perkembangan sesuai dengan KD yang dipilih dan tema yang dirancang
yakni “Ayo hidup Bersih Sehat Lawan Corona”.

Program Kompetensi Dasar Materi


Pengembangan Pembelajaran

Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan Virus corona


Moral melalui ciptaan-NYA ciptaan Tuhan
1.2 Menghargai diri sendiri, orang Merawat diri
lain dan lingkungan sekitar sendiri agar
sebagai rasa syukur kepada terhindar dari
Tuhan virus corona
sebagai rasa
syukur kepada
Tuhan
3.1 Mengenal kegiatan beribadah Doa dihindari
sehari-hari dari virus corona
4,1 Melakukan kegiatan beribadah
sehari-hari dengan tuntunan
orang dewasa
Fisik Motorik 2.1 Memiliki perilaku yang Kebersihan
mencerminkan hidup sehat lingkungan
rumah
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi Gerakan
dan gerakannya untuk koordinasi mata
pengembangan motorik kasar dan tangan untuk
dan halus mengembangkan
kekuatan dan
kelenturan

19
4.3 Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik
kasar dan halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat Tata cara
hidup bersih
4.4 Mampu menolong diri sendiri sehat (mandi,
untuk hidup sehat cuci tangan,
makanan
bergizi)

Kognitif 3.8 Mengenal lingkungan alam Jenis virus, ciri-


(hewan, tanaman, cuaca, tanah, ciri, lingkungan
air, batu-batuan, dll) hidup
4.8 Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan
lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll) dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi,
dan gerak tubuh
Sosial 2.6 Memiliki perilaku yang Aturan di rumah
Emosional mencerminkan sikap taat
terhadap aturan sehari-hari Kebiasaan baik di
untuk melatih kedisiplinan rumah

Bahasa 3.11 Memahami bahasa ekspresif Menceritakan


(mengungkapkan bahasa kembali apa yang
secara verbal dan non verbal) sudah dilakukan
4.12 Menunjukkan kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal
Menghubungkan
melalui bermain bunyi dan simbol,
gambar corona
4.12 Menunjukkan kemampuan dihubungkan
keaksaraan awal dalam dengan simbol
berbagai bentuk karya huruf c-o-r-o-n-a

20
Seni 3.15 Mengenal berbagai karya dan Ekspresi seni
aktivitas seni kriya dan seni
musik
4.15 Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media

3. Pengembangan Tema
Anak akan senang belajar bila ia tertarik dengan apa yang
dipelajari. Pembelajaran menggunakan tema merupakan wahana
bagi anak untuk belajar dengan menyenangkan, bermakna dan
sesuai dengan tahapan perkembangan. Pembelajaran tematik juga
sesuai dengan pola kerja otak anak yang membantu anak
mengembangkan seluruh aspek perkembangan secara holistik.
Pembelajaran tematik
merupakan pembelajaran
Pembelajaran tematik
terpadu yang menggunakan
membantu anak
tema sebagai pijakan
mengembangkan seluruh
mengembangkan materi
aspek perkembangannya
pembelajaran untuk mencapai
secara holistik. Pemilhan
KD. Tema bukan tujuan atau
tema harus
materi yang akan dipelajari
mempertimbangkan
oleh anak. Tema berperan
prinsip-prinsip
sebagai payung yang berfungsi
pengembangan tema.
membingkai keseluruhan
materi pembelajaran melalui
kegiatan bermain.
Dalam mengembangkan tema, maka guru harus
mempertimbangkan prinsip-prinsip penting, yakni (1)
Kedekatan, artinya tema dipilih mulai dari hal-hal yang terdekat
dengan kehidupan anak, baik secara fisik maupun berdasarkan
pengalaman anak, sehingga menarik minat anak. Tema yang dekat
dengan kehidupan anak pada masa BdR dapat diambil dari
lingkungan rumah, misalnya halaman rumah. (2) Kesederhanaan,

21
artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak agar anak
mudah memahami materi pembelajaran dan dapat menggali lebih
banyak pengalamannya. (3) Kemenarikan, artinya tema yang
dipilih harus mempertimbangkan minat anak. Agar guru
mengetahui bahwa tema menarik bagi anak, maka guru perlu
berkomunikasi dengan orangtua untuk menanyakan ketertarikan
anak, misalnya apa yang disukai atau kegiatan yang disenangi
anak. (4) Daya dukung, artinya pemilihan tema disesuaikan
dengan kemampuan orangtua memahami tema dan ketersediaan
alat dan bahan main yang ada di rumah. (5) Keinsidentalan,
artinya penetapan tema
bersifat luwes. Tema dapat diubah jika anak tidak tertarik atau ada
kejadian bermakna, misalnya ketika berada di halaman, anak
melihat kupu-kupu hinggap di kembang, padahal tema yang
direncanakan misalnya “bunga di halaman rumahku”, maka
orangtua dapat saja menyisipkan pengetahuan atau menggantikan
dengan kegiatan main terkait kupu-kupu selama anak tertarik.
Perumusan tema dapat ditulis dalam bentuk kata tunggal,
frasa, atau kalimat. Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa
kalimat pernyataan maupun pertanyaan. Contoh-contoh tema
yang kontekstual, dekat dengan lingkungan rumah anak disajikan
sebagai berikut:

No Tema Sub Tema

1. Kenali virus coronaCiri-ciri Virus


Proses penyebaran
Gejala yang dialami
Cara Pencegahan dan pengobatan
2. Mengapa kita harus Senangnya berolahraga di rumah
sehat? Buah pepaya kesukaanku
Gemar makan lauk
Wortel, sayuran bergizi
3. Rumahku, taman Peralatan apa saja yang ada di
bermainku dapur?

22
Kamar tidurku rapih dan bersih
Apa saja yang ada di kamar
mandi?
Membantu ibu di ruang keluarga
4. Aku senang Pekerjaan di rumah
membantu Alat-alat membantu merapihkan
rumah
5. Halaman rumahku Mari jaga kebersihan halaman
bersih Bunga-bunga yang ada di
halaman
Hewan apa saja di halaman?
Mengapa perlu menanam?
6. Musim kemarau tiba Menjaga diri agar tetap sehat
Buah-buahan bergizi
Pakaianku nyaman
Segarnya air
7. Buku favoritku Buku cerita dongeng
Kisah-kisah seru pejuang tanah
air
Ensinklopedia anak
Komik dan lagu
8. Aku rajin beribadah Kegiatan ibadah sehari-hari
Rumah ibadah

Tema juga dapat dikembangkan melalui webbing tema (jaringan


tema). Setiap tema yang telah diidentififikasi dikembangkan ke
dalam subtema/sub-sub tema (bila diperlukan) dalam bentuk
diagram seperti jaring laba-laba. Contoh webbing tema

disajikan sebagai berikut ini.

23
Tema dapat dipelajari dalam jangka waktu tertentu. Tidak ada
ketentuan berapa lama tema akan dilaksanakan, maksudnya,
sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga singkat,
tergantung keluasan dan kedalaman tema, minat anak dan
kemampuan keluarga terhadap tema tersebut, juga seberapa luas
dan dalam guru dapat mengembangkan tema tersebut. Ada
kalanya satu tema membutuhkan waktu selama sebulan atau
bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan, yang terpenting
anak berminat mempelajari tema tersebut.
Bila anak berminat terhadap tema maka pembelajaran akan
menjadi pengalaman main yang menyenangkan. Misalnya tema
yang diambil adalah “segala sesuatu yang berbentuk lingkaran di
rumah”. Anak akan mencari tahu benda-benda apa saja yang
berbentuk lingkaran. Ia akan terus menerus mengembangkan ide-
ide kreatifnya melalui mengamati, menyelidiki, bereksperimen,
bertanya kepada ayah dan bundanya dan menjelajahi rumah untuk
memuaskan rasa ingin tahunya. Hal ini memungkinkan
pembelajaran yang berkelanjutan yang mengarah pada belajar
berbasis proyek.

24
4. Prosedur Penyusunan RPPM
Kualitas pembelajaran
RPPM berisi: dapat diukur dan
ditentukan oleh
 Identitas Program
sejauhmana kegiatan
 KD yang dipilih pembelajaran dapat
mengubah perilaku anak ke
 Materi Pembelajaran
arah yang sesuai dengan
 Rencana Kegiatan tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu,
guru PAUD diharapkan
mampu merancang rencana pembelajaran, berupa RPPM sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan anak. RPPM
berisi: (1) identitas program layanan, (2) Pemilihan KD, (3) materi
pembelajaran, dan (4) rencana kegiatan. Berikut ini penjelasan
masing-masing langkah dan contohnya.

A. Identitas program layanan memuat:


1. Nama Satuan PAUD adalah nama satuan PAUD yang
menyusun RPPM
2. Kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran program
3. Semester /bulan/minggu yang keberapa
4. Tema/Subtema/Sub-subtema dirancang sesuai dengan
prinsip pemilihan tema.

B. Pemilihan Kompetensi Dasar (KD)

KD dipilih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada satu


minggu. Komposisi KD mewakili seluruh program pengembangan
yakni Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, kognitif, sosial-
emosional, dan seni. KD dapat diambil sesuai kebutuhan dan dapat

25
diulang pada minggu berikutnya. Penulisan KD dapat berupa urutan
angka atau dituliskan deskripsinya secara utuh.

C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dirumuskan sesuai dengan KD yang
dipilih dan dikaitkan dengan tema. Materi pembelajaran berupa
konsep sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan dibangun
pada diri anak melalui pembiasaan sehari-hari dan kegiatan
bermain. Banyaknya materi pembelajaran yang dirumuskan
disesuaikan dengan kemampuan belajar anak dan dapat diulang-
ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM untuk penguatan
kemampuan anak.

D. Rencana Kegiatan Main


Ragam kegiatan main disesuaikan dengan jumlah hari
kegiatan main dalam seminggu. Anak boleh melakukan satu (1)
kegiatan main setiap harinya sesuai dengan waktu yang disepakati
dengan orangtua. Menu kegiatan main dalam seminggu difokuskan
pada kecakapan hidup melalui kegiatan sehari-hari, memberikan
pengalaman nyata, bermakna bagi pengembangan seluruh aspek
perkembangan anak, dan kontekstual sesuai dengan situasi, budaya,
kebiasaan, dan kondisi masing-masing keluarga. Di samping
kegiatan main inti, kegiatan pembiasaan melalui rutinitas sehari-
hari tetap dilakukan, yaitu:

26
 Kegiatan Beribadah
 Perilaku Hidup Bersih, Sehat, dan Aman (PHBSA), yaitu
olahraga, mandi dan gosok gigi, mencuci tangan dengan baik
dan benar, mengonsumsi makanan gizi seimbang, berjemur
 Pembiasaan pra literasi dan pra numerasi, seperti membaca
buku cerita bersama keluarga, bercerita tentang kegiatan yang
dilakukan

 Melatih keterampilan diri (life skill), seperti melakukan


sesuatu secara mandiri, senang membantu, dll
 Standar penanganan covid-19, misalnya bila terpaksa harus
keluar orang tua perlu mengingatkan anak menggunakan
masker, menggunakan pelindung wajah (faceshield) atau
kacamata pelindung, menjaga jarak aman, dan selalu cuci
tangan dengan langkah-langkah yang benar (menggunakan
sabun dan air mengalir), menerapkan etika yang benar ketika
batuk dan bersin, istirahat yang cukup, menggunakan masker
bila di dalam rumah ketika sedang sakit.

27
Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN


(RPPM)
TAMAN KANAK-KANAK BAHAGIA
Semester/Bulan/Minggu : I/September/Minggu ke 4
Tema : Kenali Virus Corona
Subtema : Ciri-ciri Virus
Sub-subtema : -
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan
Main
NAM 1.1 Virus corona ciptaan Seperti apa
Tuhan gambar
FM 3.3 - 4.3 Gerakan koordinasi virus
mata dan tangan coronamu?
untuk
Aku dapat
mengembangkan
kekuatan dan membuat
kelenturan bentuk
virus
Kog 3.8 - 4.8 Ciri-ciri virus corona corona dari
Sosem 2.6 Aturan di rumah bahan-
bahan alam
Bahasa 3.12 - 4.12 Menghubungkan
bunyi dan simbol, Dapatkah
gambar corona kamu
dihubungkan dengan merangkai
simbol huruf c-o-r-o- kata
n-a “corona”

28
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni kriya dari benda-
dan seni music benda ini
dan
sebutkan
hurufnya

Gerak dan
lagu “Bye
Corona”
(alternatif
lagu yang
ada di
youtube)
Membuat
alat musik
perkusi
dari alat
dan bahan
di dapur
Membuat
kue
membentuk
corona
(alternatif
playdough)
Bermain
peran
“serangan
virus
corona”

29
RPPM ini lalu disampaikan kepada orangtua dalam bentuk pesan
tertulis yang dapat dikirimkan guru melalui SMS/whatsapp group
atau dikirim secara pribadi kepada setiap orangtua tanpa perlu
mencantumkan KD. Bilamana orangtua tidak memiliki handphone,
maka guru dapat meminta orangtua mengambil pesan rencana
pembelajaran tersebut di satuan PAUD atau dikirimkan langsung
oleh guru kepada orangtua dengan berkunjung ke rumah dengan
menggunakan protokol kesehatan covid-19.

Pesan RPPM yang dikirim kepada orangtua memuat


informasi tentang:
1. Tem/sub tema
2. Tujuan
3. Ragam kegiatan main yang dapat dipilih orangtua setiap
harinya.
4. Pembiasaan perilaku baik sehari-hari
5. Pesan untuk mengamati/mendokumentasikan kegiatan
main anak.

30
Berikut contoh pesan rencana pembelajaran untuk orangtua:

Ayah/Bunda,

Minggu ini tema bermain kita bersama ananda tercinta


di rumah adalah “Kenali Virus Corona”. Melalui tema ini, diharapkan
ananda (1) Mengenal makhluk ciptaan Tuhan,(2) menguatkan dan
melatih koordinasi mata dan tangan, (3) mengenal ciri-ciri virus corona,
(4) menggetahui bunyi huruf dan bentuk huruf, (5) terbiasa pada aturan
di rumah, serta (6) mengekspresikan seni musik dan kriya.

Adapun ragam kegiatan main untuk minggu ini adalah:


 Seperti apa gambar virus coronamu?
 Aku dapat membuat virus corona
 Membuat kue membentuk corona (boleh diganti dengan playdough
dll)
 Bermain peran “serangan virus corona di kotaku”

Silakan dipilih kegiatan mana yang lebih dulu akan dimainkan dalam
minggu ini. Ayah dan Bunda bisa memilih 1 kegiatan main untuk 1 hari.
Bila ananda tidak tertarik, beri semangat mereka dan dorong dulu.
Namun, bila ia menginginkan kegiatan lain, ikuti minatnya agar belajar
melalui bermain di rumah menjadi menyenangkan. Mohon untuk terus
membiasakan perilaku baik (beribadah, hidup sehat dan aman,
bercerita). Tolong amati, foto dan/atau rekam video kegiatan ananda,
termasuk saat ia melakukan kegiatan rutinitas dan ibadah, lalu kirim ke
grup Whatsapp/SMS untuk catatan perkembangan ananda. Terima
kasih.

 Dapatkah kamu merangkai kata “corona” dengan benda-benda ini lalu


sebutkan hurufnya.
 Gerak dan lagu “Bye Corona” (boleh diganti lagu lain)
 Membuat alat musik perkusi dari alat-alat yang ada di rumah

31
5. Contoh-contoh RPPM pada Kondisi Khusus

Contoh 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN


(RPPM)
TAMAN KANAK-KANAK ALIYAH
Semester/Bulan/Minggu : I/Oktober/Minggu ke 1
Tema : Halaman Rumahku Bersih
Subtema : Mari jaga kebersihan halaman
Sub-subtema : -
Kelompok : A (usia 4-5 Tahun)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan


Main
NAM 1.2 Merawat tanaman Menyiram
bunga di
FM 3.3 - 4.3 Gerakan koordinasi
halaman
mata-tangan-kaki
untuk Membuat
mengembangkan kompos
kekuatan dan
ketepatan Yuk
kelompokkan
Kog 2.3 Eksplorasi lingkungan
dedaunan
3.6-4.6 Pengelompokan yang gugur
berdasarkan
Sosem 2.9 Kebiasaan
ukuran
menawarkan bantuan
pada orang lain Kreasi
Bahasa 3.11-4.11 Menyampaikan tempat
informasi lisan sampahku

32
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni kriya Bermain
peran
“petugas
kebersihan”
Detektif
sampah
(memilah
sampah di
halaman)

33
Contoh 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN


(RPPM)
TAMAN KANAK-KANAK CERIA
Semester/Bulan/Minggu : I/Oktober/Minggu ke 4
Tema : Mengapa kita harus sehat
Subtema : Senangnya Berolahraga di Rumah
Sub-subtema : -
Kelompok : (usia 5-6 Tahun)
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan
Pembelajaran Main
NAM 2.13 Perilaku jujur dalam Bermain
perbuatan engklek
FM 3.3 - 4.3 Gerakan-gerakan Membuat
untuk piramida
mengembangkan tubuh
motorik kasar bersama
Kog 3.5-4.5 Pemecahan masalah anggota
dalam kegiatan keluarga
bermain
Yuk Yoga
3.6-4.6 Pola
Tebak huruf
menggunakan
Sosem 2.5 Berani anggota
mengemukakan tubuh
pendapat Bermain pola
Bahasa 3.12 - 4.12 Membaca simbol dengan
huruf anggota
tubuh
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni drama

34
Berjalan
seperti
kucing,
terbang
seperti
burung
Berjemur dan
senam pagi

35
Contoh 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN


(RPPM)
KELOMPOK BERMAIN ANANDA
Semester/Bulan/Minggu : I/Oktober/Minggu ke 1
Tema : Senangnya membantu Bunda
Subtema : Membantu di dapur
Sub-subtema : -
Kelompok : (Usia 3 - 4 tahun)

Kompetensi Materi Kegiatan Main


Dasar Pembelajaran
NAM 3.1 - 4.1 Doa sebelum Membuat jus jambu
makan
Membentuk huruf yang
FM 3.3 - 4.4 Cara menjaga ada di namanya sendiri
diri dari benda dari adonan kue
berbahaya yang
ada di dapur Yuk kelompokkan
sendok dan garpu
Kog 3.6-4.6 Pengelompokan
Percobaan membuat
Sosem 2.9 Kebiasaan
menawarkan minuman teh manis
bantuan pada Lihat, aku bisa memetik
orang lain sayur
Bahasa 3.12- Mengenal bunyi Bernyanyi lagu “Kasih
4.12 huruf
Ibu”
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni
musik

36
Perencanaan pembelajaran yang efektif tentu saja disusun
berdasarkan kebutuhan setiap anak. Bila ada anak yang memiliki
kebutuhan khusus (ABK), maka guru dapat menyusun program
pembelajaran individual (PPI) berdasarkan identifikasi dan
asesmen kemampuan anak. PPI merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan kemampuan anak berkebutuhan khusus yang
bersifat heterogen, baik dalam hal jenis maupun kemampuannya.
Melalui program pembelajaran yang diindividualisasikan ini
memungkinkan anak berkebutuhan khusus dapat terlayani secara
optimal. PPI merupakan program yang dinamis, artinya sensitif
terhadap berbagai perubahan dan kemajuan anak. PPI disusun oleh
satu tim terdiri atas guru wali kelas, Guru Pendamping Khusus
(GPK), orang tua atau tenaga ahli yang terkait dengan kondisi anak.
Untuk menyusun PPI, maka tim perlu menilai kekuatan, kelemahan,
minat dan kebutuhan anak dari berbagai aspek perkembangan,
yakni emosi, sosial, kognitif, bahasa, dan fisik motorik. Langkah-
langkah penyusunan PPI dan contohnya dapat dilihat pada buku
panduan “Program Pembelajaran Individual” yang diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018. Pedoman ini
dapat diunduh pada anggunpaud.kemdikbud.go.id

C. RESUME
Perencanaan pembelajaran harus disusun oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran secara mandiri. Pada masa kondisi
khusus, guru diperkenankan hanya menyusun RPPM dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dan rambu-rambu penyusunan RPPM.
Dalam menyusun RPPM guru harus mempertimbangkan pemilihan
tema berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tema. Kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk satu minggu haruslah menarik,
menyenangkan, dan membuat anak aktif di rumah. Guru harus
menyampaikan aktivitas pembelajaran ini kepada orang tua melalui

37
pesan secara lisan atau tertulis sehingga orang tua dapat
melaksanakannya di rumah. Meskipun kegiatan main yang
disampaikan kepada orang tua adalah untuk satu minggu, komunikasi
antara guru dan orang tua dapat dilakukan setiap hari untuk
mengetahui minat anak, kesulitan yang dialami oleh orang tua, saran
orang tua, ataupun capaian perkembangan anak.

D. TUGAS PESERTA

TUGAS UNTUK PENDALAMAN MATERI

Rancanglah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan


(RPPM) sebagai dokumen guru dan RPPM yang diperuntukkan
bagi orangtua!

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

38
BAB V
SOAL LATIHAN DAN TUGAS PESERTA

A. Soal Latihan
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini:

1. Ibu guru Rina menanyakan kegiatan main yang disukai setiap anak
didiknya kepada orangtua melalui sambungan telepon sebelum
merencanakan pembelajaran. Upaya yang dilakukan Ibu Rina
menunjukkan kedudukan sentral perencanaan dalam proses
pembelajaran. Kedudukan Sentral perencanaan dalam proses
pembelajaran memiliki makna berikut ini, kecuali:
a. Kunci bagi program anak usia dini yang berkualitas
b. Panduan guru dalam mencapai tujuan
c. Menciptakan pembelajaran yang efektif
d. Peta jalan pembelajaran pada tahun berikutnya
Jawaban: b

2. Implementasi rancangan kegiatan main yang menggunakan prinsip


memberikan pengalaman belajar bermakna bagi anak seperti
tampak di bawah ini:
a. Nanda mengenakan seragam sekolahnya dan duduk di depan
laptop mendengarkan cerita ibu guru.
b. Rara membandingkan ukuran kacang panjang saat memetik
kacang panjang di dapur.
c. Nisa mewarnai gambar yang ada di dalam bukunya.
d. Ilman menghitung jumlah gambar buah mangga yang tertera
pada buku.

Jawaban: d

39
3. Pak Anto merencanakan pembelajaran dengan teliti dan sungguh-
sungguh selama anak belajar dari rumah, karena ia menyadari
manfaat perencanaan seperti di bawah ini, kecuali:
a. Mengembangkan aspek perkembangan anak
b. Panduan pak Anto menyiapkan alat dan bahan main
c. Melatih keterampilan dan mengembangkan sikap dan
pengetahuan anak
d. Membantu orangtua menyiapkan alat dan bahan main
Jawaban: b

4. Sebelum menyusun perencanaan pembelajaran, Ibu Bertha


mencermati dengan sungguh-sungguh STPPA pada kelompok usia
muridnya. Hal ini menunjukkan Ibu Bertha memperhatikan
karakteristik:
a. Sosial budaya anak
b. Minat anak
c. Usia dan tahap perkembangan anak
d. Kegiatan main anak
Jawaban: c

5. Penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus dapat


dilakukan hanya dengan menyusun:
a. Program Semester
b. RPPM
c. RPPH
d. RPPM dan RPPH
Jawaban: b

6. Ibu guru Rina mengingatkan setiap orangtua untuk melakukan


pembiasaan tata cara cuci tangan yang benar kepada anak di
rumah. Tata cara cuci tangan yang benar termasuk komponen:
a. Materi pembelajaran
b. Prinsip pembelajaran
c. Rambu-rambu pembelajaran
d. Muatan kurikulum
40
Jawaban: a

7. Orangtua Yeni menyampaikan kepada ibu guru Rina tentang


perubahan tema karena Yeni lebih tertarik bermain air daripada
membuat alat musik sebagaimana tema yang dituliskan ibu guru.
Perubahan tema ini dimungkinkan sesuai dengan prinsip:
a. Kedekatan
b. Kemenarikan
c. Kesederhanaan
d. Keinsidentalan
Jawaban: d

8. Satuan PAUD Ibu Danti masih BdR. Bulan ini, ia telah menyiapkan
tema yang kontekstual seperti tampak di bawah ini, kecuali tema:
a. “Halaman sekolahku”
b. “Yuk membantu ayah bunda”
c. “Aku rajin beribadah”
d. “Senangnya membuat kue”
Jawaban: a

9. Rancangan pembelajaran harus memberikan pengalaman belajar


yang bermakna bagi anak tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum. Pernyataan ini merupakan pesan
dari:
a. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
Bencana Penyebaran Covid-19.
b. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19.
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
d. Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021.
41
Jawaban: b

10. Pada saat menyusun RPPM, pak Anto tidak lupa mencantumkan
nama lembaga, kelompok usia, tahun pelajaran, tema/sub tema
dan waktu. Penulisan informasi di atas, merupakan keterangan
dari:
a. Penentuan aspek perkembangan
b. Penentuan KD
c. Materi pembelajaran
d. Identitas program
Jawaban: d

11. Pembiasaan hidup bersih sehat dan aman (PHBSA) selalu


dicantumkan oleh ibu guru Santi saat menuliskan pesan RPPM
kepada orangtua. PHBSA merupakan muatan pembelajaran pada
aspek perkembangan dan KD:
a. NAM 2.13
b. Fisik-Motorik 3.4-4.4
c. Kognitif 3.6-4.6
d. Seni 3.15-4.15
Jawaban: b

12. Ibu guru Danti memilih tema “Yuk kenali virus corona”karena ia
ingin menerapkan prinsip pemilihan tema di bawah ini, kecuali:
a. Kedekatan
b. Kemenarikan
c. Keindahan
d. Keinsidentalan
Jawaban: c

13. Bilamana guru memilih KD 2.1 yakni “memiliki perilaku yang


mencerminkan hidup sehat”, maka materi pembelajaran yang
sesuai adalah:
a. Tata cara makan yang sopan
b. Ciri dan fungsi anggota tubuh
42
c. Pembiasaan makanan bergizi
d. Taat pada aturan di rumah
Jawaban: c

14. Perbedaan pesan RPPM pada orangtua adalah dengan tidak


mencantumkan:
a. Aspek Perkembangan
b. KD
c. Kegiatan Main
d. Pengamatan/dokumentasi
Jawaban: b

15. Prinsip “Kesehatan dan keselamatan anak didik dan guru adalah
prioritas utama” tercermin pada informasi berikut ini, kecuali:
a. Ibu guru Danti mengunjungi rumah orangtua anak untuk
menyampaikan pesan RPPM dengan menggunakan
masker/faceshield.
b. Ibu Bertha menuliskan pesan RPPM lewat SMS/whatsapp
group
c. Pak Anto memastikan temperatur tubuhnya tidak lebih 38
derajat celcius
d. Ibu Rina menjaga jarak minimal 1,5 meter saat berkunjung ke
rumah anak didik

Jawaban: c

43
GLOSSARIUM

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh


dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama
bagi seluruh warga dunia. Contoh penyakit yang tergolong pandemi
adalah HIV/AIDS dan COVID-19.
Kondisi khusus adalah keadaan bencana yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

44
REFERENSI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2014. 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146
Tahun 2014. 2015

Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan


Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2020/2021 pada Masa
Pandemi Covid-19

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun


2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid-19

45
LAMPIRAN
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
ASPEK
KOMPETENSI DASAR
PERKEMBANGAN

NILAI 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

AGAMA 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan


sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
DAN
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
MORAL
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan
4.1 tuntunan orang dewasa

3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak


mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan
akhlak mulia

FISIK 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup


sehat
MOTORIK
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya
4.3 untuk pengembangan motorik kasar dan motorik
halus
Menggunakan anggota tubuh untuk
pengembangan motorik kasar dan halus

3.4 Mengetahui cara hidup sehat


4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

KOGNITIF 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin


tahu

2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


kreatif

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-


hari dan berperilaku kreatif
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

46
3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
4.6 fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda disekitar
yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai hasil karya

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman,


4.7 tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
transportasi)
Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
tentang lingkungan sosial (keluarga, teman,
tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
transportasi)

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,


cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca,
tanah, air, batu-batuan, dll)

3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah


tangga, peralatan bermain, peralatan
4.9 pertukangan, dll)
Menggunakan teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatannya

BAHASA 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


santun kepada orang tua, guru, dan teman

3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan


4.10 membaca)
Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif
(menyimak dan membaca)

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan


bahasa secara verbal dan non verbal)
4.11

47
Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)

3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain


4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal
dalam berbagai bentuk karya

SOSIAL 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


percaya diri
EMOSIONAL
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat
terhadap aturan sehari-hari untuk melatih
kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain berbicara) untuk melatih
kedisiplinan

2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan


kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


peduli dan mau membantu jika diminta
bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


menghargai dan kepedulian kepada orang lain

2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12 Memilliki perilaku yang mencerminkan sikap


tanggung jawab

3.134 Mengenal emosi diri dan orang lain


.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

3.144 Mengenali kebutuhan2, keinginan3, dan minat


.14 diri
Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat
diri dengan cara yang tepat

2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


estetis

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni


4.15

48
Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media

49
50

Anda mungkin juga menyukai