Perencanaan Pembelajaran
dalam Kondisi Khusus
Penulis
Maretha Wahyuni
ii
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ISBN: …………………………….
CATATAN:
……………………………..
Pengarah:
………………………………….
Penanggungjawab:
……………………………………………………
Penulis:
Maretha Wahyuni
Penyunting:
………………………………………
Ilustrator dan penata letak:
Syafrizal Lentera Kata
Yulita Ayu Suryani
Sekretariat:
…………………………………………
Diterbitkan oleh:
Direktorat GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
iii
KATA SAMBUTAN
iv
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus
dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.
Kebijakan tersebut harus direspon oleh guru untuk merubah cara mengajar
dan meningkatkan kompetensi untuk mendukung belajar dari rumah. Guru
harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan baru untuk
memdampingi anak saat belajar dari rumah. GTK PAUD mengembangkan
bentuk bimbingan teknis (bimtek) bagi guru PAUD melalui Bimtek PJJ dalam
kondisi khusus. Bimbingan teknis melalui PJJ ini memerlukan modul-modul
yang dapat dimanfaatkan peserta bimtek secara mandiri.
Dengan demikian saya menyambut baik disusunnya perangkat modul
Bimtek PJJ PAUD. Modul ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah nyata
dalam menyiapkan guru PAUD yang memiliki kompetensi dalam
melaksanakan proses pembelajaran dalam kondisi khusus. Kami sampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
penyusun modul dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan
berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian modul pembelajaran
jarak jauh ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan.
IWAN SYAHRIL
v
KATA PENGANTAR
vi
mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet tidak
stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua, kesulitan
menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana dan sesuai untuk
diterapkan anak di rumah melalui orangtua, serta kesulitan guru dalam
melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain,
keluhan juga datang dari orangtua, yaitu kesulitan mendampingi anak belajar
karena belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi digital
untuk pembelajaran anak, dan tidak memahami maksud pesan yang
disampaikan guru.
Berdasarkan berbagai kendala tersebut, dan untuk menjamin
penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan Bimbingan Teknis Bagi
Guru PAUD, orangtua, maupun pihak yang terkait, maka dipandang perlu
diterbitkannya Modul Pembelajaran Jarak Jauh PAUD yang dapat
mendukung Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh PAUD di Indonesia. Modul
PJJ PAUD yang telah disusun antara lain: Pengembangan Kurikulum Dalam
Kondisi Khusus, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran selama DdR,
Moda Pembelajaran Jarak Jauh, Pengembangan Media Pembelajaran Jarak
Jauh, Pelaksanaan Belajar dari Rumah, Penilaian Perkembangan Anak, dan
Komunikasi dan Dukungan kepada Peserta Didik dan Orangtua.
Melalui modul PJJ PAUD ini diharapkan Guru PAUD, orang tua dan pihak
terkait memiliki pedoman dalam melaksanakan pembelajaran bersama anak
di rumah sehingga PJJ PAUD dapat berjalan lebih efektif dan optimal.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penulis modul, penelaah,
penyunting dan semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam
penyiapan modul PJJ PAUD ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat
memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini
Abdoellah
NIP 196008201986031005
vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar semua paparan dalam bahan ajar ini efektif dikuasai oleh
Bapak/Ibu, maka sebelum menyimaknya secara lebih jauh, terdapat
beberapa hal yang hendaknya diperhatikan, antara lain:
1. Bacalah doa sebelum Bapak/Ibu mempelajari bahan ajar ini.
2. Modul ini terdiri dari 3 (tiga) Bab dan disajikan secara secara
berurutan. Bapak/Ibu dianjurkan dalam mempelajarinya mulai
dari bagian pertama menuju bagian akhir secara bertahap,
terutama bagi Bapak/Ibu yang baru pertama kali mempelajarinya.
3. Bahan ajar ini dalam pembahasannya, memuat juga contoh-contoh
sesuai dengan topik yang dibahas. Perlu disampaikan kepada
Bapak/Ibu, bahwa contoh-contoh tersebut hanya sebagai inspirasi
dan pembuka kreatifitas saja. Bapak/Ibu sebaiknya, pada saat
penerapannya di tempat Bapak/Ibu bertugas melakukan
penyesuaian-penyesuaian sesuai kondisi dan daya dukung yang
tersedia.
4. Jika Bapak/Ibu mendapat kesulitan dalam membahami isi atau
substansi, baik sebagian kecil maupun sebagian besar, Bapak/Ibu
dapat bertanya atau berkonsultasi langsung dengan penulis
melalui media komunikasi sebagaimana yang dicantumkan.
5. Semoga Bapak/Ibu dalam memahami semua isi bahan ajar ini
berjalan lancar dan sukses.
Salam dari penulis, tetap jaga kesehatan dan kebiasaan baik.
viii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN........................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................................. viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... ix
ix
5. Contoh-contoh RPPM pada Kondisi Khusus ............................................ 32
C. RESUME ........................................................................................................................... 37
D. TUGAS PESERTA ......................................................................................................... 38
BAB V SOAL LATIHAN DAN TUGAS PESERTA ............................................................ 39
A. Soal Latihan ................................................................................................................... 39
GLOSSARIUM................................................................................................................................ 44
REFERENSI .................................................................................................................................... 45
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 46
x
xi
BAB I
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD
A. Tujuan
Setelah Bapak/Ibu mempelajari bagian ini, diharapkan dapat
memahami:
1. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran dalam Layanan
PAUD
2. Kebijakan Pemerintah dalam Penerapan Kurikulum selama
Kondisi Khusus
3. Potret Penerapan Perencanaan Pembelajaran selama
Kondisi Khusus
B. Uraian Materi
1
dilakukan tertuang dalam dokumen serta dapat diinformasikan
kepada orangtua sehingga anak dapat memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna dan
menyenangkan. Perencanaan
pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
adalah kunci
adalah inti menjadi guru yang
pembelajaran
efektif. Dapat dibayangkan apabila
menjadi efektif dan
kegiatan pembelajaran sebagai
menarik. Tujuannya
upaya untuk membantu adalah untuk
mengembangkan seluruh potensi memastikan bahwa
kecerdasan anak tidak melalui semua anak
perencanaan yang matang, maka memperoleh
proses pembelajaran akan kurikulum yang
berdampak pada perkembangan berkualitas
anak. Oleh karena itu perencanaan
pembelajaran memiliki fungsi dan kedudukan yang sentral
dalam proses pembelajaran sehingga merencanakan
pembelajaran termasuk salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh setiap guru PAUD.
2
Salah satu dampak
yang paling terlihat dalam
proses pembelajaran di
tengah pandemi Covid-19
adalah keefektifan proses
pembelajaran itu sendiri.
Oleh karena itu,
pemerintah mengeluarkan
Kepmendikbud Nomor
719/P/2020 yang mengatur pelaksanaan kurikulum di satuan
pendidikan dalam kondisi khusus. Kondisi khusus adalah keadaan
bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Dalam hal ini, pandemi covid-19 termasuk
kedalam kondisi khusus.
Pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus dimaksudkan
untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk
menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik. Ada tiga (3) opsi yang dapat dipilih
yaitu (1) tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, (2)
menggunakan kurikulum darurat, atau (3) melakukan
penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Pemilihan opsi di atas,
dalam pelaksaanan penerapan kurikulum harus tetap
memperhatikan usia dan tahap perkembangan peserta didik dan
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD, yakni bermain adalah belajar
serta kebermaknaan pembelajaran bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3
sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang mendukung keberhasilan di sekolah dan
pendidikan pada tahap selanjutnya.
Pembelajaran di masa kondisi khusus yang menghendaki
anak belajar dari rumah telah membawa perubahan mendasar
dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam penilaian
pembelajaran. Adanya perubahan tersebut menuntut guru PAUD
untuk memahami dan melaksanakan hal-hal terkait pelaksanaan
kurikulum selama BdR baik dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian pembelajaran.
Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan
panduan terkait pelaksanaan kurikulum darurat, namun pada
kenyataan di lapangan masih
Data hasil survei cepat banyak guru PAUD yang
yang dilakukan oleh belum memahami secara baik
Direktorat PAUD atas pelaksanaan kurikulum
menunjukkan kegiatan darurat tersebut. Berdasarkan
pembelajaran yang data yang diperoleh
dilakukan selama anak kebanyakan guru belum
BdR masih menggunakan memahami penyusunan
lembar kerja siswa (LKS) rencana pembelajaran yang
disederhanakan sehingga
ditemui beragam versi sesuai pemahaman guru yang
bersangkutan. Data hasil survei cepat yang dilakukan oleh
Direktorat PAUD juga menunjukkan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan selama BdR masih menggunakan lembar kerja siswa
(LKS) yang tidak mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan kreatif anak. Keluhan juga datang dari orangtua, yaitu
kesulitan mendampingi anak belajar karena belum memahami
bagaimana mendampingi anak BdR, tidak biasa menggunakan
teknologi untuk melaporkan pembelajaran anak, serta tidak
memahami maksud pesan yang disampaikan guru. Dalam
kondisi seperti ini, peran Pemerintah untuk mendukung orang
4
tua, guru, dan anak dalam pembelajaran di rumah menjadi
sangat penting.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah antara lain
menyediakan materi belajar pendidikan jarak jauh (PJJ) serta
bimbingan teknis, pelatihan dan webinar bagi guru dan tenaga
kependidikan PAUD sehingga kebijakan pemerintah dapat
secara teknis dilakukan oleh guru PAUD. Penyusunan modul ini
pun merupakan upaya pemerintah dalam memberikan
pemahaman yang tepat bagaimana penerapan kurikulum
dengan menggunakan kurikulum darurat (opsi 2), utamanya
dalam menyusun rencana pembelajaran yang sesuai.
C. Resume
Proses pembelajaran seyogyanya membantu anak mencapai
tingkat perkembangan terbaik sehingga mereka dapat memasuki
tingkat pendidikan selanjutnya dengan kematangan dan kesiapan
kompetensi serta berkepribadian yang memadai. Keberhasilan
pembelajaran di atas sangat ditentukan pada perencanaan yang
disusun oleh guru. Dengan demikian guru harus memahami
penyusunan perencanaan yang tepat. Di tengah Pandemi Covid-19
Pemerintah berupaya untuk menegakkan proses pembelajaran
dengan mengeluarkan berbagai produk kebijakan. Proses
pembelajaran yang saat ini berlangsung di rumah mengedepankan
pada kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual
sesuai dengan kondisi rumah masing-masing. Meskipun demikian,
pada kenyataannya guru masih belum memahami implementasi
penerapan perencanaan pembelajaran pada masa anak belajar dari
rumah. Untuk menyiasati permasalahan ini, pemerintah menyiapkan
perangkat-perangkat ajar yang membantu guru melaksanakan
tugasnya secara lebih baik.
5
D. Tugas Peserta
6
BAB II
PENGERTIAN, MANFAAT DAN PRINSIP
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan
Setelah Bapak/Ibu mempelajari bagian ini, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian perencanaan pembelajaran
2. Menjelaskan manfaat perencanaan pembelajaran
3. Menjelaskan prinsip perencanaan pembelajaran
B. Uraian Materi
7
Rumah adalah
lingkungan
pertama tempat
bermain anak. Di
masa anak
belajar dari
rumah seperti
saat ini, maka
ada banyak sudut
rumah yang
dapat mereka
jelajahi dan
pelajari pada masa-masa bermain mereka, misalnya kamar timur. Di
kamar tidur dipenuhi dengan alat dan benda yang menjadi media anak
untuk bermain. Anak senang sekali menumpuk bantal, melipat
pakaian dan selimut, bersembunyi di balik lemari atau di bawah
kolong tempat tidur. Pada saat anak melakukan hal tersebut, mereka
sesungguhnya melatih perkembangan fisik motorik, tanggung jawab,
dan kognitif.
Bermain membantu otak anak berkembang optimal serta
meletakkan fondasi penting bagi kesiapan anak menjelang sekolah
dasar. Agar kegiatan main yang dilakukan anak mengoptimalkan
kecerdasannya, maka guru perlu merancang kegiatan pembelajaran.
8
Perencanaan pembelajaran
adalah kunci untuk program anak Sebagai seorang
usia dini yang berkualitas tinggi. pendidik, guru wajib
Rencana pembelajaran berfungsi menyusun perencanaan
sebagai peta jalan karena berisi pembelajaran. Rencana
tujuan, seperangkat kegiatan main pelaksanaan
dan alat serta bahan main yang pembelajaran
diperlukan sehingga membantu merupakan rancangan
guru memastikan anak-anak bagi guru dalam
memperoleh pengalaman belajar melaksanakan kegiatan
terbaik. Tidak peduli apakah anak- bermain untuk
anak belajar di satuan PAUD atau memfasilitasi anak
belajar dari rumah, maka dalam proses belajar
perencanaan pembelajaran
penting disusun oleh guru.
Mengacu pada ilustrasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pembelajaran untuk anak pada kondisi khusus secara
definitif sama dengan saat kondisi regular, yaitu rancangan program
untuk memfasilitasi anak dalam proses belajar agar membantu
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Tentu
saja perencanaan pembelajaran yang disusun guru harus disesuaikan
dengan karakteristik setiap anak seperti usia, tahap perkembangan,
sosial budaya dan kebutuhan individual anak.
Oleh karena itu pada pembahasan selanjutnya, akan dipaparkan
hal-hal yang harus dipahami guru yang meliputi manfaat dan prinsip
penyusunan perencanaan pembelajaran, terutama dikaitkan dengan
kondisi khusus yang sekarang sedang dihadapi.
9
Demikian pula dalam pembelajaran, bilamana guru menyusun
rencana dengan baik maka proses pembelajaran akan berlangsung
secara sistematis. Sebaliknya bila guru menyusun rencana
pembelajaran hanya sebagai pekerjaan rutinitas dari tahun ke tahun
dengan menduplikasi kegiatan main yang sama atau bahkan
menerima rencana pembelajaran yang sudah jadi dari pekerjaan
orang lain, maka dapat dipastikan guru telah merencanakan
kegagalan.
Rencana pembelajaran yang baik akan membantu guru
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Rencana pembelajaran
yang disusun guru juga dapat membantu orangtua memandu
kegiatan main anaknya di rumah. Adapun manfaat perencanaan yang
disusun secara bersungguh-sungguh, dapat:
10
Mengembangkan enam aspek perkembangan anak, yakni
perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
sosial emosional, bahasa, dan seni
11
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Bencana
Penyebaran Covid-19. Surat Edaran Nomor 15 ini untuk
memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19.
Kemendikbud juga menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus. Terkait dengan Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021, Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama
(SKB) 4 Menteri yaitu: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.
Semua regulasi di atas menggarisbawahi dua prinsip mendasar
yang harus dipatuhi oleh guru PAUD dalam melaksanakan
pembelajaran, yakni (1) kesehatan dan keselamatan semua warga
satuan pendidikan merupakan prioritas utama yang wajib
dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan pembelajaran, (2)
tumbuh kembang dan kondisi psikososial anak didik menjadi
pertimbangan dalam pemenuhan layanan PAUD.
Regulasi di atas juga memberikan pijakan yang kuat bagi guru
dalam merencanakan pembelajaran yang harus dijadikan prinsip
utama, yaitu:
12
3. Aktivitas pembelajaran
Belajar dari Rumah
bervariasi antar anak,
sesuai minat dan kondisi
masing-masing,
termasuk
mempertimbangkan
kesenjangan akses/
fasilitas belajar di
rumah;
4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan
baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru.
C. Resume
Salah satu tugas guru sebagai pendidik adalah merencanakan
proses pembelajaran dengan cara menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Perencanaan pembelajaran berupa
rancangan kegiatan main yang memfasilitasi anak belajar dari
Rumah. Perencanaan pembelajaran yang baik haruslah mengacu
kepada karakteristik (usia, sosial budaya, dan kebutuhan
individual) anak. Artinya, ketika guru merancang kegiatan main
13
serta mengomunikasikan kegiatan main kepada orangtua harus
memungkinkan anak memperoleh pengalaman bermakna sesuai
konteks masing-masing keluarga. Apabila setiap guru selalu
membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan masukan dan
saran orangtua, maka dapat dipastikan anak-anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
D. Tugas Peserta
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
14
BAB III
JENIS, RAMBU, DAN PROSEDUR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PADA KONDISI KHUSUS
A. Tujuan
B. Uraian Materi
1. Jenis Perencanaan Pembelajaran pada Kondisi Khusus
Pemerintah mengeluarkan kebijakan penyederhanaan
kurikulum karena dalam kondisi bencana, seperti pandemik Covid-
19, pembelajaran tidak dapat dilakukan seperti biasanya, sehingga
diperlukan relaksasi dan adaptasi pembelajaran. Dasar hukum
15
kebijakan ini adalah
Keputusan Mendikbud Guru dapat melakukan
Nomor 719/P/2020 dan penyederhanaan kurikulum
mulai berlaku pada dalam kondisi khusus.
tanggal 4 Agustus 2020. Penyederhanaan kurikulum
dilakukan dengan menyusun
Pada Pendidikan Anak
Rencana Pelaksanaan
Usia Dini,
Pembelajaran Mingguan
penyederhanaan
(RPPM). RPPM adalah acuan
kurikulum tetap
untuk mengelola kegiatan
mengedepankan bermain untuk 1 (satu)
pemberian stimulasi yang minggu.
bermakna sehingga dapat
mengembangkan seluruh
aspek perkembangan anak secara optimal.
Rancangan pemberian stimulasi ini disusun guru ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jenis RPP yang harus
disusun guru pada kondisi normal, yaitu Program Semester
(Prosem) maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) tidak perlu dilakukan, guru cukup menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM).
RPPM merupakan acuan untuk mengelola kegiatan bermain
dalam satu minggu. RPPM disusun guru secara mandiri sebelum
melaksanakan kegiatan bermain namun pelaksanaannya dibantu
oleh orangtua atau anggota keluarga lain selama anak belajar dari
rumah. Format RPPM tidak harus baku, tetapi memuat komponen-
komponen yang ditetapkan. Komponen RPPM terdiri dari: (1)
identitas program, (2) KD yang dipilih, (3) materi pembelajaran,
dan (4) rencana kegiatan.
Mengingat pentingnya penyusunan RPPM oleh guru, maka
pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan hal-hal yang harus
dipahami guru yang meliputi rambu-rambu dan prosedur
penyusunan RPPM terutama dikaitkan dengan kondisi khusus yang
sedang dihadapi. Simaklah pemaparannya topik demi topik agar
dapat merancang RPPM secara baik.
16
2. Rambu-rambu Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Setiap guru PAUD berkewajiban menyusun perencanaan
pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran di
rumah berlangsung secara menyenangkan, memotivasi anak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sehari-sehari di rumah, menumbuhkan
kecakapan hidup, mengembangkan prakarsa dan kemandirian anak
sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Dalam penyusunannya, guru tetap mengacu pada Kurikulum PAUD
2013 dengan mempedomani rambu-rambu sebagai berikut:
17
pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan PAUD, yaitu
pada usia 6 tahun, sedangkan kompetensi dasar adalah gambaran
tingkat kemampuan anak dalam konteks tema, muatan
pembelajaran, dan pengalaman sehari-hari, yang berdasarkan pada
kompetensi inti. Kompetensi Inti mencakup KI sikap spritual (KI-1),
KI sikap sosial (KI-2), KI pengetahuan (KI-3) dan KI keterampilan
(KI-4), sedangkan KD terdiri dari 46 kompetensi. Rumusan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dapat dipelajari kembali
dalam Permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
PAUD. Setiap aspek perkembangan terdiri dari sejumlah KD yang
muatannya mendukung pencapaian aspek perkembangan
dimaksud. Pemetaan aspek perkembangan dan KD masing-masing
dapat dilihat pada lampiran modul ini.
Materi pembelajaran merupakan konsep berupa sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang mendukung pencapaian KD.
Materi pembelajaran disampaikan melalui kegiatan main dan
pembiasaan. Rumusan materi pembelajaran dikaitkan dengan
tema/sub tema/sub-sub tema.
18
Materi pembelajaran akan diulang-ulang sesuai dengan alokasi
waktu RPPM yaitu selama satu (1) minggu untuk penguatan kemampuan
anak. Selama kondisi khusus, maka materi pembelajaran juga harus
merujuk pada ketentuan yang berlaku, yakni: (1) pembiasaan kegiatan
ibadah, (2) perilaku hidup bersih sehat dan aman (PHBSA), (3)
pembiasaan pra literasi dan pra numerasi, (4) kecakapan hidup, dan (5)
standar penanganan covid-19.
Berikut adalah contoh materi pembelajaran per aspek
perkembangan sesuai dengan KD yang dipilih dan tema yang dirancang
yakni “Ayo hidup Bersih Sehat Lawan Corona”.
19
4.3 Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik
kasar dan halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat Tata cara
hidup bersih
4.4 Mampu menolong diri sendiri sehat (mandi,
untuk hidup sehat cuci tangan,
makanan
bergizi)
20
Seni 3.15 Mengenal berbagai karya dan Ekspresi seni
aktivitas seni kriya dan seni
musik
4.15 Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media
3. Pengembangan Tema
Anak akan senang belajar bila ia tertarik dengan apa yang
dipelajari. Pembelajaran menggunakan tema merupakan wahana
bagi anak untuk belajar dengan menyenangkan, bermakna dan
sesuai dengan tahapan perkembangan. Pembelajaran tematik juga
sesuai dengan pola kerja otak anak yang membantu anak
mengembangkan seluruh aspek perkembangan secara holistik.
Pembelajaran tematik
merupakan pembelajaran
Pembelajaran tematik
terpadu yang menggunakan
membantu anak
tema sebagai pijakan
mengembangkan seluruh
mengembangkan materi
aspek perkembangannya
pembelajaran untuk mencapai
secara holistik. Pemilhan
KD. Tema bukan tujuan atau
tema harus
materi yang akan dipelajari
mempertimbangkan
oleh anak. Tema berperan
prinsip-prinsip
sebagai payung yang berfungsi
pengembangan tema.
membingkai keseluruhan
materi pembelajaran melalui
kegiatan bermain.
Dalam mengembangkan tema, maka guru harus
mempertimbangkan prinsip-prinsip penting, yakni (1)
Kedekatan, artinya tema dipilih mulai dari hal-hal yang terdekat
dengan kehidupan anak, baik secara fisik maupun berdasarkan
pengalaman anak, sehingga menarik minat anak. Tema yang dekat
dengan kehidupan anak pada masa BdR dapat diambil dari
lingkungan rumah, misalnya halaman rumah. (2) Kesederhanaan,
21
artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak agar anak
mudah memahami materi pembelajaran dan dapat menggali lebih
banyak pengalamannya. (3) Kemenarikan, artinya tema yang
dipilih harus mempertimbangkan minat anak. Agar guru
mengetahui bahwa tema menarik bagi anak, maka guru perlu
berkomunikasi dengan orangtua untuk menanyakan ketertarikan
anak, misalnya apa yang disukai atau kegiatan yang disenangi
anak. (4) Daya dukung, artinya pemilihan tema disesuaikan
dengan kemampuan orangtua memahami tema dan ketersediaan
alat dan bahan main yang ada di rumah. (5) Keinsidentalan,
artinya penetapan tema
bersifat luwes. Tema dapat diubah jika anak tidak tertarik atau ada
kejadian bermakna, misalnya ketika berada di halaman, anak
melihat kupu-kupu hinggap di kembang, padahal tema yang
direncanakan misalnya “bunga di halaman rumahku”, maka
orangtua dapat saja menyisipkan pengetahuan atau menggantikan
dengan kegiatan main terkait kupu-kupu selama anak tertarik.
Perumusan tema dapat ditulis dalam bentuk kata tunggal,
frasa, atau kalimat. Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa
kalimat pernyataan maupun pertanyaan. Contoh-contoh tema
yang kontekstual, dekat dengan lingkungan rumah anak disajikan
sebagai berikut:
22
Kamar tidurku rapih dan bersih
Apa saja yang ada di kamar
mandi?
Membantu ibu di ruang keluarga
4. Aku senang Pekerjaan di rumah
membantu Alat-alat membantu merapihkan
rumah
5. Halaman rumahku Mari jaga kebersihan halaman
bersih Bunga-bunga yang ada di
halaman
Hewan apa saja di halaman?
Mengapa perlu menanam?
6. Musim kemarau tiba Menjaga diri agar tetap sehat
Buah-buahan bergizi
Pakaianku nyaman
Segarnya air
7. Buku favoritku Buku cerita dongeng
Kisah-kisah seru pejuang tanah
air
Ensinklopedia anak
Komik dan lagu
8. Aku rajin beribadah Kegiatan ibadah sehari-hari
Rumah ibadah
23
Tema dapat dipelajari dalam jangka waktu tertentu. Tidak ada
ketentuan berapa lama tema akan dilaksanakan, maksudnya,
sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga singkat,
tergantung keluasan dan kedalaman tema, minat anak dan
kemampuan keluarga terhadap tema tersebut, juga seberapa luas
dan dalam guru dapat mengembangkan tema tersebut. Ada
kalanya satu tema membutuhkan waktu selama sebulan atau
bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan, yang terpenting
anak berminat mempelajari tema tersebut.
Bila anak berminat terhadap tema maka pembelajaran akan
menjadi pengalaman main yang menyenangkan. Misalnya tema
yang diambil adalah “segala sesuatu yang berbentuk lingkaran di
rumah”. Anak akan mencari tahu benda-benda apa saja yang
berbentuk lingkaran. Ia akan terus menerus mengembangkan ide-
ide kreatifnya melalui mengamati, menyelidiki, bereksperimen,
bertanya kepada ayah dan bundanya dan menjelajahi rumah untuk
memuaskan rasa ingin tahunya. Hal ini memungkinkan
pembelajaran yang berkelanjutan yang mengarah pada belajar
berbasis proyek.
24
4. Prosedur Penyusunan RPPM
Kualitas pembelajaran
RPPM berisi: dapat diukur dan
ditentukan oleh
Identitas Program
sejauhmana kegiatan
KD yang dipilih pembelajaran dapat
mengubah perilaku anak ke
Materi Pembelajaran
arah yang sesuai dengan
Rencana Kegiatan tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu,
guru PAUD diharapkan
mampu merancang rencana pembelajaran, berupa RPPM sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan anak. RPPM
berisi: (1) identitas program layanan, (2) Pemilihan KD, (3) materi
pembelajaran, dan (4) rencana kegiatan. Berikut ini penjelasan
masing-masing langkah dan contohnya.
25
diulang pada minggu berikutnya. Penulisan KD dapat berupa urutan
angka atau dituliskan deskripsinya secara utuh.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dirumuskan sesuai dengan KD yang
dipilih dan dikaitkan dengan tema. Materi pembelajaran berupa
konsep sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan dibangun
pada diri anak melalui pembiasaan sehari-hari dan kegiatan
bermain. Banyaknya materi pembelajaran yang dirumuskan
disesuaikan dengan kemampuan belajar anak dan dapat diulang-
ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM untuk penguatan
kemampuan anak.
26
Kegiatan Beribadah
Perilaku Hidup Bersih, Sehat, dan Aman (PHBSA), yaitu
olahraga, mandi dan gosok gigi, mencuci tangan dengan baik
dan benar, mengonsumsi makanan gizi seimbang, berjemur
Pembiasaan pra literasi dan pra numerasi, seperti membaca
buku cerita bersama keluarga, bercerita tentang kegiatan yang
dilakukan
27
Contoh
28
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni kriya dari benda-
dan seni music benda ini
dan
sebutkan
hurufnya
Gerak dan
lagu “Bye
Corona”
(alternatif
lagu yang
ada di
youtube)
Membuat
alat musik
perkusi
dari alat
dan bahan
di dapur
Membuat
kue
membentuk
corona
(alternatif
playdough)
Bermain
peran
“serangan
virus
corona”
29
RPPM ini lalu disampaikan kepada orangtua dalam bentuk pesan
tertulis yang dapat dikirimkan guru melalui SMS/whatsapp group
atau dikirim secara pribadi kepada setiap orangtua tanpa perlu
mencantumkan KD. Bilamana orangtua tidak memiliki handphone,
maka guru dapat meminta orangtua mengambil pesan rencana
pembelajaran tersebut di satuan PAUD atau dikirimkan langsung
oleh guru kepada orangtua dengan berkunjung ke rumah dengan
menggunakan protokol kesehatan covid-19.
30
Berikut contoh pesan rencana pembelajaran untuk orangtua:
Ayah/Bunda,
Silakan dipilih kegiatan mana yang lebih dulu akan dimainkan dalam
minggu ini. Ayah dan Bunda bisa memilih 1 kegiatan main untuk 1 hari.
Bila ananda tidak tertarik, beri semangat mereka dan dorong dulu.
Namun, bila ia menginginkan kegiatan lain, ikuti minatnya agar belajar
melalui bermain di rumah menjadi menyenangkan. Mohon untuk terus
membiasakan perilaku baik (beribadah, hidup sehat dan aman,
bercerita). Tolong amati, foto dan/atau rekam video kegiatan ananda,
termasuk saat ia melakukan kegiatan rutinitas dan ibadah, lalu kirim ke
grup Whatsapp/SMS untuk catatan perkembangan ananda. Terima
kasih.
31
5. Contoh-contoh RPPM pada Kondisi Khusus
Contoh 1
32
Seni 3.15-4.15 Ekspresi seni kriya Bermain
peran
“petugas
kebersihan”
Detektif
sampah
(memilah
sampah di
halaman)
33
Contoh 2
34
Berjalan
seperti
kucing,
terbang
seperti
burung
Berjemur dan
senam pagi
35
Contoh 3
36
Perencanaan pembelajaran yang efektif tentu saja disusun
berdasarkan kebutuhan setiap anak. Bila ada anak yang memiliki
kebutuhan khusus (ABK), maka guru dapat menyusun program
pembelajaran individual (PPI) berdasarkan identifikasi dan
asesmen kemampuan anak. PPI merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan kemampuan anak berkebutuhan khusus yang
bersifat heterogen, baik dalam hal jenis maupun kemampuannya.
Melalui program pembelajaran yang diindividualisasikan ini
memungkinkan anak berkebutuhan khusus dapat terlayani secara
optimal. PPI merupakan program yang dinamis, artinya sensitif
terhadap berbagai perubahan dan kemajuan anak. PPI disusun oleh
satu tim terdiri atas guru wali kelas, Guru Pendamping Khusus
(GPK), orang tua atau tenaga ahli yang terkait dengan kondisi anak.
Untuk menyusun PPI, maka tim perlu menilai kekuatan, kelemahan,
minat dan kebutuhan anak dari berbagai aspek perkembangan,
yakni emosi, sosial, kognitif, bahasa, dan fisik motorik. Langkah-
langkah penyusunan PPI dan contohnya dapat dilihat pada buku
panduan “Program Pembelajaran Individual” yang diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018. Pedoman ini
dapat diunduh pada anggunpaud.kemdikbud.go.id
C. RESUME
Perencanaan pembelajaran harus disusun oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran secara mandiri. Pada masa kondisi
khusus, guru diperkenankan hanya menyusun RPPM dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dan rambu-rambu penyusunan RPPM.
Dalam menyusun RPPM guru harus mempertimbangkan pemilihan
tema berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tema. Kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk satu minggu haruslah menarik,
menyenangkan, dan membuat anak aktif di rumah. Guru harus
menyampaikan aktivitas pembelajaran ini kepada orang tua melalui
37
pesan secara lisan atau tertulis sehingga orang tua dapat
melaksanakannya di rumah. Meskipun kegiatan main yang
disampaikan kepada orang tua adalah untuk satu minggu, komunikasi
antara guru dan orang tua dapat dilakukan setiap hari untuk
mengetahui minat anak, kesulitan yang dialami oleh orang tua, saran
orang tua, ataupun capaian perkembangan anak.
D. TUGAS PESERTA
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
38
BAB V
SOAL LATIHAN DAN TUGAS PESERTA
A. Soal Latihan
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini:
1. Ibu guru Rina menanyakan kegiatan main yang disukai setiap anak
didiknya kepada orangtua melalui sambungan telepon sebelum
merencanakan pembelajaran. Upaya yang dilakukan Ibu Rina
menunjukkan kedudukan sentral perencanaan dalam proses
pembelajaran. Kedudukan Sentral perencanaan dalam proses
pembelajaran memiliki makna berikut ini, kecuali:
a. Kunci bagi program anak usia dini yang berkualitas
b. Panduan guru dalam mencapai tujuan
c. Menciptakan pembelajaran yang efektif
d. Peta jalan pembelajaran pada tahun berikutnya
Jawaban: b
Jawaban: d
39
3. Pak Anto merencanakan pembelajaran dengan teliti dan sungguh-
sungguh selama anak belajar dari rumah, karena ia menyadari
manfaat perencanaan seperti di bawah ini, kecuali:
a. Mengembangkan aspek perkembangan anak
b. Panduan pak Anto menyiapkan alat dan bahan main
c. Melatih keterampilan dan mengembangkan sikap dan
pengetahuan anak
d. Membantu orangtua menyiapkan alat dan bahan main
Jawaban: b
8. Satuan PAUD Ibu Danti masih BdR. Bulan ini, ia telah menyiapkan
tema yang kontekstual seperti tampak di bawah ini, kecuali tema:
a. “Halaman sekolahku”
b. “Yuk membantu ayah bunda”
c. “Aku rajin beribadah”
d. “Senangnya membuat kue”
Jawaban: a
10. Pada saat menyusun RPPM, pak Anto tidak lupa mencantumkan
nama lembaga, kelompok usia, tahun pelajaran, tema/sub tema
dan waktu. Penulisan informasi di atas, merupakan keterangan
dari:
a. Penentuan aspek perkembangan
b. Penentuan KD
c. Materi pembelajaran
d. Identitas program
Jawaban: d
12. Ibu guru Danti memilih tema “Yuk kenali virus corona”karena ia
ingin menerapkan prinsip pemilihan tema di bawah ini, kecuali:
a. Kedekatan
b. Kemenarikan
c. Keindahan
d. Keinsidentalan
Jawaban: c
15. Prinsip “Kesehatan dan keselamatan anak didik dan guru adalah
prioritas utama” tercermin pada informasi berikut ini, kecuali:
a. Ibu guru Danti mengunjungi rumah orangtua anak untuk
menyampaikan pesan RPPM dengan menggunakan
masker/faceshield.
b. Ibu Bertha menuliskan pesan RPPM lewat SMS/whatsapp
group
c. Pak Anto memastikan temperatur tubuhnya tidak lebih 38
derajat celcius
d. Ibu Rina menjaga jarak minimal 1,5 meter saat berkunjung ke
rumah anak didik
Jawaban: c
43
GLOSSARIUM
44
REFERENSI
45
LAMPIRAN
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
ASPEK
KOMPETENSI DASAR
PERKEMBANGAN
46
3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
4.6 fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda disekitar
yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai hasil karya
47
Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)
48
Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media
49
50