BUDAYA ORGANISASI
Disusun oleh :
Zulkifli saputra
Ganang gumilang
Mia kurnia sari
Mifta huljannah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta berkat-Nya karena kami dapat menyelesaikan tugas
BUDAYA ORGANISASI sehingga terlaksana dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II..........................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Pasar Uang.........................................................................................2
2.2 Fungsi Pasar Uang...............................................................................................2
2.3 Instrumen Dalam Pasar Uang..............................................................................2
2.4 Pengertian Pasar Modal.......................................................................................3
2.5 Fungsi Pasar Modal.............................................................................................4
2.6 Instrumen Dalam Pasar Modal.............................................................................5
2.7 Lembaga-Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal..............................................6
BAB III....................................................................................................................... 10
PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota
atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak
sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di
organisasi tersebut.
Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan lama. Yang
jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi itu. Ada budaya
organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak dapat menyocokkan diri
dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak mau menyesuaikan budaya nya
dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Dalam keadaan inilah anggota tidak akan mendapatkan kepuasan kerja. Memang banyak faktor
lain yang menyebabkan anggota tidak memperoleh kepuasan kerja, tapi faktor budaya organisasi
merupakan faktor yang utama
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas budaya organisasi. Selain itu makalah
ini bertujuan untuk membandingkan antara baik dan buruknya suatu organisasi. Membandingkan dalam
arti tidak mengatakan suatu organisasi itu baik atau tidak baik, tapi dijadikan sebagai pedoman bagi para
pembaca jika ingin membuat suatu organisasi dan menjawab rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
a. Budaya
Budaya adalah salah satu dasar dari asumsi untuk mempelajari dan memecahkan suatu masalah
yang ada didalam sebuah kelompok baik itu masalah internal maupun eksternal yang sudah cukup baik
dijadikan bahan pertimbangan dan untuk diajarkan atau diwariskan kepada anggota baru sebagai jalan
yang terbaik untuk berpikir dan merasakan didalam suatu hubungan permasalahan tersebut.
b. Organisasi
organisasi itu adalah sekumpulan orang yang terstruktur secara sistematis yang berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
1. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang
membuat suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
2. Identitas
3. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu
4. Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu
menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan
dilakukan karyawan.
Isi dan kekuatan suatu kultur mempengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku
etis para anggotanya. Kultur sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk
membentuk standar etika tinggi adalah kultur yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi,
rendah sampai sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil. Para
manajer dalam kultur semacam ini didorong untuk mengambil resiko dan berani berinovasi,
dilarang terlibat dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberikan perhatian pada
bagaimana tujuan dicapai dan juga pada tujuan apa yang akan dicapai.
Kultur organisasi yang kuat akan lebih mempengaruhi karyawan daripada kultur yang
lemah. Jika kulturnya kuat dan mendorong standar etika yang tinggi, ia pasti akan berpengaruh
kuat dan positif terhadap perilaku karyawan. Sebaliknya, kultur kuat yang mendorong sikap yang
sangat agresif bisa menjadi faktor yang dominan dalam membentuk perilaku tidak etis.
Manajemen yang dapat dilakukan untuk menciptakan kultur yang lebih etis dapat dilakukan
dengan praktik-praktik:
1. Menjadi model peran yang visibel. Karyawan akan melihat perilaku manajemen
puncak sebagai acuan standar untuk menentukan perilaku yang semestinya mereka ambil. Ketika
manajemen senior dianggap mengambil jalan yang etis, hal ini memberi pesan positif bagi semua
karyawan.
2. Mengkomunikasikan harapan-harapan yang etis. Ambiguitas etika dapat diminimalkan
dengan mencipatakan dan mengomunikasikan kode etik organisasi. Kode etik ini harus
menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan akan dipatuhi
para karyawan.
3. Memberikan pelatihan etis. Selenggarakan seminar. Lokakarya, dan program-progrm
pelatihan etis. Gunakan sesi-sesi pelatihan ini untuk memperkuat standar tuntunan organisasi,
menjelaskan praktik-praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani dilema etika
yang mungkin muncul.
4. Secara nyata memberikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman terhadap
tindakan yang tidak etis. Penilaian kinerja terhadap para manajer harus mencakup evaluasi hal
demi hal mengenai bagaimana keputusan-keputusannya cukup baik menurut kode etik
organisasi. Penilaian harus mencakup sarana yang dipakai untuk mencapai sasaran dan juga
pencapaian tujuan itu sendiri. Orang-orang yang bertindak etis harus diberi penghargaan yang
jelas atas perilaku mereka. Sama pentingnya, tindakan tidak etis harus diganjar secara
terbuka/nyata.
5. Memberikan mekanisme perlindungan. Organisasi perlu memiliki mekanisme formal
sehingga karyawan dapat mendiskusikan dilema-dilema etika dan melaporkan perilaku tidak etis
tanpa takut. Cara ini bisa meliputi pembentukan konselor etis, badan pengawas (ombudsmen),
atau petugas etika.
Budaya organisasi yang ada pada Lion Air adalah bagaimana melayani
pelanggan atau penumpang dengan baik. Itu semua harus dilakukan oleh pemimpin
dan karyawannya. Tidak hanya buat pelanggan, Pemimpinnya juga berusaha untuk
memakmurkan semua karyawannya dengan cara salah satunya membuat semua
karyawan Lion Air menjadi teman, bukan sekedar rekan kerja. Dalam gaji Lion Air
juga menetapkan standar yang lumayan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://milikyusry.blogspot.com/2013/04/makalah-budaya-organisasi.html
http://loronov.blogspot.com/2013/06/budaya-organisasi.html
http://sheteeballack13.blogspot.com/2016/05/makalah-budaya-
organisasi.htm
https://www.slideshare.net/NIynzhu/budaya-organisasi-47305693