BUDAYA ORGANISASI
DISUSUN OLEH:
1. TABITHA R. WINI HAWA (2210030092)
2. YERVENSES C. NEOLAKA (2210030102)
3. YULINDA MARCELIN (2210030163)
4. SASTA ANDHARA SUAN (2210030018)
5. INOSENSIUS MARDIGAHAYU (2210030166)
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
4. BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Definisi Budaya Organisasi..............................................................................................5
2.2 Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi.................................................5
2.3 Budaya Dalam Organisasi................................................................................................6
2.4 Tindakan Budaya..............................................................................................................6
2.5 menciptakan dan mempertahankan budaya......................................................................8
2.6 cara para pekerja mempelajari budaya.............................................................................9
2.7 Menciptakan Budaya Organisasi Yang Beretika............................................................10
2.8 menciptakan budaya organisasi yang positif..................................................................10
spritualitas dan budaya organisasi........................................................................................11
2.10 Implikasi Global...........................................................................................................12
BAB 3. PENUTUP...................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
saran......................................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu perusahaan
yang tumbuh melalui perkembangan gagasan pemimpin perusahaan yang kemudian
ditanamkan kepada setiap anggota – anggota organisasi. Budaya organisasi membentuk
perilaku setiap anggotanya.Budaya organisasi juga mempengaruhi setiap kinerja para
anggota.
Dalam suatu organisasi, budaya organisasi tidak akan berkembang menjadi sebuah
budaya organisasi yang maju tanpa mempertahankan budayanya. Budaya organisasi
memiliki peranan yang penting terhadap tercapainya strategi tujuan yang telah
ditetapkan.
Budaya organisasi merupakan factor penting yang dapat mempengaruhi lingkungan
eksternal Budaya organisasi membentuk ciri khas sebuah perusahaan sehingga dengan
adanya budaya organisasi kita dapat membedakan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
2. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi budaya organisasi?
3. Apa saja budaya dalam organisasi?
4. Apa saja Tindakan budaya?
5. Bagaimana cara menciptakan dan mempertahankan budaya?
6. Bagaimana cara pekerja mempelajari budaya?
7. Bagaimana Menciptakan Budaya Organisasi Yang Beretika?
8. bagaimana menciptakan budaya organisasi yang positif?
9. Bagaimana hubungan spritualitas dan budaya organisasi?
10. Apa yang dimaksud dengan implikasi global?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian budaya organisasi
2. untuk mengetahui Factor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
3. untuk mengetahui budaya dalam organisasi
4. Tindakan untuk mengetahui budaya
5. untuk mengetahui cara menciptakan dan mempertahankan budaya
6. . untuk mengetahui cara pekerja mempelajari budaya
7 . untuk mengetahui Menciptakan Budaya Organisasi Yang Beretika
8. untuk mengetahui menciptakan budaya organisasi yang positif
9. . untuk mengetahui hubungan spritualitas dan budaya organisasi
10.untuk mengetahui pengertian dari implikasi global
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Budaya Organisasi
Budaya organisasi mengacu pada suatu system berbagi arti yang dilakukan oleh para
anggota anggotanya yang dapat membedakan antara organisasi satu dengan organisasi
lainnya.
Karakteristik yang Dapat Menangkap Inti dari Budaya Organisasi, yaitu :
1. Inovasi dan pengambilan risiko ( innovation and risk taking) merupakan
tingkatan dimana para pekerja didorong untuk berinovasi dan berani dalam
mengambil risiko.
2. Memperhatikan detail. tingkat para pekerja diharapkan untuk menujukkan
presisi, analisis, dan memperhatikan segala ketetapan secara detail terhadap
hal-hal sekitar.
3. Orientasi pada hasil. Tingkat manajemen lebih memfokuskan pada perolehan
hasil bukan Teknik atau proses yang digunakan untuk memncapainya.
4. Orientasi pada orang. Tingkat pengambilan keputuhan oleh manajemen yang
mempertimbangkan efek dan hasil dari orang-orang dalam organisasi.
5. Orientasi pada tim. Tingkat kegiatan kerja yang diorganisasi dalam tim,
tidak hanya pada individu dalam melakukan kerja sama.
6. Keagresifan. Tingkat dimana para anggota organisasi menjadi agresif dan
kompetitif bukannya santai.
7. Stabilitas. Tingkat dimana kegiatan – kegiatan organisasi menekannkan
kanyaahankannya status quo yang kontras dengan pertumbuhan.
Tipe Budaya yang diDasarkan pada Nilai-Nilai yang Bersaing, yaitu:
1. Budaya klan. Budaya klan bekerja melalui kesatuan sekelompok orang.
Budaya klan bersifat kolaboratif dan kohesif.
2. Budaya adhokrasi (adhocracy clan). Budaya adhokrasi adalah budaya kerja
yang memacu kreativitas dan pertumbuhan dengan menantang status quo.
Budaya adhokrasi bersifat inovatif dan dapat menyesuaikan diri.
3. Budaya hierarki. Budaya hierarki adalah budaya kerja yang berfokus pada
perkembangan dan kestabilan peraturan, struktur, dan proses bisnis. Budaya
hierarki bersifat terkendali dan konsisten.
4. Budaya pasar (market culture). Budaya pasar adalah budaya perusahaan
yang memiliki asumsi yang tidak ramah dan menempatkan organisasi pada
bisnis yang selalu meningkatkan persaingan. Budaya pasar bersifat kompetitif
dan konsumen yang berfokus pada pasar.
2.2 Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi menurut Suyono(2004:55)
1. Kepemimipinan. Suatu organisasi harus memiliki pemimpin yang dapat di dengar dan
menjadi teladan untuk bawahannya.
2. Komunikasi. Proses komunikasi harus berjalan secara konsisten dan rutin guna
merubah perbedaan budaya yang dibawa oleh setiap individu akan mengalami
integrasi persamaan dengan tujuan organisasi.
3. Motivasi. Adanya motivasi dapat memberikan daya gerak dan semangat kerja
individu
2.3 Budaya Dalam Organisasi
Budaya Merupakan Istilah yang Bersifat Deskriptif
Budaya organisasi memperlihatkan bagaimana karyawan dalam memandang
karakteristik dari organisasi, bukan apakah karyawan ini menyukainya.
Budaya organisasi memiliki budaya yang seragam
Budaya organisasi organisasi mempresentasikan presepsi dari para anggota organisasi
yang sama. Oleh karena itu, diharapkan para individu dengan latar belakang yang
berbeda atau pada level yang berbeda dalam organisasi dapat menggambarkan
perbedaannya dalam istilah yang sama.
Hal ini bukan berarti tidak terdapat subkultur. Sebagian organisasi yang besar
memiliki budaya yang dominan dan subkultur yang sangat banyak jumlahnya. Budaya
yang dominan mengekspresikan nilai luhur yang diberikan oleh mayoritas anggotanya
dan hal itu memberikan organisasi kepribadian yang berbeda. Subkultur cenderung
berkembang dalam organisasi yang besar untuk mencerminkan permasalahan yang
umum atau pengalaman yang dihadapi oleh para anggota dalam depatemen atau
lokasi yang sama.
Budaya yang kuat versus lemah
“jika Sebagian besar para pekerja (dalam menanggapi survei manajemen) memiliki
opini yang sama mengenai misi dan nilai organisasi, maka budaya tersebut kuat; jika
opini sangat besar variasinya,maka budaya tersebut lemah.
Dalam suatu budaya yang kuat,nilai luhur organisasi akan dianut secara intensif dan
disebarkan secara luas. Semakin banyak anggota yang menerima nilai luhur dan
semakin besar komitmen mereka, maka akan semakin kuat budaya dan semakin besar
pengaruhnya terhadap perilaku anggota.
Budaya yang kuat akan menurunkan tingkat perputaran pekerja karena hal ini
memperlihatkan adanya perjanjian yang tinggi mengenai apa yang dipresentasikan
oleh organisasi . kebulatan suara bertujuan untuk membangun kekompakan, loyalitas,
dan komitmen organisasi.
Budaya versus formalisasi
Formalisasi yang tinggi akan menciptakan prediktabilitas,ketertiban dan konsistensi.
Suatu budaya yang kuat akan mencapai tujuan akhir yang sama tanpa kebutuhan akan
dokumentasi secara tertulis. Oleh karena itu, formalitas dan budaya harus dipandang
sebagai dua jalan yang berbeda tetapi untuk mencapai tujuan yang sama. semakin
kuat budaya organisasi, maka akan semakin berkurang kebutuhan manajemen
berkaitan dengan mengembangkan aturan dan regulasi dalam membimbing perlaku
pekerja. Panduan-panduan ini akan diinternalisasikan dalam para pekerja Ketika
mereka menerima budaya organisasi.
2.4 Tindakan Budaya
Fungsi budaya
Pertama, budaya memliki peranan untuk mendefinisikan Batasan: Hal ini
menciptakan perbedaan antara salah satu organisasi dengan organisasi yang lainnya.
Kedua, menyampaikan suatu perasaan akan identitas bagi para anggota organisasi.
Ketiga, budaya akan memfasilitasi komitmen pada segala sesuatu yang lebih besar
daripada kepentingan diri sendiri. Keempat, mendorong stabilitas dan system social.
kelima, budaya merupakan pengambilan perasaan dan mekanisme pengendalian yang
membimbing dan membentuk tingkah laku dan perilaku dari para pekerja.