Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI, STRUKTUR ORGANISASI, BUDAYA DAN NILAI

“BUDAYA ORGANISASI”

Dosen Pengampu:
Tien Surtini S.S., M.M

Disusun oleh:
Kelompok 2B
1. Aldea Mulia Sinai (202400162)
2. Laras Kartika (202400141)
3. Liring Asmorowati (202400268)
4. Monicha Sendi (202400145)
5. Muhamad Jazuli M. (202400181)
6. Muhammad Faaza D.A. (202400210)
7. Nik Nor Allia (202400204)
8. Nova Laila Wahyu A. (202400147)
9. Nur Novianti (202400214)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ALMA ATA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Organisasi, Struktur
Organisasi, Budaya dan Nilai (Budaya Organisasi)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Perilaku Organisasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Budaya Organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tieni Suhartini, S.S., M.M. selaku dosen
mata kuliah Perilaku Organisasi yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 2 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Pengertian Budaya Organisasi .........................................................................3


B. Sejarah Budaya Organisasi...............................................................................3
C. Karakteristik Budaya Organisasi......................................................................4
D. Faktor-faktor Budaya Organisasi......................................................................6
E. Dampak Budaya Organisasi..............................................................................7
F. Implementasi Budaya Organisasi ....................................................................7

BAB III PENUTUP.....................................................................................................9

A. Kesimpulan ......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki sifat bersosialisasi, bekerja sama, dan
pastinya membutuhkan bantuan orang lain. Organisasi merupakan sebuah wadah
untuk bekerja sama dan menyatukan berbagai pemikiran setiap manusia yang berbeda
untuk mencapai satu tujuan bersama. Tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh suatu
organisasi biasanya berkaitan erat dengan kualitas kinerja dari para anggotanya,
sehingga suatu organisasi dituntut untuk selalu menambangkan dan meningkatkan
kinerja para anggotanya agar tujuan suatu organisasi dapat terealisasikan dengan baik.
Adapun baik atau buruknya kinerja dari angota didukung dengan bagaimana
produktivitas organisasi, sehingga pimpinan organisasi harus memperhatikan kinerja
para anggotanya demi kemajuan organisasi.
Peningkatan kinerja anggota berkaitan erat dengan cara bagaimana organisasi
mengembangkan budaya organisasi yang ada. Setiap organisasi memiliki budaya
organisasinya masing – masing. Hal inilah yang menjadi ciri khas suatu organisasi.
Ciri khas suatu organisasi menjadi identitas suatu organisasi dimata pihak lain.
Budaya organisasi berpacu pada hubungan yang unik norma – norma, nilai – nilai,
kepercayaan, serta cara berperilaku yang menjadi ciri kelompok untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Dalam penerapannya, budaya organisasi perlu dipahami dan
dipraktikan oleh para anggota yang terlibat di dalamnya. Budaya organisasi memiliki
dampak efisiensi dan efektivitas organisasi dan pemberdayaan pegawai (employee
empowerment) di suatu organisasi.
Tidak hanya di dalam organisasi saja, dalam dunia kerja pun budaya organisasi
termasuk faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Perilaku organisasi
dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja. Selain berpengaruh terhadap
kinerja karyawan budaya organisasi pun berkaitan erat dengan kepuasan kerja para
karyawan di suatu perusahaan. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu keadaaan
emosional dimana karyawan merasakan senang atau tidaknya pekerjaan mereka
menurut pandangan mereka (Handoko, 1998, dalam Widodo, 2006). Apabila
pandangan karyawan terhadap budaya organisasi dalam perusahaan baik, maka

1
mereka akan merasa puas terhadap pekerjaannya. Sedangkan bila menurut pandangan
mereka cenderung tidak baik, maka mereka akan merasa tidak puas dengan pekerjaan
mereka (Robbins dan Judge, 2008). Untuk itu penulis ingin membahas lebih dalam
mengenai budaya organisasi dalam suatu organisasi maupun dalam dunia kerja. Agar
lebih memahami lebih baik bagaimana budaya organisasi dan bagaimana kita dapat
menilai budaya organisasi diberbagai tempat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari budaya organisasi?
2. Bagaimana sejarah dari budaya organisasi?
3. Apa saja karakteristik dari budaya organisasi?
4. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi budaya organisasi?
5. Bagaimana dampak dari budaya organisasi?
6. Bagaimana implementasi dari budaya organisasi baik dari lingkungan masyarakat
umum maupun dalam lingkungan sekolah atau perkuliahan?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penjelasan pengertian dari budaya organisasi.
2. Untuk mengetahui sejarah dari budaya organisasi.
3. Untuk mengetahui karakteristik dari budaya organisasi.
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi budaya organisasi.
5. Untuk mengetahui dampak – dampak dari budaya organisasi.
6. Untuk mengetahui pengimplementasian dari budaya organisasi baik dari
perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Organisasi


Budaya organisasi merupakan sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi dalam
sebuah organisasi ataupun kehidupan masyarakat sehari-hari, hal ini tidak terlepas
dari ikatan budaya yang diciptakan. Budaya organisasi berkaitan dengan norma
perilaku dan nilai-nilai yang dipahami serta diterima oleh semua anggota organisasi
dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut. Asal
muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal
kebiasaan atau ideology. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi
satu kesatuan. Secara sederhana, budaya organisasi juga dapat diartikan bagaimana
segala sesuatu diselesaikan di tempat tersebut. Budaya dalam sebuah organisasi
melibatkan sekumpulan pengalaman, filosofi, ekspektasi dan juga nilai yang
terkandung di dalamnya yang nanti akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari
inner working, interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai ekpsktasi di
masa depan. Selain itu, budaya organisasi juga berguna sebagai alat untuk
menentukan arah organisasi dan mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang
tidak. Tanpa budaya organisasi yang kokoh, kinerja para anggotanya tidak dapat
berjalan secara optimal. Itu sebabnya, budaya organisasi menjadi hal yang krusial
untuk dimiliki setiap organisasi atau perusahaan.

B. Sejarah Budaya Organisasi


Kata budaya (budaya) pertama kali muncul pada Tahun 1871 dikemukakan oleh
Edward B. Taylor yang merupakan seorang antropologis. Budaya menurut Taylor
dalam Brown (1998:4) adalah pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat
dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota
perkumpulan atau komunitas tertentu. Definisi ini dikembangkan lebih lanjut dalam
disiplin ilmu sosiologi. Bahkan sosiologilah yang kemudian secara luas menggunakan
kata ini untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kelompok
masyarakat atau komunitas tertentu. Dalam sosiologi, budaya diterjemahkan sebagai
kumpulan simbol, mitos dan ritual yang penting dalam memahami sebuah pengertian
sosial.

3
Perkembangan selanjutnya dari konsep budaya ini dibahas oleh banyak pakar
organisasi. Kata budaya menjadi bagian yang erat dengan beragam aspek
pengembangan organisasi. Pada saat ini dikenal istilah budaya organisasi (Brown,
1998:5-6). Konsep budaya organisasi mulai mendapat perhatian sebagai faktor
keberhasilan organisasi sejak tahun 1980-an, ketika Peters and Waterman dalam
Alvesson (2002:2). Identifikasi karakteristik dari perusahaan-perusahaan di Amerika
Serikat (AS) yang sangat penting. Karya Ouchi (1981) yang membahas tentang kunci
keberhasilan perusahaan Jepang yang beroperasi di Amerika Serikat juga peranan
budaya organisasi yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan Jepang tersebut.

C. Karakteristik Budaya Organisasi


1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko
Budaya organisasi memiliki karakteristik yang mendorong anggota atau
karyawannya lebih inovatif dan berani mengambil risiko. Karena, setiap anggota
organisasi memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi, bebas dalam bekerja dan
memiliki banyak peluang untuk inisiatif dalam organisasi. Sehingga, mereka perlu
didorong untuk melakukan inovasi. Di sisi lain, seluruh anggota juga harus lebih
berani mengambil risiko ketika berinovasi. Inovasi adalah proses atau hasil
pengembangan mobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki suatu produk maupun sistem. Sedangkan, risiko
adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang terjadi karena sebuah proses yang
sedang berlangsung maupun dari kejadian yang akan datang.
2. Perhatian terhadap detail
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik perhatian pada berbagai hal lebih
detail mengenai sejauh mana anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis,
dan perhatian pada hal-hal detail. Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para
anggotanya untuk bekerja lebih detail, analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi
tidak hanya menciptakan tujuan dan harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi
juga memiliki struktur jelas terhadap pekerjaan anggota atau karyawannya.
3. Orientasi hasil
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yang lebih fokus pada hasil
daripada teknik dan proses untuk mencapai hasil tersebut. Maksudnya, perusahaan
atau organisasi lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target karyawannya.
Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang

4
tinggi untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan
mampu mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami
hubungan antara perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.
4. Orientasi orang
Karakteristik budaya organisasi lainnya adalah organisasi yang memberikan fokus
terbesarnya pada anggota atau karyawan. Karena, anggota organisasi atau
karyawan perusahaan adalah aset terbesarnya. Orientasi adalah suatu proses atau
upaya seseorang atau kelompok dalam memahami keadaan di sekitarnya. Dalam
kontak budaya organisasi, suatu organisasi bisa berorientasi pada anggotanya yang
turut bergabung. Maka, manajemen biasanya mempertimbangkan efek dari hasil
setiap keputusannya pada orang-orang yang bekerja dalam organisasi atau
perusahaannya. Tapi, beberapa organisasi bisa mengesampingkan karakteristik
budaya organisasi ini.
5. Orientasi tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya,
pemimpin memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim
tersebut, bukan pada individu. Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja
yang diorganisasikan sekitar anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk
mendukung kerjasama. Pemimpin organisasi bisa memberikan dukungan berupa
komunikasi yang jelas, sikap ramah, motivasi dan bimbingan kepada semua
anggota organisasi.
6. Agresivitas
Karakteristik budaya organisasi juga termasuk agresivitas, yakni perilaku
menyerang orang lain atau memusuhi orang lain dengan bentuk pernyataan tegas,
pemaksaan diri dan dominasi kekuasaan. Dalam budaya organisasi, agresivitas
adalah suatu kondisi di mana setiap anggotanya cenderung lebih kompetitif dan
agresif. Karakteristik budaya organisasi ini juga bisa diartikan sebagai adanya
toleransi konflik. Budaya organisasi yang kuat akan mampu menyelesaikan
permasalahan atau konflik internal dengan baik. Sebab, organisasi tersebut
memiliki toleransi terhadap konflik yang sangat tinggi.
7. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisme, populasi, komunitas
atau ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau meredam sejumlah
gangguan maupun tekanan dari luar. Budaya organisasi harus memiliki

5
karakteristik stabilitas, yang mana kegiatan-kegiatan organisasi lebih fokus dalam
mempertahankan status quo sebagai lawan dari perkembangan.

D. Faktor-faktor Budaya Organisasi


1. Motivasi
Hal yang memotivasi karyawan untuk bekerja bermacam-macam bentuknya.
Seperti apresiasi terhadap pekerjaan yang dikerjakan karyawan, berupa gaji, atau
perhatian dari lingkungan kerja.
2. Gaya Manajemen dan Kepemimpinan
Struktur organisasi perusahaan juga dapat mempengaruhi gaya manajemen dan
kepemimpinan. Hal yang dipengaruhi struktur organisasi yaitu: kegiatan
organisasi dan mengendalikan karyawan, kegiatan memimpin dan mengendalikan.
3. Komunikasi
Komunikasi yang efektif berdampak baik bagi budaya perusahaan. Komunikasi
yang efektif mempermudah bagian manajemen melakukan sosialisasi tujuan dan
misi perusahaan, menginformasikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan, dan
mengumumkan aturan perusahaan. Struktur organisasi dan Karakteristik bidang
yang digeluti organisasi mempengaruhi budaya yang berlaku di dalam organisasi
tersebut. Perusahaan yang berada di bidang kreatif mempunyai budaya organisasi
yang berbeda dengan organisasi pemerintah.
4. Tingkat Formalitas Organisasi
Organisasi yang memiliki tingkat formalitas yang tinggi memiliki kebiasaan
menghindari sesuatu yang tidak pasti, dan berpegang pada peraturan yang tertulis.
Sedangkan, pada organisasi dengan formalitas yang rendah, karyawan diajarkan
menghadapi keadaan yang tidak pasti dengan cara kreatif dan mandiri.
5. Nilai Individu dalam Organisasi
Nilai-nilai yang dianut setiap individu dalam organisasi juga mempengaruhi
keseluruhan budaya organisasi. Seperti nilai waktu, kerja, diri, tindakan, dan
efisiensi. Contohnya, bila pada suatu organisasi ada individu tidak menghargai
nilai kejujuran, maka perusahaan tersebut juga tidak menjunjung tinggi nilai
kejujuran.

6
E. Dampak Budaya Organisasi
Kesinambungan organisasi sangat tergantung pada budaya yang dimiliki, budaya
organisasi dapat dapat memberikan dampak sebagai daya saing andalan organisasi
dalam menjawab tantangan dan perubahan. Budaya organisasi pun dapat berfungsi
sebagai rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi atau arah pandang
anggota terhadap suatu permasalahan, sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa dampak budaya organisasi dalam (Sikuyagora 2010) yaitu:
1. Budaya organisasi membentuk perilaku staff dengan mendorong pencampuran
core values dan perilaku yang diinginkan sehingga memungkinkan organisasi
bekerja dengan lebih efisien dan efektif meningkatkan konsistensi, menyelesaikan
konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol.
2. Budaya organisasi membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang
satu dengan organisasi lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang
berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan
kegiatan yang ada di dalamnya.
3. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota; dengan budaya yang kuat
anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas
organisasinya.
4. Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu,
menjaga stabilitas organisasi; komponen-komponen organisasi yang direkatkan
oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi internal organisasi
relatif stabil.

Keempat manfaat tersebut menunjukkan bahwa budaya dapat membentuk perilaku


dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, nilai-nilai
yang ada dalam organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada diri setiap anggota.

F. Implementasi Budaya Organisasi di Perusahaan


1. Lion Air
Perusahaaan ini dirikan oleh Kusnan dan Rusdi Kirana, perusahaan maskapai
penerbangan Lion Air memiliki reputasi budaya organisasi yang cukup baik.
Rusdi sering melakukan pertemuan dengan para karyawannya untuk

7
mendiskusikan ide- ide yang dapat meningkatkan perusahaan. Budaya
transparansi ini sering mendapatkan pujian dan menjadi insipirasi bagi setiap
karyawannya. Dari Lion Air, kita perlu memahami bahwa dengan memberikan
kebebasan kepada setiap karyawannya dalam berpendapat dapat memudahkan
hubungan positif yang terbentuk antaran karyawan dan perusahaannya.
2. Google
Selama bertahun - tahun Google menerapkan budaya kerja kasual dan terkesan
santai. Lingkungan seperti ini, dapat membuat karyawannya merasa bebas untuk
mengutarakan ide dan menunjukkan potensi terbaiknya. Selain itu, Google juga
menerapkan transparansi informasi. Direktur Pengembangan SDM Google,
Laszlo Bock, menyebutkan bahwa setiap karyawan dapat mengakses seluruh
informasi terkait rencana dan langkah perusahaan, serta hal apa saja yang sedang
dikerjakan oleh rekan kerjanya. Hal ini dapat menimbulkan kepercayaan pada
setiap karyawannya.
3. Facebook
Didirikan oleh Mark Zuckerberg, Facebook memiliki budaya kerja yang dapat
mendorong karyawannya untuk bersikap kompetitif, namun tetap nyaman untuk
bekerja di dalamnya. Karyawan Facebook diberikan kebabasan untuk memberikan
kritik dan saran kepada para manajernya dan perusahaan ini tidak membatasi
ruang kerja karyawannya. Hal itu terbukti bahwa Mark Zuckerberg berkerja di
ruang yang sama dengan karyawannya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya organisasi adalah sebagai perangkat sistem nilai-nilai, keyakinan-keyakinan
asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah berlaku, disepakati dan diikuti oleh para
anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya. Kesinambungan organisasi sangat tergantung pada budaya yang
dimiliki, budaya organisasi dapat memberikan dampak sebagai daya saing dalam
menjawab tantangan dan perubahan. Budaya organisasi juga dapat berfungsi sebagai
rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi atau arah pandang anggota
terhadap suatu permasalahan, sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam pencapaian
tujuan organisasi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Habudin. (2020). Budaya Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara. Vol. 1 (1). 23-
32. https://dokumen.tips/documents/sejarah-budaya-organisasi.html. Diakses tanggal
2 Maret 2022. 07.30 WIB.

Agnita Yolanda, Sundari, (2015), Analisis Budaya Organisasi Pada Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) Medan, Jurnal Administrasi Bisnis, Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik LP31 Medan

Dunggio, Swastiani.2020. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di


Kantor Camat Dungingi Kota Gorontalo. PUBLIK: Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, Administrasi Bina Taruna Gorontalo. Volume VII (1).

Ratnawati, Intan dan Chaterina Melina Taurisa.2012. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi
dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dlaam Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE).19(2):170 – 187

Admin. 2021. Faktor yang mempengaruhi budaya organisasi. https://actconsulting.co/apa-


saja-faktor-yang-mempengaruhi-budaya-organisasi/ . Diakses pada 02 Maret 2022
pukul 12.08

Naomi,Clara. 2021. Pengertian dan Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja.
https://lifepal.co.id/media/contoh-budaya-organisasi/ . Diakses pada Kamis 3 Maret
2022 pukul 16.55

10

Anda mungkin juga menyukai