Anda di halaman 1dari 13

BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI

Dosen Pemangku

Dr. Harry Soesanto, M.kes

Disusun Oleh :
Raden Rafi Radhiansyah (12020121140142)
Nadya Nauli Diau ( 12020121130093)
Novia Wardhany Purwanto (12020121140165)
Kevin Ferdi Wahyudi (12020121140140)
Syifa Zakiyya Putri (12020121140235)
Muhammad Akhdan P (12020121140168)
Indah Puspitaning T P (12020121120007)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul 
“BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI.”

Adapun beberapa tujuan dalam penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya budaya dan lingkungan dalam suatu
organisasi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata kuliah Pengantar


Manajemen. Dan juga dalam penyusunan makalah ini banyak pengetahuan dan wawasan
yang baru saya dapatkan. Sehingga tujuan dari menyusun makalah ini untuk menambah
wawasan dan pengetahuan, tentang Pentingnya Budaya dan Lingkungan Organisasi kepada
penyusun dan pembaca makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi ilmu
dan pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 2 September 2021


Penyusun
DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar…………………………………………...I
II. Dafrar Isi…………………………………………………II
III. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………...1

B. Rumusan Masalah…………………………………...2

C. Tujuan……………………………………………….2

IV. BAB II PEMBAHASAN


1.1. Manajemen……………….……………………3
1.2. Fungsi Manajemen…………………………….5
1.3. Fungsi Manajemen dalam Organisasi…………7
1.4. Organisasi……………………………………..8
1.5. Greeneration Foundation Indonesia…………..9
1.6. Bebas Sampah ID…………………………….11
V. BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………20
VI. Daftar Pustaka……………………………………………22

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya merupakan akal budi, secara umum, budaya dapat diartikan sebagai suatu cara
hidup yang terdapat pada sekelompoh manusia, yang telah berkembang dan diturunkan dari
generasi ke generaasi dari sesepuh kelompok tersebut. Budaya juga dapat dimaknai sebagai
sebuah keteraturan dalam sebuah lingkungan, yang tercipta atas keterbiasaan yang memiliki
tujuan dan nilai guna yang baik dalam mengatur kehidupan.

lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup serta mempengaruhi
makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung
lingkungan adalah sebuah Kawasan, atau ruang lingkup dimana kita berada untuk
berinteraksi dan beraktivitas seperti kehidupan biasanya

Organisasi adalah sebuah perkumpulan yang terkumpul dalam satu wadah,melakukan


kolaborasi secara sistematis dan terkendali untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi juga
memiliki makna yaitu sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja
sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.

1.2 Rumusah Masalah

1. Apa pengertian budaya?


2. Apa makna dari lingkungan?
3. Apa pengertian dari Organisasi?
4. Apa bentuk budaya dalam sebuah organisasi?

1
5. Perlunya Budaya dan Lingkungan dalam sebuah Organisasi?

1.3 Tujuan makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa pentingnya Budaya dan
lingkungan dalam sebuah Organisasi, dan mengerti apa saja peranan dan manfaat dari
Budaya pada Organisasi dan manfaat sebuah Lingkungan dalam sebuah Organisasi. Dengan
demikian dari makalah ini, pembaca mengetahui apa saja Tujuan, Manfaat, serta Peranan dari
Budaya dan Lingkungan dalam Organisasi.
1.4 Manfaat makalah

1. Mengetahui gambaran budaya organisasi, sehingga ketika kita akan memasuki dunia kerja,
kita sudah paham apa yang harus disesuaikan dengan budaya organisasi
2. Memahami lingkungan yang terlibat dalam organisasi baik internal dan eksternal agar kita
tahu pihak-pihak mana saja yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi khususnya
perusahaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya Organisasi


Budaya Organisasi (Organizational Culture) merupakan sehimpunan nilai, prinsip, tradisi, dan
cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi perilaku serta tindakan
para anggota organisasi.

2.2 Tujuh Dimensi Budaya Organisasi

1. Inovasi dan Pengambilan Resiko


Yaitu seberapa besar organisasi mendorong para karyawannya untuk bersikap inovatif dan berani
mengambil resiko.
2. Stabilitas
Seberapa besar organisasi menekankan pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai
keputusan dan Tindakan.
3. Agresivitas
Seberapa besar organisasi mendorong para karyawannya untuk saling bersaing, ketimbang saling bekerja
sama.
4. Orientasi Tim
Seberapa besar organisasi menekankan pada kerja kelompok (tim), ketimbang kerja individu, dalam
menyelsaikan tugas-tugas.
5. Orientasi Manusia
Seberapa jauh organisasi bersedia mempertimbangkan factor manusia (karyawan) di dalam pengambilan
keputusan manajemen.
6. Orientasi Hasil
Seberapa besar organisasi menekankan pada pencapaian sasaran (hasil), ketimbang pada cara mencapai
sasaran (proses)
7. Perhatian pada Detail

1
Seberapa dalam ketelitian, analisis, dan perhatian pada detail yang dituntut oleh organisasi dari para
karyawannya.

2.3. Perbedaan Budaya Kuat dan Budaya Lemah

a. Budaya kuat

• nilai nilai yang diterima secara luas


• budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa yang dipandang
berharga dan penting
• sebagian besar karyawan bisa mengungkapkan kisah mengenai sejarah atau pahlawan perusahaan
• para karyawan sangat mengidentikan jati diri mereka dengan budaya organisasi
• terdapat kaitan yang erat di antara penerima nilai nilai dan perilaku para anggota organisasi

b. Budaya Lemah

• nilai nilai hanya dianut oleh segolongan orang saja biasanya kalangan manajemen puncak

• budaya memberikan pesan yang saling bertolak belakang mengenai apa yang dipandang

berharga dan penting

• karyawan hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai sejarah atau pahlawan organisasi

• para karyawan tidak begitu pedulu dengan identitas budaya organisasi mereka

• tidak ada kaitan yang kuat diantara nilai nilai dan perilaku para anggota organisasiBagaimana

Para Karyawan Mempelajari Budaya

1
2.4. Para karyawan mempelajari budaya dapat melalui berbagai cara seperti :

a. Cerita yaitu kenangan atas berbagai kejadian atau orang - orang penting seperti kisah pendirian
organisasi, pelanggaran peraturan yang parah, reaksi atas kesalahan kesalahan dimasa sila. untuk itu cerita
dapat membantu karyawan memahami budaya organisasi, dan memberikan jembatan diri dari masa dulu
ke masa sekarang melalui organisasi

b. Acara Simbolis/Ritual yaitu serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
sebuah organisasi dengan tujuan mengekspresikan dan memperkuat nilai nilai yang dianggap penting
oleh organisasi

c. Simbol Kebendaan yaitu menyampaikan pesan kepada karyawan tentang siapa yang dianggap penting
dan dan perilaku semacam keberanian yang dianggap patut dalam organisasi

d. Bahasa yaitu sebuah cara untuk mengasosiasikan serta menyatukan para anggota kedalam
kesehariannya dan bahasa dapat dijadikan sebagai identitas bersama yang mengikat dan menyatukan para
anggota organisasi

2.5 Bagaima Terbentuknya Budaya Organisasi


Proses terbentuknya budaya dalam organisasi yakni munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar
yang kemudian tertanam dalam suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari
perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau puncak.

2.6 Fungsi Budaya dalam Organisasi


Budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang membentuk sikap
serta perilaku karyawan.

Pengertian Lingkungan Intrenal

1
Lingkungan internal (internal environment) adalah kondisi dan kekuatan dalam suatu organisasi
berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi sehari-hari, dan berpengaruh terhadap
setiap program, kebijakan, hingga denyut nadinya organisasi.

elemen-elemen penting dari lingkungan internal yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah
bisnis:
1. Sumber daya fisik seperti lokasi, peralatan, dan fasilitas perusahaan
2. Sumber daya manusia seperti karyawan dan manajemen
3. Sumber daya keuangan seperti pendanaan, peluang investasi dan sumber pendapatan.
4. Manajemen proses, yang mengatur bagaimana sumber daya internal dapat dialokasikan secara
efektif dan efisien sesuai dengan [[strategi perusahaan]]. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan
budaya, kepemimpinan, praktik-praktik terbaik dan lain sebagainya.

Kualitas kepemimpinan dan karyawan


Kepemimpinan perusahaan adalah faktor internal yang penting. [[Gaya kepemimpinan]] dan
[[gaya manajemen]] lainnya mempengaruhi budaya organisasi. Seringkali, perusahaan menyediakan
struktur formal melalui pernyataan misi dan visi mereka.
Kekuatan karyawan juga merupakan faktor internal penting lainnya. Karyawan yang termotivasi,
pekerja keras dan berbakat adalah yang ideal. Mereka akan menghasilkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak termotivasi dan kurang berbakat.

Pengertian Lingkungan Extrenal

Lingkungan eksternal adalah Lembaga yang berada di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi
kinerja perusahaan tersebut.

Lingkungan eksternal :

1. Lingkungan khusus :
Lingkungan yang berdampak langsung dan segera terhadap keputusan manajer, serta relevan
bagai pencapaian perusahaan :
 Konsumen
 Pelanggan

1
 Pemasok
 Pesaing
 Penekan

2. Lingkungan umum
 Kondisi ekonomi : inflasi, nilai tukar dolar, tingkat suku bunga kredit, indeks pasar saham
 Politik dan hukum : beberapa peraturan pemerintah mengurangi keleluasaan manajer
 Sosial budaya : menyesuaikan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi
 Demografi : kecendrungan karakteristik populasi negara tertentu
 Teknologi : Perusahaan yang memenangkan persaingan adalah perusahaan yang adaptif
 Globalisai : Untuk dapat memenangkan persaingan global, perusahaan harus dapat
meningkatkan efisiensi dan inovasi

3. Dimensi yang menyebabkan ketidakpastiaan lingkungan


Dua dimensi ketidakpastiaan lingkungan adalah derajat perubahan dan derajat kerumitan
lingkungan organisasi.

4. Pentingnya Stakeholder bagi Organisasi


Pemangku kepentingan adalah pihak yang turut berkepentingan terhadap tindakan manajer.
Pihak-pihak ini dapat terpengaruh atau mempengaruhi organisasi.
Pemangku internal : karyawan yang menerima pengaruh dari kegiatan organisasi
Pemangku eksternal :
 Masyarakat pada umumnya adalah lingkungan eksternal bagi perusahaan. Perusahaan tidak
boleh menyebabkan kerusakan lingkungan (eksternalitas negatif bagi masyarakat). Oleh
karena itu hadir pemerintah sebagai regulator untuk mencegah atau mengurangi perusakan
lingkungan oleh perusahaan.
 Pemegang saham atau shareholder atau stockholder) adalah seseorang atau badan hukum
yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham
adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa
efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah
sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang
sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka. ketersediaan
modal memengaruhi kegiatan apa yang realistis untuk dilakukan. Para Pemegang saham
mempunyai hak untuk ambil bagian di dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan hak
suara yang dimilikinya berdasarkan nilai besar kecil saham yang dimiliki oleh masing-masing.
Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar juga hak suara yang
dimiliki untuk mengontrol kegiatan operasional perusahaan. Selain itu risiko yang akan
ditanggung jika suatu saat perusahaan bankrut atau pailit juga sesuai dengan
kepemilikannya.
 Pemasok memiliki fungsi yang sangat penting di dalam setiap tahap siklus peredaran produk
barang maupun jasa. Dalam hal ini peranan penting pemasok adalah mulai dari penyediaan
sumber bahan baku untuk membantu meningkatkan produksi, dan untuk menemukan
pilihan yang lebih baik untuk bahan baku di saat pasar mulai jenuh. Sebuah perusahaan

1
perlu bekerja sama dengan pemasok mereka untuk mendapatkan bahan baku yang terbaik
untuk produk mereka.
 Media adalah publikasi citra dan kinerja perusahaan/produk. Perusahaan menggunakan
strategi pemasaran lewat media agar menarik minat konsumen untuk membeli barang atau
menggunakan jasa yang diproduksi perusahaan tersebut.
 Pemerinrah adalah stakeholder bagi organisasi perusahaan. Hubungan keduanya adalah
government relation yang merupakan suatu hubungan perusahaan dengan
pemerintah, yang erat hubungannya dengan lembaga legislative, peraturan
pemerintah dimana dalam hal ini, public relation memerlukan keahlian khusus untuk
mencapai hasil positif yang dapat diterima oleh public melalui perencanaan
pmerintahan. Government relations dapat bergerak dalam bidang bidang seperti
alokasi , kesehatan , pertahanan, energy, lingkungan, jasa keuangan, keamanan
dalam Negara, kebijakan pajak, telekomunikasi dan trasportasi. Praktisi public
relation dalam hal ini bertugas sebagai konsultan/memecahkan/menasehi
pemerintah dalam hal hal tertentu.
 Asosiasi Dagang adalah Organisasi yang terdiri dari pebisnis, produsen, bahkan individu
yang bergerak dalam bidang usaha. Asosiasi Dagang mempunyai tujuan untuk
memajukan kepentingan bersama. Selain itu, asosiasi dagang juga dibentuk untuk
menjadi forum komunikasi dan diskusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
yang muncul dalam bidang hubungan industrial.
 Pesaing untuk analisis opportunity dan threat bagi pesaing untuk inovasi produk
 Pelanggan adalah individu atau khalayak yang mengonsumsi barang/jasa perusahaan.
Perusahaan memperoleh untung hasil dari transaksi dengan konsumen.

5. Empat pendekatan khusus untuk mengelola hubungan dengan pemangku kepeentingan :


1) Hanya sebatas mengamati dan memonitor lingkungan
2) Berinteraksi secara rutin
3) Melakukan pengelolaan secara langsung untuk mengatasi kondisi tertentu
4) Membangun kemitraan secara lebih eksplisit
Poin di atas membentuk hierarki/tingkatan dari pendekatan paling biasa sampai pendekatan
paling eksklusif. Faktor-faktor penentu tingkatan pendekatan manajer terhadap pemangku
kepentingan :
 Seberapa penting stakeholder eksternal tersebut
 Apakah stakeholder tersebut dapat menentukan keputusan organisasi
 Ketidakpastiaan lingkungan yang rendah/tinggi

1
DAFTAR PUSTAKA

Robbins.S.P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Robbins, Stephen. 2002. Organizational Behaviour, Tent Edition (Perilaku Organisasi Edisi Ke
Sepuluh). Jakarta : PT.Macanan Jaya Cemerlang
Harahap, Pahlawansjah. 2011. Budaya Organisasi (Organizational Culture). Semarang:
Semarang University Press.
Thian Alexander. 2021. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai