PERILAKU ORGANISASI
Kelompok 5:
Aula Intan Marlina 1326101220006
Assyifa Aura Nurrais 1326101220011
Davina Aura Felysia 1326101220018
Fathonnah Fitria Rahmadani 1326101220020
Dina Rosaliska 1326101220030
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Makalah dengan judul “Hubungan
Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan” ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
syarat nilai mata kuliah Perilaku Organisasi. Selain itu juga penyusunan makalah ini
bertujuan untuk membantu mahasiswa(i) mengenal dan memahami tentang hubungan
antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan disuatu organisasi atau perusahaan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Liana Fitriani Hasymi,
S.Pi.,M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi. Berkat tugas yang
diberikan ini dapat menambah wawasan kami terkait topik yang diberikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
banyak melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharapkan
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
~Tim Penulis~
ii
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana budaya organisasi dapat memengaruhi kinerja karyawan disuatu
organisasi atau perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
8. Mangkunegara: budaya organisasi adalah seperangkat asumsi, nilai-
nilai, dan norma yang digunakan sebagai pedoman perilaku anggota
organisasi.
9. Robbins dan Judge: budaya organisasi adalah sistem pengertian bersama
yang membedakan organisasi dari yang lain.
10. Kinicki dan Fugate: budaya organisasi adalah kumpulan asumsi yang
memengaruhi cara organisasi mempersepsikan, berpikir, dan merespons
lingkungan.
Indikator budaya organisasi dapat dibagi menjadi tiga kategori:
a. Budaya Birokrasi: ini mencirikan budaya organisasi yang terfokus pada
pengaturan, perintah, dan aturan.
b. Budaya Inovatif: budaya ini memberikan kebebasan kepada anggotanya
untuk berpikir, menyatakan pendapat, dan bekerja secara kreatif.
c. Budaya Suportif: budaya ini menekankan hubungan interpersonal yang baik,
seperti harmoni, keterbukaan, persahabatan, kerja sama, dan kepercayaan
dalam interaksi komunikasi.
Budaya organisasi memainkan peran kunci dalam membentuk identitas dan kinerja
organisasi. Hal ini penting bagi organisasi untuk memahami dan mengelola budaya
mereka dengan baik, karena ini dapat memengaruhi sejauh mana organisasi berhasil
beradaptasi dengan perubahan dan mencapai tujuannya.
4
2. Meningkatkan Komitmen: melalui pembentukan norma dan nilai yang
bersifat inspirasional, budaya organisasi dapat memperkuat komitmen
terhadap misi organisasi.
3. Membentuk Perilaku: budaya organisasi membentuk perilaku dengan
menetapkan standar perilaku yang efektif, membantu dalam kontrol tugas
dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.
4. Mendukung Desain Manajemen: budaya organisasi dapat membantu
dalam merancang sistem pengendalian manajemen yang efisien dan sistem
kompensasi yang sesuai untuk eksekutif dan karyawan.
Beberapa jenis budaya organisasi yang umum dikenal, menurut Kreitner dan
Kinicki (2013), meliputi:
1. Budaya Konstruktif: dimana pegawai didorong untuk berinteraksi dan
bekerja untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi mereka.
2. Budaya Pasif-Defensif: bercirikan keyakinan yang memungkinkan bahwa
pegawai berinteraksi dengan pegawai lain dengan cara yang tidak
mengancam keamanan kerja sendiri.
3. Budaya Agresif-Defensif: mendorong pegawainya untuk mengerjakan
tugasnya dengan kerja keras untuk melindungi keamanan kerja dan status
mereka.
Selain itu, studi menunjukkan bahwa budaya organisasi berkontribusi secara positif
terhadap kinerja pegawai. Pengelolaan budaya organisasi yang baik akan mendorong
perilaku positif, dedikatif, dan produktif dari pegawai. Budaya organisasi yang
dikelola dengan baik juga dikaitkan dengan peningkatan kinerja karyawan, yang
menggambarkan betapa pentingnya peran budaya organisasi dalam meningkatkan
hasil organisasi.
Budaya organisasi dapat dipahami sebagai sekumpulan nilai, norma, dan etika kerja
yang dipegang bersama oleh semua anggota organisasi. Melalui pengaruhnya
terhadap perilaku individu, budaya organisasi dapat memberikan kepuasan dan
penghargaan kepada karyawan, mendorong komitmen terhadap perusahaan, dan
pada akhirnya memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
5
Pengenalan istilah "budaya organisasi" ke dalam literatur pada awal 1980-an
menandai popularitasnya yang cepat. Budaya organisasi merupakan fenomena
kolektif yang terbentuk dari semua gagasan, nilai, dan tradisi yang diadopsi oleh
anggota organisasi dari lingkungan sosial mereka. Melalui nilai, keyakinan, dan
perilaku yang dikembangkan dari waktu ke waktu, budaya organisasi menentukan
fungsi dan efektivitas organisasi secara keseluruhan.
6
4. Kontrol Alat: kontrol alat yang digunakan adalah peraturan-peraturan atau
norma-norma yang berlaku didalam suatu organisasi atau perusahaan.
5. Pengarahan: sejauh mana organisasi atau perusahaan dapat menciptakan
dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan
tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi.
7
karyawan juga merupakan salah satu ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya.
Pentingnya kinerja karyawan terlihat dari kontribusi yang diberikan kepada
perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pekerjaan. Kinerja karyawan
digunakan sebagai ukuran prestasi kerja dan merupakan landasan untuk
membandingkan hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karyawan. Kinerja
adalah cerminan dari kemampuan, profesionalisme, komitmen, dan keseriusan
karyawan dalam menjalankan tugasnya.
8
1. Kualitas Kerja: dinilai dari ketepatan, keterampilan, ketelitian, dan
keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Kuantitas Kerja: karyawan dinilai berdasarkan seberapa baik mereka
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
3. Keandalan: evaluasi kinerja untuk menentukan apakah karyawan dapat
diandalkan dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan.
4. Sikap: termasuk sikap karyawan terhadap perusahaan, rekan kerja, dan
kerjasama.
• Menurut Mathis dan Jackson (2005):
1. Kuantitas Output: seberapa banyak output yang dihasilkan oleh
karyawan.
2. Kualitas Output: seberapa baik kualitas dari output yang dihasilkan.
3. Jangka Waktu Output: waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu output.
4. Kehadiran di Tempat Kerja: kehadiran dan ketepatan waktu karyawan
di tempat kerja.
5. Sikap Kooperatif: seberapa baik karyawan berinteraksi dan bekerja sama
dengan rekan kerja dan organisasi secara keseluruhan.
Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja karyawan
menurut Wibowo (2012), termasuk faktor nilai-nilai dan budaya organisasi,
manajemen strategis, manajemen sumber daya manusia, pengembangan organisasi,
desain kerja, fungsionalisasi, kerja sama, serta konteks organisasi.
9
2.6 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan
Dalam hal Budaya Organisasi, Ojo (2009) menunjukkan bahwa sangat penting bagi
perusahaan untuk mengembangkan budaya organisasi, sehingga karyawan dapat
mengidentifikasi dengan norma, nilai, dan budaya perusahaan dan dalam keadaan
seperti ini, mereka akan dapat meningkatkan kinerja mereka dan menjadi lebih
termotivasi. Setiap organisasi mewakili lingkungan belajar, karena ketika karyawan
baru dipekerjakan, mereka mulai belajar tentang budaya perusahaan dan
memutuskan apakah mereka dapat menerimanya dan berperilaku sesuai dengan itu.
Sangat penting bagi mereka untuk memutuskannya tepat waktu, karena ketika
budaya organisasi dirusak, karyawan mulai menunjukkan kinerja yang lebih rendah,
karena mereka tidak merasa seperti tim yang bersatu dan dapat mulai merasa tidak
cukup diterima. Banyak peneliti telah mempelajari sifat dan ruang lingkup budaya
organisasi dan pada akhirnya mereka semua sepakat bahwa ada pengaruh budaya
yang signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dan sangat penting bagi semua
karyawan dari satu perusahaan untuk mengambil bagian dalam budaya organisasi
dan berperilaku sesuai dengan itu. Ini juga membantu karyawan baru untuk melihat
berapa lama karyawan bekerja dalam tim dan menjadi bagian dari budaya organisasi
(Cero & Balic, 2023).
Menurut Nikpour (2016), melalui penelitiannya budaya organisasi tidak hanya
memiliki dampak langsung dan dampak positif terhadap kinerja organisasi, tetapi
juga secara tidak langsung memengaruhi kinerja organisasi dengan menggunakan
komitmen organisasi karyawan dan dampak tidak langsungnya lebih dari dampak
langsungnya. Budaya organisasi adalah kepribadian perusahaan yang tumbuh oleh
sistem nilai yang menimbulkan norma yang mengenai perilaku yang tercermin dalam
persepsi, sikap dan perilaku orang-orang yang ada di dalam organisasi ataupun
perusahaan tersebut dengan demikian budaya memengaruhi sebagian besar aspek
kehidupan organisasi atau perusahaan (Muis et al., 2018). Budaya organisasi yang
benar-benar dikelola sebagai alat manajemen akan berpengaruh dan menjadi
pendorong bagi pegawai untuk berperilaku positif, dedikatif dan produktif. Nilai-
10
nilai budaya itu tidak nampak, tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku
untuk menghasilkan efektivitas kerja (Sutrisno, 2010).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
1. Budaya organisasi merupakan aspek penting dalam pengelolaan sumber daya
manusia dan dalam membentuk perilaku dan sikap anggota organisasi. Ini
menciptakan norma-norma, nilai-nilai, dan asumsi yang mengarahkan
perilaku anggota organisasi, memengaruhi interaksi antara mereka, dan
membantu organisasi mengatasi tantangan eksternal dan masalah internal.
2. Budaya organisasi memainkan peran strategis dalam meningkatkan efektivitas
kinerja organisasi, khususnya kinerja pegawai. Ini berfungsi sebagai panduan
dalam menentukan arah organisasi, mengatur tindakan, alokasi sumber daya,
dan menghadapi tantangan dari lingkungan organisasi.
3. Ada beberapa faktor budaya organisasi yang disebutkan, yaitu: inisiatif
individu, integrasi, pola komunikasi, kontrol alat, dan pengarahan.
4. Kinerja merupakan hasil kerja seseorang pegawai selama periode tertentu
berbandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama.
5. Faktor kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh kapabilitas, kemahiran,
wawasan, rancangan kerja, karakter, motivasi kerja, kepemimpinan, gaya
kepemimpinan, kesenangan kerja, lingkungan kerja, kesetiaan, keterikatan,
disiplin, dan faktor lainnya, serta keberhasilan tim dalam organisasi.
6. Budaya organisasi adalah kepribadian perusahaan yang tumbuh oleh sistem
nilai yang menimbulkan norma yang mengenai perilaku yang tercermin dalam
persepsi, sikap dan perilaku orang-orang yang ada di dalam organisasi ataupun
perusahaan tersebut dengan demikian budaya memengaruhi sebagian besar
aspek kehidupan organisasi atau perusahaan.
12
3.2 Kesimpulan
Adanya hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan atau
anggota organisasi dapat tercermin dalam perilaku organisasi tersebut. Saat
karyawan meniru perilaku yang sesuai dengan budaya organisasinya maka akan
ada kepuasan tersendiri dan bahkan ada imbalan secara langsung atau tidak
langsung. Para karyawan diperusahaan yang budayanya kuat lebih komitmen pada
perusahaan mereka daripada karyawan di perusahaan yang budayanya lemah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, R., Sarita, B., dan Maharani, S. (2019). PENGARUH BUDAYA ORGANISASI
DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI REKTORAT
UNIVERSITAS HALU OLEO Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP). 4
(No.1 (2)): 132-155.
Habudin. (2020). Budaya Organisasi Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara. 1 (1): 23-32.
Jufrizen dan Rahmadhani, K.N. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Moderasi Jurnal Manajemen
dan Bisnis Dewantara. 3 (1): 66-79.
Muis, M.R., Jufrizen, J., dan Fahmi, M. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Syariah. 1 (1): 9-25.
14
Munandar, W.A., Samsudin, A., dan Komariah, K. (2020). Penerapan Budaya Organisasi
terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan (Studi pada CV. Desain & Bangunan
Sukabumi) Jurnal Pendidikan Ekonomi. 8 (1): 28-36.
15