Anda di halaman 1dari 12

MENGELOLA BUDAYA ORGANISASI

MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU: Bapak Yayan Sopiana S.AP.,M.AP

Disusun Oleh:
Muhamad Ilham Septiana
1228010121

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan berjudul “Mengelola Budaya Organisasi” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Yayan Sopiana S.AP.,M.AP
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Yayan Sopiana S.AP.,M.AP selaku Dosen
Mata kuliah Teori Organisasi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandung, 28 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Teori Organisasi ........................................................................................................ 3
B. Pengertian Budaya Organisasi .................................................................................................... 3
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Organisasi ............................................................ 4
D. Cara Mengelola Budaya Organisasi ............................................................................................ 5
E. Manfaat Mengelola Budaya Organisasi ...................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya organisasi merupakan topik yang sangat penting dalam sebuah perusahaan atau
organisasi karena dapat mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan, termasuk
kepuasan karyawan dan pelanggan. Namun, masih banyak perusahaan yang belum memahami
pentingnya mengelola budaya organisasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman
yang mendalam tentang manajemen budaya organisasi agar perusahaan dapat mencapai
tujuannya dan menciptakan lingkungan kerja yang baik.
Pentingnya budaya organisasi semakin disadari di era digital saat ini, dimana perusahaan
harus cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan kompleks.
Budaya organisasi yang kuat dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk mengatasi
tantangan bisnis ini karena dapat meningkatkan kolaborasi, kreativitas, inovasi, dan kelincahan
organisasi.
Namun, mengelola budaya organisasi bukanlah tugas yang mudah. Budaya organisasi
mencakup nilai, norma, perilaku, dan identitas yang dibentuk oleh faktor-faktor seperti sejarah,
kepemimpinan, komunikasi, sistem penghargaan dan hukuman, dan pengalaman karyawan.
Oleh karena itu, mengelola budaya organisasi memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan
menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak seperti manajer, karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya.
Selain itu, penting untuk terus mengukur dan memantau budaya organisasi untuk
mengetahui apakah budaya tersebut sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi serta
memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki
indikator dan metode evaluasi yang tepat untuk mengukur budaya organisasi, seperti survei
kepuasan karyawan, mengukur tingkat nilai organisasi dan kepatuhan etika, dll.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam
penulisan ini sebagai berikut.
1. Bagaimana cara mengidentifikasi budaya organisasi yang ada saat ini di perusahaan?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi budaya organisasi?
3. Bagaimana cara mengelola budaya organisasi agar sesuai dengan tujuan perusahaan?
4. Bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi pengembangan budaya
organisasi?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis memiliki tujuan penulisan sebagai
berikut.
1. Bagaimana cara mengidentifikasi budaya organisasi yang ada saat ini di perusahaan?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi budaya organisasi?
3. Bagaimana cara mengelola budaya organisasi agar sesuai dengan tujuan perusahaan?
4. Bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi pengembangan budaya
organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Organisasi
Teori Organisasi adalah suatu pemikiran yang memusatkan perhatian pada interaksi sosial
dan hubungan interpersonal di dalam organisasi. Teori ini menyediakan kerangka kerja untuk
memahami bagaimana organisasi dapat diorganisir dan dijalankan dengan efektif. Tujuan dari
teori organisasi adalah untuk membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara
yang efektif.
Menurut beberapa ahli, seperti Max Weber, teori organisasi membahas struktur dan fungsi
dari organisasi dalam mewujudkan tujuannya. Sementara itu, ahli lain seperti Chester Barnard
menekankan pada interaksi dan hubungan sosial di dalam organisasi sebagai kunci
keberhasilan organisasi.
Ahli lainnya, seperti Frederick Taylor dan Henri Fayol, memberikan kontribusi besar dalam
pengembangan teori organisasi dengan memfokuskan pada manajemen dan pengorganisasian.
Taylor mengembangkan metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi produksi, sementara
Fayol menekankan pada fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan.
Secara umum, teori organisasi memberikan kerangka kerja dan pemahaman tentang
bagaimana organisasi dapat diorganisir dan dijalankan dengan efektif. Dengan memahami teori
organisasi, pengelola dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh
organisasi dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, teori
organisasi juga sangat berguna dalam mengembangkan keterampilan manajerial, seperti
kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan menyelesaikan konflik di dalam organisasi.
B. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, norma, dan sikap yang dianut dan
dibentuk oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi
mencakup bagaimana orang berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mereka berperilaku di
lingkungan kerja.
Budaya organisasi juga mencakup aspek-aspek seperti bahasa, ritual, simbol, dan mitos
yang digunakan dalam organisasi. Budaya organisasi dapat membentuk identitas dan citra
perusahaan serta memengaruhi kinerja, motivasi, dan kepuasan karyawan.
Salah satu pakar budaya organisasi yang terkenal adalah Edgar Schein. Schein
menganggap budaya organisasi sebagai "program dasar yang memandu perilaku orang-orang
dalam suatu organisasi." Schein menekankan pentingnya memahami dan mengelola budaya

3
4

organisasi sebagai cara untuk menciptakan keharmonisan dan efisiensi dalam suatu organisasi.
Ia juga mengidentifikasi tiga level budaya organisasi, yaitu artefak, nilai, dan asumsi inti, yang
semuanya memainkan peran penting dalam membentuk budaya organisasi.
Menurut Edgar Schein, budaya organisasi adalah “program dasar yang memandu perilaku
orang-orang dalam suatu organisasi”. Schein mengatakan bahwa budaya organisasi terdiri dari
tiga tingkatan, yaitu:
1. Artefak: Tingkat budaya organisasi yang terlihat, seperti simbol, bahasa, dan praktik, yang
dapat diamati secara langsung.
2. Nilai: Ke tingkat yang lebih dalam dari budaya organisasi, yang mencakup keyakinan dan
nilai-nilai anggota organisasi.
3. Asumsi Inti: Level terdalam dari budaya organisasi, yang terdiri dari prinsip-prinsip yang
tidak diakui atau dianggap oleh anggota organisasi sebagai kebenaran dasar.
Menurut Schein, pemahaman dan pengelolaan budaya organisasi sangat penting untuk
menciptakan keharmonisan dan efisiensi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu Schein
menekankan pentingnya memahami dan mengelola tiga tingkat budaya organisasi.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
Beberapa faktor yang mempengaruhi budaya organisasi adalah:
1. Kepemimpinan: gaya kepemimpinan seseorang dapat mempengaruhi budaya organisasi
yang muncul.
2. Nilai dan keyakinan: Nilai dan keyakinan seseorang dapat mempengaruhi budaya suatu
organisasi.
3. Norma sosial: norma yang diterapkan dalam organisasi dapat mempengaruhi budaya
organisasi.
4. Struktur organisasi: struktur organisasi yang kompleks dapat mempengaruhi budaya
organisasi.
5. Sejarah Organisasi: Sejarah organisasi dan pengalaman masa lalu dapat membentuk
budaya organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya. Lingkungan kerja: Lingkungan
fisik dan sosial suatu organisasi, seperti arsitektur kantor dan interaksi antar karyawan,
dapat memengaruhi budaya organisasi.
6. Industri dan Industri: Budaya organisasi dapat bervariasi tergantung pada industri dan
industri tempat organisasi beroperasi.
7. Karyawan: Karakteristik karyawan seperti latar belakang, nilai dan sikap dapat
mempengaruhi budaya organisasi. Sistem organisasi dan sistem operasi: Sistem dan
5

prosedur yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat memengaruhi budaya organisasi,
seperti sistem penghargaan dan evaluasi kinerja.
Dalam mengelola budaya organisasi, perhatian harus diberikan pada berbagai faktor
tersebut, dan diperlukan pendekatan holistik dan terpadu untuk memperkuat budaya organisasi
yang sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi.
D. Cara Mengelola Budaya Organisasi
Berikut ini kami uraikan secara lebih rinci cara-cara pengelolaan budaya organisasi yang
dapat dilakukan:
1. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi pengembangan budaya organisasi
Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif penting untuk membentuk budaya
organisasi yang positif. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan suasana terbuka,
saling menghormati dan mendukung di antara karyawan sehingga karyawan menikmati
pekerjaannya dan berpartisipasi dalam pengembangan budaya organisasi.
2. Identifikasi nilai dan standar yang ingin diterapkan dalam organisasi
Penting untuk mengidentifikasi nilai dan norma yang ingin diterapkan dalam organisasi
agar tercipta budaya organisasi yang konsisten dan selaras dengan tujuan organisasi. Hal
ini dapat dilakukan dengan melibatkan karyawan dalam mengidentifikasi nilai dan standar
yang akan diterapkan.
3. Terapkan nilai dan standar tersebut secara konsisten
Penerapan nilai dan standar yang ditetapkan secara konsisten penting untuk
membangun budaya organisasi yang positif dan konsisten. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan nilai dan standar ke dalam semua aspek organisasi, mulai dari kebijakan,
praktik, dan tindakan yang dilakukan oleh seluruh karyawan.
4. Memberikan karyawan dengan pendidikan dan pelatihan tentang budaya organisasi
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan terkait budaya organisasi
dapat membantu mereka memahami nilai dan norma yang ingin mereka terapkan dalam
organisasi dan membantu mereka mengadopsi budaya organisasi yang positif.
5. Memberi penghargaan kepada karyawan yang berhasil mengadopsi dan menerapkan
budaya organisasi.
Pemberian penghargaan kepada karyawan yang telah berhasil mengadopsi dan
menerapkan budaya organisasi dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mengadopsi
budaya organisasi yang positif dan memperkuat budaya organisasi yang diinginkan.
Dalam mengelola budaya organisasi, harus diingat bahwa setiap organisasi memiliki
budaya yang unik, dan mengubah budaya organisasi bukanlah hal yang mudah dan
6

membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, mengembangkan dan memperkuat
budaya organisasi yang diinginkan membutuhkan komitmen dan kesabaran dari semua pihak.
E. Manfaat Mengelola Budaya Organisasi
Mengelola budaya organisasi memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan: Untuk meningkatkan kinerja
organisasi secara keseluruhan, organisasi dapat mencapai tujuannya dengan lebih efektif
dan efisien. Ini mungkin termasuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas
produk atau layanan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepatuhan terhadap standar dan
peraturan.
2. Meningkatkan daya saing organisasi di pasar: Dengan meningkatkan daya saing organisasi
di pasar, organisasi dapat mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi dan meningkatkan
pendapatan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan,
meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan branding.
3. Meningkatkan kepuasan karyawan dan pelanggan: Dengan meningkatkan kepuasan
karyawan dan pelanggan, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik
dan mendapatkan pelanggan setia. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya cenderung
lebih produktif dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi. Pelanggan yang
puas dengan suatu produk atau jasa akan kembali membeli dan merekomendasikan produk
atau jasa tersebut kepada orang lain.
4. Tingkatkan loyalitas karyawan dan pelanggan: Dengan meningkatkan loyalitas karyawan
dan pelanggan, organisasi dapat mempertahankan tenaga kerja terampil dan pelanggan
setia. Ini mungkin termasuk memberikan insentif karyawan dan program penghargaan dan
memberikan pengalaman pelanggan yang positif. Loyalitas karyawan dan pelanggan dapat
membantu organisasi mencapai profitabilitas jangka panjang dan stabilitas bisnis yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori Organisasi adalah suatu pemikiran yang memusatkan perhatian pada interaksi sosial
dan hubungan interpersonal di dalam organisasi. Teori ini menyediakan kerangka kerja
untuk memahami bagaimana organisasi dapat diorganisir dan dijalankan dengan efektif.
2. Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, norma, dan sikap yang dianut dan
dibentuk oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Budaya
organisasi mencakup bagaimana orang berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mereka
berperilaku di lingkungan kerja.
3. Beberapa faktor yang mempengaruhi budaya organisasi adalah kepemimpinan, nilai dan
keyakinan, norma sosial, struktur organisasi, sejarah organisasi, dan lingkungan kerja.
4. Secara keseluruhan, pemahaman tentang teori organisasi dan budaya organisasi sangat
penting bagi pengelola dan pemimpin organisasi untuk mengidentifikasi masalah dan
tantangan yang dihadapi oleh organisasi serta mengembangkan strategi untuk mengatasi
masalah tersebut. Pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi budaya
organisasi juga akan membantu pengelola dalam menciptakan budaya yang sehat dan
efektif di dalam organisasi.
B. Saran
Untuk mengelola budaya organisasi dengan baik, perusahaan dapat melakukan beberapa
hal, seperti:
1. Menerapkan nilai dan norma yang konsisten dengan tujuan perusahaan.
2. Memberikan pelatihan dan pendidikan tentang budaya organisasi secara periodik kepada
karyawan.
3. Memberikan penghargaan pada karyawan yang berhasil mengadopsi dan menjalankan
budaya organisasi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, K. S., & Quinn, R. E. (2011). Diagnosing and Changing OrganizationalCulture:
Based on Competing Values Framework. Wiley.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2019). Organizational Behaviour (18th ed.). Pearson.
Schein, E. H. (2010). Organizational Culture and Leadership (4th ed.). Wiley.
Schein, E. H. (2016). Organizational Culture and Leadership (5th ed.). Wiley.
Smirchich, L., & Morgan, G. (1982). Leadership: The Management of Meaning. Journal of
Applied Behavioural Science, 18(3), 257-273.

8
8

Anda mungkin juga menyukai