Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PSIKOLOGI BISNIS

KEPEMIMPINAN BISNIS
PEMANCINGAN BAH AJO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Bisnis

Dosen Pengampu :
Nita Rohati, M.Psi

Disusun Oleh :

Alkif Bitsal Alkaturi 16416261201199


Riki Perdian 16416261201201

Manajeman 16 C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
KARAWANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan laporan
ini sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Bisnis.
Dalam segala kerendahan hati pada kesempatan ini, Kami ingin berterima
kasih kepada Ibu Nita Rohayati ,M.Psi yang dengan sangat sabar membimbing
kami khususnya pada mata kuliah Psikologi Bisnis, serta semua pihak yang
membantu, sehingga laporan ini dapat dikerjakan tepat pada waktunya.
Dalam menulis laporan ini kami sebagai penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan laporan ini. Akhir kata
semoga ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi bermanfaat bagi kita semua
yang membacanya.

Karawang, 23 Juni 2019

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................4
1.4. Manfaat Penulisan....................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1. Definisi Kepemimpinan...........................................................................................5
2.2. Teori Kepemimpinan...............................................................................................6
2.2.1 Kinerja Organisasi..........................................................................................7
2.2.2 Human Relations............................................................................................8
2.2.3 Perilaku Kepemimpinan.................................................................................8
2.2.4 Kepercayaan...................................................................................................9
2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan............................................................................10
2.3.1. Kepemimpinan Transformasional................................................................11
2.3.2. Kepemimpinan Transaksional......................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................12
3.1 Desain Pembahasan................................................................................................12
3.2 Sumber Data...........................................................................................................12
3.3 Metode....................................................................................................................12
3.4 Identitas Subyek.....................................................................................................13
3.5 Instrumentasi..........................................................................................................13
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA.........................................................15
4.1 Profil Usaha............................................................................................................15
4.2 Hasil Observasi......................................................................................................15
BAB V PEMBAHASAN.........................................................................................................19
5.1 Interpretasi dan Keterkaitan Teori.........................................................................19

iii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................20
6.1 Kesimpulan............................................................................................................20
6.2 Saran.......................................................................................................................21
Daftar Pustaka.............................................................................................................................
Lampiran

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan


kemampukan wirausaha dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan plelayanan
yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Faktor-faktor psikologi dan keputusan mengeksploitasi, seseorang yang
memiliki kemampuan mengeksploitasi peluang wirausaha akan membuat
keputusan berbeda dari orang lain pada keadaan dimana informasi dan keahlian
sama dan karakter psikologis lebih mempengaruhi kemampuan mengeksploitasi.
Diantaranya kepribadian, motivasi, evaluasi diri, sifat kognitif, peluang, minat,
berani mengambil resiko, kreatif dan inofatif, dan menumbuhkan pola pikir
kewirausahaan.
Dalam dunia bisnis, kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap
jalannya organisasi dan kelangsungan hidupnya. Peran pemimpin dalam suatu
perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi karyawan,
karakteristik pemimpin akan berpengaruh terhadap iklim kerja dalam suatu
perusahaan. Seorang pemimpin akan berusaha mempengaruhi karyawannya agar
dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, di
antaranya dengan memberikan pujian, memberikan hadiah dan penghargaan
tertentu, melakukan tindakan korektif, bahkan yang menggunakan cara
memberikan tekanan terhadap karyawannya. Salah satu model yang
dikembangkan adalah kepemimpinan yang bersifat “transformasional” dan
kepemimpinan yang bersifat “kharismatik”.
Seorang pemimpin bergaya transformasional memotivasi para pengikut
dengan membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil pekerjaan,
mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau negara daripada
kepentingan diri sendiri dan mengaktifkan (menstimulus) kebutuhan-kebutuhan

1
mereka yang lebih tinggi. Seorang pemimpin yang kharismatis akan
menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong
untuk maju. Kharismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi
masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat mempercayai secara mutlak akan
kelebihan kepribadian seseorang tersebut.
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan zaman sangat dinamis terutama
sektor perekonomian. Salah satu dampak dari perkembangan ekonomi adalah
kuliner. Sudah banyak aneka menu dari kuliner yang berkembang dan lebih baik
sehingga memiliki banyak varian dan jenisnya. Baik dari makanan cepat saji atau
makanan tradisional semakin berkembang khususnya makanan Bakso.
Bakso adalah salah satu makanan yang di kalangan masyarakat sangat
terkenal dan populer. Hal ini dibuktikan di kalangan masyarakat banyak
yang menjajakan mie bakso dari kalangan restoran, warung makan dan
pedagang grobak dorong. Pada umumnya bakso dengan kualitas baik harga
jualnya sangat mahal. Penyebab mahalnya harga jual bakso dengan kualitas
terbaik dikarenakan dalam pembuatan bakso bahan dasarnya sendiri lebih
banyak menggunakan daging.
Harga daging itu sendiri sangatlah mahal dan bahan campuran yang
relatif sendikit. Agar bakso dengan kualitas baik dan harga relatif
terjangkau, maka butuh penurunan harga jual sehingga dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat. Mengganti sebagian daging dengan bahan
lain,perlunya mengganti sebagian daging dengan bahan lain sebagai
alternative bahan pangan dengan sumber protein yang harganya terjangkau
dan dapat melengkapi sumber gizi pada bakso.

Bahan lain dengan kandungan masih berprotein relatif tinggi dan


berserat tinggi namun masih 2 mempunyai nilai jual ekonomi masih relatif
murah yaitu ampas tahu. Penggunaan ampas tahu sebagai bahan subtitusi
dalam pembuatan bakso dengan tujuan harga jual bakso lebih terjangkau
dan daya guna pada ampas tahu tersebut dapat meningkat (Handarsari,
2010)

1.2 Rumusan Masalah

2
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :

1. Bagaimana kepemimpinan yang dijalankan pada usaha tersebut ?


2. Bagaimana struktur organisasi pada usaha tersebut ?
3. Bagaimana komunikasi atau proses interpersonal itu dijalankan ?
4. Bagaimana upaya mengembangkan bisnis tersebut ?
5. Bagaimana keterkaitan teori dengan hasil observasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diuraikan tujuan penulisan makalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang kepemimpinan yang dijalani.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi pada usaha tersebut.
3. Untuk mengetahui proses komunikasi yang dijalankan.
4. Untuk mengetahui upaya yang dijalankan guna mengembangkan bisnis
tersebut.
5. Untuk mengetahui adakah keterkaitan teori yang telah dipelajari dikelas,
dengan proses kepemimpinan yang dijalani pada bisnis tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk menambah ilmu dan wawasan pembaca mengenai kepemimpinan


yang sesungguhnya dalam dunia bisnis.
2. Untuk menambah ilmu dan wawasan penulis.
3. Untuk memberikan informasi - informasi yang menarik bagi pembaca.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi kepemimpinan


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu
sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian
yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing,
definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama
(Keating, 1991). Kepemimpinan adalah meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisani, memotivasi, perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai,
2003). Kepemimpinan dalam konteks suatu organisasi, adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir
dan bertindak sedemikian rupa, sehingga melalui perilaku yang positif, ia
memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi (Siagian,
2003). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan
suatu proses mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan
oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.

4
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai
akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela
(compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana
untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono,
2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan


merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

2.2. Teori Kepemimpinan


Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan
kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang
terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh
karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari
masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang
kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan
latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan
pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan
penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan
mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan
kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi
dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang
pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan
kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala

5
perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan
bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.

Ada berbagai gaya kepemimpinan. Gaya pemimpin mempengaruhi perilaku


pemimpin.Dengan kata lain, perilaku pemimpin benar-benar membuat gaya
pemimpin. Sebuah perilaku menampilkan pemimpin otokratis berbeda dari
seorang pemimpin yang demokratis. Hubungan manusia antara pemimpin dan
pengikut akan berbeda sesuai dengan gaya kepemimpinan, Lussier, (2010). Cukup
banyak definisi kepemimpinan yang ditawarkan para ahli di bidang organisasi dan
manajemen. Masing-masing memiliki perspektif dan metodelogi pembuatan
definisi yang cukup berbeda, bergantung pada pendekatan (epistemologi) yang
mereka bangun guna menyelidiki fenomena kepemimpinan. Stephen Robbins,
misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ ... the ability to influence a
group toward the achievement of goals. ”[1] Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan, Lussier,
(2010).

2.2.1 Kinerja Organisasi

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat


dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan
hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi.Kinerja bisa juga dikatakan
sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh
seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan
(input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. Bagi suatu
organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota
atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

2.2.2 Human Relations

Human relations adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh 2


orang atau lebih untuk mencapai kepuasan bersama yang memperhatikan aspek
manusiawi melalui pendekatan persuasif atau tatap muka dan didasari motif.
Aspek manusiawi yaitu aspek yang sudah lahir dari kodrat manusianya seperti

6
sifat, bakat, minat dan perilakunya serta perangainya. Di negara yang sudah
maju human relations semakin mendapat perhatian para manajer dalam
organisasi, karena semakin dirasakan pentingnya dalam memecahkan berbagai
masalah yang menyangkut faktor manusia dalam manajemen. Human relations
juga dirasakan penting oleh para manajer untuk menghilangkan akibat salah
komunikasi dan salah interpretasi yang terjadi antara manajer beserta karyawan
dengan publik di luar organisasi, Lussier, (2010).

2.2.3 Perilaku Kepemimpinan

Berbagai kajian mengenai perilaku kepemimpinan berorientasi hubungan


dan perilaku kepemim-pinan berorientasi tugas telah dimulai sejak dekade 1950-
an sampai sekarang (Lusier, 2010). Hasil kajian terhadap perilaku
kepemimpinan tersebut telah memberikan banyak kontribusi literatur pada teori
kepemimpinan. Satu kontribusi penting yang telah didapatkan adalah
penggunaan konsep orientasi hubungan dan orientasi tugas untuk membedakan
berbagai jenis perilaku kepemimpinan. Kontribusi lainnya adalah penggunaan
konsep perilaku kepemimpinan berorientasi hubungan dan perilaku
kepemimpinan berorientasi tugas untuk mengukur efektifitas individu dan
efektifitas organisasional. Perilaku kepemimpinan berorientasi hubungan dan
tugas dianggap sebagai bentuk kepemimpinan aktif (Lusier, 2010). Maksudnya
dalam dua jenis perilaku ini, pemimpin mengambil pendekatan proaktif atau
reaktif di dalam melaksanakan peranan mereka. Ada satu lagi pendekatan
kepemimpinan dimana pe-mimpin melakukan pendekatan non-aktif dimana
pemimpin melepaskan tanggung jawab mereka dan berusaha untuk tidak
membuat keputusan (Lusier, 2010). Perilaku kepemimpinan ini disebut sebagai
kepemimpinan laissez faire.

Dimensi perilaku kepemimpinan yang akan diukur dalam penelitian ini


merujuk pada konsep yang dikembangkan oleh (Lusier, 2010). Variabel
kepemimpinan berorientasi tugas diukur melalui tiga indikator; yaitu (1)
contingent reward adalah perilaku yang selalu mengakui prestasi karyawan dan
menjelaskan pengharapan; (2) mage-ment by-exceptionactive adalah perilaku
pemimpin yang akan melakukan tindakan dengan segera untuk mengkoreksi

7
masalah dan menunjukkan kesalahan-kesalahan yang terjadi; dan (3)
management by-exceptionpassive adalah perilaku pemimpin yang akan
menunggu sampai masalah menjadi kronis atau serius baru melakukan koreksi.
Sedangkan variabel kepemimpinan berorientrasi hubungan diukur melalui lima
dimensi, meliputi (1) idealized influence/ attributed, adalah pemimpin yang
menanamkan kebanggaan dan membangun rasa percaya diri bawahan; (2)
idealized influence/behaviors adalah pemimpin yang menekankan makna
kolektif dari misi dan berbicara tentang nilai-nilai dan keyakinan; (3)
inspirational motivation adalah pemimpin yang mampu mengekspresikan rasa
antusiasme, optimisme dan keyakinan diri; (4) intellectual stimulation adalah
pemimpin yang mau mengembangkan, melatih dan mengajari bawahan, dan (5)
individualized consi-derations adalah pemimpin yang mau mengakui prestasi
bawahan dan menjelaskan harapanharapan mereka.

2.2.4 Kepercayaan

Menurut Lussier (2010) Kepercayaan adalah harapan positif yang tidak


akan diterima orang lain. Kepercayaan tidak diberikan begitu saja, hal ini
diperoleh ekspektasi positif, berdasarkan pengetahuan, keakraban, dan
pengalaman dengan orang lain, membutuhkan waktu untuk berkembang.

Ketiga jenis kepercayaan dalam hubungan manusia organizational yang


berbeda, pengetahuan, dan kepercayaan berdasarkan identifikasi.Mereka juga
bisa disebut tingkat kepercayaan, karena mereka membentuk sebuah blok
bangunan kepercayaan.Kepercayaan organisasi didasarkan pada asumsi ini.Dua
orang memasuki hubungan baru tanpa pengalaman sebelumnya, mereka tidak
yakin tentang satu sama lain, mereka percaya bahwa mereka rentan jika mereka
mengungkapkan terlalu banyak dan terlalu cepat, dan mereka tidak yakin berapa
lama hubungan akan bertahan. Menurut Robbins, (2012) kepercayan sebagai
sesuatu yang diharapkan dari kejujuran dan perilaku kooperif yang berdasarkan
saling berbagi norma-norma dan nilai yang sama. Kepercayaan adalah
pengharapan positif bahwa orang lain tidak akan membohongi dan
mengecewakan anda. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa kepercayaan
sebagai derajat di mana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap

8
keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi
yang berubah ubah dan beresiko.

Kepercayaan (trust) adalah keyakinan terhadap integritas, kemampuan,


karakter seseorang atau sesuatu. Dalam berorganisasi kepercayaan adalah hal
yang penting karena itu akan membantu mengatur kompleksitas,
mengembangkan kapasitas aksi, meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan
kemampuan pembelajaran organisasi. Kepercayan pada atasan merupakan unsur
penting yang mempengaruhi munculnya komitmen pada pegawai.

2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Riberu, (dalam Siti Maria Uzlah, 2011) gaya kepemimpinan adalah
cara pemimpin membawa diri sebagai pemimpin dan tampil dalam menggunakan
kekuasaannya. Menurut Riberu gaya kepemimpinan tidak hanya tergantung dari
sifat pribadi si pemimpin tetapi juga dari iklim yang sudah ditentukan oleh iklim
yang sudah ditentukan oleh struktur dan kebudayaan kelompok. Unsurunsur yang
mendasari kepemimpinan antara lain: kemampuan mempengaruhi orang lain,
kemampuan mengarahkan-memotivasi tingkah laku orang lain

kelompok, adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan


Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau tindakan pemimpin dalam
mempengaruhi para anggota atau pengikut dalam melaksanakan tugas – tugas
pekerjaan manajerialnyaMenurut Soekarso (2010). Berdasarkan definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku menetap yang
ditunjukkan ketika berusaha mempengaruhi kegiatan – kegiatan karyawan yang
diketahui dan dirasakan oleh karyawan.

2.3.1. Kepemimpinan Transformasional

Menurut Bass (1994) kepemimpinan Transformasional adalah seorang


pemimpin yang memiliki kharisma yang mampu melakukan stimulus intelektual
para pegawainya, sehingga pegawai mampu menggunakan cara baru dalam
menghadapi masalah – masalah organisasi, meningkatkan kesadaran dan
penerimaan terhadap tujuan dan misi kelompok dan mengarahkan pengikutnya

9
atau pegawai untuk mementingkan kebaikan kelompok dibandingkan kepentingan
pribadi. Menurut Bass & Avolio (1994) gaya kepemimpinan transformasional
tampak ketika pemimpin:m endorong ketertariakan diantara pegawai untuk
memandang pekerjaan mereka dari perspektif baru, membangkitkan kesadaran
atas misi dan visi organisasi, mengembangkan kemampuan dan potensi pegawai
ketingkat yang lebih tinggi, memotivasi pegawaiuntuk lebih mengutamakan
kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan pribadi.

2.3.2. Kepemimpinan Transaksional

Menurut Bass (1994) kepemimpinan transaksional muncul ketika


kepemimpinannya lebih menekankan pada transaksi interpersonal antara
pemimpin dan pegawainya yang melibatkan hubungan pertukaran.Pegawai
memperoleh imbalan segera dan nyata apabila memenuhi perintah pemimpin.
Maka secara rinci dapat dijelaskan, seorang pemimpin transaksional memiliki
karakteristik sebagai berikut: contingent reward, management by exeption
(active), dan management by exeption (passive). Contingent Reward, artinya
pemimpin menjanjikan imbalan kepada para pegawai untuk kinerja yang baik dan
pemimpin menghargai prestasi kerja. Management By Exeption (active), artinya
mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan pegawainya agar mereka tidak membuat
kesalahan – kesalahan atau agar mereka tidak gagal dalam melaksanakan
pekerjaan, atau agar kesalahan dan kegagalan pegawai dapat secepatnya diketahui
untuk diperbaiki. Management By Exeption (passive), artinya melakukan tindakan
setelah terjadi kegagalan pegawai untuk mencapai tujuan, atau setelah benarbenar
timbul masalah yang serius, pemimpin berpandangan bahwa atasan belum akan
bertindak jika belum ada kegagalan. Pegawai mendapat kesempatan untuk
berupaya memperbaiki unjuk kerjanya,mengatasi masalahnya, dan mengoreksi
kesalahannya.

2.4.1 Usaha Kecil Menengah (UKM)

10
Meliputi usaha industri dan usaha perdagangan. Defenisi usaha mencakup
paling tidak dua aspek, yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek
pengelompokan. Usaha ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam
gugusan atau kelompok usaha tersebut. Menurut undang-undang tentang usaha
mikro, kecil dan menengah tahun 2008, yang dimaksud dengan Usaha mikro
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan. Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah pasal 3 menyatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan
menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.

Usaha Kecil Menengah memiliki kendala-kendala dalam mempertahankan


dan pengembangan usaha (bisnis) baik yang bersifat internal maupun eksternal,
permasalahan-permasalahannya diantaranya adalah kurangnya pengetahuan
pengelolaan usaha (manajemen), kurang modal, teknologi, lemah di bidang
pemasaran dan adanya pungutan. Usaha kecil menengah memegang peranan
penting dan strategis baik di lingkungan domestik, regional maupun internasional.
Usaha kecil menengah mempunyai potensi yang besar dalam menggerakkan
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga perlu diberdayakan dan dikembangkan
agar mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan pendapatan.

11
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan terhadap salah satu Pemancingan Ikan Bah Ajo di Desa
Bengle Kecamatan Majalaya-Karawang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan
alasan bahwa salah satu usaha pemancingan dekat dengan penulis sehingga
memiliki prospek yang baik bagi yang memiliki hobi memancing , sehingga
peneliti berkeinginan mengetahui karakteristik yang dimiliki pengelola
pemancingan bah ajo. Pengambilan data dilapang dilakukan pada hari Sabtu,22
Juni 2019.

3.2 Metode
Metode penelitian yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini yaitu
dengan menggunakan metode kuantitatif. Dimana metode ini lebih menekankan
pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial, atau dengan
menggunakan wawancara.

3.3 Identitas Subjek

Nama : Bapak Abidin Anwar

Usia : 27 tahun

Status : Menikah

Pendidikan formal : SMKN Gunung Jati Karawang

Kedudukan : Pengelola Pemancingan Bah Ajo


Lama bekerja : 7 tahun

Sejak kapan bekerja : Sejak usaha ini berdiri

13
14
3.4 Instrumentasi

Data-data yang ada didalam makalah ini, kami dapatkan dari hasil observasi
secara langsung dengan mewawancarai salah satu karyawan yang menjadi
penanggung jawab dari usaha tersebut, dengan mengajukan 25 butir pertanyaan.
Pertanyaan :
N
Pertanyaan
O
1. Apa Tujuan Perusahaan ... ?
2. Bagaimana struktur organisasi perusahaan ... ?
3. Siapa nama pendiri perusahaan ... ?
4. Di dirikan sejak kapan perusahaan ... ?
5. Peraturan apa saja yang diterapkan perusahaan ... ?
6. Berapakah luas Perusahaan ... ?
7. Standar apa saja yang terdapat pada perusahaan ... ?
8. Bagaimana sistem SDM yang di lakukan perusahaan ... ?
9. Tahap-Tahap apa saja yang dilakukan perusahaan ... ?
10. Bagaimana penerapan harga yang di tentukan pada perusahaan ... ?
11. Promosi apa saja yang di lakukan perusahaan ... ?
12. Apa yang menjadi daya tarik pada perusahaan ... ?
13. Apa yang menjadi masalah dalam perusahan ... ?
14. Berapakah omset perusahaan setiap bulan nya ... ?
15. Bagaimana perusahaan menghadapi persaingan ... ?
16. Apa inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ... ?
17. Apakah perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain?
18. Apakah perusahaan sudah memiliki ijin usaha?
19. Bagaimana sikap kepimimpinan yang dijalankan oleh pemilik?
20. Bagaimana proses komunikasi antara atasan kepada pegawai, pegawai
kepada pegawai, pegawai kepada konsumen, dan kepada pesaing lainnya?
21. Bagaimana pengembangan bisnis perusahaan ?
22. Bagaimana menghadapi masalah dalam bisnis perusahaan ... ? upaya apa
saja yang telah dilakukan agar masalah tersebut terselesaikan?
23. Bagaimana menghadapi komentar para konsumen tentang bisnis yang
telah dilakukan perusahaan ... ? dan bagaimana menyikapinya
24. Apa keinginan yang ingin dicapai selanjutnya agar bisnis yang dijalankan
berjalan terus menerus memiliki kemajuan?

15
BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

4.1 Profil Pemancingan Bah Ajo


Pemancingan yang bertepat di Dusun Krajan II Desa Bengle Rt 06/02
Kecamatan Majalaya-Karawang. Pemancingan ini berdiri pada tahun 2009
silam, oleh Bapak Kasjo (Ajo). Bisnis ini merupakan bisnis keluarga, pada
awalnya berpikir untuk membuat suatu usaha yang belum ada di daerah
tempat tinggal, tercetuslah sebuah ide untuk membuat usaha pemancingan
dengan beberapa pertimbangan baik tempat dan segala kemungkinan yang
akan terjadi kedepan. Pak ajo ini memang kebetulan memiliki sebuah tanah di
dekat irigasi jadi akan memudahkan dalam sirkulasi air empang. Lalu
dibuatlah kolam ikan atau empang.

Awalnya usaha ini dilakukan kecil-kecilan. Banyak kesulitan yang dialami


pada awalnya karena belum memiliki pengalaman dalam mengurus kolam
ikan dan perawatan ikan, namun seiring berjalannya waktu lambat laun pak
ajo mulai menambah beberapa kolam ikan yang saat awal pembuatan
memiliki 2 kolam kini menjadi 6 kolam ikan. Beberapa perbaikan fasilitas
dan sarana prasarana. Kini pemancingan tidak dikelola sendiri oleh bapak ajo
namun dibantu oleh cucunya Abidin Anwar.

Pemancingan ini menyediakan ikan seperti : Ikan Mas, Ikan Patin, Ikan
Nila, Ikan Gurame, dan Ikan Bawal serta memiliki sebuah warung kecil dan
juga menjual peralatan pancing, selain itu sering diadakan borongan oleh
Perusahaan-perusahaan di Karawang. Setelah selesai memancing pengunjung
bisa membeli ikan untuk di bawa kerumah atau bisa di masak di tempat.
Tempat pemancingan ini buka setiap hari pukul 07.00 sampai 18.00 WIB.
Namun saat akhir pekan pemancingan sangat banyak pengunjung karena hari
libur.

4.2 Hasil Observasi


Dari hasil observasi di pemancingan bah ajo bersama rekan kerja akan
dipaparkan sebagai berikut :

16
N
Pertanyaan
O
1. Apa Tujuan Perusahaan ... ?
 Tujuan didirikan adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan turun
temurun dan untuk mencari pendapatan
2. Bagaimana struktur organisasi perusahaan ... ?
 Gambar bisa dilihat dibawah
3. Siapa nama pendiri perusahaan ... ?
 Bapak Kasjo, karena beliau sudah berumur sehingga dibantu oleh
Abidin Anwar
4. Di dirikan sejak kapan perusahaan ... ?
 Pemancingan ini didirikan pada tahun 2009
5. Peraturan apa saja yang diterapkan perusahaan ... ?
 Dipemancingan tidak menerapkan aturan yang tinggi, yang
terpenting adalah selalu menjaga kebersihan dan kenyaman
6. Berapakah luas Perusahaan ... ?
 Pemancingan ini berdiri diatas tanah seluas 2000 meter persegi
7. Standar apa saja yang terdapat pada perusahaan ... ?
 Selalu memberikan yang terbaik pada konsumen, dan
menyediakan ikan segar kualitas unggulan
8. Bagaimana sistem SDM yang di lakukan perusahaan ... ?
 Untuk pengelolaan SDM di memiliki sistem formal, hanya
improvisasi dilapangan saja
9. Tahap-Tahap apa saja yang dilakukan perusahaan ... ?
 Tahapan selalu mengutamakan keselamatan bekerja, berdoa dan
tawaqal agar selalu dalam bimbingannya
10. Bagaimana penerapan harga yang di tentukan pada perusahaan ... ?
 Harga yang di terapkan sesuai dengan harga ikan oleh suppliers
11. Promosi apa saja yang di lakukan perusahaan ... ?
 Pemancingan tidak melakukan promosi, promosi dilakukan dari
mulut ke mulut oleh pengunjung atau konsumen
12. Apa yang menjadi daya tarik pada perusahaan ... ?
 Lebih mengutamakan Kerbersihan, Kualitas dan Keramahan
pelayanan

17
13. Apa yang menjadi masalah dalam perusahan ... ?
 Masalah adalah saat pengiriman atau supply ikan mengalami
keterlambatan
14. Berapakah omset perusahaan setiap bulan nya ... ?
 Omset yang di hasilkan alhamdulillah ada untuk makan sehari-hari
15. Bagaimana perusahaan menghadapi persaingan ... ?
 Pemancingan ini tidak bertindak sebagaimana dalam menghadapi
persaingan, pemilik percaya akan kesetiaan dari para
konsumennya
16. Apa inovasi yang dilakukan oleh perusahaan ... ?
 Membuat warung, tempat parkir luas, fasilitas toilet dan mushola
17. Apakah perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain?
 Bekerja sama dengan supplier ikan
18. Apakah perusahaan sudah memiliki ijin usaha?
 Memiliki izin dari desa setempat.
19. Bagaimana sikap kepimimpinan yang dijalankan oleh pemilik?
 Beliau bah ajo adalah orang yang tegas dan baik hati kepada
konsumen dan pengelolanya Abidin juga baik hati, ramah dan
sering bercanda dengan konsumen
20. Bagaimana proses komunikasi antara atasan kepada pegawai, pegawai
kepada pegawai, pegawai kepada konsumen, dan kepada pesaing lainnya?
 Karena tidak memiliki banyak karyawan komunikasi biasanya
langsung kepada dari pemilik atau pengelola ke karyawan atau
konsumen
21. Bagaimana pengembangan bisnis perusahaan ?
 Sedikit demi sedikit mengumpulkan modal untuk memperbesar
area pemancingan dan sedikit perbaikan-perbaikan kecil
22. Bagaimana menghadapi masalah dalam bisnis perusahaan ... ? upaya apa
saja yang telah dilakukan agar masalah tersebut terselesaikan?
 Dalam menghadapi masalah tertentu jika bisa diseleseikan pada
saat itu maka sesegera mungkin di berekan agar konsumen selalu
merasa nyaman, biasa yang terjadi keterlambatan pengiriman ikan
sehingga terjadi kekosongan ikan yang tersedia
23. Bagaimana menghadapi komentar para konsumen tentang bisnis yang
telah dilakukan perusahaan ... ? dan bagaimana menyikapinya

18
 Komentar Alhamdulillah baik dari konsumen, namun ada saja
masukan kepada pemancingan perihal fasilitas yang disediakan
namun kami segenap pengelola akan selalu berusaha memberikan
yang terbaik bagi konsumen
24. Apa keinginan yang ingin dicapai selanjutnya agar bisnis yang dijalankan
berjalan terus menerus memiliki kemajuan?
 Memperbarui fasilitas, meningkatkan kualitas dan pelayanan dan
memperbesar pemancingan juga tak lupa untuk selalu berdoa
karena seberapa hebat apapun anda berusaha tanpa doa bukanlah
berarti apapun.

19
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Interpretasi dan Keterkaitan Dengan Teori


Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa pemimpin kami wawancarai itu merupakan pemimpin yang
bertipe gaya kepemimpinan Demokratif atau Partisipati dan gaya kepemimpinan
Kharismatik. Saya bisa menyimpulkan seperti itu karena berdasarkan data yang
saya peroleh, jawaban-jawaban dari narasumber itu hampir semuanya sesuai
dengan ciri-ciri tipe kepemimpinan Demokratif atau Partisipati dan gaya
kepemimpinan Kharismatik itu sendiri. Adapun ciri-ciri dari tipe kepemimpinan
Demokratif atau Partisipati dan gaya kepemimpinan Kharismatik adalah antara
lain sebagai berikut:
1. Berpartisipasi aktif
2. Bersifat terbuka
3. Bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan kritik dan saran
4. Melakukan musyawarah untuk mengambil keputusan meskipun keputusan
tetap ada ditangan pimpinan
5. Menghargai kemampuan orang lain
6. Semangat kerja bawahan tinggi dikala ada maupun tidak ada pimpinan
7. Bawahan merasa senang, aman dan tidak tertekan
Dengan karakter yang ia miliki, ia sangat pas apabila dimasukkan kedalam
tipe kepemimpinan Demokratif atau Partisipati dan gaya kepemimpinan
Kharismatik. Selain iu dia juga mau menerima kritik, mudah berinteraksi dengan
karyawannya, membantu permasalahan karyawannya dan lain sebagainya. Selain
itu, dengan usia yang masih terbilang muda sudah memiliki jiwa wirausaha tentu
saja jiwa muda akan memiliki gaya tersendiri yang unik dan kreatif dan cocok
dengan kepemimpinan dengan gaya kharismatik.

20
BAB VI
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan unsur penting dalam sebuah perusahaan,
karena tanpa adanya gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu
perusahan bisa saja mengalami kemunduran dari apa yang diusahakan oleh
perusahaannya. Dalam memimpin, seorang pemimpin terkadang memiliki
perbedaan gaya kepemimpinan. Hal ini disebabkan karena masing-masing
pemimpin memiliki karakter yang berbeda-beda dalam cara dia memimpin suatu
perusahaan.
Kepemimpinan mempunyai hubungan dengan motivasi karena keberhasilan
seseorang dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama
tergantung dengan kewibawaan dan kemapuannya dalam menciptakan motivasi
didalam diri setiap bawahan, kolega, maupun pemimpin itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa pertanyaan
yang diajukan dan jawaban yang kami terima, kami dapat menyimpulkan bahwa
pemimpin yang kami wawancarai tersebut adalah seseorang mempunyai
ketegasan dalam penerapan aturan yang berlaku dimana tempat ia bekerja.
Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan, saya dapat menyimpulkan
bahwa pemimpin yang kami wawancarai itu merupakan pemimpin yang bertipe
Demokratif atau Partisipati dan gaya kepemimpinan Kharismatik.
Ketika kami menjadi pemimpin kelak dikemudian hari, kami akan menjadi
sosok pemimpin yang bisa akrab dengan karyawan kami dan membuat mereka
merasa nyaman bekerja dibawah kepemimpinan kami. kami akan langsung turun
kelapangan untuk mengetahui bagaimana perkembangan pekerjaan yang kami
pimpin.

21
5.2 Saran
Saran untuk Pemancingan Bah Ajo adalah sebagai berikut :

1. Selalu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi konsumen agar


mereka selalu loyal kepada kita
2. Selalu meningkat fasilitas serta sarana dan prasana pemancingan agar
konsumen semakin merasa nyaman untuk memancing
3. Peningkatan mutu dan perbaikan ikan seperti akses dan kualitas ikan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Astried Fitri Karnita (2012). Pengaruh Persepsi Gaya Kepemimpinan Terhadap


Kepuasan Kerja pada Karyawan Blitzmegaplex Teras Kota. Jurnal
Penelitian dan Pengukuran Psikologi, Vol 1, No. 1 (online):
file:///C:/Users/Luna%20Moonfang/Desktop/Psikologi
%20Bisnis/Jurnal/322-Article%20Text-608-1-10-20170324.pdf (30
April 2019)

Debby Rosiana, Safitri (2015). Pengaruh Persepsi Gaya Kepemimpinan Atasan


Terhadap Motivasi Berprestasi Bawahan (Studi Pada Karyawan Bca
Kantor Cabang Alam Sutera). Jurnal Psikologi, Vol 13, No. 2 (online):
file:///C:/Users/Luna%20Moonfang/Desktop/Psikologi
%20Bisnis/Jurnal/126856-ID-pengaruh-persepsi-gaya-kepemimpinan-
atas.pdf (30 April 2019)

Siti Hajar, A. Rahman Lubis, Permana Honeyta Lubis (2018). Pengaruh Perilaku
Kepemimpinan Dan Kepercayaan Terhadap Kinerja Dinas Sosial
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Jurnal
Magister Manajemen, Vol 2, No. 1 (online): file:///C:/Users/Luna
%20Moonfang/Desktop/Psikologi%20Bisnis/Jurnal/10241-24864-1-
SM.PDF (30 April 2019)

23
LAMPIRAN

24
Dokumentasi wawancara pada hari sabtu 22 juni 2019 bertepat di kediaman beliau
Lokasi Pemancingan

25

Anda mungkin juga menyukai