Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
2019
ABSTRAK
Dalam pasar yang kompetitif, banyak perusahaan tidak dapat menghindari persaingan.
Teknologi dan sistem informasi yang tepat dapat menjadi faktor kunci dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi mengubah cara perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya dan membuat beberapa hal baru dalam organisasi. Saat ini, kemajuan
dalam sistem informasi diikuti oleh kemajuan dalam teknologi informasi. Oleh karena itu,
teknologi informasi sebagai alat bisnis strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting
bagi strategi kompetitifnya. Artikel ini mencoba membahas tujuan sistem informasi untuk
menciptakan keunggulan kompetitif.
Kata kunci: Sistem informasi, Keunggulan kompetitif.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu
perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa
efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada
saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan bersaingnya. Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di dalam organisasi
memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik
yang berguna bagi organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi organisasi lain
diluar organisasi yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan
bentuk kegiatan dalam organisasi. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan
dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen
perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses
pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen menyediakan
informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut
dilaksanakan Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan
pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang
ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan
meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan
taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha
pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya
harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi
bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat
mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi
informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit
kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu
keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin
dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan
komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor
tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan
kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Perusahaan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri dari elemen- elemen yang berupa
individu dan organisasi dimana sumber daya mengalir antara perusahaan dan elemen itu.Sumber
daya informasi lebih dari sekedar informasi karena mencakup pulaperangkat keras, perangkat
lunak, fasilitas, data, para spesialis informasi danpemakainya. Kegiatan mengidentifikasi sumber
daya akan dibutuhkanperusahaan dimasa depan, mendapatkan sumber daya itu dan
mengelolanyayang disebut perencanaan sumber daya informasi secara strategis.Karena
kompleksitas dari penggunaan sumber daya informasi itulah, makaingin mempelajarinya secara
ilmiah dalam makalah bertajuk
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorongn upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga terhadap
ancaman pendatang baru. Perusahan tidak hanya perlu bersaing dengan perusahaan di pasar,
tetapi juga harus menciptakan hambatan yang signifikan terhadap masuknya kompetisi baru.
Internet telah menciptakan banyak cara untuk memasuki pasar secara cepat dan dengan biaya
yang relatif rendah. Dalam dunia internet, sebuah perusahaan besar dapat memiliki ancaman
pesaing potensial yang mungkin hanya merupakan perusahaan yang baru berdiri.
Ancaman akan suatu produk pengganti merupakan kekuatan kompetitif yang dihadapi bisnis.
Pengaruh ancaman ini terlihat hampir di setiap jenis industri, terutama pada periode kenaikan
biaya atau inflasi. Ketika harga maskapai terlalu tinggi, orang beralih ke mobil, travel untuk
liburan mereka. Jika biaya steak terlalu tinggi, orang makan hamburger. Sebagian besar produk
atau jasa memiliki beberapa macam pengganti yang tersedia untuk konsumen.
Akhirnya, sebuah bisnis harus waspada terhadap kekuatan daya tawar dari pelanggan dan daya
jual dari pemasok. Jika daya tawar pelanggan terlalu kuat, mereka bisa mendorong harga ke
tingkat yang sangat rendah atau menolak untuk membeli produk atau jasa. Jika daya tawar
pemasok terlalu kuat, dapat memaksa harga barang dan layanan sangat tinggi atau dengan
membatasi suplai komponen yang dibutuhkan dalam jumlah minimum.
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang
lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche
market.
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat
melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan
produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk dan jasa terkait.
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
“perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara
pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
2.2..Pengertian keunggulan kompetitif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas
bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk
mendapatkan sesuatu.
Ada 2 (dua) cara dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yang pertama dengan strategi biaya
rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih
murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi differensiasi produk, sehingga pelanggan
menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup. Akan tetapi
kedua strategi tersebut mempunyai pengaruh yang sama yakni meningkatkan anggapan manfaat
yang dinikmati oleh pelanggan.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu
industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam
melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang
lebih tinggi.
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche
market.
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat
melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan
produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
“perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara
pelaku usaha dengan mitra dagangnya. Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara
investasi di bidang teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun
kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam
beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi
berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan
berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI
dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa
dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut
jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan
efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan
operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan
memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan
bagi para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau
tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang
dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang
relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi yang
dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi
global ini untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang
mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan
kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan
komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan
intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok
akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu
pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi sebagai online
company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak
company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good corporate
image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam
divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner
bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan
penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke
konsumen.
2. Diferensiasi. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri dan pada umumnya
dapat di dasarkan kepada produk, sistem penyerahan, pendekatan pemasaran dan lain-lain. Tiga
kondisi yang memungkinkan perusahaan secara serentak mencpai keunggulan biaya dan
diferensiasi adalah:
a. Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi yang cukup baikuntuk
mencapai keunggulan (tidak konsisten).
b. Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan biaya dan meningkatkan
diferensiasi
1) Keunggulan Operasioanal. Keunggulan ini mengacu kepada strategik generik yaitu kepada
strategi harga dan biaya terendah dengan penekanan kepada efesiensi. Bila perusahaan bekerja
secara efisien dan kemudian berhasil menerapkan atau menekan biaya total untuk produk
sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi yang terendah dalam industrinya, maka kemungkinan
besar bisa menetapkan harga produk yang terendah pula dalam industri. Efisiensi berarti pula
bahwa pelanggan akan mendapatkan produk dengan biaya kepemilikan terendah serta waktu
yang diperlukan sampai ketangan pelanggan adalah waktu yang tersingkat. Terdapat tiga hal
utama yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dengan keunggulan operasional memilki
kualifikasi untuk berhasil memberikan pelayanan yang unggul kepada pelanggan. Pertama,
perusahaan-perusahaan harus berfokus kepada usaha untuk memberikan pelayanan yang
sederhana dan bebas dari hal-hal yang justru akan menimbulkan keruwetan. Kedua, perusahaan-
perusahaan menerapkan model operasi yang menekankan kepada efesiensi serta berusaha yang
menekankan kepada efesiensi serta berusaha untuk memperoleh zero defect baik dalm produk
maupun pelayanan. Ketiga, keberhasilan perusahaan- perusahaan tersebut dalam memanfaatkan
teknologi informasi
2) Keunggulan Produk dan teknologi. Satu hal yang mungkin menjadi pegangan bagi perusahaan
untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan kesuksesan dari perusahaan- perusahaan yang
menjadi pemimpin produk. Agar dapat menjadi pemimpin produk, perusahaan harus menunjukan
arus yang konsisten dari produk-produk yang menonjol yang akan mampu membuat para
pelanggan akan terus menanti dengan penuh harap produk-produk baru yang akan di luncurkan.
Hal lain yang ahrus diperhatikan adalah perusahaan perusahaan tidak boleh terlena dengan terus-
menerus melakukan inovasi produk tanpa memperdulikan pasar.
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu
dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem
Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi strategis
dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan
teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif,
mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional
dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan
transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar.
Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan
strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di bidang
produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap
proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat dijadikan
aset perusahaan dalam jangka panjang :
1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-
benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen
dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi
yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen
perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi
yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu
merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat
untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end
user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk
menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi
strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
2.3.Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara
operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses
bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis
menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat
menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan
Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai
proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan
konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui
proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier
mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
2)Selasa (22/03/16) , di Jakarta terjadi demo besar dan anarkis. Para sopir taksi “Blue Bird”
menutup dan memblokade ruas jalan, melakukan sweeping, serta menghancurkan mobil dan
motor. Mereka menuntut pemerintah menutup taksi yang berbasis aplikasi online, Uber dan Grab
Car. Alasannya adalah pendapatan para sopir yang cenderung menurun selama tiga bulan
terakhir seiring semakin populernya Grab dan Uber.
Turun ke jalan dengan emosi tinggi, mogok kerja, memprovokasi, dan meneriakkan kepentingan,
tampaknya menjadi solusi bagi para sopir. Dengan berdemo, mereka berharap pemerintah akan
menjadi dewa penolong untuk menghentikan laju usaha lain yang sejenis, sehingga pemakaian
jasa mereka kembali meningkat. Dengan peningkatan frekuensi pemakaian jasa mereka, tentu
akan berdampak positif dengan pendapatan harian mereka.
Tetapi para pendemo tampaknya lupa, bahwa sopir Grab dan Uber juga mempunyai profesi yang
sama dengan mereka, yang juga ingin mengais rezeki mencari sesuap nasi seperti mereka.
Kecemburuan ini sangat tidak adil. Grab dan Uber sebagai pendatang baru di dunia transportasi
Jakarta, harus di”mati”kan dengan alasan merampas lahan bisnis mereka. Toh, Primajasa,
Ekspress, Gamya, Taxiku, Cipaganti, dan lain-lain juga perusahaan yang bergerak di bidang
yang sama. Masih banyak solusi lain, yang bisa sama-sama membantu, sehingga semuanya bisa
eksis tanpa ada yang dikorbankan.
Perseteruan para sopir lebih terlihat sebagai perseteruan perusahaan Blue Bird dengan
kompetitornya GrabCar dan Uber. Blue Bird, perusahaan taksi konvensional, semakin merasa
terganggu dengan kehadiran taksi yang berbasis aplikasi/online. Kecemburuan ini ditambah lagi
dengan segala kemudahan, kemewahan, dan harga yang bersahabat. Sementara taksi
konvensional yang selama ini mendominasi seluruh kota, akan menghadapi pesaing baru yang
menawarkan kemudahan tanpa harus melambaikan tangan di pinggir jalan, tapi cukup memesan
dari tempat tidur maka taksinya akan datang.
GrabCar dan Uber adalah jasa penyedia mobil pribadi yang bisa disewa untuk satu tujuan ke
tujuan lainnya. Mobil yang dipakai pelat hitam, tapi bisa disewa untuk perjalanan point to point
dan jam-jaman. Menurut Pasal 30 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003
mengenai Angkutan Sewa, dijelaskan bahwa angkutan sewa adalah pelayanan dari pintu ke pintu
dengan wilayah tidak terbatas, dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
pengguna jasa dan penyedia jasa, diperbolehkan menggunakan mobil penumpang umum dengan
pelat hitam. Selain memesan lewat aplikasi di HP, tarif yang digunakan Grab dan Uber pun
hanya menggunakan hitungan kilometer. Taksi konvensional lain menggunakan tarif progresif
dengan hitungan kilometer dan waktu tempuh. Dengan jarak tempuh yang sama, taksi Grab dan
Uber akan lebih murah, mengingat Jakarta lebih banyak macetnya.
Kemudahan dan kelebihan fasilitas Grab dan Uber inilah yang dipermasalahkan oleh para sopir.
Pengguna jasa, tentu akan lebih memilih jasa mereka, walaupun tidak ada data secara pasti.
Menurut penulis, pengguna jasa transportasi yang malas membuka aplikasi juga banyak, mereka
lebih senang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan, dan segera menuju ke tempat tujuan,
walaupun tarif lebih mahal.
Penulis juga sering menemui, sopir taksi Blue Bird yang “nakal” menurut istilah saya, yang tidak
mau menggunakan argometer-nya, dan lebih memilih bernegosiasi harga, yang bisa dipastikan
lebih mahal dari harga tarif sebenarnya. Seandainya pihak perusahaan mengetahui kelakuan sopir
ini, pastilah ia akan dipecat, karena bekerja tidak sesuai standar pelayanan mereka.
Bisnis Online Simbol Inovasi Kalau alasan menghentikan taksi Grab dan Uber karena
pendapatan mereka yang semakin menurun, maka tentu tak bisa dijadikan pembenaran, karena
saat ini , setiap bisnis real sudah pasti akan diiringi bisnis online. Soal harga, mereka bisa
meminimalkannya. Itulah keunggulan mereka. Kalaupun ingin pemerataan tarif, pihak yang
bertikai bisa duduk satu meja dengan pihak Organda, DLLAJ, dan sebagainya, bukan dengan
cara “menutup” aplikasi bisnis mereka. GrabCar dan Uber, adalah simbol inovasi kemajuan
zaman. Sebuah perusahaan untuk tetap eksis haruslah memiliki daya saing dan inovatif.
Pengelolaan bisnis harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, yang berbeda dan sulit
ditiru oleh perusahaan lain. GrabCar dan Uber menemukan inovasi dalam persaingan atau
strategi pemasaran, serta meningkatkan pelayanan, sehingga berpeluang bertahan dalam jangka
panjang. “Berinovasi atau mati” adalah ungkapan yang sangat terkenal dalam dunia bisnis.
KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen
dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Penerapan E-Commerce Carrefour di Indonesia bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi
dan juga bisa mengurangi biaya dengan mengurangi jumlah karyawan dari perusahaan atau
bisnisnya dengan alasan lebih efektif dan efisien ketika menggunakan media online, tenaga
mesin atau teknologi computer ketimbang tenaga kerja manusia, meskipun tenaga kerja manusia
masih dibutuhkan untuk mengontrol tools atau teknologi computer tersebut.
Setiap produk yang dihasilkan manusia pastti memiliki kelebihan dan kekurangan, pada
impementasi SIM Carrefour pun demikian. Kelebihan implementasi pada PT. Carrefour di
Indonesia:
a.) Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat sederhana. b.) Dapat memilih
barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di website Carrefour. Kategori yang
ditawarkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti : minuman, pembersih, perawatan pribadi,
perawatan bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori yang sesuai.
c.) Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
d.) Langsung ambil barang tanpa perlu antri. e.) Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang
diinginkan. f.) Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat
Kekurangan implementasi SIM pada PT Carrefour di Indonesia: Meskipun
kelebihannya “langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang”, tetapi masyarakat
awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim kerumah. Tetapi
pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan. Sehingga situs e-
commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/
http://manjstrategi.blogspot.com/2015/12/keunggulan-bersaing.html
http://sim-septialutfi-1a122066-karmelitaip.blogspot.com/2015/10/peran-sim-pada-perusahaan-
carrefour.html
http://faithgun.blogspot.com/2011/06/contoh-keunggulan-kompetitif-dalam.html
http://www.kompasiana.com/alipirbudiman/belajar-dari-taksi-grab-dan-
uber_5700f03bd592736f13eb
http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-
manajemen.html