Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Sistem Informasi
untuk Competitive
Advantage

Pengenalan Sistem Informasi untuk


Competitive Advantage

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


W161700032

02
Teknik Teknik Industri Agung Hery Nugroho ST., MM.

Abstract Kompetensi
Sistem informasi mengolah data Memberikan pemahaman mengenai
menjadi informasi yang memiliki nilai konsep dasar sistem informasi,
tambah sebagai referensi komponen pendukung serta
manajemen dalam mendukung kerangka kerjanya dalam
operasional industri serta menghasilkan informasi yang
pengambilan keputusan strategis membantu manajemen dalam
dan keunggulan kompetitif lainnya mengambil keputusan strategis

1. Pengertian Keunggulan Kompetitif

Keunggulan Kompetitif / Bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik


dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan lain pada industry atau pasar yang sama.

Menurut David Ricardo bahwa beliau memperkenalkan konsep keunggulan perbandingan


(Comperative Advantage) dengan asumsi yang ketat, dimana dijadikan sebagai alat ukur
untuk menaganalisis pemetaan produk-produk apa saja yang dapat dijadikan keunggulan
komperative. Berjalan dengan waktu, konsep Comperative Advantage disempurnakan oleh
Heckscher dan Ohlin.

Fred David mendefinisikan keunggulan kompetitif sebagai “apa pun yang perusahaan
lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”. Ketika
perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan atau
memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikan
keunggulan kompetitif

Michael E. Porter mendefinisikan kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan


sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama, dimana beliau yang mengkritik atas
konsep keunggulan comparative.

2. Konsep SI Keunggulan Kompetitif

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001;230) terdapat lima tujuan pelaksanaan


strategi bersaing yaitu:

1.      Membentuk suatu positioning yang tepat


Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra tersendiri
mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
2 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
2.      Mempertahankan pelanggan yang setia
Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola
dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik kepada
perusahaan.
3.      Mendapatkan pangsa pasar baru
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan
menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih pasar seluas-
luasnya.
4.   Memaksimalkan penjualan
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas
strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada dalam
perusahaan serta unit-unit fungsional lainnya.
5.   Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka dapat
dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok pelanggan yang
akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta teknologi yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Pada dasarnya konsep dasar pendukung utama keunggulan kompetitif adalah rantai nilai
(value chains) dan system nilai (value system), dimana pendukung utama keunggulan
kompetitif ini adalah Profesor Michael E. Porter.

1. Rantai Nilai Porter


Dari informasi buku dan artikel yang ditulis oleh Michael E. Porter, memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulan diatas para
pesaingnya. Dimana perusahaan menciptakan sebagian aktivitas atas 2 jenis yaitu :

 Aktivitas nilai utama (primary value activity), meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengubah
bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada
pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola
aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
 Aktivitas nilai pendukung (support value activity), mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
3 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara
terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. Manajemen sumber daya manusia
2. Pengembangan teknologi
3. Pengadaan (atau pembelian)

Selain itu, ketiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan
teknologi, dan pengadaan (atau pembelian). Masing-masing nilai, baik utama atau
pendukung, akan mengandung tiga unsur penting : input yang dibeli, sumber daya manusia,
dan tekologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai
contoh, spesialisasi informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data
pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para
eksekutif perusahaan.

Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya,
seperti yang dirasakan konsumen perusahaan tersebut. Dimana rantai nilai dibuat dari
aktifitas primer dan pendukung yang berkontribusi pada nilai margin perusahaan.
Peningkatan nilai marginal merupakan model rantai objektif. Perusahaan dapat menciptakan
nilai dengan menampilkan aktifitas, dimana tenaga kerja menyebutnya sebagai nilai aktifitas.

Porter’s Value Chain

Supply Chain Management :


 Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktifitas sebagai berikut :
 Meramalkan permintaan pelanggan
 Membuat jadwal produksi

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
4 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
 Menyiapkan jaringan transportasi
 Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
 Mengelola persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
 Melakukan produksi
 Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
 Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan dan kepada
pelanggan

Memperluas Cakupan Rantai Nilai

Keunggulan tambahan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan
dengan rantai nilai organisasi-organisasi lain disebut sistem antar-organisasi
(Interorganizational System-IOS). Perusahaan yang berpartisipasi disebut business partner

Porter memikirkan kaitan kaitan tersebut saat dia berfokus pada penggunaan informasi
untuk menciptakan keunggulan kompetitif, dan menamakan jaringan tersebut Sistem Nilai
(Value System)

2. Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,


maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi  adalah tingkat perencanaan
strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat
mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah),
manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan
diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam
berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi
operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
5 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu :
keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional. Berikut ini adalah
penjelasannya.

I. Keunggulan Strategis

Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki


dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat
digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat
perencanaan strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan
sistem informasi untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat
strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang
menyadari arti penting dari keamanan.

II. Keunggulan Taktis

Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika


perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
dari para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah)
dapat meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi
yang memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses
internet, yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.

Keputusan keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan


tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan
mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan
kepuasan pelanggan, namun juga akan meingkatkan profitabilitas.

III. Keunggulan Operasional

Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang


berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat
pengendalian operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan
opersional dengan mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-
produk komplementer ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
6 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
satu cara untuk secara bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung
kepuasan pelanggan.

Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan
akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang
terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan
kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

Gambar dibawah menunjukkan arus sumber daya dari lingkungan, melalui perusahaan dan
kembali lagi kepada lingkungan :

The general system model of the firm

Model sistem umum dari perusahaan :

 Arus sumber daya fisik : manusia, material, mesin dan uang.


 Arus sumber daya konseptual : panah pada gambar diatas menunjukkan data, informasi dan
keputusan berhubungan dengan informasi. Di sisi kanan, dua arah arus data dan informasi
yang menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya.
 Mekanisme pengendalian perusahaan : sebuah elemen yang memungkinkan perusahaan
mengoperasikan sistem lingkaran tertutup yang diperlihatkan pada bagian diatas.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
7 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
Environmental elements exist outside the firm and have a direct or indirect influence on it.

Setelah mengetahui model sistem umum, kita dapat mempelajari elemen lingkungan diluar
sistem yang memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
sistem.

Perusahaan terhubung dengan elemen lingkungannya melalui arus sumber daya,


diantaranya :
 Arus informasi dari pelanggan
 Arus material ke pelanggan
 Arus uang ke pemilik saham
 Arus mesin dari penyedia (suppliers)
 Arus manusia dari penyedia
 Komunitas global dan persatuan tenaga kerja

Sedangkan arus dengan frekuensi sedikit diantaranya : arus uang dari pemerintah, arus
material dari supplier, dan arus manusia untuk berkompetensi.

3. Tantangan Global Keunggulan Kompetitif

Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang


beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan
tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran,
kebijakan dan prosedurnya sendiri.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
8 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain
yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga
dapat dianggap sebagai pesaing. 

Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki
kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan
mengakuisisi perusahaan outsourcee asing. 

Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-
center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang
mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM
mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan
outsourcing akan dapat dihindari.

 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional


Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan
ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah “perbedaan antara
jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang
telah dimiliki oleh organisasi

 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di
seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak
akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.

Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi
MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara
asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan
oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras,
peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-
praktik bisnis yang saling bertentangan. 

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
9 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan
dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.

 Keuntungan Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam
berkoordinasi.

Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :

 Fleksibiltas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar.


 Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di suatu Negara pada satu
Negara lain atau satu wilayah dalam satu Negara lain.
 Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
 Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antar unit di berbagai Negara.
 Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
 Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
 Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk peusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.

Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi
perusahaan.

 Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global


Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus
mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global
information system - GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas
beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang
harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :

a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat
menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan.
Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
10 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan
yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi


Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-
beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon
untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang
diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan
dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika
sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk
mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam


beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu
pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya
dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.

c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras


Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang
investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan
yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan
seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan
lunak yang berbeda.

d. Pembatasan Pemrosesan Data


Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri,
bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.

e. Pembatasan Komunikasi Data


Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan
yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder
data flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi
batas negara.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
11 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
f. Masalah-masalah Teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber
listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan
seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat
mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga
buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak
memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak
berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara
tertentu.

g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan


Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa
merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus
mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor
pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan
mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk
menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi
pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS
sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat
menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun
data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di
atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat
diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang
dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

4. Manajemen Pengetahuan

Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:

 Peranti keras computer


 Peranti lunak komputer

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
12 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
 Spesialis informasi
 Pengguna
 Fasilitas
 Database
 Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan


kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang
dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para
manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan
kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan
bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan
pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang
informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data
menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang
paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen
pengetahuan (knowledge management).

 Dimensi Informasi

Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output


yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi
dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari
informasi tersebut, yaitu :

 Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan
tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data
yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan
disebut sebagai “informasi”.

 Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari
sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus
menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
13 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk
mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan
ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap
bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.

 Ketepatan Waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya
dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini,
selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.

Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga
dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi
yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna
melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah

Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi


yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung
jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap
memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang
diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem
informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan
organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
14 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
5. Strategi Sumber Daya Informasi
Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR)
telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan
dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan
strategis. SPIR disusun dalam beberapa bagian, yaitu :

a. Pernyataan Misi Teknologi Informasi


Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas
terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas,
perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional
sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-
tujuan korporat.

b. Sasaran Teknologi Informasi


Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut
ini :

1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.


2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh
tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan kami.
4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk
meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.

c. Lingkup Layanan Teknologi Informasi


1. Layanan Administratif :
 Tinjauan anggaran dan fiscal
 Sumber daya manusia
 Pelaporan manajemen
 Hubungan pemegang saham

2. Layanan Teknis :
 Perencanaan strategis dan implementasi
 Perencanaan kapasitas
 Rancangan jaringan pemeliahraan, penanganan masalah, dan administrasi

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
15 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
 Instalasi server
 Perencanaan Kontinjensi dan backup

3. Layanan Teknologi :
 Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen
 Pendidikan dan pelatihan pengguna
 Layanan manajemen basis data
 Layanan manajemen dokumen
 Pengembangan dan dukungan sistem
 Akses world wide web
 Grafik computer
 Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggatian peranti keras
 Antivirus dan layanan firewall
 Audit sistem

4. Rencana Kerja Teknologi Informasi


Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka
waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan
terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal
berikut ini :
 Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan
 Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian
pekerjaan
 Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
16 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM
Daftar Pustaka

1. Management Information System : A study of Computer-Based Information System


oleh McLeod R

2. David, F. R. (2011). Strategic Management: Concepts and Cases (13th ed.). New


Jersey, NJ: Prentice Hall

3. Sistem Informasi Manajemen, Terjemahan Edisi 10 oleh McLeod R & Schell GP

4. Laudon, C. Kenneth., Laudon, P. Jane.2007.Sistem Informasi Manajemen Edisi 10


Buku 1.Salemba Empat : Jakarta

5. Manajemen :Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd,,
M.T.

6. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem

7. http://www.definisi-pengertian.com

Sistem Informasi untuk Competitive


2019
17 Advantage Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agung Hery Nugroho, ST, MM

Anda mungkin juga menyukai