Sistem Informasi
untuk Competitive
Advantage
02
Teknik Teknik Industri Agung Hery Nugroho ST., MM.
Abstract Kompetensi
Sistem informasi mengolah data Memberikan pemahaman mengenai
menjadi informasi yang memiliki nilai konsep dasar sistem informasi,
tambah sebagai referensi komponen pendukung serta
manajemen dalam mendukung kerangka kerjanya dalam
operasional industri serta menghasilkan informasi yang
pengambilan keputusan strategis membantu manajemen dalam
dan keunggulan kompetitif lainnya mengambil keputusan strategis
Fred David mendefinisikan keunggulan kompetitif sebagai “apa pun yang perusahaan
lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”. Ketika
perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan atau
memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikan
keunggulan kompetitif
Pada dasarnya konsep dasar pendukung utama keunggulan kompetitif adalah rantai nilai
(value chains) dan system nilai (value system), dimana pendukung utama keunggulan
kompetitif ini adalah Profesor Michael E. Porter.
Aktivitas nilai utama (primary value activity), meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengubah
bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada
pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola
aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
Aktivitas nilai pendukung (support value activity), mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh
Selain itu, ketiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan
teknologi, dan pengadaan (atau pembelian). Masing-masing nilai, baik utama atau
pendukung, akan mengandung tiga unsur penting : input yang dibeli, sumber daya manusia,
dan tekologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai
contoh, spesialisasi informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data
pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para
eksekutif perusahaan.
Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya,
seperti yang dirasakan konsumen perusahaan tersebut. Dimana rantai nilai dibuat dari
aktifitas primer dan pendukung yang berkontribusi pada nilai margin perusahaan.
Peningkatan nilai marginal merupakan model rantai objektif. Perusahaan dapat menciptakan
nilai dengan menampilkan aktifitas, dimana tenaga kerja menyebutnya sebagai nilai aktifitas.
Keunggulan tambahan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan
dengan rantai nilai organisasi-organisasi lain disebut sistem antar-organisasi
(Interorganizational System-IOS). Perusahaan yang berpartisipasi disebut business partner
Porter memikirkan kaitan kaitan tersebut saat dia berfokus pada penggunaan informasi
untuk menciptakan keunggulan kompetitif, dan menamakan jaringan tersebut Sistem Nilai
(Value System)
I. Keunggulan Strategis
Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan
akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang
terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan
kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
Gambar dibawah menunjukkan arus sumber daya dari lingkungan, melalui perusahaan dan
kembali lagi kepada lingkungan :
Setelah mengetahui model sistem umum, kita dapat mempelajari elemen lingkungan diluar
sistem yang memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
sistem.
Sedangkan arus dengan frekuensi sedikit diantaranya : arus uang dari pemerintah, arus
material dari supplier, dan arus manusia untuk berkompetensi.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki
kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan
mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-
center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang
mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM
mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan
outsourcing akan dapat dihindari.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi
MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara
asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan
oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras,
peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-
praktik bisnis yang saling bertentangan.
Keuntungan Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam
berkoordinasi.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi
perusahaan.
a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat
menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan.
Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di
atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat
diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang
dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
4. Manajemen Pengetahuan
Dimensi Informasi
Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan
tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data
yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan
disebut sebagai “informasi”.
Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari
sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus
menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang
Ketepatan Waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya
dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini,
selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga
dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.
Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi
yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna
melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.
2. Layanan Teknis :
Perencanaan strategis dan implementasi
Perencanaan kapasitas
Rancangan jaringan pemeliahraan, penanganan masalah, dan administrasi
3. Layanan Teknologi :
Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen
Pendidikan dan pelatihan pengguna
Layanan manajemen basis data
Layanan manajemen dokumen
Pengembangan dan dukungan sistem
Akses world wide web
Grafik computer
Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggatian peranti keras
Antivirus dan layanan firewall
Audit sistem
5. Manajemen :Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd,,
M.T.
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
7. http://www.definisi-pengertian.com