Perancangan
Sistem
Informasi
Industri
04. Model Umum dan
Pendekatan Sistem
04
Fakultas Teknik Teknik Industri 16068 Indra Almahdy Ir MSc
Abstract Kompetensi
Sistem informasi dan model, jenis Mahasiswa mampu memahami hal-hal
model.Model sistem umum dalam Sistem Informasi dengan model
perusahaa sebagai dasar untuk umum dan pendetan sistem sesuai
memahami dan mengevaluasi dengan Tujuan Belajar yang dijelaskan
lebih spesifik di bagian awal, khususnya
segala jenis organisasi industri.
Penyelesaian dan pengambilan dalam perspektif seorang sarjana
keputusan.Systems approach Teknik Industri.
kerangka dasar penyelesaian
masalah segala bentuk.
Tujuan Belajar
Memahami pengertian model, jenis model yang ada, dan bagaimana model tersebut
digunakan.
Mengetahui model sistem umum perusahaan.
Dapat menggunakan model sistem umum sebagai dasar untuk memahami dan
mengevaluasi segala jenis organisasi termasuk perusahaan industri.
Menyadari pentingnya penyelesaian masalah serta hubungannya dengan pengambilan
keputusan
Mengenali systems approach sebagai kerangka dasar untuk penyelesaian masalah
dalam segala bentuk.
1. KONSEP MODEL
Model
Jenis Model
Ada empat jenis model: fisik, naratif, grafik, dan matematik.
Model Fisik: Penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Contoh: Maket pusat
perbelanjaan, prototipe mobil baru.
Model Naratif: Penggambaran entitas secara lisan dan tulisan
Model Grafik: Penggambaran entitas dengan sejumlah garis, simbol, atau bentuk.
Kegunaan Model
Mempermudah Pengertian. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen dan
hubungannya disajikan secara sederhana. Model hanya menggambarkan entitasnya dan
tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.
Mempermudah Komunikasi. Problem solver (penyelesai masalah) memahami entitas
dan perlu mengkomunikasikan kepada yang lain.
Memperkirakan Masa Depan.
Kesemua jenis itu membantu pemakai memahami entitas dengan lebih baik, dan
mengkomunikasikan pemahaman itu kepada orang lain. Model matematik memungkinkan
pemakai memperkirakan masa depan, walau ketelitiannya kurang sempurna.
Suatu model umum memiliki penerapan yang luas tetapi tidak secara tepat tertuju pada
situasi tertentu. Model sistem umum perusahaan dapat digunakan untuk menganalisis
jenis organisasi mana pun tetapi tidak setepat model yang dirancang khusus untuk satu
organisasi khusus.
Sistem fisik terdiri atas tiga elemen: input, transformasi, dan output. Sumberdaya fisik
mengalir melalui sistem fisik.
Arus Material. Input material diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan.
Material disimpan di tempat penyimpanan sampai dibutuhkan dalam proses
transformasi. Selanjutnya material dimasukkan dalam aktivitas manufaktur. Pada akhir
proses transformasi, material yang sudah dalam bentuk jadi disimpan di tempat
penyimpanan sampai dikirimkan ke customer.
Sistem Konseptual
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak.
Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem.
Pengendalian Manajemen
Manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Information Processor
Mekanisme yang menghasilkan informasi bagi manajer. Sebagian manajer pada tingkat
tinggi berada jauh dari aktivitas fisik. Mereka memperoleh informasi dari suatu sistem atau
prosedur yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
Dimensi Informasi
Manajer mungkin dibantu oleh system analyst, menentukan informasi yang harus disediakan
information processor dalam empat dimensi dasar yang memberi kontribusi pada nilai
informasi:
Relevansi
Akurasi
Ketepatan waktu
Standar
Standar adalah ukuran kinerja yang dapat diterima, dinyatakan secara ideal dalam istilah
spesifik.
Agar manajer dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya,
harus terdapat
Management by Exception
Management by exception adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat
dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima.
Manajemen dapat mempraktekkan management by exception dapat dipraktekkan dengan
menggunakan information processor untuk memantau sistem fisik. Dengan memasukkan
standar pada information processor, pengolah tersebut menentukan apakah perhatian
manajemen diperlukan.
Arus Keputusan
Jika kinerja aktual tidak memenuhi standar, manajemen membuat keputusan yang
menghasilkan perubahan. Keputusan tersebut dikomunikasikan kepada ketiga elemen
Data diubah menjadi informasi oleh information processor, dan informasi diubah menjadi
keputusan oleh manajer. Information processor dan manajer bekerjasama untuk mengubah
data menjadi keputusan.
Lingkungan
Model umum menunjukkan bahwa sumberdaya mengalir ke perusahaan dari lingkungan dan
dari perusahaan kembali ke lingkungan.
Gambar – Sistem Fisik Perusahaan – Sistem terbuka, juga merupakan sistem lingkaran
terbuka.
Gambar – Sistem Lingkaran Tertutup – Feedback loop terdiri atas informasi. Control
mechanism adalah manajemen perusahaan.
Gambar – Informasi Dikumpulkan dari Semua Elemen Sistem Fisik – Tambahan aktivitas
pengumpulan informasi pada bagian input dan bagian pengolahan dari sistem fisik.
Gambar – Standar Kinerja Tersedia Baik untuk Pihak Manajemen Maupun untuk
Information Processor. Tambahan Standar pada model umum. Standar tersedia bagi
information processor maupun manajer. Pengaturan ini memungkinkan information
processor membebaskan manajer dari banyak aktivitas pemantauan. Information processor
dapat memberitahu manajer saat kinerja aktual mempunyai perbedaan yang terlalu jauh
dibandingkan standar.
Gambar – Perubahan pada Sistem Fisik Melalui Arus Keputusan - Feedback dari
manajer ke sistem fisik disebut keputusan untuk mencerminkan cara manajer mengubah
Gambar – Model Sistem Umum Perusahaan. Sumber daya fisik mengalir melalui sistem
fisik pada bagian bawah model. Sumber daya konseptual (data dan informasi) masuk ke
information processor untuk disimpan atau disediakan bagai manajer. Ditambahkan arus
informasi dan data dua arah antara information processor dan lingkungan.
Contoh: Supermarket (Pasar swalayan), Hukum firm (Kantor Pengacara), dan bagaimana
menempatkan model sistem umum dalam konteks.
Elemen Lingkungan
Lingkungan perusahaan terdiri atas delapan elemen (Hopeman, 1969). Elemen-elemen
tersebut menggambarkan organisasi atau perseorangan, serta mencakup:
1. supplier (pemasok): menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan
oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
2. customer (customer): pemakai saat ini (existing customer) dan calon pemakai (prospect)
3. serikat pekerja: organisasi tenaga kerja terampil maupun tidak terampil
4. masyarakat financial: lembaga yang mempengaruhi sumberdaya uang yang tersedia
bagi perusahaan ( Contoh: bank, lembaga peminjaman, perusahaan investasi
5. share holder (pemegang saham) atau owner (pemilik): orang-orang yang menanamkan
modal di perusahaan dan mewakili tingkat manajemen tertinggi
6. competitor (pesaing): mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di
pasar
7. pemerintah (government): pemerintah pada tingkat pusat, daerah, dan lokal, yang
memberikan kendala-kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana.
8. masyarakat global: wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya.
Perusahaan bertanggungjawab memperhatikan lingkungan alam, menyediakan produk
dan jasa yang meningkatkan kualitas hidup, operasi secara etis.
Arus Sumberdaya Lingkungan
Semua sumberdaya dari lingkungan yang memasuki perusahaan akhirnya kembali kepada
lingkungan.
Manajer terlibat penyelesaian masalah. Masalah adalah kondisi yang mungkin secara
potensial berbahaya atau menguntungkan. Penyelesaian masalah adalah tindakan
memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan
peluang keuntungannya. Proses penyelesaian masalah mengharuskan dibuatnya beberapa
keputusan. Keputusan adalah pemilihan strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan
adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi
terbaik atas masalah tersebut.
Sistem konseptual adalah sistem penyelesaian masalah yang terdiri atas manajer
(penyelesai masalah), informasi, dan standar. Informasi menggambarkan keadaan saat ini,
sementara standar menggambarkan keadaan yang diharapkan.
Solution criterion (kriteria solusi) adalah apa yang diperlukan untuk mengubah keadaan saat
ini menjadi keadaan yang diharapkan.
Dua elemen lain masuk ke dalam proses pengubahan masalah menjadi solusi. Kedua
elemen tersebut adalah solusi alternatif dan kendala. Kendala intern berupa sumberdaya
yang terbatas, sementara kendala lingkungan berupa tekanan dari berbagai elemen
lingkungan seperti pemerintah dan pesaing. Bila semua elemen tersebut ada dan dipahami
oleh manajer, dimungkinkan solusi atas permasalahan tersebut.
Struktur Masalah
Cara popular untuk menggolongkan masalah adalah dengan menempatkannnya dalam
suatu rangkaian dari yang terstruktur hingga yang tidak terstruktur. Masalah terstrutur
terdiri atas elemen dan hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh penyelesai
masalah. Masalah tak terstruktur berisi elemen atau hubungan antar elemen yang tidak
dipahami oleh penyelesai masalah. Sebagian besar masalah berada di antaranya, bersifat
semi-terstruktur, dalam arti manajer memahami sebagaian elemen dan hubungannya,
tetapi tidak semuanya.
Pendekatan sistem adalah prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah bisnis. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan
untuk tiap keputusan dibutuhkan informasi. Langkah-langkah pendekatan sistem
memberikan jembatan antara satu masalah dan beberapa keputusan yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
Systems Approach
John Dewey mengenali tiga rangkaian judgment yang terlibat agar dapat memadai
dalam memecahkan suatu kontroversi:
o Mengenali kontroversi tersebut.
o Menimbang klaim alternatif.
o Membentuk suatu judgment.
Sepanjang 1960-an akhir / awal 1970-an, ketertarikan pada penyelesaian masalah
secara sistematis semakin kuat.
Systems approach — rangkaian langkah-langkah penyelesaian masalah yang
memastikan masalah pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan
solusi yang terpilih dikerjakan.
Rangkaian Langkah-Langkah
Problem trigger adalah isyarat bahwa hal-hal lebih baik atau buruk dibandingkan
perencanaan.
Gejala adalah suatu kondisi yang diproduksi oleh masalah dan pada umumnya lebih
jelas nyata dibandingkan penyebab utama dari masalah tersebut.
Masalah adalah suatu peristiwa atau kondisi yang merugikan atau berpotensi atai
bermanfaat atau berpotensi baik bagi perusahaan.
Analysis
o suatu evaluasi pilihan sistematis.
Judgment
o proses mental dari manajer tunggal.
Tawar-menawar
o negosiasi antara beberapa manajer.
Terdapat sepuluh langkah, yang dikelompokkan dalam tiga tahap upaya yang perlu
dilakukan manajer: Upaya Persiapan, Usaha Definisi, dan Usaha Solusi.
Upaya definisi mencakup identifikasi masalah yaitu kesadaran bahwa suatu masalah ada
atau akan ada, kemudian pemahaman masalah yaitu mempelajari untuk mencari solusi.
Upaya definisi dirangsang oleh sinyal yang berfungsi sebagai problem trigger (pemicu
masalah) dengan memulai proses penyelesaian masalah.
Sinyal-sinyal yang menunjukkan masalah Contoh: Manajer dalam jam kerja yang
panjang, keputusan-keputusan yang terbukti salah.
Contoh: hal-hal berjalan dengan baik sehingga information processor terus disisihkan di
belakang.
Contoh
Contoh Upaya Penyelesaian: kasus komputer yang tidak dapat menangani volume
aktivitas perusahaan yang semakin meningkat.
Walau tidak semua manajer mengikuti pendekatan sistem dalam penyelesaian masalah,
pendekatan sistem merupakan metodologi sistem dasar.