Anda di halaman 1dari 18

P-ISSN:2549-5291

PROGRAM STUDI MANAJEMEN E-ISSN: 2528-0929

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

JURNAL NUSANTARA APLIKASI MANAJEMEN BISNIS


Vol. 2. No. 2. Oktober 2017
CONTENTS
PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP TINGKAT PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS
KELELAHAN KERJA DAN DAMPAKNYA PENGALAMAN PADA PROGRAM STUDI
TERHADAP KINERJA OPERATOR PRODUKSI ARV MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. UNIT PLANT KEDIRI
JAKARTA
Rino Sardanto
Nurul Auliya Bambang Agus Sumantri
Rinandita Wikansari (Universitas Nusantara PGRI Kediri)
(Politeknik APP Jakarta)
ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN NATA DE COCO UNTUK MENDUKUNG
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM SUPPLY CHAIN DENGAN MODEL CPFR
SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA STEKOM (COLLABORATIVE PLANNING, FORECASTING,
SEMARANG AND REPLENISHMENT)
Haryo Kusumo
Lina Saptaria
(Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer)
Nurhidayati
(Universitas Islam Kadiri)
MENINGKATKAN CUSTOMER RELATIONSHIP
CONCEPTUAL MODEL OF CUSTOMER PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA
KNOWLEDGE MANAGEMENT (CKM) PROMOSI DAN MENINGKATKAN PESERTA DIDIK
PADA (MA) MADRASAH ALIYAH IBROHIMIYAH
Robby Andika Kusumajaya DEMAK
(Sekolah Tinggi Elektronik dan Komputer)
Febryantahanuji
IS THERE ANY IMPACT OF SOCIAL MEDIA ON (Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer PAT)
ACADEMIC PERFORMANCE? (An Empirical Study
From College Student In Jakarta) ANALISIS IMPLEMENTASI BALANCE
SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN
Bagus Nurcahyo KINERJA PADA SMP KRISTEN PETRA KEDIRI
Renny Nur’ainy (STUDI KASUS DI SMP KRISTEN PETRA KEDIRI)
Riskayanto
(Universitas Gunadarma) Amat Pintu Batu
(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi – Universitas Nusantara PGRI Kediri
JL. KH. Achmad Dahlan 76 Kediri – Telepon 0354 771576
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/index
P-ISSN:2549-5291
PROGRAM STUDI MANAJEMEN E-ISSN: 2528-0929

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

JURNAL NUSANTARA APLIKASI MANAJEMEN BISNIS


Vol. 1. No. 2. Oktober 2016
CONTENTS
PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP TINGKAT PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS
KELELAHAN KERJA DAN DAMPAKNYA PENGALAMAN PADA PROGRAM STUDI
TERHADAP KINERJA OPERATOR PRODUKSI ARV MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. UNIT PLANT KEDIRI
JAKARTA
Rino Sardanto
Nurul Auliya Bambang Agus Sumantri
Rinandita Wikansari (Universitas Nusantara PGRI Kediri)
(Politeknik APP Jakarta)
ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN NATA DE COCO UNTUK MENDUKUNG
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM SUPPLY CHAIN DENGAN MODEL CPFR
SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA STEKOM (COLLABORATIVE PLANNING, FORECASTING,
SEMARANG AND REPLENISHMENT)
Haryo Kusumo
(Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer) Lina Saptaria
Nurhidayati
(Universitas Islam Kadiri)
MENINGKATKAN CUSTOMER RELATIONSHIP
CONCEPTUAL MODEL OF CUSTOMER
PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA
KNOWLEDGE MANAGEMENT (CKM)
PROMOSI DAN MENINGKATKAN PESERTA DIDIK
PADA (MA) MADRASAH ALIYAH IBROHIMIYAH
Robby Andika Kusumajaya
DEMAK
(Sekolah Tinggi Elektronik dan Komputer)
Febryantahanuji
IS THERE ANY IMPACT OF SOCIAL MEDIA ON (Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer PAT)
ACADEMIC PERFORMANCE? (An Empirical Study
From College Student In Jakarta) ANALISIS IMPLEMENTASI BALANCE
SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN
Bagus Nurcahyo KINERJA PADA SMP KRISTEN PETRA KEDIRI
Renny Nur’ainy (STUDI KASUS DI SMP KRISTEN PETRA KEDIRI)
Riskayanto
(Universitas Gunadarma) Amat Pintu Batu
(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi – Universitas Nusantara PGRI Kediri
JL. KH. Achmad Dahlan 76 Kediri – Telepon 0354 771576
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/index
KETENTUAN PENULISAN JURNAL

1. Substansi Artikel. Artikel yang diserahkan merupakan tulisan ilmiah dengan desain
kuantitatif maupun kualitatif berupa : studi pustaka, studi empiris, ataupun studi
kasus, sebagai hasil pengembangan Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Artikel yang
disumbangkan adalah artikel orisinil yang belum pernah dipublikasikan di media lain
dan menggunakan pustaka acuan mutakhir, proporsi terbitan 10 tahun terakhir 80 %.
2. Gaya penulisan. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang
baku. Artikel memuat judul, nama penulis beserta keterangan dan alamat kerja yang
jelaas. Penulisan abstrak dibatasi maksimum sampai 300 kata, untuk artikel
berbahasa Indonesia, abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan sebaliknya, disertadi
dengan kata kunci (keyword). Bagian utama artikel ditulis dengan sistematika:
Pendahuluan, Tujuan Penelitian, Tinjauan Teori, Metodologi, Analisis dan
Pembahasan, Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka. Setiap judul baik sub judul tulisan
perlu diberikan Huruf Tebal. Penyajian Gambar, tabel, dan bagan dan pendukung
lain harus disertai dengan nomor urut, judul, dan sumber yang konsisten.
Contoh Daftar Pustaka
Andrew Winton and Yerramilili, Y. (2008); Entrepreneural Finance: Bank versus
venture capital; journal of Financial Economics, Vol. 88, Issue 1, Published by
Elsevier.
Riani,Lilia Pasca.(2015);http://www.acadmia.edu/12475116/FINANCIAL LITERACY
DAN INOVASI PENGRAJIN LOGAM DIWILAYAH KEDIRI RAYA.pdf. diakses
tanggal 10 Agustus 2015.
Tjiptono,Fandy.(2011); Pemasaran Jasa;Bayumedia Publishing,Yogyakarta
3. Seleksi Artikel. Artikel yang masuk ke redaksi akan diseleksi dan direview oleh
anggota dewan redaksi dan dikembalikan untuk diperbaiki dan atau dilengkapi.
Artikel yang tidak dimuat tidak dikembalikan. Artikel yang dimuat merupakan hal
redaksi dan dapat ditampilkan dalam media lain untuk akademik. Isi artikel diluar
tanggung jawab redaksi.
4. Penyerahan Artikel. Artikel yang akan dimuat dapat dikirm/diserahkan berupa print-
out ketikan dan dalam bentuk file Microsoft Word yang bisa dibuka dengan baik.
Artikel dicetak pada kertas A4, spasi ganda, huruf dengan Times New Roman 12,
jumlah halaman 10 – 30 halaman.
Alamat Redaksi:
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jln. KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri 64112
Telepon (0354) 771576, Fax (0354) 774776
Email: jurnal_nusamba@unpkediri.ac.id

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi – Universitas Nusantara PGRI Kediri
JL. KH. Achmad Dahlan 76 Kediri – Telepon 0354 771576
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/index
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tim Jurnal :
Pelindung :
Dr Subagyo
Penanggung Jawab :
Ema Nurzainul Hakimah, MM
Pemimpin Editor :
Dr. Lilia Pasca Riani
Editor :
Diah Ayu Septi Fauzi, MM

Mitra Bestari :
Prof. Saurabh Mittal (Asia Pasific Institute of Management)
Dr. Sentot Imam Wahjono, MM.(Universitas Muhammadiyah Surabaya)
Galuh Mira Saktiana, M.Sc (Universitas Tarumanagara Jakarta)
Dr. Finnah Fourqoniah (Universitas Mulawarman Samarinda)

Alamat Redaksi:
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jln. KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri 64112
Telepon (0354) 771576, Fax (0354) 774776
Email: jurnal_nusamba@unpkediri.ac.id
DAFTAR ISI
PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA OPERATOR PRODUKSI ARV PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. UNIT PLANT
JAKARTA - Nurul Auliya, Rinandita Wikansari (Politeknik APP Jakarta). Hal 66 - 74

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA STEKOM SEMARANG
Haryo Kusumo(Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer). Hal 75 - 86

MENINGKATKAN CUSTOMER RELATIONSHIP CONCEPTUAL MODEL OF CUSTOMER


KNOWLEDGE MANAGEMENT (CKM) - Robby Andika Kusumajaya (Sekolah Tinggi Elektronik dan
Komputer. Hal 87 - 100

IS THERE ANY IMPACT OF SOCIAL MEDIA ON ACADEMIC PERFORMANCE? (An Empirical Study
From College Student In Jakarta)- Bagus Nurcahyo,Renny Nur’ainy,Riskayanto (Universitas
Gunadarma). Hal 101-116

PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PENGALAMAN PADA PROGRAM STUDI


MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI- Rino Sardanto, Bambang Agus Sumantri
(Universitas Nusantara PGRI Kediri). Hal 117 -129

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK NATA DE COCO UNTUK MENDUKUNG


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI DALAM SUPPLY CHAIN DENGAN MODEL
CPFR (COLLABORATIVE PLANNING, FORECASTING, AND REPLENISHMENT)- Lina Saptaria,
Nurhidayati(Universitas Islam Kadiri). Hal 130 -141

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN MENINGKATKAN PESERTA DIDIK


PADA (MA) MADRASAH ALIYAH IBROHIMIYAH DEMAK- Febryantahanuji (Sekolah Tinggi
Elektronika dan Komputer PAT). Hal 142 – 148

ANALISIS IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA


SMP KRISTEN PETRA KEDIRI (STUDI KASUS DI SMP KRISTEN PETRA KEDIRI)- Amat Pintu Batu
(Universitas Nusantara PGRI Kediri). Hal 149 - 163
Redaksi Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi – Universitas Nusantara PGRI Kediri
JL. KH. Achmad Dahlan 76 Kediri – Telepon 0354 771576
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK NATA DE COCO UNTUK MENDUKUNG


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI DALAM SUPPLY CHAIN DENGAN
MODEL CPFR (COLLABORATIVE PLANNING, FORECASTING, AND REPLENISHMENT)

Lina Saptaria, S.Pd., M.M.


Universitas Islam Kadiri
linauniskakediri@gmail.com
Nurhidayati, S.E., M.M.
Universitas Islam Kadiri
Nur.hidayati.nh17@gmail.com

Abstract

Effective business process strategy in the application of SCM (Supply


Chain Management) is the use of collaborative planning, forecasting and
replenishment (CPFR) methods where producers, distributors and retailers work
together to plan, forecast and fill return products sold in the market. The
purpose of this study is to describe the process of preparing collaborative
forecasting between Supply Chain partners by referring to the CPFR model
workflow in micro-scale manufacturing business and finding the most effective
and efficient forecasting methodology that can be used as the basis for decision
making in planning and production control throughout the supply chain.
Forecasting analysis using time series model with 3 methods of Moving
Averages with 4 month time period, Trend Projection exponential smoothing
method with α = 0.1, α = 0.5, α = 0.9 and Linear Regression (Least Squares).
The results show that the Linear Regression (Least Squares) method is the most
JURNAL NUSANTARA effective method that can be used as the basis for decision making in production
APLIKASI MANAJEMEN planning and control throughout the supply chain.
BISNIS (NUSAMBA)
Keywords: Demand Forecasting, Production Planning and Control, Time Series
Method, CPFR Model
http://ojs.unpkediri.ac.id/index
.php/manajemen/index Abstrak

E-ISSN : 2528-0929 Strategi proses bisnis yang dinilai efektif dalam penerapan SCM
P-ISSN :2549-5291
P-ISSN : 2549 - 5291 (Supply Chain Management) adalah penggunaan metode perencanaan
kolaboratif, peramalan dan pengisian ulang atau CPFR (Collaborative
Diterima: 8 Oktober 2017
Planning, Forecasting, And Replenishment) dimana produsen, distributor, dan
Revisi : 10 Oktober 2017 pengecer bekerjasama untuk merencanakan, meramalkan, dan mengisi kembali
26 Oktober 2017 produk yang dijual di pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
Disetujui:31 Oktober 2017 proses penyusunan peramalan kolaboratif antara mitra rantai pasok (Supply
Chain) dengan mengacu pada alur kerja model CPFR dalam bisnis manufaktur
skala mikro dan menemukan metode peramalan yang dinilai paling efektif dan
efisien yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dalam
perencanaan dan pengendalian produksi sepanjang rantai pasok. Analisis
peramalan menggunakan model time series dengan 3 metode yaitu Moving
Averages dengan periode waktu 4 bulanan, Trend Projection metode exponential
smooting dengan α = 0.1, α = 0.5, α = 0.9 dan Linier Regression (Least
Squares). Hasil analisis menunjukkan bahwa metode Linier Regression (Least
Squares) merupakan metode yang paling efektif yang dapat digunakan sebagai
dasar pembuatan keputusan dalam perencanaan dan pengendalian produksi
sepanjang rantai pasok.

Kata Kunci: Peramalan Permintaan, Perencanaan dan Pengendalian Produksi,


Metode Time Series, Model CPFR

130
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

Pendahuluan produk, pengadaan, perencanaan dan pengendalian,


produksi dan operasi, pengiriman atau distribusi.
Peramalan, perencanaan, dan pengendalian Perencanaan dan pengendalian dalam supply chain
produksi merupakan serangkaian aktivitas memainkan peranan yang sangat penting dalam
manajemen yang mendukung keberlangsungan menciptakan koordinasi taktis dan operasional
perusahaan. Perencanaan dan pengendalian sehingga kegiatan produksi, pengadaan material,
produksi merupakan aktivitas merencanakan dan dan pengiriman produk dapat dilakukan secara
mengendalikan material yang masuk, material efisien dan tepat waktu. Salah satu usaha yang
dalam proses, dan barang jadi yang keluar dari dapat mendukung kinerja SCM yaitu dengan
sistem produksi. Tujuan dari perencanaan dan mengimplementasikan Model CPFR (Collaborative
pengendalian produksi adalah untuk meminimalkan planning, forecasting, and replenishment) dimana
biaya, memaksimalkan laba dan pelayanan antara perusahaan dengan supplier dan distributor
pelanggan, meramalkan permintaan suatu produk, bersama-sama melakukan peramalan, perencanaan
memonitor permintaan aktual, membandingkan produksi, dan perencanaan pengiriman (ER., 2010).
hasil peramalan dengan permintaan aktual, dan Model CPFR memungkinkan pembeli dan penjual
melakukan perbaikan proses peramalan jika terjadi saling berkolaborasi dengan mengoreksi,
penyimpangan. Perusahaan perlu menyusun strategi menyesuaikan, mengusulkan harga dan jumlah
perencanaan produksi yang baik untuk menjamin produk yang akan dibeli dan dijual sehingga
bahwa kapasitas produksi dapat memenuhi mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua
perkiraan permintaan dan menetapkan rencana belah pihak. Model CPFR dapat mengurangi
terbaik untuk memenuhi permintaan yang ada perbedaan antara ramalan yang dibuat oleh dua atau
Dalam manajemen rantai pasok (Supply lebih pelaku pada suatu supply chain, kemudian
Chain Management/SCM) kegiatan peramalan secara bersama-sama menentukan kebijakan
memiliki peranan yang sangat penting karena replenishment (ER., 2010). Collaborative Planning,
keputusan tentang analisis peramalan harus dapat Forecasting and Replenishment (CFPR) is a
digunakan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam business model that takes a holistic approach to
jaringan rantai pasokan. Peramalan (forecasting) supply chain management and combines the
merupakan usaha untuk mengetahui kejadian di intelligence of multiple trading partners in
masa yang akan datang dengan menerapkan planning and fulfilling customer demand by using
berbagai pendekatan baik kualitatif dan kuantitatif common metrics, language and firm agreements to
yang bertujuan untuk memberi kesiapan penuh improve efficiency for all participants. CFPR links
kepada pihak manajemen perusahaan agar bisa sales and marketing best practices – category
mengetahui berbagai kondisi yang mungkin terjadi management, supply chain planning and execution
di kemudian hari (Fahmi, 2012). SCM processes to increase availability while reducing
menghendaki adanya pembagian informasi inventory, merchandizing, transportation and
mengenai ramalan permintaan, produksi dan logistics costs (Berry, 2013).
kegiatan pengendalian persediaan antar mitra rantai Peramalan permintaan yang dibuat UD RSA
pasok. Setiap pihak yang terlibat dalam supply belum menggunakan metode peramalan permintaan
chain bisa saja memiliki metode peramalan dengan yang efektif dan sistematis. Hal ini menyebabkan
hasil perhitungan yang berbeda-beda, namun hal ini pengambilan keputusan perencanaan dan
dapat menimbulkan permasalahan bagi kinerja pengendalian produksi kurang efektif. UD RSA
jaringan rantai pasokan secara keseluruhan. sering mengalami kehabisan stok produk nata de
Kesalahan yang kecil antara peramalan terhadap coco di gudang karena belum adanya manajemen
penjualan nyata akan berdampak pada perubahan sumber daya produksi yang baik. Selain itu,
kapasitas produksi, persediaan, dan penjadwalan ketidakakuratan data permintaan produk yang
ulang permintaan dari pelanggan. Bila dikirim oleh retailler menyebabkan adanya
penyimpangan yang terjadi cukup besar antara perbedaan informasi hasil peramalan permintaan
peramalan dengan penjualan nyata, maka akan produk nata de coco antara distributor dengan
dapat mengacaukan proses bisnis secara retailer. Untuk meminimalisir kerugian mitra
keseluruhan sehingga terjadi pemborosan dan supply chain, diperlukan kerjasama perencanaan
kerugian. dan peramalan serta pengambilan kebijakan
Terdapat lima bagian utama dalam bersama yang saling menguntungkan kedua belah
perusahaan manufaktur yang berhubungan dengan pihak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun
fungsi utama supply chain yaitu pengembangan kerangka kerjasama peramalan, perencanaan dan
pengendalian produksi dengan model CPFR yang

131
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

akan digunakan oleh supplier, distributor dan oleh distributor, biaya angkut ke gudang retailler
retailler untuk mengelola permintaan produk nata dan biaya pemeliharaan produk. Waktu dan jumlah
de coco dalam supply chain. pemesanan produk dari retailler yang berbeda-beda
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan memungkinkan hilangnya kesempatan untuk
dapat mendeskripsikan bagaimana penerapan memenuhi permintaan karena kehabisan stok
model CPFR pada perusahaan skala mikro yang barang di gudang distributor. UD RSA perlu
masih menerapkan manajemen rantai pasokan menerapkan manajemen rantai pasokan yang baik
sederhana. Dengan adanya model CPFR, mitra agar dapat menekan biaya-biaya yang dikeluarkan
rantai pasok dapat dengan mudah untuk perusahaan selama proses pembelian dan proses
memperoleh informasi dan berkolaborasi dalam pengelolaan persediaan barang. Analisis peramalan
proses perencanaan dan pengendalian produksi. permintaan secara akurat harus dilakukan agar
Penelitian sebelumnya tentang dampak penerapan dapat memenuhi permintaan konsumen secara
model CPFR bagi kinerja rantai pasokan tepat. Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah
menunjukkan hasil yang memuaskan karena menerapkan demand management yaitu mengubah
perencanaan kolaboratif dapat menghasilkan pola permintaan sehingga lebih mudah dipenuhi
keuntungan besar bagi semua mitra dagang. dan lebih menguntungkan bagi supply chain (ER.,
Collaborative planning produces substantial 2010).
benefits to all trading partners (Boone). Dalam Langkah kedua adalah menyusun peramalan
penelitian lainnya menyimpulkan bahwa perlunya permintaan secara efektif. Kegiatan peramalan
menyediakan alat berupa agen otonom yang permintaan yang dilakukan UD RSA dibuat dalam
digunakan untuk mengoptimalkan proses negosiasi jangka pendek 4 bulanan karena dinilai lebih sesuai
dan kolaborasi dalam supply chain (M. CARIDIy, dengan pola permintaan produk Nata de Coco.
2005). Dalam penelitian ini penerapan model CPFR Peramalan yang dilakukan berfungsi untuk
didukung dengan aplikasi berbasis web yang dapat memperkirakan kapasitas produksi sebelum
digunakan oleh mitra rantai pasok sebagai sarana diketahui permintaan definitive dari pelanggan.
bekerjasama, berbagi informasi, dan berkoordinasi Peramalan memiliki peranan penting dalam
sehingga dapat menghemat biaya waktu, mendukung proses perencanaan baik jangka
mengontrol tingkat persediaan dan penjualan. pendek, jangka sedang maupun jangka panjang.
Hasil peramalan dapat digunakan untuk
1. KAJIAN LITERATUR DAN meminimalisir ketidakpastian aktivitas produksi di
PENGEMBANGAN HIPOTESIS masa yang akan datang. Selain itu peramalan
menjadi sumber informasi bagi pihak manajemen
UD RSA merupakan industri rumahan yang dalam membuat keputusan tentang perancangan
memproduksi bahan es campur seperti Nata de sistem perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan
Coco, cincau, dawet, jeli motif, rumput laut, produksi. Peramalan adalah dasar untuk
selasih, dan kolang kaling. Peran UD RSA dalam penganggaran, perencanaan kapasitas, penjualan,
rantai pasokan produk Nata de Coco adalah sebagai produksi dan persediaan, sumber daya manusia,
distributor sedangkan mitra rantai pasokan adalah pembelian, serta masih banyak lagi (Chuong,
supplier dan retailler yang berasal dari dalam dan 2014). Gambar perencanaan dan pengendalian
luar wilayah kota dan kabupaten Kediri. Permintaan produksi sebagai berikut.
terhadap produk Nata de Coco UD RSA mengalami
peningkatan pada waktu-waktu tertentu seperti
ketika cuaca panas, hari-hari besar keagamaan, dan
acara pesta rakyat (special event). Untuk memenuhi
permintaan pada waktu-waktu tersebut, UD RSA
harus meningkatkan jumlah pasokan produknya
sampai batas kemampuan produksi yang dimiliki.
Manajer UD RSA membuat perencanaan produksi
berdasarkan hasil peramalan permintaan produk
dari retailler dan permintaan langsung dari
pelanggan.
Fluktuasi permintaan produk nata de coco
pada masa special event seringkali menimbulkan
permasalahan besarnya biaya penyimpanan produk

132
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

(α = 0.1; α = 0.5; α = 0.9), dan metode Linier


Regression (Least Squares.
Peramalan Permintaan Pesanan Pelanggan
1) Metode Rata–Rata Bergerak (moving average)
Metode rata-rata bergerak (moving avarange)
Perencanaan Agregat yaitu teknik yang merata-ratakan sejumlah nilai
aktual terbaru dan memperbaruinya ketika
tersedia nilai baru (Chuong, 2014). Persamaan
Jadwal Induk Produksi
yang digunakan adalah sebagai berikut.

Catatan ……. (1)


Persediaan

Rencana Keterangan :
Rencana Kebutuhan Kebutuhan = Ramalan untuk periode waktu t
Material Kapasitas = Rata-rata bergerak periode n
= Nilai aktual pada periode t – 1
Tidak Ya Tidak = Jumlah periode (titik data) dalam rata-
Ya ? Ya ? rata bergerak
Umpan Umpan
Balik Ya Ya Balik
2) Pemulusan Exponensial (exponential
Pengendalian Pengendalian
Material dan Kapasitas (Waktu smoothing)
Pekerjaan dan Fasilitas) Metode pemulusan eksponensial adalah teknik
peramalan rata-rata bergerak dengan
Gambar 2.1 Flowchart Perencanaan dan pembobotan dimana data diberi bobot oleh
Pengendalian Produksi sebuah fungsi exponential. Setiap ramalan baru
didasarkan pada ramalan sebelumnya ditambah
Gambar 2.1 diagram alir perencanaan dan dengan presentase selisih antara ramalan
pengendalian produksi dijadikan acuan untuk dengan nilai aktual dari deret pada titik
menjelaskan komponen nata de coco yang harus tersebut. Artinya ramalan berikutnya diperoleh
disimpan sebagai cadangan di gudang distributor, dari ramalan sebelumnya + a (aktual–ramalan
waktu pemesanan bahan baku, tenaga kerja yang sebelumnya), dimana nilai (aktual–ramalan
harus dipersiapkan, jumlah dan jenis barang yang sebelumnya) mewakili kesalahan ramalan dan a
masih tersedia di gudang, dan waktu produksi. adalah persentase dari kesalahan. Rumus
Kegiatan peramalan dilakukan oleh semua pemulusan exponential dapat ditunjukkan
mitra supply chain Nata de Coco baik supplier, sebagai berikut :
manufaktur, distributor, maupun retailler. Metode + ( - ) …… (2)
peramalan yang digunakan rata-rata menggunakan
pendekatan kualitatif seperti survey, observasi, dan Keterangan :
laporan tenaga penjualan. Hasil peramalan Ft = Ramalan untuk periode t
digunakan sebagai dasar perencanaan penjualan, Ft-1 = Ramalan untuk periode sebelumnya
perencanaan dan penganggaran produksi serta (misalnya periode t-1)
menganalisis berbagai rencana operasi. Peramalan = Konstanta penghalus (pembobot)
jangka panjang dilakukan setiap akhir tahun untuk
merencanakan jumlah produk dan penjualan, At-1 = Permintaan aktual untuk periode
perencanaan finansial, perencanaan produksi, dan sebelumnya
perencanaan kebutuhan bahan. Kegiatan peramalan Besarnya α antara 0-1, dimana semakin
memerlukan metode, data dan informasi, serta mendekati 1 berarti data terbaru diberi bobot
tujuan melakukan peramalan. Dua faktor yang yang lebih besar.
paling penting dalam memilih teknik peramalan  α = 0,1 artinya memberi bobot yang lebih
yaitu biaya dan keakuratan (Chuong, 2014).
kecil pada peramalan sebelumnya
Analisis data peramalan permintaan produk nata de
coco dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dibanding dengan data sebelumnya.
deret waktu (time series) dengan 3 Metode yaitu
rata–rata bergerak (Moving Average), Pemulusan
exponensial (Exponential Smoothing) dengan alpha

133
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

 α = 0,5 artinya memberi bobot yang sama Tabel 2.1 Kolaborasi Aktivitas dan
antara peramalan sebelumnya sehingga Tugas dalam CPFR
terjadi keseimbangan. Collaborative
Collaboration tasks
 α = 0,9 artinya memberi bobot yang lebih activities
besar pada peramalan sebelumnya Strategy and 1. Collaboration Arrangement
Planning 2. Joint Business Plan
dibanding dengan data sebelumnya.
Demand and 3. Sales Forecasting
Supply 4. Order Planning/Forecasting
3) Linier Regression atau Least Square. Management
Metode proyeksi kecenderungan menggunakan Execution 5. Order Generation
analisis regresi linier dengan cara 6. Order Fulfillment
mencocokkan garis tren ke rangkaian titik data Analysis 7. Exception Management
historis dan kemudian memproyeksikan garis 8. Performance Assessment
itu ke dalam ramalan. Persamaan yang Sumber : (Hansen, 2011)
digunakan adalah sebagai berikut.
CPFR adalah sarana yang digunakan untuk
= ……………. (3) meningkatkan kinerja rantai pasokan sehingga
Keterangan : dapat menghasilkan persediaan yang lebih rendah
= Prediksi variabel (terikat) dan biaya logistik yang lebih efisien bagi semua
= Prediksi variabel (bebas) atau waktu mitra rantai pasok. Dalam CPFR dilakukan
= Kemiringan garis kerjasama dan berbagi informasi secara terus
= Nilai ketika x = 0 menerus di semua tahap kegiatan kolaborasi mulai
dari tahap strategi dan perencanaan sampai tahap
Koefisien dan dari garis tersebut eksekusi. Pada tahap pertama, collaboration
didasarkan pada dua persamaan berikut. arrangement adalah proses dimana pembeli dan
penjual menyiapkan ruang lingkup kerangka kerja,
menentukan tujuan dan tanggung jawab bersama.
Tahap kedua, membentuk joint business plan untuk
mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi
atau - …….. (4) penawaran dan permintaan. Tahap ketiga dan
keempat adalah sales forecasting dan order
Keterangan planning/forecasting untuk memperkirakan
= Jumlah observasi permintaan konsumen. Peramalan Penjualan
periode berikutnya dapat digunakan untuk
Untuk mengukur keakuratan hasil peramalan, membangun jadwal Order Planning / Forecasting,
dilakukan perhitungan kesalahan historis untuk memetakan waktu tunggu persediaan,
ramalan menggunakan mean absolute persediaan saat ini, batasan logistik dan faktor lain
deviation (MAD), mean squared error (MSE), yang mempengaruhi perencanaan. Tahap kelima
dan mean absolute percent error (MAPE). dan keenam, order generation dan order fulfillment
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut digunakan untuk mentransformasikan perkiraan ke
: proses produksi sebenarnya, proses pengiriman dan
stok barang. Tahap ketujuh dan kedelapan,
exception management dan performance
MAD = assessment digunakan untuk terus memantau secara
mendadak
MSE = perubahan kualitas, memberikan metrik kunci
untuk mengevaluasi keberhasilan tujuan bisnis dan
untuk memantau Tren di industri yang bisa
MAPE = …….. (4) membantu mengubah strategi lebih cepat apabila
diperlukan.
Kerangka model CPFR diadopsi dari Menurut (Kanny, 2017) perencanaan
penelitian Tuomas Toiviainen & Jeffrey Hansen produksi adalah aktivitas untuk menetapkan
dimana aktivitas kolaborasi mencakup 8 tugas produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan,
penting sebagai berikut. kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-
sumber yang

134
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas merumuskan permasalahan dan


yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang mengembangkan hipotesis.
digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan 3.2 Tahap pengumpulan data
produksi berjalan sesuai rencana, melakukan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data
perbaikan rencana. Tujuan perencanaan dan yang mendukung tujuan penelitian. Sumber
pengendalian produksi antara lain : data penelitian adalah data primer dan data
1. Mengusahakan agar perusahaan dapat sekunder yang diperoleh melalui kegiatan
berproduksi secara efisien dan efektif. observasi dan wawancara.
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat 3.3 Tahap pengolahan data
Pada tahap ini dilakukan analisis metode
menggunakan modal seoptimal mungkin.
peramalan permintaan berdasarkan data
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai penjualan yang diagregasikan per tahun mulai
pasar yang luas. tahun 2012-2016 dari distributor dan retailler.
4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang Proses kegiatan peramalan menggunakan
cukup bagi perusahaan. bantuan aplikasi POM QM for windows versi
Kegiatan perencanaan dan pengendalian 3 dengan metode rata–rata bergerak (moving
produksi berdasarkan analisis peramalan yang average), pemulusan exponensial (exponential
dilakukan akan jauh lebih baik daripada tanpa smoothing) dengan αlpha 0.1, α =0.5, α =0.9,
menggunakan kegiatan analisis peramalan sama dan linier regression atau least square.
sekali. Seringkali pihak retailler melakukan Pengukuran hasil akurasi peramalan dengan
pemesanan berdasarkan intuisi dan bukan membandingkan tingkat kesalahan dari masing-
menggunakan analisa peramalan yang akurat masing metode menggunakan rata-rata deviasi
sehingga menimbulkan kelebihan atau kekurangan mutlak (mean absolute deviation /MAD), rata-
stok barang di gudang retailler. Produk yang terlalu rata kuadrat kesalahan (mean square error
lama berada di gudang retailler dan tidak terserap /MSE) dan rata-rata persentase kesalahan
oleh pasar mengakibatkan kerusakan isi sehingga (mean absolute percent error /MAPE).
tidak layak dikonsumsi. Ketika produk berada di Penentuan metode peramalan yang tepat
tangan retailler, distributor tidak bertanggung dengan memilih tingkat kesalahan yang paling
jawab terhadap segala risiko yang akan terjadi kecil. Metode peramalan dengan tingkat
seperti barang rusak atau kadaluarsa. UD RSA kesalahan terkecil dipilih sebagai dasar
memberikan kesempatan retailer untuk melakukan pengambilan keputusan perencanaan dan
retur barang paling lama 2 hari setelah pengiriman pengendalian produksi dalam supply chain.
barang. Dalam hal ini, setiap retailer haruss Alur pemikiran yang digunakan untuk
berhati-hati dalam melakukan perhitungan dan menganalisis data peramalan permintaan
membuat keputusan sebelum melakukan produk nata de coco adalah sebagai berikut.
pemesanan barang kepada distributor agar tidak Input data permintaan nata de coco
menanggung risiko yang terlalu besar. Oleh karena
itu, supplier, distributor dan retailler perlu
melakukan koordinasi dan sharing informasi untuk Analisis 3 metode peramalan
menyusun peramalan permintaan produk nata de
coco secara tepat dan akurat.
Menentukan kesalahan peramalan
2. METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan keputusan
Metodologi penelitian adalah gambaran
langkah-langkah yang di tempuh dalam
menjalankan penelitian. Metodologi penelitian yang Model CPFR
dilakukan adalah meliputi 5 tahap sebagai berikut.
Gambar 2.2 Flowchart Proses Peramalan
Model CPFR.
3.1 Tahap identifikasi masalah 3.4 Tahap perancangan model CPFR
Pada tahap ini peneliti melakukan studi Pada tahap ini dilakukan penyusun perencanaan
literature dan survey lokasi penelitian untuk model CPFR dengan mengidentifikasi
kebutuhan model kerjasama yang diperlukan
oleh supplier, distributor dan retailler.

135
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

Melakukan sosialisasi perencanaan model Metodologi penelitian digambarkan pada flowchart


CPFR kepada mitra rantai pasokan dan berikut ini.
melakukan evaluasi perbaikan secara bertahap
dan menggunakan model CPFR sebagai dasar Identifikasi Masalah
perencanaan dan pengendalian produksi Nata
de Coco dalam supply chain.
Pengumpulan Data
3.5 Tahap perencanaan dan pengendalian produksi
Pada tahap ini dilakukan perencanaan dan
pengendalian produksi agar mencapai tujuan Pengolahan Data
berikut ini.
1) Meramalkan permintaan produk yang
dinyatakan dalam jumlah produk Perancangan Model CPFR
sebagai
fungsi dari waktu. Perencanaan dan
2) Memonitor permintaan yang aktual, Pengendalian Produksi
membandingkannya dengan ramalan
permintaan sebelumnya dan melakukan Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian.
revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
penyimpangan. 3. HASIL PENELITIAN DAN
3) Menetapkan ukuran pemesanan barang PEMBAHASAN
yang
ekonomis atas bahan baku yang akan 4.1 Peramalan Permintaan Produk Nata de
Coco
dibeli.
Permintaan produk nata de coco UD RSA
4) Menetapkan sistem persediaan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi musim, cuaca dan
ekonomis. special event. Jenis permintaan terdiri dari
5) Menetapkan kebutuhan produksi dan permintaan atas dasar pesanana pelanggan yang
tingkat langsung ditujukan kepada distributor dan
persediaan pada saat tertentu. permintaan konsumen melalui retailler. untuk
6) Memonitor tingkat persediaan, melakukan kegiatan peramalan, data jumlah
permintaan yang ada pada catatan distributor
membandingkannya dengan rencana
diagregasikan untuk menyusun rencana agregat.
persediaan, dan melakukan revisi Data permintaan produk nata de coco dari UD
rencana RSA dan Retailler diagregasikan per tahun mulai
produksi pada saat yang ditentukan. tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 untuk
7) Membuat jadwal produksi, penugasan, menentukan peramalan penjualan produk nata de
serta coco pada taun 2017. Adapun data permintaan
produk nata de coco adalah sebagai berikut.
pembebanan mesin dan tenaga kerja
yang Tabel 4.1. Data Permintaan Produk Nata De Coco
terperinci. UD RSA dan Retailer Tahun 2012-2016

Permintaan Permintaan
No Tahun
UD RSA Retailler
1 2012 67175 41374
2 2013 84400 57975
3 2014 66015 32607
4 2015 31497 29327
5 2016 29980 25688
Sumber : Data Diolah
UD RSA memiliki 2 jenis retailler yang
menjadi mitra rantai pasokan produk nata de coco
yaitu retailler induk dan retailler lepas. Perbedaan

136
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

antara kedua jenis retailler tersebut adalah pada


cara pemesanan produk, manajemen persediaan, N Peramal MAP
Mitra a MAD MSE
dan penjualan. Untuk retailler induk semua o an E
61406, 0, 23034, 7253992
kegiatan tersebut dikendalikan oleh distributor 22 1 44 00
0,65
sedangkan untuk retailler lepas, kegiatan tersebut Distribut 40589,5 0, 21905, 5987871
dikelola oleh pemilik toko secara mandiri. 1 0,58
or 6 5 22 00
Kelemahan yang ada adalah peramalan permintaan 30493,5 0, 18801, 4775030
0,44
retailler lepas tidak dapat diketahui sebelum ada 4 9 79 00
39221,2 0, 13682, 1927036
permintaan definitif. Fluktuasi permintaan produk 8 1 36 00
0,41
yang sulit diprediksi sebelumnya menuntut 30460,9 0, 13757, 1993953
manajer UD RSA menyusun strategi peramalan 2 Retailler 0,4
4 5 03 00
permintaan konsumen secara akurat. Berdasarkan 26108,4 0, 12540, 2218158
0,34
kegiatan wawancara, diketahui bahwa pihak 1 9 94 00
supplier, distributor dan retailler membuat
peramalan permintaan berdasarkan hasil survey Tabel 4.4 Perbandingan Peramalan Antara
pelanggan dan observasi yaitu mengamati jumlah Distributor dan Retailler dengan Metode Linier
dan jenis permintaan konsumen secara berkala, Regression (Least Squares)
mengamati daya beli pasar dan perkembangan
harga produk-produk pesaing. No Mitra Peramalan MAD MSE MAPE
Distribut 10423 137730
Jika sebelumnya model peramalan yang 1
or
17625,5
,56 700
0,19
diterapkan adalah metode kualitatif, maka dalam 5950, 608400
2 Retailler 19388,2 0,13
penelitian ini model peramalan yang digunakan 64 60
adalah model kuantitatif yaitu dengan
menggunakan pendekatan deret waktu (time series). Setelah dilakukan analisis dengan 3 metode
Peneliti membandingkan hasil peramalan diatas, diketahui bahwa metode linier regression
permintaan produk nata de coco menggunakan 3 (least squares) menunjukkan tingkat kesalahan
metode peramalan yaitu rata–rata bergerak (moving peramalan paling kecil jika dibandingkan dengan
average), pemulusan exponensial (exponential metode yang lain. Hal ini dapat diketahui dari
smoothing) dengan alpha (α = 0.1; α = 0.5; α = 0.9), tingkat MAPE distributor sebesar 0,19 dan retailler
dan metode linier regression (least squares). sebesar 0,13. Metode peramalan ini selanjutnya
Berdasarkan data permintaan produk Nata de Coco menjadi dasar untuk menentukan perencanaan dan
UD RSA dan retailler tahun 2012-2016 dianalisis pengendalian produksi dengan model CPFR.
menggunakan aplikasi POM QM for windows versi
3. Hasil peramalan adalah sebagai berikut. 4.2 Model CPFR Produk Nata de Coco dalam
Tabel 4.2 Perbandingan Peramalan Antara Supply Chain
Distributor dan Retailler dengan Metode Moving Pendekatan CPFR (Collaborative
Average Planning, Forecasting and Replenishment)
digunakan untuk meningkatkan nilai rantai pasokan
N Mitra Peramala MAD MSE MAP
o n E
produk Nata de Coco bagi seluruh pihak yang
Distribut 32291,7 104275700 terlibat dalam supply chain seperti supplier,
1 55813,4 1,08 manufaktur, distributor, retailler, dan konsumen.
or 5 0
2 Retailler 37384,2
14632,7
214117400 0,57 Konsep CPFR mengharuskan adanya kerjasama,
5 koordinasi dan berbagi informasi dengan semua
mitra sehingga setiap pihak mengetahui aktivitas
Tabel 4.3 Perbandingan Peramalan antara dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Langkah
Distributor dan Retailler dengan Metode pertama peneliti melakukan perencanaan Model
Exponential Smoothing alpha 0,1, 0,5, 0,9 CPFR yang disesuaikan dengan kebutuhan
distributor dan retailler produk Nata de Coco.
Model CPFR mencakup 4 unsur yaitu Strategi dan
Perencanaan, Permintaan dan Manajemen Pasokan,
Eksekusi, dan Analisis. Gambar model CPFR yang
diusulkan adalah sebagai berikut

137
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

. 4. Dukungan  Distribusi barang berdasarkan


penyediaan prinsip tepat waktu, tepat jumlah,
logistik dan tepat kualitas, tepat harga, tepat

perencanaan
1. Collaboration Arrangement

Planning
Strategi dan
distribusi sasaran, dan tepat lokasi.
yang
memadai.
2. Joint Business Plan
5. Komunikasi  Menjamin ketersediaan sarana
dan komunikasi dan pembagian
informasi informasi antara distributor dan

manajemen pasokan
3. Sales Forecasting yang lancar. retailler.

Forecasting
Permintaan dan
6. Membangun  Menciptakan hubungan saling
hubungan percaya, saling membutuhkan,
4. Order Planning/Forecasting
kemitraan dan saling menguntungkan untuk
yang efektif jangka panjang.
antara
5. Order Generation distributor
Eksekusi dan retailler.

6. Order Fulfillment

Replenishment
Praktik selama ini distributor melayani
semua permintaan yang datang dari retailler sesuai
7. Exception Management dengan kapasitas produksi. Persediaan barang yang
Analisis

ada di toko retailler lepas dikelola secara mandiri


oleh pemilik toko, sedangkan retailler induk
8. Performance Assessment mengikuti pasokan produk dari distributor. Push
system secara bertahap akan ditinggalkan oleh
Joint activities buyer and seller distributor dan diganti dengan model kolaborasi
secara pull system. Model CPFR yang disusun
Gambar 4.2 Flowchart Model CPFR UD RSA menyajikan bentuk kolaborasi aktivitas dan tugas-
tugas antara distributor dan retailler produk Nata de
Supplier, distributor dan retailler bersama Coco sebagai berikut.
sama menyusun strategi dan perencanaan yang
dituangkan dalam bentuk SOP (Standard Operating Tabel 4.6. Kolaborasi Aktivitas dan Tugas
Procedures) manajemen rantai pasokan nata de Distributor dan Retailler
Coco. Adapun SOP yang disusun adalah sebagai
berikut. Aktivitas Rencana Pelaksanaan
Model CPFR Distributor Tugas Distributor
dan Retailler dan Retailler
Tabel 4.5. SOP Distributor dan Retailler dalam
SCM 1) Strategi dan Perencanaan  Menyusun
Perencanaan produk dan perencanaan
pasar bersama tentang
Manajemen SOP Distributor dan Retailler
Rantai Pasokan dalam SCM bauran pemasaran
dan penempatan
produk.
1. Memahami  Distributor menetapkan satu  Menyusun
perilaku dan retailler untuk satu lokasi pasar. peraturan kerjasama
kebutuhan
(tugas dan tanggung
konsumen
jawab).
2. Menyediakan  Distributor menyediakan varian  Menyusun
produk nata jenis produk dan kemasan nata de perencanaan bisnis
de coco coco. Selain itu menyediakan bersama dan
sesuai pilihan produk lain sebagai mengidentifikasi
permintaan pelengkap seperti cincau, faktor-faktor yang
pasar. mutiara, dawet, kolang-kaling, mempengaruhi
rumput laut, selasih, dan jelli permintaan dan
motif. penawaran produk
3. Membagikan  Menyusun target penjualan per Nata de Coco.
margin harga tahun dengan menetapkan reward  Mengembangkan
secara jika hasil penjualan melebihi perencanaan
proporsional target dan menetapkan bersama dalam
kepada punishment jika retailler tidak setiap periode.
semua dapat mencapai target.
retailler.

138
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

2) Permin-taan Manajemen  Menyusun disusun berdasarkan model CPFR dapat memenuhi


dan permintaan, peramalan fungsi-fungsi sebagai berikut.
Manajemen persediaan, dan permintaan produk 1) Meramalkan permintaan produk nata de coco secara
Pasokan. pengisian Nata de Coco.
ulang.  Menyusun jadwal akurat.
perencanaan Dengan melakukan peramalan secara kolaboratif
permintaan, antara mitra rantai pasokan, permintaan konsumen
menentukan waktu akan lebih mudah terpenuhi. Sistem kolaborasi
tunggu persediaan, peramalan dirancang sesuai kebutuhan supply chain
persediaan saat ini, dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dan
batasan logistik dan
perubahan. Tampilan sistem peramalan kolaboratif
faktor lain yang
mempengaruhi adalah sebagai berikut.
perencanaan.
3) Pelaksanaan Menyusun  Distributor
perencanaan membuat
produksi, perencanaan
pengadaan distribusi.
barang, dan  Retailler melakukan
distribusi pembelian barang.
barang.  Distributor dan
retailler melakukan Gambar 4.3 Peramalan dengan Model CPFR
proses distribusi. UD RSA
 Distributor
menerima dan
menyimpan produk 2) Memonitor permintaan yang aktual.
di gudang pengecer. Setiap mitra rantai pasok dapat membandingkan
 Distributor dan hasil peramalan permintaan produk nata de coco
retailler mencatat dengan hasil peramalan permintaan sebelumnya dan
transaksi penjualan. melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
 Distributor dan penyimpangan. Tampilan sistem peramalan
retailler melakukan kebutuhan produk adalah sebagai berikut.
pembayaran.

4) Pemeriksaan Memantau  Distributor dan


pengiriman retailler mengontrol
barang dan perencanaan dan
menggolongkan pelaksanaan
tingkat eksekusi, terutama
konsumen. jika ada hal-hal
yang terjadi diluar
rencana. Hasilnya
digunakan untuk
menghitung kinerja
dan sebagai dasar Gambar 4.4 Peramalan Kebutuhan Produk
untuk melakukan
perbaikan
berkelanjutan. 3) Menetapkan ukuran pemesanan barang yang
ekonomis atas bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi yang akan dibeli.
4.3 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Setiap retailler dapat melakukan order produk nata
Nata de Coco de coco sesuai dengan kemampuan penjualan
Perencanaan dan pengendalian produksi masing-masing toko. Hal ini dapat mengurangi stok
dilakukan oleh supplier, distributor, dan retailler barang berlebihan di gudang retailler. Tampilan
sistem order penjualan adalah sebagai berikut.
dalam rantai pasokan produk nata de coco meliputi
pengadaan bahan baku, pengadaan tenaga produksi,
jumlah permintaan, proses produksi, distribusi
produk dan penjualan. Manajer UD RSA sangat
memahami pentingnya manajemen permintaan Gambar 4.4 Order Penjualan UD RSA
produksi nata de coco agar setiap permintaan yang
muncul dari konsumen dapat dilayani dengan baik.
Perencanaan dan pengendalian produksi yang Gambar 4.5 Order Penjualan Produk

139
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

4) Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.

Manajemen persediaan produk nata de coco


didukung dengan sistem informasi yang dapat
melakukan pengolahan data terdistribusi. Setiap
mitra rantai pasok dapat mengumpulkan
informasi yang diperlukan dalam menyusun
perencanaan produksi. Tampilan sistem
persediaan adalah sebagai berikut.

Gambar 4.8 Persediaan Produk


Gambar 4.6 Persediaan Produk Nata de Coco Nata de Coco UD RSA
UD RSA
7) Membuat jadwal produksi, penugasan, serta
5) Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat
pembebanan mesin dan tenaga kerja yang
persediaan pada saat tertentu.
terperinci.
Sistem informasi yang dirancang dapat
digunakan untuk mengetahui informasi
kebutuhan produksi nata de coco setiap
minggu, sehingga dapat membantu manajer
dalam menghitung tingkat persediaan barang.
Tampilan sistem

Gambar 4.9 Penjualan Produk


Nata de Coco UD RSA

Kelancaran proses produksi ditentukan oleh


Gambar 4.7 Laporan Penjualan Produk
tingkat kematangan penjadwalan produksi.
Nata de Coco UD RSA
Pengukuran keberhasilan perencanaan dan
6) Memonitor tingkat persediaan, membandingkan pengendalian produksi UD RSA berdasarkan
tingkat persediaan dengan rencana
SOP yang dimiliki perusahaan. Pengukuran
perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga
persediaan, dan melakukan perubahan rencana
keputusan yang diambil untuk pengembangan
produksi pada saat yang ditentukan.
jangka panjang mempunyai dasar yang objektif.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Model CPFR dapat disusun dengan baik
dengan adanya komitmen dan semangat kerjasama
saling menguntungkan antara mitra rantai pasokan.
Manajemen rantai pasokan berdasarkan model
CPFR dapat memperjelas hubungan kerjasama
antara mitra rantai pasokan produk Nata de Coco
sehingga dapat mewujudkan manajemen rantai
pasokan produk yang efektif dan efisien. Setiap
jenis sistem produksi memerlukan proses

140
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO. 2 OKTOBER 2017

perencanaan dan pengendalian yang unik sesuai (2010). Supply Chain Management.
dengan kelebihan dan kekurangan sumber daya Surabaya : Guna Widya.
perusahaan. Perencanaan dan pengendalian Raharja Alda, dkk. Penerapan Metode Exponential
produksi yang disusun berdasarkan model CPFR Smoothing untuk Peramalan Penggunaan
dapat memperbaiki manajemen permintaan, Waktu Telepon di PT. Telkomsel Divre3
peramalan, aktivitas produksi, manajemen Surabaya. SISFO-Jurnal Sistem Informasi.
persediaan, manajemen distribusi produk nata de Fakultas Teknologi Informasi, Institut
coco dengan lebih efektif dan efisien dari pada Teknologi Sepuluh November Kutisari
sebelum adanya penyusunan model ini. Indah Utara X/18, Surabaya.
Stevenson William J & Sum Chee Chuong. (2014).
4.2 Saran Manajemen Operasi perspektif Asia.
Mitra rantai pasok produk Nata de Coco Jakarta : Salemba Empat.
bersedia mengusahakan agar model CPFR yang Sukanta. Kajian Konsep Metode Peramalan Pada
disusun dapat digunakan sebagai dasar melakukan Industri Manufaktur Untuk Menunjang
perencanaan dan pengendalian produksi. Perencanaan Produksi. Jurnal Ilmiah
Solusi Vol. 1 No.1 Januari – Maret 2014:
DAFTAR PUSTAKA 41-54 Fakultas Teknik, Program Studi
Teknik Industri, Universitas
Anaksukaweb. (2013) Pengertian Perencanaan dan Singaperbangsa Karawang.
Pengendalian.Http://Anaksukaweb.Blogspo Stevenson, William J & Sum Chee Chuong. (2014).
t.Co.Id. Manajemen Operasi perspektif Asia.
Andraski, Joe. The new model of CPFR. Jakarta : Salemba Empat.
Eka, Faizal Santria. (2010). Analisis Pengendalian Sumayang, Lalu, (2003). Dasar - Dasar Manajemen
Persediaan Bahan Baku dengan Metode Produksi dan Operasi, Edisi Pertama,
EOQ pada Perusahaan Handuk Lumintu di Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Klaten. Surakarta : Tugas Akhir Program Toiviainen, Tuomas & Jeffrey Hansen. (2011).
Studi Diploma III Manajemen Industri Collaborative Planning, Forecasting, and
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Replenishment Research. Paper
Maret 2/2/2011IOM 483 – Operations Consulting
Surakarta. – Spring.
Fahmi, Irham, (2012). Manajemen Produksi dan Voluntary Interindustry Commerce Standards
Operasi. Bandung : Alfabeta. (VICS). 2004. Collaborative Planning,
Handoko, T. Hani. (1999). Dasar - Dasar Forecasting and Replenishment
Manajamen Produksi dan Operasi, Edisi (CPFR®). Association CPFR is a
Pertama, Cetakan Keduabelas, Penerbit Registered Trademark of VICS.
BPFE, Yogyakarta.
Heizer, Jay, Barry Render. (2015). Manajemen
Operasi Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. Jakarta : salemba Empat.
Kurnia, Ardha Sari Yudha Putri. 2010. Skripsi
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Mendukung Collaborative
Planning And Forecasting
(studi kasus: PT. Sinar Niaga Sejahtera
Surakarta). Surakarta: Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Putra, Ilsan dkk. Peramalan permintaan dan
perencanaan produksi dengan
mempertimbangkan special event di PT
Coca-Cola Bottling Indonesia (PT. CCBI)
Plant-Pandaan. Surabaya.
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawathi ER,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

141

Anda mungkin juga menyukai