OLEH
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan”. Skripsi ini disusun dalam rangka
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Selama studi dan pengerjaan penelitian ini telah banyak mendapat bantuan
berupa masukan, saran, motivasi, dan doa dari beberapa pihak khususnya pihak
keluarga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya yaitu N.P. Sinaga dan A.
saran, menasehati, memotivasi serta dukungan baik secara moral maupun materil
dalam proses kuliah dan penyusunan skripsi ini. Peniliti juga dengan tulus
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.Si selaku Dekan Fakulas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Muslich Lutfi, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen dan
Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, MSi selaku Sekretaris Program Studi
4. Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si
selaku Dosen Penguji atas saran dan masukan yang diberikan kepada peneliti
Utara serta seluruh staf dan pegawai yang telah memberikan bantuan dalam
Perwakilan Medan serta seluruh staf dan pegawai yang telah memberikan izin
skripsi ini
8. Sahabat kecil peneliti yaitu Kartika Sari Barus, A.Md dan Ria Mega Anastasia
Girsang, SP, sahabat gereja peneliti yang ada di HKBP Bangun Purba serta
seluruh sahabat peneliti yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu yang tidak pernah
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
saran dan kritik dari semua pihak sangan diharapkan untuk membuat skripsi ini
Peneliti
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
PENDAHULUAN
merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan
tujuan organisasi.
manusia saja melainkan sumber daya penunjang lainnya seperti teknologi produk,
mesin, uang, dan metode. Namun, sumber daya manusia akan tetap dapat bertahan
karena memiliki kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi perusahaan serta
mewujudkan visi dan menerapkan strategi perusahaan. Sumber daya manusia juga
sebagai penentu dari apa yang sanggup dicapai perusahaan dengan sumber daya
yang dimiliki, karena perusahaan yang sukses merupakan cerminan dari karyawan
yang maksimal dalam memberikan kualitas dan kuantitas pada pekerjaannya serta
Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan menyatakan hasil kerja
tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung (Wibowo, 2012:7). Dilain pihak
terdapat pendapat yang mengatakan bahwa kinerja adalah unsur luaran yang dapat
diamati dalam bentuk perilaku, adapun hakikat atau intinya yang mendalam adalah
yaitu: faktor indivual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi), faktor
desaign job).
Kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan
ahli. Namun pada intinya, kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang
orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan (Sutrisno,
Tabel 1.1
Tabel Pra Survey Gaya Kepemimpinan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan
perintah kepada bawahannya dan perintah tersebut harus diikuti. Pemimpin juga
rencana yang akan dijalankan dan selalu memberi kritik kepada mereka yang tidak
mengikuti kehendaknya.
atau perusahaan bukan hanya komunikasi antara atasan dengan bawahan atau
sebaliknya tetapi juga komunikasi secara horizontal antara karyawan yang memiliki
datang sangat berpengaruh oleh jumlah besar sedikitnya informasi yang diterima,
cara penyajian dan pemahaman informasi, dan proses umpan balik. Ketiga faktor
yang mempengaruhi informasi tersebut dapat disebut sebagai istilah lain berlebihan
dibidang barang-barang IT dan juga merupakan service center dari produk yang
sebelumnya sudah diestimasi akan selesai dalam waktu dua minggu. Tetapi saat
pengerjaan di lapangan, estimasi tersebut mundur menjadi sekitar satu bulan karena
ditambahkan mengingat kondisi lapangan tidak sesuai dengan kartu kerja (KK) yang
tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pihak vendor proyek. Karena tidak
Medan menganut sistem komunikasi secara vertikal dan horizontal. Tetapi dalam
menjalin komunikasi tersebut ada kendala yang dihadapi oleh karyawan. Hal
pekerjaan tersebut sering terjadi salah paham, yang pada akhirnya mengakibatkan
pekerjaan.
baik. Misalnya dalam pembuatan data konsumen baru yang biasanya diinformasikan
melalui email, admin tidak mengiinformasikan data tersebut kepada pimpinan. Saat
proses pembuatan data ternyata terdapat kendala mengenai limit dana awal yang
transaksi tertunda menunggu permintaan keylock (kode izin transaksi) dari pimpinan.
Karena pimpinan tidak mengetahui dari awal adanya pembuatan data konsumen
baru, maka pimpinan menunda memberikan keylock tersebut dan membuat proses
distribusi yang telah mempunyai main dealer yang dapat mempermudah untuk
menawarkan barang mereka. Pada umumnya main dealer telah diberikan target
yang harus mereka capai dalam satu tahun. Namun target tersebut tidak dapat
dicapai karena marketing tidak membantu main dealer dalam menawarkan bonus
Medan bukan hanya pada target yang tidak tercapai, tetapi juga seringnya karyawan
masuk kantor atau tidak masuk kerja tanpa adanya alasan yang jelas. Tingkat
tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Karyawan juga sering
bersifat pribadi yang tidak ada kaitannya dengan deskripsi pekerjaan. Misalnya
sampingan (dalam hal ini online shop) saat melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut
Perwakilan Medan dapat dilihat dari pencapaian target pada tabel di bawah berikut.
Tabel 1.3
Pencapaian Target PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan
Pada Tahun 2014-2016
Tabel 1.4
Penilaian Kinerja Karyawan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan Pada Tahun 2014-2016
Tahun Tahun
Karyawan 2014 2015 2016 Karyawan 2014 2015 2016
KPI KPI KPI KPI KPI KPI
1 A R A 30 A R A
2 A R A 31 A R A
3 A R A 32 A R A
4 A R A 33 A R A
5 A R A 34 A R A
6 A R A 35 A R A
7 A R A 36 A R A
Tabel 1.5
Tingkat Absensi Karyawan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan Pada Tahun 2014-2016
(KPI). Dimana sistem penilaiannya dilambangkan pada kata “SMART”. Pada Tabel
1.4 terlihat bahwa secara serentak seluruh karyawan mengalami penurunan kinerja di
tahun 2015 yaitu pada tingkat R. Dan di tabel 1.5 rata-rata tingkat absensi karyawan
sebesar 1,67% tiap bulannya. Dimana tingkat absensi ini melampaui standart yang
meningkatkan kinerja pegawai. Hal tersebut membuat penulis merasa tertarik untuk
Medan”.
masalah adalah:
2. Bagi penulis
Dari hasil penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan
bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja “memimpin” yang
artinya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang
orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan”. Lebih
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau
memperbaiki kinerjanya.
orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya yang bertujuan untuk mencapai
rekan sekerja.
4) System Factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
Kepemimpinan dapat disebut sebagai aspek yang paling relevan dari semua
aspek organisasi karena dapat mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
kemampuan dari seseorang yang telah menduduki jabatan menjadi pimpinan dalam
bawahannya agar berfikir dan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga melalui
tingkah laku positif ini dapat memberikan sumbangan yang nyata didalam
1. Teori Sifat
Teori sifat (trait theory), bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin
karena memiliki sifat-sifat sebagai pemimpin. Para penganut teori sifat ini
tertentu yang dimiliki dalam diri pemimpin tersebut, baik berhubungan dengan
Beberapa sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang antara lain takwa,
sehat, cakap, jujur, tegas, setia, cerdik, berani, disiplin, manusiawi, berkemauan
keras, berinovasi, berwawasan luas, komunikatif, daya nalar tajam, daya tanggap
2. Teori Perilaku
yaitu perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas atau yang mengutamakan
penyelesaian tugas dan perilaku pemimpin yang berorientasi pada orang atau
dan kebutuhan. Dalam pandangan ini, hanya pemimpin yang mengetahui situasi
Terdapat dua fungsi yang harus ada pada diri pemimpin (Sopiah, 2008:123-
1. Fungsi Tugas
mendiagnosis.
2. Fungsi Pemeliharaan
ketegangan.
bertanggung jawab dan dipihak lain bawahan dengan sikap mau menerima
kepemimpinan atasannya.
lembaga atau instansi akan dapat memberikan nuansa tersendiri bagi para
demi pencapaian tujuan organisasi pada lembaga atau instansi dia bekerja.
Dari sini dapat dipahami bahwa perhatian pada manusia merupakan visi
pemimpin.
berkaitan dengan dua hal penting yaitu hubungan dengan bawahan dan
hubungan yang berkaitan dengan tugas. Perhatian adalah tingkat sejauh mana
bawahannya.
bawahan adalah sikap dari pemimpin yang mengakui status yang disandang
bawahan secara tepat dan professional. Dari pernyataan di atas dapat dipahami
melekat pada seorang pemimpin menyangkut sejauh mana para bawahan dapat
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat. Dalam prakteknya, seorang pemimpin dalam mengolah sumber
daya manusia dalam organisasi untuk mau mengikuti perintahnya, dan pada akhirnya
bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai tentu memiliki gaya kepemimpinan
(Leadership Styles) yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut
Abdullah (2010:266-267) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang telah dikenal
sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat
yang luas
c. Pemimpin biasanya mendekte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap
anggota
terhadap kerja setiap anggota, mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif
c. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih, dan
d. Pemimpin adalah obyektif atau factminded dalam pujian dan kecamannya, dan
mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat
membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat
c. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas
2.2 Komunikasi
ekstra bagi pemimpin ketika ingin mempengaruhi orang lain untuk mau mengerjakan
penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain”. Suatu komunkasi
yang tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampai berita tadi menyampaikan
secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Komunikasi melibatkan ekspresi wajah, intonasi, titik putus vocal dan sebagainya.
proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain
sangat penting dalam suatu organisasi karena apabila berbagai hubungan atau
kinerja karyawan yang baik sehingga terbentuk organisasi yang efektif dan efisien
dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan suatu organisasi.
mempengaruhi komunikasi, yaitu faktor dari pihak sender atau disebut pula
a) Keterampilan Sender
Sender sebagai pengirim informasi, ide, berita, pesan perlu menguasai cara-
b) Sikap Sender
diberikan menjadi ditolak oleh receiver. Begitu pula sikap sender yang
informasi atau pesan yang disampaikan. Maka dari itu, sender harus
kepadanya.
c) Pengetahuan Sender
Sender yang mempunyai pengetahuan yang luas dan menguasai materi yang
a) Keterampilan Receiver
membaca.
b) Sikap Receiver
efektf, dan pesan menjadi tidak berarti bagi receiver. Maka dari itu receiver
c) Pengetahuan Receiver
Receiver yang mempunyai pengetahuan yang luas akan lebih mudah dalam
receiver.
yang ada pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima
atau tidak untuknya. Jika alat indra receiver terganggu maka pesan yang
ke atas dan komunikasi ke samping yang didasarkan pada arah aliran pesan-pesan
1. Komunikasi ke bawah
Aliran komunikasi ke atas dari hierarki wewenang yang lebih rendah ke yang
pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Seperti halnya
3. Komunikasi ke samping
pihak yang berada dalam tingkatan hierarki wewenang yang sama (komunikasi
horizontal) atau antara orang atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak
2) Fungsi Pembaharuan
dalam lingkungannya.
4) Fungsi Tugas
kepada karyawan baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan
dengan produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya. Atau dengan kata lain,
fungsi tugas dapat dikatakan sebagai pesan yang berhubungan dengan output
5) Fungsi Perintah
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi
yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik,
Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling
6) Fungsi Relasional
organisasi lain.
Artinya pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang
diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi demikian juga diri
sendiri, tujuan organisasi tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya
1. Komunikasi Internal
komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain
sebagainya.
dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan (Romli, 2011: 7). Maka
sebagainya.
artikel surat kabar atau majalah, pidato radio, film documenter, brosur,
kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan
Istilah kinerja berasal dari kata Job Perfomance atau Actual Perfomance
yang artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya dapat
berlangsung.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah tentang apa
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Seberapa baik kita mengelola kinerja bawahan akan secara langsung
mempengaruhi tidak hanya dari kinerja masing-masing pekerja secara individu dan
adalah suatu pencapaian hasil kerja oleh karyawan dalam melakukan tugas maupun
perannya dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
a. Faktor Individu
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik (jasmani). Dengan
adanya integritas yang tinggi antara fungsi fisik dan psikis, maka individu
tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini
prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian
jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola
komunikasi kerja yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja
respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
3. Lingkungan kerja
untuk dicapai oleh suatu organisasi, fungsi, departemen dan individu dalam suatu
manajemen yang memastikan bahwa setiap pekerja individual tahu peran apa yang
harus mereka lakukan dan hasil apa yang perlu mereka capai untuk
memungkinkan pekerja mengetahui apa yang diperlukan dari mereka, atas dasar apa
dalam suatu organisasi. Tujuan tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai tingkatan
sebagai berikut:
dicapai
tujuan pada tingkatan ini dihubungkan dengan tujuan organisasi, target, dan
proyek yang harus diselesaikan oleh unit bisnis, fungsi atau departemen
dengan maksud dan akuntabilitas tim dan kontribusi yang diharapkan dari tim
pekerjaan individual dan fokus pada hasil yang diharapkan untuk dicapai dan
dimensi yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja, yaitu:
2. Kuantitas yang dihasilkan, yaitu berkenaan dengan berapa jumlah produk atau
serta
selama pelaksanaan, kinerja dilakukan dari rencana yang telah ditentukan atau
apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah
hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
mengukur apa yang penting dan relevan. Untuk itu, perlu jelas tentang apa yang
dikatakan penting dan relevan sebelum menentukan ukuran apa yang harus
digunakan.
dengan misinya.
1. Efektif
2. Efisien
3. Kualitas
Indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa
Indikator ini mengukur tingkat produktivitas suatu organisasi. Untuk itu, perlu
ditentukan kriteria yang dapat mengukur berapa lama waktu yang seharusnya
5. Produktivitas
yang ilmiah, indikator ini mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu
proses dibandingkan dengan nilai yang dikonsumsi untuk biaya modal dan
tenaga kerja.
6. Keselamatan
1. Tujuan
Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari oleh seorang
sebuah keinginan. Tujuan merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang
2. Standar
bawahan.
3. Umpan Balik
Antara tujuan, standar, dan umpan balik bersifat saling terkait. Umpan balik
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk
faktor penunjang untuk pencapaian tujuan. Tanpa alat atau sarana, tugas
pekerjaan spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak dapat diselesaikan
sebagaimana seharusnya.
5. Kompetensi
lebih dari sekedar belajar tentang sesuatu, orang harus dapat melakukan
mencapai tujuan.
disintesif.
7. Peluang
memenuhi syarat.
pengukuran kinerja adalah untuk memberikan bukti apakah hasil kinerja karyawan
a. Fungsi Instruktif
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
c. Fungsi Partisipasi
tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak
pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
d. Fungsi Delegasi
kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya
upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah
2003:3). Yang dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi
resiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan
penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa
menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan
yang diutamakan dan cukup besar pengaruhnya kepada pegawai dalam turut serta
lingkungan yang positif dalam organisasi. Pegawai akan semakin giat dan semangat
bekerja sesuai dengan arahan ketika merasa sudah diperlakukan secara manusiawi,
yang selanjutnya akan dapat bermuara pada kinerja yang optimal dan komitmen
berikut:
KEPEMIMPINAN (X1)
KOMUNIKASI (X2)
alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan
sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan dengan
kinerja karyawan.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi terhadap kinerja
karyawan.
METODE PENELITIAN
variabel yang terumus pada hipotesis penelitian yaitu variabel X yang terdiri dari
yang beralamat di Jl. Perbatasan No. 2 Krakatau Medan. Penelitian ini dilakukan
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam
observasi secara cermat terhadap suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini
untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
terikat oleh variabel bebas. Pada penelitian ini variabel dependent yaitu
memberikan kontribusi.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Sumber : Sutrisno (2015), Sopiah (2008), Thoha (2011), Romli (2011), Mangkunegara (2013),
Sutrisno (2010)
Variabel pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert 1-5, dimana
1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Skala likert dimana responden
menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada level manajemen yang
orang.
karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
penelitian ini adalah sampling jenuh (sensus) karena seluruh populasi dijadikan
kecil
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data karyawan PT Galva Technologies
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak
dan sumber refrensi lainnya yang relevan dengan variabel penelitian. Data
sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu,
informasi.
Pada penelitian ini peneliti memerlukan data mengenai pendapat atau persepsi
cara, yaitu:
Daftar pertanyaan pada kuesioner itu harus diisi dengan menggunakan skala Likert
(Likert scale) yaitu skala yang biasanya menggunakan lima tingkatan (1-5) dimana 1
Suatu skala dikatakan valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan
mengukur validitas setiap butir pernyataan maka digunakan uji validitas dengan
menggunakan teknik korelasi product moment yaitu mengkorelasikan skor tiap butir
pernyataan dengan skor total dari variabel. Rumus teknik korelasi product moment,
yaitu:
Keterangan:
a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pernyataan tersebut adalah
valid.
b. Jika rhitung negative dan rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut
kinerja karyawan sebanyak 12 pernyataan. Uji validitas ini akan dilakukan kepada
30 responden diluar pada sampel dan dilakukan di PT Logikreasi Utama Medan Jl.
Putri Hijau Gedung Antara No. 12 Lantai 3 Medan, dengan ketentuan jika rhitung >
rtabel berarti data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas
dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
𝑘𝑘 ∑𝜎𝜎𝑏𝑏2
r11 = [ ][ 1 − ]
𝑘𝑘−1 𝑉𝑉12
Keterangan:
ralpha positif > rtabel, maka pernyataan tersebut reliabel yang artinya (r11) > 0.6.
Pada penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah regresi berganda.
Analisis regresi adalah analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan lebih dari satu variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y). Model persamaan regresi untuk menguji formulasi
Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + €
Keterangan :
Y = kinerja karyawan
β0 = konstanta
X1 = kepemimpinan
X2 = komunikasi
1. Statistik Deskriptif
tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel
rata (mean), median, dan modus. Sedangkan ukuran deviasi terdiri dari varians,
a. Uji Multikolinieritas
variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan
0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel
dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, membandingkan nilai
koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2),
b. Uji Heteroskedastisitas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas,
yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini
menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola
(Ghozali, 2011:139-143).
Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data
Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0.05 (Ghozali,
2011:160-165).
3. Pengujian Hipotesis
karena variabel pada penelitian ini lebih dari satu variabel. Pengujian ini bertujuan
a. Adjusted R2
mengetahui berapa besar presentase pengaruh variabel independen (X1, X2) terhadap
variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi
R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang
b. Uji – F
Bentuk pengujiannya :
c. Uji – t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
dependen (Y).
Bentuk pengujiannya :
dependen.
Indonesia yang didirikan pada 1 September 1946 oleh Bapak Uripto Widjaja dengan
Technologies bernama Galva Radio dan Listrik perusahaan jasa di Jakarta. Pertama
kali berdiri kantor tersebut terletak di Molenvliet Oost 27 (sekarang Jalan Hayam
Wuruk) dan dimulai dengan hanya tiga karyawan saja. Awal jenis usahanya yaitu
membeli dan menjual radio baru maupun bekas dan juga layanan perbaikan radio.
menjadi Perusahaan Perdagangan Galva NV. Dengan status baru, Galva dapat
melakukan bisnis impor, membeli radio atau komponen dari negara lain dan
menjualnya di Indonesia. Pada tahun 1955, Galva memulai bisnis manufaktur dan
tahun 1956 Galva menciptakan radio sendiri dengan merk sendiri yaitu Galindra
(Galva Industri Radio). Bisnis Galva dibidang elektronik berpusat pada teknologi
konstruksi, hotel dan bangunan operator, sekolah, universitas, bank, praktisi medis,
menjadi service center dari produk yang dijual dengan bekerja sama dengan
perusahaan luar negeri seperti Taiwan, Singapura, Jepang dan Australia. PT Galva
Baru, Palembang dan Palangkaraya dan telah memiliki pabrik sendiri di daerah
berikut ini:
6. Aiphone
9. Sennheiser
organisasi serta uraian tugas yang jelas. Dengan demikian diharapkan adanya suatu
personil atau unit organisasi mengetahui dengan jelas dari mana mereka mendapat
pekerjaannya.
BRANCH
MANAGER
MARKETING BAG.
TEKNISI ADMINISTRASI OPERASIONAL
EXECUTIVE
ACCOUNTING
FINANCE
ADM.
PENJUALAN
ADM.
GUDANG
kepada 30 responden diluar pada sampel dan dilakukan di PT Logikerasi Utama Jl.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's Validitas
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
p1 119,9000 382,438 ,826 ,947 Valid
p2 119,9000 384,438 ,765 ,947 valid
p3 119,8667 383,085 ,664 ,948 valid
p4 119,6667 388,023 ,645 ,948 valid
p5 119,9000 382,438 ,826 ,947 valid
p6 119,8000 382,924 ,660 ,948 valid
p7 119,9000 383,748 ,582 ,948 valid
p8 120,0333 384,861 ,596 ,948 valid
p9 119,7667 389,151 ,448 ,950 valid
p10 119,7667 385,013 ,724 ,947 valid
p11 119,6667 386,989 ,594 ,948 valid
p12 119,7667 389,151 ,448 ,950 valid
p13 119,9667 385,620 ,565 ,948 valid
p14 119,7000 389,459 ,618 ,948 valid
p15 119,7000 389,252 ,444 ,950 valid
p16 119,8333 387,385 ,507 ,949 valid
p17 119,8667 383,085 ,664 ,948 valid
p18 119,6667 386,989 ,594 ,948 valid
p19 119,7667 392,116 ,406 ,950 valid
p20 120,0000 379,517 ,757 ,947 valid
p21 120,0000 380,828 ,638 ,948 valid
p22 119,7000 387,872 ,540 ,949 valid
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa terlihat seluruh butir pernyataan
dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation untuk seluruh butir
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,950 32
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)
dengan jumlah pernyataan 32 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliabel dan
dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach's Alpha
lebih besar dari 0,60 yaitu 0,950 > 0,60 sehingga instrumen yang dalam penelitian
tersebut dapat dinyatakan telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden
pernyataan 11 butir untuk variabel X1, 9 butir untuk variabel X2 dan 12 butir untuk
Kantor Perwakilan Medan. Hal – hal ini yang dianalisis dari responden, jenis
kelamin, usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir. Berikut adalah tabulasi
berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pria dengan
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 31-40
Tahun dengan presentase sebesar 39,7%, > 40 Tahun sebesar 31,0% dan 22-30 tahun
sebesar 29,3%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
bekerja 6-10 tahun dengan presentase 51,8%, 1-5 tahun 29,3% dan >10 tahun 18,9%.
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian
berikut:
Setuju (S) :4
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X1)
STS TS KS S SS TOTAL
Item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
2 0 0 2 3,4 10 17,2 8 13,7 38 65,5 58 100
3 0 0 6 10,3 15 25,8 21 36,2 16 27,5 58 100
4 3 5,1 2 3,4 14 24,1 18 31 21 36,2 58 100
5 0 0 2 3,4 7 12 20 34,4 29 50 58 100
6 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
7 0 0 3 5,1 10 17,2 20 34,4 25 43,1 58 100
8 2 3,4 4 6,8 8 13,7 23 39,6 21 36,2 58 100
9 0 0 5 8,6 15 25,8 12 20,6 26 44,8 58 100
10 3 5,1 6 10,3 13 22,4 24 41,3 12 20,6 58 100
11 0 0 3 5,1 10 17,2 21 36,2 24 41,3 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
yang terjadi dilapangan” dapat digambarkan bahwa hanya ada 1 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju atau 1,7%, tidak setuju 3,4% dan kurang setuju
2. Pada pernyataan “Setiap meeting, pimpinan saya selalu memeriksa kendala dan
tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3,4%
responden yang menyatakan tidak setuju, 17,2% menyatakan kurang setuju dan
13,7% yang menyatakan setuju serta 65,5% responden yang menyatakan sangat
saya mampu bekerja sama dengan bawahannya dalam mencari solusi terbaik”
dapat digambarkan bahwa tidak ada responden atau 0,0% yang menyatakan
bawahannya dalam kerja sama tim” dapat digambarkan bahwa 5,1% responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 3,4% menyatakan tidak setuju, 24,1%
bersedia dievaluasi/dikoreksi jika ide yang beliau berikan tidak menjadi solusi
menyatakan sangat tidak setuju, 3,4% menyatakan tidak setuju, 12% responden
yang menyatakan kurang setuju serta 34,4% responden menyatakan setuju dan
responden tidak setuju, 18,9% responden menyatakan kurang setuju dan 48,2%
pernyataan tersebut.
yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%,
8. Pada pernyataan “Jika target yang ditetapkan tidak tercapai, pimpinan saya
pernyataan tersebut.
digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju
pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu mengucapkan selamat ulang tahun
menyatakan kurang setuju dan 41,3% responden menyatakan setuju dan 20,6%
11. Pada pernyataan “Pimpinan saya dapat menjadi tempat curahan hati
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
tersebut atau 0,0%, 5,1% responden menyatakan tidak setuju, 17,2% responden
menyatakan kurang setuju dan 36,2% responden menyatakan setuju dan 41,3%
kurang setuju dan 39,6% responden menyatakan setuju dan 31% responden
kurang setuju dan 15,5% responden menyatakan setuju dan 62% responden
yang berbeda divisi yang mempunyai keterkaitan pekerjaan dengan saya untuk
bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap
suatu masalah yang terjadi dalam pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 3,4%
5. Pada pernyataan “Perintah dan informasi yang diberikan atasan atau rekan
kerja dapat dipahami dengan baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada
atau 0,0%, 8,6% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan
pernyataan tersebut.
perintah pada bawahannya dengan baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada
atau 0,0%, 1,7% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan
pernyataan tersebut.
kerja saya jika kurang sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya” dapat
digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju
9. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu memberi pujian atau ucapan selamat
jika hasil kerja saya baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%, 0,0%
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja
STS TS KS S SS TOTAL
Item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
2 0 0 6 10,3 15 25,8 21 36,2 16 27,5 58 100
3 3 5,1 2 3,4 11 18,9 19 32,7 23 39,6 58 100
4 0 0 2 3,4 7 12 20 34,4 29 50 58 100
5 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
6 0 0 2 3,4 1 1,7 14 24,1 41 70,6 58 100
7 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
8 0 0 2 3,4 13 22,4 24 41,3 19 32,7 58 100
9 0 0 0 0 2 3,4 7 12 49 84,4 58 100
10 0 0 3 5,1 10 17,2 21 36,2 24 41,3 58 100
11 5 8,6 4 6,8 8 13,7 23 39,6 18 31 58 100
12 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%, 10,3% responden yang menyatakan
dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju atau 0,0%, 3,4% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap
5. Pada pernyataan “Saya tidak pernah bolos bekerja” dapat digambarkan bahwa
menyatakan kurang setuju dan 48,2% responden menyatakan setuju dan 27,5%
kepada saya tapi juga dapat membantu rekan kerja lainnya dalam
bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%,
pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan “Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh
sangat tidak setuju atau 0,0%, 3,4% responden yang menyatakan tidak setuju
9. Pada pernyataan “Saya merebut pasar rekan kerja lainnya jika pasar tersebut
tidak dapat ditembus oleh rekan kerja saya tersebut” dapat digambarkan bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%, 0,0%
tersebut.
10. Pada pernyataan “Jika saya sedang dinas keluar kota, saya mengeluarkan biaya
pernyataan tersebut.
11. Pada pernyataan “Hasil kerja yang saya terima sesuai dengan masa kerja saya”
tersebut.
12. Pada pernyataan “Jika terjadi kerusakan pada produk yang saya pasarkan, saya
selalu memberi after sales yang memuaskan demi kelanjutan kerja sama
tidak setuju, 17,2% responden menyatakan kurang setuju dan 15,5% responden
pernyataan tersebut.
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis garafik yaitu dengan
Grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual. Selain
itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-smirnov. Uji
berdistribusi normal.
kiri ataupun ke kanan hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
4.6.1.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-P Plot of Regression Standarized Residual
berdistribusi normal. Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal,
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan dengan Normal P-P Plot of Regression
Standarizied
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal.
Jika Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya
jika Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas
mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya,
dengan nilai:
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinearitas.
b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 Kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020 ,415 2,411
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010 ,415 2,411
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa semua nilai variabel bebas memiliki
Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heterkedastisitas yaitu
apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta
tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu
Uji heteroskedastisitas dengan Glejser memiliki kriteria jika nilai Sig > 0,05
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020 ,415 2,411
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010 ,415 2,411
a. Dependent Variable: absut
Berdasarkan hasil uji di atas terbukti bahwa data telah lulus uji asumsi
klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi
linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows dapat
Tabel 4.13
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan hasil uji data seperti yang terlihat pada tabel 4.13 kolom kedua
kepemimpinan sebesar 0,693 dan nilai b2 untuk variabel komunikasi 0,270 dan juga
nilai konstanta (a) sebesar 9,033 sehingga diperoleh persamaan regresi linear
berganda:
9,374
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan , atau dengan kata lain jika
positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain jika komunikasi (X2)
positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel komunikasi dengan kinerja
karyawan.
statistik F (uji-F). Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, sedangkan Jika Fhitung > Ftabel,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Ftabel dapat dilihat pada α = 5%, dengan pengolahan pada
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
Tabel 4.14
Analisis Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 1594,617 2 797,309 109,327 ,000b
1 Residual 401,107 55 7,293
Total 1995,724 57
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), komunikasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan tabel 4.14, hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 109,327.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 109,327 > 3,1618 Dengan
demikian H0 ditolak dan H1 diterima karena Fhitung > Ftabel. Artinya secara bersama-
(X2) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel
terikat.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik T (uji-T).
ttabel dapat dilihat pada α = 5%, dengan pengolahan pada program microsoft excel
df = derajat bebas = n – k = 58 – 3 = 55
dimana,
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
Pengujian uji t menggunakan program SPSS for Windows. Hasil pengolahan dari uji
Tabel 4.15
Analisis Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020
komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Nilai thitung variabel kepemimpinan adalah 7,311 dan nilai ttabel = 2,0040 maka
thitung > ttabel (7,311 > 2,0040) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Nilai thitung variabel komunikasi adalah 2,686 dan nilai ttabel = 2,0040 maka
thitung > ttabel 2,686 > 2,0040) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kemampuan variabel bebas yaitu kepemimpinan (X1) dan (X2) komunikasi dalam
menjelaskan pengaruh pada variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) secara
bersama-sama, dimana 0 ≤ R 2
≤ 1. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel (X) adalah besar terhadap variabel terikat
(Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat dan demikian
sebaliknya. Jika koefisien determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat
(Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh
berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 ,894 ,799 ,792 2,70053
a. Predictors: (Constant), komunikasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
kuat.
2. Nilai R Square sebesar 0,799 berarti 79,9% variabel kinerja karyawan (Y)
3. Std. Error of the Estimate (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari
4.8 Pembahasan
dilihat dari hasil uji F, Fhitung > FTabel yaitu 109,327 > 3,1618.
dan komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y). Koefisien determinasi (R2) diperoleh dari nilai Adjusted R
Square sebesar 0,792 berarti 79,2% kinerja karyawan dipengaruhi cukup erat oleh
dengan nilai signifikansi 0,020. Hasil tersebut menunjukkan thitung > ttabel (7,311 >
2,0040) dan nilai signifikansi kepemimpinan lebih kecil dari 0,05 (0,020 < 0,05).
secara parsial jika variabel kepemimpinan ditingkatkan maka kinerja karyawan akan
bertambah.
Kereta Api (Persero) Sub. Divisi Regional III.2. Tanjung Karang Bandar Lampung.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre Bramantyo (2010)
dengan nilai signifikansi 0,010. Hasil tersebut menunjukkan thitung > ttabel (2,686
>2,0040 ) dan nilai signifikansi komunikasi lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05).
terhadap kinerja karyawan. Artinya setelah dilakukan penelitian, maka secara parsial
jika variabel komunikasi ditingkatkan maka kinerja karyawan juga akan meningkat.
Kereta Api (Persero) Sub. Divisi Regional III.2. Tanjung Karang Bandar Lampung.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre Bramantyo (2010)
karyawan PT Inti Sukses Garmindo, Bawen. Hal ini juga sesuai dengan penelitian
5.1 Kesimpulan
Medan.
20,1% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian
agar para karyawannya dapat lebih menggali potensi yang ada dalam diri
mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang dengan lebih
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2003. Teori & Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sutrisno, Edy, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Sutrisno, Edy, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Thoha, Miftah, 2011. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi I,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Petunjuk Pengisian:
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan atas pengalaman Bapak/Ibu, berilah tanda√) ( pada bobot nilai alternatif
jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu dengan keterangan sebagai berikut:
Jawaban Bapak/Ibu tidak akan memberikan dampak apapun dalam pekerjaan Bapak/Ibu,
sehingga saya sangat mengharapkan kejujuran dalam pengisian kuesioner ini.
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam membantu pengisian kuesioner ini. Dan
mohon diperiksa kembali jawaban yang sudah Bapak/Ibu isi.
Kepemimpinan
NO DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Pemimpin memiliki hubungan yang baik dengan karyawan
2 Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan untuk
memberikan pendapat
3 Pemimpin dapat mendelegasikan wewenang dengan baik
4 Pemimpin selalu memberikan dukungan, arahan dan dorongan
yang baik kepada bawahan
5 Pemimpin dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
kekompakan tim
6 Pemimpin memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
memiliki peluang pekerjaan yang lebih baik
Kinerja
NO DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan
2 Saya menyelesaikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan
terbaik
3 Saya tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
saya tapi juga dapat membantu rekan kerja lain menyelesaikan
pekerjaannya apabila mengalami kendala
4 Saya dapat mempertanggung jawabkan setiap tugas yang
diberikan kepada saya
5 Saya dapat menguasai bidang pekerjaan saya dengan baik dan
cepat tanggap terhadap tugas baru yang diberikan
6 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
7 Saya memiliki kerjasama yang baik dengan karyawan lain di
semua divisi
8 Saya bekerja sesuai dengan prosedur dan jadwal yang
ditentukan oleh perusahaan