Anda di halaman 1dari 100

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT GALVA TECHNOLOGIES
KANTOR PERWAKILAN MEDAN

OLEH

NITA ANGGRENI SINAGA


140521064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1 EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT GALVA TECHNOLOGIES KANTOR
PERWAKILAN MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan


dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT Galva Technologies Kantor
Perwakilan Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder yang dikumpulkan dari data-data perusahaan dan data pendukung
lainnya. Jumlah sampel yang dijadikan sebagai responden yaitu sebanyak 58
responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil uji F, Fhitung > FTabel
yaitu 109,327 > 3,1618. Hasil uji t disimpulkan bahwa kepemimpinan (X1) dan
komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y). Sebesar 79,2% kinerja karyawan dipengaruhi cukup erat oleh
kepemimpinan dan komunikasi. Nilai R square sebesar 79,9% kinerja karyawan
dipengaruhi sangat erat oleh kepemimpinan dan komunikasi.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Komunikasi dan Kinerja Karyawan

Universitas Sumatera Utara


THE EFFECT OF LEADERSHIP AND COMMUNICATIONS TO
EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT GALVA TECHNOLOGIES MEDAN
REPRESENTATIVE OFFICE

The purpose of this research is to determine the influence of leadership and


communication on employee performance at PT Galva Technologies Medan
Representative Office. The data used in this study are primary data and secondary
data collected from company data and other supporting data. The number of samples
used as respondents are as many as 58 respondents. The scale used in this research
is Likert scale. The analysis technique used is multiple regression analysis. The
result of Ftest, Fcount > Ftable is 109,327> 3,1618. Result of t test concluded that
leadership (X1) and communication (X2) partially have positive and significant
effect to employee performance (Y). 79.2% of employee performance is strongly
influenced by leadership and communication. R square value of 79.9% employee
performance is influenced very closely by leadership and communication.

Key Words : Leadership, Communication and Employee Performance

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT

Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan”. Skripsi ini disusun dalam rangka

untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari

Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama studi dan pengerjaan penelitian ini telah banyak mendapat bantuan

berupa masukan, saran, motivasi, dan doa dari beberapa pihak khususnya pihak

keluarga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya yaitu N.P. Sinaga dan A.

Saragi Rumahorbo yang tidak pernah berhenti selalu mendoakan, memberikan

saran, menasehati, memotivasi serta dukungan baik secara moral maupun materil

dalam proses kuliah dan penyusunan skripsi ini. Peniliti juga dengan tulus

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.Si selaku Dekan Fakulas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Muslich Lutfi, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen dan

Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, MSi selaku Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


3. Bapak Dr. Muslich Lutfi, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan meluangkan waktunya kepada

peneliti selama proses penyusunan skripsi ini

4. Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si

selaku Dosen Penguji atas saran dan masukan yang diberikan kepada peneliti

5. Seluruh Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara serta seluruh staf dan pegawai yang telah memberikan bantuan dalam

pemenuhan syarat penyelesaian skripsi ini

6. Bapak Edy John, SE selaku Branch Manager PT Galva Technologies Kantor

Perwakilan Medan serta seluruh staf dan pegawai yang telah memberikan izin

dan kesempatan melakukan penelitian dan telah berkenan meluangkan waktu

untuk membantu peneliti untuk mengumpulkan data-data untuk penulisan

skripsi ini

7. Saudara-saudari peneliti yaitu Herry Gilberd Oloan Sinaga, SE dan Elsa

Perangin-angin, SS yang sangat peneliti sayangi dan cintai

8. Sahabat kecil peneliti yaitu Kartika Sari Barus, A.Md dan Ria Mega Anastasia

Girsang, SP, sahabat gereja peneliti yang ada di HKBP Bangun Purba serta

seluruh sahabat peneliti yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu yang tidak pernah

berhenti memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu

saran dan kritik dari semua pihak sangan diharapkan untuk membuat skripsi ini

Universitas Sumatera Utara


menjadi lebih baik lagi. Akhir kata peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, Juni 2017

Peneliti

Nita Anggreni Sinaga

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kepemimpinan ............................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan ................................................... 12
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan ............. 13
2.1.3 Teori-teori Kepemimpinan ................................................... 13
2.1.4 Dimensi-Dimensi Kepemimpinan ........................................ 15
2.1.5 Indikator Kepemimpinan ..................................................... 16
2.1.6 Gaya-Gaya Kepemimpinan .................................................. 18
2.2 Komunikasi .................................................................................... 21
2.2.1 Pengetian Komunikasi ......................................................... 21
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ................. 22
2.2.3 Saluran Komunikasi ............................................................. 24
2.2.4 Fungsi Komunikasi .............................................................. 25
2.2.5 Dimensi-Dimensi Komunikasi ............................................. 28
2.2.6 Indikator Komunikasi........................................................... 28
2.3 Kinerja Karyawan .......................................................................... 29
2.3.1 Pengertian Kinerja ................................................................ 29
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ........................ 30
2.3.3 Tujuan Kinerja ..................................................................... 31
2.3.4 Dimensi-Dimensi Kinerja .................................................... 33
2.3.5 Indikator Kinerja .................................................................. 33
2.4 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 37
2.5 Kerangka Konseptual ..................................................................... 39
2.5.1 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y) ......................................................... 39
2.5.2 Pengaruh Komunikasi (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y) ......................................................... 41
2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 42

Universitas Sumatera Utara


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 44
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 44
3.3 Batasan Operasional ....................................................................... 44
3.4 Definisi Operasional....................................................................... 44
3.5 Skala Pengukuran Variabel ............................................................ 47
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 47
3.6.1 Populasi Penelitian ............................................................... 47
3.6.2 Sampel Penelitian ................................................................. 48
3.7 Jenis Data ..................................................................................... 48
3.8 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 49
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 49
3.9.1 Uji Validitas ......................................................................... 49
3.9.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 51
3.10 Teknik Analis ................................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 57
4.2 Struktur Organisasi ....................................................................... 59
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 60
4.3.1 Hasil Uji Validitas .............................................................. 60
4.3.2 Hasi Uji Reliabilitas ........................................................... 61
4.4 Analisis Deskriptif ....................................................................... 62
4.4.1 Karakteristik Responden .................................................... 62
4.5 Deskriptif Variabel ....................................................................... 64
4.5.1 Variabel Kepemimpinan .................................................... 64
4.5.2 Variabel Komunikasi ......................................................... 68
4.5.3 Variabel Kinerja ................................................................. 71
4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 75
4.6.1 Uji Normalitas .................................................................... 75
4.6.1.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram ................. 75
4.6.1.2 Hasil Uji dengan P-Plot of Regression
Standarized Residual ............................................... 76
4.6.1.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov –
Smirnov Test ............................................................ 77
4.6.2 Uji Multikolinearitas .......................................................... 77
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 78
4.6.3.1 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot ......... 78
4.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ................. 79
4.7 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................ 80
4.7.1 Uji Signifikansi Simultan ................................................... 81
4.7.2 Uji Signifikansi Parsial ...................................................... 82
4.7.3 Uji Koefisien Determinasi .................................................. 84
4.8 Pembahasan .................................................................................. 85
4.8.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan ..... 86
4.8.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan .......... 87

Universitas Sumatera Utara


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 88
5.2 Saran ............................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90


LAMPIRAN .......................................................................................................... 92

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola,

mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif

untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di perusahaan perlu

dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai

dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut

merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan

wajar. Menurut Mangkunegara (2013:2) manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan

dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai

tujuan organisasi.

Proses pencapaian tujuan perusahaan bukan hanya melibatkan sumber daya

manusia saja melainkan sumber daya penunjang lainnya seperti teknologi produk,

mesin, uang, dan metode. Namun, sumber daya manusia akan tetap dapat bertahan

karena memiliki kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi perusahaan serta

kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber-sumber daya lain dalam

mewujudkan visi dan menerapkan strategi perusahaan. Sumber daya manusia juga

mampu menggali potensi sumber-sumber daya lain yang dimiliki perusahaan,

mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi di dalam perusahaan

serta mampu menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan dan keinginan

Universitas Sumatera Utara


konsumen. Oleh karena itu, efektivitas dari sumber daya manusia sangat

dibutuhkan, bukan semata-mata sebagai perwujudan tujuan perusahaan, tetapi juga

sebagai penentu dari apa yang sanggup dicapai perusahaan dengan sumber daya

yang dimiliki, karena perusahaan yang sukses merupakan cerminan dari karyawan

yang maksimal dalam memberikan kualitas dan kuantitas pada pekerjaannya serta

dapat menghasilkan kinerja yang maksimal pula bagi perusahaan.

Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan menyatakan hasil kerja

tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung (Wibowo, 2012:7). Dilain pihak

terdapat pendapat yang mengatakan bahwa kinerja adalah unsur luaran yang dapat

diamati dalam bentuk perilaku, adapun hakikat atau intinya yang mendalam adalah

kompetensi. Unsur yang terdapat dalam kompetensi terdiri atas pengetahuan,

keterampilan, kemampuan dan kecenderungan perilaku seseorang atau personality

traits (Mangkunegara, 2013:67).

Meningkatnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Mangkunegara (2013:69) kinerja seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor,

yaitu: faktor indivual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi), faktor

psikologis (persepsi attitude atau sikap, personality, pembelajaran, motivasi) serta

faktor organisasi (sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, komunikasi, struktur

desaign job).

Salah satu faktor meningkatnya kinerja karyawan adalah pimpinan.

Kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan

menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan. Ada

bermacam-macam pengertian mengenai kepemimpinan yang diberikan oleh para

ahli. Namun pada intinya, kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang

Universitas Sumatera Utara


untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, memengaruhi

orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan (Sutrisno,

2012:213). Dalam mencapai tujuan perusahaan, pemimpin memiliki gaya

kepemimpinannya masing-masing. Masing-masing gaya tersebut memiliki

keunggulan dan kelemahan. Namun, bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang

tentunya akan diarahkan demi kepentingan bersama.

Tabel 1.1
Tabel Pra Survey Gaya Kepemimpinan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan

NO Gaya Jumlah Jumlah Persentase (%)


Kepemimpinan Seluruh Responden
Responden Menjawab
1 Otoriter 58 43 74.14%
2 Demokratis 58 3 5.17%
3 Lepas-Kendali 58 12 20.69%
Sumber: Kuesioner (diolah), 2017

Berdasarkan hasil analisis melalui jawaban kuesioner sebanyak 74.14%,

karyawan menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh PT Galva

Technologies Kantor Perwakilan Medan adalah gaya kepemimpinan otoriter. Gaya

kepemimpinan otoriter tersebut adalah pemimpin yang selalu memberi perintah-

perintah kepada bawahannya dan perintah tersebut harus diikuti. Pemimpin juga

mengambil kebijakan sendiri, tidak memberi penjelasan secara terperinci tentang

rencana yang akan dijalankan dan selalu memberi kritik kepada mereka yang tidak

mengikuti kehendaknya.

Selain faktor kepemimpinan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja

karyawan yaitu komunikasi. Komunikasi yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi

atau perusahaan bukan hanya komunikasi antara atasan dengan bawahan atau

sebaliknya tetapi juga komunikasi secara horizontal antara karyawan yang memiliki

Universitas Sumatera Utara


level yang sama. Menurut Thoha (2011:172) adapun sifat dari informasi yang

datang sangat berpengaruh oleh jumlah besar sedikitnya informasi yang diterima,

cara penyajian dan pemahaman informasi, dan proses umpan balik. Ketiga faktor

yang mempengaruhi informasi tersebut dapat disebut sebagai istilah lain berlebihan

informasi (overload), pengertian dan feedback.

PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan yang beralamat di Jl.

Perbatasan No. 2 Krakatau Medan merupakan perusahaan distributor yang bergerak

dibidang barang-barang IT dan juga merupakan service center dari produk yang

dijual. Dalam penyelesaian masalah, pemimpin sering mengambil kebijakan sendiri

tanpa melihat kronologis kejadiannya terlebih dahulu. Misalnya seorang teknisi

yang diutus mengerjakan pekerjaan disebuah proyek. Dimana pekerjaan tersebut

sebelumnya sudah diestimasi akan selesai dalam waktu dua minggu. Tetapi saat

pengerjaan di lapangan, estimasi tersebut mundur menjadi sekitar satu bulan karena

kebutuhan perlengkapan dan peralatan di proyek tersebut ada yang harus

ditambahkan mengingat kondisi lapangan tidak sesuai dengan kartu kerja (KK) yang

telah disiapkan perusahaan sebelumnya. Sehingga perlengkapan dan peralatan

tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pihak vendor proyek. Karena tidak

sesuainya estimasi tersebut, pemimpin langsung mengambil kesimpulan bahwa

teknisi yang ditempatkan di proyek tersebut tidak memiliki kemampuan dalam

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sehingga pemimpin memutuskan untuk

mengganti teknisi tersebut dengan teknisi lainnya tanpa mempertimbangkan kendala

yang dihadapi di lapangan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.2
Jumlah Karyawan PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan 2017

No Jabatan Jumlah Karyawan


1 Kepala Cabang 1
2 Accounting 1
3 Finance 2
4 Administrasi 11
5 Teknisi 7
6 Marketing 15
7 Kepala Gudang 1
8 Operasional / Office Boy 13
9 Security 8
Jumlah 59
Sumber : PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan 2017

Komunikasi yang terjalin di PT Galva Technologies Kantor Perwakilan

Medan menganut sistem komunikasi secara vertikal dan horizontal. Tetapi dalam

menjalin komunikasi tersebut ada kendala yang dihadapi oleh karyawan. Hal

tersebut dapat terlihat dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan terhadap

karyawan, sebenarnya sering terjadi perselisihan diantara beberapa karyawan yang

terkait. Dikarenakan dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan

pekerjaan tersebut sering terjadi salah paham, yang pada akhirnya mengakibatkan

penyelesaian pekerjaan kurang baik, cenderung menimbulkan masalah dan terjadi

perselisihan di dalam hubungan pekerjaan. Hal ini mengingat lingkup pekerjaan di

antara bagian dalam perusahaan saling memiliki keterkaitan fungsi. Fenomena

komunikasi secara horizontal, misalnya divisi marketing yang tidak

mengkonfirmasikan apabila terjadi pembatalan pemesanan barang, sehingga divisi

logistik (pengiriman barang) tetap mengirimkan pesanan tersebut walaupun

sebenarnya sudah dilakukan pembatalan dari pihak konsumen. Karena miss

komunikasi tersebutlah yang mengakibatkan penyelesaian pekerjaan menjadi kurang

Universitas Sumatera Utara


baik dan menimbulkan masalah serta terjadi perselisihan di dalam hubungan

pekerjaan.

Komunikasi antara karyawan dengan pimpinan juga tidak terjalin dengan

baik. Misalnya dalam pembuatan data konsumen baru yang biasanya diinformasikan

melalui email, admin tidak mengiinformasikan data tersebut kepada pimpinan. Saat

proses pembuatan data ternyata terdapat kendala mengenai limit dana awal yang

tidak sesuai dengan jumlah pengambilan barang di awal transaksi. Sehingga

transaksi tertunda menunggu permintaan keylock (kode izin transaksi) dari pimpinan.

Karena pimpinan tidak mengetahui dari awal adanya pembuatan data konsumen

baru, maka pimpinan menunda memberikan keylock tersebut dan membuat proses

pekerjaan menjadi lebih lama.

Adanya kendala komunikasi antara pimpinan dan karyawan membuat

kinerja karyawan mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Misalnya, marketing

distribusi yang telah mempunyai main dealer yang dapat mempermudah untuk

menawarkan barang mereka. Pada umumnya main dealer telah diberikan target

yang harus mereka capai dalam satu tahun. Namun target tersebut tidak dapat

dicapai karena marketing tidak membantu main dealer dalam menawarkan bonus

yang menggiurkan jika target tercapai. Walaupun sebenarnya marketing dapat

menginformasikan pimpinan mengenai keinginan konsumen tersebut. Tetapi

marketing tersebut enggan melakukannya.

Penurunan kinerja karyawan PT Galva Technologies Kantor Perwakilan

Medan bukan hanya pada target yang tidak tercapai, tetapi juga seringnya karyawan

melakukan tindak pelanggaran kedisiplinan. Karyawan sering kali datang terlambat

masuk kantor atau tidak masuk kerja tanpa adanya alasan yang jelas. Tingkat

Universitas Sumatera Utara


ketidakhadiran karyawan beralasan pada kepentingan pribadi, dimana hal tersebut

tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Karyawan juga sering

menyalahgunakan waktu yang ditetapkan perusahaan untuk melakukan aktifitas yang

bersifat pribadi yang tidak ada kaitannya dengan deskripsi pekerjaan. Misalnya

menjual wirausaha di dalam lingkungan perusahaan atau melakukan pekerjaan

sampingan (dalam hal ini online shop) saat melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut

tentunya dapat menimbulkan penundaan terhadap penyelesaian pekerjaan yang pada

akhirnya mempengaruhi tertundanya kegiatan operasional perusahaan.

Keseluruhan hasil kinerja karyawan PT Galva Technologies Kantor

Perwakilan Medan dapat dilihat dari pencapaian target pada tabel di bawah berikut.

Tabel 1.3
Pencapaian Target PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan
Pada Tahun 2014-2016

NO TAHUN TARGET PENCAPAIAN


1 2014 Rp 300.000.000.000 Rp 193.108.416.675
2 2015 Rp 390.000.000.000 Rp 113.142.155.174
3 2016 Rp 500.000.000.000 Rp 247.084.801.726
Sumber : PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

Tabel 1.4
Penilaian Kinerja Karyawan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan Pada Tahun 2014-2016

Tahun Tahun
Karyawan 2014 2015 2016 Karyawan 2014 2015 2016
KPI KPI KPI KPI KPI KPI
1 A R A 30 A R A
2 A R A 31 A R A
3 A R A 32 A R A
4 A R A 33 A R A
5 A R A 34 A R A
6 A R A 35 A R A
7 A R A 36 A R A

Universitas Sumatera Utara


8 A R A 37 A R A
9 A R A 38 A R A
10 A R A 39 A R A
11 A R A 40 A R A
12 A R A 41 A R A
13 A R A 42 A R A
14 A R A 43 A R A
15 A R A 44 A R A
16 A R A 45 A R A
17 A R A 46 A R A
18 A R A 47 A R A
19 A R A 48 A R A
20 A R A 49 A R A
21 A R A 50 A R A
22 A R A 51 A R A
23 A R A 52 A R A
24 A R A 53 A R A
25 A R A 54 A R A
26 A R A 55 A R A
27 A R A 56 A R A
28 A R A 57 A R A
29 A R A 58 A R A
Sumber : PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

Tabel 1.5
Tingkat Absensi Karyawan PT Galva Technologies
Kantor Perwakilan Medan Pada Tahun 2014-2016

Bulan Jumlah Hari Kerja Jumlah Tingkat


Karyawan Absensi Absensi
(orang) (%)
Januari 59 20 25 2.12
Februari 59 18 30 2.82
Maret 59 21 17 1.37
April 59 22 30 2.31
Mei 59 20 5 0.42
Juni 59 22 17 1.31
Juli 59 13 19 2.48
Agustus 59 22 20 1.54
September 59 21 21 1.69
Oktober 59 21 13 1.05

Universitas Sumatera Utara


November 59 21 13 1.05
Desember 59 16 18 1.91
Total Absensi 20.07
Rata-rata/bulan 1.67
Sumber : PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

Dalam menilai kinerja setiap karyawan, PT Galva Technologies Kantor

Perwakilan Medan memiliki sistem penilaian yaitu Key Perfomance Indocator

(KPI). Dimana sistem penilaiannya dilambangkan pada kata “SMART”. Pada Tabel

1.4 terlihat bahwa secara serentak seluruh karyawan mengalami penurunan kinerja di

tahun 2015 yaitu pada tingkat R. Dan di tabel 1.5 rata-rata tingkat absensi karyawan

sebesar 1,67% tiap bulannya. Dimana tingkat absensi ini melampaui standart yang

ditetapkan oleh perusahaan yaitu 5% dalam satu tahun.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan dan komunikasi menjadi faktor yang sangat penting dalam

meningkatkan kinerja pegawai. Hal tersebut membuat penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi

Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Galva Technologies Kantor Perwakilan

Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara terperinci rumusan

masalah adalah:

1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan?

2. Apakah ada pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan?

3. Apakah ada pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi secara bersama

terhadap kinerja karyawan?

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan pada PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari komunikasi terhadap kinerja

karyawan pada PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepemimpinan dan komunikasi

secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT Galva

Technologies Kantor Perwakilan Medan

1.4 Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi perusahaan dalam memecahkan berbagai masalah terutama yang

berkaitan dengan kepemimpinan dan komunikasi.

2. Bagi penulis

Dari hasil penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan

penulis mengenai kepemimpinan dan komunikasi.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan

menambah perbendaharaan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara dan sebagai refrensi bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya

bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja “memimpin” yang

artinya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang

berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Menurut

Sutrisno (2015:213) bahwa “kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang

untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, memimbing, mempengaruhi

orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan”. Lebih

lanjut menurut Thoha (2011:262) bahwa “kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau

seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok”.

Sedangkan menurut Wibowo (2012:91) kepemimpinan adalah tentang

mengupayakan orang dari atas sampai ke bawah dalam organisasi untuk

memperbaiki kinerjanya.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepemimpinan merupakan seni atau kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus

dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya yang bertujuan untuk mencapai

tujuan organisasi atau kelompok yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Kepemimpinan menurut Wibowo (2012:100) dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor yaitu:

1) Personal Factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi

yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

2) Leadership Factors, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan

dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.

3) Team Factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh

rekan sekerja.

4) System Factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang

diberikan organisasi.

5) Contextual/Situational Factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat

tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

2.1.3 Teori-teori Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat disebut sebagai aspek yang paling relevan dari semua

aspek organisasi karena dapat mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya

dengan menggunakan kekuasaan. Kepemimpinan adalah suatu keterampilan dan

kemampuan dari seseorang yang telah menduduki jabatan menjadi pimpinan dalam

sebuah pekerjaan dalam mempengaruhi tindakan orang lain, terutama kepada

bawahannya agar berfikir dan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga melalui

tingkah laku positif ini dapat memberikan sumbangan yang nyata didalam

pencapaian tujuan organisasi.

Teori kepemimpinan dibuat berdasarkan pertimbangan situasi, perilaku,

kekuasaan, kharisma, kecerdasan dan fungsi. Teori kepemimpinan dalam organisasi,

Universitas Sumatera Utara


telah berevolusi dari waktu ke waktu dalam berbagai jenis. Setiap teori

menyediakan gaya yang efektif dalam organisasi.

Menurut Sutrisno (2015:226) secara garis besar teori kepemimpinan dibagi

tiga aspek, yaitu:

1. Teori Sifat

Teori sifat (trait theory), bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin

karena memiliki sifat-sifat sebagai pemimpin. Para penganut teori sifat ini

berusaha menggeneralisasi sifat-sifat umum yang dimiliki oleh pemimpin seperti

fisik, mental, dan kepribadian. Dengan asumsi pemikiran, bahwa keberhasilan

seseorang sebagai pemimpin ditentukan oleh kualitas sifat atau karakteristik

tertentu yang dimiliki dalam diri pemimpin tersebut, baik berhubungan dengan

fisik, mental, psikologis, personalitas, dan intelektual.

Beberapa sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang antara lain takwa,

sehat, cakap, jujur, tegas, setia, cerdik, berani, disiplin, manusiawi, berkemauan

keras, berinovasi, berwawasan luas, komunikatif, daya nalar tajam, daya tanggap

peka, kreatif, tanggung jawab dan sifat positif lainnya.

2. Teori Perilaku

Teori perilaku ini dilandasi pemikiran, bahwa kepemimpinan merupakan

interaksi antara pemimpin dengan pengikut, dan dalam interaksi tersebut

pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsikan apakah menerima atau

menolak kepemimpinannya. Pendekatan perilaku menghasilkan dua orientasi,

yaitu perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas atau yang mengutamakan

penyelesaian tugas dan perilaku pemimpin yang berorientasi pada orang atau

yang mengutamakan penciptaan hubungan-hubungan manusiawi.

Universitas Sumatera Utara


3. Teori Situasi

Teori situasi mencoba mengembangkan kepemimpinan sesuai dengan situasi

dan kebutuhan. Dalam pandangan ini, hanya pemimpin yang mengetahui situasi

dan kebutuhan organisasi yang dapat menjadi pemimpin yang efektif.

2.1.4 Dimensi Fungsional Kepemimpinan

Terdapat dua fungsi yang harus ada pada diri pemimpin (Sopiah, 2008:123-

124), yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Tugas

Fungsi yang berhubungan dalam pemilihan dan pencapaian tujuan secara

rasional. Fungsi tugas seorang pemimpin adalah menciptakan kegiatan,

mencari informasi, memberi informasi, memberi pendapat, menjelaskan,

mengkoordinasikan, meringkaskan, menguji kelayakan, mengevaluasi dan

mendiagnosis.

2. Fungsi Pemeliharaan

Fungsi yang berhubungan dengan kepuasan emosi agar kelompok atau

organisasi tersebut terpelihara. Fungsi pemeliharaan seorang pemimpin

adalah mendorong semangat, menetapkan standart, mengikuti dan

mengekspresikan perasaan, menciptakan keharmonisan dan mengurangi

ketegangan.

2.1.5 Indikator Kepemimpinan

Untuk melihat gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat dilihat melalui

indikator-indikator. Menurut Siagian (2015:121), indikator-indikator yang dapat

dilihat adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Iklim saling mempercayai

Hubungan seorang pemimpin dengan bawahannya yang diharap-harapkan

adalah suatu hubungan yang dapat menumbuhkan iklim/suasana saling

mempercayai. Keadaan seperti ini akan menjadi suatu kenyataan apabila di

pihak pemimpin memperlakukan bawahannya sebagai manusia yang

bertanggung jawab dan dipihak lain bawahan dengan sikap mau menerima

kepemimpinan atasannya.

2. Penghargaan terhadap ide bawahan

Penghargaan terhadap ide bawahan dari seorang pemimpin dalam sebuah

lembaga atau instansi akan dapat memberikan nuansa tersendiri bagi para

bawahannya. Seorang bawahan akan selalu menciptakan ide-ide yang positif

demi pencapaian tujuan organisasi pada lembaga atau instansi dia bekerja.

3. Memperhitungkan perasaan para bawahan

Dari sini dapat dipahami bahwa perhatian pada manusia merupakan visi

manajerial yang berdasarkan pada aspek kemanusiaan dari perilaku seorang

pemimpin.

4. Perhatian pada kenyamanan kerja bagi para bawahan

Hubungan antara individu dan kelompok akan menciptakan harapan-harapan

bagi perilaku individu. Dari harapan-harapan ini akan menghasilkan peranan-

peranan tertentu yang harus dimainkan. Sebagian orang harus memerankan

sebagai pemimpin sementara yang lainnya memainkan peranan sebagai

bawahan. Dalam hubungan tugas keseharian seorang pemimpin harus

memperhatikan pada kenyamanan kerja bagi para bawahannya.

Universitas Sumatera Utara


5. Perhatian pada kesejahteraan bawahan

Seorang pemimpin dalam fungsi kepemimpinan pada dasarnya akan selalu

berkaitan dengan dua hal penting yaitu hubungan dengan bawahan dan

hubungan yang berkaitan dengan tugas. Perhatian adalah tingkat sejauh mana

seorang pemimpin bertindak dengan menggunakan cara yang sopan dan

mendukung, memperlihatkan perhatian segi kesejahteraan mereka. Misalkan

berbuat baik terhadap bawahan, berkonsultasi dengan bawahan atau pada

bawahan dan memperhatikan dengan cara memperjuangkan kepentingan

bawahan. Konsiderasi sebagai perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada

bawahan seringkali ditandai dengan perilaku pemimpin yang cenderung

memperjuangkan kepentingan bawahan, memperhatikan kesejahteraan

diantaranya dengan cara memberikan gaji tepat pada waktunya, memberikan

tunjangan, serta memberikan fasilitas yang sebaik mungkin bagi para

bawahannya.

6. Memperhitungkan faktor kepuasan kerja para bawahan dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang dipercayakan padanya.

Dalam sebuah organisasi seorang pemimpin memang harus senantiasa

memperhitungkan faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan kepuasan

kerja para bawahandalam menyelesaikan tugas-tugasnya, dengan demikian

hubungan yang harmonis antara pemimpin dan bawahan akan tercapai.

7. Pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan profesional

Pemimpin dalam berhubungan dengan bawahan yang diandalkan oleh

bawahan adalah sikap dari pemimpin yang mengakui status yang disandang

bawahan secara tepat dan professional. Dari pernyataan di atas dapat dipahami

Universitas Sumatera Utara


bahwa pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan professional yang

melekat pada seorang pemimpin menyangkut sejauh mana para bawahan dapat

menerima dan mengakui kekuasaannya dalam menjalankan kepemimpinan.

2.1.6 Gaya-Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh

seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain

seperti yang ia lihat. Dalam prakteknya, seorang pemimpin dalam mengolah sumber

daya manusia dalam organisasi untuk mau mengikuti perintahnya, dan pada akhirnya

bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai tentu memiliki gaya kepemimpinan

(Leadership Styles) yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut

Abdullah (2010:266-267) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang telah dikenal

sebagian orang, diantaranya:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter adalah seorang pemimpin dalam menentukan

kebijakan kelompok atau membuat keputusan tanpa berkonsultasi atau

memastikan persetujuan dari para anggotanya. Adapun karakteristik dari gaya

pemimpin otoriter tersebut adalah:

a. Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin

b. Teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan didekte oleh atasan setiap waktu,

sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat

yang luas

c. Pemimpin biasanya mendekte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap

anggota

Universitas Sumatera Utara


d. Pemimpin cenderung menjadi “pribadi” dalam pujian dan kecamannya

terhadap kerja setiap anggota, mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif

kecuali bila menunjukkan keahliannya.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis atau Partisipatif

Gaya pemimpin demokratis atau partisipatif adalah seorang pemimpin dalam

menentukan kebijaksanaan melibatkan anggota kelompok untuk dimintai

masukan-masukan. Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan ini adalah:

a. Semua kebijaksaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil

dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan

b. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan

kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin

menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih

c. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih, dan

pembagian tugas ditentukan oleh kelompok

d. Pemimpin adalah obyektif atau factminded dalam pujian dan kecamannya, dan

mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat

tanpa melakukan banyak pekerjaan

3. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (lepas-kendali)

Adalah seorang pemimpin dalam menentukan kebijakan tidak memiliki insiatif

untuk mengarahkan atau menyarankan alternatif tindakan. Akan tetapi pemimpin

ini lebih mengizinkan kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan

sendiri pekerjaannya, bahkan termasuk juga mengizinkan untuk melakukan

kesalahan. Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan tersebut adalah:

Universitas Sumatera Utara


a. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu, dengan partisipasi

minimal dari pemimpin

b. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang

membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat

ditanya. Dia tidak mengambil bagian dalam diskusi kerja

c. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas

d. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau

pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

2.2 Komunikasi

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan bagian terpenting yang perlu mendapat perhatian

ekstra bagi pemimpin ketika ingin mempengaruhi orang lain untuk mau mengerjakan

perintahnya ataupun dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Thoha

(2011:167) menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan

penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain”. Suatu komunkasi

yang tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampai berita tadi menyampaikan

secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.

Komunikasi melibatkan ekspresi wajah, intonasi, titik putus vocal dan sebagainya.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2013:145) komunikasi dapat diartikan sebagai

proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain

dengan harapan orang lain tersebut dapat menginterpretasikannya sesuai dengan

tujuan yang dimaksud.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi

sangat penting dalam suatu organisasi karena apabila berbagai hubungan atau

Universitas Sumatera Utara


komunikasi dalam organisasi dapat terjalin dengan baik maka akan menghasilkan

kinerja karyawan yang baik sehingga terbentuk organisasi yang efektif dan efisien

dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan suatu organisasi.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Menurut Mangkunegara (2013:148) ada dua tinjauan faktor yang

mempengaruhi komunikasi, yaitu faktor dari pihak sender atau disebut pula

komunikator dan faktor pihak receiver atau komunikan.

1) Faktor dari pihak sender atau komunikator, yaitu keterampilan, sikap,

pengetahuan sender, media saluran yang digunakan.

a) Keterampilan Sender

Sender sebagai pengirim informasi, ide, berita, pesan perlu menguasai cara-

cara penyampaian pikiran baik secara tertulis maupun lisan.

b) Sikap Sender

Sikap sender sangat berpengaruh pada receiver. Sender yang bersikap

angkuh terhadap receiver dapat mengakibatkan informasi atau pesan yang

diberikan menjadi ditolak oleh receiver. Begitu pula sikap sender yang

ragu-ragu dapat mengakibatkan receiver menjadi tidak percaya terhadap

informasi atau pesan yang disampaikan. Maka dari itu, sender harus

mampu bersikap meyakinkan receiver terhadap pesan yang diberikan

kepadanya.

c) Pengetahuan Sender

Sender yang mempunyai pengetahuan yang luas dan menguasai materi yang

disampaikan akan dapat menginformasikannya kepada receiver sejelas

Universitas Sumatera Utara


mungkin. Dengan demikian, receiver akan lebih mudah mengerti pesan

yang disampaikan oleh sender.

d) Media Saluran yang digunakan oleh Sender

Media atau saluran komunikasi sangat membantu dalam penyampaian ide,

informasi atau pesan kepada receiver. Sender perlu menggunakan media

saluran komunikasi yang sesuai dan menarik perhatian receiver.

2) Faktor dari pihak receiver, yaitu keterampilan receiver, sikap receiver,

pengetahuan receiver, dan media saluran komunikasi.

a) Keterampilan Receiver

Keterampilan receiver dalam mendengar dan membaca pesan sangat

penting. Pesan yang disampaikan oleh sender akan dapat dimengerti

dengan baik, jika receiver mempunyai keterampilan mendengar dan

membaca.

b) Sikap Receiver

Sikap receiver terhadap sender sangat mempengaruhi efektif tidaknya

komunikasi. Misalnya, receiver bersikap apriori, meremehkan,

berprasangka buruk terhadap sender, maka komunikasi menjadi tidak

efektf, dan pesan menjadi tidak berarti bagi receiver. Maka dari itu receiver

haruslah bersikap positif terhadap sender, sekalipun pendidikan sender

lebih rendah dari padanya.

c) Pengetahuan Receiver

Pengetahuan receiver sangat berpengaruh pula terhadap komunikasi.

Receiver yang mempunyai pengetahuan yang luas akan lebih mudah dalam

menginterpretasikan ide atau pesan yang diterimanya dari sender. Jika

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan receiver kurang luas sangat memungkinkan pesan yang

diterimanya menjadi kurang jelas atau kurang dapat dimengerti oleh

receiver.

d) Media Saluran Komunikasi

Media saluran komunikasi yang digunakan sangat berpengaruh dalam

penerimaan ideatau pesan. Media saluran komunikasi berupa alat indera

yang ada pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima

atau tidak untuknya. Jika alat indra receiver terganggu maka pesan yang

diberikan oleh sender dapat menjadi kurang jelas bagi receiver.

2.2.3 Saluran Komunikasi

Struktur hierarki dasar organisasi menggambarkan sebagian besar sifat

aliran komunikasi internal. Pemahaman yang lebih baik tentang komunikasi

organisasi dapat diperoleh dengan mempelajari arah-arah dasar gerakannya yang

tampak dengan terbentuknya saluran-saluran komunikasi. Menurut Abdullah

(2010:10) penggolongan komunikasi terdiri dari komunikasi ke bawah, komunikasi

ke atas dan komunikasi ke samping yang didasarkan pada arah aliran pesan-pesan

dan informasi di dalam suatu organisasi.

1. Komunikasi ke bawah

Aliran informasi dalam komunikasi ke bawah mengalir dari tingkatan

manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah,

dan akhirnya sampai pada karyawan operasional. Komunikasi ke bawah

mempunyai fungsi pengarahan, perintah, infoktrinasi, inspirasi, dan evaluasi.

Universitas Sumatera Utara


2. Komunikasi ke atas

Aliran komunikasi ke atas dari hierarki wewenang yang lebih rendah ke yang

lebih tinggi biasanya mengalir di sepanjang rantai komando. Fungsi utamanya

adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan

pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Seperti halnya

dalam komunikasi ke bawah, karyawan yang berada ditingkatan manajemen

menengah dalam hierarki wewenang, bertindak sebagai penyaring informasi

yang disalurkan melalui mereka. Mereka memadukan, memadatkan dan

meringkas informasi mengenai kejadian dan pelaksanaan pekerjaan pada

tingkatan karyawan yang lebih rendah.

3. Komunikasi ke samping

Komunikasi ke samping (lateral communication) terjadi antara dua pejabat atau

pihak yang berada dalam tingkatan hierarki wewenang yang sama (komunikasi

horizontal) atau antara orang atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak

mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya (komunikasi diagonal).

2.2.4 Fungsi Komunikasi

Peranan komunikasi yang efektif merupakan persyaratan bagi pencapaian

tujuan-tujuan organisasi. Menurut Abdullah (2010:74), ada beberapa fungsi

komunikasi dalam organisasi, diantaranya:

1) Fungsi Produksi dan Pengaturan

Artinya komunikasi yang terutama berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan

dan membantu organisasi mencapai tujuan produksi (produk, jasa-jasa, dan

sebagainya) adalah berorientasi pengaturan dan produksi. Contoh komunikasi

Universitas Sumatera Utara


produksi adalah informasi penjualan, pesan pengawasan mutu, anggaran, dan

pesan-pesan kebijaksanaan dan pengaturan yang menunjukkan kepada para

anggota organisasi mengenai bagaimana melaksanakan tugas-tugas mereka.

2) Fungsi Pembaharuan

Artinya aktivitas-aktivitas komunikasi seperti sistem saran di seluruh organisasi,

pekerjaan penelitian dan pengembangan, riset dan analisa pasar, sidang-sidang

urun-saran (brainstorming), dan panitia “tank pemikir”. Fungsi ini menjadikan

organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam lingkungannya.

3) Fungsi Permasyarakatan atau Pemeliharaan

Artinya aktivitas-aktivitas komunikasi yang menyangkut harga diri para anggota

organisasi, imbalan dan motivasi pegawai, moral, hubungan antar-pribadi

mereka dalam organisasi.

4) Fungsi Tugas

Artinya aktivitas-aktivitas komunikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan ini mencakup pemberian

informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien,

seperti aktivitas pemberian latihan kepada karyawan, memberikan orientasi

kepada karyawan baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan

dengan produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya. Atau dengan kata lain,

fungsi tugas dapat dikatakan sebagai pesan yang berhubungan dengan output

sistem yang diinginkan oleh organisasi.

5) Fungsi Perintah

Universitas Sumatera Utara


Artinya komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan,

menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi

yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik,

dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi.

Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling

bergantung dalam organisasi tersebut.

6) Fungsi Relasional

Artinya komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan

mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota

organisasi lain.

7) Fungsi Manajeman Ambigu

Artinya pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang

sangat ambigu. Misalnya motivasi berganda muncul karena pilihan yang

diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi demikian juga diri

sendiri, tujuan organisasi tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya

pilihan tersebut mungkin tidak jelas.

2.2.5 Dimensi-Dimensi Komunikasi

Menurut Romli (2011:6) dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan

organisasi adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara

anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti

komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain

sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak di luar organisasi.

2.2.6 Indikator Komunikasi

Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan

individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan

organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran

dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan (Romli, 2011: 7). Maka

indikator-indikator komunikasi antara lain adalah:

1. Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari

pimpinan kepada bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari

bawahan kepada pimpinan).

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti

dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, dan lain

sebagainya.

2. Komunikasi eksternal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan

umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga

khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin.

Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi,

artikel surat kabar atau majalah, pidato radio, film documenter, brosur,

poster, konfrensi pers.

Universitas Sumatera Utara


b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak

kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan

komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Komunikasi merupakan hal

yang mengikat kesatuan organisasi.

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Perfomance atau Actual Perfomance

yang artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya dapat

diartikan sebagai hasil kerja tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan

berlangsung.

Menurut Mangkunegara (2013:67) bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Sedangkan menurut Wibowo (2012:7) bahwa “kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah tentang apa

yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya”.

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan. Seberapa baik kita mengelola kinerja bawahan akan secara langsung

mempengaruhi tidak hanya dari kinerja masing-masing pekerja secara individu dan

unit kerjanya tetapi juga kerja seluruh organisasi.

Universitas Sumatera Utara


Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah suatu pencapaian hasil kerja oleh karyawan dalam melakukan tugas maupun

perannya dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mangkunegara (2013:72) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja individu menurut organisasi, yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Individu

Secara psikologis individu yang normal adalah individu yang memiliki

integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik (jasmani). Dengan

adanya integritas yang tinggi antara fungsi fisik dan psikis, maka individu

tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini

merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan

mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan

atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai

prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian

jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola

komunikasi kerja yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja

respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

Sedangkan menurut Wibowo (2012:80), faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Kepemimpinan

2. Mekanisme kerja yang berlangsung dalam organisasi

3. Lingkungan kerja

4. Hubungan antar manusia didalam organisasi

2.3.3 Tujuan Kinerja

Tujuan kinerja karyawan dapat didefinisikan sebagai apa yang diharapkan

untuk dicapai oleh suatu organisasi, fungsi, departemen dan individu dalam suatu

periode tertentu. Arti pentingnya menetapkan tujuan adalah sebagai proses

manajemen yang memastikan bahwa setiap pekerja individual tahu peran apa yang

harus mereka lakukan dan hasil apa yang perlu mereka capai untuk

memaksimumkan kontribusinya pada keseluruhan bisnis. Dengan adanya tujuan,

memungkinkan pekerja mengetahui apa yang diperlukan dari mereka, atas dasar apa

kinerja harus dilakukan dan bagaimana kontribusinya akan dinilai.

Menurut Wibowo (2012:50) bahwa pada dasarnya terdapat banyak tujuan

dalam suatu organisasi. Tujuan tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai tingkatan

sebagai berikut:

1. Corporate Level merupakan tingkatan dimana tujuan dihubungkan dengan

maksud, nilai-nilai dan rencana dari organisasi secara menyeluruh untuk

dicapai

2. Senior Managemen Level merupakan tingkatan dimana tujuan pada tingkatan

ini mendefinisikan kontribusi yangdiharapkan dari tingkat manajemen senior

untuk mencapai tujuan organisasi

Universitas Sumatera Utara


3. Business-unit, Functional atau Departemen Level merupakan tingkatan dimana

tujuan pada tingkatan ini dihubungkan dengan tujuan organisasi, target, dan

proyek yang harus diselesaikan oleh unit bisnis, fungsi atau departemen

4. Team Level merupakan tingkatan dimana tujuan tingkat tim dihubungkan

dengan maksud dan akuntabilitas tim dan kontribusi yang diharapkan dari tim

5. Individual Level, yaitu tingkatan dimana tujuan dihubungkan pada

akuntabilitas pelaku, hasil utama, atau tugas pokok yang mencerminkan

pekerjaan individual dan fokus pada hasil yang diharapkan untuk dicapai dan

kontribusinya pada kinerja tim, departemen atau organisasional.

2.3.4 Dimensi-Dimensi Kinerja

Menurut Sutrisno (2010:172-173), mengemukakan bahwa ada empat

dimensi yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja, yaitu:

1. Kualitas yang dihasilkan, yaitu menerangkan tentang jumlah kesalahan,

waktu, dan ketepatan dalam melaksanakan tugas

2. Kuantitas yang dihasilkan, yaitu berkenaan dengan berapa jumlah produk atau

jasa yang dapat dihasilkan

3. Waktu kerja, yaitu menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan,

serta

4. Kerja sama, yaitu menerangkan akan bagaimana individu membantu atau

menghambat usaha dari teman sekerjanya

Universitas Sumatera Utara


2.3.5 Indikator Kinerja

Pada dasarnya kinerja karyawan perlu diukur untuk mengetahui apakah

selama pelaksanaan, kinerja dilakukan dari rencana yang telah ditentukan atau

apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah

hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Untuk melakukan pengukuran, diperlukan kemampuan untuk mengukur

kinerja sehingga adanya ukuran kinerja. Pengukuran hanya berkepentingan untuk

mengukur apa yang penting dan relevan. Untuk itu, perlu jelas tentang apa yang

dikatakan penting dan relevan sebelum menentukan ukuran apa yang harus

digunakan.

Menurut Moeheriono (2009:80) pada umumnya ukuran indikator kerja

dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori berikut ini. Namun demikian,

organisasi tertentu dapat mengembangkan kategori masing-masing yang sesuai

dengan misinya.

1. Efektif

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian output yang dihasilkan dalam

mencapai sesuatu yang diinginkan.

2. Efisien

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan

menggunakan biaya serendah mungkin.

3. Kualitas

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa

yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

Universitas Sumatera Utara


4. Ketepatan Waktu

Indikator ini mengukur tingkat produktivitas suatu organisasi. Untuk itu, perlu

ditentukan kriteria yang dapat mengukur berapa lama waktu yang seharusnya

diperlukan untuk menghasilkan suatu produk.

5. Produktivitas

Indikator ini mengukur tingkat produktifitas suatu organisasi. Dalam bentuk

yang ilmiah, indikator ini mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu

proses dibandingkan dengan nilai yang dikonsumsi untuk biaya modal dan

tenaga kerja.

6. Keselamatan

Indikator ini mengukur kesehatan organisasi secara keseluruan serta

lingkungan kerja para pegawainya ditinjau dari aspek keselamatan.

Menurut Wibowo (2012:102) terdapat tujuh indikator kinerja yang saling

berkatian, diantaranya adalah:

1. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari oleh seorang

individu atau organisasi untuk dicapai. Pengertian tersebut mengandung

makna bahwa tujuan bukanlah merupakan persyaratan, juga bukan merupakan

sebuah keinginan. Tujuan merupakan suatu keadaan yang lebih baik yang

ingin dicapai di masa yang akan datang.

2. Standar

Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan suatu tujuan

dapat diselesaikan. Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang

Universitas Sumatera Utara


diinginkan dapat dicapai. Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu

tujuan tercapai. Kinerja seseorang dapat dikatakan berhasil apabila mampu

mencapai standar yang ditentukan atau disepakati bersama atasan dan

bawahan.

3. Umpan Balik

Antara tujuan, standar, dan umpan balik bersifat saling terkait. Umpan balik

melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas dalam mencapai tujuan

yang didefinisikan. Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan

untuk mengukur kinerja, standar kinerja, dan pencapaian tujuan.

4. Alat atau Sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk

membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses. Alat atau sarana merupakan

faktor penunjang untuk pencapaian tujuan. Tanpa alat atau sarana, tugas

pekerjaan spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak dapat diselesaikan

sebagaimana seharusnya.

5. Kompetensi

Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan

pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik. Orang harus melakukan

lebih dari sekedar belajar tentang sesuatu, orang harus dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik. Kompetensi memungkinkan seseorang

mewujudkan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan.

Universitas Sumatera Utara


6. Motif

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan

sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi kepada karyawan dengan insentif

berupa uang, memberikan pengakuan, menetapkan tujuan menantang,

menetapkan standar terjangkau, meminta umpan balik, memberikan kebebasan

melakukan pekerjaan termasuk waktu melakukan pekerjaan, menyediakan

sumber daya yang diperlukan dan menghapus tindakan yang mengakibatkan

disintesif.

7. Peluang

Pekerjaan perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan prestasi

kerjanya. Terdapat dua faktor yang menyumbangkan adanya kekurangan

kesempatan untuk berprestasi, yaitu ketersediaan waktu dan kemampuan untuk

memenuhi syarat.

Dari berbagai kriteria di atas, maka dapat dipahami bahwa tujuan

pengukuran kinerja adalah untuk memberikan bukti apakah hasil kinerja karyawan

yang diinginkan perusahaan telah tercapai atau belum.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang telah dilakukan penelitian mengenai

kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Alat Tujuan Penelitian


Analisis
1 Rensius Pengaruh Kepemimpinan Analisis Kepemimpinan dan
Febriyandi dan Komunikasi Regresi komunikasi berpengaruh
(2016) terhadap Kinerja Linear positif terhadap kinerja
Karyawan PT Kereta Api Berganda, karyawan dengan
(persero) Sub. Divisi Uji T, dan menggunakan tingkat
Regional III.2. Tanjung Uji F kepercayaan (confidence
Karang Bandar Lampung interval) 95%.

2 Yusni Susanti Pengaruh Kepemimpinan Analisis Kepemimpinan yang


(2013) Yang Efektif dan Regresi efektif lebih dominan
Beretika Terhadap Linear mempengaruhi kepuasan
Kepuasan Kerja Pegawai Berganda, kerja
pada Badan Uji T, dan pegawai dibandingkan
Kepegawaian Pendidikan Uji F kepemimpinan yang
dan Pelatihan Kabupaten beretika
Karo

3 Andre Pengaruh Kepemimpinan Uji F, Uji Ada pengaruh yang positif


Bramantyo dan Komunikasi T, dan Uji dan signifikan antara faktor
(2010) terhadap Kinerja Regresi kepemimpinan. Besarnya
Karyawan PT Inti Sukses Berganda pengaruh secara simultan
Garmindo, Bawen sebesar
56,70%.

4 M. Kiswanto Pengaruh Kepemimpinan Analisis Secara parsial diketahui


(2010) dan Komunikasi Regresi bahwa variabel yang
Terhadap Kinerja Linear berpengaruh dominan
Karyawan Kaltim Pos Berganda, adalah variabel
Samarinda Uji T, dan komunikasi, dibuktikan
Uji F dengan nilai koefisien beta
sebesar 0,628
dan nilai t hitung sebesar
6,827

5 Aziz Ozmen An analitycal study of the Regression The results of this

Universitas Sumatera Utara


(2008) impact the preception of Analysis reasearch is The Turkish
leaderhip styles on job National Police should
satisfaction within the undergo bold and radical
Turkish National Police administrative and
based on the multisfactor managerial chal
leadership questionnaire lenges to match current
systems in the modern
world. For the estblishment
ofthi changes, Turkish
police administrators
should faithfully accept the
principle of serving rather
than steering in 28
their daily basis leadership
practices
6 Larry F. The influence of health Regression The results of the analysis
Barnes (2007) care Cios Analysis suggest that individual
Transformational consideration exhiited by
Leadership behavior on helth care CIOs is different
workers Job Satisfaction from the national norms.
This aspect of
transformational
leadership is concerned
with treating workers
uniquely as individuals.
The results further suggest
that health care CIOs
exhibit transactional
leadership and passive
leadership or non
leadershipas do leaders in
the norms.

2.5 Kerangka Konseptual

2.5.1 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Rivai (2009:34-35) secara operasional fungsi pokok

kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator

merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana

Universitas Sumatera Utara


perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan

dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha

menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan

yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya

yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam

menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada

orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan

sedang dalam pelaksanaan.

c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang

yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun

dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya,

tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak

mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikut sertaan

pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

d. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat

atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa

persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.

Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu

pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

Universitas Sumatera Utara


e. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/efektif

mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi

yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara

maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan

bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Berdasarkan deskripsi teori-teori yang ada dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam

mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya

upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang memainkan peranan

yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan

berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian,

2003:3). Yang dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi

bawahannya untuk bekerjasama menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien.

2.5.2 Pengaruh Komunikasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat

dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi

tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil

resiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan

tugas-tugas mereka, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang

organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang

Universitas Sumatera Utara


dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi

penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa

keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan

menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan

(Redding, dalam Mulyana, 2005: 154).

Komunikasi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan

kinerja pegawai, dibuktikan dengan terdapatnya aspek kepercayaan dan keterlibatan

yang diutamakan dan cukup besar pengaruhnya kepada pegawai dalam turut serta

mengelola organisasi. Ini merupakan modal utama ketika hendakmembangun

lingkungan yang positif dalam organisasi. Pegawai akan semakin giat dan semangat

bekerja sesuai dengan arahan ketika merasa sudah diperlakukan secara manusiawi,

yang selanjutnya akan dapat bermuara pada kinerja yang optimal dan komitmen

yang tinggi terhadap organisasi.

Kerangka Konseptual dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 2.1

berikut:

KEPEMIMPINAN (X1)

KINERJA KARYAWAN (Y)

KOMUNIKASI (X2)

Universitas Sumatera Utara


2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus diuji. Menurut Arikunto (2009:55) hipotesis adalah

alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan

dalam penelitannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya

sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan dengan

penelitian. Dengan kedudukannya itu, maka hipotesis dapat berubah menjadi

kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.

Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini meliputi:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi terhadap kinerja

karyawan.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan

komunikasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan

pendekatan asosiatif kuantitatif, dimana pendekatan tersebut bertujuan sebagai dasar

untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan untuk melihat pengaruh antara

variabel yang terumus pada hipotesis penelitian yaitu variabel X yang terdiri dari

variabel kepemimpinan (X1), variabel komunikasi (X2) berpengaruh terhadap

kinerja karyawan (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan

yang beralamat di Jl. Perbatasan No. 2 Krakatau Medan. Penelitian ini dilakukan

sejak bulan Januari - Maret 2017.

3.3 Batasan Operasional

a. Variabel bebas (Independent) yaitu seberapa besar pengaruh kepemimpinan

(X1) dan komunikasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).

b. Variabel terikat (Dependent) yaitu kinerja karyawan (Y) pada PT Galva

Technologies Kantor Perwakilan Medan.

3.4 Definisi Operasional

Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam

suatu penelitian. Variabel adalah mendefinisikan variabel secara operasional

Universitas Sumatera Utara


berdasarkan karakteristik yang diamati untuk mempermudah peneliti melakukan

observasi secara cermat terhadap suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini

terdapat tiga variabel, yaitu:

1. Variabel Independent (variabel bebas) yaitu variabel yang tidak terikat

a. Variabel kepemimpinan (X1) yaitu pemimpin yang memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

b. Variabel komunikasi (X2) yaitu proses pemindahan pengertian dalam

bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.

2. Variabel Dependent (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau

terikat oleh variabel bebas. Pada penelitian ini variabel dependent yaitu

variabel kinerja karyawan (Y) merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan karyawan, dan

memberikan kontribusi.

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka peneliti merumuskan

mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Pengukuran


Kepemimpinan suatu proses 1. Fungsi Tugas 1. Memberi Skala likert 1- 5
(X1) kegiatan pendapat dimana 1 (sangat
seseorang 2. Mengevaluasi tidak setuju)
untuk 3. Mengkordinas sampai 5 (sangat
menggerakkan ikan setuju)
orang lain
dengan 2. Fungsi 1. Menetapkan
memimpin, Pemeliharaan standart
membimbing, 2. Mendorong
mempengaruhi semangat
orang lain, 3. Menciptakan
untuk keharmonisan

Universitas Sumatera Utara


melakukan
sesuatu agar
dicapai hasil
yang
diharapkan

Komunikasi suatu proses 1.Komunikasi 1.Komunikasi Skala likert 1- 5


(X2) penyampaian Internal vertikal dimana 1 (sangat
dan 2.Komunikasi tidak setuju)
penerimaan horizontal sampai 5 (sangat
berita atau 3.Komunikasi setuju)
informasi dari lateral
seseorang ke
orang lain 2.Komunikasi 1.Komunikasi
Eksternal bersifat
informatif
2.Komunikasi
bersifat umpan
balik/efek dari
kegiatan dan
organisasi

Kinerja hasil kerja 1. Kualitas 1. Efektif Skala likert 1- 5


Karyawan secara kualitas 2. Efisien dimana 1 (sangat
(Y) dan kuantitas 3. Kemampuan tidak setuju)
yang dicapai sampai 5 (sangat
2. Kuantitas 1. Hasil
oleh seorang setuju)
pegawai dalam 2. Target
melaksanakan 3. Waktu 1. Tingkat
tugasnya Kerja ketidakhadiran
sesuai dengan
2. Keterlambatan
tanggung
3. Masa kerja
jawab yang
diberikan 4. Kerja Sama 1. Kerja sama
kepadanya
tim
2. Kerja sama
dengan pihak
eksternal
3. Persaingan

Sumber : Sutrisno (2015), Sopiah (2008), Thoha (2011), Romli (2011), Mangkunegara (2013),
Sutrisno (2010)

Universitas Sumatera Utara


3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert 1-5, dimana

1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Skala likert dimana responden

menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai

perilaku, objek, orang, atau kejadian (dalam Kuncoro, 2009:178).

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada level manajemen yang

bekerja di PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan yaitu sebanyak 58

orang.

3.6.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) sampel adalah bagian atau jumlah dan

karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (Sugiyono, 2011:80). Teknik sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampling jenuh (sensus) karena seluruh populasi dijadikan

sampel. Pertimbangan menggunakan teknik sensus adalah:

Universitas Sumatera Utara


a. Jumlah populasi yang relatif sedikit

b. Penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil

3.7 Jenis Data

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data karyawan PT Galva Technologies

Kantor Perwakilan Medan serta berasal dari penyebaran kuesioner yang

berisikan identifikasi responden dan keadaan sosial responden, seperti : usia,

jenis kelamin, lama bekerja, dan pendidikan terakhir seluruh karyawan PT

Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara seperti buku-buku pendukung, dokumen,

dan sumber refrensi lainnya yang relevan dengan variabel penelitian. Data

sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu,

mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolak ukur

untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan

informasi.

Universitas Sumatera Utara


3.8 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti memerlukan data mengenai pendapat atau persepsi

karyawan tentang kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada

PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa

cara, yaitu:

1. Melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian. Pengamatan

dilakukan agar mengetahui dan mendapat gambaran mengenai suasana

lingkungan kerja, proses kerja, budaya kerja, hubungan kerja antar

karyawan dan lain-lain.

2. Dengan memberikan angket atau kuesioner kepada seluruh karyawan PT

Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan yang berisikan tentang

kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan memberikan kuesioner kepada

karyawan PT Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan sebanyak 58 buah.

Daftar pertanyaan pada kuesioner itu harus diisi dengan menggunakan skala Likert

(Likert scale) yaitu skala yang biasanya menggunakan lima tingkatan (1-5) dimana 1

(sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Suatu skala dikatakan valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan

mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009:172). Uji validitas

digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat mengungkap data-data yang

Universitas Sumatera Utara


ada pada variabel-variabel penelitian secara tepat. Dalam penelitian ini, untuk

mengukur validitas setiap butir pernyataan maka digunakan uji validitas dengan

menggunakan teknik korelasi product moment yaitu mengkorelasikan skor tiap butir

pernyataan dengan skor total dari variabel. Rumus teknik korelasi product moment,

yaitu:

Keterangan:

N : jumlah pasangan pengamatan

∑ 𝑥𝑥𝑥𝑥 : jumlah pengamatan variabel x

∑ 𝑦𝑦𝑦𝑦 : jumlah pengamatan variabel y

∑𝑥𝑥𝑥𝑥 2 : jumlah kuadrat pengamatan variabel x

∑𝑦𝑦𝑦𝑦 2 : jumlah kuadrat pengamatan variabel y

(∑𝑥𝑥𝑥𝑥 )2 : kuadrat jumlah pengamatan variabel x

(∑𝑦𝑦𝑦𝑦 )2 : kuadrat jumlah pengamatan variabel y

∑ 𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑦𝑦𝑦𝑦 : jumlah hasil kali variabel x dan y

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pernyataan tersebut adalah

valid.

b. Jika rhitung negative dan rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut

adalah tidak valid.

Universitas Sumatera Utara


Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dalam penelitian ini dengan

menggunakan 32 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan dengan kepemimpinan

(X1) yaitu sebanyak 11 pernyataan, komunikasi (X2) sebanyak 9 pernyataan dan

kinerja karyawan sebanyak 12 pernyataan. Uji validitas ini akan dilakukan kepada

30 responden diluar pada sampel dan dilakukan di PT Logikreasi Utama Medan Jl.

Putri Hijau Gedung Antara No. 12 Lantai 3 Medan, dengan ketentuan jika rhitung >

rtabel berarti data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPS for windows.

Berdasarkan jumlah sampel sebanyak 30 pada tingkat signifikan 5% (0.05), maka df

= n-2 (30-2=28) pada r tabel nilai untuk df = 28 adalah 0.374.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama

memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih

memusatkan pada masalah ketepatan (Kuncoro, 2009:175). Uji reliabilitas

dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

𝑘𝑘 ∑𝜎𝜎𝑏𝑏2
r11 = [ ][ 1 − ]
𝑘𝑘−1 𝑉𝑉12

Keterangan:

r11 : reliabitias instrumern

k : banyaknya butir pernyataab atau banyaknya soal

∑𝜎𝜎𝑏𝑏2 : jumlah varian butir/item

Universitas Sumatera Utara


𝑉𝑉12 : varian total

Kriteria instrumen suatu penelitian dikatakan reliable dengan ketentuan apabila

ralpha positif > rtabel, maka pernyataan tersebut reliabel yang artinya (r11) > 0.6.

3.10 Teknik Analisis

Pada penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah regresi berganda.

Analisis regresi adalah analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan lebih dari satu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Model persamaan regresi untuk menguji formulasi

adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + €

Keterangan :

Y = kinerja karyawan

β0 = konstanta

β1, β2 = koefisien regresi variabel

X1 = kepemimpinan

X2 = komunikasi

€ = error (tingkat kesalahan)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif (descriptive statistics) berkaitan dengan penerapan model

statistik untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data

kuantitatif secara deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran/ deskripstif

tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel

penelitian. Ukuran statistik deskriptif dapat digolongkan menjadi dua kelompok,

Universitas Sumatera Utara


yaitu ukuran nilai tengah dan ukuran deviasi. Ukuran nilai tengah terdiri dari rata-

rata (mean), median, dan modus. Sedangkan ukuran deviasi terdiri dari varians,

simpangan baku, koefisien variasi, dan nilai jarak (range).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam

model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Multikolinieritas terjadi jika

koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan

0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel

bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60).

Ada beberapa metode pengujian yang biasa digunakan diantaranya yaitu

dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, membandingkan nilai

koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2),

dan dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas,

yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini

menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola

Universitas Sumatera Utara


yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

(Ghozali, 2011:139-143).

c. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test.

Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0.05 (Ghozali,

2011:160-165).

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dengan menggunakan regresi berganda

karena variabel pada penelitian ini lebih dari satu variabel. Pengujian ini bertujuan

untuk menguji apakah variabel independen yaitu pengaruh kepemimpinan dan

komunikasi secara simultan dan parsial mempengaruhi kinerja karyawan pada PT

Galva Technologies Kantor Perwakilan Medan.

a. Adjusted R2

Pengujian adjusted R2 dalam regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui berapa besar presentase pengaruh variabel independen (X1, X2) terhadap

variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi

variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi

Universitas Sumatera Utara


variabel dependen. R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ adjusted R2 ≤ 1). Jika

R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang

diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel

independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi

variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel dependen.

b. Uji – F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2)

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Bentuk pengujiannya :

Ho : β1 : β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

Ha : β1 , β2 ≠ 0, berarti ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima.

c. Uji – t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen (X1, X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

Bentuk pengujiannya :

Ho : βi = 0, artinya semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen;

Universitas Sumatera Utara


Ha : βi ≠ 0, semua variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak,

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan Medan

PT Galva Technologies adalah perusahaan elektronik swasta pertama di

Indonesia yang didirikan pada 1 September 1946 oleh Bapak Uripto Widjaja dengan

Subrata Pranatadjaja dan Okar Senda. Di awal pendiriannya, PT Galva

Technologies bernama Galva Radio dan Listrik perusahaan jasa di Jakarta. Pertama

kali berdiri kantor tersebut terletak di Molenvliet Oost 27 (sekarang Jalan Hayam

Wuruk) dan dimulai dengan hanya tiga karyawan saja. Awal jenis usahanya yaitu

membeli dan menjual radio baru maupun bekas dan juga layanan perbaikan radio.

Pada tahun 1953, untuk mengembangkan usahanya Galva berubah nama

menjadi Perusahaan Perdagangan Galva NV. Dengan status baru, Galva dapat

melakukan bisnis impor, membeli radio atau komponen dari negara lain dan

menjualnya di Indonesia. Pada tahun 1955, Galva memulai bisnis manufaktur dan

tahun 1956 Galva menciptakan radio sendiri dengan merk sendiri yaitu Galindra

(Galva Industri Radio). Bisnis Galva dibidang elektronik berpusat pada teknologi

multimedia berintegrasi pada sound, vision dan telekomunikasi yang memberikan

solusi untuk penyiaran radio dan televisi, operator telekomunikasi, perusahaan

konstruksi, hotel dan bangunan operator, sekolah, universitas, bank, praktisi medis,

departemen pemerintahan, perusahaan swasta dan industri hiburan.

Galva memelihara jaringan distributor, dealer, dan nilai tambah reseller di

kota besar seluruh Indonesia dan kawasan ASEAN. Sekarang PT Galva

Universitas Sumatera Utara


Technologies sudah menjadi perusahaan distributor dibidang barang-barang IT dan

menjadi service center dari produk yang dijual dengan bekerja sama dengan

perusahaan luar negeri seperti Taiwan, Singapura, Jepang dan Australia. PT Galva

Technologies sekarang sudah memiliki 11 kantor perwakilan di Indonesia, yaitu:

Surabaya, Yogyakarta, Medan, Bandung, Semarang, Bali, Manado, Makassar, Pekan

Baru, Palembang dan Palangkaraya dan telah memiliki pabrik sendiri di daerah

Cikarang. PT Galva Technologies adalah distributor resmi untuk produk-produk

berikut ini:

1. Benq Monitor, Projektor dan Kamera

2. Viewsonic Monitor dan Projektor

3. Lexmark dan Samsung Printer

4. Acer Monitor, Projektor, PC Dekstop dan PC All in One

5. Lenovo Laptop dan Notebook

6. Aiphone

7. Sony Broadcast, CCTV Sony, Medical dan Projektor Sony

8. TOA Sound System

9. Sennheiser

4.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang atau

unit-unti organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan

wewenang tertentu. Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan struktur

organisasi serta uraian tugas yang jelas. Dengan demikian diharapkan adanya suatu

Universitas Sumatera Utara


kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahan dan masing-masing

personil atau unit organisasi mengetahui dengan jelas dari mana mereka mendapat

perintah dan kepada siapa mereka harus mempertanggung jawabkan hasil

pekerjaannya.

Adapun struktur organisasi PT Galva Technologies Kantor Perwakilan

Medan adalah sebagai berikut:

BRANCH
MANAGER

MARKETING BAG.
TEKNISI ADMINISTRASI OPERASIONAL
EXECUTIVE

ACCOUNTING

FINANCE

ADM.
PENJUALAN

ADM.
GUDANG

4.3 Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan

kepada 30 responden diluar pada sampel dan dilakukan di PT Logikerasi Utama Jl.

Universitas Sumatera Utara


Putri Hijau Gedung Antara No.12 Lantai 3 Medan. Jumlah 30 responden diambil

agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

4.3.1 Hasil Uji Validitas

Pada pra survey, kuesioner yang berisi 32 pernyataan yang menyangkut

tentang kepemimpinan, komunikasi dan kinerja karyawan yang hasilnya dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's Validitas
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
p1 119,9000 382,438 ,826 ,947 Valid
p2 119,9000 384,438 ,765 ,947 valid
p3 119,8667 383,085 ,664 ,948 valid
p4 119,6667 388,023 ,645 ,948 valid
p5 119,9000 382,438 ,826 ,947 valid
p6 119,8000 382,924 ,660 ,948 valid
p7 119,9000 383,748 ,582 ,948 valid
p8 120,0333 384,861 ,596 ,948 valid
p9 119,7667 389,151 ,448 ,950 valid
p10 119,7667 385,013 ,724 ,947 valid
p11 119,6667 386,989 ,594 ,948 valid
p12 119,7667 389,151 ,448 ,950 valid
p13 119,9667 385,620 ,565 ,948 valid
p14 119,7000 389,459 ,618 ,948 valid
p15 119,7000 389,252 ,444 ,950 valid
p16 119,8333 387,385 ,507 ,949 valid
p17 119,8667 383,085 ,664 ,948 valid
p18 119,6667 386,989 ,594 ,948 valid
p19 119,7667 392,116 ,406 ,950 valid
p20 120,0000 379,517 ,757 ,947 valid
p21 120,0000 380,828 ,638 ,948 valid
p22 119,7000 387,872 ,540 ,949 valid

Universitas Sumatera Utara


p23 119,8000 384,303 ,767 ,947 valid
p24 119,3000 395,666 ,516 ,949 valid
p25 119,8000 391,200 ,488 ,949 valid
p26 119,9000 385,334 ,646 ,948 valid
p27 120,1333 382,189 ,657 ,948 valid
p28 119,7333 381,306 ,585 ,948 valid
p29 119,6000 391,628 ,455 ,949 valid
p30 119,7333 390,754 ,417 ,950 valid
p31 119,8000 387,200 ,679 ,948 Valid
p32 119,7333 386,478 ,662 ,948 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa terlihat seluruh butir pernyataan

dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation untuk seluruh butir

pernyataan > 0,361.

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach's

Alpha>0,60 (Ghozali, 2009:42).

Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,950 32
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.2 Reliability Statistics, Cronbach's Alpha = 0,950

dengan jumlah pernyataan 32 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliabel dan

dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach's Alpha

lebih besar dari 0,60 yaitu 0,950 > 0,60 sehingga instrumen yang dalam penelitian

tersebut dapat dinyatakan telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden

untuk dijadikan sebagai instrumen dalam penelitian.

Universitas Sumatera Utara


4.4 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah

pernyataan 11 butir untuk variabel X1, 9 butir untuk variabel X2 dan 12 butir untuk

variabel Y. Jadi total seluruh pernyataan disebarkan kepada responden berisikan

pernyataan mengenai kepemimpinan (X1), komunikasi (X2), terhadap kinerja

karyawan (Y). Responden dalam penelitian ini yaitu karyawan PT Galva

Technologies Kantor Perwakilan Medan.

4.4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT Galva Technologies

Kantor Perwakilan Medan. Hal – hal ini yang dianalisis dari responden, jenis

kelamin, usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir. Berikut adalah tabulasi

mengenai karakteristik reponden yang berjumlah 58 orang, didistribusikan sebagai

berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)


Pria 30 51,8
Wanita 28 48,2
Total 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017(Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pria dengan

presentase sebesar 51.8%, dan wanita 48,2%.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase (%)


22-30 Tahun 17 29,3
31- 40 Tahun 23 39,7
> 40 Tahun 18 31,0
Total 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017(Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 31-40

Tahun dengan presentase sebesar 39,7%, > 40 Tahun sebesar 31,0% dan 22-30 tahun

sebesar 29,3%.

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Responden Presentase (%)


D-III 10 17,3
S-1 42 72,4
S-2 6 10,3
Total 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah jenjang S-

1 dengan presentase sebesar 72,4%, jenjang pendidikan D-III dengan presentase

17,3% dan jenjang pendidikan S-2 10,3%.

Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase (%)


1-5 Tahun 17 29,3
6-10 Tahun 30 51,8
>10 Tahun 11 18,9
Total 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama

bekerja 6-10 tahun dengan presentase 51,8%, 1-5 tahun 29,3% dan >10 tahun 18,9%.

Universitas Sumatera Utara


4.5 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian

pengaruh kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT Galva

Technologies Kantor Perwakilan Medan, dengan tanggapan responden sebagai

berikut:

Sangat Setuju (SS) :5

Setuju (S) :4

Kurang Setuju (KS) :3

Tidak Setuju (TS) :2

Sangat Tidak Setuju (STS) :1

4.5.1 Variabel Kepemimpinan (X1)

Tanggapan responden terhadap kepemimpinan (X1):

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X1)

STS TS KS S SS TOTAL
Item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
2 0 0 2 3,4 10 17,2 8 13,7 38 65,5 58 100
3 0 0 6 10,3 15 25,8 21 36,2 16 27,5 58 100
4 3 5,1 2 3,4 14 24,1 18 31 21 36,2 58 100
5 0 0 2 3,4 7 12 20 34,4 29 50 58 100
6 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
7 0 0 3 5,1 10 17,2 20 34,4 25 43,1 58 100
8 2 3,4 4 6,8 8 13,7 23 39,6 21 36,2 58 100
9 0 0 5 8,6 15 25,8 12 20,6 26 44,8 58 100
10 3 5,1 6 10,3 13 22,4 24 41,3 12 20,6 58 100
11 0 0 3 5,1 10 17,2 21 36,2 24 41,3 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)

Universitas Sumatera Utara


Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Saat meeting pembahasan perkembangan proyek, pimpinan

saya selalu memberikan solusi yang dapat membantu menyelesaikan kendala

yang terjadi dilapangan” dapat digambarkan bahwa hanya ada 1 responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 1,7%, tidak setuju 3,4% dan kurang setuju

17,2%, sedangkan responden yang menyatakan setuju 15,5% dan 62%

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan “Setiap meeting, pimpinan saya selalu memeriksa kendala dan

perkembangan dalam setiap pekerjaan bawahannya” dapat digambarkan bahwa

tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3,4%

responden yang menyatakan tidak setuju, 17,2% menyatakan kurang setuju dan

13,7% yang menyatakan setuju serta 65,5% responden yang menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan “Dalam setiap kendala pekerjaan yang dihadapi, pimpinan

saya mampu bekerja sama dengan bawahannya dalam mencari solusi terbaik”

dapat digambarkan bahwa tidak ada responden atau 0,0% yang menyatakan

sangat tidak setuju, 10,3% menyatakan tidak setuju, 25,8% responden

menyatakan kurang setuju dan 36,2% menyatakan setuju dan 27,5%

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan “Pimpinan saya memiliki kemampuan untuk mengatur

bawahannya dalam kerja sama tim” dapat digambarkan bahwa 5,1% responden

yang menyatakan sangat tidak setuju, 3,4% menyatakan tidak setuju, 24,1%

Universitas Sumatera Utara


responden menyatakan kurang setuju serta 31% menyatakan setuju dan 36,2%

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan “Selain mengkoreksi pekerjaan bawahan, pimpinan saya juga

bersedia dievaluasi/dikoreksi jika ide yang beliau berikan tidak menjadi solusi

permasalahan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3,4% menyatakan tidak setuju, 12% responden

yang menyatakan kurang setuju serta 34,4% responden menyatakan setuju dan

50% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu memberi jangka waktu dalam

menyelesaikan sebuah pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 1,7% responden

yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 3,4%

responden tidak setuju, 18,9% responden menyatakan kurang setuju dan 48,2%

responden menyatakan setuju dan 27,5% menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu memberikan ide-ide cemerlang dalam

menyusun strategi marketing” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%,

5,1% responden menyatakan tidak setuju, 17,2% responden menyatakan kurang

setuju dan 34,4% responden menyatakan setuju dan 43,1% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan “Jika target yang ditetapkan tidak tercapai, pimpinan saya

selalu meluangkan waktu berkumpul di suatu tempat dengan bawahannya untuk

menghilangkan tingkat stress pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 3,4%

responden menyatakan sangat tidak setuju, 6,8% responden menyatakan tidak

Universitas Sumatera Utara


setuju, 13,7% responden menyatakan kurang setuju dan 39,6% responden

menyatakan setuju dan 36,2% responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu mengucapkan selamat kepada

bawahannya yang berhasil mencapai target yang ditetapkan perusahaan” dapat

digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%, 8,6% responden menyatakan tidak

setuju, 25,8% responden menyatakan kurang setuju dan 20,6% responden

menyatakan setuju dan 44,8% responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu mengucapkan selamat ulang tahun

kepada bawahannya yang sedang berulang tahun” dapat digambarkan bahwa

5,1% responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut, 10,3% responden menyatakan tidak setuju, 22,4% responden

menyatakan kurang setuju dan 41,3% responden menyatakan setuju dan 20,6%

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan “Pimpinan saya dapat menjadi tempat curahan hati

bawahannya jika terjadi perselisihan antara mereka” dapat digambarkan bahwa

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut atau 0,0%, 5,1% responden menyatakan tidak setuju, 17,2% responden

menyatakan kurang setuju dan 36,2% responden menyatakan setuju dan 41,3%

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


4.5.2 Variabel Komunikasi (X2)
Tanggapan Responden terhadap Komunikasi (X2):
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi (X2)
STS TS KS S SS TOTAL
Item F % F % F % F % F % F %
1 5 8,6 4 6,8 8 13,7 23 39,6 18 31 58 100
2 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
3 0 0 6 10,3 14 24,1 26 44,8 12 20,6 58 100
4 2 3,4 7 12 20 34,4 11 18,9 18 31 58 100
5 0 0 5 8,6 13 22,4 19 32,7 21 36,2 58 100
6 2 3,4 6 10,3 17 29,3 11 18,9 22 37,9 58 100
7 0 0 1 1,7 3 5,1 12 20,6 42 72,4 58 100
8 0 0 0 0 4 6,8 31 53,4 23 39,6 58 100
9 0 0 0 0 4 6,8 29 50 25 43,1 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Saya berdiskusi dengan atasan untuk memecahkan suatu

masalah yang terjadi dalam pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 8,6%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

6,8% responden menyatakan tidak setuju, 13,7% responden menyatakan

kurang setuju dan 39,6% responden menyatakan setuju dan 31% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan “Saya menyampaikan pendapat saya mengenai setiap hal-hal

yang berhubungan dengan pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 1,7%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

3,4% responden menyatakan tidak setuju, 17,2% responden menyatakan

kurang setuju dan 15,5% responden menyatakan setuju dan 62% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


3. Pada pernyataan “Saya memberikan informasi yang jelas terhadap rekan kerja

yang berbeda divisi yang mempunyai keterkaitan pekerjaan dengan saya untuk

memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam pekerjaan” dapat digambarkan

bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap

pernyataan tersebut atau 0,0% , 10,3% responden yang menyatakan tidak

setuju terhadap pernyataan tersebut, 24,1% responden menyatakan kurang

setuju, 44,8% responden menyatakan setuju dan 20,6% responden menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan “Saya berdiskusi dengan rekan kerja untuk memecahkan

suatu masalah yang terjadi dalam pekerjaan” dapat digambarkan bahwa 3,4%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

12% responden menyatakan tidak setuju, 34,4% responden menyatakan kurang

setuju dan 18,9% responden menyatakan setuju dan 31% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan “Perintah dan informasi yang diberikan atasan atau rekan

kerja dapat dipahami dengan baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut

atau 0,0%, 8,6% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut, 22,4% responden menyatakan kurang setuju, 32,7% responden

menyatakan setuju dan 36,2% responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan “Atasan saya selalu memberikan informasi yang jelas

terhadap tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan” dapat

digambarkan bahwa 3,4% responden yang menyatakan sangat tidak setuju

Universitas Sumatera Utara


terhadap pernyataan tersebut, 10,3% responden yang menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut, 29,3% responden menyatakan kurang setuju,

18,9% responden menyatakan setuju dan 37,9% responden menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan “Atasan saya mampu menyampaikan semua tugas dan

perintah pada bawahannya dengan baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut

atau 0,0%, 1,7% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut, 5,1% responden menyatakan kurang setuju, 20,6% responden

menyatakan setuju dan 72,4% responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu memberikan masukan terhadap hasil

kerja saya jika kurang sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya” dapat

digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%, 0,0% responden yang menyatakan

tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 6,8% responden menyatakan kurang

setuju, 53,4% responden menyatakan setuju dan 39,6% responden menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan “Pimpinan saya selalu memberi pujian atau ucapan selamat

jika hasil kerja saya baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut atau 0,0%, 0,0%

responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 6,8%

responden menyatakan kurang setuju, 50% responden menyatakan setuju dan

43,1% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


4.5.3 Variabel Kinerja (Y)

Tanggapan Responden terhadap Kinerja (Y)

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja
STS TS KS S SS TOTAL
Item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
2 0 0 6 10,3 15 25,8 21 36,2 16 27,5 58 100
3 3 5,1 2 3,4 11 18,9 19 32,7 23 39,6 58 100
4 0 0 2 3,4 7 12 20 34,4 29 50 58 100
5 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
6 0 0 2 3,4 1 1,7 14 24,1 41 70,6 58 100
7 1 1,7 2 3,4 11 18,9 28 48,2 16 27,5 58 100
8 0 0 2 3,4 13 22,4 24 41,3 19 32,7 58 100
9 0 0 0 0 2 3,4 7 12 49 84,4 58 100
10 0 0 3 5,1 10 17,2 21 36,2 24 41,3 58 100
11 5 8,6 4 6,8 8 13,7 23 39,6 18 31 58 100
12 1 1,7 2 3,4 10 17,2 9 15,5 36 62 58 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan “Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan

target yang diberikan perusahaan” dapat digambarkan bahwa 1,7% responden

yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 3,4%

responden menyatakan tidak setuju, 17,2% responden menyatakan kurang

setuju dan 15,5% responden menyatakan setuju dan 62% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan “Saya menyelesaikan tanggung jawab sesuai dengan

kemampuan terbaik” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%, 10,3% responden yang menyatakan

tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 25,8% responden menyatakan

Universitas Sumatera Utara


kurang setuju, 36,2% responden menyatakan setuju dan 27,5% responden

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan “Saya selalu datang ke kantor tepat waktu” dapat

digambarkan bahwa 5,1% responden yang menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut, 3,4% responden menyatakan tidak setuju, 18,9%

responden menyatakan kurang setuju dan 32,7% responden menyatakan setuju

dan 39,6% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan “Saya selalu memulai pekerjaan saya setibanya di kantor”

dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju atau 0,0%, 3,4% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap

pernyataan tersebut, 12% responden menyatakan kurang setuju, 34,4%

responden menyatakan setuju dan 50% responden menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan “Saya tidak pernah bolos bekerja” dapat digambarkan bahwa

1,7% responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut, 3,4% responden menyatakan tidak setuju, 18,9% responden

menyatakan kurang setuju dan 48,2% responden menyatakan setuju dan 27,5%

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut

6. Pada pernyataan “Saya tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan

kepada saya tapi juga dapat membantu rekan kerja lainnya dalam

menyelesaikan pekerjaannya apabila terjadi kendala” dapat digambarkan

bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%,

3,4% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

1,7% responden menyatakan kurang setuju, 24,1% responden menyatakan

Universitas Sumatera Utara


setuju dan 70,6% responden menyatakan menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan “Saya membantu customer-customer/partner kerja saya untuk

bertemu dengan pembeli jika terjadi komplain dengan produk yang

dipasarkan ” dapat digambarkan bahwa 1,7% responden yang menyatakan

sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 3,4% responden menyatakan

tidak setuju, 18,9% responden menyatakan kurang setuju dan 48,2%

responden menyatakan setuju dan 27,5% responden menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan “Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh

perusahaan” dapat digambarkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju atau 0,0%, 3,4% responden yang menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan tersebut, 22,4% responden menyatakan kurang setuju,

41,3% responden menyatakan setuju dan 32,7% responden menyatakan

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan “Saya merebut pasar rekan kerja lainnya jika pasar tersebut

tidak dapat ditembus oleh rekan kerja saya tersebut” dapat digambarkan bahwa

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%, 0,0%

responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 3,4%

responden menyatakan kurang setuju, 12% responden menyatakan setuju dan

84,4% responden menyatakan menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

tersebut.

10. Pada pernyataan “Jika saya sedang dinas keluar kota, saya mengeluarkan biaya

seminim mungkin demi menghemat anggaran perusahaan” dapat digambarkan

Universitas Sumatera Utara


bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau 0,0%,

5,1% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

17,2% responden menyatakan kurang setuju, 36,2% responden menyatakan

setuju dan 41,3% responden menyatakan menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

11. Pada pernyataan “Hasil kerja yang saya terima sesuai dengan masa kerja saya”

dapat digambarkan bahwa 8,6% responden yang menyatakan sangat tidak

setuju terhadap pernyataan tersebut, 6,8% responden menyatakan tidak setuju,

13,7% responden menyatakan kurang setuju dan 39,6% responden menyatakan

setuju dan 31% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

tersebut.

12. Pada pernyataan “Jika terjadi kerusakan pada produk yang saya pasarkan, saya

selalu memberi after sales yang memuaskan demi kelanjutan kerja sama

kedepannya” dapat digambarkan bahwa 1,7% responden yang menyatakan

sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, 3,4% responden menyatakan

tidak setuju, 17,2% responden menyatakan kurang setuju dan 15,5% responden

menyatakan setuju dan 62% responden menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan tersebut.

4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis garafik yaitu dengan

Grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual. Selain

itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-smirnov. Uji

Universitas Sumatera Utara


normalitas dilakukan dengan bantuan Software SPSS for Windows dan hasilnya

ditunjukkan sebagai berikut:

4.6.1.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka

menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Sebaliknya, jika bentuk grafik

melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel tidak

berdistribusi normal.

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan gambar 4.1 di atas terlihat bahwa grafik tidak melenceng ke

kiri ataupun ke kanan hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

4.6.1.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-P Plot of Regression Standarized Residual

Universitas Sumatera Utara


Jika titik masih menyebar disekitar garis diagonal, maka data telah

berdistribusi normal. Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal,

maka data tidak berdistribusi normal.

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan dengan Normal P-P Plot of Regression
Standarizied
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal.

4.6.1.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov – Smirnov Test

Jika Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya

jika Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 58
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters Std.
2,65272804
Deviation
Absolute ,110
Most Extreme
Positive ,110
Differences
Negative -,091
Kolmogorov-Smirnov Z ,839
Asymp. Sig. (2-tailed) ,482
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,482 di atas tingkat signifikansi 0,05.

4.6.2 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas

mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya,

dengan nilai:

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinearitas.

b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.11
Hasi Uji Multikolineraitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 Kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020 ,415 2,411
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010 ,415 2,411
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa semua nilai variabel bebas memiliki

Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas

4.6.3.1 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran

atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heterkedastisitas yaitu

apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta

tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu

model regresi dianggap tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas dengan Scattter
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser

Uji heteroskedastisitas dengan Glejser memiliki kriteria jika nilai Sig > 0,05

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020 ,415 2,411
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010 ,415 2,411
a. Dependent Variable: absut

Universitas Sumatera Utara


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Pada tabel 4.12 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig > 0,05,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas terbukti bahwa data telah lulus uji asumsi

klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi

linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows dapat

dilihat pada tabel 4.13 berikut.

Tabel 4.13
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020
Komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan hasil uji data seperti yang terlihat pada tabel 4.13 kolom kedua

(Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 untuk variabel

kepemimpinan sebesar 0,693 dan nilai b2 untuk variabel komunikasi 0,270 dan juga

nilai konstanta (a) sebesar 9,033 sehingga diperoleh persamaan regresi linear

berganda:

Y = 9,033 + 0,693X1 + 0,270X2

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


a. Konstanta (a) = 9,033 , ini menunjukkan bahwa harga konstan, dimana jika

variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) = 0, maka kinerja karyawan =

9,374

b. Koefisien b1 (X1) = 0,693, ini berarti bahwa variabel kepemimpinan (X1)

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan , atau dengan kata lain jika

kepemimpinan (X1) ditingkatkan, maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel

komunikasi dengan kinerja karyawan, semakin meningkat kepemimpinan maka

semakin meningkatnya kinerja karyawan.

c. Koefisien b2 (X2) = 0,270, ini berarti variabel komunikasi (X2) berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain jika komunikasi (X2)

ditingkatkan, maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel komunikasi dengan kinerja

karyawan, semakin meningkat komunikasi maka semakin meningkat kinerja

karyawan.

4.7.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji F)

Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan

statistik F (uji-F). Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, sedangkan Jika Fhitung > Ftabel,

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima. Ftabel dapat dilihat pada α = 5%, dengan pengolahan pada

program microsoft excel.

Ftabel = FINV(0,05;df1;df2) sehingga Ftabel = FINV(0,05;2;56) = 3,1618

Derajat bebas pembilang (df1) =k–1=3–1=2

Derajat penyebut (df2) = n – k = 58 – 2 = 56

Universitas Sumatera Utara


Dimana,

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel

Pengujian uji F menggunakan program SPSS for Windows. Hasil

pengolahan dari uji F dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14
Analisis Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 1594,617 2 797,309 109,327 ,000b
1 Residual 401,107 55 7,293
Total 1995,724 57
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), komunikasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.14, hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 109,327.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 109,327 > 3,1618 Dengan

demikian H0 ditolak dan H1 diterima karena Fhitung > Ftabel. Artinya secara bersama-

sama (serentak) variabel – variabel bebas yaitu kepemimpinan(X1) dan komunikasi

(X2) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel

terikat.

4.7.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji signifikan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan

statistik T (uji-T).

Universitas Sumatera Utara


H0 diterima bila - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel ; H0 ditolak (H1 diterima) bila thitung > ttabel, atau

thitung > ttabel atau thitung < - ttabel.

Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

ttabel dapat dilihat pada α = 5%, dengan pengolahan pada program microsoft excel

ttabel = TINV(0,05;df) sehingga ttabel = TINV(0,05;55) = 2,0040

df = derajat bebas = n – k = 58 – 3 = 55

dimana,

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel

Pengujian uji t menggunakan program SPSS for Windows. Hasil pengolahan dari uji

t dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15
Analisis Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 9,033 2,798 3,229 ,002
1 kepemimpinan ,693 ,095 ,686 7,311 ,020
komunikasi ,270 ,101 ,252 2,686 ,010
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa:

a. Variabel Kepemimpinan (X1)

Nilai thitung variabel kepemimpinan adalah 7,311 dan nilai ttabel = 2,0040 maka

thitung > ttabel (7,311 > 2,0040) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Universitas Sumatera Utara


kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Galva

Techonologies Kantor Perwakilan Medan.

b. Variabel Komunikasi (X2)

Nilai thitung variabel komunikasi adalah 2,686 dan nilai ttabel = 2,0040 maka

thitung > ttabel 2,686 > 2,0040) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Galva Techonologies

Kantor Perwakilan Medan.

c. Variabel kepemimpinan mempunyai nilai terbesar dibandingkan variabel

komunikasi yang mempengaruhi kinerja karyawan PT Galva Techonologies

Kantor Perwakilan Kota Medan, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

kepemimpinan merupakan variabel dominan dalam meningkatkan kinerja

karyawan PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan Medan.

4.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel bebas yaitu kepemimpinan (X1) dan (X2) komunikasi dalam

menjelaskan pengaruh pada variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) secara

bersama-sama, dimana 0 ≤ R 2
≤ 1. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel (X) adalah besar terhadap variabel terikat

(Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat dan demikian

sebaliknya. Jika koefisien determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat

(Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh

variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


Hasil pengolahan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 4.16

berikut:

Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 4.16

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 ,894 ,799 ,792 2,70053
a. Predictors: (Constant), komunikasi, kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa:

1. R=0,894 berarti hubungan antara variabel kepemimpinan (X1), komunikasi

(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 89,4%. Artinya hubungannya

kuat.

2. Nilai R Square sebesar 0,799 berarti 79,9% variabel kinerja karyawan (Y)

dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan (X1), dan komunikasi (X2).

Sedangkan sisanya 20,1% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Std. Error of the Estimate (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari

nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar

2,70053. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.8 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kepemimpinan dan

komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT Galva Technologies Kantor

Perwakilan Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan (X1),

Universitas Sumatera Utara


komunikasi (X2) secara serentak mempengaruhi kinerja karyawan (Y). Hal ini dapat

dilihat dari hasil uji F, Fhitung > FTabel yaitu 109,327 > 3,1618.

Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan pula bahwa kepemimpinan (X1)

dan komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan (Y). Koefisien determinasi (R2) diperoleh dari nilai Adjusted R

Square sebesar 0,792 berarti 79,2% kinerja karyawan dipengaruhi cukup erat oleh

kepemimpinan dan komunikasi sedangkan 21,8% lagi sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Berdasarkan pengujian secara parsial (uji T) diketahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

4.8.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan thitung untuk variabel kepemimpinan (X1) adalah sebesar 7,311

dengan nilai signifikansi 0,020. Hasil tersebut menunjukkan thitung > ttabel (7,311 >

2,0040) dan nilai signifikansi kepemimpinan lebih kecil dari 0,05 (0,020 < 0,05).

Maka diperoleh kesimpulan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhada p kinerja karyawan. Artinya setelah dilakukan penelitian maka

secara parsial jika variabel kepemimpinan ditingkatkan maka kinerja karyawan akan

bertambah.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Rensius Febriyandi (2016) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT

Kereta Api (Persero) Sub. Divisi Regional III.2. Tanjung Karang Bandar Lampung.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre Bramantyo (2010)

Universitas Sumatera Utara


yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan PT Inti Sukses Garmindo, Bawen.

4.8.2 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan thitung untuk variabel komunikasi (X2) adalah sebesar 2,686

dengan nilai signifikansi 0,010. Hasil tersebut menunjukkan thitung > ttabel (2,686

>2,0040 ) dan nilai signifikansi komunikasi lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05).

Maka diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Artinya setelah dilakukan penelitian, maka secara parsial

jika variabel komunikasi ditingkatkan maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Rensius Febriyandi (2016) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT

Kereta Api (Persero) Sub. Divisi Regional III.2. Tanjung Karang Bandar Lampung.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre Bramantyo (2010)

yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan PT Inti Sukses Garmindo, Bawen. Hal ini juga sesuai dengan penelitian

M. Kiswanto (2010) yang melakukan penelitian pengaruh kepemimpinan dan

komunikasi terhadap kinerja karyawan Kaltim Pos Samarinda.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian dengan judul pengaruh kepemimpinan dan komunikasi terhadap

kinerja karyawan pada PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan Medan

menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil dari pengujian statistik uji F menunjukkan bahwa kepemimpinan dan

komunikasi secara bersama-sama berpengaruh posistif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan

Medan.

2. Hasil dari pengujian statistik uji T menunjukkan secara individual (parsial)

kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan Medan.

3. Berdasarkan koefisien determinasi (R2) diperoleh dari nilai R square adalah

0,799 berada diantara 0 ≤ R 2 ≤ 1 yang berarti bahwa 79,9% kinerja karyawan

dipengaruhi sangat erat oleh kepemimpinan dan komunikasi, sedangkan

20,1% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

variabel penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian

ini maka berikut adalah saran dari peneliti:

1. Mengingat kepemimpinan dan komunikasi mempuyai pengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT Galva Techonologies Kantor Perwakilan Medan,

Universitas Sumatera Utara


maka pihak perusahaan harus lebih menerapkan kepemimpinan yang tepat dan

komunikasi yang baik terhadap karyawannya.

2. Pihak perusahaan sebaiknya lebih dapat berinteraksi dengan para karyawannya

agar para karyawannya dapat lebih menggali potensi yang ada dalam diri

termasuk sikap dan sifat yang mendukung dalam peningkatan kinerjanya,

sehingga tujuan atau sasaran dari perusahaan dapat tercapai.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang dengan lebih

komprehensif, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor

lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Herlin Arisanti, 2010. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen


Organisasi dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Organisasi, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 9. No. 2, Hal.118-134.

Arikunto, Suharsimi, 2009. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,


Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,


Universitas Diponegoro, Semarang.

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, 2013. Manajemen Sumber Daya Perusahaan, PT


Remaja Rosdakarya, Bandung.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Ghalia Indonesia,


Bogor.

Mulyana, Deddy, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Rivai, Veithzal, 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers,


Jakarta.

Romli, 2011. Komunikasi Organisasi, PT Grasindo, Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2003. Teori & Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta, Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, PT Bumi


Aksara, Jakarta.

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, Andi, Yogyakarta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, AFABETA,


CV, Bandung.

Sutrisno, Edy, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.

Sutrisno, Edy, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


Sutrisno, Edy, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta.

Thoha, Miftah, 2011. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi I,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR KUESIONER
(Pra Survey)

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya mengharapkan kesediaaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar


pernyataan dalam kuesioner ini dalam penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh
Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawa pada PT Galva
Technologies Kantor Perwakilan Medan”. Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab
dengan sejujur dan sebaik-baiknya saya mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:

1. Pilihlah jawaban di bawah ini


2. Sebelum memilih jawaban yang paling sesuai, bacalah terlebih dahulu tabel
di bawah ini

Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan


Otoriter (1) Demokratis (2) Lepas-Kendali (3)
Pemimpin saya tidak mau Pemimpin saya senang Pemimpin saya tidak
menerima kritik, saran dan menerima kritik, saran memiliki inisiatif untuk
pendapat bawahan dan pendapat bawahan mengarahkan atau
menyarankan alternatif
tindakan kepada bawahan
Pemimpin saya selalu Pemimpin saya Pemimpin saya
membuat keputusan mengutamakan kerja sama memberikan kebebasan
sendiri tanpa dalam usaha mencapai kepada bawahan untuk
mengikutsertakan tujuan mengembangkan dan
bawahan melaksanakan
pekerjaannya sendiri
Pemimpin saya Pemimpin mengambil Pemimpin saya tidak
menggunakan pendekatan keputusan dengan berpartisipasi dalam
kekuasaan, dimana menggunakan kooperatif penantian tugas kepada
keputusan pemimpin harus (musyawarah) bawahannya
dijalankan oleh karyawan

Berdasarkan tabel gaya kepemimpinan di atas, manakah yang menurut Bapak/Ibu


paling sesuai dengan gaya kepemimpinan yang dipakai oleh atasan anda:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter


2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
3. Gaya Kepemimpinan Lepas-Kendali

Universitas Sumatera Utara


KUESIONER

“Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan


pada PT Galva Technologies”

Identitas Responden (responden tidak perlu mengisi nama)

No. Responden : (diisi oleh peneliti)


Jenis Kelamin : Pria/Wanita
Usia :
Lama Bekerja :
Pendidikan Terakhir :

Petunjuk Pengisian

Berdasarkan atas pengalaman Bapak/Ibu, berilah tanda√) ( pada bobot nilai alternatif
jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu dengan keterangan sebagai berikut:

√ Sangat Setuju (SS) = 5


√ Setuju (S) = 4
√ Kurang Setuju (KS) = 3
√ Tidak Setuju = 2
√ Sangat Tidak Setuju = 1

Jawaban Bapak/Ibu tidak akan memberikan dampak apapun dalam pekerjaan Bapak/Ibu,
sehingga saya sangat mengharapkan kejujuran dalam pengisian kuesioner ini.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam membantu pengisian kuesioner ini. Dan
mohon diperiksa kembali jawaban yang sudah Bapak/Ibu isi.

Kepemimpinan
NO DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Pemimpin memiliki hubungan yang baik dengan karyawan
2 Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan untuk
memberikan pendapat
3 Pemimpin dapat mendelegasikan wewenang dengan baik
4 Pemimpin selalu memberikan dukungan, arahan dan dorongan
yang baik kepada bawahan
5 Pemimpin dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
kekompakan tim
6 Pemimpin memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
memiliki peluang pekerjaan yang lebih baik

Universitas Sumatera Utara


Komunikasi
NO DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya berdiskusi dengan rekan kerja atau atasan untuk
memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam pekerjaan
2 Saya memberikan informasi yang jelas terhadap rekan kerja
yang berbeda divis yang mempunyai keterkaitan pekerjaan saya
3 Saya menyampaikan pendapat saya mengenai setiap hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaan
4 Perintah dan informasi yang diberikan atasan atau rekan kerja
dapat dipahami dengan baik
5 Atasan saya selalu memberikan informasi yang jelas terhadap
tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan
6 Pimpinan saya selalu memberikan masukan terhadap hasil kerja
saya

Kinerja
NO DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan
2 Saya menyelesaikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan
terbaik
3 Saya tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
saya tapi juga dapat membantu rekan kerja lain menyelesaikan
pekerjaannya apabila mengalami kendala
4 Saya dapat mempertanggung jawabkan setiap tugas yang
diberikan kepada saya
5 Saya dapat menguasai bidang pekerjaan saya dengan baik dan
cepat tanggap terhadap tugas baru yang diberikan
6 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
7 Saya memiliki kerjasama yang baik dengan karyawan lain di
semua divisi
8 Saya bekerja sesuai dengan prosedur dan jadwal yang
ditentukan oleh perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai