Anda di halaman 1dari 133

SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA SIANTAR HOTEL

OLEH

MIKA ANDI SIHOMBING


140502107

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Universitas Sumatera Utara

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Universitas Sumatera Utara

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Universitas Sumatera Utara

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN LINKUNGAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA SIANTAR HOTEL

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh


motivasi, disiplin dan linkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Siantar
Hotel Siantar dan juga untuk mengetahui dan menganalisis factor yang paling
dominan memepengaruhi kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 74 orang karyawan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Non
Probability Sampling yang terdiri dari 74 responden pada Siantar Hotel
Siantar. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan
analisis regresi linier berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif,
dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari
melalui studi dokumentasi dan daftar pernyataan yang pengukurannya
menggunakan skala likert. Data diolah dengan menggunakan SPSS for
windows, yaitu model uji t, uji f, dan koefisien determinan (R 2). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan motivasi, disiplin dan
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Siantar Hotel Siantar. Secara parsial masing-masing variabel motivasi, disiplin
dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,918 yang berarti 91,8% Kinerja
Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi, Disiplin dan Lingkungan
Kerja sedangkan sisanya 8,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, dan Kinerja.

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE EFFECT OF FINANCIAL COMPENSATION AND WORK


DISCIPLINE ON EMPLOYEE PERFORMANCE SALES
DIVISION AT PT. ALFA SCORPII
SETIA BUDI MEDAN

The purpose of this research was to determine and analyze the influence of
motivation, discipline and work environment on employee performance in Siantar
Hotel Siantar and also to find out and analyze the most dominant factors affecting
employee performance. The population in this research amounted to 74
employees. The sample in this research used Non Probability Sampling which
consisted of 74 respondents in Siantar Hotel Siantar. The analytical method used
is descriptive analysis method and multiple linear regression analysis. This type of
research is associative research, and the data used are primary and secondary data
obtained from through documentation studies and a list of statements whose
measurements use a Likert scale. Data is processed using SPSS for windows,
namely the t-test , f-test, and determinant coefficient (R2). The results of this
research indicate that simultaneously motivation, discipline and work environment
have a positive and significant effect on the performance of Siantar Hotel Siantar
employees. Partially, each motivation variable, discipline and work environment
has a positive and significant effect on employee performance. Adjusted R Square
value is 0.918 which means 91.8% Employee Performance can be explained by
Motivation, Discipline and Work Environment variables while the remaining
8.2% can be explained by other variables not examined in this reearch.

Keywords: Motivation, Discipline, Environment, and Performance.

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur serta hormat peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala Kasih Karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Siantar Hotel”. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini saya persembahkan kepada orang tua saya Bapak Anthony D

Sihombing dan kepada Ibu Dinar Rajagukguk yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semangat, serta motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga

skripsi ini bisa saya selesaikan. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Magdalena Linda Leonita Sibarani SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan,

dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Dra. Lucy Anna, MS dan Aisyah, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji I dan II

saya yang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam

pengerjaan skripsi ini.

iii
Universitas Sumatera Utara
5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

6. Pihak Siantar Hotel Siantar yang meluangkan waktu dan tenaganya

membantu saya dalam memberikan informasi dan pengarahan dalam

pengumpulan data perusahaan.

7. Keluarga peneliti Bapak Anthony D Sihombing, Ibu Dinar Rajagukguk, Lae,

Kakak serta Daud yang memberikan doa, semangat kepada peneliti.

8. Kepada sahabat-sahabat saya Niko, Iwan, Frans, Samuel, Halan, Daniel, Yan,

Joyce, Mercy, Delima, Ulfa, Indah, Sarma sahabat TMK yang selalu

memberikan saya masukan dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Kepada Kak Roro, Kak Dina, Kak Desi, Yoan, Novi, Risky serta abang dan

kakak, teman-teman LPMI USU lainnya yang memberi masukan dan saran.

10. Kepada rekan-rekan Felin, Vera, Ferinda, Desi, Fahreza, Hans, Manto, yang

tetap membantu dalam doa dan semangat.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belumlah sempurna, masih ada

kesalahan dan kekurangan yang luput dari perhatian peneliti saat mengerjakan

nya. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan bermanfaat bagi peneliti khususnya.

Medan, Desember 2018


Peneliti

Mika Andi Sihombing


140502107

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 12
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 14
2.1 Motivasi Kerja ............................................................ 14
2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja .............................. 14
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi .. 15
2.1.3 Dimensi Motivasi ............................................ 18
2.1.4 Indikator Motivasi ........................................... 18
2.2 Disiplin Kerja.............................................................. 19
2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ................................ 19
2.2.2 Tujuan Disiplin Kerja ........................................ 20
2.2.3 Dimensi Disiplin Kerja ...................................... 21
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 21
2.3 LingkunganKerja ........................................................ 22
2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ............................. 22
2.3.2 Dimensi Lingkungan Kerja ................................ 23
2.3.3 Faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja .... 24
2.4 Kinerja ........................................................................ 27
2.4.1 Pengertian Kinerja ............................................. 27
2.4.2 Manajemen Kinerja ........................................... 29
2.4.3 Penilaian Kinerja ............................................... 30
2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja .......... 31
2.4.5 Manfaat Penilaian Kinerja .................................. 32
2.4.6 Unsur-unsur Penilaian Kinerja ............................ 33
2.4.7 Dimensi Kinerja ................................................ 34
2.5 Kerangka Konseptual .................................................. 37
2.6 Hipotesis ..................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 41
3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 41
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 41
3.3 Batasan Operasional ................................................... 42

v
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional ................................................... 42
3.5 Skala Pengukuran Variabel......................................... 44
3.6 Populasi dan Sampel ................................................... 45
3.6.1 Populasi .......................................................... 45
3.6.2 Sampel............................................................ 45
3.7 Jenis dan Sumber Data................................................ 45
3.8 Metode Penelitian ....................................................... 46
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 46
3.9.1 Uji Validitas .................................................... 46
3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................ 49
3.10 Teknik Analisis Data .................................................. 50
3.10.1 Analisis Deskriptif .......................................... 50
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda .................. 50
3.11 Uji Asumsi Klasik....................................................... 51
3.12 Uji Hipotesis ............................................................... 53
3.12.1 Uji F (Uji Simultan) ........................................ 53
3.12.2 Uji T (Uji Parsial) ........................................... 54
3.12.3 Koefisien Determinasi (R²) .............................. 54
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................... 56
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................... 56
4.1.1 Sejarah Singkat Organisasi ............................. 56
4.1.2 Visi dan Misi Siantar Hotel Siantar ................ 57
4.1.3 Logo Siantar Hotel Siantar.............................. 57
4.1.4 Ruang Lingkup Perusahaan ........................... 57
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ...................... 58
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ........................................ 59
4.2.1 Metode Analis Deskriptif ................................ 59
4.2.2 Analisis Deskriptif Responden ...................... 60
4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan
Usia ................................................................. 61
4.3 Deskriptif Variabel ..................................................... 62
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ............................... 85
4.5 Uji Asumsi Klasik....................................................... 86
4.6 Pengujian Hipotesis .................................................... 91
4.6.1 Uji Signifikansi Serempak (Uji-F) .................. 91
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ........................ 91
4.6.3 Koefisien Determinasi (R2) ............................. 93
4.7 Pembahasan ................................................................ 93
4.7.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ............. 93
4.7.2 Penguruh Disiplin Terhadap Kinerja .............. 95
4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 98
5.1 Kesimpulan ................................................................. 98
5.2 Saran ............................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 100

vi
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN ......................................................................................... 103

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Target dan Realisasi Kinerja Organisasi Siantar Hotel Tahun
2017 ............................................................................................. 5
1.2 Target dan Realisasi Hunian Kamar Siantar Hotel Tahun 2017 . 6
1.3 Tingkat Absensi Karyawan Siantar Hotel ................................... 9
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 35
3.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................ 43
3.2 Instrumen Skala Likert ................................................................ 44
3.3 Uji Validitas ................................................................................ 47
3.4 Uji Reliabilitas............................................................................. 49
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................. 60
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 61
4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Motivasi .............. 62
4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Disiplin ............... 68
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Lingkungan Kerja.............. 72
4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Karyawan ............. 77
4.7 Regresi Linier Berganda .............................................................. 88
4.8 Uji Normalitas ............................................................................. 68
4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ................................. 90
4.10 Uji Multikolinearitas. .................................................................. 90
4.11 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝐹 .......................................... 91
4.12 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝑡) .................................... 92
4.13 Koefisien Determinasi ................................................................. 93

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 39
4.1 Logo Siantar Hotel Siantar .......................................................... 57
4.2 Struktur Organisasi Siantar Hotel Siantar ................................... 59
4.3 Histogram Uji Normalitas ........................................................... 87
4.4 P-Plot Uji Normalitas .................................................................. 87
4.5 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ............................................... 89

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Kuesioner Penelitian ..................................................................... 103
2. Uji Validitas .................................................................................. 110
3. Uji Realibilitas............................................................................... 111
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 111
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 112
6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Motivasi ................ 112
7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Disiplin ................................ 113
8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Lingkungan Karyawan ........ 113
9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Karyawan ............... 114
10. Regresi Linier Berganda ................................................................ 114
11. Histogram Uji Normalitas ............................................................. 115
12. P-Plot Uji Normalitas .................................................................... 115
13. Uji Kolmogrov-Smirnov ............................................................... 116
14. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 116
15. Uji Glejser ..................................................................................... 117
16. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 117
17. Uji Secara Serempak (Uji F) ......................................................... 117
18. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 118
19. Uji Koefisien Determinasi(R2) ...................................................... 118

x
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya yang paling penting di dalam setiap organisasi adalah sumber

daya manusia yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Peranan sumber daya

manusia dalam organisasi menjadi yang utama karena berperan sebagai

penggerak utama dari segala aktivitas atau kegiatan dalam mencapai tujuan

sekaligus untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan

kelangsungan hidup organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam

mempertahankan eksistensi dimulai dari usaha mengelola sumber daya

manusia, khususnya dalam meningkatkan kinerja karyawan Hasibuan (2009)

menyatakan bahwa sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama

dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih

tanpa adanya peran aktif SDM tidak berarti apa-apa.

Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari organisasi yang

memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia yang ada agar

diperoleh tenaga kerja yang baik demi pencapaian tujuan organisasi. Manajemen

sumber daya manusia didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut,

mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya

manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya (Saefullah &

Sule, 2012). Divisi ini bertugas untuk memastikan karyawan yang dimiliki

organisasi dapat mencapai tingkat efektivitas kerja yang baik.

Kinerja Sumber Daya Manusia pada era globalisasi ini adalah aspek yang

1
Universitas Sumatera Utara
2

penting bagi organisasi, tidak ada pengecualian perusahaan besar, kecil, lembaga

sosial yang unprofit sampai perusahaan yang profitable semua Sumber Daya

Manusia (SDM) nya dituntut agar memiliki tingkat kinerja yang tinggi.

organisasi yang mempunyai performa yang baik berarti mampu

mengoptimalkan kinerja SDM nya.

Bentuk nyata dari kontribusi karyawan adalah kinerjanya dalam

menjalankan aktivitas organisasi sehingga dapat tumbuh, berkembang, dan

mencapai tujuan. Sejauh mana keberadaan peran dan kontribusi sumber daya

manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi, tentu diperlukan pengukuran

kinerja. Pengukuran dan pengawasan kinerja terdapat dalam manajemen kinerja.

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2011). Apabila suatu

organisasi mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan

bahwa organisasi tersebut efektif, dimana salah satu tujuan organisasi adalah

peningkatan kinerja karyawan guna menunjang performa organisasi. Dengan

kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban

perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai

dengan baik. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Penilaian kinerja sangat penting . Dengan adanya penilaian kinerja dapat

dilihat perkembangan kinerja karyawan dan apabila ada masalah dapat

Universitas Sumatera Utara


3

diidentifikasi dan dicari solusi karena kinerja karyawan menggambarkan

produktivitas suatu organisasi. Perusahaan yang berkembang dan maju adalah

perusahaan dengan produktivitas yang baik dari karyawannya dan sebaliknya

perusahaan yang sulit berkembang dan tertinggal adalah perusahaan yang

produktivitasnya kurang baik dari karyawannya karena karyawan adalah

pelaksana kegiatan organisasi atau perusahaan.

Penilaian kinerja adalah suatu sistem formal peninjauan dan evaluasi

kinerja tugas individu atau tim. Sistem tersebut memberi peluang kepada para

karyawan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan mereka dan mengatasi

kekurangan-kekurangan yang teridentifikasi, dan dengan demikian membantu

mereka menjadi karyawan yang lebih puas dan produktif (Mondy, 2009).

Bagi para karyawan, penilaian kinerja berperan sebagai umpan balik

tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelemahan, kekurangan dan potensinya

yang bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan

karirnya. Menurut Anoraga (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

terdiri dari: kompensasi finansial, disiplin kerja, pendidikan, keterampilan, sikap

etika kerja, gizi dan kesehatan, lingkungan, sistem kerja, teknologi dan motivasi.

Seorang individu melakukan sesuatu karena adanya motivasi (dorongan).

Motivasi bersifat positif karena membuat individu atau masyarakat melakukan

sesuatu yang awalnya tidak ingin dilakukannya tapi berkat adanya motivasi

(dorongan) tertentu maka individu atau masyarakat tersebut mau melakukan

sesuatu tersebut . Motivasi ada dalam bentuk fisik maupun nonfisik . bukti fisik

bisa seperti barang atau benda , misalnya uang. Sementara bentuk nonfisik berupa

Universitas Sumatera Utara


4

dukungan, nasihat, dll.

Menurut Sutrisno (2009), disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai

dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah

laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis

maupun yang tidak tertulis. Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat

terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak

tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-

sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya

(Sastrohadiwiryo, 2009).

Lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baik fisik maupun

non fisik dalam suatu organisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kerja adalah segala sesuatu yang ada diluar manusia dan dapat memengaruhinya

dalam menjalankan pekerjaannya (Sofyan, 2013). Sofyan berpendapat organisasi

perlu diarahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencakup rasa aman,

nyaman, tentram, sehingga karyawan mencapai perasaan puas dalam

menyelesaikan pekerjaan didalam ruang kerjanya. Lingkungan kerja memberi

pengaruh yang sangat besar bagi kelancaran kegiatan dalam perusahaan.

Siantar Hotel Siantar, atau yang disebut dengan Hotel Siantar merupakan

salah satu hotel berbintang (bintang 3) yang terletak di jalan W.R. Supratman No.

3 Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Sianatar. Siantar Hotel didirikan pada

Februari 1916 oleh Tuan Dr. Ernist Surbeck berkebangsaan Swiss, dan Nyonya

Hedwig Elise Surbeck, berkebangsaan Swiss. Siantar Hotel sekarang dipimpin

oleh Presdir Ir. Hendri Hutabarat dengan Manager Bapak Amran Sinaga. Siantar

Universitas Sumatera Utara


5

Hotel bergerak dibidang usaha dan jasa penginapan. Adapun fasilitas yang ada di

dalamnya meliputi: Accomodation Features, Restaurant, Ball Room, Recreation

Facilities dan Meeting Room.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak manajemen Siantar Hotel,

Target pencapaian kinerja serta realisasi yang Terjadi sepanjang Tahun 2017

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1
Target dan Realisasi Kinerja Organisasi
Siantar Hotel Tahun 2017

Target Realisasi Persentase


Bulan Pendapatan
Pendapatan(Rp) Pendapatan (Rp) (%)
Jan 750.000.000 794.154.043 105,8
Feb 750.000.000 531.797.845 70,9
Mar 750.000.000 772.326.400 102,9
Apr 750.000.000 689.301.000 91,9
Mei 750.000.000 825.868.250 110,1
Jun 750.000.000 678.521.751 90,4
Jul 750.000.000 1.111.170.251 148,1
Agt 750.000.000 734.719.000 97,9
Sept 750.000.000 634.970.375 84,6
Okt 750.000.000 697.728.750 93,1
Nov 750.000.000 801.689.250 106,8
Des 750.000.000 923.310.500 123,1
Sumber: Manajemen Siantar Hotel

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa target pendapatan dari Siantar Hotel

selama Tahun 2017 mengalami tingkat naik turun yang tidak menentu. Jika

mengacu pada Tabel 1.1 maka dapat dilihat bahwa realisasi kinerja Siantar

Hotel terhadap target hanya 6 bulan yang mencapai target yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pendapatan pihak Siantar Hotel merupakan hasil dari berbagai fasilitas

Universitas Sumatera Utara


6

yang disediakan oleh pihak hotel. Bukan hanya dari tingkat hunian kamar namun

juga seperti service, jasa laundry, kolam renang, restoran hingga pavilium

akomodasi, ball roorm hingga meeting room. Sehingga sebenarnya sektor

pendapatan dari Siantar hotel sangat banyak untuk dapat menarik pengunjung agar

datang ke Siantar Hotel. Dari banyaknya jenis usaha penyediaan jasa yang

disediakan oleh pihak Siantar Hotel maka tentu mereka juga berharap dapat

mendapat banyak pendapatan yang tidak hanya didapatkan dari sektor hunian

kamar yang memang disediakan oleh pihak Siantar Hotel. Namun begitupun

pihak Siantar Hotel membuat target hunian kamar yang memang menjadi sektor

penyumbang paling besar dari sumber pendapatan Siantar Hotel.

Tabel 1.2
Target dan Realisasi Hunian Kamar
Siantar Hotel Tahun 2017
Persentase Hunian
Bulan Target (kamar) Realisasi (kamar)
(%)
Jan 850 1141 134,2
Feb 850 656 77,1
Mar 850 1071 126
Apr 850 1328 156,2
Mei 850 699 82,2
Jun 850 886 104,2
Jul 850 1412 166,1
Agt 850 833 98
Spt 850 840 98,8
Okt 850 945 111,1
Nov 850 886 104,2
Des 850 1182 139,1
Sumber: Manajemen Siantar Hotel

Dari data pada Tabel 1.2 dapat dilihat juga bahwa tingkat hunian kamar

pada Siantar Hotel pada tahun 2017 mengalami tingkat naik turun juga. Pihak

Siantar Hotel menetapkan target ini karena Siantar Hotel merupakan bidang usaha

Universitas Sumatera Utara


7

yang bergerak dibidang jasa penyediaan penginapan bagi para tamu, sehingga

tentu saja jumlah kamar yang terpenuhi menjadi salah satu target dari pihak

Siantar Hotel Jika mengacu pada Tabel 1.2 maka dapat dilihat bahwa realisasi

kineja Siantar Hotel dari tingkat hunian kamar hanya mencapai 8 bulan yang

terealisasi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak manajemen.

Dari keseluruhan jumlah kamar yang terdapat di Siantar Hotel berjumlah 82

kamar dengan 6 tipe pilihan kamar bagi pengunjung. Yaitu, President Suite

berjumlah 1 kamar, Executive berjumlah 11 kamar, Deluxe berjumlah 22 kamar,

Superior berjumlah 18 kamar, Standar Twin berjumlah 16 kamar dan Standar

Single yang berjumlah 14 kamar. Pihak Siantar Hotel menetapkan target dari

jumlah kamar untuk mengukur tingkat hunian kamar mereka serta mengukur

tingkat pengunjung yaitu tamu yang menginap pada Siantar Hotel. Kinerja yang

tidak baik dapat dipengaruhi oleh benyak faktor dalam suatu organisasi. Dalam

hal ini, motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja menjadi faktor yang

mungkin mempengaruhi kinerja Karyawan di Siantar Hotel.

Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat hanya sedikit

faktor motivasi yang diberikan oleh pihak Siantar Hotel terhadap karyawannya.

Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi peneliti pada saat melakukan wawancara

terhadap beberapa karyawan Siantar Hotel. Hal ini dikarenakan bonus yang

diberikan oleh pihak manajemen Siantar Hotel terhadap pihak karyawan yang

dianggap sedikit jumlahnya oleh para karyawan yang di wawancara oleh peneliti.

Pihak Siantar Hotel hanya memberikan motivasi yang bersifat dari internal

dangan pemberian insentif berupa bonus yang dianggap sedikit oleh beberapa

Universitas Sumatera Utara


8

karyawan dan pemberian insentif ini juga berdasarkan pencapaian target di bulan

sebelumnya yang diberikan setiap tanggal 15 bulan berikutnya. Sehingga bila

pihak Siantar Hotel tidak mencapai target maka bonus insentif tidak akan

diberikan oleh pihak Siantar Hotel kepada karyawannya. Hal lainnya yang

memberikan dampak pemberian bonus adalah apabila karyawan menggantikan

shift karyawan lainnya ataupun melakukan lembur kerja, namun menurut

beberapa karyawan yang berhasil diwawancarai juga mengemukakan bahwa

bonus yang diberikan dari lembur dan menggantikan karyawan yang tidak masuk

tetap sedikit.

Hal lain yang membuat motivasi dari pihak manajemen terhadap karyawan

rendah adalah karena kurangnya faktor motivasi dari eksternal seperti

penghargaan dan pengakuan dari pihak manajemen terhadap para karyawan.

Pihak manajemen tidak ada memberikan penghargaan kepada karyawan terbaik

maupun tingkat pengakuan baik secara verbal maupun non verbal atau hal lain

yang sifatnya memberikan pengakuan dan penghargaan yang bersifat

meningkatkan motivasi terhadap para karyawan. Hal ini membuat karyawan

kurang termotivasi dan semangat terhadap perkerjaan yang telah dibebankan

kepadanya. Hal lainnya adalah memang dalam Siantar Hotel memiliki jenjang

karir, namun jenjang karir pada Siantar Hotel dapat dikatakan sangat sedikit untuk

mencapai tingkat manajemen dikarenakan persaingan yang banyak dari karyawan

sedangkan jabatan yang disediakan sangat sedikit.

Dari data Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa tingkat absensi pada karyawan

Siantar Hotel pada Tahun 2017 cukup baik. Hal ini dilihat dari data pada Tabel

Universitas Sumatera Utara


9

1.3 yang sekalipun tidak ada tingkat absensi yang mencapai satu persen,

sedangkan rata-rata tingkat absensi sebesar 0,19. Absensi sudah menggunakan

teknologi finger print sensor. Hal ini dilakukan agar para karyawan tidak dapat

lagi melakukan penipuan absen terhadap pihak Siantar Hotel. Jumlah karyawan

pada Siantar Hotel berjumlah 74 orang, yang dibagi dalam tiga shift kerja yang

dilakukan sesuai jadwal, Pada hari ketujuh setelah enam hari kerja, maka

karyawan diberikan kesempatan untuk mengambil cuti.

Tabel 1.3
Tingkat Absensi Karyawan
Siantar Hotel
Jumlah Jumlah Jumlah Tingkat
No Bulan
Hari Kerja Karyawan Absensi Absensi
1 Jan 25 74 2 0,11
2 Feb 24 74 4 0,23
3 Mar 24 74 5 0,28
4 Apr 25 74 6 0,32
5 Mei 24 74 2 0,11
6 Jun 26 74 2 0,1
7 Jul 26 74 4 0,21
8 Agt 25 74 5 0,27
9 Sep 24 74 3 0,17
10 Okt 26 74 6 0,31
11 Nov 24 74 1 0,06
12 Des 25 74 3 0,16
Rata-rata 0,19
Sumber: Siantar Hotel (data diolah)

Secara persuasif, pihak Siantar Hotel memberikan batas toleransi 15 menit

untuk keterlambatan para karyawan. Apabila para karyawan terlambat melebihi

batas waktu tersebut, maka akan diberikan sanksi berupa teguran dari pihak

Siantar Hotel. Pemanggilan akan dilakukan saat itu juga ataupun sehari setelah

terbukti terlambat melebihi batas waktu tersebut.

Universitas Sumatera Utara


10

Apabila karyawan Siantar Hotel mengalami sakit, yang mengakibatkan

karyawan tidak dapat hadir dan melakukan tugasnya maka karyawan harus

memberikan surat pengantar dari dokter, sehingga diberikan kelonggaran berupa

izin sakit, dan tidak mendapatkan sanksi kerja baik teguran maupun pemotongan

gaji. Namun, apabila karyawan Siantar Hotel tidak dapat menunjukkan surat

pengantar dari dokter, maka dianggap karyawan tersebut alpha dan mendapatkan

pemotongan gaji sekaligus berupa surat peringatan.

Jika dalam suratnya terdapat izin yang mengharuskan karyawan tidak

dapat hadir oleh karena alasan tertentu maka akan dilakukan pemotongan gaji

karena dianggap izin kerja. Namun, jika alasan izin tidak dapat ditolerir oleh

pihak Siantar Hotel, maka karyawan Siantar Hotel dianggap alpha dan akan

diberikan sanksi berupa pemotongan gaji sekaligus surat peringatan. Pihak Siantar

Hotel hanya mengizinkan satu karyawan memiliki alpha sebanyak 2 kali dalam

satu tahun kerja, hal ini disebabkan oleh peraturan dari pihak Siantar Hotel yang

akan memberikan surat peringatan jika karyawan dianggap alpha atau tidak hadir.

Hal-hal lain yang dapat mengakibatkan seorang karyawan mendapatkan

surat peringatan dari pihak Siantar Hotel adalah jika karyawan melanggar

peraturan yang tidak dapat ditolerir oleh pihak Siantar Hotel, seperti berkelahi

antar sesama karyawan pada saat jam kerja maupun di lingkungan kerja yang

mengakibatkan pengunjung merasa terganggu ataupun kelalaian kerja yang

mengakibatkan kerugian bagi pihak Siantar Hotel. Jika karyawan sudah menerima

surat peringatan sampai yang ketiga maka karyawan tersebut akan

diberhentikan secara tidak terhormat oleh pihak manajemen Siantar Hotel.

Universitas Sumatera Utara


11

Surat peringatan akan diberikan paling lambat seminggu setelah karyawan

terbukti melakukan pelanggaran.

Namun, tingginya tingkat disiplin yang diberikan oleh pihak Siantar Hotel

tidak diimbangi dengan tingkat pengawasan yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya tenaga pengawas serta kamera pengawas yang mengawasi setiap

karyawan pada setiap posnya kurang, sehingga pada saat peneliti melakukan

observasi didapati adanya karyawan yang tidak bersungguh-sungguh dalam

melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Sedangkan dari faktor lingkungan kerja yang didapati oleh peneliti adalah

kurang nyamannya lingkungan kerja yang tersedia. Hal ini dapat dilihat dari

peralatan yang digunakan masih kurang tersentuh oleh teknologi. Kamera

pengawas yang kurang, perabotan yang digunakan pada setiap kamar juga kurang

mengalami modernisasi secara teknologi bahkan cenderung masih menggunakan

perabotan lama, peralatan kebersihan yang kurang memadai serta tidak terawat

oleh para karyawan.

Pihak Siantar Hotel Kurang melakukan perawatan serta peremajaan

peralatan yang digunakan oleh para karywan. Dalam era modern ini sudah

seharusnya dilakukan pembaruan teknologi apalagi pihak Siantar Hotel yang

memang berfokus terhadap jasa pelayanan perhotelan jika ingin menrik lebih

banyak pengunjung. Hal lainnya adalah dalam kurangnya pencahayaan serta

teknologi lampu LED yang dapat mengganggu penglihatan para karyawan dalam

melakukan tugas dan pelayanannya karena kurangnya ruang ventilasi udara di

beberapa pos ruangan karyawan yang mengakibatkan ketidaknyamanan para

Universitas Sumatera Utara


12

karywan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada Siantar Hotel”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah yang akan

dikaji adalah:

1. Apakah motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan di Siantar Hotel.

2. Apakah motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di Siantar Hotel?

3. Apakah disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di Siantar Hotel?

4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di Siantar Hotel?

1.3 Tujuan Peneltian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, disiplin kerja dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Siantar Hotel.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja

karyawan di Siantar Hotel.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

Universitas Sumatera Utara


13

karyawan di Siantar Hotel.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan di Siantar Hotel.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak Manajemen Siantar Hotel

Sebagai masukan bagi manajemen Siantar Hotel untuk mengetahui pengaruh

motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di

Siantar Hotel.

2. Bagi Peneliti

Dapat menjadi bahan pembelajaran dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan

manajemen, khususnya dalam manajemen sumber daya manusia. Dan

memperluas ilmu pengetahuan peneliti tentang motivasi, disiplin kerja dan

lingkungan kerja dalam suatu organisasi.

3. Bagi pihak lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat memberikan

perbandingan dalam melakukan penelitian yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi Kerja

2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja

Hasibuan H. M. (2009) menyatakan bahwa motivasi mempersoalkan

bagaimana caranya mendorong gairah kerja karyawan, agar mereka mau bekerja

keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk

mewujudkan tujuan perusahaan, pada dasarnya perusahaan bukan saja

mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting

mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang

optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak ada artinya

bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan menggunakan

kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya.

Sunyoto (2012) menyatakan bahwa motivasi menjadi penting karena

dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias

untuk mencapai kinerja yang tinggi. Perilaku seseorang dipengaruhi dan

dirangsang oleh keinginan, pemenuhan kebutuhan serta tujuan dan

kepuasannya. Rangsangan ini akan menciptakan dorongan pada seseorang

untuk melakukan aktifitas.

Menurut Herzberg dalam Wiludjeng (2008) motivasi terdiri dari :

1. Achievement (prestasi), keterampilan, kemampuan yang dicurahkan karyawan

dalam menghadapi kesulitan dan tantangan pekerjaan agar dapat mencapai

prestasi kerja yang diharapkan.

14
Universitas Sumatera Utara
15

2. Recognition (pengakuan), karyawan mengharapkan pengakuan dari

perusahaan dan lingkungan kerja tempat karyawan bekerja. Karyawan merasa

diakui dan dihargai apabila mereka melaksanakan tanggung jawab

pekerjaannya dengan baik dan diberi imbalan sesuai dengan pekerjaan yang

telah mereka capai.

3. Responsibility (tanggung jawab), tanggung jawab yang dimiliki oleh

karyawan terhadap pekerjaan yang dibebankan oleh perusahaan.

4. Challenging work (pekerjaan yang menantang), karyawan merasa tertantang

dengan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan, sehingga karyawan dapat

lebih maksimal dan optimal menggunakan kemampuan dan ketrampilan yang

dimiliki karyawan untuk mencapai kinerjanya.

5. Advancement (kemajuan), karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaan

dengan baik dan karyawan yang berprestasi bagi perusahaan diharapkan dapat

menjamin untuk maju ke jabatan (posisi) yang lebih tinggi, perusahaan juga

diharapkan dapat memberikan bonus, tunjangan atau penghargaan untuk

prestasi kerja karyawan yang bagus.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Sutrisno (2010), ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi

dalam diri karyawan, yaitu:

1. Faktor internal, terdiri dari:

a. Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang

hidup di muka bumi ini. Untuk mempertahankan hidup ini orang mau

mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah halal

Universitas Sumatera Utara


16

atau haram, dan sebagainya. Keinginan untuk dapat hidup meliputi

kebutuhan untuk:

1) Memperoleh kompensasi yang memadai.

2) Pekerjaan tetap walaupun penghasilan tidak begitu memadai.

3) Kondisi kerja yang aman dan nyaman.

b. Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang

untuk mau melakukan pekerjaan. Hal ini banyak dialami untuk

kehidupan kita sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat

memiliki itu mendorong orang untuk mau bekerja.

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan.Seseorang mau bekerja

disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh orang lain. Untuk

memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan

uangnya, untuk memperoleh uang itu pun ia harus bekerja keras.

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan. Bila diperinci, maka keinginan

untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:

1) Adanya penghargaan terhadap prestasi.

2) Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak.

3) Pimpinan yang adil dan bijaksana.

4) Perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.

e. Keinginan untuk berkuasa. Keinginan untuk berkuasa akan mendorong

seseorang untuk bekerja. Kadang-kadang keinginan untuk berkuasa ini

dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji, namun cara-cara yang dilakukan

itu masih termasuk bekerja juga. Karyawan akan dapat merasa puas bila

Universitas Sumatera Utara


17

dalam pekerjaan terdapat:

1) Hak otonomi.

2) Variasi dalam melakukan pekerjaan.

3) Kesempatan untuk memberikan sumbangan pemikiran.

4) Kesempatan memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang

telah dilakukan.

2. Faktor eksternal, terdiri dari:

a. Kondisi lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang

ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi

tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan,

pencahayaan, ketenangan dan termasuk juga hubungan kerja antara

orang-orang yang ada di tempat tersebut.

b. Kompensasi yang memadai

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan

untuk menghidupi diri serta keluarganya.Kompensasi yang memadai

merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk

mendorong para karyawan bekerja dengan baik. Adapun kompensasi

yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk

bekerja keras, dan memungkinkan mereka bekerja tidak tenang, dari sini

jelaslah bahwa besar kecilnya kompensasi sangat mempengaruhi

motivasi kerja pada karyawan.

Universitas Sumatera Utara


18

c. Supervisi yang baik

Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan,

membimbing kerja pada karyawan agar dapat melaksanakan kerja

dengan baik tanpa membuat kesalahan. Dengan demikian, posisi

supervisi sangat dekat dengan para karyawan dan selalu menghadapi para

karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Bila supervisi yang

dekat para karyawan.

2.1.3 Dimensi Motivasi

Teori dua faktor Herzberg dalam Hasibuan (2009) mengklaim telah

menemukan penjelasan dua faktor motivasi, yaitu :

1. Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi,

kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan

administrasi perusahaan (eksternal).

2. Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup

keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan

pertumbuhan dalam pekerjaan (internal).

2.1.4 Indikator Motivasi

Menurut Uno (2009) dimensi dan indikator motivasi kerja dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Motivasi internal :

a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas.

Universitas Sumatera Utara


19

c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang.

d. Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya.

e. Memiliki rasa senang dalam bekerja.

f. Selalu berusaha mengungguli orang lain.

g. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.

2. Motivasi eksternal:

a. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya.

b. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.

c. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif.

d. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan.

2.2 Disiplin Kerja

2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Sutrisno (2009), disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai

dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah

laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis

maupun yang tidak tertulis.

Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-

peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup

menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar

tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo, 2009).

Menurut Rivai (2011), disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para

manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk

mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

Universitas Sumatera Utara


20

kesediaan seseorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan. Disiplin kerja

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan M. , 2013).

Dari beberapa pengertian disiplin kerja diatas dapat disimpulkan

pengertian disiplin kerja adalah suatu bentuk ketataan karyawan terhahap

peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan dan akan diberikan hukuman bagi

karyawan yang melanggar peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan.

2.2.2 Tujuan Disiplin Kerja

Tujuan utama disiplin kerja adalah demi kelangsungan organisasi atau

perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

baik hari ini maupun hari esok. Menurut Sastrohadiwiryo (2009), secara khusus

tujuan disiplin kerja pegawai antara lain:

1. Agar para pegawai segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun

peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak

tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.

2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang

berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang

diberikan kepadanya.

3. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma

yang berlaku pada organisasi.

4. Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan

harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Universitas Sumatera Utara


21

2.2.3 Dimensi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2009), kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu

datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik,

mematuhi semua peraturan organisasi dan norma–norma yang berlaku. Maka

dapat disimpulkan bahwa dimensi–dimensi dalam disiplin kerja dapat

dikelompokkan menjadi tiga diantaranya:

1. Selalu datang dan pulang tepat pada waktunya (kehadiran)

a. Hadir tepat waktu.

b. Pulang sesuai waktu.

2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik (tanggung jawab)

a. Tepat waktu menyelesaikan pekerjaan.

b. Ketelitian dalam bekerja.

3. Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma–norma yang berlaku (norma)

a. Berpakaian rapi.

b. Memakai seragam yang ditetapkan.

c. Pemeliharaan fasilitas kantor.

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

disiplin kerja yaitu:

1. Tujuan dan kemampuan.

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan,

tentu saja pada dasarnya pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus

sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut, agar karyawan tersebut disiplin

Universitas Sumatera Utara


22

dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya tersebut.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat memiliki peranan penting dalam menentukan

kedisiplinan kerja karyawan. Karena pemimpin tersebut akan menjadi contoh

bagi para bawahannya.

3. Kompensasi.

Kompensasi sangat berperan penting terhadap kedisiplinan kerja karyawan,

artinya semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan, maka senakin

baik disiplin kerja karyawan. Begitu juga sebaliknya, karyawan akan sulit

bekerja dengan disiplin jika kebutuhan primer mereka tidak terpenuhi.

4. Sanksi hukum.

Sanksi hukum yang semakin berat akan membuat karyawan takut untuk

melakukan tindakan indisipliner, dan ketaatan karyawan terhadap peraturan

perusahaan akan semakin baik.

5. Pengawasan.

Pengawasan adalah tindakan yang paling efektif untuk mewujudkan

kedisiplinan kerja karyawan tersebut.

2.3 Lingkungan Kerja

2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan yang

dapat memberikan pengaruh signifikan bagi karyawan, baik dari segi fisik

kesehatan maupun emosi. Menurut Nitisemito dalam Nuraini (2013) yang disebut

lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang

Universitas Sumatera Utara


23

dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Sofyan (2013) menyebutkan bahwa lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar

manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Maka dapat

disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada diluar

manusia dan dapat memengaruhinya dalam menjalankan pekerjaannya.

Sofyan (2013) berpendapat organisasi perlu diarahkan untuk menciptakan

lingkungan kerja yang mencakup rasa aman, nyaman, tentram, sehingga karyawan

mencapai perasaan puas dalam menyelesaikan pekerjaan didalam ruang kerjanya.

Lingkungan kerja memberi pengaruh yang sangat besar bagi kelancaran kegiatan

dalam perusahaan. Sekalipun lingkungan kerja tidak terlibat langsung dalam proses

produksi organisasi namun lingkungan berdampak langsung bagi karyawan yang

melaksanakan proses produksi. Salah satu cara meningkatkan efektivitas dan

produktivitas kerja adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik. Oleh

sebab itu sangatlah penting menciptakan lingkungan kerja yang memberikan

pengaruh positif terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan.

2.3.2 Dimensi Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2010) membagi lingkungan kerja menjadi dua yaitu:

1. Lingkungan Kerja Fisik

Keseluruhan keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja

yang dapat memengaruhi karyawan baik langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi atas dua kategori yaitu:

a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti:

ruangan, kursi, meja dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


24

b. Lingkungan umum atau lingkungan perantara, disebut juga lingkungan

kerja yang memengaruhi kondisi manusia seperti: temperatur,

pencahayaan, suara, kelembapan, sirkulasi udara dan sebagainya.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Keseluruhan keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik

hubungan dengan atasan maupun sesama rekan kerja, ataupun hubungan

dengan bawahan.

2.3.3 Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Kerja

Manusia akan mampu melakukan tugasnya dengan baik, yang pada

akhirnya akan meningkatkan efektivitasnya, jika didukung oleh lingkungan kerja

yang nyaman dan memadai. Lingkungan kerja dinyatakan baik bila manusia dapat

melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Ketidaknyamanan lingkungan kerja dapat berpengaruh buruk pada kinerja

manusia. Lingkungan kerja yang buruk dapat meningkatkan durasi pengerjaan

suatu aktivitas, memperlambat gerak karyawan dan pada akhirnya akan

menurunkan efisiensi dari aktivitas tersebut. Ada beragam faktor yang dapat

memengaruhi terciptanya lingkungan kerja yang ideal bagi manusia. Hadiguna

(2009) menguraikan beberapa faktor yang dapat memengaruhi terbentuknya

lingkungan kerja yaitu:

1. Temperatur/Suhu

Temperatur merupakan arus udara dengan kandungan kadar air tertentu dan

mengalir didalam ruang tertentu. Temperatur yang tidak normal akan

berpengaruh pada aspek fisiologi dan psikologi karyawan dalam ruangan

Universitas Sumatera Utara


25

tersebut. Kebutuhan akan temperatur normal pada suatu ruangan tidak

sama dengan ruangan yang lain. Hal ini didasarkan pada tingkat aktivitas

dan banyaknya karyawan yang berada dalam satu ruangan operasional

dalam organisasi.

2. Sirkulasi Udara

Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama dalam proses

metabolism. Udara dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara telah

berkurang dan bercampur dengan gas atau bau-bauan lainnya. Udara yang

kotor dapat dirasakan dengan sesaknya pernapasan yang akan berakibat fatal

pada kesehatan serta mempercepat terjadinya kelelahan.

3. Pencahayaan

Kemampuan manusia untuk melihat objek dengan jelas, cepat dan tanpa

kesalahan sangat dipengaruhi oleh tingkat pencahayaan. Pencahayaan yang

sesuai, tidak terlalu terang maupun terlalu gelap, sangat dibutuhkan untuk

mewujudkan lingkungan kerja yang baik demi tercapainya tujuan organisasi.

Pencahayaan yang optimum tergantung pada jenis pekerjaan dan keadaaan

pekerjaan yang dilakukan.

4. Kebisingan

Kebisingan adalah setiap suara atau bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki

pendengarnya. Kebisingan dapat menggaung ketenangan kerja, merusak

pendengaran dan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi. Pada tingkat yang

parah, kebisingan dapat menyebabkan kematian jika dialami terus-menerus.

Selanjutnya Sedarmayanti (2010) menyatakan beberapa faktor yang dapat

Universitas Sumatera Utara


26

memengaruhi terciptanya lingkungan kerja yang dikaitkan dengan kemampuan

karyawan, yaitu:

1. Pencahayaan di tempat kerja

Cahaya sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna memastikan

keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu pencahayaan haruslah

terang namun tidak menyilaukan. Pencahayaan tidak terbatas pada

penerangan listrik, namun juga penerangan matahari. Cahaya yang kurang

jelas atau terlalu menyilaukan dapat mengganggu penglihatan karyawan dan

menyebabkan kurangnya ketelitian dalam melaksanakan tugas.

2. Kebisingan ditempat kerja

Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki karena merupakan

gangguan terhadap seseorang. Dengan adanya kebisingan maka konsentrasi

dapat terganggu sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar.

Kebisingan juga dapat menyebabkan ksalahan komunikasi antar karyawan.

Kebisingan yang berlangsung lama dan terus menerus juga dapat berakibat

buruk bagi pendengaran, bahkan lebih jauh lagi dapat menyebabkan

kematian. Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa

menentukan tingkat gangguan terhadap manusia yaitu: (a) lamanya

kebisingan; (b) intensitas kebisingan; (c) frekuensi kebisingan

3. Getaran mekanis ditempat kerja

Getaran mekanis adalah getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang

sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan

akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis dapat menggangu tubuh

Universitas Sumatera Utara


27

karena ketidakteraturan baik dalam intensitas maupun fekuensinya. Secara

umum gerakan mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal:

a. Konsentrasi kerja yang terganggu.

b. Menyebabkan kelelahan karena secara tidak sadar, tubuh ikut bergerak.

c. Dapat menimbulkan penyakit seperti gangguan syaraf, peredaran darah

kurang lancer, ketegangan otot dan lain sebagainya.

4. Bau yang tidak sedap ditempat kerja

Bau-bauan yang tidak sedap dapat mengganggu kegiatan yang sedang

berlangsung. Selain itu, terlalu sering mencium babauan juga dapat

menurunkan kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk engatasi bau

mengganggu yang ada.

5. Keamanan ditempat kerja

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan sehingga mendorong semangat

kerja karyawan. Rasa aman yang dimaksud adalah keamanan barang pribadi

karyawan maupun kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Salah satu upaya

untuk mewujudkan kemanan adlah dengan mempekerjakan Satuan Petugas

Keamanan (SATPAM).

2.4 Kinerja

2.4.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan yang sesuai dengan perannya dalam

perusahaan (Rivai, 2010). Kinerja adalah pencapaian seseorang, tim atau unit

Universitas Sumatera Utara


28

kerja dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan sasaran yang ditargetkan

kepadanya (Ismail & Prawironegoro, 2009). Kinerja karyawan merupakan hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2011). Menurut Robbins (2015), Kinerja merupakan suatu hasil

yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang

berlaku untuk suatu pekerjaan.

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat

kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan

seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman

yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang

diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2011).

Sedangkan Wibowo (2014) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun, implementasi

kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan

memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi sikap dan

perilakunya dalam menjalankan kinerja.

Universitas Sumatera Utara


29

Berdasarkan beberapa teori dapat dinyatakan bahwa kinerja adalah

kemampuan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau

hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan

yang bersangkutan atau merupakan catatan perolehan yang dihasilkan dari fungsi

suatu pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu.

2.4.2 Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan

memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang

diperlakukan oleh organisasi, manajer, dan pekerja untuk berhasil. Manajemen kinerja

adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses.

Pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manjemen dalam

mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses

komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama

dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk

mencapai tujuan organisasi.

Ruky (2013) mengemukakan bahwa manajemen kinerja adalah berkaitan

dengan usaha, kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh

pimpinan organisasi (perusahaan), untuk merencanakan, mengarahkan dan

mengendalikan prestasi karyawan.

Sedarmayanti (2008) mengemukakan bahwa manajemen kinerja adalah

proses yang digunakan pengusaha untuk memastikan karyawan bekerja searah

dengan tujuan organisasi.

Manajemen kinerja adalah suatu pendekatan stratejik dan terintegrasi

Universitas Sumatera Utara


30

untuk menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan bagi bekerja di dalam

organisasi dan dengan mengembangkan kapabilitas tim dan individu pemberi

kontribusi. Manajemen kinerja adalah stratejik, dalam arti mengenai isu yang

lebih luas yang dihadapi perusahaan agar dapat berfungsi secara efektif dalam

lingkungan, dan dengan arah secara umum bertujuan untuk mencapai tujuan

jangka panjang.

2.4.3 Penilaian Kinerja

Sedangkan Simamora (2014) penilaian kinerja adalah proses yang dipakai

oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu pegawai.

Penilaian kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki pegawai yang tidak

melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Banyak organisasi berusaha

mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya.

Untuk itu sangat tergantung dari para pelaksanaannya, yaitu para pegawainya agar

mereka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi. Penilaian kinerja

adalah suatu sistem formal peninjauan dan evaluasi kinerja tugas individu atau

tim. Sistem tersebut memberi peluang kepada para karyawan untuk memanfaatkan

kelebihan-kelebihan mereka dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang

teridentifikasi, dan dengan demikian membantu mereka menjadi karyawan yang

lebih puas dan produktif (Mondy, 2009).

Menurut Handoko (2012), penilaian kinerja adalah usaha untuk

merencanakan dan mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga dapat

dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, penilaian prestasi kerja

juga merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan

Universitas Sumatera Utara


31

waktu yang lalu atau untuk memprediksi prestasi kerja waktu yang akan

datang dalam suatu organisasi.

Handoko (2012), menyebutkkan bahwa penilain kinerja terdiri dari 3

kriteria yaitu:

1. Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasarkan adanya target-

target dan ukurannya spesifik serta dapat diukur.

2. Penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaian perilaku-perilaku yang

berkaitan dengan pekerjaan.

3. Penilaian berdarakan judgement yatu penilaian yang berdasarkan kualitas

pekerjaan, kreativitas, semangat kerja, kepribadian, keramahan, integritas

pribadi serta kesadaran dan dapat dipercaya dalam menyelesaikan tugas.

2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

Anoraga (2009) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan seperti:

1. Kompensasi finansial

2. Disiplin kerja

3. Pendidikan

4. Keterampilan

5. Sikap etika kerja

6. Gizi dan kesehatan

7. Lingkungan

8. Teknologi

9. Motivasi

Universitas Sumatera Utara


32

Mathis dan Jackson (2011), mengatakan bahwa banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kinerjadari individu, tenaga kerja kemampuan mereka, motivasi,

dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan

hubungan mereka dengan organisasi.

2.4.5 Manfaat Penilaian Kinerja

Setiap pegawai dalam melaksanakan kewajiban atau tugas merasa bahwa

hasil kerja mereka tidak terlepas dari penilaian atasan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui kinerja

seorang pegawai.

Menurut Rivai (2010), manfaat penilaian kinerja adalah:

1. Manfaat bagi karyawan yang dinilai antara lain:

a. Meningkatkan motivasi.

b. Meningkatkan kepuasan kerja.

c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan.

d. Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas.

e. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.

2. Manfaat bagi penilai, antara lain:

a. Meningkatkan kepuasan kerja.

b. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan

kinerja karyawan.

c. Meningkatkan kepuasan kerja, baik dari para manajer ataupun karyawan.

d. Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan.

e. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan.

Universitas Sumatera Utara


33

3. Manfaat bagi perusahaan, antara lain :

a. Perbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan.

b. Meningkatkan kualitas komunikasi.

c. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.

d. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan

untuk masing-masing karyawan.

2.4.6 Unsur-unsur Penilaian Kinerja

Unsur-unsur yang digunakan dalam penelitian kinerja karyawan menurut

Hasibuan (2009) adalah sebagai berikut:

1. Prestasi. Penilaian hasil karja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan karyawan.

2. Kedisiplinan. Penilaian disiplin dalam memenuhi peraturan-peraturan yang

ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan

kepadanya.

3. Kreatifitas. Penilaian kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreatifitas untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

4. Bekerja sama. Penilaian kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama

dengan karyawan lain secara vertikal ataupun horizontal didalam maupun

diluar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.

5. Kecakapan. Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-

macam elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam

situasi manajemen.

Universitas Sumatera Utara


34

6. Tanggung jawab. Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggung

jawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dari hasil kerjanya, sarana dan

prasarana yang digunakan, serta perilaku pekerjaannya.

2.4.7 Dimensi Kinerja

Adapun dimensi-dimensi kinerja menurut Mathis dan Jackson (2011),

adalah sebagai berikut :

1. Kuantitas

Kuantitas merupakan junlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti:

a. Jumlah unit

b. Banyaknya hasil kerja

c. Efesiensi

2. Kualitas

Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi. Tingkat

dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sepurna dalam arti

menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun

memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari sutau aktivitas. Kualitas

kerja diukur sebagai berikut:

a. Keterampilan

b. Pengambilan Keputusan

c. Efektivitas

3. Keandalan

Keandalan merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang

disyaratkan dengan supervise minimum, seperti:

Universitas Sumatera Utara


35

a. Kemampuan

b. Pemanfaatan waktu

4. Kehadiran

Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan

jam kerja, seperti:

a. Tepat waktu

b. Kemangkiran kerja

5. Kemampuan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja

untuk bekerja bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu

tugas, dan berkomunikasi dengan rekan kerja dalam menyelesaikan

pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil

guna yang sebesar-besarnya.

Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
Nama
No Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Peneliti
1 Aryan dan Impact of Independen: Analisis regresi Motivasi dan
Amrinder Motivation and 1. motivation linier berganda pengakuan
(2016) Recognition on 2. Recognition berpengaruh positif
Employee’s dan signifikan
Performance: A terhadap kinerja
Study on Public Dependen: Karyawan.
and Private Employee
Sector Banks in performance
Punjab and
Haryana
2 Sriathi, Pengaruh Independen: Analisis regresi Kepemimpinan
Ayu Kepemimpinan 1. Kepemimpinan linier berganda transformasional,
(2015) Transformasional Transformasional lingkungan kerja
, Lingkungan 2. Lingkungan fisik dan
Kerja Fisik, dan Kerja kompensasi
Kompensasi berpengaruh positif
Terhadap Kinerja 3. Kompensasi signifikan terhadap
Karyawan pada kinerja karyawan.
Perusahaan Cok Dependen:
Konfeksi Kinerja
Denpasar

Universitas Sumatera Utara


36

Lanjutan Tabel 2.1


Nama
No Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Peneliti
3 Suwuh, The Influence of Independen: Analisis Kepemimpinan,
Meisy Leadership Style, 1. Discipline regresi linier motivasi, dan
(2015) Motivation, And 2. Motivation berganda didiplin memiliki
Work Discipline On 3. Discipline pengaruh positif
Employee dan signifikan
Performance At Dependen: terhadap kinerja
Bank Sulut KCP karyawan
Likupang Employee
performance
4 Thaief Effect of Training, Independen: Analisis Pelatihan,
dan Compensation and 1. Training regresi linier kompensasi dan
Priyono Work Discipline 2.Compensation berganda disiplin
(2015) against berpengaruh positif
3. Work discipline dan signifikan
Employee Job
Performance terhadap kinerja
Dependen: karyawan
Employee
performance
5 Harisa, Pengaruh Independen: Analisis Kompensasi,
Wika kompensasi, 1. Kompensasi regresi linier kepuasan kerja,
(2014) kepuasan kerja, 2. Kepuasan kerja berganda motivasi kerja dan
motivasi dan gaya gaya
kepemimpinan 3. Motivasi kepemimpinan
terhadap kinerja 4. Gaya berpengaruh positif
karyawan pada Kepemimpinan terhadap kinerja
perusahaan jasa karyawan
katering di daerah Dependen:
Istimewa Kinerja Karyawan
Yogyakarta

6 Larasati Pengaruh Motivasi Independen: Analisis Motivasi kerja


dan Kerja terhadap Motivasi Kerja regresi linier memiliki pengaruh
Gilang Kinerja Karyawan sederhana positif dan
(2014) Wilayah Telkom signifikan terhadap
Jabar Barat Utara Dependent: kinerja karyawan
(Witel Bekasi) Kinerja karyawan
7 Nanda, Analisis Pengaruh Independen: Analisis Motivasi kerja,
Lusy Motivasi Kerja, 1. Motivasi regresi linier pengendalian
(2014) Pengendalian 2.Pengendalian berganda internal, dan
Internal, dan internal komitmen
Komitmen organisasi
Organisasi 3.Komitmen berpengaruh positif
Terhadap Kinerja Organisasi dan signifikan
Karyawan terhadap kinerja
Dependen: karyawan.
Kinerja
8 Harlie, M Pengaruh Disiplin I ndependen: Analisis Disiplin kerja,
(2012) Kerja, Motivasi dan 1. Disiplin kerja regresi linier motivasi dan
Pengembangan 2. Motivasi berganda pengembangan
Karier terhadap karir memiliki
Kinerja Pegawai 3.Pengembangan hubungan positif
Negeri Sipil pada karir dan kuat searah
Pemerintah terhadap kinerja
Kabupaten Dependen: pegawai.
Tabalong di Kinerja Pegawai
Tanjung
Kalimantan
Selatan

Universitas Sumatera Utara


37

Lanjutan Tabel 2.1


Nama
No Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Peneliti
9 Hidayat, Pengaruh Independen: Analisis Linkungan kerja,
Zainul Linkungan kerja 1. Lingkungan kerja regresi linier disiplin kerja dan
(2012) dan disiplin kerja 2. Disiplin kerja berganda motivasi kerja
serta motivasi kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja 3. Motivasi kerja dan signifikan
karyawan terhadap kinerja
perusahaan daerah Dependen: karyawan
air minum Kinerja
kabupaten
Lumajang
10 Umar, Pengaruh Upah, Independen: Analisis Upah , motivasi
Akmal Motivasi Kerja, dan 1. Upah regresi linier kerja, dan
(2012) Kepuasan Kerja 2. Motivasi Kerja berganda kepuasan kerja
terhadap Kinerja berpengaruh positif
3. Kepuasan Kerja dan signifikan
Pekerja pada
Industri Manufaktur terhadap kinerja
di Kota Makassar Dependent:
Kinerja
11 Ziauddind The Impacts of Independen: Analisis Komitmen
an Ahmed Organizational Job performance regresi linier organisasional
(2012) Commitment on sederhana berpengaruh positif
Employee Job dan signifikan
Dependen: terhadap kinerja
Performance
Organizational karyawan
commitment
12 Riyadi, Pengaruh Independen: Analisis Kompensasi
Slamet Kompensasi 1. Kompensasi regresi linier finansial tidak
(2011) Finansial, Gaya finansial berganda mempengaruhi
Kepemimpinan, 2. Gaya kinerja, gaya
dan Motivasi Kerja kepemimpinan kepemimpinan dan
Terhadap Kinerja motivasi
Karyawan pada 3. Motivasi kerja berpengaruh positif
Perusahaan dan signifikan
Manufaktur di Jawa Dependen: terhadap kinerja
Timur Kinerja karyawan karyawan

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Uma Sakaran dalam Sugiyono (2010), kerangka konseptual

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah didefenisikan sebagai hal yang penting jadi dengan

demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah lainnya, sebuah pemahaman-

pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi

pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari

penelitian yang akan dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


38

1. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri

manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk

melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup perkerjaannya

(Faddillah, 2012). Motivasi berhubungan erat dengan keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuan–tujuannya. Faktor penting dalam

keberhasilan dan kelangsungan hidup organisasi atau lembaga adalah adanya

karyawan yang mau bekerja dan mampu serta mempunyai semangat kerja

yang tinggi. Dengan demikian diharapkan akan memberikan suatu hasil kerja

yang memuaskan.

2. Pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan

Disiplin kerja merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia

yang terpenting. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah perusahaan,

semakin tinggi kinerja yang akan dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan

yang baik, sulit bagi karyawan mencapai hasil yang optimal (Rivai, 2010).

3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Lingkungan kerja juga merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi efektivitas kerja. Lingkungan kerja merupakan segala

sesuatu yang berada disekitar karyawan yang mempegaruhi dirinya dalam

menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya

dalam suatu wilayah (Sofyan, 2013). Lingkungan kerja merupakan salah

satu faktor penting yang dapat mendukung peningkatan efektivitas kerja.

Lingkungan kerja yang aman dan mendukung dapat memberikan rasa

Universitas Sumatera Utara


39

nyaman pada karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

Motivasi

Disiplin Kinerja Karyawan

Lingkungan Kerja

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori-teori dan literatur yang relevan dan dijadikan acuan, belum berdasarkan

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis

merupakan jawaban teoritis terhadap jawaban rumusan masalah penelitian, belum

merupakan jawaban yang empirik (Sugiyono, 2011). Dari kerangka konseptual di

atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan di Siantar Hotel.

2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di

Siantar Hotel.

3. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

di Siantar Hotel.

Universitas Sumatera Utara


40

4. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di Siantar Hotel.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis,

analisis data, dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan

aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian data numeric. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh signifikan secara

satu-persatu dan secara bersama-sama antara motivasi, disiplin kerja dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Siantar Hotel.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Siantar Hotel, yang beralamat di Jl. W. R.

Supratman No. 3 Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar. Penelitian ini

dilakukan mulai bulan Oktober 2018.

3.3 Batasan Operasional Penelitian

Batasan operasional penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari

variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas

yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati

peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk

diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan operasional variabel

41
Universitas Sumatera Utara
42

yang diteliti adalah :

1. Variabel dependen : Kinerja Karyawan (Y)

2. Variabel Independen :

a. Motivasi (X1)

b. Disiplin Kerja (X2)

c. Lingkungan Kerja (X3)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti adalah:

1. Variabel Bebas (X)

a. Motivasi

Motivasi adalah suatu cara untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu.

b. Disiplin kerja

Disiplin kerja adalah prilaku pegawai yang sesuai dengan peraturan,

prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan

perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis

maupun yang tidak tertulis.

c. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baik fisik maupun

non fisik dalam suatu organisasi.

2. Variabel Terikat (Y)

a. Kinerja karyawan

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

Universitas Sumatera Utara


43

dengan tanggungjawab.

Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel
Definisi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel
Motivasi (X1) Keinginan 1. Motivasi 1. Tanggung jawab Likert
dalam diri Internal karyawan
pegawai 2. Melaksanakan tugas
Siantar Hotel 3. Mempunyai tujuan
yang yang jelas
menyebabkan
4. Perasaan senang
pegawai
bekerja
tersebut
bertindak untuk 5. Selalu berusaha
mencapai mengungguli
tujuan. 6. Mengutamakan
prestasi

2. Motivasi 1. Berusaha memenuhi


Eksternal kebutuhan
2. Mendapat pujian
3. Bekerja untuk
memperoleh insentif
4. Bekerja dengan
harapan mendapat
perhatian

Disiplin (X2) Kesediaan 1. Kehadiran 1. Ketepatan waktu Likert


pegawai pada 2. Jam kerja
Siantar Hotel
untuk
mematuhi 2. Norma 1. Berpakaian rapi
peraturan yang 2. Sopan
berlaku pada 3. Memahami aturan
Siantar Hotel.

3. Tanggung 1. Menyelesaikan
Jawab pekerjan tepat waktu

Lingkungan Segala sesuatu 1. Fisik 1. Temperatur Likert


Kerja (X3) yang ada 2. Pencahayaan
disekitar 3. Kebisingan
karyawan
4. Keamanan
Siantar Hotel
5. Aroma atau bau-
bauan

2. Nonfisik 1. Hubungan dengan


Atasan
2. Hubungan dengan
sesama karyawan

Universitas Sumatera Utara


44

Lanjutan Tabel 3.1


Definisi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel
Kinerja (Y) Hasil kerja 1.Kuantitas 1. Jumlah unit Likert
secara Kerja 2. Banyaknya hasil
kuantitas dan kerja
kualitas yang 3. Efisiensi
dicapai oleh
seorang 2.Kualitas 1. Keterampilan
pegawai Kerja 2. Pengambilan
Siantar Hotel keputusan
3. Efektivitas

3.Keandalan 1. Kemampuan
2. Pemanfaatan waktu

4.Kehadiran 1. Tepat waktu


2. Kemangkiran Kerja

5.Kemampu- 1. Komunikasi
an bekerja 2. Kerjasama tim
sama

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini digunakan skala Likert untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2010). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini,

maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak

setuju . Kriteria pengukuran dalam skala Likert dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2010)

Universitas Sumatera Utara


45

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Siantar Hotel adalah berjumlah

74 orang.

3.6.2 Sampel

Jenis Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

teknik nonprobability sampling atau menggunakan metode sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan pada Siantar Hotel yang berjumlah 74 orang.

3.7 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui

pemberian kuisioner maupun wawancara (interview). Pada penelitian ini data

primer yang dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuisioner yang

terstruktur yang diberikan langsung kepada karyawan Siantar Hotel Siantar.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain yang diolah

Universitas Sumatera Utara


46

untuk penelitian ini. Pada penelitian ini data diperoleh melalui studi dokumen

baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Kuisioner

Menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab sesuai

alternatif jawaban yang tersedia.

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung dan

memberikan beberapa pertanyaan kepada responden.

3. Studi dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen

yang dapat mendukung penelitian. Data tersebut didapat dari jurnal, buku,

dan informasi dari internet.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Suatu kuesioner dikatakan

valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menentukan nomor-nomor item yang

Universitas Sumatera Utara


47

valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment.

Kriteria penilaian uji validitas, adalah:

1. Apabila r hitung ≥ r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan

item kuesioner tersebut valid.

2. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan

item kuesioner tersebut tidak valid.

Uji validitas dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program

aplikasi program SPSS. Uji validitas dilakukan pada 30 orang karyawan di Siantar

Hotel cabang Parapat. Berikut adalah tabel hasil uji validitas:

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,820 0,3 Valid
2 P2 0,733 0,3 Valid
3 P3 0,856 0,3 Valid
4 P4 0,598 0,3 Valid
5 P5 0,514 0,3 Valid
6 P6 0,731 0,3 Valid
7 P7 0,678 0,3 Valid
8 P8 0,490 0,3 Valid
9 P9 0,634 0,3 Valid
10 P10 0,775 0,3 Valid
11 P11 0,605 0,3 Valid
12 P12 0,573 0,3 Valid
13 P13 0,744 0,3 Valid
14 P14 0,525 0,3 Valid
15 P15 0,625 0,3 Valid
16 P16 0,544 0,3 Valid
17 P17 0,583 0,3 Valid
18 P18 0,517 0,3 Valid
19 P19 0,684 0,3 Valid
20 P20 0,545 0,3 Valid
21 P21 0,766 0,3 Valid
22 P22 0,554 0,3 Valid
23 P23 0,743 0,3 Valid

Universitas Sumatera Utara


48

Lanjutan Tabel 3.3


No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
24 P24 0,648 0,3 Valid
25 P25 0,594 0,3 Valid
26 P26 0,502 0,3 Valid
27 P27 0,441 0,3 Valid
28 P28 0,664 0,3 Valid
29 P29 0,678 0,3 Valid
30 P30 0,490 0,3 Valid
31 P31 0,634 0,3 Valid
32 P32 0,775 0,3 Valid
33 P33 0,605 0,3 Valid
34 P34 0,573 0,3 Valid
35 P35 0,820 0,3 Valid
36 P36 0,707 0,3 Valid
37 P37 0,615 0,3 Valid
38 P38 0,648 0,3 Valid
39 P39 0,543 0,3 Valid
40 P40 0,485 0,3 Valid
41 P41 0,707 0,3 Valid
42 P42 0,591 0,3 Valid
43 P43 0,699 0,3 Valid
44 P44 0,640 0,3 Valid
45 P45 0,726 0,3 Valid
46 P46 0,653 0,3 Valid
47 P47 0,477 0,3 Valid
48 P48 0,795 0,3 Valid
49 P49 0,775 0,3 Valid
50 P50 0,609 0,3 Valid
51 P51 0,573 0,3 Valid
52 P52 0,744 0,3 Valid
53 P53 0,523 0,3 Valid
54 P54 0,610 0,3 Valid
55 P55 0,699 0,3 Valid
56 P56 0,640 0,3 Valid
57 P57 0,726 0,3 Valid
58 P58 0,653 0,3 Valid
59 P59 0,477 0,3 Valid
60 P60 0,795 0,3 Valid
61 P61 0,775 0,3 Valid
62 P62 0,523 0,3 Valid
63 P63 0,610 0,3 Valid

Universitas Sumatera Utara


49

Lanjutan Tabel 3.3


No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
64 P64 0,699 0,3 Valid
65 P65 0,640 0,3 Valid
66 P66 0,726 0,3 Valid
67 P67 0,653 0,3 Valid
68 P68 0,471 0,3 Valid
69 P69 0,821 0,3 Valid
70 P70 0,586 0,3 Valid
Sumber: Lampiran 2

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsisten dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2006).

Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Suatu

kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

software SPSS, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut (Situmorang, 2014):

1. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik

2. 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

3. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,980 70
Sumber: Lampiran 3

Pada 70 pertanyaan dengan nilai signifikansi 0,05 diketahui bahwa

koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesr 0,980. Maka, didapati

Universitas Sumatera Utara


50

pertanyaan reliable.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

tahap-tahap sebagai berikut:

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode menganalisis data dengan cara

menyusun, mengelompokkan dan menginterpretasikan data tersebut sehingga

diperoleh gambaran sebenarnya mengenai topik atau masalah yang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menguji berapa besar pengaruh variabel bebas (motivasi, disiplin

dan lingkungan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan) pada kinerja

karyawan pada Siantar Hotel. Adapun model persamaan regresi linier pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = β0 + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + ε

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

β0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

X1 = Variabel Motivasi

X2 = Variabel Disiplin

X3 = Variabel Lingkungan Kerja

ε = Standard Error

Universitas Sumatera Utara


51

3.11 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016).

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun

demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan

khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal

adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalua tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara


52

Untuk itu uji grafik yang telah dilakukan dilengkapi dengan uji statistik

dengan menggunakan uji Kolmogorov -Smirnov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan menggunakan hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Ha: Data residual tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat Asymp. Sig. (2-tailed).

Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan data residual

berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengematan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat

(dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas

tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

Universitas Sumatera Utara


53

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel indevenden

dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel

dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari

multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF

≤ 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada

multikolinearitas di antara variabel independen.

3.12 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya,

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H0

diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan yaitu:

3.12.1 Uji F (Uji Serempak)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen

(X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan

Universitas Sumatera Utara


54

(bersama-sama) terhadap variabel dependen (Y). Bentuk pengujiannya adalah

sebagai berikut:

H0: β1, β2, β3 = 0 , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.

Ha: Minimal satu βi, ≠ 0 , maka terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.

Kriteria penentuan keputusan:

1. H0 diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig F ≥ α = 5%.

2. Ha ditolak jika F hitung > F tabel atau sig F < α = 5%.

3.12.2 Uji T (Uji Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel dependen (X) secara parsial terhadap variasi variabel independen (Y).

Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0: βi ≤ 0 , maka tidak terdapat pengaruh parsial yang positif dan signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

Ha: βi > 0 , maka terdapat pengaruh parsial yang positif dan signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

Kriteria penentuan keputusan:

1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel atau sig t ≥ α = 5%.

2. Ha ditolak jika t hitung > t tabel atau sig t < α = 5%.

3.12.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisian determinasi digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan

Universitas Sumatera Utara


55

variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Nilai dari koefisien determinasi

(R2) adalah antara nol hingga satu. Jika nilai R2 semakin mendekati angka satu,

maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3) adalah

besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati

nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3) adalah

kecil terhadap variabel terikat (Y).

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Organisasi

Siantar Hotel Siantar, atau disebut dengan Hotel Siantar merupakan salah

satu hotel berbintang yang terletak di Jalan W. R. Supratman No. 03 Kecamatan

Siantar Barat Kota Pematang Siantar. Siantar Hotel Siantar merupakan hotel

berbintang tiga. Hotel ini didirikan pada Februari 1916 oleh Tuan DR. Ernist

Surbeck, Nyonya Lydia Rosa Otto Surbeck, dan Nyonya Hedwig Elise Surbeck,

yang ketiganya berkebangsaan Swiss. Para pendiri diatas tersebut mengangkat

Tuan Eugen Ralph Otto yaitu tidak lain merupakan suami dari Nyonya Lydia

Rosa Otto Surbeck sebagai Direktur Perseroan untuk mengoperasikan PT. Pabrik

Es Siantar, pembangkit Tenaga Listrik Sumatera Utara dan perusahaan hotel yang

menjadi cikal bakal Siantar Hotel Siantar. Saat ini, Siantar Hotel dipimpin oleh

Bapak Ir. Hendri Hutabarat sebagai Presiden Direktur serta Bapak Amran Sinaga

sebagai Manajer Siantar Hotel Siantar.

Siantar Hotel Siantar bergerak dibidang usaha dan jasa penginapan.

Adapun fasilitas yang ada didalamnya meliputi: Accomodation Features,

Restaurant, Ball Room, Meeting Room dan Recreation Facilities. Siantar Hotel

memiliki 74 orang Karyawan yang terbagi dalam tujuh (7) departemen yaitu:

Ruangan, engineering, personalia, akunting, makanan dan minuman, pemasaran

dan pembelian.PT. Siantar Hotel Siantar merupakan induk perusahaan Siantar

Hotel Siantar dan Siantar Hotel Parapat.

56
Universitas Sumatera Utara
57

4.1.2 Visi dan Misi Siantar Hotel Siantar

1. Visi:

Kami yang Pantas Melayani Anda

2. Misi:

a. Memiliki jaringan hotel terbaik yang ada di Sumatera Utara.

b. Memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada setiap konsumen

yang berkunjung.

c. Memberikan kesan yang tidak terlupakan bagi para tamu yang datang

kepada kami.

d. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan.

e. Memberikan pelayanan beraneka ragam sesuai dengan keinginan konsumen.

4.1.3 Logo Siantar Hotel Siantar

Gambar 4.1
Logo Siantar Hotel Siantar

4.1.4 Ruang Lingkup Perusahaan

Kegiatan usaha yang di lakukan oleh Siantar Hotel Siantar adalah:

1. Penyediaan jasa penginapan kepada para tamu yang ingin menginap di kota

Pematang Siantar. Dari keseluruhan jumlah kamar yang terdapat di Siantar

Hotel berjumlah 82 kamar dengan 6 tipe pilihan kamar bagi pengunjung.

Universitas Sumatera Utara


58

Yaitu, President Suite berjumlah 1 kamar, Executive berjumlah 11 kamar,

Deluxe berjumlah 22 kamar, Superior berjumlah 18 kamar, Standar Twin

berjumlah 16 kamar dan Standar Single yang berjumlah 14 kamar.

2. Penyediaan jasa pelayanan serta sarana dan prasarana tempat

sepertiAccomodation Features, Restaurant, Ball Room, Recreation

Facilities Meeting Room Service, Jasa Laundry, Kolam Renang, Pavilium,

hingga Pub.

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Pihak-pihak yang mengelola perusahaan diatur sedemikian rupa dalam

suatu struktur organisasi.Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar

tertentu yang menunjukkan hubungan satuan organisasi dan individu-individu

yang berada didalam suatu organisasi tersebut.

Melalui struktur organisasi, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab

setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas dan tegas, sehingga diharapkan setiap

satuan-satuan organisasi dapat bekerja bersama-sama secara harmonis. Dengan

adanya struktur organisasi yang baik, akan menetukan sukses tidaknya perusahaan

dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan dapat

berjalan secara efisien dan efektif.

Siantar Hotel Siantar dipimpin oleh seorang manajer yang ditunjuk oleh

Presiden Direktur (Presdir). Manager tersebut bertanggung jawab kepada Presdir.

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala manager dibantu oleh tujuh kepala

departemen, yaitu, Ruangan, Engineering, Personalia, Akunting, Makanan dan

Minuman, Pemasaran serta Pembelian. Adapun struktur organisasi sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


59

Information

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Siantar Hotel Siantar

Berdasarkan struktur tersebut, maka struktur organisasi yang di bentuk

adalah struktur lini fungsional. Struktur organisasi bentuk lini dapat dilihat dengan

adanya pelimpahan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang bergerak vertical

ke bawah dari pimpinan tertinggi (atasan) kepada unit-unit organisasi yang berada

di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung. Sedangkan struktur

fungsional dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas yang dilakukan menurut

fungsi-fungsinya sehingga terlihat dengan jelas tanggung jawab tiap bagian yang

akan memudahkan tiap bagian untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskripstif merupakan suatau metode analisis dimana data

yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

Universitas Sumatera Utara


60

interprestasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah

yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan (Sugiyono, 2012).

Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan

pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 70 butir pertanyaan yakni 20

butir pertanyaan untuk variabel motivasi (X1), 12 butir pertanyaan untuk variabel

disiplin (X2), 14 butir pertanyaan untuk variabel lingkungan kerja (X3) dan 24

butir pertanyaan untuk variabel kinerja (Y). Analisis deskriptif pada penelitian ini

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 74 orang responden karyawan Siantar

Hotel Siantar. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas

pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah

berdasarkan jenis kelamin dan usia.

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah responden Persentase
Laki-laki 51 68,9
Perempuan 23 31,1
Jumlah 74 100
Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karyawan Siantar Hotel Siantar

didominasi oleh karyawan berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 51 orang

(68,9%), sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 23 orang (31,1%).

Universitas Sumatera Utara


61

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih

dominan dibanding jumlah responden jenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan

Siantar Hotel Siantar bergerak di bidang jasa perhotelan, sebagaimana harusnya

jumlah pekerja yang dibutuhkan dan ditentukan oleh pihak manajemen lebih banyak

dilakukan oleh pihak laki-laki dibanding dengan pihak wanita.

4.2.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Tingkat Usia Responden Persentase (%)
1 18 – 30 20 27
2 31 – 43 45 60,8
3 44– 56 9 12,2
Jumlah 74 100
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui bahwa jumlah responden berusia 18-30

tahun sebanyak 20 orang (27%), jumlah responden berusia 31-43 tahun sebanyak

45 orang (60,8%) sedangkan jumlah responden yang berusia 44-56 tahun

sebanyak 9 orang (12,2%). Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berusia

31-43 memiliki jumlah yang paling dominan. Hal ini disebabkan oleh tingkat turn

over yang sangat sedikit yang didapati pada perusahaan ini, sehingga dapat

dikatakan para karyawan setia untuk bekerja pada Siantar Hotel Siantar.

4.3 Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang

dilihat dari distribusi frekuensi dan persentase, dari variabel motivasi, disiplin,

lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


62

1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Motivasi

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Motivasi
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,4 33 44,6 27 36,5 13 17,6 0 0 74 100
2 9 12,2 38 51,4 22 29,7 5 6,8 0 0 74 100
3 6 8,1 43 58,1 19 25,7 6 8,1 0 0 74 100
4 8 10,8 41 55,4 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
5 0 0 35 47,3 30 40,5 9 12,2 0 0 74 100
6 2 2,7 30 40,5 34 45,9 8 10,8 0 0 74 100
7 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
8 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
9 6 8,1 42 56,8 24 32,4 2 2,7 0 0 74 100
10 8 10,8 41 55,4 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
11 7 9,5 44 59,5 17 23 6 8,1 0 0 74 100
12 7 9,5 38 51,4 27 36,5 2 2,7 0 0 74 100
13 4 5,4 32 43,2 28 37,8 10 13,5 0 0 74 100
14 3 4,1 36 48,6 23 31,1 12 16,2 0 0 74 100
15 11 14,9 41 55,4 20 27 2 2,7 0 0 74 100
16 5 6,8 34 45,9 31 41,9 4 5,4 0 0 74 100
17 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
18 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
19 9 12,2 39 52,7 24 32,4 2 2,7 0 0 74 100
20 9 12,2 40 54,1 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan distribusi jawaban pada Tabel 4.3, diketahui:

a. Untuk pernyataan pertama “Saya merasa bersalah saat saya tidak melakukan

tanggung jawab saya”, dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden

menyatakan sangat setuju, 33 (44,6%) responden menyatakan setuju, 27

(36,5%) responden menyatakan kurang setuju, 13 (17,6%) responden

menyatakan tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa sebagian

besar responden merasa bersalah ketika tidak melakukan tanggug jawab.

b. Untuk pernyataan kedua “Apabila diperhadapkan dengan tugas yang sulit

maka saya akan mencari alternatif lain untuk dapat menyelesaikan tanggung

Universitas Sumatera Utara


63

jawab saya”, dari 74 responden, sebanyak 9 (12,2%) responden menyatakan

sangat setuju, 38 (51,4%) responden menyatakan setuju,, 22 (29,7%)

responden menyatakan kurang setuju dan 5 (6,8%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa sebagian besar karyawan

apabila diperhadapkan dengan tugas yang sulit akan mencari alternatif lain

untuk menyelasaikan tanggung jawab.

c. Untuk pernyataan ketiga “Saya senang dengan tugas yang diberikan

kepada saya”, dari 74 responden, sebanyak 6 (8,1%) responden

menyatakan sangat setuju, 43 (58,1%) responden menyatakan setuju, 19

(25,7%) responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan senang dengan tugas mereka.

d. Untuk pernyataan keempat “Saya berusaha menyelesaikan tugas tepat

waktu”, dari 74 responden, sebanyak 8 (10,8%) responden menyatakan

sangat setuju, 41 (55,4%) responden menyatakan setuju, 21 (28,4%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa

sebagian besar karyawan berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu.

e. Untuk pernyataan kelima “Saya bekerja keras untuk mendapatkan promosi

jabatan”, dari 74 responden, sebanyak 35 (47,3%) responden menyatakan

setuju, 30 (40,5%) responden menyatakan kurang setuju, dan 9 (12,2%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar karyawan bekerja keras untuk mendapatkan promosi, tetapi sebagian

Universitas Sumatera Utara


64

lagi bekerja keras bukan hanya untuk mendapatkan promosi.

f. Untuk pernyataan keenam “Saya punya keinginan untuk jadi pemimpin

di perusahaan ini”, dari 74 responden, sebanyak 2 (2,7%) responden

menyatakan sangat setuju, 30 (40,5%) responden menyatakan setuju, 34

(45,9%) responden menyatakan kurang setuju, 8 (10,8%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian

karyawan ingin menjadi pemimpin di perusahaan namun sebahagian lagi

tidak berkeinginan menjadi pemimpin.

g. Untuk pernyataan ketujuh “Saya merasa senang ketika melakukan

pekerjaan saya”, dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%) responden

menyatakan sangat setuju, 41 (55,4%) responden menyatakan setuju, 24

(32,4%) responden menyatakan kurang setuju, 6 (8,1%) responden

menyatakan kurang setuju. Berdasarkan hasil tersebut maka sebagian

besar karyawan setuju bahwa mereka merasa senang dengan ketika

melakukan pekerjaan mereka.

h. Untuk pernyataan kedelapan “Saya merasa tertekan ketika mendapat

tugas lebih” dari 74 responden, 1 (1,4%) responden menyatakan sangat

setuju, 35 (47,3%) responden menyatakan setuju, 31 (41,9%) responden

menyatakan kurang setuju, 7 (9,5%) responden menyatakan tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian karyawan merasa tertekan ketika

mendapat tugas lebih, tetapi sebahagian karyawan tidak tertekan dengan

tugas berlebih.

i. Untuk pernyataan kesembilan “Saya ingin terus berkembang”, dari 74

Universitas Sumatera Utara


65

responden, sebanyak 6 (8,1%) responden menyatakan sangat setuju, 42

(56,8%) responden menyatakan setuju, 24 (32,4%) responden

menyatakan kurang setuju, 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan Tabel 4.3 maka karyawan merasa bahwa mereka termotivasi

perlu terus berkembang.

j. Untuk pernyataan ke sepuluh “Saya ingin lebih baik dari rekan saya” dari

74 responden, sebanyak 8 (10,8%) responden menyatakan sangat setuju,

41 (55,4%) responden menyatakan setuju, 21 (28,4%) responden

menyatakan kurang setuju, 4 (5,4%) responden menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa sebahagian besar karyawan

ingin lebih baik dari rekan kerjanya.

k. Untuk pernyataan kesebelas “Saya ingin berprestasi melalui perusahaan

ini”, dari 74 responden, sebanyak 7 (9,5%) responden menyatakan sangat

setuju, 44 (59,5%) responden menyatakan setuju, 17 (23%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan ingin

memiliki prestasi di tempat mereka bekerja.

l. Untuk pernyataan kedua belas “Saya ingin menjadi yang terbaik di

perusahaan ini” dari 74 responden, sebanyak 7 (9,5%) responden

menyatakan sangat setuju, 38 (51,4%) responden menyatakan setuju, 27

(36,5%) responden menyatakan kurang setuju, 2 (2,7%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebahagian besar

karyawan ingin menjadi yang terbaik di perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


66

m. Untuk pernyataan “Saya bekerja unuk memenuhi kebutuhan saya”,

dari 74 responden, sebanyak 4 (5,4%) responden menyatakan sangat

setuju, 32 (43,2%) responden menyatakan setuju, 28 (37,8%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 10 (13,5%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian

karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan

sebahagian karyawan yang lain tidak.

n. Untuk pernyataan keempat belas “Saya bekerja dengan baik agar dapat

terus bekerja di perusahaan ini”, dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%)

responden menyatakan sangat setuju, 36 (48,6%) responden

menyatakan setuju, 23 (31,1%) responden menyatakan kurang setuju,

dan 12 (16,2%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebahagian karyawan bekerja dengan baik untuk

terus tetap bekerja di perusahaan.

o. Untuk pernyataan kelima belas “Atasan selalu memberi pujian ketika

saya mencapai target yang telah ditentukan”, dari 74 responden,

sebanyak 11 (14,9%) responden menyatakan sangat setuju, 41 (55,4%)

responden menyatakan setuju, 20 (27%) responden menyatakan kurang

setuju, dan 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa masih ada karyawan yang tidak menerima pujian

ketika sudah berhasil mencapai target.

p. Untuk pernyataaan keenam belas “Saya lebih bersemangat ketika

mendapat pujian”, dari 74 responden, sebanyak 5 (6,8%) responden

Universitas Sumatera Utara


67

menyatakan sangat setuju,34 (45,9%) responden menyatakan setuju, 31

(41,9%) responden menyatakan kurang setuju, dan 4(5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunujukkan bahwa sebahagian

karyawan termotivasi ketika mendapat pujian, tetapi sebahagian

karyawan lain tidak termotivasi dengan pujian.

q. Untuk pernyataan ketujuh belas “Bonus yang diberikan perusahaan sesuai

dengan prestasi kerja yang dilakukan” dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%)

responden menyatakan sangat setuju, 41 (55,4%) responden menyatakan

setuju, 24 (32,4%) responden menyatakan kurang setuju, 6 (8,1%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa

karyawan termotivasi ketika mereka diberi bonus.

r. Untuk pernyataan kedelapan belas “Insentif yang saya terima menambah

semangat saya ketika bekerja” dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%)

responden menyatakan sangat setuju, 35 (47,3%) responden menyatakan

setuju, 31 (41,9%) responen menyatakan kurang setuju, dan 7 (9,5%)

responden menyatakan tidak setuju. Dari hasil diatas menunjukkan

bahwa sebahagian karyawan termotivasi ketika diberi insentif, tetapi

sebahagian karyawan tidak termotivasi ketika tidak diberi insentif.

s. Untuk pernyataan kesembilan belas “Saya selalu mendapat perhatian

ketika mencapai target”, dari 74 responden, sebanyak 9 (12,2%)

responden menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan

setuju, 24 (32,4%) responden menyatakan kurang setuju, dan 2 (2,7%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para

Universitas Sumatera Utara


68

karyawan termotivasi ketika mendapat perhatian.

t. Untuk pernyataan kedua puluh “Perusahaan perduli atas prestasi kerja

yang saya capai”, dari 74 responden , sebanyak 9 (12,2%) responden

menyatakan sangat setuju, 40 (54,1%) responden menyatakan setuju, 21

(28,4%) responden menyatakan kurang setuju, 4 (5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunujukkan bahwa sebahagian

karyawan merasa perusahaan perduli dengan perstasi kerja mereka,

namun sebahagian karyawan lain tidak merasa perusahaan perduli

dengan prestasi kerja mereka.

2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Disiplin

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Disiplin
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 8 10,8 43 58,1 17 23,0 6 8,1 0 0 74 100
2 11 14,9 41 55,4 20 27,0 2 2,7 0 0 74 100
3 3 4,1 42 56,8 23 31,1 6 8,1 0 0 74 100
4 5 6,8 34 45,9 31 41,9 4 5,4 0 0 74 100
5 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
6 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
7 10 13,5 43 58,1 20 27,0 1 1,4 0 0 74 100
8 5 6,8 36 48,6 25 33,8 8 10,8 0 0 74 100
9 12 16,2 39 52,7 19 25,7 4 5,4 0 0 74 100
10 8 10,8 45 60,8 18 24,3 3 4,1 0 0 74 100
11 11 14,9 39 52,7 22 29,7 2 2,7 0 0 74 100
12 1 1,4 39 52,7 28 37,8 6 8,1 0 0 74 100
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan distribusi jawaban pada Tabel 4.4, diketahui:

a. Untuk pernyataan “Saya tidak pernah terlambat datang ke kantor”, dari

74 responden, sebanyak 8 (10,8%) responden menyatakan sangat setuju,

43 (58,1%) responden menyatakan setuju, 17 (23,0%) responden

Universitas Sumatera Utara


69

menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak

setuju. Dari hasil Tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas karyawan tidak

pernah datang terlambat.

b. Untuk pernyataan “Saya berusaha datang ke tempat kerja lebih awal

dari jadwal yang telah ditentukan”, dari 74 responden, sebanyak 11

(14,9%) responden menyatakan sangat setuju, 41 (55,4%) responden

menyatakan setuju, 20 (27,0%) responden menyatakan kurang setuju,

dan 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data

Tabel 4.4 terlihat bahwa karyawan berusaha datang lebih cepat dari

jadwal kantor.

c. Untuk pernyataan“Saya selalu pulang sesuai dengan jam kantor”, dari 74

responden, 3 (4,1%) responden menyatakan sangat setuju, 42 (56,8%)

responden menyatakan setuju, 23 (31,1%) responden menyatakan kurang

setuju, dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data Tabel

4.4 terlihat bahwa karyawan Siantar Hotel Siantar selalu pulang sesuai

jam kantor.

d. Untuk pernyataan “Pimpinan memberikan teguran kepada karyawan

yang terlambat”, dari 74 responden, 5 (6,8%) responden menyatakan

sangat setuju, 34 (45,9%) responden menyatakan setuju, 31 (41,9%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar karyawan

merasa akan mendapat teguran apabila mereka terlambat, namun

sebahagian karyawan lain merasa tidak akan mendapat teguran apabila

Universitas Sumatera Utara


70

datang terlambat.

e. Untuk pernyataan “Saya menggunakan seragam yang telah ditentukan

sesuai jadwal”, dari 74 responden, 3 (4,1%) responden menyatakan

sangat setuju, 41 (55,4%) responden menyatakan setuju, 24 (32,4%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden

menyatakan tidak setuju. Data Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebahagian

besar karyawan Siantar selalu mengenakan seragam sesuai jadwal.

f. Untuk pernyataan “Saya selalu berpakaian rapi dalam bekerja”, dari 74

responden, 1 (1,4) responden menyatakan sangat setuju, 35 (47,3%)

responden menyatakan setuju, 31 (41,9%) responden menyatakan kurang

setuju, dan 7 (9,5%) responden menyatakan tidak setuju. Data Tabel 4.4

menunjukkan bahwa sebahagian karyawan berpakaian rapi dalam

bekerja, namun sebahagian karyawan lain tidak memperhatikan kerapian

pakaian saat bekerja.

g. Untuk pernyataan “Saya selalu berusaha menggunakan tutur kata dan

perilaku yang baik”, dari 74 responden, 10 (13,5%) responden

menyatakan sangat setuju, 43 (58,1%) responden menyatakan setuju, 20

(27,0%) responden menyatakan kurang setuju, dan 1 (1,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menggunakan tutur kata yang baik.

h. Untuk pernyataan “Pimpinan akan menegur karyawan jika melakukan

kesalahan”, dari 74 responden, sebanyak 5 (6,8%) responden menyatakan

sangat setuju, 36 (48,6%) responden menyatakan setuju, 25 (33,8%)

Universitas Sumatera Utara


71

responden menyatakan kurang setuju, dan 8 (10,8%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar

karyawan merasa akan terkena teguran apabila melakukan kesalahan,

namun sebahagian karyawan lagi tidak merasa akan terkena teguran

ketika melakukan kesalahan.

i. Untuk pernyataan “Saya berusaha mengetahui aturan yang ada di

perusahaan”, dari 74 responden, sebanyak 12 (16,2%) reponden

menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan setuju, 19

(25,7%) responden menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Dari data Tabel 4.4 diketahui bahwa karyawan

sudah mengetahui aturan yang ada di perusahaan.

j. Untuk pernyataan “Saya melakukan tata tertib yang berlaku di

perusahaan”, dari 74 responden, sebanyak 8 (10,8%) responden

menyatakan sangat setuju, 45 (60,8%) responden menyatakan setuju,

18 (24,3%) responden menyatakan kurang setuju, dan 3 (4,1%)

responden menyatakan tidak setuju. Dari data diatas menunjukkan

mayoritas karyawan sudah mengikuti tata tertib perusahaan, namun

sebahagian karyawan yang lain tidak mengikuti tata tertib perusahaan.

k. Untuk pernyataan “Karyawan akan ditegur apabila tugas tidak selesai

tepat waktu”, dari 74 responden, sebanyak 11 (14,9%) responden

menyatakan sangat setuju, 39 (5,7%) responden menyatakan setuju, 22

(29,7%) responden menyatakan kurang setuju, dan 2 (2,7%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan akan

Universitas Sumatera Utara


72

ditegur apabila tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.

l. Untuk pernyataan “Saya melakukan tugas tanpa mengundur-

undurnya”, dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden

menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan setuju,

28 (37,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebahagian karyawan tidak ingin mengundur-undur penyelesaian

tugas, namun sebahagian karyawan lain masih mengundur-undur

pekerjaan yang diberikan.

3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Lingkungan Kerja

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Lingkungan Kerja
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 4 5,4 39 52,7 26 35,1 5 6,8 0 0 74 100
2 0 0 38 51,4 26 35,1 10 13,5 0 0 74 100
3 5 6,8 34 45,9 28 37,8 7 9,5 0 0 74 100
4 1 1,4 40 54,1 25 33,8 8 10,8 0 0 74 100
5 4 5,4 43 58,1 23 31,1 4 5,4 0 0 74 100
6 3 4,1 31 41,9 26 35,1 14 18,9 0 0 74 100
7 10 13,5 36 48,6 22 29,7 6 8,1 0 0 74 100
8 5 6,8 44 59,5 18 24,3 7 9,5 0 0 74 100
9 6 8,1 43 58,1 20 27,0 5 6,8 0 0 74 100
10 1 1,4 34 45,9 29 39,2 10 13,5 0 0 74 100
11 5 6,8 42 56,8 24 32,4 3 4,1 0 0 74 100
12 7 9,5 41 55,4 21 28,4 5 6,8 0 0 74 100
13 1 1,4 35 47,3 30 40,5 8 10,8 0 0 74 100
14 9 12,2 39 52,7 23 31,1 3 4,1 0 0 74 100
Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan distribusi jawaban pada Tabel 4.5, diketahui:


a. Untuk pernyataan “Sirkulasi di ruang kerja saya cukup baik”, dari 74

responden, sebanyak 4 (5,4%) responden menyatakan sangat setuju, 39

Universitas Sumatera Utara


73

(52,7%) responden menyatakan setuju, 26 (35,1%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 5 (6,8%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan merasa sirkulasi udara

mereka sudah baik, tapi sebahagian lagi merasa sirkulasi udara di ruangan

kerja belum baik.

b. Untuk pernyataan “Suhu ruangan tempat kerja saya bekerja sejuk”, dari

74 responden, sebanyak 38 (51,4%) responden menyatakan setuju, 26

(35,1%) responden menyatakan kurang setuju, dan 10 (13,5%) responden

menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.5 menunjukkan bahwa

sebahagian besar karyawan merasa suhu ruangan tempat kerja mereka

sudah sejuk, namun sebahagian karyawan merasa suhu ruangan mereka

belum sejuk.

c. Untuk pernyataan “Pencahayaan yang baik membantu saya dalam

menyelesaikan tugas saya”, dari 74 responden, sebanyak 5 (6,8%)

responden menyatakan sangat setuju, 34 (45,9%) responden menyatakan

setuju, 28 (37,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 7 (9,5%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebahagian karyawan merasa pencahayaan yang baik membantu dalam

menyelesaikan tugas.

d. Untuk pernyataan “Pencahayaan di ruang kerja saya baik”, dari 74

responden, sebanyak 1 (1,4%) responden menyatakan sangat setuju,

40 (54,1%) responden menyatakan setuju, 25 (33,8%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 8 (10,8%) responden menyatakan tidak

Universitas Sumatera Utara


74

setuju. Dari data Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebahagian karyawan

merasa bahwa pencahayaan di ruang kerja mereka sudah baik, namun

sebahagian karyawan lain merasa pencahayaan ruangan belum baik.

e. Untuk pernyataan “Tempat kerja saya memiliki tingkat kekedapan

suara yang baik”, dari 74 responden, sebanyak 4 (5,4%) responden

menyatakan sangat setuju, 43 (58,1%) responden menyatakan setuju,

23 (31,1%) responden menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%)

responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data Tabel 4.5

tersebut sebahagian besar karyawan merasa kekedapan suara tempat

kerja mereka baik.

f. Untuk pernyataan “Saya lebih fokus bekerja ketika ruangan saya tidak

bising”, dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%) responden menyatakan

sangat setuju, 31 (41,9%) responden menyatakan setuju, 26 (35,1%)

responden menyatakan kurang setuju dan 14 (18,9%) responden

menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.5 diketahui bahwa sebahagian

karyawan merasa bahwa tidak terganggu dengan suara bising ketika

bekerja, namun sebahagian karyawan lain merasa terganggu ketika ada

suara bising saat bekerja.

g. Untuk pernyataan “Saya tidak khawatir meninggalkan barang pribadi

saya di tempat kerja, dari 74 responden, sebanyak 10 (13,5%)

responden menyatakan sangat setuju, 36 (48,6%) responden

menyatakan setuju, 22 (29,7%) responden menyatakan kurang setuju,

dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.5

Universitas Sumatera Utara


75

diketahui bahwa karyawan merasa tenang ketika meninggalkan barang

pribadi mereka.

h. Untuk pernyataan “Saya merasa aman walaupun bekerja pada shift

malam”, dari 74 responden, sebanyak 5 (5,8%) responden menyatakan

sangat setuju, 44 (59,5%) responden menyatakan setuju, 18 (24,3%)

responden menyatakan kurang setuju dan 7 (9,5%) responden

menyatakan tidak setuju. Dari data Tabel 4.5 terlihat bahwa karyawan

merasa aman di lingkungan kerja mereka.

i. Untuk pernyataan “Tempat kerja saya bebas dari bau tidak sedap”, dari

74 responden, sebanyak 6 (8,1%) responden menyatakan sangat setuju,

43 (58,1%) responden menyatakan setuju, 20 (27%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 5 (6,8%) responden menyatakan tidak

setuju. Dari data Tabel 4.5 diketahui bahwa lingkungan kerja karyawan

bebas dari bau tidak sedap.

j. Untuk pernyataan “Saya nyaman dalam bekerja karena ruangan kerja

saya berbau harum, dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden

menyatakan sangat setuju, 34 (45,9%) responden menyatakan setuju,

29 (39,2%) responden menyatakan kurang setuju, dan 10 (13,5%)

responden menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.5 diketahui

bahwa karyawan merasa kurang nyaman bekerja karena ruangan kerja

mereka tidak berbau harum.

k. Untuk pernyataan “Saya memiliki Komunikasi yang baik dengan atasan

saya”, dari 74 responden, sebanyak 5 (6,8%) responden menyatakan

Universitas Sumatera Utara


76

sangat setuju, 42 (56,8%) responden menyatakan setuju, 24 (32,4%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 3 (4,1%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebahagian

karyawan memiliki hubungan yang baik dengan atasan.

l. Untuk pernyataan “Saya bersikap ramah kepada seluruh pimpinan saya”,

dari 74 responden, sebanyak 7 (9,5%) responden menyatakan sangat

setuju, 41 (55,4%) responden menyatakan setuju, 21 (28,4%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 5 (6,8%) responden menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan bersikap

ramah kepada pimpinan.

m. Untuk pernyataan “Saya mengenal seluruh pekerja yang ada” dari 74

responden, sebanyak 1 (1,4%) responden menyatakan sangat setuju, 35

(47,3%) responden menyatakan setuju, 30 (40,5%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 8 (10,8%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data

tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebahagian karyawan tidak mengenal seluruh

karyawan yang ada di perusahaan, namun sebahagian karyawan lain

mengenal seluruh karyawan yang ada di perusahaan.

n. Untuk pernyataan “Saya bekerja sama dengan semua pekerja lainnya”,

dari 74 responden, sebanyak 9 (12,2%) responden menyatakan sangat

setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan setuju, 23 (31,1%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 3 (4,1%) responden menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bekerja

samadengan semua karyawan yang ada di perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


77

4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Karyawan
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 2 2,7 45 60,8 23 31,1 4 5,4 0 0 74 100
2 3 4,1 46 62,2 19 25,7 6 8,1 0 0 74 100
3 2 2,7 42 56,8 28 37,8 2 2,7 0 0 74 100
4 1 1,4 35 47,3 28 37,8 10 13,5 0 0 74 100
5 0 0 38 51,4 24 32,4 12 16,2 0 0 74 100
6 7 9,5 44 59,5 21 28,4 2 2,7 0 0 74 100
7 4 5,4 34 45,9 32 43,2 4 5,4 0 0 74 100
8 3 4,1 40 54,1 25 33,8 6 8,1 0 0 74 100
9 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
10 1 1,4 45 60,8 26 35,1 2 2,7 0 0 74 100
11 4 5,4 44 59,5 22 29,7 4 5,4 0 0 74 100
12 1 1,4 46 62,2 21 28,4 6 8,1 0 0 74 100
13 3 4,1 46 62,2 23 31,1 2 2,7 0 0 74 100
14 3 4,1 39 52,7 26 35,1 6 8,1 0 0 74 100
15 2 2,7 36 48,6 31 41,9 5 6,8 0 0 74 100
16 2 2,7 41 55,4 24 32,4 7 9,5 0 0 74 100
17 1 1,4 34 45,9 31 41,9 8 10,8 0 0 74 100
18 10 13,5 42 56,8 20 27 2 2,7 0 0 74 100
19 1 1,4 39 52,7 25 33,8 9 12,2 0 0 74 100
20 3 4,1 47 63,5 18 24,3 6 8,1 0 0 74 100
21 4 5,4 48 64,9 18 24,3 4 5,4 0 0 74 100
22 7 9,5 42 56,8 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
23 1 1,4 38 51,4 28 37,8 7 9,5 0 0 74 100
24 3 4,1 39 52,7 28 37,8 4 5,4 0 0 74 100
Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan distribusi jawaban pada Tabel 4.6, diketahui:


a. Untuk pernyataan “Pekerjaan tambahan yang dibebankan kepada saya

menjadi hambatan saya dalam menyelesaikannya”, dari 74 responden,

sebanyak 2 (2,7%) responden menyatakan sangat setuju, 45 (60,8%)

responden menyatakan setuju, 23 (31,1%) responden menyatakan kurang

setuju, dan 4 (5,4%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan merasa terbeban dengan

Universitas Sumatera Utara


78

tugas tambahan mereka, namun sebahagian karyawan tidak merasakan

hal tersebut.

b. Untuk pernyataan “Saya mampu mengerjakan tugas sesuai dengan

jumlah yang ditentukan”, dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%) respnde

menyatakan sangat setuju, 46 (62,2%) responden menyatakan setuju, 19

(25,7%) responden menyatakan kurang setuju dan 6 (8,1%) responden

menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data tabel 4.6 terlihat bahwa

karyawan Siantar Hotel mampu menyelesaikan setiap tugas yang di

berikan kepada mereka.

c. Untuk pernyataan “Hasil kerja saya sesuai dengan kemampuan saya”,

dari 74 responden, sebanyak 2 (2,7%) responden menyatakan sangat

setuju, 42 (56,8%) responden menyatakan setuju, 28 (37,8%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 2 (2,7%) responden menyatakan tidak

setuju. Dari data tabel 4.6 terlihat bahwa sebahagian besarkinerja

karyawan sesuai kemampuan mereka, tetapi masih ada karyawan yang

belum mencapai hasil kerja yang baik.

d. Untuk pernyataan “Jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya dapat

saya selesaikan sesuai dengan prosedur standart kerja yang diteteapkan”,

dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden menyatakan sangat

setuju, 35 (47,3%) responden menyatakan setuju, 28 (37,8%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 10 (13,5%) responden menyatakan tidak

setuju. Berdasarkan data tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar

karyawan dalam menyelesaikan tugasnya belum sesuai dengan standar

Universitas Sumatera Utara


79

prosedur yang ditetapkan, namun sebahagian besar karyawan lain

menyelesaikan tugas sesuai dengan standar kerja.

e. Untuk pernyataan “Saya langsung melakukan pekerjaan yang telah

diberikan” dari 74 responden, sebanyak 38 (51,4%) responden

menyatakan setuju, 24 (32,4%) responden menyatakan kurang setuju, dan

12 (16,2%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.6

menunjukkan bahwa karyawan mengerjakan tugas yang diberikan

dengan cepat, namun sebahagian karyawan lainnya tidak langsung

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

f. Untuk pernyataan “Saya mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan

pekerjaaan sesuai dengan waktu yang ditentukan” dari 74 responden,

sebanyak 7 (9,5%) responden menyatakan sangat setuju, 44 (59,5%)

responden menyatakan setuju, 21 (28,4%) responden menyatakan kurang

setuju, 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data

tabel 4.6 diketahui sebahagian besar karyawan menyelesaikan tugas

sesuai dengan waktu yang diberikan, namun masih ada karywan yang

tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

g. Untuk pernyataan “Saya dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan

teliti” dari 74 responden, sebanyak 4 (5,4%) responden menyatakan

sangat setuju, 34 (45,9%) responden menyatakan setuju, 32 (43,2%)

responden menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden

menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.6 diketahui bahwa sebahagian

karyawan menyelesaikan tugasnya denga teliti, namun sebahagian

Universitas Sumatera Utara


80

karyawan lagi tidak menyelesaikan tugas dengan teliti.

h. Untuk pernyataan “Hasil pekerjaan saya sesuai dengan target yang

ditentukan perusahaan” dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%) responden

menyatakan sangat setuju, 40 (54,1%) responden menyatakan setuju, 25

(33,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian kinerja

karyawaan mencapai target yang ditentukan perusahaan, tetapi masih ada

kinerja karyawan yang belum mencapai target..

i. Untuk pernyataan “Saya dapat mengambil keputusan-keputusan penting

yang dibebankan kepada saya”, dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%)

responden menyatakan sangat setuju, 35 (47,3%) responden menyatakan

setuju, 31 (41,9%) responen menyatakan kurang setuju, dan 7 (9,5%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian

besar karyawan belum dapat mengambil keputusan penting dalam tugasnya,

namun sebahagian karyawan lain mampu mengambil keputusan penting saat

menyelesaikan tugasnya.

j. Untuk pernyataan “Saya selalu membuat keputusan yang bijak untuk

menyelesaikan pekerjaan saya” dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%)

responden menyatakan sangat setuju, 45 (60,8%) responden

menyatakan setuju, 26 (35,1%) responden menyatakan kurang setuju,

dan 2 (2,7%0 responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan dapat mengambil

keputusan yang bijak saat menyelesaikan pekerjaannya.

Universitas Sumatera Utara


81

k. Untuk pernyataan “ Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik” dari 74

responden, sebanyak 4 (5,4%) responden menyatakan sangat setuju, 44

(59,5%) responden menyatakan setuju, 22 (29,7%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa sebahagian besar karyawan

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

l. Untuk pernyataan “Saya mampu menjaga hubungan kerja yang efektif” dari

74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden menyatakan sangat setuju, 46

(62,2%) responden menyatakan setuju, 21 (28,4%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan menjaga hubungan kerja

efektif di lingkungan kerja mereka.

m. Untuk pernyataan “Saya mampu menyelesaikan tugas yang menjadi

tanggung jawab saya sesuai dengan waktu yang ditentukan” dari 74

responden, sebanyak 3 (4,1%) responden menyatakan sangat setuju, 46

(62,2%) responden menyatakan setuju, 23 (31,1%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data

tabel 4.6 diketahui bahwa sebahagian besar karyawan mengerjakan

tanggung jawabnya sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun masih ada

karyawan yang tidak mengerjakan tanggung jawab sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

n. Untuk pernyataan “Saya dapat melakukan pekerjaan dengan kemampuan

dan pengalaman yang saya miliki”, dari 74 responden, sebanyak 3 (4,1%)

Universitas Sumatera Utara


82

responden menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan

setuju, 26 (35,1%) responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%)

responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian

besar karyawan sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan

kemampuan dan pengalaman mereka, namun sebahagian besar lagi

karyawan tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan

dan pengalaman mereka.

o. Untuk pertanyaan “Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk

mengerjakan pekerjaan agar cepat selesai” dari 74 responden, sebanyak 2

(2,7%) responden menyatakan sangat setuju, 36 (48,6%) responden

menyatakan setuju, 31 (41,9%) responden menyatakan kurang setuju, dan 5

(6,8%) responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data diatas dapat

diketahui sebahagian besar karyawan sudah memanfaatkan waktu luangnya

dengan baik, namun sebahagian karyawan lain tidak memanfaatkan waktu

luangnya dengan baik.

p. Untuk pernyataan “Saya menggunakan waktu luang saya untuk mempelajari

tugas-tugas yang diberikan kepada saya”, dari 74 responden, sebanyak 2

(2,7%) responden menyataka sangat setuju, 41 (55,4%) responden

menyatakan setuju, 24 (32,4%) responden menyatakan kurang setuju dan 7

(9,5%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.6 diketahui

bahwa sebahagian besar karyawan sudah memanfaatkan waktu luang

mereka untuk mempelajari tugas-tugas yang diberikan.

q. Untuk pernyataan “Saya yakin dapat hadir tepat waktu”, dari 74 responden,

Universitas Sumatera Utara


83

sebanyak 1 (1,4%) responden menyatakan sangat setuju, 34 (45,9%)

responden menyatakan setuju, 31 (41,9%) responden menyatakan kurang

setuju dan 8 (10,8%) responden menyatakan. Tidak setuju. Dari data

tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebahagian besar karyawan tidak yakin

dapat datang tepat waktu, namun sebahagian karyawan lain juga yakin

bisa datang tepat waktu.

r. Untuk pernyataan “Saya bekerja sesuai waktukerja perusahaan” dari 74

responden, sebanyak 10 (13,5%) responden menyatakan sangat setuju, 42

(56,8%) responden menyatakan setuju, 20 (27%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 2 (2,7%) responden menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan data tabel 4.6 terlihat bahwa mayoritas karyawan bekerja

sesuai jam kerja perusahaan, namun masih juga ada karyawan yang tidak

bekerja sesuai jam kerja.

s. Untuk pernyataan “saya akan meminta izin saat ada keperluan pribadi

pada saat jam kerja” dari 74 responden, sebanyak 1 (1,4%) responden

menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%) responden menyatakan setuju,

25 (33,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 9 (12,2%)

responden menyatakan tidak setuju. Dari data tabel 4.6 terlihat bahwa

sebahagian besar karyawan akan meminta izin saat ada keperluan

pribadi pada jam kerja, namun sebahagian karyawan lain tidak

menjalankan aturan perizinan yang berlaku.

t. Untuk pernyataan “Saya akan selalu hadir saat jam kerja”, dari 74

responden, sebanyak 3 (4,1%) responden menyatakan sangat setuju, 47

Universitas Sumatera Utara


84

(63,5%) responden menyatakan setuju, 18 (24,3%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 6 (8,1%) responden menyatakan tidak

setuju. Dari data tabel 4.6 terlihat bahwa sebahagian besar karyawan

tidak ada yang mangkir saat jam kerja, namun masih ada karyawan

yang mangkir pada saat jam kerja.

u. Untuk pernyataan “Saya dapat berkomunikasi dengan baik kepada rekan

kerja” dari 74 responden, sebanyak 4 (5,4%) responden menyatakan sangat

setuju, 48 (64,9%) responden menyatakan setuju, 18 (24,3%) responden

menyatakan kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden menyatakan tidak

setuju. Berdasarkan data tabel 4.6 terlihat bahwa sebahgaian besar karyawan

dapat berkomunikasi dengan baik kepada rekan kerjanya.

v. Untuk pernyataan “Saya menjaga hubungan dengan atasan saya” dari 74

responden, sebanyak 7 (9,5%) responden menyatakan sangat setuju, 42

(56,8%) responden menyatakan setuju, 21 (28,4%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden menyatakan tidak setuju. Dari data

tabel 4.6 terlihat bahwa sebahagian besar karyawan sudah menjaga

hubungan yang baik dengan atasannya.

w. Untuk pernyataan “Saya melakuka kerja sama dengan rekan kerja agar

pekerjaan saya dapat berjalan dengan baik” dari 74 responden, sebanyak 1

(1,4%) responden menyatakan sangat setuju, 38 (51,4%) responden

menyatakan setuju, 28 (37,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 7

(9,5%) responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data tabel 4.6

terlihat bahwa sebahagian besar karyawan saling bekerja sama dalam

Universitas Sumatera Utara


85

menyelesaikan pekerjaan namun sebahagian karyawan lain menyelesaikan

pekerjaannya secara mandiri.

x. Untuk pernyataan “Saya senang bekerja dalam tim” dari 74 responden,

sebanyak 3 (4,1%) responden menyatakan sangat setuju, 39 (52,7%)

responden menyatakan setuju, 28 (37,8%) responden menyatakan

kurang setuju, dan 4 (5,4%) responden menyatakan tidak setuju. Dari

data tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebahagian besar karyawan

senang bekerja dalam tim, namun masih ada karyawan yang lebih suka

bekerja secara mandiri.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.7
Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000

a. Dependent Variable: kinerja karyawan


Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 4.7 dapat dirumuskan model

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

𝑌 = 7,449 + 0,208X1 + 0,805X2 + 0,561X3 + ɛ

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta (β0) =7,449. Ini menunjukkan tingkat konstanta, dimana jika

Universitas Sumatera Utara


86

variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2) dan lingkungan kerja (X 3)

terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan pada Siantar Hotel

sebesar 7,449.

2. Koefisien (β1) = 0,208. Ini menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1)

berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata

lain, jika variabel Motivasi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja

karyawan Siantar Hotel akan bertambah sebesar 0,208 dengan asumsi

variabel lain tetap.

3. Koefisien (β2) = 0,805. Ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X2)

berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain, jika

variabel disiplin kerja meningkat satu satuan, maka kinerja karyawan Siantar

Hotel akan meningkat sebesar 0,805 dengan asumsi variabel lain tetap.

4. Koefisien (β3) = 0,561. Ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja

(X3) berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata

lain, jika variabel lingkungan kerja meningkat satu satuan, maka kinerja

karyawan Siantar Hotel Siantar akan meningkat sebesar 0,561 dengan asumsi

variabel lain tetap.

4.5 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016)

a. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Uji Normalitas pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.3:

Universitas Sumatera Utara


87

Sumber : Lampiran 11
Gambar 4.3
Histogram Uji Normalitas

Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram di atas

menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi

normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak melenceng ke

kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi

secara normal.

b. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot

Uji Normalitas dengan pendekatan Grafik Normal Probability Plot dapat

dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Sumber :Lampiran 12
Gambar 4.4
P-Plot Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara


88

Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik tersebut,

dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang

normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar

sumbu diagonal dari grafik. Namun untuk lebih memastikan bahwa

data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan

uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

c. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah

0,200, ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5% (0,05). Oleh karena

itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa

variabel residual berdistribusi normal.

Tabel 4.8
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 74
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,96476210
Most Extreme Differences Absolute ,071
Positive ,053
Negative -,071
Test Statistic ,071
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Lampiran 13

Universitas Sumatera Utara


89

2. Uji Heteroskedastisitas

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu:

a. Metode Grafik

Dari hasil Uji Heteroskedastisitas diatas grafik ScatterPlot yang disajikan

pada Gambar 4.5, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Sumber : Lampiran 14
Gambar 4.5
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

b. Uji Glejser

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut

(Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat

kepercayaan 5%, jadi disimpulkan model regresi tidak menunjukkan

adanya heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


90

Tabel 4.9
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1(Constant) -,397 1,788 -,222 ,825

motivasi ,025 ,061 ,121 ,417 ,678

disiplin kerja ,124 ,094 ,368 1,314 ,193

lingkungan kerja -,108 ,076 -,383 -1,418 ,161

a. Dependent Variable: Absut


Sumber: Lampiran 15

3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients t Sig. Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031 ,161 6,228

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000 ,173 5,766

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000 ,186 5,369

a. Dependent Variable: kinerja karyawan


Sumber: Lampiran 16

Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui:

a. Nilai VIF dari variable motivasi, disiplin dan lingkungan kerja lebih kecil

atau dibawah 10 (VIF<10), ini berarti tidak terdapat multikolineritas

antar variable independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari variable motivasi, disiplin dan lingkungan kerja

lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance >0,1) ini berarti tidak terdapat

multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.

Universitas Sumatera Utara


91

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji 𝑭)

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai F hitung adalah 271,947 dan nilai

F tabel adalah 2,74. Karena nilai F hitung, yakni 20,975, lebih besar dibandingkan

F tabel 2,74, maka variabel motivasi, disiplin dan lingkungan kerja secara

bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap

kinerja karyawan. Atau diketahui nilai Sig 0,000 < 0,05, variabel motivasi disiplin

dan lingkungan kerja secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan

(secara statistika) terhadap kinerja karyawan.

Tabel 4.11
Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝑭
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 3284,361 3 1094,787 271,947 ,000

Residual 281,801 70 4,026

Total 3566,162 73

a. Dependent Variable: kinerja karyawan


b. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi
Sumber : Lampiran 17

4.6.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji-t)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa:

1. Variabel motivasi adalah 2,207 dengan tingkat signifikansi 0.031 dan nilai

ttable pada α 5% adalah 1,66. Variabel motivasi berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan Siantar Hotel Siantar. Hal ini

terlihat dari nilai signifikansi 0.031< 0.05. Nilai thitung (2,207) > ttabel 1,66

artinya jika variabel motivasi tidak dimaksimalkan dengan baik maka

kemungkinan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Maka kesimpulannya

Universitas Sumatera Utara


92

H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Variabel disiplin kerja adalah 5,514 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan

nilai ttabel pada α 5% adalah 1.66. Variabel disiplin kerja berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi penjualan pada Siantar

Hotel Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000< 0.05. Nilai thitung

(5,514)>ttabel (1.66) artinya jika variabel disiplin kerja tidak dimaksimalkan

dengan baik maka kemungkinan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Maka

kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Variabel lingkungan kerja adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan

nilai ttabel pada α 5% adalah 1.66. Variabel lingkungan kerja berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi penjualan pada

Siantar Hotel Siantar.Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000< 0.05. Nilai

thitung (4,737) > ttabel (1.66) artinya jika variabel lingkungan kerja tidak

dimaksimalkan dengan baik maka kemungkinan akan mempengaruhi kinerja

karyawan. Maka kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.12
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝒕)
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000

a. Dependent Variable: kinerja karyawan


Sumber : Lampiran 18

Universitas Sumatera Utara


93

4.6.3 Analisis Koefisien Determinansi (R²)

Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


R R Square
Model Square Estimate
a
1 ,960 ,921 ,918 2,00642

a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi


b. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber : Lampiran 19

Berdasarkan Tabel 4.12, nilai koefisien determinasi 𝑅 2 terletak pada

kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 𝑅 2 = 0,918. Nilai

tersebut berarti variabel motivasi disiplin dan lingkungan kerja secara bersama-

sama mempengaruhi kinerja karyawansebesar 91,8%, sisanya 8,2% dipengaruhi

oleh faktor lain.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variable motivasi

(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Siantar

Hotel Siantar, artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka kinerja

karyawan akan meningkat.

Berdasarkan distribusi jawaban responden, pengaruh motivasi terhadap

kinerja karyawan rendah, artinya motivasi yang dimiliki karyawan di dalam

perusahaan menimbulkan pengaruh sangat sedikit terhadap kinerja karyawan. Hal

ini dibuktikan dengan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner pada

setiap butir pernyataan, karyawan banyak menyatakan “kurang setuju”. Butir

Universitas Sumatera Utara


94

pertanyaan yang dominan mendapatkan jawaban “kurang setuju” adalah butir

pertanyaan “insentif yang saya terima menambah semangat saya ketika bekerja”

sebagian besar karyawan menyatakan kurang setuju, hal ini menunjukkan bahwa

masih banyak karyawan yang merasa kurang mendapat insentif yang layak.

Karyawan belum puas terhadap motivasi yang berikan oleh perusahaan sehingga

karyawan tidak termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja mereka.

Disini dapat dilihat apabila perusahaan memberikan motivasi yang lebih

layak dan diterima oleh karyawan sesuai dengan kinerja dan kemampuan yang

dikeluarkan serta menghargai kerja keras karyawan, maka karyawan akan lebih

bersikap profesional dengan bekerja secara bersungguh-sungguh dan melakukan

berbagai upaya agar bisa mencapai hasil kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya

bisa lebih meningkat. Dengan kinerja yang lebih baik tentu akan memajukan

jalannya usaha perusahaan.

Hasil ini sesuai dengan pendapat Anoraga (2009) yang menyatakan bahwa

motivasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan.

Setiap karyawan yang memiliki motivasi yang benar akan menyebabkan

peningkatan kinerja karyawan.Hal tersebut karena karyawan sudah memiliki

dorongan yang benar dalam bekerja. Rasa nyaman tersebut menyebabkan

karyawan memiliki tingkat kinerja yang baik.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya Nanda

(2014), Larasati & Gilang (2014) dan Wika (2014). Yang mana hasil peneltian

tersebut menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi terhadap kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


95

4.7.2 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel disiplin

kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

Siantar Hotel Siantar artinya jika variabel disiplin kerja ditingkatkan maka

kinerja karyawan akan meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja yang kurang maksimal yang

diberikan oleh pihak perusahaan mampu mempengaruhi kinerja karyawan. Disisi

lain jika para karyawan mampu memaksimalkan disiplin kerja yang mereka punya

pada diri masing-masing, hal ini secara positif akan mampu membantu mereka

dalam menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh

semangat kerja karyawan, pengawasanserta kepuasan kerja karyawan. Dimana

karyawan dengan semangat serta pengawasan kerja yang tinggi cenderung akan

berkerja dengan lebih baik, tepat waktu, dan tidak pernah membolos. Karyawan

akan semangat untuk berangkat kerja sehingga disiplin kerjanya menjadi tinggi.

Dengan dilandasi dengan aspek-aspek diatas maka kedisiplinan kerja akan

berpengaruh besar pada kinerja perusahaan. Ketika tingkat disiplin kerja suatu

perusahaan itu tinggi maka diharapkan keryawan akan berkerja lebih baik,

sehingga produktivitas perusahaan meningkat. Selain itu disiplin kerja yang baik

akan meningkatkan efesiensi kerja semaksimal mungkin.

Hal ini dapat dilihat dengan distribusi jawaban responden terhadap

kuesioner pada setiap butir pertanyaan, karyawan masih banyak menyatakan

“kurang setuju”dan “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada

beberapa karyawan merasa pimpinan mereka tidak selalu melakukan pengecekan

Universitas Sumatera Utara


96

sehingga belum memaksimalkan disiplin kerja dengan baik, pimpinan yang

cenderung kurang peduli dengan perkerjaan karyawan dapat membuat kinerja

perusahaan menurun.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rivai (2010), bahwa disiplin kerja adalah

suatu alat para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan sesorang dalam memenuhu segala

peraturan perusahaan. Karyawan yang selalu menaati peraturan atau prosedur

yang ada didalam perusahaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat

dan baik sehingga kinerjanya baik. Rivai (2010), mengemukakan disiplin kerja

merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting.

Semakin baik disiplin kerja karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi

kinerja yang akan dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit

bagi karyawan mencapai hasil yang optimal.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Priyono

& Thaief (2015), Hidayat (2012) dan Harlie (2012). Yang mana hasil peneltian

tersebut menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja

(X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Siantar Hotel

Siantar artinya jika variabel lingkungan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan

akan meningkat.

Universitas Sumatera Utara


97

Ada tujuh indikator yaitu: suhu, pencahayaan, kebisingan, keamanan,

bau-bauan ditempat kerja, hubungan dengan atasan dan kerjasama dengan

rekan. Selanjutnya indikator tersebut diuraikan dalam empat belas butir

pernyataan dalam kuisioner yang menggambarkan kondisi lingkungan kerja

yang ada pada Siantar Hotel Siantar.

Pada butir pertanyaan lingkungan kerja ini, ditemukan bahwa karyawan

masih banyak yang menyatakan kurang setuju. Hal ini pada akhirnya akan

mempengaruhi kinerja kerja karyawan itu sendiri.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki

pengaruh positif dan signifikan. Dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 maka dinyatakan berpengaruh signifikan. Ini berarti bahwa

lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Siantar Hotel Siantar.

Sofyan (2013) berpendapat organisasi perlu diarahkan untuk menciptakan

lingkungan kerja yang mencakup rasa aman, nyaman, tentram, sehingga karyawan

mencapai perasaan puas dalam menyelesaikan pekerjaan didalam ruang

kerjanya.Lingkungan kerja memberi pengaruh yang sangat besar bagi kelancaran

kegiatan dalam perusahaan.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang terdahulu oleh Zainul

(2012), dan Ayu (2015).Yang mana hasil penelitian tersebut menunjukan

bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi, disiplin dan lingkungan kerja secara serempak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada Siantar Hotel Siantar. Faktor Disiplin

Kerja menjadi variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja

karyawan Siantar Hotel Siantar diikuti oleh lingkungan kerja dan motivasi.

2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada

Siantar Hotel Siantar.

3. Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada

Siantar Hotel Siantar.

4. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada Siantar Hotel Siantar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya dapat memperhatikan aspek motivasi kepada karyawan

Siantar Hotel Siantar, dikarenakan sebagian besar karyawan merasa bahwa

karyawan belum puas terhadap motivasi yang diterima. Ketidakpuasan ini

akan berdampak pada kinerja karyawan. Pemberian motivasi sebaiknya

didasarkan pada kinerja karyawan sehingga karyawan yang berkinerja baik

98
Universitas Sumatera Utara
99

akan memperoleh penghargaan dan pengakuan yang pantas pula. Pemimpin

dapat memberikan perhatian lebih terhadap para karyawan, menjaga

komunikasi yang baik, serta memberikan penghargaan yang sifatnya dapat

memberikan pengaruh positif terhadap motivasi karyawan.

2. Pimpinan sebaiknya melakukan pengawasan secara rutin terhadap karyawan

yang belum melakukan disiplin kerja dengan baik dikarenakan ada beberapa

karyawan yang merasa bahwa pimpinan belum selalu melakukan pengecekan

dan pemberian sanksi terhadap karyawan yang kurang disiplin.

3. Pimpinan sebaiknya melakukan peremajaan peralatan serta membaharui

teknologi secara rutin pada lingkungan kerja karyawan. Hal ini akan

mempengaruhi para karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung

jawabnya serta menambah daya tarik hotel tersebut. Pihak manajemen dapat

menambah jumlah CCTV, penggunaan peralatan kebersihan yang lebih

modern serta penggunaan lampu LED dan lain sebagainya.

4. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas untuk mengukur Kinerja

karyawan Siantar Hotel Siantar, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya

dapat memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator

yang lebih tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti kompensasi

finansial, gaya kepemimpinan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan

variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan pada

Siantar Hotel Siantar.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.


Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aryan, R., & Amrinder, S. (2015). Impact of Motivation and Recognition on
Employee’s Performance: A Study on Public and Private Sector Banks in
unjab and Haryana. Global Journal of Management And Business
Research, Vol 15 Issues 13 .
Dessler. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenhalindo.
Erlina. (2008). Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen.
Medan: USU Press.
Faddillah, U. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jakarta: Bina Sarana Informatika.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Proggram IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Hadiguna, I. A. (2009). Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi
dan Efektivitas. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Harlie, M. (2011). Pengaruh Displin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier
terhadap Kinerja pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Aplikasi Manajemen
Vol.10 No.4 .
Hasibuan, H. M. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hidayat, Z., & Taufik, M. (2012). Pengaruh Lingkungan kerja dan Disiplin Kerja
serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. Jurnal Wiga Vol.2 No.1 .
Ismail, H., & Prawironegoro, D. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen Konsep
dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Khan, M. R., Ziauddin, Jam, F. A., & Ramay, M. I. (2010). The Impacts of
Organizational Commitment of Employee Job Performance. European
Journal of Social Sciences .
Larasati, S., & Gilang, A. (2014). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Wilayah Telkom Jabar Barat Utara (Witel Bekasi). Jurnal
Manajemen dan Organisasi Vol V No.3 .

100
Universitas Sumatera Utara
101

Laudon, K., & Laudon, J. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Karya
Salemba Empat.
Mathis, L. R., & Jackson, H. J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Karya Salemba Empat.
McLaughlin, E. B. (2012). An Emotional Business : The Role of Emotional
Intelligence in Entrepreneurial Success. Dissertation Prepared for the
Degree of Doctor Philosophy .
Nanda, L. (2014). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pengendalian Internal, dan
Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Pada AJB Bumi Putera
1912 Kantor Cabang Solo Gladag. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nuraini, T. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru: Yayasan Aini
Syam.
Nurandini, A. (2014). Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
(Studi pada Perum Perumnas Jakarta. [Skripsi]. Semarang (ID):
Universitas Diponegoro.
Rivai. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan
Motivasi Kerja terhada Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di
Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.13 .
Robbins, S. P., & Timothy, J. A. (2015). Perilaku Organisasi . Jakarta: Karya
Salemba Empat.
Ruky. (2013). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sastrohadiwiryo, S. (2009). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bandung: Bumi
Aksara.
Sedarmayanti. (2010). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Simamora, H. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan
Bisnis. Medan: USU Press.
Sofyan, D. K. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
BAPPEDA. [Skripsi]. Aceh (ID): Universitas Malikusaleh.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sriathi, A. (2015). Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja Fisik, dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Cok Konfeksi
Denpasar. JRBI, Vol 2(2) , 120-135.
Stephen, R., & Coulter, M. (2010). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Universitas Sumatera Utara


102

Subkhi, A., & Jauhar, M. (2013). Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sugiyono. (2014). Cara Mudah Menyusun Tesis dan Desertasi. Bandung: CV
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. CAPS: Yogyakarta.
Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media
Group.
Sutrisno, E. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Suwuh, M. (2015). The Influence Of Leadership Style On Employee Performance
Through Work Motivation. Jurnal EMBA, Vol.3, No.4 .
Thaief, I., Priyono, Baharuddin, A., & Idrus, M. (2015). Effect of Training,
Compensation and Work Disciline against Emloyee Job Performance.
Review of Europian Studies Vol.7 No.11 .
Umar, A. (2012). Pengaruh Upah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Pekerja pada Industri Manufaktur di Kota Makassar. Jurnal plikasi
Manajamen I Vol 10, No.12 .
Uno, H. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahjono, S. I. (2008). Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta:
Indeks.
Wahyudi. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wika, H. (2014). Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Jasa
Katering di Daerah Istimewa Yogyakarta. Efektif Jurnal Bisnis dan
Ekonomi Vol.5 No.11 .
Wiludjeng, S. S. (2008). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Kuesioner Penelitian

Instrumen Pengumpulan Data

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN SIANTAR HOTEL

Dengan Hormat,

Dalam rangka penulisan skripsi Saya di Universitas Sumatera Utara

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi, maka Saya

mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi Kuesioner ini. Jawaban Bapak/Ibu

diharapkan objektif, artinya diisi apa adanya sesuai dengan kondisi yang

Bapak/Ibu terima/rasakan. Oleh karena itu, data dan identitas Bapak/Ibu akan

dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi status Bapak/Ibu sebagai

karyawan. Atas perhatian, pengertian dan kerja sama yang Bapak/Ibu berikan

untuk pengisian kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Mika Andi Sihombing


NIM: 140502107

103
Universitas Sumatera Utara
104

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan atau pernyataan berikut ini dengan mengisi jawaban pada

titik-titik yang telah disediakan atau dengan memberi tanda cek (√) pada kotak

pilihan jawaban yang telah disediakan. Jawablah pertanyaan-pertanyaan

tersebut dengan sejujurnya. Kuesioner ini hanya dipergunakan untuk bahan

penelitian semata.

Identitas Respoden

1. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuran

2. Umur : ............ Tahun

3. Jabatan saat ini :

Keterangan Simbol Kategori


SS Sangat Setuju
S Setuju
KS Kurang Setuju
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara


105

1. Motivasi (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Tanggung Jawab
1 Saya merasa bersalah saat saya tidak
melakukan tanggung jawab saya.
2 Apabila diperhadapkan dengan tugas yang
sulit maka saya akan mencari alternatif lain
untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab
saya.
Melaksanakan Tugas
3 Saya senang dengan tugas yang diberikan
kepada saya.
4 Saya berusaha menyelesaikan tugas tepat
waktu.
Mempunyai Tujuan yang Jelas
5 Saya bekerja keras untuk mendapatkan
promosi jabatan.
6 Saya punya keinginan untuk menjadi
pemimpin di perusahaan ini.
Perasaan Senang Bekerja
7 Saya merasa senang ketika melakukan
pekerjaan saya.
8 Saya merasa terekan ketika mendapat tugas
lebih.
Selalu Berusaha Mengungguli
9 Saya ingin terus berkembang.

10 Saya ingin lebih baik dari rekan saya.

Mengutamakan Prestasi
11 Saya ingin berprestasi melalui perusahaan
ini
12 Saya ingin menjadi yang terbaik di
perusahaan ini
Berusaha Memenuhi Kebutuhan
13 Saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan
saya
14 Saya bekerja dengan baik agar dapat terus
bekerja di perusahaan ini.
Mendapat Pujian
15 Atasan selalu memberi pujian ketika saya
mencapai target yang telah ditentukan

Universitas Sumatera Utara


106

16 Saya lebih semangat ketika mendapat pujian

Bekerja Untuk Memperoleh Insentif


17 Bonus yang diberikan perusahaan sesuai
dengan prestasi kerja yang dilakukan
18 Insentif yang saya terima menambah
semangat saya ketika bekerja
Bekerja dengan Harapan Mendapat Insentif
19 Saya selalu mendapat perhatian ketika
mencapai target
20 Perusahaan perduli atas prestasi kerja yang
saya capai.

2. Disiplin (X3)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Ketepatan Waktu
Saya tidak pernah terlambat datang ke
1.
kantor.
Saya berusaha datang ke tempat kerja lebih
2.
awal dari jadwal yang telah ditentukan
Jam Kerja
Saya selalu pulang sesuai dengan jam
3.
kantor.
Pimpinan memberikan teguran kepada
4.
karyawan yang terlambat.
Berpakaian Rapi
Saya menggunakan seragam yang telah
5.
ditentukan sesuai jadwal.
6. Saya selalu berpakaian rapi dalam bekerja.
Sopan
Saya berusaha menggunakan tutur kata dan
7.
perilaku yang baik.
Pimpinan akan menegur karyawan jika
8.
melakukan kesalahan.
Memahami Aturan
Saya berusaha mengetahui aturan yang ada
9.
di perusahaan.
Saya melakukan tata tertib yang berlaku di
10.
perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


107

Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu


Karyawan akan ditegur apabila tugas tidak
11.
selesai tepat waktu.
Saya melakukan tugas tanpa mengundur-
12.
undurnya.

3. Lingkungan Kerja (X3)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Temperatur
1 Sirkulasi di ruang kerja saya cukup baik.

2 Suhu ruangan tempat saya bekerja sejuk.


Pencahayaan
3 Pencahayaan yang baik membantu saya
dalam menyelesaikan tugas saya.
4 Pencahayaan di ruang kerja saya baik.

Kebisingan
5 Tempat kerja saya memiliki tingkat
kekedapan suara yang baik.
6 Saya lebih fokus bekerja ketika ruangan saya
tidak bising.
Keamanan
7 Saya tidak khawatir meninggalkan barang
pribadi saya di tempat kerja.
8 Saya merasa aman walaupun bekerja pada
shift malam.
Aroma
9 Tempat kerja saya bebas dari bau tidak
sedap.
10 Saya nyaman dalam bekerja karena ruangan
kerja saya berbau harum.
Hubungan dengan Atasan
11 Saya memiliki komunikasi yang baik dengan
atasan saya.

12 Saya bersikap ramah kepada seluruh


pimpinan saya.

Universitas Sumatera Utara


108

Hubungan dengan Sesama Karyawan


13 Saya mengenal seluruh pekerja yang ada.

14 Saya bekerja sama dengan semua pekerja


lainnya.

4. Kinerja Karyawan (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

Jumlah Unit
1 Pekerjaan tambahan yang dibebankan
kepada saya menjadi hambatan saya dalam
menyelesaikannya.
2 Saya mampu mengerjakan tugas sesuai
dengan jumlah yang ditentukan.
Banyaknya Hasil Kerja
3 Hasil kerja saya sesuai dengan kemampuan
saya.
4 Jumlah pekerjaan yang diberikan kepada
saya dapat saya selesaikan sesuai dengan
prosedur standart kerja yang ditetapkan.
Efisiensi
5 Saya langsung melakukan pekerjaan yang
telah diberikan.
6 Saya mempunyai inisiatif untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Keterampilan
7 Saya dapat menyelesaikan setiap pekerjaan
dengan teliti.
8 Hasil pekerjaan saya sesuai dengan target
yang ditentukan oleh perusahaan.
Pengambilan Keputusan
9 Saya dapat mengambil keputusan-keputusan
penting yang dibebankan kepada saya.
10 Saya selalu membuat keputusan yang bijak
untuk menyelesaikam pekerjaan saya.
Efektivitas
11 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

12 Saya mampu menjaga hubungan kerja yang


efektif.

Universitas Sumatera Utara


109

Kemampuan
13 Saya mampu menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan
waktu yang di tentukan .
14 Saya dapat melakukan pekerjaan dengan
kemampuan dan pengalaman yang saya
miliki.
Pemanfaatan Waktu
15 Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk
mengerjakan pekerjaan agar cepat selesai.

16 Saya menggunakan waktu luang saya untuk


mempelajari tugas-tugas yang diberikan
kepada saya.
Tepat Waktu
17 Saya yakin dapat hadir tepat waktu.

18 Saya bekerja sesuai waktu kerja perusahaan.

Kemangkiran Kerja
19 Saya akan meminta izin saat ada keperluan
pribadi pada saat jam kerja.
20 Saya akan selalu hadir saat jam kerja.

Komunikasi
21 Saya dapat berkomunikasi dengan baik
kepada rekan kerja.
22 Saya menjaga hubungan dengan atasan
saya.
Kerjasama Tim
23 Saya melakukan kerja sama dengan rekan
kerja agar pekerjaan saya dapat berjalan
dengan baik.
24 Saya senang bekerja dalam tim.

Universitas Sumatera Utara


110

Lampiran 2
Hasil Uji Validitas
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,820 0,3 Valid
2 P2 0,733 0,3 Valid
3 P3 0,856 0,3 Valid
4 P4 0,598 0,3 Valid
5 P5 0,514 0,3 Valid
6 P6 0,731 0,3 Valid
7 P7 0,678 0,3 Valid
8 P8 0,490 0,3 Valid
9 P9 0,634 0,3 Valid
10 P10 0,775 0,3 Valid
11 P11 0,605 0,3 Valid
12 P12 0,573 0,3 Valid
13 P13 0,744 0,3 Valid
14 P14 0,525 0,3 Valid
15 P15 0,625 0,3 Valid
16 P16 0,544 0,3 Valid
17 P17 0,583 0,3 Valid
18 P18 0,517 0,3 Valid
19 P19 0,684 0,3 Valid
20 P20 0,545 0,3 Valid
21 P21 0,766 0,3 Valid
22 P22 0,554 0,3 Valid
23 P23 0,743 0,3 Valid
24 P24 0,648 0,3 Valid
25 P25 0,594 0,3 Valid
26 P26 0,502 0,3 Valid
27 P27 0,441 0,3 Valid
28 P28 0,664 0,3 Valid
29 P29 0,678 0,3 Valid
30 P30 0,490 0,3 Valid
31 P31 0,634 0,3 Valid
32 P32 0,775 0,3 Valid
33 P33 0,605 0,3 Valid
34 P34 0,573 0,3 Valid
35 P35 0,820 0,3 Valid
36 P36 0,707 0,3 Valid
37 P37 0,615 0,3 Valid
38 P38 0,648 0,3 Valid
39 P39 0,543 0,3 Valid
40 P40 0,485 0,3 Valid
41 P41 0,707 0,3 Valid
42 P42 0,591 0,3 Valid
43 P43 0,699 0,3 Valid

Universitas Sumatera Utara


111

Lanjutan Lampiran 2
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
44 P44 0,640 0,3 Valid
45 P45 0,726 0,3 Valid
46 P46 0,653 0,3 Valid
47 P47 0,477 0,3 Valid
48 P48 0,795 0,3 Valid
49 P49 0,775 0,3 Valid
50 P50 0,609 0,3 Valid
51 P51 0,573 0,3 Valid
52 P52 0,744 0,3 Valid
53 P53 0,523 0,3 Valid
54 P54 0,610 0,3 Valid
55 P55 0,699 0,3 Valid
56 P56 0,640 0,3 Valid
57 P57 0,726 0,3 Valid
58 P58 0,653 0,3 Valid
59 P59 0,477 0,3 Valid
60 P60 0,795 0,3 Valid
61 P61 0,775 0,3 Valid
62 P62 0,523 0,3 Valid
63 P63 0,610 0,3 Valid
64 P64 0,699 0,3 Valid
65 P65 0,640 0,3 Valid
66 P66 0,726 0,3 Valid
67 P67 0,653 0,3 Valid
68 P68 0,471 0,3 Valid
69 P69 0,821 0,3 Valid
70 P70 0,586 0,3 Valid

Lampiran 3
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,980 70

Lampiran 4
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah responden Persentase
Laki-laki 51 68,9
Perempuan 23 31,1
Jumlah 74 100

Universitas Sumatera Utara


112

Lampiran 5
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Tingkat Usia Responden Persentase (%)
1 18 – 30 20 27
2 31 – 43 45 60,8
3 44– 56 9 12,2
Jumlah 74 100

Lampiran 6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Motivasi
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 1 1,4 33 44,6 27 36,5 13 17,6 0 0 74 100
2 9 12,2 38 51,4 22 29,7 5 6,8 0 0 74 100
3 6 8,1 43 58,1 19 25,7 6 8,1 0 0 74 100
4 8 10,8 41 55,4 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
5 0 0 35 47,3 30 40,5 9 12,2 0 0 74 100
6 2 2,7 30 40,5 34 45,9 8 10,8 0 0 74 100
7 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
8 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
9 6 8,1 42 56,8 24 32,4 2 2,7 0 0 74 100
10 8 10,8 41 55,4 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
11 7 9,5 44 59,5 17 23 6 8,1 0 0 74 100
12 7 9,5 38 51,4 27 36,5 2 2,7 0 0 74 100
13 4 5,4 32 43,2 28 37,8 10 13,5 0 0 74 100
14 3 4,1 36 48,6 23 31,1 12 16,2 0 0 74 100
15 11 14,9 41 55,4 20 27 2 2,7 0 0 74 100
16 5 6,8 34 45,9 31 41,9 4 5,4 0 0 74 100
17 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
18 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
19 9 12,2 39 52,7 24 32,4 2 2,7 0 0 74 100
20 9 12,2 40 54,1 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100

Universitas Sumatera Utara


113

Lampiran 7
Distribusi Frekuensi dan Persentase Disiplin
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 8 10,8 43 58,1 17 23,0 6 8,1 0 0 74 100
2 11 14,9 41 55,4 20 27,0 2 2,7 0 0 74 100
3 3 4,1 42 56,8 23 31,1 6 8,1 0 0 74 100
4 5 6,8 34 45,9 31 41,9 4 5,4 0 0 74 100
5 3 4,1 41 55,4 24 32,4 6 8,1 0 0 74 100
6 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
7 10 13,5 43 58,1 20 27,0 1 1,4 0 0 74 100
8 5 6,8 36 48,6 25 33,8 8 10,8 0 0 74 100
9 12 16,2 39 52,7 19 25,7 4 5,4 0 0 74 100
10 8 10,8 45 60,8 18 24,3 3 4,1 0 0 74 100
11 11 14,9 39 52,7 22 29,7 2 2,7 0 0 74 100
12 1 1,4 39 52,7 28 37,8 6 8,1 0 0 74 100

Lampiran 8
Distribusi Frekuensi dan Persentase Lingkungan Karyawan
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 4 5,4 39 52,7 26 35,1 5 6,8 0 0 74 100
2 0 0 38 51,4 26 35,1 10 13,5 0 0 74 100
3 5 6,8 34 45,9 28 37,8 7 9,5 0 0 74 100
4 1 1,4 40 54,1 25 33,8 8 10,8 0 0 74 100
5 4 5,4 43 58,1 23 31,1 4 5,4 0 0 74 100
6 3 4,1 31 41,9 26 35,1 14 18,9 0 0 74 100
7 10 13,5 36 48,6 22 29,7 6 8,1 0 0 74 100
8 5 6,8 44 59,5 18 24,3 7 9,5 0 0 74 100
9 6 8,1 43 58,1 20 27,0 5 6,8 0 0 74 100
10 1 1,4 34 45,9 29 39,2 10 13,5 0 0 74 100
11 5 6,8 42 56,8 24 32,4 3 4,1 0 0 74 100
12 7 9,5 41 55,4 21 28,4 5 6,8 0 0 74 100
13 1 1,4 35 47,3 30 40,5 8 10,8 0 0 74 100
14 9 12,2 39 52,7 23 31,1 3 4,1 0 0 74 100

Universitas Sumatera Utara


114

Lampiran 9
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Karyawan
No SS S KS TS STS Total
item F % F % F % F % F % F %
1 2 2,7 45 60,8 23 31,1 4 5,4 0 0 74 100
2 3 4,1 46 62,2 19 25,7 6 8,1 0 0 74 100
3 2 2,7 42 56,8 28 37,8 2 2,7 0 0 74 100
4 1 1,4 35 47,3 28 37,8 10 13,5 0 0 74 100
5 0 0 38 51,4 24 32,4 12 16,2 0 0 74 100
6 7 9,5 44 59,5 21 28,4 2 2,7 0 0 74 100
7 4 5,4 34 45,9 32 43,2 4 5,4 0 0 74 100
8 3 4,1 40 54,1 25 33,8 6 8,1 0 0 74 100
9 1 1,4 35 47,3 31 41,9 7 9,5 0 0 74 100
10 1 1,4 45 60,8 26 35,1 2 2,7 0 0 74 100
11 4 5,4 44 59,5 22 29,7 4 5,4 0 0 74 100
12 1 1,4 46 62,2 21 28,4 6 8,1 0 0 74 100
13 3 4,1 46 62,2 23 31,1 2 2,7 0 0 74 100
14 3 4,1 39 52,7 26 35,1 6 8,1 0 0 74 100
15 2 2,7 36 48,6 31 41,9 5 6,8 0 0 74 100
16 2 2,7 41 55,4 24 32,4 7 9,5 0 0 74 100
17 1 1,4 34 45,9 31 41,9 8 10,8 0 0 74 100
18 10 13,5 42 56,8 20 27 2 2,7 0 0 74 100
19 1 1,4 39 52,7 25 33,8 9 12,2 0 0 74 100
20 3 4,1 47 63,5 18 24,3 6 8,1 0 0 74 100
21 4 5,4 48 64,9 18 24,3 4 5,4 0 0 74 100
22 7 9,5 42 56,8 21 28,4 4 5,4 0 0 74 100
23 1 1,4 38 51,4 28 37,8 7 9,5 0 0 74 100
24 3 4,1 39 52,7 28 37,8 4 5,4 0 0 74 100

Lampiran 10
Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

Universitas Sumatera Utara


115

Lampiran 11
Histogram Uji Normalitas

Lampiran 12
P-Plot Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara


116

Lampiran 13
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 74
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,96476210
Most Extreme Differences Absolute ,071
Positive ,053
Negative -,071
Test Statistic ,071
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 14
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara


117

Lampiran 15
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1(Constant) -,397 1,788 -,222 ,825

motivasi ,025 ,061 ,121 ,417 ,678

disiplin kerja ,124 ,094 ,368 1,314 ,193

lingkungan kerja -,108 ,076 -,383 -1,418 ,161

a. Dependent Variable: Absut

Lampiran 16
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients t Sig. Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031 ,161 6,228

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000 ,173 5,766

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000 ,186 5,369

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

Lampiran 17
Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝑭
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 3284,361 3 1094,787 271,947 ,000

Residual 281,801 70 4,026

Total 3566,162 73

a. Dependent Variable: kinerja karyawan


b. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi

Universitas Sumatera Utara


118

Lampiran 18
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝒕)
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

Lampiran 19
Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


R R Square
Model Square Estimate
a
1 ,960 ,921 ,918 2,00642

a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi


b. Dependent Variable: kinerja karyawan

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai