2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14306
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH MUTASI, PROMOSI JABATAN
DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PIMPINAN KANTOR DIREKSI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
TESIS
OLEH
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
i
ABSTRAK
Manajemen bertransformasi untuk memecahkan solusi bagaimana cara yang tepat untuk mengembalikan
kinerja perusahan kembali. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh mutasi terhadap kepuasan
kerja karyawan pimpinan, menganalis pengaruh promosi terhadap kepuasan kerja karyawan pimpinan dan
menganalis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pimpinan , menganalisis pengaruh mutasi
terhadap kinerja karyawan pimpinan melalui kepuasan kerja dan menganalis pengaruh promosi terhadap
kinerja karyawan pimpinan kantor Direksi PTPN II melalui kepuasan kerja, penelitian kuantitatif
deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan asosiatif banyak sampel 96 orang. Hasil penelitian adalah
mutasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pimpin andan merupakan variabel dominan yang
mempengaruhi kepuasan kerja karya wanpimpinan, promosi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan Pimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pimpinan Kantor
Direksi PTPN II. Selanjutnya analisis jalur, nilai path atau jalur (p1) dan signifikansi yang berarti Mutasi
jabatan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan dan nilai path atau jalur (p1) dan signifikansi
berarti promosi jabatan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan.
iii
ABSTRACT
Management transforms to solve the solution of how to restore the performance of the company back. The
purpose of the study was to analyze the influence of mutations on employee job satisfaction, leadership,
analyzing the influence of promotion on employee job satisfaction leadership and analyze the influence of
job satisfaction on employee performance in leadership, analyze the influence of mutations on the
performance of the employee's leadership through job satisfaction and to analyze the influence of
promotion on employee performance in the leadership of the office of the board of Directors of PTPN II
through job satisfaction, descriptive quantitative research is done with the approach of associative a lot
of samples 96 people.Results of the study are the mutations affect the employee job satisfaction leadership
and is a variable dominant influence employee job satisfaction, leadership, promotion influence employee
job satisfaction Leadership and job satisfaction affect the performance of the employee the leadership of
the Office of the board of Directors of PTPN II. Further analysis of the path, the value path or path (p1)
and significance means the Mutation position effect on Employee Performance Leadership (Y2) and the
value of path or path (p1) and significance means Promotion influence Employee Performance
Leadership.
iv
RIWAYAT HIDUP
1992. Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak H.Syahrizal Novian
Sekolah Dasar di SD Pertiwi Medan tamat pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan
pendidikan Sekolah Menegah Pertama di SMP Pertiwi Medan tamat pada tahun
2007. Setelah lulus dari peneliti melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah ke atas
di SMA Negeri 3 Medan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2010 peneliti
Teknologi Informasi tamat pada tahun 2015. Pada Tahun 2016 peneliti melanjutkan
Riwayat Pekerjaan
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
penulisan Tesis dengan judul Pengaruh Mutasi, Promosi dan Kepuasan Kerja
Dalam penulisan Tesis ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan serta
saran dari berbagai pihak . Atas bimbingan serta saran yang telah penulis terima
dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini, dalam kesempatan ini tidak lupa penulis
Sumatera Utara.
6. Bapak Ir. Djon Ismed yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
vii
7. Seluruh Karyawan Pimpinan Kantor Direksi PTPN IIyang telah bersedia
8. Orangtua yang saya sayangi Bapak Ir.Syahrizal Novian Hasibuan dan Ibu
Hertaty Sri Ardiany serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan
Penulis menyadari penulisan Tesis ini masih jauh dari sempurna, baik
penulis. Dalam kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAAN ......................................................................... i
ABSTRAK. .......................................................................................................... iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
LEMBARAN PERNYATAAN ............................................................................v
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 8
1.3.1 Tujuan Umum........................................................... 8
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian............................................................. 9
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 KinerjaKaryawan .......................................................................11
2.1.1 Pengertian Kinerja ............................................................11
2.1.2 Indikator Kinerja ...............................................................12
2.2 Mutasi ........................................................................................14
2.2.1 Pengertian Mutasi .............................................................14
2.2.2 Indikator Mutasi .............................................................. 15
2.3 Promosi ......................................................................................17
2.3.1 Pengertian Promosi ...........................................................17
2.3.2 Indikator Promosi ............................................................19
2.4 Kepuasan kerja ...........................................................................21
2.4.1Pengertian Kepuasan kerja.................................................21
2.4.2Pengertian Kepuasan kerja.................................................22
2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................................24
2.6 Kerangka Konseptual.................................................................26
ix
2.7. Hipotesis Penelitian ........................................................... 27
x
4.1.4 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 63
4.1.4.1 Uji Normalitas ................................................ 63
4.1.4.2 Uji Linieritas................................................... 66
4.1.4.3 Uji Multikolinieritas.................................................... 67
4.1.4.4 Uji Heteroskedastisitas.................................... 68
4.10 Corrected Item Total Correlation Variabel Kepusaan Kerja (X3) .............. 60
xii
4.18 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 68
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
bekas Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang agribisnis
kelapa sawit, karet, gula dan tembakau. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada
areal seluas 85.988,92 ha Selain penanaman komoditi pada areal sendiri plus inti,
tanaman tebu dan tembakau. Tanaman tebu lahan kering ditanam pada areal seluas
Saat ini Kondisi internal perusahaan mengalami penurunan kinerja dan hasil
kembali. Tanggal 18 Juli 2016 Kementrian Badan Usaha Milik Negara melakukan
1
2
dengan menggabung unit bisnis dari PTPN I Hingga XIV ditransformasi menjadi
holding PTPN.
pendapatan negara. Pada tabel dibawah ini memaparkan laba tahunan yang
Karyawan gol III A sd gol IV D serta Kinerja perusahaan BUMN perkebunan yaitu
PTPN II, PTPN III dan PTPN IV dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1
Kinerja Perusahaan Perkebunan
No PTPN Laba (juta) Karyawan Kandir Kinerja
Perusahaan (%)
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
1 II 3.467.040 636,92 - 144 100 90 46 50 50
Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa kinerja PTPN II Masih jauh belum
karyawan. Semakin ketatnya tingkat persaingan sumber daya manusia, baik dalam
hidup. Keberhasilan suatu organisasi atau organisasi ini dipengaruhi oleh kinerja
pegawai (job performance) atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
PT. Perkebunan Nusantara II selama ini cukup dianggap sangat negatif oleh
masyarakat Sumatera Utara, ini diyakini karena saat ini perusahaan terus berbenah
kinerja karyawan berkinerja sangat baik, hal ini dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini:
Tabel 1.2
Kinerja Karyawan Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara II
Bagian Kinerja A Kinerja B Kinerja C
Sekretaris Perusahaan 2 5 0
Tanaman 4 3 0
Pembiayaan 9 0 0
SDM 5 6 0
Komersil 3 6 0
Hukum Pertanahan 3 0 0
Umum 2 0 0
Total 62 23 0
Keterangan :
62 orang atau 72,9% dari 85 orang ,kinerja B berkisar 23 orang atau 27,1%
perhitungan KPI kinerja karywan berada pada rata-rata, karyawan kantor pimpinan
kepuasan kerja karyawan agar gairah karyawan dalam bekerja tinggi. Upaya
meningkatkan kepuasan kerja para pegawai bukanlah suatu hal yang mudah, karena
Kepuasan kerja sendiri akan tercipta jika karyawan memahami isi dari
pekerjaan, dengan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan mereka. Sikap
positif atau rasa puas juga akan timbul pada kondisi lingkungan kerja yang nyaman
dan adanya kerja sama yang tercipta antar karyawan. Hal ini tentu saja kepuasan
pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Dengan adanya mutasi
untuk dapat diterapkan di tempat yang baru, sebaliknya promosi jabatan, maka
harapan karyawan untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan kemajuan dalam
keuangan, bagian HRM dan analiskepegawaian karena saat ini memang merupakan
dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri danuntuk kenaikan pangkatnya
banyak dikecewakanoleh pelayanan yang diberikan, hal itu tidak boleh terjadi,
Frekuensi terhadap mutasi dan promosi yang terjadi di PTPN II dua hingga
empat tahun sekali sehingga frekuensi mutasi dan promosi jabatan yang terjadi
menyebabkan rendahnya kinerja karyawan yang terjadi dimana mutasi dan promosi
dan kepuasan kerj menjadi salah satu faktor yang penting, sebagai merupakan
sebuah aprisiasi kepada karyawan dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:
Tabel 1.3
Mutasi dan Promosi di Kantor Direksi PTPN II
Periode Periode Karyawan Pimpinan KantorDireksi
No Tahun Semester Mutasi Promosi
Semester I 21 5
2015 s/d
I 2016 SemesterII 20 4
Semester III 51 1
Semester IV 51 1
Jumlah I 145 11
Semester I 26 -
2017 s/d
II 2018 SemesterII 8 1
Semester III 21 1
Semester IV - -
Jumlah II 55 2
kantor direksi pada tahun 2015 hingga 2016 yang berjumlah145 orang karyawan
pimpinan mutasi dan 11 orang karyawan pimpinan di promosi. Tahun jabatan 2017
hingga 2018 karyawan pimpinan yang berjumlah 55 orang mutasi dan 2 orang
situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan hasil kerja semaksimal
Tanjung Morawa.
dengan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan dalam
sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis
9
Nusantara II.
sebagai berikut:
10
1. Bagi PTPN II, penelitian ini menjadi masukan bagi manajemen dalam menilai
kinerja karyawan dan pengembangan SDM yang ada dalam hal mutasi,promosi dan
1. Bagi Penulis, penelitian ini menambah ilmu dan wawasan terhadap mutasi,
penelitian kedepannya.
promosi.
3. Faktor – faktor yang dianalisi meliputi mutasi, promosi dan kepuasan kerja
LANDASAN TEORI
fleksibilitas, dapat diandalkan atau hal-hal lain yang dapat diinginkan organisasi.
Penekanan kinerja dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, juga pada
membantu menciptakan sinergi yang positif, yaitu secara keseluruhan yang lebih
besar dari pada jumlah dari bagian-bagiannya. Ditingkat manapun tidak ada satu
kinerja guru khususnya mutasi yang dengan alasan permintaan sendiri, hal ini dapat
Sedangkan promosi dapat memberikan dampak baik terhadap prestasi kinerja guru
di SMA Negeri 2 Rambah Hilir, selain itu dapat memotivasi guru lain dalam
11
12
2. Pencapaian target, menjadi faktor yang tepat untuk di evaluasi, dari hasil
beban pekerjaannya.
8. On time, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
13
kinerja yaitu:
2.2 Mutasi
dilakukannya.
8). Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melaluipersaingan terbuka
susana baru maupun lingkungan baru dan kepuasan kerja dan menunjukan pretasi
tanggung jawab dan status karyawan ke situasi tertentu dengan tujuan agar
untuk memilih karyawan mana yang akan dimutasikan, pada umumnya perusahaan
berikut :
1. Promosi
Perubahan posisi atau jabatan atau pekerjaan dari tingkat yang lebih tinggi
2. Demosi
atau jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi ke posisi atau jabatan semula.
4. Pembebas tugasan
5. Temporary Transfer
untuk sementara waktu seorang tenaga kerja pada jabatan tertentu sampai
6. Replacement Transfer
tenaga kerja.
7. Verselity transfer
verselity transfer dapat pula diartikan sebagai pemindahan tenaga kerja yang
berikut :
1. Promosi
2. Demosi
3. Personal Transfer
4. Replacement Transfer
5. Versatility Transfer
6. Temporary Transfer
7. Production transfer
2.3 Promosi
lain yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, gaji yang lebih besar, dan
17
pada level organisasi yang lebih besar . Menurut Wahyudi (2002) promosi ialah
perubahan posisi/jabatan atau pekerjaan dari tingkat lebih rendah ke tingkat yang
lebih tinggi, biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta
kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari
ke tingkat yang lebih tinggi. Adanya peningkatan jabatan, maka tugas, tanggung
jawab, serta wewenang akan meningkat pula. Pada umumnya promosi jabatan juga
diikuti oleh peningkatan gaji atau dan fasilitas-fasilitas lainnya. Hasil dari promosi
yang dilakukan dapat membentuk perilaku karyawan terhadap pekerjaan yang bisa
Judas (2013) promosi ialah peningkatan karir dari seseorang karyawan pada
suatu bidang tugas tertentu dibandikan dengan posisi sebelumnya dari tanggung
jawab yang lebih, fasilitas, status golongan, serta kenaikan tingkat upah serta
tunjangan lainnya
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau
18
suatuorganisasi antara lain adalah kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada
umnya ingin menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini.
fasilitas, status golongan, serta kenaikan tingkat upah serta senioritas dalam bekerja.
berikut :
1. Kejujuran
dipromosikan.
2. Loyalitas
satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan berdampak
3. Tingkat Pendidikan
4. Pengalaman Kerja
5. Inisiatif
Untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa dan
daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar
lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan
berikut:
1. Kejujuran
2. Disiplin
b. Kehadiran
3. Prestasi Kerja
4. Kerjasama
5. Kecakapan
6. Loyalitas
7. Kepemimpinan
8. Pendidikan
a . Pendidikan pegawai
21
Menurut Malthis (2006) kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif
secara umum adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, gaji, pengakuan ,
hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk maju.
itu sendiri. Secara umum diketahui bahwa kepuasan kerja merupakan faktor yang
menggambarkan seorang atas perasaan sikapnya senang maupun tidak senang puas
untuk kepuasan, dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap
lain:
1. Kesetiaan
2. Kejujuran
3. Kreatifitas
baik.
4. Kepemimpinan
5. Tingkat Gaji
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel-Variabel Metode Hasil
(tahun) Penelitian Analisis
dampak baik terhadap prestasi kerja guru khususnya SMA Negeri 2 Rambah Hilir,
25
selain itu dapat memotivasi guru lain dalam mejalankan tugas yang diberikan.
Mutasi dapat memberikan dampak baik terhadap prestasi kerja guru khususnya
mutasi yang dengan alasan permintaan sendiri, hal ini dapat dilihat dari kesetiaan,
formal yang bertujuan untuk memberi motivasi kepada pegawai tertentu agar lebih
fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu
dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja
yang mendalam dan dapat memberikan prestasi yang semaksimal mungkin kepada
1. Pengalaman, Kebutuhan
Kesimpulan akhir yang dalam penelitian orang lain tersebut: Pentingnya mutasi
Model Konseptual adalah suatu diagram dari satu set hubungan antara
suatu kondisi target. Sebuah Model Konseptual yang baik menunjukkan apa yang
Anda pikirkan tentang peristiwa, situasi, sikap, keyakinan atau perilaku khusus
yang mempengaruhi status beberapa situasi lain, yang akhirnya membuat Anda
sebagaimana telah dijelaskan pada bab II maka kerangka yang digunakan dalam
penelitian ini dapat di gambarkan seperti terlihat pada Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Karyawan
Karyawan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
wujud baru yang berbeda dan sebelumnya . Metode deskriptif korelasional dalam
3.2.2 WaktuPenelitian
sedangkan Jadwal Penelitian yang dilaksanakan dimulai dari bulan Februari 2018
dengan alokasi waktu penelitian hingga saat ini, adapun jadwal penelitian
28
29
jumlah sampel minimal 5 kali dari jumlah indikator. Selain itu ukuran sampel yang
pernyataan Hair et al., (2010) bahwa banyaknya sampel sebagai responden harus
observed variable (indikator). Dalam penelitian ini jumlah item adalah 40 item
Sumber data dalam penelitian ini ialah data primer dan skunder, dimana data
primer yang terkait dengan karyawan mutasi dan promosi kaitannya kinerja
penelitian ini.
30
Defenisi operasional dari setiap variabel yang ada dalam kerangka teoritis
penelitian sekaligus penjelasan cara mendapatkan data dan jenis alat dalam
pengambilan data. Variabe penelitian ini terbagi atas dua variabel yaitu variabel
independen Mutasi (X1), variabel Promosi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) serta
Nusantara II.
berikut :
tempat yang baru atau posisi jabatan memperoleh susana baru maupun
lingkungan baru dan kepuasan kerja dan menunjukan pretasi lebih baik
terhadap pekerjaannya.
memiliki tanggung jawab yang lebih besar, gaji yang lebih besar, dan pada
karakteristiknya
hasil pekerjaan yang dicapai karyawan dalam kurun waktu tertentu yang diukur
berdasarkan kuantitas maupun kualitas hasil kerja Karyawan Pimpinan pada Kantor
Tabel 3.1
Tabel Difinisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Dimensi Skala
Mutasi Merupakan perubahan 1. Evaluasi penilaian 1. Pengalaman Likert
(X1) posisi jabatan dalam tempat 2. Karyawan tertentu 2.Tanggung jawab
kerja dilaksanakan secara 3. Kemampuan 3. Pengetahuan
horizontal bagi karyawan bekerja 4. Kriteria Mutasi
pimpinan kantor Direksi 4. Kedisiplinan 5. Kebijakan
PTPN II dimana tujuan 5. Ide dan Pendapat manajemen
untuk meningkatkan kinerja
serta prestasi kerja
sertamenghilangkan rasa
bosan / jenuh di dalam
kerja.
tidak ada artinya atau tidak ada hasilnya jika ditetapkan skala yang menjadi rujukan
dari setiap variabel yang diukur. Dalam penelitian ini, pengukuran skala yang
memnggunakan skala likert yang dimana dirancang untuk tingkat pengujian dalam
hal degree agreenes responden dalam hal pernyataan dengan tingkat degree
33
agreenes dibagi atas lima tingkt yaitu: sangat setuju (5), setuju (4), kurang setuju
(3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1) terdapat pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Interval
No. Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur
Sugiyono (2010). Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel
internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara
Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian
dikorelasikan
Pearson. Menurut Sugiyono (2010) kriteria atau syarat suatu item tersebut
dinyatakan valid adalah bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan
tidak ada data yang missing (tidak dikenal) sehingga data penelitian ini merupakan
data yang akurat dan dapat digunakan untuk penelitian. Untuk selanjutnya penulis
a. Jika rhitung positif atau r hitung > r table, maka pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung positif atau r hitung < r table, maka pertanyaan tersebut tidak valid.
responden dil uar sampel penelitian. Adapun Nilai r tabel dengan ketentuan df =
Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk
mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item
Untuk mengetahui validitas tiap pertanyaan yang diajukan, maka nilai pada
bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlaction
(rhitung) seluruh bernilai lebih besar atau sama dengan nilai r tabel, maka kuesioner
pengukuran tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang
konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen (Sekaran, 2010).
Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau instrumen dalam penelitian
seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Adapun nilai Koefisien Alpha
responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga satu. Semakin besar nilai
koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban.
maupun internal. Secara eksternal yakni salah satu pengujian reliabilitas instrumen
mencobakan instrumen beberapa kali pada responden, dalam hal ini instrumennya
sama, respondennya sama, hanya waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari
Bila koefisien korelasi positif, dan signifikan, maka instrumen tersebut dinyatakan
Alpha, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak,
sebagai berikut :
statistik:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
normalitas.
prediktor data peubah bebas berhubungan secara linier atau tidak dengan peubah
garis regresi yang nantinya akan diperoleh harga Fhitung. Untuk mendeteksi apakah
model linear atau tidak dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-
1. Jika nilai F-Statistic> F-Tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model
2. Jika nilai F-Statistic< F-Tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model
sebagai berikut :
digunakan uji linieritas. Uji linearitas adalah pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah regresi bersifat linier atau tidak. Tujuan uji linieritas adalah
38
untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau
tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05,
maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Uji linieritas
dalam penelitian ini menggunakan tabel ANOVA variabel X dan Y dari nilai
signifikan. Apabila nilai signifikan tabel ANOVA < 0,05 maka dapat disimpulkan
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali(2011). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Cara untuk
mengetahui akankah terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan tidak adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau
regresi penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak. Salah satu cara untuk
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara variabel dependen (terikat)
membentuk suatu pola tertentu, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila
a) Jika titik-titik terikat menyebar secara acak membentuk pola tertentu yang
heteroskedostisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik dibawah atau
berganda, hal ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas
Karyawan (Y1) dan variabel Kepuasan Kerja (X3) terhadap Variabel Kinerja
40
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + e
dimana :
a = Konstanta
X1 = Mutasi
X2 = Promosi
e = Standard error
berikut :
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat Pengaruh yang signifikan dari Mutasi
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat Pengaruh yang signifikan dari Mutasi (X 1),
Promosi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu
PT. Perkebunan Nusantara II (Y2) melalui Kepuasan Kerja (Y1) formula sebagai
berikut :
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat Pengaruh yang signifikan dari Mutasi
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat Pengaruh yang signifikan dari Mutasi (X 1),
Promosi (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu
variabel dependent, apakah variabel Mutasi (X1), Promosi (X2) danKepuasan Kerja
Mutasi (X1), Promosi (X2), dan Kepuasan Kerja (Y1) terhadap Kinerja
(X1), Promosi (X2) dan Kepuasan Kerja (Y1) terhadap Kinerja Karyawan
c. Menentukan signifikansi
besar kontribusi variabel bebas (X) Mutasi (X1), Promosi (X2) dan Kepuasan
43
Kerja (Y1) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor
nol sampai dengan satu (0 < R² < 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu Mutasi (X1), Promosi (X2)
dan Kepuasan Kerja (Y1) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan
Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X) yaitu Mutasi (X1), Promosi (X2) dan Kepuasan Kerja
(Y1) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor Direksi PT.
Propinsi Sumatera Utara, didirikan sesuai Akta No. 35 dibuat dihadapan Harun
dihadapan N.M Dipo Nusantara Pua Upa Notaris di Jakarta, Akta perubahan ini
telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
25 September 2008.
44
45
PT. Perkebunan Nusantara III tanggal 1 Oktober 2014. Sebagai anak perusahaan
Holding BUMN Perkebunan adalah PTPN I, PTPN II, PTPN IV, PTPN V, PTPN
VI, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PTPN XIII,
Iwan, SH, M.Kn Notaris di Jakarta, Akta perubahan ini telah mendapat pengesahan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU- 10527.40.20.2014 tanggal 04 Nopember
VISI :
Saing Tinggi
46
MISI :
1. Nilai Budaya :
a. Profesional
b. Kesetaraan
c. Kemakmuran
d. Kejujuran
e. Integritas
f. dan Kerjasama
2. Budaya perusahaan :
d. Menghargai setiap hasil karya yang baik, memiliki rasa hormat, dan
maka organisasi tersebut harus memiliki struktur kepengurusan, atau yang biasa
dengan adanya struktur tersebut, individu memiliki tugas dan perannya masing-
atau tenaga kerja yang dimiliki. Kemampuan ini dapat tercermin dari kemampuan
tehnis seorang karyawan. Kemampuan tehnis merupakan tolak ukur cara karyawan
padanya sesuai dengan skill dan golongan jabatan yang diduduki karyawan
Tabel 4.1
Golongan Jabatan dan Kepangkatan PTPN II Tanjung Morawa
Level Golongan Jabatan
Layer I 4B00 - 4D/06 Manager
Pejabat Sementara (Pjs) 4A/00-4B/00
Pelaksana Tugas (Plt) 4B/00 - 4C/00
Manager 4C/00 - 4D/06 Defenitif
Layer II 3C/00-4A/11 Kasubag
Pejabat Sementara (Pjs) 3C/00-3C11
Pelaksana Tugas (Plt) 3D/00- 4A/00
Kasubbag 4A/00 - 4B/06 Defenitif
Layer III 3A/00-3B/12 Staff
Sumber : PTPN II Tanjung Morawa (2018)
48
manajer kebun dan pabrik khususnya pada tahun 2015 atas pencapaian
Award tahunn 2015 terhadap dua Pabrik yang dimiliki PTPN II Yaitu PKS
Sawit Seberang dan PKS Pagar Merbau dalam Katagori biru dimana
lingkungan sekitar
Pada tanggal 15 Maret 2015 di jakarta yang dikeluarkan dan di sahakan oleh
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Negara BUMN bagi Kebun dan
dengan "Rapat Kerja dan Workshop Manajer Kebun dan Pabrik Kelapa
diikuti oleh PTPN I, II, III, IV, V, V, VI, VII, VII, VIII, XII,
penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah
kuisioner. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah responden yang
sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden terdiri atas jenis kelamin,
umur, pendidikan terakhir dan lama kerja. Data yang berkaitan dengan
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,
Tingkat Pendidikan dan Lama Bekerja
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 68 70.83
Jenis Kelamin
Perempuan 28 29.17
18 - 27 thn 16 16.67
28 - 37 thn 34 35.42
Umur
38 - 47 thn 40 41.67
> 48 thn 6 6.25
SMA/SMK 8 8.33
Ahli Madya (D-III) 28 29.17
Pendidikan
Sarjana (S1) 54 56.25
Pascasarjana (S2) 6 6.25
< 10 thn 6 6.25
11 - 20 thn 20 20.83
Lama Bekerja
21 - 30 thn 42 43.75
> 31 thn 28 29.17
Total 96 100.00
Sumber: Data Penelitian Diolah
penelitian ini tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebesar 54 orang (56.25%) dan
Pada penelitian ini variabel bebas (eksegenus) yang diamati ada dua yaitu
juga dua yaitu Kepuasan Kerja (Y1) dan Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor Direksi
PTPN II (Y).
satu unit ke unit lain yang masih dalam satu departemen. Mutasi rotasi
hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari satu tempat ke tempat
lain, yang terdapat pada pernyataan nomor 1–0, seperti terlihat pada Tabel
Tabel 4.2
Tanggapan Responden terhadap Mutasi (X1)
Nilai Rata-Rata
SS S KS TS STS
No Pernyataan
SS S KS TS STS
f % f % f % f % f %
Masa kerja dilakuakan pada kurun
1 29 30.21 51 53.13 16 16.67 0 0.00 0 0.00 30.2 53.1 16.7 0.0 0.0
waktu yang ditentukan
Mutasi bagi karyawan tertentu
2 29 30.21 49 51.04 18 18.75 0 0.00 0 0.00 30.2 51.0 18.8 0.0 0.0
dan dapat diprediksi karyawan
Adanya batasan mutasi
3 28 29.17 50 52.08 18 18.75 0 0.00 0 0.00 29.2 52.1 18.8 0.0 0.0
dalam satu kali periode
Kemampuan kerja menjadi
4 26 27.08 53 55.21 17 17.71 0 0.00 0 0.00 27.1 55.2 17.7 0.0 0.0
salah satu syarat mutasi
Karyawan yang terkena
5 30 31.25 51 53.13 15 15.63 0 0.00 0 0.00 31.3 53.1 15.6 0.0 0.0
mutasi diharapkan meningkat
Karyawan yang tidak disiplin
6 26 27.08 52 54.17 18 18.75 0 0.00 0 0.00 27.1 54.2 18.8 0.0 0.0
dimutasikan
Karyawan mengetahui kapan
7 29 30.21 49 51.04 18 18.75 0 0.00 0 0.00 30.2 51.0 18.8 0.0 0.0
dan disosialisasikan
Evaluasi penilaian mutasi
8 30 31.25 48 50.00 18 18.75 0 0.00 0 0.00 31.3 50.0 18.8 0.0 0.0
dirasakan sudah adil
Evaluasi penilaian karyawan
9 35 36.46 44 45.83 17 17.71 0 0.00 0 0.00 36.5 45.8 17.7 0.0 0.0
dilakukan yang berkompeten
Pimpinan menghargai ide dan
10 33 34.38 45 46.88 18 18.75 0 0.00 0 0.00 34.4 46.9 18.8 0.0 0.0
pendapat karyawan
Rata-Rata 295 307.29 492 512.50 173 180.21 0 0.00 0 0.00 30.7 32.01 33.34 0.0 0.0
Sumber : Data Penelitian PTPN II
Responden terhadap pernyataan variabel Mutasi Kerja (X1) untuk kategori sangat
setuju (SS), nilai rata-rata tertinggi jawaban responden sebesar 36.50% pada
berkompeten, untuk kategori setuju (S) nilai rata-rata tertinggi jawaban responden
sebesar 55.20% pada pernyataan nomor 4 yaitu kemampuan kerja menjadi salah
satu syarat mutasi dan dengan kategori Kurang setuju (KS) nilai rata-rata tertinggi
Promosi merupakan suatu masalah yang penting, bukan saja dalam hal
memilih atau penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat tetapi juga
dapat berprestasi, yang terdapat pada pernyataan nomor 1–10, seperti terlihat pada
Tabel 4.3
Tanggapan Responden terhadap Promosi (X2)
SS S KS TS STS
No Pernyataan
f % f % f % f % f %
Karyawan masa kerja 4
1 tahun mendapat promosi 28 29,17 52 54,17 16 16,67 0 0 0 0
Lama kerja menjadi tolok
2 ukur mendapat promosi 29 30,21 50 52,08 17 17,71 0 0 0 0
Standar promosi sebagai
3 dasar dalam bekerja 29 30,21 49 51,04 18 18,75 0 0 0 0
Jaminan peningkatan
4 karir yang jelas 29 30,21 50 52,08 17 17,71 0 0 0 0
Kecakapan bekerja syarat
5 mendapat promosi 26 27,08 51 53,13 19 19,79 0 0 0 0
Ketelitian dalam bekerja
6 menyelesaikan tugas 31 32,29 47 48,96 18 18,75 0 0 0 0
Pekerjaan dinilai dengan
7 Ketelitian dalam bekerja 30 31,25 48 50,00 18 18,75 0 0 0 0
Pimpinan menjamin keadilan
8 dalam pemberian promosi 30 31,25 48 50,00 18 18,75 0 0 0 0
Kerjasama antar pegawai
9 sudah terjalin baik 33 34,38 46 47,92 17 17,71 0 0 0 0
Karyawan yang naik
10 golongan kemampuan baik 30 31,25 49 51,04 17 17,71 0 0 0 0
Responden terhadap pernyataan variabel Promosi (X2) untuk kategori sangat setuju
pernyataan nomor 9 yaitu Kerjasama antar pegawai sudah terjalin baik, untuk
kategori setuju (S) nilai rata-rata tertinggi jawaban responden sebesar 54.20% pada
pernyataan nomor 1karyawan masa kerja empat tahun mendapatkan promosi kerja
dan kategori Kurang Setuju (KS) nilai rata-rata tertinggi jawaban responden sebesar
19.80% pada pernyataan nomor 5 yaitu kecakapan dalam bekerja menjadi syarat
Tabel 4.4
Responden terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
SS S KS TS STS
No Pernyataan
f % f % f % f % f %
Karyawan merasa nyaman
1 menyelesaikan tugas 26 27,08 51 53,13 19 19,79 0 0 0 0
Pimpinan menerima masukan
2 dan kritikdalam bekerja 27 28,13 52 54,17 17 17,71 0 0 0 0
Pimpinan menjadikan standar
3 dalam bekerja 29 30,21 49 51,04 18 18,75 0 0 0 0
Pengawasan peningkatan
4 28 29,17 53 55,21 15 15,63 0 0 0 0
karir yang jelas bagi karyawan
Pengawasan kerja
5 juga dengan CCTV 28 29,17 49 51,04 19 19,79 0 0 0 0
Pimpinan mengawasi agar
6 karyawan dalam bekerja teliti 31 32,29 47 48,96 18 18,75 0 0 0 0
Pekerjaan dinilai dari skill
7 dan kemampuannya 30 31,25 48 50,00 18 18,75 0 0 0 0
Pimpinan menjamin kerahasian
8 identitas karyawan berprestasi 32 33,33 47 48,96 17 17,71 0 0 0 0
Kerjasama pegawai saling
9 membantu dalam bekerja 32 33,33 49 51,04 15 15,63 0 0 0 0
Karyawan yang berprestasi
10 mendapat apresiasi pimpinan 31 32,29 50 52,08 15 15,63 0 0 0 0
Responden terhadap pernyataan variabel Kepuasan kerja (Y1) untuk kategori sangat
setuju (SS), nilai rata-rata tertinggi jawaban responden sebesar 33.30% pada
pernyataan nomor 9 yaitu kerjasama pegawai saling membantu dalam bekerja, dan
pimpinan, untuk kategori setuju (S) nilai rata-rata tertinggi jawaban responden
sebesar 55.20% pada pernyataan nomor 4yaitu pengawasan untuk peningkaan karir
yang jelas bagi karyawan dan untuk kategori Kurang Setuju (KS) nilai rata-rata
waktu penyelesaian, yang terdapat pada pernyataan nomor 1–10, seperti terlihat
Tabel 4.5
Tanggapan Responden terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor
Direksi PTPN II (Y2)
Nilai Rata-Rata
SS S RR TS STS
No Pernyataan
SS S RR TS STS
f % f % f % f % f %
Karyawan telah bekerja
1 26 27.08 52 54.17 18 18.75 0 0.00 0 0.00 27.1 54.2 18.8 0.0 0.0
cukup lama dan tidak tercela
Karyawan memiliki pengetahua
2 27 28.13 52 54.17 17 17.71 0 0.00 0 0.00 28.1 54.2 17.7 0.0 0.0
yang luas
Karyawan memiliki percaya
3 29 30.21 49 51.04 18 18.75 0 0.00 0 0.00 30.2 51.0 18.8 0.0 0.0
diri sehingga diapresiasi
Karyawan memiliki tingkat
4 29 30.21 51 53.13 16 16.67 0 0.00 0 0.00 30.2 53.1 16.7 0.0 0.0
kompetensi yang tinggi
Karyawan memiliki rasa
5 27 28.13 50 52.08 19 19.79 0 0.00 0 0.00 28.1 52.1 19.8 0.0 0.0
percaya diri yang kuat
Karyawan datang tepat waktu
6 31 32.29 47 48.96 17 17.71 0 0.00 0 0.00 32.6 49.5 17.9 0.0 0.0
dan pulang kerja tepat waktu
Karyawan saling membantu
7 30 31.25 48 50.00 18 18.75 0 0.00 0 0.00 31.3 50.0 18.8 0.0 0.0
menyelesaikan tugas
Karyawan selalu beusaha
8 32 33.33 47 48.96 17 17.71 0 0.00 0 0.00 33.3 49.0 17.7 0.0 0.0
untuk bekerja tim/teamwork
Karyawan mampu memilah
9 35 36.46 47 48.96 14 14.58 0 0.00 0 0.00 36.5 49.0 14.6 0.0 0.0
masalah dari sudut pandang
Karyawan lebih dulu memahami
10 28 29.17 53 55.21 15 15.63 0 0.00 0 0.00 29.2 55.2 15.6 0.0 0.0
data dan informasi
Rata-Rata 294 306.25 496 516.67 169 176.04 0 0.00 0 0.00 30.7 51.7 17.6 0.0 0.0
Sumber : Data Penelitian PTPN II, Diolah (2018
Responden terhadap pernyataan variabel Kepuasan kerja (Y1) untuk kategori sangat
setuju (SS), nilai rata-rata tertinggi jawaban responden sebesar 35.40% pada
pernyataan nomor 10 yaitu Karyawan lebih dulu memahami data dan informasi,
untuk kategori setuju (S) nilai rata-rata tertinggi jawaban responden ebesar 55.21%
pada pernyataan nomor 10 yaitu karyawan lebih dulu memahami data dan informasi
yang masuk dan untuk kategori Kurang Setuju (KS) nilai rata- rata tertinggi jawaban
responden sebesar 19.80% pada pernyataan nomor 5 yaitu karyawan memiliki rasa
ada dalam model analisis ini, variabel dependennya yaitu Kinerja Karyawan
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskriptif Variabel Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Mutasi Jabatan 25 28.00 50.00 39.0625 4.57180
Promosi Jabatan 25 35.00 52.00 43.4375 4.58559
Kepuasan Kerja 25 29.00 50.00 39.7292 4.74282
Kinerja Karyawan
25 29.00 47.00 40.3021 3.90713
Pimpinan
Valid N (listwise) 25
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Berdasarkan data hasil statistik pada Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa
dari variabel Mutasi (X1) memiliki mean yaitu 39,0625 dengan nilai standar deviasi
sebesar 4,57180. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari minimum yang
mengalami mutasi dalam bekerja dalam lingkup kerja PT. Perkebunan Nusantara II
Medan.
Variabel Promosi (X2) memiliki mean yaitu 43,4375 dengan standar deviasi
sebesar 4,58559. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari nilai minimum
Variabel Kepuasan Kerja (X3) memiliki mean yaitu 39,7292 dengan nilai
standar deviasi sebesar 4,74282. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari
nilai minimum yang ditentukan yaitu 29,00. Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan
terhadap pekerjaan yang diberikan sudah baik namun masih perlu ditingkatkan
Nusantara II Medan (Y) memiliki mean yaitu 40,3021dengan nilai standar deviasi
sebesar 3,90713. Nilai mean ini memiliki nilai yang lebih tinggi dari nilai minimum
yang ditentukan yaitu 29,00. Hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung
memiliki Kinerja yang baik namun masih perlu dibenahi sehingga memiliki kinerja
Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian
kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid adalah bila korelasi tiap
faktor tersebut bernilai positif dan besarnya 0,6 ke atas. Selanjutnya proses
versi 22.0.
pengolahan data yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak ada data yang
missing (tidak dikenal) sehingga data penelitian ini merupakan data yang akurat
dan dapat digunakan untuk penelitian. Untuk selanjutnya penulis akan melakukan
a. Jika rhitung positif atau r hitung > r table, maka pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung positif atau r hitung < r table, maka pertanyaan tersebut tidak
valid.
total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item
validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total
rtabel.Suatu data dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi yang signifikan
terhadap nilai total, atau nilairhitung (nilai korelasi) > r tabel dengan tingkat signifikansi
< 5%.
Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 25, sehingga r (0,05 : 25),
diperoleh rtable adalah 0, 380. Adapun nilai validitas dari masing-masing variabel
berupa Mutasi (X1), Promosi (X2) danKepuasan Kerja (X3) Terhadap Kinerja
pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, dan Tabel 4.10 sebagai berikut :
Tabel 4.7
Corrected Item Total Correlation Variabel Mutasi (X1)
Pernyataan rhitung rtabel Validitas
Pertanyaan 1 .645 0.380 Valid
Pertanyaan 2 .677 0.380 Valid
Pertanyaan 3 .619 0.380 Valid
Pertanyaan 4 .704 0.380 Valid
Pertanyaan 5 .601 0.380 Valid
Pertanyaan 6 .392 0.380 Valid
Pertanyaan 7 .634 0.380 Valid
Pertanyaan 8 .707 0.380 Valid
Pertanyaan 9 .662 0.380 Valid
Pertanyaan 10 .397 0.380 Valid
Tabel 4.8
Corrected Item Total Correlation Variabel Promosi (X2)
Tabel 4.9
Corrected Item Total Correlation Variabel Kepuasan Kerja (Y1)
Pernyataan rhitung rtabel Validitas
Pertanyaan 1 .835 0.380 Valid
Pertanyaan 2 .595 0.380 Valid
Pertanyaan 3 .610 0.380 Valid
Pertanyaan 4 .839 0.380 Valid
Pertanyaan 5 .498 0.380 Valid
Pertanyaan 6 .839 0.380 Valid
Pertanyaan 7 .381 0.380 Valid
Pertanyaan 8 .835 0.380 Valid
Pertanyaan 9 .856 0.380 Valid
Pertanyaan 10 .594 0.380 Valid
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
63
Tabel 4.10
Corrected Item Total Correlation Variabel Kinerja Karyawan (Y2)
Untuk mengetahui validitas tiap pertanyaan yang diajukan, maka nilai pada
colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan
dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 25, sehingga ralpha
(0,05 : 25), diperoleh r table adalah 0,380. Melalui pengolahan data yang dilakukan
menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total
correlaction seluruh bernilai lebih besar atau sama dengan nilai r tabel 0,380sehingga
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian pada Tabel 4.8, Tabel 4.9,
Tabel 4.10dan Tabel 4.11 di atas, maka nilai pada colom corrected item total
bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlaction
0,380, sehingga kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
maupun internal. Secara eksternal yakni salah satu pengujian reliabilitas instrumen
mencobakan instrumen beberapa kali pada responden, dalam hal ini instrumennya
sama, respondennya sama, hanya waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari
koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak
reliabel.
Adapun hasil uji reliabilitas dari variabel Mutasi (X1), Promosi (X2), dan
Kepuasan Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor Direksi PT.
Perkebunan Nusantara II Medan (Y2) terlihat pada Tabel 4.11, Tabel 4.12, Tabel
Tabel 4.11
Nilai Reliability Variabel Mutasi (X1) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha N of Items
Standardized Items
.871 .874 10
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Tabel 4.12
Nilai Reliability Variabel Promosi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha N of Items
Standardized Items
.834 .830 11
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Tabel 4.13
Nilai Reliability terhadap Variabel Kepuasan Kerja (Y31)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha N of Items
Standardized Items
.902 .906 10
Tabel 4.14
Nilai Reliability terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on N of Items
Standardized Items
.770 .768 10
Berdasarkan data pada Tabel 4.11Tabel 4.12, Tabel 4.13, dan Tabel
4.14, diketahui bahwa nila ralpha masing-masing sebesar 0,871, 0,834, 0,902,
dan 0,770, dimana rtabel sebesar 0,380 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,871, 0,834, 0,902, dan 0,770> 0,380)
dengan demikian maka kuesione65
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui pemenuhan suatu model regresi
linear yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik ini terdiri
dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Suatu model
regresi linear akan memenuhi asumsi BLUE apabila model tersebut memiliki data
berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu
skor variabel. Variabel yang diuji adalah variabel dependen (Kepuasan Kerja dan
danPromosi Jabatan).
untuk mengumpulkan data terkait dengan masalah yang akan diteliti. Jumlah
variabel Kepuasan Kerja (Y1) dan Kinerja Karyawan Pimpinan Kantor Direksi PT.
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dalam penelitian
regresi yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekatai normal.
Jika data tidak tidak berada di sekitar wilayah garis diagonal dan tidak mengikuti
garis diagonal atau tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal maka akan
Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada grafik
Gambar 4.1
Grafik Histogram
titik berada di sekitar garis diagonal, sehingga didapatkan hasil data terdistribusi
Gambar 4.2
Pengujian Normalitas
bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini
berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan
data berdistribusi normal atau tidak, seperti terlihat pada Tabel 4.15 berikut:
69
Tabel 4.15
Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Karyawan Pimpinan
N 96
Normal Parametersa,b Mean 40.3021
Std. Deviation 3.90713
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .068
Negative -.074
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
3. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Berdasarkan data Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa dapat dilihat bahw data
0,074 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200 dimana angka ini di atas tingkat
signifikansi 0,05 atau 5% atau nilai asympy.sig (2-tailed) > 0,05 (0,200> 0,05).
Data sekunder dengan model time series perlu digunakan uji linieritas.
Uji linearitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah regresi
bersifat linier atau tidak. Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria
pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Uji linieritas
dalam penelitian ini menggunakan tabel ANOVA variabel X dan Y dari nilai
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan bersifat linier. Hasil rangkuman uji
Tabel 4.16
Uji Linieritas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1766.816 2 883.408 21.961 .000b
Residual 370.142 93 3.980
Total 2136.958 95
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Promosi Jabatan, Mutasi Jabatan
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Hasil uji linieritas pada Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa semua
variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), hal
ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier. Hal ini
II Medan.
VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
Tolerance> 0,10 dan VIF < 10,0 maka tidak terjadi multikolinieritas seperti
Tabel 4.17
Uji Multikolinieritas
Persamaan Variabel VIF Tolerance Kesimpulan
Mutasi, Mutasi (X1) 8.806 .114 Tidak terdapat
Promosi dan Multikolinieritas
Kepuasan Promosi (X2) 6.099 .164 Tidak terdapat
Terhadap Multikolinieritas
Kinerja Kepuasan Kerja (X3) 8.773 .173 Tidak terdapat
Karyawan Multikolinieritas
Pimpinan Kinerja Karyawan 10.00 0.10
Kantor Pimpinan Kantor Direksi PT.
Direksi PT. Perkebunan Nusantara II
Perkebunan Medan (Y)
Nusantara II
Medan (Y)
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
independen memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10,0 dimana nilai
Kerja sebagai variable bebas sebesar (0,114> 0,10), (0,164 > 0,10), dan (0,173>
0,10) sedangkan nilai VIF dari masing-masing variabel bebas berupa Mutasi,
Promosi dan Kepuasan Kerja sebesar (0.100 < 10,0), (8,806 < 10,0), (6,099<
10,0) dan (5,773 <10,0), dengan demikian berarti tidak terjadi multikolinieritas
berupa uji scatterplot. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah
dilakukan dengan Scatterplot dalam program SPSS 22.0 for Windows. Berikut
Gambar 4.3
Pengujian Heteroskedastisitas.
Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi
heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolute residual terhadap variabel
independen. Uji Glejser dilihat dengan cara menghasilkan regresi nilai absolute
nilai absolute residual menunjukkan nilai yang tidak signifikan (α=5%) seperti yang
Tabel 4.18
Hasil Uji Glejser Coefficients
Persamaan Variabel VIF Tolerance Kesimpulan
Kinerja Mutasi (X 1) 8.806 .015 Homokedastisitas
Karyawan Promosi (X2) 6.099 .000 Homokedastisitas
Pimpinan Kepuasan Kerja (X3) 8.773 .020 Homokedastisitas
Kantor Kinerja Karyawan 10.00 .005 Homokedastisitas
Direksi PT. Pimpinan Kantor Direksi PT.
Perkebunan Perkebunan Nusantara II
Nusantara II Medan (Y)
Medan (Y)
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
Berdasarkan data pada Tabel 4.18 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel
heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan masing variabel
menunjukkan nilai yang lebih besar dari nilai α (Sig < 0.05). Berdasarkan hasil di
atas dapat dilihat bahwahasil regresi residual seluruh variabel bebas mempunyai
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
Tabel 4.19
Analisis Regresi Linier Berganda X1 dan X2 terhadap Y1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Sig
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.376 1.950
Mutasi .743 .108 .716 .171 5.849 .015
Promosi .215 .108 .208 .171 5.849 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
a. Nilai konstanta
Nilai konstanta sebesar 1,376, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
(X) berupa Mutasi dan Promosimampu dan memberi kontribusi yang besar
Nilai variabel Mutasi sebesar 0,743 artinya apabila terjadi kenaikan pada
ikut meningkat sebesar 0,743 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila
Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Medan (Y) juga akan ikut meningkat
Nilai variabel Promosi sebesar 0,215 artinya apabila terjadi kenaikan pada
ikut meningkat sebesar 0,215 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila
Medan (Y) juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 21,50%, demikian juga
sebaliknya.
Tabel 4.20
Analisis Regresi Linier Berganda X1 dan X2 terhadap Y2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
2 (Constant) 10.683 2.285
Mutasi Jabatan .224 .155 .262 .114 8.806
Promosi Jabatan .506 .129 .594 .164 6.099
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
a. Nilai konstanta
Nilai konstanta sebesar 10,683, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
Nilai variabel Mutasi sebesar 0,224 artinya apabila terjadi kenaikan pada
Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Medan juga akan ikut meningkat
sebesar 0,224 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila Mutasi (X1)
(Y) juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 22,40%, demikian juga
sebaliknya.
Nilai variabel Promosi sebesar 0,506 artinya apabila terjadi kenaikan pada
Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Medan juga akan ikut meningkat
sebesar 0,506 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila Promosi (X1)
(Y) juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 50,60%, demikian juga
sebaliknya.
secara positif dan signifikan dari variabel bebas (X) berupa Mutasi (X1), Promosi
(X2), dan dua variabel terikat yaitu Kepuasan Kerja (Y1) dan Kinerja Karyawan
variabel dependen. Nilai t hitung dapat dilihat pada hasil regresi melalui nilai
signifikansi < 0,05 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.22berikut :
Tabel 4.21
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .092
Mutasi Jabatan 8.378 .015 .171 5.849
Promosi Jabatan 7.921 .000 .171 5.849
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
1. Nilai t secara parsial dari variabel Mutasi (X1) diperoleh hasil yaitu Nilai
thitung adalah 20,651 dan nilai ttabel sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel
(8,378> 1,666) dan nilai sig< 0,05 (0,015< 0,05), sehingga dapat
2. Nilai t secara parsial dari variabel Promosi (X2) diperoleh hasil yaitu Nilai
thitung variabel Promosi adalah 7,921 dan nilai t tabel sebesar 1,666 sehingga
nilai thitung > ttabel (7,921> 1,666) dan nilai sig< 0,05 (0,000< 0,05), sehingga
3. Nilai t secara parsial dari variabel Mutasi (X1) diperoleh hasil yaitu Nilai
thitung adalah 8,378 dan nilai ttabel sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel
Tabel 4.22
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.115 .000
Kepuasan Kerja 9.886 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
parsial dari variabel Kepuasan Kerja (Y1) diperoleh hasil yaitu Nilai t hitung adalah
9,886 dan nilai ttabel sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel (9,886> 1,666) dan
nilai sig< 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja
(serempak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu
Tabel 4.23
Uji F (Secara Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 950.185 3 316.728 58.272 .000b
Residual 500.054 92 5.435
Total 1450.240 95
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Pimpinan
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Promosi Jabatan, Mutasi Jabatan
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
80
adalah 58,272 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai FtabelMutasi dan
Promosi Jabatan pada tingkat signifikan 95% (α = 0,05) adalah 2,476 dimana
(Fhitung > Ftabel) sehingga 58,272 > 2,476dan nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan
Nusantara II Medan.
terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R2 < 1). Jika
variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti
bebas menjelaskan variabel terikat dan demikian sebaliknya seperti yang terlihat
Tabel 4.24
Goodness of Fit (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .809a .866 .844 2.33139 1.579
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Promosi Jabatan, Mutasi Jabatan
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Pimpinan
Sumber : Data Penelitian Diolah (2018)
kerja, iklim kerja, faktor personal dan faktor situasi, kebijakan pemerintah dan
Analisi jalur ialah koefisien jalur yang diperoleh dapat digunakan untuk
memperkirakan kuat tidaknya pengaruh dari variabel atau terhadap yang lain.
pengaruh langsung dan tidak langsung harus dilakukan.Tiap-tiap jalur yang diuji
Karyawan
Promosi (X2) terhadap kinerja Karyawan Pimpinan Kantor Direksi PT. Perkebunan
statistik path analysis(analisis jalur). Dalam penelitian ini variabel Mutasi (X1) dan
Promosi (X2) sebagai variabel Bebas (eksogenus variabel) dan variabel Kinerja
Persamaan I
betaMutasi Jabatan (X1) sebesar 0,592merupakan nilai pathatau jalur (p2) dan
Persamaan II
Jabatan (X1) sebesar 0,556 merupakan nilai pathatau jalur (p1)dan signifikansi pada
Pimpinan (Y2). Selain itu, juga diperoleh nilai standardized beta Kepuasan
Karyawan sebesar 0,100 merupakan nilai pathatau jalur (p3) dan signifikan pada
Pimpinan.
Berikut ini adalah analisis jalur untuk menguji hubungan antara Mutasi
Gambar 4.4
Path Analysis(Analisis Jalur) Mutasi Jabatan ke Kinerja Karyawan
Pimpinan Melalui Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
Karyawan
0.592 0.100
p2 p3
p1 = X → Y= 0.556
Kepuasan Kerja sebesar 0,059. Jadi, dapat diartikan jika pengaruh langsung Mutasi
Persamaan I
betaPromosi Jabatan (X1) sebesar 0,588 merupakan nilai pathatau jalur (p2) dan
signifikan pada 0,000 yang berarti Promosi Jabatan berpengaruh terhadap Kepuasan
Persamaan II
Jabatan (X1) sebesar 0,663 merupakan nilai pathatau jalur (p1)dan signifikansi pada
Pimpinan (Y2). Selain itu, juga diperoleh nilai standardized beta Kepuasan
Karyawan sebesar 0,046 merupakan nilai pathatau jalur (p3) dan signifikan pada
86
Pimpinan.
Berikut ini adalah analisis jalur untuk menguji hubungan antara Promosi
Jabatan terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan (Y2) dan apakah hubungan Promosi
Gambar 4.5
Path Analysis (Analisis Jalur) Promosi Jabatan ke Kinerja Karyawan
Pimpinan Melalui Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
Karyawan
0.588 0.046
p2 p3
p1 = X → Y= 0,663
Kinerja melalui Kepuasan Kerja sebesar 0,046. Jadi, dapat diartikan jika pengaruh
4.2 Pembahasan
Nilai t secara parsial dari variabel Mutasi adalah 20,651 dan nilai t tabel
sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel (20,651> 1,666) dan nilai sig< 0,05 (0,000<
kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan
88
memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi yang
lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Kegiatan mutasi berhubungan dengan
proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja
ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang
pemindahan kerja/jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru itu dia akan lebih
berkembang.
mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam bekerja. Selain itu mutasi juga
tanggung jawabdan status tenaga kerja ke situasi tertentudengan tujuan agar tenaga
oleh Wibowo (2014) dengan judul Pengaruh “Mutasi dan Pelatihan Kinerja
Nilai t secara parsial dari variabel Promosi adalah 16,322 dan nilai t tabel
sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel (16,322> 1,666) dan nilai sig< 0,05 (0,000<
promosi jabatan sebagai sebuah imipian dan tujuan yang selalu di harapkan oleh
atas prestasi kerja yang dicapai. Dengan adanya promosi berdasarkan penilaian
secara objektif, karyawan akan terdorong untuk lebih giat dan lebih disiplin dalam
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau level.
Jika promosi direalisasikan kepada pegawai mereka akan terdorong bekerja giat,
bersemangat, berdisiplin, yang berdampak pada Kinerja yang baik sehingga sasaran
Pemberian Promosi yang lebih layak dan diterima oleh karyawan karena
sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang dikeluarkan serta menghargai kerja
mencapai hasilkerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ningsih dkk, (2015) bahwa
PT.PLN (persero) Area Kendari. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan Ardi, dkk (2016) dengan hasil penelitian
mendeskripsikan bagaimana kinerja seseorang. Hal ini tentu saja berkaitan dengan
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan kerja seseorang atas bidang kerja tertentu.
Selanjutnya, dari Promosi yang tampak inilah perusahaan jadi lebih mengetahui
informasi kepada orang lain terkait tugas yang diinstruksikan oleh atasannya.
perilaku dan kinerja seseorang. Tidak hanya itu, melalui Promosi kerja seorang
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian empirik dari
Nurhayati (2007) menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara
teori yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki (2003) menyatakan Kompensasi
kerja secara langsung dipengaruhi oleh Promosi pegawai dalam bekerja yang berupa
pengaruh yang positif terhadap Kompensasi kerja, semakin tinggi Promosi maka
semakin tinggi pula Kompensasi kerja, begitu juga sebaliknya semakin rendah
Promosi maka semakin rendah pula Kompensasi kerja yang dimiliki oleh karyawan.
Nilai t secara parsial dari variabel Kepuasan Kerja adalah 9,886 dan nilai
ttabel sebesar 1,666 sehingga nilai thitung > ttabel (9,886> 1,666) dan nilai sig< 0,05
(0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja secara parsial
dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima,
93
kekuasaan lebih tapi juga bagi setiap karyawan akan merasa status sosialnya
lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Dengan melaksanakan kegiatan mutasi
kerja karyawan.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina
kepuasan kerja memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap prestasi kerja, hal ini
94
dapat dilihat pada hasil uji koefisiensi korelasi sebesar 0,858 yang dibuktikan
dengan besarnya prestasi kerja yang dimiliki para karyawan sebanyak 73,7 %
dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja dari para karyawan itu sendiri.
Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Medan dapat diterima dan terbukti
kebenarannya.
pathatau jalur (p2) dan signifikan pada 0,000yang berarti Mutasi Jabatan
0,556 merupakan nilai path atau jalur (p1) dan signifikansi pada 0,000 yang berarti
Mutasi jabatan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan (Y2). Selain itu,
merupakan nilai path atau jalur (p3) dan signifikan pada 0,001 yang berarti
kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan
memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi yang
lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Kegiatan mutasi berhubungan dengan
proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja
ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang
pemindahan kerja/jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru itu dia akan lebih
berkembang.
Wibowo (2014) dengan judul Pengaruh “Mutasi dan Pelatihan Kinerja terhadap
nilai pathatau jalur (p2) dan signifikan pada 0,000yang berarti Mutasi Jabatan
0,663 merupakan nilai pathatau jalur (p1)dan signifikansi pada 0,000 yang berarti
96
Promosi jabatan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pimpinan (Y 2). Selain itu,
merupakan nilai pathatau jalur (p3) dan signifikan pada 0,001yang berarti Kepuasan
promosi jabatan sebagai sebuah imipian dan tujuan yang selalu di harapkan oleh
atas prestasi kerja yang dicapai. Dengan adanya promosi berdasarkan penilaian
secara objektif, karyawan akan terdorong untuk lebih giat dan lebih disiplin dalam
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau level.
Jika promosi direalisasikan kepada pegawai mereka akan terdorong bekerja giat,
bersemangat, berdisiplin, yang berdampak pada Kinerja yang baik sehingga sasaran
Pemberian Promosi yang lebih layak dan diterima oleh karyawan karena
sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang dikeluarkan serta menghargai kerja
mencapai hasilkerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat.
97
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ningsih dkk, (2015) bahwa
PT.PLN (persero) Area Kendari. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan Ardi, dkk (2016) dengan hasil penelitian
untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja seseorang. Hal ini tentu saja berkaitan
dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan kerja seseorang atas bidang kerja
seseorang. Dari Promosi yang tampak inilah perusahaan jadi lebih mengetahui
informasi kepada orang lain terkait tugas yang diinstruksikan oleh atasannya.
perilaku dan kinerja seseorang. Tidak hanya itu, melalui Promosi kerja seorang
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian empirik dari
Nurhayati (2007) menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara
Promosi terhadap Kompensasi kerja karyawan. Hasil tersebut didukung oleh teori
yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki (2003) menyatakan Kompensasi kerja
tinggi Promosi maka semakin tinggi pula Kompensasi kerja, begitu juga sebaliknya
semakin rendah Promosi maka semakin rendah pula Kompensasi kerja yang
kebenarannya.
0,05) adalah 2,484 dimana (Fhitung > Ftabel) sehingga 58,272 > 2,476dan nilai sig
< 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, secara simultan terdapat pengaruh yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariam
(2009) bahwa ada pengaruh yang searah antara Mutasi dengan kinerja karyawan.
loyalitas kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja terutama tingkat prestasi suatu
bahwa variabel budaya organisasi bukan variabel yang dapat menjelaskan kinerja
pegawai. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sinaga (2008) yang menemukan bukti bahwa budaya organisasi secara simultan
Selain itu ternyata dari statistik deskripstif diperoleh hasil jika mutasi dan
promosi yang berlaku di PTPN II Tanjung Morawa baik dan sistem reward sudah
optimal dan dukungan kinerja karyawan Pimpinan Kantor Direksi PT. Perkebunan
dan budaya organisasi dengan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan Dalmy
(2009) dan Mathilda et.al (2008) yang menyatakan bahwa reward bukan merupakan
variabel moderating.
100
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Kaymaz dalam
serta Promosi jabatan merupakan peningkatan positif dari seorang karyawan karena
peneterdahulu yang dilakukan oleh Judas (2013)yang berjudul mutasi dan promosi
jabatan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai pada kanwil ditjen kekayaan
Pimpinan Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Medan, dapat diterima dan
terbukti kebenarannya.
kerja menjadi salah satu syarat mutasi sebanyak 54 orang (55,20%) setuju,
yaitu masa kerja yang dilakukan pada kurun waktu yang ditentukan
PTPN II agar mutasi yang lakukan berdasarkan kurun waktu masa kerja
orang (16,70%). Oleh karena itu diharapkan agar pimpinan PTPN II komit
dengan pola promosi bagi karyawan yang telah bekerja empat tahun untuk
pada pernyataan nomor 10 yaitu Karyawan lebih dulu memahami data dan
masalah yang timbul baik dalam unit departemen maupun tantangan yang
5.1 Kesimpulan
berjudul pengaruh mutasi, promosi dan kepuasan kerja sebagai terhadap Kinerja
Medan.
5.2 Saran
103
104
terampil dan kurang visioner serta dapat memberikan rewardatas kinerja yang
sudah dilakukan karyawan sehingga pola mutasi yang dilakukan selama ini lebih
meningkat lagi.
dan hubungan antar karyawan dalam lingkup kekeluargaan yang semakin erat.
karyawan semakin dewasa menghadapi masalah yang timbul baik dari dalam
dan luar unit/departemen maupun terkait tantangan yang sedang dihadapi PT.
105
106
Siagian P. Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Tintami, Pradhanawati, dan Susanto. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi Dan
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Disiplin Kerja Pada Karyawan Harian SKT Megawon II PT.Djarum Kudus.
Hal.1-8, Diponegoro Journal Of Social and Politic.
Tjandra Mathilda (2008) Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Reward Sebagai Variable Moderating
Pada Pt.Asian Agri Group
Wahyudi Bambang., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1 Sulita.
Jakarta.
Wursanto, 2007. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Adapun tujuan penelitian ini adalah melihat Pengaruh Mutasi dan Promosi
serta Kepuasan Kerja karyawan pimpinan dan mengetahui Kinerja Karyawan
Pimpinan PT. Perkebunan Nusantara II.
Tanggal :
Tanda Tangan :
Kode :
109
KUISIONER PENELITIAN
A. Data Responden
No. Responden : (Diisi oleh peneliti)
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Umur 18-27 28-37 34-47 > 47
Pendidikan : SMA/SMK D3 S1
Lama Bekerja : < 10 thn 11-20 thn 21-30 >31thn
B. Petunjuk Pengisian
Berikanlah penilaian dengan member tanda (checklist) pada kolom yang
telah disediakan pada daftar pernyataan yang tertera di bawah ini
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. Butir-butir Pernyataan
No Pernyataan SS S KS TS STS
Variabel Mutasi Jabatan (X1)
1. Mutasi kepada karyawan selalu dilakukan
pada kurun waktu yang telah ditetapkan
ditandai dengan adanya evaluasi.
2. Mutasi diberikan hanya untuk orang
tertentu dan jumlah tertentu dan karyawan
mengantisipasi dan dapat memprediksi
datangnya mutasi
3. Perusahaan memberikan batas untuk mutasi
dalam satu kali periode mutasi.
4. Kemampuan dalam bekerja dijadikan salah
satu syarat dalam pemberian mutasi.
5. Karyawan yang telah dimutasi diharapkan
akan meningkatkan kemampuannya dalam
bekerja
110
No Pernyataan SS S KS TS STS
6. Karyawan yang tidak disiplin akan
dimutasikan sehingga berusaha sedemikian
disiplin agar dapat mennghindari mutasi
7. Karyawan mengetahui tentang pelaksanaan
dan syarat-syarat mutasi karena manaejmen
mensosialisasikan program mutasi kepada
karyawan
8. Evaluasi penilaian yang dijalankan kantor
direksi PT. Perkebunan Nusantara II dirasa
sudah adil
9 Evaluasi penilaian bagi karyawan selalu
dilakukan dengan baik dan oleh orang yang
kompeten
10 Pimpinan Puskesmas menghargai ide
pendapat yang muncul dari hasil pemikiran
setiap individu itu sendiri untuk kemajuan
organisasi Puskesmas dengan memberi
kesempatan untuk mengikuti pendidikan
maupun pelatihan.
Variabel Promosi (X2)
1. Karyawan yang telah memenuhi masa kerja
lebih dari empat tahun akan mendapatkan
Promosi jabatan
2. Lama bekerja menjadi salah satu tolak ukur
mendapatkan promosi
3. Dalam bekerja Pimpinan selalu menjadikan
standar promosi sebagai dasar dalam
bekerja.
4. Perusahaan memberikan jaminan dalam
peningkatan karier yang jelas bagi
karyawan yang berprestasi dan loyalitas
yang tinggi
5. Kecakapan dalam bekerja menjadi salah
satu syarat mendapatkan promosi
6. Pimpinan menekankan kepada karyawan
agar menjadi orang yang teliti dalam bekerja
dan menyelesaikan tugas secara
tuntas
7. Pekerjaan karyawan selalu dinilai dengan
ketelitian dengan aspek penilaian kinerja
selain masa kerja sering digunakan dalam
melakukan kenaikan golongan
dan kenaikan jabatan
8. Pimpinan menjamin keadilan dalam
pemberian promosi dan selama ini
pimpinan selalu adil dalam memberi
111
promosi bagi karyawan yang berperstasi
No Pernyataan SS S KS TS STS
9. Kerjasama antar pegawai/Karyawan di
Kantor Direksi PTPN II sudah terjalin
sangat baik dan terjalin komunikasi yang
baik antar karyawan maupun dengan atasan
10. Karyawan yang naik golongan berdasarkan
masa kerja yang berarti kemampuan
karyawan tersebut cukup baik
Variabel Kepuasan Kerja (Y1)
1. Dalam mengerjakan tugas, karyawan
merasa nyaman berkat dukungan
manajemen terhadap penyelesaian tugas
2. Pimpinan PTPN II menerima masukan dan
kritik dari bawahan sehingga terlihat
dukungan yang kuat manajemen dalam
bekerja
3. Dalam bekerja Pimpinan selalu menjadikan
standar sebagai dasar dalam bekerja agar
sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan
pimpinan .
4. Perusahaan melakukan pengawsan dalam
peningkatan karier yang jelas bagi karyawan
yang berprestasi dan loyalitas
yang tinggi
5. Pengawsan kerja bagi karyawan juga
dilakukan dengan perangkat CCTV
sehingga tindakan karyawan
6. Pimpinan melakukan pengawasan kepada
karyawan agar menjadi orang yang teliti
dalam bekerja dan menyelesaikan tugas
secara tuntas
7. Pekerjaan karyawan selalu dinilai dengan
kemampuan dan skill yang dimiliki dengan
aspek penilaian kinerja maupun dalam
kenaikan jabatan
8. Pimpinan menjamin kerahasiaan dan
identitas karyawan dalam pemberian
reward bagi karyawan yang berperstasi
9. Kerjasama antar pegawai/Karyawan dan
saling membantu dengan kemampuan yang
dimiliki dan sudah terjalin lama dan baik
10. Karyawan yang berprestasi mendapatkan
Apresiasi pimpinan berdasarkan masa kerja
karyawan cukup baik
112
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
1. Karyawan Kantor Direksi PTPN II telah
bekerja cukup lama dengan tidak tercela
dan menjaga nama baik manajemen PTPN
II
2. Karyawan Kantor Direksi PTPN II memiliki
pengetahuan yang luas yang dapat
membantu pasien dalam pengambilan
keputusan dan menunjukkan loyalitas yang
tinggi
3. Karyawan Kantor Direksi PTPN II memiliki
percaya diri dan kemampuan yang tinggi
dalam mengerjakan tugas sehingga
mendapat pengakuan dan diapresiasi pasien
maupun keluarga
4 Karyawan Kantor Direksi PTPN II memiliki
tingkat kompetensi yang tinggi dan berusaha
untuk mengikuti
perkembangan yang ada
No Pernyataan SS S KS TS STS
5. Karyawan Kantor Direksi PTPN II memiliki
kepercayaan diri dan kemampuan yang
tinggi dalam memberi masukan yang baik
untuk kedisiplinan petugas kesehatan
6. Karyawan Kantor Direksi PTPN II datang
tempat kerja tepat pada waktunya dan
pulang kerja sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
7. Karyawan saling membantu rekan karyawan
lain saat menyelesaikan tugas pekerjaan
yang sulit dilakukan untuk
memberi pelayanan yang memuaskan
8. Karyawan dalam unit kerja Kantor Direksi
PTPN II selalu berusaha untuk bekerja
dalam kelompok/Teamwork
9. Karyawan mampu memilih dan melihat
masalah dari sudut pandang yang berbeda
dengan orang lain sebagai suatu pandangan
ataupun saran ketika rekan sesama karyawan
mengalami suatu permasalahan
dalam menyelesaikan tugas.
10. Karyawan terlebih dulu berusaha
memahami data-data dan informasi yang
menjadi tanggung jawab yang dipercayakan
sehingga menghasilkan kinerja yang baik.
113
Lampiran Pengolahan Data Komputerisasi
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Kerja 39.7292 4.74282 96
Mutasi Jabatan 39.0625 4.57180 96
Promosi Jabatan 43.4375 4.58559 96
Correlations
Promosi
Kepuasan Kerja Mutasi Jabatan Jabatan
Pearson Correlation Kepuasan Kerja 1.000 .905 .860
Mutasi Jabatan .905 1.000 .911
Promosi Jabatan .860 .911 1.000
Sig. (1-tailed) Kepuasan Kerja . .000 .000
Mutasi Jabatan .000 . .000
Promosi Jabatan .000 .000 .
N Kepuasan Kerja 96 96 96
Mutasi Jabatan 96 96 96
Promosi Jabatan 96 96 96
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Promosi
Jabatan, Mutasi . Enter
Jabatanb
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .909a .827 .823 1.99500 1.919
a. Predictors: (Constant), Promosi Jabatan, Mutasi Jabatan
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1766.816 2 883.408 221.961 .000b
Residual 370.142 93 3.980
Total 2136.958 95
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Promosi Jabatan, Mutasi Jabatan
114
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 1.376 1.950 .706 .482
Mutasi
.743 .108 .716 6.858 .000 .171 5.849
Jabatan
Promosi
.215 .108 .208 1.994 .004 .171 5.849
Jabatan
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .092
Mutasi Jabatan 8.378 .015 .171 5.849
Promosi Jabatan 7.921 .000 .171 5.849
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 3.047 1.788 1.704 .092
Mutasi
.939 .045 .905 20.651 .000 1.000 1.000
Jabatan
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
115
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .092
Mutasi Jabatan 20.651 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 1.103 2.379 .463 .644
Promosi
.889 .054 .860 16.322 .000 1.000 1.000
Jabatan
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .463 .644
Promosi Jabatan 16.322 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 16.935 2.380 7.115 .000
Kepuasan
.588 .059 .714 9.886 .000 1.000 1.000
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.115 .000
Kepuasan Kerja 9.886 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
116
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 16.685 2.719 6.136 .000
Kepuasan
.592 .068 .726 8.776 .000 1.000 1.000
Kerja
2 (Constant) 14.577 2.559 5.696 .000
Kepuasan
.100 .146 .123 .686 .001 .180 5.545
Kerja
Mutasi
.556 .149 .667 3.726 .000 .180 5.545
Jabatan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
117