Anda di halaman 1dari 77

ANALISIS KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN PT. WIRA MEGAH PROFITAMAS BATULICIN

SKRIPSI
Diajukan Guna memenuhi
Sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
ASEP NURJAMAN HARIANTO
13.31.0591

PROGRAM STUDI MANAJEMEN`


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2016
DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK

UNTUK DIAJUKAN PADA SIDANG SKRIPSI

Disetujui dan diterima untuk diajukan pada ujian skripsi :

Nama : Asep Nurjaman harianto

NPM : 13.31.0591

Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Manajemen

Dosen Pembimbing 1 : Lamsah,SE.,MM

Dosen Pembimbing 2 : Farida Yulianti, SE., MM

Judul : Analisis Kepuasan kerja untuk meningkatkan


Kinerja Karyawan PT. Wira Megah Profitamas
Cabang Batulicin.

Banjarmasin, 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Lamsah,SE.,MM Farida Yulianti, SE., MM

Ketua Program studi Mengetahui:


Dekan,

Lamsah,SE.,MM Dr. H. Mohammad Zainul, SE,MM


.
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Kepuasan kerja untuk meningkatkan Kinerja Karyawan


PT. Wira Megah Profitamas Cabang Batulicin.

.Nama : Asep Nurjaman Harianto


NPM : 13.31.0591

Disetujui oleh Tim Pembimbing :

Pembimbing I Pembimbing II

Lamsah,SE.,MM Farida Yulianti, SE., MM

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Ekonomi


Manajemen Uniska Banjarmasin

Lamsyah, SE., MM Dr. H.Muhammad Zainul,SE.,MM

NIK.068.805.034 NIK.069.409.112
ABSTRAK

Asep Nurjaman Harianto" Analisis Kepuasan kerja untuk meningkatkan


Kinerja Karyawan PT. Wira Megah Profitamas Cabang Batulicin.". Dosen
Pembimbing Lamsah SE., MM Farida Yulianti SE., MM
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya
tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu Kepuasan Kerja agar karyawan
mampu bekerja dengan baik, dan salah satu cata mendapatkan Kepuasan Kerja itu
adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan karyawan antara lain: gaji atau
upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana yang kondusif, penghargaan
terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan
dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat
atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan juga
bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir, karena Kepuasan
Kerja sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada
pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing Dengan
menurunnya Kinerja dan semangat kerja pegawai maka Kepuasan Kerja perlu
ditingkatkan untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan hasil
produksi.
Permasalahan yang terjadi pada PT. Wira megah profitamas Batulicin
dalam masalah Kepuasan Kerja yaitu kurangnya perhatian pimpinan terhadap
Kepuasan Kerja kepada karyawan, hal ini dapat dilihat dari kurangnya semangat
kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga Kinerja
karyawan menurun.
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai analisa pengaruh Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja karyawan PT. Wira megah profitamas Batulicin, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Secara umum persepsi
karyawan terhadap Kepuasan Kerja diukur dengan menggunakan indikator
pertanyaan seperti : Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja, manfaat
Kepuasan Kerja, Kenaikan Kepuasan Kerja, Besar Kepuasan Kerja, Penempatan
kerja masuk dalam kategori baik. Persepsi karyawan terhadap Kinerja diukur dari
pertanyaan mengenai : keadaan Kinerja, manfaat Kinerja bagi karyawan,
cara/metode penilaian Kinerja dan prestasi kerja, pelaksanaan motivasi karyawan
terhadap peningkatan Kinerja, hubungan Kinerja karyawan dengan penempatan
karyawan disuatu bagian juga dalam kategori baik. Dilihat dari hasil kuestioner
dapat disimpulkan bahwa system pembagian Kepuasan Kerja dan penempatan
kerja pada PT. Wira megah profitamas Batulicin sudah berjalan baik, adil dan
objektif.
Saran-Saran: 1.Evaluasi Kinerja dan prestasi kerja harus mencakup
keseluruhan periode pelaksana kerja, bukan hanya prestasi kerja yang ditunjukkan
pada waktu akan dilakukan penilaian. 2.Evaluasi Kinerja dan prestasi kerja
hendaknya dilakukan secara rasional sehingga hasilnya dapat diterima oleh
manajemen, atasan dan karyawan.

i
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur

Alhamdullilah kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penyusunan Skripsi dengan judul " Analisis Kepuasan kerja untuk

meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Wira megah profitamas Batulicin." dapat

selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih karena

telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu rasa terima kasih yang terhingga serta penghargaan, disampaikan kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary

Banjarmasin.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad

AI-Banjary Banjarmasin yang telah berkenan menunjuk dan merestui Dosen

Pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.

3. Lamsah,SE.,MM. dan Farida Yulianti, SE., MM selaku Dosen Pembimbing

Utama dan Dosen Pembimbing Kedua yang telah mengarahkan dan

membimbing hingga selesai skripsi ini.

4. Bapak/ibu dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan

Muhammad Arsyad AI-Banjary yang telah memberikan materi perkuliahan dan

ilmu pengetahuan hingga tersusunnya skripsi ini.

5. Pimpinan PT. United Mobil International Banjarmasin beserta staf yang telah

banyak membantu dalam kelancaran penyusunan Skripsi ini.

ii
6. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu dan

memberikan dorongan serta semangat selama menyusun Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak kekurangan

dan hasilnyapun jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis

dalam pengetahuan dan pengalaman.

Oleh karena penulis mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan

Skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua dan pihak yang

memerlukan serta penulis mohon maaf atas segala kekurangan.

Banjarmasin, .. 2016

Penulis,

Asep Nurjaman Harianto


7

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan .......................................... 1
2. Penjelasan Judul .............................................................. 3
3. Perumusan Masalah ........................................................ 5
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................... 5
5. Metode Penelitian ........................................................... 6
6. Sistematika Pembahasan ................................................. 12

BAB II GAMBARAN UMUM PT. WIRA MEGAH PROFITAMAS


BATULICIN
1. Sejarah Berdirinya PT. Wira megah profitamas Batulicin 13
2. Visi dan Misi ................................................................... 13
3. Tujuan Pelayanan dan Pengembangan ............................ 14
4. Jaringan Kerja ................................................................. 15
5. Struktur Organisasi ......................................................... 16
6. Aktivitas perusahaan ....................................................... 25

iv
8

BAB III ANALISA KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN
1. Tinjauan Umum tentang Kepuasan kerja ........................ 29
2. Tinjauan tentang Kinerja ................................................. 42

BAB IV ANALISIS KEPUASAN KERJA UNTUK


MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA FIF
CABANG BANJARMASINN
1. Analisis Karakteristik responden .................................... 48
2. Analisis Dimensi Kepuasan kerja ................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan ..................................................................... 63
2. Saran-saran ...................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Permasalahan

Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan

hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan

meningkatkan kinerja karyawan otomatis akan meningkatkan kinerja pcrusahaan.

Dan karyawanpun sebaiknya diperlakukan seperti partner usaha dan bukan

sebagai buruh semata.

Persoalan karyawan yang terkadang dibuat seperti buruh-buruh yang

fasilitas dan pelayanan kurang diperhatikan oleh para pimpinannya. Dan tidak

adanya hubungan dan kerjasama yang baik antar mereka. Persoalan ini tidak

hanya terjadi di negara-negara yang sedang berkembang tetapi dinegara majupun

persoalan tersebut juga ada. tetapi dari penyebabnya saja yang berbeda. Salah satu

penyebab ketidakpuasan karyawan adalah sistem upah, hal ini sering terjadi di

Indonesia khususnya.

Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak

diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya;

adanya aksi mogok kerja, kemangkiran karyawan meningkat, turunnya kinerja

karyawan, dan lain-lain. Yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja

perusahaan itu sendiri. Maka, para pimpinan sebaiknya mengerti apa yang

1
102

dibutuhkan para karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang

membuat karyawan puas dan meningkatkan kinerjanya, berikut semua

konsekuensinya, termasuk apa dan berapa bonus yang akan mereka terima jika

target atau tujuan kerjanya tercapai. Sehingga para karyawan tidak melakukan

hal-hal yang tidak sepantasnya dikerjakan.

Menurut Flippo dalam bukunya Manajemen Personalia jilid 4 (2005)

merinci mengenai keinginan-keinginan karyawan antara lain; upah, keterjaminan

pekerjaan, teman-teman kerja yang menyenangkan, penghargaan atas pekerjaan

yang dilakukan, pekerjaan yang berarti, kesempatan untuk maju, kondisi kerja

yang nyaman, aman dan menarik, kepemimpinan yang mampu dan adil, perintah

dan arahan yang masuk akal dan suatu organisasi yang relevan secara sosial.

Dan sedikit untuk mengetahui kepuasan kerja yang merupakan hal yang

bersifat individu dan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, salah satu

definisi kepuasan kerja yang dikutip oleh As'ad dalam buku "Psikologi lndustri"

(2001) Joseph Tiffin, kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap pekerjaan,

situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan.

Dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain; faktor

kepuasan finansial, faktor kepuasan fisik, faktor kepuasan sosial, dan faktor

kepuasan psikologi. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka

penulis berniat untuk mengadakan penelitian dengan judul "Analisis Kepuasan


11 3

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wira Megah Profitamas

Cabang Batulicin".

2. Penjelasan Judul

1) Pengertian Kepuasan kerja

Martoyo dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2004),

kepuasan kerja, merupakan :

Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik

temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi

dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang

bersangkutan.

Dalam kutipan As'ad yang terdapat pada buku Psikologi Industri"

(2001), Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap

pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan.

Dan pendapat Blum yang dikutip oleh As'ad dalam buku "Psikologi lndustri"

(2001) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap yang umum sebagai

hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik

individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif yang menyangkut

penyesuaian karyawan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.


12
4

2) Pengertian Kinerja

Dalam buku yang berjudul :"Manajemen Sumber Daya Manusia"

(2005), menurut Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana

para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Berdasarkan pengertian-pengertian Kinerja dan kerja di atas, maka

dapat ditarik ke simpulan bahwa Kinerja kerja adalah tingkah laku karyawan

dalam melaksanakan aktivitas kerja dengan mengerahkan tenaga dan

kemampuannya untuk melaksa nakan pekerjaan dengan lebih baik a tau sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

3) Analisis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Meskipun hanya merupakan salah satu faktor dari banyak faktor

berpengaruh lainnya, kepuasan kerja juga mempengaruhi tingkat kinerja

karyawan. Dengan kepuasan kerja yang diperoleh. diharapkan kinerja

karyawan yang tinggi dapat dicapai para karyawan. Tanpa adanya kepuasan

kerja, karyawan akan bekerja tidak seperti apa yang diharapkan oleh

perusahaan, maka akibatnya kinerja karyawan menjadi rendah, sehingga

tujuan perusahaan secara maksimal tidak akan tercapai. Sehingga dapat

diketahui bahwa tidak hanya kemampuan karyawan saja yang diperlukan

dalam bekerja tetapi juga motivasi dalam bekerjapun sangat mempengaruhi

karyawan untuk kinerjanya lebih baik. Salah satu upaya yang dapat ditempuh

oleh para manajer / atasan untuk memotivasi karyawannya adalah dengan


13
5

menciptakan kepuasan dalam bekerja agar tercapainya kinerja karyawan

didalam perusahaan tersebut meskipun disadari bahwa hal itu tidak mudah.

3) Perumusan Masalah

Dalam skripsi ini penulis ingin membahas tentang hubungan Kepuasan

kerja (beserta dampaknya) terhadap Kinerja karyawan pada PT. Wira Megah

Profitamas, dan oleh karena itu berdasarkan latar belakang permasalahan dan agar

pembahasan dan pemecahan masalah tidak menyimpang, maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

(1) Bagaimana usaha yang sekarang dilakukan oleh PT. Wira Megah Profitamas

untuk meningkatkan Kinerja karyawan.

(2) Bagaimana langkah yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Wira Megah

Profitamas untuk meningkatkan Kinerja karyawan.

4) Tujuan dan Manfaat Penelitian

(1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan mengadakan penelitian yang berjudul Analisis Kepuasan

kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Wira Megah Profitamas adalah:

1. Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan pada PT. Wira Megah

Profitamas.
14
6

2. Untuk mengetahui bagaimana Kinerja karyawan pada PT. Wira Megah

Profitamas.

3. Untuk mengetahui seberapa besar dampak Kepuasan Kerja terhadap

Kinerja karyawan pada PT. Wira Megah Profitamas.

(2) Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Untuk Penulis

Dapat menambah wawasan penulis karena dapat mengimplementasikan

ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta penulis dapat melakukan

analisis secara nyata untuk mengetahui dampak kepuasan kerja terhadap

kinerja KaryawanPT. Wira Megah Profitamas.

2. Untuk Pihak Perusahaan

Untuk pihak perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

memperoleh masukan-masukan yang positif dan membangun, yang dapat

diterapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja dan

kinerja karyawan.

3. Untuk Pihak Lain

Bagi pihak-pihak lain yang turut membaca karya tulis ini agar dapat

menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan topik penulisan dan

sebagai sumbangan pemikiran tentang pengetahuan dibidang sumber

daya manusia khususnya tentang kepuasan kerja dan kinerja.


157

5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase

spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Dalam hal ini adalah dampak

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Wira Megah Profitamas.

1) Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada perusahaan PT. Wira Megah Profitamas yang

beralamat di Jl. Gatot subroto No. 29-30 Batulicin.

2) Jenis dan Sumber Data

(1) Jenis data terdiri dari :

1. Data primer

Data Primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara dan

observasi pada perusahaan PT.Wira Megah Profitamas berupa data

Kepuasan kerja baik berupa materi maupun non materi, kehadiran

karyawan, keluar masuk karyawan dan berbagai data yang didapat dari

hasil wawancara dan observasi.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

dokumen perusahaan, baik dalam bentuk data jumlah tenaga kerja,

gaji/tunjangan karyawan dan data lain nya yang dianggap relevan

dengan penelitian.
16
8

(2) Sumber data yaitu data yang penulis kumpulkan dari PT.Wira Megah

Profitamas yang berhubungan dengan penelitian.

3) Teknik Pengumpulan Data

(1) Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan secara langsung maupun tidak langsung pada objek

penelitian.

(2) Wawancara adalah suatu teknik dengan cara mengadakan interview

langsung kepada responden dan Tanya jawab langsung dengan pimpinan

perusahaan sebagai pembanding, data tersebut adalah kepuasan kerja

karyawan baik berupa materi maupun non materi, penempatan karyawan,

lingkungan kerja dan rasa aman dimasa depan.

(3) Kuesioner

Yaitu pengumpulan data pemberian pertanyaan memberikan pertanyaan

secara tertulis kepada karyawan PT. Wira Megah Profitamas.

Pemberian skor pada setiap pertanyaan tentang faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan pada skala likert lima poin. Setiap pertanyaan

disertai dengan alternatif jawaban.

SP : sangat puas

P : puas

TP : tidak puas

STP : sangat tidak puas


17
9

4) Variabel Penelitian dan Operasionalnya

Variabel yang terkandung dalam perumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1) Kepuasan kerja adalah sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan

meliputi :

1. Kepuasan kerja Individual

2. Price work salah satu teknik yang lumrah digunakan untuk mendorong

para karyawan meningkatkan Kinerja kerjanya adalah dengan jalan

memberikan Kepuasan kerja finansial berdasarkan jumlah hasil

pekerjaan karyawan yang dinyatakan dalam unit produksi.

3. Bonus diartikan jika karyawan menyelesaikan tugas dengan hasil yang

memuaskan dalam waktu yang lebih singkat dari waktu yang

seharusnya, dengan alas an bahwa dengan menghemat waktu itu lebih

banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan.

4. Komisi adalh imbalan uang atau persentase tertentu yang dibayarkan

karena pelaksanaan pekerjaan melampaui target yang telah ditentukan.

5. Kepuasan kerja kelompok diberikan atas dasar kenyataan bahwa

prestasi kerja bukan karena keberhasilan individual melainkan Karen

keberhasilan suatu kelompok kerja yang mampu bekerja sebagai satu

tim.
1810

(2) Kinerja adalah kemampuan memngerjakan pekerjaan sesuai dengan hasil

yang diinginkan sehingga diharapkan kekeliruan dalam pekerjaan, rasa

kurang bertanggungjawab, kelesuan-kelesuan dapat diperkecil. Kinerja

dapat dipengaruhi oleh :

1. Penempatan karyawan pada tempat yang tepat

Suatu usaha untuk dapat menempatkan pekerja-pekerja/karyawan-

karyawan pada tempat yang tepat sesuai dengan kemampuan-

kemampuan, bakat-bakat yang dimilikinya.

2. Menimbulkan rasa aman dimasa depan

Keadaan rasa aman bagi karyawan dalam menghadapi masa-masa

yang akan dating, misalnya setelah tidak aktif lagi karyawan

diberikan pesangon yang memadai untuk kelangsungan hidupnya

setelah tidak bekerja lagi.

3. Memperhatikan lingkungan tempat bekerja

Suatu keadaan dimana situasi dan kondidi lingkungan kerja yang

menyenangkan dan keselamatan kerja karyawan.

Tabel 1.1
Variable, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran
Variabel Dimensi Indikator Skala
pengukuran
Kepuasan Finansial Nominal
kerja Fisik Nominal
Sosial
Psikologi
Kinerja kualitas dan kuantitas Nominal
19
11

keterampilan kerja Nominal


inisiatif Nominal
sikap Rasio
Keandalan Rasio
Tanggung jawab
kerjasama.

5) Teknik Penarikan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan yang ada, yaitu

100 karyawan.

6) Pengolahan dan analisis Data

Metode Analisis diskritif digunakan dengan menganalisis data yang diperoleh

dari hasil penyebaran kuesioner. Sedangkan untuk penelitian terhadap

kuesioner dilakukan dengan penentuan nilai atau skor dari alternative jawaban

dengan ketentuan sebagai berikut :

Sangat puas :4

Puas :3

Tidak puas :2

Sangat tidak puas :1

Selanjutnya hasil nilai dimasukkan dalam tabel dan menjumlahkan semua

jawaban tiap responden dengan menggunakan tabel dari jumlah jawaban

alternatif tersebut kemudian dikelompokan ke dalam tiap kelas kategori

dengan batas-batas dan interval tertentu untuk mendapatkan jarak interval

tersebut digunakan rumus sebagai berikut:


20
12

Interval : Nilai tertinggi - Nilai terendah (Y. Slamet, 2001:19)


Jumlah Kelas

6. Sistematika pembahasan

Dalam pembahasan ini, maka sistematika pembahasan nya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari beberapa bagian mengenai Latar belakang, penjelasan

judul, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian dan

sistematika Pembahasan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi tentang Sejarah singkat Perusahaan, Lokasi Perusahaan,

Kegiatan perusahaan dan struktur Organisasi.

BAB III ANALISIS KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN

KINERJA

Berisi tentang arti pentingnya Kepuasan kerja, Kinerja dan dampak

kepuasan kerja terhadap kinerja.

BAB IV ANALISIS KEPUASAN KERJA UNTUK DAN PEMBAHASAN

PADA PT. WIRA MEGAH PROFITAMAS.

Berisi tentang hasil penelitian dilapangan.

BAB V PENUTUP

Berisi Kesimpulan dan Saran.


21

BAB II

GAMBARAN UMUM

PT. WIRA MEGAH PROFITAMAS

1. Sejarah berdirinya PT Federal International Finance (FIF)

PT Federal International Finance (FIF) didirikan dengan nama PT

Mitrapusaka Artha Finance pada bulan Mei 1989 Berdasarkan ijin usaha yang

diperolehnya, maka Perseroan bergerak dalam bidang Sewa Guna Usaha, Anjak

Piutang dan Pembiayaan Konsumen.

Pada tahun 1991, Perseroan merubah nama menjadi PT Federal International

Finance Namun seiring dengan perkembangan waktu dan guna memenuhi permintaan

pasar, Perseroan mulai memfokuskan diri pada bidang pembiayaan konsumen secara

retail pada tahun 1996. Ketika badai krisis moneter mulai menerpa pada tahun 1997,

saat itu pula merupakan titik balik bagi Perseroan untuk melakukan konsolidasi

internal dalam rangka persiapan menuju ke suatu system komputerisasi yang

tersentralisasi dan terintegrasi. Walaupun krisis moneter tersebut di liiar dugaan

berkembang menjadi krisis multidimensi, namun berkat kerja keras jajaran Direksi

beserta seluruh karyawan Perseroan tetap dapat berjalan.

Perseroan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Astra International, Tbk

ini, tahun demi tahun lebih memantapkan dirinya sebagai perusahaan pembiayaan

terbaik dan terpercaya di industrinya, sehingga pada saat penerbitan obligasi pertama

13
2214

tahun 2002 hingga obligasi kelima tahun 2004 mendapatkan tanggapan yang positif

dari para investor.

2. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadikan masyarakat sejahtera yang mendukung kesinambungan dan

perkembangan bisnis perusahaan

2) Misi

(1) Memperluas kesempatan pendidikan bagi generasi penerus bangsa

(2) Menumbuhkan kesadaran akan keamanan kerja yang bertujuan pada

peningkatan keselamatan bersama

(3) Membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan pemberdayaan

ekonomi mandiri

(4) Berperan serta memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat

(5) Bersama-sama dengan masyarakat menciptakan lingkungan hidup yang sehat

dan nyaman

3. Tujuan Pelayanan dan perkembangan perusahaan

(1) Menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan dengan meningkatkan keterlibatan

stakeholder untuk menunjang kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

(2) Membangun image perusahaan hingga dicintai masyarakat


23
15

4. Jaringan kerja FIF Area Kalimantan

Tabel 2.1
Wilayah kerja dan Jaringan pelayanan PT.FIF area kalimantan

No. Nama Alamat


1 FIF Tanjung JL. Pangeran M Noor, No. 119 B, Tabalong
2 FIF Palangkaraya JL. RTA Milono, Km 2,5, Palangkaraya
3 FIF Sampit JL. Mt. Haryono, No. 60 C, Sampit
4 FIF Martapura JL. Ahmad Yani, Km 36,5, Martapura, Banjaramasin
5 FIF Batulicin JL. Gatot Subroto, No. 29 - 30, Batulicin
6 FIF Samarinda JL. Mt Haryono, Samarinda
7 FIF Balikpapan JL. Jenderal. A. Yani, No. 555, Balikpapan
8 FIF Tenggarong JL. Patin, No.48 B, Tenggarong
9 FIF Pontianak JL. Johar, No. 17 A, Pontianak
10 FIF Banjarbaru JL. Jend A Yani, Km 37.75, Banjarbaru, 70722
11 FIF Batulicin JL. Raya Batulicin, 28, Pagatan
12 FIF Singkawang JL. Yohana Godang, Singkawang

Gambar 2.1
Peta Jaringan FIF area Kalimantan
24
16

Struktur Organisasi

PT. Wira Megah Profitamas merupakan perusahaan Pembiayaan kredit

sepeda motor Honda kota Batulicin yang memiliki 50 orang karyawan, untuk lebih

jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Wira Megah Profitamas

Branch
Manager

Internal Sekretaris
auditor

Marketing & Operation Data


Kredit Head Coordinator

Accounting Remedial
Marketing Credit support
Executive

Treasury A/R
Customer Credit Controller
service processor

Cashier A/R Operation


Surveyor

Cliringman Collector

General affair

Office Boy

Sumber : diolah, 2016


25
17

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian struktur organisasi adalah

sebagai berikut :

1. Branch Manager

Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur perusahaan atas pelaksanaan

tugas- tugasnya antara lain :

1) Menentukan visi dan misi cabang dan perwakilan yang dikoordinir oleh

cabang.

2) Bertanggung jawab atas pencapaian target yang telah ditetapkan oleh

manajemen dengan berpedoman pada guideline objective secara nasional.

3) Mengatur, menentukan, mendelegasikan dan memonitor pelaksanaan tugas

dari masing-masing bagian.

4) Menentukan target market (jenis dan objek pembiayaan) serta pricing

policy (tingkat bunga kredit, biaya administrasi, provisi, jangka waktu

kredit, dan denda).

5) Sebagai ketua komite kredit cabang dan perwakilan.

6) Mempertanggung jawabkan segala hal ke kantor pusat.

2. Internal Audit

Internal auditor hanya bertanggung jawab ke departemen audit kantor pusat.

Dalam hal audit intern, tugas-tugas auditor adalah sebagai berikut :

1) Melakukan audit dealer terutama dalam hal penerimaan piutang manajemen,

laporan keuangan dan lain-lain.


26
18

2) Melakukan pembenahan atas tertib administrasi dealer yang meliputi system,

prosedur dan media pelaporan lainnya.

3) Membuat laporan auditatas kunjungan ke dealer untuk selanjutnya

didistribusikan kepada dealer yang dikunjungi kepala cabang dan kantor

pusat (audit department).

4) Membantu dealer dalam masalah-masalah administrasi, akuntansi dan pajak.

5) Melakukan cash opname.

6) Melakukan stock taking Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor, Post date

Cheque dan jaminan secara periodik (sekaligus dengan laporan)

7) Melakukan audit atas sistem dan prosedur serta dokumentasi pada tiap

departemen.

3. Sekretaris

Sekretaris merupakan staf fungsi yang melayani kebutuhan kepala cabang untuk

keperluan intern dan ekstern. Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Menerima dan memberikan pelayanan yang baik kepada tamu perusahaan.

2) Korespondensi, registrasi dan filing surat masuk serta keluar.

3) Mempersiapkan keperluan rapat beserta notulensinya.

4) Membantu pimpinan cabang dalam menyelesaikan tugas kantor sehari-

arinya.

4. Marketing dan Credit Head


27
19

Fungsi ini dijalankan oleh pimpinan cabang itu sendiri. Adapun tugas dari

jabatan ini adalah :

1) Merealisasikan pencapaian target pasar sesuai dengan rencana kerja.

2) Mengawasi kegiatan marketing executive melalui laporan kunjungan nasabah

baru maupun dalam hal menjalin dan membina dengan konsumen yang ada.

3) Memonitoring atas pencapaian target.

4) Memastikan segala sesuai tentang dokumen pengikatan dan perjanjian

dengan lengkap, benar dan aman.

5) Memastikan kegiatan Volume pembiayaan perusahaan berjalan dengan baik.

5. Marketing Executive

Fungsi ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Mencari dan mengidentifikasi kebutuhan konsumen.

2) Memasarkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen.

3) Membuat dan mengajukan usulan pembiayaan.

4) Membantu pelaksanaan trade checking atas permintaan dari cabang lain.

5) Mengupayakan pengadaan jaminan dari konsumen.

6) Sebagai coordinator surveyor dalam menjalankan tugas survey.

6. Customer Service

Bagian ini bertanggung jawab kepada Marketing Executive yang mempunyai tugas

sebagai berikut :
2820

1) Memberikan informasi dan menerima serta menampung seluruh keluhan

debitur dan dealer yang ditujukan ke perusahaan.

2) Menunjuk surveyor untuk melakukan survey.

3) Membuat order pembelian untuk kontrak yang telah disetujui.

4) Menyiapkan aplikasi dan kontrak untuk ditandatangani oleh konsumen dan

mengirimkan salinan kontak ke konsumen beserta kartu pembayaran

angsuran.

7. Credit Support

Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Mengawasi dan menindak lanjuti dokumen-dokumen kredit dan persyaratan

lainnya.

2) Membuat memo kredit bila terjadi kesalahan didalam memasukkan data

kontrak.

3) Filing dokumen-dokumen persyaratan kredit.

4) Menyimpan dan menyusun dokumen jaminan.

5) Otorisasi tandatangan perjanjian kontrak dan dokumen lainnya.

6) Memonitoring BPKB dealer.

7) Memonitoring aging BPKB on Hand dan overdue.

8. Credit Processor

Bagian ini merupakan bawahan dari Kepala Seksi Kredit yang mempunyai tugas

antara lain :
29
21

1) Memproses kontrak yang telah diperiksa kelengkapannya.

2) Mendistribusikan dan filing dokumen kredit serta kelengkapannya.

3) Mengirimkan salinan kontrak ke konsumen atau dealer.

4) Memelihara dan memonitor persediaan formulir kontrak.

5) Menyiapkan dan mengirimkan formulir kontrak untuk dealer analist.

9. Surveyor

Tugas-tugasnya yaitu :

1) Melakukan survey dan memberikan informasi tentang layak tidaknya calon

konsumen mendapatkan fasilitas kredit.

2) Menyerahkan pesanan pembelian ke dealer.

3) Memeriksa dan menindak lanjuti kelengkapan dokumen yang diperlukan.

10. Operation Head

Merupakan suatu jabatan yang mengawasi operasional perusahaan sehari-hari

dengan tugas sebagai berikut :

1) Menyusun, melaksanakan dan meriview activity plan operation cabang dan

perwakilannya.

2) Menyusun dan merevisi budget tahunan.

3) Mewakili kepala cabang dalam hal kepala cabang berhalangan.

4) Menjalankan serta mengawasi day to day operation berjalan dengan baik,

sesuai dengan sistem dan prosedur dan batas waktu yang telah ditetapkan.

5) Melakukan persetujuan pencairan dana dicabang dan perwakilan.


3022

6) Mengatur dan memonitor cash flow cabang dan perwakilan.

7) Memastikan serta mengawasi kebenaran pencatatan ke laporan kas dan bank

harian serta batas waktu pelaporan antara perwakilan dengan cabang

(konsolidasi cabang) dan antara cabang dengan kantor pusat.

11. Accounting Staff

Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Membuat laporan kas bank harian.

2) Menbuat laporan mutasi titipan.

3) Mengawasi kas kecil untuk cabang dan perwakilan.

4) Membuat memo pemindahbukuan.

5) Membuat laporan mutasi piutang usaha.

12. Treasury

Tugas-tugasnya sebagai berikut :

1) Menyimpan dokumen dokumen penting seperti jaminan, BPKB, dan PDC.

2) Melakukan pembukaan rekening bank untuk penerimaan dan pengeluaran.

3) Membuat projected cash flow

4. Melakukan pencetakan kwitansi dan bukti pengeluaran uang.

5. Mentransfer dana pembiayaan ke rekening dealer atau supplier.

(13) Kasir

Tugas tugasnya yaitu :


31
23

1) Menerima pembayaran angsuran, uang muka, biaya administrasi dan lain-lain

baik tunai, cek maupun giro.

2) Menyiapkan setoran untuk giro/cek dan uang tunai.

3) Melakukan pembayaran untuk pengeluaran biaya yang nilainya tidak lebih dari

Rp. 1.000.000,-.

14. Account Receivable Controller

Merupakan fungsi yang cukup penting dalam pengelolaan piutang perusahaan,

dengan tugas-tugas sebagai berikut :

1) Menyediakan data piutang yang selalu up to date.

2) Mengawasi daftar tagihan harian dan membuat daftar tagihan dan kunjungan

untuk kolektor.

3) Bertanggung jawab atas administrasi dan penyiapan kwitansi yang masih

dalam proses penagihan.

4) Mengirimkan surat peringatan (somasi) untuk konsumen yang mengalami

keterlambatan pembayaran angsuran.

5) Mengkoordinir jadwal penabihan bagi kolektor.

6) Membuat laporan piutang bulanan.

15. Account Receivable Operation

Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Membuat dan menyimpan kwitansi angsuran.

2) Membuat bon hijau pengeluaran untuk titipan pelunasan.


3224

3) Filling kwitansi sesuai dengan nomor kontrak

4) Membuat perhitungan pelunasan dan pelunasan yang sebenar-benarnya.

5) Menginput data ke master computer.

16. Kolektor

Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1) Melakukan penagihan atas piutang yang telah jatuh tempo.

2) Mengirimkan surat peringatan kepada konsumen.

3) Memonitor dan membina hubungan dengan konsumen.

17. Remedial

Tugas bagian remedial ini antara lain :

1) Menangani konsumen yang bermasalahyaitu konsumen-konsumen yang tidak

melakukan kewajiban pembayaran sampai dengan 3 kali angsuran.

2) Melakukan penarikan fisik kendaraan bagi konsumen yang benar-benar tidak

mampu melakukan kewajiban pembayaran angsuran.

3) Melakukan Volume pembiayaan fisik kendaraan.

18. General Affair

Tugas-tugas yang diberikan yaitu :

1) Memelihara perlengkapan kantor, bangunan, dan inventaris milik perusahaan.

2) Mengkoordinir office boy didalam menjalankan tugas sehari-hari.

3) Memelihara barang-barang promosi seperti jaket, spanduk dan lain sebagainya.


3325

4) Membuat daftar inventaris kantor dan meregistrasinya.

19. Data Controller & User Trainer

1) Memelihara dan mengawasi sistem yang dipakai oleh cabang dan perwakilan

agar tetap sesuai dengan standar perusahaan.

2) Melakukan koordinasi dengan kantor pusat mengenai system atau kebutuhan

cabang dan perwakilan.

3) Merevisi, memperbaiki program aplikasi agar lebih mudah digunakan.

4) Mendukung kebutuhan dari masing masing pemakai computer demi

mempercepat dan memperlancar kegiatan operasional.

5) Melakukan uji coba setiap ada penambahan komputer baru.

6) Melatih pengguna bagaimana cara pengoperasian atau pemakaian program

secara lisan dan atau tertulis, melakukan pelatihan bagi karyawan baru.

7) Melakukan pelatihan bagi karyawan baru.

8) Mengkonfirmasi kepada user mengenai setiap perubahan program lama.

6. Aktivitas Perusahaan

6.1 Prosedur Volume pembiayaan dan Kebijaksanaan Kredit

1) Prosedur Volume pembiayaan

Dalam melaksanakan aktivitas Volume pembiayaan, PT. Federal

International Finance bekerjasama dengan dealer resmi dan agen-agen

Volume pembiayaan sepeda motor Honda. Bentuk kerjasama yang dijalin


34
26

yaitu pihak dealer akan menyediakan unit sepeda motor Honda untuk setiap

calon konsumen yang ingin memperoleh kredit kepemilikan sepeda motor

Honda.

PT. Federal International Finance menyebarkan brosur daftar harga

ke setiap dealer dan agen sepeda motor Honda yag telah diajak bekerja sama.

Jika konsumen ingin membeli secara kredit, dalam brosur tersebut telah

disebutkan tipe kendaraan, harga kendaraan, jangka waktu kredit, uang muka

yang harus disetor, dan angsuran per bulan yang harus dibayar. Setelah

konsumen menentukan pilihannya untuk membeli secara kredit, maka pihak

dealer atau agen akan segera menghubungi customer service PT. Federal

International Finance agar segera dikirim surveyor untuk melakukan survey

terhadap calon konsumen. Dalam hal ini, customer service mempunyai

wewenang untuk memilih surveyor mana yang akan melaksanakan survey.

Kemudian surveyor yang telah mendapat tugas akan segera

mendatangi dealer atau rumah konsumen tersebut untuk memastikan tempat

tinggalnya dengan meminta konsumen untuk menyediakan data-data seperti

fotocopy KTP yang masih berlaku, fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy slip

gaji bagi pegawai dan fotocopy rekening listrik atau air.

Tugas utama surveyor dalam hal ini adalah mencari data-data yang

akurat mengenai konsumen untuk dapat memastikan apakah konsumen

tersebut layak diberi kredit atau tidak. Seluruh data yang diperlukan sebagai
35
27

bahan pertimbangan harus dicantumkan dalam formulir pengajuan kredit.

Setelah itu surveyor akan membawa formulir pengajuan kredit tersebut

beserta kelengkapan data kepada komite kredit yang terdiri dari marketing

executive, kepala seksi kredit, dan kepala operasi yang diberi wewenang

untuk memutuskan apakah konsumen tersebut layak diberi kredit. Bila tidak

terdapat kata sepakat dari komite kredit, maka keputusan layak atau tidak

ditentukan oleh Kepala Cabang. Untuk setiap pengajuan kredit yang sudah

disetujui maka costumer service membuat surat order pembelian ke dealer

yang intinya permintaan pengiriman unit sepeda motor Honda dengan

spesifikasi tertentu ke alamat konsumen. Dan untuk calon konsumen yang

langsung dating ke PT. Federal International Finance akan dilayani oleh

costumer service dan diperlakukan sama dengan calon konsumen yang datang

ke dealer.

2) Kebijaksanaan Kredit

Dalam menghadapi persaingan dari perusahaan pembiayaan lain,

pihak manajemen menetapkan kebijaksanaan kredit yang ringan. Untuk

angka waktu kredit, konsumen ditawarkan untuk membayar angsuran mulai

dari 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Dan untuk setiap pengajuan

kredit yang disetujui maka calon konsumen harus membayar uang muka

minimal 25% dari harga unit sepeda motor Honda.


28
36

Untuk konsumen perorangan hanya diperbolehkan memperoleh

pembiayaan kredit sebanyak 1 unit. Dan boleh mengajukan pembiayaan untuk

unit yang lain berdasarkan catatan pembayaran angsurannya setelah berjalan

minimal 6 (enam) bulan. Khusus untuk konsumen perusahaan, PT. Federal

International Finance membatasi maksimal 5 (lima) unit sekali pengajuan

kredit dan harus disertai dengan jaminan kepastian pembayaran seperti

pembayaran dengan giro atau debet rekening perusahaan.

Calon konsumen yang akan diberi kredit adalah konsumen yang

dinilai mempunyai penghasilan tetap, dan PT. Federal International Finance

berusaha untuk memperoleh jaminan dari calon konsumen. Tetapi

kebijaksanaan ini tidak berlaku mutlak. Untuk jaminan kelancaran

pembayaran dari konsumen maka bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

yang telah selesai akan disimpan di PT. Federal International Finance sampai

konsumen menyelesaikan kewajiban angsurannya.


37

BAB III

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Umum tentang Kepuasan kerja

1) pengertian Kepuasan kerja

Kepuasan kerja (Job satisfaction) adalah suatu perasaan positif tentang

pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi kerakteristiknya

(Robbins&Judge, 2008:107).

Menurut Kreitner & Kinicki (2008:271), bahwa kepusan kerja adalah suatu

efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.

Menurut Blum (Asad,2000) mengatakan bahwa kepuasan kerja

merupakan suatu sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus

terhadap faktor-faktor pekerjaan, karakteristik individual, serta hubungan

kelompok di luar pekerjaan itu sendiri.

Menurut Handoko (1987) mengatakan bahwa keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka.

Menurut Handoko (2001) kepuasan kerja sebagai respon emosional

menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan dengan pandangan

karyawan terhadap pekerjaanya.

29
30
38

Kepuasan menurut Mathis & Jackson (2000:98) adalah keadaan emosi

yang bertambah dari mengavaluasi pengalaman kerja seseorang.

2) Pengukur Kepusan Kerja dan Kontributor Kepusan Kerja

Informasi yang di dapat dari kepusan kerja ini bisa melalui nya jawab

secara perorangan, dengan angket ataupun dengan pertemuan kelompok suatu

kerja, kalau menggunakan tanya jawab (interview) sebagai alatnya maka pada

karyawan di minta untuk merumuskan tentang perasaanya terhadap aspek-aspek

pekerjaan (self reprot). Cara yang lain adalah dengan mengamati sikap dan tingkah

laku orang tersebut.

Setiap pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja dan atasan-atasan,

mengikuti peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasional, memenuhi

standar-standar kinerja. Menurt (Robbin,2006:103) dalam mengukur kepuasan

kerja terdapat dua pendekatan, yaitu peringkat global tunggal (single global

rating)dan skor penghitungan (summation score).

Kedua pendekatan yang paling banyak digunakan adalah peringkat global

(single global rating ) dan sekor penghitungan (summation score) yang terdiri dari

sejumlah aspek pekerjaan. Metode perimgkat global tunggal tidak lebih dari

sekedar menanyai karyawan untuk menanggapi pertayaan, seperti Berdasarkan

semua halseberapa puas anda dengan pekerjaan anda ? para responden kemudian

menjawab dengan melingkari atau memberi tanda silang pada angka satu sampai
3931

dengan lima yang mencerminkan jawaban dari sangat puas sampai sangat tidak

puas pendekatan lainnya- penghitungan aspek pekerjaan- lebih canggih.

Pendekatan itu mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan tertentu dan

menanyakan perasaan karyawan terhadap setiap elemen tersebut. Faktorfaktor

yang umumnya di sertakan adalah suasana pekerjaan, pengawasan, tingkat upah

saat ini, peluang promosi, dan hubungan dengan mitra kerja.

Faktor-faktor tersebut diperingkatkan berdasarkan skala yang di standarkan

dan kemudian di tambahkan untuk mendapatkan skor kepuasan kerja sacara

keseluruhan.

3) Fungsi Kepuasan Kerja

Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja cenderung akan

melaksanakan pekerjaannya lebih baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja dengan prestasi kerja. Prestasi kerja meningkat dengan baik maka

dapat berdampak pada penghargaan yang lebih tinggi, kepuasan kerja karyawan

dikatakan meningkat apabila penghargaan dirasakan adil dan memadahi sesuai

dengan prestasi kerja karyawan.

Kepuasan kerja karyawan mempunyai arti penting bagi karyawan maupun

perusahaan untuk menciptakan keadaan positif dalam lingkungan kerja

perusahaan. Hubungan prestasi dan kepuasan kerja menjadi suatu sistem yang

berkelanjutan.

4) Pengaruh dari karyawan yang tidak puas dan puas di tempat kerja
40
32

(1) pengaruh dari karyawan yang tidak puas di tempat kerja

Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak mencapai

kematangan psikolagi, dan pada gilirannya akan menjadi prustasi. Karyawan

tersebut cenderung sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah,

cepat lelah dan bosan, emosinnya tidak stabil, sering absensi.

Menurut (Robbins & Judge,2008:112) terdapat sebuah kerangka teoritis

kerangka keluar-kesetiaan-pengabaian-sangat bermanfaat dalam memahami

konsekuensi ketidak puasan, menunjukkan empat respons kerangka yang

berbeda dari satu sama lain bersama dengan dua dimensi: Konstruktif/Deduktif

dan aktif/pasif.

Gambar II. 1

Sumber: Robbins&Judge, 2008:115

Respon- respon terhadap ketidak Puasan Kerja


41
33

1. Keluar (exit)

Perilaku yang di tujukan untuk meninggalkan organisasi, termasuk mencari

posisi baru dan mengundurkan diri. Ketidak puasan karyawan yang di

ungkapkan melalui perilaku yang di tunjukkan untuk meninggalkan

organisasi.

2. Aspirasi (voice)

Secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki kondisi termasuk

menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan

beberapa bentuk aktivitas sertifikat kerja.ketidak puasan yang di ungkapkan

melalui usaha-usaha yang aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi.

3) Kesetiaan (loyalty)

Secara pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk

membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan

mempercayai dan mempercayai organisasi dan menejemennya untuk

melakukan hal yang bener Ketidak puasan yang di ungkapkan secara aktif

menunggu membaiknya kondisi.

4) Pengabaian (neglect)

Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termasuk ketidak

hadiran atau keterlambatan yang terus-menerus, kurangnya usaha, dan


4234

meningkatkan angka kesalahan. Ketidak puasan yang di ungkapkan dengan

membiarkan kondisi menjadi lebih buruk.

Perilaku kelur dan pengabaian mencakup variabel-variabel kinerja kita

produktivitas, ketidak hadiran, dan perputaran karyawan. Tetapi modal ini

mengembangkan respons karyawan untuk mencakup pengaruh dan

kesetiaan perilaku konstruktuif. Mungkin individu untuk menoleransi situasi

yang menyenangkan atau membangkitkan kondisi kerja yang memuaskan.

Hal ini membantu kita memahami berbagai situasi, seperti yang terkadang

dijumpai antara para pekerja yang membentuk serikat kerja, untuk siapa

kepuasan kerja yang rendah diiringi dengan perputaran karyawan yang

rendah (Robbins&Judge,2008:112)

(2) Pengaruh Karyawan yang puas di tempat kerja

Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja mempunyai catatan kehadiran

dan perputaran karyawan yang baik, artinya karyawan yang mencapai

perputaran karyawan dan absensi cenderung menurun.

Menurut Robbins & Judge (2008:113) hasil-hasil yang lebih spesifik dari

kepuasan dan tidak kepuasan kerja yaitu:

1. Kepusan Kerja dan Kinerja

Ketika kita pindah dari tingkat individu ke tingkat organisasi kita dapat

menemukan dukungan untuk hubungan kepuasan ke kinerja. Ketika data

produktivitasdan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk


43
35

organisasi, kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan

yang lebih puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang

mempunyai karyawan yang kurang puas.

2. Kepusan kerja dan OCP (Organizational Citizenship Behafior)

Karyawan yang puas cenderung bicara positif tentang organisasi, membantu

individu yang lain, dan melewati harapan normal dalam pekerjaan mereka.

Selain itu, karyawan yang puas mungkin lebih mudah berbuat lebih dalam

pekerjaan karena mereka ingin merespons pengalaman positif mereka.

Selain itu diskusi-diskusi awal mengenai OCP beranggapan bahwa hal ini

sangat berhubungan dengan kepusan kerja, tetapi melalui persepsi-persepsi

keadilan. Pada dasarnya, kepusan kerja bergantung pada gambaran-

gambaran mengenai hasil, perlakuan, dan prosedur-prosedur yang adil.

3. Kepusan Kerja dan Kepusan pelanggan.

Karyawan dalam pekerjaan jasa sering berinteraksi dengan pelanggan,

kerena menejemen organisasi jasa harus menyenangkan pelanggan, bahwa

karyawan yang puas bisa meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan.

Dalam organisasi jasa, pemeliharaan dan peninggalan pelanggan sangat

bergantuing pada bagaimana karyawan garis depan berhubungan dengan

pelanggan.

Karyawan yang merasa puas cenderung lebih ramah, ceria, dan responsif-

yang di hargai oleh para pelanggan, karena karyawan yang puas tidak
44
36

mudah berpindah kerja, pelanggan kemungkinan besar menemui wajah-

wajah yang familiar dan menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas

ini membangun kepuasan dan kesetiaan pelanggan.

4. Kepusan kerja dan ketidak hadiran

Karyawan yang mendapat kepusan kerja, angka ketidak hadiran atau absensi

cenderung menurun. Sedangkan karyawan yang tidak puas cenderung

melalaikan pekerjaan, faktor-faktor lain memiliki pengaruh pada hubungan

tersebut dan mengurangi koefisien korelasi.

5. Kepusan Kerja dan Perputaran Karyawan

Kepusan juga berhubungan secara negatif dengan perputaran karyawan,

tetapi korelasi tersebut lebih kuat dari pada apa yang kita ketahui untuk

ketidak hadiran Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja berpengaruh

signifikan terhadap perputaran karyawan, kepuasan kerja yang meningkat

mengakibatkan perputaran karyawan menurun. Sebaliknya karyawan yang

tidak mendapatkan kepuasan kerja mengakibatkan perputaran karyawan

lebih tinggi, mereka cenderung sering meninggalkan perusahaan dan

mencari kesempatan di perusahaan lain.

6. Kepuasan Kerja dan Perilaku Menyimpang di tempat kerja


45
37

Ketidak puasan kerja memprediksi banyak perilaku khusus, termasuk upaya

pembentukan serikat kerja, penyalah gunaan hakekat, pencurian di tempat

kerja, pergaulan yang tidak pantas, dan kelambanan. Para peneliti

berpendapat bahwa perilaku ini adalah indikator sebuah sindrom yang lebih

luas yang kita sebut perilaku menyimpang di tempat kerja (penarikan diri

karyawan).

5) Faktor-faktor Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Robbins & Judge (2008:110) faktor-faktor kepuasan kerja tidak

hanya berkaitan dengan kondisi pekerjaan, kepribadian juga memainkan peran.

Pada dasarnya, dari segi kepusan kerja (kerja itu sendiri,bayaran,kenaikan jabatan,

pengawasan,dan rekan kerja ) menikmati pekerjaan tersebut, hai itu selalu

merupakan segi yang paling berkaitan erat dengan tingtkat kepusan kerja yang

tinggi secara ke seluruhannya.

(1) Kerja itu sendiri

Jenis pekerjaan yang di lakukan dapat melakukan sumber kepuasan. Pekerjaan

yang dapat membarikan kepusan adalah pekerjaan yang menarik dan

menantang, tidak membosankan dan pekerjaan itu dapat memberikan status.

(2) Bayaran atau gaji

Bayaran atau gaji yang diterima karyawan dianggap sebagai refleksi cara

pandangan manajer mengengenai kontribusi karyawanterhadap organisasi,


46
38

uang tidak hanya membantu orang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, tetapi

juga dapat memberikan kepuasan pada tingkat selanjutnya.

(3) Kenaikan jabatan atau promosi

Kesempatan untuk lebih berkembang di organisasi dapat menjadi sumber

kepuasan kerja.

(4) Pengawasan

Kemampuan supervisor untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan

moral dapat meningkatkan kepuasan kerja. Misalnya dengan memberikan

karyawan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,

memberikan pengarahan dan bantuan pada karyawan dan berkomunikasi

dengan karyawan.

(5) Rekan Kerja

Rekan kerja dapat memberikan bantuan secara teknis dan dapat mendukung

secara sosial akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Beberapa peneliti dapat ditunjukan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka

akan dapat menimbulkan kesehatan mental dan fisik yang baik, dapat

memudahkan karyawan untuk belajar tentang tugas baru, dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat, rendahnya tingkat kecelakaan dan rendahnya catatan

yang berkaitan dengan keluhan-keluhan tentang organisasi.

Menurut Kreitner & Kinicki (2003:271) kepuasan kerja adalah suatu efektivitas

atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Definisi ini berarti
47
39

bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya, seseorang dapat

relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaan dan tidak dengan salah satu atau

lebih aspek lain, terdapat lima model kepuasan kerja yang menonjol akan

meggolongkan penyebabnya, penyebabnya adalah pemenuhan kebutuhan,

ketidakcocokan, pencapaian nilai, persamaan, dan komponen atau genetik.

1. Pemenuhan Kebutuhan

Bahwa kepuasan ditentukan oleh karakteristik dari sebuah kerja

memungkinkan seseorang individu untuk memenuhi kebutuhanya. Sebagai

contoh, sebuah survei akhir-akhir ini terhadap 30 lembaga bantuan hukum

Masschusetts mengungkapkan bahwa 35% hingga 50% dari rekan lembaga

hukum meniggalkan para lembaga itu pada tiga tahun awal karena lembaga

tersebut tidak mengakomodir kebutuhan keluarga. Contoh ini melukiskan

bahwa kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kepuasan

maupun berhentinya karyawan.

2. Ketidakcocokan

Bahwa kepuasan adalah hasil dari harapan yang terpenuhi. Harapan yang

terpenuhi mewakili perbedaan antara apa yang diharapkan oleh seseorang

individu dari sebuah pekerjaan, seperti upah dan kesempatan promosi yang

baik, dan apa yang pada kenyataannya diterimanya. Pada saat harapan lebih

besar dari pada yang diterima,seorang tidak akan puas. Sebaliknya, model
48
40

ini memprediksikan bahwa individu akan puas pada saat ia mempertahankan

output yang diterimanya dan melampaui harapan pribadinya.

3. Pencapaian Nilai

Pencapaian nilai adalah bahwa kepuasan berasal dari presepsi bahwa suatu

pekerjaan memungkinkan untuk pemenuhan nilai-nilai kerja yang penting

dari seorang individu. Pada umumnya, penelitian secara konsisten

mendukung prediksi bahwa pemenuhan nilai secara positif berkaitan dengan

kepuasan kerja. Oleh karena itu, para manajer dapat meningkatkan kepuasan

karyawan dengan melakukan strukturisasi lingkungan kerja penghargaan

dan pengakuan yang berhubungan dengan nilai-nilai karyawan.

4. Persamaan

Kepuasan adalah suatu fungsi dari bagaimana seorang individu

diperlakukan secara adil di tempat kerja. Kepuasan berasal dari persepsi

seorang bahwa output pekerjaan, relatif sama dengan inputnya.

Perlindungan yang mendukung output/ input lain yang signifikan. Suatu

meta analisis melibatkan data dari 30

organisasi yang bberada yang melibatkan 12.979 orang yang mendukung

model ini. Para karyawan merasakan keadilan terhadap upah dan promosi

secara signifikan berkorelasi dengan kepuasan kerja.

5. Komponen Watak atau Genetik


49
41

Watak atau genetik didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja

merupakan sebagian fungsi dari sifat pribadi maupun faktor genetik. Oleh

karena itu, model ini menunjukkan bahwa perbedaan individu yang stabil

adalah sama pentingnya dalam menjelaskan kepuasan kerja dengan

karakteristik lingkungan kerja. Walaupun hanya sedikit penelitian yang

telah menguji pernyataan ini, hasilnya melihatkan hubungan yang positif

dan signifikan antara sifat pribadi dengan kepuasan kerja selama periode

antara 2 hingga 50 tahun. Faktor-faktor genetik juga ditemukan secara

signifikan dapat memprediksi kepuasan hidup, kesejahteraan, dan kepuasan

kerja secara umum.

Menurut asad (1995:115-116) mengemukakan pendapatnya, bahwa yang

mempengaruhi kepuasan kerja adalah :

1. Faktor Psikologik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi

minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.

2. Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi

jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan

kerja, keadaan ruang, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan

karyawan, umur dan segalanya.


50
42

3. Faktor Fisik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi

jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan

kerja, keadaan ruang, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi keselamatan

karyawan, umur dan sebagainya.

4. Faktor Finansial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan

karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-

macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.

Menurut Harold E. Burt (dalam Tri Dayakisni & Hudaniah) mengemukakan

pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Adapun faktor-faktor tersebut adalah :

1) Faktor hubungan antar karyawan, antara lain :

(1) Hubungan antar manajer dengan karyawan

2) Faktor fisis dan kondisi diantara karyawan

(1) Hubungan sosial diantara karyawan

(2) Sugesti dari teman sekerja

(3) Emosi dan situasi kerja

3) Faktor individual , yaitu yang berhubungan dengan :

(1) Sikap seorang terhadap pekerjaannya

(2) Umur orang sewaktu bekerja


51
43

(3) Jenis kelamin.

4) Faktor-faktor luar, yang berhubungan :

(1) Keadaan keluarga karyawan

(2) Rekreasi

(3) Pendidikan (training, up grading, dan sebagainya)

2. Tinjauan tentang Kinerja

1) Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performace

(prestasi kinerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2008:67)

Benardin dan Russel (2003) memberikan definisi tentang prestasi atau

kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi fungsi

pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Byars dan

Rue (2004) mengartikan prestasi atau kinerja sebagai tingkat kecakapan

seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. (Sutrisno, 2009:

164)
44
52

Definisi kinerja yang dikemukakan oleh Bambang Kusriyanto dalam

Mangkunegara (2006: 9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran

serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam).

Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun

kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu

maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

personel yang memangku jabatan fungsional maupun structural, tetapi juga

kepada keseluruhan jajaran personal di dalam organsiasi. (Ilyas, 2002:65)

Departemen Pendidikan Nasional (2008:21) menjelaskan bahwa kinerja

guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur

berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan

guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan

pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut A. Dale Timpel dalam Mangkunegara (2006: 15), factor faktor

kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

(disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang.

Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan

tinggi dan seorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja

jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang


53
45

tersebut tidak memiliki upaya upaya untuk memperbaiki kemampuannya. Faktor

eksternal yaitu factor- faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal

dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja,

bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim kerja.

Byar dan Rue dalam Sutrisno (2009:166) mengemukakan adanya dua

faktor yang mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja, yaitu factor individu dan

lingkungan. Faktor-faktor individu yang dimaksud adalah:

1) Usaha (effort), yang menunjukan sejumlah senergi fisik dan mental yang

digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas;

2) Abilities, yaitu sifat-sifat personel yang diperlukan untuk melaksanakan suatu

tugas;

3) Role/Task Perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh

individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi kerja atau kinerja

adalah:

1) Kondisi fisik;

2) Peralatan;

3) Waktu;

4) Material

5) Pendidikan;

6) Supervisi;
54
46

7) Desain organisasi;

8) Pelatihan; dan

9) Keberuntungan.

Menurut Simamora dalam mangkunegara (2006: 14), kinerja

(performance) dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

1. Faktor individual yang terdiri dari

1) Kemampuan dan keahlian

2) Latar belakang

3) Demografi

2. Faktor psikologis yang terdiri dari

1) Persepsi

2) Attitude

3) Personality

4) Pembelajaran

5) Komunikasi Interpersonal

3. Faktor organsiasi yang terdiri dari

1) Sumber daya

2) Kepemimpinan

3) Penghargaan

4) Struktur

5) Job design
55
47

3) Penilaian Kinerja

Megginson dalam Mangkunegara (2008:69) mengemukakan bahwa

penilaian kinerja adalah suatu proses yang digunakan majikan untuk menetukan

apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang

dimaksudkan. Penilaian prestasi pegawai/kinerja adalah suatu proses penilaian

prestasi kerja pegawai yang dilakukan pimpinan peruasahaan secara sistematik

berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. (Mangkunegara, 2008:69)

Ilyas (2002:87) menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah : proses

menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi melalui instrument penilaian

kinerja. Pada hakikatnya, penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap

penampilan kerja personel dengan membandingkannya dengan standar baku

penampilan. Kegaitan penilaian kinerja ini membantu pengambilan keputusan

bagian personalia dan memberika umpan balik kepada para personel tentang

pelaksanaan kerja mereka. penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai proses

formal yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau

untuk kerja (performace appraisal) seorang personel dan memberikan umpan

balik untuk kesesuaian tingkat kinerja.


56
48

Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru.

Departemen Pendidikan Nasional (2008:36) menjelaskan bahwa kinerja atau

unjuk kerja dalam konteks profesi guru adalah kegiatan yang meliputi

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (KBM), dan melakukan

penilaian hasil belajar.

4) Tujuan Penilaian Kinerja

Mangkunegara (2006: 10) menjelaskan tujuan penilaian/evaluasi kinerja

adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui

peningkatan kinerja dari SDM organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari

penilaian/evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan Agus Sunyoto (1999)

adalah:

(1) Meningkatkan saling penegertian antara karyawan tentang persyaratan

kinerja.

(2) Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka

terKomunikasi Interpersonal untuk berbuat yang lebih baik, atau

sekurangkurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

(3) Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan

aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau terhadap

pekerjaan yang diembannya sekarang.


57
49

(4) Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga

karyawan terKomunikasi Interpersonal untuk berprestasi sesuai dengan

potensinya.

(5) Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan

kebutuhan pelatihan, khususnya rencana diklat, dan kemudian menyetujui

rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.


50
58

BAB IV

ANALISIS KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT . WIRA MEGAH PROFITAMAS

1. Analisis Karakteristik Responden

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, maka

telah dilakukan penyebaran kuesioner dengan mendapatkan 50 orang responden yang

merupakan karyawan PT. Wira Megah Profitamas. Dengan menggunakan 3 buah

item pertanyaan sebagai data responden. Data responden tersebut adalah usia,

pendidikan dan pendapatan responden per bulan.

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden
Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

18 - 25 tahun 26 52

26 30 tahun 12 24

31 35 tahun 7 14

< 45 tahun 5 10

Total 50 100

Sumber: Diolah, 2016

51
5952

18 - 25 tahun
26 30 tahun
31 35 tahun
< 45 tahun

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden


Pada tabel 4.1 dapat dilihat responden yang berusia 18 - 25 tahun,

yaitu sebanyak 5 orang (10%), sedangkan yang berusia 26 30 tahun sebanyak 7

orang (14%), responden yang berusia 31 35 tahun sebanyak 12 orang (24%), dan

responden yang berusia < 45 tahun sebanyak 26 orang (52%).

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir Responden
Pendidikan Responden Jumlah Responden Persentase (%)

SMA 10 20

D3 25 50

S1 15 30

Total 50 100

Sumber: Diolah, 2016


60
53

SMA
D3
S1

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir Responden


Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki

pendidikan terakhir SMP yaitu 10 orang (20%), SMU/sederajat berjumlah 25 orang

(50%), Perguruan Tinggi berjumlah 15 orang (30%).

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan
Pendapatan Responden Jumlah Responden Persentase (%)

Rp. 1000.000 - Rp. 1.500.000 8 16

Rp.1.600.000 Rp.2.000.000 17 34

Rp.2.100.000 Rp.3.000.000 13 26

> Rp.3.000.000 12 24

Total 50 100

Sumber: Diolah, 2016


61
54

Rp. 1000.000 - Rp.


1.500.000
Rp.1.600.000
Rp.2.000.000
Rp.2.100.000
Rp.3.000.000
> Rp.3.000.000

Total

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan


Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai

pendapatan per bulan Rp.1000.000 - Rp.1.500.000 sebanyak 8 orang (16%),

responden yang mempunyai pendapatan Rp.1.600.000 Rp.2.000.000 berjumlah 17

orang (34%), responden yang mempunyai pendapatan Rp.2.100.000 Rp.3.000.000

sebanyak 13 orang (26%), dan responden yang mempunyai pendapatan > 3.000.000

berjumlah 12 orang (24%).

2. Analisis Dimensi Kepuasan kerja


Dimensi Kepuasan kerja memiliki lima pernyataan, hasil tanggapan

responden dari masing-masing pertanyaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Tanggapan Responden tentang pertanyaan Apakah anda puas dengan
pekerjaan anda sekarang?

Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan


Sangat setuju 5 12 24% 60
Setuju 4 34 68% 136
Ragu-ragu 3 3 6% 9
Tidak Setuju 2 0 0% 0
6255

Sangat Tidak Setuju 1 1 2% 1


Total 50 100% 206 Sangat Baik
Sumber: Diolah, 2016

24%
6% 2% 0%
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
68%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.4 Tanggapan Responden tentang Apakah anda puas dengan


pekerjaan anda sekarang?

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 24% responden menyatakan sangat setuju, 68%

responden menyatakan setuju, 6% responden menyatakan ragu-ragu, dan sisanya 2%

responden menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai

sebesar 206 yang berarti berada pada skala penilaian Sangat Baik.

Tabel 4.5
Tanggapan Responden tentang pertanyaan Apakah cara dan perhitungan gaji
yang diterapkan perusahaan sudah berjalan dengan baik dan adil?

Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan56


Sangat setuju 5 15 30% 75
Setuju 4 33 66% 132
Ragu-ragu 3 0 0% 0
Tidak Setuju 2 2 4% 4
63

Sangat Tidak 1 0 0% 0
Setuju
Total 50 100% 211 Sangat Baik
Sumber: Diolah, 2016

6% 40%
Sangat setuju
16% Setuju

16% Ragu-ragu
22%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.5 Tanggapan Responden tentang pertanyaanApakah cara dan

perhitungan gaji yang diterapkan perusahaan sudah berjalan dengan baik dan

adil?

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan,

sebagai berikut: sebesar sebesar 30% menyatakan sangat setuju, 66% menyatakan

setuju, sedangkan sisanya 4% menyatakan tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki

nilai sebesar 211 yang berarti berada pada skala penilaian sangat baik.

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Saudara 57
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan Jabatan yang lebih tinggi?

Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan


Sangat setuju 5 6 12% 30
Setuju 4 34 68% 136
64

Ragu-ragu 3 10 20% 30
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Total 50 100% 196 Baik
Sumber: Diolah, 2016

4% 26%
Sangat setuju
16%
Setuju
18%
Ragu-ragu
36%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.6 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah


Saudara mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan Jabatan yang lebih
tinggi?

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 26% menyatakan sangat setuju, 36% menjawab

setuju, 18% responden menjawab ragu-ragu, 16% menyatakan tidak setuju dan 4%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 182 yang

berarti berada pada skala penilaian Baik.

Tabel 4.7 58
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Bagaimana tanggapan anda
tentang lingkungan kerja anda?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan

Sangat Setuju 5 12 24 60
65

Setuju 4 19 38 76
Ragu-ragu 3 9 18 27
Tidak Setuju 2 9 18 18
Sangat Tidak Setuju 1 1 2 1

Total 50 100 182 Baik


Sumber: Diolah, 2016

24%
2%
Sangat setuju
18% Setuju

18% Ragu-ragu
38%
Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Gambar 4.7 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Bagaimana


tanggapan anda tentang lingkungan kerja anda?
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 24% menyatakan sangat setuju, 38% menjawab

setuju, 18% responden menjawab ragu-ragu, 18% menyatakan tidak setuju dan 2%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 182 yang

berarti berada pada skala penilaian Baik.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden tentang pertanyaan Apakah anda puas dengan 59


penempatan dan posisi anda sekarang ?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan

Sangat Setuju 5 11 22 55

Setuju 4 7 14 28
66

Ragu-ragu 3 11 22 33

Tidak Setuju 2 12 24 24

Sangat Tidak 1 9 18 9
Setuju

Total 50 100 149 CukupBaik

Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

22%
Sangat setuju
18%
Setuju
14%
24% Ragu-ragu
22%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.8 Tanggapan Responden tentang pertanyaan Apakah anda puas


dengan penempatan dan posisi anda sekarang ?

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan,

sebagai berikut: sebesar 22% menyatakan sangat setuju, 14% menjawab setuju, 22%

responden menjawab ragu-ragu, 24% menyatakan tidak setuju dan 18% menyatakan

sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 149 yang berarti

berada pada skala penilaian Cukup Baik.

60

3. Analisis Kinerja
67

Tabel 4.9
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Saudara ingin
termasuk ke dalam kelompok karyawan yang mempunyai Kinerja tinggi?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan

Sangat Setuju
5 10 20 50
Setuju
4 21 42 84
Ragu-ragu
3 8 16 24
Tidak Setuju
2 11 22 22
Sangat Tidak
1 0 0 0
Setuju
Total 50 100 180 Baik
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

20%
0%
Sangat setuju
22%
Setuju

16% Ragu-ragu
42%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.9 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Saudara


ingin termasuk ke dalam kelompok karyawan yang mempunyai Kinerja
tinggi?

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 20% menyatakan sangat setuju, 42% menjawab

setuju, 16% responden menjawab ragu-ragu, 22% menyatakan tidak setuju dan 0%

menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 180 yang

berarti berada pada skala penilaian Baik.


68

Tabel 4.10
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Kinerja kerja anda
selama ini dipengaruhi langsung oleh Kepuasan kerja yang anda dapatkan?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan

Sangat Setuju 5 14 28 70
Setuju 4 14 28 56
Ragu-ragu 3 14 28 42
Tidak Setuju 2 3 6 6
Sangat Tidak Setuju 1 5 10 5
Total 50 100 179 Baik
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

28%
10%
Sangat setuju
6%
Setuju

28% Ragu-ragu
28%
Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Gambar 4.10 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Kinerja


kerja anda selama ini dipengaruhi langsung oleh Kepuasan kerja yang anda
dapatkan?

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 28% menyatakan sangat setuju, 28% menjawab

setuju, 28% responden menjawab ragu-ragu, 6% menyatakan tidak setuju dan 10%
62
69

menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 179 yang

berarti berada pada skala penilaian Baik

Tabel 4.11
Tanggapan Responden Berdasarkan Apakah Saudara mengetahui cara/metode
penilaian Kinerja dan prestasi kerja karyawan yang diadakan PT. Wira Megah
Profitamas?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan
Sangat Setuju
5 6 12 30
Setuju
4 17 34 68
Ragu-ragu
3 19 38 57
Tidak Setuju
2 7 14 14
Sangat Tidak
1 1 2 1
Setuju
Total 50 100 170 Baik
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

12%
2%
Sangat setuju
14%
Setuju
34%
Ragu-ragu
38%
Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Gambar 4.11 Tanggapan Responden Berdasarkan Apakah Saudara mengetahui


cara/metode penilaian Kinerja dan prestasi kerja karyawan yang diadakan PT.
Wira Megah Profitamas

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

menyatakan, sebagai berikut: sebesar 12% menyatakan sangat setuju, 34% menjawab

setuju, 38% responden menjawab ragu-ragu, 14% menyatakan tidak setuju dan 2%
63

70

menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 170 yang

berarti berada pada skala penilaian Baik

Tabel 4.12
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah Saudara setuju
dengan cara pelaksanaan penilaian Kinerja karyawan yang sudah berjalan?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan
Sangat Setuju
5 13 26 65
Setuju
4 9 18 36
Ragu-ragu
3 18 36 54
Tidak Setuju
2 7 14 14
Sangat Tidak
1 3 6 3
Setuju
Total 50 100 172 Baik
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

6%
26%
Sangat setuju
14%
Setuju

36% Ragu-ragu
18%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.12 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan pertanyaan


Apakah Saudara setuju dengan cara pelaksanaan penilaian Kinerja kerja
karyawan yang sudah berjalan?

Berdasarkan frekuensi tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden
menyatakan, sebagai berikut: dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebesar
26% menyatakan sangat setuju, 18% menjawab setuju, 36% responden menjawab
ragu-ragu, 14% menyatakan tidak setuju dan 6% menyatakan sangat tidak setuju.
64
71

Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar 172 yang berarti berada pada skala
penilaian Baik.

Tabel 4.13
Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah anda ingin
meningkatkan lagi Kinerja kerja anda agar bisa mendapatkan Kepuasan kerja
yang lebih besar lagi?
Tanggapan Bobot Frekuensi Persentase Nilai Keterangan
Sangat Setuju
5 7 14 35
Setuju
4 12 24 48
Ragu-ragu
3 8 16 24
Tidak Setuju
2 16 32 32
Sangat Tidak
1 7 14 7
Setuju
Total 50 100 146 Cukup Baik
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner

14%
Sangat setuju
14%
Setuju
32%
24% Ragu-ragu
16%
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Gambar 4.13 Tanggapan Responden Berdasarkan pertanyaan Apakah anda


ingin meningkatkan lagi Kinerja kerja anda agar bisa mendapatkan Kepuasan
kerja yang lebih besar lagi?

Berdasarkan frekuensi tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden menyatakan, sebagai berikut: sebesar 14% menyatakan sangat setuju, 24%

menjawab setuju, 16% responden menjawab ragu-ragu, 32% menyatakan tidak setuju
65

72

dan 14% menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan ini memiliki nilai sebesar

146 yang berarti berada pada skala penilaian Cukup Baik

No Pertanyaan Nilai Kategori


KEPUASAN KERJA
1 Apakah anda puas dengan pekerjaan anda ? 188 Baik

2. Apakah cara dan perhitungan gaji yang diterapkan 187 Baik


perusahaan sudah berjalan dengan baik dan adil?
3. Apakah Saudara mendapatkan kesempatan untuk 182 Baik
mendapatkan jabatan yang lebih tinggi?
4. Bagaimana tanggapan anda tentang lingkungan 182 Baik
kerja anda?
5. Apakah anda puas dengan penempatan dan posisi 149 Cukup Baik
anda sekarang ?
KINERJA
1. Apakah Saudara ingin termasuk ke dalam kelompok
karyawan yang mempunyai Kinerja tinggi? 180 Baik
2. Apakah Kinerja kerja anda selama ini dipengaruhi 179 Baik
langsung oleh Kepuasan kerja yang anda dapatkan?
3. Apakah Saudara mengetahui cara/metode penilaian
Kinerja dan prestasi kerja karyawan yang diadakan 170 Baik
PT. Wira Megah Profitamas Batulicin?
4. Apakah Saudara setuju dengan cara pelaksanaan
penilaian Kinerja kerja karyawan yang sudah 172 Baik
berjalan?
5 Apakah anda ingin meningkatkan lagi Kinerja kerja 146 Cukup Baik
anda agar bisa mendapatkan Kepuasan kerja yang
lebih besar lagi?

BAB V
73

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai analisis Kepuasan kerja

terhadap Kinerja karyawan PT. Wira Megah Profitamas, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Secara umum persepsi karyawan terhadap Kepuasan kerja diukur dengan

menggunakan indikator pertanyaan seperti : Kepuasan kerja terhadap Kinerja,

manfaat Kepuasan kerja, Peningkatan Kepuasan kerja, Besar Kepuasan kerja dan

Penempatan kerja masuk dalam kategori baik.

Persepsi karyawan terhadap Kinerja diukur dari pertanyaan mengenai :

keadaan Kinerja, manfaat Kinerja bagi karyawan, cara/metode penilaian Kinerja

dan prestasi kerja, pelaksanaan motivasi karyawan terhadap peningkatan Kinerja,

hubungan Kinerja karyawan dengan penempatan karyawan disuatu bagian juga

dalam kategori baik.

Dilihat dari hasil kuestioner dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja dan

penempatan kerja pada PT. Wira Megah Profitamas sudah berjalan baik, adil dan

objektif.
67

66
74

2. Saran-Saran

Saran-saran tersebut adalah :

1. Evaluasi Kepuasan Kerja dan Kinerja harus mencakup keseluruhan periode

pelaksanaan kerja, bukan hanya Kinerjaa yang ditunjukkan pada waktu akan

dilakukan penilaian.

2. Evaluasi Kepuasan Kerja dan Kinerja hendaknya dilakukan secara rasional

sehingga hasilnya dapat diterima oleh manajemen, atasan dan karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
75

Barthos, Basir, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Suatu Pendekatan Makro.
Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani, 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.
Yokyakarta : BREE.

Manullang, M., 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia


Indonesia.

Maryoto, Susilo, 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke Dua.


Yokyakarta : BPFE.

Nitisemito, Alex S., 1985. Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar. Jakarta : Ghalia
Indonesia

Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia, Batulicin,


2009.

Rangkuti, Freddy, 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk menghadapi Abat 21. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, Sondang P., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia
Indonesia.

Thoha, Miftah, 1983. Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.


Wahyu, 2003. Teknik Penyusunan Skripsi/Tesis. Batulicin : STIE Nasional.
76

KUESIONER

Nama :..................................
Umur : .................................
Jenis kelamin : .................................
Pendidikan : .................................
Jabatan Fungsional : .................................
Masa Kerja : .................................

Pilihlah jawaban dengan melingkari sesuai pilihan yang paling cocok :


A. Kepuasan kerja
1. Apakah Saudara mengetahui tentang pengaruh besarnya Kepuasan kerja yang
diterima karyawan terhadap Kinerja karyawan kerja?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Kurang mengetahui
e. Tidak mengetahui
2. Mengertikah Saudara apa manfaat besarnya Kepuasan kerja yang diterima
bagi karyawan itu sendiri?
a. Sangat mengerti
b. Mengerti
c. Cukup mengerti
d. Kurang mengerti
e. Tidak mengerti
3. Apakah Saudara menyetujui adanya kesempatan untuk mendapatkan
Kepuasan kerja yang diterima karyawan yang lebih tinggi?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Cukup setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
4. Apakah Saudara setuju dengan adanya Kepuasan kerja besar kepada
karyawan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja kerja?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Cukup setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
5. Apakah hubungan besarnya Kepuasan kerja yang diterima karyawan dengan
penempatan karyawan disuatu jabatan di PT. Wira Megah Profitamas
Batulicin, telah berjalan dengan baik?
77

a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik

B. Kinerja karyawan
1. Apakah Saudara mengetahui tentang keadaan Kinerja karyawan pada PT.
Wira Megah Profitamas Batulicin?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Kurang mengetahui
e. Tidak mengetahui
2. Mengertikah Saudara apa manfaat Kinerja karyawan itu sendiri?
a. Sangat mengerti
b. Mengerti
c. Cukup mengerti
d. Kurang mengerti
e. Tidak mengerti
3. Apakah Saudara mengetahui cara/metode penilaian Kinerja dan prestasi kerja
karyawan yang diadakan PT. Wira Megah Profitamas Batulicin?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Kurang mengetahui
e. Tidak mengetahui
4. Apakah Saudara setuju dengan cara pelaksanaan motivasi karyawan terhadap
peningkatan Kinerja dan prestasi kerja?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Cukup setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
5. Apakah hubungan Kinerja karyawan dengan penempatan karyawan
disuatu bagian telah berjalan dengan baik?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Kurang baik
e. Tidak baik

Anda mungkin juga menyukai