ABSTRAK
Genta Kusan NPM : 16.31.1064 “Strategi Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Pelatihan Dan
Pengembangan Di Dprd Kotabaru” Dosen Pembimbing pertama Lamsah SE,MM. dan Farida
Yulianti, SE., MM sebagai Dosen Pembimbing kedua.
Latar belakang penelitian ini adalah belum diketahuinya strategi Peningkatan Kinerja Pegawai
Melalui Pelatihan Dan Pengembangan Di Dprd Kotabaru sehingga belum diketahui prosedur
pelatihan dan hasil pelatihan dan pengembangan pegawai DPRD Kotabaru,.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Sejauhmanakah strategi peningkatan kinerja Pegawai
melalui pelatihan dan pengembangan pada DPRD Kotabaru yang selama ini dilaksanakan.
Strategi DPRD Kotabaru untuk meningkatkan kinerja Pegawai adalah melalui pemberian motivasi
kerja kepada Pegawai, apabila ada peningkatan kerja maka Pegawai diberi tugas untuk mengikuti
diklat dan apabila setelah mengikuti diklat Pegawai ada peningkatan kinerja maka Pegawai akan
diberikan promosi. Salah satunya melalui pelatihan dan pengembangan berupa diklat (pendidikan
dan pelatihan) yang meliputi diklat on the job, diklat off the job. Evaluasi dilakukan secara
berjalan oleh DPRD Kotabaru dan Kepala Bagian SDM dan Hukum dengan cara Pegawai yang
bersangkutan mengirim laporan hasil kerja keseharian yang berhubungan dengan diklat yang
pernah diikuti kepada Bagian SDM dan Hukum
PENDAHULUAN
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan Pegawai sehingga
mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau
organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan kinerja adalah cara
perusahaan untuk meningkatkan kinerja Pegawai agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar
strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan perlu mengetahui sasaran
kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan adalah individu secara spesifik, dalam bidang proyek,
proses, kegiatan rutin dan inti yang akan menjadi tanggungjawab Pegawai. Jika sasaran kinerja
ditumbuhkan dari dalam diri Pegawai akan membentuk suatu kekuatandiri dan jika situasi
lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah (Anwar Prabu
Mangkunegara, 2005:68).
Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi dimana
orang-orang atau Pegawai tersebut memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka
kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
dalam suatu organisasi karena manusia memberikan kontribusi terbesar dibandingkan dengan
faktor-faktor yang lain. Untuk mendapatkan Pegawai atau Pegawai yang cakap, maka bagian SDM
dalam suatu perusahaan harus mengadakan penarikan tenga kerja atau Pegawai secara selektif agar
sesuai dengan job description dan job specification. Pimpinan Instansi DPRD Kotabaru juga harus
dapat membina , mengkoordinasikan dan mengarahkan Pegawai sesuai dengan tujuan Instansi
DPRD Kotabaru. Hal ini sangat diperlukan karena tidak semua Pegawai baru secara langsung
dapat sesuai dengan kebutuhan. Mereka harus dilatih agar dapat mengerjakan pekerjaannya
dengan efektif. Untuk meningkatkan kinerja para Pegawai, pimpinan perlu mengadakan latihan
dan pengembangan Pegawai karena itu juga merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi
beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak Instansi DPRD Kotabaru.
Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mendesak pemerintah daerah
setempat untuk memperbaiki kinerja dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik serta
transparan. Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Hj Alfisah, menegaskan permintaan tersebut pada
sidang paripurna dengan agenda pengesahan Raperda tentang Pertanggungjawaban APBD 2017,
Senin, seetelah penyampaian pandangan akhir legislatif yang dibacakan Enny Seswati dari Fraksi
PKB. "Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik yang transparan dan akuntabel dalam hal
apapun ," Transparansi dimaksud berlaku di seluruh bidang dan sektor, seperti lelang proyek atau
penyelenggaraan yang lainnya sehingga sasaran dapat dituju dengan efektif dan efisien. Dalam 24
butir pandangan akhir legislatif disebutkan, struktur organisasi pemerintah daerah telah berubah,
DPRD mendorong pemerintah untuk memberikan tanggung jawab kepada pelaksana jabatan
sesuai keahliannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
"Senada dengan hasil pemeriksaan BPK atas pengendalian internal, kami menyoroti cara
kerja eksekutif yang seolah tak terkoordinasi dengan baik," ungkapnya.Oleh sebab itu, perlu
dibangun komunikasi yang bagus antar SKPD secara horisontal dan vertikal menurutnya arogansi
dalam memimpin tidaklah mampu menyelesaikan masalah pengendalian internal. "BPKAD
sebagai pengendali pusat sirkulasi anggaran semestinya menjadi perhatian serius pemerintah yang
sampai saat ini masih dijabat oleh pelaksana tugas, seharusnya segera didefinitifkan, Legislatif
Kabupaten Kotabaru menyetujui Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2017 oleh
pemerintah daerah setempat untuk disahkan menjadi Peraturan daerah (Perda) meski dengan 24
point catatan, Hal itu mengemuka dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kotabaru,
Hj Alfisah diikuti seluruh anggota dewan dan dihadiri Bupati, H Sayed Jafar beserta pejabat di
lingkungan pemerintah daerah Kotabaru.
Banyak hal yang terangkum dalam 24 butir catatan yang ditujukan kepada eksekutif
sebagai evaluasi dan koreksi untuk dilaksanakan dan perbaikan, diantaranya menyoroti tentang
sisa lebih pembiayaan anggaran dan belum terpenuhinya penerimaan asli daerah selain itu perlu
adanya Program latihan dan pengembangan Pegawai DPRD Kotabaru dalam penanganan APBD..
RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah :
Sejauhmanakah strategi peningkatan kinerja Pegawai melalui pelatihan dan pengembangan pada
DPRD Kotabaru yang selama ini dilaksanakan.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
(1) Untuk mengetahui bagaimana strategi DPRD Kotabaru dalam melakukan pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan kinerja Pegawai.
(2) Untuk mengetahui metode-metode pelatihan dan pengembangan apa saja yang dilakukan
DPRD Kotabaru untuk meningkatkan kinerja Pegawai.
(3) Untuk mengetahui bagaimana evaluasi yang dilakukan DPRD Kotabaru dalam melakukan
pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja Pegawai.
(4) Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi DPRD Kotabaru dalam
melaksanakan pelatihan dan pengembangan Pegawai.
2) Manfaat Penelitian
(1) Manfaat Teoritis
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah bahwa penelitian ini diharapkan akan mampu
memberikan kontribusi terhadap pengembangan Ilmu pengetahuan di bidang Manajemen
sumber daya manusia, terutama menyangkut masalah pelatihan dan pengembangan dalam
upaya meningkatkan kinerja Pegawai pada DPRD Kotabaru.
(2) Manfaat praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah bahwa penelitian ini diharapkan bisa dijadikan
bahan acuan dan referensi bagi DPRD Kotabaru di dalam menyusun program pelatihan dan
pengembangan guna meningkatkan kinerja Pegawai.
METODE
4.METODOLOGI PENELITIAN
1) Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau disebut analisis, Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Dalam hal ini
adalah pemberian Pelatihan dan pengembangan dalam upaya meningkatkan motivasi kerja
Pegawai pada DPRD Kotabaru.
2) Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Instansi DPRD Kotabaru DPRD Kotabaru yang bergerak dalam
bidang kontraktor Keahlian Audit Keuangan dan beralamat di Jl. H. Agus Salim No.1
Kotabaru Tengah Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru.
3) Unit Penelitian
Unit penelitian dalam penelitian ini adalah organisasi DPRD Kotabaru.
4) Sumber dan Jenis Data
(1) Sumber Data
Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat obyektif dan data harus relevan
dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting. Sumber data yang
diperoleh dari bagian SDM pada DPRD Kotabaru.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pembahasan. Jakarta: Bhineka Cipta.
Efendi, Marihot Tua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Instansi DPRD Kotabaru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineke Cipta.
Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sulistiyani, Ambar. T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2000. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty.