Oleh
MUHRAN
NPM. 15.31.0498
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
MUHRAN, 2019 NPM. 15.31.0362 : Skripsi ini dibawah bimbingan Ibu Hj.
Lamsah, SE, MM (Pembimbing I), dan Ibu Hj. Farida Yulianty, SE, MM
(PembimbingII). Berjudul “PERANAN KOMPENSASI DALAM
MENINGKATKAN SEMANGAT DAN GAIRAH KERJA
KARYAWAN PADA PT. PELINDO DAYA SEJAHTERA CAB.
BANJARMASIN”
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Alhamdulillah skripsi
Semanhgat Dan Gairah Kerja Karyawan Pada PT. Pelindo Daya Sejahtera Cabang
Banjarmasin”.
terlepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga
3. Dr. Dwi Wahyu Artiningsih, SE, MM, selaku Ketua Program Studi
Banjarmasin.
5. HJ. Farida Yulianty, SE, MM. selaku Dosen Pembimbing II juga telah
vii
6. Pimpinan dan Karyawan PT. Pelindo Daya Sejahtera Cab.
7. Kedua Orang tua tercinta, beserta Sanak Keluarga, Kerabat dan Rekan-
Penulis,
MURHAN
NPM. 15.31.0498
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1. Latar Belakang.......................................................................... 1
2. Penjelasan Judul........................................................................ 3
3. Perumusan Masalah.................................................................. 6
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 6
5. Metode Penelitian..................................................................... 7
6. Sistematika Pembahasan........................................................... 8
ix
6. Misi........................................................................................... 18
7. Mitra Kerja dan Jumlah Tenaga Alih Daya.............................. 19
BAB V PENUTUP....................................................................................... 63
1. Kesimpulan............................................................................... 63
2. Saran.......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
Banjarmasin ..................................................................................... 13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Bimbingan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
kerja atau karyawan yang cukup selain alat-alat produksi yang lain. Setiap
tenaga kerja yang berkualitas menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keterampilan yang tinggi agar dapat bekerja sesuai keinginan perusahaan. Jika
tenaga kerja yang profesional, hal ini dimaksudkan agar tenaga kerja tersebut
keinginan dan kemampuan yang mereka miliki. Setiap tenaga kerja yang
akan diberikan oleh pihak perusahaan baik berupa gaji, tunjangan, bonus, dan
lain sebagainya. Hal ini merupakan keinginan yang wajar bagi setiap tenaga
1
2
sumber daya manusia yang vital bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan
yang harus dilaksanakan oleh perusahaan agar tenaga kerja yang dimilikinya
dengan tujuan agar para karyawan mempunyai motivasi, semangat dan gairah
satu tahun terakhir ini dimana negara kita dihadapkan pada sisa-sisa imbas
kecendrungan kenaikan dan mulai sulit untuk dijangkau, ini akan berakibat
pada menurunnya semangat dan gairah kerja tersebut yang mana setiap
kompensasi yang diberikan agar para karyawan tidak melakukan hal-hal yang
bentuk yang lain perlu diberikan misalnya cuti atau libur, maupun
mengadakan tour atau tamasya bersama dengan segenap pimpinan dari seluruh
karyawan berserta keluarganya. Hal ini dilakukan agar para karyawan merasa
memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang tinggi yang dengan sendirinya
2. Penjelasan Judul
penulis akan terlebih dahulu menjelaskan pengertian dari pada judul skripsi.
Cabang Banjarmasin”.
dahulu akan penulis uraikan pengertian yang terkandung dalam bagian kalimat
tersebut :
1) Peranan
dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan ststus yang
tentang apa yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan
tidak lepas dari peranan pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
satu atau banyak tindakan. Jadi, semangat itu memiliki fungsi sebagai
yang terdapat pada suatu organisasi usaha seperti badan usaha atau
gairah kerja yang tinggi dari seluruh karyawan, maka hal-hal yang dapat
absensi serta tingginya labour turnover dapat ditekan dan mungkin dapat
dihindarkan.
secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk
3. Perumusan Masalah
1) Bagaimana kompensasi yang telah untuk diberikan oleh pihak PT. Pelindo
karyawan.
dan gairah kerja para karyawan khususnya pada PT. Pelindo Daya
2) Manfaat Penelitian
(1) Bagi kepentingan akademis, hasil dari penelitian ini dapat menambah
(2) Secara praktis, hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat
5. Metode Penelitian
1) Lokasi Penelitian
(3) Studi Pustaka, yaitu dengan mempelajari buku literatur dan buku
skripsi.
sebagai berikut :
antara teori-teori yang ada dalam ilmu manajemen sumber daya manusia
6. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan.
CABANG BANJARMASIN
BANJARMASIN.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. PELINDO DAYA
SEJAHTERA CABANG BANJARMASIN
1. Sejarah Perusahaan
Akuisisi Nomor: 384 pada tanggal 27 pebruari 2014 dikota Surabaya pada
Notaris Yatiningsih, SH., MH. PT. Pelindo Daya Sejahtera ini merupakan
cabang dari Perusahaan PT. Pelindo III Banjarmasin. Jenis pekerjaan yang
Penyediaan barang dan jasa penunjang perusahaan. Maksud dari pendirian PT.
permasalahan terkait tenaga alih daya yang ada dilingkungan PT. Pelindo III
perusahaan PT. Pelindo III (persero) yang bergerak dibidang penyediaan jasa
tenaga alih daya yang ada di lingkungan PT. Pelindo III (persero) dan
(persero). PT. Pelindo Daya Sejahtera sebagai salah satu perusahaan berbadan
10
11
sedan, jeep, minibus, mobil box dan sejenisnya, d. Truk, bus dan sejenisnya, e.
2. Lokasi Perusahaan
3. Struktur Organisasi
ada dalam suatu organisasi atau perusahaan dan diarahkan guna mencapai misi
dan tujuan perusahaan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan melalui
kebijakan perusahaan.
2) Organisasi dalam bentuk garis dan staff (line and staff organization)
spesialisasi dalam perusahaan. Tipe organisasi ini lebik baik dipakai pada
berikut ini :
13
Bagan 1
Struktur Organisasi
PT. Pelindo Daya Sejahtera Cabang Banjarmasin
Banjarmasin ini, wewenang dan tanggung jawab menurut garis vertikal, serta
seluruh kebijaksanaan dan keputusan berada ditangan pimpinan. Dalam hal ini
pimpinan.
14
tugas dan tangung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian pada
1) DIREKTUR
mewakili perusahaan.
Tugasnya adalah:
perusahaan
16
perusahaan.
4) KORDINATOR WILAYAH
Adapun tugas-tugasnya :
serta penggunaaannya.
instansi pemerintah
yang lain.
Tugasnya adalah ;
17
Bertugas untuk ;
perusahaan
panjang
7) SUPERVISOR SDM
18
8) SUPERVISOR KEUANGAN
(2) Melakukan verifikasi atas pemotongan PPh 21, PPh 23, 4(2) terhadap
tagihan vendor
Bertugas untuk ;
5. Visi
professional
6. Misi
kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara daya guna sekaligus
20
21
1) Upah
2) Keamanan bekerja
1) Kebutuhan Fisiologis
3) Kebutuhan Sosial
4) Kebutuhan Ego
teliti, maka dia perlu mengetahui sesuatu tentang tujuan karyawan tersebut
bersahabat.
mereka.
3) Mereka lebih senang umpan balik yang cepat dan efisien, yang
ancaman bagi dirinya, baik dalam arti fisik, mental, sosial dan intelektual.
23
dalam suatu perusahaan, sehingga jelas bahwa hal tersebut merupakan suatu
hal yang patut diperhatikan oleh setiap perusahaan. Karena untuk mencapai
tersebut.
karyawan.
sebagai berikut:
1) Upah
2) Keamanan Bekerja
personal.
1) Kebutuhan Fisiologis
3) Kebutuhan Sosial
4) Kebutuhan Ego
2. Hirarki Kebutuhan
25
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal, yaitu : sandang, pangan
harta.
(1) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia bekerja
(sense of belonging).
(3) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement).
26
mental dan kapasitas kerjanya melalui berbagai cara seperti : on the job
sebagainya.
bertolak belakang, agar nantinya diperoleh hasil kerja yang lebih optimal.
pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam
sebagai berikut: "Semangat kerja adalah melakukan pekejaan secara lebih giat
sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan
Semangat dan gairah kerja sangat erat kaitannya dengan motivasi dan
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap hasil kerja seseorang. Oleh
karena itu semangat kerja dapat dikatakan sebagai motor utama dalam bekerja.
semunya dapat diperkecil dan juga pekerjaan akan dapat cepat diselesaikan.
dan gairah kerja karyawannya baik atau meningkat, maka bisa juga
28
karena turunnya semangat dan gairah kerja, dapat pula merupakan indikasi-
dan terarah. Hal tersebut berarti, perusahaan harus tanggap terhadap setiap
tersebut, sehingga untuk itu mereka berusaha mencari pekerjaan lain yang
5) Kegelisahan dimana-mana
mengajukan tuntutan.
7) Pemogokan
dari ketidak puasan, kegelisahan dan lain sebagainya. Bilamana hal itu
telah memuncak dan tak tertahankan lagi, maka hal ini akan menimbulkan
dalam hal ini karyawan dalam suatu perusahaan yang termotivasi untuk
maksimal. Untuk membahas tentang semangat kerja maka berikut ini pendapat
semangat kerja.
suasana kerja yang terdapat pada suatu organisasi usaha seperti badan usaha
atau perusahaan yang berorentasi untuk mencairi laba. Adanya semangat kerja
31
yang tinggi dari seluruh karyawan, maka hal-hal yang dapat merugikan
berikut :
sejurnlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku. Positif bekerja
diliputi oleh rasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanya, dampaknya
bagi organisasi akan sangat bersifat negatif. Artinya, jika ketidak puasan
tersebut tidak terselesaikan dengan baik, merupakan hal yang wajar apabila
yang bukan saja jumlahnya lebih besar, akan tetapi juga lebih adil.
organiasi lain, yang sangat mungkin terjadi iaiah timbulnya berbagai masalah
juga akan kalah bersaing dipasaran tenaga kerja. Jika situasi demikian terus
nilai relatif dari berbagai pekerjaan dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah
untuk menentukan pekerjaan mana yang dibayar lebih tinggi atau lebih rendah
keterampilan yang dituntut, berati ringannya upaya yang harus dikerahkan dan
penting diberi bobot yang lebili besar. Lebili buruk lagi peringkat pekerja
selalu lebih akurat, dari metode peringkat yang telah dibahas di muka.
yang paling rumit juga mulai dari yang pekerjaan yang harus dilakukan
persyaratan fisik yang harus dipenuhi dan kondisi kerja di mana para
lainnya yang dikenal dalam teori penggajian dan pengupahan. ciri khas
7. Kompensasi
kompensasi non moneter yang mencakup karier dan penghargaan sosial sering
upah".
Gaji dan upah adalah salah satu bentuk kompensasi, berikut ini
beberapa pendapat gaji dan upah. Dari beberapa pendapat yang menyebutkan
kompensasi adalah semua pendapat yang berbentuk uang atau barang yang
langsung atau tidak langsung diterima dari karyawan sebagai balasan jasa
Keith Devis, kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai
balasan jasa dari pekerjaan yang diberikannya baik upah per jam ataupun gaji
1) Tiap pembayaran berupa uang yang diterima oleh buruh sebagai ganti
pekerjaan.
dikonstitusikan atau dianggap suatu balas jasa atau ekuivalen. Gaji adalah
posisi atas dasar yang diatur seperti tahunan, bulanan, mingguan atau harian.
No. 25 tahun 1997, upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu
pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, ditetapkan dan dibayar menurut
sasaran organisasi.
status, martabat dan harga mereka. Oleh karena itu bila para karyawan
memandang kompensasi mereka dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara
drastis.
yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk men.arik, menyeleksi, melatih
produktivitas mereka.
Dari uraian di atas telah ada gambaran yang lebih jelas apa sebenarnya
cakupan yang lebih luas dari pada sekedar pemberian upah gaji. Konsep upah
dan gaji menekankan pada balas jasa yang bersifat finansial maupun non
finansial.
pembagian balas jasa baik yang berlangsung berupa uang (finansial) maupun
yang tidak langsung berupa uang (non finansial)'". (Martoyo, 2003; 98).
Definisi tersebut maka dapat disadari bahwa suatu kompensasi jelas akan
1) Fungsi
bagi suatu organisasi. Untuk itu perlu diketahui apa fungsi pemberiari
para karyawan untuk bekerja dengan lebih baik, dapat bergeser atau
lebih baik.
sangat menentukan.
39
2) Tujuan Kompensasi
kompensasi atau imbalan suatu badan usaha atau perusahaan terdapat para
cukup untuk menarik orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan
dapat keluar.
total dan sebuah perusahaan sebagai organisasi usaha harus sadar akan
program pembayaran.
3) Bentuk-Bentuk Kompensasi
lainnya karena semua orang yang bekerja tentu menginginkan gaji atau
upah. Sistem dan besarnya gaji atau upah yang diberikan setiap
lamanya bekerja.
adalah bahwa gaji atau upah tersebut merupakan hak para karyawan.
(2) Bonus
cukup baik, biasanya pula bonus diberikan pada akhir tahun atau yang
biasa disebut bonus tahunan. Hal inilah yang diharapkan dari setiap
kehidupannya.
Bagi perusahaan, upah atau gaji yang teratur dan layak diberikan
upah dengan prestasi kerja yang telah ditunjukkan oleh karyawan yang
44
dalam bekerjanya.
menggunakan per jam, per hari, per minggu, ataupun per bulan.
1. Kelemahan.
karyawan.
45
sungguh bekerja.
2. Kelebihan.
sehat
mereka bekerja.
Kelemahan dari cara ini adalah belum tentu mereka yang senior
kerja.
pada tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak dari karyawan, ini
1. Hasil Penelitian
hal ini dikarenakan selain perusahaan ini memang sudah maju juga kinerja
Masalah riil yang dirasakan pekerja pada saat ini gaji yang ada
sebagian merasa telah puas dan sebagian merasakan masih kurang puas,
masalah kepuasan kerja tersebut memang dapat dikatakan bersifat relatif sebab
setiap pekerja mempunyai cara pandang atau merasakan yang berbeda - beda
pula.
utama bagi para pekerja untuk tetap mau melakukan kerja sehingga bagi
sebagian pekerja yang merasa kurang puas dengan aspek kompensasi yang ada
menjadi berkurang, semangat kerja menurun dan prestasi kerja secara personal
atau kelompok cepat atau lambat akan menurun, karena aspek keterlibatan
46
47
yang harus disikapi oleh pihak perusahaan secara proaktif, dalam arti disini
penempatan pekerja saja akan tetapi jauh lebih komplek dari pada itu, seperti
aspek kompensasi bukan saja secara finansial namun secara non finansialpun
terlihat dari sistem pengupahan atau penggajian yaitu bentuk balas jasa kepada
pekerja yang berupa uang sedangkan untuk kompensasi non finansial yaitu
bentuk balas jasa yang berupa selain uang seperti nilai jaminan sosial tenaga
memandang perlu adanya bentuk balas jasa atau kompensasi yang bersifat
penentuan apakah seseorang karyawan akan masuk kerja secara rajin atau
yang sama., ketidak hadiran, keterlambatan, dan pulang kerja lebih dini dapat
dikendalikan dengan menggunakan gaji perjam kerja atau gaji rata-rata per
kerja, hal itu juga memiliki dampak pada apakah seseorang pekerja
ditempat lainnya. Keputusan untuk pergi dari perusahaan tempat mereka kerja
Tabel 1
Tingkat KemangkiranKaryawan
PT. Pelindo Daya Sejahtera Cab. Banjarmasin Cab. Banjarmasin
Bulan Rata –Rata Kemangkiran Hari Kerja
2015 2016 2017 2018
Januari 8 9 2 2
Februari 6 11 4 1
Maret April 4 8 2 2
Mei 5 6 4 5
Juni 7 7 2 2
Juli 7 9 6 3
Agustus 3 9 2 2
September 5 6 5 4
Oktober 9 9 2 2
Nopember - 7 4 4
Desember 9 3 2 2
6 7 3 1
Jumlah 76 91 2
288 2
269
Sumber: PT. Pelindo Daya Sejahtera Cab. Banjarmasin
sebesar 76 hari dengan totalitas hari kerja 288 hari sedangkan untuk tahun
2016 tingkat kemangkiran meningkat menjadi 91 hari dari totalitas hari kerja
269 hari, kenyataan ini merupakan perilaku pekerja yang cukup merugikan
dengan aspek kompensasi yaitu paling tidak memanami tujuan pokok pada
Seperti yang pertama gaji pada umumnya merupakan faktor yang penting bagi
produktivitas.
Daya Sejahtera Cab. Banjarmasin dalam hal ini terutama Bagian atau
Departeman SDM. Salah satu hal paling penting dari pekerjaan yang dirasakan
sebagian besar pekerja adalah tingkat bayarannya. Oleh karena itu sebagai
sehingga para pekerja disetiap bagian dapat atau terdorong untuk melakukan
merupakan apa yang di terima oleh para pekerja sebagai ganti kontribusi
yang produktif.
mendatang, oleh karena itu pihak pengelolah pekerja perlu melakukan langkah
2. Pembahasan
selama ini diterima. Aspek kompensasi bagi pekerja tersebut seharusnya dapat
dirasakan yang memuaskan seperti halnya pekerja bagian lainnya. Hal ini
sangat penting untuk menjaga stabilitas gairah dan semangat kerja karyawan
52
mendatang.
Jika mengacu pada arti kompensasi itu sendiri merupakan balas jasa
masalah yang sangat penting karena justru dengan adanya kompensasi itulah
seseorang mau menjadi karyawan pada suatu perusahaan. Dalam hal ini
kompensasi tidak bisa dikatakan sama dengan upah meskipun upah adalah
bagian dari kompensasi dan mungkin upah tersebut merupakan bagian yang
paling besar dari kompensasi. Selain terdiri daripada upah kompensasi dapat
masih banyak yang lain yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung
untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan, selain itu juga sangat besar
aktifitas kerja pada PT. Pelindo Daya Sejahtera Cab. Banjarmasin. Oleh
karena itu perusahaan ini harus mampu menetapkan tingkat kompensasi yang
diperhatikan meskipun untuk setiap daerah tidak mesti sama, demikian pula
antara satu negara dengan negara lain. Meski bagaimanapun seharusnya pihak
selama ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari segi kompensasi finansial dan
1) Kompensasi finansial
upah bulan dengan gaji pokok rata-rata Rp. 1.500.000,- setiap bulannya
pekerja lainnya mempunyai kapasitas kerja yang tidak jauh berbeda sehingga.
perlu adanya komposisi gaji yang relatif seimbang sehingga mampu memupuk
semangat dan gairah kerja secara maksimal pada semua kalangan pekerja.
prestasi maupun loyalitas pekerja itu sendiri dan terlepas dari bagian apa
pendek.
Kenyataan itu sifatnya relatif artinya ada pekerja yang merasa kurang
mampu memenuhi kebutuhan minimum ada yang berpendapat pas- pasan saja
yang sama dengan bagian lainnya yang mendapatkan tingkat gaji relatif lebih
kecil. Jika hal ini diabaikan maka berbagai permasalahan dibagian gudang
dapat saja terjadi seiring dengan aspek ketidakpuasan pekerja atas kompensasi
yang diterima.
55
sedemikian rupa sehigga mampu mengikat karyawan. Hal ini adalah sangat
penting sebab bila kompensasi yang diberikan kepada karyawan telalu kecil
lain. Hal ini harus diperhatikan terutama bagi karyawan yang penting sebab
mereka ini pada umumnya telah diberikan pelatihan dengan biaya yang cukup
besar.
kita harus meneliti besarnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan lain
pada umumnya untuk tugas yang sejenis atau hampir sama. Bila keuangan
pakai sebagai standar untuk penetapan kompensasi bagi perasahaan kita. Hal
ini tidak berarti bahwa kompensasi yang kita berikan harus lebih tinggi atau
juga dengan fenomena pekerja perusahaan ini yang terlihat para pekerja masih
ini berpengaruh terhadap moral dan kedisiplinan kerja sehingga semangat dan
tetap bertahan bekerja, hal ini disebabkan sulit pindah ke perusahaan lain,
berbeda.
semangat dan gairah kerja karyawan dapat ditingkatkan. Kita harus menyadari
semangat dan kegairahan kerja karyawan. Hal ini tidaklah berarti bahwa
dikeluarkan harus lebih kecil dari tambahan keuntungan yang akan diperoleh.
Pada hakekatnya aspek kompensasi juga harus bersifat adil oleh karena
sudah cukup bagus artinya antara pekerja bagian sopir, gudang dengan buruh
kedisiplinan dan semangat dan dairah kerja kurang begitu kental, oleh karena
tingkat atau komposisi gaji pekerja kurang pada komposisi yang diharapkan.
Dalam kasus ini untuk pekerja bagian gudang seharusnya mendapatkan tingkat
58
kompensasi yang relatif sama dengan bagian penjualan sebab kedua bagian ini
Oleh karena itu aspek kompensasi tidak boleh bersifat statis, artinya
diwujudkan dalam bentuk uang ataukah diwujudkan dalam bentuk yang lain
kompensasi dalam bentuk uang atau dalam bentuk yang lain dari sudut
bahwa akan lebih baik kalau sebagian dari kompensasi diwujudkan dalam
untuk makan sehari-hari belum ada. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi
apakah kompensasi yang diberikan seluruhnya dalam bentuk uang atau tidak.
para pekerja menerima dalam bentuk uang maka akan semakin leluasa untuk
Bagan 2
Berbagai Pertimbangan Kompensasi
PT. Pelindo Daya Sejahtera Cab. Banjarmasin
tidak sisteni kompensasi akan jauh lebih adil dan perlu memperhatikan
keseimbangan tingkat upah yang diberikan antar segmen kerja yang hal ini
semangat dan gairah kerja bagi karyawan yang diperkerjakan pada salah satu
menginginkan imbalan, dimana ini sebagai hasil jerih payah yang telah
diberikan kepada perusahaan, atau dalam artian apa yang telah mereka
apabila daya perangsang yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan
62
menanamkan sikap dan perilaku yang mengarah pada gairah kerja serta
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang menjadi
beban anggota organisasi. Tidak terkecuali pada PT. Pelindo Daya Sejahtera
tinggi, maka harus dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul dan yang
1. Kesimpulan
2. Saran
diberikan perusahaan.
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu S.P. 2004, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Edisi kedua, Yogyakarta BPFE.
Hasibuan, Melayu S.P. 2004, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia
Edisi kedua, Yogyakarta : BPFE
Hasibuan, Melayu S.P. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan
Kunci keberhasilan, Jakarta : Toko Gunung Agung.
Husnan, Suad, 2003, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua. Jakarta PT
Grasindo.
LAMPIRAN
67
Lampiran 1. SK Bimbingan
68
69
70