Anda di halaman 1dari 63

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN BUDAYA

ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN


PT.BINTANG BALI INDAH DENPASAR

SKRIPSI

OLEH :

NAMA : I PUTU BAGUS ARYA CANDRA PUTRA PERDANA

NPM : 1732121585

JURUSAN: MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR

2024
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : I Putu Bagus Arya Candra Putra Perdana
NPM : 1732121585
Program Studi : Manajemen
Alamat : Jl. Tukad Yeh Aya No. 39

Menyatakan bahwa memang benar telak melakukan

penelitian pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar, dengan judul

penelitian (Skripsi): “Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi,

dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar”. Skripsi

yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan

ataupun plagiat.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan

sebenarnya, apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan, maka saya siap dikenakan sanksi, sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Denpasar, 25 Maret 2024

Yang membuat pernyatan,

I Putu Bagus Arya CandraPutra Perdana


NPM : 1732121585

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang

Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat waktunya,

dalam usaha memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas

Warmadewa. Judul skripsi ini adalah Pengaruh Kepemimpinan,

Komunikasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan PT. Bintang Bali Indah Denpasar.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak

akan dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Suranaya Pandit, M.P. selaku

Rektor Universitas Warmadewa Denpasar.

2. Bapak Dr. I Made Sara,S.E.,M.P selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa.

3. Bapak Dr.Ida Bagus Agung Dharmanegara,SE.,M.Si. selaku

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan


Bisnis Universitas Warmadewa Denpasar.

4. Ibu Dra. Nengah Ganawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing

I yang telah banyak memberikan saran, petunjuk, waktu,

masukan dan bimbingan sehinggapenulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Ni Nyoman Suriani, S.E.,M.M Selaku Dosen

Pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan saran, petunjuk,

waktu, masukan dan bimbingan sehinggapenulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing selama ini

sehingga dapat menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Warmadewa.

7. Seluruh staff pegawai yang berada di lingkungan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa yang telah

banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama

mengikuti studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Warmadewa Denpasar.

8. HRD PT. Bintang Bali Indah Heri Kristantono beserta

karyawan yang telah membantu memberikan data-data

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

9. Keluarga Tercinta saya, Bapak I Komang Sutrisna, Ibu Ni


Ketut Yulihani, Adik kedua saya I Made Bagus Tegar

Suyasa Arya Putra yang telah memberikan dukungan baik

moral maupun material sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa materi yang disampaikan dalam

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat

keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang

dimiliki, skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu segala bentuk dan

isi tulisan ini

menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya. Kritik saran

yang bersifat membangun sangatpenulis harapkan demi

penyempurnaan dari materi skripsi ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis berharap

semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan. Atas perhatian dan kerjasamanya

penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, 25 Maret 2024


Penulis

I Putu Bagus Arya Candra Putra Perdana


NPM : 1732121585
ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakan pengaruh


kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar. Lokasi penelitian ini pada PT.
Bintang Bali Indah Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. Bintang Bali Indah. Populasi menggunakan karyawan PT. Bintang
Bali Indah Denpasar dan sampel sebanyak 74 responden. Teknik analisis data
menggunakan Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Asumsi Klasik, Anaisis Regresi
Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji t. Dari hasil penelitian
diperoleh hasil kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi secara
bersama-sama berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja
karyawan, kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan dan variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
lebih dominan terhadap kepuasan kerja karyawan. Saran yang dapat diberikan
peneliti adalah pemimpin PT. Bintang Bali Indah Denpasar hendaknya
meningkatkan ketegasan dalam mimimpin karyawan, kemudian, PT. Bintang Bali
Indah Denpasar untuk memberikan teguran atau sanksi secara tegas kepada
karyawan yang tidak patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku dan
memberikan motivasi kepada karyawan dan selalu membantu karyawan apabila
mengalami permasalahan dalam bekerja, sehingga nantinya karyawan mampu
mencapai hasil secara maksimal.

Kata kunci: Kepemimpinan, Komunikasi, Budaya Organisasi


ABSTRACK

The formulation of the problem in this research is how leadership,


communication and organizational culture influence employee job satisfaction at
PT. Bintang Bali Indah Denpasar. The location of this research is PT. Bintang
Bali Indah Denpasar. This research aims to determine the influence of
leadership, communication and organizational culture on job satisfaction of PT
employees. Beautiful Bali Star. The population uses PT employees. Bintang Bali
Indah Denpasar and a sample of 74 respondents. Data analysis techniques use
Validity Test, Reliability Test, Classic Assumption Test, Multiple Linear
Regression Analysis, Coefficient of Determination Test, F Test and t Test. From
the research results, it was found that leadership, communication and
organizational culture together had a significant effect simultaneously on
employee performance, leadership had a positive and significant effect on
employee performance, work discipline had a positive and significant effect on
employee performance and the work discipline variable had a greater effect.
dominant on employee performance. Suggestions that researchers can give are
the leaders of PT. Bintang Bali Indah Denpasar should increase assertiveness in
leading employees, then, PT. Bintang Bali Indah Denpasar is to provide strict
warnings or sanctions to employees who do not obey and comply with applicable
regulations and provide motivation to employees and always help employees if
they experience problems at work, so that employees will be able to achieve
maximum results.

Keywords: Leadership, Communication, and Organizational Culture


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... Ii
ABSTRAK........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................... 6
1.3 Tujuan ...................................................................................... 7
1.4 Sitematika Penulisan ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9


2.1 Landasan Teori .................................................................... 9

2.1.1 Kepemimpinan .....................................................................9


2.1.2 Komunikasi...........................................................................13
2.1.3 Budaya Berorganisasi...........................................................15
2.1.3 Kepuasan Kerja.....................................................................18
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya............................................................22
2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 24
2.4 Kerangka Konsep ............................................................................ 25
2.5 Hipotesis .......................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................29


3.1 Tempat dan Objek Penelitian ........................................................29
3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sample.......................................29
3.3 Identifikasi Variabel.......................................................................30
3.4. Definisi Operasional Variabel........................................................30
3.5 Jenis Data ......................................................................................33
3.6 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 34
3.7 Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 35
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................... 36
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................45
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen sumber daya manusia sangat berperan penting

dalam suatu organisasi atau Perusahaan. Manajemen SDM merupakan

satu bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan

manusia dalam organisasi dan terdapat beberapa metode kerja yang

dapat di aplikasikan. Mengaplikasikan metode kerja yang dimaksud

adalah perubahan dalam organisasi dalam memberi tugas dan

tanggung jawab kepada karyawannya. Manusia merupakan penggerak

dan pengelola faktor-faktor sesuai cara bekerja. Maju mundurnya

suatu perusahaan sangat bergantung pada kepemimpinan dan disiplin

kerja karyawan yang bersangkutan. Peranan kepemimpinan sangat

penting dalam rangka meningkatkan aksistensi dan keberlangsungan

hidup perusahaan, kepemimpinan merupakan kunci dalan manajemen

yang memainkan peran terpenting dalam kelangsungan hidup suatu

perusahaan

Pemimpin adalah seseorang yang mampu mengarahkan,

membina, mengatur dan menuntun sekelompok orang orang dalam

suatu organisasi. Pemimpin juga mempunyai tanggung jawab baik

secara fisik ataupun spiritual terhadap keberhasilan suatu perusahaan

yang di pimpin,
sehingga menjadi seorang pemimpin tidak mudah karena setiap

seseorang mempunyai pemikiran yang berbeda di dalam menjalankan

kepemimpinan. Kepemimpinan hanya dapat di laksanakan oleh

seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai

kemampuan / pendirian tentang pendapat orang atau sekelompok yang

aktif membuat rencana-rencana, menkordinasi, melakukan percobaan

dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan yang sama..

Kepuasan kerja merupakan faktor kritis untuk dapat tetap

mempertahankan individu yang berkualifikasi baik. Aspek-aspek

spesifik yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu kepuasan

yang berhubungan dengan gaji, keuntungan, promosi, kondisi kerja,

supervisi, praktek organisasi dan hubungan dengan rekan kerja.

Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat

seseorang bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai secara

signifikan adalah faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu

sendiri, dengan kondisi kerja, kepemimpinan, rekan kerja dan dengan

gaji. Kepuasan kerja adalah penilaian dari isi pekerja, supervisi,

kesempatan untuk maju, gaji dan rekan kerja tentang seberapa jauh

pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya (Rivai,

2019).
Kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran

tergantung pada manajer dan gaya kepemimpinannya.Gaya

Kepemimpinan merupakan suatu model kepemimpinan dimana

pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suatu

kelompok demi pencapaian tujuan.

Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan akan sangan di

pengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan

adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kepuasan kerja karyawan

merupakan keadaan atau semangat yang dimiliki oleh seorang

karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Kepuasan kerja

karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu

organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya, karena

kepuasan kerja merupakan hasil kerja dari suatu presetasi kerja yang

dihasilkan oleh karyawan untuk perusahaan (Doni Priansa 2019:

269).

Sebagai tempat penelitian PT Bintang Bali Indah. Dalam

kondisi persaingan yang ketat dengan usaha sejenisnya, manajemen

perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kepuasan kerja

karyawannya, Manajemen PT. Bintang Bali Indah Denpasar dalam

menjalankan operasionalnya didukung oleh 75 orang karyawan.


Berikut ini pada tabel 1.1 akan dijelaskan target dan realisasi penjualan

pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar.

Tabel 1. 1
Target dan Realisasi Penjualan Peoduk
Pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar
Tahun 2023

Bulan Target Penjualan Realisasi Penjualan Perubahan


(Box) (Box) (%)
Januari 1440 1020 70,83
Februari 1440 980 68,05
Maret 1440 1120 77,77
April 1440 1060 73,61
Mei 1440 1090 75,69
Juni 1440 1150 79,86
Juli 1440 1347 93,05
Agustus 1440 1100 76,38
September 1440 909 63,19
Oktober 1440 1020 70,83
November 1440 1270 88,19
Desember 1440 1342 97,22
Sumber : PT. Bintang Bali Indah Denpasar

Dari tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah Box minuman berbagai

macam merk sebanyak 1440 box, dari target penjualan box dan realisasi

penjualan box minuman pada PT. Bintang Bali Indah berdasarkan data,

penjualan box pada s/d Desember 2023 mengalami Fluktuasi. Dimana

jumlah penjualan box minuman yang paling tinggi yaitu pada bulan

Desember sebesar 97,22% dan yang paling rendah yaitu pada bulan

September sebesar 63,19% penurunan tingkat penjualan box minuman,

sehingga target dan realisasi penjualan box minuman belum tercapai.


Menurut hasil wawancara langsung dengan bapak Heri

Kristantono HRD dari PT. Bintang Bali Indah, menurut beliau terjadinya

fluktuasi penjualan box minuman pada tahun 2023 dikarenakan baru

dibukanya kembali gudang baru yang sebelumnya di tahun 2022 adanya

renovasi besar-besaran yang terjadi pada PT. Bintang Bali Indah,

sehingga target kerja karyawan yang belum tercapai dilihat dari penjualan

box minuman yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan kepada

pemimpinnya.

Maju mundurnya suatu perusahaan sangat bergantung pada fungsi

kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan yang bersangkutan. Peranan

kepemimpinan sangat penting dalam rangka meningkatkan ekstitensi dan

keberlangsungan hidup perusahaan, kepemimpinan merupakan kunci

dalam manajemen yang memainkan peran terpenting dalam

kelangsungan hidup suatu perusahaan

Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

kerja karyawann diantaranya kepemimpinan, disiplin kerja, kompensasi

finansial, pengalaman kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasan

kerja, dan intensif. Tetapi dalam penelitian ini setelah dilakukannya

pengamatan secara langsung pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar

hanya akan diteliti kepemimpinan dan disiplin kerja.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat

beberapa permasalahan di bidang kepemimpinan pada PT.

Bintang Balli Indah Denapasar yaitu :

1. Kurangnya kemampuan pemimpin dalam

berkomunikasi terhadap bawahannya, hal ini dapat

dilihat dari pemberian tugas dan tanggung jawab

pemimpin dalam menyampaikannya dengan bahasa

yang kurang bagus.

2. Pimpinan yang tidak berani mengambil resiko

dalam hal penetapan harga beli produksi minuman.

3. Pimpinan kurang tegas terhadap karyawan yang

melakukan pelanggaran.

4. Pemimpin kurang memotivasi kerja karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

adalah pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan yang di pimpin. Kedewasaan

dan keluasan hubungan sosial serta pemimpimpin secara

relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk

berprestasi.

Untuk mencapai tujuan agar tercapainya kepuasan

kerja karyawan yang baik di PT. Bintang Bali Indah

Denpasar diperlukan kepemimpinan yang bisa mengarahkan


bawahannya untuk bekerja dengan baik dan disiplin kerja

sangat diperlukan oleh setiap karyawan untuk meningkatkan

kepuasan kerja agar tercapainya suatu tujuan bersama. Dari

kepemimpinan yang baik serta disiplin kerja yang baik bisa dilihat

dari tingkat absensi pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar dapat

dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1. 2
Tingkat Absensi Karyawan
di PT. Bintang Bali Indah
Tahun 2023

Jumlah
Jumah Jumlah Jumlah Hari
Jumlah Hari Kerja Presentasi
Hari Hari Kerja Kerja
Bulan karyawa
Kerja
yang Absensi
n (orang) Seharusny Senyatanya
(hari) Hilang (%)
a (hari) (hari)
(hari)

A B C D (BxC) E F (D-E) G (E : D)(%)

Januari 75 27 2025 6 2019 0,29


Februari 75 25 1875 4 1871 0,21
Maret 75 27 2025 4 2022 0,19
April 75 26 1950 4 1951 0,2
Mei 75 27 2025 5 2020 0,24
Juni 75 26 1950 4 1951 0,2
Juli 75 27 2025 4 2022 0,19
Agustus 75 27 2025 6 2019 0,29
September 75 26 1950 4 1951 0,2
Oktober 75 27 2025 5 2020 0,24
November 75 26 1950 4 1951 0,2
Desember 75 27 2025 5 2020 0,24
Jumlah 900 318 23850 55 23815 2,69
Rata-rata 75 26.5 1.987,5 4,58 1.984,58 0,22
0
Sumber : PT. Bintang Bali Indah Denpasar
Dari tabel 1.2 di atas, tingkat absensi karyawan pada PT. Bintang Bali Indah

Denpasar setiap bulannya berfulktuasi dengan rata-rata absensi perbulannya

sebesar 0,22%. Tingkat absensi tertinggi karyawan PT. Bintang Bali Indah

Denpasar terjadi pada bulan Januari dan Agustus sebesar 0,29% dan absensi

terendah terjadi pada bulan Maret dan Juli sebesar 0,19%. Namun tingkat

absensi tersebut belum bisa menjamin disiplin kerja seorang karyawan. Dari

pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti padaPT. Bintang Bali Indah

Denpasar, masih terlihat karyawan yang datang terlambat dan menggunakan

jam istirahat siang melebihi batas waktu yang sudah ditentukan oleh

perusahaan dan juga sering terjadi turn over karyawan, sehingga dapat

mengurangi efisiensi kerja perusahaan. Hal ini mencerminkan disiplin kerja

masih rendah.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah

keteladanan dari seorang pemimpin karena sangat berperan untuk

meningkatkan disiplin kerja dan dari keteladan seorang pemimpimpin dapat

menjadi role model yang bisa menjadi contoh dan dampak positif terhadap

bawahannya. Faktor yang selanjutnya yaitu pengawasan terhadap bawahan dan

ketegasan seorang pimpinan dalam memberikan sanksi yang sudah ditetapkan.


1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi

terhadap kepuasan kerja karyawan PT.Bintang Bali Indah Denpasar?

2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan

PT.Bintang Bali Indah Denpasar?

3. Bagaimana pengaruh komunikasi, dan budaya organisasi terhadap

kepuasan kerja karyawan PT.Bintang Bali Indah

4. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan PT.Bintang Bali Indah Denpasar?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan Penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan

diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengaetahui dan mengalisis pengaruh kepemimpinan,

komunikasi, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

PT. Bintang Bali Indah Denpasar

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh k o m u n i k a s i

terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bintang Bali Indah

Denpasar.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi

terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bintang Bali


1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

1) Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bermanfaat

dikemudian bagi para karyawan Pada PT. Bintang Bali Indah

Denpasar.

2) Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang

berkaitan dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau pedoman bagi

perusahaan untuk mengembangkan sumber daya manusia untuk

meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

2) Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan menerapkan ilmu yang didapat di bangku

perkuliahan mengasah pengetahuan mengenai Sumber Daya Manusia


1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematik
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teori, kerangka pemikiran
penelitian, dan rumusan hipotesis sebagai acuan dalam memecahkan
masalah.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian,
populasi sampel, identifikasi variabel, jenis data, sumber data,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat uraian tentang deskripsi data dan hasil penelitian
dimana akan menguraikan mengenai deskripsi objek penelitian dan
pembahasan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menyajikan tentang simpulan dari pembahasan pada bab- bab
sebelumnya, dan saran-saran yang dipandang perlu diberikan kepada
peneliti selanjutkan tentang kepemimpinan, disiplin kerja, dan
kepuasan kerja karyawan.
BAB II

TINJAUAN PUSAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mencerminkan sikap seorang terhadap

pekerjaannya. Hal ini nampak dalam sikap positif pegawai terhadap

pekerjaan dan segala seseuatu yang di hadapi dilingkungan kerjanya.

Pegawai yang menikmati perkerjaan akan merasa puas jika hasil

kerja keras dan balas jasa yang di terimanya dirasa adil dan layak.

Departemen personalia atau pihak manajemen harus senatiasa

memonitor kepuasan kerja karyawan nya, karena ini dapat

mempengaruhi tingkat absensi , semangat kerja dan masalah

personalia vital lainnya.

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan

dan akan mencintai pekerjaan nya, sikap ini di cerminkan oleh moral

kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja (Hasibuan, 2019 : 202).

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan

yang diterima perkerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya

yang mereka terima. (Robbins, 2018 : 299)


2. Fungsi Kepuasan Kerja

Fungsi kepuasan kerja adalah segala yang menyangkut masalah tentang

pemenuhan kebutuhan pada karyawan. Dalam ilmu manajemen telah

lama disadari bahwa manusia adalah salah satu faktor produksi yang

penting dan menentukan dalam mencapai tujuan perusahaan yang

telah di tetapkan.

Sutrisno (dalam Hamali, 2018) kepuasan kerja mengandung arti

menyatakan bahwa suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang

berhubungan dengan situasi kerja, kerjasama antar karyawan, imbalan

yang diterima dalam bekerja, dan hal- hal lain yang menyangkut

faktor fisik dan psikologis. Sikap terhadap pekerjaan ini merupakan

hasil dari sejumlah sikap khusus individu terhadap faktorfaktor

pekerjaan, penyesuaian diri individu, dan hubungan sosial individu

diluar pekerjaan sehingga menimbulkan sikap umum individu

terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

Robbins (Donni, 2019:291) mengemukakan bahwa kepuasan

kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya.
Menurut Sutrisno (dalam Genapathi 2018, 201) ada beberapa

faktor yang mempengaruhi fungsi kepuasan kerja yaitu :

1) Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan

dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat,

ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan

keterampilan.

2) Faktor sosial

Faktor sosisal merupakan faktor yang berhubungan dengan

interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan

atasan.

3) Faktor fisik

Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan

waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan

ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi

kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.

4) Faktor finansial

Faktor finansial merupakan faktor yang berhubungan dengan

jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem

dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,

fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.


3. Indikator Kepuasan Kerja

Kepusasan kerja karyawan dinilai dari indikator-

indikator ini berdasarkan pendapat Wibowo (2019 : 132-

134), sebagai berikut :

1) Karyawan menerima bayaran sesuai dengan harapan.

2) Kebijakan promosi yang di lakukan adalah adil dan

sesuai dengan prestasi kerja.

3) Karyawan memiliki atasan yang kompeten dalam

bidangnya.

4) Karyawan memiliki rekan kerja yang bertanggung jawab.

5) Pemimpin memberikan pekerjaan yang menantang dan

menarik pada karyawan.

6) Karyawan bersedia membantu permasalahan rekan kerj.

7) Karyawan bangga dengan status pekerjaanya sekarang.

Lingkungan kerja karyawan adalah nyaman dan aman.


2.1.2 Kepemimpinan

1) Pengertian Kepemimpinan

Organisasi sangat membutuhkan peranan seorang pemimpin,

oleh karena itu pemimpin memiliki pengaruh yang sangat signifikan

dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah cara seorang

pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerjasama dan

bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan,

2019).

Menurut Badeni (2020: 2), kepemimpinan dapat didefinisikan

sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi suatu kelompok

ke arah tercapainya tujuan.

Robbins dan Judge (2019: 410) menyatakan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok

menuju pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.

2) Teori kepemimpinan

Ada banyak sekali diajukan oleh para ahli, secara ringkas diantaranya

dapat dijelaskan sebagai berikut (Robbins dan Judge, 2019:249-271):

1) Teori Sifat (Trait theory)

Merupakan teori kepemimpinan yang berpandangan bahwa

pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang membedakan dengan yang bukan

pemimpin.
2) Teori Perilaku (Behavioral theories).

Kepemimpinan tumbuh sebagai hasil dari ketidakpuasan

terhadap Trait theories atau teori sifat karena dinilai tidak dapat

menjelaskan efektivitas kepemimpinan dan gerakan hubungan

antara manusia. Teori ini percaya bahwa perilaku pemimpin secara

langsung memengaruhi efektivitas kelompok. Pemimpin dapat

menyesuaikan gaya kepemimpinannya untuk memengaruhi orang

lain dengan efektif.

3) Teori Kontinjensi (Contingency theory) atau (Situational theory).

Teori ini menganjurkan bahwa efektivitas gaya perilaku

pemimpin tertentu tergantung pada situasi. Apabila situasi berubah

diperlukan gaya kepemimpinan yang berbeda. Gaya kepemimpinan

perlu disesuaikan dengan perubahan situasi. Teori ini secara

langsung menantang gagasan bahwa hanya ada satu gaya

kepemimpinan terbaik.

4) Kepemimpinan visioner (Visionary Leadership).

Adalah kemampuan untuk menciptakan dan artikulasi visi

masa depan yang realistik, kredibel, atraktif untuk organisasi atau unit

organisasional, yang tumbuh dan menjadi lebih baik daripada sekarang.


5) Attribution theory of Leadership

Tugas atribusional utama pemimpin adalah mengategorikan

penyebab perilaku pengikut atau bawahan pada tiga sumber

dimensi: person, entity, atau context.

3) Fungsi kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial

dalam kehidupan berkelompok atau instansi masing-masing yang

mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berda di dalam dan bukan di

luar situasi tersebut. Ada lima fungsi pokok kepemimpinan yang

dikemukakan oleh Veitzhal Rivai (2018:34), yaitu

1) Fungsi Instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif

memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi

orang lain agar mau melaksanakan perintah.

2) Fungsi Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama

dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali

memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya


berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai

mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam

menetapkan keputusan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk

memperoleh feed back untuk memperbaiki dan menyempurnakan

keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan

3) Fungsi partisipatif

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam

keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam

melaksanakannya.

4) Fungsi delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan

wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui

persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.

5) Fungsi pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses atau efektif mampu. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan

melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan

pengawasan.
4) Indikator Kepemimpinan

Menurut Kartono (dalam W Nuralita 2018) indikator kepemimpinan

sebagai berikut :

1) Kemampuan Analisis dan Mengambil Keputusan

2) Kemampuan Memotivasi

3) Kemampuan Komunikasi dan Mendengarkan

4) Kemampuan Mengendalikan Bawahan

5) Kemampuan menciptakan lingkungan kerja yang aman

6) Kemampuan mengendalikan mental


2.1.3 Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Setiap orang tidak lepas dari namanya Komunikasi, mulai dari

bangun tidur hingga akan tidur kembali, berbagai kegiatan dilakukan

seperti membaca buku, menonton acara TV, atau berbincang-bincang

dengan keluarga hingga berkomunikasi melalui telepon. Kegiatan

komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media

komunikasi yang ada baik media elektronik seperti telepon, radio,

televisi maupun non elektronik seperti surat menyurat, bahasa lisan,

bahasa syarat, majalah, koran dan lainnya.

Nurmasari dan Zulkifli (2019 : 191) komunikasi di artikan

sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang

ke orang lain. Komunikasi mempunyai pengertian yang lebih luas

seperti ekspresi wajah, intonasi, dan sebagainya.

Handoko (2018:237) komunikasi adalah pemindahan

pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke

orang lain. Pemindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari

sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga

ekspresi wajah, intonasi, titik putus vocal dan sebagainya.


2. Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Thomas M. Scheidel (2018:165)

manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk saling menyatakan

dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangun iteraksi

sosisal dengan orang-orang yang disekelilingnya serta untuk

mempengaruhi orang lain agar berfikir, merasa, ataupun bertingkah

seperti apa yang kita harapkan.

Robbins (dalam Pratiwi 2019) menyebutkan fungsi

komunikasi adalah:

1) Kendali: komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku

anggota dalam beberapa cara.

2) Motivasi: komunikasi membentu pekerjaan motivasi dengan

menjelaskan kepada karyawan apa yang akan dilakukan

3) Pengungkapan emosional: bagi banyak karyawan kelompok

kerja merupakan mekanisme fundamental, dengan mana

anggota-anggota menjunjukan kekecewaan dan rasa puas.

4) Informasi: komunikasi memberikan informasi yang

diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil

keputusan.
3. Indikator Komunikasi

Menurut Wood (2019:3), Komunikasi asalah sebuah proses

sistemais dimana orang berinteraksi dengan dan melalui simbol untuk

menciptakan dan menafsirkan makna. Indikator Terkait dengan

komunikasi, menurut De Vitto (dalam Riska 2018 ), antara lain:

1) Keterbukaan (oppenes)

Keinginan individu, untuk memberikan informasi pribadi.

2) Empati (Empathy)

Sebuah penempatan perasaan, untuk memahami dan turut memberikan

bantuan pada kondisi individu lain, sehingga terjalin kedekatan

emosional.

3) Sikap mendukung (Supportiviness)

Dengan menjalin interaksi dengan individu lain, perasaan

saling mendukung dan menghargai mampu membuahkan

makna yang mendalam dalam sebuah hubungan interpersonal

(antarpribadi).

4) Sikap positif (Positiviness)

Dengan menempatkan diri dalam pemikiran positif dan

optimis, mampu mempengaruhi arah dari komunikasi,

sehingga penempatan sikap kita dapat menjadi umpan balik

dari interaksi kita.

5) Kesetaraan (Equality)

Menyempatkan diri, dalam kondisi dan tingkatan yang setara.


2.1.4 Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan suatu kebiasaan yang dapat

diterima sebagai suatu kebenaran. Kemampuan yang dimiliki

karyawan untuk memahami karakteristik budaya yang dimiliki

perusahaan akan berbentuk prilaku dan kinerja karyawan menjadi

identitas yang membedakan dengan organisasi lain

Budaya organisasi merupakan pola kepercayaan, nilai, ritual,

mitos para anggota suatu organisasi, yang mempengaruhi prilaku

semua individu dan kelompok di dalam organisasi, (Harrison,

2018:74)

Budaya organisasi suatu sistem berbagai arti yang dilakukan

oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi

lainnya, (Robbin dan Judge, 2019:355)

2. Manfaat Budaya Organisasi

Mengemukakan bahwa budaya perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai

daya saing andalan organisasi dalam menjawab tantangan dan

perubahan, ada beberapa manfaat budaya organisasi yang kemukakan

oleh (Robbins 2019:55) yaitu :


1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang

astu dengan organisasi lain, karena setiap organisasi

mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu dimiliki

agar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada

di dalamnya.

2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota dengan

budaya yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki

identitas yang merupakan ciri khas organisasinya.

3) Mementingkan keputusan bersama daripada mengutamakan

kepentingan individu.

4) Menjaga stabilitas organisasi, komponen-komponen

organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang

sama akan membuat kondisi internalorganisasi relatif stabil.

3. Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi akan meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan

memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas, kepercayaan, nilai-

nilai dan mendorong mereka berpikir positif tentang mereka dan

organisasi. Dengan demikian, organisasi itu memaksimalkan potensi

karyawan dan memenangkan kompetisi. Budaya organisasi juga

akhirnya akan berfungsi sebagai motivator bagi karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya.
Robbins (2019) mengemukakan tujuh fungsi primer yang

membentuk budaya organisasi, yaitu:

1) Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan

didorong agar inovatif dan mengambil resiko.

2) Perhatian terhadap detail. Sejauh mana para karyawan

diharapkan memperlihatkan presisi (kecermatan), analisis,

dan perhtian terhadap detail.

3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan

perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang

digunakan untuk mencapai hasil itu.

4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen

memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-orang di

dalam organisasi itu.

5) Organisasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan

berdasar tim, buaknnya berdasar individu.

6) Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan

kompetitif dan bukannya santai-santai.

7) Kemantapan. Sejauhan mana kegiatan organisasi

menekankan dipertahankannya status quo bukannya

pertumbuhan.
4. Indikator Budaya Organisasi

Menurut Gibson, et al (2019) budaya organisasi sebagai sistem yang

menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap

organisasi. Budaya organisasi dapat mendorong atau menurunkan

efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-

norma yang dianut. Indikator Budaya Organisasi diuraikan sebagai

berikut menurut Edison (2019: 131) terdiri dari:

1) Kesadaran diri.

Anggota organisasi dengan kesadarannya bekerja untuk

mendapatkan kepuasan dari pekerjaan mereka,

mengembangkan diri, menaati aturan, serta menawarkan

produk-produk berkualitas dan layana tinggi.

2) Keagresifan

Anggota organisasi menetapkan tujuan yang menantang tapi

realistis. Mereka menetapkan rencana kerja dan strategi untuk

mencapai tujuan tersebut serta mengejarnya dengan antusias.


3) Kepribadian

Anggota bersikap saling menghormati, ramah, terbuka, dan peka

terhadap kepuasan kelompok serta sangat memperhatikan

aspek-aspek kepuasan pelanggan, baik pelanggan internal

maupun eksternal.

4) Performa

Anggota organisasi memiliki nilai kreatifitas, memenuhi

kuantitas, mutu, dan efisien

5) Orientasi pada tim diartikan kemampuan bekerjasama dalam

tim.

6) Stabilitas diartikan bahwa aktifitas organisasi ditekankan

untuk mempertahankan status quo untuk terus tumbuh dan

berkembang.
2.2 Publikasi Penelitian Sebelumnya

No Nama
peneliti Persamaan Perbedaan
Judul penelitian Hasil penelitian
dan tahun penelitian penelitian

1 Made SupraptaPengaruh penelitian Penelitian ini Penelitian terdahulu


(2019) Kepemimpinan menunjukkan sama-sama hanya
Terhadap kepemimpinan menggunakan menggunakan
Kepuasan Kerja terhadap variable analisis Partial
Karyawan (Studi kepuasan kerja, kepemimpinan Least Square.
Pada PT.Wake positif dan (X1) dan Sedangkan,
Bali Art Kuta- signifikanantara kepuasan kerja penelitian saat
Bali). kepemimpinan (Y). ini
terhadap kerja menggunakan
karyawan. analisis regresi
linear berganda
2 I Gede Pengaruh Hasil análisis Persamaan peneliti Penelitian terdahulu
Diatmika Kepemimpinan menunjukkan terdahulu dan menggunakan
Paripurna Lingkungan bahwa variabel saat ini yatiu objek CV.Auto
(2017) Kerja Dan kepemimpinan, sama-sama Dewi Sri Bali,
Komunikasi lingkungan kerja menggunakan penelitian saat
Terhadap dan komunikasi variable ini
Kepuasan Kerja berpengaruh kepemimpinan menggunakan
Karyawan signifikan secara (X1), objek
CV.Auto Dewi simultan dan Komunikasi (X2) PT.Bintang Bali
Sri Bali. parsial terhadap dan Kepuasan Indah.
kepuasan kerja Kerja (Y).
karyawan.
3 I Wayan Roy Pengaruh Hasil penelitian Persamaan Penelitian terdahulu
Sarlita Komunikasi, menunjukkan peneliti menggunakan
Putra dan I Budaya Organisasi komunikasi dan terdahulu dan objek Karyawan
Gusti Ayu Dan Lingkungan budaya organisasi saat ini yatiu Ramada Bintang
Kerja Fisik
Dewi berpengaruh sama-sama Bali, sedangkan
Terhadap
Adnyani Kepuasan Kerja
positif dan menggunakan penelitian saat
(2019) Karyawan PT. signifikan variabel ini menggunakan
Ramada Bintang terhadap komunikasi objek
Bali. Terhadap (X2) Budaya PT.Bintang Bali
Kepuasan Kerja organisasi Indah.
Karyawan (X3) dan
Ramada Bintang Kepuasan
Bali. Kerja (Y).

4 Lana Sari dan Pengaruh Hasil penelitian Penelitian ini Penelitian terdahulu
Sampurno Kepemimpinan menunjukkan sama-sama membahas objek
(2018) Dan Budaya Kepemimpinan Dan menggunakan Karyawan Balai
Organisasi Budaya Organisasi variable Besar Pengawas
Terhadap berpengaruh kepemimpinan Obat dan
Kepuasan Kerja terhadap Terhadap (X1), Budaya Makanan
Karyawan pada Kepuasan Kerja. organisasi Yogyakarta,
PT.Pengawas (X3) dan sedangkan
Obat dan Kepuasan penelitian saat
Makanan Kerja (Y). ini menggunakan
Yogyakarta. objek
PT.Bintang
Bali Indah.
2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Teori Fenomena dalam


Penelitian terdahulu
penelitian ini yaitu
Teori mulai menurunnya 1. M ade suprapta (2020)
1 2. I Gede Diatmika
kepemimpinan kepuasan kerja
. Paripurna (2017)
Teori karyawan seperti
2 3. Lana Sari dan
kurangnya pengertian Sampurno (2018)
. Komunikasi
karyawan dan ketidak 4. I Wayan Roy Sarlita
3. Teori Budaya
Organisasi taatan karyawan pada Putra dan I Gusti ayu
peraturan perusahaan. Dewi Adyani (2019)
Kurangnya tegasnya
pemimpin terhadap
pengambilan keputusan
yang harus dilakukan.

Hipotesis :
1. H1 :Kepemimpinan, Komunikasi, dan
Budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
2. H2 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT. Bintang Bali Indah.
3. H3: Disiplin Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT. Bintang Bali Indah.
4. H4 : Budaya Organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan karyawan
di PT. Bintang Bali Indah.

Teknik Analisis Data


Analisis Regresi Linear
Berganda

Hasil

Kesimpulan dan Saran


2.4 Kerangka Konsep

Gambar 2.2
KERANGKA KONSEP
X1.1

X1.2

X1.3
KEPEMIMPINAN Y1.1
X1.4
X1
X1.5 Y1.2
X1.6
H2 Y1.3

X2.1
Y1.4
X2.2 H1
KOMUNIKASI KEPUASAN KERJA
X2.3 Y1.5
X2 Y
X3.4
H4 Y1.6
X1.5

Y1.7
X3.1
H3
X3.2

X3.3
BUDAYA
X3.4 ORGANISASI
X3
X3.5

X3.6

Keterangan :

: Menentukan Pengaruh Simultan

: Menentukan Pengaruh Parsial


2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


atau sub masalah yang atau kajian teori dan masih harus diuji
kebenarannya. Karena bersifat sementara, maka dibuktikan
kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul atau penelitian
ilmiah. Hipotesis dinyatakan ditolak atau diterima. Berdasarkan tinjauan
pustaka dan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik hipotesis dari
penelitian ini, yaitu:
H1: Kepemimpinan, Komunikasi dan Budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja karyawan
H2: Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja karyawan
H3: Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Kerja karyawan
H4: Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Objek Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di PT Bintang Bali Indah Jl.

Cokroaminoto No.259, Ubung, Kec. Denpasar Utara, Kota

Denpasar.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Kepemimpinan, Komunikasi, Budaya

organisasi dan kepuasan kerja karyawan.

3.2 Populasi dan Metode Penentuan Sample

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono 2019:126). Populasi dalam penelitian ini

yaitu berjumlah 75, karyawan berjumlah 74 dan 1 termasuk

atasan.
2. Metode Penentuan Sample

Menurut Sugiyono (2019) sample adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dan teknik

sampling yang di lakukan di perusahaan PT. Bintang Bali Indah

adalah sampling Jenuh

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

PT. Bintang Bali Indah Denpasar yang jumlah populasinya 75

karyawan dan menggunakan metode sampel jenuh dalam penelitian

ini.

3.3 Identifikasi Variabel

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Variabel bebas

variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam

penelitian ini, yang termasuk variabel bebas adalah kepemimpinan

(X1), komunikasi (X2), dan budaya organisasi (X3)

2. Variabel terikat

variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam

penelitian ini, yang termasuk variabel terikat adalah kepuasan

kerja (Y).
3.4 Definisi Operasional Variabel

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja yaitu hasil yang dihasilkan oleh karyawan PT.

Bintang Bali Indah atau perilaku nyatanya sesuai dengan pernnya

dalam perusahaan. Menurut Made Suprapta (2019) indikator-

indikator kepuasan kerja karyawan adalah sebagai berikut :

1) Kuantitas hasil kerja

Persepsi karyawan mengenai beban kerja yang dikerjakan

sesuai waktu yang diberikan perusahaan.

2) Kualitas hasil kerja

Persepsi karyawan mengenai kesesuaian dan kerapian

pekerjaan yang dihasilkan.

3) Efesiensi dalam melaksanakan tugas

Presepsi karyawan mengenai pencapaian pekerjaan secara

maksimal dalam melaksanakan tugas.

4) Inisiatif

Persepsi karyawan mengenai kemampuan melakukan

sesuatu pekerjaan tanpa harus diberi tahu.

5) Ketelitian

Persepsi karyawan mengenai ketelitian dalam bekerja.


6) Kejujuran

Persepsi karyawan mengenai kejujuran dalam berkerja

7) Kreativitas

Persepsi karyawan mengenai kemampuan untuk

menciptakan sesuatu hal yang baru.

2. Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan (X1) yaitu respon PT. Bintang Bali Indah

terhadap kemampuan atasan atau pimpinannya untuk menimbang

dan mengarahkan bawahannya agar bekerja dengan baik

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan

keinginan perusahaan atau instansi. Menurut Angga (2020 : 41)

menyebutkan Empat indikator kepemimpinan yakni:

1. Cara Berkomunikasi

Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan dalam

menyampaikan suatu pesan, gagasan, informasi, dan pikiran

kepada orang lain dengan tujuan agar orang tersebut bisa

memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, baik secara

langsung maupun tidak langsung.


2. Menumbuhkan Minat Kerja

Kemampuan seorang pemimpin dalam menumbuhkan

minat kerja bawahan dapat memberikan suatu dorongan

agar mereka bekerja secara maksimal dan mau

mengerahkan usahanya (berupa keahlian dan

keterampilan), memberikan tenaga serta waktunya untuk

melakukan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya

juga kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

3. Kemampuan Memimpin

Kemampuan ini wajib dimiliki seorang pemimpin untuk

membuat bawahannya mau mengikuti apa yang

diperintahkannya, baik menggunakan kekuatan pribadi

maupun kekuasaan atas jabatannya demi kepentingan

organisasi. Meliputi pemberian perintah dengan intonasi

yang beragam, mulai dari meminta, tegas, dan mengancam

dengan tujuan agar seluruh tugas dan pekerjaan dapat

terselesaikan dengan baik.

4. Pengambilan Keputusan

Kemampuan dalam pengambilan keputusan merupakan suatu

pendekatan yang bersifat sistematis terhadap hakikat alternative

yang dihadapi, kemampuan untuk mengambil keputusan berguna

untuk mengambil tindakan yang tepat.


3) Komunikasi (X2)

Komunikasi (X2) adalah kesadaran dan kesediaan karyawan

dalam menaati semua komunikasi yang telah diterapkan pada

Perusahaan PT. Bintang Bali Indah. Menurut I Wayan Roy

Sarlita Putra dan I Gusti Ayu Dewi Adyani (2019)

mengungkapkan bahwa ada 3 indikator dalam Komunikasi

yaitu:

1. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin baik komunikasi yang

terjadi di PT. Bintang Bali Indah maka semakin tinggi kepuasan

kerja yang dirasakan pegawai

2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa semakin kuat budaya

organisasi yang terbentuk di PT. Bintang Bali Indah maka

kepuasan kerja karyawan akan semakin meningka

3. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin baik kondisi lingkungan

kerja maka akan berpengaruh pada semakin meningkatnya

kepuasan kerja peawai PT. Bintang Bali Indah.


3.5 Jenis Data

1. Jenis Data Menurut Sifatnya

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatid adala data yang dapat dihitung dan berupa angka-

angka seperti jumlah karyawan, tingkat absensi karyawan, dan skor

jawaban kuesioner kepemimpinan, disiplin kerja, dan kerja

karyawan.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah d ata yang tidak beruapa angka-angka dan

tidak dapat dihitung, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi.

2. Jenis Data Menurut Sumbernya

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulan langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat pertama kali oleh peneliti, misalnya hasil

jawaban kuesioner kepemimpinan, disiplin kerja, kerja karyawan.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti tetapi sudah dikumpulkan oleh pihak lain,

misalnya sejarah singkat perusahaan, job description, jumlah karyawab

dan tingkat absensi karyawan


3.6 Metode Pungumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara:

1. Obeservasi

Obeservasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap kepemimpinan, disiplin kerja

dan kepuasan kerja karyawan.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya

jawab langsung dengan pimpinan perusahaan maupun karyawan di PT.

Bintang Bali Indah untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan

penelitian.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat

catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di perusahaan yang

erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

4. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur yang telah

dipersiapkan sebelumnya dan diberikan kepada responden yang telah

dipilih dan dipergunakan untuk memperoleh data responden. Melalui

kuesioner maka akan diperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

survey dan dapat memperoleh informasi seakurat mungkin


.

3.7 Uji Instrumental Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikalahkan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung (correlated item total correlations)

dengan nilai r tabel. Ghozali (2011) menyatakan jika nilai r hitung > r

tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil jawaban dari

kuesioner responden benar-benar konsisten atau stabil dalam

mengukur suatu gejala atau kejadian. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’


3.8 Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi. Menurut sugiyono (2018 : 226) :

“Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Analisis deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable

independent dan variabel dependen. Skala likert yaitu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Skala likert

menggunakan enam tingkat untuk menyatakan sikap atau jawaban

respon antara lain sebagai berikut :

1. Untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 5

2. Untuk jawaban setuju mendapat skor 4

3. Untuk jawaban kurang setuju mendapat skor 3

4. Untuk jawaban tidak setuju mendapat skor 2

5. Untuk jawaban sangat tidak setuju mendapat skor 1


Data-data yang diperlukan dari hasil penelitian setelah dilakukan

tabulasi data, maka selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis

statistika, yaitu sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menyatakan normalitas,

multikolinearitas, dan hetoroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data

dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik

dengan Kolmogorov- Smirnov (Ghozali, 2018).

Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan Uji

Normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah :

1) Jika signifikansi ≥ 0,05 maka data berdistribusi

normal.

2) Jika signifikansi ≤ 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable

bebas (independen). Model regresi dikatakan baik jika tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.


Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan lawannya yaitu variance inflation factor

(VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai menunjukan adanya

multikolinearitas adalah jika tolerance ≤ 0.10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10 dapat dikatakan dalam data tersebut

terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2018).

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu melalui pengujian dengan menggunakan

scatter Plot. Dasar analisisnya sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka me2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

secara simultan (bersama-sama) antara kompensasi

kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kerja karyawan.

Regresi linier berganda dinyatakan dalam bentuk persamaan

garis regresi linier berganda (sugiyono, 2019 : 277).

Rumus :

Y =  + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan :

Y = Kerja Karyawan

 = Konstanta

β1 = Koefisien regresi dari X1 yang sudah

terstandarisasi β2 = Koefisien regresi dari X2

yang sudah terstandarisasi X1 = Kepemimpinan

X2 = Disiplin Kerja e = error


3. Uji F (F-test)

Uji ini digunakan untuk menguji signifikan koefisien regresi sehingga

diketahui apakah pengaruh secara bagian tersebut adalah nyata terjadi

(signifikan) atau hanya diperoleh secara kebetulan. (Sugiyono, 2018 :

257) Menentukan formulasi hipotesis yang harus disesuaikan dengan

hipotesis.

Ho : β1, β2, β3 = 0 variabel-variabel bebas yaitu gaya

kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersamasama terhadap variabel terikatnya yaitu kerja

karyawan.

Ha : β1, β2, β3 > 0 Variabel-variabel bebas yaitu gaya

kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja

mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu

kerja karyawan.

1) Ketentuan Penguji

Menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan 5% ( = 0,05), derajat bebas pembilang : k dan

derajat penyebut : n-k-l maka diperoleh nilai F-tabel 0,05

(k; n-k-l).
2) Kriteria penerimaan atau penolakan Ho

1. Jika F-hitung ≤ F-tabel maka Ho diterima, berarti hubungan

tidak signifikan.

2. Jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak, berarti hubungan

signifikan

Penentuan Nilai F-Hitung Rumus (sugiyono, 2018 : 257)

Fh =

Keterangan :

Fh = F-hitung

R = Koefisien korelasi berganda

n = jumlah anggota sample

k = jumlah variable independen (bebas)


3) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho.

Gambar 3. 1

Daerah Penolakan Ho dan Penerimaan Ho

Sumber : Sugiyono (2018)

4) Mendapatkan Keputusan

Jika nilai F-Hitung berada pada pada daerah penolakan Ho atau

nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan adalah signifikan,

sedangkan jika nilai F-Hitung berada pada daerah penerimaan Ho atau

nilai sig > 0,05 maka hubungan adalah tidak signifikan.

4. Uji t (t-test)

Uji ini digunakan untuk menguji signifikan masing-masing koefisien regresi

(β1, β2), sehingga diketahui apakah ada pengaruh secara individual

kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kerja keryawan adalah memang


nyata (signifikan) atau hanya diperoleh secara kebetulan (Sugiyono, 2018 :

184). Langkah-langkah uji statistiknya adalah :

1) Menentukan formulasi hipotesis

Ho: β1, β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan secara individual kepemimpinan dan disiplin kerja

terhadap kerja karyawan.

H2: β2 ≠ 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan secara

individual kepemimpinan terhadap kerja karyawan.

H3: β2 ≠ 0, berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan secara

individual disiplin kerja terhadap kerja karyawan

2) Ketentuan Penguji

Menggunakan derajat kepercaan 95% atai tingkat kesalahan 5%

atau ( = 0,05) dan derajat kebebasan adalah n-k-l, test dua sisi

diperoleh nilai t-tabel (0,05; n-k-l).

3) Kriteria penguji

Ho diterima apabila –t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel Ho ditolak

apabila –t-tabel > t-hitung > t-tabel

4) Penentuan nilai hitung Rumus :

t=
Keterangan :

t = t-hitung

b1 = Koefisien regresi ke-i

S(bi) = standar eror koefisien regresi X1 dan X2

5) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan Ho.

Gambar 3. 2

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 (t-test)

H0 ditolak H0 ditolak
H0 diterima

ttabel thitung ttabel

Sumber : Sugiyono (2018:259)


6) Mendapatkan Keputusan

Jika nilai t-hitung berada pada daerah penolakan Ho atau nilai seli

sih ≤ 0,05 maka pengaruh adalah signifikan, sedangkan jika nilai t-

hitung berada pada daerah penerimaan Ho atau nilai sig > 0,05 maka

pengaruh adalah tidak signifikan.


DAFTAR PUSTAKA

Andini, Pratiwi, 2019, Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Disiplin Kerja Dan Etos
Kerja Terhadap kepuasan kerja Karyawan PT Bank BNI Syariah Cabang Bogor,
Jurnal Ilmiah Vol1, No.2, Universitas Gunadarma, Hal 1-11.

Badeni. 2020. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta


Dewi Lina 2018, Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap
Kepuasan kerja Pegawai dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol 14 No.1 Maret 2018.
Dwi Agung Nugroho Arianto (2019), Pengaruh Komunikasi Oragnisasi dan
Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan, Jurnal Ekonomi Vol 11, No
02, Oktober 2019.
Edy Sutrisno, 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Mulia Kencana
Semesta
Edison, Emron. Yohny anwar, Imas komariyah. (2019). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Ganapathi, D.I.M., 2019. Pengaruh Work Life Balance terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan (Studi Pada PT. Bio Farma Persero). Jurnal Komunikasi Ecodemica,
4(1), 125-134.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasibuan S.P Malayu. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamsinah, Herman Sjahruddin dan Mustafa Gani, 2017. “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Stres Kerja terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan”, Jurnal
Organisasi dan
Manajemen.Vol 2, No. 2, Hal. 62-77.
Hamali, Arif Yusuf. 2020. Pemahaman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS
Hendri Prasetyo, 2019. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal
terhadap Semangat Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3
No 1 2019.
Hilman Firmansyah dan Acep Syamsudin. 2020. Organisasi dan Manajemen Bisnis.
Ombak, Yogyakarta.
Karyoto. (2020). Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Khairiyah, dkk. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi
Kerja terhadap Kepuasan kerja Karyawan Pada PT Nutricia Indonesia Sejahtera.
Proceeding PESAT Vol. 5 Oktober 2018, ISSN: 1858-2559.
Krisna et al. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Gaji
Terhadap Kepuasan kerja Karyawan Pramu Bakti. e-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2020).

Anda mungkin juga menyukai