SKRIPSI
Oleh :
NI MADE AYU NIRMALASARI PUTRI ERAWAN
NIM : 1415351193
SKRIPSI
Oleh :
i
Judul : Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja Pada Kualitas Audit di Inspektorat Kabupaten
Tabanan
Nama : Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan
NIM : 1415351193
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta
Mengetahui,
Dr. I Gst. Ayu Made Asri Dwija P., SE., M.Si Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak
NIP. 19670501 199203 2 002 NIP. 19560505 198303 1004
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Mahasiswa,
1415351193
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi,
Pengalaman Kerja, Gaya Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja pada
Kualitas Audit di Inspektorat Kabupaten Tabanan” dapat diselesaikan sesuai
dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Wakil Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. IGAM. Asri Dwija Putri, S.E., M.Si., Ak sebagai Koordinator
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana
4. Bapak Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak selaku Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam memberikan
bimbingan, masukan serta arahan bagi penulis hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Ibu Ni Luh Sari Widhiyani, SE., M.Si selaku Dosen Pembahas yang telah
memberikan saran dan masukan bagi penulis hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Dr. A. A. G. P. Widanaputra, SE, MSi., Ak, selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan saran dan masukan bagi penulis hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
7. Bapak Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, SE., M.Si., Ak selaku
Pembimbing Akademis yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan
selama mengikuti kuliah.
8. Keluarga tercinta (I Ketut Sulawa, Ni Ketut Ayu Herni Sutrasmini, Gede
Adi Putra Erawan, Putu Wida, Mia Yufita, Pertiwi Banyu, dan Gede
iv
Krisna Adwin Dhananjaya) dan keluarga besar, tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis selama ini baik dari
motivasi maupun nasihat yang diberikan. Terimakasih untuk doa yang
selalu dipanjatkan.
9. Sahabat-sahabat tersayang dan rekan seperjuangan Nana Anantari, Widya
Anjani, Manis Mustika, Cok Eka, Maya, Ayu Purnama, Nia Sari Devi,
Rika, Ayu Apriani, Anita, Putri Cahyani, Nita Lestari, BJ, Bebys, Frozen,
Squad KPM, Pejuang TA, Balacel dan kakak yang selalu mendampingi,
terima kasih atas saran, kritik, dukungan, semangat dan motivasinya
kepada penulis.
10. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Non-
Reguler angkatan 2014 serta semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu atas masukan serta dorongan moral baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan.
Penulis
v
Judul : Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Gaya Kepemimpinan
dan Lingkungan Kerja Pada Kualitas Audit di Inspektorat
Kabupaten Tabanan
Nama : Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan
NIM : 1415351193
Abstrak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
vii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 11
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................... 11
viii
3.10 Teknik Analisis Data ........................................................... 48
3.10.1 Uji Asumsi Klasik...................................................... 49
3.10.2 Analisis regresi linear berganda ................................. 51
3.10.3 Uji Kelayakan Model (Uji F) ..................................... 51
3.10.4 Uji Koefisien Determinasi (R2).................................. 52
3.10.5 Uji Hipotesis (Uji t) ................................................... 52
ix
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian…………………………………….. 84
2. Data Ordinal ……………………………………………. 90
3. Hasil Uji Validitas……………………………………… 95
4. Hasil Uji Reliabilitas …………………………………… 100
5. Hasil Analisis Statistik Deskriptif………………………. 101
6. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………… 102
7. Analisis Regresi Linear Berganda……………………..... 104
xi
BAB I
PENDAHULUAN
penelitian ini.
lain yang diberikan kepala daerah, sehingga dalam tugasnya inspektorat sama
dengan auditor internal. Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit
2005).
diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 tahun 2007. Pasal
inspektorat Kabupaten Tabanan sebagai salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah
Daerah (PERDA) Kabupaten Tabanan Nomor 23 Tahun 2010 Pasal 33 maka tugas
Tabanan saat ini masih menjadi sorotan, karena masih banyaknya temuan audit
yang tidak terdeteksi oleh aparat inspektorat sebagai auditor internal, akan tetapi
ditemukan oleh auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pada
untuk kualitas audit SKPD Kabupaten Tabanan untuk Inspektorat atas hasil
2
T.A 2012 dapat disimpulkan secara kuantitas jumlah temuan Inspektorat
itu menunjukan bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh auditor internal dalam
hal ini Inspektorat Kabupaten Tabanan masih sangat rendah akibat dari banyaknya
temuan audit dari auditor eksternal yang tidak terdeteksi oleh aparat Inspektorat
Kabupaten Tabanan. Suatu sistem yang sebaik apapun akan sia-sia begitu saja,
apabila tidak ditunjang oleh kualitas SDM dalam hal ini seorang auditor yang
andal.
Opini disclaimer yang di berikan oleh BPK merupakan tugas tambahan bagi
keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2016 untuk ketiga kalinya dari
serta Inspektorat Kabupaten Tabanan selalu berusaha untuk lebih baik lagi dalam
3
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor
saat ini. Auditor yang berkompetensi memiliki keahlian dan keterampilan yang
dan hak untuk melaksanakan audit berdasarkan penugasan atau dasar hukum
menerapkan SPIP serta SAP diduga sebagai faktor penyebab tidak tercapainya
4
menyebutkan bahwa kompetensi kerja adalah kemampuan setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai
mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh
diukur dari kriteria atau standar yang digunakan (Linawati dan Suhaji, 2012).
Saputra (2016) auditor akan dapat menyelesaikan auditnya secara efektif jika
kualifikasi yang baik, maka pemahaman yang dimiliki atas suatu laporan
keuangan juga akan lebih baik sehingga auditor dengan cepat akan dapat
audit. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Castellani (2008) yang
5
menemukan bahwa kompetensi berpengaruh secara parsial maupun simultan
audit atas laporan keuangan yang dilihat dari lama waktu bekerja, banyaknya
hal penting yang akan saling melengkapi agar tercapainya hasil kualitas audit
bidang audit, khususnya yang ingin memperoleh izin praktik dalam profesi
6
melalui proses bertahap, seperti pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan,
auditor baik dari sisi lama bekerja, banyaknya tugas maupun banyaknya jenis
keuangan. Mereka juga mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas
kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi.
7
melalui arahan pimpinannya. Gaya kepemimpinan pada dasarnya menekankan
(Sina, 2013).
tugas dengan baik, memiliki dedikasi terhadap organisasi dan tetap merasa
berkewajiban untuk mencapai tujuan organisasi. Secara relatif ada tiga macam
8
keadaaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat
hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, manusia akan selalu berusaha
dapat dipisahkan dari berbagai keadaan sekitar tempat mereka bekerja, yaitu
lingkungan yang aman dan nyaman. Terciptanya hubungan baik dengan rekan
kerja dapat menimbulkan suasana kerja yang kondusif, serta hubungan kepada
lingkungan dapat menciptakan tata ruang yang nyaman sehingga auditor dapat
bekerja dengan lebih baik. Terdapat tiga indikator yang berpengaruh terhadap
lingkungan kerja menurut Septianto (2010) yaitu suasana kerja, hubungan dengan
rekan kerja, dan tersedianya fasilitas kerja. Setiap karyawan selalu menginginkan
suasana kerja yang menyenangkan, suasana kerja yang nyaman meliputi cahaya
atau penerangan yang jelas, suara yang tidak bising dan tenang, serta keamanan di
9
Tabanan. Penelitian ini merupakan adopsi dari penelitian sebelumnya yang
dependen yaitu, kualitas audit. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
audit.
kualitas audit.
10
4) Untuk menguji secara empiris pengaruh lingkungan kerja pada kualitas
audit
1) Manfaat Teoritis
dan lingkungan kerja pada kualitas audit. Hal ini didukung dengan
2) Manfaat Praktis
menjalankan tugasnya.
Bab I : Pendahuluan
penulisan.
11
Bab II : Kajian Pustaka, Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
pembahasan masalah.
12
BAB II
mendukung analisis data mengenai masalah yang diteliti, kerangka konseptual dan
hipotesis penelitian.
Sub bab ini akan menguraikan mengenai teori keagenan, teori motivasi,
teori agensi. Pihak principal adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak
lain yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal dalam
pemerintah dan masyarakat akan sulit tercipta dikarenakan oleh kepentingan yang
mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memperhatikan risiko yang akan
13
dari pekerja ataupun kinerja yang dihasilkan dari agent dan principal tidak dapat
dipercaya, sehingga penyatuan visi dan misi sangat diperlukan (Jensen dan
Meckling, 1976).
Teori keagenan dalam kaitannya dengan auditor sebagai pihak ketiga yang
akan membantu mengatasi konflik kepentingan yang akan terjadi antara principal
manajemen. Hal tersebut terjadi pada suatu situasi dimana auditor yang dapat
aturan dan kode etik yang telah ditetapkan serta memiliki kepentingan pribadi
kedua belah pihak. Kepentingan pemilik sumber daya (principal) dapat dipenuhi
oleh pengelola sumber daya, yaitu mengurus penggunaan sumber daya dengan
kontrak yang efisien adalah kontrak yang memenuhi dua faktor yaitu :
1) Agen dan principal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen
14
sehingga tidak ada informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk
kredibel. Aditor yang kredibel dapat memberikan informasi yang lebih baik
seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi pula dapat diartikan sebagai
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
15
Motivasi tiap-tiap individu berbeda karena situasi dan kondisi dari masing-
muncul secara internal maupun eksternal tergantung pada kebutuhan dan tujuan.
Semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan
sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang mencerminkan
interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan kuputusan yang terjadi pada diri
seseorang.
tujuan yang sesuai. Oleh karena itu gaya kepemimpinan ditentukan oleh motivasi
baik motivasi yang dimiliki, maka semakin baik pula gaya kepemimpinan yang
akan dilakukan oleh setiap pemimpin, karena pemimpin adalah pemain utama
perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah dari internal
misalnya sifat, karakter, sikap dan lain-lain ataupun faktor eksternal misalnya
tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap
16
attributions dan situasional attributions (Gordon and Graham, 2006).
aspek perilaku individu yang ada dalam diri seseorang seperti kepribadian,
masyarakat.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori atribusi karena peneliti ingin
auditor merupakan penentu terhadap kualitas audit yang dilakukan karena suatu
faktor eksternal yang dapat mendorong seorang auditor untuk melakukan suatu
aktivitas.
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria
yang telah ditetapkan (Meylinda dan Budiartha, 2015).Tujuan akhir dari proses
auditing ini adalah menghasilkan laporan audit, laporan audit inilah yang
sebagai suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
17
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan.
tersebut.
2) Audit Kepatuhan
yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit
membuat kriteria.
3) Audit Operasional
lebih lanjut.
golongan yaitu :
18
1) Auditor Independen
pemerintah.
2) Auditor Pemerintah
3) Auditor Intern
organisasi.
19
2.1.6 Kualitas Audit
independen atas laporan keuangan suatu perusahaan yang telah dipersiapkan oleh
Deis dan Giroux (1992) meneliti empat hal yang dianggap memiliki
Semakin lama auditor melakukan audit pada klien yang sama maka
2) Jumlah klien. Semakin banyak klien maka kualitas audit yang dihasilkan
semakin baik karena dengan jumlah klien yang banyak maka auditor
klien cenderung akan menekan auditor agar tidak mengikuti standar dan
prosedur.
akan diperiksa oleh pihak ketiga maka kualitas audit yang dihasilkan
akan meningkat.
20
Kane (2005) mendefinisikan kualitas audit sebagai kapasitas auditor
dua atribut utama yang mempengaruhi kualitas, yaitu expected service dan
perceived service. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sudah memenuhi
dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan,
begitu juga dengan jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka
Menurut Bedard dan Michelene (1993) ada dua pendekatan yang digunakan yaitu
jika solusi sebuah permasalahan atau hasil dari sebuah pekerjaan sudah dapat
dipastikan. Untuk menilai kualitas keputusan yang akan diambil dapat dilakukan
dengan cara membandingkan solusi atau hasil yang dicapai dengan standar hasil
digunakan jika solusi sebuah permasalahn atau hasil yang digunakan dari sebuah
pekerjaan sulit untuk dipastikan. Maka untuk menilai kualitas keputusan yang
akan diambil auditor dapat dilihat dari kualitas tahapan atau proses yang telah
sebuah keputusan.
memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Laporan audit yang
21
baik dan menghasilkan kualitas audit yang memuaskan apabila seorang akuntan
1) Tanggungjawab profesi
2) Kepentingan publik
3) Integritas
4) Objektivitas
22
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien
mutakhir.
6) Kerahasiaan
7) Perilaku profesional
8) Standar Teknis
langsung terhadap kualitas audit. Agar laporan audit yang dihasilkan auditor
23
disimpulkan bahwa kualitas audit adalah segala kemungkinan auditor pada saat
melaksanakan audit, auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
2.1.7 Kompetensi
personal yang baik, memiliki pengetahuan yang memadai, serta memiliki keahlian
kesalahan yang terjadi. Secara umum ada lima pengetahuan yang harus dimiliki
menjadi :
24
3) Pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi yang paling baru
keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan
kode etik auditor intern pemerintah Indonesia, standar audit intern pemerintah
Indonesia dan pedoman telah sejawat auditor intern pemerintah Indonesia Dewan
auditor harus memiliki kompetensi umum, kompetensi teknis audit intern dan
APIP dapat menggunakan tenaga ahli apabila auditor tidak mempunyai keahlian
yang diharapkan untuk melaksanakan penugasan audit intern, dalam hal tenaga
25
ahli tanggung jawab auditor terbatas kepada simpulan dan fakta atas hasil audit
intern.
Pengalaman kerja merupakan salah satu cara pembelajaran formal dan non
formal yang baik bagi auditor untuk menjadikan auditor kaya akan teknik audit.
waktu dan masa kerjanya yang telah dilalui seseorang dalam memahami tugas-
tugas pekerjaannya dengan baik. Sesuai dengan standar umum dalam Standar
Pengalaman juga terkait dengan masa kerja seorang auditor, semakin lama
rentan waktu masa kerja auditor juga berpengaruh terhadap setiap keputusan yang
26
laporan keuangan. Hal itu mengindikasikan semakin lama masa kerja seorang
auditor, maka akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Pengalaman dalam praktik audit juga merupakan salah satu indikator untuk
dibandingkan dengan auditor yang lebih berpengalaman. Akan tetapi masa kerja
yang belum lama tidak juga menjamin kualitas audit yang dihasilkan tidak
berkualitas terutama pada akuntan junior, hal ini dapat terjadi jika pelaksanaan
tugasnya disupervisi oleh seniornya. Namun pada intinya secara umum masa kerja
atau pengalaman kerja yang cukup sangat berpengaruh pada kualitas audit yang
dihasilkan.
yaitu:
27
2) Memperoleh dan member informasi
3) Membuat keputusan
4) Mempengaruhi orang.
Gaya pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai
pemimpin dan bawahan saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan.
berikut:
28
2.1.10 Lingkungan Kerja
membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja. Kesan yang nyaman akan
kerja yang dialami oleh karyawan bisa berdampak menurunnya hasil kinerja
melaksanakan tugas pekerjaannya, dan terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik.
Lingkungan kerja fisik meliputi: pengelolaan gedung atu tata ruang kerja,
warna dinding, kelengkapan kerja atau fasilitas kerja, keamanan dan kenyamanan,
dan lain sebagainya yang dapat dilihat secara fisik. Sedangkan lingkungan kerja
non fisik adalah meliputi: suasana kerja, hubungan dengan sesama karyawan,
yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan
29
yang maksimal, dimana dalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja
yang nyaman meliputi cahaya atau penerangan yang jelas, suara yang tidak bising
dan tenang, serta keamanan di dalam bekerja.. Salah satu faktor yang dapat
hubungan yang harmonis di antara rekan kerja. Hubungan rekan kerja yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Selain itu juga tersedianya fasilitas kerja yang
lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses kelancaran
karyawan cenderung akan bekerja dengan sikap disiplin yang tinggi dari
yang meningkat pula, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas
pekerjaannya dan merasa tidak ada yang mengganggu dalam pelaksanaan tugas
30
Sebagian besar audit yang dilakukan oleh auditor GAO adalah audit ketaatan dan
adalah Amerika, maka dari GAO ini lah suatu kinerja menjadi sesuatu yang
diawasi oleh APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) dan terciptalah BPK
sebagai badan independen, dan secara garis besar BPK merupakan GAO di
kualitas audit yang baik, pelaksanaannya mendasarkan pada GAO standard yang
suatu audit entity disajikan secara wajar dan apakah entity tersebut telah
untuk mencapai kualitas audit yang baik (Malan, 1984). Dan berdasarkan
beberapa pendapat dapat dianggap bahwa kualitas audit yang baik itu adalah
pelaksanaan audit yang mendasarkan pada pelaksanaan Value For Money (VFM)
31
audit yang dilaksanakan secara independen, keahlian yang memadai, judgement
adalah auditor pemerintah dan dibayar oleh pemerintah (Halim, 2008: 10).
beberapa kebijakan dan anggaran. Auditor pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu :
32
bahwa penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji kemampuan kompetensi,
dependennya.
(+)
Pengalaman Kerja (X2)
(+)
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dibuat beberapa hipotesis sebagai
berikut:
33
2.3.1 Pengaruh Kompetensi pada Kualitas Audit
Teori yang digunakan untuk variabel kompetensi yaitu teori keagenan yang
dengan agent atau auditor sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang baik.
Semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka semakin rendah biaya
yang akan digunakan dan semakin rendah pula biaya yang akan dikeluarkan oleh
klien untuk memperoleh kualitas audit yang baik. Jadi teori keagenan dalam
yang efisien. Teori ini mendukung penelitian tentang kompetensi yang dilakukan
kompetensi baik dari segi pengetahuan audit dan akuntansi, karena auditor yang
34
2.3.2 Pengaruh Pengalaman Kerja pada Kualitas Audit
Teori yang digunakan untuk variabel pengalaman kerja yaitu teori keagenan
yang menjelaskan bahwa adanya hubungan kontraktual antara principal atau klien
dengan agent atau auditor sehingga dapat menghasilkan kualitas audit yang baik.
Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki oleh auditor maka semakin luas
pengetahuannya tentang kualitas audit, sehingga dapat bekerja secara efisien. Jadi
teori keagenan dalam kaitannya dengan pengalaman kerja pada kualitas audit
dapat menghasilkan sesuatu yang efisien. Penelitian Alim dkk (2007) menyatakan
bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki auditor akan
semakin baik dan meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan. Hasil penelitian
kerja pengawas intern pada perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
auditnya. Berdasarkan teori dan hasil penelitian diatas, maka dapat ditarik
35
dari dalam diri maupun dari luar individu. Teori motivasi dapat membangkitkan
tingkah laku dan mengarahkannya pada tujuan yang sesuai oleh seorang pimpinan
pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk
pada anggotanya untuk lebih energik. Jadi teori motivasi dalam kaitannya dengan
gaya kepemimpinan pada kualitas audit adalah dapat menentukan berhasil atau
tidaknya tujuan yang diinginkan. Hasil penelitian Utami (2010), Sina (2013) dan
jika seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang baik. Adeyemi (2010)
seorang auditor yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki cara
memimpin dengan baik dan disukai oleh bawahannya maka dia akan merasa
senang dalam bekerja sehingga kinerja akan meningkat dan menghasilkan kualitas
audit yang baik. Berdasarkan teori dan hasil penelitian diatas, maka dapat ditarik
Teori yang digunakan untuk variabel lingkungan kerja yaitu teori atribusi
36
yang menjelaskan bahwa seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain
atau dirinya sendiri yang akan ditentukan dari internal ataupun eksternal. Pada
lingkungan kerja digunakan faktor eksternal dari teori atribusi, karena membahas
lingkungan kerja yang dimiliki maka semakin baik pula pelaksanaan kerja auditor
untuk menghasikan kualitas audit. Jadi teori atribusi dalam kaitannya dengan
lingkungan kerja pada kualitas audit dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi
yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam
harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat bekerja akan membawa
dampak yang positif bagi karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat meningakat.
37
dalam kualitas audit. Berdasarkan teori dan hasil penelitian diatas, maka dapat
38
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan dalam penelitian ini. Metode tersebut meliputi desain penelitian, lokasi
populasi, sampel dan metode penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
pengalaman kerja, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kualitas audit.
Kabupaten Tabanan sebagai populasi dalam penelitian ini. Lokasi penelitian ini
2018. Populasi penelitian ini yaitu auditor, tidak dibatasi oleh jabatannya sebagai
39
tertentu. Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-
Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari kuisioner yang akan
dibagikan kepada responden dan data sekunder yang diperoleh secara tidak
Data yang diperoleh kemudian akan diolah menggunakan alat statistik SPSS
digunakan dalam penelitian ini diuraikan menjadi beberapa item pertanyaan dalam
instrumen penelitian. Data yang terkumpul dari kuisioner akan dilanjutkan dengan
uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang dilakukan adalah regresi linear
pengalaman kerja, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kualitas audit
yang kemudian akan diambil kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh.
Skema desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Berdasarkan penjelasan di
40
Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja pada Kualitas Audit di Inspektorat Kabupaten Tabanan
Tujuan Penelitian:
Untuk menguji secara empiris pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kualitas audit
Variabel Penelitian :
Kualitas Audit (Y), Kompetensi(X1), Pengalaman Kerja(X2),
Gaya Kepemimpinan (X3) , Lingkungan Kerja (X4)
Hipotesis Penelitian
Pengujian Statistik
41
3.2 Lokasi Penelitian
Obyek penelitian adalah suatu sifat dari obyek yang diterapkan oleh peneliti
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas
dependen adalah variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variabel).
Audit (Y).
42
dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable). Variabel
bebas (X) dalam penelitian ini adalah kompetensi(X 1), pengalaman kerja(X2),
1) Kompetensi (X1)
dan objektif. Kompetensi merupakan salah satu faktor utama yang harus
43
secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang auditing
pernyataan.
kerja dalam penelitian ini adalah suasana kerja dan hubungan dengan
44
5) Kualitas Audit (Y)
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah staf sdm inspektorat dan staf jabatan
Tabanan
populasi (Sugiyono, 2016: 62). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
auditor
45
2) Auditor yang mempunyai sertifikat jabatan fungsional auditor (JFA)
audit.
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini diukur dengan skala likert 5 poin. Adapun kriteria penentuan skor
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
46
3.8 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka-angka dalam
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan
gambar (Sugiyono, 2016:23). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah jumlah
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer
data (Sugiyono, 2016:129). Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa
pernyataan responden dalam menjawab kuesioner. Data sekunder yaitu data yang
misalkan lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2016:129). Data
Tabanan.
karena menggambarkan variabel yang diteliti, sehingga benar atau tidaknya data
sangat menentukan kualitas hasil suatu penelitian. Benar atau tidaknya data
47
tergantung dari instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen
yang baik harus memenuhi persyaratan yang valid dan reliabel (Sugiyono,
mahasiswa akuntansi yang telah menempuh mata kuliah audit dan telah lulus mata
kuliah tersebut.
Suatu data instrumen dikatakan valid jika nilai r pearson correlation terhadap
kembali terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Sugiyono,
lebih besar dari 0,60 maka instrumen yang digunakan dikatakan reliabel (Ghozali,
2013:47).
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda yang pada dasarnya merupakan ekstensi dari metode
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan
48
skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear (Indriantoro
Uji asumsi klasik digunakan untuk keperluan analisis agar variabel yang
dalam pengujian. Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
normalitas dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
(SPSS)
1) Uji Normalitas
apakah dalam model regresi, variabel terikat (dependent) dan variabel bebas
jika distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan uji statistik non-
secara normal.
2) Uji Multikolinearitas
49
model regresi baik. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan menggunakan
Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Cut off atau batasan
berikut:
1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat
2) Jika nilai tolerance < 10 persen, dan nilai VIF > 10, maka dapat
3) Uji Heteroskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah
adalah uji untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam model
regresi yaitu dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model yang
absolute residual atau nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka tidak
50
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda yang pada dasarnya merupakan ekstensi dari metode
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan
skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear (Indriantoro
sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
X1 = Kompetensi
X2 = Pengalaman Kerja
X3 = Gaya Kepemimpinan
X4 = Lingkungan Kerja
β1 , β2, β3, β4 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4
ɛ = Eror
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model atau yang lebih populer
disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji simultan model)
atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak
terikat. Nama uji ini disebut sebagai uji F, karena mengikuti distribusi F yang
51
Pengunaan software SPSS memudahkan penarikan kesimpulan dalam uji
ini. Apabila nilai prob. F lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05
(yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang
diestimasi layak.
penelitian ini koefisien determinasi dilihat melalui nilai adjusted R2. Adjusted R2
digunakan ketika variabel independen dalam penelitian berjumlah lebih dari satu.
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
sedangkan nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
52
1) Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima (koefisien regresi tidak
signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut
Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut berpengaruh pada
variabel dependen.
53
BAB IV
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum data, hasil
pengujian instrumen penelitian, analisis statistic deskriptif, hasil uji asumsi klasik,
hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian serta implikasi secara teoritis dan
praktis.
Pada sub bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum data yang
pengalaman kerja, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kualitas audit
54
Tabel 4.1
Rincian Pengiriman dan Kuesioner
kuesioner, sehingga response rate sebesar 100%. Hal ini menunjukkan pihak
pendidikan.
55
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis kelamin
kelamin laki-laki dan perempuan. Pada Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa dari 33
responden terdiri dari laki-laki sebanyak 19orang (58%), dan perempuan sebanyak
14 orang (42%).
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan 50 tahun ke atas. Pada Tabel 4.3 di atas
diketahui bahwa dari 33 responden terdiri dari usia 21-30 tahun sebanyak 2orang
(6%), usia 31-40 tahun sebanyak 10 orang (30%), usia 41-50 tahun sebanyak 12
56
3) Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Lama Bekerja
selama 0-10 tahun, >10-20 tahun, >20-30 tahun dan lebih dari 30 tahun. Pada
Tabel 4.4 di atas diketahui bahwa dari 33 responden terdiri dari responden yang
lama bekerja selama 0-10 tahun sebanyak 26 orang (79%), bekerja selama >10-20
tahun sebanyak 7 orang (21%), usia >20-30 tahun sebanyak 0 orang (0%), dan
di bawah ini.
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Jabatan
57
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan proporsi responden yang menjabat
(Irban II) dan Inspektur Pembantu Wilayah III (Irban III). Pada Tabel 4.5 di atas
diketahui bahwa dari 33 responden terdiri dari responden yang menjabat sebagai
Irban I sebanyak 12 orang (36%), sebagai Irban II sebanyak 8 orang (24%) dan
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
58
4.2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
59
Y4 0,675 Valid
Y5 0,740 Valid
Y6 0,671 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018 (Lampiran 3)
Validnya suatu kuesioner dapat dilihat pada kolom Correlated Item – Total
Correlation, jika nilai pearson correlation lebih besar dari 0,30. Adapun hasil
dari uji validitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel
atas 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa, seluruh butir dalam instrumen
penelitian ini dikatakan valid atau dapat dinyatakan layak digunakan sebagai alat
ukur.
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji
Cronbach’s Alpha diatas 0,60 maka instrumen yang digunakan dikatakan reliabel.
Adapun hasil dari uji reliabilitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
60
Berdasarkan Tabel 4.8,nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih
besar dari 0,6. Jadi, dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel telah memenuhi
syarat reliabilitas atau dapat dikatakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk
melakukan penelitian.
dalam penelitian ini terdiri atas jumlah pengamatan, nilai minimum, nilai
maksimum, nilai mean, dan standar deviasi. Hasil statistik deskriptif pada
Tabel 4.9
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
1) Kompetensi (X1) memiliki nilai minimum sebesar 23,00 dan nilai maksimum
sebesar 30,00 dan nilai rata-rata sebesar 27,48. Nilai rata-rata 27,48
kompetensi cukup tinggi, dikatakan cukup tinggi karena nilai rata-rata 27,48
61
berada pada poin 3 (cukup tinggi) dapat dilihat pada lampiran 5 perhitungan
variabel kompetensi adalah sebesar 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa standar
2) Pengalaman kerja (X2) memiliki nilai minimum sebesar 22,00 dan nilai
maksimum sebesar 30,00 dan nilai rata-rata sebesar 27,18. Nilai rata-rata
artinya pengalaman kerja cukup tinggi, dikatakan cukup tinggi karena nilai
rata-rata 27,18 berada pada poin 3 (cukup tinggi) dapat dilihat pada lampiran
deviasi pada variabel pengalaman kerja adalah sebesar 2,07. Hal ini
adalah 2,07.
3) Gaya Kepemimpinan (X3) memiliki nilai minimum sebesar 22,00 dan nilai
maksimum sebesar 30,00 dan nilai rata-rata sebesar 27,27. Nilai rata-rata
artinya gaya kepemimpinan cukup tinggi, dikatakan cukup tinggi karena nilai
rata-rata 27,27 berada pada poin 3 (cukup tinggi) dapat dilihat pada lampiran
deviasi pada variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar 2,11. Hal ini
62
menunjukkan bahwa standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya
adalah 2,11.
4) Lingkungan Kerja (X4) memiliki nilai minimum sebesar 21,00 dan nilai
maksimum sebesar 30,00 dan nilai rata-rata sebesar 27,33. Nilai rata-rata
artinya lingkungan kerja cukup tinggi, dikatakan cukup tinggi karena nilai
rata-rata 27,33 berada pada poin 3 (cukup tinggi) dapat dilihat pada lampiran
deviasi pada variabel lingkungan kerja adalah sebesar 2,23. Hal ini
adalah 2,23.
5) Kualitas Audit (Y) memiliki nilai minimum sebesar 23,00 dan nilai
maksimum sebesar 30,00 dan nilai rata-rata sebesar 27,72. Nilai rata-rata
artinya kualitas audit cukup tinggi, dikatakan cukup tinggi karena nilai rata-
rata 27,72 berada pada poin 3 (cukup tinggi) dapat dilihat pada lampiran 5
deviasi pada variabel kualitas audit adalah sebesar 1,82. Hal ini menunjukkan
63
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
dengan model regresi. Adapun pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini
probability asymp.sig (2-tailed) yang dihasilkan > 0,05 maka data berdistribusi
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean 000000
Std. Deviation 288956693
Most Extreme Differences Absolute .089
Positive .056
Negative -.089
Test Statistic .089
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber : Data Primer Diolah, 2018 (Lampiran 6)
(2-tailed) adalah sebesar 0,200. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara statistik
nilai Asymp. Sig.(2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang berarti data terdistribusi
secara normal.
64
4.4.2 Uji Multikoliniaritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Apabila nilai VIF kurang dari 10
atau nilai tolerance lebih besar dari 0,1 (10%), maka dapat dikatakan bahwa tidak
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Tolerance VIF
1 Kompetensi 0,747 1,339
Pengalaman Kerja 0,500 2,000
Gaya Kepemimpinan 0,421 2,377
Lingkungan Kerja 0,528 1,893
Sumber : Data Primer Diolah, 2018 (Lampiran 6)
dapat dilihat nilai tolerance kompetensi sebesar 0,747 dan nilai VIF sebesar
1,339. Nilai tolerance pengalaman kerja sebesar 0,500 dan nilai VIF sebesar
2,000. Nilai tolerance gaya kepemimpinan sebesar 0,421 dan nilai VIF sebesar
2,377. Nilai tolerance lingkungan kerja sebesar 0,528 dan nilai VIF sebesar 1,893.
Hasil ini menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel lebih besar
dari 10% dan nilai VIF untuk semua variabel lebih kecil dari 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinearitas.
65
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Gletsjer. Jika
tingkat signifikan berada di atas 0,05 maka model regresi ini bebas dari masalah
Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskdastisitas
signifikansi berada di atas 0,05 dimana nilai Sig. kompetensi sebesar 0,696,
lingkungan kerja sebesar 0,388 berarti dapat dikatakan bahwa dalam model
Adapun hasil data dari pengujian ini adalah analisis regresi linier
berganda, uji kelayakan model (uji F), uji koefisien determinasi (R 2) dan uji
66
4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda
(X3), dan lingkungan kerja (X4) sebagai variabel independen (variabel bebas) pada
rangkuman dari hasil uji regresi linear berganda dapat ditunjukkan pada Tabel
4.13.
Table 4.13
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Undstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
Kompetensi 0,248 0,086 0,272 2,877 0,008
Pengalaman Kerja 0,215 0,102 0,243 2,105 0,044
Gaya 0,289 0,109 0,334 2,653 0,013
Kepemimpinan 0,224 0,092 0,274 2,440 0,021
Lingkungan Kerja
Constant = 1,067
R = 0,902
Adjusted R square = 0,786
F = 30,443
Sig. F = 0,000
Sumber : Data Primer Diolah, 2018 (Lampiran 7)
pengalaman kerja (X2), gaya kepemimpinan (X3), dan lingkungan kerja (X4)
67
2) Nilai koefisien β1 = 0,248 memiliki tanda positif yang menunjukkan setiap
berikut:
Tabel 4.14
Hasil Kelayakan Model (Uji F)
sebesar 0,00 yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 menunjukkan model penelitian ini
68
layak untuk digunakan sebagai alat analisis untuk menguji pengaruh variabel
independen pada variabel dependen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kompetensi,
kualitas audit.
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
69
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .902 .813 .786 84343
Sumber : Data Primer Diolah, 2018 (Lampiran 7)
adalah sebesar 78,6 persen. Ini berarti pengaruh variansi variabel kompetensi,
kualitas audit adalah sebesar 78,6 persen. Sisanya sebesar 100% - 78,6% = 21,4%
persen dipengaruhi oleh variansi variabel lain yang tidak diteliti pada kesempatan
ini.
70
parsial. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang
1) Pengujian Hipotesis 1
pengaruh kompetensi pada kualitas audit sebesar 0,008 lebih kecil dari α =
0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,248. Hal ini mengindikasikan bahwa
2) Pengujian Hipotesis 2
pengaruh pengalaman kerja pada kualitas audit sebesar 0,044 lebih kecil dari
α = 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,215. Hal ini mengindikasikan
3) Pengujian Hipotesis 3
pengaruh gaya kepemimpinan pada kualitas audit sebesar 0,013 lebih kecil
dari α = 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,289. Hal ini
4) Pengujian Hipotesis 4
pengaruh lingkungan kerja pada kualitas audit sebesar 0,021 lebih kecil dari α
= 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,224. Hal ini mengindikasikan
Pada sub bab ini menjelaskan mengenai pembahasan hasil penelitian yang
telah diujikan.
2, 877 dan nilai signifikansi uji t sebesar 0,008 lebih kecil dari α = 0,05 dan nilai
Kabupaten Tabanan, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang
melaksanakan tugasnya secara efisien. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
sebesar 2,105 dan nilai signifikansi uji t sebesar 0,044 lebih kecil dari α = 0,05
dan nilai koefisien regresi sebesar 0,215, maka H2 diterima. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif pada kualitas audit di
pengalaman kerja yang dimiliki auditor, maka semakin efektif kinerja auditor
dalam menghasilkan kualitas audit yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Alim, dkk (2007) menyatakan bahwa semakin lama masa kerja
dan pengalaman yang dimiliki auditor akan semakin baik dan meningkat pula
kepemimpinan sebesar 2, 653 dan nilai signifikansi uji t sebesar 0,013 lebih kecil
dari α = 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,289, maka H3 diterima. Hasil
kualitas audit di Inspektorat Kabupaten Tabanan, hal ini menunjukkan bahwa gaya
dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan bersama. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Utami (2010) dan Surbakti (2013)
2, 440 dan nilai signifikansi uji t sebesar 0,021 lebih kecil dari α = 0,05
dan nilai koefisien regresi sebesar 0,224, maka H 4 diterima. Hasil pengujian
menghasilkan suatu pekerjaan yang efisien. Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian Nitisemito (2012) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
ada disekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam
pengikatan hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan, rekan kerja,
serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada di tempat
bukti empiris bagi peneliti dalam pengaruh kompetensi, pengalaman kerja, gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja yang berhubungan dengan kualitas audit. Hal
kompetensi dan pengalaman kerja pada kualitas audit, teori motivasi hubungan
gaya kepemimpinan pada kualitas audit dan teori atribusi hubungan lingkungan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi auditor yang ada
lingkungan kerja sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik dan dapat
Bab ini adalah bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan
pada bab sebelumnya dan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
5.1 Simpulan
dimiliki oleh seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan
semakin baik.
kerja atau pengalaman kerja yang cukup sangat berpengaruh pada kualitas
peraturan yang dapat terjadi, semangat kerja yang meningkat pula, serta
5.2 Saran
persen yang mengindikasikan sebanyak 21,4 persen faktor lain yang masih
Alvin. A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Amir Abadi Jusuf. 2011. Audit
dan Jasa Assurance:Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
Bawono, I.R. dan Elisha Muliani Singgih. 2010. Faktor-faktor dalam Diri Auditor
dan Kualitas Audit: Studi pada KAP ‘Big Four’ di Indonesia.
Trikonomika Vol.6, No. 2 September
Bodie.Z, Kane.A and Marcus A.Z. 2005. Investment. Sixth Edition, McGraw
Hill, New York
Deis, D.R. & Giroux, G.A. 1992. Determinants of Audit Quality in the Public
Sector. The Accounting Review, 67, 3, 462-479
Enofe, et al. 2013. Audit Quality and Auditors Assesment and Review, Academy
of Management Review. Research Journal of Finance and Accounting,
University of Benin. Vol. 14. No Independence in Nigeria: An Emprical
Evaluation.
Falah, S, 2005. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika terhadap
Sensitivitas Etika. Tesis S2 Program Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Greg Jones and Graham Bowrey. 2013. Local Council Governance and Audit
Committees – the Missing Link. Journal of New Business Ideas and
Trends. 11 (2): h: 58-66
Hanjani, Andreani. 2014. Pengaruh Etika auditor, Pengalaman Auditor, Fee Audit,
dan Motivasi Auditor, Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Auditor KAP di Semarang). E-Jurnal Program Sarjana Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Diponerogo, Vol. 3, No. 2
Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di
Semarang). Jurnal Akuntansi Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriasih, Dewi. 2014. The Effect of Government Apparatus Competence and the
Effectiveness of Government Internal Control Toward the Quality
of Financial Reporting in Local Goverment. Research Journal of
Finance and Accounting. ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847
(Online) Vol.5, No.20, 2014.
Kane, G., & U. Velury. 2005. The Impact Of Managerial Ownership On The
Likelihood Of Provision Of High Quality Auditing Services, Review Of
Accounting & Finance.
Parasuraman, A., Berry, L.L., and Zeithaml, A.V., .1985. A Conceptual Model of
Service Quality and Its Service Quality and Its Implication for Future
Research, “ in B.M. Enis, K.K. Cox, and M.P. Mokwa (Eds),
MarketingClassics: A Selections of Influential Articles, 8th Ed.,
Engewood, Cliffs, NJ: Prentice Hall International, Inc.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 tahun 2007 tentang Peran dan Fungsi
Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep Praktik
Studi Kasus. Penerbit: Salemba Empat.
Rosnidah, Ida. Rawi dan Kamarudin. 2010. Analisis Dampak Motivasi Dan
Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam
Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah
Kabupaten Cirebon). Jurnal Akuntansi Bandung.
Saputra, Adi. 2016. Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman Kerja pada Kualitas
Audit dengan Motivasi Sebagai Variabel Pemoderasi pada Inspektorat
Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol, No. 7.
Septianto, Dwi. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada PT Pataya Raya Semarang). Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Simanjuntak, Piter. 2008. Pengaruh Time Budget Pressure Dan Resiko Kesalahan
Terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Qaulity) (Studi
Empiris Pada Auditor Kap Di Jakarta). Tesis Universitas Diponegoro,
Semarang.
Ketenagakerjaan
Watts, Ross L and Zimmerman, Jerold J. 1983. Agency Problem, Auditing and
Theory of The Firm, Some Evidence. Journal of Law and Economics,
October.
KUESIONER PENELITIAN
Denpasar,......................2018
Yth
Bapak/ Ibu/ Saudara/i Responden
di – Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan
NIM : 1415351193
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Peneliti,
Identitas Responden
Nama Responden : ……………..…………………………………(wajib diisi)
Mohon diisi berdasarkan data diri Bapak/Ibu/Saudara dengan memberikan tanda
(√) pada jawaban yang telah disediakan.
Jenis Kelamin (L/P) : Laki-Laki Perempuan
Pendidikan Terakhir :
D3 S1 S2 S3
Jabatan :
Senior Auditor Junior Auditor
Umur : .............................tahun
Pengalaman audit : .............................tahun
Keterangan Nilai
TS : Tidak Setuju 2
N : Netral 3
S : Setuju 4
SS : Sangat Setuju 5
Lampiran 1 (Lanjutan)
A. Kompetensi
No Pertanyaan/ Pernyataan STS TS N S SS
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut :
I. Indikator : Pengetahuan Umum
Auditor harus memahami Standar
1 Akuntansi Pemerintah (SAP) dan
Standar Pemeriksaan.
Auditor harus memiliki
2 kemampuan untuk melakukan
review analitis.
Untuk melakukan audit yang baik,
auditor membutuhkan pengetahuan
3 yang diperoleh dari tingkat
Pendidikan Strata (D3, S1, S2, S3)
dan dari kursus serta pelatihan.
II. Indikator : Mutu Personal
Auditor harus memiliki rasa ingin
4 tahu yang besar, berfikiran luas dan
mampu menangani ketidakpastian.
Sebagai auditor, saya mampu dan
telah memenuhi kualifikasi
5
personel (indeks prestasi, asal
perguruan, dan lain-lain).
6 Auditor mampu menganalisis
dengan cepat dalam mengaudit.
Sumber: Efendy, 2010
B. Pengalaman Kerja
No Pertanyaan/ Pernyataan STS TS N S SS
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut :
I. Indikator: Lamanya bekerja
Auditor telah melakukan audit
minimal 2 tahun, sehingga
1
menghasilkan kualitas audit yang
baik.
Semakin lama pengalaman menjadi
seorang auditor, maka semakin
2
cepat dapat mendeteksi kesalahan
yang ada.
Semakin lama pengalaman menjadi
seorang auditor, maka semakin
3
besar pengetahuan yang dimiliki
dalam bidang pemeriksaan.
II. Indikator: Banyaknya Tugas Pemeriksaan
Auditor yang sudah memiliki
pengalaman kerja adalah auditor
4 yang sudah banyak melakukan
proses audit sehingga hasil auditnya
lebih baik.
Auditor yang berpengalaman
berpeluang melakukan kesalahan
5 atau penyimpangan dalam proses
audit lebih kecil dibandingkan yang
tidak berpengalaman.
Auditor yang berpengalaman lebih
banyak memiliki wawasan atas
laporan yang di audit berdasarkan
6
pelatihan ataupun kegiatan lainnya
yang berkaitan dengan
pengembangan keahlian auditor.
Sumber: Meidawati, 2001
C. Gaya Kepemimpinan
No Pertanyaan/ Pernyataan STS TS N S SS
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut:
I. Indikator: Konsiderasi
Terjalinnya hubungan baik antara
1. atasan dengan bawahan di tempat
auditor bekerja.
Adanya saling percaya dan
2. sosiabilitas antara atasan, bawahan
dan rekan seprofesi.
Pimpinan di tempat auditor bekerja
3 dapat menerima dan menghargai
gagasan bawahannya.
II. Indikator: Inisiatif
Pimpinan di tempat auditor bekerja
4. mampu berkomunikasi dengan
bawahan secara jelas dan efektif.
Pimpinan di tempat auditor bekerja
5. selalu menekankan pekerjaan
dengan memfokuskan pada tujuan
dan hasil.
Pimpinan di tempat auditor bekerja
6. memiliki kepercayaan diri yang
kuat.
Sumber: Wardana, 2016
D. Lingkungan Kerja
No Pertanyaan/ Pernyataan STS TS N S SS
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut:
I. Indikator: Suasana Kerja
Suasana kerja dalam kantor nyaman
1 dengan kondisi kebersihan yang
ada.
Penerangan dan sirkulasi udara
2 dalam ruang kerja sudah baik.
Auditor sudah merasa aman dalam
3
bekerja.
II. Indikator: Hubungan dengan Rekan Kerja
Kerjasama antar karyawan sudah
4 terjalin sangat baik.
Terjalin komunikasi yang baik
5 antar karyawan maupun atasan.
Hubungan kekeluargaan yang baik
6 sangat berpengaruh terhadap
kinerja auditor.
Sumber: Septianto, 2010
E. Kualitas Audit
No Pertanyaan/ Pernyataan STS TS N S SS
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut:
I. Indikator: Kesesuaian Pemeriksaan dengan Standar Audit
Proses pengumpulan dan pengujian
bukti harus dilakukan dengan
1 maksimal untuk mendukung
kesimpulan, temuan audit serta
rekomendasi yang terkait.
Auditor harus menatausahakan
dokumen audit dalam bentuk kertas
2 kerja audit dan disimpan dengan
baik agar dapat secara efektif
diambil, dirujuk, dan dianalisis.
Dalam melaksanakan audit, auditor
3 harus mematuhi kode etik yang
ditetapkan.
II. Indikator: Kualitas Laporan Hasil Audit
Laporan hasil audit memuat temuan
dan simpulan hasil audit secara
4
objektif serta rekomendasi yang
konstruktif.
Laporan yang dihasilkan harus
akurat, lengkap, objektif,
meyakinkan, jelas, ringkas, serta
5
tepat waktu agar informasi yang
diberikan bermanfaat secara
maksimal.
Auditor selalu melaporkan tentang
6 adanya pelanggaran kepada
kliennya.
Sumber: Junanta, 2016
Lampiran 2 : Tabulasi Data Ordinal
Variabel Kompetensi (X1)
Kompetensi X1
Responden Jumlah
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
1 5 4 4 3 4 3 23
2 5 5 5 5 5 5 30
3 5 5 4 4 4 4 26
4 5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 4 5 4 5 28
6 4 5 5 5 5 5 29
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 5 5 4 5 5 28
9 4 5 5 4 4 4 26
10 5 5 4 5 4 5 28
11 5 5 4 5 5 5 29
12 5 5 5 5 5 4 29
13 4 5 5 5 4 5 28
14 5 5 4 4 4 5 27
15 5 5 4 5 4 4 27
16 4 4 3 4 4 4 23
17 5 5 4 5 4 4 27
18 5 5 5 4 5 5 29
19 5 5 5 4 5 5 29
20 4 5 5 5 5 5 29
21 4 4 4 5 4 4 25
22 5 5 5 5 5 5 30
23 5 5 4 5 5 5 29
24 5 5 5 5 5 5 30
25 5 5 5 5 5 5 30
26 5 5 4 5 5 5 29
27 5 5 4 4 4 4 26
28 4 4 5 5 5 5 28
29 4 4 5 4 4 5 26
30 4 4 5 4 4 4 25
31 5 5 4 5 4 4 27
32 4 4 5 4 4 5 26
33 5 5 4 4 4 5 27
Jumlah 153 157 148 150 147 152 907
Lampiran 2 (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja (X2)
Pengalaman Kerja X2
Responden Jumlah
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
1 4 5 5 3 2 4 23
2 3 4 4 4 4 4 23
3 4 3 3 5 4 3 22
4 4 4 5 4 5 5 27
5 4 5 5 5 5 5 29
6 4 5 5 4 3 5 26
7 5 5 4 5 4 4 27
8 4 4 5 4 4 4 25
9 4 5 5 4 5 4 27
10 5 4 5 4 5 4 27
11 3 4 4 5 5 5 26
12 5 5 5 5 4 5 29
13 4 5 5 5 5 4 28
14 4 5 4 4 5 5 27
15 5 5 5 5 5 5 30
16 3 4 4 4 3 5 23
17 4 5 5 5 5 5 29
18 4 5 5 5 5 5 29
19 5 4 5 5 5 5 29
20 5 5 5 5 4 5 29
21 4 5 5 5 5 5 29
22 4 5 5 4 5 5 28
23 5 5 4 4 4 5 27
24 4 5 5 5 5 5 29
25 4 5 5 5 5 5 29
26 4 5 5 5 5 5 29
27 4 4 5 5 5 5 28
28 5 5 5 4 5 5 29
29 4 4 5 4 5 5 27
30 4 4 5 5 5 4 27
31 5 4 5 4 5 5 28
32 4 5 5 4 4 4 26
33 4 4 4 4 5 5 26
Jumlah 138 151 156 148 150 154 897
Lampiran 2 (Lanjutan)
Variabel Gaya Kepemimpinan (X3)
Gaya Kepemimpinan X3
Responden Jumlah
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6
1 4 4 5 5 3 4 25
2 5 5 4 5 4 5 28
3 4 4 4 4 3 4 23
4 3 4 4 4 4 5 24
5 4 4 4 5 5 4 26
6 4 4 5 4 4 4 25
7 5 5 5 4 4 5 28
8 4 4 4 4 5 4 25
9 4 5 5 5 5 5 29
10 4 4 4 5 5 5 27
11 4 5 5 5 4 5 28
12 5 5 5 4 5 5 29
13 5 5 5 5 5 4 29
14 5 5 4 5 4 5 28
15 5 5 5 5 5 5 30
16 3 4 3 4 4 4 22
17 5 4 4 5 5 5 28
18 5 5 5 5 5 5 30
19 4 5 4 5 5 5 28
20 5 5 5 5 5 5 30
21 4 4 4 4 5 5 26
22 4 5 4 5 4 4 26
23 4 4 5 5 4 4 26
24 5 5 5 5 5 5 30
25 5 5 5 5 5 5 30
26 5 5 5 5 5 5 30
27 5 5 5 5 4 5 29
28 4 4 5 5 5 5 28
29 4 4 5 4 4 5 26
30 4 5 5 5 4 4 27
31 4 4 5 4 5 5 27
32 5 5 4 5 4 4 27
33 4 4 4 5 4 5 26
Jumlah 144 150 150 155 147 154 900
Lampiran 2 (Lanjutan) Variabel
Lingkungan Kerja (X4)
Lingkungan Kerja X4
Responden Jumlah
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6
1 4 4 3 4 4 4 23
2 5 5 4 5 4 5 28
3 3 3 3 4 4 4 21
4 5 4 5 4 5 5 28
5 3 4 4 5 5 5 26
6 4 5 5 5 5 5 29
7 5 4 4 5 5 5 28
8 4 5 5 5 4 4 27
9 5 4 5 4 5 4 27
10 5 5 5 5 5 5 30
11 5 5 5 5 4 5 29
12 4 3 5 4 4 4 24
13 5 4 5 5 5 5 29
14 4 4 4 5 5 5 27
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 3 4 5 24
17 5 4 4 5 5 5 28
18 5 5 5 5 5 5 30
19 4 5 5 5 5 5 29
20 4 4 5 5 5 5 28
21 4 4 4 4 4 5 25
22 5 5 4 4 4 4 26
23 4 4 5 5 5 5 28
24 4 5 5 5 5 5 29
25 5 5 5 5 5 5 30
26 5 5 5 5 5 5 30
27 5 5 5 5 5 4 29
28 4 4 5 4 5 5 27
29 4 5 5 5 4 4 27
30 4 5 5 5 5 5 29
31 4 4 5 5 3 4 25
32 5 5 4 5 4 4 27
33 4 4 4 5 4 4 25
Jumlah 145 146 151 155 151 154 902
Lampiran 2 (Lanjutan)
Variabel Kualitas Audit (Y)
Kualitas Audit Y
Responden Jumlah
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6
1 4 4 5 4 4 4 25
2 4 5 5 4 5 5 28
3 5 4 4 3 3 4 23
4 4 5 4 5 5 5 28
5 5 5 5 4 5 5 29
6 5 4 5 4 5 5 28
7 5 5 4 5 4 4 27
8 4 5 4 5 4 4 26
9 4 5 5 4 5 4 27
10 4 4 4 5 5 5 27
11 5 5 5 5 4 5 29
12 4 5 5 5 5 5 29
13 4 4 5 5 5 5 28
14 5 4 5 5 4 5 28
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 3 4 4 23
17 4 5 5 5 5 5 29
18 5 5 5 5 5 5 30
19 4 5 5 5 5 5 29
20 5 4 5 5 5 5 29
21 4 5 4 4 4 4 25
22 4 4 4 5 4 5 26
23 5 5 4 5 5 5 29
24 5 5 5 4 5 5 29
25 5 5 5 5 5 5 30
26 5 5 5 5 5 5 30
27 4 5 5 5 5 5 29
28 5 5 5 5 5 4 29
29 5 4 4 5 5 5 28
30 4 5 4 4 5 5 27
31 5 5 5 4 4 4 27
32 4 5 5 5 4 4 27
33 5 4 4 4 5 5 27
Jumlah 149 154 153 151 153 155 915
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Variabel Kompetensi (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1
X1.1 Pearson ,601*
1 * -,247 ,175 ,184 ,031 ,410*
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,166 ,329 ,305 ,862 ,018
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X1.2 Pearson ,601
* 1 ,112 ,428* ,374* ,368* ,713**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,537 ,013 ,032 ,035 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X1.3 Pearson ,516*
Correlation
-,247 ,112 1 ,125 * ,428* ,531**
Sig. (2-tailed) ,166 ,537 ,490 ,002 ,013 ,001
N 33 33 33 33 33 33 33
X1.4 Pearson
,175 ,428* ,125 1 ,418* ,408* ,672**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,329 ,013 ,490 ,015 ,018 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X1.5 Pearson ,516 ,546*
,184 ,374* * ,418
*
1 * ,794**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,305 ,032 ,002 ,015 ,001 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X1.6 Pearson ,546*
,031 ,368* ,428* ,408* * 1 ,739**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,862 ,035 ,013 ,018 ,001 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
* * *
X1 Pearson ,713 ,5 ,672 ,794 ,739*
,410* * * * * 1
Correlation 31**
Sig. (2-tailed) ,018 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3 (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
X2.1 Pearson
1 ,243 ,273 ,103 ,123 ,099 ,515**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,173 ,124 ,568 ,497 ,583 ,002
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X2.2 Pearson ,451
,243 1 * ,078 -,027 ,344* ,554**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,173 ,008 ,668 ,882 ,050 ,001
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X2.3 Pearson ,451
Correlation
,273 * 1 ,039 ,233 ,336 ,633**
Sig. (2-tailed) ,124 ,008 ,830 ,191 ,056 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X2.4 Pearson ,460*
Correlation
,103 ,078 ,039 1 * ,136 ,537**
Sig. (2-tailed) ,568 ,668 ,830 ,007 ,449 ,001
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X2.5 Pearson ,460
Correlation
,123 -,027 ,233 * 1 ,307 ,656**
Sig. (2-tailed) ,497 ,882 ,191 ,007 ,082 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X2.6 Pearson
,099 ,344* ,336 ,136 ,307 1 ,615**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,583 ,050 ,056 ,449 ,082 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
* * * * * *
X2 Pearson ,515 ,554 ,633 ,537 ,656 ,615
* * * * * * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3 (Lanjutan)
Variabel Gaya Kepemimpinan (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3
X3.1 Pearson
1 ,662** ,409* ,404* ,298 ,325 ,804**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,020 ,092 ,065 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X3.2 Pearson ,662*
* 1 ,349* ,457** ,182 ,258 ,735**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,047 ,007 ,310 ,147 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X3.3 Pearson
Correlation ,409* ,349* 1 ,173 ,163 ,231 ,606**
Sig. (2-tailed) ,018 ,047 ,337 ,364 ,195 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X3.4 Pearson
Correlation ,404* ,457** ,173 1 ,168 ,093 ,562**
Sig. (2-tailed) ,020 ,007 ,337 ,351 ,606 ,001
N 33 33 33 33 33 33 33
X3.5 Pearson
,298 ,182 ,163 ,168 1 ,423* ,598**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,092 ,310 ,364 ,351 ,014 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X3.6 Pearson
,325 ,258 ,231 ,093 ,423* 1 ,588**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,065 ,147 ,195 ,606 ,014 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X3 Pearson ,804 **
* ,735 ,606** ,562** ,598** ,588** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3 (Lanjutan) Variabel
Lingkungan Kerja (X4)
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4
X4.1 Pearson ,458*
1 * ,294 ,188 ,230 ,143 ,613**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,007 ,097 ,295 ,198 ,428 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
* *
X4.2 Pearson ,458 ,504
* 1 ,410* * ,176 ,177 ,715**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,007 ,018 ,003 ,327 ,324 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X4.3 Pearson
,294 ,410* 1 ,361* ,369* ,248 ,700**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,097 ,018 ,039 ,035 ,164 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X4.4 Pearson ,504 *
Correlation
,188 * ,361 1 ,290 ,205 ,644**
Sig. (2-tailed) ,295 ,003 ,039 ,101 ,251 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
X4.5 Pearson ,621*
,230 ,176 ,369* ,290 1 * ,666**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,198 ,327 ,035 ,101 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
*
X4.6 Pearson ,621
Correlation
,143 ,177 ,248 ,205 * 1 ,575**
Sig. (2-tailed) ,428 ,324 ,164 ,251 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
* * * * * *
X4 Pearson ,613 ,715 ,700 ,644 ,666 ,575
* * * * * * 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 33 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 3 (Lanjutan)
Variabel Kualitas Audit (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
Y1 Pearson
1 -,043 ,149 ,021 ,020 ,152 ,359*
Correlation
Sig. (2-
,813 ,408 ,906 ,910 ,399 ,040
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y2 Pearson
Correlation
-,043 1 ,267 ,248 ,238 -,047 ,465**
Sig. (2-
,813 ,133 ,164 ,182 ,797 ,006
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y3 Pearson
Correlation
,149 ,267 1 ,199 ,307 ,187 ,586**
Sig. (2-
,408 ,133 ,267 ,082 ,298 ,000
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y4 Pearson
,021 ,248 ,199 1 ,363* ,410* ,675**
Correlation
Sig. (2-
,906 ,164 ,267 ,038 ,018 ,000
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y5 Pearson
,020 ,238 ,307 ,363* 1 ,654** ,740**
Correlation
Sig. (2-
,910 ,182 ,082 ,038 ,000 ,000
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y6 Pearson
,152 -,047 ,187 ,410* ,654** 1 ,671**
Correlation
Sig. (2-
,399 ,797 ,298 ,018 ,000 ,000
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
Y Pearson
,359* ,465** ,586** ,675** ,740** ,671** 1
Correlation
Sig. (2-
,040 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 33 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,712 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,610 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,724 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,730 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,616 6
Lampiran 5 : Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kompetensi 33 23.00 30.00 27.4848 2.00189
Pengalaman Kerja 33 22.00 30.00 27.1818 2.06843
Gaya 33 22.00 30.00 27.2727 2.11058
Kepemimpinan
Lingkungan Kerja 33 21.00 30.00 27.3333 2.23140
Kualitas Audit 33 23.00 30.00 27.7273 1.82470
Valid N (listwise) 33
Selisih Poin
Variabel Selisih X Mean
Max-Min 1 2 3 4 5
X1 7 7/5=1,4 27,48 - - - -
X2 8 8/5=1,6 27,18 - - - -
X3 8 8/5=1,6 27,27 - - - -
X4 9 9/5=1,8 27,33 - - - -
Y 7 7/5=1,4 27,72 - - - -
4 = Tinggi(> 27,8-29,4)
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Tolerance
Model Error Beta t Sig. VIF
1 (Constant) 1,067 2,486 ,429 ,671
Kompetensi ,248 ,086 ,272 2,877 ,008 ,747 1,339
Pengalaman
Kerja ,215 ,102 ,243 2,105 ,044 ,500 2,000
Gaya
Kepemimpinn ,289 ,109 ,334 2,653 ,013 ,421 2,377
Lingkungan
Kerja ,224 ,092 ,274 2,440 ,021 ,528 1,893
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
Lampiran 6 (Lanjutan)
Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,258 1,090 1,154 ,258
Kompetensi ,015 ,038 ,077 ,394 ,696
Pengalaman
Kerja ,085 ,045 ,453 1,892 ,069
Gaya
Kepemimpinn -,088 ,048 -,483 -1,847 ,075
Lingkungan
Kerja -,035 ,040 -,204 -,876 ,388
a. Dependent Variable: Abs
Lampiran 7 :
Uji Regresi Linear Berganda
a
Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Lingkungan Kerja, Kompetensi, Pengalaman
Kerja, Gaya Kepemimpinnb . Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
b. All requested variables entered.
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,902 ,813 ,786 ,84343
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kompetensi,
Pengalaman Kerja, Gaya Kepemimpinn
b. Dependent Variable: Kualitas Audit
a
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 86,627 4 21,657 30,443 ,000b
Residual 19,918 28 ,711
Total 106,545 32
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kompetensi, Pengalaman Kerja,
Gaya Kepemimpinn
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,067 2,486 ,429 ,671
Kompetensi ,248 ,086 ,272 2,877 ,008 ,747 1,339
Pengalaman
,215 ,102 ,243 2,105 ,044 ,500 2,000
Kerja
Gaya
,289 ,109 ,334 2,653 ,013 ,421 2,377
Kepemimpinn
Lingkungan
Kerja ,224 ,092 ,274 2,440 ,021 ,528 1,893
a. Dependent Variable: Kualitas Audit