Anda di halaman 1dari 122

PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN MOTIVASI EKSTERNAL

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN


AKUNTANSI NON REGULER

SKRIPSI

Oleh :
MADE AYU PRATIWI UTAMI
NIM :1315351052

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017
PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN MOTIVASI EKSTERNAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN
AKUNTANSI NON REGULER

SKRIPSI

Oleh :
MADE AYU PRATIWI UTAMI
NIM :1315351052

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2017

i
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji

pada tanggal: 28 April 2017

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Maria M Ratna Sari, SE,M.Si,Ak ……………….

2. Sekretaris : Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE M.Si., Ak ……………….

3. Anggota : Dr. Ketut Budiartha, SE, M.Si., Ak ………………..

Mengetahui, Pembimbing
Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. I Dewa Nyoman Badera,SE.,M.Si.Ak Dr. Maria M Ratna Sari, SE,M.Si,Ak


NIP.19641225 199303 1 003 NIP. 19650809 199303 2 001

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di

dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain.

Kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

rujukan.

Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Denpasar, 28 April 2017

Made Ayu Pratiwi Utami


NIM.1315351052

iii
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi Non Reguler”. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
Penulis meyadari, bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbgai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan
skripsi ini. Dalam kesmpatan ini, penulis menyapaikan terimakasih kepada.

1. Prof. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
2. Prof. Dr. I Dewa Nyoman Kerti Yasa, SE, MS., selaku Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
3. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, M.Si., Ak, dan Dr. I Gusti Ngurah Agung
Suaryana, SE, M.Si, Ak, masing–masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Studi
Akuntansi Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
dan juga sebagai dosen pembahas yang telah memberi masukan dalam
pengerjaan skripsi ini.
5. Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Suputra, M.Si., Ak selaku Pembimbing
Akademis di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
6. Dr. Maria M. Ratna Sari, SE M.Si., Ak selaku dosen pembimbing atas waktu,
bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, SE M.Si., Ak selaku dosen pembahas yang telah
memberi masukan dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Mahasiswa angkatan tahun 2013 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana yang telah banyak membantu dalam pengisian kuesioner.
9. Keluarga tercinta Bapak Ir.Wayan Ardana, Ibu Wayan Nukari, SH. kakak
Putu Aris Theja Kusuma, adik Komang Tirta Sri Rahayu atas dukungan dan
doanya yang tulus dan tiada hentinya untuk memotivasi penulis dalam
pengerjaan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis, Ardi , Oki, Indah, Anggi, Vika, Gekni, Mira, Dek
Ayu, Tiara, atas dukungan dan motivasi.

iv
11. Teman – teman akuntansi angkatan 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu atas kebersamaan dan kekompakannya selama penulis
mengerjakan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas masukan
serta dorongan moral baik dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam menyusun Skripsi ini, masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian Skripsi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 28 April 2017

Penulis

v
Judul : Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler
Nama : Made Ayu Pratiwi Utami
NIM : 1315351052
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi internal yang terdiri
dari ekspektasi pendapatan dan toleransi atas risiko, dan motivasi eksternal yang
terdiri dari lingkungan keluarga, kesiapan instrumentasi, dan pendidikan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non
reguler FEB Udayana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan
akuntansi non reguler FEB Udayana. Metode Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi non reguler FEB Udayana angkatan 2013 yang berjumlah 170
orang . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket
berupa kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan
analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa
motivasi internal yang meliputi ekspektasi pendapatan, dan toleransi atas risiko, dan
motivasi eksternal yang meliputi lingkungan keluarga, kesiapan instrumentasi, serta
pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha
mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.
Kata kunci: ekspektasi pendapatan, toleransi atas risiko, lingkungan keluarga,
kesiapan instrumentasi, pendidikan kewirausahaan, dan minat
berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian .................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 9
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN


2.1 Landasan Teori dan Konsep ..................................................... 12
2.1.1 Teori Motivasi………….................................................... 12
2.1.2 Minat Berwirausaha……………………… ....................... 16
2.1.3 Ekspektasi Pendapatan………………………................... 19
2.1.4 Toleransi atas Risko………………………....................... 20
2.1.5 Lingkungan Keluarga………………………. ................... 22
2.1.6 Kesiapan Instrumentasi………………….......................... 23
2.1.7 Pendidikan Kewirausahaan………………………............ 24
2.2 Hipotesis Penelitian ................................................................... 27
2.2.1 Pengaruh Ekspektasi Pendapatan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Non Reguler ...................................................................... 27
2.2.2 Pengaruh Toleransi atas Risiko Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Non Reguler .................................................................... 28
2.2.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Non Reguler .................................................................... 29
2.2.4 Pengaruh Kesiapan Instrumentasi Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Non Reguler .................................................................... 30
2.2.5 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Non Reguler ......................................................................... 31

vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 32
3.2 Lokasi Penelitian ....................................................................... 33
3.3 Objek Penelitian ......................................................................... 33
3.4 Identifikasi Variabel .................................................................. 33
3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................. 34
3.5.1 Ekspektasi Pendapatan (X1) .............................................. 34
3.5.2 Toleransi atas Risiko (X2) ................................................. 35
3.5.3 Lingkungan Keluaraga (X3) ................................................. 36
3.5.4 Kesiapan Instrumentasi (X4) ................................................ 36
3.5.5 Pendidikan Kewirausahaan (X5) ........................................... 37
3.5.6 Minat Berwirausaha (Y) .................................................... 38
3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 39
3.6.1 Jenis Data ......................................................................... 39
3.6.2 Sumber Data .................................................................... 40
3.7 Populasi dan Sampel.................................................................... 40
3.8 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 41
3.8.1 Pengukuran Data ............................................................. 41
3.9 Teknik Analisis Data ................................................................ 42
3.9.1 Pengujian Instrumen Penelitian ........................................ 42
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 43
3.9.3 Pengujian Hipotesis .......................................................... 45

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ...................................................................................... 47
4.2 Data Penelitian............................................................................. 50
4.2.1 Deskripsi Responden ........................................................ 50
4.2.2 Karakterstik Responden..................................................... 51
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 52
4.3.1 Uji Validitas ...................................................................... 52
4.3.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 54
4.4 Teknik Analisis Data .................................................................. 55
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 55
4.4.1.1 Uji Normalitas ..................................................... 55
4.4.1.2 Uji Multikoleniaritas ............................................ 55
4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 56
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 57
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 61
4.5.1 Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi ........ 61
4.5.2 Pengaruh Toleransi atas Risiko terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JurusanAkuntansi......... 62
4.5.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JurusanAkuntansi ......... 63

viii
4.5.4 Pengaruh Kesiapan Instrumentasi terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JurusanAkuntansi......... 64
4.5.4 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa JurusanAkuntansi ......... 65

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................... 67
5.2 Saran ........................................................................................... 67

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 69


LAMPIRAN .................................................................................................. 75

ix
DAFTAR TABEL

No. Tabel
Halaman

1.1 Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan


Tertinggi yang Ditamatkan .............................................................. 1

4.1 Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner................................ 50

4.2 Karaktersitik Responden ................................................................... 51

4.3 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 53

4.4 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................... 54

4.5 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 55

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 56

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 57

4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................................ 57

x
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar
Halaman

3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 32

xi
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran
Halaman

1. Kuesioner ......................................................................................... 75

2. Tabulasi Jawaban Responden ........................................................... 82

3. Uji Validitas ..................................................................................... 96

4. Uji Reliabilitas ................................................................................. 99

5. Uji Normalitas .................................................................................. 105

6. Uji Multikoleniaritas ........................................................................ 106

7. Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 107

8. Regresi Linear Berganda .................................................................. 108

xii
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jumlah pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat.

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang sampai saat ini belum

bisa diatasi oleh pemerintah tingkat nasional pada umumnya dan tingkat daerah

pada khususnya. Fenomena pengangguran yang terjadi dewasa ini adalah

pengangguran intelektual (terdidik). Setiap tahunnya muncul sarjana-sarjana baru

baik lulusan perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang dapat

meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia di Indonesia, namun akibat

lemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri membuat angka

pengangguran intelektual semakin bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS)

melansir jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang

ditamatkan pada tahun 2015-2016 sebagai berikut

Tabel 1.1 Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan


Tertinggi yang Ditamatkan
Pendidikan Tertinggi 2015 2016
No
yang Ditamatkan Februari Agustus Februari
1 SLTA umum/SMU 1.762.411 2.280.029 1.546.699
2 SLTA kejuruan/SMU 1.174.466 1.569.690 1.348.327
3 Akademi/Diploma 254.312 251.541 249.362
4 Universitas 565.402 653.586 695.304
Total 7.454.767 7.560.822 7.024.172
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2016

1
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pengangguran

terbuka lulusan universitas (Strata I) pada bulan Agustus 2015 adalah sebanyak

653.586 orang dan mengalami peningkatan pada bulan februari 2016 menjadi

695.304 orang (BPS Indonesia, 2016). Kondisi ini membuktikan bahwa

sumbangsih sarjana muda dalam bidang pengangguran cukup besar.

Akibat banyaknya pengangguran lulusan Strata I (SI) baik di berbagai

jurusan mencerminkan bahwa dengan mendapatkan gelar lulusan Strata I (SI)

tidak menjamin seseorang akan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, sehingga

berwirausaha menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran.

Mahasiswa dewasa ini perlu diarahkan serta didukung tidak hanya

berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) saja, namun juga dapat

menciptakan lapangan pekerjaan (job creactor) bagi orang lain (Oktarilis, 2012).

Rata- rata lulusan perguruan tinggi setelah lulus lebih memilih mencari pekerjaan

dari pada membuat lapangan kerja sendiri. Sebagian besar cenderung ingin

bekerja di perusahaan lain atau menjadi seorang pegawai di kantor dinas.

Kurangnya ketertarikan mahasiswa terhadap bidang kewirausahaan dan

menganggap berwirausaha lebih berat dibandingkan bekerja sebagai pegawai pada

perusahaan yang sudah ada (Amsal, 2014). Hal ini yang mengakibatkan

rendahnya wirausaha muda yang muncul sehingga perlu ditumbuhkan minat

untuk menjadi wirausaha pada seorang mahasiswa.

Menurut Pratama (2013), jumlah wirausaha muda di Indonesia hanya 1,9

persen dari 250 juta penduduk. Data tersebut masih belum mencapai batas

minimal yang diperlukan suatu negara agar bisa menjadi negara maju. Apabila

2
dibandingkan dengan negara maju seperti Singapura jumlah 1,9% tersebut

tergolong angka yang sangat kecil, jumlah wirausaha di Singapura mampu

mencapai angka 7% dari jumlah penduduknya (Pratama, 2013). Menurut Mahesa

(2012) mutu wirausaha di Indonesia belum bisa dikatakan hebat untuk menopang

perekonomian, sehingga persoalan wirausaha ini menjadi persoalan yang

mendesak bagi suksesnya pembangunan perekonomian di Indonesia.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara

terletak pada peranan universitas melalui pendidikan kewirausahaan (Suharti dan

Sirine, 2011). Pendidikan yang ditawarkan pihak universitas pada umumnya dapat

mempengaruhi mahasiswanya ketika memilih pekerjaan, maka dosen pengempu

dan pihak universitas dapat dilihat sebagai sumber potensial untuk calon-calon

wirausahawan masa depan (Turker dan Selcuk, 2008). Pihak perguruan tinggi

bertanggung jawab dalam mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi

sehingga mereka berani untuk berwirausaha. Perguruan tinggi sebagai penyedia

fasilitas kewirausahaan tidak akan mencapai tujuannya dalam menghasilkan

lulusan yang berwirausaha apabila tidak disertai dengan minat berwirausaha yang

timbul dalam diri mahasiswa.

Minat wirausaha (entrepreneurial intention) dapat diartikan sebagai

langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat

jangka panjang (Lee dan Wong, 2004). Minat berwirausaha dapat dilihat dari

kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kesuksesannya, berani

mengambil resiko dari setiap keputusan yang diambil, bersedia menempuh jalur

3
dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, dan kesediaan belajar dari setiap

pengalaman yang telah dilalui.

Tumbuhnya minat wirausaha mahasiswa dapat dipengaruhi oleh motivasi

(Octavionica, 2016) . Menurut Moekijat (2005), terdapat dua sumber motivasi

yakni :

1) Motivasi internal merupakan setiap hal yang berkaitan dengan motivasi

dari dalam, misalkan tujuan seseorang melakukan sesuatu atas kemauan

individu, mempertimbangkan kekuatan yang ada pada individu baik

kebutuhan maupun keinginan.

2) Motivasi eksternal adalah suatu motivasi yang bersumber dari luar,

misalkan: situasi dan lingkungan kerja, kebijakan, dan permasalahan

dalam pekerjaan seperti: penghargaan, promosi, dan tanggung jawab.

Mahasiswa memiliki berbagai hal yang dapat memotivasi untuk memilih

karir untuk berwirausaha. Faktor-faktor yang dapat memotivasi seseorang secara

internal yaitu ekspektasi pendapatan (Adhitama, 2014), toleransi atas risiko

(Pratiwi, 2016). Sedangkan faktor –faktor yang dapat memotivasi seseorang

secara eksternal yaitu lingkungan keluarga (Hadiyati, 2011), kesiapan

instrumentasi (Putri, 2013), dan pendidikan kewirausahaan (Adhitama, 2014).

Ekspektasi pendapatan merupakan harapan untuk memperoleh penghasilan lebih

tinggi sehingga dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi maka akan

semakin meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa (Adhitama, 2014).

Menjadi seorang wirausaha mengharapkan pendapatan yang tinggi daripada

menjadi karyawan biasa. Dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi

4
daripada menjadi karyawan perusahaan, menjadi motivasi seseorang untuk

menggeluti dunia wirausaha. Berdasarkan hasil observasi awal, masih banyak

mahasiswa akuntansi yang mengangap bahwa pendapatan dari berwirausaha

masih terbilang rendah dan tidak menentu, padahal tinggi rendahnya pendapatan

tergantung dari seberapa keras usaha yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan pendapatan yang tinggi. Penelitian yang dilakukan Setiawan (2016),

ekspektasi pendapatan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha.

Toleransi akan risiko adalah seberapa besar kreativitas serta kemampuan

seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu risiko yang diambil untuk

mendapatkan penghasilan yang diharapkan (Pratiwi, 2013). Keberanian

mengambil risiko dapat menjadi motivasi seseorang terhadap minat berwirausaha.

Apabila seemakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar

pula keyakinannya terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari keputusannya

dan semakin besar keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain

beresiko. Segal et al, (2005:53) membuktikan bahwa variabel toleransi akan

risiko, dirasakan secara signifikan mempengaruhi keinginan untuk berwirausaha.

Hasil penelitian juga indikasi kuat terhadap keinginan menjadi seorang

pengusaha.

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling pertama seseorang

dalam kehidupannya. Peran keluarga sangatlah penting dalam menumbuhkan

minat berwirausaha pada mahasiswa. Orang tua memiliki peran penting dalam

memberikan motivasi kepada anaknya dalam menentukan masa depannya seperti

5
dalam hal memilih pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha, tidak dapat lepas dari

dukungan orang tua dan seluruh keluarga. Apabila keluarga memberikan

pengaruh positif dan memberi dukungan terhadap minat berwirausaha, maka

seseorang akan memiliki minat untuk berwirausaha, namun sebaliknya apabila

keluarga tidak memberikan dukungan terhadap minat berwirausaha, maka kecil

kemungkinan minat seseorang tersebut untuk berwirausaha atau bahkan tidak ada

minat untuk berwirausaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Hermina, dkk. (2011), variabel ligkungan

keluarga dapat membentuk niat berwirausaha. Berdasarkan observasi awal

peneliti, banyak mahasiswa akuntansi yang masih kurang berminat untuk

berwirausaha dan memilih untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)

karena dukungan dari orang tua. Secara langsung dan tidak langsung, sikap dan

aktivitas sesama keluarga dapat saling mempengaruhi. Misalnya orang tua

berwirausaha, maka dapat menimbulkan minat seseorang untuk berwirausaha.

Selain itu wirausahawan harus dapat menentukan jumlah modal yang

diperlukan guna memulai sebuah usaha, seorang wirausahawan pertama-tama

harus menentukan jumlah minimum dari masing-masing sumber daya yang

diperlukan. Sebagian sumber daya dibutuhkan dalam tingkat kuantitas dan

kualitas yang lebih tinggi dari dibandingkan dengan sebagian lainnya (Susanto,

2009:11). Ketersediaan informasi usaha juga merupakan faktor penting yang

mendorong keinginan seseorang untuk membuka usaha baru dan faktor kritikal

bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usaha (Indarti, 2008). Campur tangan

orang lain dapat menentukan seberapa besar keberhasilan atau kegagalan

6
seseorang dalam dunia bisnis. Relasi bisnis memiliki prinsip berbanding lurus,

artinya semakin banyak jumlah relasi bisnis, semakin cepat seseorang mencapai

sukses dalam berusaha, begitu juga sebaliknya (Sudjatmoko, 2009:25).

Ketersediaan modal, ketersediaan informasi, dan ketersediaan relasi bisnis disebut

kesiapan instrumentasi seorang wirausahawan (Indarti, 2008). Kesiapan

instrumentasi tersebut mempengaruhi minat berwirausaha seseorang. Apabila

seluruh instrumentasi telah terpenuhi, maka semakin menumbuhkan kepercayaan

diri seseorang untuk berwirausaha. Penelitian Agustina dan Sulatro (2011)

membuktikan bahwa kesiapan instrumentasi berpengaruh terhadap minat

berwirausaha

Instansi pendidikan terutama perguruan tinggi dewasa ini telah

mendukung para mahasiswanya untuk memicu kesadaran akan pentingnya

kewirausahaan, salah satunya Universitas Udayana sendiri banyak program-

program kewirausahaan yang sudah dicanangkan di mulai dari pengenalan

kewirausahaan, seminar-seminar kewirausahaan, mendatangkan tokoh-tokoh yang

telah meraih kesuksesan dengan berwirausaha, hingga memasukkan mata kuliah

kewirausahaan di dalam kurikulum pendidikan. Dengan adanya mata kuliah

tersebut dapat menjadi bukti bahwa pendidikan kewirausahaan sekarang ini

dianggap penting untuk diberikan kepada semua mahasiswa khususnya

mahasiswa jurusan akuntansi.

Setelah berbagai usaha yang telah dilakukan agar kewirausahaan semakin

dikenal oleh mahasiswa, dan begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari

kegiatan berwirausaha, maka berangkat dari hal tersebut peneliti ingin melakukan

7
penelitian untuk mengetahui berapa besar minat mahasiswa akuntansi yang

berkeinginan menjadi wirausaha dan peneliti merasa penting untuk melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang menjadi motivasi mahasiswa baik secara

internal maupun eksternal terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk

berwirausaha.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian ini berjudul

“Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Minat

Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah ini adalah

sebagai berikut:

1) Apakah motivasi internal yang terdiri dari ekspektasi pendapatan, dan

toleransi atas risiko berpengaruh terhadap minat berwirausaha

mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana?

2) Apakah motivasi eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga,

kesiapan instrumentasi, dan pendidikan kewirausahaan berpengaruh

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?

8
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh ekspektasi pendapatan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh toleransi atas risiko terhadap

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh lingkungan keluarga terhadap

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kesiapan instrumentasi

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pendidikan kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

9
1) Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

dan acuan serta memperluas pengetahuan dan wawasan di dalam bidang

lingkungan akademis. Selain itu melalui penelitian ini, peneleti mencoba

memberikan bukti empiris pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal

terhadap minat berwirausaha berdasarkan teori motivasi serta dapat dijadikan

acuan dalam penelitian selanjutnya.

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Udayana dalam mengambil keputusan menjadi seorang wirausaha, serta bagi

pihak institusi pendidikan dapat menjadikan masukan untuk mengembangkan

kurikulum atau mata kuliah yang lebih baik terutama berhubungan

kewirausahaan di masa mendatang.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun menjadi lima (5) bab yang mana antara bab satu

dengan bab lainnya memiliki keterkaitan. Gambaran dari masing-maisng bab

adalah sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan

Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas

dalam skripsi ini meliputi latar belakang, tujuan penelitian dan

kegunaan penelitian.

10
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan objek

penelitian yang meliputi teori Motivasi, minat berwirausaha,

ekspektasi pendapatan, toleransi atas risiko, lingkungan keluarga,

kesiapan instrumentasi, pendidikan kewirausahaan.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional

variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik

pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini membahas gambaran umum wirausaha dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan

uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya

diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

11
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep


2.1.1 Teori Motivasi

Definisi teori motivasi adalah kecenderungan untuk bertindak dengan

suatu cara tertentu tergantung pada kekuatan atau pengharapan bahwa tindakan

tersebut akan diikuti oleh suatu hal tertentu bagi setiap individu (Robbins dalam

Talamaosandi, 2016). Motivasi akan mempengaruhi sikap seseorang. Sikap

seseorang terbentuk dari tiga komponen yaitu cognitive component, emotional

component dan behavior component (Robbins dalam Talamaosandi 2016).

1) Cognitive component, merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh

seseorang yang dapat mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang

akan dijalani.

2) Emotional Component, merupakan perasaan yang bersifat emosi yang dimiliki

seseorang untuk menyukai sesuatu. Apabila seseorang menyukai sesuatu maka

akan cenderung untuk berusaha memilikinya.

3) Behavior component, adalah kegiatan untuk bertindak secara lebih khusus

dalam merespon kejadian dan informasi dari luar, sehingga seseorang akan

termotivasi untuk menjalankan tingkat usaha yang tinggi apabila meyakini

bahwa upaya tersebut akan menghantarkannya ke suatu kinerja yang lebih

baik.

12
Menurut Moekijat (2005), terdapat dua sumber motivasi yakni :

1) Motivasi internal merupakan setiap hal yang berkaitan dengan motivasi dari

dalam, misalkan tujuan seseorang melakukan sesuatu atas kemauan individu,

mempertimbangkan kekuatan yang ada pada individu baik kebutuhan

maupun keinginan.

2) Motivasi eksternal adalah suatu motivasi yang bersumber dari luar, misalkan:

situasi dan lingkungan kerja, kebijakan, dan permasalahan dalam pekerjaan

seperti: penghargaan, promosi, dan tanggung jawab.

Menurut Hasibuan (2005), teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua

teori besar yakni :

1) Teori Proses (Process Theory)

Teori ini menjelaskan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara

dan menghentikan perilaku individu, supaya setiap individu mampu melakukan

pekerjaannya dengan baik seperti apa yang dikehendaki pepimpinnya. Apabila

kita perhatikan lebih lanjut teori ini memaparkan tentang suatu proses

bagaimana seseorang mampu melakukan suatu pekerjaan guna mencapai apa

yang sudah menjadi tujuannya nanti.

Proses dalam motivasi yang terkait dengan usaha dalam memaparkan

atau menerjemahkan motivasi menuju arah perilaku tertentu sesuai dengan yang

diharapkan. Terdapat tiga teori dalam kaitanya dengan teori Motivasi Proses,

yakni:

a) Teori Harapan

b) Teori Penguatan

13
c) Teori Keadlilan

2) Teori Kepuasan (Content Theory)

Teori ini memaparkan tentang kebutuhan yang mampu meningkatkan dan

mendorong semangat dan keinginan seseorang dalam bekerja. Hal yang dapat

motivasi dan semangat kerja seseorang adalah kewajiban dan tuntutan pemenuhan

kebutuhan kepuasan materil maupun non materil. Adapun yang termasuk teori

motivasi kepuasan, yakni :

a) Maslow’s Need Hierarchy Theory

Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari

kebutuhan yang rendah sampai kebutuhan yang berprioritas tinggi yang

diklasifikasikan dalam lima tingkatan yakni :

(a) Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang

paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup

seperti makan, minum, perumahan, oksigen, tidur dan

sebagainya.

(b) Kebutuhan akan rasa aman dan proteksi dari gangguan fisik dan

emosi.

(c) Kebutuhan sosial antara lain: kasih sayang, rasa memiliki dan

dimiliki, penerimaan,dan pesahabatan.

(d) Kebutuhan penghargaan yang meliputi kebutuhan keinginan

untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas

kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja

seseorang

14
(e) Kebutuhan aktualisasi diri berkaitan dengan proses

pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang

meliputi: pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan

pemenuhan kebutuhan seseorang.

b) Herzberg’s Two Factors Motivasion Theory

Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah

peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan

peluang untuk mengembangkan kemampuan.

c) Alderfer’s Existence, Relatededness and Growth (ERG) Theory

Teori ini dibagi menjadi tiga kelompok kebutuhan utama, yakni:

(a) Kebutuhan dan keberadaan (Existency Needs)

(b) Kebutuhan akan Afiliasi (Reletedness Needs)

(c) Kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri

d) Mc. Clelland’s Achievment Motivation Theory

Teori ini disebut juga dengan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh

david Mc. Clelland. Teori ini dibagi menjadi tiga jenis kebutuhan manusia yang

dapat memotivasi keinginan seseorang untuk bekerja, yakni:

(a) Kebutuhan akan prestasi ( Need of Achievement)

(b) Kebutuhan akan afiliasi ( Need of Affiliation)

(c) Kebutuhan akan kekuasaan ( Need of power)

e) Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini menjelaskan hal-hal yang dibutuhkan setiap orang pada tempat dan

suasana di lingkungan seseorang bekerja seperti: upah yang layak, kesempatan

15
untuk maju, pengakuan sebagai individu, keamanan kerja, tempat kerja yang baik,

penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar, dan pengakuan atas prestasi.

Pada teori motivasi kepuasan, dapat disimpulkan bahwa alasan seseorang

memiliki semangat dalam melakukan tanggung jawab atau pekerjaan adalah untuk

memenuhi kebutuhan hidup baik secara material maupun non material. Terdapat

berbagi macam alasan mahasiswa untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan dan

alasan tersebut yang mendorong mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya

tersebut. Apabila dorongan tersebut kuat maka motivasi yang dimiliki akan tinggi

begitupun sebaliknya, apabila dorongan tersebut lemah maka motivasi yang

dimiliki akan lemah. Oleh karena itu peran pemilihan karir mahasiswa ditentukan

oleh motivasi terhadap karir yang akan didapatkan saat menekuni karir tersebut.

Karir yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan dan dapat

memberikan daya tarik secara khusus kepada kebutuhan individu, serta

mempunyai daya tarik tersendiri bagi individu.

2.1.2 Minat Berwirausaha

Minat sebagai kecenderungan yang aktivitas, seseorang yang berminat

terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa

senang (Djamarah, 2008). Menurut Kasmir (2011), wirausaha adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan nilai tambah

melalui ide-ide kreatif yang dimilikinya dan menyatukan sumber daya yang

dimilikinya serta dapat mewujudkanya (Winarno, 2011). Minat berwirausaha

16
adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu

usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan

mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut (Subandono, 2007: 18).

Tedjasutisna (2004: 23) menjelaskan beberapa hal yang dapat membuat

seseorang berkeinginan untuk berwirausaha adalah adanya sifat penasaran,

keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan, dan faktor pengalaman

mahasiswa itu sendiri. Minat berwirausaha tidak dimiliki begitu saja, melainkan

dapat dipupuk dan dikembangkan (Octavionica, 2016). Minat dapat dibentuk

melalui pengalaman langsung atau pengalaman yang mengesankan yang

menyediakan kesempatan bagi individu untuk mempraktekkan, memperoleh

umpan balik dan mengembangkan keterampilan yang mengarah pada efikasi

personal dan pengharapan atas hasil yang memuaskan (Lent et al, 2009).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan minat wirausaha adalah

keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras

dengan adanya pemusatan perhatian untuk berusaha memenuhi kebutuhan

hidupnya tanpa merasa takut akan risiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar

dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya.

Minat berwirausaha muncul karena adanya pengetahuan dan informasi mengenai

kewirausahaan, yang kemudian dilanjutkan untuk berpartisipasi secara langsung

dalam rangka mencari pengalaman, serta mempunyai perasaan senang dan

mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan risiko, untuk

menjalankan bisnis atau usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang

17
bisnis yang ada. Faktor yang mendorong minat berwirausaha menurut Bygrave

(Buchari, 2011: 11):

1) Faktor Personal, menyangkut aspek kepribadian diantaranya:

a) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan seseorang

b) Adanya pemutusan hubungan kerja, tidak ada pekerjaa lain

c) Dorongan karena faktor usia

d) Keberanian menaggung resiko

e) Komitmen atau minat tinggi pada bisnis

2) Faktor Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan fisik seperti:

a) Adanya persaingan dalam dunia kehidupan

b) Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan seperti modal,

tabungan, warisan, bangunan, dan lokasi strategis

c) Mengikuti latihan kursus bisnis atau incubator bisnis

d) Kebijaksanaan pemerintah, adanya kemudahan lokasi berusaha,

fasilitas kredit, dan bimbingan usaha.

3) Faktor Sosiological, menyangkut hubungan dengan keluarga dan sebagainya

seperti:

a) Adanya hubungan-hubungan atau relasi bagi orang lain

b) Adanya tim yang dapat diajak kerja sama dalam berusaha

c) Adanya dorongan dari orangtua untuk membuka usaha

d) Adanya bantuan famili dalam berbagai kemudahan

e) Adanya pengalaman bisnis sebelumnya

18
Minat berwirausaha dapat muncul di dalam diri seseorang karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Zimmerer dan Scarborough (1998:76)

beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berwirausaha

adalah motivasi dalam diri masing-masing individu serta motivasi dari orang lain,

pengalaman seseorang, serta faktor pendidikan. Seseorang yang merasa tertarik

atau berminat pada suatu hal, akan cenderung untuk mempelajari, memahami, dan

berkecimpung dalam usaha itu. Jadi seseorang yang memiliki minat dalam dunia

wirausaha, akan merasa tertarik melakukan berbagai tindakan yang berhubungan

dengan wirausaha.

2.1.3 Ekspektasi Pendapatan

Menurut Adhitama (2014), ekspektasi pendapatan merupakan harapan

seseorang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, sehingga dengan

ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi maka akan semakin meningkatkan minat

berswirausaha mahasiswa. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat

ekonomi yang timbul dari suatu aktivitas normal entitas dalam suatu periode jika

arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi penanaman modal (PSAK No. 23, 2009:3). Sedangkan menurut Adji

(2004), pendapatan atau income adalah uang yang diterima oleh seseorang dari

perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, dan laba termasuk beragam

tunjangan, seperti tunjangan kesehatan, atau pensiun.

Menurut Zimmerer dan Wilson (2008), dengan berwirausaha seseorang

dapat memperoleh keuntungan yang besar. Berwirausaha dapat memperoleh

19
penghasilan yang tinggi dan tidak terbatas sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Besar kecilnya pendapatan dari berwirausaha, dapat diukur dari kerja keras serta

usaha yang dilakukan. Keinginan seseorang untuk mendapatkan pendapatan yang

tinggi yang membuat timbulnya minat seseorang untuk berwirausaha. Menurut

Serian (2009:27), orang–orang yang bekerja bagi dirinya sendiri memiliki peluang

yang lebih besar untuk menjadi sukses daripada orang-orang yang bekerja untuk

orang lain.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ekspektasi pendapatan

adalah harapan atau keinginan seseorang akan penghasilan yang tinggi.

Ekspektasi atau harapan atas penghasilan yang lebih baik merupakan salah satu

faktor penentu keinginan seseorang untuk berwirausaha. Jika seseorang berharap

untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dengan berwirausaha, maka

seseorang tersebut akan semakin terdorong untuk menjadi wirausaha. Dengan

berwirausaha seseorang mendapatkan penghasilan dari posisinya sebagai seorang

manager atau pemilik usaha. Dalam penelitian ini, yang menjadi indikator dalam

ekspektasi pendapatan meliputi pendapatan yang tinggi dan pendapatan yang tidak

terbatas.

2.1.4 Toleransi atas Risiko

Praag dan Carmer (2002) secara eksplisit mempertimbangkan peran risiko

dalam pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.

Seorang entrepreneur dapat dikatakan risk averse (menghindari risiko) dimana

mereka mengambil peluang tanpa risiko, dan seorang entrepreneur dikatakan risk

20
lover (menyukai risiko) dimana mereka mengambil peluang dengan risiko

(Oktarilis 2012). Setiap individu memiliki tingkat toleransi akan risiko yang

berbeda-beda, ada yang senang dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang

diinginkan, dan ada yang takut akan risiko. Menurut Douglas dan Shepheard

(1999), toleransi atas risiko mempengaruhi minta seseorang untuk menjadi

seorang entrepreneur yaitu “ semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu

risiko, maka semakin besar kesempatan orang tersebut untuk menjadi

entrepreneur”. Persepsi terhadap risiko berbeda-beda tergantung pada

kepercayaan seseorang, beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang

terhadap risiko antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman praktis di

lapangan, karakteristik individu, kejelasan informasi, dan pengaruh lingkungan

sekitar (Akintoye dan Macleod, 1996).

Menurut Suryana (2003) seorang entrepreneur harus mampu mengambil

risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak

terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat

akan mendorong seorang entrepreneur utuk terus berjuang mencari peluang

sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus jelas dan merupakan umpan balik

bagi kelancaran kegiatannya. Kemampuan dan kemauan untuk mengambil risiko

merupakan salah satu nilai utama dalam berwirausaha, entrepreneur yang tidak

mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Wirasasmita

(2003) seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang

selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.

21
2.1.5 Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari

ayah, ibu, dan anaknya. Menurut Hisrich et al, (2005: 64), terdapat empat faktor

yang mempengaruhi karakteristik wirausaha yaitu lingkungan keluarga,

pendidikan, kepribadian, dan latar belakang pekerjaan. Hal ini dimaknai bahwa

lingkungan keluarga semasa kecil dapat mempengaruhi terbentuknya wirausaha.

Menurut Soemanto (2008), orang tua atau keluarga merupakan peletak dasar bagi

persiapan anak-anak agar dimasa yang akan datang dapat menjadi pekerja yang

efektif.

Lingkungan keluarga adalah media pertama dan utama yang berpengaruh

terhadap perilaku dalam perkembangan anak (Semiawan, 2010). Lingkungan

keluarga terutama orang tua memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak. Orang tua juga memiliki peran aktif sebagai pengarah bagi

masa depan anaknya, hal ini berarti secara tidak langsung orang tua dapat

mempengaruhi anaknya dalam berbagai hal seperti dalam meilih pekerjaan

termasuk dalam hal menjadi wirausaha.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga

adalah kelompok terkecil dalam masyarakat dan merupakan lingkungan pertama

yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak. Di lingkungan

keluarga anak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dorongan, bimbingan dan

keteladanan oleh orang tua untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya

demi perkembangan dimasa mendatang. Lingkungan keluarga mempunyai

pengaruh sangat besar terhadap perkembangan dan pemilihan karir atau pekerjaan

22
seorang anak dan pengaruh orang tua dapat melalui model orang tua dan interaksi

dalam keluarga.

2.1.6 Kesiapan Instrumentasi

Kesiapan instrumentasi adalah tiga faktor lingkungan yang dipercaya

mempengaruhi wirausaha, yaitu akses kepada modal, informasi, dan kualitas

jaringan sosial yang dimiliki (Indarti 2008:18).

1) Akses kepada modal

Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai

suatu usaha. Menurut Indarti et al. (2008), kesulitan dalam mendapatkan akses

modal, skema kredit dan kendala sisitem keuangan dipandang sebagai hambatan

utama dalam kesuksesan usaha menurut calon-calon wirausaha di negara-negara

berkembang. Kristiansen (2004) menyatakan bahwa akses kepada modal

merupakan penentu kesuksesan suatu usaha.

2) Ketersediaan Informasi

Ketersediaan informasi usaha merupakan faktor penting yang mendorong

keinginan seseorang untuk membuka suatu usaha baru. Menurut Swierczek dan

Ha (2003), ketersediaan informasi merupakan faktor kritikal bagi pertumbuhan

dan keberlangsungan usaha. Penelitian yang dilakukan Singh dan Krishna (1994)

membuktikan bahwa keinginan yang kuat untuk memperoleh informasi adalah

salah satu karakter utama seorang wirausahawan. Ketersediaan informasi baru

akan tergantung pada karakteristik seseorang seperti tingkat pendidikan, dan

23
kualitas infrastruktur, meliputi cakupan media dan sistem telekomunikasi (Indarti,

2008).

3) Jaringan sosial

Campur tangan orang lain dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan

seseorang dalam dunia bisnis. Relasi bisnis prinsip berbanding lurus, artinya

semakin banyak jumlah relasi bisnis, maka semakin cepat seseorang mencapai

sukses dalam berwirausaha, begitu juga sebaliknya (Sudjatmoko, 2009:25).

Menurut Mozzarol (dalam Indarti, 2008), jaringan sosial mempengaruhi intensi

kewirausahaan. Bagi wirausaha, jaringan merupakan alat untuk mengrangi risiko

dan biaya transaksi serta memperbaiki akses terhadap ide-ide bisnis, informasi dan

modal. Hal senada juga diungkapkan oleh Kristiansen (2004) yang menjelaskan

bahwa jaringan sosial terdiri dari hubungan formal dan informal antara pelaku

utama dan pendukung dalam satu lingkaran terkait dan menggambarkan jalur bagi

wirausaha untuk mendapatkan akses kepada sumber daya yang diperlukan dalam

pendirian, perkembangan, dan kesuksesan usaha.

F. 1.7 Pendidikan Kewirausahaan

Menurut Mudyaharjo (2012: 11), pendidikan merupakan usaha sadar yang

dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar

sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat

memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang

akan datang. Pendidikan yang dimiliki seseorang memiliki pengaruh terhadap

24
pengetahuan dan keahlian seseorang. Menurut Notoatmojo (2003), pendidikan

adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik

individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Menurut Sugihartono, dkk. (2007: 3), pendidikan adalah suatu usaha yang

dilakukan secara sadar untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara

individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan sehingga mempunyai kemampuan untuk bertanggung

jawab terhadap segala perbuatannya. Menurut Retno dan Trisnadi (2012),

pendidikan kewirausahaan adalah proses pembelajaran untuk mengubah sikap dan

pola pikir mahasiswa terhadap pemilihan karir berwirausaha. Mahasiswa yang

telah menempuh mata kuliah kewirausahaan akan memiliki nilai-nilai hakiki dan

karakteristik kewirausahaan sehingga akan meningkatkan minat serta kecintaan

mereka terhadap dunia kewirausahaan. Menurut Buchari (2011:06), pendidikan

dan pelatihan kewirausahaan bertumbuh pesat di Eropa dan Amerika Serikat baik

ditingkat kursus-kursus ataupun di universitas. Mata kuliah kewirausahaan

diberikan dalam bentuk kuliah umum, ataupun dalam bentuk konsentrasi program

studi. Beberapa mata kuliah yang diberikan memiliki beberapa tujuan sebagai

berikut:

a) Mengerti apa peran perusahaan dalam sistem perekonomian.


b) Keuntungan dan kelemahan berbagai bentuk perusahaan.
c) Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan.
d) Mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk.
e) Mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan kreativitas
serta membentuk organisasi kerjasama.

25
f) Mampu mengidentifikasi dan mencari sumber-sumber.
g) Mengerti dasar-dasar marketing, financial, organisasi, produksi.
h) Mampu memimpin bisnis dan menghadapi tantangan masa depan.
Zimmerer dan Wilson (2008: 20), menyatakan bahwa salah satu faktor

pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan

universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan baik dalam

kegiatan perkuliahan maupun kegiatan seminar dan praktik kewirausahaan. Pihak

universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan

wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani

memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan adalah bimbingan yang diberikan

seseorang guna mengubah sikap dan pola pikir seseorang agar berminat untuk

menjadi wirausaha. Selain pendidikan kewirausahaan, diperlukan pelatihan

kewirausahaan seperti seminar wirausaha dan praktik berwirausaha karena dengan

seminar tersebut yang mengundang pengusaha-pengusaha sukses akan

memberikan motivasi tersendiri bagi seseorang untuk berwirausaha sedangkan

praktek berwirausaha akan memberikan pengalaman dan bisa menjadi pendorong

minat berwirausaha. Tingginya minat berwirausaha akan semakin melahirkan

entrepreneur muda yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang.

26
2.2 Hipotesis Penelitian
2.2.1 Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non reguler
Hal yang dapat memotivasi seseorang untuk berwirausaha adalah

pendapatan yang tinggi. Ekspektasi pendapatan merupakan hal yang penting

dalam memilih karir sebagai wirausaha. Seseorang memilih suatu pekerjaan pasti

tidak lepas dari pertimbangan gaji atau pendapatan yang akan diperolehnya guna

memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder,

maupun kebutuhan tersier. Ekspektasi pendapatan merupakan harapan seseorang

akan pendapatan dari suatu pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha tentunya

menginginkan pendapatan yang lebih besar daripada menjadi pekerja. Mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler yang memiliki minat berwirausaha mengharapkan

pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja di kantor atau menjadi pegawai,

semakin tinggi harapan seseorang akan pendapatan yang dihasilkan dari

berwirausaha maka akan semakin tinggi pula minat seseorang untuk

berwirausaha.

Hasil penelitian setiawan (2016), ekspektasi pendapatan mempunyai

pengaruh positif signifikansi terhadap minat berwirausah. Ekspektasi pendapata

yang semakin tinggi, maka minat seseorang untuk berwirausaha semakin besar.

Penelitian Suhartini (2011) menunjukkan bahwa variabel ekspektasi pendapatan

berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Ekspektasi pendapatan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha


mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

27
2.2.2 Pengaruh Toleransi Atas Risiko terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler
Tingkat toleransi atas risiko perlu diperhataikan dalam pengambilan

keputusan pelaku bisnis atau seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat

dikatakan risk averse (menghindari risiko) dimana mereka hanya mau mengambil

peluang tanpa resiko, dan seorang entrepreneur dikatakan risk lover (menyukai

risiko) dimana mereka mengambil peluang dengan tingkat risiko yang tinggi

(Oktarilis, 2012). Menurut Suryana (2003:14) seorang entrepreneur harus mampu

mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi

dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen

yang kuat, akan memotivasi seorang entrepreneur untuk terus berjuang mencari

peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas, dan

merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Kemauan dan kemampuan

untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam berwirausaha.

Seseorang yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau

berinisiatif. Sedangkan Wirasasmita (2003:21) berpendapat seorang wirausaha

yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan

memenangkan dengan cara yang baik. Widhari dan Suarta (2012:54)

membuktikan bahwa toleransi akan risiko dirasakan secara signifikan

mempengaruhi keinginan untuk berwirausaha, demikian pula pada hasil penelitian

Tama (2010:106) dan Segal et al, (2005:53) didalam penelitiannya juga

menunjukkan bahwa variabel toleransi akan risiko berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keinginan mahasiswa berwirausaha. Hal ini dikarenakan

motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha dipengaruhi oleh

28
karakteristik individu dimana harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi,

berani mengambil resiko dan suka tantangan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2 : Toleransi akan resiko berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha


mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

2.2.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler
Lingkungan keluarga adalah media pertama dan utama yang berpengaruh

terhadap perilaku dalam perkembangan anak (Semiawan, 2010). Lingkungan

keluarga terutama orang tua memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak. Orang tua juga memiliki peran aktif sebagai pengarah bagi

masa depan anaknya, hal ini berarti secara tidak langsung orang tua dapat

mempengaruhi anaknya dalam berbagai hal seperti dalam memilih pekerjaan.

Menurut Hermina, dkk. (2011), variabel ligkungan keluarga dapat

membentuk niat berwirausaha. Dengan dukungan orang tua serta lingkungan

sekitar banyak yang berwirausaha akan memotivasi seseorang untuk menjadi

wirausaha. Mahasiswa jurusan akuntansi yang didukung oleh lingkungan keluarga

untuk berwirausaha maka akan semakin meningkatkan minat mahasiswa tersebut

untuk menekuni dunia kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Widiyaningsih

(2015) menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel lingkungan

keluarga dengan minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian Dewi dan Haryanto

(2015) menemukan bahwa faktor lingkungan keluarga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan penjelasan diatas

dapat dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

29
H3 : Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha
mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

2.2.4 Pengaruh Kesiapan Instrumentasi terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler
Ketersediaan modal adalah hal yang sangat penting. Demikian pula

ketersediaan sumber daya lainnya, termasuk sumber daya manusia (SDM) dengan

pengalaman serta keterampilan yang sesuai, sumber daya informasi seperti

sumber data, serta sumber daya infrastruktur seperti lokasi yang tepat. Perhatian

media juga penting, khususnya sebagai sarana untuk menerbitkan cerita tentang

kesuksesan yang diraih (Susanto, 2009:11). Kesiapan instrumentasi ialah tiga

faktor lingkungan yang dipercaya mempengaruhi wirausaha yaitu akses kepada

modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki (Indarti, 2008:18).

Penelitian Duh (2003) menunjukkan hasil bahwa kesiapan instrumentasi memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Hasil

penelitian Agustina (2011:71) membuktikan bahwa kesiapan instrumentasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk

berwirausaha, karena kesiapan instrumen yang baik terlihat pada ketersediaan

modal, jaringan sosial, dan akses pada informasi yang memotivasi mahasiswa

serta mendukung semangat kewirausahaan.

Hasil penelitian Kristiansen et al, (2003) menunjukkan bahwa akses

kepada modal menjadi salah satu penentu kesuksesan suatu usaha. Penelitian

Nurul dan Rokhima (2008) menunjukkan hasil bahwa akses terhadap modal

berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

30
H4 : Kesiapan Instrumentasi berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha
mahasiswa jurusan akuntansi non reguler

2.2.5 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler
Pendidikan dan pengetahuan yang di dapat selama kuliah merupakan

modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat

selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek (Adi 2002).

Pengetahuan memiliki peranan penting di dalam memotivasi atau menumbuhkan

keinginan mahasiswa untuk berwirausaha. Mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler selama menempuh perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana diberikan mata kuliah kewirausahaan yang dapat memotivasi

mahasiswa jurusan akuntansi non reguler untuk semakin meningkatkan minat

untuk berwirausaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011) menyimpulkan bahwa

pendidikan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hasil Penelitian Turker dan

Selcuk (2008) variabel pendidikan kewirausahaan mempengaruhi minat seseorang

untuk berwirausaha. Sedangkan hasil penelitian Muzzakka (2014) pendidikan

kewirausahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha

mahasiswa. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikembangkan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H5: Pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha


mahasiswa jurusan akuntansi non reguler

31
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif dengan tipe kausalitas. Menurut Sugiyono, (2014:16) penelitian yang

berbentuk asosiatif dengan tipe kausalitas adalah penelitian yang menjelaskan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga,

toleransi atas resiko, kesiapan instrumentasi, dan pendidikan kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Ekspektasi +
Motivasi Internal Pendapatan (X1)

Toleransi Atas +
Risiko (X2)

+ Minat Berwirausaha
Lingkungan
Mahasiswa Jurusan
Keluarga (X3)
Akuntansi (Y)

Kesiapan +
Motivasi Eksternal
Instrumentasi (X4)

Pendidikan
Kewirausahaan (X5) +

32
3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Jalan PB Sudirman Denpasar.

3.3 Objek Penelitian

Objek dari penelitian adalah minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel independen adalah variabel bebas, merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi perubahan variabel dependen (Sugiyono,

2014: 59). Penelitian ini terdapat lima variabel independen yaitu ekspektasi

pendapatan, toleransi atas risiko, lingkungan keluarga, kesiapan

instrumentasi, pendidikan kewirausahaan.

2) Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 59). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha mahasiswa jurusan

akuntansi non reguler.

33
3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi untuk lebih

memperjelas maksud dari variabel yang diteliti. Definisi operasional variabel-

variabel pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

3.5.1 Ekspektasi Pendapatan (X1)

Ekspektasi Pendapatan merupakan harapan seseorang atas pendapatan

yang diterimanya setelah melakukan suatu pekerjaan guna memenuhi kebutuhan

hidupnya. Seseorang akan tertarik untuk menjadi wirausaha karena ekspektasi

pendapatan yang diperolehnya jika sukses melebihi karyawan. Seseorang dengan

ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja menjadi karyawan

menjadi daya tarik untuk menjadi wirausaha. Variabel ekspektasi pendapatan

diukur dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhitama (2014) yang telah

dimodifikasi dengan indikator sebagai berikut:

1) Harapan pendapatan yang tinggi atau di atas rata-rata

2) Pendapatan tidak terbatas

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

34
3.5.2 Toleransi atas Risiko (X2)

Toleransi atas risiko adalah seberapa besar kreativitas serta kemampuan

seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya satu risiko yang diambil untuk

mendapatkan menghasilkan pendapatan yang diinginkan (Pratiwi, 2013). Seorang

entrepreneur dapat dikatakan risk averse (menghindari risiko) dimana mereka

hanya mau mengambil peluang tanpa risiko, dan seorang entrepreneur dikatakan

risk lover (menyukai risiko) dimana mereka mengambil peluang dengan tingkat

risiko yang tinggi. Menurut Suryana (2003:14) seorang entrepreneur harus mampu

mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi

dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen

yang kuat, akan mendorong seorang wirausaha untuk terus berjuang mencari

peluang sampai memperoleh hasil. Variabel toleransi atas risiko diukur dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muzakka (2014) yang telah dimodifikasi dengan

indikator sebagai berikut:

1) Kolektif

2) Menyukai tantangan

3) Sabar

4) Kontrol diri.

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

35
3.5.3 Lingkungan Keluarga (X3)

Lingkungan keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan

seseorang berlangsung, sehingga keluarga menjadi penentu dalam perkembangan

seseorang. Lingkungan keluarga terutama orang tua memiliki peran penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua juga memiliki peran aktif

sebagai pengarah bagi masa depan anaknya, hal ini berarti secara tidak langsung

orang tua dapat mempengaruhi anaknya dalam berbagai hal seperti dalam meilih

pekerjaan. Variabel lingkungan keluarga diukur dengan penelitian yang dilakukan

oleh Setiawan (2016) yang telah dimodifikasi dengan indikator sebagai berikut:

1) Dukungan orang tua untuk berwirausaha

2) Pekerjaan orang tua

3) Perhatian dari orang tua

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

3.5.4 Kesiapan Instrumentasi (X4)

Ketersediaan modal adalah hal yang sangat penting. Demikian pula

ketersediaan sumber daya lainnya, termasuk sumber daya manusia (SDM) dengan

pengalaman serta keterampilan yang sesuai, sumber daya informasi seperti

sumber data, serta sumber daya infrastruktur seperti lokasi yang tepat. Perhatian

36
media juga penting, khususnya sebagai sarana untuk menerbitkan cerita tentang

kesuksesan yang diraih (Susanto, 2009:11). Kesiapan instrumentasi ialah tiga

faktor lingkungan yang dipercaya mempengaruhi wirausaha yaitu akses mereka

kepada modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki (Indarti,

2008:18). Variabel kesiapan instrumentasi diukur dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wiyanto (2014) yang telah dimodifikasi dengan indikator sebagai

berikut:

1) Ketersediaan modal

2) Informasi

3) Jaringan sosial.

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

3.5.5 Pendidikan Kewirausahaan (X5)

Pendidikan dan pengetahuan yang di dapat selama kuliah merupakan

modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat

selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek (Adi 2002).

Pengetahuan memiliki peranan penting di dalam menumbuhkan keinginan

mahsiswa untuk berwirausaha. Variabel pendidikan kewirausahaan diukur dengan

37
penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2016) yang telah dimodifikasi dengan

indikator sebagai berikut:

1) Pendidikan kewirausahaan yang memadai

2) Mengikuti seminar kewirausahaan

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

3.5.6 Minat Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi Non reguler (Y)

Minat Berwirausaha merupakan pemusatan perhatian pada wirausaha

karena adanya rasa suka dan disertai keinginan mempelajari, mengetahui, dan

membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha. Menurut Mahesa (2012) minat

berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subyek untuk tertarik

menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung

resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Variabel minat

berwirausaha diukur dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2016) yang

telah dimodifikasi dengan indikator sebagai berikut:

1) Berminat menjadi wirausaha karena tidak ketergantungan pada orang

lain.

2) Berminat menjadi wirausaha karena dapat membantu lingkungan sosial.

3) Berminat menjadi wirausaha karena masa depan yang lebih baik.

38
4) Senang jika menjadi seorang wirausaha.

Jawaban tersebut diberi skor yaitu:

1) SS = Sangat Setuju Skor 4

2) S = Setuju Skor 3

3) TS = Tidak Setuju Skor 2

4) STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

3.6 Jenis dan Sumber Data


3.6.1 Jenis Data

1) Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono,

2014). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah daftar nama mahasiswa

jurusan akutansi non regular angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

2) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2014). Data

kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil dari jawaban kuesioner responden

mahasisiwa jurusan akuntansi non regular angkatan 2013 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

3.6.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Sumber Data Primer

39
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung

dari responden kuisioner mahasiswa jurusan akuntansi non reguler Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah informasi data jumlah

mahasiswa jurusan akuntansi non regular Fakultas Ekonomi dan Bisinis

Universitas Udayana angkatan tahun 2013.

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014:115). Populasi dari

penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi non reguler Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana .

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014:116). Penentuan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,

2012) Adapun sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi

non reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan tahun

2013 yang berjumlah 170 orang.

40
3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:199). Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang telah

dimodifikasi dengan skor 1 sampai 4.

2) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permaslahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dengan cara tanya jawab (Sugiyono,

2014:194).

3.8.1 Metode Pengukuran Data

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2014:132). Hasil jawaban dari kuesioner diukur

dengan skala likert yang telah dimodifikasi, yaitu pilihan jawaban responden

diberi nilai dengan skala 4 poin, yakni:

a) Sangat Setuju (SS), diberi skor 4

b) Setuju (S), diberi skor 3

c) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

d) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

41
Menurut Antari dalam Praktiyasa (2016) ada tiga alasan untuk meniadakan

jawaban yang ragu-ragu atau netral dalam skala likert modifikasi:

1) Jawaban netral dapat diartikan belum dapat memutuskan dalam arti setuju

tidak, tidak setuju juga tidak.

2) Jawaban yang tersedia di tengah (jawaban netral) dapat menimbulkan

kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi responden yang ragu-ragu

atas arah kecenderungan menjawab.

3) Maksud dari kategorisasi jawaban tersebut adalah termasuk kecenderungan

jawaban kearah setuju atau tidak setuju, seandainya disediakan kategori

jawaban netral, maka akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga

akan mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring responden.

3.9 Teknik Analisis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, perlu

dilakukan suatu pengujian terhadap faktor kesungguhan responden dalam

menjawab pernyataan yang tercantum dalam kuesioner

3.9.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian yang dapat dilakukan yakni pengujian validitas dan rentabilitas

terhadap instrumen penelitian yang digunakan.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2013:52). Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika

pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

42
diukur oleh kuisioner tersebut. Dasar pengambilan keputusan valid atau tidaknya

butir-butir pernyataan dalam kuesioner adalah apabila total nilai dari r pearson

correlation menunjukkan nilai diatas 0,30 maka dinyatakan valid. Pengujian ini

dilakukan dengan bantuan program Stastical package for social science (SPSS)

versi 16.0 for windows.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu instrumen

pada penelitian dapat digunkan dan dipercaya sebagai alat untuk pengumpulan

data. Untuk mengukur uji reliabilitas pada penelitian ini sendiri harus

menggunakan program SPSS dengan metode cronbach alpha (α). Suatu intrumen

dapat dikatakan reliabel apabila memberikan nilai cronbach alpha > 0.70.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari masalah

multikolinieritas, heteroskedastisitas, serta masalah normalitas data. Berdasarkan

hal tersebut dilakukan pengujian terhadap model regresi yang digunakan pada

penelitian. Pengujian tersebut dilakukan dengan uji asumsi klasik sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi dalam

peneilitian, variabel bebas dan terikat terdapat distribusi normal atau tidak.

Adapun uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik

one-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila nilai Asymp. Sig (2-

43
tailed) > α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa variabel memenuhi asumsi

normalitas.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antara

variable independen dan model regresi. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya

(Ghozali, 2013). Pengujian multikolonieritas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,10

atau sama dengan nilai VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas yang

tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model

regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias.

3) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:134) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi terjadi perbedaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda

maka disebut heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk

mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan uji Glesjer. Jika nilai

signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dikatakan model bebas dari

heteroskedastisitas.

44
3.9.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (independen) secara bersama-sama terhadap variabel terikat

(dependen). Teknik ini menggunakan program Statistical Package for Social

Science (SPSS) dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05), untuk mengetahui

pengaruh ekspektasi pendapatan (X1), lingkungan keluarga (X2), toleransi atas

resiko (X3), dan kesiapan instrumentasi (X4), persepsi pendidikan kewirausahaan

(X5) terhadap minat berwirausaha mahasisiwa jurusan akuntansi non reguler (Y).

Persamaan analisis regresi linier berganda yaitu:

Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5 +e ……………………………….(1)

Keterangan:

Y = Minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler


a = Konstanta
X1 = Ekspektasi pendapatan
X2 = Toleransi atas resiko
X3 = Lingkungan keluarga
X4 = Kesiapan instrumentasi
X5 = Persepsi pendidikan kewirausahaan
β 1- β 5 = Koefisien regresi variabel independen
e = Standar error

Analisis berganda, ketepatan dari fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai

aktual diukur dari goodness of fit (uji kecocokan). Secara statistik, hal tersebut

dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2), nilai statistik F (uji kelayakan

model), dan nilai statistik t (uji hipotesis) dengan penjelasan sebagai berikut:

45
1) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ikhsan,2008:249).

Nilai R2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel-variabel terikat sangat terbatas. Semakin tinggi nilai R 2

maka semakin tinggi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat.

2) Uji F

Menurut Ghozali ( 2013) apabila hasil uji F adalah signifikan atau p value

< 0,05 maka disimpulkan model regresi yang digunakan layak uji. Sebaliknya jika

p value > 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi yang digunakan tidak layak

uji. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan derajat

kepercayaan dengan taraf signifikan α sebesar 5% (0,05)

3) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:178). Kriteria penilaian

dilakukan dengan melihat hasil regresi dengan program SPSS, yaitu

membandingkan tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas dengan α -

0,05. Apabila tingkat signifikansi t ≤ α = 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Namun bila tingkat signifikansi t > α = 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima.

46
BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana didirikan pada awal tahun 1967

dan disahkan dengan S.K. Dirjen pendidikan tinggi No.102 tanggal 2 september

1967. Pada saat berdirinya, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana hanya

diperkenankan untuk melaksanakan pendidikan Sarjana Muda. Surat Ketetapan

tersebut berlaku hingga tahun 1976, dimana pada saat itu Fakultas Ekonomi

Universitas Udayana mulai diperkenankan melaksanakan pendidikan Sarjana

Lengkap Ekonomi tersebut dituangkan dalam S.K. Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 0138/8/1976 tanggal 18 Juni 1976. Sejak tahun 1980

pendidikan Sarjana Lengkap ini disebut Strata Satu (S1).

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana disamping melaksanakan

pendidikan program S1 (reguler), juga melaksanakan pendidikan Diploma III dan

Diploma I yang digolongkan dalam pendidikan Strata Nol (S0). Program Diploma

III ini merupakan pengganti dari Program Diploma II yang telah berlangsung

mulai tahun 1978 hingga tahun 1990/1991. Pada saat berdirinya Program Diploma

II ini disebut Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP). Sampai dengan

tahun 2007, selain program S1 (reguler) dan Program Diploma III masih ada lima

program lain setara S1 dan S2 (magister) serta profesi, yaitu Program S1 Ekstensi,

Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Ilmu Ekonomi (MIE),

47
Program Magister Akuntansi (MAKSI) dan Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPAk). Program S1 Ekstensi didirikan dan telah beroperasi sejak tahun ajaran

1996/1997. Keputusan tentang dibukanya Program S1 Ekstensi tersebut

dituangkan dalam S.K. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud R.I No.

360/DIKTI/Kep/1996 tanggal 16 Juli 1996. Program MM didirikan berdasarkan

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud R.I

No.372/DIKTI/KEP/1998 tertanggal 14 Oktober 1998. Program MEP yang

kemudian pada tahun 2008 diubah namanya menjadi Program MIE didirikan

berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud R.I

No. 108/DIKTI/Kep/2001. Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

pendiriannya berdasarkan surat ijin penyelenggaraan Program PPAk dari Dirjen

DIKTI Departemen Pendidikan Nasional Nomor 3827/D/T/2003 tanggal 20

November 2003 dan Program MAKSI pendiriannya berdasarkan surat ijin dari

Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional Nomor 3538/D/T/2007 tanggal 5

November 2007.

Sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pendidikan

formal khususnya pendidikan S3 dan untuk memenuhi permintaan masyarakat

Bali khususnya dan kawasan Indonesia Timur pada umumnya, maka pada tahun

2009 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana telah berhasil membuka Program

Doktor Ilmu Ekonomi. Program Doktor Ilmu Ekonomi dibuka dengan ijin

penyelenggaraan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Nomor 1249/D/T/2009 tertanggal 31 Juli 2009. Pada tahun 2012 lahirlah program

termuda di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana yaitu Program Doktor Ilmu

48
Manajemen dengan S.K.ijin penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No.27/E/O/2012 tertanggal 24 Januari 2012. Program Doktor Ilmu

Manajemen menerima mahasiswa baru angkatan pertama pada semester ganjil

2012/2013.

Sebagaimana halnya kehidupan dan dinamika kantor administrasi yang

lain, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana juga senantiasa berpindah dari satu

tempat ke tempat lainnya. Pada saat berdirinya (1967), kantor administrasi

bertempat di Akademi Koperasi (AKOP) Denpasar, yaitu di sebelah selatan Pasar

Kreneng. Selanjutnya pada tahun 1968 kantor administrasi dipindahkan ke Jl.

Diponegoro No. 186. Berkembangnya jumlah fasilitas bangunan di Universitas

Udayana, pada tahun 1972 Fakultas Ekonomi memperoleh administrasi di Jl.

Doktor R. Goris. Selanjutnya pada tahun 1977 kantor administrasi Fakultas

Ekonomi beralih tempat lagi ke Jl. Ir. Ida Bagus Oka No. 4 Denpasar. Kantor ini

ditempati hingga sekarang, di samping juga ruangan administrasi dan beberapa

ruang kuliah di Kampus Bukit Jimbaran dan Gedung Komite Kerja Sama (KKS)

Jl. Diponegoro No.186 Denpasar. Sejak awal 2001, dengan adanya tambahan

bangunan dan berubahnya bentuk serta posisi bangunan yang ada, sekarang

alamat Fakultas Ekonomi Universitas Udayana berubah menjadi di Jl. P.B.

Sudirman Denpasar.

Berkaitan dengan fasilitas gedung dan ruangan pada tahun 2011 bangunan

yang ada di Jl. Diponegoro No. 186 karena berbagai hal diserahkan kembali

kepada pemiliknya, sehingga seluruh kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di

gedung itu dialihkan ke Jl. Sudirman Denpasar.

49
Perintis berdirinya Fakultas Ekonomi Universitas Udayana adalah Drs.

Wayan Rendha (almarhum). Pada tanggal 21 Juni 2013, berdasarkan Surat

Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor 100A/UN14/HK/2013 tertanggal

21 Juni 2013, Fakultas Ekonomi berubah nama menjadi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

4.2 Data Penelitian


4.2.1 Deskripsi Responden
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Kuesioner yang

disebarkan kepada responden sebanyak 170 eksemplar dengan tingkat

pengembalian responden 100 persen. Tingkat pengembalian yang dapat dianalisis

sebesar 100 persen dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah
Total Kuesioner yang disebar 170
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang dikembalikan 170
Kuesioner yang tidak dapat digunakan 0
Kuesioner yang digunakan dalam analisis 170
Tingkat Pengembalian / Response Rate :
Kuesioner yang dikembalikan x 100% 100%
Kuesioner yang disebar
Tingkat Pengembalian yang digunakan / Useable Rate :
Kuesioner yang digunakan x 100% 100%
Kuesioner yang disebar
Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang disebarkan kepada

responden sebanyak 170 kuesioner dan yang dikembalikan sebanyak 170

50
kuesioner dan setelah diperiksa semua kuesioner layak digunakan pada analisis

selanjutnya. Penelitian ini layak untuk dilanjutkan karena berdasarkan central

limit theorem menyatakan jumlah minimal sampel untuk mencari kurva normal

setidaknya mencapai nilai minimal 30 responden (Sugiyono, 2014:129).

4.2.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini merupakan profil dari

responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Profil

responden menerangkan umur, jenis kelamin. Karakteristik responden dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden

No Keterangan Jumlah Presentase (%)


1 Jenis Kelamin :
-Pria 74 43,52
-Wanita 96 56,48
Jumlah 170 100
2 Umur
-20 th 22 12,94
-21 th 107 62,94
-22 th 41 24,12
Jumlah 170 100
Sumber: Data Diolah (2017)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut.

1) Profil jenis kelamin digunakan untuk mengetahui proporsi responden pria

dan wanita. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin

pria sebanyak 74 orang (43,52%) dan responden yang berjenis kelamin

wanita 96 orang (56,48%).

51
2) Profil umur pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berumur

20 tahun sebanyak 22 orang (12,94%), berumur 21 tahun sebanyak 107

orang (62,94%), dan responden yang berumur 22 tahun sebanyak 41 orang

(24,12%)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian


4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2013:52). Suatu kuesioner dikatakan valid jika tiap

pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS

dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan

total skor sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Suatu kuesioner dikatakan

valid jika korelasi antara skor butir dengan skor total positif dan lebih dari 0,30

(Sugiyono, 2014:178). Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai

berikut

52
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas

Koefisien
No. Variabel Kode Instrumen Korelasi Keterangan

1 Ekspektasi Pendapatan X1.1 0,821 Valid


(X1) X1.2 0,897 Valid
X1.3 0,782 Valid
X1.4 0,890 Valid
X1.5 0,886 Valid

2 Toleransi atas Risiko X2.1 0,839 Valid


(X2) X2.2 0,865 Valid
X2.3 0,838 Valid
X2.4 0,710 Valid
X2.5 0,784 Valid
X2.6 0,860 Valid

3 Lingkungan Keluarga X1.1 0,763 Valid


(X3) X1.2 0,864 Valid
X1.3 0,914 Valid
X1.4 0,862 Valid

4 Kesiapan Instrumentasi X2.1 0,833 Valid


(X4) X2.2 0,873 Valid
X2.3 0,889 Valid

5 Pendidikan Kewirausahaan X2.1 0,787 Valid


(X5) X2.2 0,868 Valid
X2.3 0,810 Valid
X2.4 0,833 Valid
X2.5 0,869 Valid
X2.6 0,760 Valid
X2.7 0,795 Valid

5 X2.1 0,918 Valid


Minat Berwirausaha X2.2 0,810 Valid
Mahasiswa Jurusan X2.3 0,778 Valid
Akuntansi Non Reguler X2.4 0,832 Valid
(Y) X2.5 0,834 Valid
X2.6 0,842 Valid
X2.7 0,782 Valid

Sumber: Data Diolah (2017)

53
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa instrumen pada tiap variabel

dalam penelitian ini telah memenuhi syarat validitas, karena nilai koefisien

korelasi setiap instrumen lebih besar dari 0,3.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu instrumen

pada penelitian dapat digunkan dan dipercaya sebagai alat untuk pengumpulan

data. Mengukur uji reliabilitas pada penelitian ini sendiri harus menggunakan

program SPSS dengan metode cronbach alpha (α). Suatu intrumen dapat

dikatakan reliabel apabila memberikan nilai cronbach alpha > 0.70. Hasil Uji

reliabilitas instrumen akan disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Keerangan


Cronbach’s
Alpha
Ekspektasi Pendapatan (X1) 0,909 Reliabel
Toleransi Atas Risiko (X2) 0,899 Reliabel
Lingkungan Keluarga (X3) 0,874 Reliabel
Kesiapan Instrumentasi (X4) 0,832 Reliabel
Pendidikan Kewirausahaan (X5) 0,917 Reliabel
Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan 0,924 Reliabel
Akuntansi Non Reguler (Y)
Sumber: Data diolah (2017)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua instrumen penelitian

dinyatakan reliabel karena masing – masing variabel memiliki nilai cronbach’s

alpha lebih besar dari 0,7.

54
4.4 Teknik Analisis Data
4.4.1 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas yaitu suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Metode yang dapat digunakan untuk melihat normalitas residual adalah

dengan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) melalui bantuan

program SPSS. Data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai Asymp.

Sig.(2-tailed). Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed lebih besar dibandingkan dengan

0,05 (α = 5%) maka data berdistribusi normal (Suyana, 2009 dalam Suardinatha

2016). Hasil pengujian normalitas akan disajikan dalam Tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Model N Asymp.sig (2-tailed)


Regresi 170 0,200
Sumber: Data Diolah (2017)

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa angka probablitas atau

Asymp. Sig (2-tailed) menunjukan nilai 0,200 yakni lebih besar dari 0,05 yang

artinya bahwa seluruh data dapat dikatakan beristribusi normal.

4.4.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah

dengan melihat nilai tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off

55
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalan nilai

tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Hasil uji multikolinearitas

dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistic
Variabel
Tolerance VIF
Ekspektasi Pendapatan (X1) 0.250 3.993
Toleransi Atas Risiko (X2) 0.219 4.561
Lingkungan Keluarga (X3) 0.219 4.564
Kesiapan Instrumentasi (X4) 0.207 4.839
Pendidikan Kewirausahaan (X5) 0.232 4.306
Sumber: Data Primer diolah, (2017)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil uji multikolinearitas

menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih

besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan nilai tolerance dan

nilai VIF dari masing-masing variabel bebas tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Uji ini dapat dianalisis melalui uji glejser dengan melihat

tingkat signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05 maka model

regresi ini bebas dari masalah. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel

4.7.

56
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig. Keterangan


Ekspektasi Pendapatan (X1) 0,655 Bebas Heteroskedastisitas
Toleransi Atas Risiko (X2) 0,430 Bebas Heteroskedastisitas
Lingkungan Keluarga (X3) 0,411 Bebas Heteroskedastisitas
Kesiapan Instrumentasi (X4) 0,436 Bebas Heteroskedastisitas
Pendidikan Kewirausahaan (X5) 0,064 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer diolah, (2017)

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui nilai signifikansi masing-masing variabel

bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memecahkan rumusan

masalah yang ada, yaitu untuk melihat pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Hasil analisis regresi linier berganda disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig
Β Std. Error Beta
(Constant) 0,429 0,539 0,724 0,470
Ekspektasi Pendapatan (X1) 0,301 0,071 0,230 4,218 0,000
Toleransi Atas Risiko (X2) 0,206 0,067 0,180 3,090 0,002
Lingkungan Keluarga (X3) 0,441 0,097 0,265 4,549 0,000
Kesiapan Instrumentasi (X4) 0,362 0,127 0,171 2,856 0,005
PendidikanKewirausahaan(X5) 0,168 0,056 0,168 2,976 0,003
Adjusted R2 0,874
F 236,002
Sig. F 0,000
Sumber: Data Primer diolah (2017)

57
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut.

1) Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh suatu persamaan regresi sebagai

berikut:

Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5 +e ………………………………. (1)

Y = 0,429 + 0,301X1 + 0,206X2 + 0,441X3 + 0,362X4 + 0,168X5 + e

Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut.

(1) Nilai konstanta (α) sebesar 0,429 memiliki arti jika variabel ekspektasi

pendapatan (X1), toleransi atas risiko (X2), lingkungan keluarga (X3),

kesiapan instrumentasi (X4) dan pendidikan kewirausahaan (X5)

dinyatakan konstan, maka minat berwirausaha mahasiswa jurusan

akuntansi non reguler (Y) cenderung meningkat.

(2) Nilai koefisien β1 pada variabel ekspektasi pendapatan bernilai positif

maka ekspektasi pendapatan (X1) akan cenderung meningkat.

(3) Nilai koefisien β2 pada variabel toleransi atas risiko bernilai positif

maka toleransi atas risiko (X2) akan cenderung meningkat.

(4) Nilai koefisien β3 pada variabel lingkungan keluarga bernilai positif

maka lingkungan keluarga (X3) akan cenderung meningkat.

(5) Nilai koefisien β4 pada variabel kesiapan instrumentasi bernilai positif

maka kesiapan instrumentasi (X4) akan cenderung meningkat.

(6) Nilai koefisien β5 pada variabel pendidikan kewirausahaan bernilai

positif maka pendidikan kewirausahaan (X5) akan cenderung

meningkat.

58
2) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah

0,874 atau 87,40%, ini artinya sebesar 87,40% variasi minat berwirausaha

mahasiswa jurusan akuntansi non reguler dipengaruhi oleh ekspektasi pendapatan,

toleransi atas risiko, lingkungan keluarga, kesiapan instrumentasi, dan pendidikan

kewirausahaan. Sedangkan sisanya sebesar 12,60% dijelaskan oleh faktor lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini

3) Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

yang digunakan bersifat layak digunakan atau tidak sebagai variabel penjelas atau

prediktor. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi F adalah

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 5 persen. Hal ini berarti variabel bebas dalam

model penelitian layak (fit).

4) Hasil Uji Signifikansi (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Level of significant (α) yang digunakan

adalah 5 persen (0,05) dan dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan Tabel

4.8 hasil pengujian pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.

59
(1) Pengaruh ekspektasi pendapatan terhadap minat berwirausaha mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler.

Berdasarkan tingkat signifikansi variabel ekspektasi pendapatan sebesar

0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka H1 diterima. Hal ini membuktikan

bahwa ekspektasi pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

(2) Pengaruh toleransi atas risiko terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan

akuntansi non reguler.

Berdasarkan tingkat signifikansi variabel toleransi atas risiko sebesar 0,002

yang lebih kecil dari α = 0,05, maka H2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa

toleransi atas risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

(3) Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler.

Berdasarkan tingkat signifikansi variabel lingkungan keluarga sebesar 0,000

yang lebih kecil dari α = 0,05, maka H3 diterima. Hal ini membuktikan bahwa

lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

(4) Pengaruh kesiapan instrumentasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler.

Berdasarkan tingkat signifikansi variabel kesiapan instrumentasi sebesar

0,005 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka H4 diterima. Hal ini membuktikan

60
bahwa kesiapan instrumentasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

(5) Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler.

Berdasarkan tingkat signifikansi variabel pendidikan kewirausahaan sebesar

0,005 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka H4 diterima. Hal ini membuktikan

bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian untuk masing-masing hipotesis dapat

dijabarkan sebagai berikut.

4.5.1 Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler.

Hasil analisis menunjukkan koefesien regresi ekspektasi pendapatan

memiliki tanda positif. Hal ini menunjukkan semakin besar ekspektasi

pendapatan, menyebabkan minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler semakin meningkat. Hasil ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang

menyatakan bahwa ekspektasi pendapatan berpengaruh positif signifikan pada

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler. Artinya dengan

semakin tinggi ekspektasi pendapatan, maka akan semakin tinggi pula minat

berwirausaha mahasiswa tersebut.

Teori motivasi menjelaskan dorongan atau kehendak yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

61
demikian ekspektasi pendapatan dapat menjadi motivasi internal bagi mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler untuk menumbuhkan minat berwirausaha yaitu

semakin tinggi harapan mahasiswa akan pendapatan yang dihasilkan dari

berwirausaha maka akan semakin tinggi pula minat maahasiswa untuk

berwirausaha. Hasil penelitian setiawan (2016), ekspektasi pendapatan

mempunyai pengaruh positif signifikansi terhadap minat berwirausah. Ekspektasi

pendapatan yang semakin tinggi maka minat seseorang untuk berwirausaha

semakin besar. Penelitian Suhartini (2011) menunjukkan bahwa variabel

ekspektasi pendapatan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

4.5.2 Pengaruh Toleransi Atas Risiko terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan variabel toleransi atas risiko

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi

non reguler. Hasil penelitian ini sejalan dengan hipotesis kedua (H2) yaitu

toleransi atas risiko berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha

mahasiswa jurusan akuntansi non reguler. Artinya semakin tinggi toleransi atas

risiko yang dimiliki mahasiswa jurusan akuntansi non reguler maka semakin

tinggi juga minat berwirausaha yang dimiliki.

Keberanian mengambil risiko dapat menjadi motivasi seseorang secara

internal terhadap minat berwirausaha. Apabila seemakin besar seseorang pada

kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinannya terhadap kesanggupan

mendapatkan hasil dari keputusannya, dan semakin besar keyakinannya untuk

mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko. Hasil penelitian ini sejalan dengan

62
hasil penelitian yang dilakukan Widhari dan Suarta (2012:54) membuktikan

bahwa toleransi akan risiko dirasakan secara signifikan mempengaruhi keinginan

untuk berwirausaha, demikian pula pada hasil penelitian Tama (2010:106) dan

Segal et al, (2005:53) didalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa variabel

toleransi akan risiko berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keinginan

mahasiswa berwirausaha. Hal ini dikarenakan motivasi seseorang untuk menjadi

seorang wirausaha dipengaruhi oleh karakteristik individu dimana harus

mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, berani mengambil resiko dan suka

tantangan.

4.5.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler.

Hasil analisis menunjukkan koefesien regresi lingkungan keluarga

memiliki tanda positif. Hal ini menunjukkan semakin besar pengaruh lingkungan

keluarga menyebabkan minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler semakin meningkat. Hasil ini mendukung hipotesis ketiga (H3) yang

menyatakan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif signifikan pada

minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi. Artinya dengan semakin tinggi

pengaruh lingkungan keluarga, maka akan semakin tinggi pula minat

berwirausaha mahasiswa tersebut.

Lingkungan keluarga terutama orang tua memiliki peran penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua juga memiliki peran aktif

sebagai pengarah bagi masa depan anaknya termasuk dalam hal memilih

pekerjaan, hal ini berarti secara tidak langsung lingkungan keluarga dapat

63
mempengaruhi atau memotivasi secara eksternal terhadap minat berwirausaha.

Menurut Hermina, dkk. (2011), variabel ligkungan keluarga dapat membentuk

niat berwirausaha. Dengan dukungan orang tua serta lingkungan sekitar banyak

yang berwirausaha akan memotivasi seseorang untuk menjadi wirausaha.

Penelitian yang dilakukan Widiyaningsih (2015) menunjukkan terdapat pengaruh

positif dan signifikan variabel lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha

mahasiswa. Penelitian Dewi dan Haryanto (2015) menemukan bahwa faktor

lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa.

4.5.4 Pengaruh Kesiapan Instrumentasi terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan variabel kesiapan instrumentasi

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi

non reguler. Hasil ini mendukung hipotesis ke-empat (H4) yang menyatakan

bahwa kesiapan instrumentasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi. Artinya dengan semakin tinggi

kesiapan instrumentasi mahasiswa jurusan akuntansi non reguler, maka akan

semakin tinggi pula minat berwirausaha yang dimiliki.

Kesiapan instrumentasi ialah tiga faktor lingkungan yang dipercaya

mempengaruhi wirausaha yaitu akses kepada modal, informasi dan kualitas

jaringan sosial yang dimiliki. Kesiapan instrumentasi dapat memotivasi

mahasiswa secara eksternal terhadap minat berwirausaha. Hasil penelitian

Agustina (2011:71) membuktikan bahwa kesiapan instrumentasi berpengaruh

64
positif dan signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berwirausaha. Karena

kesiapan instrumen yang baik terlihat pada ketersediaan modal, jaringan sosial,

dan akses pada informasi yang memotivasi mahasiswa serta mendukung semangat

kewirausahaan.

Hasil penelitian Kristiansen et al, (2003) menunjukkan bahwa akses

kepada modal menjadi salah satu penentu kesuksesan suatu usaha. Penelitian

Nurul dan Rokhima (2008) menunjukkan hasil bahwa akses terhadap modal

berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

4.5.5 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi Non Reguler.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan variabel pendidikan

kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa

jurusan akuntansi non reguler. Hasil ini mendukung hipotesis kelima (H5) yang

menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non reguler. Artinya

dengan semakin tinggi pendidikan kewirausahaan mahasiswa jurusan akuntansi

non reguler, maka akan semakin tinggi pula minat berwirausaha yang dimiliki.

Teori motivasi menjelaskan dorongan atau kehendak yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

demikian pendidikan kewirausahaan dapat menjadi pendorong bagi mahasiswa

jurusan akuntansi untuk menumbuhkan minat berwirausaha yang dimiliki.

Pendidikan kewirausahaan yang didapatkan mahasiswa di perguruan tinggi dapat

memotivasi mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai seorang pengusaha. Hasil

65
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011)

menyimpulkan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Hasil Penelitian Turker dan Selcuk (2008) variabel pendidikan kewirausahaan

mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Demikian juga penelitian

Lestari dan Wijaya (2012) pengaruh pendidikan kewirausahaan berpengaruh

positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

66
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperolah dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1) Motivasi internal yang terdiri dari ekspektasi pendapatan, dan toleransi atas

risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha

mahasiswa jurusan akuntansi non reguler.

2) Motivasi Eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga, kesiapan

instrumentasi, dan pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan akuntansi non

reguler.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang sebagai

berikut.

1) Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas ruang lingkup

penelitian dengan mengambil sampel mahasiswa akuntansi dari perguruan

tinggi negeri dan swasta lainnya.

2) Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini

dengan meneliti faktor-faktor lain seperti adanya peluang, keberhasilan diri,

kebebasan dalam bekerja, dan kebutuhan akan prestasi yang memiliki

67
pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa yang tidak diteliti oleh

peneliti.

68
DAFTAR RUJUKAN

Adeline. 2011. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Berwirausaha Budidaya


Lele Sangkuriang. Jurnal Ekonomi Manajemen,1(1): h:1-9.

Adhitama, Patria Paulus. (2014). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNDIP, Semarang). Skripsi. UNDIP.

Adji , Wahyu. 2004. Ekonomi SMK Untuk Kelas XI. Bandung: Ganeca Exacta.

Agustina, C dan Sulatro, L. 2011. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi


Perbandingan antara Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Komputer).
Procceding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, dan Sipil).
Jurnal Ekonomi Universitas Gunadarma.

Akintoye, A.S. and MacLeod, M. J. (1997). Risk Analysis and Management in


Construction. International Journal of Project Management”, Vol.15.
No.5.

Buchori, Alma. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id). Diunduh tanggal 8 September 2016.

Ciputra.Dr.Ir. 2009. Ciputra Quantum Leap. Jakarta : PT Elex Mediacompotindo.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Duh, M. 2003. Family Enterprises As An Important Factor of The Economic


Development: The Case Slovenia. Jurnal of Enterprising Culture 11 (2)
hal 111-130.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hisrich , R.D., Peters, M.,P., dan Shepherd D.A. 2008. Kewirausahaan. Edisi 7.
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.


PSAK No. 23”.

Indarti N, Rokhima Rostiana. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Studi


Perbandingan antara Indonesia, Jepang, dan Norwegia. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia Vol.23, No.4.

69
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kristiansen, Stein and Nurul Indarti. 2004. Entrepreneurial Intension Among


Indonesian and Norwegian Students. Journal of Enterprising Culture,
Vol. 12 (1).

Kristiansen, S., Furuholt, B., and Wahid, F. 2003. Internet Café Etrepreneurial :
Pioneers in Information Dissemination in Indonesia. The International
Journal of Entrepreneurship and Inovation, Vol. 4 (4) hal 251-263.

Lee, S. H. & Wong, P. K. 2004. An Exploratory Study of Technopreneurial


Intentions; A Career Anchor Perspective. Journal of Business
Venturing, 19(1): 7-28.

Lent, R., W., Brown, S.D and Hackett, G. 2009. Contextual Support and Barriers
to Career Choise: A Social Cognitive Analysis. Journal of Conseling
Psychology, 47, 36-49.

Lestari, Retno Budi dan Wijaya Trisnadi. 2012. Pengaruh Pendidikan


Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE
MDP, STIMIK MDP, dan STIE MUSI”. Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol.
1 No.2 Hal. 112-119.

Mahesa, Aditya Dion dan Edy Rahardja. 2012. Analisis Faktor –Faktor yang
Mempengaruhi Minat Berwirausaha, Diponogoro. Journal of
Management Volume 1, Nomor 1, Halaman 130-137.

Mahanani, Harum Risfi. 2014. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor
Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Mudyaharjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo


Persada.

Muzakka, Muhammad. 2014. Pengaruh Faktor Toleransi Atas Risiko,


Pengetahuan Kewirausahaan, Peluang, dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha. Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Moekijat. 2005. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung:


Mandar Maju.

Octavionica, Adhe. 2016. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta Lingkungan


Internal dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung. Skripsi
Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

70
Oktarilis, Nur Shabrina. 2012. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Dapat Memotivasi
Mahasiswa Berkeinginan Wirausaha. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.

Pinho, Jose Carlos, De Sa, Elisabete Sampio. 2014. Personal Caracteristic,


Business Relationships and Entrepreneurial Performance. Journal of
Small Business and Enterprise Development, 21(2): h:280-300.

Praag, C.M., J. S., Cramer and J. Hartog. 2002. Low Risk Aversion Encourages
The Choise For Enterpreneurship: An Empirical Test Of a Truism.
Journal of Economic Behavior and Organization 48:29-36.

Pratama. 2013. Jumlah Wirausaha Muda di Indonesia Hanya 1,9 Persen. www.
Tribunnews.com. Diunduh 8 Sempember 2016.

Pratiyaksa, I. 2016. Pengaruh Teknik Audit Berbantuan Komputer, Pelatihan


Profesional, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor. E-Jurnal
Akuntansi 16.2:1238-1263.

Pratiwi, Putri Eliza. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi
Univeristas Pendidikan Indonesia). Skripsi Universitas Pendidikan
Indonesia.

Pratiwi, Yenny, I Made Wardana. 2016. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 5, No.8.

Putri, Nabella Yuanita. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Kewirausahaan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi. Skripsi Universitas
Gunadarma.

Rano Aditia Putra. 2012. Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen


Untuk Berwirausaha. Jurnal. Universitas Negeri Padang.

Rahyuda, I Ketut., Yasa, Murnaja I Gusti Wayan., Yuliarmi Ni Nyoman. 2004.


Buku Ajar Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.

Rasyid, Aliyah A. 2015. Peranan Orang Tua, Lingkungan, dan Pembelajaran


Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Berwirausaha. Jurnal Pendidikan
Vokasi, 5(1): h:15-26.

71
Retno, Budi Lestari dan Trisnandi Wijaya. 2012. Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE
MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal. STIE MDP.

Sanchez, Virginia Barba., Shauquillo, and Carlos Atienza. 2011. Reasons to


Create a New Venture: A Determinat Entrepreneurial Profiles. African
Journals of Business Management, 5(28): h:11497-11504.

Sandhu, Majit Singh., Sidique, Shaufique Fahmi., and Riaz Shoaib. 2010.
Entrepreneurship Barriers and Entrepreneurial Inclination among
Malaysian Postgradulate Students. International Journal of
Entrepreneurial Behavior & Research,17(4): h:428-449.

Satiti, Rani. Ekowati, dan Wiwik Hidajah. 2014. Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Keinginan Mahasiswa untuk Berwirausaha. Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2(10): h:1-20).

Segal, Gerry, Borgia and Jerry Schoenfeld. 2005. The Motivation to Become an
Entrepreneur. International Journal of Entrepreneurial Behavior and
Research. Vol.11 No.1.

Semiawan, Cony R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Setiawan, Deden. 2016. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga,


dan Persepsi Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Serian Wijayanto. 2009. Pengantar Entrepreneursip. Jakarta: Grasindo.

Singh, K.A., dan Krishna, K.V.S.M.. 1994. Agricultural Enterpreneurship: The


Concept and Evidence. Journal of Enterpreneurship 3 (1): 97-111.

Sinha, T. N. 1996 Human Factors Enterpreneurship Effectiveness. Journal of


Entrepreneurship 5 (1): 23-29.

Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Soemanto, Wasty. 2008. Pendidikan wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara.

Subandono, Aris. 2007. Pengaruh Life Skill Diklat Kimia Produktif dan Prestasi
Belajar Diklat Kewirausahaan Terhadap Minat Bewirausaha pada Siswa
SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Skripsi. FMIPA-UNES

72
Sudjatmoko, Agung. 2009. Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat. Jakarta:
Salemba Empat.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharti, Lieli dan Hani Sirine. 2011. Faktor-Fakto yang Mempengaruhi Niat
Kewirausahaan Studi Kasus Mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 13,
No.2.124-134.

Suhartini, Yati. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Mahasiswa dalam Berwiraswasta. Jurnal Akmenika UPY, Vol.7.

Suardinatha, 2016. Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Terhadap


Kualitas Audit Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Faktor Pemoderasi.
Skripsi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana.

Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju


Sukses. Jakarta: PT Salemba Empat .

Susanto.A.B. 2009. Reputation Driven Corporate Social Responsibility


Pendekatan Strategic Management dalam CSR. Jakarta: Esensi Erlangga
Group.

Swierczek, F. W., and T. T. Ha. 2003. Entrepreneurial orientation, Uncertainty


Avoidance and firm Performance: An Analysis of Thai and Vietnamese
SMes. International Journal of Entrepreneurship and Inovation”. 4 (1):
46-58.

Talamaosandi, 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial,


Pertimbangan Pasar Kerja dan Personalitas Pada Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Publik. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.

Tedjasutisna, Ating, 2004. Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1. Bandung:


ARMICO.

Habib, Muhammad Farid Al., Rahyuda, I Ketut. 2015. Pengaruh Efikasi Diri,
Kebutuhan akan Prestasi, dan Keberanian Mengambil Risiko Terhadap
Niat Berwirausaha Mahasiswa. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(9):
h:2618-2646.

73
Hermina, Utin Nina, Syarifah Novieyana, dan Desvira Zain. 2011. Pengaruh Mata
Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha
Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak.
Jurnal Politeknik Negeri Pontianak.

Wardoyo, 2010. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Karakteristik Dan


Kompetensi Kewirausahaan Serta Implikasinya Pada Intensi
Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Universitas Gunadarma, 1(2) h:23-30.

Widhari, Cokorda Istri Sri dan I Ketut Suarta. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Wirausaha. Jurnal Bisnis
dan Kewirausahaan. Vol.1.No.20

Winarno, W.W. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Edisi
Ketiga, Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Wirasasmita, Yuyun. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Wu, S. & Wu, L. 2008. The Impact of Higher Education on Entrepreneurial


Intentions of University Students in China. Journal of Small Business
and Enterprise Development, 15(4): 752–774.

Wiyanto, Hendra. 2014. Kebutuhan Akan Prestasi dan Kesiapan Instrumentasi


Sebagai Prediktor Intensi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Pada
Mahasiswa Perminatan Kewirausahaan Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara). Jurnal Manajeme
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara volume XVIII, No.03 392-
406.

Yushuai, Wang., Na Yang, dan Changping Wu. 2014. Analysis of Factors Which
Influence Entrepreneurial Motivation Focused on Entrepreneurs in Jiang
Xi Provinxce in China. Journal of Applied Sciences, 14(8): h:767-775.

Zain, Zahariah Mohd, Amalina Mohd Akram, dan Erlane K Ghani. 2010.
Entrepreneurship Intention Among Malaysian Business Students.
Canadian Journal Social Science 6(3): 34-44.

Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M, dan Doug Wilson. 2008.


Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

74
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN MOTIVASI EKSTERNAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN
AKUNTANSI NON REGULER

Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Dengan Hormat,

Dalam rangka penulisan skripsi sebagai tugas akhir dan salah satu syarat
mendapat gelar sarjana (S1), maka dengan ini saya:

Nama : Made Ayu Pratiwi Utami

NIM : 1315351052

Bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi


Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Akuntansi Non Reguler”. Saya mohon Saudara/I dapat meluangkan waktu
sejenak dalam pengisian kuesioner ini. Saudara/i cukup memberikan tanda check
list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara/i.
Setiap pertanyaan diharapkan hanya satu jawaban. Mohon untuk dibaca terlebih
dahulu petunjuk kuesioner dan dijawab dengan jujur sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Semua identitas serta jawaban yang anda berikan akan dijaga
kerahasiannya.

75
Saya sangat menghargai bantuan Saudara/I dalam hal ini, untuk itu saya
mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Hormat saya

Made Ayu Pratiwi Utami


NIM 1315351052

76
Lampiran 2

BAGIAN I : Identitas Responden

Lengkapilah seluruh data diri anda dengan lengkap dan semua harus terisi

1. Nama :………………………(boleh tidak diisi)

2. NIM :

3. Jenis kelamin : L/P

4. Umur :

77
BAGIAN II: Petunjuk Pengisian

a) Pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan skor 1, 2, 3, dan 4.

b) Setiap responden hanya diberi kesempatan memilih satu jawaban. Adapun


makna jawaban saudara diinterpretasikan sebagai berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1) TS = Tidak setuju (Skor 2)

S = Setuju (Skor 3) SS = Sangat Setuju (Skor 4)

c) Mohon berikan tanda list (√) pada jawaban yang anda pilih salah satu
jawaban untuk setiap pernyataan yang diberikan sebagai berikut ini

1. Ekspektasi Pendapatan

No Pernyataan STS TS S SS

Ekspektasi pendapatan yang tinggi


1 merupakan motivasi saya menjadi wirausaha
2 Dengan menjadi seorang wirausaha, saya
berharap akan memperoleh pendapatan di
atas rata-rata
3 Saya ingin menjadi wirausaha karena
memperoleh pendapatan sendiri
Menjadi wirausaha akan memperoleh
4 pendapatan yang tidak terbatas.
Pendapatan yang tidak terbatas merupakan
5 motivasi saya untuk berwirausaha.

Sumber : Setiawan (2016)

78
2. Toleransi Atas Risiko

Pernyataan SS S TS STS
No
1 Saya akan mempersiapkan usaha saya dengan
matang.

2 Persiapan yang matang diperlukan untuk


meminimalisir risiko-risiko yang muncul
dalam usaha.
3 Saya orang yang menyukai tantangan.
4 Saya yakin usaha saya akan berhasil.
5 Saya termasuk orang yang berani mengambil
risiko.
6 Saya yakin keuntungan yang tinggi memiliki
risiko yang tinggi
Sumber: Muzakka (2014)

3. Lingkungan Keluarga

No Pernyataan SS S TS STS

1 Orang tua saya mendukung jika menjadi


seorang wirausaha.
2 Keluarga saya memberi kebebasan atas
pilihan saya termasuk untuk menjadi seorang
wirausaha
3 Orang tua yang berwirausaha akan
memotivasi saya untuk menjadi seorang
wirausaha.
4 Semangat dari keluarga membuat saya yakin
untuk menjadi seorang wirausahawan
Sumber: Setiawan (2016)

79
4. Kesiapan Instrumentasi

No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya memulai usaha sendiri bila dukungan
finansial cukup.
2 Saya memulai usaha sendiri bila
mendapatkan informasi yang cukup tentang
bagaimana memulai suatu usaha.
3 Saya memulai usaha sendiri bila memiliki
jaringan sosial yang bagus untuk
dimanfaatkan.
Sumber : Wiyanto (2014)

5. Pengetahuan Kewirausahaan

No Pernyataan SS S TS STS

1z Pendidikan kewirausahaan di kampus saya


telah memadai
2 Pengetahuan tentang kewirausahaan telah
banyak saya ketahui.
3 Saya merasa antusias mengikuti mata kuliah
kewirausahaan
4 Pembelajaran kewirausahaan selalu berjalan
kondusif
5 Kampus saya sering mengadakan seminar
kewirausahaan.
6 Saya sering mengikuti seminar
kewirausahaan.
7 Dengan mengikuti seminar kewirausahaan
akan memotivasi saya untuk menjadi seorang
wirausaha.
Sumber: Setiawan: 2016

80
6. Minat Berwirausaha Mahasiswa

No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya berminat menjadi wirausaha karena
tidak ada ketergantungan pada orang lain
2 Saya berminat menjadi wirausaha karena
bebas dalam melakukan pekerjaan.
3 Saya berminat menjadi wirausaha karena
dapat menciptakan lapangan pekerjaan buat
orang lain.
4 Saya berminat menjadi wirausaha karena
dapat mengurangi pengangguran.
5 Saya berminat menjadi wirausaha karena
saya berpandangan bahwa dengan
berwirausaha kehidupan pada masa depan
akan lebih baik.
6 Saya sangat ingin berwirausaha
7 Saya merasa senang apabila saya
berwirausaha
Sumber: Setiawan (2016)

81
Lampiran 3

Tabulasi Jawaban Responden Ekspektasi Pendapatan (X1), dan Toleransi atas Risiko (X2)

X1 X2
Responden
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
1 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 4 3 21
2 3 4 4 4 3 18 4 4 4 3 4 3 22
3 4 3 3 3 4 17 4 3 3 3 3 4 20
4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 23
5 4 3 4 4 3 18 4 4 3 4 4 4 23
6 3 2 2 3 2 12 3 2 3 2 3 3 16
7 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 23
8 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 3 18
9 4 3 4 4 3 18 4 3 3 4 4 4 22
10 3 2 2 2 2 11 2 3 2 3 2 2 14
11 4 4 3 4 4 19 4 3 4 4 3 3 21
12 4 4 4 3 3 18 4 4 4 3 4 4 23
13 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 3 4 21
14 3 2 3 2 2 12 3 3 2 2 3 3 16
15 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 4 4 23
16 3 4 4 3 3 17 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 3 3 22
18 4 3 3 3 3 16 4 3 3 4 3 3 20
19 3 2 3 2 2 12 2 2 2 2 2 2 12
20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 4 23
21 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
22 2 2 2 3 3 12 2 2 2 3 3 3 15
23 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 4 22
24 3 4 3 4 4 18 3 3 4 4 4 4 22
25 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 3 3 19
26 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 4 4 23
27 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 3 2 13
28 4 4 3 4 4 19 3 4 4 4 4 4 23
29 2 2 3 2 2 11 4 4 3 4 4 4 23
30 3 3 4 3 3 16 4 3 4 3 3 3 20
31 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 4 4 22
32 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 4 24
33 4 4 4 3 4 19 2 2 2 3 2 2 13
34 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 4 3 22
35 4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 4 3 20
36 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 3 23
37 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 2 2 13
38 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 4 4 23
39 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 3 4 22
40 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 4 24
41 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 4 23
42 3 2 3 2 2 12 3 2 3 2 2 2 14
43 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 3 23
44 3 4 3 4 3 17 2 3 2 2 2 2 13
45 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 3 4 20

82
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Ekspektasi Pendapatan (X1), dan Toleransi atas Risiko (X2)

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
46 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
47 2 2 3 3 3 13 4 4 4 3 4 3 22
48 4 3 4 4 3 18 3 4 4 3 4 4 22
49 3 3 4 3 3 16 4 3 3 3 4 3 20
50 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 23
51 3 3 2 3 2 13 2 2 2 2 3 3 14
52 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
53 4 3 3 4 3 17 4 3 3 3 4 3 20
54 3 3 4 4 4 18 3 4 4 4 4 4 23
55 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 3 4 22
56 2 2 2 2 2 10 2 3 2 2 2 2 13
57 3 3 3 4 4 17 4 4 4 4 4 4 24
58 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 23
59 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 4 3 20
60 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 3 2 13
61 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 4 3 22
62 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 3 3 19
63 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
64 2 3 2 2 3 12 2 3 2 2 2 2 13
65 2 2 2 2 2 10 4 4 4 3 4 3 22
66 3 3 3 3 4 16 3 4 3 4 3 3 20
67 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
68 4 4 3 4 3 18 2 2 2 2 2 2 12
69 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
70 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 3 4 23
71 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 4 24
72 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
73 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 24
74 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 3 4 23
75 3 4 4 4 4 19 3 4 3 3 4 4 21
76 2 2 3 2 2 11 2 3 3 2 2 3 15
77 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
78 3 3 4 4 3 17 4 4 3 3 3 4 21
79 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
80 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 4 4 22
81 2 2 2 2 2 10 2 2 3 3 3 3 16
82 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 23
83 4 3 4 4 3 18 4 4 4 3 4 4 23
84 3 4 4 4 4 19 4 4 3 4 4 4 23
85 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 3 2 14
86 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 4 22
87 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 3 19
88 4 3 3 4 3 17 3 3 4 3 4 3 20
89 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
90 2 2 2 2 2 10 2 3 3 3 3 2 16
91 3 4 3 4 3 17 4 3 4 3 3 4 21

83
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Ekspektasi Pendapatan (X1), dan Toleransi atas Risiko (X2)

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
92 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
93 4 3 4 4 3 18 3 3 3 4 4 4 21
94 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 2 2 13
95 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 4 4 23
96 4 4 4 4 4 20 2 2 2 2 2 3 13
97 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 24
98 3 3 4 3 3 16 4 3 3 4 3 3 20
99 2 2 2 2 2 10 4 4 3 4 3 4 22
100 4 3 4 4 4 19 3 4 4 4 3 4 22
101 4 4 4 3 4 19 4 4 3 4 4 4 23
102 3 4 3 4 3 17 4 3 4 3 4 3 21
103 2 2 2 2 2 10 2 3 2 2 2 2 13
104 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 4 24
105 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 4 4 23
106 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
107 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 3 2 13
108 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
109 3 4 4 4 4 19 4 4 4 3 4 4 23
110 3 4 3 4 3 17 4 3 4 3 3 3 20
111 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
112 2 2 2 3 2 11 2 2 2 2 2 3 13
113 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 23
114 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
115 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 24
116 2 2 2 3 2 11 3 2 2 2 2 2 13
117 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 23
118 3 4 3 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
119 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 3 4 22
120 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 23
121 2 2 2 2 2 10 2 3 2 2 2 2 13
122 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 3 4 23
123 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 4 23
124 4 3 3 4 3 17 4 3 4 3 3 3 20
125 4 4 4 4 3 19 3 4 4 3 4 3 21
126 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
127 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 23
128 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
129 3 3 4 3 3 16 4 3 3 4 4 3 21
130 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 3 13
131 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 23
132 4 4 4 4 3 19 4 3 4 4 4 4 23
133 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 4 23
134 2 2 2 2 2 10 2 3 2 2 2 2 13
135 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 3 4 23
136 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
137 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 3 23

84
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Ekspektasi Pendapatan (X1), dan Toleransi atas Risiko (X2)

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
138 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
139 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 3 23
140 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 4 21
141 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
142 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 4 21
143 2 3 2 2 2 11 3 2 2 3 2 2 14
144 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 3 22
145 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
146 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
147 4 3 4 3 3 17 4 4 4 3 4 4 23
148 2 2 2 2 2 10 3 2 2 2 2 2 13
149 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 23
150 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 3 4 23
151 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
152 3 2 3 2 2 12 2 3 2 2 3 2 14
153 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 24
154 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
155 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 23
156 2 2 2 2 2 10 2 3 2 2 3 3 15
157 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
158 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 23
159 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
160 3 4 3 4 3 17 4 3 3 4 4 4 22
161 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23
162 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 2 2 13
163 4 4 3 4 4 19 3 4 3 4 3 4 21
164 4 4 4 4 3 19 4 3 3 4 4 3 21
165 4 3 4 3 4 18 4 3 4 4 4 4 23
166 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 3 4 23
167 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
168 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 3 21
169 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 4 22
170 4 4 3 3 4 18 4 4 3 3 4 4 22

85
Lampiran 3 (Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Lingkungan Keluarga (X3) dan Kesiapan Instrumentasi (X4)

X3 X4
Responden
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4
1 3 4 4 3 14 3 4 4 11
2 3 4 4 4 15 4 3 3 10
3 3 3 3 3 12 3 3 3 9
4 3 4 4 3 14 4 4 4 12
5 3 4 4 4 15 4 4 4 12
6 2 2 3 2 9 2 3 3 8
7 4 3 4 4 15 4 4 4 12
8 3 3 4 3 13 3 3 4 10
9 4 4 4 4 16 4 4 4 12
10 3 3 2 2 10 3 3 2 8
11 4 4 4 4 16 3 4 4 11
12 3 3 3 4 13 4 3 3 10
13 4 4 4 3 15 4 4 4 12
14 2 2 2 2 8 2 2 2 6
15 4 4 4 4 16 3 4 3 10
16 2 3 2 3 10 4 4 4 12
17 4 4 4 4 16 4 3 4 11
18 4 3 3 3 13 3 4 3 10
19 4 3 4 3 14 2 2 3 7
20 3 4 3 3 13 3 4 4 11
21 4 4 4 3 15 4 3 4 11
22 2 2 2 2 8 3 2 2 7
23 3 4 4 4 15 4 4 4 12
24 3 4 4 4 15 4 4 4 12
25 4 3 3 3 13 3 3 3 9
26 4 4 4 3 15 3 3 4 10
27 3 2 2 2 9 2 2 2 6
28 4 4 4 4 16 4 4 4 12
29 4 3 4 4 15 3 4 3 10
30 4 3 3 3 13 4 3 3 10
31 4 4 3 3 14 4 4 4 12
32 3 4 4 4 15 3 3 3 9
33 2 3 2 2 9 2 2 2 6
34 4 4 4 4 16 3 4 4 11
35 4 3 3 3 13 4 3 3 10
36 4 4 4 4 16 4 4 3 11

86
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Lingkungan Keluarga (X3) dan Kesiapan Instrumentasi (X4)

Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4


37 3 2 2 2 9 2 2 2 6
38 4 3 4 4 15 4 4 4 12
39 4 4 4 4 16 4 3 4 11
40 4 4 4 4 16 4 4 4 12
41 4 3 3 3 13 4 4 4 12
42 3 3 2 2 10 2 2 2 6
43 4 4 4 4 16 4 4 3 11
44 3 4 4 4 15 3 4 4 11
45 3 3 3 4 13 4 3 3 10
46 4 4 3 4 15 4 4 4 12
47 2 2 2 2 8 3 2 2 7
48 4 3 4 3 14 4 4 4 12
49 4 3 3 3 13 4 3 3 10
50 4 4 4 4 16 4 4 4 12
51 2 2 2 2 8 2 2 2 6
52 4 4 4 3 15 4 4 4 12
53 3 4 3 3 13 4 3 3 10
54 4 4 4 4 16 4 4 4 12
55 4 3 4 4 15 3 4 3 10
56 2 2 3 2 9 2 2 2 6
57 4 4 4 4 16 4 3 4 11
58 4 4 4 3 15 4 4 4 12
59 3 4 3 3 13 4 3 3 10
60 2 3 2 2 9 2 2 2 6
61 4 4 4 4 16 4 4 4 12
62 3 4 3 3 13 4 4 3 11
63 4 4 4 4 16 4 4 4 12
64 2 2 2 2 8 2 3 2 7
65 4 4 3 3 14 3 4 4 11
66 3 4 3 4 14 4 3 4 11
67 4 3 4 4 15 4 4 4 12
68 2 2 2 2 8 2 2 2 6
69 4 3 4 4 15 4 4 4 12
70 4 4 4 4 16 4 4 4 12
71 3 4 4 4 15 4 4 4 12
72 2 3 2 3 10 2 3 2 7
73 4 4 4 4 16 4 4 4 12

87
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Lingkungan Keluarga (X3) dan Kesiapan Instrumentasi (X4)

Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4


74 2 2 3 2 9 4 4 4 12
75 4 4 4 4 16 4 4 3 11
76 4 3 4 3 14 2 2 2 6
77 3 4 4 4 15 4 4 4 12
78 4 3 4 3 14 4 4 4 12
79 4 4 4 4 16 4 4 4 12
80 3 4 4 4 15 4 4 4 12
81 2 2 2 2 8 3 2 3 8
82 3 4 3 4 14 4 4 4 12
83 4 4 4 4 16 4 4 4 12
84 4 3 4 4 15 4 4 4 12
85 2 2 2 2 8 3 2 2 7
86 4 4 4 3 15 4 4 3 11
87 3 3 3 3 12 2 2 2 6
88 4 3 3 3 13 4 3 4 11
89 4 4 4 4 16 4 4 4 12
90 3 3 3 2 11 4 4 4 12
91 4 4 3 4 15 4 4 4 12
92 4 4 4 4 16 3 4 4 11
93 3 4 4 4 15 4 4 4 12
94 2 2 2 3 9 2 2 3 7
95 4 3 4 4 15 4 4 4 12
96 4 4 4 4 16 4 3 4 11
97 4 4 3 4 15 4 4 4 12
98 3 4 3 3 13 4 3 3 10
99 2 2 2 3 9 3 2 2 7
100 4 4 3 4 15 4 4 4 12
101 4 4 4 4 16 4 4 4 12
102 3 4 3 4 14 3 4 3 10
103 2 2 2 2 8 2 2 2 6
104 4 3 4 3 14 4 4 4 12
105 4 4 3 4 15 4 4 4 12
106 3 4 4 4 15 4 4 4 12
107 2 2 3 3 10 2 2 2 6
108 4 4 4 4 16 4 3 4 11
109 4 4 4 4 16 4 4 4 12
110 3 3 4 3 13 4 3 4 11

88
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Lingkungan Keluarga (X3) dan Kesiapan Instrumentasi (X4)

Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4


111 4 4 4 4 16 4 4 4 12
112 2 3 2 2 9 2 2 2 6
113 4 4 3 4 15 3 4 4 11
114 3 4 4 3 14 4 4 4 12
115 4 4 4 4 16 4 4 3 11
116 2 2 2 3 9 2 2 2 6
117 4 3 3 4 14 4 4 4 12
118 4 4 4 4 16 3 2 3 8
119 4 4 4 4 16 4 4 4 12
120 3 4 4 4 15 4 4 4 12
121 2 2 2 2 8 4 4 4 12
122 4 4 4 4 16 4 4 4 12
123 4 4 4 3 15 4 4 4 12
124 4 3 3 4 14 3 3 4 10
125 4 4 4 4 16 4 3 4 11
126 2 2 2 2 8 2 2 2 6
127 4 3 4 3 14 4 4 4 12
128 4 4 4 4 16 4 4 4 12
129 3 4 3 4 14 4 3 3 10
130 2 2 2 2 8 2 2 3 7
131 4 4 4 3 15 4 4 4 12
132 4 4 4 4 16 4 4 4 12
133 4 4 4 4 16 4 4 4 12
134 2 2 2 3 9 2 2 2 6
135 4 3 4 4 15 4 4 4 12
136 4 4 3 3 14 4 4 4 12
137 4 4 4 4 16 3 4 4 11
138 2 2 2 2 8 2 2 2 6
139 3 4 4 4 15 4 4 3 11
140 4 4 4 4 16 4 4 4 12
141 4 4 4 4 16 4 4 4 12
142 4 4 3 4 15 4 4 4 12
143 2 2 2 3 9 2 3 2 7
144 3 4 4 4 15 4 4 4 12
145 4 4 4 4 16 4 4 4 12
146 4 3 3 4 14 4 4 4 12
147 4 4 4 4 16 4 4 3 11

89
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Lingkungan Keluarga (X3) dan Kesiapan Instrumentasi (X4)

Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4


148 2 2 2 2 8 2 2 2 6
149 4 4 3 4 15 4 3 4 11
150 4 3 4 3 14 4 4 4 12
151 4 4 4 4 16 4 4 4 12
152 3 2 3 2 10 2 2 2 6
153 4 4 4 4 16 3 4 4 11
154 4 4 4 4 16 4 4 4 12
155 4 4 3 4 15 4 4 4 12
156 2 2 2 2 8 2 2 2 6
157 4 3 3 3 13 4 4 4 12
158 3 4 3 4 14 4 4 4 12
159 4 4 3 4 15 4 3 4 11
160 4 4 4 4 16 4 4 4 12
161 4 4 4 4 16 4 4 4 12
162 3 2 2 2 9 2 2 2 6
163 4 4 3 3 14 4 4 4 12
164 4 4 4 4 16 4 3 4 11
165 4 4 4 4 16 4 4 4 12
166 3 4 4 4 15 4 4 4 12
167 2 2 3 2 9 2 2 2 6
168 4 4 4 3 15 4 4 4 12
169 4 4 4 4 16 4 4 4 12
170 4 3 3 3 13 3 4 3 10

90
Lampiran 3 (Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Pendidikan Kewirausahaan (X 5) dan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y)

X5 Y
Responden
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
1 4 4 3 4 4 3 4 26 3 4 4 3 4 3 3 24
2 4 3 4 4 4 3 3 25 4 3 3 4 4 4 3 25
3 3 3 3 4 3 4 3 23 3 4 3 3 3 3 3 22
4 4 4 4 3 4 4 4 27 3 3 3 4 4 3 3 23
5 4 4 4 3 4 3 3 25 3 3 4 3 3 4 4 24
6 3 3 2 2 2 2 3 17 2 2 2 2 2 2 2 14
7 4 4 3 3 4 3 4 25 4 4 3 4 4 3 3 25
8 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28
9 4 4 3 4 4 4 3 26 4 4 4 3 4 4 4 27
10 4 4 4 4 4 4 4 28 2 3 3 2 2 2 2 16
11 4 3 3 4 4 3 4 25 4 4 4 3 4 4 3 26
12 4 4 4 3 3 4 3 25 3 3 3 4 4 3 4 24
13 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 27
14 3 2 2 2 2 3 2 16 2 2 2 2 2 2 3 15
15 3 4 3 4 4 4 4 26 3 4 3 3 4 4 4 25
16 3 3 4 4 4 4 3 25 4 3 4 4 4 3 4 26
17 3 4 4 3 4 3 3 24 4 4 4 4 3 4 3 26
18 3 4 3 4 3 3 3 23 4 3 3 3 3 3 3 22
19 2 2 3 2 2 3 2 16 2 2 2 3 2 2 2 15
20 4 3 4 4 3 3 4 25 4 4 4 4 4 3 3 26
21 3 4 4 3 4 4 3 25 4 4 3 4 4 4 3 26
22 2 2 2 2 2 2 3 15 2 3 2 2 3 2 2 16
23 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 3 4 4 3 3 25
24 4 4 3 4 4 4 3 26 4 4 3 4 3 4 4 26
25 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 4 3 3 3 3 22
26 4 3 3 4 4 3 4 25 4 3 4 3 3 4 3 24
27 3 2 2 2 3 2 2 16 2 2 2 2 2 3 2 15
28 4 4 4 3 4 4 4 27 4 3 4 4 4 4 3 26
29 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 4 4 4 4 27
30 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 21
31 4 3 4 4 4 3 4 26 4 4 3 4 3 4 3 25
32 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 3 4 4 4 27
33 3 2 2 2 2 2 2 15 2 3 2 2 2 3 2 16
34 3 4 3 4 3 4 3 24 4 4 3 4 4 4 4 27
35 3 4 3 3 3 3 3 22 4 3 3 3 4 3 3 23

91
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Pendidikan Kewirausahaan (X 5) dan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y)

Responden X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
36 4 3 4 4 4 4 4 27 3 3 3 4 3 4 4 24
37 2 2 2 3 3 2 2 16 2 3 2 2 2 3 2 16
38 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 4 4 4 3 26
39 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 4 4 4 28
40 3 4 3 4 4 3 4 25 4 4 4 4 3 3 3 25
41 4 3 4 3 3 4 4 25 4 3 4 3 4 4 4 26
42 2 2 2 2 2 2 2 14 3 2 3 2 2 3 2 17
43 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 4 4 27
44 3 3 4 4 4 3 4 25 4 4 4 4 4 4 3 27
45 4 3 3 3 3 3 4 23 3 4 3 3 4 3 3 23
46 4 4 3 4 3 4 4 26 3 3 3 4 4 4 4 25
47 2 3 2 2 2 2 2 15 2 2 2 2 2 2 2 14
48 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 3 4 3 4 3 25
49 3 3 3 3 4 4 3 23 3 3 3 3 4 3 4 23
50 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 27
51 3 3 2 3 2 2 2 17 2 2 3 2 2 3 2 16
52 3 4 4 3 3 4 4 25 4 4 4 4 3 3 3 25
53 4 3 4 3 4 3 4 25 4 3 3 4 3 3 4 24
54 4 4 4 3 4 4 3 26 3 4 4 4 4 4 4 27
55 4 4 3 4 4 4 4 27 4 3 4 4 4 3 3 25
56 3 2 2 2 3 2 3 17 2 2 2 2 3 2 2 15
57 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 4 4 4 4 25
58 4 3 3 4 4 3 3 24 4 4 4 4 4 4 3 27
59 3 3 4 3 4 3 3 23 4 3 3 3 3 3 4 23
60 2 3 2 2 2 2 2 15 2 2 2 2 2 3 2 15
61 3 3 4 3 3 4 3 23 4 4 4 4 3 4 3 26
62 3 3 3 3 4 3 3 22 3 4 3 3 4 3 3 23
63 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 3 4 3 4 26
64 2 2 2 2 2 2 2 14 3 3 2 2 3 2 3 18
65 4 3 3 4 4 4 3 25 3 4 4 4 4 4 4 27
66 4 3 3 4 3 3 4 24 3 4 4 3 3 3 3 23
67 4 4 3 4 4 4 4 27 3 4 3 4 4 4 3 25
68 3 2 2 2 3 2 2 16 2 2 2 2 2 2 2 14
69 4 3 4 3 4 4 4 26 4 4 4 3 3 3 4 25
70 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 4 4 4 3 27

92
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Pendidikan Kewirausahaan (X 5) dan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y)

Responden X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
71 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 3 4 4 3 3 25
72 3 2 3 2 3 2 2 17 2 2 2 2 2 2 2 14
73 4 4 4 4 4 3 4 27 3 4 4 4 4 4 4 27
74 4 4 4 3 4 4 4 27 4 3 4 4 3 4 3 25
75 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 3 4 3 4 26
76 2 3 2 2 2 2 2 15 2 2 2 2 2 2 2 14
77 3 4 3 4 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 3 27
78 4 4 4 3 4 4 4 27 4 3 3 4 4 4 4 26
79 4 4 4 4 4 3 3 26 3 4 4 4 3 4 4 26
80 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 4 4 4 4 27
81 3 2 3 3 2 2 2 17 2 3 2 2 2 3 3 17
82 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 3 4 4 4 4 26
83 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 4 4 4 27
84 4 3 4 4 4 3 4 26 4 4 3 3 4 3 3 24
85 2 2 2 2 3 3 3 17 2 2 2 2 2 2 2 14
86 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 3 4 27
87 4 3 3 3 4 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 28
88 3 3 3 4 3 3 3 22 4 3 3 4 3 3 3 23
89 4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 3 27
90 2 2 3 3 3 3 3 19 2 2 3 2 2 2 2 15
91 4 3 4 4 3 4 4 26 3 4 4 4 4 4 4 27
92 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 3 4 3 25
93 3 4 3 4 4 4 3 25 4 4 4 4 4 4 4 28
94 2 2 2 2 2 3 2 15 3 2 3 2 2 2 2 16
95 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 3 27
96 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 3 4 26
97 3 3 4 4 4 4 4 26 3 4 4 4 3 4 4 26
98 4 3 3 3 3 4 3 23 4 3 3 4 3 4 3 24
99 2 2 3 2 2 2 3 16 2 2 3 3 2 3 2 17
100 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
101 3 4 4 4 3 4 4 26 4 4 4 4 4 4 3 27
102 4 3 4 3 4 3 3 24 3 4 4 3 3 3 4 24
103 2 2 3 2 2 3 3 17 2 2 3 2 2 2 2 15
104 4 3 4 4 3 4 4 26 3 4 4 4 3 4 4 26
105 3 4 4 3 4 4 4 26 4 4 3 3 4 3 4 25
106 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 4 4 4 4 4 27

93
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Pendidikan Kewirausahaan (X 5) dan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y)

Responden X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
107 2 2 2 2 3 2 2 15 3 2 2 2 2 2 2 15
108 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 3 4 3 26
109 3 3 4 4 4 4 4 26 4 4 3 4 4 3 4 26
110 4 3 4 3 4 3 4 25 3 3 3 4 3 4 3 23
111 4 4 3 3 3 4 4 25 4 3 3 4 3 3 4 24
112 2 2 2 2 2 3 3 16 2 2 2 2 2 2 3 15
113 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 4 3 4 4 4 25
114 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 3 4 4 4 4 27
115 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 3 4 27
116 3 2 3 2 2 2 3 17 2 3 2 2 3 2 2 16
117 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 3 27
118 3 4 4 4 4 4 4 27 3 4 3 3 4 4 4 25
119 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 4 4 4 4 4 27
120 3 4 4 4 4 4 3 26 3 3 4 4 3 3 4 24
121 2 3 2 2 2 3 2 16 2 3 2 2 2 3 2 16
122 4 4 3 3 4 4 4 26 4 4 4 4 4 3 3 26
123 4 3 4 4 3 4 3 25 4 4 3 3 3 4 4 25
124 4 3 3 4 3 4 3 24 4 3 3 4 3 4 3 24
125 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 27
126 2 2 2 3 2 3 3 17 2 2 2 3 2 3 2 16
127 2 2 3 3 3 2 2 17 4 4 4 4 4 4 4 28
128 3 3 4 3 4 4 3 24 4 4 4 4 3 4 4 27
129 4 3 3 4 3 3 3 23 4 3 4 3 4 3 4 25
130 4 3 4 3 4 4 4 26 3 2 2 2 2 2 3 16
131 4 4 4 4 3 4 3 26 4 3 4 4 4 4 4 27
132 3 3 4 4 4 4 4 26 4 4 4 3 3 4 4 26
133 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
134 2 2 2 2 3 2 2 15 3 2 2 2 3 2 3 17
135 4 4 4 4 3 4 3 26 4 4 4 4 4 3 4 27
136 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 3 3 4 4 4 26
137 3 3 4 4 4 4 4 26 3 3 4 4 4 4 3 25
138 3 2 3 3 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 3 15
139 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 27
140 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
141 4 4 4 4 4 3 4 27 3 4 4 4 4 4 4 27
142 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 3 4 4 3 26

94
(Lanjutan)

Tabulasi Jawaban Responden Pendidikan Kewirausahaan (X 5) dan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Y)

Responden X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
143 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 3 2 2 2 3 16
144 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 3 3 3 25
145 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
146 3 4 4 3 4 4 4 26 4 4 4 4 4 3 4 27
147 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 3 3 4 4 4 26
148 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 2 3 2 2 2 15
149 3 3 3 3 4 4 3 23 4 3 4 4 3 4 4 26
150 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 3 4 27
151 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 27
152 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 2 3 3 2 2 16
153 3 4 4 3 4 4 4 26 4 4 3 4 4 4 4 27
154 4 4 3 4 3 4 3 25 4 4 4 3 4 3 3 25
155 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
156 3 2 2 3 2 2 2 16 3 2 2 2 3 2 2 16
157 4 3 4 4 4 3 4 26 4 3 3 4 4 4 4 26
158 3 4 4 3 4 4 3 25 4 4 4 4 4 4 3 27
159 4 3 4 4 4 4 3 26 4 4 3 3 4 4 4 26
160 3 4 4 3 3 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 28
161 4 4 4 4 4 3 4 27 3 4 4 4 3 3 3 24
162 2 2 3 2 3 2 2 16 2 2 2 3 2 2 3 16
163 4 3 4 4 3 4 4 26 3 3 4 4 4 3 4 25
164 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 3 4 3 26
165 4 3 3 4 4 4 4 26 4 4 3 4 4 4 4 27
166 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 4 4 4 27
167 2 3 2 3 2 3 3 18 2 2 2 2 3 2 2 15
168 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 3 4 3 3 25
169 3 4 4 4 3 3 4 25 4 4 3 4 3 4 4 26
170 4 3 4 3 4 4 4 26 3 3 4 3 4 3 4 24

95
Lampiran 4
Uji Validitas
Uji Validitas pada Variabel X1

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,653** ,587** ,653** ,662** ,821**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1.2 Pearson Correlation ,653** 1 ,649** ,738** ,767** ,897**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1.3 Pearson Correlation ,587** ,649** 1 ,598** ,534** ,782**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1.4 Pearson Correlation ,653** ,738** ,598** 1 ,808** ,890**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1.5 Pearson Correlation ,662** ,767** ,534** ,808** 1 ,886**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1 Pearson Correlation ,821** ,897** ,782** ,890** ,886** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas pada Variabel X2


Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
X Pearson Correlation 1 ,666** ,664** ,551** ,501** ,700** ,839**
2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,005 ,000 ,000
.
N 30 30 30 30 30 30 30
1
X Pearson Correlation ,666** 1 ,718** ,526** ,664** ,653** ,865**
2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
. N
2 30 30 30 30 30 30 30
X Pearson Correlation ,664** ,718** 1 ,453* ,659** ,581** ,838**
2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,012 ,000 ,001 ,000
. N
3 30 30 30 30 30 30 30
** **
X Pearson Correlation ,551 ,526 ,453* 1 ,348 ,586**
,710**
2 Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,012 ,060 ,001 ,000
. N
4 30 30 30 30 30 30 30
X Pearson Correlation ,501** ,664** ,659** ,348 1 ,719** ,784**
2 Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,060 ,000 ,000
. N
5 30 30 30 30 30 30 30
X Pearson Correlation ,700** ,653** ,581** ,586** ,719** 1 ,860**
2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000
. N
6 30 30 30 30 30 30 30
** **
X Pearson Correlation ,839 ,865 ,838** ,710**
,784**
,860**
1
2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

96
Uji Validitas pada Variabel X3

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
X3.1 Pearson Correlation 1 ,495** ,606** ,511** ,763**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30
X3.2 Pearson Correlation ,495** 1 ,759** ,688** ,864**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
X3.3 Pearson Correlation ,606** ,759** 1 ,733** ,914**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
X3.4 Pearson Correlation ,511** ,688** ,733** 1 ,862**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation ,763** ,864** ,914** ,862** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas pada Variabel X4


Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4
X4.1 Pearson Correlation 1 ,562** ,603** ,833**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30
X4.2 Pearson Correlation ,562** 1 ,703** ,873**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30
X4.3 Pearson Correlation ,603** ,703** 1 ,889**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N
30 30 30 30
** ** **
X4 Pearson Correlation ,833 ,873 ,889 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N
30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

97
Uji Validitas pada Variabel X5

Correlations
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5
X5.1 Pearson Correlation 1 ,628** ,547** ,604** ,656** ,439* ,658** ,787**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,015 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.2 Pearson Correlation ,628** 1 ,674** ,607** ,738** ,656** ,656** ,868**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.3 Pearson Correlation ,547** ,674** 1 ,563** ,654** ,665** ,530** ,810**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.4 Pearson Correlation ,604** ,607** ,563** 1 ,699** ,603** ,665** ,833**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.5 Pearson Correlation ,656** ,738** ,654** ,699** 1 ,570** ,635** ,869**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.6 Pearson Correlation ,439* ,656** ,665** ,603** ,570** 1 ,423* ,760**
Sig. (2-tailed) ,015 ,000 ,000 ,000 ,001 ,020 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5.7 Pearson Correlation ,658** ,656** ,530** ,665** ,635** ,423* 1 ,795**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,020 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson Correlation ,787** ,868** ,810** ,833** ,869** ,760** ,795** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Validitas pada Variabel Y

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y
Y.1 Pearson Correlation 1 ,705** ,689** ,803** ,718** ,775** ,610** ,918**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.2 Pearson Correlation ,705** 1 ,577** ,582** ,682** ,612** ,546** ,810**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,000 ,000 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.3 Pearson Correlation ,689** ,577** 1 ,499** ,542** ,649** ,561** ,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,005 ,002 ,000 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.4 Pearson Correlation ,803** ,582** ,499** 1 ,728** ,597** ,594** ,832**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,005 ,000 ,000 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.5 Pearson Correlation ,718** ,682** ,542** ,728** 1 ,574** ,578** ,834**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.6 Pearson Correlation ,775** ,612** ,649** ,597** ,574** 1 ,680** ,842**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.7 Pearson Correlation ,610** ,546** ,561** ,594** ,578** ,680** 1 ,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,001 ,001 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y Pearson Correlation ,918** ,810** ,778** ,832** ,834** ,842** ,782** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

98
Lampiran 5
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pada Variabel X1

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,909 5

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 3,4667 ,68145 30
X1.2 3,3000 ,83666 30
X1.3 3,4000 ,72397 30
X1.4 3,3667 ,76489 30
X1.5 3,2667 ,78492 30

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X1.1 13,3333 7,402 ,732 ,896
X1.2 13,5000 6,397 ,823 ,877
X1.3 13,4000 7,421 ,668 ,908
X1.4 13,4333 6,737 ,820 ,877
X1.5 13,5333 6,671 ,812 ,879
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,8000 10,579 3,25259 5

99
Uji Reliabilitas pada Variabel X2

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,899 6

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 3,5333 ,73030 30
X2.2 3,3667 ,71840 30
X2.3 3,3333 ,75810 30
X2.4 3,3000 ,70221 30
X2.5 3,4000 ,62146 30
X2.6 3,4333 ,67891 30

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X2.1 16,8333 8,144 ,756 ,877
X2.2 17,0000 8,069 ,794 ,871
X2.3 17,0333 8,033 ,749 ,878
X2.4 17,0667 8,892 ,583 ,903
X2.5 16,9667 8,861 ,697 ,886
X2.6 16,9333 8,271 ,792 ,872
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20,3667 11,826 3,43896 6

100
Uji Reliabilitas pada Variabel X3

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,874 4

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 3,3333 ,71116 30
X3.2 3,3667 ,71840 30
X3.3 3,4333 ,77385 30
X3.4 3,2333 ,72793 30

Item-Total Statistics
Scale Mean Corrected Cronbach's
if Item Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X3.1 10,0333 4,033 ,596 ,888
X3.2 10,0000 3,655 ,753 ,829
X3.3 9,9333 3,306 ,830 ,796
X3.4 10,1333 3,637 ,747 ,832

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13,3667 6,240 2,49805 4

101
Uji Reliabilitas pada Variabel X4

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,832 3

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X4.1 3,3333 ,71116 30
X4.2 3,3667 ,71840 30
X4.3 3,4000 ,72397 30

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X4.1 6,7667 1,771 ,632 ,825
X4.2 6,7333 1,651 ,707 ,752
X4.3 6,7000 1,597 ,739 ,720

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
10,1000 3,472 1,86344 3

102
Uji Reliabilitas pada Variabel X5

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,917 7

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X5.1 3,5000 ,68229 30
X5.2 3,3667 ,76489 30
X5.3 3,2667 ,73968 30
X5.4 3,3000 ,79438 30
X5.5 3,4000 ,77013 30
X5.6 3,2667 ,69149 30
X5.7 3,2667 ,69149 30
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X5.1 19,8667 13,637 ,712 ,908
X5.2 20,0000 12,690 ,810 ,898
X5.3 20,1000 13,197 ,734 ,906
X5.4 20,0667 12,754 ,758 ,904
X5.5 19,9667 12,654 ,811 ,898
X5.6 20,1000 13,748 ,675 ,912
X5.7 20,1000 13,541 ,721 ,908

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23,3667 17,689 4,20577 7

103
Uji Reliabilitas pada Variabel Y

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,924 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y.1 3,3333 ,80230 30
Y.2 3,3333 ,71116 30
Y.3 3,2333 ,72793 30
Y.4 3,3000 ,74971 30
Y.5 3,3333 ,75810 30
Y.6 3,2667 ,73968 30
Y.7 3,1333 ,68145 30

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Y.1 19,6000 12,731 ,879 ,900
Y.2 19,6000 13,972 ,739 ,915
Y.3 19,7000 14,079 ,696 ,919
Y.4 19,6333 13,620 ,764 ,912
Y.5 19,6000 13,559 ,766 ,912
Y.6 19,6667 13,609 ,779 ,911
Y.7 19,8000 14,303 ,706 ,918
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
22,9333 18,409 4,29059 7

104
Lampiran 6
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 170
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,17343703
Most Extreme Absolute ,060
Differences Positive ,034
Negative -,060
Test Statistic ,060
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
d. This is a lower bound of the true significance.

105
Lampiran 7
Uji Multikolinearitas

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X5, X1, X2,
. Enter
X3, X4b
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 X1 ,250 3,993
X2 ,219 4,561
X3 ,219 4,564
X4 ,207 4,839
X5 ,232 4,306
a. Dependent Variable: Y

Collinearity Diagnosticsa
Condi Variance Proportions
Dimensio Eigen tion (Cons
Model n value Index tant) X1 X2 X3 X4 X5
1 1 5,870 1,000 ,002 ,001 ,001 ,001 ,001 ,001
2 ,065 9,514 ,930 ,018 ,005 ,011 ,019 ,003
3 17,07
,020 ,007 ,763 ,018 ,008 ,152 ,151
0
4 18,41
,017 ,004 ,040 ,218 ,551 ,175 ,131
3
5 20,46
,014 ,054 ,002 ,509 ,031 ,654 ,144
1
6 20,62
,014 ,003 ,177 ,250 ,398 ,000 ,570
7
a. Dependent Variable: Y

106
Lampiran 8
Uji Heterokedastisitas

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X5, X1, X2,
. Enter
X3, X4b
a. Dependent Variable: Absolut Residual
b. All requested variables entered.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,031 ,408 4,979 ,000
X1 ,022 ,049 ,069 ,448 ,655
X2 -,036 ,046 -,130 -,792 ,430
X3 ,055 ,067 ,135 ,824 ,411
X4 ,068 ,087 ,132 ,781 ,436
X5 -,072 ,039 -,297 -1,863 ,064
a. Dependent Variable: Absolut Residual

107
Lampiran 9
Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X5, X1, X2,
. Enter
X3, X4b
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,937 ,878 ,874 2,08859
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3, X4
b. Dependent Variable: Y

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5147,422 5 1029,484 236,002 ,000b
Residual 715,400 164 4,362
Total 5862,822 169
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3, X4

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,429 ,593 ,724 ,470
X1 ,301 ,071 ,230 4,218 ,000
X2 ,206 ,067 ,180 3,090 ,002
X3 ,441 ,097 ,265 4,549 ,000
X4 ,362 ,127 ,171 2,856 ,005
X5 ,168 ,056 ,168 2,976 ,003

108

Anda mungkin juga menyukai