Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN

ORGANISASI DAN MORALITAS TERHADAP


KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI PADA LEMBAGA
PERKREDITAN DESA
SE-KECAMATAN
PENEBEL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH
NAMA : NI PUTU EKA PUTRI NOVIYANTI
NPM : 1633121214
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN
ORGANISASI DAN MORALITAS TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI PADA LEMBAGA
PERKREDITAN DESA
SE-KECAMATAN
PENEBEL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH
NAMA : NI PUTU EKA PUTRI NOVIYANTI
NPM : 1633121214
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ni Putu Eka Putri Noviyanti


NPM : 1633121214
Jurusan : Akuntansi
Alamat : Desa Mengesta, Kecmatan Penebel, Tabanan

Menyatakan memang benar telah melakukan penelitian pada Lembaga


Perkreditan Desa Sekecamatan Penebel dengan judul penelitian (skripsi)
“Pengaruh Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi Dan Moralitas
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”.

Skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan atau
plagiat.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap
dikenakan sanksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tabanan, 15 April 2020


Yang membuat pernyataan,

(Ni Putu Eka Putri Noviyanti)


NPM: 1633121214

ii
ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi


dan Moralitas terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Lembaga
Perkreditan Desa Sekecamatan Penebel”. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah pengaruh pengendalian internal, komitmen organisasi dan
moralitas terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable pengendalian internal,
komitmen organisasi dan moralitas terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan data primer yang diperoleh dari data kuesioner yang diukur
menggunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Hasil dalam penelitian
ini menunjukan bahwa (1) pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi, (2) komitmen organisasi berpengaruh
negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, (3) moralitas
berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Kata Kunci: Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi, Moralitas,


Kecurangan Akuntansi.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi, dan Moralitas Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
pada LPD sekecamatan Penebel.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak yang telah dengan baik memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., selaku Rektor
Universitas Warmadewa.
2. Bapak Dr. I Made Sara, S.E., M.P., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UniversitasWarmadewa.
3. Ibu A. A. Ayu Erna Trisnadewi, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasWarmadewa.
4. Ibu Luh Kade Datrini, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan
dan motivasi sampai selesainya penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. I Wayan Rupa, Ak., M.Agb., CA selaku Dosen Pembimbing
II atas waktu, bimbingan, masukan, serta kesabaran membimbing
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak I Ketut Puja Wirya Sanjaya, SE, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sejak
mengikuti kuliah serta banyak memberikan petunjuk, pengarahan dan
saran-saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

iv
Universitas Warmadewa yang telah banyak mendidik dan memberikan
bekal ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
8. Seluruh pegawai dan staf yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Warmadewa atas pelayanan yang diberikan kepada
penulis dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan.
9. Bapak I Nengah Buda Ariana, Ibu Ni Komang Ambarawati serta adik
tercinta I Made Handika Adi Putra yang telah memberikan doa, semangat
dan bantuan secara material dan moril kepada penulis.
10. Sahabat dan Saudara saya dirumah dan teman-teman D4 Akuntansi
angkatan 2016 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan banyak bantuan dan semangat.
11. Made Adit Arya Putra dan Kartika Wijayanti, terimakasih selalu setia
menemani memberikan dukungan semangat, serta motivasi pada peneliti.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kekurangan dalam


penyusunan skripsi ini karena keterbatasan dari pihak penulis. Untuk itu
penulis dengan senang hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan.
Atas semua pengorbanan dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak,
penulis hanya dapat memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tabanan, 15 April 2020

Peneliti,

Ni Putu Eka Putri Noviyanti

v
DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. ii

ABSTRAKSI ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 6

D. Sistematika Penulisan ........................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

A. Landasan Teori................................................................................... 9

B. Publikasi Penelitian Sebelumnya ....................................................... 19

C. Kerangka Pemikiran........................................................................... 21

D. Kerangka Konsep ............................................................................... 22

E. Hipotesis ............................................................................................ 23

vi
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 27

A. Tempat dan Objek Penelitian ............................................................. 27

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel ........................................... 27

C. Identifikasi Variabel........................................................................... 28

D. Definisi Operasional Variabel............................................................ 29

E. Jenis Data ........................................................................................... 31

F. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 32

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN .......................... 37

A. Sejarah Singkat LPD di Kecamatan Penebel ..................................... 37

B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan LPD ................................ 40

C. Aktivitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .................................... 48

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 50

A. Deskripsi Data .................................................................................... 50

B. Analisis Data ...................................................................................... 57

C. Pembahasan........................................................................................ 67

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 72

A. Simpulan ............................................................................................ 72

B. Saran .................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 76

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Ringkasan Penelitian Sebelumnya ....................................................... 19

2. Karakteristik Responden ...................................................................... 51

3. Hasil Uji Validitas ................................................................................ 53

4. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 54

5. Statistik Deskriptif Data Penelitian ...................................................... 55

6. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 58

7. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 59

8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 60

9. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda........................... 61

10. Hasil Analisis Determinasi................................................................... 63

11. Hasil Uji F-test ..................................................................................... 64

12. Hasil Uji t ............................................................................................. 65

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 21

2. Kerangka Konsep ........................................................................... 22

3. Struktur Organisasi LPD Kecamatan Penebel ............................... 41

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ...................................................................... 76

2. Tabulasi Data ................................................................................. 81

3. Uji Validitas ................................................................................... 86

4. Uji Reabilitas.................................................................................. 90

5. Statistik Deskriptif ......................................................................... 92

6. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 92

7. Analisis Regresi Linier Berganda, Determinasi, F dan t ................ 95

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecenderungan kecurangan akuntansi akhir-akhir ini menjadi berita yang

paling utama dalam pemberitaan media yang sering terjadi. Konsep kecurangan

atau fraud dalam lingkup akuntansi merupakan penyimpangan dari prosedur

akuntansi yang tidak boleh diterapkan dalam suatu entitas. Kecenderungan

kecurangan akuntansi telah banyak mendapat perhatian publik saat ini. Banyak

lembaga yang melakukan praktik kecurangan baik sektor publik maupun sektor

swasta. Bahkan di Bali khususnya tindak kecurangan terjadi pada tingkat paling

rendah yaitu tindak kecurangan yang terjadi pada Lembaga Perkreditan Desa

(LPD).

Lembaga Perkreditan Desa merupakan salah satu lembaga keuangan milik

Desa Pekraman, yang menjalankan salah satu fungsi keuangan desa yaitu

mengelola sumber daya keuangan milik Desa Pekraman. Sebagai lembaga yang

laporan keuangannya transparan, lembaga perkreditan desa pun tak luput dari

fenomena kecenderungan kecurangan akuntansi. Seperti kasus kecurangan

yang terjadi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pekraman Sunantaya,

Desa Penebel, Kecamatan Penebel yang diduga dilakukan oleh ketua dan salah

satu staf LPD Sunantaya yang nilainya mencapai 1,4 Miliar (Bali Tribune 18

1
2

November 2019). Banyak hal yang menjadi alasan seseorang untuk melakukan

tindakan korupsi. Salah satu teori yang menjelaskan tentang motivasi seseorang

dalam melakukan kecurangan adalah Teori Fraud Triangle yang

dikembangkan oleh Tuanakotta (2007:105). Teori ini mengatakan bahwa

“kecurangan akuntansi disebabkan oleh tiga faktor yaitu kesempatan, tekanan,

dan rasionalisme. Fraud Triangle Theory digunakan dalam penelitian ini

dikarenakan teori ini menjelaskan pentingnya suatu instansi meminimalkan

kesempatan yang tersedia untuk melakukan kecurangan, dimana kesempatan

dapat diminimalisir dengan Pengendalian Internal yang baik. Sistem

pengendalian internal merupakan proses yang dijalankan untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan laporan keuangan,

kepatuhan terhadap hukum, dan efektivitas dan efisiensi operasi (Tunggal,

2011). Sistem pengendalian internal yang rendah dan kepatuhan karyawan

terhadap pengendalian internal yang juga rendah dapat menjadi pemicu

terjadinya kecurangan (fraud). Pengendalian internal yang baik dapat

mengurangi atau bahkan menutup peluang untuk melakukan kecenderungan

kecurangan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Dewa Ayu Nanda

Widyaswari (2017) yang menyatakan bahwa apabila keefektifan pengendalian

internal semakin meningkat maka mengakibatkan kecenderungan kecurangan

(fraud) semakin menurun.


3

Faktor lain yaitu rasionalisasi erat kaitannya dengan variable moralitas,

karena apabila moralitas seorang karyawan dikategorikan baik maka akan kecil

kemungkinan bagi karyawan tersebut untuk mencari alasan atau pembenaran

untuk melakukan kegiatan yang mengindikasikan kecurangan. Selain itu faktor

tekanan yang berupa tekanan emosional yakni seperti kecemburuan, iri hati,

gengsi, dapat ditekan dengan komitmen organisasi yang baik. Komitmen

organisasi berarti rasa memiliki instansi dan bangga menjadi bagian instansi

tersebut sehingga terbentuk perilaku yang baik dan dapat meminimalisir tindak

kecurangan. Menurut Adi, Komala dan Arum (2016), komitmen organisasi

mengarahkan individu melakukan berbagai tindakan. Karena komitmen

organisasi dari pegawai dapat meminimalkan kecenderungan perilaku

menyimpang. Sedangkan menurut Indra (2017), komitmen organisasi yaitu

sikap mental individu yang berkaitan dengan tingkat keloyalannya terhadap

organisasi tempat individu itu bekerja. Menurut Pramudita (2013), komitmen

organisasi yang tinggi dapat memperkecil tindakan kecurangan karna karyawan

akan berusaha bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam organisasi

mereka dan terus bertahan dalam organisasi tersebut.

Beberapa factor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi

telah dilakukan dalam penelitian sebelumnya antara lain, Dewa Ayu Nanda

Widyaswari (2017) meneliti factor tentang keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, dan budaya organisasi terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud) pada lpd sekecamatan Susut. Hasil dari penelitian tersebut
4

menunjukan bahwa secara parsial variable keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, budaya organisasi berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud) pada Lembaga Perkreditan Desa Se-

Kecamatan Susut. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Gede Krisna Saputra

(2015) meneliti factor pengendalian intern kas, implementasi good governance

dan moralitas individu terhadap kecurangan (fraud) pada LPD di Kabupaten

Buleleng. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pengendalian intern kas

berpengaruh signifikan negative terhadap fraud. Implementasi good

governance berpengaruh signifikan negative terhadap fraud. Moralitas individu

berpengaruh signifikan negative terhadap fraud.

Ni Nyoman Ayu Budiantari, dkk juga telah melakukan penelitian tentang

kecenderungan kecurangan akuntansi di mana yang menjadi variable

independennya adalah efektivitas pengendalian internal, profesionalisme badan

pengawas, dan moralitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas

pengendalian internal berpengaruh negative signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Profesionalisme badan pengawas berpengaruh positif

signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Moralitas tidak

berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Namun penelitian

yang dilakukan oleh Adi, Komala dan Arum (2016) yang meneliti tentang

pengaruh pengendalian internal, asimetri informasi, kesesuaian kompensasi,

keadilan procedural, budaya etis, dan komitmen organisasi terhadap

kecurangan (fraud) mendapatkan hasil yang berbeda yaitu Pengendalian


5

Internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan (fraud). Penegakan

hukum tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan (fraud). Asimetri

informasi berpengaruh signifikan terhadap kecurangan (fraud). Kesesuaian

kompensasi berpengaruh terhadap kecurangan (fraud). Keadilan procedural

dan budaya etis memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kecurangan

(fraud) dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kecurangan (fraud).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal,

Komitmen Organisasi dan Moralitas Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa Se-Kecamatan

Penebel”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi pada LPD Se-kecamatan

Penebel?

2. Apakah Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud) akuntansi pada LPD Se-kecamatan Penebel?


6

3. Apakah Moralitas berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

(fraud) akuntansipada LPD Se-kecamatan Penebel?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis pengaruh pengendalian internal terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud)akuntansipada LPD Se-kecamatan Penebel.

b. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud) akuntansi pada LPD Se-kecamatan Penebel.

c. Menganalisis pengaruh moralitas terhadap kecenderungan

kecurangan(fraud) akuntansi pada LPD Se-kecamatan Penebel.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan

bagi mahasiswa serta dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

peneliti lain yang mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang

sama mengenai kecurangan (fraud) akuntansi pada Lembaga

Perkreditan Desa.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi

yang dibutuhkan mengenai pengaruh pengendalian internal, komitmen


7

organisasi, dan moralitas terhadap kecenderungan kecurangan (fraud)

akuntansipada LPD.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan

masalah tujuan dan kegunaan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori berkaitan dengan

masalah yang diteliti dan bermanfaat dalam melaksanakan

analisis pembahasan, publikasi penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang subjek objek penelitian,

populasi sampel, identifikasi variable, definisi operasional

variable, jenis data, metode pengumpulan data, teknik analisis

data.

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan

atau daerah penelitian, struktur organisasi, dan gambaran

singkat mengenai sumber daya manusia.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


8

Dalam bab ini dijelaskan tentang deskripsi data, analisis data,

dan pembahasan analisis data meliputi: analisis regresi linier

berganda.

BAB VI PENUTUP

Bab penutup merupakan bagian terakhir dalam penulisan

skripsi. Pada bagian ini memuat simpulan dan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Atribusi

Teori atribusi diperkenalkan pertama kali oleh Heider (1958) mengenai

atribusi kausalitas. Atribusi memberikan penjelasan tentang proses

menyimpulkan motif, serta maksud orang lain dengan cara melihat

perilakunya. Menurut Udayani dan Sari (2017) menjelaskan bahwa teori

atribusi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang yang disebabkan

oleh atribut penyebab. Tindakan seorang pemimpin maupun orang yang

diberi wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab. Sedangkan Robbins

(2006) menyatakan bahwa mengembangkan penjelasan mengenai cara

penilaian terhadap seseorang secara berlainan, tergantung dari suatu makna

yang diatribusikan atau dihubungkan ke suatu perilaku tertentu. Teori ini

mengacu kepada bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku

orang lain atau diri sendiri yang ditentukan apakah dari internal atau

eksternal pengaruhnya akan terlihat dalam perilaku individu. Penyebab

perilaku tersebut dalam persepsi sosial dikenal dengan dispositional

attributions dansituasionalattributions ataupenyebab internal dan eksternal.

Dispositional attributionsmengacu pada sesuatu yang ada di

9
10

dalam diri seseorang atau faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi,

atau kemampuan. Sedangkan situasional attributionsmengacu pada

lingkungan yang mempengaruhi perilaku atau faktor eksternal seperti

peralatan atau pengaruh sosial dari yang lain. Teori atribusi menganggap

bahwa manusia bersifat rasional dan termotivasi untuk mengidentifikasi

dan memahami struktur sebab akibat dari lingkungan mereka yang relevan,

ini adalah pencarian atribut yang menjadi ciri teori atribusi (Luthans, 2001).

Berdasarkan uraian teori mengenai atribusi tersebut disimpulkan bahwa

teori atribusi dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh efektivitas

pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Fraud Triangle Teory

Menurut Zimbelman dan Albercht (2014:43) terdapat tiga elemen yang

muncul secara bersamaan untuk mendorong terjadinya kecurangan yaitu:

a. Tekanan (pressure)

Tekanan adalah dorongan untuk dapat melakukan fraud yang

terjadi pada karyawan dan manajer. Dorongan itu terjadi karena adanya

tekanan keuangan, kebiasaan buruk, tekanan lingkungan kerja, ataupun

dengan tekanan lainnya.

b. Kesempatan (opportunity)

Kesempatan yang timbul dengan adanya kelemahan pengendalian

internal dalam mencegah atau mendeteksi kecurangan ataupun bisa


11

terjadi jika lemahnya sanksi atau ketidak mampuan dalam menilai

kualitas kinerja.

c. Rasionalisasi (rasionalization)

Pelaku kecurangan akan mencari pembenaran dengan menganggap

bahwa yang telah dilakukan itu sudah bisa untuk dilakukan orang lain

juga, pelaku pun juga akan menganggap dirinya berjasa besar di dalam

organisasi.

3. Pengendalian Internal

a. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan

penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan

yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan)

hukum atau undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi

atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan

perusahaan (Hery, 2013).

Menurut Lumanaw dan Tinangon (2016) pengendalian internal

merupakan bagian yang sangat penting agar tujuan perusahaan dapat

tercapai. Tanpa adanya pengendalian intern, tujuan perusahaan tidak

dapat dicapai secara efektif dan efisien.


12

b. Tujuan Pengendalian Internal

Mulyadi (2016) mengatakan bahwa tujuan pengendalian internal

akuntansi adalah sebagai berikut:

1) Menjaga Kekayaan Perusahaan

2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

c. Indikator Pengukuran Keefektifan Pengendalian Internal

Untuk mengukur keefektifan pengendalian internal diadopsi dari

penelitian Wilopo (2006), dengan indikator antara lain:

1) Penerapan Wewenang dan Tanggung jawab, merupakan kondisi

dalam instansi pemerintah yang dapat membangun

kesadaransemua personil akan pentingnya pengendalian suatu

organisasi dalam menjalankan aktivitas yang menjadi wewenang

dan tangung jawab mampu meningkatkan keefektifan pengendalian

internal.

2) Pencatatan Transaksi, merupakan tindakan yang digunakan

untuk meminimalkan resiko serta memastikancatatan yang

dihasilkan akurat.

3) Pengendalian Fisik, merupakan tindakan yang digunakan untuk

mengatasi risiko serta penerapan dan pelaksanaan kebijakan dan

prosedur untuk memastikan bahwa tindakanmengatasi risiko telah

dilaksanakan secara efektif.


13

4) Sistem Akuntansi, merupakan seluruh informasi yang ada harus

dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan instansi dan pihak yang

membutuhkan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk, sarana

dan waktu yang tepat sehingga pimpinan mampu melakukan

pengendalian dan tanggung jawab secara tepat.

5) Pemantauan dan Evaluasi, Pemantauan dan evaluasi digunakan

untuk menilai kualitas kinerja dan memastikan rekomendasi

hasil audit dan review segera ditindak lanjuti.

4. Komitmen Organisasi

a. Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen Organisasi merupakan rasa identifikasi (kepercayaan

terhadap nilai-nilai organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap

menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh

seorang pegawai terhadap organisasinya (Steers, 1985 dalam

Hatmoko, 2012:26). Menurut Mathis (2001) Komitmen Organisasi

adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap

tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di

dalam organisasi tersebut. Menurut Robbins (2001:123)dalam

Muhammad Fadli (2013) Komitmen Organisasi merupakan suatu

keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi

dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam

organisasi tersebut. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa


14

Komitmen Organisasi merupakan tingkat kepercayaandan keloyalan

pegawai terhadaporganisasi serta bersedia mengabdikan diri

untuk kepentingan organisasi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Menurut David (1997:86), mengemukakan empat faktor yang

mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, meliputi:

1) Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian

2) Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam

pekerjaan, konflik perandalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam

pekerjaan

3) Karakteristik struktur, misalnya besar/kecil organisasi, bentuk

organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran

serikat pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan

organisasi terhadap karyawan

4) Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh

terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan

yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang

sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki

tingkat komitmen yang berlainan.


15

c. Indikator Pengukuran Komitmen Organisasi

Indikator yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

penelitian Luthans (2006) dalam Pristiyanti (2012), Komitmen

organisasi ini diukur menggunakan indikator sebagai berikut:

1) Bekerja melalui target. Pegawai bersedia melakukan pekerjaan

untuk mendukung instansi agar mencapai sukses tanpa adanya

paksaan.

2) Membanggakan organisasi kepada orang lain. Setiap organisasi

memiliki keunikan masing-masing, sehingga menyebabkan daya

tarik tersendiri untuk para pegawai.

3) Menerima semua tugas. Melaksanakan tugas yang diberikan

sesuai dngan kemampuan.

4) Kesamaan nilai. Pegawai dan instansi memiliki visi dan misi

yang sama untuk mencapai kesuksesan.

5) Bangga menjadi bagian dari organisasi. Karena keunikan

yangdimiliki instansi menyebabkan pegawai merasa bangga

diinstansi tersebut.

6) Organisasi merupakan inspirasi. Organisasi menjadi tempat

untuk menemukan inspirasi sehingga memotivasi pegawainya

untuk bekerja lebih baik lagi.


16

7) Gembira memilih bekerja pada organisasi. Timbulnya perasaan

senang terhadap organisasi tempat bekerja, sehingga pegawai

merasa nyaman.

8) Peduli pada nasib organisasi. Karena merasa sudah menjadi

bagian organisasi sehingga pegawai lebih peduli dengan nasib

suatu instansi.

5. Moralitas

a. Pengertian Moralitas

Moral berasal dari kata mores yang berarti kebiasaan. Dalam kamus

besar bahasa Indonesia kata moral berarti “akhlak atau kesusilaan yang

mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang

menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup”.Moral

adalahsuatu ajaran wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan

peraturan baik lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus

hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.

Menurut Kant moralitas adalah kesesuaian sikap dan perbuatan kita

dengan norma hukum batiniah kita, yakni apa yang kita pandang

sebagai kewajiban itu.

b. Indikator Pengukuran Moralitas

Moralitas individu diukur dengan menggunakan tiga indikator antara

lain, pra conventional, conventional, dan post-conventional yang

dikembangkan oleh penelitian Sanuari (2014).


17

6. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

a. Pengertian Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Kecurangan adalah penyajian yang salah atas suatu fakta yang

dilakukan oleh suatu pihak lain dengan tujuan mengelabui dan membuat

pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut walaupun akan

merugikannya. Kecurangan umumnya dilakukan dengan tiga skema

yaitu, laporan keuangan tipuan, korupsi, dan penyalahgunaan aset (Hall,

2009). Menurut Eliza (2015) kecurangan adalah setiap upaya penipuan

yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak

orang atau pihak lain. Dalam kaitannyadengan konteks audit atas

laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan

keuangan yang disengaja. Sedangkan menurut The Association of

Certified Fraud Examiners(ACFE) dalam Halim (2003) kecurangan

merupakan segala sesuatu yang secara lihai dapat digunakan untuk

mendapatkan keuntungan dengan cara menutupi kebenaran, tipu daya,

kelicikan atau mengelabui dan cara tidak jujur lainnya.

b. Tipe-Tipe Kecurangan Akuntansi

Menurut Widjaja (2013) terdapat dua tipe kecurangan akuntansi yaitu:

1) Kecurangan eksternal

Kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu entitas

atau perusahaan, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan

terhadap usaha, wajib pajak terhadap pemerintah.


18

2) Kecurangan Internal

Tindakan tidak legal yang dilakukan oleh karyawan, manajer,

maupun eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.

Kecurangan tersebut akan memberikan kerugian yang besar bagi

perusahaan yang bersangkutan


19

B. Publikasi Penelitian Sebelumnya

Tabel 1

Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variable Hasil Penelitian


dan Tahun
Penelitian
1 Dewa Ayu Pengaruh Keefektifan X1: Keefektifan Secara Parsial Variable
Nanda Pengendalian Internal, Pengendalian Keefektifan Pengendalian
Widyaswari Kesesuaian Kompensasi, Internal Internal Kesesuaian Kompensasi
(2017) Dan Budaya Organisasi X2: Kesesuaian Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kecenderungan Kompensasi Berpengaruh Terhadap
Kecurangan (Fraud) Pada X3: Budaya Kecenderungan Kecurangan
Lembaga Perkreditan Desa Organisasi (Fraud) Pada Lembaga
(LPD) Se-Kecamatan Susut Y: Perkreditan Desa Se-Kecamatan
Kecenderungan Susut
Kecurangan
(Fraud)
2 Adi, Komala Analisis Factor-Faktor X1: Penegakan Secara Parsial Asimetri
Dan Arum Penentu Kecurangan Hukum Informasi Dan Komitmen
(2016) (Fraud) Pada Sector X2: Efektifitas Organisasi Berpengaruh
Pemerintah (Studi Kasus Pengendalian Terhadap Kecenderungan
Pada Dinas Pendapatan Internal Kecurangan. Penegakan Hukum,
Pengelolaan Keuangan Dan X3: Asimetri Efektifitas Pengendalian
Asset Daerah Kota Informasi Internal, Kesesuaian
Pekalongan) X4: Kesesuaian Kompensasi, Keadilan
Kompensasi Prosedural, dan Budaya Etis
X5: Keadilan Organisasi Tidak Berpengaruh
Prosedural Terhadap Kecenderungan
X6: Budaya Etis Kecurangan.
Organisasi
X7: Komitmen
Organisasi
Y: Kecurangan
(Fraud)

3 Ni Nyoman Ayu Pengaruh Efektifitas X1: Efektifitas Efektifitas Pengendalian Internal


Budiantari Pengendalian Internal, Pengendalian Berpengaruh Negative
(2017) Profesionalisme Badan Internal Signifikan Terhadap
Pengawas, Dan Moralitas Kecenderungan Kecurangan
20

Terhadap Kecenderungan X2: Akuntansi. Profesionalisme


Kecurangan (Fraud) Profesionalisme
Badan Pengawas Berpengaruh
Akuntansi (Studi Emipis Badan Pengawas Positif Signifikan Terhadap
Pada LPD Se-Kecamatan X3: Moralitas Kecenderungan Kecurangan
Mengwi, Kabupaten Y: Akuntansi. Moralitas Tidak
Badung) KecenderunganBerpengaruh Terhadap
Kecurangan Kecenderungan Kecuangan
(Fraud) Akuntansi.
4 Gede Krisna Pengaruh Pengendalian X1: Pengendalian
Pengendalian Intern Kas
Saputra (2015) Intern Kas, Implementasi Intern Kas Berpengaruh Signifikan
Good Governance Dan X2: Good
Negative Terhadap Fraud.
Moralitas Individu Terhadap Governance Implementasi Good
Kecurangan (Fraud) (Studi X3: Moralitas
Governanceberpengaruh
Empiris Pada Lpd Di Individu Signifikan Negative Terhadap
Kabupaten Buleleng Bagian Y: Kecurangan
Fraud. Moralitas Individu
Timur) (Fraud) Berpengaruh Signifikan
Negative Terhadap Fraud.
5 Made Dwi Pengaruh Sistem X1: Sistem Sistem Pengendalian Intern
Setiawan (2015) Pengendalian Intern, Pengendalian berpengaruh signifikan negative
Asimetri Informasi, dan Intern terhadap kecurangan.
Keadilan Organisasi X2: Asimetri Asimetri informasi tidak
Terhadap Kecurangan Informasi berpengaruh signifikan terhadap
(Fraud) Studi Empiris X3: Keadilan kecenderungan kecurangan.
pada Bank Perkreditan Organisasi Keadilan organisasi berpengaruh
Rakyat Se-Kabupaten signifikan negative terhadap
Buleleng kecurangan.

Sumber: Data Diolah (2019)


21

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 1

Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pengendalian internal, Komitmen Organisasi, Dan
Moralitas Terhadap Kecenderungan Kecurangan
(Fraud)AkuntansiPada Lpd Se-Kecamatan Penebel

Teori Utama: Isu dan Fenomena: 1. Dewa Ayu Nanda Widyaswari (2017)” Pengaruh
Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian
1. Teori Atribusi Terjadinya Kasus Kompensasi, Dan Budaya Organisasi Terhadap
2. Fraud Triangle Teory Kecurangan yaitu Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Pada Lembaga
3. Efektivitas Penggelapan Dana Perkreditan Desa (Lpd) Se-Kecamatan Susut”
Pengendalian Internal Nasabah Oleh Ketua
4. Komitmen Organisasi 2. Adi, Komala Dan Arum (2016) “Analisis Factor-Faktor
LPD Desa Pekraman Penentu Kecurangan (Fraud) Pada Sector Pemerintah
5. Moralitas
Sunantaya (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
6. Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi Keuangan Dan Asset Daerah Kota Pekalongan)”

3. Ni Nyoman Ayu Budiantari (2017) “Pengaruh


Hipotesis Efektifitas Pengendalian Internal, Profesionalisme Badan
H1: Pengendalian Internal Pengawas, Dan Moralitas Terhadap Kecenderungan
Berpengaruh Negatif Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi Emipis Pada LPD
Se-Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)”
Terhadap Kecenderungan
Kecurangan 4. Gede Krisna Saputra (2015) “Pengaruh Pengendalian
(Fraud)AkuntansiPada LPD Se- Intern Kas, Implementasi Good Governance dan Moralitas
Kecamatan Penebel. Individu Terhadap Kecurangan (Fraud) (Studi Empiris
pada LPD di Kabupaten Buleleng Bagian Timur)”
H2: Komitmen Organisasi
Berpengaruh Negatif Terhadap 5. Ni Luh Ayu Suaslioni (2017) “Factor-Faktor Yang
Kecenderungan Kecurangan Mempengaruhi Terjadinya Fraud Pada LPD Desa
(Fraud)Akuntansi Pada LPD Se- Pekraman Bontihing”.
Kecamatan Penebel.
6. Anisya Yuliana (2016) “Pengaruh Keadilan Organisasi,
H3: Moralitas Berpengaruh Negatif System Pengendalian Intern, Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kecenderungan Terhadap Kecurangan (Fraud) Studi Empiris Pada Kantor
Kecurangan Cabang Utama Bank Syariah Di Kota Pecan Baru”.
(Fraud)AkuntansiPada LPD Se-
Kecamatan Penebel. 7. Made Dwi Setiawan (2015) “Pengaruh System
Pengendalian Intern, Asimetri Informasi, Dan Keadilan
Organisasi Terhadap Kecurangan (Fraud) Studi Empiris
Teknik Analisis Data Pada Bank Perkreditan Rakyat Se-Kabupaten Buleleng”

Analisis Regresi Linier Berganda 8. I Made Darma Prawira (2014) “Pengaruh Moralitas
Individu, Asimetri Informasi, Dan Efektivitas
Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan
Hasil Analisis Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi Empiris Pada Badan
Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng)”

Simpulan dan Saran


22

D. Kerangka Konsep

Gambar 2
Model Penelitian
Pengaruh Pengendalian internal, Komitmen Organisasi, Dan
Moralitas Terhadap Kecenderungan Kecurangan
(Fraud)AkuntansiPada Lpd Se-Kecamatan Penebel

Pengendalian
Internal (X1)

Kecenderungan
Komitmen Kecurangan
Organisasi (fraud)Akuntansi
(X2) (Y)

Moralitas
(X3)

Sumber: Data Diolah (2019)


23

E. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara dari permasalahan

penelitian yang akan dibuktikan dengan data empiris. Maka berdasarkan

penjelasan dari rumusan masalah, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan

Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada LPD Se-Kecamatan Penebel

Teori Atribusi menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin maupun

orang yang diberikan wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab. Oleh

sebab itu, diperlukan system pengendalian internal untuk mengurangi

penyebab terjadi tindakan yang tidak etis dan kecurangan akuntansi.

Penelitian Made Dwi Setiawan (2015) menunjukan bahwa pengendalian

internal berpengaruh signifikan negative terhadap kecurangan (fraud).

Artinya semakin baik system pengendalian internal akan mengurangi

tingkat kecurangan pada suatu organisasi.

Hasil yang sama juga diperoleh penelitian yang dilakukan Anisya

Yuliana (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara system pengendalian internal terhadap kecurangan. Arah koefisien

yang negative menunjukan bahwa semakin efektif system pengendalian

internal, maka semakin rendah peluang terjadinya kecurangan.


24

H1:Pengendalian Internal Berpengaruh Negatif Terhadap

Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada LPD Se-

Kecamatan Penebel.

2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kecenderungan

Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada LPD Se-Kecamatan Penebel

Menurut Greenberg dan Baron (2003:160) komitmen organisasi adalah

derajat dimana karyawan terlibat dalam organisasinya dan berkeinginan

untuk tetap menjadi anggotanya, dimana didalamnya mengandung sikap

kesetiaan dan kesediaan karyawan untuk bekerja secara maksimal bagi

organisasi tempat karyawan tersebut bekerja.

Hubungan antara komitmen organisasi terhadap fraud sangat berkaitan.

Dengan adanya komitmen organisasi dalam sebuah perusahaan dipercaya

dapat bermanfaat dalam hal membantu perusahaan dalam mencegah

terjadinya fraud. Karyawan yang memiliki komitem organisasi dalam

bekerja, maka mereka akan memandang usaha dan kinerja yang mereka

berikan terhadap organisasi memiliki makna yang positif bagi kesejahteraan

individu mereka sendiri.

Penelitian Anisya Yuliana (2016) menunjukan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh terhadap kecurangan (fraud). Hal ini menunjukan

bahwa sikap komitmen yang tinggi dimiliki karyawan dalam organisasi

akan membuat karyawan akan bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku
25

dalam pencapaian tujuan organisasi, sehingga dapat meminimalisir

kecurangan (fraud).

Hasil yang sama juga diperoleh penelitian yang dilakukan Adi, Komala

dan Arum (2016) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan (fraud) dengan arah

penelitian yang negative.

H2: Komitmen Organisasi Berpengaruh Negatif Terhadap Kecenderungan

Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada LPD Se-Kecamatan Penebel.

3. Pengaruh Moralitas Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud)

Akuntansi Pada LPD Se-Kecamatan Penebel

Teori GONE dalam kurniawan (2013) menyatakan bahwa salah satu factor

yang mendorong seseorang untuk dapat melakukan kecurangan berkaitan

dengan moral salah satunya adalah greed (keserakahan).

Moral manusia dapat dilihat dari kepribadian dan pola pikir mereka yang

menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Pola pikir ini akan berdampak

pada berkurangnya keinginan untuk melakukan kecurangan dari dalam diri

seseorang. Hasil penelitian Chandra (2015) menemukan bahwa semakin

tinggi level penalaran moral individu akan semakin cenderung tidak berbuat

kecurangan akuntansi.
26

Hasil penelitian yang dilakukan I Made Darma Prawira (2014)

mendapatkan hasil bahwa moralitas berpengaruh signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan (Fraud).

H3: Moralitas Berpengaruh Negatif Terhadap Kecenderungan

Kecurangan (Fraud) Akuntansi Pada LPD Se-Kecamatan Penebel


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Objek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada LPD sekecamatan Penebel. Pemilihan LPD

Sekecamatan Penebel sebagai lokasi penelitian dikarenakan kondisi dari

LPD yang berada pada Kecamatan ini bervariasi, ada yang berada dalam

kondisi sehat dan kurang sehat. Kondisi inilah yang perlu diteliti dan

diamati sehingga diketahui apa saja yang mempengaruhi kecenderungan

kecurangan pada LPD tersebut.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu sifat atau atribut yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek dalam

penelitian ini adalah Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, Pengendalian

Internal, Moralitas, Dan Komitmen Organisasi Pada LPD Sekecamatan

Penebel.

B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

27
28

Menurut Bisri (2013: 13) Populasi merupakan keseluruhan elemen

atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu

yang dijadikan sebagai objek penelitian. Popuasi dari penelitian ini adalah

pegawai yang berkaitan dengan bagian keuangan LPD, Kepala LPD, dan

Badan Pengawas LPD sekecamatan Penebel yang berjumlah 84 orang.

2. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling jenuh yang artinya semua populasi dijadikan sebagai sampel.

Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh pegawai yang berkaitan dengan

bagian keuangan LPD, Kepala LPD, dan Badan Pengawas LPD

sekecamatan Penebel yang berjumlah 84 responden.

C. Identifikasi Variabel

Variable yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variable independen,

yaitu variable yang menjelaskan dan mempengaruhi variable lain. Kemudian

menggunakan variable dependen, yaitu variable yang dijelaskan dan

dipengaruhi oleh variable independen. Variable independen dalam penelitian

ini adalah Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi, dan Moralitas.

Sedangkan variable dependennya adalah Kecenderungan Kecurangan

(Fraud)AkuntansiPada LPD.
29

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable adalah suatu definisi yang diberikan kepada

variable dengan tujuan memberi arti atau menspesifikasikannya. Definisi

operasional variable merupakan variable yang diungkapkan dalam definisi

konsep tersebut secara operasional, secara praktek dan secara nyata dalam

lingkup objek peneliti. Definisi operasional variable yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Kecurangan adalah penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan

oleh suatu pihak lain dengan tujuan mengelabui dan membuat pihak lain

tersebut meyakini fakta tersebut walaupun akan merugikannya. Kecurangan

umumnya dilakukan dengan tiga skema yaitu, laporan keuangan tipuan,

korupsi, dan penyalahgunaan aset (Hall, 2009). Menurut Eliza (2015)

kecurangan adalah setiap upaya penipuan yang disengaja, yang

dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam

kaitannyadengan konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan

didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja.

Sedangkan menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)

dalam Halim (2003) kecurangan merupakan segala sesuatu yang secara

lihai dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara

menutupi kebenaran, tipu daya, kelicikan atau mengelabui dan cara tidak

jujur lainnya.
30

2. Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuktindakan

penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan

yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum

atau undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau

dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan (Hery,

2013).

Menurut Lumanaw dan Tinangon (2016) pengendalian internal merupakan

bagian yang sangat penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Tanpa

adanya pengendalian intern, tujuan perusahaan tidak dapat dicapai secara

efektif dan efisien.

3. Komitmen Organisasi

Komitmen Organisasi merupakan rasa identifikasi (kepercayaan terhadap

nilai-nilai organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi

anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang

pegawai terhadap organisasinya (Steers, 1985 dalam Hatmoko, 2012:26).

Menurut Mathis (2001) Komitmen Organisasi adalah tingkat

kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi

dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut.

Menurut Robbins (2001:123) dalam Muhammad Fadli (2013) Komitmen

Organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan


31

memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat

memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Dari uraian diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa Komitmen Organisasi merupakan tingkat

kepercayaandan keloyalan pegawai terhadap organisasi serta bersedia

mengabdikan diri untuk kepentingan organisasi.

4. Moralitas

Moral berasal dari kata mores yang berarti kebiasaan. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia kata moral berarti “akhlak atau kesusilaan yang

mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang

menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup”. Moral adalah suatu

ajaran wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik

lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak

agar menjadi manusia yang baik.

Menurut Kant moralitas adalah kesesuaian sikap dan perbuatan kita dengan

norma hukum batiniah kita, yakni apa yang kita pandang sebagai kewajiban

itu.

E. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data yang diperoleh langsung dari responden dengan kuesioner.


32

2. Sumber Data

Dilihat dari sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer. Data primer merupakan data yang didapatkan dengan

melakukan penelitian langsung terhadap subjek penelitian, dengan cara

menggunakan angket, kasus, kuesioner dan lainnya (Mudrajad Kuncoro,

2013:148). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden

terhadap pertanyaan dalam kuesioner.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk di

jawab (Sugiyono,2013; 199). Dalam penelitian ini akan menggunakan

kuesioner tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab

dengan cepat dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data

terhadap seluruh angket yang sudah terkumpul. Kuesioner tertutup adalah

kuesioner yang telah disertai sejumlah pilihan jawaban dan responden

hanya memilih jawaban yang paling sesuai.


33

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan objek penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sitematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2010; 335). Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari besarnya nilai minimum, mean, modus, dan simpangan

baku(standard deviation) dengan N merupakan banyaknya responden

penelitian.

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan dalam


34

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2016 ; 52).

b. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam dalam

waktu yang berbeda (Ghozali, 2016 ; 168). Syarat nilai untuk intsrumen

dikatakan reliable bila nilai Alpha Cronbach> 0,70.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variable

pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau mendekati

normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-

Smirnov. Residual berdistribusi normal apabila tingkat signifikannya

menunjukan nilai lebih besar dari 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation

factor (VIF). Jika ada tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang

dari 10, dikatakan tidak ada multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan


35

ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

digunakan uji Glejser. Jika tidak ada satupun variabel bebas

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (absolut residual) maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian analisis regresi linier berganda diuji dengan tingkat signifikan

0,05. Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan dibantu program

Statistical Package for social Science (SPSS). Model Analisis Regresi

Linier Berganda dapat digambarkan sebagai berikut:

Y= α+ 𝛽1X1+ 𝛽2X2 + 𝛽3X3 + e

Keterangan:

Y = Kecenderungan Kecurangan (fraud)Akuntansi

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1= Pengendalian Internal

X2= Komitmen Organisasi

X3= Moralitas

e = Standar Error

Hasil dari analisis yang dilakukan dapat diamati sebagai berikut:

a. Uji F
36

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang di masukkan dalam metode ini mempunyai

pengaruh secara keseluruhan terhadap variabel dependen atau apakah

model yang digunakan dalam penelitian fit dengan data observasinya.

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika probabilitas < 0,05 maka

variabel independen keseluruhan berpengaruh terhadap variabel

dependen atau model fit dengan data observasi sehingga model dapat

digunakan untuk analisis selanjutnya (Ghozali, 2016:99).

b. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel

independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali,2016:97). Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai

signifikansi t ≤ α (0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan antara

satu variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai

signifikansi t>α (0,05) maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara

satu variable independen terhadap variable dependen.


BAB IV

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Penebel

Keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali sesungguhnya

terproses dari sebuah kesadaran dan kemauan dari masyarakat adat Bali yang

telah lama ada dan berkembang jauh sebelum republic Indonesia didirikan.

Kesadaran dan kemauan bersama itu terwadah melalui organisasi komunitas

berbasis wilayah yakni Desa Adat (Desa Pekraman). Selain itu juga tumbuh

berbagai organisasi social ekonomi masyarakat yakni Sekaa (sebuah kelompok

organisasi). Masing-masing kelompok seka tersebut secara aktif melaksanakan

kegiatan bersama, salah satunya kegiatan yang dilaksanakan yakni

penghimpunan dan pemimjaman dana diantara anggota sekaa. Aktivitas

penghimpunan dana itu ada yang berupa uang atau barang yang dilakukan

setiap bulan.

Uang yang terkumpul itu kemudian didistribusikan kembali kepada

anggota melalui rapat. Anggota yang mendapatkan kesempatan meminjam

uang itu ditentukan oleh rapat tersebut, termasuk bunga yang dikenakan kepada

yang bersangkutan. Pada akhirnya semua anggota sekaa akan mendapatkan

kesempatan untuk memanfaatkan dana sekaa itu dalam upaya mengembangkan

aktivitas ekonomi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan bersama.

37
38

Prof. Ida Bagus Mantra sebagai Gubernur Bali sekaligus seorang budayawan

setelah mengikuti seminar lembaga keuangan berinisiatif untuk membentuk

lembaga keuangan yang didasari pada pembangunan dan pelestarian kearifan

local seperti yang telah ada di daerah lain seperti Luumbung Pitik Nagari yang

berbasikan pada kekuatan adat istiadat yang ada. Berdasarkan atas pengalaman

serta melihat keadaan Bali yang mempunyai karakteristik tersendiri

dibandingkan dengan daerah yang lain yang berupa desa adat yang bersifat

otonom yang dimana beliau menggagas membentuk lembaga keuangan yang

bersifat lokalitas yang berbasiskan adat yang didasari oleh filsafat Tri Hita

Karana yang dijiwai oleh Agama Hindu yang menjadi pilar utama dalam

pendukung kebudayaan khususnya di Bali. Meningkatkan dan

mempertahankan kebudayaan yang ada kedepan yang dihadapkan oleh

berbagai permasalahan, baik bersifat intern maupun eksternsebagai akibat dari

pengaruh globalisasi. Mengantisipasi pengaruh yang memberikan dampak yang

kurang menguntungkan sangat diperlukan adanya dukungan lembaga financial

berupa Lembaga Perkreditan Desa yang menjadi asset milik desa yang nantinya

dapat bergerak sebagai pengelolah dan sumber pembiayaan pengembangan

potensi desa yang dapat dipergunakan sebagai penyangga dalam melaksanakan

aktivitas pembangunan baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.

Pada bulan februari 1984 digelar seminar tentang Lembaga Keuangan Desa

(LKD) atau Badan Kredit Desa (BKD) di semarang yang dilaksanakan

Departemen Dalam Negeri. Salah satu kesimpulan seminar tersebut yaitu perlu
39

dicari bentuk perkreditan di pedesaan yang mampu membantu pengusaha kecil

di pedesaan yang saat itu belum tersentuh oleh Lembaga Keuangan yang seperti

Bank. Sejumlah provinsi di Indonesia sesungguhnya sudah memiliki lembaga

perkreditan pedesaan yang tumbuh subur pada decade 1980-an. Lembaga ini

secara umum Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP). Namun disetiap

daerah namanya berdeba-beda seperti di Aceh disebut Lembaga Kredit

Kecamatan (LKC), di Jawa Barat disebut Lembaga Perkreditan Kecamatan

(LPK), di Jawa Tengah disebut dengan Badan Kredit Kecamatan (BKK). Bali

mencoba menerjemahkan hasil keputusan seminar di Semarang dengan

megadopsi konsep sekaayang telah tumbuh di dalam masyarakat Bali.

Akhirnya terbentuklah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali dengan tujuan

untuk membantu desa adat. Keuntungan LPD direncanakan untuk membangun

kehidupan religious seperti piodalan, sehingga warganya tidak perlu membayar

iyuran wajib. Pertama dibuat plot projek satu LPD di tiap-tiap Kabupaten, kala

itu dasar hokum pembentukan LPD hanyalah Surat Keputusan (SK) Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 972 Tahun 1984, tanggal 19 November 1984.

Sebagai implementasi dari Kebijakan Pemerintah Daerah Tingkat I Bali

tersebut diatas, maka secara resmi LPD beroperasi mulai 1 maret 1985, dimana

setiap Kabupaten didirikan 1 LPD. Selanjutnya LPD diperkuat dengan

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8/2002. Selain persyaratan untuk memiliki

peraturan desa adat tertulis, pendirian LPD juga bergantung anggaran tahunan
40

Pemerintah Provinsi untuk menyediakan modal awal dan menyiapkan para

pelaksana manajemen.

B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan LPD di Kecamatan Penebel

Organisasi adalah sekelompok orang-orang yang memiliki suatu

keterkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai

bersama. Struktur organisasi LPD di kecamatan Penebel yang terpenting adalah

adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab antara unsur-unsur

dalam organisasi tersebut.

Struktur organisasi yang digunakan LPD di kecamatan Penebel adalah

struktur organisasi garis. Struktur organisasi garis adalah struktur organisasi

yang wewenangnya datang dari pimpinan dan selanjutnya dilimpahkan kepada

satuan-satuan organisasi yang ada dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan

dan sebaliknya bawahan bertanggungjawab kepada atasan secara langsung.

Berikut ini pada gambar 3 dapat dilihat bentuk struktur organisasi LPD di

Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan.


41

Gambar 3

Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan


Penebel

Bendesa Adat

Badan Pengawas LPD

Kepala LPD

Tata Usaha Bendahara

Kabag Umum Kabag Dana Kabag Kredit

Cleaning Analisis Pembina


Satpam Tabungan Deposito
Service Kredit Kredit

Sumber: LPLPD Kabupaten Tabanan


42

Adapun tugas dan tanggungjawab dari masing-masing bagian dalam struktur

organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Penebel adalah sebagai

berikut:

1. Bendesa Adat

Tugas dari Bendesa Adat adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan paruman desa untuk perarem (aturan) LPD.

b. Mengawasi jalannya transaksi LPD.

c. Melakukan rapat tahunan.

Tanggungjawab dari Bendesa Adat adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab atas perkembangan LPD.

b. Bertanggung jawab atas perkembangan asset yang dimiliki oleh LPD.

2. Badan Pengawas Lembaga Perkreditan Desa

Tugas dari Badan Pengawas LPD adalah sebagai berikut:

a. Memotivasi dan meningkatkan kinerja LPD.

b. Mengawasi proses penyaluran kredit.

c. Memberikan masukan kepada pengurus dalam menangani dan

menyelesaikan kredit-kredit macet atau kredit bermasalah.

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara periodik atau

terjadwal sesuai dengan program kerja.


43

Tanggungjawab dari Badan Pengawas (di Tingkat Desa) adalah sebagai

berikut:

a. Bertanggungjawab kepada Kepala Krama Desa Adat terhadap

kewajiban yang harus dipenuhi oleh LPD.

b. Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan operasional bidang

pengawasan.

3. Kepala LPD

Tugas dari Kepala LPD adalah sebagai berikut:

a. Mewakili LPD baik di dalam maupun di luar LPD.

b. Menentukan kebijakan umum dalam pengelolaan LPD dengan

berpedoman kepada petunjuk teknis operasional LPD Kabupaten

Tabanan.

c. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya

tahunan LPD.

d. Membagi atau mendistribusikan tugas kepada bawahan/ karyawan.

e. Mengadakan laporan tahunan atau pertanggungjawaban atas

pengelolaan/perkembangan LPD, Neraca dan Laba Rugi kepada karma

desa melalui Bendesa.

f. Mengurus semua harta kekayaan LPD.

g. Melegalisir setiap surat masuk dan memberikan keputusan terhadap

permohonan kredit.
44

Tanggungjawab dari kepala LPD adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab kepada krama desa adat terhadap pengelolaan dan

perkembangan usaha LPD.

4. Tata Usaha

Tugas dari Tata Usaha adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas di bidang administrasi

b. Menerima bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran kas dari petugas

keliling maupun bukti-bukti transaksi di kantor LPD serta

membukukannya.

c. Membuat slip jurnal atas transaksi non kas.

d. Membuat neraca harian dan bulanan.

e. Menghitung angsuran pokok, bunga, dan dendaterhadap debitur.

f. Melaksanakan stok opname setiap saat mengenai keadaan saldo kredit

dana masyarakat.

g. Membuat laporan keuangan dan perkembangan atau kegiatan LPD

setiap bulan.

h. Memberikan pertimbangan atas permohonan kredit yang masuk.

i. Mencatat inventaris dan penyusutan.

5. Bendahara

Tugas dari pada bendahara adalah sebagai berikut:

a. Menerima dan mengeluarkan uang kas dengan BKK dan BKM.


45

b. Menandatangani setiap BKK dan BKM.

c. Melakukan perhitungan atau pengecekan masuk/keluarnya uang kas.

d. Membuat berita acara harian atas saldo kas.

e. Melaporkan transaksi harian.

f. Menyusun dengan rapi semua bukti-bukti kas.

g. Menerima penyetoran dan penarikan tabungan serta deposit dari

petugas keliling dan di kantor, termasuk juga angsuran kredit, bunga,

denda dari debitur, dan lain-lain.

Tanggungjawab dari Bendahara adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab kepada Kepala LPD terhadap penerimaan dan

pengeluaran uang kas.

6. Kabag Umum

Kabag Umum dibagi menjadi 2 yaitu Satpam dan Cleaning Service dan

dijelaskan sebagai berikut:

Tugas dari Satpam adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan kantor LPD setiap malam hari.

b. Membantu kebersihan dan keindahan kantor.

Tanggung jawab dari satpam adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab atas keamanan kantor LPD.


46

Tugas dari Cleaning Service adalah sebagai berikut:

a. Bertugas menjaga kebersihan semua area kantor LPD.

7. Kabag Dana

Seksi/bidang bagian deposito dan tabungan memiliki karyawan yang terdiri dari

petugas keliling dan petugas kantor dan dijelaskan sebagai berikut:

Tugas dari petugas keliling adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pungutan di luar kantor (ke rumah-rumah penduduk)

b. Melakukan penyetoran atas pungutan tersebut kepada kasir dengan

disertai BKK dan BKM.

c. Mencari nasabah penabung, Deposan dan peminjam baru.

d. Setiap akhir bulan agar memberitahukan kepada pemilik buku tabungan

agar membawa bukunya ke kantor LPD untuk dicatat bunga

tabungannya.

e. Membantu aktif penagihan kredit kurang lancar.

Tanggungjawab dari petugas keliling adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab kepada bendahara atas kebenaran saldo tabungan

yang menjadi nasabahnya.

Tugas dari petugas di kantor adalah sebagai berikut:

a. Menerima tabungan, deposito, dan Bunga dengan BKK dan BKM.


47

Tanggungjawab dari petugas di kantor adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab kepada Kepala LPD atas penerimaan tabungan,

deposito, dan bunga.

8. Kabag Kredit

Tugas dari pada seksi kredit adalah sebagai berikut:

a. Melayani setiap permohonan pinjaman kredit.

b. Menganalisis dan memproses setiap permohonan pinjaman sesuai

dengan teknis operasional LPD.

c. Mengajukan permohonan pinjaman kepada Bagian Tata Usaha dan

Kepala LPD.

d. Mengadakan pemantauan atas pinjaman yang telah direalisasi sampai

jatuh tempo.

e. Setiap saat mengadakan stock opname keadaan saldo pinjaman.

f. Membantu di dalam penarikan dan penyetoran uang ke Bank.

Tanggung jawab dari seksi kredit adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab kepada Bendahara atas proses permohonan

pinjaman kredit.
48

C. Aktivitas Usaha LPD di Kecamatan Penebel

Aktivitas usaha atau kegiatan usaha yang dilakukan oleh 28 LPD yang

dijadikan sampel penelitian yang ada di wilayah Kecamatan Penebel,

Kabupaten Tabanan pada umumnya memiliki aktivitas usaha yang sama atau

sejenis. Adapun aktivitas usaha atau kegiatan usaha yang dilakukan oleh 28

LPD ini adalah sebagai berikut:

1. Menerima atau menghimpun dana dari krama desa dalam bentuk kredit,

tabungan dan deposito. Adapun penjelasan dari tabungan, deposito kredit

adalah:

a. Tabungan

Tabungan merupakan penghimpunan dana masyarakat untuk

penambahan modal lembaga guna memperkuat keberadaan lembaga

keuangan.

b. Deposito

Deposito merupakan penghimpunan dana masyarakat yang sifatnya

berjangka dengan suku bunga yang bersaing serta dapat dijadikan

agunan kredit di LPD.

c. Kredit

Kredit merupakan pelayanan terpadu masyarakat untuk membantu

permodalan usaha, pembangunan, kendaraan, dan lain-lain.

2. Memberikan pinjaman hanya kepada karma desa


49

3. Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD Bali dengan imbalan bunga

bersaing dan pelayanan yang memadai

4. Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan maksimum sebesar

100% dari jumlah modal, termasuk cadangan dan laba ditahan, kecuali

batasan lain dalam jumlah pinjaman atau dukungan/ bantuan modal


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Untuk mengetahui persepsi responden tentang pengaruh pengendalian

internal, komitmen organisasi dan moralitas terhadap kecenderuangan

kecurangan akuntansi maka dilakukan penelitian dengan cara menyebar

kuesioner yang secara umum berisi persepsi pengendalian internal, komitmen

organisasi, moralitas dan kecenderuangan kecurangan akuntansi pada LPD se-

Kecamatan Penebel. Pengumpulan data tersebut dilakukan pada bulan Februari

2020. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan cara memberikan

daftar pertanyaan kuesioner kepada bagian keuangan LPD, Kepala LPD, dan

Badan Pengawas LPD sekecamatan Penebel yang berjumlah 84 responden yang

terdiri dari 28 orang kepala LPD, 28 orang badan pengawas LPD, dan 28 orang

bagian keuangan LPD. Sampel tersebut diperoleh dari 28 LPD yang ada di

kecamatan penebel. Selanjutnya, dari hasil jawaban responden mengenai

pengendalian internal, komitmen organisasi dan moralitas terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi dibuat ke dalam tabel rekapitulasi agar

dapat dilakukan pengujian. Uji kuesioner dalam penelitian ini meliputi uji

validitas dan uji reliabilitas instrument penelitan. Sebelum dilakukannya

50
51

pembahasan terkait uji instument, berikut dijelaskan tentang karakteristik

responden penelitian sebagai berikut

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan data responden yang dikumpulkan

untuk mengetahui profil responden penelitian. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan mengenai pengendalian internal, komitmen organisasi dan

moralitas terhadap kecenderuangan kecurangan akuntansi, dapat diketahui

gambaran tentang karakteristik responden yang meliputi tiga aspek yaitu

jenis kelamin, usia dan masa kerja.

Tabel 2
Karakteristik Responden
Jumlah Persentase
No Variabel Klasifikasi
(orang) (%)
Laki – Laki 49 58,3
Jenis Kelamin
1 Perempuan 35 41,7
Total 84 100
31 – 40 tahun 31 36,9
2 Usia
40 – 50 tahun 53 63,1
Total 84 100
<5 tahun 24 28,6
3 Masa Kerja 5 – 10 tahun 52 61,9
11 - 12 tahun 8 9,5
Total 84 100
Sumber: Data diolah pada Tahun 2020

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 84 orang pada

identitas responden berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki yaitu

sebanyak 49 orang dengan presentase sebesar 58,3 persen sedangkan


52

perempuan sebanyak 35 orang dengan presentase sebesar 41,7 persen. Hal ini

dapat dilihat responden lebih banyak laki-laki.

Pada identitas responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa responden

dengan usia 31 – 40 tahun sebanyak 31 orang dengan persentase yaitu 36,9

persen dan responden dengan usia 40 – 50 tahun sebanyak 53 orang dengan

persentase yaitu 63,1 persen. Hal ini dapat dilihat mayoritas responden ada pada

usia 40 – 50 tahun.

Dilihat dari lama bekerja, menunjukkan bahwa responden dengan lama bekerja

<5 tahun sebanyak 24 orang dengan persentase 28,6 persen, responden dengan

lama bekerja 5 – 10 tahun sebanyak 52 orang dengan persentase 61,9 persen

dan responden dengan lama bekerja 11 - 12 tahun sebanyak 8 orang dengan

persentase 9,5 persen. Dalam penelitian ini dapat dilihat mayoritas responden

memiliki lama bekerja 5 – 10 tahun.

2. Hasil Pengujian Instrumen

a. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan dalam

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2016 ; 52). Syarat minimum suatu

kuesioner untuk memenuhi validitas adalah jika korelasi tersebut positif

dan besarnya 0,3 ke atas maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan


53

vaild. Hasil uji validitas penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 3 berikut

ini:

Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Item Korelasi
No Variabel Keterangan
Pernyataan Item Total
X1.1 0,956 Valid
1 X1.2 0,912 Valid
Pengendalian
X1.3 0,957 Valid
Internal(X1)
X1.4 0,908 Valid
X1.5 0,961 Valid
X2.1 0,964 Valid
X2.2 0,933 Valid
Komitmen
2 X2.3 0,957 Valid
Organisasi (X2)
X2.4 0,936 Valid
X2.5 0,959 Valid
X3.1 0,931 Valid
X3.2 0,871 Valid
3 Moralitas (X3) X3.3 0,931 Valid
X3.4 0,868 Valid
X3.5 0,931 Valid
Y.1 0,977 Valid
Kecenderungan
Y.2 0,943 Valid
4 Kecurangan Y.3 0,966 Valid
Akuntansi (Y) Y.4 0,957 Valid
Y.5 0,971 Valid
Sumber : Lampiran 3

Tabel 3 menunjukkan bahwa seluruh koefisien korelasi dari indikator

variabel pengendalian internal, komitmen organisasi, moralitas dan

kecenderungan kecurangan yang diuji nilainya lebih besar dari 0,3.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh indikator yang terdapat pada

penelitian ini terbukti valid.


54

b. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda (Ghozali, 2016 ; 168). Syarat nilai untuk intsrumen

dikatakan reliable apabila nilai Alpha Cronbach> 0,70. Hasil uji

reliabilitas penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Sistem Pengendalian Internal
0,966 Reliabel
(X1)
Komitmen Organisasi (X2) 0,973 Reliabel
Moralitas (X3) 0,946 Reliabel
Kecenderuangan Kecurangan(Y) 0,980 Reliabel
Sumber: Lampiran 4

Tabel 4 menunjukkan masing-masing nilai Cronbach’s Alpha pada tiap

instrumen tersebut lebih besar dari 0,7 (Cronbach’s Alpha > 0,7). Hal

tersebut menunjukkan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat

digunakan untuk melakukan penelitian.

3. Deskripsi Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebas yaitu pengendalian internal, komitmen organisasi dan

moralitas variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecenderungan

kecurangan akuntansi. Jumlah pengamatan data yang diambil sebanyak 84

data.
55

Deskripsi data yang disajikan menggunakan teknik statistik deskriptif yang

tujuannya lebih dari pada penggambaran data. Deskripsi data masing-

masing variabel meliputi: skor rata-rata dan standar deviasi yang diolah

menggunakan program SPSS. Hasil ringkasan pengolahan data dapat dilihat

pada tabel 5:

Tabel 5
Statistik Deskriptif Data Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pengendalian Internal 84 10 25 18,38 4,787
Komitmen Organisasi 84 10 25 17,92 4,840
Moralitas 84 10 25 19,57 4,186
Kecenderungan
84 5 25 12,27 6,289
Kecurangan
Valid N (listwise) 84
Sumber: Data diolah Pada Tahun 2020 (Lampiran 5)

Berdasarkan table 5 di atas dapat diketahui bahwa n atau jumlah data

pada setiap variable adalah 84. Masing-masing variable akan dijabarkan

sesuai dengan data pada table 5 sebagai berikut:

a. Pengendalian Internal

Pada table 5 di atas variable pengendalian internal mempunyai nilai

rata-rata (mean) sebesar 18,38 dan standard deviasi sebesar 4,787. Nilai

standar deviasi sebesar 4,787 menunjukan bahwa nilai standard deviasi

lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Hal ini mengindikasikan bahwa

jawaban responden mengenai pengendalian internal sudah merata.


56

b. Komitmen Organisasi

Pada table 5 di atas variable komitmen organisasi mempunyai nilai rata-

rata (mean) sebesar 17,92 dan standard deviasi sebesar 4,840. Nilai

standar deviasi sebesar 4,840 menunjukan bahwa nilai standard deviasi

lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Hal ini mengindikasikan bahwa

jawaban responden mengenai komitmen organisasi sudah merata.

c. Moralitas

Pada table 5 di atas variable moralitas memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 19,57 dan standard deviasi sebesar 4,186. Nilai standar deviasi

sebesar 4,186 menunjukan bahwa nilai standard deviasi lebih kecil dari

nilai rata-ratanya. Hal ini mengindikasikan bahwa jawaban responden

mengenai moralitas sudah merata.

d. Kecenderuangan Kecurangan Akuntansi

Pada table 5 di atas variable kecurangan akuntansi memiliki nilai rata-

rata (mean) sebesar 12,27 dan standard deviasi sebesar 6,289. Nilai

standar deviasi sebesar 6,289 menunjukan bahwa nilai standard deviasi

lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Hal ini mengindikasikan bahwa

jawaban responden mengenai kecenderuangan kecurangan akuntansi

sudah merata.
57

B. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari penelitian setelah dilakukan tabulasi data,

maka selanjutnya dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda

setelah memenuhi syarat uji asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dikatakan model yang baik apabila dalam model tersebut

bebas dari asumsi klasik statistik. Suatu model regresi linear berganda

secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter penduga yang tepat bila

memenuhi persyaratan asumsi klasik regresi, yaitu: uji normalitas,

multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variable

pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau mendekati

normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-

Smirnov. Residual berdistribusi normal apabila tingkat signifikannya

menunjukan nilai lebih besar dari 0,05. Adapun hasil analisis

menggunakan Kolgomorov- Smirnov adalah berikut


58

Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
(One-Sample Kolmogorov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.76028903
Absolute 0,073
Most Extreme Differences Positive 0,073
Negative -0,046
Kolmogorov-Smirnov Z 0,668
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,764
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: lampiran 6

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test yang ditampilkan pada tabel 6 tersebut

menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah

sebesar 0,764. Nilai Kolmogorov-Smirnov tersebut lebih besar

dibandingkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov tabel sebesar 0,05

maka mengindikasikan bahwa data yang digunakan pada penelitian ini

terdistribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.


59

Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation

factor (VIF). Jika ada tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang

dari 10, dikatakan tidak ada multikolinearitas. Adapun nilai tolerance

dan nilai VIF ditunjukkan pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7
Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
Pengendalian Internal 0,525 1,905
1
Komitmen Organisasi 0,518 1,932
Moralitas 0,933 1,072
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan
Sumber: lampiran 6

Berdasarkan Tabel 7 tersebut ditunjukkan bahwa tidak terdapat

variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan juga

tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka

dari pada itu model regresi bebas dari gejala multikoleniaritas.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

digunakan uji Glejser. Kriteria pengujian ini jika jika nilai signifikansi

dari variable > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan jika nilai
60

signifikansi dari variable < 0,05 maka indikasi terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali,2018:137).

Adapun hasil perhitungan statistik dengan metode glesjer disajikan pada

Tabel 8 berikut:

Tabel 8
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glesjer)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 8,222 1,828 4,497 0,000
Pengendalian
-0,066 0,093 -0,104 -0,703 0,484
Internal
1
Komitmen
-0,108 0,093 -0,172 -1,162 0,249
Organisasi
Moralitas -0,073 0,080 -0,101 -0,917 0,362
a. Dependent Variable: RES_2

Sumber: lampiran 6

Pada tabel 8 di atas menunjukan nilai signifikansi dari variable

Pengendalian Internal, Komitmen organisasi dan Moralitas masing-

masing adalah 0,484, 0,249, dan 0,362 yang semuanya memiliki nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa seluruh

variable tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas.


61

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk mendapat koefisien

regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima

atau ditolak. Hasil analisis ini mengacu pada hasil pengaruh variable

pengendalian internal, komitmen organisasi dan moralitas terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Adapun hasil analisis regresi dengan

program Statitical Pacage of Social Science (SPSS) versi 20.0 for Windows

dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 34,006 3,010 11,297 0,000
Pengendalian Internal -0,363 0,153 -0,276 -2,365 0,020
1
Komitmen Organisasi -0,380 0,153 -0,293 -2,488 0,015
Moralitas -0,421 0,132 -0,281 -3,202 0,002
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 9 dapat ditulis persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut:

Y = - 0,276X1- 0,293X2- 0,281X3

Dimana:

Y = Kecenderungan Kecurangan
62

X1 = Pengendalian Internal

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Moralitas

Persamaan regresi linear berganda tersebut menunjukkan arah masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Persamaan regresi

linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien regresi X1 = - 0,276 menunjukkan bahwa pengendalian

internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi, yang berarti bahwa semakin meningkat pengendalian

internal maka akan menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.

b. Koefisien regresi X2 = - 0,293 menunjukkan komitmen organisasi

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi,

apabila komitmen organisasi meningkat maka akan menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi.

c. Koefisien regresi X3 = - 0,281 menunjukkan moralitas berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, apabila

moralitas meningkat maka akan menurunkan kecenderungan

kecurangan akuntansi.

3. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis derteminasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variasi

variabel bebas yaitu pengendalian internal (X1), komitmen organisasi (X2)


63

dan moralitas (X3) terhadap variabel kecenderungan kecurangan akuntansi

(Y) berdasarkan hasil spss yang dapat dilihat pada Tabel 10:

Tabel 10
Hasil Analisis Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 0,653a 0,427 0,406 4,849
a. Predictors: (Constant), Moralitas, Pengendalian Internal,
Komitmen Organisasi
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 10 tersebut dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R square(R2 )= 0,406 Adapun analisis menggunakan rumus

sebagai berikut:

D = R2 x 100%

D = 0,406 x 100%

D = 40,6% `

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai R2= 40,6 persen, yang

berarti bahwa sebesar 40,6 persen kecenderuangan kecurangan akuntansi

(Y) dipengaruhi oleh variable pengendalian internal (X1), komitmen

organisasi (X2) dan moralitas (X3) dan sisanya sebesar 59,4 persen

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
64

4. Hasil Uji Segnifikansi Simultan (F-test)

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (pengendalian

internal, komitmen organisasi dan moralitas) secara simultan terhadap

variabel terikat (kecenderuangan kecurangan). Bila nilai annova <a=0,05

maka ada pengaruh signifikan. Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Tabel 11
Hasil Uji F-test
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi
1401,893 3 467,298 19,876 0,000b
on
1
Residual 1880,809 80 23,510
Total 3282,702 83
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan
b. Predictors: (Constant), Moralitas, Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi
Sumber: lampiran 7

Berdasarkan (Uji F) pada Tabel 11 menunjukan nilai F sebesar

19,876 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengaruh pengendalian internal, komitmen organisasi

dan moralitas secara simultan berpengaruh terhadap kecenderuangan

kecurangan akuntansi. Dengan demikian, maka model dianggap layak uji

dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan


65

5. Hasil Uji t

Uji parsial (uji t) digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel bebas (pengendalian internal, komitmen organisasi dan moralitas)

terhadap variabel terikat (kecenderuangan kecurangan akuntansi). Apabila

nilai signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak. dan apabila nilai

signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima.

Tabel 12 menunjukkan hasil perhitungan uji t dengan menggunakan SPSS.

Tabel 12
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi T Sig.
Coefficients zed
Coefficie
nts
B Std. Error Beta
(Constant) 34,006 3,010 11,297 0,000
Pengendalian
-0,363 0,153 -0,276 -2,365 0,020
Internal
1
Komitmen
-0,380 0,153 -0,293 -2,488 0,015
Organisasi
Moralitas -0,421 0,132 -0,281 -3,202 0,002
a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan
Sumber: Lampiran 7
66

Berdasarkan pada Tabel 12 diperoleh hasil uji t sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil uji statistik t dari variabel pengendalian internal

diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,020 dengan nilai koefisien regresi

sebesar -0,276. Nilai signifikansi 0,020 < 0,05 menunjukan bahwa

pengendalian internal berpengaruh pada kecenderungan kecurangan

akuntansi. Nilai koefisien regresi sebesar -0,276 mempunyai arti

terdapat hubungan yang negatif antara pengendalian internal terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Dari hasil uji statistik tersebut, maka hipotesis pertama yang

menyatakan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diterima.

b. Berdasarkan hasil uji statistik t dari variable komitmen organisasi

diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015 dengan nilai koefisien regresi

sebesar -0,293. Nilai signifikansi 0,015 < 0,05 menunjukan bahwa

variabel komitmen organisasi berpengaruh pada kecenderungan

kecurangan akuntansi. Nilai koefisien regresi sebesar -0,293

mempunyai arti terdapat hubungan negatif antara komitmen organisasi

dengan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Dari hasil uji statistik tersebut, maka hipotesis kedua yang menyatakan

komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi dapat diterima.


67

c. Berdasarkan hasil uji statistik t dari variable moralitas diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,002 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,281.

Nilai signifikansi 0,002 < 0,05 menunjukan bahwa moralitas

berpengaruh pada kecenderungan kecurangan akuntansi. Nilai koefisien

regresi sebesar -0,281 mempunyai arti terdapat hubungan negatif antara

moralitas dengan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Dari hasil uji statistik tersebut, maka hipotesis ketiga yang menyatakan

moralitas berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat diterima.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan maka dapat dibuat

pembahasan sebagai berikut ini:

1. Pengaruh pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan

Akuntansi pada LPD sekecamatan Penebel

Hipotesis satu menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil

pengujian dengan analisis regresi linier berganda, diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,020 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,276.

Nilai signifikansi 0,020 < 0,05 menunjukan bahwa pengendalian internal

berpengaruh pada kecenderungan kecurangan akuntansi. Nilai koefisien

regresi sebesar -0,276 mempunyai arti terdapat hubungan yang negatif


68

antara pengendalian internal pada kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hal ini berarti bahwa semakin baik pengendalian internal yang dimiliki

Lembaga Perkreditan Desa di kecamatan Penebel maka akan menurunkan

kecenderungan kecurangan pada LPD sekecamatan Penebel, begitu juga

sebaliknya semakin buruk pengendalian internal maka akan akan

meningkatkan kecenderuangan kecurangan akuntansi pada LPD

sekecamatan Penebel, Berkaitan dengan teori atribusi yang mengacu

kepada bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain

atau diri sendiri yang ditentukan apakah dari internal atau eksternal

pengaruhnya akan terlihat dalam perilaku individu dan teori atribusi

menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin maupun orang yang

diberikan wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab. Dalam hal ini

kaitannya dengan bagaimana pengendalian internal mempengaruhi prilaku

seseorang untuk tidak melakukan kecurangan. Oleh sebab itu, diperlukan

system pengendalian internal untuk mengurangi penyebab terjadi tindakan

yang tidak etis dan kecurangan akuntansi

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Ni Nyoman Ayu Budiantari, dkk (2017) yang menyatakan

pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderuangan

kecurangan. Menurut Davia, dkk (2000) dalam Tiara Delfi, dkk (2014)

menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif dapat digunakan

instansi untuk melindungi dari korupsi, penggelapan, dan penyalahgunaan


69

aktiva. Selain itu, pengendalian internal juga dapat digunakan untuk

memberikan jaminan informasi yang lebih akurat kepada pihak-pihak

tertentu. Oleh sebab itu apabila pengendalian internal dilaksanakan secara

efektif, maka dapat diandalkan untuk melindungi dari Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi.

2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kecenderuangan kecurangan

Akuntansi padaLPD sekecamatan Penebel

Hipotesis dua menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil

pengujian dengan analisis linier berganda, diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,015 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,293. Nilai

signifikansi 0,015 < 0,05 menunjukan bahwa variabel komitmen organisasi

berpengaruh pada kecenderungan kecurangan akuntansi. Nilai koefisien

regresi sebesar -0,293 mempunyai arti terdapat hubungan negatif antara

komitmen organisasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini

berarti bahwa semakin tingggi komitmen karyawan maka akan menurunkan

kecenderungan kecurangan pada LPD sekecamatan Penebel, begitu juga

sebaliknya semakin rendah komitmen karyawan maka akan akan

meningkatkan kecenderuangan kecurangan pada LPD sekecamatan

Penebel, Berkaitan dengan teori atribusi yang mengacu kepada bagaimana

seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau diri sendiri yang

ditentukan apakah dari internal atau eksternal pengaruhnya akan terlihat


70

dalam perilaku individu. Dalam hal ini kaitannya dengan semakin tinggi

komitmen karyawan maka nantinya akan menurunkan prilaku pegawai

untuk melakukan tindak kecurangan. Hal ini karena menurut Greenberg dan

Baron (2003:160) komitmen organisasi adalah derajat dimana karyawan

terlibat dalam organisasinya dan berkeinginan untuk tetap menjadi

anggotanya, dimana didalamnya mengandung sikap kesetiaan dan

kesediaan karyawan untuk bekerja secara maksimal bagi organisasi tempat

karyawan tersebut bekerja

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Adi, Komala dan Arum (2016) yang menyatakan komitmen

organisasi berpengaruh negatif terhadap kecenderuangan kecurangan

akuntansi.

3. Pengaruh moralitas terhadap kecenderuangan kecurangan

Akuntansipada LPD sekecamatan Penebel

Hipotesis tiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa variable moralitas

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis linier berganda, diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,002 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,281.

Nilai signifikansi 0,002 < 0,05 menunjukan bahwa moralitas berpengaruh

pada kecenderungan kecurangan akuntansi. Nilai koefisien regresi sebesar

-0,281 mempunyai arti terdapat hubungan negatif antara moralitas dengan

kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini berarti bahwa semakin


71

tingggi moralitas karyawan maka akan menurunkan kecenderuangan

kecurangan pada LPD sekecamatan Penebel, begitu juga sebaliknya

semakin rendah moralitas karyawan maka akan meningkatkan

kecenderuangan kecurangan pada LPD sekecamatan Penebel, Berkaitan

dengan teori atribusi yang mengacu kepada bagaimana seseorang

menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau diri sendiri yang ditentukan

apakah dari internal atau eksternal pengaruhnya akan terlihat dalam

perilaku individu. Dalam hal ini kaitannya dengan semakin moralitas

karyawan maka nantinya akan menurunkan prilaku pegawai untuk

melakukan tindak kecurangan. Hal ini karena teori GONE dalam kurniawan

(2013) menyatakan bahwa salah satu factor yang mendorong seseorang

untuk dapat melakukan kecurangan berkaitan dengan moral salah satunya

adalah greed (keserakahan). Moral manusia dapat dilihat dari kepribadian

dan pola pikir mereka yang menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.

Pola pikir ini akan berdampak pada berkurangnya keinginan untuk

melakukan kecurangan dari dalam diri seseorang

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Gede Krisna Saputra (2015)yang menyatakan moralitas

berpengaruh negatif terhadap kecenderuangan kecurangan.


BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Pengendalian

Internal, Komitmen Organisasi, dan Moralitas terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi pada LPD Sekecamatan Penebel.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulan hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian Internal berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi. Hal ini berarti bahwa semakin baik pengendalian

internal maka akan menurunkan kecenderuangan kecurangan akuntansi

pada LPD sekecamatan Penebel

2. Komitmen Organisasi Berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi. Hal ini berarti bahwa semakin baik Komitmen

Organisasi maka akan menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi

pada LPD sekecamatan Penebel

3. Moralitas berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi. Hal ini berarti bahwa semakin baik moralitas individu maka

akan menurunkan kecenderuangan kecurangan akuntansi pada LPD

sekecamatan Penebel

72
73

B. Saran-saran

Dalam upaya menurunkan kecenderuangan kecurangan pada LPD sekecamatan

Penebelmaka disarankan kepada LPD sekecamatan Penebeladalah sebagai

berikut:

1. Bagi LPD sekecamatan Penebel

Berdasarkan hasil penelitian LPD sekecamatan Penebel diharapkan selalu

menerapkan dengan baik pengendalian internal, meningkatkan komitmen

karyawan untuk selalu bekerja dengan jujur, serta memperbaiki moral

karyawan dengan memberikan pelatihan dan motivasi kapada karyawan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lainnya seperti

kompensasi, penegakan hukum dan budaya organisasi, selain itu diperlukan

penambaham jumlah sampel dan memperluas ruang lingkup penelitian

yang tidak hanya terbatas pada LPD sekecamatan Penebel.


74

A. Daftar Pustaka

Ardiyanti, Komala, (2016), Analisis Factor-Faktor Penentu Kecurangan


(Fraud) Pada Sector Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kota
Pekalongan).

Arta Jingga, Komang, (2018), Ketua LPD Sunantaya Diduga Gelapkan Dana
Nasabah, http://balitribune.co.id/content/ketua-lpd-sunantaya-
diduga-gelapkan-dana-nasabah, 22 Januari 2018.

Budiantari, Ni Nyoman Ayu, (2017), Pengaruh Efektifitas Pengendalian


Internal, Profesionalisme Badan Pengawas, Dan Moralitas
Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi
(Studi Emipis Pada LPD Se-Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung.

Prawira, I Made Darma, (2014), Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri


Informasi, Dan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi Empiris
Pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng. Skripsi.
Jurusan Akuntansi Program S1, FEB UNDIKSHA.

Rahyuda, Ketut, (2016), Metode Penelitian Bisnis. Denpasar: Edisi Revisi,


2017.

Sanuari, Nilam,(2014), Pengaruh System Pengendalian Internal,


Kesesuaian Kompensasi Dan Moralitas Manajemen Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pada
Kantor BUMN Kota Padang).

Saputra, G. Krisna,(2015), Pengaruh Pengendalian Intern Kas,


Implementasi Good Governance dan Moralitas Individu
Terhadap Kecurangan (Fraud) (Studi Empiris pada LPD di
Kabupaten Buleleng Bagian Timur).

Setiawan, M. Dwi,(2015), Pengaruh System Pengendalian Intern, Asimetri


Informasi, Dan Keadilan Organisasi Terhadap Kecurangan
(Fraud) (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Se-
Kabupaten Buleleng).
75

Suaslioni, NL. Ayu,(2017), Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi


Terjadinya Fraud Pada Lpd Desa Pekraman Bontihing.

Widyaswari, Dewa Ayu Nanda, (2017), Pengaruh Keefektifan Pengendalian


Internal, Kesesuaian Kompensasi, Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Pada Lembaga
Perkreditan Desa (Lpd) Se-Kecamatan Susut.

Wirawan, Nata, (2017), Statistika Ekonomi Dan Bisnis. Denpasar: Edisi


Keempat, Keraras Emas
76

B. Lampiran-Lampiran

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Perihal: Permohonan Pengisian Kuesioner


Kepada Yth.
Bapak/Ibu
di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Ni Putu Eka Putri Noviyanti
Npm: 1633121214
Pekerjaan: Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Warmadewa
Dengan ini bermaksud mengajukan permohonan kesediaan Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi sebagai responden pada penelitian ini. Penelitian ini digunakan
sebagai syarat skripsi pada studi saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Warmadewa. Penelitian yang saya lakukan mengenai Pengaruh
Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi dan Moralitas Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan
Desa Se-Kecamatan Penebel.
Terkait hal tersebut, perlu saya sampaikan bahwa kuesioner ini digunakan
untuk keperluan penelitian, sehingga informasi yang saya pe roleh dari
Bapak/Ibu akan saya pergunakan sesuai dengan kode etik penelitian.Atas
kerjasama, bantuan dan perhatian serta waktu luang yang Bapak/Ibu
berikan, saya mengucapkan terimakasih.
Denpasar, 26 Januari 2020
Hormat saya,

Ni Putu Eka Putri Noviyanti


77

Untuk mengisi daftar pernyataan ini, Bapak/Ibu/Saudara responden cukup


memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara paling tepat atau paling sesuai dengan kondisi
Bapak/Ibu/Saudara Responden. Setiap pertanyaan membutuhkan hanya satu
jawaban. Pilihlah jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju

Identitas Responden

Nama : ………………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

Usia : ………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………

Masa Kerja : ……….. …Tahun ………………. Bulan


78

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

No Pengendalian Internal STS TS CS S SS


1 Di tempat saya bekerja, sudah
menetapkan kewenangan beserta
tanggungjawab yang tepat dalam rangka
pencapaian tujuan.
2 Di tempat saya bekerja, sudah memiliki
tujuan organisasi yang jelas untuk
memungkinkan penilaian resiko.
3 Di tempat saya bekerja, telah ditetapkan
peraturan untuk pemeriksaan fisik atas
kekayaan instansi.
4 Di tempat saya bekerja, seluruh informasi
kegiatan operasional instansi harus dicatat
dalam system akuntansi.
5 Di tempat saya bekerja, diterapkan
peraturan untuk dilakukannya
pemantauan dan evaluasi atas aktivitas
operasional untuk menilai pelaksanaan
pengendalian internal.

No Komitmen Organisasi STS TS CS S SS


1 Saya bersedia untuk bekerja lembur agar
instansi ini berhasil sukses.
2 Saya merasa bangga saat
memperkenalkan kepada orang lain
79

bahwa instansi tempat saya bekerja adalah


instansi yang bagus.
3 Saya bersedia menerima segala bentuk
penugasan agar tetap bisa bekerja dengan
instansi ini.
4 Prinsip nilai kinerja saya sejalan dengan
prinsip nilai kinerja instansi ini.
5 Saya sangat merasa bangga menjadi
bagian dari instansi ini.

Kasus:
Gunawan adalah seorang auditor internal pemerintah, ia diberikan tugas
untuk mengevaluasi system pengendalian suatu instansi pemerintah. Ia
kemudian menemukan beberapa penyalahgunaan anggaran yang
menimbulkan kerugian. Namun, Putra sebagai atasan memerintahkan dan
mengancam Gunawan untuk memodifikasi temuan tersebut dikarenakan ia
ingin menghindari berurusan dengan pihak berwajib.
Tindakan yang diambil: Gunawan menuruti perintah Putra sebagai
atasannya dengan alasan ia tidak ingin dipindah tugaskan ke tempat lain.

No Moralitas Individu STS TS CS S SS


1 Tindakan yang diambil Gunawan
merupakan tindakan yang tidak adil.
2 Mengikuti perintah atasan merupakan
tindakan yang wajar.
3 Tindakan yang dilakukan Gunawan
secara moral tidak benar.
80

4 Sesuai dengan nilai-nilai yang dianut


keluarga saya, tindakan yang dilakukan
Gunawan tersebut tidak dapat diterima.
5 Secara kultural, tindakan Gunawan
tersebut tidak dapat diterima di Indonesia.

No Kecenderungan Kecurangan STS TS CS S SS


Akuntansi
1 Pegawai atau pimpinan di tempat saya
bekerja pernah melakukan praktik
penyuapan.
2 Pegawai atau pemimpin pernah menerima
uang/janji yang tidak dibenarkan oleh
peraturan yang berlaku.
3 Pegawai atau pemimpin pernah
ditemukan pemberian hadiah atau
pemberian illegal lainnya yang tidak
dibenarkan oleh peraturan yang berlaku.
4 Adanya kebutuhan hidup yang mendesak
seseorang yang dapat melakukan tindakan
pemerasan ekonomi.
5 Pegawai atau pemimpin pernah
memberikan tanda terimakasih yang tidak
sah yang bisa menyebabkan perlakuan
pemerasan ekonomi.
81

Lampiran 2. Tabulasi Data

NO. Pengandalian Internal Komitmen Organisasi


RESPONDEN X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TotalSkor X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TotalSkor
1 5 4 5 4 5 23 4 5 4 5 5 23
2 2 2 2 2 2 10 3 2 3 2 3 13
3 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
4 3 2 3 2 3 13 2 2 2 2 2 10
5 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 4 22
6 2 2 2 2 2 10 4 3 3 3 4 17
7 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25
8 2 2 2 3 2 11 2 2 2 2 2 10
9 2 3 2 3 3 13 3 3 3 3 3 15
10 3 4 3 4 3 17 3 4 3 4 3 17
11 5 4 5 4 5 23 4 5 4 5 4 22
12 3 2 3 2 3 13 2 3 2 3 2 12
13 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 3 17
14 5 5 5 5 5 25 4 5 4 5 4 22
15 3 4 3 4 3 17 5 5 5 5 5 25
16 4 5 4 5 4 22 3 4 4 4 3 18
17 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 18
18 4 5 4 5 4 22 5 5 5 5 5 25
19 2 3 2 3 2 12 2 3 2 3 2 12
20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
21 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
23 3 4 3 4 3 17 2 3 3 3 3 14
24 3 3 2 3 2 13 2 2 2 2 2 10
25 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
26 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
27 3 2 3 2 3 13 3 3 3 3 3 15
28 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 20
29 2 2 2 2 2 10 2 3 2 3 2 12
30 5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 4 20
31 3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 2 10
32 3 4 3 4 3 17 2 2 3 3 3 13
33 4 5 4 5 5 23 4 3 4 3 4 18
34 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 3 12
82

35 2 3 2 3 2 12 4 3 4 3 4 18
36 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 24
37 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15
38 2 3 2 3 2 12 2 2 2 2 2 10
39 4 4 4 4 4 20 2 3 2 3 2 12
40 5 4 5 4 5 23 3 4 3 4 3 17
41 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
42 3 4 3 4 3 17 2 2 3 3 2 12
43 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20
44 4 5 4 5 4 22 3 4 3 4 3 17
45 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
46 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20
47 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15
48 2 2 2 2 2 10 2 3 2 3 2 12
49 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
50 3 4 3 4 3 17 2 2 2 2 2 10
51 4 5 4 5 4 22 3 4 3 4 3 17
52 4 5 4 5 4 22 5 5 5 5 5 25
53 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 4 22
54 4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20
55 2 2 2 2 2 10 3 3 3 3 3 15
56 5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 4 20
57 5 5 5 5 5 25 5 4 5 4 5 23
58 5 5 4 5 4 23 3 4 3 4 3 17
59 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15
60 3 4 3 4 3 17 2 3 2 3 2 12
61 4 5 4 5 4 22 5 5 4 5 4 23
62 2 3 2 3 2 12 4 4 4 4 4 20
63 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
64 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20
65 3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 2 10
66 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15
67 5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 4 20
68 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
69 3 4 3 4 3 17 2 3 2 3 2 12
70 5 5 5 5 5 25 5 4 5 4 5 23
71 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 20
72 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 2 12
83

73 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15
74 5 4 5 4 5 23 5 5 4 5 4 23
75 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 20
76 2 2 2 2 2 10 3 4 3 4 3 17
77 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 20
78 2 2 2 2 2 10 3 3 3 3 3 15
79 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
80 2 2 2 2 2 10 3 3 3 3 3 15
81 3 4 3 4 3 17 4 5 4 5 4 22
82 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
83 3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 20
84 3 3 3 3 3 15 3 2 2 3 2 12

Kecenderuangan
Moralitas Kecurangan
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 TotalSkor Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 TotalSkor
3 3 3 3 4 16 1 1 2 2 2 8
5 5 5 5 5 25 4 4 3 3 4 18
3 4 3 3 4 17 2 1 1 2 2 8
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
3 3 3 3 3 15 4 4 5 5 5 23
3 3 4 4 4 18 2 2 3 2 2 11
4 3 4 4 4 19 1 1 2 1 1 6
5 5 5 5 5 25 4 5 4 4 4 21
4 4 5 4 4 21 2 2 3 3 3 13
4 4 5 5 4 22 1 1 2 2 1 7
3 2 2 2 2 11 1 2 1 1 1 6
3 4 4 4 4 19 3 2 3 2 3 13
4 4 5 4 4 21 1 1 1 1 1 5
5 5 5 5 5 25 2 2 2 2 2 10
3 4 4 3 4 18 5 5 5 5 5 25
4 4 5 4 5 22 3 2 3 2 3 13
4 4 4 5 5 22 2 2 2 2 2 10
5 4 5 4 5 23 1 2 2 1 1 7
2 2 2 2 2 10 5 5 5 5 5 25
5 4 4 5 4 22 1 1 1 1 1 5
4 4 4 4 4 20 1 2 1 1 1 6
84

3 2 3 3 3 14 5 5 5 4 5 24
4 5 5 4 5 23 1 1 1 1 1 5
4 4 4 4 4 20 1 1 1 1 2 6
3 3 3 2 2 13 4 3 4 4 4 19
5 4 4 5 4 22 1 1 1 1 1 5
3 3 3 4 4 17 5 4 5 5 5 24
4 4 4 3 4 19 2 3 2 3 2 12
2 3 2 3 3 13 4 4 4 4 4 20
3 3 4 4 4 18 3 4 3 4 3 17
3 3 3 4 4 17 4 5 4 5 4 22
4 3 4 4 3 18 2 3 2 2 2 11
5 4 4 5 4 22 2 2 2 2 2 10
3 4 4 3 4 18 5 5 5 5 5 25
4 4 4 5 5 22 1 1 1 1 1 5
4 4 5 4 5 22 1 1 1 1 1 5
3 4 3 4 3 17 2 1 1 1 2 7
2 3 3 2 2 12 4 5 4 5 4 22
3 3 3 2 3 14 4 5 4 4 4 21
4 4 3 4 3 18 2 2 2 2 2 10
5 4 5 4 5 23 1 1 1 1 1 5
3 4 3 3 3 16 1 2 2 2 1 8
4 4 4 4 4 20 1 2 1 2 1 7
2 2 2 3 2 11 3 4 3 4 3 17
5 5 5 5 5 25 1 1 1 1 1 5
5 5 4 4 4 22 2 2 2 3 3 12
3 3 4 4 4 18 2 2 3 3 3 13
2 2 3 3 3 13 5 5 5 5 5 25
4 5 4 5 5 23 2 2 3 2 3 12
2 2 2 2 2 10 3 3 3 3 3 15
4 4 4 4 4 20 2 2 2 2 2 10
5 5 5 5 5 25 1 1 1 1 1 5
4 4 4 4 4 20 1 2 1 2 1 7
4 3 4 3 4 18 2 3 2 3 2 12
2 3 2 3 2 12 3 4 3 4 3 17
3 4 3 4 3 17 2 3 2 3 2 12
5 5 5 5 5 25 1 1 1 1 1 5
4 4 4 4 4 20 1 2 1 2 1 7
3 4 3 4 3 17 2 2 2 2 2 10
85

5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20
4 5 4 5 4 22 2 2 2 2 2 10
3 4 3 4 3 17 3 4 3 4 3 17
2 3 2 3 2 12 1 2 1 2 1 7
5 4 5 4 5 23 2 2 2 2 2 10
5 5 5 5 5 25 3 4 3 4 3 17
3 4 3 4 3 17 2 3 3 2 3 13
5 5 5 5 5 25 1 2 1 2 1 7
5 4 5 4 5 23 1 1 1 1 1 5
5 5 5 5 5 25 2 2 2 2 2 10
5 5 5 5 5 25 1 1 1 1 1 5
5 4 5 4 5 23 2 2 3 2 3 12
3 4 3 4 3 17 4 3 4 3 4 18
4 4 4 4 4 20 3 2 3 2 3 13
5 5 5 5 5 25 1 1 1 1 1 5
5 4 5 4 4 22 1 2 1 2 1 7
4 3 4 3 4 18 2 2 2 2 2 10
5 5 5 5 5 25 1 2 1 2 1 7
4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
5 4 5 4 5 23 2 2 2 2 2 10
3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15
4 4 4 4 4 20 2 3 2 3 2 12
5 4 5 4 5 23 1 2 1 2 1 7
3 4 3 4 3 17 3 4 3 4 4 18
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20
86

Lampiran 3. Uji Validitas

1. Pengendalian Internal (X1)

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TotalX1

Pearson Correlation 1 .765** .979** .759** .972** .956**

X1.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .765** 1 .763** .994** .774** .912**
X1.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .979** .763** 1 .757** .984** .957**
X1.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .759** .994** .757** 1 .768** .908**
X1.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .972** .774** .984** .768** 1 .961**
X1.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .956** .912** .957** .908** .961** 1

TotalX1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


87

2. Komitmen Organisasi (X2)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TotalX2

Pearson Correlation 1 .844** .936** .841** .952** .964**

X2.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .844** 1 .815** .965** .816** .933**
X2.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .936** .815** 1 .831** .960** .957**
X2.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .841** .965** .831** 1 .821** .936**
X2.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .952** .816** .960** .821** 1 .959**
X2.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .964** .933** .957** .936** .959** 1

TotalX2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


88

3. Moralitas (X3)

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 TotalX3

Pearson Correlation 1 .746** .878** .740** .834** .931**

X3.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .746** 1 .721** .788** .727** .871**
X3.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .878** .721** 1 .694** .902** .931**
X3.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .740** .788** .694** 1 .742** .868**
X3.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .834** .727** .902** .742** 1 .931**
X3.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .931** .871** .931** .868** .931** 1

TotalX3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


89

4. Kecenderuangan Kecurangan (Y)

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Totally

Pearson Correlation 1 .889** .950** .894** .969** .977**

Y.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .889** 1 .858** .937** .856** .943**
Y.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .950** .858** 1 .884** .961** .966**
Y.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .894** .937** .884** 1 .889** .957**
Y.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .969** .856** .961** .889** 1 .971**
Y.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84 84
Pearson Correlation .977** .943** .966** .957** .971** 1

Totally Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


90

Lampiran 4. Uji Reabilitas

1. Pengendalian Internal (X1)

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.966 5

2. Komitmen Organisasi (X2)

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 84 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.973 5
91

3. Moralitas (X3)

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.946 5

4. Kecenderuangan Kecurangan Akuntansi (Y)

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.980 5
92

Lampiran 5. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengendalian Internal 84 10 25 18.38 4.787


Komitmen Organisasi 84 10 25 17.92 4.840
Moralitas 84 10 25 19.57 4.186
Kecenderungan Kecurangan 84 5 25 12.27 6.289
Valid N (listwise) 84

Lampiran 6. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
93

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 84
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4.76028903
Absolute .073
Most Extreme Differences Positive .073
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .668
Asymp. Sig. (2-tailed) .764

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 34.006 3.010 11.297 .000

Pengendalian
-.363 .153 -.276 -2.365 .020 .525 1.905
Internal
1
Komitmen
-.380 .153 -.293 -2.488 .015 .518 1.932
Organisasi

Moralitas -.421 .132 -.281 -3.202 .002 .933 1.072

a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan


94

3. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 8.222 1.828 4.497 .000

Pengendalian Internal -.066 .093 -.104 -.703 .484


1
Komitmen Organisasi -.108 .093 -.172 -1.162 .249

Moralitas -.073 .080 -.101 -.917 .362

a. Dependent Variable: RES_2


95

Lampiran 7. Analisis Regresi Linear Berganda, Determinasi, F dan t

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

Moralitas,
Pengendalian
1 . Enter
Internal, Komitmen
Organisasib

a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan


b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .653a .427 .406 4.849

a. Predictors: (Constant), Moralitas, Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 1401.893 3 467.298 19.876 .000b

1 Residual 1880.809 80 23.510

Total 3282.702 83

a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan


b. Predictors: (Constant), Moralitas, Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi
96

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 34.006 3.010 11.297 .000

Pengendalian Internal -.363 .153 -.276 -2.365 .020


1
Komitmen Organisasi -.380 .153 -.293 -2.488 .015

Moralitas -.421 .132 -.281 -3.202 .002

a. Dependent Variable: Kecenderungan Kecurangan

Anda mungkin juga menyukai