SKRIPSI
Disusun oleh:
FIKRI RAMADHAN
141130067
Oleh:
Fikri Ramadhan
141130067
ABSTRAK
Kata Kunci: Konflik Kerja, Stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia
dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Konflik Kerja Dan
Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Dan Kinerja Karyawan(Studi
Pada Karyawan Asri Medical Center Yogyakarta)”.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Saya menyadari dalam perjalanan masa perkuliahan sampai dengan ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1. Dra.AYN. Warsiki, M.si selaku Pembimbing Pertama. Terima kasih atas
bimbingan, arahan, kritik, saran, nasihat, serta semangat yang Ibu berikan,
dan terimakasih telah meluangkan banyak waktu, serta kesabaran yang
tidak terbatas dalam membimbing saya selama masa pembuatan dan
penyelesaian skripsi.
2. Drs. Karyono, MM selaku Pembimbing Kedua. Terima kasih atas segala
bimbingan, arahan, kritik, saran, nasihat, semangat, dorongan yang Bapak
berikan.
3. Terima kasih kepada seluruh dosen yang turut serta membimbing pada
masa perkuliahan hingga sampai pada masa pembuatan dan penyelesaian
skripsi ini.
4. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Ibu Ida nurhidayah,Spd dan
Bapak Hendy iznanto,Spd.Mpd atas semua pengorbanan, dukungan dan
doa yang diberikan hingga sampai saat ini.
5. Serta kedua kakak saya Nurul fajri utami.AMKG dan Edwin maulana yang
selalu memberikan dukungan dan doanya sehinga saya dapat menyelsaikan
skripsi saya.
6. Sahabat-sahabat, Muhammad Revi Mawardi Waris ,SE , Reygi Agitia
setiawan,S.I.kom., Satria Nugraha, Imron Zaelani,Yudha Permana dan
ii
Ropi Dwijaya , terima kasih atas segala bantuan, doa, dukungan dan
semangatnya.
7. Teman-teman Manajemen 2013 seluruhnya, terimakasih atas segala cerita
perkuliahan yang tidak terlupakan.
8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutan satu per satu.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan berkah-
Nya kepada semua pihak yang membantu. Saya menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna, tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ......................................................................... 8
B. Penelitian Terdahulu ................................................................. 31
C. Hubungan Antar Variabel......................................................... 32
D. Kerangka Konseptual ............................................................... 36
E. Hipotesis Penelitian .................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................... 39
B. Objek dan Waktu Penelitian ..................................................... 39
C. Populasi .................................................................................... 39
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 40
E. Jenis Data Penelitian................................................................. 41
F. Prosedur Pengambilan Data ..................................................... 41
G. Variabel Penelitian ................................................................... 42
H. Definisi Operasional Variabel .................................................. 43
I. Teknik Analisis Data ................................................................ 47
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ...................................................... 54
B. Deskripsi Karakteristik Responden .......................................... 59
C. Analisis Deskriptif Statistik...................................................... 62
D. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 66
E. Analisis Data ............................................................................ 70
F. Pembahasan .............................................................................. 77
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 85
B. Saran ......................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang
karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu
perusahaan, karena tanpa karyawan perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.
Karyawan merupakan modal utama bagi perusahaan yang perlu dikelola agar
Penurunan kinerja salah satunya disebakan oleh konflik kerja dan stres kerja di
dengan pihak lain dalam mencapai suatu tujuan, yang timbul akibat adanya
perbedaan kepentingan, emosi atau psikologi dan nilai. Konflik dapat menjadi
1
2
energi yang kuat apabila dapat dikelola dengan baik sehingga dapat dijadikan
rendah.
tanggapan. Selain konflik, stres juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kinerja karyawan dan tujuan organisasi. Stres menjadi salah satu masalah yang
paling sering dihadapi oleh setiap individu dalam menyelesaikan pekerjaan. Stres
merupakan keadaan yang wajar karena terbentuk pada diri manusia sebagai suatu
respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dengan kesibukan dan
diri manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari
diri manusia, terlebih menghadapi jaman kemajuan segala bidang yang dihadapi
dengan kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan. Fenomena yang ditemukan
peneliti mengenai stres kerja yaitu beban kerja di setiap unit memiliki porsi beban
kerja yang berbeda. Keadaan ini akan menuntut energi karyawan yang lebih besar
dari keadaan dari unit kerja sebelumnya. Selain itu, fenomena yang terjadi saat
untuk memberikan pelayanan yang baik akan meningkatkan beban kerja tinggi,
sebelumnya.
3
Stres dan konflik adalah hal yang umum yang terjadi dalam sebuah
motivasi kepada karyawan agar konflik dan stres kerja yang dialami dapat diatasi
produktivitas kerja.
keputusan. Motivasi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan dan
menggunakan cara yang tepat agar karyawan merasa dirinya termotivasi. Karena
apabila tidak, mereka akan merasa bahwa mereka tidak punya hasrat untuk
karyawan.
Hubungan konflik kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan yang
dimediasi oleh motivasi kerja dilakukan oleh Sari (2016). Hasil penelitian tersebut
menjelaskan bahwa konflik kerja dan stres kerja secara tidak langsung dapat
mediasinya.
Konflik dan stres merupakan hal yang umum terjadi di tempat kerja, fungsi
motivasi kerja sebagai pemediasi merupakan untuk melihat apakah motivasi dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antara konflik kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan. Untuk itu, menarik diteliti mengenai motivasi kerja
4
sebagai variabel mediasi yang menghubungkan antara konflik kerja dan stres kerja
para karyawan yang bekerja pada bidang jasa ini dituntut ketelitian dan ketepatan
memiliki tanggung jawab dalam memberikan kualitas kerja yang aman dan efektif
serta bekerja pada lingkungan yang memiliki standar klinik yang tinggi. Faktor-
kerja yang berlebihan adalah salah satu faktor yang berdampak pada timbulnya
stres kerja. Selain itu, beban kerja yang tidak merata menimbulkan adanya
Stres yang terjadi juga berdampak pada karyawan yang merasa penat dan jenuh
dengan tugas yang dikerjakan, hal ini mengakibatkan beberapa kali karyawan di
tugasnya. Sehingga melakukan pelayanan terhadap pasien tidak maksimal. Hal ini
terjadi karena kurangnya motivasi terhadap karyawan Asri Medical Center. Selain
itu, banyak diantara karyawan yang masih muda, sehingga dalam melakukan
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2016)
dengan judul “Pengaruh Konflik dan Stres Kerja terhadap Motivasi dan Kinerja
mengangkat topik serupa denan objek yang berbeda. Adapun penulis akan
mengambil judul penelitian “Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja terhadap
Motivasi Kerja Karyawan dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Asri
B. Rumusan Masalah
ini penulis merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang dilakukan,
yaitu:
kerja?
C. Tujuan Penelitian
kerja karyawan.
karyawan.
kinerja karyawan.
karyawan.
karyawan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
dalam kaitannya work familiy conflict, burnout, stress kerja dan kinerja
karyawan
2. Bagi Manajemen
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konflik Kerja
Dalam kehidupan manusia termasuk dalam dunia kerja tidak akan terlepas
dengan namanya konflik. Konflik biasanya timbul dalam kerja sebagai hasil
Ketidaksesuaian antara dua lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul
adanya kenyataan bahwa mereka punya perbedaan status tujuan, nilai dan
persepsi.
Banyak pengertian konflik kerja yang dapat diberikan oleh para ahli untuk
merumuskan suatu teori tentang konflik kerja itu sendiri. Hal ini tergantung pada
sudut pandang yang digunakan dan persepsi para ahli tentang konflik kerja.
Diantaranya yaitu:
8
9
ketidakcocokan antara nilai dan tujuan yang ingin dicapai, baik nilai dan tujuan
yang ada dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.
seseorang dengan orang lain atau ketidakcocokan kondisi yang dirasakan oleh
pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan dan sikap serta
Menurut Stoner (1985) konflik kerja adalah perbedaan pendapat antara dua
atau lebih anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumber daya
yang langka atau aktivitas kerja atau mempunyai status tujuan penilaian atau
suatu kondisi yang dialami oleh pegawai karena adanya hambatan komunikasi,
Menurut Mangkunegara (2013) ada empat bentuk konflik dalam organisasi, yaitu:
dengan pegawai.
10
bagian pemasaran.
3) Konflik Staf dengan Kepala Unit (Line Staff Conflict), yaitu konflik
yang terjadi antara pemimpin unit dengan stafnya terutama staf yang
paling benar. Bila perbedaan pendapat ini cukup tajam, maka dapat
dan politik.
11
2) Salah paham, hal ini dapat juga merupakan salah satu yang dapat
merugikan.
3) Salah satu atau kedua pihak merasa dirugikan, tindakan ini mungkin
6) Perbedaan persepsi
kelompoknya.
dengan konflik yang bersifat destruktif atau negative. Demikian pula halnya
13
dengan tingkat intensitas konflik yang harus seimbang. Semakin rendah atau
Adapun indikator konflik kerja menurut Kahn et al., dalam Duxbury &
g. Merasa harus melaukan hal yang bertentangan dengan nilai yang baik
2. Stres Kerja
pada penyimpangan fungsi normal atau pencapaian terhadap sesuatu yang sangat
Penyebab stres kerja tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja,
melainkan bisa saja terjadi karena penggabungan dari beberpa faktor sekaligus.
Seperti pendapat Luthans (2011) bahwa penyebab stres ada beberapa faktor, yaitu:
1) Stresor Ekstraorganisasi
2) Stresor Organisasi
3) Stresor Kelompok
4) Stresor Individual
organisasi tersebut
kerja adalah segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan, yang bisa
menimbulkan stres pada karyawan. Hal-hal yang bisa menimbulkan stres yang
tanggungjawab
8) Frustasi
yaitu:
1) Eustres, yaitu hasi dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
2) Distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak
kematian.
Pada umunya stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun
konsekuensi yang dapat terjadi akibat stres kerja yang dialami oleh individu,
yaitu:
tubuh disaat mood sedang negatif dan akan meningkat naik apda saat
lain.
3) Kinerja terganggu. Pada tingkat kerja yang tinggi ataupun ringan akan
masuk kerja dengan berbagai alasan, atau perkerjaan yang tidak selesai
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Luthans (2011)
melingkupi semua aspek, yaitu internal dan eksternal organisasi dan internal
maupun eksternal individu tiap karyawan, sehingga indikator dalam teori ini tepa
kerja yang terlalu tinggi akan mengakibatkan tingkat stres kerja tinggi, prestasi
rendah, suka tidur, lekas marah, kesalahan meningkat, keraguan dalam bekerja
18
stressor, stres dan kinerja karyawan dapat disajikan pada gambar berikut
Gambar 2.2
Hubungan Stres Kerja dan Kinerja
tingkat rendah sampai sedang dari stres merangsang tubuh dan meningkatkan
kemampuan untuk berasksi. Pada saat itual individu sering melakukan tugasnya
dengan lebih baik, lebih inisiatif atau lebih cepat. Tetapi terlalu banyak stres
menaruh tuntutan yang tidak dapat dicapai atau kendala pada seseorang, yang
mengakibatkan kinerja karyawan menjadi lebih rendah. Pola U terbaik ini juga
intensitas. Artinya stres tingkat sedang malahan dapat mempunyai pengaruh yang
negatif pada kinerja jangka panjang karena intensitas stres yang berkelanjutan itu
Stres dapat sangat membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan salah
atau merusak kinerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai
19
seberapa besar tingkat stres. Bila tidak ada stres tantangan-tantangan kerja juga
tidak ada dan kinerja karyawan cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya
stres maka prestasi kerja cenderung naik karena stres membantu karyawan untuk
stres menjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stres mengganggu
mengendalikannya
Adapun indikator stres kerja menurut Gmlech, WH dan Burns, J.S. (1994)
sebagai berikut:
stres yang terjadi antara lini dan staf pekerjaan atau dua macam
4) Stres yang berhubungan dengan balas jasa dan pengakuan, stres ini
stress.
3. Motivasi Kerja
keinginan untuk bertindak. Ada pendapat bahwa motivasi harus diinjeksi dari luar,
tetapi sekarang semakin dipahami bahwa setiap orang termotivasi oleh beberapa
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu
kebutuhan individual.
2013) yaitu “Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh
datang dari dirimanusia, motivasi merupakan proses aktif yang didorong oleh
1) Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip “quit proquo”, yang dalam
bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi ada
Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear
dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja
karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar
22
kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat
dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap
kerja.
(kepuasan).
kebutuhan. Mathis dan Jackson (2006) pada teori ini, Maslow mengklasifikasikan
persahabatan.
proses aktif yang didorong oleh serangkaian tindakan yang dapat dikelompokan
d. Indikator Motivasi
orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
4. Kinerja Karyawan
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan
strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau
sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria keberhasilan atau tolak ukur yang
ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang
tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak ukur keberhasilannya.Christine
Kinerja karyawan dapat dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat
diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang
disediakan.
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
bakat, minat, faktor kepribadian. Usaha meliputi motivasi, etika, kehadiran, dan
1) Faktor Kemampuan
yang diharapkan.
2) Faktor Motivasi
organisasi.
Selain itu, Gibson (dalam Nugroho dkk, 2016) menyatakan bahwa ada tiga
kepuasan kerja
Bernadin dan Rusell (dalam Roboth, 2015) menyatakan bahwa ada enam
secara individu:
aktivitas lain.
daya manusia.
yang merugikan.
terhadap perusahaan.
kinerja perawat dalam mencapai standar kinerja yang ditetapkan rumah sakit.
28
Menurut Bangun (2012), standar kinerja adalah tingkat yang diharapkan suatu
pekerjaan tertentu untuk dapat diselesaikan, selai itu hal tersebut merupakan
pembanding atas tujuan atau target yang ingin dicapai. Melalui penilaian kinerja,
pihak rumah sakit dapat mengetahui secara langsung kondisi karyawan secara
keseluruan. Selain itu, penilaian kinerja juga merupakan proses yang dillakukan
melaksanakan tugasnya.
suatu organisasi secara efektif dan efisien. Bangun (2012), manfaat dan tujuan
organisasi.
manusia.
datang.
sebagai berikut:
1) Penilaian Umum
karyawan.
dilakukan.
memahami tugas.
g) Inisiatif, yaitu berkaitan dengan daya pikir dalam bentuk suatu ide
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2015) dengan judul “Pengaruh
Konflik dan Stres Kerja terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan (Studi
adalah analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini yaitu variabel
karyawan.
terhadap Kinerja pada PT. Kerinci Permata Motor Jambi”. Hasil analisa
motivasi kerja.
32
Mandiri”. Hasil ini menunjukkan bahwa stress kerja dan konflik kerja
Mandiri.
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam usaha untuk mencapai
dalam bekerja ketika kebutuhan yang ada sudah dipenuhi oleh perusahaan,
sehingga motivasi karyawan dapat diwujudkan ketika konflik kerja yang ada
dapat diselesaikan ataupun lewat pemanfaatan dari konflik kerja yang diwujudkan
oleh perusahaan.
disfungsional bagi karyawan. Konflik menjadi hal yang negatif jika terjadi
yang terus berubah. Jadi konflik tetap diperlukan asal tetap terkendali sehingga
konflik tetap menjadi salah satu sumber motivasi penting untuk mengembangkan
motivasi dalam bekerja terganggu, namun dengan tingkat stres yang terlalu rendah
pada karyawan juga dapat menyebabkan karyawan tidak ada dorongan untuk
Tanpa ada motivasi yang baik pada karyawan maka karyawan tidak
motivasi yang baik maka segala sesuatu yang diharapkan oleh perusahaan dapat
untk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat antara
kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan serja
Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut
terarah pencapaian tujuan tertentu yang pada akhirnya disebut sebagai kinerja
karyawan. Jadi, Semakin kuat motivasi atau dorongan yang diberikan oleh
pimpinan kepada karyawan maka akan semakin maksimal kinerja yang dihasilkan
Konflik kerja bisa terjadi dimana saja dalam suatu hubungan antara dua
individu atau lebih dalam melakukan sesuatu yang bertentangan antara satu
dengan yang lain.Konflik yang ada dalam suatu perusahaan dapat timbul karena
terdapat perbedaan pandangan dalam mencapai tujuan antara karyawan yang satu
dengan yang lain nya atau pun dengan atasan.. Ketika konflik sudah terjadi di
secara otomatis buruk bagi karyawan atau kinerja. Konflik yang rendah dapat
karyawan.
Salah satu penyebab stres kerja yang ada dalam perusahaan adalah beban
kerja yang dikerjakan oleh karyawan terlalu tinggi, hal tersebut dapat
menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai atau kendala pada seseorang,
kebutuhan kerja, adalah suatu rangsangan sehat yang mendorong para karyawan
untuk menanggapi tantangan pekerjaan. Akhirnya stres mencapai titik stabil yang
35
kira – kira sesuai dengan kemampuan prestasi karyawan. Selanjutnya bila stres
manjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stres mengganggu
karyawan menjadi tidak kuat lagi bekerja, putus asa, keluar atau menolak bekerja
motivasi kerja dilakukan oleh Sari (2016). Hasil penelitian tersebut menjelaskan
bahwa konflik kerja dan stres kerja secara tidak langsung dapat berpengaruh
Selain itu penelitian Cendhikia (2016) menjelaskan bahwa variabel motivasi dapat
berperan sebagai variabel mediasi antara konflik kerja terhadap kinerja karyawan.
Konflik kerja merupakan hal yang umum terjadi di tempat kerja, fungsi
motivasi kerja sebagai pemediasi merupakan untuk melihat apakah motivasi dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antara konflik kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan. Untuk itu, menarik diteliti mengenai motivasi kerja
sebagai variabel mediasi yang menghubungkan antara konflik kerja dan stres kerja
stres kerja pada karyawan adalah permasalahan, apabila stres kerja tidak diawasi
dengan baik maka kinerja karyawan merasa tidak terdorong. Untuk melihat
hubungan motivasi kerja sebagai variabel mediasi antara stres kerja terhadap
kinerja karyawan dilakukan oleh Cendhikia (2016). Hasil dari penelitian tersebut
menjelaskan bahwa motivasi dapat menjadi variabel mediasi antara stres kerja
D. Kerangka Konseptual
antara variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dan terikat (Sekaran, 2011).
Konflik Kerja H4
(X1)
H1
H6
Motivasi Kerja H3 Kinerja Karyawan
H7 (Z1) (Y1)
H2
Stres Kerja H5
(X2)
Gambar 2.1
Model Penelitian
37
E. Hipotesis Penelitian
H1: Ada pengaruh langsung dan signifikan konflik kerja terhadap motivasi kerja
karyawan.
H2: Ada pengaruhlangsung dan signifikan stres kerja terhadap motivasi kerja
karyawan.
H3: Ada pengaruh langsung dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
H4: Ada pengaruh langsung dan signifikan konflik kerja terhadap kinerja
karyawan
H5: Ada pengaruh langsung dan signifikan stres kerja terhadap kinerja karyawan
H6: Ada pengaruh tidak langsung konflik kerja terhadap kinerja karyawan yang
H7: Ada pengaruh tidak langsung stres kerja terhadap kinerja karyawan yang
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
pendekatan kuantitatif, karena data yang diperoleh penelitian ini disajikan dengan
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah salah satu
jasa pelayanan kesehatan yang ada di Yogyakarta, yaitu: Asri Medical Center
C. Populasi
38
39
Asri Medical Center Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan yang bekerja di Asri Medical Center yang berjumlah 132
Arikunto (2006) sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang
diterliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini memiliki ketentuan, telah bekerja minimal 2 tahun dan
Keterangan
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
sebesar 5%/ 0,05. Dengan jumlah populasi 132, maka diperoleh sampel sebagai
berikut:
n = N / 1 + N (e)2
Jadi jumlah sampel yang akan disebarkan kepada responden yang bekerj di
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
karena peneliti berusaha memperoleh data langsung dari responden yang menjadi
sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2009) sumber primer merupakan data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Selain itu, menurut Sugiyono
(2009) sumber sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan cara,
membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari
konflik kerja, stres kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Kuesioner bagian
Menurut Sugiyono (2009) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut
Tabel 3.1
Skala Pengukuran
No. Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2009)
G. Variabel Penelitian
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
perhatian utama peneliti. Tujuan dari peneliti adalah memahami dan membuat
lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku
dalam investigasi. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan.
dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah konflik kerja
variabel intervening adalah untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung
dari pengaruh langsung dan pengaruhi tidak langsung, kemudian akan ditarik
yang diadopsi dari peneltian sebelumnya, berikut adalah definisi operasional dan
1. Konflik Kerja
namun mempunyai tujuan dan persepsi yang berbeda. Adapun indikator konflik
kerja menurut Kahn et al.(1964) dalam Duxbury & Higgins (1992) yaitu:
g. Merasa harus melaukan hal yang bertentangan dengan nilai yang baik
2. Stres Kerja
jalan pikiran, dan kondisi fisik pada karyawan Asri Medical Center Yogyakarta.
3. Motivasi Kerja
sendiri, tanggungjawab, dan pengembangan diri yang terjadi pada diri karyawan
Asri Medical Center Yogyakarta. Serta, motivasi dalam penelitian ini yang dapat
a. Achievement Goals
b. Power Goals
c. Affiliation Goals
d. Kinerja Karyawan
Kinerja dalam penelitian ini merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai
a. Jumlah pekerjaan
b. Kualitas pekerjaan
46
d. Kerja sama
e. Tanggung jawab
f. Sikap kerja
g. Inisiatif
h. Keterampilan teknis
j. Kepemimpinan
k. Administrasi
l. Kreativitas
(Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik
yang mampu memproses data statistik secara tepat dan cepat, menjadi output yang
untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Berikut adalah analisis
umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
1. Menentukan Interval
=5–1 = 0,8
5
Sangat..........................Rendah
.................................Tinggi
itu, untuk mendeteksi apakah terdapat sebuah masalah regresi pada penelitian ini,
maka dilakukanny uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas
dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini
Data dikatakan normal jika nilai Asymp. Sig-nya lebih besar dari 0,05.
b. Uji Multikolinieritas
variabel independen memiliki hubungan atau tidak satu sama lainnya. Uji
menggunakan nilai VIF dibawah 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,10.
49
c. Uji Heteroskedastisitas
0,05, jika nilai sig. lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisa regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih
variabel independen dengan variabel dependen dan tidak terjadi korelasi antar
Y1 = α + b1X1 + b2X2
Keterangan:
α dan β : konstanta
Y2 : Kinerja Karyawan
Y1 : Motivasi Kerja
X1 : Konflik Kerja
X2 : Stres Kerja
50
4. Pengujian Hipotesis
Dependen (Y)
(Y)
Jika:
Sig. > 0,05 (α = 5%) maka H0 diterima, variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan
5. Uji Determinasi
determinasi adalah antara 0 < R2< 1. Koefisien determinasi yang mendekati satu
penelitian ini adalah nilai adjusted R square agar dapat mengevaluasi model
6. Analisis Jalur
adalah analisis yang digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat dan bentuknya
oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pikir tertentu. Dalam penelitian
ini variabel konflik kerja dan stres kerja berhubungan dengan kinerja karyawan
ρx1z1
(ρx1z1)( ρz1y1)
Motivasi Kerja Ρz1y1 Kinerja Karyawan
(Z1) (Y1)
(ρx2z1)( ρz1y1)
ρx2z1
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur
akan berbagai layanan medis yang bermutu. AMC termasuk badan usaha bidang
Asri Medical Center atas nama UMY sebagai induk organisasi. Dengan
Yogyakarta sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan. Demikian pula dari sisi
(NPWP) UMY.
AMC merupakan unit usaha yang berbasis spirit religiusitas, yakni dalam
53
54
b. Profesionalisme.
c. Pelayanan bermutu.
diantaranya adalah nilai- nilai luhur yang terkandung dalam beberapa Ayat Suci
c. Kasih sayang sebagai buah dari iman dan amal shalih (QS.
Maryam: 96).
Syu’ara: 80).
a. Visi
profesional.
55
b. Misi
nilai islam.
4. Tujuan AMC
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja
56
menunjukkan segenap tugas pekerjaan serta hubungannya satu sama lain dan
batas wewenang serta tanggung jawab setiap anggota organisasi dalam pencapaian
tujuan organisasi. Dalam hal ini seluruh proses kerja aterikat dengan aturan yang
ditargetkan.
menyelenggarakan fungsi :
1) Direktur
57
berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Asri Medical Center
58
penelitian pengaruh stress kerja dan konflik kerja terhadap motivasi kerja
Tabel 4.1
Krakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Pria 18 30,5
2 Wanita 41 69,5
Total 59 100
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 2
Dari tabel 4.1 dapat dilihat diketahui bahwa karyawan AMC yang
responden responden pada penelitian ini sebanyak 59 orang. Data yang diperoleh
yang bertugas adalah perempuan, baik itu di bagian customer service, bidan,
Tabel 4.2
Krakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 18-20 Tahun 1 1,7
2 21-30 Tahun 34 57,6
responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 23,7%,
dengan persentase 1,7%. Frekuensi berdsarkan usia yang terbanyak adalah yang
berusia 20-30 tahun, maka dapat disimpulkan jika karyawan yang bekerja di AMC
tahun.Hal ini dikarenakan yang menjadi sampel ini kebanyakan karyawan yang
Tabel 4.3
Krakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa kerja Jumlah Persentase (%)
1 < 2 Tahun 0 0
2 2-5 Tahun 35 59,3
3 5-10 Tahun 24 40,7
Total 59 100
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 2
responden yang bekerja 2-5 tahun sebanyak 35 orang dengan persentase 59,3%,
karyawan telah mempunyai masa kerja 2-5 tahun. Hal ini disebabkan, karyawan
yang mengisi ini minimal harus bekerja 2 tahun, sehingga sampel dapat menilai
secara objektif mengenai apa yang dia rasakan ketika bekerja di AMC.
Tabel 4.4
Krakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SMA 1 1,7
2 Diploma 25 42,4
3 S1 21 35,6
4 S2/S3 12 20,3
Total 59 100
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 2
Dari tabel 4.4 dapat dilihat dari 59 responden diperoleh frekuensi berdsarkan
yang didapatkan banyak lulusan dari diploma, karena dalam jasa layanan
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Konflik Kerja
Interval Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1,00 - 1,79 Sangat Rendah 2 3,4
1,80 - 2,59 Rendah 52 88,1
2,60 - 3,39 Sedang 5 8,5
3,40 - 4,19 Tinggi 0 0
4,20 - 4,99 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 59 100
Rata-Rata 2,25
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 3
dapat dilihat bahwa item variabel konflik kerja memiliki nilai rata-rata 2,25.
konflik kerja dalam kategori rendah, seperti halnya “tidak mendapatkan bantuan
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Variabel Stres Kerja
Interval Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1,00 - 1,79 Sangat Rendah 0 0
1,80 - 2,59 Rendah 40 67,8
2,60 - 3,39 Sedang 19 32,2
3,40 - 4,19 Tinggi 0 0
4,20 - 4,99 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 59 100
Rata-Rata 3,35
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 3
dapat dilihat bahwa item variabel stres kerja memiliki nilai terendah28dan nilai
tertinggi 58dengan nilai rata-rata 3,35. Artinya rata-rata untuk indikator variabel
stres kerja memiliki kategori sedang. Hal ini dikarenakan responden menilai
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Kerja
Interval Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1,00 - 1,79 Sangat Rendah 0 0
1,80 - 2,59 Rendah 44 74,6
2,60 - 3,39 Sedang 15 25,4
3,40 - 4,19 Tinggi 0 0
4,20 - 5,00 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 59 100
Rata-Rata 2,34
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 3
dapat dilihat bahwa item variabel motivasi kerja memiliki nilai rata-rata 2,34.
Artinya rata-rata untuk indikator variabel stres kerja memiliki kategori rendah.
kerja dalam kategori rendah, seperti halnya pada indikator “saya menikmati setiap
tugas saya”.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
Interval Jawaban Frekuensi Presentase (%)
1,00 - 1,79 Sangat Rendah 1 1,7
1,80 - 2,59 Rendah 1 1,7
2,60 - 3,39 Sedang 4 6,8
3,40 - 4,19 Tinggi 48 81,4
4,20 - 4,99 Sangat Tinggi 5 8,5
Jumlah 59 100
Rata-Rata 3,6
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 3
dapat dilihat bahwa item variabel kinerja karyawan memiliki nilai rata-rata 3,6.
kerja dengan tinggi, seperti halnya pada indikator “Anda dapat menyelesaikan
1. Uji Normalitas
dan variabel dependen memiliki distribusi yang normal (Nany, 2003). Pada
66
penelitian ini uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data.
Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig > 0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Unstandardized
Residual Residual
Model Regresi Model Regresi
1 2
N 59 59
a,b
Normal Parameters Mean 0,0000000 0,0000000
Std. 3,85391954 4,45940157
Most Extreme Deviation 0,138 0,122
Differences Absolute 0,048 0,090
Positive -0,138 -0,122
Kolmogorov-Smirnov Z Negative 1,057 0,937
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,214 0,343
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 4
Dari tabel 4.9 di atas terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. sebesar 0,214 dan
0,343. Berdasarkan hasil tersebut nilai Asymp. Sig-nya lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data yang diuji pada model 1 dan model 2 berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
regresi yang disusun ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
tidak signifikan, arah yang salah pada koefisien-koefisien regresi (Nany, 2003).
Model regresi tidak mengandung multikolinieritas jika nilai VIF < 10 dan
Tolerance> 0,1.
67
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinieritas Model Regresi 1
Collinearity
Statistics Kesimpulan
Model Tolerance VIF
1 Konflik Kerja 0,927 1,079 Tidak Terjadi
Stres Kerja 0,927 1,079 Tidak Terjadi
Dependent Variable: Motivasi Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 4
Dari tabel 4.10 di atas terlihat bahwa nilai tolerance dari seluruh variabel
independen memiliki nilai lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi
1.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinieritas Model Regresi 1
Collinearity
Statistics Kesimpulan
Model Tolerance VIF
1 Konflik Kerja 0,570 1,753 Tidak Terjadi
Stres Kerja 0,907 1,102 Tidak Terjadi
Motivasi kerja 0,613 1,630 Tidak Terjadi
Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 4
Dari tabel 4.11di atas terlihat bahwa nilai tolerance dari seluruh variabel
independen memiliki nilai lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi
2.
3. Uji Heteroskedastisitas
apabila varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak konstan,
dilakukan dengan berbagai cara, penelitian yang dilakukan oleh (Nany, 2003) uji
Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Regresi 1
Model t Sig.
1 Konflik Kerja -1,518 0,131 Tidak Terjadi
Stres Kerja -0,974 0,332 Tidak Terjadi
Dependent Variable: Motivasi Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 4
Dari tabel 4.12 di atas terlihat bahwa nilai sig. Pada masing-masing
variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa hal ini
penelitian ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Regresi 2
Model t Sig.
1 Konflik Kerja -1,974 0,510 Tidak Terjadi
Stres Kerja -0.339 0,739 Tidak Terjadi
Motivasi Kerja 1.881 0,062 Tidak Terjadi
Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 4
Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa nilai sig. Pada masing-masing
variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa hal ini
penelitian ini.
69
E. Analisis Data
software SPSS 20.0, untuk mendapatkan hasil sesuai dengan hipotesis yang
diajukan maka dalam menganalisis datanya dilakukan dua tahap, dimana tahap
pertama akan menganalisis pengaruh langsung variabel konflik kerja dan motivasi
analisis terhadap pengaruh tidak langsung konflik kerja dan stres kerja terhadap
langsung antara konflik kerja dan stres kerja terhadap motivasi kerja karyawan
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Regresi Berganda Tahap 1
Unstandardized Standardized
Coefficient Coeffecient t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (constant) 12,588 3,691 3,410 0,001
Konflik kerja 0,692 0,117 0,643 5,919 0,000
Stres Kerja -0,075 0,068 -0,121 -1,110 0,272
Dependent Variable: Motivasi Kerja
F= 17,646 Sig.=0,000
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 5
Y1 = 0,643X1 –0,121X2
kerja secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja,
70
sedangkan variabel stres secara langsung berpengaruh negatif dan tidak signifikan
pengaruh langsung variabel motivasi kerja, konflik kerja, dan stres kerja terhadap
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan Regresi Berganda Tahap 2
Unstandardized Standardized
Coefficient Coeffecient t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (constant) 10,014 4,736 2,114 0,039
Konflik kerja 0,217 0,174 0,160 1,247 0,218
Stres Kerja 0,310 0,080 0,393 3,864 0.000
Motivasi Kerja 0,525 0,156 0,416 3,368 0.001
Dependent Variable:Kinerja Karyawan
F= 17,274 Sig.=0,000
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 6
kerja secara langsung berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan. Stres kerja dan motivasi kerja secara langsung berpengaruh positif dan
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
ini diterima.
ini ditolak.
ini ditolak.
terikat. Dalam penelitian ini nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nila
adjusted R Square dari model regresi, karena adjusted R Square dapat naik turun
Tabel 4. 16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 0,622 0,387 0,365 3,922
2 0,697 0,485 0,457 4,579
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 6
73
variabel konflik kerja dan stres kerja mampu menjelaskan variasi variabel
motivasi kerja sebesar 36,5%. Sedangkan sisanya sebesar 63,5% dijelaskan oleh
konflik kerja, stres kerja dan motivasi kerja mampu menjelaskan variasi variabel
adalah analisis yang digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
adalah diagram jalur yang akan digunakan untuk menerangkan hasil analisis jalur
ρx1z1
(ρx1z1)(ρz1y1) ρz1y1
Motivasi Kerja Kinerja Karyawan
(ρx2z1)(
) ρz1y1) (Z1) (Y1)
ρx2z1
antar variabel yaitu Standardized Coefficients Beta. Berikut adalah hasil analisis
0,160
Konflik Kerja
(X1)
0,643
0,416
(0,643)( 0,416)
Motivasi Kerja Kinerja Karyawan
) 0,416)
(-0,121)( (Z1) (Y1)
-0,121
Gambar 4.3
Hasil Analisis Jalur
Dari diagram jalur yang dinyatakan oleh gambar 4.3 dapat dilihat
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung atau melalui variabel mediasi
antar variabel konflik kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan melalui
= 0,160
= (0,643)(0,416)
=0,267
=0,393
= (-0,121)(0,416)
= -0,050
Atas dasar perhitungan di atas bisa kita temukkan hal-hal sebagai berikut:
Tabels4.17
Hasil Analisis Jalur
Pengaruh Pengaruh Tidak
Langsung Langsung
Konflik Kerja 0,160 0,267
Stres Kerja 0,393 -0,050
Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 7
Dari Tabel 4.17 di atas untuk melihat apakah variabel konflik kerja dan
stres kerja berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui motivasi kerja
menunjukkan bahwa:
Hasil pengujian pada Tabel 4.17 diperoleh nilai pengaruh tidak langsung
lebih besar dari pengaruh langsung (0,267 > 0,160). Berarti konflik kerja secara
Hasil pengujian pada Tabel 4.17 diperoleh nilai pengaruh tidak langsung
lebih kecil dari pada pengaruh langsung (-0.050 < 0,393). Berarti stres kerjasecara
Center. Maka, dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7
F. Pembahasan
Asri Medical Center Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
konflik kerja yang terjadi maka akan menigkatkan motivasi kerja karyawan Asri
motivasi kerja. hal ini disebabkan, ketika karyawan AMC mengalami konflik
kerja itu akan memberikan dorongan terhadap karyawan untuk bisa lebih baik.
dalam melaksanakan tugas lebih baik. Karyawan juga merasa tertantang dengan
dalam bekerja.
berhasil apabila telah mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan oleh
tersebut. Karyawan merasa terdorong dalam bekerja ketika kebutuhan yang ada
ketika konflik kerja yang ada dapat diselesaikan ataupun lewat pemanfaatan dari
disfungsional bagi karyawan. Konflik menjadi hal yang negatif jika terjadi
yang terus berubah. Jadi konflik tetap diperlukan asal tetap terkendali sehingga
konflik tetap menjadi salah satu sumber motivasi penting untuk mengembangkan
Center Yogyakarta. Hasil ini menjelaskan bahwa stres kerja yang terjadi di Asri
karyawan.
karyawan AMC. Artinya baik dia mengalami stres yang tinggi maupun rendah,
dorongan yang dimiliki karyawan dalam bekerja tetap sama. Hal tersebut
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sari (2016) dari segi tanda,
dimana stres kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan Bank
BRI cabang Tuban. Stres sebenarnya tidak selalu berdampak negatif, stres pada
takaran yang proposional dapat berfungsi sebagai motivasi dalam bekerja, stres
seperti ini sering disebut eustress (Fauzi, 2013). Namun, hasil penelitian ini
Medical Center Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi
kerja seseorang akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini sama dengan pendapat
Center pada tingkat yang baik, dimana kebutuhan-kebutuhan dari karayawan telah
sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Kebutuhan yang harus dipenuhi
tidak dapat memenuhi hal tersebut dapat menurunkan motivasi karyawan yang
diikuti juga dengan menurunnya kinerja karyawan tersebut. Apabila hal tersebut
Center Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi
tergolong cukup baik dan mengusung lingkungan kerja yang kekeluargaan. Hal
80
ini tentu akan mengurangi tingkat konflik yang terjadi antar karyawan di Asri
Medical Center Yogyakarta. Konflik kerja yang terjadi antar karyawan di Asri
medical Center juga masih tergoling konflik yang biasa. Konflik pada rekan kerja
ditunjukkan dengan komunikasi dan interaksi yang kurang baik antar karyawan.
Hal ini tentu menciptkan suasana yang tidak kondusif dan hubungan yang kurang
baik. Perilaku yang tidak cocok antar karyawan ditunjukkan dengan sikap saling
karyawan.
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilkaukan oleh Giovanni
(2016) dimana konflik kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Namun, hasil ini mendukung dari segi tanda yang menyatakan bahwa
koflik kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, artinya konflik kerja
Medical Center Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa ketika stres kerja
meningkat maka kinerja karyawan Asri Medical Center juga akan meningkat.
kinerja karyawan karena apabila tidak ada stres kerja maka karyawan merasa tidak
ada tantangan dalam bekerja, karena stres kerja dapat membantu karyawan untuk
mencari sumber-sumber stres kerja agar dapat mencapai tugas pokok yang harus
81
dikerjakan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan perusahaan. Jadi stres kerja
kinerja.
mengalami stres kerja di AMC cenderung menjadi lebih terdorong untuk dapat
meningkatkan kinerjanya. Karena stres kerja bagi karyawan dapat menjadi sebuah
tantang dalam melaksanakan tugas dan wewenang yang dia miliki, sehingga ia
(2016), Mohyi (2013) dan Sanjaya (2009). Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis jalur, dapat diketahui bahwa konflik kerja secara
Yogyakarta dengan motivasi kerja sebagai variabel mediasi. Hasil ini didasarkan
pada nilai pengaruh tidak langsung pada konflik kerja terhadap kinerja memiliki
nilai lebih besar dari nilai pengaruh langsung. Dari hasil ini dapat dijelaskan
bahwa, variabel motivasi kerja dapat menjadi perantara (mediasi) antara pengaruh
Yogyakarta yang mengalami konflik dengan rekan kerja atau atasan akan merasa
termotivasi untuk bisa menunjukkan bahwa dia lebih baik dari lawan konfliknya.
Hasil ini dikarenakan, setiap karyawan memiliki motifasi yang berbeda-beda yang
karena konflik kerja, maka dia termotivasi untuk lebih baik sehingga cenderung
oleh Cendhikia (2016) dan Sari (2016) yang menunjukkan bahwa motivasi kerja
dapat menjadi variabel mediasi antara konflik kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis jalur, dapat diketahui bahwa stres kerja secara
tidak langsung tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Asri Medical Center
Yogyakarta dengan motivasi kerja sebagai variabel mediasi. Hal ini didasarkan
pada nilai pengaruh tidak langsung pada stres kerja terhadap kinerja karyawan
lebih kecil dari nilai pengaruh langsung. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa
variabel motivasi kerja belum bisa menjadi perantara (mediasi) perngaruh stres
Hal ini terjadi karena ketika seseorang mengalami stres, maka ketika diberikan
Khususnya stres karena beban kerja, walaupun diberikan kompensasi atau sesuatu
pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan memiliki hasil yang lebih kecil
dari pada pengaruh langsung. Hasil tersebut mendukung penelitian ini dimana
variabel pengaruh langsung stres kerja terhadap kinerja karyawan lebih besar
daripada pengaruh tidak langsungnya. Hasil ini juga didukung oleh Feryyna
(2009) dimana pengaruh tidak langsung antara pengaruh stres kerja terhadap
A. Kesimpulan
tentang pengaruh langsung konflik kerja dan stres kerja terhadap motivasi kerja
dan kinerja karyawan dan pengaruh tidak langsung konflik kerja dan stres kerja
diterima.
84
85
diterima.
ditolak.
B. Saran
mengalami perbedaan baik dengan rekan kerja maupun dengan atasan karena hal
orang yang tidak setuju atau berbeda pendapat, atau bahkan menejemen bisa
memberikan sebuah penghargaan kepada orang tersebut atas apa yang sudah ia
program untuk refreshing karyawan, sehingga karyawan tidak cepat stres karena
beban kerja yang berat. Mengenai aspek motivasi kerja, AMC perlu
dibebanakan.
kinerja karyawan. Selain itu objek penelitian yang digunakan dapat diperluas,
jawaban yang lebih mendalam dan hasil yang lebih akurat mengenai topik yang
sedang dianalisis.
DAFTAR PUSTAKA
Baldoni, John. 2005. How Great Leaders Get Great Result. New York: The
McGray-Hill Companies
Fauzi, Husni. 2013. “Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadap Semangat
Kerja Karyawan di PT Karya Mandiri Environtment” Jurnal Manajemen
dan Bisnis Universitas Pasundan.
Ferryna, F. Derrytyas. 2009. “Pengaruh stress kerja terhadap motivasi kerja dan
dampaknya pada kinerja karyawan (studi pada karyawan Bumiputera 1912
Kantor Cabang Tulungagung)”. Jurnal Universitas Negeri Malang.
file:///C:/Users/Alfian%20Zainul%20Akbar/Downloads/Documents/39663
.pdf(di akses 1 April 2017)
Mathis Robert L., dan jackson John H. 2006. Human Resource Management. Alih
Bahsa. Jakarta: Salemba Empat
Mohyi, Ach. 2013. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang : UMM Press.
Nugroho, Hendarto Rizki; Susilo, Heru; Iqbal, Mohammad, 2016, “Pengaruh Job
Burnout dan Kepuasan Kerja Melalui Komitmen Organisasional terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. PLN (persero) Unit
Pembangunan VIII Surabaya)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 37,
No. 2, hal. 174-182 Agustus 2016.
Roboth, Jane Y., 2015, “Analisis Work Family Conflict, Stres Kerja dan Kinerja
Wanita Berperan Ganda pada Yayasan Compassion East Indonesia”,
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, Vol. 3, No. 1 hal 32 – 46.
Sanjaya, Yogi. 2009. Pengaruh Konflik dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Tentang Persepsi Karyawan PT. Bank Jatim (Persero)
Cabang Malang.
Sari, Pepi Mulitas; Astuti, Endang Siti & Gunawan Eko Nurtjahjono, 2015,
“Pengaruh Konflik dan Stres Kerja terhadap Motivasi dan Kinerja
Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Cabang Tuban)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 27 No. 2,
hal 1- 10 Oktober 2015.
Sekaran, Uma, 2011, Reseach Methods for Business, Jakarta: Salemba Empat.
Soemantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006, Aplikasi Statistika dalam
Penelitian, Penerbit Pustaka Setia, Bandung
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
Penerbit Pustaka Setia, Bandung, 2006
Utama, Dewa Gede A. S., dan Desak Ketut Sintaasih. 2015. “Pengaruh Work-
Turnover Intention” E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 11, hlm 3703-3737.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KONFLIK KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP
MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Asri Medical Center Yogyakarta)
Kepada Yth,
Bapak/ Ibu Karyawa AMC Yogyakarta
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya Fikri Ramadhan dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta sedang melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Konflik Kerja dan
Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Dan Kinerja Karyawan pada
Karyawan Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta” sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Progrram
Studi Manajemen, maka saya mengharapkan kesediaan dari Bapak/ Ibu untuk
meluangkan waktunya mengisi kuesioner ini.
Saya mengharapkan bantuan Bapak/ Ibu sekalian untuk menjawab
kuesioner ini dengan lengkap. Kejujuran jawaban akan memberikan manfaat yang
sangat berarti bagi penelitian ini, dan semoga hasilnya dapat berguna untuk
memberikan bahan masukan dan pertimbangan bagi Asri Medical Center
Yogyakarta. Tentunya, identitas dan jawaban Bapak/ Ibu sekalian dijamin
kerahasiannya dan semata-mata hanya akan digunakan untuk kepentingan
penulisan skripsi.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Fikri Ramadhan
I. Identitas Responden :
Nama :.................................................................
Umur :.....................
Jenis Kelamin : (L/P)
Masa Kerja :.......... Tahun
Pendidikan Terakhir : (SMA/ Diploma /S1 / S2)
*Coret yang tidak perlu
II. Kuesioner
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Berikan tanda centang (√ )pada pilihan jawaban yang sesuai dengan
persepsi anda
2. Jawaban kuesioner ada 5 pilihan :
Keterangan :
(5) Sangat Setuju (SS)
(4) Setuju (S)
(3) Netral (N)
(2) Tidak setuju (TS)
(1) Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Tidak mendapat bantuan atau peralatan
yang cukup untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik
2. Merasa memikul tanggung jawab yang
terlalu besar atas pekerjaan orang lain.
3. Rasanya Anda tidak mampu memenuhi
tuntutan yang saling bertentangan dari
orang yang bekerja dengan Anda.
4. Mengerjakan atau memutuskan sesuatu
yang merugikan diri sendiri dan
organisasi
5. Tidak mengetahui dengan pasti apa yang
diharapkan rekan-rekan kerja Anda pada
Anda
6. Merasa bahwa besarnya usaha yang Anda
lakukan mungkin dapat mempengaruhi
kualitas pekerjaa itu sendiri
7. Merasakan bahwa Anda harus melakukan
hal-hal yang bertentangan dengan
penilaian yang menurut Anda baik
8. Merasakan bahwa pekerjaan Anda akan
mempengaruhi kehidupan keluarga Anda
9. Merasa tidak mampu mempengaruhi
keputusan atasan Anda yang dapat
mempengaruhi Anda
10. Harus menghadapi dan memutuskan
terlalu banyak orang yang berbeda
11. Diminta kerja lembur pada saat Anda
tidak menghendaki
12. Merasa terjebak dalam pekerjaan yang
tidak Anda sukai tetapi Anda tidak bisa
keluar dan mengubahnya.
Sumber: Kahn et al., 1964 dalam Duxubury & Higgins, 1992
2. Variabel Stres Kerja
No Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Stres yang berkaitan dengan tugas
1. Beban pekerjaan saya terlalu berat
2. Disiplin kehadiran di kantor tinggi
3. Permintaan tugas yang saling
bertabrakan, termasuk dengan waktu
pribadi
4. Rapat-rapat terlalu menghabiskan waktu
5. Seringnya telepon masuk dan tamu yang
mengganggu pekerjaan
6. Menyelesaikan paper atau laporan harus
tepat waktu
Stres yang berkaitan dengan peran
7. Perkembangan karir tidak terjadi seperti
sebelumnya
8. Terlalu banyak tanggung jawab, terlalu
sedikit wewenang
9. Solusi yang berbeda dengan solusi atasan
atau pengajar senior
Stres yang muncul karena konflik antar bagian
10. Keharusan tunduk pada peraturan
11. Susah mendapat persetujuan dan
dukungan program
12. Solusi yang berbeda dengan kolega
(rekan sejawat)
Stres yang berhubungan dengan balas jasa dan pengakuan
13 Gaji yang tidak mencukupi
14 Perolehan balas jasa atau penghargaan
yang kurang
15 Ketidaksamaan sasaran antara
departemen dan institusi
Stres karena jabatan dan profesi
16 Harapan terhadap diri pengajar terlalu
tinggi atau berlebihan
17 Sulit mendapat dukungan menjalankan
riset
18 Persiapan penulisan untuk publikasi
dipersulit
Sumber: Gmlech, WH dan Burns, JS. 1994.
3. Variabel Motivasi
No Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Achievements Goal
1. Saya berusaha keras untuk mencapai
prestasi kerja
2. Saya menikmati tantangan yang sulit
3. Saya ingin tahu bagaimana saya dapat
meningkatkan diri saya menyelesaikan
setiap tugas
4. Saya menikmati pencapaian tujuan hidup
yang realistis
5. Saya puas apabila mampu menyelesaikan
tugas-tugas yang sulit
Power Goals
6. Saya menikmati setiap persaingan dan
kemenangan
7. Saya menikmati setiap tugas saya
8. Saya mempengaruhi orang lain untuk
mencapai keinginan saya
9. Selama bekerja, saya berupaya untuk
dapat mengendalikan hampir semua hal
yang ada di sekitar saya
Affiliation Goals
10. Saya ingin bekerja dengan banyak orang
11. Saya cenderung membangun kerja sama
dengan sesama teman kerja
12. Saya menikmati kerja lebih banyak
dengan orang lain daripada bekerja
sendiri
Sumber: Lussier, RN., 1996 dan Steers, R. M., & Braunstein, D.N. 1976
4. Variabel Kinerja Karyawan
No Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Penilaian Umum
1. Anda dapat menyelesaikan sejumlah
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Anda
2. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan teliti dan tepat sesuai yang
diharapkan
3. Anda memiliki pengetahuan yang cukup
tentang tugas/ kewajiban dan
melakukannya sehingga mendekati
standar perusahaan/ instansi Anda
4. Anda memiliki kemampuan bekerja sama
dengan orang lain dan sikap yang
konstruktif dalam tim
5. Anda memiliki tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas/ pekerjaan
6. Anda memiliki sikap kerja yang
menyenangkan dan berusaha konsentrasi
pada tugas
7. Anda memiliki inisiatif dalam
menjalankan tugas/ pekerjaan yang relatif
baru baginya
Penilaian atas keterampilan
8. Anda memiliki keterampilan teknis untuk
menyelesaikan pekerjaan
9. Anda memiliki kemampuan mengambil
keputusan atau menyelesaikan masalah
10. Anda memiliki kemampuan mengarahkan
dan membimbing karyawan/ pegawai lain
untuk mencapai efesiensi dan efektivitas
11. Anda memiliki kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas administratif
12. Anda memiliki kreativitas untuk
Konflik Kerja
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
Sangat
2 3,4 3,4 3,4
Rendah
Valid Rendah 52 88,1 88,1 91,5
Sedang 5 8,5 8,5 100,0
Total 59 100,0 100,0
B. Variabel Stres Kerja
Stres Kerja
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
Renda
40 67,8 67,8 67,8
h
Valid Sedan
19 32,2 32,2 100,0
g
Total 59 100,0 100,0
C. Variabel Motivasi Kerja
Motivasi Kerja
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
Renda
44 74,6 74,6 74,6
h
Valid Sedan
15 25,4 25,4 100,0
g
Total 59 100,0 100,0
D. Variabel Kinerja Karyawan
Kinerja
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
Sangat
1 1,7 1,7 1,7
Rendah
Rendah 1 1,7 1,7 3,4
Sedang 4 6,8 6,8 10,2
Valid
Tinggi 48 81,4 81,4 91,5
Sangat
5 8,5 8,5 100,0
Tinggi
Total 59 100,0 100,0
LAMPIRAN 4. UJI ASUMSI KLASIK
A. Uji Normalitas
B. Uji Multikolinieritas
Model 1
Model 2
C. Uji Heteroskedastisitas
Model 1
Variables Entered/Removeda
Mode Variables Variables Method
l Entered Removed
1 SK, KK b . Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized
Residual
b. All requested variables entered.
Model Summary
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the
Estimate
1 .166a .028 .001 1.01816
a. Predictors: (Constant), SK, KK
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressio .428 4 0.071 1.033 .392b
n
1
Residual 150.313 145 1.037
Total 154.597 145
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), SK, KK
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constan 4.284 .614 .007
t)
1
KK -.051 .033 .-161 -1.518 .131
SK -.003 .032 -.116 -.974 .332
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model 2
Variables Entered/Removeda
Mode Variables Variables Method
l Entered Removed
MK, SK, . Enter
1 b
KK
a. Dependent Variable: Unstandardized
Residual
b. All requested variables entered.
Model Summary
Mode R R Adjusted R Std. Error of
l Square Square the
Estimate
1 .231a .053 .021 1.72453
a. Predictors: (Constant), MK, SK, KK
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressio 24.194 5 4.839 1.627 .156b
1 n
Residual 428.254 144 2.974
Total 452.449 149
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), MK, SK, KK
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constan 1.067 1.043 1.023 .308
t)
1 KK -.066 .033 -.184 -1.974 .051
SK -.026 .076 -.044 -.339 .739
MK .108 .058 .202 1.881 .062
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
LAMPIRAN 5. UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Model 1
Model 2