Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Manajemen pada
Universitas Pamulang
Oleh :
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang
telah diberikan kepada penulis serta shalawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepadaNabi Muhammad SAW. Alhamdulillah berkatrahmat-Nya yang diberikan
kepada penulis, proposal skripsi yang berjudul: “PENGARUH DISIPLIN
KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT FORMCASE INDUSTRIES DI JAKARTA”
Dapat diselesaikan dengan baik, proposal skripsi ini merupakan syarat wajib
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.
Tangerang Selatan, 17
September 2019
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus
dimiliki oleh perusahaan dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Menurut Hasibuan (2014:9) Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang
sangat penting, bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi atau
perusahaan. Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan perusahaan.
Adapun Davis dalam Sutrisno (2017:4), menyatakan bahwa sumber daya manusia
adalah:
“pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”.
Sebagaimana dikemukakan bahwa dimensi pokok isi sumber daya adalah
kontribusinya terhadap organisasi, sedangkan dimensi pokok manusia adalah
perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas
dan kapabilitas hidupnya.
“Suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan dalam
organisasi perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan faktor
penentu atau pembuat keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi yang telah disepakati”.
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7. Kompensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Kedisiplinan
11. Pemberhentian
1. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah organisasi atau perusahaan
bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan menimilkan dampak negatifnya.
2. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi adalah sasaran formal yang dibuat unuk membantu organisasi
yang mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
4. Tujuan Pribadi
Tujuan pribadi adalah tujuan dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yan
hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, sementara bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat karyawan
bekerja. Lingkungan kerja tersebut baik yang berbentuk fisik maupun non fisik
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupu[n hubungan sesama
rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya
penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang
jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada
akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
tujuan organisasi sulit dicapai.
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup unuk menjaga
kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metbolisme. Udara disekitar dikatakan
kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan telah
bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja.
Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan
cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara
psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan
memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki,
karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu
ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan
komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa
menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara
bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan
efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang
sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan
akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat
mengganggu tubuh karena ketidak teraturnya, baik tidak teratur dalam intensitas
maupun frekwensinya. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh
terdapat apabila frekwensi alam ini beresonansi dengan frekwensi dari getaran
mekanis.
Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-
baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan
dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh warna
kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat
warna dapat merangsang perasaan manusia.
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu
dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh
karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di
tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan
mengganggu konsentrasi kerja.
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga
keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga satuan petugas keamanan
(SATPAM).
Indikator lingkungan kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari
teori dan pendapat para ahli seperti yang diutarakan oleh:
1. Penerangan
2. Suhu udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya
uap air pada udara itu.
3. Suara bising
jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan pegawai, pengaturan merujuk
pada jarak antara orang dan fasilitas. pengaturan ruang kerja itu penting karena
sangat dipengaruhi interaksi sosial.
5. Keamanan kerja
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga
keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga satuan petugas keamanan.
6. Hubungan karyawan
Akhirnya Rivai & Sagala (2014:825) Mengatakan disiplin kerja adalah suatu alat
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga
kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku
di perusahaan.
1. Disiplin Preventif
2. Disiplin Korektif
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan apabila tidak
ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu adanya pengawasan,
dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para karyawan
akan terbiasa melakukan disiplin kerja.
6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan.
a. Saling menghormati
2. Teladan Pimpinan
3. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Untuk mewujudkan
kedisiplinan karyawan yang baik, perusahaan harus memberikan balas jasa yang
relatif besar. Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa yang
mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta
keluarga.
4. Keadilan
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nayata dan paling efektif dalam
mewujdukan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan
harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada/hadir di tempat
kejar agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang
mengalami kesulitan dan menyelesaikan pekerjaannya.
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan, dan
8. Hubungan Kemanusiaan.
Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam sebuah
organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja karyawan. Berikut pengertian-
pengertian kepuasan kerja menurut beberapa para ahli:
“sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi
penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka
makin tinggi kepuasaannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian,
kepuasaan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan
sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja”.
Dari ketiga pengertian para ahli yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan
sementara, bahwa kepuasan kerja akan dirasakan oleh karyawan sesuai dengan
apa yang karyawan terima dari perusahaan, baik secara materil maupun non
materil, sehingga penerimaan yang dirasakan karyawan akan sangat berpengaruh
terhadap kepuasan kerja yang nantinya akan berhubungan dengan tingkat
produktivitas dan loyalitas karyawan pada perusahaan.
1. Menyenangi Pekerjaannya
karyawan sadar arah yang ditujunya, punya alasan memilih tujuannya, dan
mengerti cara dalam bekerja. Dengan kata lain, seorang pegawai menyenangi
pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik.
2. Mencintai Pekerjaannya
Dalam hal ini pegawai tidak sekedar menyukai pekerjaannya tapi juga sadar
bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keinginannya.
Ini merupakan kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan.
4. Disiplin Kerja
Kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
ketertiban.
5. Prestasi Kerja
1. Shelly Siti Saharah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan tahun
2017, dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada Institut Kemandirian Tangerang”. Adapun desain penelitian yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif kuantitatif asosiatif,
sedangkan metode analisa data menggunakan analisa regresi sederhana, koefisien
korelasi dan koefisien determinasi serta uji t.Setelah dilakukan perhitungan hasil
penelitian menunjukkan, dengan analisis regresi linier diperoleh nilai konstanta
0,64 yang menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel lingkungan kerja (x)
naik maka akan diimbangi dengan perubahan variabel tingkat kepuasan kerja akan
mengalami kenaikan sebesar 21,69. Dari hasil uji analisis koefisien korelasi
terdapat pengaruh yang kuat antara lingkungan kerja sebagai variabel independen
dan kepuasan kerja sebagai variabel dependen. Sedangkan koefisien korelasi
determinasi diperoleh nilai sebesar KD= 40,96 atau 40,96% yang artinya
lingkungan kerja berpengaruh sebesar 40,96% terhadap kepuasan kerja. Hasil uji t
menghasilkan nilai variabel lingkungan kerja terhadap nilai thitung sebesar 0,84%
dan diperoleh nilai ttabel sebesar 0,00089 dimana jika thitung>ttabel
(0,84>0,00089), disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan kerja terhadap kepuasan keja karyawan pada Institut Kemandirian
Tangerang Banten.
3. Sapta Diana, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta 2016,
dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Keja Pegawai
Sekretaris Baranahan Pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia”. Adapun
desain penelitian menggunakan metode asosiatif kuantitatif, metode analisa data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi sederhana, korelasi,
determinasi, dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan hubungan
positif bahwa lingkungan kerja yang berada di Kementrian Pertahanan Republik
Indonesia berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Artinya bahwa lingkungan
kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Setbaranahan
dengan kriteria rendah sebesar 59,5% sedangkan sisanya 40,5% dipengaruhi
faktor lain. Sedangkan hasil uji hipotesa adalah thitung lebih besar dari ttabel .
Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat dikatakan
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Pegawai Sekretaris Baranahan pada
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Persamaannya :
1. Judul Penelitian
Judul penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang peneliti lakukan sama-
sama berjudul “Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan”
3. Variabel Penelitian
Teknik pengumpuan data yang dipakai penelitian terdahulu dan penelitian terbaru
yaitu memakai teknik pengumpulan data seperti uji validatas data, uji reliabilitas
data, regresi linier berganda, korelasi berganda, koefisien determinasi, uji f dan uji
t.
Perbedaannya :
1. Obyek Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu dilakukan pada tahun
2016 dan 2017 sedangkan waktu penelitian yang peneliti lakukan tahun 2018.
3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdahulu yang diteliti oleh Shelly siti saharah. lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 40,96% dan hasil uji t
menghasilkan 0,84 > 0,00089, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada institut
kemandirian tangerang banten. Hasil penelitian yang diteliti oleh Yuliana, hasil
analisis menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja dengan nilai signifikan 0,019 < 0,05, disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja dengan nilai signifikan 0,020 < 0,05 dan kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja dengan nilai signifikan 0,045 < 0,05. Dan
hasil penelitian yang dilakukan oleh sapta diana mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan kerja pegawai setbaranahan, hasil uji hipotesanya thitung lebih besar
dari ttabel. Dan hasil penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah lingkungan
kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja memperoleh nilai 75,1% dan hasil uji
hipotesanya 1,789 > 1,682 yang berarti signifikan.
Manfaat kepuasan kerja bagi pihak perusahaan kalau karyawannya merasa puas
yaitu, mengurangi tingkat absensi karyawan,mengurangi tingkat absensi
karyawan, mengurangi tingkat peputaran karyawan. Disamping itu memudahkan
perusahaan dalam melaksanakan aktifitasnya dan mencapai tujuannya, dalam
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. selanjutnya dapat juga menciptakan
nama baik yang bersangkutan.
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada
saat bekerja, baik berbentuk fisik atau non fisik, yang dapat mempengaruhi
dirinya dan pekerjaannya saat bekerja.Sedangkan disiplin kerja adalah sikap para
karyawan untuk berperilaku, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di
perusahaan. Disiplin kerja dapat membuat pekerjaan lebih terorganisir dan
membawa pengaruh positif terhadap lingkungan dan juga rekan kerja.
Kepuasan Kerja
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator
Lingkungan Menurut Sedarmayanti 1. Penerangan
2. Suhu udara
Kerja (2017:27) manusia akan
3. Suara bising
(X1) mampu melaksanakan 4. Penggunaan ruang
5. Keamanan kerja
kegiatannya dengan baik,
6. Hubungan karyawan
sehingga dicapai suatu hasil
yang optimal, apabila Sedarmayanti
diantaranya ditunjang oleh (2017:26)
suatu kondisi lingkungan
yang sesuai.
2. Kepustakaan(Library Research)
Dalam mencari informasi teoritis yang berhubungan dengan penelitian di dalam pokok
bahasan skripsi, peneliti perlu mencari data riset perpustakaan dengan membaca literatur
yang berhubungan dengan penelitian.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa populasi
bukan hanya manusia tetap bisa juga obyek atau benda-benda subyek yang dipelajari seperti
dokumen-dokumen yang dapat dianggap sebagai objek penelitian. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Masih dalam Siregar (2013:30) sampel adalah suatu prosedur pengambilan
data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.
Keterangan:
rxy = Koefesien korelasi antara x dan y
n = Jumlah Responden
X = Jumlah skor X
Y = Jumlah skor Y
X 2 = Jumlah Kuadrat seluruh skor X
Y 2 = Jumlah Kuadrat seluruh skor Y
Keterangan:
R X1.X2.Y = Koefisien korelasi berganda
X1 = Variable bebas ke 1
X2 = Variabel bebas ke 2
Y = Variabel terikat
Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar
atau kecil hubungan korelasi, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut ini:
Tabel 3.4
Pedoman Menginterprestasikan Koefisien Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2014:250)
F= R2/k
dimana : (1-R2)/(n-k-1)
R2 = koefisien Determinasi
n = jumlah data responden
k = jumlah variabel independen
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat resiko atau signifikan 5% atau dengan degree freedom = k (n-k-
1)
1. Uji t
Sugiyono (2014:366) menyatakan uji t digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen.
Masih menurut Sugiyono (2014:250) Uji t (t-test) melakukan pengujian
terhadap koefisien regresi secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain di anggap
konstan.