SKRIPSI
Disusun oleh:
Achmad Fahrezi
1501164289
SKRIPSI
Disusun oleh:
Achmad Fahrezi
1501164289
Pembimbing
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Bank Tabungan Negara
Syariah Kantor Cabang Harmoni Jakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Administrasi Bisnis Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.
Selain itu, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada Universitas
Telkom, khususnya Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan
Bisnis atas kesempatan dan didikan yang diberikan selama saya mencari ilmu disini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ridha Allah SWT
dan bantuan dari berbagai pihak yang sangat penting bagi penulis, maka dari itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat yaitu :
1. Bapak Dr.Ir. Syarifuddin, M.M. selaku pembimbing skripsi, penulis sangat
bersyukur karena mendapatkan pembimbing seperti beliau. Terimakasih karena
sudah jadi pembimbing yang baik hati, tegas, dan sabar menghadapi penulis yang
mempunyai banyak kekurangan ini serta selalu mengarahkan dengan baik
sehingga penulis dapat menyelesaikan semua ini dengan baik.
2. Bapak ataupun Ibu selaku dosen penguji pada proposal sripsi yang telah
memberikan saran kepada penulis dalam mengarahkan dan memperbaiki isi dari
skripsi ini.
3. Bapak Arry Widodo, SE., M.M. selaku dosen wali yang telah banyak membantu,
membimbing dan memberikan masukan selama masa perkuliahan kepada penulis.
Terimakasih telah menjadi wali yang baik dan bijaksana dari awal perkuliahan
sampai dengan saat ini.
4. Seluruh doesn pengajar program studi Administrasi Bisnis yang telah memberikan
ilmu, wawasan, pemahaman, dedikasi yang sangat baik serta pengalamannya
kepada penulis selama mengikuti studi di Fakultas Komunikasi dan Bisnis,
Universitas Telkom.
5. Seluruh Staf administrasi program studi Administrasi Bisnis atas kelancaran
informasi dan dukungan administrasi selama mengikuti program pendidikan ini.
6. Kepada kedua orang tua Bapak Erwin dan Ibu Wiwik Tri Rahayu serta kakak
penulis Muhammad Aditya Putra yang selalu menjadi motivasi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini dan untuk membahagiakan mereka.
iv
7. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Harmoni Jakarta yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak sugeng salaku Staff HRD BTN Syariah yang telah membantu penulis
dalam meneliti perusahaan.
9. Virda Nurbaningrum sebagai temen yang dapat memberikan motivasi tersendiri
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
10. Erzam Alsandria sebagai motivasi dan teman yang memberi masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat baik Farras Alam Majid, Kevin Callizta, Alifarfansyah, Andri Irawan,
Kennyco Jhonnathan, Rizal Rachmadi, Kukuh Wicaksono, Khoirul Fuuad, dan
Aditya Alif yang telah menemani selama perkuliahan hingga saat ini.
12. Teman–teman AB-40-03 yang selalu memberikan semangat untuk penulis dan
telah bekerjasama dengan baik selama kegiatan studi berlangsung.
13. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan maupun bantuan, semoga Allah SWT melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada mereka semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, baik dalam teknik
penulisan, struktur bahasan ataupun persepsi ilmiah. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis selanjutnya dan umumnya bagi orang-orang yang membacanya.
Achmad Fahrezi
NIM: 1501164289
v
ABSTRAK
Persaingan di dunia bisnis sekarang menjadi lebih kompetitif, maka dari itu perusahaan
di harapkan dapat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki daya
saing yang tinggi agar mampu menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk dapat bersaing
dengan kompetitor di tengah arus perubahan yang semakin dinamis. Hal ini sejalan
yang dilakukan pada Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta yang bergerak
di bidang perbankan. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan dan faktor
yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya. Maka perlu nya pemeliharaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan lingkungan kerja dan sistem kompensasi dari perusahaan.
Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan sistem kompensasi yang sesuai dengan
kinerja karyawan dapat menciptakan kepuasan kerja bagi setiap karyawan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan Teknik
analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Populasi yang
digunakan adalah seluruh karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni
Jakarta dan pengambilan sampel dengan metode sampling jenuh. Jumlah responden
dalam penelitian ini yaitu 51 responden. Teknik pengumpulan data yaitu data primer
dengan menggunakan penyebaran kuesioner dan data sekunder dengan menggunakan
studi pustaka.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa Lingkungan
Kerja berada pada kategori baik, pada variable Kompensasi berada pada kategori baik,
dan pada Variabel Kepuasan Kerja berada pada kategori baik. Dari penelitian ini
menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan Lingkungan Kerja dan Kompensasi
terhadap Kepuasan kerja karyawan di Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang
Harmoni Jakarta baik secara parsial maupun simultan. Hal ini menunjukan semakin
tinggi lingkungan kerja dan kompensasi maka semakin meningkat kepuasan kerja
karyawan.
vi
ABSTRACT
Competition in the business world now become more competitive, therefore the
company is expected to have quality human resources and have a high competitiveness
to be able to become a strength for the company to be able to compete with competitors
in the midst of the flow of change is increasingly dynamic. This is in line with the Bank
BTN Syariah Jakarta Branch office that is engaged in the banking sector. Human
resources are an asset of the company and a very important factor to determine the
success or failure of an organization in achieving its objectives. It is necessary to
maintain human resources with regard to the working environment and compensation
system of the company. With a comfortable working environment and compensation
system that suits employees ' performance, it can create job satisfaction for every
employee. The purpose of this research is to know the influence of work environment
and compensation to employee satisfaction of Bank BTN Syariah Branch Office of
Harmoni Jakarta
In this research the author uses quantitative methods with the analysis
technique used i.e. multiple linear regression analyses. The population used is all
employees of Bank BTN Syariah Branch Office of Harmoni Jakarta and sampling with
saturated method. The number of respondents in this study was 51 respondents. Data
collection techniques are primary data using the deployment of questionnaires and
secondary data using library studies.
The results of research conducted by researchers showed that the work
environment is in good category, in the compensation variables are in good category,
and on the job satisfaction variables are in good category. From this research showed
that there is a significant influence on the work environment and compensation for
employee satisfaction in the state Bank Tabungan Syariah Branch office Harmoni
Jakarta both partially and simultaneously. This shows the higher the work and
compensation environment, the more employee satisfaction increased.
vii
DAFTAR ISI
viii
a. Pengertian Kompensasi ............................................................................... 24
c. Tujuan Kompensasi ..................................................................................... 25
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi ......................................... 27
e. Dampak kompensasi.................................................................................... 28
f. Dimensi Kompensasi ................................................................................... 29
2.1.4 Kepuasan Kerja ........................................................................................ 29
a. Pengertian Kepuasan kerja .......................................................................... 29
b. Dimensi kepuasan bekerja ........................................................................... 30
c. Mengukur kepuasan kerja............................................................................ 31
2.1.5 Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja ..................... 31
2.1.6 Hubungan Antara Kompensasi dan Kepuasan Kerja ............................... 32
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 34
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 49
1.4 Hipotesis Penelitian......................................................................................... 50
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 52
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 52
3.2 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran ........................................... 52
3.2.1 Variabel Operasional ............................................................................... 52
3.2.2 Skala Pengukuran .................................................................................... 54
3.3 Tahap Penelitian .............................................................................................. 55
3.4 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 55
3.4.1 Populasi.................................................................................................... 55
3.4.2 Sampel ..................................................................................................... 56
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 56
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 57
3.6.1 Uji Validitas ............................................................................................. 57
3.6.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 60
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................................... 62
3.7.1 Analisis Data Deskriptif........................................................................... 62
3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)....................................................... 64
3.7.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................................... 64
3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................ 65
3.8 Hipotesis.......................................................................................................... 66
3.8.1 Pengujian pada Regresi Parsial (Uji T).................................................... 66
ix
3.8.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) .......................................... 67
3.8.3 Koefisien Determinasi ................................................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 69
4.1 Pengumpulan Data .......................................................................................... 69
4.2 Karakteristik Responden ................................................................................. 69
4.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja .................................. 70
4.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin.............................. 70
4.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir.................... 71
4.2.4 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ............................................. 72
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................... 73
4.3.1 Analisis Deskriptif ................................................................................... 73
4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Lingkungan Kerja (X2) ....... 73
4.3.3 Rekapitulasi Variabel Lingkungan Kerja ................................................ 79
4.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kompensasi (X2) ................ 81
4.3.5 Rekapitulasi Variabel Kompensasi .......................................................... 85
4.3.6 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kepuasan Kerja (Y) ............ 86
4.3.7 Rekapitulasi Variabel Kepuasan Kerja .................................................... 92
4.3.8 Uji Asumsi Klasik.................................................................................... 93
a. Uji Normalitas ............................................................................................. 93
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 95
c. Uji Multikolinearitas ................................................................................... 96
4.3.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................. 97
4.3.10 Uji Hipotesis ............................................................................................ 98
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ................................................................ 98
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .................................................................... 99
c. Besarnya Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kepuasan
Kerja secara Parsial ........................................................................................... 101
d. Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) ........................................................ 102
4.4 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 106
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 106
5.2 Saran .......................................................................................................... 107
5.2.1 Saran Bagi Perusahaan ....................................................................... 107
5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 109
x
LAMPIRAN ............................................................................................................. 113
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
2
memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang
diharapkan.
3) Melaksanakan manejemen perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah
sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan
lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders
serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah
3
1.1.3 Struktur Organisasi
Suatu perusahaan maupun organisasi harus memiliki sebuah struktur organisasi
agar dapat mengetahui kepemimpinan yang ada pada suatu perusahaan maupun
organisasi, Berikut ini adalah struktur organisasi Bank BTN Syariah Kantor
Cabang Harmoni Jakarta :
4
Uraian Tugas Struktur Organisasi Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta
a. Branch Manager
Mengembangkan bisnis dan jaringan dalam rangka mencapai tingkat perolehan
laba yang optimal, penyelenggaraan operasional dan efisiensi Kantor Cabang
Syariah (berikut dengan kantor – kantor dibawahnya), secara keseluruhan
berlangsung baik sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak menyalahi prinsip
syariah.
b. Supporting Deputy Branch Manager
Memberikan dukungan kepada Kantor Cabang Syariah (berikut kantor – kantor
dibawahnya) dalam pencapaian target bisnis segmen commercial maupun
consumer melalui pengelolaan operasional bank yang efektif dan efisien serta
pengelolaan Accounting and Control sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Operating Unit Head
Bertanggung jawab atas supervisi aktivitas – aktivitas pada fungsi teller service,
fungsi transaction processing, fungsi financing administration dan fungsi general
branch administration agar efektif dan efisien serta senantiasa sesuai dengan
ketentuan berlaku.
d. Teller Staff
Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket (tunai dan non tunai), penerapn
program Anti Pencucian Uang (APU) dan pencegahan Pendanaan Terorisme
(PPT), kesesuaian anatara fisik uang, bukti dasar transaksi dan hasil entry
transaksi, terbebasnya kas dari uang palsu/tidak sah, administrasi transaksi loket
(tunai dan non tunai) dan pencetakan laporan transaksi harian.
e. Human Capital Support Staff
Melakukan semua kegiatan yang berkaitan dengan Human Capital yang
berhubungan dengan hak dan kwajibannya serta menjalankan segala aktivitas
administrasi dan kesekretariatan bagi kepentingan kantor cabang syariah.
f. Financing Administrasi Staff
Memberikan dukungan kepada proses pembiayaan dalam hal menyampaikan
laporan kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur maupun kehandalan
agunan serta dukungan administrasi pembiayaan.
5
g. Accountig Control Unit Head
Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi general ledger, fungsi internal
control, fungsi pelaporan itern & ekstern, fungsi penyusan URAP dan RKAP.
Fungsi analisa pencapaian kinerja dan fungsi filling.
h. Collection & Workout Unit Head
Bertanggung jawab mengelola anggaran yang terkait dengan pembinaan,
penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan, serta memastikan dan memeriksa
akurasi laporan – laporan yang terkait dengan pembinaan dan penyelamatan
pembiayaan di wilayah kerjanya.
Sumber: www.btn.co.id
Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Bank BTN Syariah Cabang Harmoni Jakarta
tersebut adalah :
Logo BTN mengambil pola Segi Enam. Pola ini mengambil bentuk Sarang
Lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung pada masyarakat, sebagaimana
halnya lebah yang selalu menyimpan madu perolehannya. Dengan lambang ini, BTN
melaksanakan pembagunan nasional dengan mengerahkan dana masyarakat berbentuk
tabungan. Pola ini juga menyiratkan "Atap Rumah" yang menjadi citra dan misi utama
BTN, sebagai pelaksana KPR bagi masyarakat. Bentuk Logo dengan huruf kecil
melambangkan sikap ramah dan rendah hati. Ramah terhadap semua segmen bisnis
yang dimasuki, menunjukkan keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati
(Customer Focus). Warna Huruf Biru Tua Biru melambangkan rasa nyaman, tenang,
menyejukkan, warna ini umumnya dipakai oleh institusi di bidang jasa. Warisan luhur,
stabilitas (Command, memimpin) dan serius (Respect) serta tahan uji (Reliable). Dasar
6
pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan, hal yang dapat dipercaya,
kehormatan yang tinggi (Trust, Integrity). Simbol dari spesialis (Professionalism).
Bentuk Gelombang Emas Cair Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan
finansial di Asia. Lengkungan emas sebagai 39 metamorphosa dari sifat Agile,
Progresif, Pandangan ke depan. (Excellence), fleksibilitas serta ketangguhan atas
segala kemungkinan yang akan datang. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange).
Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran,
kekayaan sehingga menjadikan kita merasa tajam perhatiannya (warna yang menarik
perhatian orang), aktif, kreatif dan meriah, warna spiritual dan melambangkan hal yang
luar biasa warna ini juga ramah, menyenangkan dan nyaman. Warna ini diterima
sebagai warna riang, membuat perasaan Anda bahwa masa depan lebih baik,
cemerlang dan menyala-nyala.
7
dengan kompetitor di tengah arus perubahan yang semakin dinamis. Sumber daya
manusia merupakan aset perusahaan dan faktor yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Maka perlu
nya pemeliharaan sumber daya manusia dengan memperhatikan lingkungan kerja dan
sistem kompensasi dari perusahaan. Selanjutnya lingkungan kerja yang nyaman dan
sistem kompensasi yang sesuai dengan kinerja karyawan dapat menciptakan kepuasan
kerja bagi setiap karyawan.
Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur, dan memanfaatkan karyawan sehingga dapat berfungsi untuk
tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2015:1) manajemen sumber
daya manusia adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Selain itu sesuai
yang dikemukakan menurut Sedarmayanti (2017:3) merupakan suatu proses
pemanfaatan SDM secara efektif dan efisien melalui kegiatan perencanaan,
penggerakan dan pengendalian semua nilai menjadi kekuatan manusia untuk mencapai
tujuan. Manajemen sumber daya manusia merupakan pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif dan efisien dalam menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,
pengelolaan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Sinambela (2017:9)
berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan sumber daya atau
aset yang utama, melalui penerapan fungsi manajemen maupun fungsi operasional
sehingga tujuan organisasi yang telah di tetapkan dapat tercapai dengan baik. Setiap
karyawan pada hakikatnya melakukan dua fungsi, yaitu yang fungsi manajerial,
dimana kegiatan-kegiatan dilakukan dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan
pikiran (mental) dan kedua fungsi operatif (teknis), dimana kegiatan-kegiatan
dilakukan dengan fisik.
Ketika sumber daya manusia tersebut merasa nyaman dan aman bekerja di
perusahaan yang mereka tempati, maka pekerjaan yang mereka lakukan akan
maksimal dan mereka akan merasa puas terhadap tempat mereka bekerja. Kepuasan
kerja sendiri menurut Badriyah (2015:229) sikap atau perasaan karyawan terhadap
aspek-aspek yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai pekerjaan yang
sesuai dengan penilaian masing-masing pekerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu
faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika
8
seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja, ia akan berupaya semaksimal mungkin
dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas
pekerjaannya. Dengan demikian, produktivitas dan hasil kerjanya akan meningkat
secara optimal (Badriyah, 2015:227). Dalam hal ini kepuasan kerja menunjukan
kesesuaian antara harapan yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan. Maka
dari itu setiap perusahaan memikirkan agar kepuasan kerja karyawan terus meningkat
sehingga kinerja yang dihasilkan oleh karyawan akan terus meningkat.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dibidang Perbankan. Setiap karyawan di Bank BTN Syariah
mempunyai standar kepuasan kerja yang berbeda – beda yang harus dicapai oleh
perusahaan. Menurut Hani Handoko (2012:197) Meskipun hanya merupakan salah
satu faktor dari banyak faktor pengaruh lainnya, kepuasan kerja mempengaruhi tingkat
turnover karyawan dan absensi. Kepuasan kerja memiliki peran penting dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan sebuah perusahaan dan memelihara karyawan demi
menekan tingkat turnover yang tinggi. Berikut data turnover di Bank BTN Syariah
cabang Harmoni Jakarta.
TABEL 1. 1
DATA TURNOVER BANK BTN SYARIAH HARMONI JAKARTA
Jumlah pegawai awal tahun 71 Orang
Turnover rate
Data Turnover 2016 Jumlah pegawai akhir tahun 71 Orang
2,82%
Jumlah pegawai resign 2 Orang
Jumlah pegawai awal tahun 71 Orang
Turnover rate
Data Turnover 2017 Jumlah pegawai akhir tahun 75 Orang
6,85 %
Jumlah pegawai resign 5 Orang
Jumlah pegawai awal tahun 75 Orang
Turnover rate
Data Turnover 2018 Jumlah pegawai akhir tahun 78 Orang
5,23%
Jumlah resign 4 Orang
Jmlah pegawai awal tahun 78 Orang
Jumlah pegawai akhir tahun 75 Orang Turnover rate
Data Turnover 2019
10,46%
Jumlah pegawai resign 8 Orang
Sumber: Arsip bagian Human Capital Bank BTN Syariah
Data pada tabel 1.1 perhitungan persentase tingkat turnover karyawan bisa
dihitung dengan menggunakan rumus employee turnover rate berdasarkan jurnal
(Dyantini dan Dewi, 2016).
9
𝑐
Employee turnover rate = 𝑥100%
(𝑎+𝑏)/2
Keterangan :
c = Jumlah karyawan keluar
a = Jumlah karyawan awal tahun
b = Jumlah karyawan akhir tahun
Berdasarkan data turnover di Bank BTN Syariah dari tahun 2016 – 2019 dapat
kita lihat mengalami kenaikan dan penurunan turnover rate. Pada tahun 2016
persentase rata-rata karyawan keluar 2,82%, tahun 2017 sebesar 6,85%, tahun 2018
sebesar 5,23%, dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 10,46%. Tingkat
turnover rate tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah karyawan awal 78
orang, 75 jumlah karyawan akhir dan 8 karyawan keluar. Menurut hasil wawancara
dengan bapak Sugeng selaku staff Human Capital di Bank BTN Syariah Harmoni
tingkat turnover yang tinggi ini dikarenakan tingginya tingkat ketidakpuasan karyawan
terhadap perusahaan yang membuat karyawan berfikir untuk meninggalkan
perusahaan. Hal ini sesuai yang dikemukakan menurut Sunyoto (2015:215)
memaparkan bahwa salah satu dampak ketidakpuasan pada tempat kerja yaitu
timbulnya keinginan untuk pindah tempat kerja atau turnover intention.
Ketidakpuasan karyawan terjadi ketika seseorang memiliki pemikiran untuk keluar
dari pekerjaannya dengan harapan untuk mendapatkan pekerjaan lain yang memberi
kepuasan kerja lebih baik. Menurut Luthans (2005:246) dalam Khaidir (2016)
menyatakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan membuat turnover menjadi
rendah, begitu sebaliknya jika kepuasan kerja renda maka turnover semakin tinggi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah
lingkungan kerja. Menurut Badriyah (2015:230) berpendapat faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja pada karyawan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik ialah faktor yang dibawa langsung oleh
karyawaan ke tempat ia bekerja. Sedangkan faktor ekstrinsik ialah dari lingkungan luar
seperti lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan
sebagainya. Lingkungan kerja sangat berpengaruh dengan kepuasan kerja karena
lingkungan yang kondusif sangat menjadi perhatian khusus karyawan, sebab hal ini
sangat mempengaruhi puas atau tidaknya karyawan itu dalam bekerja, lingkungan
yang baik juga tentunya membuat karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
10
Walaupun lingkungan kerja adalah faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan
tapi nyatanya masih banyak perusahaan yang kurang memperhatikan kondisi
lingkungan kerja perusahaan itu sendiri. Masih ada perusahaan yang memberikan
fasilitas atau sarana tidak layak, kemudian hubungan antar sesama karyawan yang
kurang baik sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan karyawan dalam
bekerja.
Selama peneliti melakukan observasi, peneliti memiliki data fasilitas yang
diberikan oleh Bank BTN Syariah cabang Harmoni sebagai penunjang kepuasan
karyawan di perusahaan. Berikut dijelaskan fasilitas – fasilitas yang diberikan oleh
Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta.
TABEL 1. 2
DATA FASILITAS BANK BTN SYARIAH HARMONI JAKARTA
Data tabel 1.2 menunjukan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan sudah cukup
lengkap. Namun bisa dilihat dari data diatas tidak adanya cafetarian di Bank BTN
Syariah cabang Harmoni membuat para karyawan harus keluar untuk mencari makan,
sehingga dapat tertunda kerja para karyawan. Mengenai lingkungan kerja peneliti juga
mendapat data pendukung dengan pernyataan kepala Human Capital yang
menyatakan perlu peningkatan seiring perkembangan teknologi dan tetap
memperhatikan keamanan bagi karyawan serta di bangun cafetarian agar seluruh
karyawan dengan mudah mencari makan dan meningkatkan kebersihan lingkungan
kerja agar dalam melakukan pekerjaan nyaman. Untuk lingkungan kerja non fisik
seperti hubungan antar pegawai terjalin keakraban yang cukup baik, namun masih
11
banyak hubungan karyawan yang baik dikarenakan peraturan perusahaan bukan
karena kenyamanan yang berada di perusahaan. Hal tersebut kemungkinan besar akan
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Bank BTN Syariah cabang Harmoni
Jakarta sesuai dengan yang diuraikan diatas mengenai pengaruh lingkungan kerja.
Lingkungan kerja dikatakan dalam kondisi baik apabila pegawai dapat menjalankan
kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman (Sidanti, 2015). Menurut Priansa
(2014:291) mengenai Kepuasan Kerja bahwa kepuasan akan timbul apabila karyawan
merasa senang/puas terhadap lingkungan pekerjaannya. Dapat dismpulkan bahwa
kepuasan kerja karyawan dapat berasal dari beberapa faktor dan termasuk lingkungan
kerja fisik dan non fisik, apabila lingkungan kerja terasa aman, nyaman, bersih serta
hubungan antara unit, atasan, dan bawahan terjalin dengan baik secara tidak langsung
dapat berpengaruh besar terhadap kepuasan kerja karyawan dalam bekerja.
Selain lingkungan kerja, kompensasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan karyawan dalam bekerja. Seperti yang dikemukakan menurut
Handoko (2017:155) suatu cara perusahaan meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan
kepuasan kerja karyawan adalah melalui sistem kompensasi yang baik. Selain itu
faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Edison dkk (2016:214)
diantaranya adalah kepempimpinan, kompetensi atas pekerjaan yang dihadapi,
kebijakan manajemen, kompensasi, penghargaan, suasana lingkungan. Penelitian
terdahulu yang dilakukan di Indonesia tepatnya di Kota Manado oleh Potale dan Uhing
(2015) menunjukkan adanya pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja walaupun
secara parsial karena penelitian ini tidak hanya mengukur kompensasi terhadap
kepuasan kerja namun terdapat variabel lain yang diteliti yaitu stress kerja. Penelitian
ini menggunakan karyawan PT Bank Sulut cabang Utama sebagai sampel
penelitiannya. Dari hasil penelitian ini terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap
kepuasan kerja. Kompensasi adalah suatu imbalan atas kerja yang dilakukan oleh
karyawan. Pemberian kompensasi kepada karyawan sangat penting karena sebagai
ukuran nilai karya yang diberikan diantara karyawan itu sendiri, keluarga, dan
masyarakat. Selain itu, kompensasi juga sangat penting bagi perusahaan, karena dapat
mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia yang
dimiliki agar karyawan memiliki loyalitas dan komitmen yang tinggi pada perusahaan.
Berdasarkan sistem kompensasi pada Bank BTN Syariah cabang Harmoni
Jakarta tidak hanya gaji pokok saja yang diberikan. Sitem kompensasi yang diberikan
12
yaitu kompensasi keuangan dan non keuangan. Berikut tabel sistem kompensasi yang
diterapkan Bank BTN Syariah.
TABEL 1.3
SISTEM KOMPENSASI BANK BTN SYARIAH HARMONI JAKARTA
No Jenis kompensasi Frekuensi Pemberian
Kompensasi 1 Gaji pokok Setiap bulan sekali
keuangan 2 Uang lembur Setiap bulan sekali
3 Tunjangan cuti
3.1 tunjangan cuti tahunan 1 Kali Gaji (Gaji pokok + tunjangan)
3.2 tunjangan cuti besar 2 Kali Gaji (Gaji pokok + tunjangan)
3.3 tunjangan cuti ekstra 1 Kali Gaji (untuk masa kerja 15 tahun)
1,5 Kali Gaji (untuk masa kerja 20 tahun)
2 Kali Gaji (untuk masa kerja 25 tahun)
4 Uang sandang 1 tahun sekali
5 Tunjangan hari raya 1 tahun sekali
6 Insentif jasa produksi Setiap triwulan
7 Kenaikan gaji berkala 1 tahun sekali
8 Tunjangan pulsa 1 tahun sekali (kepala cabang, KCP,
Funding unit, bagian penagihan)
Kompensasi 9 Hak cuti
non 9.1 cuti tahunan 12 Hari Kerja / tahun (akumulasi)
keuangan 9.2 cuti besar 45 Hari Kalender / 3 tahun
9.3 cuti menikah 5 Hari Kerja
9.4 cuti bersalin (untuk pegawai 90 hari kalender
wanita)
9.5 cuti istri bersalin 5 Hari Kerja
9.6 cuti duka 5 Hari Kerja
9.7 cuti ekstra 5 Hari Kerja
10 Tunjangan pengobatan
10.1 rawat inap Saat membutuhkan rawat inap
10.2 cek laboraturium Saat membutuhkan cek laboraturium
10.3 penggantian kacamata Penggantian Lensa 1 tahun sekali
Penggantian Frame 3 tahun sekali
10.4 perawatan gigi Saat membutuhkan perawatan gigi
10.5 Cek kesehatan lain (USG, saat membutuhkan pengecekan
EKG, CTG danpengecekan kesehatan sesuai rekomendasi dokter
dengan teknologi terkinidengan
rekomendasi dokter)
11 Outbond setiap 2 tahun sekali
12 Kenaikan grade setiap 3 tahun sekali (normal track)
setiap 2 tahun sekali (middle track)
setiap 1 tahun sekali (fast track)
13 Family gathering setiap 1 tahun sekali
Sumber: Bank BTN Syariah cabang Harmoni
13
BTN lainnya dan sesuai dengan kebijakan Bank BTN pusat yang menyebutkan semua
kompensasi akan diberikan kepada pegawai tetap sesuai prosedur perusahaan serta
kantor cabang tidak mempunyai wewenang untuk mengubah sistem kompensasi
tersebut. Maka dari itu untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap
lingkungan kerja dan kompensasi yang telah diberikan, penulis melakukan pra
penelitian dengan cara menyebar kuesioner kepada 12 karyawan di Bank BTN Syariah
cabang Harmoni. Berikut hasil dari penyebaran pra kuesioner tingkat kepuasan
karyawan terhadap kompensasi dan lingkungan kerja :
TABEL 1.4
HASIL PRA SURVEI TINGKAT KEPUASAN KERJA KARYAWAN
TERHADAP LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI
Sangat Cukup Tidak
No Pernyataan Puas
Puas Puas Puas
1. Fasilitas yang diberikan perusahaan
_ 42% 50% 8,3%
sudah sesuai dengan keperluan kerja
2. Hubungan antara sesama rekan kerja 17% 33,3% 50% _
3. Atasan selalu mengkomunikasikan
_ 42% 58,3% _
pencapaian tugas
4. Gaji sesuai dengan yang diharapkan dan
_ 33,3% 50% 17%
dibutuhkan
5. Bonus sudah sesuai dengan yang
17% 33,3% 42% 8,3%
dijanjikan
6. Benefit yang diberikan sesuai dengan
8,3% 42% 50% _
harapan
7. Perusahaan memberi peluang untuk
maju bagi karyawan yang melakukan _ 58,3% 42% _
pekerjaan dengan baik
8. Pekerjaan yang saya lakukan sangat
_ 66,6% 33,3% _
menarik dan menyenangkan
9. Penyelesaian target perusahaan yang
_ 42% 50% 8,3%
sudah dicapai
Persentase rata – rata 4,7% 43,6% 47,2% 4,6%
Berdasarkan hasil pra survei kepuasan kerja karyawan terhadap lingkungan kerja
dan kompensasi di Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta dengan menyebar 12
14
kuesioner terbilang masih minim karena masih banyak karyawan yang memberikan
respon negatif pada pernyataan – pernyataan yang terdapat di dalam pra kuesioner
penelitian. Dapat dilihat dari persentase rata – rata, karyawan yang menjawab sangat
puas sebesar 4,7%, puas sebesar 43,6%, cukup puas sebesar 47,2%, dan 4,6% sangat
puas. Dapat disimpulkan dari hasil pra kuesioner rata – rata yang tertinggi responden
menjawab cukup puas yang berarti kepuasan kerja karyawan terhadap lingkungan
kerja dan kompensasi masih kurang optimal.
Rasa puas atau tidak puas merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan setiap orang, karena rasa puas atau tidak puas itu berkaitan erat dengan
kebutuhan manusia. Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap individu karyawan
memiliki kebutuhan seperti: kebutuhan rasa aman, dukungan rekan kerja, perhatian
dan dukungan dari atasan, tempat kerja yang nyaman dan pemberian kompensasi harus
sesuai dengan kinerja yang diberikan . Apabila kebutuhannya ini dapat dipenuhi maka
individu ini akan merasa puas, tetapi sebaliknya, apabila kebutuhannya tidak dapat
terpenuhi maka ia akan kecewa. Kepuasan kerja karyawan merupakan sikap karyawan
terhadap pekerjaannya yang memengaruhi kinerja seorang karyawan.Oleh karena itu
kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam
praktik manajemen sumber daya manusia Suparyadi (2015:436).
Program kepuasan kerja Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta belum
dilakukan secara maksimal contohnya adalah penerimaan insentif yang diterima oleh
karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan yang diberikan oleh perusahaan
serta kurangnya lingkungan kerja yang memadai yang berarti kepuasan kerja karyawan
masih kurang diperhatikan, hal ini diperkuat dengan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa karyawan Bank BTN
Syariah cabang Harmoni Jakarta dengan hasil sebagai berikut:
15
TABEL 1.5
HASIL WAWANCARA
Nama
Hasil Wawancara
Jabatan
Lingkungan kerja lingkungan kerja fisik dan non fisik di BTN syariah Jakarta
Harmoni sudah cukup baik namun harus selalu diperhatikan untuk tetap menjaga
lingkungan yang baik. Lingkungan kerja non fisik seperti hubungan kerja harus
secara konsisten dijaga oleh karyawan. Untuk pegawai baru yang di rotasi, mutasi,
CSMU bahkan promosi harus segera beradaptasi dengan lingkungan karena lingkungan kerja
Head yang nyamn dan aman membuat kepuasan kepada karyawan. Sedangkan untuk
beberapa karyawan disini terkadang membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi
dengan baik. Kompensasi untuk sistemnya di sini sudah cukup baik dan adil untuk
karyawan. Adapun kalau dari sisi kompensasi tersebut adanya peningkatan sesuai
dengan jam kerja tentunya akan meningkatkan kepuasan kerjanya.
Lingkungan kerja untuk lingkungan kerja fisik sudah memenuhi syarat, namun harus
ada penyesuaian dengan perkembangan teknologi yang ada. Untuk lingkungan non
fisik seperti hubungan antar pegawai terjalin keakraban yang cukup, namun harus
Human
tetap menjaga norma dan peraturan kantor yang ada serta di perbanyak acara
capital
kebersamaan dilingkungan kantor. Sedangkan masih minimnya acara kebersamaan
Staff
yang dilakukan oleh perusahaan. Kompensasi yang diberikan sudah sesuai dengan
undang-undang yang berlaku namun ekspetasi yang diharapkan oleh karyawan
kompensasi yang berupa keuangan diberikan bonus berdasarkan kinerjanya dan
untuk kompensasi non keuangan diberikan reward dan pelatihan sesuai jabatan.
Lingkungan kerja sering dibuat acara kebersamaan seperti family gathering agar tetap
menjalin interaksi signifikan antar sesama karyawan. Selain itu dibuatnya cafetarian
Consumer agar mudah untuk makan siang tidak harus keluar yang membuat menunda pekerjaan
financing dan meminimalisir keterlambatan karyawan sebelum maupun setelah masuk kerja.
service Sedangkan kompensasi yang diberikan sangat mendukung sekali untuk kepuasan
karyawan dan untuk meningkatkan kinerja. Harapan yang saya miliki agar
diberikannya kompensasi keuangan ataupun nonkeuangan persemester sesuai dengan
jam kerja atau beban kerja yang kita jalankan setiap tahunnya.
Sumber: Data Olahan Peneliti (2020)
16
Menurut keterangan dari hasil wawancara diketahui bahwa lingkungan kerja di
bank BTN Syariah masih minim baik lingkungan kerja fisik maupun non fisik. Selain
itu kompensasi yang diberikan sudah sesuai dengan kebijakan dari perusahaan itu
sendiri, namun masih tidak sesuai dengan ekspetasi karyawan dan beban kerja yang
diberikan. Tentunya setiap perusahaan memiliki sistem kompensasi yang baik dan
lingkungan kerja yang sesuai kebutuhkan perusahaan namun menurut hasil wawancara
kepada karyawan semua itu masih kurang optimal. Hal ini dapat membuat kepuasan
karyawan dalam bekerja menurun yang berakibat produktivitas perusahaan tidak
optimal. Maka dari itu pembagian kompensasi yang dirasa adil serta lingkungan kerja
yang kondusif akan menimbulakn kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan dan
akhirnya akan memunculkan komitmen organisasi dalam diri karyawan. Hal ini sesuai
yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2011:99) menyatakan bahwa menurut
penelitian kepuasan kerja dan komitmen organisasional cenderung mempengaruhi satu
sama lain. Apa yang disarankan dari penemuan ini adalah orang-orang yang relatif
puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen pada organisasi dan orang-orang
yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin untuk mendapatkan kepuasan
yang lebih besar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis diatas serta data,
wawancara, dan fenomena di Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta,
penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mngenai seberapa besar pengaruh
lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja pada Bank BTN Syariah
cabang Harmoni Jakarta, dengan mengajukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di
Bank BTN Syariah Cabang Harmoni Jakarta”.
18
1.6 Waktu Periode Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 5 bulan dari bulan Februari– Juni 2020 di
Bank BTN syariah cabang Harmoni Jakarta.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
20
b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Selain itu menurut Sedarmayanti (2017:7) fungsi operasional MSDM yaitu sebagai
berikut:
1) Perencanaan SDM
Cara untuk memenuhi kebutuhan SDM agar dapat melaksanakan tugas mencapai
tujuan perusahaan. Proses ini meliputi penentuan kualifikasi yang dipersyaratkan
dan jumlah SDM yang dibutuhkan.
2) Penarikan SDM
Usaha untuk menarik dan menyediakan SDM baru untuk kebutuhan perusahaan
dari dalam dan luar perusahaan.
3) Mengadakan seleksi SDM
Langkah pemilihan calon karyawan yang memasukkan lamaran ke perusahaan.
seleksi ini untuk memperoleh karyawan yang sesuai persyaratan pekerjaan yang
ditetapkan sebagai standar.
4) Penempatan
Proses mencocokkan atau membandingkan kualifikasi yang dimiliki dengan
persyaratan pekerjaan, sekaligus memberi tugas dan pekerjaan kepada calon
karyawan.
5) Orientasi
Proses terakhir pengadaan SDM, berisi kegiatan pemberian instruksi, perintah,
pengenalan pendahuluan tentang situasi dan kondisi perusahaan. informasi yang
Didukung oleh pernyataan Hasibuan (2017:21) yang menyebutkan fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintergrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
Menurut Sinambela (2016:9) menjelaskan bahwa secara umum manajemen
sumber daya manusia mengembangkan dan bekerja melalui sistem HRM terpadu
melalui lima area fungsional yakni perencanaan, staffing, pengembangan HR,
kompensasi, benefit, safety dan kesehatan serta pegawai dan relasi buruh. Kelima
fungsi tersebut merupakan fungsi organisasi dari suatu manajemen yang mutlak
dilaksanakan untuk setiap perusahaan atau organisasi, apabila hal tersebut tidak
diimplementasikan dengan baik akan berakibat matinya suatu organisasi.
21
Berdasarkan para ahli fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi
perencanaan, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pemberian kompensasi,
kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja yang dapat diimplementasikan disuatu
perusahaan atau organisasi agar berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan.
22
Menurut Suwardi & Daryanto (2018:209), lingkungan kerja adalah kehidupan
sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja
dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, lingkungan kerja merupakan segala
kondisi yang berada di temapat kerja baik lingkungan kerja fisik maupun non fisik
yang mempengaruhi kefektifan kerja seseorang dalam melaksankan tugasnya.
23
c. Dimensi Lingkungan Kerja
Menurut Samson, et.al (2015:25), mengemukakan bahwa ada dua dimensi dari
lingkungan kerja yaitu:
1) Lingkungan Kerja Fisik
Semua keadaan yang berbentuk fisik yang berada disekitar tempat kerja dan dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan kerja langsung yaitu diantaranya pusat kerja, kursi, meja dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan perantara atau umum dapat juga disebut
dengan lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia yaitu
diantaranya adalah, temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, keamanan, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
2) Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan non fisik mengacu pada interaksi antara lingkungan dan kondisi
kerja, kondisi organisasi, fungsi dan isi dari pekerjaan, usaha, karakteristik
individu pekerja serta orang-orang dari anggota keluarga mereka. Lingkungan
kerja non fisik juga diartikan sebagai keadaan yang terjadi dimana berkaitan
dengan hubungan kerja baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja
dan juga hubungan dengan bawahan.
2.1.3 Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Sedangkan menurut Elmi (2018:84) kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap
pengguna tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja kepada sebuah
perusahaan dan kompensasi merupakan bentuk seluruh imbalan yang diterima
karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada suatu organisasi.
Kompensasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan yang terlibat di dalamnya sebagaimana hal tersebut merupakan kewajiban
bagi perusahaan atas jerih payah yang diberikan karyawan ke perusahaan selama
bekerja dan bagi karyawan kompensasi ialah suatu kewajiban atas beban dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya dalam mencapai tujuan perusahaan (Kasmir
2016:223). Sedangkan Menurut Hamali (2016:80) kompensasi ialah semua jenis
penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diterima karyawan secara layak
dan adil atas jasanya dalam mencapai tujuan perusahaan dan pemberian kompensasi
juga tidak selalu dalam bentuk uang tetapi dapat juga berbentuk materil atau benda.
24
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dapat dismpulkan
kompensasi adalah pemberian bentuk seluruh imbalan dari perusahaan terhadap tenaga
kerja atas hasil kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan baik finansial
maupun non finansial. Dalam pemberian kompensasi kepada karyawan dapat
meningkatkan kepuasan kerja agar kinerja karyawan berjalan dengan optimal.
c. Tujuan Kompensasi
Tujuan dari pemberian kompensasi menurut Kasmir (2016:236) sebagai berikut:
1) Memberikan hak karyawan
Kompensasi harus diberikan kepada karyawan dan merupakan suatu kewajiban
karena hal tersebut merupakan hak atas jasa yang mereka berikan ke perusahaan.
2) Memberikan rasa keadilan
Pemberian kompensasi dilakukan secara terbuka tanpa harus ada yang ditutupi
dan nilai pemberian kompensasi didasarkan pada kinerja dan tanggung jawab
yang diberikannya.
25
3) Memperoleh karyawan yang berkualitas
Dengan pemberian kompensasi yang baik akan menarik perhatian pelamar yang
akan melamar ke perusahaan serta pelamar yang memiliki kualifikasi yang tinggi
yang akan banyak melamar di perusahaan, sehingga bisa menghasilkan karyawan
yang memiliki kualitas dan kinerja yang baik.
4) Mempertahankan karyawan
Dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan tugas karyawan, sehingga
akan mengurangi kecilnya kemungkinan karyawan yang keluar karena dengan
kompensasi yang sesuai maka karyawan akan terus bertahan di sebuah perusahaan
bahkan bisa terus mengembangkan kemampuannya dengan bekerja sebaik-
baiknya.
5) Menghargai karyawan
Pemberian kompensasi merupakan salah satu bentuk penghargaan perusahaan
terhadap karyawan atas jasa yang diberikan oleh karyawan
6) Pengendalian biaya
Memberikan kompensasi yang layak akan membuat karyawannya bertahan di
perusahaan sehingga hal tersebut bisa mengurangi biaya rekrutmen dan seleksi
karyawan.
7) Memenuhi peraturan pemerintah
Memberikan kompensasi yang sesuai dengan kebijakan pemerintah dan aturan-
aturan yang ditetapkan artinya ikut mendukung program dari pemerintah
8) Menghindari konflik
Pemberian kompensasi diberikan tepat waktu sesuai ketetapan dan perjanjian serta
pemberian kompensasi secara layak sesuai tugasnya masing-masing akan
mengurangi timbulnya perselisihan dan pertentangan antara karyawan dengan
perusahaan.
Sedangkan menurut Elmi (2018:84) pemberian kompensasi bertujuan untuk:
1) Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan Sistem kompensasi yang baik
merupakan faktor penarik masuknya karyawan qualified, sebaliknya sistem
kompensasi yang buruk dapat mengakibatkan keluarnya karyawan yang qualified
dari suatu organisasi.
26
2) Mempertahankan karyawan yang ada
Sistem kompensasi yang kurang baik dengan iklim usaha yang kompetitif dapat
menyulitkan organisasi/perusahaan dalam mempertahankan karyawannya yang
qualified.
3) Menjalin keadilan
Perusahaan dalam memberikan imbalan yang sepadan untuk hasil karya atau
prestasi kerja yang diberikan pada organisasi.
4) Menghargai perilaku yang diinginkan
Apabila karyawan berperilaku sesuai dengan harapan organisasi, maka penilaian
kinerja yang diberikan akan lebih baik dari pada karyawan yang berperilaku
kurang sesuai dengan harapan organisasi.
5) Mengendalikan biaya-biaya
Karyawan diharapkan untuk lebih produktif dan lebih efisien dalam bekerja
sehingga organisasi dapat memperkecil atau mengendalikan biayabiaya yang
harus dikeluarkan dan memperbesar pemasukan.
6) Memenuhi peraturan-peraturan legal
Kompensasi bertujuan untuk memenuhi peraturan-peraturan legal seperti upah
minimum rata-rata (umr), ketentuan lembur, jaminan social tenaga kerja
(jamsostek), asuransi tenaga kerja (astek) dan fasilitas lainnya.
7) Dapat disimpulkan bagi karyawan tujuan kompensasi untuk mensejahterakan
seluruh karyawan diperusahaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi
perusahaan tujuan kompensasi untuk memajukan perusahaan dalam menggapai
tujuan suatu perusahaan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi
Menurut Priansa (2017:307) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kompensasi yaitu:
1) Kinerja dan produktivitas kerja
Setiap perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja
pegawainya, agar memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan.
2) Kemampuan membayar
Perusahaan tidak akan membayar kompensasi pegawainya melebihi kemampuan
perusahaan tersebut, jika memberikan kompensasi di atas kemampuan perusahaan
maka perusahaan akan terancam bangkrut.
27
3) Kesediaan membayar
Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap kebijakan pemberian
kompensasi bagi pegawai karena banyak perusahaan yang mampu memberikan
kompensasi tinggi akan tetapi tidak semua perusahaan bersedia memberikan
kompensasi yang tinggi.
4) Suplai dan permintaan pegawai
Pegawai yang tidak memiliki kemampuan dan keterampilan di atas ratarata
pegawai pada umumnya, maka akan diberikan kompensasi yang lebih rendah.
5) Serikat pekerja
Serikat kerja biasanya memperjuangkan anggotanya untuk memperoleh
kompensasi yang adil, layak, serta wajar.
6) Undang-undang dan peraturan yang berlaku
Kebijakan tersebut bersentuhan langsung dengan pegawai sebagai salah satu
bagian terpenting dalam perusahaan yang membutuhkan perlindungan maka
undang-undang memperngaruhi pemberian kompensasi.
7) Dengan adanya faktor yang mempengaruhi kompenasi perusahaan harus
memperhatikan besar atu kecilnya kompensasi yang diterima oleh karyawan,
untuk menghindari adanya ketidak adilan serta munculnya kecemburuan antar
karyawan.
e. Dampak kompensasi
Kadarisman (2016:9) menyatakan bahwa kompensasi berdampak positif untuk
perusahaan. Dengan adanya dampak positif ini akan meningkatkan kemampuan yang
dimiliki pegawai, dapat memberikan motivasi agar pegawai bekerja secara optimal
sehingga dapat mencapai tujuan, dan dapat membuat pegawai tetap bertahan di
perusahaan. Bagi pegawai dampak kompensasi dapat memenuhi kebutuhan, membuat
semangat dalam bekerja, dan dapat meningkatkan rasa sosial antar pegawai.
Berdasarkan dampak kompensasi diatas dapat disimpulkan bahwa dampak dari
kompensasi bersifat positif untuk karyawan dan perusahaan. Dampak postif ini bisa
meningkatkan kualitas kerja karyawan serta memberikan kepuasan karyawan terhadap
kompensasi yang diberikan sehingga karyawan dapat terus berkomitmen terhadap
perusahaan.
28
f. Dimensi Kompensasi
Menurut Kasmir (2016:241) kompensasi dapat dibagi kedalam dua macam
kompensasi yaitu kompensasi Keuangan dan Kompensasi bukan Keuangan :
1) Kompensasi Keuangan yaitu:
a) Gaji Pemberian gaji bersifat tetap artinya jumlahnya diberikan setiap bulan
yang besarnya bervariasi sesuai dengan golongan atau kepangkatan yang
diembannya.
b) Bonus Bonus yaitu pembayaran yang dilakukan kepada seseorang karena
prestasinya atau prestasi perusahaan secara keseluruhan.
c) Insentif Insentif merupakan rangsangan yang diberikan untuk mendorong
karyawan meningkatkan kinerja, sehingga dengan pemberian insentif kinerja
karyawan akan meningkat.
2) Kompensasi bukan Keuangan yaitu:
a) Tunjangan Kesehatan Tunjangan kesehatan merupakan fasilitas kesehatan
yang diberikan kepada karyawan, suami istri serta anak-anaknya. Besarnya
fasilitas kesehatan yang diberikan tergantung jabatan seseorang.
b) Tunjangan Hari Raya Tunjangan hari raya merupakan tunjangan yang
diberikan kepada setiap karyawan yang merayakan hari-hari besar agamanya
masing-masing.
30
5) Rekan sekerja.
Rekan atau kelompok kerja bertindak sebagai sumber dukungan, kenyamanan,
nasihat, dan bantuan pertama pada individu. Karyawan akan merasakan kepuasan
apabila dapat berkomunikasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas – tugas
yang diberikan oleh perusahaan dengan baik.
31
lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan sebagainya
(Agathanisa dan Prasetio, 2018).
Dari penelitian yang dilakukan Panuluh et.al (2015) menemukan bahwa
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dalam penelitiannya
terhadap 235 karyawan pada SD Muhammadiyah di Kabupaten Jember. Selanjutnya,
dalam penelitian Salunke (2015) terhadap 850 responden karyawan di pabrik gula
maharashtra, India juga ditemukan adanya pengaruh signifikan antara lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian-penelitian tersebut dapat di simpulkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara lingkungan kerja dan kepuasan
kerja. Lingkungan kerja yang tepat sasaran akan menyebabkan pegawai merasa
memiliki pekerjaan itu dan berakhir dengan kepuasan kerja yang diharapkan.
Lingkungan kerja yang mendukung menjadikan pegawai peduli akan lingkungan
kerja, baik untuk kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengerjakan tugas.
Berdasarkan kesimpulan diatas hasil penelitian terdahulu bahwa lingkungan
kerja ini mempengaruhi para pegawai dalam bekerja sehingga baik secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan berpengaruh
pula terhadap produktifitas perusahaan.
33
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang diginakan sebagai referensi dapat dilihat pada tabel 2.1. tabel 2.2 dan tabel 2.3 yang terdiri dari
literatur skripsi, jurnal nasional dan jurnal internasional.
TABEL 2. 1
RESUME LITERATUR SKRIPSI
No Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Teknik Hasil Penelitian Perbedaan dan
Indikator Analisis Data persamaan
1 Putra (2017) Pengaruh Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja Lingkungan kerja Perbedaan :
dan Budaya Organisasi (X1) - Kuesioner berpengaruh positif - Objek
Terhadap Kepuasan Kerja Budaya Organisasi - Analisis signifikan terhadap penelitian
Karyawan PT Perkebunan (X2) Regresi kepuasan kerja, budaya - Variabel
Nusantara VII (Persero) Kepuasan Kerja Berganda organisasi juga X2
Kantor Direksi Bandar Karyawan (Y) berpengaruh positif Persamaan :
Lampung terhadap kepuasan - Variabel
kerja, serta budaya X1
organisasi dan - Variabel
lingkungan kerja secara Y
bersamaan
mempengaruhi
kepuasan kerja
karyawan.
(Bersambung)
34
Tabel 2.1 (Sambungan)
NO Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan persamaan
Data
2 Nurcahyani Ni Pengaruh X1 : Kompensasi Penyebaran Kompensasi Persamaan:
Made dan Adnyani Kompensasi Dan X2 : Motivasi koesioner mempunyai pengaruh - Metode
I.G.A. Dewi (2016) Motivasi Terhadap Y1 : Kepuasan Kerja positif dan signifikan pengambilan
Kinerja Karyawan Y2 : Kinerja terhadap kinerja data dengan
Dengan Kepuasan Karyawan karyawan. Motivasi penyebaran
Kerja Sebagai mempunyai pengaruh kuesioner
Variabel Intervening positif dan signifikan - Variabel X1
terhadap kinerja - Variabel Y1
karyawan. Kepuasan
kerja memiliki Perbedaan:
pengaruh positif dan - Menggunakan
signifikan terhadap variabel motivasi
kinerja karyawan. dan kinerja
- Objek
penelitiannya
(Bersambung)
35
Tabel 2.1 (Sambungan)
NO Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan persamaan
Data
3 Waspodo et al. (2017) Compensation, X1 : Compensation, - Kuantitatif Compensation, Persamaan:
motivation, dan X2 : Motivation, X3 - Analisis motivation, - Metode
career : Career Regresi dan career pengambilan data
development Development, Y : linear development dengan
terhadap Employee job memiliki penyebaran
employee job satisfaction pengaruh kuesioner
satisfaction signifikan - Variabel X1
positif - Variabel Y1
terhadap
employee job Perbedaan:
satisfaction - Menggunakan
variabel motivasi
dan kinerja
- Objek
penelitiannya
(Bersambung)
36
Tabel 2.1 (Sambungan)
NO Teknik Analisis
Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Hasil Penelitian Perbedaan dan persamaan
Data
4 M.Cheppy Oktadhio Pengaruh lingkungan X1 lingkungan kerja - Kuantitatif Terdapat Persamaan:
Hamzah (2017) kerja dan motivasi X2 motivasi kerja - Analisis pengaruh positif - Variabel X1
kerja terhadap Y kepuasan kerja Regresi antara - Variabel Y
kepuasan kerja pada linear lingkungan kerja Perbedaan:
karyawan harian berganda dan motivasi - Menggunakan
umum fajar Cirebon kerja terhadap variabel
kepuasan kerja motivasi (X2)
baik secara - Objek
simultan penelitiannya
maupun parsial
(Bersambung)
37
Tabel 2.1 (Sambungan)
NO Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan persamaan
Data
- Objek penelitiannya
38
TABEL 2. 2
RESUME LITERATUR JURNAL NASIONAL
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
1 Jurnal Universitas Pengaruh Lingkungan (X1)Lingkung an Analisis deskritif berdasarkan Persamaan :
Brawijaya Rahmawanti Kerja Terhadap Kerja fisik dan analisis analisis deskriptif - Variabel X
(2014) Kinerja Karyawan (X2) Lingkungan regresi linier menunjukkan meneliti
(Studi Pada Karyawan kerja non fisik berganda bahwa mayoritas tentang
Kantor Pelayanan (Y) Kinerja responden lingkungan
Pajak Pratama Malang Karyawan menyetujui kerja
Utara) lingkungan kerja Perbedaan :
fisik dan - Variabel Y
lingkungan kerja meneliti
non fisik yang ada tentang
diperusahaan kinerja
sudah baik karyawan
sehingga kinerja
karyawan
meningkat.
(Bersambung)
39
Tabel 2.2 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Indikator
Data persamaan
2 Jurnal Administrasi Pengaruh Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja Analisis deskriptif Lingkungan kerja Persamaan :
Bisnis Ramadhyanti Non Fisik terhadap Non Fisik (X) dan regresi linier Non fisik - Variable
(2015) Kepuasan Kerja Dosen Kepuasan Kerja sederhana berpengaruh (Y)
Tetap Studi pada Fakultas (Y) secara signifikan meneliti
Komunikasi dan Bisnis terhadap tentang
Universitas Telkom kepuasan kerja kepuasan
Bandung. dosen tetap kerja
fakultas Perbedaan :
komunikasi dan - Variabel
bisnis sebesar (X)
38% meneliti
hanya
lingkungan
kerja Non
fisik.
(Bersambung)
40
Tabel 2.2 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Indikator
Data persamaan
3 Muhammad Sandro Pengaruh Kompensasi dan variabel Analisis regresi Variabel Persamaan :
Angga Kusumah Motivasi terhadap Kepuasan Kompensasi (X1), linier berganda. kompensasi tidak - Memiliki
(2015) Kerja Karyawan pada PT. variabel Motivasi berpengaruh variabel
Ampel Jaya di Surabaya. (X2), terhadap yang sama
variabel kepuasan kerja yaitu
Kepuasan Kerja karyawan, kompensasi
(Y). sedangkan dan
variabel motivasi kepuasan
berpengaruh kerja
terhadap Perbedaan :
kepuasan kerja - Objek
karyawan pada penelitian
PT. Ampel Jaya - Variabel
di Surabaya X2
lingkungan
kerja
(Bersambung)
41
Tabel 2.2 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Indikator
Data persamaan
4 Chaisunah; Ani Pengaruh Kompensasi dan Kompensasi (X1) Analisis regresi Variabel Persamaan :
Muttaqiyathun Lingkungan Kerja Terhadap Lingkungan kerja linier berganda kompensasi dan - Memiliki
(2015) Kepuasan Kerja Karyawan (X2) lingkungan kerja semua
(Studi Kasus Pada PT. Bank Kepuasan kerja berpengaruh variabel
Perkreditan Rakyat Shinta (Y) signifikan yang sama
Daya) terhadap - Teknik
kepuasan kerja. analisis
sama
Perbedaan :
- Objek
penelitian
(Bersambung)
42
Tabel 2.2 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
5 Ni Ketut Ayu Juli Pengaruh Kompensasi dan Kompensasi (X1) Analisis jalur Variabel Persamaan :
Astusi; Nyoman Motivasi Terhadap Motivasi (X2) kompensasi dan - Variabel
Sudharma (2016) Kepuasan kerja Karyawan Kepuasan kerja (Y) motivasi X1 dan Y
Pada Hotel Bakung’s berpengaruh Perbedaan :
Beach positif dan - Objek
signifikan penelitian
terhadap
kepuasan kerja
dan kinerja
karyawan hotel
Bakung’s Beach.
43
TABEL 2.3
RESUME LITERATUR JURNAL INTERNASIONAL
No Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel & Teknik Hasil Penelitian Perbedaan dan
Indikator Analisis Data persamaan
1 Warastra Adhi Pengaruh Lingkungan Kerja Lingkungan Menggunaka Lingkungan kerja dan Perbedaan :
Ramadya, dan Kompensasi Terhadap Kerja (X1) n kuesioner kompensasi - Objek
Kepuasan Kerja Karyawan kompensasi dan berpengaruh signifikan penelitian
Sudharto P Bagian Service Departement (X2) wawancara secara simultan terhadap Persamaan :
Hadi di PT. Astra International, Kepuasan Kerja kepuasan kerja. Hal ini - Judul
Tbk -Daihatsu Branch Office Karyawan (Y) ditunjukan dengan penelitian
Sri Suryoko Semarang semakin baik persepsi
karyawan mengenai
(2015) lingkungan kerja yang
dimiliki dan semakin
memadai kompensasi
yang diterima oleh
karyawan maka akan
semakin tinggi tingkat
kepuasan kerja yang
dimiliki oleh
karyawan Di PT. Astra
International, Tbk
-
(Bersambung)
44
Tabel 2.3 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
2 Prayoga Setia Darma dan The Effect of Variabel independen Penelitian ini Hasil penelitian Perbedaan :
Achmad Sani Supriyanto (2017) Compensation On (X): Kompensasi merupakan ini menunjukkan
Satisfaction and Variabel dependen penelitian bahwa -objek penelitian
Employee (Y): Kepuasan Kerja explanatory kompensasi
Performance PT. (Y1), Kinerja research berpengaruh -variabel (Y2)
Telekomunikasi Karyawan (Y2) secara langsung kinerja karyawan
Indonesia, Tbk terhadap kinerja
Witel Kediri karyawan dan
kepuasan kerja
karyawan
(Bersambung)
45
Tabel 2.3 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
Hasil penelitian ini
3 M. Baledi (2017) The Impact of Variabel independen Penelitian ini menunjukkan bahwa Perbedaan :
Compensation On (X): Kompensasi menggunakan kompensasi berpengaruh
Improving Employees Variabel dependen Path Analysis terhadap kinerja karyawan -objek penelitian
Performance Through (Y): Kepuasan Kerja dan kepuasan kerja secara
Job Satisfaction Surat (Y1), Kinerja langsung, kompensasi -variabel (Y2)
Kabar Yordania Karyawan (Y2) berpengaruh terhadap kinerja karyawan
karyawan melalui kepuasan
kerja yang negatif sehingga
menjadikan kepuasan kerja
tidak memainkan peran
mediator antara
kompensasi dan kinerja
karyawan.
(Bersambung)
46
Tabel 2.3 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
4 Dr Ruching Jain, Surinder Kaur Impact of Work Lingkungan kerja menggunakan - Beban kerja, Perbedaan :
(2014) Environment on (X) . Kepuasan kerja analisis linear stress, lembur,
Job Statisfaction (Y) berganda kelelahan, -objek penelitian
kebosansn adalah
beberapa faktor -tidak ada variabel
meningkatkan (X2) kompensasi
ketidakpuasan pada judul peneliti
kerja
Persamaan :
- Lingkungan
kerja yang baik di -pada variabel x
tempat kerja dapat dan y
meningkatkan
kepuasan kerja.
(Bersambung)
47
Tabel 2.3 (Sambungan)
NO Penulis / tahun Judul Penelitian Variabel & Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dan
Data persamaan
48
2.3 Kerangka Pemikiran
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja
karyawan, salah satu diantaranya adalah lingkungan kerja. Menurut Luthans
(2011:143) Kondisi kerja memiliki pengaruh yang sederhana terhadap kepuasan kerja.
Jika kondisi kerjanya bagus (misalnya bersih dan lingkungan menarik) karyawan akan
lebih mudah untuk melaksanakan pekerjaan mereka.Jika kondisi kerjanya buruk
(misalnya panas dan lingkungan bising) karyawan akan merasakan sulit untuk
menyelesaikan sesuatu.. Menurut Samson, et.al (2015:25), mengemukakan bahwa ada
dua dimensi dari lingkungan kerja yaitu lingkungan kerja fisik yang merupakan semua
keadaan yang berbentuk fisik yang berada disekitar tempat kerja dan dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. dan
lingkungan kerja non fisik yang mengacu pada interaksi antara lingkungan dan kondisi
kerja, kondisi organisasi, fungsi dan isi dari pekerjaan, usaha, karakteristik individu
pekerja serta orang-orang dari anggota keluarga mereka.
Selain lingkungan kerja, kompensasi juga menjadi salah satu faktor dalam
mempengaruhi kepuasan kerja. Hasibuan (2012:203) berpendapat bahwa kepuasan
kerja dapat disebabkan pula oleh beberapa faktor diantaranya adalah balas jasa yanga
dil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya
pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan
pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, sifat pekerjaan monoton atau
tidak.. menurut Kasmir (2016:241) kompensasi dapat dibagi kedalam dua macam
kompensasi yaitu kompensasi Keuangan dan Kompensasi bukan Keuangan.
Dari beberapa teori yang telah dibahas di atas didapatkan suatu kerangka
pemikiran yang akan digunakan untuk menggambarkan masalah dalam penelitian ini.
Lingkungan kerja menjadi variabel independen (X1) dalam penelitian ini, Menurut
Samson, et.al (2015:25), mengemukakan bahwa ada dua dimensi dari lingkungan kerja
yaitu Lingkungan Kerja Fisik memiliki indikator berupa penerangan, sirkulasi udara,
kebisingan, bau – bauan, keamanan, dan temperatur. Sedangkan lingkungan kerja non
fisik dengan indikator hubungan komunikasi antar sesama karyawan dan hubungan
komunikasi kerja antara atasan dan bawahan.
Untuk variabel (X2) peneliti menggunakan teori Menurut Kasmir (2016:241)
kompensasi dapat dibagi kedalam dua macam kompensasi yaitu kompensasi
Keuangan dan Kompensasi bukan Keuangan :
49
a. Kompensasi Keuangan yaitu:
Kompensasi keuangan memiliki indikator seperti gaji, bonus, insentif.
b. Kompensasi bukan Keuangan yaitu:
Kompensasi bukan keuangan memiliki indikator seperti tunjangan kesehatan dan
tunjangan hari raya.
Kepuasan kerja adalah satu faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk
menunjang dalam pencapaian perusahaan. Terdapat dimensi-dimensi yang menjadi
indikator dalam kepuasan kerja menurut para ahli, variabel (Y) dependen peneliti
menggunakan teori menurut Gibson, Ivancevich & Donnelly (dalam Edison, Anwar,
Komariah 2017: 213) mengemukakan bahwa terdapat beberapa aspek atau disebut
juga dimensi – dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu: Pekerjaan itu
sendiri, Upah / Gaji dan bentuk finansial lainnya, Kesempatan promosi, Supervisi
(atasan), Rekan sekerja.
H1
Lingkungan Kerja (X1)
a. Lingkungan kerja fisik
Kepuasan Kerja (Y)
b. Lingkungan kerja non fisik
a. Pekerjaan itu sendiri
Samson, et.al (2015:25)
b. Upah/ gaji dan bentuk
Kompensasi (X2) finansial lainnya
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
52
b. Variabel Dependen (Y)/ Variabel Terikat
Variabel dependen seringkali disebut variabel terikat begitu juga menurut Sudaryono
(2017:155) yang mendefinisikan variabel dependen adalah variabel yang berpengaruh
dari variabel bebas. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan
kerja karyawan (Y).
Operasional variabel yang menjadi dasar dalam penelitan ini dapat dilihat pada Tabel
3.1 berikut ini:
TABEL 3. 1
OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator Item Skala
Penerangan/Pencahayaan 1, 2 Ordinal
Sirkulasi Udara 3, 4 Ordinal
Kebisingan 5, 6, 7 Ordinal
Fisik
Bau – bauan 8, 9 Ordinal
Lingkungan Keamanan 10, 11 Ordinal
Kerja (X1) Temperatur 12, 13 Ordinal
Hubungan komunikasi
antara bawahan dan atasan 14, 15 Ordinal
Non Fisik
Hubungan komunikasi
antara sesama karyawan 16, 17 Ordinal
Gaji yang diberikan sesuai
dengan yang diharapkan dan
sesuai kebutuhan 18 Ordinal
Gaji Gaji sesuai dengan beban
pekerjaan 19 Ordinal
Ketepatan waktu
pembayaran gaji 20 Ordinal
Pemberian insentif sesuai
dengan jabatan 21 Ordinal
Intensif
Pemberian insentif sesuai
Kompensasi dengan kinerja 22 Ordinal
(X2)
Bonus dapat meningkatkan
kinerja 23 Ordinal
Bonus
Kepuasan terhadap bonus
yang diterima 24 Ordinal
Tunjangan kesehatan sesuai
dengan harapan 25 Ordinal
Tunjangan Keluarga terpenuhi dengan
Kesehatan tunjangan kesehatan 26 Ordinal
Memberi keamanan dan
kenyamanan saat bekerja 27 Ordinal
53
Tabel 3.1 (Sambungan)
54
Dengan skala likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan
analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor. Maka penelitian ini diukur
menggunakan 5 pilihan kategori sebagai berikut :
Tabel 3. 2
SKALA LIKERT
Skala Kategori
5 Sangat Setuju (SS)
4 Setuju (S)
3 Kurang Setuju (KS)
2 Tidak Setuju (TS)
1 Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber: Perdani dan Waluyo (2016)
mengumpulkan
mengembangkan
teknik sampling dan kuantifikasi analisis data
desain penelitian
data
interpretasi dan
komunikasi hasil
penelitian
3.4.2 Sampel
Sampel adalah anggota-anggota populasi yang terpilih untuk dilibatkan dalam
penelitian, baik untuk dimintai pendapat, diamati, ataupun diberi perlakuan (Indrawati,
2015:164). Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
sampel jika seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Sujarweni, 2015:88).
Data yang diperoleh dari metode ini adalah data yang sebenarnya, teknik pengumpulan
data yang dipilih adalah teknik sampling jenuh yaitu metode yang mengambil semua
populasi untuk dijadikan responden dalam penelitian ini. Jumlah responden dari
penelitian ini yaitu 51 karyawan yang merupakan populasi karyawan dari Bank BTN
Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta.
56
kuisoner langsung terhadap para karyawan Bank BTN Syariah Kantor Cabang
Harmoni Jakarta.
b. Data Sekunder
Data sekunder menurut Siregar (2017:16) adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya. Di dalam penelitian data
sekunder adalah berupa data karyawan dan index kepuasan kerja karyawan.
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui berbagai sumber antara lain
buku-buku, jurnal nasional dan internasioanl, website perusahaan, hasil penelitian
terdahulu, dan sumber informasi lainnya yang dianggap bermanfaat bagi peneliti.
Keterangan :
n: jumlah responden
x: skor variabel (jawaban responden)
57
y: skor total variabel untuk responden n
Σ : Jumlah skor dalam distribusi X.
Σ : Jumlah skor dalam distribusi Y.
Σ 2 : Jumlah kuadrat masing-masing X.
Σ 2 : Jumlah kuadrat masing-masing Y.
TABEL 3.3
PENGUJIAN VALIDITAS
No Item Rhitung Rtabel Keterangan
58
Berikut hasil uji validitas variabel kompensasi, sebagaimana pada Tabel 3.4:
TABEL 3.4
HASIL UJI VALIDITAS (X2)
No Item Rhitung Rtabel Keterangan
Keterangan:
α : reliabilitas (koefisien Alfa)
k: banyaknya butir item atau soal
𝜎𝑡2: Varians total
Σ𝜎𝑏2: Jumlah varians butir
60
Berikut hasil uji reliabilitas variabel lingkungan kerja, sebagaimana pada Tabel
3.5:
TABEL 3.5
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL LINGKUNGAN KERJA (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.869 17
Berikut hasil uji reliabilitas variabel kompensasi, sebagaimana pada Tabel 3.6:
TABEL 3.6
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KOMPENSASI (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 12
Berikut hasil uji reliabilitas variabel kepuasan kerja, sebagaimana pada Tabel
3.7:
TABEL 3.7
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPUASAN KERJA (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 10
61
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.7.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah cara yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang didapat tanpa
berkmaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau secara general.
Teknik analisis deksriptif ini didesain untuk mengumpulkan data yang menjelaskan
karakteristik seseorang, kejadian, ataupun situasi (Sudaryono, 2017:384). Sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Sudaryono, Menurut Sugiyono (2015:147) statistik
deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya,
tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk
mengetahui pengaruh hubungan lingkungan kerja(X1) dan kompensasi (X2) terhadap
kepuasan kerja (Y) di bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta dengan
mengumpulkan data dari kuesioner. Setiap jawaban memiliki nilai, yaitu (1) untuk
setiap jawaban sangat tidak setuju (STS), (2) untuk jawaban tidak setuju (TS), (3)
untuk jawaban cukup setuju (CS), (4) untuk jawaban setuju (S), dan (5) untuk jawaban
sangat setuju (SS). Dari jawaban tersebut menurut Riduwan dan Kuncoro (2017:28)
kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan berdasarkan
persentasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap item pertanyaan yang merupakan
jawaban dari 51 responden.
b. Persentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikalikan
100%.
c. Jumlah responden adalah 51 orang dengan niali skala pengukuran terbesar adalah
5 dan skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga :
Jumlah kumulatif terbesar = 51 x 5 = 255
Jumlah kumulatif terkecil = 51 x 1 = 51
d. Menghitung nilai presentase terbesar dan terkecil, maka :
Nilai persentase terbesar = (255 : 255) x 100% = 100%
Nilai persentase terkecil = (51 : 255) x 100% = 20%
e. Menghitung nilai rentang, maka:
Nilai rentan = 100% - 20% = 80%
62
f. Jumlah interval persentase, maka :
Interval persentase = (100% - 20%) : 5 = 16%
Jika nilai rentang dibagi dengan lima skala pengukuran, maka akan diperoleh nilai
interval sebesar 16%. Kriteria interpretasi skor dapat dilihat pada Tabel berikut :
TABEL 3. 3
KRITERIA PENILAIAN
No. Persentase Kriteria Penilaian
1 20% - 36% Sangat Tidak Baik
2 >36% - 52% Tidak Baik
3 >52% - 68% Cukup Baik
4 >68% - 84% Baik
5 >84% - 100% Sangat Baik
Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2020)
Berikut adalah hasil dari kriteria interpretasi skor setiap variabel dapat dilihat pada
garis kontinum seperti gambar yang ada pada di bawah ini:
Untuk perhitunan skor total untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Skor total = (Jumlah responden sangat setuju x 5) + (Jumlah responden setuju x
4) + (Jumlah responden cukup setuju x 3) + (Jumlah responden tidak setuju x 2)
+ (Jumlah responden sangat tidak setuju x 1).
b. Skor ideal = (asumsi seluruh responden menjawab sangat setuju) x (jumlah
responden atau skor total).
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
c. Klasifikasi kategori (%) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥100
63
3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)
Skala pengukuran yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala ordinal
dengan bentuk skala likert yang jawabannya terdiri dari sangat setuju hingga sangat
tidak setuju. Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan Methods
Succesive Interval (MSI). Langkah Methods Succesive Interval (MSI) menurut
Riduwan dan Kuncoro (2017:30) adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
b. Pada setiap butir dibutuhkan berapa orang yang mendapatkan skor 1,2,3,4, dan 5
yang disebut dengan frekuensi.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyak responden dan hasilnya disebut dengan
proporsi
d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi
secara berurutan per kolom skor.
e. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh.
f. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan
tabel densitas).
g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
(𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡)
𝑁𝑆 =
(𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
h. Nilai transformasi Y0 dengan rumus: Y = NS + [1+NSmin].
Artinya :
Y = Variabel dependen (Kepuasan Kerja Karyawan)
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien variabel regresi bebas
X1 = Variabel independen (Lingkungan Kerja)
X2 = Variabel independen (Kompensasi)
3.8 Hipotesis
Menurut Indrawati (2015:104), hipotesis merupakan pernyataan sementar yang
diperkirakan akan didukung oleh data empiris dalam penelitian. Sugiyono (2015:64)
mengatkaan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Hipotesis penelitian tersebut dinyatakan pada sub-sub sebagai berikut:
66
Priyatno (2018:184) menyatakan hal pertama yang dilakukan dalam
melakukan uji t adalah dengan merumuskan hipotesis. Hipotesis penelitian untuk
pengujian variabel lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
H0 = Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja
karyawan Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta secara parsial.
H1 = Lingkungan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja
karyawan Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta secara parsial.
Selanjutnya hipotesis penelitian untuk pengujian variabel kompensasi adalah
sebagai berikut:
H0 = Kompensasi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja
karyawan Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta secara parsial
H2 = Kompensasi berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja karyawan
Bank BTN Syariah cabang Harmoni Jakarta secara parsial.
Langkah selanjutnya dalam melakukan uji t adalah menentukan t tabel, yang
dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df =
n-2. Kemudian kriteria pengujian untuk mengetahui apakah H0 diterima atau ditolak
adalah sebagai berikut:
a. Jika -t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima.
b. Jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak.
Kriteria pengujian berdasarkan signinfikansi adalah sebagai berikut:
a. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
b. Jika signifiansi > 0,05 maka H0 diterima.
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TABEL 4. 1
PERICIAN PENYEBARAN KUESIONER PENELITIAN
69
Syariah Cabang Harmoni Jakarta. Berikut merupakan uraian Karakteristik Responden
berdasarkan Masa kerja, Jenis kelamin, Usia dan Pendidikan terakhir
MASA KERJA
< 1 Tahun 1 - 5 Tahun >5 Tahun
9%
42%
49%
Gambar 4. 1
Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
70
JENIS KELAMIN
Laki-laki Perempuan
36%
64%
Gambar 4. 2
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Berdasarkan Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa dari 51 orang yang dijadikan
responden diketahui bahwa keseluruhan responden adalah berjenis kelamin pria
dengan persentase sebanyak 64% sedangkan berjenis kelamin perempuan dengan
persentase sebanyak 36% Berdasarkan karakteristik diatas menunjukan bahwa
karyawan Bank BTN Syariah Cabang Harmoni mayoritas berjenis kelamin laki – laki.
Menurut Robbins (2015: 29), tidak ada perbedaan pria-wanita yang konsisten dalam
kemampuan memecahkan masalah, keahlian analitis.
PENDIDIKAN TERAKHIR
Diploma S1 S2 - S3
7% 10%
83%
Gambar 4. 3
Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan Rata-Rata
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2019
71
Berdasarkan Gambar 4.3, dapat diketahui bahwa dari dari 51responden yang
mengenyam pendidikan terakhir dengan jenjang Sarjana sebesar 83%, selanjutnya
yang mengenyam pendidikan terakhir dengan jenjang S2-S3 sebesar 10%, dan sisanya
Diploma sebesar 7%. Dimana paling besar responden yang mengenyam pendidikan
terakhir Sarajana. Menurut Hartatik (2014:66), pendidikan dengan berbagai
programnya mempunyai peran penting dalam proses memperoleh dan meningkatkan
kualitas kemampuan profesional individu. Hal tersebut nantinya akan tampak pada
kinerjanya, yang pada akhirnya akan menjamin produktiviats kerja yang semakin
meningkat.
USIA
<20 Tahun 20 - 35 Tahun 36 - 50 Tahun > 50 Tahun
9%
19%
27% 45%
Gambar 4. 4
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan yang
dijadikan sebagai responden sebesar 45% berusia 20-35 tahun, sedangkan responden
lainnya 27% berusia 36-50 tahun, 19% berusia <20 tahun, dan 9% berusia > 50 tahun.
Menurut Robbins (2015: 28), seiring menuanya pekerja, mereka memiliki semakin
sedikit alternatif pekerjaan karena keahlian mereka semakin spesifik pada jenis
pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut karyawan di Bank BTN Syariah Cabang
Harmoni Jakarta memiliki usia yang cukup produktif dalam bekerja.
72
4.3 Hasil Penelitian
Setelah menganalisis data responden, selanjutnya akan dibahas mengenai data
penelitian. Data penilitian ini merupakan hasil jawaban responden dalam mengisi
kuesioner penelitian yang disebarkan. Pada analisis penelitian, peneliti menyajikan
uraian berdasarkan pada Variabel Operasional untuk menjawab rumusan masalah.
Data yang telah terkumpul, diklasifikasikan dan dianalisis dengan teknik Analisis
Deskriptif dan Analisis Regresi Berganda. Data dikumpulkan menggunakan alat ukur
Kuesioner dengan lima pilihan jawaban, yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju yang telah diuji coba validitas dan reliabilitasnya. Teknik
Analisis Statistik Deskriptif bertujuan untuk menjelaskan Keseluruhan Data yang
disampaikan dengan memaparkan, mengelompokan dan mengklasifikasikan ke dalam
tabel Distribusi Frekuensi yang kemudian akan disertai dengan penjelasan.
73
TABEL 4.1
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI LINGKUNGAN
KERJA FISIK
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Tingkat
penerangan yang 1 0 7 24 19 51 213 255
cukup dari
1 sumber sinar Baik
matahari sesuai
2% 0% 13,7% 47,1% 37,3% 100% 83,5% 100%
dengan
kebutuhan kerja
Tingkat
1 1 2 26 21 51 218 255
penerangan
lampu listrik Sangat
2
cukup memadai 85,5% Baik
tidak membuat 2% 2% 3,9% 51% 41,2% 100% 100%
mata silau
2 4 12 25 8 51 186 255
Udara bebas
keluar masuk
4 Baik
ruangan tanpa
ada penghalang 3,9% 7,8% 23,5% 49% 15,7% 100% 72,9% 100%
Kondisi di dalam
kantor terhindar 0 5 14 25 7 51 187 255
dari suara alat-
5
alat kantor dan Baik
mesin-mesin 0% 9,8% 27,5% 49% 13,7% 100% 73,3% 100%
yang
mengganggu
Kondisi suara 1 3 15 27 5 51 185 255
di dalam kantor
6 terhindar dari Baik
gesekan- 2% 5,9% 29,4% 52,9% 9,8% 100% 72,5% 100%
gesekan kursi
Karyawan tidak
terganggu 1 2 7 27 14 51 204 255
7
dengan Baik
kebisingan di
2% 3,9% 13,7% 52,9% 27,5% 100% 80% 100%
lingkungan kerja
(Bersambung)
74
(Tabel sambungan 4.1)
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Penggunaan
0 2 10 32 7 51 197 255
pengharum
ruangan tidak
9 Baik
berlebihan 0% 3,9% 19,6% 62,7% 13,7% 100% 77,3% 100%
Keamanan di
10 tempat kerja ma 1 3 23 20 4 51 176 255
mpu membuat
saya bekerja
Baik
dengan nyaman
2% 5,9% 45,1% 39,2% 7,8% 100% 69% 100%
75
1) Tingkat penerangan yang cukup dari sumber sinar matahari sesuai dengan
kebutuhan kerja
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Tingkat penerangan yang cukup
dari sumber sinar matahari sesuai dengan kebutuhan kerja”, mendapat persentase
sebesar 83,5% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik.
Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa tingkat penerangan sudah sesuai
kebutuhan.
2) Tingkat penerangan lampu listrik cukup memadai tidak membuat mata silau
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Tingkat penerangan lampu listrik
cukup memadai tidak membuat mata silau”, mendapat persentase sebesar 85,5%
dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat penerangan lampu listrik sudah memadai.
3) Karyawan dapat menghirup udara segar tanpa harus keluar ruangan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Karyawan dapat menghirup udara
segar tanpa harus keluar ruangan”, mendapat persentase sebesar 78,4% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan
responden dapat menghirup udara segar didalam ruangan.
4) Udara bebas keluar masuk ruangan tanpa ada penghalang
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Udara bebas keluar masuk ruangan
tanpa ada penghalang”, mendapat persentase sebesar 72,9% dari Skor Ideal. Skor
tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden
sudah merasa udara bebas keluar masuk ruangan tanpa penghalang.
5) Kondisi di dalam kantor terhindar dari suara alat-alat kantor dan mesin-
mesin yang mengganggu
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Kondisi di dalam kantor terhindar
dari suara alat-alat kantor dan mesin-mesin yang mengganggu”, mendapat
persentase sebesar 73,3% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam
kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa kondisi kantor
terhindar dari suara mesin yang mengganggu.
6) Kondisi suara di dalam kantor terhindar dari gesekan-gesekan kursi
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Kondisi suara di dalam kantor
terhindar dari gesekan-gesekan kursi”, mendapat persentase sebesar 72,5% dari
76
Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi kursi di dalam kantor dalam keadaan baik.
7) Karyawan tidak terganggu dengan kebisingan di lingkungan kerja
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Karyawan tidak terganggu dengan
kebisingan di lingkungan kerja”, mendapat persentase sebesar 80% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada kebisingan di lingkungan kerja.
8) Lingkungan kerja jauh dari penciuman bau yang mengganggu
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Lingkungan kerja jauh dari
penciuman bau yang mengganggu”, mendapat persentase sebesar 75% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada bau yang mengganggu di lingkungan kerja.
9) Penggunaan pengharum ruangan tidak berlebihan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Penggunaan pengharum ruangan
tidak berlebihan”, mendapat persentase sebesar 77,3% dari Skor Ideal. Skor
tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan pengharum ruangan tidak berlebihan.
10) Keamanan di tempat kerja mampu membuat saya bekerja dengan nyaman
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Keamanan di tempat kerja mampu
membuat saya bekerja dengan nyaman”, mendapat persentase sebesar 69% dari
Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan
bahwa keamanan di tempat kerja sudah dalam kondisi baik.
11) Satuan keamanan di tempat kerja saya sudah bekerja dengan baik
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Satuan keamanan di tempat kerja
saya sudah bekerja dengan baik”, mendapat persentase sebesar 71,4% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
satuan keamanan sudah bekerja dengan baik.
12) Suhu udara di ruang kerja cukup nyaman
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Suhu udara di ruang kerja cukup
nyaman”, mendapat persentase sebesar 72,1 % dari Skor Ideal. Skor tersebut
termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa suhu udara sudah
di ruang kerja sudah cukup baik.
77
13) Suhu di ruang kerja tidak menganggu konsentrasi kerja karyawan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Suhu di ruang kerja tidak
menganggu konsentrasi kerja karyawan”, mendapat persentase sebesar 75% dari
Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan
bahwa suhu ruangan kerja sudah membuat karyawan nyaman dan tidak
mengganggu konsentrasi kerja.
Dengan hasil presentase dari masing-masing indikator yang terdapat pada
dimensi lingkungan kerja fisik skor tersebut termasuk ke dalam kategori baik dengan
hasil 76,1%.
2 7 12 22 8 51 180 255
Hubungan atasan
dengan bawahan
Baik
14 terjalin sangat
baik 3,9% 13,7% 23,5% 43,1% 15,7% 100% 71% 100%
Atasan
2 3 10 27 9 51 191 255
merangsang
karyawan Baik
15 memberikan
saran atau 3,9% 5,9% 19,6% 52,9% 17,6% 100% 75% 100%
pendapat
Atasan
memberikan 0 2 10 32 7 51 197 255
kebebasan
16 berinteraksi Baik
sesama rekan 0% 3,9% 19,6% 62,7% 13,7% 100% 77,3% 100%
kerja
karyawan
Karyawan
0 4 9 28 10 51 157 255
merasa nyaman
ketika
Cukup
17 berinteraksi Baik
sesama 0% 7,8% 17,6% 54,9% 19,6% 100% 61,5% 100%
karyawan
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
78
Berdasarkan Tabel 4.2 pernyataan tentang analisis data kuesioner dimensi
Lingkungan Kerja Non Fisik mendapatkan skor sebesar 71%. Pada dimensi
Lingkungan Kerja Non Fisik terdiri dari empat item pertanyaan yang terbagi atas:
14) Hubungan atasan dengan bawahan terjalin sangat baik
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Hubungan atasan dengan bawahan
terjalin sangat baik”, mendapat persentase sebesar 71% dari Skor Ideal. Skor
tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
hubungan atasan dan bawahan sudah terjalin baik.
15) Atasan merangsang karyawan memberikan saran atau pendapat
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Atasan merangsang karyawan
memberikan saran atau pendapat”, mendapat persentase sebesar 75% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
atasan sudah memberi peluang untuk memberikan saran atau pendapat.
16) Atasan memberikan kebebasan berinteraksi sesama rekan kerja karyawan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Atasan memberikan kebebasan
berinteraksi sesama rekan kerja karyawan”, mendapat persentase sebesar 77,3%
dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya kebebasan berinteraksi sesame rekan kerja.
17) Karyawan merasa nyaman ketika berinteraksi sesama karyawan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Karyawan merasa nyaman ketika
berinteraksi sesama karyawan, mendapat persentase sebesar 61,5% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Cukup Baik. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak semua karyawan merasa nyaman ketika berinteaksi dengan sesama
karyawan.
Dengan hasil presentase dari masing-masing indikator yang terdapat pada
dimensi lingkungan kerja non fisik skor tersebut termasuk ke dalam kategori baik
dengan hasil 71%.
79
TABEL 4.3
REKAPITULASI TANGGAPAN
VARIABEL LINGKUNGAN KERJA
Persentase
No Dimensi
Skor Total
1 Lingkungan Kerja Fisik 76,1%
Lingkungan Kerja Fisik
2 71%
Non Fisik
Persentase Skor 73,55%
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
73,55%
80
4.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kompensasi (X2)
Penilaian Responden mengenai variabel Kompensasi pada karyawan Bank BTN
Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta. disajikan dalam tabel berikut:
a. Dimensi Keuangan
Berdasarkan pengolahan data kuesioner yang berisi tanggapan responden mengenai
dimensi keuangan dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.4:
TABEL 4.4
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI KEUANGAN
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
1 0 7 24 19 51 213 255
Gaji yang
diterima sesuai
19 dengan beban Baik
dan usaha yang 2% 0% 13,7% 47,1% 37,3% 100% 83,5% 100%
dikeluarkan
0 2 10 22 17 51 207 255
Insentif atau
bonus diberikan
apabila saya
21 telah Baik
menyelesaikan 0% 3,9% 19,6% 43,1% 33,3% 100% 81.2% 100%
pekerjaan sesuai
target
Pemberian
insentif yang 0 0 13 20 18 51 209 255
dilakukan
22 Baik
perusahaan
memotivasi saya 0% 5% 25,5% 39,2% 35,3% 100% 82% 100%
untuk
(Bersambung)
81
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
meningkatkan
kinerja
82
21) Insentif atau bonus diberikan apabila saya telah menyelesaikan pekerjaan
sesuai target.
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Insentif atau bonus diberikan
apabila saya telah menyelesaikan pekerjaan sesuai target” mendapat persentase
sebesar 81,2% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan sudah memberika bonus ketika karyawan
menyelesaikan pekerjaan sesuai target.
22) Pemberian insentif yang dilakukan perusahaan memotivasi saya untuk
meningkatkan kinerja.
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Pemberian insentif yang dilakukan
perusahaan memotivasi saya untuk meningkatkan kinerja.” mendapat persentase
sebesar 82% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal
ini menunjukkan bahwa pemberian insentif diberikan perusahaan untuk
memotivasi meningkatkan kinerja karyawan.
23) Bonus yang berikan dapat meningkatkan kinerja karyawan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Bonus yang berikan dapat
meningkatkan kinerja karyawan”, mendapat persentase sebesar 74% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
bonus yang diberikan dapat meningkatkan kinerja.
24) Karyawan puas terhadap bonus yang diterima
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Karyawan puas terhadap bonus
yang diterima”, mendapat persentase sebesar 71% dari Skor Ideal. Skor tersebut
termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan puas
dengan bonus yang diterima
83
TABEL 4.5
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI NON KEUANGAN
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Tunjangan 2 3 13 24 9 51 188 255
yang diterima
25 Baik
sesuai dengan 3,9% 5,9% 25,5% 47,1% 17,6% 100% 74% 100%
harapan
Keluarga 1 1 2 26 21 51 218 255
terpenuhi
Sangat
26 dengan Baik
tunjangan 2% 2% 3,9% 51% 41,2% 100% 85,5% 100%
kesehatan
Memberi
1 3 15 27 5 51 185 255
keamanan dan
27 Baik
kenyamanan
saat bekerja 2% 5,9% 29,4% 52,9% 9,8% 100% 72,5% 100%
THR yang 1 2 7 27 14 51 204 255
diberikan
28 sesuai dengan Baik
harapan 2% 3,9% 13,7% 52,9% 27,5% 100% 80% 100%
84
27) Memberi keamanan dan kenyamanan saat bekerja
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Memberi keamanan dan
kenyamanan saat bekerja”, mendapat persentase sebesar 72,5% dari Skor Ideal.
Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
responden sudah merasa aman dan nyaman saat bekerja.
28) THR yang diberikan sesuai dengan harapan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “THR yang diberikan sesuai dengan
harapan”, mendapat persentase sebesar 80% dari Skor Ideal. Skor tersebut
termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
memberi THR sesuai dengan harapan karyawan.
29) THR yang diterima sesuai dengan kebutuhan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “THR yang diterima sesuai dengan
kebutuhan”, mendapat persentase sebesar 75% dari Skor Ideal. Skor tersebut
termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah
memberi THR sesuai dengan kebutuhan karyawan
TABEL 4.6
REKAPITULASI TANGGAPAN
VARIABEL KOMPENSASI
Persentase
No Dimensi
Skor Total
1 Keuangan 77,64%
2 Non Keuangan 77,33%
Persentase Skor 77,5%
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
85
77,5%
86
Berdasarkan Tabel 4.7 pernyataan tentang analisis data kuesioner pekerjaan itu
sendiri mendapatkan skor sebesar 81,2%. Pada dimensi pekerjaan itu sendiri dari dua
item pertanyaan yang terbagi atas:
30) Pekerjaan yang diberikan menantang
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Pekerjaan yang diberikan
menantang”, mendapat persentase sebesar 82% dari Skor Ideal. Skor tersebut
termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa
pekerjaan yang diberikan menantang.
31) Saya puas atas kebebasan yang diberikan untuk berkreasi dalam
menyelesaikan tugas
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya puas atas kebebasan yang
diberikan untuk berkreasi dalam menyelesaikan tugas”, mendapat persentase
sebesar 80% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal
ini menunjukkan bahwa karyawan mendapatkan kebebasan untuk berkreasi dalam
menyelesaikan tugas.
b. Dimensi Gaji dan Upah
Berdasarkan pengolahan data kuesioner yang berisi tanggapan responden mengenai
dimensi Gaji dan Upah dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.8:
TABEL 4.8
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI GAJI DAN UPAH
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Gaji yang saya
terima sesuai 0 3 15 19 14 51 197 255
32 dengan beban Baik
kerja yang
diberikan 100
0% 5,9% 29,4% 37,3% 27,5% 100% 77,3%
%
Saya puas 2 10 13 20 6 51 171 255
terhadap besaran
dan jenis Cukup
33 100
tunjangan yang 3,9% 19,6% 25,5% 39,2% 11,8% 100% 67% Baik
diberikan oleh %
perusahaan
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
87
Berdasarkan Tabel 4.8 pernyataan tentang analisis data kuesioner gaji dan upah
mendapatkan skor sebesar 72,1%. Pada dimensi gaji dan upah dari dua item pertanyaan
yang terbagi atas:
32) Gaji yang saya terima sesuai dengan beban kerja yang diberikan Tanggapan
Responden mengenai pernyataan “Gaji yang saya terima sesuai dengan beban
kerja yang diberikan.”, mendapat persentase sebesar 77,3% dari Skor Ideal. Skor
tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa gaji yang
diterima karyawan sudah sesuai dengan beban kerja.
33) Saya puas terhadap besaran dan jenis tunjangan yang diberikan oleh
perusahaan
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya puas terhadap besaran dan
jenis tunjangan yang diberikan oleh perusahaan”, mendapat persentase sebesar
67% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Cukup Baik. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak semua karyawan merasa puas dengan tunjangan
yang diberikan perusahaan.
c. Dimensi Kesempatan Promosi
Berdasarkan pengolahan data kuesioner yang berisi tanggapan responden mengenai
dimensi Kesempatan Promosi dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.9:
TABEL 4.9
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI KESEMPATAN
PROMOSI
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya puas 0 3 14 24 10 51 194 255
terhadap
frekuensi
waktu dan
34 kebijakan Baik
mengenai 0% 5,9% 27,5% 47,1% 19,6% 100% 76% 100%
promosi
karyawan yang
sudah tepat.
Saya puas 1 3 15 26 6 51 186 255
terhadap
keadilan dalam
35 penilaian yang Baik
diberikan untuk 2% 5,9% 29,4% 51% 11,8% 100% 73% 100%
kenaikan
jabatan / grade.
88
Berdasarkan Tabel 4.9 pernyataan tentang analisis data kuesioner Kesempatan
Promosi mendapatkan skor sebesar 74,5%. Pada dimensi Kesempatan Promosi dari
dua item pertanyaan yang terbagi atas:
34) Saya puas terhadap frekuensi waktu dan kebijakan mengenai promosi
karyawan yang sudah tepat
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya puas terhadap frekuensi waktu
dan kebijakan mengenai promosi karyawan yang sudah tepat ”, mendapat persentase
sebesar 76% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal
ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan perusahaan sudah tepat.
35) Saya puas terhadap keadilan dalam penilaian yang diberikan untuk
kenaikan jabatan / grade
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya puas terhadap keadilan dalam
penilaian yang diberikan untuk kenaikan jabatan / grade.”, mendapat persentase
sebesar 73% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah adil dalam memberikan kenaikan
jabatan.
d. Dimensi Supervisi
Berdasarkan pengolahan data kuesioner yang berisi tanggapan responden mengenai
dimensi Supervisi dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.10:
TABEL 4.10
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI SUPERVISI
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya puas
dengan 1 5 10 22 13 51 194 255
interaksi dan
36 dukungan yang Baik
diberikan 2% 9,8% 19,6% 43,1% 25,2% 100% 76% 100%
atasan kepada
saya.
Saya puas
terhadap 3 6 11 24 7 51 179 255
kesempatan
37 yang diberikan Baik
oleh atasan 5,9% 11,8% 21,6% 47,1% 13,7% 100% 70% 100%
kepada saya,
untuk
89
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
menyampaikan
ide-ide atau
masukan yang
mungkin
berguna.
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
37) Saya puas terhadap kesempatan yang diberikan oleh atasan kepada saya,
untuk menyampaikan ide-ide atau masukan yang mungkin berguna
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya puas terhadap kesempatan
yang diberikan oleh atasan kepada saya, untuk menyampaikan ide-ide atau
masukan yang mungkin berguna”, mendapat persentase sebesar 70% dari Skor
Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa
atasan sudah memberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan.
90
TABEL 4.11
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DIMENSI REKAN KERJA
Alternatif Jawaban
Skor Skor
No Pernyataan Jumlah Kategori
STS TS N S SS Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya puas
dengan kondisi 0 2 5 25 19 51 214 0
lingkungan
kerja yang
38 Baik
membuat saya
nyaman dan 0% 3,9% 9,8% 49% 37,3% 100% 84% 0%
bersemangat
dalam bekerja.
Saya merasa
puas dengan 1 3 14 28 5 51 186 255
tim/ kelompok
kerja saya,
39 Baik
karena
memiliki 2% 5,9% 27,5% 54,9% 9,8% 100% 73% 100%
kerjasama yang
sangat baik.
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
39) Saya merasa puas dengan tim/ kelompok kerja saya, karena memiliki
kerjasama yang sangat baik
Tanggapan Responden mengenai pernyataan “Saya merasa puas dengan tim/
kelompok kerja saya, karena memiliki kerjasama yang sangat baik”, mendapat
persentase sebesar 73% dari Skor Ideal. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori
Baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai puas dengan kerjasama tim yang
sangat baik.
91
Tanggapan Responden mengenai variabel Kepuasan Kerja (Y) dapat
ditunjukkan pada garis kontinum di bawah ini:
75,9%
Gambar 4. 5
Posisi Kepuasan Kerja (Y) pada Garis Kontinum
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
4.3.7 Rekapitulasi Variabel Kepuasan Kerja
Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan data kuesioner dapat disimpulkan
bahwa dapat diperoleh rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Kepuasan
Kerja yang terdiri dari dua dimensi yaitu sebagaimana Tabel 4.12 dibawah ini.
TABEL 4.6
REKAPITULASI TANGGAPAN
VARIABEL KEPUASAN KERJA
Persentase
No Dimensi
Skor Total
1 Pekerjaan Itu Sendiri 81,2%
2 Gaji dan Upah 72,1%
3 Kesempatan Promosi 74,5%
4 Supervisi 73,1%
5 Rekan Kerja 78,4%
Persentase Skor 76%
Sumber : Data Olahan Penulis (2020)
92
76%
93
Gambar 4. 6
HISTOGRAM
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Gambar 4. 7
Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar, Kepuasan Kerja
yang pertama terpenuhi, yaitu data berdistribusi normal.
94
1) Analisis Statistik
Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Menentukan kriteria Kepuasan Kerja yaitu :
a) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
b) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data mengalami gangguan distribusi
normal.
TABEL 4. 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 51
Positive .066
Negative -.079
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,002 dan
nilai tersebut kurang dari nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual
berdistribusi tidak normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak digambarkan
spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika residual
tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas
95
adalah dengan melihat pola diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y
prediksi dan Y observasi.
Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola teratur maka regresi
terkena gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola-pola
tertentu yang teratur, maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Gambar 4. 8
Diagram Pancar (Scatterplot)
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Pada Gambar 4.9dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola
tertentu maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar variabel
independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen. Hasil pengolahan data dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
TABEL 4. 3
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .004 .193 .020 .984
a. Dependent Variable: Y
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.7, dapat dirumuskan model
persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 0,004 + 0,940X1 + 0,075X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 0,004 Artinya, jika Lingkungan Kerja dan Kompensasi
nilainya adalah 0, maka Kepuasan Kerja nilainya 0,004.
b. Nilai Koefisien Regresi variabel Lingkungan Kerja (X1) bernilai positif, yaitu
0,940. Artinya bahwa setiap peningkatan Lingkungan Kerja ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka Kepuasan Kerja akan meningkat sebesar 0,940.
97
c. Nilai Koefisien Regresi variabel Kompensasi (X2) bernilai positif, yaitu 0,075.
Artinya bahwa setiap peningkatan Kompensasi ditingkatkan sebesar satu
satuan, maka Kepuasan Kerja akan meningkat sebesar 0,075.
98
1) df (pembilang) =k–1
2) df (penyebut) =n–k
3) n = Jumlah Sampel Penelitian
4) k = Jumlah Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 51 dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:
1) Tingkat Ketelitian (α) = 5% dan Derajat Kebebasan (df) = (k-1);(n-k)
2) Derajat Bebas Pembilang = k – 1 = 3 – 1 = 2
3) Derajat Bebas Penyebut = n – k = 51 – 3= 48
4) Maka, Ftabel = 3,19
TABEL 4. 5
HASIL UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.538 2 7.269 139.020 .000b
Total 17.048 50
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat Fhitung adalah 139.020 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu Fhitung> Ftabel (139.020 > 3,19) dan
tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya Variabel Independen yang terdiri dari Lingkungan Kerja dan
Kompensasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Kepuasan Kerja pada karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta.
99
terhadap Variabel Dependen, yaitu Kepuasan Kerja. Hipotesis untuk pengujian secara
parsial yang digunakan adalah:
1) H0 : ρ1 = 0
Artinya: Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara Lingkungan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang
Harmoni Jakarta.
Ha : ρ1 ≠ 0
Artinya: Terdapat pengaruh secara signifikan antara Lingkungan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang
Harmoni Jakarta.
2) H0 : ρ2 = 0
Artinya: Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara Kompensasi
terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang
Harmoni Jakarta.
Ha : ρ2 ≠ 0
Artinya: Terdapat pengaruh secara signifikan antara Kompensasi terhadap
Kepuasan Kerja pada karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni
Jakarta.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah:
1) thitung> ttabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Lingkungan
Kerja dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.
2) thitung< ttabel dan nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari Lingkungan
Kerja dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.
3) Untuk menentukan nilai ttabel, maka diperlukan adanya derajat bebas dengan
rumus:
a) Derajat Kebebasan (df) = (n – k) dan Tingkat Ketelitian (α) = 5%
b) n = Jumlah Sampel, n = 51
c) k = Jumlah Variabel yang digunakan , k = 3
d) Maka, Derajat Kebebasan (df) = n – k = 51-3 = 48
Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t0,05(48) =
1,677
100
TABEL 4. 6
HASIL UJI-T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .004 .193 .020 .984
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2020
101
TABEL 4. 7
BESARNYA PENGARUH SECARA PARSIAL
Standardized Besarnya Besarnya
Correlations
Coefficients Pengaruh Pengaruh
Variabel
Secara Secara
Beta Zero-order
Parsial Parsial (%)
(X1 ) .856 .923 0,79 79%
102
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,923 dan R Square (R2) adalah
0,853. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Lingkungan Kerja
(X1) dan Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) secara simultan. Cara untuk
menghitung R Square menggunakan Koefisien Determinasi (KD) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 × 100%
= (0,923)2 x 100% = 85%
103
terpenuhi dengan tunjangan kesehatan dengan mendapatkan skor sebesar 85,5%. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memberikan tunjangan kesehatan untuk
keluarga karyawan. Pernyataan yang mendapat skor terendah dan termasuk ke dalam
kategori baik adalah Karyawan puas terhadap bonus yang diterima, sebesar 71%. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak semua karyawan merasa puas dengan bonus yang
diterima.
Berdasarakan hasil Analisis Deskriptif, variabel independen Kepuasan Kerja
secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari jawaban
Responden terhadap sepuluh pernyataan yang memperoleh skor sebesar 76%. Dari
sepuluh pernyataan tentang variabel Kepuasan Kerja (Y) tersebut, yang mendapat nilai
tertinggi terdapat pada pernyataan puas dengan kondisi lingkungan kerja yang
membuat saya nyaman dan bersemangat dalam bekerja dengan mendapatkan skor
sebesar 84%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai merasa puas lingkungan kerja yang
dapat memberikan rasa nyaman dan semangat. Sedangkan, pernyataan tentang
variabel Kepuasan Kerja yang mendapatkan skor terendah dan termasuk ke dalam
kategori cukup baik adalah Saya puas terhadap besaran dan jenis tunjangan yang
diberikan oleh perusahaan, sebesar 67%. Hal ini menunjukkan tidak semuanya
responden puas dengan besaran dan jenis tunjangan yang diberikan perusahaan.
Variabel Independen (X) secara parsial berdasarkan Uji t menunjukkan bahwa
variabel Lingkungan Kerja (X1) memiliki nilai thitung (6.451) > ttabel (1,677) dan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh
yang signifikan dari Lingkungan Kerjaa (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y). Besarnya
pengaruh variabel Lingkungan Kerja sebesar 79%. Hal ini menunjukkan bahwa
lingkungan kerja sudah baik, Tingkat penerangan yang cukup dari sumber sinar
matahari dan penerangan lampu listrik sesuai dengan kebutuhan, Karyawan dapat
menghirup udara segar tanpa harus keluar ruangan dan tanpa ada penghalang, Kondisi
di dalam kantor terhindar dari suara alat-alat kantor dan mesin-mesin yang
mengganggu, Suhu udara di ruang kerja cukup nyaman, Hubungan atasan dengan
bawahan terjalin sangat baik, dan Atasan memberikan kebebasan berinteraksi sesama
rekan kerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung dari studi yang dikutip dalam
Oktadhio Hamzah, 2017 menunjukkan terdapat pengaruh positif antara lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja.
104
Variabel Kompensasi (X2) memiliki nilai thitung (5.551) > ttabel (1,677) dan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan dari Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y).
Besarnya pengaruh variabel Kompensasi adalah sebesar 6%. Hal ini menunjukkan
bahwa menurut pegawai perusahaan telah memberikan gaji sesuai dengan harapan dan
kebutuhan sesuai dengan beban dan usaha yang dikeluarkan dan gai diterima tepat
waktu, bonus yang berikan dapat meningkatkan kinerja karyawan, Tunjangan yang
diterima sesuai dengan harapan, perusahaan sudah memberikan tujangan kesehatan
untuk keluarga karyawan, memberi keamanan dan kenyamanan saat bekerja,
memberikan THR sesuai harapan dan kebutuhan karyawan. Hasil penelitian ini
mendukung ditunjukkan dari banyaknya studi-studi tentang kompensasi dan kepuasan
kerja. Astusi, Ni Ketut Ayu Juli & Sudharma, Nyoman 2016 yang membuktikan
bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Kompensasi terhadap
Kepuasan Kerja.
Variabel Independen (X) yang terdiri dari Lingkungan Kerja (X1) dan
Kompensasi (X2), secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Kerja karyawan Bank BTN Syariah cabang Harmoni. Hal ini dapat dilihat
dari hasil Uji F, yaitu Fhitung> Ftabel (139.020 > 3,19) dan tingkat signifikansinya 0,000
< 0,05. Sedangkan besarnya pengaruh Variabel Independen(X) yang terdiri dari
Lingkungan Kerja (X1) dan Kompensasi (X2) terhadap variabel dependen Kepuasan
Kerja (Y) dapat dilihat dari perhitungan Koefisien Determinasi (R 2), yaitu sebesar
85%. Sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian (Ramadya, Hadi dan Suryoko Sri 2015) yang
menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap kepuasan kerja di PT. Astra International, Tbk.
105
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya
mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja pada
karyawan Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta, dapat diambil beberapa
kesimpulan yang diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan kerja di Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta secara
keseluruhan berada dalam kategori baik dengan persentase 73,55%, dimensi
tertinggi adalah lingkungan fisik sebesar 76,1% dengan indikator pertanyaan
tertinggi adalah Tingkat penerangan lampu listrik cukup memadai tidak membuat mata
silau sebesar 85,5%. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja pada Bank BTN
Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta memiliki fasilitas yang baik.
b. Kompensasi di Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta secara
keseluruhan berada dalam kategori baik dengan persentase 77,5%, dimensi
tertinggi adalah kompensasi keuangan sebesar 77,64 dengan indikator pertanyaan
tertinggi adalah gaji yang diterima sesuai dengan beban dan usaha yang
dikeluarkan sebesar 83,5%. Hal ini menunjukan bahwa Kompensasi pada Bank BTN
Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta memberikan kompensasi keuangan yang
baik untuk karyawan.
c. Kepuasan kerja di Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta secara
keseluruhan berada dalam kategori baik dengan persentase 76%, dimensi tertinggi
adalah pekerjaan itu sendiri sebesar 81,2% dengan indikator pertanyaan tertinggi
adalah pekerjaan yang diberikan menantang sebesar 82%. Hal ini menunjukan
kepuasan kerja pada pada Bank BTN Syariah kantor cabang Harmoni Jakarta
memiliki pekerjaan yang baik untuk karyawan.
d. Lingkungan Kerja dan Kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Kerja sebesar 79% dan total pengaruh variabel independen
sebesar 85% sedangkan sisanya 15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di
teliti dalam penelitian ini.
106
e. Lingkungan Kerja dan Kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Kerja sebesar 6% dan total pengaruh variabel independen
sebesar 85% sedangkan sisanya 15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di
teliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang dikemukakan, maka
peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan masukan dan
memperluas pengetahuan, antara lain:
108
DAFTAR PUSTAKA
Adeoye, A. O. (2014). Compensation Management and Employee Satisfaction: A
Case of Nigeria. Journal of Social Sciences, Vol. 41, Issues 3, hlm. 345-352.
Badriyah, M. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan Pertama).
Bandung: Pustaka Setia.
Bank BTN Syariah. (2020, February 21). Diambil kembali dari Bank BTN:
http://btn.co.id/Tentang-Kami
Daryanto, B. &. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gaya
Media.
_________. (2018). Pedoman Praktis K3LH Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (Cetakan ke-1). Yogyakarta: Gava Media.
Dyantini, N. d. (2016). Pengaruh Organisasional dan Penilaian Kinerja terhadap
Turnover Intention. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(11), 6831 - 6858. Retreived
Ojs UDAYANA.
Edison, E. A. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
__________. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Elmi, F. (2018). Telisik Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Fahmi, I. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung:
Alfabeta.
Gathanisa, C. &. (2018). Jurnal Mitra Manajemen. JMM Onlone, 12.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25
(Edisi 9). Semarang: Universitas Diponegoro.
Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Buku Seru.
Handoko. (2017). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
__________. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Hartatik, Indah Puji. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta:
Laksana
Hasibuan, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan keenam belas) .
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzah, M.C.O. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pada Karyawan Harian Umum Fajar Cirebon. E-Jurnal Tel-u.
1-8
109
__________. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergenci Teknologi
Komunikasi dan Informasi. Bandung: PT Refika Anditama.
Indrianto, N. &. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Indriantoro, N. &. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &
Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Kadarisman, M. (2016). Manajemen Kompensasi (Cetakan Ketiga). Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Khaidir M., S. T. (2016). "Pengaruh Stres Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Turnover Intention Studi Pada Karyawan Kontrak PT Gagah Satria
Manunggal Banjarmasin". Jurnal Wawasan Manajemen, IV (3), 175-185.
L. Mathis, R. &. (2011). Human Resource Management (edisi 10). Jakarta: Salemba
Empat.
Luthans, F. (2011). Organizational Behavior: An Evidence- Based Approach (12 h
ed). 1221 Avenue of The Americas, New York, NY 10020: McGraw-Hill/
Irwin.
Mabaso, C. M. (2017). Impact of Compensation and Benefits on Job Satisfaction.
Research Journal of Business Management, Vol. 11, No. 2, hlm. 80-90.
Mangkunegara, A. A. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurcahyani dan Adnyani I.G.A.. (2016) Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1, 2016:500 -532
Perdani, F. N. (2016). Pengaruh Farming, Urutan Bukti dan Pengalaman Kerja Auditor
Terhadap Audit Judgmet (Studi Kasus Pada Autor yang Bekerja di Kap
Wilayah DIY dan Solo). Jurnal Profita Edisi 6. DOI:
10.21831/nominal.v7i2.21348, 1-19.
Potale, R. d. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada PT Bank Sulut Cabang Utama Manado. Jurnal EMBA, 3 (1)
Retrieved from E Journal Unsrat, 63-73.
Priansa, D. (2014). Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung: CV Alfabeta.
__________. (2017). Manajemen Kinerja Kepegawaian dalam Pengelolaan SDM
Perusahaan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Priyatno, D. (2018). SPSS Panduan Mudah Olah Bagi Mahasiswa dan Umum.
Yogyakarta: Andi.
110
Putra,G.H.G. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Kantor
Direksi Bandar Lampung. Jurnal UNILA, 1-10
Rahmawanti. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara).
Jurnal UB Administrasi Bsinis. 10-35
Riduwan. (2015). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
__________. (2017). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path
Analysis). Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen. (2015). Organizational Behavior. 9th Edition. New Jersey:
Precentice Hall International Inc.
Robbins, S.P. dan Judge T. A. (2015). Prilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Salunke, G. (2015). Work Environment and Its Effect On Job Satisfaction In
Cooperative Sugar Factors In Maharashtra, India. Journal Of Research In
Management & Technology, Vol. 4 (5). Retrieved from Abhinav Journal
Database, 21-31.
Samson, G. N. (2015). Effect of Workplace Environment on The Performance of
Commercial Banks Employees in Nakuru Town. International Journal of
Management Studies and Research (IJMSR). Vol. 3, Issue: 12.
Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Rafika Aditama.
Sidanti, H. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten
Mandiri. Jurnal JIBEKA, 9 (1), 44-53.
Simamora. (2015). Kerangka Penelitian Kompensasi Edisi Empat Belas, Pengertian
Dimensi Kompensasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
__________. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia.2017. Bandung: PT Bumi
Aksara.
Siregar, S. (2016). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Depok: PT Rajagrafindo
Persada.
__________. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri.
Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
__________. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Cetakan ke
27). Bandung: Alfabeta.
111
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Sunyoto, D. (2015). Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS.
Suparyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Menciptakan Keunggulan
Bersaing Berbasis Kompetensi SDM. Jakarta: Kencana.
Sutrisno, E. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Triatmoko, A. R. (2007). "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba
dan Nilai Perusahaan". Jurnal Simposium Nasional Akutansi 10. Makassar, 26
- 28 Juli.
Yusuf, A. (2016). Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CAPS.
http://eprints.walisongo.ac.id/7278/5/BAB%20III.pdf diakses pada (21
Februari 2020)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/13571/13125 diakses
pada (21 Februari 2020)
112
LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Sehubung dengan penelitian yang dilakukan, saya mahasiswa tingkat akhir dari
Universitas Telkom, Jurusan S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis.
Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir Saya, memohon dengan hormat
bantuan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian Saya.
Kuesioner ini bertujuan untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu jawaban yang
Bapak/Ibu berikan besar manfaatnya bagi pengembangan ilmu. Semua informasi yang
terkumpul akan disajikan secara umum (tidak secara individu) sebagai ringkasan dari
hasil analisis yang dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian.
Informasi yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti dalam penyelesaian tugas akhir Saya.
Saya berharap kepada Bapak/ Ibu untuk mengisi secara objektif dan jujur.
Hormat saya,
peneliti
113
Bagian I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Berilah tanda checklist ( √ ) pada kotak yang disediakan sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu.
1. Jenis Kelamin :
☐ Laki- laki ☐ Perempuan
2. Usia :
☐ < 1 tahun ☐ 1 – 5 tahun
☐ 6 – 10 tahun ☐ > 10 tahun
3. Masa Kerja :
☐ < 20 tahun ☐ 20 – 35 tahun
☐ 36 – 50 tahun ☐ > 50 tahun
4. Pendidikan :
☐ SMP ☐ SMA ☐ Diploma
☐ S1 ☐ S2 ☐ S3
114
No. Pernyataan STS TS KS S SS
A. Lingkungan Kerja
Pencahayaan/Penerangan
1. Tingkat penerangan yang cukup
dari sumber sinar matahari sesuai
dengan kebutuhan kerja
2. Tingkat penerangan lampu listrik
cukup memadai tidak membuat
mata silau
Sirkulasi Udara
3. Karyawan dapat menghirup udara
segar tanpa harus keluar ruangan
4. Udara bebas keluar masuk
ruangan tanpa ada penghalang
Kebisingan
5. Kondisi di dalam kantor terhindar
dari suara alat-alat kantor dan
mesin-mesin yang mengganggu
6. Kondisi suara di dalam kantor
terhindar dari gesekan-gesekan
kursi
7. Karyawan tidak terganggu dengan
kebisingan di lingkungan kerja
Bau-bau
8. Lingkungan kerja jauh dari
penciuman bau yang mengganggu
9. Penggunaan pengharum ruangan
tidak berlebihan
Keamanan
10. Keamanan di tempat kerja mampu
membuat saya bekerja dengan
nyaman
11. Satuan keamanan di tempat kerja
saya sudah bekerja dengan baik
Temperatur
12. Suhu udara di ruang kerja cukup
nyaman
13 Suhu di ruang kerja tidak
menganggu konsentrasi kerja
karyawan
Hubungan Atasan dan Bawahan
14. Hubungan atasan dengan
bawahan terjalin sangat baik
115
15. Atasan merangsang karyawan
memberikan saran atau pendapat
Hubungan Antara Karyawan
16. Atasan memberikan kebebasan
berinteraksi sesama rekan kerja
karyawan
17. Karyawan merasa nyaman ketika
berinteraksi sesama karyawan
B. Kompensasi
Gaji
18. Gaji yang diterima sesuai dengan
harapan dan kebutuhan
19. Gaji yang diterima sesuai dengan
beban dan usaha yang dikeluarkan
20. Gaji yang diberikan oleh
perusahaan sudah tepat waktu
Intensif
21. Insentif atau bonus diberikan
apabila saya telah menyelesaikan
pekerjaan sesuai target
22. Pemberian insentif yang
dilakukan perusahaan memotivasi
saya untuk meningkatkan kinerja
Bonus
23. Bonus yang berikan dapat
meningkatkan kinerja karyawan
24. Karyawan puas terhadap bonus
yang diterima
Tunjangan Kesehatan
25. Tunjangan yang diterima sesuai
dengan harapan
26. Keluarga terpenuhi dengan
tunjangan kesehatan
27. Memberi keamanan dan
kenyamanan saat bekerja
Tunjangan Hari Raya
28. THR yang diberikan sesuai
dengan harapan
29. THR yang diterima sesuai dengan
kebutuhan
C. Kepuasan Kerja
Pekerjaan Itu Sendiri
30. Pekerjaan yang diberikan
menantang
116
31. Saya puas atas kebebasan yang
diberikan untuk berkreasi dalam
menyelesaikan tugas
Gaji dan Upah
32. Gaji yang saya terima sesuai
dengan beban kerja yang
diberikan
33. Saya puas terhadap besaran dan
jenis tunjangan yang diberikan
oleh perusahaan
Kesempatan Promosi
34. Saya puas terhadap frekuensi
waktu dan kebijakan mengenai
promosi karyawan yang sudah
tepat.
35. Saya puas terhadap keadilan
dalam penilaian yang diberikan
untuk kenaikan jabatan / grade.
Supervisi
36. Saya puas dengan interaksi dan
dukungan yang diberikan atasan
kepada saya.
37. Saya puas terhadap kesempatan
yang diberikan oleh atasan kepada
saya, untuk menyampaikan ide-
ide atau masukan yang mungkin
berguna.
Rekan Kerja
38. Saya puas dengan kondisi
lingkungan kerja yang membuat
saya nyaman dan bersemangat
dalam bekerja.
39. Saya merasa puas dengan tim/
kelompok kerja saya, karena
memiliki kerjasama yang sangat
baik.
117
Lampiran 2 : Data Responden
118
119
120
121
122
123
Lampiran 3: Uji Validitas
a. Variabel Lingkungan Kerja
124
b. Validitas Kompensasi
125
c. Validitas Kepuasan Kerja Karyawan
126
Lampiran 4: Hasil Uji Reabilitas
a. Uji Reabilitas X¹
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.869 17
b. Uji Reabilitas X²
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 12
c. Uji Reabilitas X³
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 10
127
Lampiran 5: Hasil Itungan SPSS
Unstandardized
Residual
N 51
Positive .066
Negative -.079
128
b. Hasil Output SPSS Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .004 .193 .020 .984
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .004 .193
a. Dependent Variable: Y
129
e. Hasil Output SPSS Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .004 .193 .020 .984
a. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.538 2 7.269 139.020 .000b
Total 17.048 50
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .923a .853 .847 .22867
130
Lampiran 6: Tabel F (Probabilitas 0,05)
131
132
133
Lampiran 7: Tabel T
134