Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH INTERVIEW UMKM

Disusun oleh:

Wildan Wahyu Bambang Utoyo (1705619072)

Daffa Zahran Hidayat (1705619040)

Bagus Aditya Chandra (1705619059)

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta

2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun bagi mereka
yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang dimiliki. Untuk
membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan
modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil.

Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun dengan
investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini setiap orang
memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang sedikit meragukan,
bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?

Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa
menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha,
tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target konsumen yang
harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi
pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan
agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan
sampai masa yang akan datang.

Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman penulis
mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang pengusaha
kecil yang telah berhasil.  Kegiatan wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu
tugas di bidang mata mata kuliah kewirausahaan  yang bertujuan untuk memperoleh
informasi dan tips-tips sukses dari narasumber, yamg mungkin akan sangat berguna bagi
penulis dan pembaca di kemudian hari.

II. Maksud dan Tujuan


• Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
• Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
• Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
• Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

III. Topik Wawancara


Kondisi pelaku umkm disaat pandemi covid 19
IV. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada:
• Hari / Tanggal : Kamis, 7 Oktober 2021
• Pukul : 14:00 dan 16.00
•Tempat : Toko kelontong Garuda dan Pecel ayam Bu Dani di Jalan M Saidi, Pesanggrahan
Jakarta Selatan

V. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara


Narasumber : Bapak Sandi dan Ibu Dani
Pewawancara : Bagus Aditya dan Wildan Wahyu
Dokumentasi dan Camera man : Daffa Zahran

BAB II
LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha

TOKO GARUDA

Nama pemilik usaha : Sandi


Alamat : Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Usaha toko kelontong ini didirikan sudah lebih dari 35 tahun, dari generasi ke generasi. di
tempat barunya ini di jalan M Saidi yang bulan kemarin sudah genap 5 tahun. Setelah
sebelumnya di tempat yang lama selama 30 tahun lebih. Di toko kelontong ini menjual
berbagai macam keperluan rumah tangga, dari sapu hingga sabun mandi semua lengkap di
toko ini. Bisa dikatakan toko ini salah satu yang paling lengkap di daerah pesanggrahan,
Jakarta Selatan.

PECEL AYAM BU DANI

Nama pemilik usaha : Dani


Alamat : Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Warung pecel ini didirikan oleh bu Dani sejak 2007, menjual macam macam pecel lamongan
seperti ayam, lele, bahkan ikan. Dari nasi putih hingga nasi uduk dijajakan bu Dani di warung
bawah pohon nya di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sambalnya yang khas dan
warungnya yang adem dan rimbun di sebelah pohon ini lah yang membuat pelanggan
setianya terus balik lagi ke warung pecel ini.
II.1 bertahan di tengah pandemi

Menurut Bapak Sandi, omset dan penghasilan pada awal lockdown psbb sangat turun sekali.
Tidak adanya pembeli dan jam buka yang dibatasi menjadi tameng penghalang bagi umkm
pak Sandi di tengah pandemi ini. Tapi seiring berjalannya pandemi, toko Garuda ini perlahan
pulih karena banyak masyarakat sekitar yang kebutuhan sehari harinya seperti sembako
bergantung kepada toko Garuda ini. Menurut bapak Sandi, didalam bisnis kecil atau umkm
rugi, turunnya omset adalah hal yang biasa. Pengalaman yang ia miliki selama bertahun tahun
di bisnis ini yang membuat ia bisa survive di tengah pandemic ini

II.2 bertahan di tengah pandemi

Ibu Dani memberi tahu bahwa omsetnya melonjak turun drastis pada awal pandemi melanda
di Maret tahun 2020, yang biasanya bisa laku sampai 20-25 ekor, pada saat itu hanya laku 5-7
ekor ayam. Ditambah dengan lokasinya dekat dengan mess tantara Kodam Bintaro yang
notabene banyak pelanggan setianya dari komplek tantara ini yang harus meninggalkan
komplek tersebut karena tugas menjaga wisma atlet, rumah sakit, dan sebagainya. Satu
satunya cara yang dilakukan bu Dani adalah dengan menggunakan Whatsapp sebagai wadah
untuk memesan makanan di warungnya. Cara ini lumayan efektif karena masyarakat yang
bisa langsung diantarkan makanannya tanpa harus keluar rumah.

III. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai