Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR ACTION

Dosen Pengampu: Prof. Drs. EC.H. Thantawi AS.,M.S

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Dewiliana Jaiman 2020120148
Az Zahra Yumna Zainuddin 2020120137
Hendrikus Reku Magawi 2020120146
Yohana Marianty 2020120138
Yasinta Inya Mete 2020120139
Sentia Nova Yatna 2020120197

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan
serta kekuatan dalam menyelesaikan makalah “BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR
ACTION”. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian tugas
kelompok pada mata kuliah ini.
Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terimaksih kepada bapak Prof. Drs. EC.H.
Thantawi AS., M.S, selaku dosen pengampu matakuliah Pengantar Bisnis yang telah
memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran, serta semua rekan kelas
yang senatiasa memberikan motifasi dan semnagat untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun terbuka untuk menerima kritik dan saran
dari para pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
mahasiswa dan para pembaca sebagai referensi pelengkap dalam pembelajaran.

Malang, 2 Januari 2021

Penyusun
BAB 1
GAMBARAN UMUM BUSINESS IDEA AND PLANNIG FOR ACTION

1.1 Pengertian Business Idea and Planning for Action


a. Definisi Business idea
Ide merupakan konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan,
keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfkir
kreatif yang melibatkan penggunaan indra pendengar, penglihat dan perasa. Interaksi
dari ketiga indera ini mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk
menghasilkan ide. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis
melalui cara berfkir terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang
sesuatu sebagai hal yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang diinginkan.
Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis melalui cara berfkir
terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal
yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang diinginkan.
Business idea atau ide bisnis adalah konsep atau gagasan yang dapat
dikembangkan dan digunakan untuk mendapatkan keuntungan finansial yang
biasanya berkaitan dengan produk dan layanan jasa yang ditawarkan dan dijual
kepada para konsumen untuk mendapatkan uang (profit). Mencari sebuah ide bisnis
yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha
menjdi peluang usaha/bisnis. Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak
orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau
untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat).
b. Defnisi Planning for Action
Action plan atau inisiatif strategis merupakan langkah strategis yang dilakukan
oleh organisasi atau perusahaan untuk mewujudkan sasaran startegisnya.
Perumusan action plan dibuat dengan suatu pernyataan kualitatif berupa langkah besar
yang akan dilaksanakan di masa depan untuk mewujudkan sasaran strategis.
Setidaknya secara analitis, perencanaan harus dipisahkan dari implementasi sehingga
pengambilan keputusan atas kebijakan sangat penting dapat diambil dan implikasinya
dapat dipahami lebih awal sebelum tindakan.
c. Sumber ide bisnis antara lain:
1. Kebutuhan dan Permintaan Bisnis
Kejelian seseorang melihat kebutuhan dan permintaan pasar merupakan
peluang untuk memulai bisnis. Ide bisnis berdasarkan kebutuhan dan permintaan
pasar akan menjadikan usaha tersebut dibutuhkan oleh konsumen sehingga produk
yang dihasilkan akan dengan mudah dijual dan menjadikan bisnis berjalan selama
ada kebutuhan dan permintaan pasar.
2. Keahlian dan Keterampilan
Sedikit sekali orang yang memiliki keahlian, oleh karenanya ide bisnis yang
bersumber dari keahlian jika dilaksanakan akan mengantarkan seseorang berbeda
dari yang lain. Ini sangat menguntungkan sekali dalam menjalankan bisnis yang
hanya orang tertentu saja yang bisa menjalankannya dengan kata lain saingannya
sedikit sekali. Demikian juga dengan bisnis yang didasarkan pada keterampilan.
Keterampilan yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama
dapat dijadikan pelung usaha/bisnis.
3. Hobi atau Minat
Sumber ide bisnis berdasarkan hobi akan menjadikan sesorang bersemangat
dalam melakukan bisnis. Bisnis yang didasarkan pada hobi akan menjadikan
seseorang betah pada bisnis tersebut yang menjadikan seseorang fokus pada bisnis
yang dijalankan. Minat atau hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan
motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan
kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.
4. Kreativitas
Kreativitas seseorang dalam menciptakan produk yang unik dan bermanfaat
bagi orang banyak merupakan sember ide bisnis. Dengan kreativitas produk yang
dihasilkan akan memiliki daya tarik tersendiri bagi kebanyakan konsumen.
5. Jaringan dan Relasi
Merupakan kunci akan datangnya rejeki berupa relasi yang akan membentuk
jaringan. Ide bisnis berdasarkan jaringan dan relasi ini memiliki keuntungan
adanya tingkat kepercayayaan yang baik. Semakin luas jaringan dan relasi, maka
akan semakin besar kesempatan kita untuk menawarkan barang atau jasa yang kita
miliki.
6. Saran
Mencari ide bisnis dengan cara meminta saran dari orang-orang yang sukses
dalam bisnis adalah langkah baik dikarenakan kita akan belajar banyak dari
pengalaman orang tersebut tanpa harus merasakan kegagalan orang tersebut serta
mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan.
7. Pengalaman dan Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan
sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita
akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka
peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang
diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga
merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat.
Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul
bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
pekerjaannya saat itu. Misalnya, pernah membuat sebuah produk dan disukai
banyak orang. Hal itu yang kemudian dijadikan sebagai ide untuk membangun
sebuah bisnis.
8. Penemuan Secara Tidak Sengaja
Jenis ide bisnis ini dapat terjadi ketika seseorang melihat sesuatu (benda) yang
dapat membangkitkan daya imajinasi. Dari penemuan itu, ia berhasil menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imjinasinya.
9. Pencarian Ide Penuh Pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha
untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna
karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir
serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai
sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk
memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah membaca
tentang kreativitas wirausaha lain. Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu
yang panjang untuk penyaringan dan testing. Hampir seluruh ide apa pun
membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai pembukaan untuk
pendekatan bisnis.
d. Kriteria Action Plan,Action plan yang dijalankan dengan baik dan efektif oleh
perusahaan tentunya akan mempermudah pihak yang terkait untuk mencapai tujuan.
Berikut ini beberapa kriteria bisa dikatakan baik, antara lain:
1. Specific (spesifik)
Dibuat haruslah spesifik atau jelas dan berkaitan dengan keadaan yang ingin
diubah. Action plan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dibutuhkan, apa saja syaratnya, bagaimana dan kapan
mengkomunikasikannya.
2. Measurable (terukur) :
Action plan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya akan dicapai.
3. Attainable/achievable atau accepted (dapat dicapai atau diterima) :
Action plan harus dapat dicapai dengan teknik dan metode yang bisa
dilakukan. Inisiatif strategis tersebut efektif dan tidak harus membutuhkan
anggaran yang besar.
4. Realistic (nyata) :
Action plan harus sesuai (logic) dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau di
suatu wilayah dengan populasi yang menjadi target.
5. Time bound (sesuai waktu) :
Action plan dibutuhkan dengan target waktu tertentu atau sesuai dengan
timing-nya agar kegiatan dapat berjalan efektif.
1.2 Identifikasi Ide Bisnis yang Sesuai Dengan Linkungan Internal dan Eksternal Saat
ini
Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan,
wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari
pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain.
Lingkungan bisnis merupakan faktor-faktor yang banyak mempengaruhi bisnis yang
dilakukan dalam dunia perdagangan. Menurut Umar, lingkungan bisnis yang dapat
mempengaruhi suatu usaha dagang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan internal
a. Aspek keuangan Aspek keuangan merupakan tahap evaluasi untuk menentukan
apakah suatu bisnis yang dijalankan cukup menguntungkan untuk didirikan. Secara
spesifik kajian aspek keuangan bertujuan untuk:
− Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha
− Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan
− Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan
− Memproyeksikan rugi laba perusahaan yang akan dijalankan
− Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan
− Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan
− Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis
− Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan
berdasarkan analisis kelayakan investasi
b. Aspek SDM Analisis aspek sumber daya manusia menekankan pada ketersediaan
dan kesiapan tenaga kerja baik jenis/mutu tenaga kerja maupun jumlah sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Secara spesifik analisis sumber
daya manusia bertujuan untuk :
− Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
− Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
− Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
− Menganalisis persyaratan yang diperlukan untuk memangku pekerjaan pada
suatu bisnis − Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk
menjalankan bisnis
− Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis
c. Aspek pemasaran Aspek pemasaran termasuk ujung tombak bagi rencana pendirian
perusahaan. Tanpa gambaran yang cukup cerah, sulit untuk diharapkan bahwa
usaha yang direncanakan dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penelitian terhadap
aspek ini perlu mendapat perhatian serius .Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri
atas empat bidang strategi pemasaran, yaitu:
− Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau jasa
secara keseluruhan.
− Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang berguna
pada pasar tujuan.
− Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
− Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran uang dapat diterima pada
barang atau jasa.
d. Aspek operasional Proses operasional merupakan proses yang ada dalam aktivitas
operasional organisasi yang disajikan lebih detil mulai dari input, proses, dan
output, yang mendefinisikan tujuan operasional kegiatan perusahan berjalan sesuai
dengan proses implementasi program etika bisnis perusahaan dan dilaksanakan
secara sistematis dan terstruktur. Di samping itu, informasi operasi diperlukan
untuk melakukan perbaikanperbaikan secara terus menerus atas efisiensi dan
efektivitas operasi bertujuan untuk:
− Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
− Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan ekonomis.
− Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk
menjalankan proses produksi.
− Menganalisis layout bangunan dan fasilitas lainnya.
− Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
Lingkungan eksternal
a. Pendatang baru Menurut Pearce dan Robinson menyatakan pendatang baru ke suatu
industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merenggut bagian pasar
(market share), dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Ada tujuh sumber
utama rintangan masuk yaitu :
− Skala ekonomi
− Diferensiasi produk
− Kebutuhan modal
− Biaya beralih pemasok (Switching cost)
− Akses saluran distribusi
− Biaya tak menguntungkan bebas dari skala
− Kebijakan pemerintah
b. Pemasok yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pemasok dapat memanfaatkan
kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau
menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya.
Pemasok yang kuat karenanya, dapat menekan kemampulabaan suatu industri.
Kelompok pemasok kuat jika:
− Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan
− Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi
− Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri 366
− Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri
pembelinya
− Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok
c. Pembeli yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pembeli atau pelanggan dapat juga
menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih banyak, dan
mengadu domba sesama anggota industri. Semua ini dapat menurunkan laba
industri.Kelompok pembeli kuat jika:
− Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar
− Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi
− Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk
pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar
− Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk
menekan biaya pembeliannya
− Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli
− Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli
− Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik
d. Produk subtitusi Menurut Pearce dan Robinson ,produk subtitusi merupakan produk
lain yang bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama.
e. Persaingan di antara para anggota industri Menurut Pearce dan Robinson persaingan
di kalangan anggota industri terjadi karena perusahaan berebut posisi dengan
menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan.
Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor:
− Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran
dan kekuatan. − Pertumbuhan industri lambat, menyulut persaingan
memperebutkan bagian pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
ingin melakukan ekspansi.
− Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan.
− Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mengakibatkan alasan
untuk menurunkan harga.
− Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.
− Hambatan keluar tinggi.
− Para peserta persaingan bersaing dalam hal strategi
1.3 Merumuskan dan Menganalisis Perencanaan Bisnis
Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki
perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana bisnis
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
a. Membuat Deskripsi Bisnis
Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang
akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan
berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang
nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari
bisnis tersebut.
b. Melakukan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting. Strategi
pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah
dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk
menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan
suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis
analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini,
Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu
produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang
waktu, tenaga dan biaya.
c. Membuat Analisa Pesaing
Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk
pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk
dengan cara yang berbeda dengan pesaing.
d. Desain Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan.
Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga
akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.
e. Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha
akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan
logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen,
bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan
anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
f. Menghitung Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana
sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat
berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen
pembiayaan.Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor
pembiayaan, antara lain laporan keuangan perencanaan, laporan arus kas perencanaan,
laporan Neraca perencanaan, dan analisis pengembalian modal.Untuk memenuhi
semua dokumen keuangan yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan bisnis,
perusahaan dapat bekerjasama dengan jasa penyedia layanan akuntansi untuk
membuat sebuah analisis keuangan usaha.

1.4 Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Bisnis

Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil
yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan,
dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.
Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih
baik/unggul dari pada masa sebelumnya.
Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya
yang sederajat atau sekelasnya. Menurut Suyanto keberhasilan usaha industri kecil di
pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari
setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha
suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image
perusahaan (Chamdan, 2010).
Menurut Sony Heru Priyanto Seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi dan
digabung dengan kemampuan manajerial yang memadai akan menyebabkan dia sukses dalam
usahanya (Priyanto, 2009). Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat
oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko
yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui
kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang
dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang
dimiliki.
Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran
ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan
lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan
oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk
menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko,
2005).
Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai.
Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar.
Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak akan pernah
tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpenting bukanlah berapa sering kita
gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia bangkit setiap kita gagal atau jatuh.
Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir 50%
usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda
usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Kegagalan
adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak
tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan kita
untuk tidak pernah menyerah. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih
mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai.

Faktor Penyeban Kegagalan


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, diantaranya
adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan bencana alam. Perusahaan yang
mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan
perusahaan (Sudana, 2011). Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab
kegagalan dalam menjalankan usaha, yaitu :
1. Ketidakmampuan Manajemen Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman
manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah
utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan
kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan.
2. Kurang Pengalaman Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang
usaha yang akan dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki
keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai konsep
pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi), kemampuan
mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola orang-
orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
3. Lemahnya Kendali Keuangan Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali
keuangan yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua
kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit
terhadap pelanggan.
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis Tanpa memiliki suatu strategi
yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di
pasar.
5. Pertumbuhan Tidak Terkendali Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah,
sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan
haruslah terencana dan terkendali. Hal itu dikarenakan cenderung meningkatnya
berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehingga manajer harus belajar
menangani masalah-masalah tersebut.
6. Lokasi yang Buruk Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian,
pengamatan, dan perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya
sewa yang harus dibayar. Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya
dikarenakan adanya tempat yang kosong.
7. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik Pada umunya, investasi terbesar yang
harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab
menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa
dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha Setelah berdiri dan berkembang,
biasanya diperlukan adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda
(Zimmerer, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR ACTION

2.1 Identifikasi Ide Bisnin yang Sesuai Dengan Lingkungan Internal dan Eksternal Saat
ini
Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan,
wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari
pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain.
Lingkungan bisnis merupakan faktor-faktor yang banyak mempengaruhi bisnis yang
dilakukan dalam dunia perdagangan. Menurut Umar, lingkungan bisnis yang dapat
mempengaruhi suatu usaha dagang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan internal
a. Aspek keuangan Aspek keuangan merupakan tahap evaluasi untuk menentukan
apakah suatu bisnis yang dijalankan cukup menguntungkan untuk didirikan.
Secara spesifik kajian aspek keuangan bertujuan untuk:
a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha
b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan
c. Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan
d. Memproyeksikan rugi laba perusahaan yang akan dijalankan
e. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan
f. Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan
g. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis
h. Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan
berdasarkan analisis kelayakan investasi
b. Aspek SDM Analisis aspek sumber daya manusia menekankan pada
ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja baik jenis/mutu tenaga kerja maupun
jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
Secara spesifik analisis sumber daya manusia bertujuan untuk :
a. Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan
bisnis
b. Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
c. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
d. Menganalisis persyaratan yang diperlukan untuk memangku pekerjaan
pada suatu bisnis − Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk
menjalankan bisnis
e. Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis
c. Aspek pemasaran Aspek pemasaran termasuk ujung tombak bagi rencana
pendirian perusahaan. Tanpa gambaran yang cukup cerah, sulit untuk
diharapkan bahwa usaha yang direncanakan dapat berjalan lancar. Oleh karena
itu, penelitian terhadap aspek ini perlu mendapat perhatian serius .Bauran
pemasaran pada dasarnya terdiri atas empat bidang strategi pemasaran, yaitu:
a. Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau
jasa secara keseluruhan.
b. Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang
berguna pada pasar tujuan.
c. Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
d. Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran uang dapat diterima
pada barang atau jasa.
d. Aspek operasional Proses operasional merupakan proses yang ada dalam
aktivitas operasional organisasi yang disajikan lebih detil mulai dari input,
proses, dan output, yang mendefinisikan tujuan operasional kegiatan perusahan
berjalan sesuai dengan proses implementasi program etika bisnis perusahaan
dan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Di samping itu, informasi
operasi diperlukan untuk melakukan perbaikanperbaikan secara terus menerus
atas efisiensi dan efektivitas operasi bertujuan untuk:
a. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan
ekonomis.
c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk
menjalankan proses produksi.
d. Menganalisis layout bangunan dan fasilitas lainnya.
e. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
Lingkungan eksternal
a. industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merenggut bagian pasar
(market share), dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Ada tujuh sumber
utama rintangan masuk yaitu :
a. Skala ekonomi
b. Diferensiasi produk
c. Kebutuhan modal
d. Biaya beralih pemasok (Switching cost)
e. Akses saluran distribusi
f. Pendatang baru Menurut Pearce dan Robinson menyatakan pendatang baru
ke suatu Biaya tak menguntungkan bebas dari skala
g. Kebijakan pemerintah
b. Pemasok yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pemasok dapat memanfaatkan
kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga
atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya.
Pemasok yang kuat karenanya, dapat menekan kemampulabaan suatu industri.
Kelompok pemasok kuat jika:
a. Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan
b. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi
c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri 366
d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke
industri pembelinya
e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok
c. Pembeli yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pembeli atau pelanggan dapat
juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih
banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri. Semua ini dapat
menurunkan laba industri.Kelompok pembeli kuat jika:
a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar
b. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi
c. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk
pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar
d. Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk
menekan biaya pembeliannya
e. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli
f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli
g. Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik
d. Produk subtitusi Menurut Pearce dan Robinson ,produk subtitusi merupakan
produk lain yang bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan
yang sama.
e. Persaingan di antara para anggota industri Menurut Pearce dan Robinson
persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena perusahaan berebut posisi
dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan
perang iklan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor:
a. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal
ukuran dan kekuatan. − Pertumbuhan industri lambat, menyulut persaingan
memperebutkan bagian pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan
yang ingin melakukan ekspansi.
b. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan.
c. Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mengakibatkan alasan
untuk menurunkan harga.
d. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.
e. Hambatan keluar tinggi.
f. Para peserta persaingan bersaing dalam hal strategi
2.2 Merumuskan dan Menganalisis Perencanaan Bisnis
Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki
perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana bisnis
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
a. Membuat Deskripsi Bisnis
Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang
akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan
berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang
nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari
bisnis tersebut.
b. Melakukan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting. Strategi
pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah
dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk
menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan
suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis
analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini,
Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu
produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang
waktu, tenaga dan biaya.
c. Membuat Analisa Pesaing
Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk
pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk
dengan cara yang berbeda dengan pesaing.
d. Desain Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan.
Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga
akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.
e. Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha
akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan
logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen,
bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan
anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
f. Menghitung Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana
sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat
berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen
pembiayaan.Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor
pembiayaan, antara lain laporan keuangan perencanaan, laporan arus kas perencanaan,
laporan Neraca perencanaan, dan analisis pengembalian modal.Untuk memenuhi
semua dokumen keuangan yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan bisnis,
perusahaan dapat bekerjasama dengan jasa penyedia layanan akuntansi untuk
membuat sebuah analisis keuangan usaha.

2.3 Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan dalam Bisnis

Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil
yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan,
dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.
Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih
baik/unggul dari pada masa sebelumnya.
Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya
yang sederajat atau sekelasnya. Menurut Suyanto keberhasilan usaha industri kecil di
pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari
setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha
suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image
perusahaan (Chamdan, 2010).
Menurut Sony Heru Priyanto Seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi dan
digabung dengan kemampuan manajerial yang memadai akan menyebabkan dia sukses dalam
usahanya (Priyanto, 2009). Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat
oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko
yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui
kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang
dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang
dimiliki.
Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran
ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan
lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan
oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk
menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko,
2005).
Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai.
Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar.
Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak akan pernah
tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpenting bukanlah berapa sering kita
gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia bangkit setiap kita gagal atau jatuh.
Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir 50%
usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda
usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Kegagalan
adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak
tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan kita
untuk tidak pernah menyerah. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih
mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai.

Faktor Penyeban Kegagalan


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, diantaranya
adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan bencana alam. Perusahaan yang
mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan
perusahaan (Sudana, 2011). Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab
kegagalan dalam menjalankan usaha, yaitu :
1. Ketidakmampuan Manajemen; Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman
manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah
utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan
kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan.
2. Kurang Pengalaman; Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang
usaha yang akan dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki
keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai konsep
pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi), kemampuan
mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola orang-
orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
3. Lemahnya Kendali Keuangan; Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali
keuangan yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua
kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit
terhadap pelanggan.
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan yan g Strategis; Tanpa memiliki suatu strategi
yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di
pasar.
5. Pertumbuhan Tidak Terkendali; Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah,
sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan
haruslah terencana dan terkendali. Hal itu dikarenakan cenderung meningkatnya
berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehingga manajer harus belajar
menangani masalah-masalah tersebut.
6. Lokasi yang Buruk; Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian,
pengamatan, dan perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya
sewa yang harus dibayar. Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya
dikarenakan adanya tempat yang kosong.
7. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik; Pada umunya, investasi terbesar yang
harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab
menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa
dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha; Setelah berdiri dan berkembang,
biasanya diperlukan adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda
(Zimmerer, 2009).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum
tercapai. Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau
arti dari belajar. Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum
berhasil“. Kita tidak akan pernah tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang
terpenting bukanlah berapa sering kita gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia
bangkit setiap kita gagal atau jatuh.
2. Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan
dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari
sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk
mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha
menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya.
3. Untuk memperoleh kesuksesan dalam menjalankan bisnis, seseorang harus memiliki idea
atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik
waktu maupun uang.
3.2 Pendapat Kelompok
1. Setelah mengetahui dan membaca makalah ini penyusun menyarankan pembaca
untuk lebih memperhatikan faktor-faktor penyebab kegagalan dalam berbisnis.Dan
lebih berhati-hati dalam memilih ide berbisnis.
2. Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki
perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana
bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
3. Untuk menentukan bisnis yang akan dijalani harus melihat minat konsumen dan
pasar yang akan dijangkau.Kreativitas produsen membuat suatu produk,membuat
produk itu terlihat lebih menarik dan unik di mata konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein. (2008). Strategic management in sction: Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis
Manajemen Strategis strategic business unit berdasarkan konsep Michael R. Porter, Fred R. David,
dan Wheelen-Hunger. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo, Singgih. (2007). Petunjuk Mendirikan Usaha Kecil. Depok: Wisma Hijau.
https://www.ariesrutung.com/2018/05/konsep-ide-bisnis-kewirausahaan.html
https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/07/action-
plan.html#:~:text=Action%20plan%20atau%20inisiatif%20strategis,depan%20untuk%20
mewujudkan%20sasaran%20strategis.
https://sumitremade.wordpress.com/2012/07/13/cara-identifikasi-ide-peluang-bisnis/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-komponen-perencanaan-bisnis-penting-untuk-
perusahaan/
https://media.neliti.com/media/publications/255681-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kegagala-38f8b235.pdf

Anda mungkin juga menyukai