2017
Musrita, Ulfa
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21848
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BEBAN KERJA TERHADAP
STRES KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM
FRISKA MEDAN
OLEH:
ULFA MUSRITA
130502011
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of leadership and
work load of the stress of employees at Martha Friska Hospital Medan. The
population of this research were 56 employees at the Hospital Martha Friska
Medan. The sample in this study using nonprobability sampling or saturated
sampling method that consists of 56 people Martha Friska Hospital Medan. Data
analysis technique used is descriptive analysis techniques and statistical analysis
techniques. And methods of collecting data through interviews, the question, and
documentation study.
In the results showed that the simultaneous leadership and significant
effect on the workload of the stress of employees at Martha Friska Hospital
Medan. Coefficient determination test shows that the leadership and the workload
has a fairly close relationship to the performance of employees at Martha Friska
Hospital Medan. Leadership is a variable that can reduce job stress in this study.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Ibu Dra. Lucy Anna,MS selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak
memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Perawat Rumah Sakit Martha Friska Medan yang meluangkan
waktu dan tenaganya membantu penulis dalam memberikan informasi dan
pengarahan dalam pengumpulan data di Rumah Sakit.
9. Seluruh keluarga, Adik saya (Chamsa Musrisyah), dan Teman Terbaik
saya (Romy Muhammad Nasution) dan sepupu-sepupu yang selalu
memberikan motivasi terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat Kampus (Putri Ramdhani Harahap, Noni Mainday ,
Beby Halkirana, Nila Sari Dewi, Yoga Andika, Aditya Dermawan ,
Hariawan Ramadhan, Syukron Arjuna dll), Sahabat-sahabat di TIFUUY,
sahabat-sahabat terdekat dan teman-teman Mahasiswa Manajemen
angkatan 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu
yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan kebersamaan selama ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bermanfaat bagi penulis khususnya.
Ulfa Musrita
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................ i
ABSTRACT .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 7
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Populasi dan Sampel ............................................................ 33
3.6.1 Populasi ...................................................................... 33
3.6.2 Sampel ........................................................................ 33
3.7 Sumber Data ......................................................................... 34
3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................. 34
3.9 Validitas dan Realibilitas ..................................................... 34
3.9.1 Uji Validitas ............................................................... 34
3.9.2 Uji Reabilitas .............................................................. 36
3.10 TeknikAnalisis Data ........................................................... 37
3.10.1 Analisis Deskriptif .................................................... 37
3.10.2 Analisis Statistik ....................................................... 37
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
1.1 Hasil Pra Survey Karyawan non Medis Rumah Sakit Umum
Martha Friska Medan .............................................................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 25
3.1 Operasionalisasi Variabel ........................................................ 31
3.2 Instrumen Skala Likert ............................................................. 33
3.3 Uji Validitas ............................................................................. 35
3.4 Uji Reliabilitis .......................................................................... 37
4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 45
4.2 Responden Berdasarkan Usia .................................................. 46
4.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................................... 46
4.4 Responden Berdasaran Status Pernikahan ............................... 47
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan ...... 48
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Beban Kerja ........... 52
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sress Kerja ............. 55
4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................ 62
4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF .................................................... 63
4.10 Uji Gletser ................................................................................ 65
4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................. 66
4.12 Hasil Uji F ................................................................................ 67
4.13 Hasil Uji T ................................................................................ 68
4.14 Hasil Koefisien determinasi ..................................................... 69
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini sumber daya manusia merupakan aset
mampu mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal dengan segala potensi dari
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu sumber daya manusia
dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, agar kualitas
sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres berarti belajar untuk
penyebab stres orang lain dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam
suatu kondisi berupa kelebihan tuntutan dan tekanan dari pimpinan yang
emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres yang terlalu besar
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kunci dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan
dihadapi. Dengan kata lain, bahwa reaksi terhadap stres dipengaruhi oleh
(2007:367) juga menyebutkan bahwa salah satu hal yang menyebabkan stres kerja
adalah gaya kepemimpinan yang tidak efektif, yang pada akhirnya berpengaruh
stres kerja antara lain: balas jasa yang cenderung terlalu rendah, waktu dan
peralatan kerja kurang memadai, masalah keluarga, konflik kerja antar pribadi
dengan pimpinan atau kelompok, beban kerja yang sulit dan berlebihan, dan gaya
kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang berprestasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaannya, karena
efektif, maka perusahaan dapat berjalan secara efektif. Dengan kata lain
Oleh karena itu untuk mencapai kinerja yang maksimal perusahaan perlu
bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh, memungkinkan manusia untuk
mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga dapat
mencapai kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup pihak lain,
dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan
kata lain bahwa pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban
kerja merupakan kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada
yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkat keterampilan, kesegaran jasmani,
keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang
bersangkutan.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Rumah sakit Martha Friska adalah salah satu badan usaha milik swasta
yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan diamana telah menjadi rumah
sakit kelas B. Didalam rangka untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit umum
Martha Friska membuka cabang nya yang terletak di jalan Multatuli komplek
taman Multatuli Indah No.1 , Medan Sumatera Utara. Perawat dari Rumah sakit
Umum Martha Friska tentunya tidak luput dari masalah stres kerja. Berdasarkan
hasil prasurvey yang dilakukan kepada sebagian Perawat didapati bahwa Perawat
gaya kepemimpinan otoriter. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Hasil wawancara tentang gaya kepemimpinan pimpinan karyawan Rumah
Sakit Umum Martha Friska Medan (Bagian Keperawatan).
Gaya Jumlah Seluruh Jumlah Responden Persentase
Kepemimpinan Responden Menjawab (%)
Otoriter 20 17 85%
Demokratis 20 3 15%
Bebas 20 - -
Sumber: Wawancara kepada 20 orang Perawat
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 diketahui bahwa dari 20 orang responden
mereka di rumah sakit umum Martha Friska khusus nya bagian Perawat, 17 orang
dan Perawat tidak cukup baik, dimana pimpinan mereka tidak cukup responsif
Peneliti kepada pihak Rumah sakit Martha Friska pada bagian keperawatan, yaitu
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pada kenyataannya Perawat, sering mengalami beberapa kondisi yang tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan dalam ruang lingkup pekerjaannya. Hal ini
yang maksimal namun kompensasi yang didapat masih diarasa jauh dari yang
diaharapkan, seorang perawat juga akan diberikan tugas dan tanggung jawab yang
mendapati fakta bahwa masih ada hal hal seperti senioritas dikalangan perawat
yang membuat para perawat baru kurang maksimal dalam bekerja seperti sering
nya terjadi tumpang tindih tanggung jawab dan pekerjaan yang dilimpahkan oleh
perawat yang lebih senior dan hal-hal lain yang dapat membuat seorang perawat
merasa tertekan akan beban kerja yang mereka rasakan, Beban kerja yang dapat
pelayanan yang cepat terhadap pelayanan perawat di rumah sakit, padahal seorang
perawat sudah bekerja maksimal untuk dapat merawat pasien dengan sepenuh
hati.
Medan dapat dilihat dari masalah yang muncul dari lingkungan kerja mereka. Dari
hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak Rumah Sakit Martha Friska Medan
(bagian keperawatan). Didapati dimana tak jarang para perawat bekerja diluar jam
kerja yang didapat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti rekan kerja
pada shift setelahnya yang telat ataupun tidak hadir dan menyebabkan seorang
perawat harus menambah jam kerja untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Padahal pembagian shift kerja sudah diatur oleh manajemen rumah sakit
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dimana tenaga medis diberikan tiga pembagian kerja yaitu shift pertama pukul
07.00 s/d 14.15, shift kedua pukul 14.15 s/d 21.30, dan shift ketiga pukul 21.30
s/d 07.00. Selain itu pemberian tanggung jawab pelayanan yang dilimpahkan
pihak rumah sakit kepada perawat seperti kewajiban seorang perawat untuk
menangani lebih dari empat orang pasien dianggap terlalu berat, belum lagi
keadaan dimana tidak jarang pasien yang ditangani dirasa sedikit rewel terhadap
sakit kepala dalam bekerja. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Friska ?
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3 Tujuan Penelitian
kerja terhadap stres kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Martha Friska
1. Bagi Perusahaan
timbulnya Beban kerja yang berlebih dan dapat mengakibatkan stres kerja
2. Bagi Penulis
Kepemimpinan dan Beban kerja Perawat serta pengaruh nya terhadap stres
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan pengaruh Kepemimpinan dan Beban kerja terhadap stres kerja
Perawat.
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu kondisi berupa kelebihan tuntutan dan tekanan dari pimpinan yang
proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres yang terlalu besar dapat
dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan
dihadapi. Dengan kata lain, bahwa reaksi terhadap stres dipengaruhi oleh
dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor yang bersumber dari dalam
maupun dari luar individu tersebut. Penyebab stres yang berasal dari luar individu
dibedakan lagi menjadi stres yang bersumber dari dalam organisasi dan dari luar
organisasi. Sumber stres yang berasal dari luar organisasi itu seperti faktor
seperti faktor lingkungan fisik, faktor pekerjaan, faktor kelompok kerja, faktor
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Robbins dan Judge (2008:370) ada tiga kategori potensi pemicu
1. Faktor-faktor Lingkungan
2. Faktor-faktor Perusahaan
tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja dan tata letak fisik pekerjaan.
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ada. Ambiguitas peran manakala ekspektasi peran tidak dipahami
secara jelas dan karyawan tidak yakin apa yang harus ia lakukan.
3. Faktor-faktor Pribadi
ekonomi pribadi serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri
sampai ketempat kerja. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih
stres disebut dengan istilah stressors. Stres dapat disebabkan oleh satu stessor,
biasanya karyawan mengalami stres karena kombinasi beberapa stessor . Ada dua
kategori penyebab stres, yaitu on- the-job dan off- the-job. Hampir dalam set iap
mempelajari prosedur kerja baru, sedangkan seorang karyawan yang lain tidak
atau bahkan menolaknya. Beberapa kondisi kerja yang menyebabkan stres bagi
karyawan dinyatakan sebagai penyebab stres “on the job “ antara lain:
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Beban kerja yang berlebihan.
terjadi diluar perusahaan. Penyebab – penyebab stres “off- the-job” antara lain :
1. Kekuatiran finansial
3. Masalah-masalah fisik
4. Masalah-masalah perkawinan
Menurut Robbins (2008:370) ada tiga kategori potensi pemicu stres kerja
yaitu:
1. Faktor-faktor Lingkungan
karyawan.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Perubahan teknologi adalah faktor lingkungan ketiga yang dapat
2. Faktor-faktor Perusahaan
pekerjaan.
secara jelas dan karyawan tidak yakin apa yang harus ia lakukan.
3. Faktor-faktor Pribadi
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala
operasional kerja
fasilitas lainnya.
bersemangat sebaik-baiknya, namun jika stres tidak mampu diatasi maka akan
kerja meliputi :
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Faktor fisik seperti meningkatnya tekanan darah, meningkatnya kolesterol
2.2 Kepemimpinan
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Thoha (2008:262)
orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang tidak hanya dibatasi oleh aturan-aturan
atau tata krama birokrasi, tidak harus diikat dalam organisasi tertentu, melainkan
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau
dalam pencapaian tujuan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat
kepemimpinan adalah suatu teknik yang dilakukan oleh pemimpin agar orang
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya
cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan
kepemimpinan:
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memberikan informasi yang mendetail tentang rencana-rencana yang akan
datang.
2. Teori Psikologis
merangsang kesediaan kerja dari para pengikut dan anak buah. Pemimpin
3. Teori Sosiologis
4. Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan
pekerjaan sebaik mungkin, sanggup bekerja sama dengan pihak lain, mau
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Teori Laissez Faire
Dalam hal ini pemimpin tidak serius dalam memimpin, dia menyerahkan
6. Teori Situasi
bisnis yang cepat berubah. Teori ini beranggapan bahwa kepemimpinan ini
terdiri atas tiga elemen dasar yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi. Maka
7. Teori Humanistik
interaksi pemimpin dengan rakyat. Fokus dari teori ini adalah rakyat
mau mendengar suara hati nurani rakyat agar tercapai negara yang
makmur, adil dan sejahtera bagi setiap warga negara dan individu.
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.5 Indikator Kepemimpinan
1. Pengambilan keputusan
3. Penetapan tujuan
4. Pemecahan masalah
dan hasil yang diinginkan danmemilih solusi yang terbaik dari sejumlah
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Robbins (2003:90)
dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan
faktor atribut peran dan pekerjaan. Hal ini dikarenakan persepsi terhadap beban
kerja merupakan hal yang erat hubungannya dengan suatu pekerjaan, dimana
yang membutuhkan aktivitas mental dan fisik yang harus ia selesaikan dalam
pekerjaannya.
1. Faktor eksternal,
a. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat
kerja kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift
2. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri
somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi
dan kepuasan).
1. Beban waktu (time load) menunjukan jumlah waktu yang tersedia dalam
2. Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berarti banyaknya usaha
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik
fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan
kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan
secara potensial membahayakan pekerja. Beberapa akibat dari beban kerja adalah:
1. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang lemah,
2. Akibat beban kerja fisik yang berat yang berhubungan dengan waktu kerja
yang lebih dari 8 jam, maka dapat menurunkan produktivitas kerja serta
kerja yang lebih tinggi yang tidak dapat dilaksanakan dalam kondisi
4. Akibat beratnya beban kerja, maka dapat menimbulkan cedera kerja. Hal
5. Salah satu masalah di perkantoran adalah keluhan low back pain yang
sikap kerja tidak ergonomi. Low back pain adalah gejala yang umum dari
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berbagai penyakit yang mengenai bagian bawah dari pinggul terutama
6. Beban kerja yang terlalu berat juga dapat menimbulkan stres psikologis.
7. Beban kerja yang overload, misalnya saja target kerja yang melebihi
dengan tidak merasa bahwa apa yang sedang dia kerjakan merupakan
suatu beban.
tidak sesuai dengan kondisi dan ukuran tubuh pekerja maka akan menjadi
beban tambahan kerja. Apabila peralatan kerja dan manusia atau tenaga
kerja telah sesuai dan cocok, maka kelelahan yang diakibatkan oleh beban
kerja dapat dicegah dan hasilnya lebih efisien. Hasil suatu proses kerja
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
relaksasi.Meningkatnya ketahanan mental tenaga kerja diharapkan beban
mungkin.
4. Menghindari beban otot yang terlalu berat, sehingga energi tidak akan
terlalu banyak keluar dan tenaga kerja tidak akan mengalami kelelahan
yang berarti.
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.1 Lanjutan
Penelitian yang Relevan
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5 Kerangka Konseptual
terhadap stres kerja. Pemimpin yang menuntut karyawan untuk melakukan tugas
dalam waktu yang sigkat, pengawasan yang ketat dan tekanan yang kurang dapat
stres kerja karyawan dalam suatu organisasi, antara lain beban kerja yang sulit dan
berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar, waktu
kerja yang terbatas dan peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan
pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah dan adanya
masalah-masalah keluarga.
Kepemimpinan
(X1)
Stres Kerja
(Y)
Beban Kerja
(X2)
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6 Hipotesis
(2006:71).
terhadap Stres kerja perawat diatas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel atau lebih. Dalam penelitian ini terdapat variabel independen (yang
terhadap stres kerja perawat. Kepemimpinan dan Beban Kerja sebagai variabel
bebas (independent variable) dan Stres Kerja perawat sebagai variabel terikat
(dependent variable).
Penelitian ini dimulai dari November 2016 sampai dengan Januari 2017.
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(X1) dan Beban Kerja (X2). Variabel dependent (variabel terikat), yaitu Stres
Kerja perawat (Y) pada Rumah Sakit Umum Martha Friskha Medan
variabel yang ada didalam penelitian saling berkaitan dan dapat berpengaruh
tentang tata cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini ada dua variabel
penelitian yaitu :
a. Kepemimpinan (X1)
1) Pengambilan Keputusan
3) Penetapan Tujuan
4) Pemecahan Masalah
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh jabatan
1) Beban waktu
2) Beban mental
oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Stres kerja
a. Fisik
b. Psikologis
c. Organisasi
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Skla
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Pengukuran
Kepemimpinan 1. partisipasi
adalah kegiatan atau perawat
seni mempengaruhi 1.Pengambilan 2. pertimbanga
perawat agar mau Keputusan n keputusan
bekerjasama yang yang
didasarkan pada objektif
kemampuan
1. Menjadikan
Kepemimpinan pimpinan Rumah Likert
perawat
(X1) Sakit Umum Martha
menjadi
Friskha Medan untuk 2.Hubungan
aset
membimbing antara atasan
2. Perusahaan
perawat nya dalam dan bawahan
memberikan
mencapai tujuan-
kesempatan
tujuanyang
kepada
diinginkan
perawat
perusahaan
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.1 Lanjutan
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Definisi Dimensi Indikator
Pengukuran
1. Berorientasi
pada
produksi/hasil
3. Penetapan
2. merumuskan
Tujuan
sendiri ide,
rencana atau
tujuan
Likert
1. pelaksanaan
kebijakan
dengan tegas
4.Pemecahan
dan kaku
Masalah
2. Menggunakan
ancaman dan
hukuman
1. Standar waktu
1. Beban
Kerja
waktu
2. Volume
Beban kerja adalah
Beban Pekerjaan
besaran pekerjaan yang
Kerja 2. Beban usaha 1. Keputusan
harus dipikul oleh Likert
(X2) mental 2. Sikap
jabatan perawat selama
1. konsentrasi
satu periode 3. Beban
2. Kebingungan
tekanan
3. Frustasi
psikologis
1. Tekanan darah
Tinggi
Kondisi dinamis 2. Asam
dimana perawat 1. Fisik lambung
Rumah Sakit Umum meningkat
Martha Friskha 3. Sakit Kepala
Medan dihadapkan 1. Ketidak
Stres pada peluang, puasan kerja
Kerja tuntutan atau sumber 2. Murung Likert
2. Psikologis 3. Rendahnya
(Y) daya yang terkait
dengan apa yang kepercayaan
dihasratkan oleh 4. Mudah Marah
perawat yang 1. Ketidak
hadiran
dipandang tidak pasti
3. Organisasi 2. Keterlambatan
dan penting 3. Rendah nya
prestasi
Kartono : (2005:16), Robbins (2007:430), dan Gitosudarmo (2000:54), data diolah
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Skala Pengukuran Variabel
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Item Instrumen Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Sumber: Situmorang dan Muslich (2014:6)
3.6.1 Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat bagian keperawatan
3.6.2 Sampel
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7 Sumber Data
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber – sumber lain yang
telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti dari Rumah Sakit Umum
diteliti.
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah
dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila
koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dikatakan valid (Situmorang,2014:89). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Item-Total Statistics
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.3 Lanjutan
Validasi Tiap Pernyataan
Item-Total Statistics
Pada Tabel 3.3 terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai
a) Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b) 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
c) Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
Tabel 3.4
Reliabillity Statistic
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.958 50
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)
kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
mengenai persepsi Kepemimpinan dan Beban Kerja yang dilakukan Rumah Sakit
Umum Martha Friskha Medan serta pengaruhnya terhadap Stres kerja perawat.
linier berganda karena metode ini ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antara beberapa variabel bebas (Kepemimpinan dan Beban Kerja) dengan variabel
terikat (Stres kerja). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS untuk
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y : Stres kerja
X1 : Kepemimpinan
X2 : Beban Kerja
a : Koefisien
b1,2 : Konstanta
e : Standar eror
Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat
a. Analisis Grafik
Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah
normalitas.
b. Analisis Statistik
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
(Erlina,2011:103).
Muslich (2014:177) nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance
> 0,1 atau nilai VIF < 10, maka terjadi multikolinearitas.
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Uji Heterokedastissitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala
Heteroskedastisitas, yaitu:
a. Analisis Grafik
heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik
Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas.
a. Uji F (Serentak)
sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang
Ha : b1 b2 0
keputusan, yaitu:
b. Uji t (Parsial)
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
keputusan, yaitu:
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin
variabel dependent.
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat
status kepemilikan swasta (PT. Karya Utama Sehat Sejahtera) dengan Type
catatan dalam perjalanan Rumah Sakit Martha Friska adalah sebagai berikut :
2. Pada tahun 2001 menjadi Rumah Sakit Swasta pertama di Sumatera Utara
3. Pada tanggal 31 Agustus 2002, Tim Bedah Jantung Rumah Sakit Martha
Prestasi ini menjadikan Rumah Sakit Martha Friska sebagai Rumah Sakit
Swasta pertama diluar pulau Jawa yang berhasil melakukan bedah jantung
terbuka.
4. Pada tahun 2004, Rumah Sakit Martha Friska telah terakreditasi penuh
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Pada tahun 2009 tanggal 07 Mei ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
6. Pada tahun 2011, Rumah Sakit Martha Friska telah terakreditasi penuh
untuk 16 (enam belas) pelayanan pada tanggal 17 Maret 2011. Pada saat
Inernational).
4.1.1.1 Visi
Visi Rumah Sakit Martha Friska yaitu “Menjadi rumah sakit terdepan di
4.1.1.2 Misi
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Hasil Penelitian
objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah
dirumuskan.
variabel beban kerja (X2) dan 20 butir pertanyaan untuk variabel stress kerja
karyawan (Y). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran
Martha Friska Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE
RESPONDEN
LAKI LAKI 24 42,8
PEREMPUAN 32 57,2
JUMLAH 56 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarkan Usia
usia adalah usia 20 – 25 tahun terdiri 18 orang (32,1%), usia 26 – 30 tahun terdiri
dari 23 orang (41,1%), usia 31 -35 tahun terdiri dari 12 orang (21,4%) dan usia
lebih dari 35 tahun terdiri dari 3 orang (5,1%). Perusahaan lebih mengutamakan
karyawan (kurir) yang memilki usia muda ( < 30 tahun) karena pada usia itu
stamina dan kesehatan sesorang dapat dikatakan baik sehingga dapat mendukung
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
<1 8 14,3
1–4 29 51,8
5–9 17 30,4
> 10 2 3,5
Jumlah 56 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 8 orang responden (14,3%) telah bekerja selama < 1 tahun, 29
yang bekerja 5 – 9 tahun dan 2 orang responden (3,5%) telah bekerja lebih dari
10 tahun.
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
Belum Menikah 44 78,6
Menikah 12 21,4
Jumlah 56 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
mempengaruhi stress kerja karyawan Rumah Sakit Martha Friska Medan adalah
sebagai berikut :
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 2 3,6 25 44,6 21 37,5 5 8,9 3 5,4 56 100
2. 2 3,6 27 48,2 21 37,5 3 5,4 3 5,4 56 100
3. 14 25 24 42,9 8 14,3 4 7,1 6 10,7 56 100
4. 5 8,9 30 53,6 12 21,4 4 7,1 5 8,9 56 100
5. 7 12,5 36 64,3 8 14,3 5 8,9 0 0 56 100
6. 9 16,1 35 62,5 7 12,5 5 8,9 0 0 56 100
7. 12 21,4 42 75 2 3,6 0 0 0 0 56 100
8. 7 12,5 38 67,9 11 19,6 0 0 0 0 56 100
9. 7 12,5 35 62,5 10 17,9 4 7,1 0 0 56 100
10. 20 35,7 34 60,7 2 3,6 0 0 0 0 56 100
11. 18 32,1 34 60,7 4 7,1 0 0 0 0 56 100
12. 11 19,6 43 76,8 2 3,6 0 0 0 0 56 100
13. 8 14,3 33 58,9 10 17,9 3 5,4 2 3,6 56 100
14. 7 12,5 21 37,5 24 42,9 2 3,6 2 3,6 56 100
15. 12 21,4 42 75 2 3,6 0 0 0 0 56 100
16. 7 12,5 38 67,9 11 19,6 0 0 0 0 56 100
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Pada pernyataan ketiga (Pimpinan cenderung mengambil keputusan yang
tidak setuju.
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Pada pernyataan kedelapan (Pimpinan memberikan kewenangan kepada
10. Pada pernyataan kesepuluh (Bapak/ ibu dapat menentukan cara kerja nya
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyatakan kurang setuju, 3 responden (5,4%) menyatakan tidak setuju,
15. Pada pernyataan kelima belas (Karyawan langsung diberikan sanksi bila
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Beban Kerja
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Beban Kerja
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyatakan sangat setuju, 6 responden (10,7%) menyatakan setuju, 29
setuju.
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Pada pernyataan kedelapan (Saya sadar akan tanggung jawab yang
setuju.
11. Pada pernyataan kesebelas (Saya tidak merasa bingung saat melakukan
12. Pada pernyataan kedua belas (Saya selalu fokus dalam melakukan
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13. Pada pernyataan ketiga belas (Saya tidak merasa frustasi saat mengadapi
14. Pada pernyataan keempat belas (Saya selalu berfikir jernih dalam bekerja)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Stres Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 18 32,1 27 48,2 4 7,1 7 12,5 56 100
2. 0 0 25 44,6 16 28,6 6 10,7 9 16,1 56 100
3. 3 5,4 14 25 28 50 6 10,7 5 8,9 56 100
4. 13 23,2 29 51,8 7 12,5 7 12,5 0 0 56 100
5. 2 3,6 25 44,6 18 32,1 6 10,7 5 8,9 56 100
6. 2 3,6 9 16,1 34 60,7 6 10,7 5 8,9 56 100
7. 23 41,1 20 35,7 8 14,3 5 8,9 0 0 56 100
8. 6 10,7 22 39,3 19 33,9 4 7,1 5 8,9 56 100
9. 10 17,9 17 30,4 22 39,3 2 3,6 5 8,9 56 100
10. 2 3,6 35 62,5 8 14,3 6 10,7 5 8,9 56 100
11. 6 10,7 33 58,9 8 14,3 7 12,5 2 3,6 56 100
12. 0 0 27 48,2 9 16,1 9 16,1 11 19,6 56 100
13. 4 7,1 23 41,1 16 28,6 6 10,7 7 12,5 56 100
14. 0 0 11 19,6 28 50 8 14,3 9 16,1 56 100
15. 2 3,6 29 51,8 12 21,4 6 10,7 7 12,5 56 100
16. 2 3,6 25 44,6 16 28,6 6 10,7 7 12,5 56 100
17. 2 3,6 25 44,6 16 28,6 6 10,7 7 12,5 56 100
18. 6 10,7 27 48,2 12 21,4 4 7,1 7 12,5 56 100
19. 8 14,3 23 41,1 16 28,6 3 5,4 6 10,7 56 100
20. 4 7,1 23 41,1 20 35,7 5 8,9 4 7,1 56 100
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Pada pernyataan pertama (Beban kerja yang sulit tidak membuat tekanan
3. Pada pernyataan ketiga (Saya memiliki nafsu makan yang baik) sebanyak
5. Pada pernyataan kelima (Beban kerja yang berlebih tidak membuat saya
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Pada pernyataan keenam (Pola hidup saya cenderung teratur bila sedang
setuju.
10. Pada pernyataan kesepuluh (Mood saya tidak berubah setelah bekerja)
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
setuju, 6 responden (10,7%) menyatakan tidak setuju, dan 5 responden
11. Pada pernyataan kesebelas (Saya sering mendapat pengawasan yang baik
tidak setuju, dan 2 responden (3,6%) yang menyatakan sangat tidak setuju
13. Pada pernyataan ketiga belas (Sikap pimpinan yang kurang wajar tidak
setuju.
14. Pada pernyataan keempat belas (Saya merasa tidak gampang tersinggung
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15. Pada pernyataan kelima belas (Saya merasa tidak malas pergi kekantor
setuju.
16.Pada pernyataan keenam belas (Saya tidak pernah bolos keluar disaat jam
kerja) sebanyak 2 responden (3,6%) menyatakan sangat setuju, 25
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyatakan sangat setuju, 23 responden (41,1%) menyatakan setuju, 16
20.Pada pernyataan kedua puluh (Saya mampu melayani pasien dengan baik)
sebanyak 4 responden (7,1%) menyatakan sangat setuju, 23 responden
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Pendekatan Histogram
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
b. Pendekatan Grafik
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Positive .082
Negative -.131
Kolmogorov-Smirnov Z .982
Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.290 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
Tabel 4.9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas
(kepemimpinan dan beban kerja) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan
nilai VIF semua variabel bebas (kepemimpinan dan beban kerja) adalah lebih
kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
yaitu :
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Pendekatan Grafik
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
b. Uji Glesjer
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.10
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai kepemimpinan dan beban kerja
besar pengaruh variabel bebas (kepemimpinan dan beban kerja) terhadap variabel
terikat (stress kerja). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan
Y = α + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
Y = Stres Kerja
X1 = Kepemimpinan
X2 = Beban Kerja
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi
Tabel 4.11
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
sebesar 0,519 dan nilai konstanta (a) adalah 77,240 maka diperoleh persamaan
meningkat satu satuan maka nilai stress kerja akan menurun sebesar 0,534
satuan.
66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Koefisien b2 (X2) = 0,519 menunjukkan bahwa jika beban kerja
meningkat satu satuan maka nilai stress kerja akan meningkat sebesar
0,519 satuan.
Tabel 4.12
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Total 8367.554 55
0,05) adalah 3,17. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-
tabel dan tingkat signifikansinya (0,007) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh
signifikan terhadap stress kerja pada karyawan Rumah Sakit Martha Friska
Medan.
67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
beban kerja secara parsial berpengaruh terhadap stress kerja pada karyawan
Tabel 4.13
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
stress kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,043) lebih kecil dari 0,05 dan
2. Variabel beban kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stress
kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,036) lebih kecil dari 0,05 dan t-
besar kontribusi variabel bebas (kepemimpinan dan beban kerja) terhadap variabel
terikat (stress kerja). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2
≥ 1).
68
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
1. Nilai R sebesar 0.513 sama dengan 51,3% berarti hubungan ant bnara
2. Nilai Adjusted R Square 0.440 berarti 44,0% stress kerja pada karyawan
4.6 Pembahasan
adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal
69
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah suatu kegiatan yang tidak hanya dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama
birokrasi, tidak harus diikat dalam organisasi tertentu, melainkan dapat terjadi
negatif dan signifikan terhadap stress kerja pada karyawan Rumah Sakit Martha
dominan dalam variabel ini adalah “Bapak/ ibu dapat menentukan cara kerja nya
sendiri dalam mencapai target” hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden
karyawan diberikan kebebasan bekerja (dalam hal positif) untuk dapat mencapai
didukung oleh Sari Rindah (2016), Fadhila (2015) dan Eldy (2014) yang
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu
70
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang
harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali
dan signifikan terhadap kerja pada karyawan Rumah Sakit Martha Friska Medan.
setuju paling dominan adalah “Saya selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas
menghadapi kesulitan untuk berkonsentrasi dalam bekerja. Hal ini dapat terjadi
karena beban pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan kemampuan mereka
dan terkadang volume pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan batas
kemampuan mereka.
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik
fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit
kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan
secara potensial membahayakan pekerja Hasil penelitian ini didukung oleh Nurul
(2015), Aster Andriani (2014), dan Roslena (2013) yang menyatakan beban kerja
71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
hubungan yang cukup erat terhadap stress kerja pada karyawan Rumah
5.2 Saran
sebagai berikut :
1. Variabel Kepemimpinan
72
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebelumnya. Pada hasil kuesioner penelitian, sebagian karyawan
rasakan adalah gaya kepemimpinan yang otoriter, hal ini dapat dilihat dari
ditingkatkan
Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Martha Friska Medan untuk dapat
kerja.
Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur stres kerja
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang memiliki pengaruh terhadap stress kerja pada karyawan Rumah Sakit
74
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JURNAL
Aster,Yoyok. 2014. Pengaruh Beban kerja terhadap stres kerja dan dampaknya
terhadap kinerja karyawan, Jurnal Manajemen, Februari, 2(1), 20-22
SKRIPSI
Sari, Rindah. 2016. Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja
Karyawan Bidang Keperawatan Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Fadhilla, Nurul. 2015. Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres Kerja
Karyawan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan
Eldy, Rishky Pratama. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres
Kerja Karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan
Nusantara IV (persero) medan
Sari, Dita Fitrisia. 2014. Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Stres Kerja
Pada Karyawan Wanita Di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara
sitanggang, Roslena Elisabeth. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Dan Konflik
Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada Pt. Telkom Indonesia Divisi
Enterprise Servic
Wiranata. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerjadan Stres karyawan
pada CV.mertanadi
Rahmawati. 2008. Analisis Stres kerja karyawan pada PT pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Iskandar Muda
76
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1
Kuisioner Tentang Gaya Kepemimpinan Pada Rumah Sakit Umum
Martha Friska
Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah Jawaban antara A, B, C
2. Sebelum menjawab pastikan untuk membaca terlebih dahulu tabel
ciri-ciri kepemimpinan di bawah ini
Tabel Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Otoriter, Gaya Kepemimpinan
Demokratis, dan Gaya Kepemimpinan Bebas
77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth:
Di tempat
Medan 2016
Hormat saya,
ULFA MUSRITA
130502011
78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No. Responden : ___________ (Diisi oleh peneliti)
Tanggal/Bulan/Tahun : _____/_____/______
Petunjuk pengisian
1. Pernyataan di bawah ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka
menyusun TAS (Tugas Akhir Skripsi).
2. Pilihlah salah satu jawaban yang memenuhi persepsi Saudara dengan cara
memberi tanda centang ( √ ).
3. Isilah data responden berikut berdasarkan kriteria yang Bapak/Ibu/Saudara-i
miliki.
Data Responden:
Umur :
Belum Menikah
TIDAK
79
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Kepemimpinan (X1)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Bapak/ ibu diikutsertakandalam pengambilan
keputusan pekerjaan bersama
2 Bapak/ ibu diberi kesempatan memberikan
saran atau ide
3 Pimpinan cenderung mengambil keputusan
yang bersifat win-win solution
4 Keputusan yang diambil berdasarkan
pertimbangan dari berbagai pihak
5 Pimpinan menganggap karyawan sebagai
mitra kerja
6 Pimpinan menganggap Bapak/ ibu sebagai
sumberdaya perusahaan
7 Pimpinan memberi kesempatan pekerjaan
kepada Bapak/ ibu untuk berkembang
8 Pimpinan memberikan kewenangan kepada
Bapak/ ibu
9 Pimpinan hanya menentukan target kerja yang
harus dicapai oleh karyawan nya
10 Bapak/ ibu dapat menentukan cara kerja nya
sendiri dalam mencapai target
11 Pimpinan selalu memberitahukan kepada
Bapak/ ibu mengenai tujuan yang harus
dicapai
12 Bapak/ ibu berkesempatan merumuskan
gagasan untuk menyelesaikan pekerjaan
13 Pimpinan memberikan pengarahan kepada
karyawannya
14 Pimpinan selalu mengawasi karyawan saat
bekerja
15 Karyawan langsung diberikan sanksi bila
melakukan kesalahan disaat bekerja
16 Karyawan diberikan batasan waktu oleh
pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaanya
80
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Beban Kerja (X2)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Tugas yang diberikan sesuai dengan
kemampuan saya
81
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Stres Kerja (Y)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Beban kerja yang sulit membuat tekanan darah
saya terkadang naik
2 Tak jarang saya memiliki emosi yang tidak
stabil
3 Saya memiliki nafsu makan yang berkurang
4 Saya cenderung memiliki pola makan yang
tidak teratur apabila sedang banyak pekerjaan
5 Beban kerja yang berlebih sering membuat
saya sering merasa pusing
6 Pola hidup saya cenderung tidak teratur bila
sedang banyak pekerjaan
7 Kebijakan promosi yang diberikan sudah
dianggap adil
8 Saya memiliki mitra kerja yang mendukung
disetiap pekerjaan
9 Saya sering Murung disaat bekerja
10 Mood saya sering berubah setelah bekerja
11 Saya sering mendapat pengawasan berlebihan
disaat melakukan pekerjaan
12 Saya selalu tidak mendapatkan kepercayaan
didalam melakukan pekerjaan
13 Sikap pimpinan yang kurang wajar membuat
saya gampang marah
14 Saya merasa gampang tersinggung bila
disalahkan pimpinan
15 Saya merasa malas pergi kekantor bila sedang
banyak pekerjaan
16 Saya sering bolos keluar disaat jam kerja
17 Waktu kerja yang diberikan perusahaan cukup
untuk menyelesaikan pekerjaan
18 Saya sering terlambat dalam menyelesaikan
pekerjaan
19 Saya tidak pernah mendapati apresiasi dari
pasien atas pelayanan yang saya berikan
20 Saya kurang mampu melayani pasien dengan
baik
82
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA