GELADIKARYA
Oleh :
SUHAIRI
NIM : 107007093
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
NAMA : Suhairi
NIM : 107007093
PROGRAM STUDI : Magister Manajemen
Menyetujui:
Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Iskandarini, MM
Anggota
Adalah benar hasil karya saya sendiri yang belum dipublikasihkan. Semua sumber data dan
infromasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.
Suhairi
Nim : 107007093
Suhairi, lahir di Desa Keutapang, Kab. Aceh Pidie, Tanggal 11 Juni 1977, Anak
pertama dari lima bersaudara, dari pasangan Suhaimi (alm) dan Poniati. Menikah pada tahun
2009 dengan Ida Yani serta memiliki dua anak bernama Salvina Najia dan Akhdan Azizan.
Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar pada tahun 1985, tahun 1993 tamat dan lulus
dari Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Medan, tahun 1993 tamat dan lulus dari Sekolah
Teknik Menengah (STM) Swasta Medan, tahun 2001 menyelesaikan kuliah dari Fakultas
Teknik Universitas Medan Area di Medan Jurusan Teknik Manajemen Industri, dan tahun
2011 melanjutkan ke strata dua (S1) di program Studi Magister Manajemen Sekolah
Mulai bekerja pada tahun 2001 sampai sekarang sebagai tenaga pengajar tetap (dosen)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang tlah diberi kenikmatan, rahmat serta hidayah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Geladikarya ini dengan Judul: “Pengaruh Budaya
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), SpA(K) sebagai Rektor
2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng, selaku Ketua Program Studi Magister
4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT, selaku Sekretaris Program Studi Magister Manajemen
Pembimbing.
6. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana
Suhairi
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN .................................................................................... i
PERNYATAAN ....................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP....................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 74
Halaman
Tabel 1.1. Analisis Beban Kerja (ABK) Tahun 2010-2012...................................... 4
Halaman
Gambar. 2.1. Diagram Kinerja Menurut teori Colquitt............................................... 11
Gambar. 6.6. Homogenitas data motivasi kerja atas budaya organisasi dan
kepemimpinan ..................................................................................... 58
Gambar. 6.7. Hasil output homogenitas data kepuasan kerja atas motivasi kerja........ 60
Gambar. 6.8. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Pegawai atas Budaya
Halaman
Lampiran I. Instrument Angket ...................................................................... L-I
Saat ini pemerintahan mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap kinerja
melalui reformasi administrasi sebagai alat pemerintah untuk mendukung pelaksana tugas
pokok dan kegiatan. Reformasi birokrasi yang dilakukan bertujuan untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan meningkatkan kualitas pelayanan
pemerintahan yang akan dilakukan yaitu harus mulai penataan kelembagaan dan sumber daya
komprehesif, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berkualitas dan prima.
Aparatur pemerintah sebagai alat pemerintah dituntut agar bekerja lebih profesional, moral,
dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang kelancaran tugas
pemerintahan dan pembangunan. Selain itu, pembinaan aparat pemerintah suatu negara
diarahkan untuk menciptakan proses penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan
IAIN Sumatera Utara Medan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berstatus
negeri berada di bawah naungan atau binaan Kementerian Agama Republik Indonesia,
memiliki personil tenaga edukatif dan tenaga administratif. Struktur, susunan maupun aturan
yang berkaitan dengan pembinaannya PNS secara operasional sehari-hari berpegang pada
statuta IAIN Sumatera Utara Medan dan tata kelola pendidikan tinggi telah teregulasi melalui
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, serta pengabdian masyarakat,
Secara garis besar dalam pelayanan perguruan tinggi ada dua unsur penting yang
menjadi perhatian khusus dan ujung tombak penyedia jasa pendidikan tinggi yakni: memberi
layanan jasa prima kepada tenaga educatif (dosen) dan layanan prima adminsitratif kepada
(mahasiswa) secara optimal. Semua pelayanan ini tidak lain dilakukan oleh pegawai IAIN
baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pegawai honor (tetap) dan pegawai
lepas yang dianggap berkompeten pada bidangnya. Sehingga kinerja dari pegawai sangat
diharapkan optimal sesuai dengan Standard Operational Prosedur Kinerja (SOP) yang
tercantum dalam statuta perturan yang mengikat, peraturan rektorat dan analisis beban kerja
yang tersurat.
Pelaksana organisasi lingkungan IAIN Sumatera Utara diselenggarakan oleh bagian unit
sistem informasi. Pimpinan satuan diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada
pimpinan institut, berbentuk biro, yang dipimpin oleh kepala biro, sedangkan tingkat fakultas,
tenaga educatif secara teknis. Hal ini, layanan yang baik akan meningkatkan kepuasan dan
persaingan. Misal dalam proses pengurusan kartu tanda mahasiswa (KTM), kartu rencana
Untuk mendukung target pencapaian pekerjaan, pihak biro administarsi pegawaian juga
membenahi SOP, yaitu operasional standar dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas oleh pegawai
bagian organisasi sejalan secara kuantitas (yang harus diselesaikan/capai) dan ketepatan
waktu (sesuai dengan waktu direncanakan), konsisten dan sistematis. Indikator yang
ditentukan adalah dengan melihat makin berkurang tingkat kesalahan seperti dalam
sebelumnya memerlukan waktu sekitar 1 minggu, menjadi 1 – 2 hari karena personil sudah
Pada akhir Tahun Ajaran 2012/2013, kinerja pegawai administrasi yang menangani
masalah kepentingan mahasiswa tersebut belum memperlihatkan hasil optimal, indikator yang
paling menonjol adalah tertundanya penerimaan Kartu rencana Studi (KRS) dan penerbitan
Kartu Hasil Studi (KHS) per semester. Adanya mahasiswa yang tidak terdaftar dalam daftar
mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu, walaupun pendataan sudah ada dari awal,
dikarenakan keterlambatan pembayaran uang kuliah. Berikut disajikan data kinerja pegawai
IAIN Sumatera Utara tahun 2010 – 2013 yang didasarkan pada Analisis Beban Kerja (ABK)
Dari Tabel 1.1 di atas, terlihat kinerja pegawai administrasi IAIN Sumatera Utara
berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK) belum berjalan baik. Tabel 1.1. di atas jelas
menggambarkan kondisi pelayanan administrasi mahasiswa yang kurang baik, seperti: (1)
dalam hal pengolahan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) mahasiswa yang seharusnya
membutuhkan waktu maksimal pengurusan 10 hari kerja (HK) menjadi 20 HK, di tahun
HK di tahun 2012/2013; (4) Batas akhir penyerahan ujian fakultas yang seharusnya
di tahun 2012/2013; dan (5) Pembekalan KKN yang seharusnya membutuhkan 4 minggu
2012/2013.
Berdasarkan Tabel 1.1 juga terlihat bahwa data beberapa kegiatan pelayanan terjadi
keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan, seperti: pengelolaan nomor induk mahasiswa
(NIM) selama tiga tahun terakhir masih jauh dari waktu yang ditetapkan. Demikian juga
alokasi waktu yang diberikan serta jumlah pegawai yang mengerjakan pekerjaan, maka jelas
ketimpang tindihan kebijakan unit kerja, dwifungsi jabatan akan terjadi sehingga efektifitas
dan efisiensi kinerja pegawai tidak akan tercapai dan untuk menyelesaikan pekerjaan akan
membutuhkan waktu relatif lama. Dari data ini, terlihat bahwa kinerja pegawai IAIN
mahasiswa. Sementara SOP kerja pegawai termaktup dalam statuta kerja yakni optimasliasi
masuk kerja para pegawai hanya 5 hari efektif dalam seminggu dan 1 hari kerja
menggunakan waktu kerja efektif 5 jam 36 menit, dan kerja efektif setiap 1 orang
Peningkatan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi yang ada
pada pegawai tersebut. Motivasi seorang pegawai akan terwujud pada perilaku yang
diarahkan pada pencapaian tujuannya dalam bekerja. Keinginan pegawai untuk bekerja
dengan baik di IAIN memberikan pencapaian hasil kerja yang maksimal. Hasil penelitian
Samson (2006) dan Siwantara (2009) menyatakan bahwa motivasi kerja mempengaruhi
kinerja seseorang. Winardi (2002) mengemukakan motivasi kerja adalah suatu kekuatan
potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter, dan imbalan non moneter
yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Dalam organisasi, pelaksanaan kinerja pegawai tidak terlepas dari peran serta
pimpinan. Kepala bagian sebagai pemimpin harus dapat mengarahkan dan membimbing
setiap pegawai untuk bekerja dengan baik. Hasil penelitian Carudin (2011), Irawati dan
yang positif terhadap peningkatan kinerja seseorang. Selain itu hasil penelitian Yogaswara
kemampuan dan kemauan bawahan. Artinya, apabila pegawai telah mampu dan mau bekerja
dalam penyelesaian tugas secara efektif maka disarankan kepemimpinan yang diperlukan
adalah mempertahankan orientasi tugas dan memperbesar orientasi hubungan. Dari hasil
penelitian di atas, jelas terlihat bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan
kepala. Berbagai upaya yang dapat dilakukan seorang pimpinan adalah dengan memberikan
dukungan (motivasi). Dengan mendapat dukungan dari pimpinan, pegawai akan merasa setiap
tugasnya menjadi penting dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini
menggambarkan bahwa kinerja pegawai erat sekali kaitannya dengan tanggung jawab
kepemimpinan.
akademik. Sudah menjadi pemandangan umum pegawai harus mengikut tradisi yang ada di
satuan unit, baik dalam bergaul maupun bekerja. Hasil penelitian yang dilakukan Brahmasari
(2009) dan Widodo (2011) mengemukakan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja
satuan unit-unit. Mc Shanedan Von Glinow (2008) mengatakan budaya organisasi yang kuat
memiliki potensi meningkatkan kinerja, dan sebaliknya bila budaya organisasinya lemah
mengakibatkan kinerja menurun. Budaya organisasi adalah sistem makna dan keyakinan
bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar,
(Robbins, 2003).
Dari berbagai uraian fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara berikut faktor yang mempengaruhinya yakni
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, terjadi penurunan kinerja
pegawai IAIN Sumatera Utara sejak beberapa tahun terakhir. Sehingga perlu dilakukan
1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja pegawai IAIN Sumatera
Utara?
Utara?
3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara?
5. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara?
Sumatera Utara.
Utara.
Utara.
5. Menemukenali pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara.
penting yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara. Selanjutnya secara
1. IAIN Sumatera Utara, sebagai bahan pertimbangan para pengambil keputusan di IAIN
2. Hasil penelitian ini diharapkan merupakan informasi awal yang dapat peneliti gunakan
sebagai dasar berpijak dalam melakukan kajian ulang dan mengembangkan penelitian
2. Aspek yang dikaji dibatasi pada faktor kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara berikut
kerja.
3. Objek penelitian adalah para pegawai administrasi yang bekerja di lingkungan IAIN
Sumatera Utara.
2.1. Kinerja
Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan
untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode
dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
diproyeksikan, dengan dasar efisiensi. Kinerja dalam hal ini merupakan tanda keberhasilan
Untuk itu kinerja perlu dilakukan secara kolaboratif dan kooperatif dengan cara
menggunakan manajemen kinerja, dimana hal tersebut merupakan suatu cara mencegah
kinerja yang buruk dan mampu menerapkan cara bekerjasama untuk meningkatkan kinerja.
Selain itu, manajer perlu memperhatikan kinerja atasannya karena manajer tersebut sebagian
bertanggung jawab kepada atasannya. Kinerja pegawai yang umum untuk kebanyakan
pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut: (1) kuantitas dari hasil; (2) kualitas dari hasil; (3)
ketepatan waktu dari hasil;(4) kehadiran, dan (5) kemampuan bekerja sama. Untuk
meningkatkan upaya dan memotivasi karyawan, juga untuk meningkatkan tugas kinerja.
Colquitt (2009) mendefinisikan kinerja sebagai berikut: bahwa kinerja merupakan perilaku
kerja pegawai yang disumbangkan untuk mencapai tujuan organisasi. Dari pernyataan
tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja dinyatakan sukses jika tujuan organisasi dapat
Robbins (2000) menyatakan bahwa kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan dalam
melakukan suatu pekerjaan. Sehingga Kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan dalam
melakukan suatu pekerjaan dengan demikian kinerja seseorang akan tampak pada situasi dan
kondisi kerja sehari-hari, dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang diperoleh sebagai hasil
bekerja cenderung akan dihadapkan pada hal-hal baru, sehingga dengan bekerja seseorang
akan mendapatkan tambahan pengalaman, yang akan menambah kemajuan dalam hidupnya.
Colquitt (2009) bahwa secara umum kinerja dipengaruhi oleh komponen: mekanisme
Dari Gambar 2.1. di atas tampak jelas bahwa kinerja (job performance) dipengaruhi
dilakukan melalui peningkatan faktor kepuasan kerja dan motivasi seseorang dalam bekerja di
kepemimpinan, personality, sikap, dan rekan kerja melalui motivasi. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa kinerja seseorang sangat ditentukan oleh factor kepuasan kerja dan
seseorang membentuk kinerja yang mengarah atau ingin mewujudkan tercapainya tujuan-
Pengertian kinerja disini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebagai
tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan untuk menunjang tugas
yang dibebankan organisasi kepadanya, pengarahan tingkah laku tersebut dilakukan oleh
organisasi melalui acuan kerja, berbentuk peraturan, deskripsi tugas pokok dan fungsi kerja,
serta otoritas organisasi, agar tingkah lakunya terarah dan konsisten dengan tujuan organisasi,
Dengan demikian kinerja pegawai dapat diukur melalui kualitas pekerjaan yang
dihasilkan dan jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Dalam kehidupan sehari-hari kinerja
seseorang biasanya didukung oleh dua hal yaitu: potensi yang berasal dari dalam diri
seseorang dan penilaian gaya kepemimpinan atasan yang disenangi oleh karyawan.
selanjutnya kinerja pegawai dapat dinilai dari dua sudut pandang, yaitu: efisiensi dan
Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan
kemampuan. Hariandja (2005) mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang
telah dicapai oleh seseorang ataupun kelompok orang dalam suatu organisasi baik formal
ataupun informal, publik ataupun swasta yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Beberapa faktor tersebut lebih difokuskan pada individu yang terlibat di dalam organisasi
dalam usaha pencapaian kinerja. Faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut: (1)
kuantitas pekerjaan; (2) kualitas pekerjaan; (3) pengetahuan kerja; (4) kerjasama tim; dan (5)
kreativitas.
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan
kreativitas.
individu dan kelompok dalam organisasi berinteraksi satu dengan lainnya dan dengan
organisasi diluar organisasi. Budaya organisasi menurut Robbin (2009) adalah suatu sistem
makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi itu, dari
mempengaruhi budaya organisasi adalah: (1) inovasi dan pengambilan resiko; (2) perhatian
terhadap detil; (3) orientasi hasil; (4) orientasi orang; (5) orientasi tim;(6) keagresifan; dan
(7) kemantapan.
pokok yaitu: (a) budaya organisasi merupakan satu kesatuan yang integral dan saling terkait,
(b) budaya organisasi merupakan refleksi sejarah dari organisasi yang bersangkutan, (c)
budaya organisasi berkaitan dengan hal-hal yang dipelajari oleh para antropolog, seperti
ritual, simbol, ceritera, dan ketokohan, (d) budaya organisasi dibangun secara sosial, dalam
pengertian bahwa budaya organisasi lahir dari consensus bersama dari sekelompok orang
yang mendirikan organisasi tersebut, dan (e) budaya organisasi sulit diubah.
Sutrisno (2010) menyatakan budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang
tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk
mempelajari budaya yang berlaku di dalam organisasinya. Kotter dan Heskett (1992)
menyatakan budaya mempunyai kekuatan yang penuh, berpengaruh pada individu dan
Berdasarkan uraian di atas, maka sintesis budaya organisasi adalah keyakinan dasar
yang dianut pegawai terhadap nilai-nilai yang dikembangkan untuk mengatasi masalah, yang
mengontrol perilaku anggota organisasi dengan indikator: inovasi dan pengambilan resiko,
perhatian terhadap detil, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan
kemantapan.
2.3. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah diobservasi, tetapi
menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk dipahami”. Richard (1988) kemudian
yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
Kepemimpinan adalah suatu konsep dan proses yang berhubungan dengan setiap
pemberian motivasi untuk mencapai tujuan dan prestasi. Sedangkan gaya kepemimpinan
adalah suatu gabungan yang berbeda antara tugas dan hubungan perilaku yang biasa
digunakan untuk mempengaruhi pribadi atau kelompok untuk mencapai tujuan. Adapun jenis-
Pribadi tersebut lebih dikenal sebagai orang hebat (great person). Teori ini menegaskan
gagasan bahwa beberapa pribadi dilahirkan memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah
yang dimiliki oleh seorang pemimpin dengan pribadi yang bukan seorang pemimpin.
Kemudian penelitian kepemimpinan memusatkan perhatian pada ciri pribadi pemimpin, yang
dikenal dengan trait theory. Trait pada dasarnya menjadi motivasi bagi pemimpin. Trait atau
sifat yang penting antara lain; mendorong atau ambisi, kejujuran dan integritas, motivasi
fleksibilitas.
theory atau teori sifat, yaitu tetap menekankan pada hal yang diyakini merupakan perbedaan
dasar pada pola perilaku pemimpin yang berasal dari kepribadian dan pandangan hidup
pribadi. Daft (1988) mengungkapkan gaya kepemimpinan berdasarkan gabungan dua dimensi,
yaitu: Pertama, seberapa jauh pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan
direktif, mengambil keputusan sendiri, dengan ketat mengawasi bawahan, (b) Otokratis-
permisif, mengambil keputusan sendiri, tetapi memberi kebebasan kepada bawahan untuk
partisipatif, tetapi mengawasi bawahan secara ketat, dan (d) Demokratis-permisif, mengambil
keputusan secara partisipatif, dan memberi kebebasan kepada bawahan untuk melaksanakan
pekerjaannya.
pada pendapat bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung sejumlah faktor. Tidak ada
kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi atau keadaan. Menurut teori Fiedler terdapat
3 kriteria situasi yaitu hubungan antara pimpinan dan karyawan, tugas kelompok dan
kekuasaan. Fiedler percaya bahwa kunci kesuksesan seorang pemimpin terletak pada gaya
kepemimpinannya.
4. Pendekatan Transaksional
Pada organisasi modern gaya kepemimpinan yang banyak diterapkan adalah pendekatan
kepemimpinan merupakan kontrak sosial antara pemimpin dan pengikut. Kedua pihak saling
bebas (independent) dan memiliki tujuan, kebutuhan serta kepentingan sendiri. Seringkali
tujuan dan kebutuhan kedua pihak saling bertentangan sehingga mengarah ke situasi konflik
5. Pendekatan Transformasional
penelitian yang dilakukan oleh Bass. Ia mengidentifikasikan lima faktor (tiga yang pertama
berlaku pada transformasional dan dua faktor yang terakhir berlaku pada kepemimpinan
transaksional). Faktor-faktor tersebut adalah: (a) karisma, (b) perhatian pribadi, (c)
mengganti suasana lingkungan sosial dan psikologis secara radikal, melakukan perubahan,
yang menurutnya kepemimpinan karismatik memiliki kapasitas untuk mengubah sistem sosial
yang ada, berdasarkan persepsi pengikut yang percaya bahwa pemimpin ditakdirkan memiliki
kemampuan istimewa. Pemimpin karismatik akan muncul jika terjadi krisis sosial dengan visi
Rumusan kepemimpinan dari sejumlah ahli tersebut menunjukkan bahwa dalam suatu
membimbing dan juga sebagian orang yang mempunyai kegiatan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain agar mengikuti apa yang menjadi kehendak dari pada atasan atau
mempengaruhi bawahan agar terbentuk kerja sama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi. Wahyudi (2009) mengemukakan bahwa seorang pemimpin yang harus memiliki:
sebagai pribadi atau kelompok dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dengan
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yaitu movere yang berarti menggerakkan.
Berdasarkan kata tersebut, maka dapat dikembangkan lebih banyak definisi atau pengertian
tentang motivasi. Ada 3 aspek motivasi yang dapat diidentifikasi menurut (Richand, 1987),
atau menyebabkan mereka berperilaku dalam kegiatan tertentu. Kedua, gerakan ini langsung
Aspek motivasi yang diharapkan menjadi faktor berharga pada sistem perspektif kerja
bertujuan untuk memahami perilaku manusia pada situasi kerja, sehingga aspek tersebut
mengetahui faktor yang paling penting dan berhubungan dengan perilaku pribadi, situasi serta
lingkungan kerja, yang selanjutnya dengan menyadari adanya dorongan kerja, maka sangat
Berdasarkan uraian di atas, maka sintesis motivasi kerja adalah dorongan dalam diri
pegawai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan indikator: berusaha berani
menghadapi risiko kerja, keinginan mengatasi masalah yang timbul dalam pekerjaan,
dorongan untuk berhasil dalam pekerjaan, keinginan untuk bekerja dengan baik, dan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kinerja pegawai. Hasil
kepercayaan, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian diperoleh:
adanya pengaruh positif dari kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,370. Darna
(2010) tentang Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Berprestasi dan Kinerja
Karyawan. Dari hasil penelitian diperoleh pengaruh yang diberikan motivasi berprestasi
terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 20,60%. Soedjono (2005) tentang pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja organisasi dan kepuasan kerja karyawan pada terminal penumpang
umum di Surabaya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: budaya organisasi memberikan
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan sebesar 0,756. Budaya
organisasi memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja sebesar
pengaruhnya terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan Bank. Dari hasil penelitiannya
Koesmono (2005) tentang pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja
serta kinerja karyawan pada subsektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa
Timur. Dari hasil penelitian diperoleh: (a) pengaruh langsung budaya organisasi terhadap
kinerja sebesar 0,506; (b) pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja sebesar 0,387; dan (c)
pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebesar
0,267. Widodo (2011) tentang pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap
kinerja guru. Dari hasil penelitian diperoleh: (a) terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja sebesar 0,808; dan (b) terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja sebesar
0,754. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa: terdapat pengaruh
Kerangka konseptual adalah sebuah berpikir sistematis yang akan didasarkan kepada
analisis alur proses dari suatu penelitian. Kerangka konseptual ini terdiri dari aliran proses
berpikir sistematis yang diawali dari latar belakang penelitian, perumusan, analisis
Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar aturan dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono,1999). Faktor-
adalah peningkatan efektivitas, kualitas dan kuantitas dari hasil kerja (output) yang lebih baik,
di tentukan oleh manajemen di lembaga tersebut. Salah satu teori yang mengkaji kinerja
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejumlah faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah mekanisme individual (motivasi kerja, stres, motivasi, kepercayaan, keadilan
dan etika, pembelajaran dan pengambilan keputusan); karakteristik individu (kepribadian dan
kekuasaaan dan pengaruh pemimpin, gaya kepemimpinan dan perilaku); dan mekanisme
Konsep pemikiran yang dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian dalam
geladikarya ini adalah variabel budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja, dan kinerja
pegawai dengan mempertimbangkan kondisi yang ada dan batasan masalah yang dibahas
serta diproses dengan pendekatan beberapa disiplin ilmu yang saling mendukung sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Lebih jelasnya pengaruh
ke empat variabel ini divisualisasikan dalam kerangka konseptual penelitian seperti pada
BUDAYA
ORGANISASI
(X1)
MOTIVASI KINERJA
KERJA PEGAWAI
(X3) (Y)
KEPEMIMPINAN
(X2)
Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka konseptual diatas, hipotesis dalam penelitian
Utara.
Utara.
3. Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara.
5. Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara.
Variabel dalam penelitian ini adalah budaya organisasi (variabel eksogenus) terhadap
terhadap motivasi kerja dan kinerja (variabel endogenus); dan motivasi kerja dan kinerja
(variabel endogenus).
a. Budaya organisasi adalah keyakinan dasar yang dianut pegawai terhadap nilai-nilai yang
yang dinyatakan dengan skor penilaian pegawai terhadap indikator: inovasi dan
pengambilan resiko, perhatian terhadap detil, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim,
keagresifan,dan kemantapan.
mengawasi, dan mengarahkan bawahannya sebagai pribadi atau kelompok dalam bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan skor penilaian pegawai
konseptual.
c. Motivasi kerja adalah dorongan dalam diri pegawai untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya yang dinyatakan dengan skor penilaian pegawai terhadap indikator: berusaha
berani menghadapi risiko kerja, keinginan mengatasi masalah yang timbul dalam
pekerjaan, dorongan untuk berhasil dalam pekerjaan, keinginan untuk bekerja dengan
d. Kinerja adalah unjuk kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan skor penilaian terhadap
indikator: (1) kuantitas pekerjaan; (2) kualitas pekerjaan; (3) pengetahuan kerja; (4) kerja
Berdasarkan kerangka konseptual yang dibangun, jenis penelitian ini adalah penelitian
korelasional dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Menurut Riduwan (2008)
analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung ataupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap
variabel endogen.
Penelitian ini menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel lain, yaitu: (1)
budaya organisasi; (2) kepemimpinan; (3) motivasi kerja dan (4) kinerja pegawai.
Penelitian ini dilakukan di IAIN Sumatera Utara dengan pegawai administrasi sebagai
subjek penelitian. Tempat penelitian ini adalah Biro Akademik Umum dan Kemahasiswaan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah
bagian dari proses pengukuran persepsi pegawai berkenaan dengan variabel terkait.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono,2008). Populasi target pada penelitian ini adalah pegawai administrasi
IAIN Sumatera Utara pada tahun 2013, dengan populasi berjumlah 157 orang yang terbagi
4.5. Sampel
Sugiyono (2000) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Roscoe (dalam Sekaran, 2006) memberikan acuan umum
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian.
2. Jika sampel dipecah kedalam sub sampel, ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori
adalah tepat.
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (dalam
n=
dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Batas toleransi kesalahan (error tolerance), diambil 5%.
n= = 113 orang
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 orang. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan Hair dkk (1995) bahwa jumlah sampel minimal yang
dapat dipakai dalam penelitian korelasional dengan analisis jalur adalah berjumlah 100 – 200
responden.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
propotional simple random sampling, yakni menentukan jumlah sampel tiap unit kerja sesuai
besar populasi pada unit kerja tersebut. Contoh untuk penentuan jumlah sampel pada unit
113
kerja Biro Rektor: /157 × 100 = 72 orang. Jumlah sampel untuk unit kerja lainnya dapat
Sebelum penggunaan instrumen dilakukan lebih dahulu uji coba untuk mendapatkan
instrumen yang sahih dan handal (valid dan reliabel). Validitas yaitu untuk melihat sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang harus diukur dan reliabilitas (terhandalan)
yaitu sejauh mana suatu alat pengukur mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten
dalam waktu dan tempat yang berbeda. Prosedur pelaksanaan uji coba instrumen adalah: (1)
penentuan responden uji coba; (2) pelaksanaan uji coba; dan (3) analisis uji coba. Responden
uji coba diambil dari populasi di luar sampel yang telah ditentukan. Jumlah seluruh respoden
uji coba akan diambil secara memadai. Uji coba instrumen ini dilaksanakan terhadap pegawai
IAIN Sumatera Utara yang ada dalam populasi sebanyak 30 orang tetapi tidak terpilih sebagai
sampel penelitian (di luar sampel). Analisis data hasil uji coba dimaksudkan untuk
memperoleh butir-butir instrumen yang memenuhi syarat sehingga layak dijadikan alat ukur
dengan menggunakan validitas isi (content validity), dan validitas (construct validity). Dalam
pelaksanaannya dicari konsistensi internal dan membuang butir-butir pernyataan yang lemah,
hal-hal sebagai berikut: (1) menghindari pertanyaan yang meragukan atau tidak jelas; (2)
meniadakan penggunaan kata yang merupakan kunci atau mengarahkan ke salah satu pilihan
jawaban/responden. Instrumen yang telah di uji coba diolah dan analisa dengan
menggunakan teknik korelasi product moment oleh Person dalam Arikunto (2003). Taraf
N ( xy ) x y
rxy
N x 2
x
2
N y 2
y
2
dimana:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor butir tes
∑Y = Jumlah skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor butir tes
Y 2
= Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y
ahlinya atau pembimbing untuk menentukan dan menyepakati jumlah butir yang akan
dijadikan sebagai instrumen pengumpulan data di lapangan. Hal ini dilakukan untuk
menentukan jumlah butir yang akan dijadikan instrumen pengumpulan data, juga
mempertimbangkan apakah semua butir yang shahih akan digunakan. Setelah konsultasi
dengan pembimbing maka butir-butir sahih dari setiap variabel seluruhnya dipergunakan.
Keterhandalan angket di analisis dengan teknik Alpha Cronbach dalam Usman & Ali Akbar
k St
2
rk 1
k 1 St 2
rk = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item
St = Jumlah varians yang valid
2
St 2 = Varians total
Menurut Croncbach yang dikutip oleh Usman & Ali Akbar Thoha (2001)
mengemukakan bahwa teknik ini cocok untuk data yang bersifat dikotomi dan nondikotomi,
Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi linier sederhana dan
ganda serta korelasi parsial. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai alat untuk
mengganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk dapat menggunakan analisis
1. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors dengan taraf nyata
=0.05. Kriteria uji adalah jika L hitung < L tabel maka dikatakan data populasi berdistribusi
normal.
2. Uji linearitas untuk mengetahui apakah masing data membentuk garis linier digunakan uji
linearitas dilakukan dengan uji kelinearan dan keberartian arah koefisien regresi, melalui
Y a bX i
a =
n X X 2 2
n XY X Y
b =
n X 2 X
2
dimana:
n = Jumlah subjek penelitian
X = Skor variabel bebas
a = Konstanta regresi
b = Koefisien arah regresi
X = Jumlah skor variabel
Y = Jumlah skor variabel terikat
XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel bebas dengan variabel terikat
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear tidaknya hubungan antara variabel
endogen dengan variabel eksogen. Regresi linear apabila Fhitung < Ftabel pada taraf
signifikasi 5%. Sementara uji signifikan regresi, jika Fhitung > Ftabel maka dikatakan
Uji korelasi dilakukan untuk mengtahui apakah hubungan antar variabel benar-benar
independen atau tidak. Rumus yang digunakan untuk menguji korelasi antara variabel
N . X 1 X 2 ( X 1 ).( X 2 )
rx1x 2
N . X 1
2
( X 1 ) 2 N . X 2 ( X 2 )
2 2
4. Perhitungan Analisis Jalur
Teknik analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh langsung antara variabel endogen
dan eksogen. Perhitungan analisis jalur ini dihitung berdasarkan persaamaan berikut ini:
r12 = 13
dimana:
r = Korelasi
ρ = Koefisien jalur
5. Pengujian Jalur
Pengujian jalur dapat dihitung dengan dua cara sebagaimana dikemukakan Kuncoro dan
Riduwan (2008), yaitu: langkah kerja analisis jalur ada dua cara, yakni (a) pengujian
(n k 1) R 2
F
k (1 R 2 )
dimana:
N = Jumlah sampel
31 = 32 = 0; Hipotesis dalam bentuk kalimat: Ha: Matriks korelasi estimasi berbeda
dengan matriks korelasi sampel. Ha: Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama)
dengan matriks korelasi sampel. Menguji model jalur, dilakukan dengan uji statistik
1 Rm2
Q ; R m2 1 (1 R 12 ) x ((1 R 22 ) . (1 R p2 )
1 M
Apabila Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit
tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik 2 dapat digunakan
dimana:
n = Jumlah sampel
2 = Derajat kebebasan
M = Koefisien determinan multipel ( Rm2 ) setelah koefisien jalur yang tidak signifikan
yang dihilangkan.
nilai 2 sangat kecil atau mendekati nilai nol, maka hipotesis nol diterima. Dengan kata
(berarti matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks korelasi estimasi), maksudnya
kedua model tersebut signifikan. Jika 2h<2(df ; a), terima Ho (berarti matriks korelasi
sampel tidak berbeda atau sama dengan matriks korelasi estimasi), maksudnya kedua
IAIN Sumatera Utara yang didirikan pada tahun 1973 di Medan, dilatar- belakangi dan
didukung oleh beberapa faktor pertimbangan objektif. Pertama, Perguruan Tinggi Islam yang
berstatus Negeri pada saat itu belum ada di Provinsi Sumatera Utara, walaupun Perguruan
Tinggi Agama Islam Swasta memang sudah ada. Kedua, pertumbuhan pesantren, madrasah
dan perguruan-perguruan agama yang sederajat dengan SLTA di daerah Sumatera Utara
tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, yang sudah tentu memerlukan adanya pendidikan
lanjutan yang sesuai, yakni adanya Perguruan Tinggi Agama Islam yang berstatus Negeri.
Inisiatif Kepala Inspeksi Pendidikan Agama Propinsi Sumatera Utara saat itu (Alm. H.
Tarbiyah di Medan, dengan membentuk Panitia Pendirian Fakultas Tarbiyah Persiapan IAIN
yang diketuai oleh Letkol. Raja Syahnan, pada tanggal 24 Oktober 1960. Sejalan dengan
Yayasan K.H. Zainul Arifin juga berencana mendirikan Fakultas Tarbiyah Persiapan IAIN
kebijaksanaan dengan menyatukan Panitia Penegerian Fakultas Tarbiyah yang telah ada,
dengan Panitia Penegerian Fakultas Syari’ah, dan memberikan status, penegeriannya pada
hari Sabtu tanggal 12 Oktober 1968 M bertepatan dengan tanggal 20 Rajab 1389 H, bertempat
di Aula Fakultas Hukum USU Medan. Dalam acara tersebut, Drs. Hasbi AR dilantik sebagai
Pj. Dekan Fakultas Tarbiyah, dan H. T. Yafizham, SH sebagai Pj. Dekan Fakultas Syari’ah
dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 224 dan 225 Tahun 1968. Walaupun
sejak tanggal 12 Oktober 1968 Menteri Agama RI telah meresmikan 2 (dua) buah Fakultas,
Banda Aceh, namun semangat dan tekad untuk memperoleh IAIN yang berdiri sendiri di
organisasi pemuda dan mahasiswa terutama dari pimpinan IAIN Cabang Medan.
administrasi di kantor pusat IAIN Sumatera Utara agar setiap fakultas dan unit lainnya dapat
dituangkan dalam Keputusan Rektor Nomor 22 tahun 1974. Kebijaksanaan tersebut tentu saja
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 24 Tahun 1988, IAIN Sumatera Utara mempunyai
sebuah biro, yaitu Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan. Biro ini
membawahi enam bagian, yaitu: (1) Bagian Akademik dan Kemahasiswaan; (2) Bagian
Perencanaan dan Sistem Informasi; (3) Bagian Keuangan; (4) Bagian Kepegawaian; (5)
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga, dan (6) Bagian Administrasi Bina PTAIS.
5.2. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi IAIN Sumatera Utara
Adapun visi dan misi IAIN Sumatera Utara adalah sebagai berikut.
1. Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif
2. Misi
teknologi dan seni yang memiliki keunggulan dan daya saing internasional.
masyarakat.
Sejalan dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Pokok-
pokok Organisasi Institut Agama Islam Negeri dan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1987 Tentang Susunan Organisasi Institut Agama Islam Negeri, maka IAIN
1. Tugas Pokok
Tugas pokok IAIN adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan
tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan
kebangsaaan Indonesia dan secara ilmiah memberikan pendidikan dan pengajaran, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan agama Islam sesuai dengan
2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana di atas IAIN Sumatera Utara mempunyai
fungsi:
Dalam rangka menyelenggarakan urusan pendidikan selama tahun 2014, IAIN Sumatera
Tabel 5.1
Profil Kepegawaian IAIN Sumatera Utara
Jumlah Persentase
No Uraian
(orang) (%)
1 Jumlah pegawai 157 100,00
2 Kualifikasi menurut pendidikan
2.1 SD 4 2,55
2.2 SMP 4 2,55
2.3 SLTA 34 21,66
2.4 Sarjana Muda/Diploma 6 3,82
2.5 S1 91 57,96
2.6 S2 18 11,46
3 Kualifikasi menurut golongan
3.1 Golongan I 3 1,91
3.2 Golongan II 43 27,39
3.3 Golongan III 104 66,24
3.4 Golongan IV 7 4,46
Sumber: IAIN Sumatera Utara, 2014 (diolah)
Berdasarkan profil SDM aparatur di atas diketahui bahwa pegawai IAIN Sumatera
Utara berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar adalah tamatan S1 dengan 91 orang
tamatan SD dan SMP masing-masing sebanyak 4 orang (2,55%). Selanjutnya jika profil SDM
aparatur diamati berdasarkan golongan sebagian besar adalah Golongan III dengan 104 orang
Organisasi Institut Agama Islam Negeri, maka bagan organisasi IAIN Sumatera Utara (per 31
REKTOR
SENAT INSTITUT DEWAN PENYANTUN
PR I-PR II-PR III-PR IV
KABAG AKADEMIK & KABAG PERENC. & KABAG KABAG KABAG KABAG ADM
KEMAHASISWAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN DAN RT BINA PTAIS
KASUBBAG
HUMAS
KEL. TENAGA KEL. TENAGA KEL. TENAGA KEL. TENAGA KEL. TENAGA KEL. TENAGA
KOMPUTER PUSTAKA PENELITI AHLI AHLI AHLI
FAKULTAS: FD – FS – FT - FU
FAKULTAS: FD – FS – FT - FU LABORATORIUM
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan
sekumpulan pertanyaan yang digunakan untuk menanyakan hal yang inginkan diukur atau
diketahui. Untuk uji validitas dan uji reliabilitas diambil sampel 30 pegawai administrasi
IAIN Sumatera Utara. Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur
apabila alat ukur tersebut dapat menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat.
Uji keaslian (validitas) digunakan untuk mengetahui sejauh mana butir item
lain validitas isi (conten validity) dan validitas konstruk. Penggunaan validitas ini dilakukan
dengan cara memperhatikan dan menyesuaikan dengan teori. Instrument yang telah diuji coba
dan di analisa dengan menggunakan teknik korelasi produck moment oleh person. Taraf
signifikan yang digunakan sebesar 5 % (α=0,05). Butir instrumennya yang dikatakan valid
apabila nilai koefisien korelasi hitung lebih besar dari pada dari koefisien korelasi tabel. Uji
coba instrumen dilaksanakan terhadap pegawai IAIN Sumatera Utara yang ada dalam
populasi sebanyak 30 orang tetapi tidak terpilih sebagai sampel penelitian di luar sampel.
Analisis data hasil uji coba dimaksudkan untuk memperoleh butir-butir instrumen yang
memenuhi syarat sehingga layak dijadikan alat ukur dalam mengumpulkan data penelitian.
selanjutnya Analisis validitas yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment
yang diolah menggunakan program SPSS 17. Pada tabel berikut 6.1. ini berikut uji hasil
Berdasarkan hasil uji coba untuk instrumen variabel kinerja pegawai (Y), variabel
budaya organisasi (X1), kepemimpinan (X2), motivasi kerja (X3). Pada tabel 6.1. maka
seluruh pertanyaan dikatakan valid karena pada setiap butir pada pertanyaan setiap variabel
memiliki semua nilai rhitung di atas tabel dengan N=30 yakni 3,61.
Instrumen yang reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan karena sesuai
dengan kenyataan. Walaupun beberapa kali ulang diuji cobakan maka hasilnya akan tetap
sama. Perhitungan reliabilitas angket ditentukan melalui rumus Koefisien Alpha, yang
Berdasarkan hasil uji Alpha Cronbach maka uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 6.2.
Tabel 6.2
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Alpha
Variabel Keterangan
Cronbach
Kinerja Pegawai (Y) 0,811 Reliabel
Budaya Organisasi (X1) 0,767 Reliabel
Kepemimpinan (X2) 0,788 Reliabel
Motivasi Kerja (X3) 0,698 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2014
reliabilitas angket kerja pegawai diperoleh = 0,811 adalah sangat tinggi, reliabilitas angket
diperoleh = 0,788 adalah tinggi, sementara reliabilitas angket motivasi kerja diperoleh = 0,698
adalah tinggi. Hal ini dapat menunjukan bahwa setiap variabel insturumennya reliabel atau
responden dalam penelitian ini dapa dijadikan menjadi 4 kelompok yaitu: jenis kelamin,
umur, masa kerja, dan tingkat pendidikan pegawai. Deskripsi responden dapat dilihat pada
Dari Tabel 6.3 dapat di ketahui bahwa 113 responden sebahagian besar respoenden
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki
dengan (18,58%). Hal ini menunjukan bahwa pegawai yang bekerja di IAIN Sumatera utara
dominan laki-laki.
Selanjutnya akan disajikan deskripsi responden berdasarkan umur yang dapat dilihat
Tabel 6.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Dari Tabel 6.4 di atas bahwa 113 orang responden berdasarkan umur yang terbanyak
adalah umur 30 – 45 tahun sebanyak 63 orang (55,8%) dan yang paling sedikit umur ≤ 29
tahun yaitu sebanyak 18 orang (15,9,1%). Selanjutnya akan disajikan deskripsi responden
Dari Tabel 6.5 di atas bahwa 113 orang responden berdasarkan masa kerja yang
terbanyak adalah ≥ 9 tahu sebanyak 61 orang (54%) dan yang paling sedikit adalah ≤ 2 tahun
Tabel 6.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dari Tabel 6.6 di atas, bahwa 113 orang responden berdasarkan pendidikan yang
terbanyak adalah tamatan S1 sebanyak 79 orang (69,9%) dan yang paling adalah tamatan SD
pegawai IAIN Sumatera Utara diperoleh dari sebaran jawaban responden sebagaimana Tabel
6.7 berikut.
Tabel 6.7
Frekuensi Jawaban Responden
SS S R TS STS
Variabel
F % F % F % F % F %
Budaya
483 28,5 490 28,9 460 27,1 165 9,7 97 5,7
organisasi
Kepemimpinan 407 24,0 707 41,7 374 22,1 147 8,7 40 2,4
Motivasi kerja 298 26,4 485 42,9 257 22,8 73 6,5 17 1,5
Kinerja
429 25,3 707 41,7 441 26,0 77 4,6 35 2,1
pegawai
Sumber: Data diolah, 2014
budaya organisasi dominan menjawab setuju sebesar 28,9%, menjawab sangat setuju sebesar
28,5%, menjawab ragu-ragu sebesar 27,1%, menjawab tidak setuju sebesar 9,7%, dan
sangat setuju sebesar 24,0%, menjawab ragu-ragu sebesar 22,1%, menjawab tidak setuju
Untuk variabel motivasi kerja dominan menjawab setuju sebesar 42,9%, menjawab
sangat setuju sebesar 26,4%, menjawab ragu-ragu sebesar 22,8%, menjawab tidak setuju
Untuk variabel kinerja pegawai dominan menjawab setuju sebesar 41,7%, menjawab
sangat setuju sebesar 25,3%, menjawab ragu-ragu sebesar 26,0%, menjawab tidak setuju
dilakukan ujicoba kepada responden di luar sampel penelitian. Adapun tujuan uji coba
instrumen adalah untuk mengetahui layak atau tidak layak instrumen tersebut digunakan
sebagai alat ukur. Selanjutnya dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
organisasi (X1), kepemimpinan (X2), motivasi kerja (X3), dan kinerja pegawai (Y). Untuk
Tabel 6.8
Ringkasan Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Statistics
Budaya Motivasi Kinerja
Organisasi Kepemimpinan kerja pegawai
N Valid 113 113 113 113
Std. Deviation 9.982 9.864 5.749 9.646
Variance 99.637 97.303 33.056 93.050
Minimum 32 30 23 33
Maximum 71 73 65 72
Sumber: Data diolah, 2014
Dari Tabel 6.8 di atas dapat dilihat variabel budaya organisasi mempunyai nilai dari
32 – 71, standar deviasi 9,982, dan variance 99,637. Variabel kepemimpinan mempunyai nilai
dari 30 – 73, standar deviasi 9,864, dan variance 97,303. Variabel motivasi kerja mempunyai
nilai dari 23 – 65, standar deviasi 5,749, dan variance 33,056. Variabel kinerja pegawai
mempunyai nilai dari 33 – 72, standar deviasi 9,646, dan variance 93,050.
Dari Gambar 6.1 di atas dapat dilihat bahwa sebaran data budaya organisasi
kecenderungan kurva normal sempurna. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebaran
Dari Gambar 6.3 di atas dapat dilihat bahwa sebaran data motivasi kerja membentuk
kecenderungan kurva normal sempurna. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebaran
Dari Gambar 6.4 di atas dapat dilihat bahwa sebaran data kinerja pegawai membentuk
kecenderungan kurva normal sempurna. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebaran
Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, maka perlu dilakukan uji
persyaratan analisis. Uji linieritas, uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
terpenuhi asumsi bahwa data linier atau tidak, berdistribusi normal atau tidak, untuk setiap
variabel penelitian.
Dari hasil perhitungan SPSS 17 for windows diperoleh hasil regresi, uji normalitas,
dan homogenitas variabel X1 dan X2 terhadap X3, sebagaimana disajikan pada Tabel 6.9
berikut.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 19.512 3.693 5.283 .000
Budaya_organisasi 0.118 .049 .205 2.413 .017
Kepemimpinan 0.230 .050 .395 4.645 .000
Sumber: Data Diolah, 2014
a. Dependent Variable: Motivasi_kerja
Dari Tabel 6.9 di atas dapat dilihat t-hitung sebesar 5,283 dan signifikan 0,000. Hasil
t-hitung sebesar 5,283 dibandingkan dengan t-tabel sebesar 4,645. Artinya ada hubungan
linier antara variabel bebas (budaya organisasi dan kepemimpinan) terhadap terikat (motivasi
kerja). Karena ada hubungan linier antara kedua variabel bebas (budaya organisasi dan
(motivasi kerja) dapat dinyatakan melalui persamaan substruktur Ŷ = 0,205 X1 + 0,395 X2.
Besarnya pengaruh variabel budaya organisasi terhadap motivasi kerja dapat diketahui
dari nilai Beta sebesar 0,205 atau sebesar 20,5%. Pengaruh budaya organisasi terhadap
motivasi kerja sebesar 20,5% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,017 < 0,05.
diketahui dari nilai Beta sebesar 0,395 atau sebesar 39,5%. Pengaruh kepemimpinan terhadap
motivasi kerja sebesar 39,5% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,000 < 0,05.
Berikut ini pada Gambar 6.5 disajikan hasil output uji linieritas antar variabel
kerja).
Pada Gambar 6.5 di atas dapat disimpulkan data sudah membentuk garis lurus dari sisi
kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan teori linieritas, sehingga dapat disimpulkan bahwa
linieritas dalam model regresi ini sudah terpenuhi. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
terdapat persamaan yang linier dan berarti antara budaya organisasi dan kepemimpinan
terhadap motivasi kerja melalui persamaan substruktur Ŷ = 0,205 X1 + 0,395 X2. adalah linier
dan berarti.
Berikut ini pada Gambar 6.6 disajikan hasil output uji homogenitas antar variabel
Dari Gambar 6.6 di atas, dapat dilihat titik-titik residual menyebar di bawah serta di
atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa di
antara variabel bebas (budaya organisasi dan kepemimpinan) tidak terjadi heteroskedastisitas
Dari hasil perhitungan SPSS 17 for windows diperoleh hasil regresi, uji normalitas, dan
homogenitas variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y sebagaimana disajikan pada Tabel 6.10
berikut.
Dari Tabel 6.10 di atas dapat dilihat t-hitung sebesar 2,891 dan signifikan 0,005. Hasil
t-hitung sebesar 2,891 dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,645. Artinya ada hubungan
linier antara variabel bebas (budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja) terhadap
terikat (kinerja pegawai). Karena ada hubungan linier antara kedua variabel bebas (budaya
pegawai). Bentuk persamaan regresi variabel bebas (budaya organisasi, kepemimpinan, dan
motivas kerja) mempengaruhi variabel terikat (kinerja pegawai) dapat dinyatakan melalui
diketahui dari nilai Beta sebesar 0,189 atau sebesar 18,9%. Pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai sebesar 18,9% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,033 < 0,05.
dari nilai Beta sebesar 0,211 atau sebesar 21,1%. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai sebesar 21,1% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,026 < 0,05.
diketahui dari nilai Beta sebesar 0,243 atau sebesar 24,3%. Pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai sebesar 24,3% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,013 < 0,05.
Berikut ini pada Gambar 6.7 disajikan hasil output uji linieritas antar variabel
Gambar 6.7. Hasil Output Homogenitas Data Kepuasan Kerja atas Motivasi Kerja
Pada Gambar 6.7 di atas dapat disimpulkan data sudah membentuk garis lurus dari sisi
kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan teori linieritas, sehingga dapat disimpulkan bahwa
linieritas dalam model regresi ini sudah terpenuhi. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
terdapat persamaan yang linier dan berarti antara budaya organisasi, kepemimpinan, dan
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai melalui persamaan substruktur Ŷ = 0,189 X1 + 0,211
Berikut ini pada Gambar 6.8 disajikan hasil output uji homogenitas antar variabel
Dari Gambar 6.8 di atas, dapat dilihat titik-titik residual menyebar di bawah serta di
atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa di
antara variabel eksogenus (budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja) tidak
Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari budaya
Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari budaya organisasi,
Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5%, jika nilai F-hitung ≤ F-tabel maka
Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai F-hitung > F-tabel maka Ha diterima, artinya
Dari hasil uji simultan dengan uji F dapat dilihat sebagaimana Tabel 6.11 berikut.
Tabel 6.11
Uji F
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2210.198 3 736.733 9.780 .000
Residual 8211.412 109 75.334
Dari Tabel 6.11 di atas dapat dilihat F-hitung sebesar 9,780 dan signifikan 0,000. Nilai
F-tabel dengan df = 3:109 pada taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 2,70. Dengan
demikian nilai F-hitung > F-tabel (9,780 > 2,70) yang mengindikasikan bahwa Ho ditolak dan
dan motivasi kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai
Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari budaya
Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari budaya organisasi,
Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5%, jika nilai t-hitung ≤ t-tabel maka Ho
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai t-hitung > t-tabel maka Ha diterima, artinya ada
Hasil uji simultan dengan uji t untuk variabel bebas (budaya organisasi dan kepemimpinan)
terhadap variabel terikat (motivasi kerja) dapat dilihat sebagaimana Tabel 6.12 berikut.
Tabel 6.12
Uji t
Dari Tabel 6.12 dapat dilihat hasil uji t masing-masing variabel bebas (budaya
organisasi dan kepemimpinan) terhadap variabel terikat (motivasi kerja) sebagai berikut:
1. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja dengan nilai t-hitung sebesar 2,413 dan tingkat signifikan 0,017. Nilai t-
tabel dengan N = 113 pada taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 1,645. Dengan
demikian nilai t-hitung > t-tabel (2,413 > 1,645) dan nilai probabilitas sig 0,017 < 0,05
bahwa variabel budaya organisasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
2. Hasil uji parsial juga membuktikan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja dengan nilai t-hitung sebesar 4,645 dan
tingkat signifikan 0,000. Nilai t-tabel dengan N = 113 pada taraf signifikansi 5% diperoleh
sebesar 1,645. Dengan demikian nilai t-hitung > t-tabel (4,645 > 1,645) dan nilai
probabilitas sig 0,000 < 0,05 yang mengindikasikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai IAIN Sumatera Utara.
kepemimpinan, dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja pegawai) dapat dilihat
Tabel 6.13
Uji t
Dari Tabel 6.13 dapat dilihat hasil uji t masing-masing variabel bebas (budaya
organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja pegawai)
sebagai berikut.
1. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai dengan nilai t-hitung sebesar 2,155 dan tingkat signifikan 0,033. Nilai t-
tabel dengan N = 113 pada taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 1,645. Dengan
demikian nilai t-hitung > t-tabel (2,155 > 1,645) dan nilai probabilitas sig 0,033 < 0,05
bahwa variabel budaya organisasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
2. Hasil uji parsial juga membuktikan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai t-hitung sebesar 2,259
dan tingkat signifikan 0,026. Dengan demikian nilai t-hitung > t-tabel (2,259 > 1,645) dan
nilai probabilitas sig 0,026 < 0,05 yang mengindikasikan bahwa Ho ditolak dan Ha
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara.
yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai t-hitung sebesar 2,532
dan tingkat signifikan 0,013. Nilai t-tabel dengan N = 113 pada taraf signifikansi 5%
diperoleh sebesar 1,645. Dengan demikian nilai t-hitung > t-tabel (2,532 > 1,645) dan nilai
probabilitas sig 0,013 < 0,05 yang mengindikasikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja secara parsial mempunyai
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka dapat dimaknai dan dibahas
Hasil analisis uji statistik SPSS 17 menunjukan bahwa variabel budaya organisasi
(X1), berpengaruh terhadap motivasi kerja (X3) hal ini ditandai dari variabel budaya
memberikan korelasi positif yang kuat terhadap motivasi kerja pegawai Pegawai Institut
Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebesar 0,244. Hal ini terbukti dari koefisien regresi
atribut bertanda positif sebesar 0,118. Ini artinya bahwa jika budaya organisasi Institut Agama
Islam Negeri Sumatera Utara ditingkatkan sebesar 1 % maka akan meningkatkan motivasi
kerja pegawai Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebesar 0,118. Selanjutnya
memberikan kontribusi korelasi sebesar 0,415 ini terbukti dari koefisien regresi sebesar 0,230.
Ini berarti bahwa jika kualitas pemimpin pada setiap bagian unit Institut Agama Islam Negeri
Ini membuktikan bahwa pemimpin yang memiliki kapasitas dan integritas pemimpin
sesuai dengan kemampuan kompetensi leadership akan memberikan pengaruh dampak positif
terhadap motivasi kerja para pegawai, ini di tandai dengan pemimpin dapat memberikan
pangkat/golongan, gaji serta hadiah dan imbalan baik materil maupun nonmateril, kepada para
bawahanya. Dengan dorongan motivasi dari pimpinan dalam bentu pengaharapan, cita-cita
yang diberikan pimpinan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara akan meningkatkan
motivasi kerja pegawai lebih baik lagi. Diharapkan semakin baik dan semakin rutin pimpinan
Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara memberikan dorongan motivasi kerja pada para
bawahanya maka akan semakin baik pula motivasi kerja para pegawai pimpinan Institut
Kemudian secara universal hasil pengujian menunjukan bahwa antara variabel budaya
organisasi (X1) dan kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (X3)
Pegawai Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Variabel budaya organisasi dan
Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebesar 0,462 dengan r-square 0,214. Ini berarti bahwa
motivasi kerja pegawai Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara mencapai sebesar 20,4 %
(0,214 x 100%) dan sisanya di tentukan oleh variabel lain diluar variabel penelitian ini. Hal
ini ditandai dengan koefisien regresi positif sebesar 19,512 . yang berarti ketika budaya
organisasi dan kepemimpinan secara bersama-sama ditingkatkan maka akan berdampak pada
motivasi kerja pegawai yang akan meningkat. Atau kata lain apabila budaya organisasi dan
pegawai sebesar 19,512. Temuan penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan Colquitt
(2009) bahwa budaya organisasi dan kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap motivasi
kerja bawahannya.
Dari kedua variabel yang mempengaruhi motivasi kinerja pegawai Institut Agama
Islam Negeri Sumatera Utara. Maka variabel kepemimpinan adalah variabel yang dianggap
sebagai variabel yang paling berpengaruh dibanding dengan variabel budya organsiasi
diantara variabel yang lain. Hal ini dari pembuktian bahwa koefisien korelasi antara
kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai sebesar 0,415. Dengan r-square sebesar 0,177
yang memberikan pengaruh kontribusi sebesasr 17,7% terhadap motivasi kerja pegawai
2. Analisis Hasil Pengujian Budaya Organisasi (X1), Kepemimpinan (X2) dan Motivasi
Dalam uji analisis hasil pengujian menunjukan bahwa antara variabel budaya
organisasi (X1) kepemimpinan (X2) dan motivasi kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja (X4) Pegawai Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Variabel Budaya
organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai
Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebesar sebesar 0,461 dengan r-square 0,212. Ini
memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 21,2 %. Dan sisanya ditentukan oleh
faktor lain. Bedasarkan hasi koefisien regresi positif diperoleh 20,171 yang berarti bahwa
Budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja dapat memberikan pengaruh terhadap
berpengaruh terhadap kinerja pegawai (X4) hal ini ditandai dari variabel budaya organisasi
memberikan korelasi positif yang kuat terhadap kinerja pegawai Institut Agama Islam Negeri
Sumatera Utara sebesar 0,269. Hal ini terbukti dari koefisien regresi atribut bertanda positif
sebesar 0,183. Ini artinya bahwa jika budaya organisasi Institut Agama Islam Negeri
Sumatera Utara ditingkatkan sebesar 1 % maka akan meningkatkan kinerja pegawai Institut
Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebesar 0,183. Selanjutnya variabel kepemimpinan (X2)
sebesar 0,331 ini terbukti dari koefisien regresi sebesar 0,206. Ini berarti bahwa jika kualitas
pemimpin pada setiap bagian unit Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara diperbaiki
dan ditingkatkan 1 % maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,206. Selanjutnya
variabel motivasi kerja (X3) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (X4). Motivasi kerja dapat
memberikan kontribusi korelasi sebesar 0,377 ini terbukti dari koefisien regresi sebesar 0,407
Ini berarti bahwa jika kualitas pemimpin pada setiap bagian unit Institut Agama Islam Negeri
Sumatera Utara diperbaiki dan ditingkatkan 1 % maka akan meningkatkan kinerja para
Dari ketiga variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai Institut Agama Islam Negeri
Sumatera Utara. Maka variabel motivasi kerja adalah variabel yang dianggap sebagai variabel
yang paling berpengaruh dibanding dengan variabel yang lainnya. Hal ini dari pembuktian
bahwa koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai sebesar 0,407. Dengan
r-square sebesar 0,165 yang memberikan pengaruh kontribusi sebesasr 16,5% terhadap
Ini membuktikan bahwa semakin tinginya motivasi kerja pegawai Institut Agama
Islam Negeri Sumatera Utara maka akan semakin baik prilaku kinerja pegawai dalam
melakukan pekerjaan baik maka Pengharapan, cita-cita, yang sudah terpatri dalam diri
untuk lebih giat, serius, dan semangat untuk melakukan pekerjaan, ia berpegang teguh bahwa
7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan, maka diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis statistik SPSS dalam sub struktur I diperoleh hasil bahwa besar pengaruh
variabel budaya organisasi terhadap motivasi kerja pegawai IAIN Sumatera Utara, sebesar
20,5% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,017 < 0,05. Ini artinya berbanding lurus
semakin baik budaya organisasi maka semakin baik juga motivasi kerja, kinerja
dengan nilai probabilitas sig 0,000 < 0,05, kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai IAIN Sumatera Utara, Besar pengaruh yang diberikan kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai sebesar 21,1% signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,026. Artinya
semakin baik kepemimpinan kepala bagian institut dan kepala bagian setiap fakultas, perlu
Utara.
3. Dari analisis perhitungan statistik SPSS dalam sub struktur II diperoleh hasil bahwa
budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara, Besar
pengaruh yang diberikan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 18,9%
7.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan disarankan untuk perbaikan kinerja pegawai IAIN
Sumatera Utara.
melalui budaya organisasi adalah memberikan layanan pengetahuan kepada para pegawai
tentang budaya kerja, sistem kerja, standar kerja, dan beban kerja agar pegawai tetap
memahamai tugas pokok dan fungsi jabatan yang didudukinya walaupun ada perubahan-
perubahan cara kerja, sistem kerja. Sehingga pekerjaan tetap bisa diselesaikan sesuai dengan
Kedua Selanjutnya yang perlu diperhatikan agar kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara
semakin optimal dan produkif bekerja melalui kepemimpinan adalah. Setiap pemimpin pada
unit atau bagian harus mampu mengimplementasikan konsep keterampilan manusiawi dan
konsep kemampuan teknik kerja kepada para bawahannya baik dalam rapat, sidang dan aple
Ketiga dilakukan agar meningkatkan kinerja pegawai IAIN Sumatera Utara semakin baik dan
produktif melalui motivasi kerja adalah pemberian insentif gaji, penghargaan atas prestasi
kerja tunjangan dan promosi jabatan. Dengan upaya ini diharapkan pegawai mau bekerja
dengan baik dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. Selain itu pada diri pegawai akan
menimbulkan gairah kerja dan motivasi pegawai, agar mau bekerja dengan baik.
Brahmasari, Ida Ayu. Dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja
Karyawan pada Central Proteina Prima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7,
Nomor 1, Februari 2009
Burhan, Bungin. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah terhadap
Kinerja Guru”. INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus 2011: 131–144
Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behaviour.
New York: McGraw-Hill International Companies
Darna, Nana. 2010. “Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Motivasi Berprestasi dan Kinerja
Karyawan”. Cakrawala Galuh, Vol. I, No. 3, Desember 2010
Gibson, James L., John M. Ivancevich & James H. Donnelly, Jr. 1994. Organizations:
Behavior, Structure, Processes. Boston: Richard D. Irwin, Inc.
Hair, JR., Joseph F., Rolp E. Anderson, Ronald L. Tatham dan William C. Black. 1995.
Multivariate Data Analysis With Reading. Fourth Ed, Prentice Hall International
Inc.
James A.F Stoner dan R. Edward Freeman. 1992. Management. New Jersey: Prentice Hall
International, Inc.
Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
McShane, Steven L., Von Glinowdan Mary Ann. 2008. Organizational Behavior. USA: Mc
Graw Hill-International
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, da Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta
Riduwan., Kuncoro, A.E. 2008. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur.
Bandung: Alfabeta
Robin Stuart & Kotze. 2009. Performance: The Secrets of Success ful Behavior. Great
Britain: Prentice Hall
Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim
Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.
Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009
Soedjono. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya”. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1, Maret 2005
Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan, dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya
Manusia, Vol. 2 No. 1 Desember 2007
Stoner, James AF. 1996. Manajemen. terjemahan Alexander Sindoro, Jakarta: Prenhalindo
Tuckman, Bruce W.1972. Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace
Jovanovich Publishers
Usman, Husaini & Ali Akbar. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Sinar Grafika
Widodo. 2011. “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru”.
Jurnal Pendidikan Penabur – No. 16, Tahun ke-10, Juni 2011
Winardi. J. 2007. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Yogaswara, Atep. 2010. “Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem Informasi
Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru”. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol.
11 No. 2 Oktober 2010
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Sdr
(Para Responden)
di-
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan keperluan pengumpulan data penelitian untuk penyelesaian tesis
atas nama Suhairi dengan judul: Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Adiministrasi Institut Agama Islam Negeri
Sumatera Utara. Untuk itu saya mohon bapak/ ibu berkenan membantu untuk mengisi
ANGKET ini sesuai petunjuk yang ada. Atas kesediaan Bapak/ Ibu saya ucapkan terima
kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah pertanyaan angket di bawah ini dengan sebaik-baiknya
2. Untuk mengisi angket di bawah ini, beri tanda centang () yang paling sesuai
menurut Bapak/ Ibu:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RG = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
3. Berikut ini keterangan tentang skala penilaian:
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
Kami berharap nantinya hasil penelitian tesis ini dapat dipergunakan untuk peningkatan mutu
pelayanan adiministrasi di kantor Bapak/Ibu. Dan segala bentuk jawaban akan tetap kami
rahasiakan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik dari Bapak/Ibu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Medan, Maret
2014
Peneliti,
ANGKET (QUESTIONAIRE)
B. Angket Kepemimpinan
Alternatif Jawaban
No. PERTANYAAN Sangat Tidak Sangat
Setuju Setuju Ragu Setuju Tidak Setuju
1 Sebelum melakukan pekerjaan pimpinan
5 4 3 2 1
memberikan arahan tata cara kerja yang baik.
2 Setiap bekerja pimpinan memberikan contoh
5 4 3 2 1
teknik cara kerja yang baik.
3 Cara kerja yang baik adalah mengacu pada
5 4 3 2 1
teknik dan cara kerja pimpinan.
4 Seluruh cara kerja di periksa oleh pimpinan. 5 4 3 2 1
5 Pemimpin selalu memberikan pedoman tata 5 4 3 2 1
Jika rxy > rtabel maka item instrumen tes dinyatakan valid.
Untuk angket no 1:
k 1 St
Keterangan :
r11 = Nilai reliabilitas
k = Jumlah item
Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
X
2 t
t
St N
N
Keterangan :
St = Varians total
X t = Jumlah kuadrat X total
2
X t
2
= Jumlah X total dikuadratkan
N = Jumlah responden
X 2
X
2 i
i
Si N
N
Keterangan :
Si = Varians item
X t = Jumlah kuadrat item X
2
X t
2
= Jumlah item X total dikuadratkan
N = Jumlah responden
480
1442
S4 30 1,56
30
X2 560 563 603 480 484 417 472 430 515 462 406 454 487 613 450
XY 7551 7513 7851 6810 6810 6395 6787 6574 7131 6784 6254 6672 6851 7896 6687 104566
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 1762 2378 1982 4116 4116 3958 3426 4060 4966 3336 4996 3488 3590 3332 3938
Bawah 22232704 40670884 21431044 75035376 81448656 56704084 62208816 42755200 68889316 46175616 72897616 57505744 74019940 37464244 51092464
Akar bwh 4715,157 6377,373 4629,368 8662,296 9024,891 7530,211 7887,257 6538,746 8299,959 6795,264 8538,010 7583,254 8603,484 6120,804 7147,899
r xy 0,374 0,373 0,428 0,475 0,456 0,526 0,434 0,621 0,598 0,491 0,585 0,460 0,417 0,544 0,551
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 13,867 25,367 13,367 46,800 50,800 35,367 38,800 26,667 42,967 28,800 45,467 35,867 46,167 23,367 31,867 Jumlah
Hasil 0,462 0,846 0,446 1,560 1,693 1,179 1,293 0,889 1,432 0,960 1,516 1,196 1,539 0,779 1,062 16,851
tau t = 59,382
r11 = 0,767
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 54 2916
2 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 66 4356
3 4 3 5 5 4 5 5 2 2 4 3 5 2 2 3 54 2916
4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 67 4489
5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 63 3969
6 4 5 4 5 4 4 5 1 2 4 1 5 5 4 1 54 2916
7 3 3 1 2 3 4 4 2 4 5 2 1 1 4 2 41 1681
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 2170 3569 4211 2906 4490 4277 3792 5012 3346 3501 4726 6990 6140 4270 4841
Bawah 32120500 56596321 68159701 57559936 51392800 82806649 55504224 87624724 69123316 90001641 61414396 80943660 1,13E+08 1,13E+08 72014161
tau t = 71,379
r11 = 0,788
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 44 1936
2 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47 2209
3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 1 42 1764
4 4 4 5 4 1 2 3 5 4 2 34 1156
5 3 4 4 4 1 3 3 1 4 4 31 961
6 4 4 5 5 4 5 2 4 3 3 39 1521
7 4 5 5 4 5 3 4 5 5 3 43 1849
8 4 3 3 5 3 4 3 4 5 4 38 1444
9 3 4 5 4 4 5 2 1 5 4 37 1369
10 5 2 5 5 3 4 5 5 5 4 43 1849
11 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 43 1849
12 2 4 5 3 4 3 4 5 5 4 39 1521
13 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 47 2209
14 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 45 2025
15 1 2 3 2 2 4 3 3 2 1 23 529
16 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 47 2209
17 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 46 2116
18 2 4 5 3 4 1 4 5 5 4 37 1369
19 4 3 3 5 4 2 4 4 5 4 38 1444
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Atas 3560 1930 2005 2025 4320 2435 2770 3195 2195 2510
Bawah 28992820 20909320 20181805 24816345 33950700 37318825 21556000 37749945 18888445 25759420
Akar bwh 5384,498 4572,671 4492,416 4981,601 5826,723 6108,914 4642,844 6144,098 4346,084 5075,374
r xy 0,661 0,422 0,446 0,406 0,741 0,399 0,597 0,520 0,505 0,495
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Atas 35,867 25,867 24,967 30,700 42,000 46,167 26,667 46,700 23,367 31,867 Jumlah
Hasil 1,196 0,862 0,832 1,023 1,400 1,539 0,889 1,557 0,779 1,062 11,139
tau t = 29,939
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 62 3844
2 2 4 2 5 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 52 2704
3 2 4 3 5 3 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 55 3025
4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 66 4356
5 4 3 5 5 4 5 5 2 2 4 5 4 5 5 5 63 3969
6 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 69 4761
7 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 69 4761
8 4 5 4 5 4 4 5 1 2 4 5 4 4 5 5 61 3721
9 5 4 1 2 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 54 2916
10 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 55 3025
11 5 5 2 5 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 56 3136
12 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 64 4096
13 3 5 2 4 3 5 2 4 4 4 5 3 4 4 3 55 3025
14 5 4 4 5 2 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 59 3481
15 5 5 4 4 5 5 5 2 1 5 5 5 5 5 2 63 3969
16 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 65 4225
17 5 3 4 3 4 1 2 2 4 4 3 5 5 2 4 51 2601
18 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 70 4900
19 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 64 4096
20 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 33 1089
21 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 64 4096
22 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 68 4624
23 5 3 5 3 4 1 2 2 4 4 4 5 5 2 4 53 2809
24 3 5 2 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 3 58 3364
25 5 4 4 5 2 3 3 4 5 4 5 5 5 3 4 61 3721
26 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 2 66 4356
27 5 5 2 5 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 5 56 3136
28 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 66 4356
29 5 5 4 4 4 2 3 4 4 2 5 4 2 3 4 55 3025
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 2691 2442 3837 3621 3480 4719 3744 4674 3462 3207 3888 3345 3729 4998 2412
Bawah 40632501 35587344 57558189 50397321 43399200 69926961 46871136 73995636 58371924 27178749 35587344 29565705 46057401 58371924 42097224
Akar bwh 6374,363 5965,513 7586,711 7099,107 6587,807 8362,234 6846,250 8602,072 7640,152 5213,324 5965,513 5437,436 6786,560 7640,152 6488,237
r xy 0,422 0,409 0,506 0,510 0,528 0,564 0,547 0,543 0,453 0,615 0,652 0,615 0,549 0,654 0,372
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 24,967 21,867 35,367 30,967 26,667 42,967 28,800 45,467 35,867 16,700 21,867 18,167 28,300 35,867 25,867 Jumlah
Hasil 0,832 0,729 1,179 1,032 0,889 1,432 0,960 1,516 1,196 0,557 0,729 0,606 0,943 1,196 0,862 14,657
tau t = 60,277
r11 = 0,811
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4 67
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 63
3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 50
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 53
5 4 4 2 2 4 4 2 1 4 4 5 2 4 4 4 50
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 44
7 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 38
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 53
9 5 5 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 48
10 3 4 5 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 51
11 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 35
2 5 4 5 4 5 3 4 3 3 5 41
3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 32
4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 34
5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
6 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 44
7 5 3 4 5 5 5 5 4 4 3 43
8 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 37
9 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 45
10 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 45
11 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 39
12 5 3 4 5 4 5 4 3 4 5 42
13 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 40
14 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 39
15 3 2 3 4 5 5 5 3 5 3 38
16 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38
17 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 33
18 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38
19 3 3 4 5 3 3 5 3 5 5 39
20 5 3 5 4 2 2 4 5 5 4 39
21 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 40
22 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48
23 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 47
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
25 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 36
26 2 2 3 3 4 2 4 3 2 4 29
27 2 2 3 3 4 4 5 3 3 2 31
Lampiran
Sebaran Data Angket Kinerja Pegawai (Y)
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 5 5 5 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 64
2 1 1 3 2 5 5 4 2 2 2 3 1 3 4 2 40
3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 47
4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 5 3 2 50
5 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 2 3 49
6 3 4 3 4 3 3 1 1 3 3 1 4 1 3 1 38
7 3 1 4 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 3 3 36
8 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 51
9 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
10 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 70
11 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 69
12 3 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 65
Jika rxy > rtabel maka item instrumen tes dinyatakan valid.
Untuk angket no 1:
Keterangan :
r11 = Nilai reliabilitas
k = Jumlah item
Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
X 2
X
2 t
t
St N
N
Keterangan :
St = Varians total
X t = Jumlah kuadrat X total
2
X t
2
= Jumlah X total dikuadratkan
N = Jumlah responden
X 2
X
2 i
i
Si N
N
Keterangan :
Si = Varians item
Kemudian besarnya koefisien korelasi dikonsultasikan dengan indeks keterandalan sebagai berikut :
Antara 0,800 s/d 1,000 : Sangat tinggi
Antara 0,600 s/d 0,799 : Tinggi
Antara 0,400 s/d 0,599 : Cukup
Antara 0,200 s/d 0,399 : Rendah
Antara 0,000 s/d 0,199 : Sangat rendah
Diambil satu contoh perhitungan varians item nomor 4 sebagai berikut :
480
1442
S4 30 1,56
30
X2 560 563 603 480 484 417 472 430 515 462 406 454 487 613 450
XY 7551 7513 7851 6810 6810 6395 6787 6574 7131 6784 6254 6672 6851 7896 6687 104566
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 1762 2378 1982 4116 4116 3958 3426 4060 4966 3336 4996 3488 3590 3332 3938
Bawah 22232704 40670884 21431044 75035376 81448656 56704084 62208816 42755200 68889316 46175616 72897616 57505744 74019940 37464244 51092464
Akar bwh 4715,157 6377,373 4629,368 8662,296 9024,891 7530,211 7887,257 6538,746 8299,959 6795,264 8538,010 7583,254 8603,484 6120,804 7147,899
r xy 0,374 0,373 0,428 0,475 0,456 0,526 0,434 0,621 0,598 0,491 0,585 0,460 0,417 0,544 0,551
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 13,867 25,367 13,367 46,800 50,800 35,367 38,800 26,667 42,967 28,800 45,467 35,867 46,167 23,367 31,867 Jumlah
Hasil 0,462 0,846 0,446 1,560 1,693 1,179 1,293 0,889 1,432 0,960 1,516 1,196 1,539 0,779 1,062 16,851
tau t = 59,382
r11 = 0,767
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 54 2916
2 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 66 4356
3 4 3 5 5 4 5 5 2 2 4 3 5 2 2 3 54 2916
4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 67 4489
5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 63 3969
6 4 5 4 5 4 4 5 1 2 4 1 5 5 4 1 54 2916
7 3 3 1 2 3 4 4 2 4 5 2 1 1 4 2 41 1681
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 2170 3569 4211 2906 4490 4277 3792 5012 3346 3501 4726 6990 6140 4270 4841
Bawah 32120500 56596321 68159701 57559936 51392800 82806649 55504224 87624724 69123316 90001641 61414396 80943660 1,13E+08 1,13E+08 72014161
tau t = 71,379
r11 = 0,788
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 44 1936
2 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 47 2209
3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 1 42 1764
4 4 4 5 4 1 2 3 5 4 2 34 1156
5 3 4 4 4 1 3 3 1 4 4 31 961
6 4 4 5 5 4 5 2 4 3 3 39 1521
7 4 5 5 4 5 3 4 5 5 3 43 1849
8 4 3 3 5 3 4 3 4 5 4 38 1444
9 3 4 5 4 4 5 2 1 5 4 37 1369
10 5 2 5 5 3 4 5 5 5 4 43 1849
11 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 43 1849
12 2 4 5 3 4 3 4 5 5 4 39 1521
13 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 47 2209
14 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 45 2025
15 1 2 3 2 2 4 3 3 2 1 23 529
16 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 47 2209
17 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 46 2116
18 2 4 5 3 4 1 4 5 5 4 37 1369
19 4 3 3 5 4 2 4 4 5 4 38 1444
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Atas 3560 1930 2005 2025 4320 2435 2770 3195 2195 2510
Bawah 28992820 20909320 20181805 24816345 33950700 37318825 21556000 37749945 18888445 25759420
Akar bwh 5384,498 4572,671 4492,416 4981,601 5826,723 6108,914 4642,844 6144,098 4346,084 5075,374
r xy 0,661 0,422 0,446 0,406 0,741 0,399 0,597 0,520 0,505 0,495
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Atas 35,867 25,867 24,967 30,700 42,000 46,167 26,667 46,700 23,367 31,867 Jumlah
Hasil 1,196 0,862 0,832 1,023 1,400 1,539 0,889 1,557 0,779 1,062 11,139
tau t = 29,939
SUBJEK Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 62 3844
2 2 4 2 5 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 52 2704
3 2 4 3 5 3 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 55 3025
4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 66 4356
5 4 3 5 5 4 5 5 2 2 4 5 4 5 5 5 63 3969
6 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 69 4761
7 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 69 4761
8 4 5 4 5 4 4 5 1 2 4 5 4 4 5 5 61 3721
9 5 4 1 2 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 54 2916
10 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 55 3025
11 5 5 2 5 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 56 3136
12 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 64 4096
13 3 5 2 4 3 5 2 4 4 4 5 3 4 4 3 55 3025
14 5 4 4 5 2 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 59 3481
15 5 5 4 4 5 5 5 2 1 5 5 5 5 5 2 63 3969
16 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 65 4225
17 5 3 4 3 4 1 2 2 4 4 3 5 5 2 4 51 2601
18 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 70 4900
19 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 64 4096
20 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 33 1089
21 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 64 4096
22 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 68 4624
23 5 3 5 3 4 1 2 2 4 4 4 5 5 2 4 53 2809
24 3 5 2 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 3 58 3364
25 5 4 4 5 2 3 3 4 5 4 5 5 5 3 4 61 3721
26 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 2 66 4356
27 5 5 2 5 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 5 56 3136
28 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 66 4356
29 5 5 4 4 4 2 3 4 4 2 5 4 2 3 4 55 3025
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari
Korelasi
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 2691 2442 3837 3621 3480 4719 3744 4674 3462 3207 3888 3345 3729 4998 2412
Bawah 40632501 35587344 57558189 50397321 43399200 69926961 46871136 73995636 58371924 27178749 35587344 29565705 46057401 58371924 42097224
Akar bwh 6374,363 5965,513 7586,711 7099,107 6587,807 8362,234 6846,250 8602,072 7640,152 5213,324 5965,513 5437,436 6786,560 7640,152 6488,237
r xy 0,422 0,409 0,506 0,510 0,528 0,564 0,547 0,543 0,453 0,615 0,652 0,615 0,549 0,654 0,372
Mencari Varians Butir Tes
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atas 24,967 21,867 35,367 30,967 26,667 42,967 28,800 45,467 35,867 16,700 21,867 18,167 28,300 35,867 25,867 Jumlah
Hasil 0,832 0,729 1,179 1,032 0,889 1,432 0,960 1,516 1,196 0,557 0,729 0,606 0,943 1,196 0,862 14,657
tau t = 60,277
r11 = 0,811
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4 67
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 63
3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 50
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 53
5 4 4 2 2 4 4 2 1 4 4 5 2 4 4 4 50
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 44
7 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 38
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 53
9 5 5 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 48
10 3 4 5 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 51
11 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 70
12 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 53
13 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
14 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 5 5 3 51
15 4 5 5 5 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 57
16 4 4 3 5 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 56
17 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 56
18 4 4 5 5 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 57
19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58
20 3 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 56
21 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 68
22 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 70
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 73
24 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 70
25 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 53
26 3 5 3 5 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 38
27 3 4 4 4 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 45
28 5 5 4 5 4 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 50
29 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 3 4 4 53
30 4 4 4 5 4 4 4 1 4 1 4 2 4 3 2 50
31 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 64
32 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4 67
33 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 65
34 4 4 4 4 2 2 3 4 4 1 4 1 4 4 4 49
35 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 48
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44
Lampiran
Sebaran Data Angket Motivasi Kerja (X3)
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 35
2 5 4 5 4 5 3 4 3 3 5 41
3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 32
4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 34
5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34
6 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 44
7 5 3 4 5 5 5 5 4 4 3 43
8 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 37
9 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 45
10 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 45
11 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 39
12 5 3 4 5 4 5 4 3 4 5 42
13 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 40
14 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 39
15 3 2 3 4 5 5 5 3 5 3 38
16 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38
17 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 33
18 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38
19 3 3 4 5 3 3 5 3 5 5 39
20 5 3 5 4 2 2 4 5 5 4 39
21 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 40
22 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48
23 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 47
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
Lampiran
Sebaran Data Angket Kinerja Pegawai (Y)
SUBJEK Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 5 5 5 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 64
2 1 1 3 2 5 5 4 2 2 2 3 1 3 4 2 40
3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 47
4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 5 3 2 50
5 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 2 3 49
6 3 4 3 4 3 3 1 1 3 3 1 4 1 3 1 38
7 3 1 4 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 3 3 36
8 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 51
9 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
10 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 70
11 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 69
12 3 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 65
13 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 55
14 3 4 4 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 55
Lampiran - IV
Data Pokok Penelitian
No. X1 X2 X3 Y
1 68 67 35 64
2 46 63 41 40
3 44 50 32 47
4 55 53 34 50
5 60 50 34 49
6 44 44 44 38
Frequencies
Statistics
Budaya_organis
asi Kepemimpinan Motivasi_kerja Kinerja_pegawai
N Valid 113 113 113 113
Missing 0 0 0 0
Std. Deviation 9.982 9.864 5.749 9.646
Variance 99.637 97.303 33.056 93.050
Minimum 32 30 23 33
Maximum 71 73 65 72
Frequency Table
Budaya_organisasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 32 1 .9 .9 .9
35 2 1.8 1.8 2.7
36 1 .9 .9 3.5
37 1 .9 .9 4.4
38 3 2.7 2.7 7.1
39 2 1.8 1.8 8.8
40 3 2.7 2.7 11.5
41 4 3.5 3.5 15.0
42 1 .9 .9 15.9
44 5 4.4 4.4 20.4
45 1 .9 .9 21.2
46 4 3.5 3.5 24.8
47 1 .9 .9 25.7
48 2 1.8 1.8 27.4
49 3 2.7 2.7 30.1
50 4 3.5 3.5 33.6
51 3 2.7 2.7 36.3
52 1 .9 .9 37.2
53 3 2.7 2.7 39.8
54 5 4.4 4.4 44.2
55 5 4.4 4.4 48.7
56 5 4.4 4.4 53.1
57 4 3.5 3.5 56.6
58 3 2.7 2.7 59.3
59 6 5.3 5.3 64.6
60 3 2.7 2.7 67.3
61 4 3.5 3.5 70.8
62 3 2.7 2.7 73.5
63 5 4.4 4.4 77.9
Kepemimpinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 30 1 .9 .9 .9
38 5 4.4 4.4 5.3
39 1 .9 .9 6.2
40 2 1.8 1.8 8.0
43 4 3.5 3.5 11.5
44 2 1.8 1.8 13.3
45 6 5.3 5.3 18.6
46 1 .9 .9 19.5
47 1 .9 .9 20.4
48 3 2.7 2.7 23.0
49 4 3.5 3.5 26.5
50 6 5.3 5.3 31.9
51 2 1.8 1.8 33.6
53 9 8.0 8.0 41.6
54 3 2.7 2.7 44.2
55 1 .9 .9 45.1
56 3 2.7 2.7 47.8
57 4 3.5 3.5 51.3
58 9 8.0 8.0 59.3
59 2 1.8 1.8 61.1
60 8 7.1 7.1 68.1
61 1 .9 .9 69.0
63 6 5.3 5.3 74.3
64 1 .9 .9 75.2
65 1 .9 .9 76.1
66 6 5.3 5.3 81.4
67 3 2.7 2.7 84.1
68 3 2.7 2.7 86.7
69 3 2.7 2.7 89.4
70 9 8.0 8.0 97.3
73 3 2.7 2.7 100.0
Total 113 100.0 100.0
Kinerja_pegawai
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 33 1 .9 .9 .9
36 2 1.8 1.8 2.7
37 1 .9 .9 3.5
38 1 .9 .9 4.4
39 1 .9 .9 5.3
40 1 .9 .9 6.2
42 2 1.8 1.8 8.0
43 2 1.8 1.8 9.7
44 1 .9 .9 10.6
47 4 3.5 3.5 14.2
48 4 3.5 3.5 17.7
49 4 3.5 3.5 21.2
50 5 4.4 4.4 25.7
51 5 4.4 4.4 30.1
52 1 .9 .9 31.0
53 2 1.8 1.8 32.7
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Budaya_organis
Motivasi_kerja asi Kepemimpinan
Pearson Correlation Motivasi_kerja 1.000 .244 .415
Budaya_organisasi .244 1.000 .099
Kepemimpinan .415 .099 1.000
Sig. (1-tailed) Motivasi_kerja . .005 .000
Budaya_organisasi .005 . .147
Kepemimpinan .000 .147 .
N Motivasi_kerja 113 113 113
Budaya_organisasi 113 113 113
Kepemimpinan 113 113 113
b
Model Summary
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .462 .214 .200 5.144 .214 14.964 2 110 .000 1.812
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Budaya_organisasi
b. Dependent Variable: Motivasi_kerja
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 791.840 2 395.920 14.964 .000
Residual 2910.425 110 26.458
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
a
Casewise Diagnostics
Case
Number Std. Residual Motivasi_kerja Predicted Value Residual
1 4.286 65 42.95 22.046
2 .304 41 39.44 1.564
3 -.818 32 36.21 -4.209
4 -.816 34 38.20 -4.198
5 -.797 34 38.10 -4.098
6 1.783 44 34.83 9.171
7 1.467 43 35.46 7.544
8 -.554 37 39.85 -2.851
9 1.362 45 37.99 7.007
10 1.205 45 38.80 6.199
11 -.604 39 42.11 -3.109
12 .487 42 39.50 2.503
13 -.011 40 40.06 -.057
14 .245 39 37.74 1.262
15 -.194 38 39.00 -1.000
16 -.081 38 38.42 -.416
17 -1.053 33 38.42 -5.416
18 -.194 38 39.00 -1.000
19 .391 39 36.99 2.013
20 -.116 39 39.60 -.597
21 .047 40 39.76 .241
22 1.398 48 40.81 7.190
23 .656 47 43.63 3.375
24 -.261 41 42.34 -1.345
25 -.290 36 37.49 -1.490
26 -1.140 29 34.87 -5.866
27 -.651 31 34.35 -3.350
28 -.315 34 35.62 -1.619
29 -.277 35 36.43 -1.427
30 -.500 36 38.57 -2.571
31 1.346 46 39.08 6.925
32 -1.214 36 42.25 -6.245
33 -.793 37 41.08 -4.077
34 1.319 43 36.22 6.785
35 .035 39 38.82 .181
36 .477 40 37.54 2.455
37 .225 44 42.84 1.158
38 .628 47 43.77 3.232
39 -1.027 35 40.28 -5.281
40 -.277 40 41.42 -1.425
41 -1.028 38 43.29 -5.290
42 -1.441 36 43.41 -7.414
43 -.620 38 41.19 -3.189
44 1.377 41 33.91 7.085
45 1.301 42 35.31 6.693
46 -.728 32 35.74 -3.743
a
Residuals Statistics
Charts
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Budaya_organis
Kinerja_pegawai asi Kepemimpinan Motivasi_kerja
Pearson Correlation Kinerja_pegawai 1.000 .269 .331 .377
Budaya_organisasi .269 1.000 .099 .244
Kepemimpinan .331 .099 1.000 .415
Motivasi_kerja .377 .244 .415 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja_pegawai . .002 .000 .000
Budaya_organisasi .002 . .147 .005
Kepemimpinan .000 .147 . .000
Motivasi_kerja .000 .005 .000 .
N Kinerja_pegawai 113 113 113 113
Budaya_organisasi 113 113 113 113
Kepemimpinan 113 113 113 113
Motivasi_kerja 113 113 113 113
b
Model Summary
Change Statistics
Std. Error
R Adjusted of the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .461 .212 .190 8.680 .212 9.780 3 109 .000 1.493
a. Predictors: (Constant), Motivasi_kerja, Budaya_organisasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja_pegawai
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2210.198 3 736.733 9.780 .000
Residual 8211.412 109 75.334
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
a
Casewise Diagnostics
Case
Number Std. Residual Kinerja_pegawai Predicted Value Residual
1 -1.025 64 72.89 -8.895
2 -2.106 40 58.28 -18.276
3 -.525 47 51.56 -4.561
4 -.576 50 55.00 -5.003
5 -.725 49 55.30 -6.296
6 -1.983 38 55.21 -17.211
7 -2.381 36 56.67 -20.668
8 -.896 51 58.78 -7.781
9 .932 68 59.91 8.088
10 1.070 70 60.71 9.286
11 .974 69 60.55 8.451
12 .545 65 60.27 4.730
13 -.527 55 59.57 -4.574
14 -.187 55 56.63 -1.627
15 1.466 70 57.28 12.725
16 -.521 52 56.52 -4.521
17 -.171 53 54.48 -1.484
18 -.377 54 57.28 -3.275
19 .067 55 54.42 .579
20 -.433 55 58.75 -3.754
21 .735 64 57.62 6.377
22 1.013 71 62.21 8.793
23 .380 69 65.70 3.295
24 .953 70 61.73 8.271
25 -.429 51 54.72 -3.722
26 -1.273 39 50.05 -11.052
27 -1.386 37 49.03 -12.026
28 -.284 49 51.46 -2.463
29 -.423 49 52.67 -3.672
30 1.631 71 56.84 14.159
31 -.070 59 59.61 -.606
32 .463 64 59.99 4.015
33 .129 60 58.88 1.116
34 1.590 70 56.20 13.799
35 1.066 68 58.75 9.254
36 1.638 72 57.78 14.220
37 -.152 63 64.32 -1.316
38 -.060 66 66.52 -.522
39 .048 58 57.59 .415
40 -.172 59 60.50 -1.496
41 -1.264 51 61.97 -10.967
42 -.863 54 61.49 -7.493
43 -1.073 50 59.32 -9.316
44 .424 57 53.32 3.678
Charts
Frequencies
Statistics
Budaya_organis
asi Kepemimpinan Motivasi_kerja Kinerja_pegawai
N Valid 113 113 113 113
Missing 0 0 0 0
Std. Deviation 9.982 9.864 5.749 9.646
Variance 99.637 97.303 33.056 93.050
Minimum 32 30 23 33
Maximum 71 73 65 72
Frequency Table
Budaya_organisasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 32 1 .9 .9 .9
35 2 1.8 1.8 2.7
36 1 .9 .9 3.5
37 1 .9 .9 4.4
38 3 2.7 2.7 7.1
39 2 1.8 1.8 8.8
40 3 2.7 2.7 11.5
41 4 3.5 3.5 15.0
42 1 .9 .9 15.9
44 5 4.4 4.4 20.4
45 1 .9 .9 21.2
46 4 3.5 3.5 24.8
47 1 .9 .9 25.7
48 2 1.8 1.8 27.4
49 3 2.7 2.7 30.1
50 4 3.5 3.5 33.6
51 3 2.7 2.7 36.3
52 1 .9 .9 37.2
53 3 2.7 2.7 39.8
54 5 4.4 4.4 44.2
55 5 4.4 4.4 48.7
56 5 4.4 4.4 53.1
57 4 3.5 3.5 56.6
58 3 2.7 2.7 59.3
59 6 5.3 5.3 64.6
60 3 2.7 2.7 67.3
61 4 3.5 3.5 70.8
62 3 2.7 2.7 73.5
Kepemimpinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 30 1 .9 .9 .9
38 5 4.4 4.4 5.3
39 1 .9 .9 6.2
40 2 1.8 1.8 8.0
43 4 3.5 3.5 11.5
44 2 1.8 1.8 13.3
45 6 5.3 5.3 18.6
46 1 .9 .9 19.5
47 1 .9 .9 20.4
48 3 2.7 2.7 23.0
49 4 3.5 3.5 26.5
50 6 5.3 5.3 31.9
51 2 1.8 1.8 33.6
53 9 8.0 8.0 41.6
54 3 2.7 2.7 44.2
55 1 .9 .9 45.1
56 3 2.7 2.7 47.8
57 4 3.5 3.5 51.3
58 9 8.0 8.0 59.3
59 2 1.8 1.8 61.1
60 8 7.1 7.1 68.1
61 1 .9 .9 69.0
63 6 5.3 5.3 74.3
64 1 .9 .9 75.2
65 1 .9 .9 76.1
66 6 5.3 5.3 81.4
67 3 2.7 2.7 84.1
68 3 2.7 2.7 86.7
69 3 2.7 2.7 89.4
70 9 8.0 8.0 97.3
73 3 2.7 2.7 100.0
Total 113 100.0 100.0
Kinerja_pegawai
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 33 1 .9 .9 .9
36 2 1.8 1.8 2.7
37 1 .9 .9 3.5
38 1 .9 .9 4.4
39 1 .9 .9 5.3
40 1 .9 .9 6.2
42 2 1.8 1.8 8.0
43 2 1.8 1.8 9.7
44 1 .9 .9 10.6
47 4 3.5 3.5 14.2
48 4 3.5 3.5 17.7
49 4 3.5 3.5 21.2
50 5 4.4 4.4 25.7
51 5 4.4 4.4 30.1
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Budaya_organis
Motivasi_kerja asi Kepemimpinan
Pearson Correlation Motivasi_kerja 1.000 .244 .415
Budaya_organisasi .244 1.000 .099
Kepemimpinan .415 .099 1.000
Sig. (1-tailed) Motivasi_kerja . .005 .000
Budaya_organisasi .005 . .147
Kepemimpinan .000 .147 .
N Motivasi_kerja 113 113 113
Budaya_organisasi 113 113 113
Kepemimpinan 113 113 113
b
Model Summary
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .462 .214 .200 5.144 .214 14.964 2 110 .000 1.812
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Budaya_organisasi
b. Dependent Variable: Motivasi_kerja
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 791.840 2 395.920 14.964 .000
Residual 2910.425 110 26.458
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
a
Casewise Diagnostics
Case
Number Std. Residual Motivasi_kerja Predicted Value Residual
1 4.286 65 42.95 22.046
2 .304 41 39.44 1.564
3 -.818 32 36.21 -4.209
4 -.816 34 38.20 -4.198
5 -.797 34 38.10 -4.098
6 1.783 44 34.83 9.171
7 1.467 43 35.46 7.544
8 -.554 37 39.85 -2.851
9 1.362 45 37.99 7.007
10 1.205 45 38.80 6.199
11 -.604 39 42.11 -3.109
12 .487 42 39.50 2.503
13 -.011 40 40.06 -.057
14 .245 39 37.74 1.262
15 -.194 38 39.00 -1.000
16 -.081 38 38.42 -.416
17 -1.053 33 38.42 -5.416
18 -.194 38 39.00 -1.000
19 .391 39 36.99 2.013
20 -.116 39 39.60 -.597
21 .047 40 39.76 .241
22 1.398 48 40.81 7.190
23 .656 47 43.63 3.375
24 -.261 41 42.34 -1.345
25 -.290 36 37.49 -1.490
26 -1.140 29 34.87 -5.866
27 -.651 31 34.35 -3.350
28 -.315 34 35.62 -1.619
29 -.277 35 36.43 -1.427
30 -.500 36 38.57 -2.571
31 1.346 46 39.08 6.925
32 -1.214 36 42.25 -6.245
33 -.793 37 41.08 -4.077
34 1.319 43 36.22 6.785
35 .035 39 38.82 .181
36 .477 40 37.54 2.455
37 .225 44 42.84 1.158
38 .628 47 43.77 3.232
39 -1.027 35 40.28 -5.281
40 -.277 40 41.42 -1.425
41 -1.028 38 43.29 -5.290
42 -1.441 36 43.41 -7.414
43 -.620 38 41.19 -3.189
44 1.377 41 33.91 7.085
45 1.301 42 35.31 6.693
46 -.728 32 35.74 -3.743
a
Residuals Statistics
Charts
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
Budaya_organis
Kinerja_pegawai asi Kepemimpinan Motivasi_kerja
Pearson Correlation Kinerja_pegawai 1.000 .269 .331 .377
Budaya_organisasi .269 1.000 .099 .244
Kepemimpinan .331 .099 1.000 .415
Motivasi_kerja .377 .244 .415 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja_pegawai . .002 .000 .000
Budaya_organisasi .002 . .147 .005
Kepemimpinan .000 .147 . .000
Motivasi_kerja .000 .005 .000 .
N Kinerja_pegawai 113 113 113 113
Budaya_organisasi 113 113 113 113
Kepemimpinan 113 113 113 113
Motivasi_kerja 113 113 113 113
b
Model Summary
Change Statistics
Std. Error
R Adjusted of the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .461 .212 .190 8.680 .212 9.780 3 109 .000 1.493
a. Predictors: (Constant), Motivasi_kerja, Budaya_organisasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja_pegawai
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2210.198 3 736.733 9.780 .000
Residual 8211.412 109 75.334
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 20.171 6.978 2.891 .005
a
Casewise Diagnostics
Case
Number Std. Residual Kinerja_pegawai Predicted Value Residual
1 -1.025 64 72.89 -8.895
2 -2.106 40 58.28 -18.276
3 -.525 47 51.56 -4.561
4 -.576 50 55.00 -5.003
5 -.725 49 55.30 -6.296
6 -1.983 38 55.21 -17.211
7 -2.381 36 56.67 -20.668
8 -.896 51 58.78 -7.781
9 .932 68 59.91 8.088
10 1.070 70 60.71 9.286
11 .974 69 60.55 8.451
12 .545 65 60.27 4.730
13 -.527 55 59.57 -4.574
14 -.187 55 56.63 -1.627
15 1.466 70 57.28 12.725
16 -.521 52 56.52 -4.521
17 -.171 53 54.48 -1.484
18 -.377 54 57.28 -3.275
19 .067 55 54.42 .579
20 -.433 55 58.75 -3.754
21 .735 64 57.62 6.377
22 1.013 71 62.21 8.793
23 .380 69 65.70 3.295
24 .953 70 61.73 8.271
25 -.429 51 54.72 -3.722
26 -1.273 39 50.05 -11.052
27 -1.386 37 49.03 -12.026
28 -.284 49 51.46 -2.463
29 -.423 49 52.67 -3.672
30 1.631 71 56.84 14.159
31 -.070 59 59.61 -.606
32 .463 64 59.99 4.015
33 .129 60 58.88 1.116
34 1.590 70 56.20 13.799
35 1.066 68 58.75 9.254
36 1.638 72 57.78 14.220
37 -.152 63 64.32 -1.316
38 -.060 66 66.52 -.522
39 .048 58 57.59 .415
40 -.172 59 60.50 -1.496
41 -1.264 51 61.97 -10.967
42 -.863 54 61.49 -7.493
43 -1.073 50 59.32 -9.316
44 .424 57 53.32 3.678
45 .428 59 55.28 3.715
46 -.344 48 50.99 -2.989
a
Residuals Statistics